PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

64
PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK USIA DINI DI RT 01/RW 17 DESA BATU MERAH KECAMATAN SIRIMAU SKRIPSI Diajukan Sebagai Persayratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Pada Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah Oleh: Sanawati Tatroman NIM 150205048 JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON 2020

Transcript of PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

Page 1: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA

ANAK USIA DINI DI RT 01/RW 17 DESA BATU MERAH KECAMATAN

SIRIMAU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Persayratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Pada Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin

Dan Dakwah

Oleh:

Sanawati Tatroman

NIM 150205048

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM FAKULTAS

USHULUDDIN DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA

ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON

2020

Page 2: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

ii

Page 3: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

iii

Page 4: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

iii

Page 5: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Wahai anak adam, kalian tidak lain hanyalah kumpulan hari, setiap satu hari

berlalu maka sebagian dari kalianpun ikut pergi”

-Hasan Al-Basri-

“Belajarlah dalam memahami hidup maka sebagian kecil dari waktu yang kita

luangkan akan berharga jika bukan untuk diri kita maka akan berharga bagi

orang lain jika kita benar-benar memahami arti dari menjalani kehidupan,

maka hiduplah menjadi yang bermanfaat jika bukan untuk diri kita maka akan

bermanfaat bagi orang lain”

-SR-

PERSEMBAHAN

Tulisan karya ilmiah ini selain sebagai tugas akhir studi saya untuk mencapai

gelar sarjana (SI), tulisan ini juga saya dedikasi dan mempersembahkannya

kepada orang-orang yang saya cintai :

1. Kedua orangtua saya Halima Tatroman dan Almarhum Noho Tatroman

2. Suami tercinta Mohammad S

3. Saudara ku Sari Tatroman, Hamdan Tatroman, Malam Tatroman, Naila,

Masarid, Rehana dan Santanu

4. Guru ku Sarni Makatita, Husna Makatita, Rakip Makatita, Bapa Onco

Makatita dan untuk Almarhuma mama Onco Makatita

Page 6: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

v

ABSTRAK

Nama :Sanawati Tatroman

NIM :50205048

Jurusan :Bimbingan Konseling Islam

Judul :Peran Orangtua dalam Membimbing Ibadah Shalat ‎pada Anak

Usia Dini Di Rt 01/Rw 17 Desa Batu Merah ‎Kecaamatan Sirimau ‎

Dalam melakukan bimbingan ibadah shalat pada anak usia dini merupakan

tanggungjawab bagi orangtua karena anak merupakan amah dari Allah SWT

kepada orangtua untuk dijaga dan dirawat. Selain itu orangtua juga merupakan

guru utama dan pertama bagi anak-anaknya. Adapun tujuan dalam penelitian ini

yaitu: 1) Untuk mengetahui peran orangtua dalam membimbing Ibadah Shalat

pada ‎anak usia dini di Kahena RT 01/RW 17 Desa Batu Merah

Kecamatan ‎Sirimau 2‎) Untuk mengetahui faktor apakah yang menjadi pendukung

dan ‎penghambat orangtua dalam membimbing Ibadah Shalat pada anak usia ‎dini

di Kahena RT 01/RW 17 Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau.

Metodologi dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif

utuwau‎ wpunnatwaauu‎ tudu‎ tuaut‎ wpupaadauu‎ aua‎ auada‎ tpunnauupuu‎ vnpp nupad‎

auaunu u‎ tuu‎ tvpatpudupa.‎ tuwau‎ uuuaapa‎ tudu‎ tuaut‎ wpupaadauu‎ aua‎ auada‎

ptappa‎tudud‎pueauu‎tudu‎tuu‎wpup apuu‎pppatwaauu

oupaa‎tuaut‎wpupaadauu‎aua‎tpuaeapuu‎nulau‎vrangtua turut berperan dan

merasa penting dan sangat bertanggungjawab terhadap ibadah shalat anaknya,

berbagai upaya yang dilakukan oleh orangtua dalam memberikan bimbingan

keagamaan terhadap anaknya seperti mengajak anaknya shalat berjamaah di

masjid dan memasukan anaknya di TPQ. Orangtua juga turut serta memberikan

pemahaman tentang nilai-nilai ibadah pada anaknya. Adapun faktor pendukung

dalam melakukan bimbingan ibadah shalat pada anak orangtua merasa sangat

terbantu atas beberapa faktor, seperti lingkungan, pergaulan anak dengan teman-

temannya, dari pihak sekolah, dari pihak TPQ, dan sifat anak yang selalu

mencontohi perlakuan orangtuanya. sedangkan faktor yang menjadi penghambat

bagi orangtua dalam melakukan bimbingan yaitu, seperti saat anak lagi nonton

TV, anak sedang tidur, sedang bermain, malas, dan kesibukan orangtua dalam

kegiatannya.

Kata kunci: Peran, Orangtua, Anak Usia Dini, Faktor penghambat, dan

Pendukung.

Page 7: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

vi

TRANSLITERASI

Transliterasi Arab-latin yang digunakan secara umum berpedoman kepada

transliterasi ali „awdah dengan keterangan sebagai berikut:

1. Konsonan

NO Arab Latin Ket No Arab Latin Ket

ا 1Tidak di

lambangkan ṭ ط 16

t dengan

titik di

bawahnya

ẓ ظ B 17 ب 2 z dengan

titik di

bawahnya

، ع T 18 ت 3

ṡ ث 4 s dengan

titik di

atasnya G غ 19

F ف J 20 ج 5

ḣ ح 6 h dengan

titik di

atasnya Q ق 21

K ك Kh 22 خ 7

L ل D 23 د 8

Ż ذ 9

z dengan

titik di

atasnya M م 24

N ن R 25 ر 10

W و Z 26 ز 11

H ه S 27 س 12

ء Sy 28 ش 13

ṣ ص 14 s dengan

titik di

bawahnya Y ي 29

ḍ ض 15 d dengan

titik di

bawahnya

Page 8: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

vii

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal dan vokal rangkap.

a. Vokal Tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,

taransileterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin

Fathah A

Kasrah I

Dammah U

b. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harkat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu:

Tanda dan Huruf Nama Gambar Huruf

ي Fathah dan ya Ai

و Fathah wau Au

Contoh:

كيف : kaifa :هول haula

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harakat dan Huruf Nama Huruf dan Tanda

ا/ي Fatahah dan alif atau ya Ā

Kasrah Ī

، و Dammah dan waw Ū

Contoh:

: قال qāla رمى : ramā

: قيل qīla يقول : yaqūlu

Page 9: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

viii

4. Ta Marbutah (ة)

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua:

a. Ta Marbutah (ة) hidup

Ta marbutah hidup atau mendapat harkat fathah, kasrah dan dammah,

transliterasinya adalah t.

b. Ta Marbutah (ة) Mati

Ta marbutah (ة) yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya

adalah h.

c. Kalau pada suatu kata yang lain akhir katanya ta marbutah (ة) diikuti

oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata

itu terpisah maka ta marbutah (ة) itu ditransliterasikan dengan h.

Contoh:

روضة الاطفال : udah al-atfāl/ raudatul atfāl

al- Madīnah al-Munawwarah/ al-Madīnatul : المدنة المنور

Munawwarah

talhah : صلحة

Catatan:

Modifikasi

a. Nama orang berkebangsaan Indonesia ditulis seperti biasa tanpa

transliterasi, seperti M. Syuhudi Ismail. Sedangkan nama-nama

lainnya ditulis sesuai kaidah penerjemahan. Contoh: Hamad Ibn

Sulaiman.

b. Nama Negara dan kota ditulis menurut ejaan bahasa Indonesia, seperti

Mesir, bukan Misr, Beirut, bukan Bayrut, dan sebagainya.

c. Kata-kata yang sudah dipakai (serapan) dalam kamus bahasa

Indonesia tidak ditransliterasikan. Contoh: Tasauf, bukan Tasawuf.

Page 10: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Mendengar Lagi Maha

Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nyalah sehingga

penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta do‟a

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para

sahabat, kepada para ulama dan orang-orang yang senantiasa istiqomah dalam

menjalankan syari‟at Islam.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari do‟a serta pengorbanan besar

orang tua, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setulus-

tulusnya kepada Ayahanda tercinta .Noho Tatroman dan Ibunda yang kusayangi

Halima Tatroman yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang serta

perhatian moril maupun materil. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan

Rahmat, Kesehatan, Karunia dan keberkahan di dunia dan di akhirat atas budi

baik yang telah diberikan kepada penulis. Selain itu penulis menyadari bahwa

dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat

bantuan, bimbingan, kerja sama dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala

yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

1. Rektor Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Ambon. Dr. Hi. Hasbollah

Toisuta, M.Ag beserta keseluruhan sivitas akademik.

Page 11: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

x

2. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Dr. Ye Husein Assagaf, M.Pd.

Serta Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr.

S. R. dewi Lampong, MA Wakil Dekan II Bidang Administrasi,

Perencanaan dan Keuangan Hi. Baco Saruf, S.Ag, M.Fil.I dan Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Arman Man Arfa,

M.Pd.I

3. Ketua Jurusan Bimbingan Konseling Islam M. Taib Kelian, M.Fil.I dan

Sekretaris Jurusan, Ainun Diana Lating, M.Si.

4. Pembimbing I Ainun Diana Lating, M.Si dan Pembimbing II Jumail,

M.Pd yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk

memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan dalam penyusunan skripsi

ini.

5. Penguji I M. Taib Kelian, M.Fil.I dan Penguji II Dr. Achmad Latukau,

BA, MA yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Dosen Penasehat Akademik M. Taib Kelian, M.Fil.I yang turut andil

dalam memberikan arahan ini serta membantu dan memotivasi penulis

selama berada di ruang lingkup IAIN Ambon.

7. Seluruh Dosen Jurusan Bimbingan Konseling Islam dan Fakultas

Ushuluddin dan Dakwah yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada

penulis selama menuntut ilmu di IAIN Ambon.

Page 12: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

xi

8. Seluruh Staf Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Staf Pegawai, Staf

Akademik, Staf Perpustakaan, yang telah memberikan bantuan dalam

penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai

kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik serta koreksi dari berbagai pihak

demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan baik.

Semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin Yaa Rabbal‟ Alamin.

Ambon, Mei, 2020

Sanawati Tatroman

NIM. 150205048

Page 13: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .............................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................... iii

PERYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

TRANSLITERASI ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Konteks Penelitian ................................................................................. 1

B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 8

C. Rumusan Masalah .................................................................................. 8

D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 8

E. Kegunaan Penelitian............................................................................... 9

F. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 13

A. Konsep Orangtua .................................................................................... 13

1. Pengertian Orangtua ......................................................................... 13

2. Peran dan Tanggung Jawab Orangtua .............................................. 14

3. Motivasi Orangtua ............................................................................ 22

B. Konsep Anak Usia Dini ......................................................................... 24

1. Pengertian Anak Usia Dini............................................................... 24

2. Perkembangan Anak Usia Dini ........................................................ 26

C. Bimbingan Orangtua pada Anak Usia.................................................... 35

1. Pengertian Bimbingan ...................................................................... 35

2. Bimbingan Orangtua ........................................................................ 37

3. Bentuk-bentuk Bimbingan Orangtua ............................................... 40

4. Bimbingan Ibadah Shalat pada Anak Usia Dini .............................. 42

5. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Bimbingan Orang

Tua.................................................................................................... 45

Page 14: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

xiii

D. Konsep Shalat......................................................................................... 47

1. Pengertian Shalat .............................................................................. 48

2. Dasar Hukum Shalat ........................................................................ 48

3. Rukun dan Syarat Shalat .................................................................. 50

4. Hikmah Shalat .................................................................................. 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 54

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 54

B. Kehadiran Penelitian .............................................................................. 54

C. Lokasi Penelitian .................................................................................... 55

D. Informan Penelitian ................................................................................ 55

E. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 56

F. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................. 56

G. Analisis Data .......................................................................................... 58

H. Tahap-tahap Penelitian ........................................................................... 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 60

A. Paparan Data Hasil Penelitian ................................................................ 60

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 60

2. Paparan Data Hasil Penelitian .......................................................... 61

B. Analisis Data Hasil Penelitian ................................................................ 69

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 73

A. Kesimpulan ............................................................................................ 73

B. Saran ...................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 15: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I Identitas Informan .............................................................................. 62

Page 16: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Gambar Pelaksanaan Penelitian........................................................

2. Lampiran Observasi ..........................................................................................

3. Lampiran Pedoman Wawancara .......................................................................

4. Lampiran permohonan Izin Penelitian ..............................................................

5. Penerbitan Surat Keterangan Penelitian ............................................................

6. Surat Keterangan Izin Penelitian .......................................................................

Page 17: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Seorang anak merupakan karunia dari Allah SWT yang di titipkan untuk

dijaga, dirawat, dan dididik yang menjadi tanggung jawab bagi orangtuanya.

Sebagai orangtua tentunya memiliki peran yang sangat penting terhadap

perkembangan anaknya di kemudian hari. Sebab itu anak perlu dipersiapkan oleh

orangtua agar kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu

berperan secara aktif dalam kehidupan Beragama, Berbangsa dan Bernegara.

Orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuh

kembangkan kemandirian anak pada usia dini karena orangtua selain sebagai

pemimpin juga sebagai guru pertama, pembimbing, pengajar, fasilitator, dan

sebagai teladan bagi anak-anaknya.1 Dengan demikian dapat disadari betapa

pentingnya peranan orangtua dalam keluarga sebagai peletak dasar pola

pembentukan kepribadian anak.

Sesungguhnya usia anak merupakan usia yang paling subur dan panjang.

Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi orangtua sebagai pendidik untuk

menanamkan fondasi-fondasi kokoh dan nilai-nilai yang baik pada jiwa dan

akhlak anak. Kesempatan itu terbuka luas dan sarananya juga tersedia. Yaitu

fithrah yang masih bersih, masa kanak-kanak yang masih jernih dan lembut, hati

yang belum terkotori dan jiwa yang belum ternodai. Apabila kita bisa

1 Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), h. 54

Page 18: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

2

menggunakan kesempatan yang baik tersebut, maka harapan keberhasilan

pendidikan untuk fase-fase usia berikutnya lebih besar.

Salah seorang ulama berkata, “Anak adalah amanah bagi kedua

orangtuanya. Hatinya adalah emas yang belum di ukir, tidak ada lukisan dan

gambar. Dia bisa menerima semua lukisan, cenderung bagi setiap yang

mengajaknya. Apabila dibiasakan dengan kebaikan dan diajarkan maka ia akan

tumbuh di atasnya. Orangtua, guru, dan pendidiknya akan berbahagia di dunia dan

akhirat. Apabila dibiasakan dengan kejelekan dan dibiarkan seperti binatang maka

ia akan sengsara dan binasa. Dosanya ditanggung juga oleh pendidik dan

orangtuanya.”2

Barangkali sulit mengabaikan peran keluarga dalam pendidikan, sebab

anak-anak sejak masa bayi hingga usia sekolah memiliki lingkungan tunggal,

yaitu keluarga. Oleh karena itu tidak mengherankan jika Gilbert Highest

menyatakan bahwa kebiasaan yang dimiliki anak-anak sebagian besar terbentuk

oleh pendidikan keluarga. Sejak bangun tidur hingga saat tidur kembali, anak-

anak menerima pengaruh dan pendidikan dari lingkungan keluarga.3 Dalam

sebuah keluarga orangtua memiliki peranan yang sangat besar dalam mendidik

anaknya. Orangtua merupakan figur yang dijadikan contoh bagi anak-anaknya.

Baik dan buruknya seorang anak kelak tergantung pada peranan orangtua dalam

mendidiknya. Begitu pun juga, berkualitas dan tidaknya anak dalam beribadah

tergantung dari peran orangtua dalam membina ibadah anaknya tersebut. Oleh

sebab itu, dalam mendidik anak orangtua jangan hanya menyuruh anak untuk

2 Jamal Abdurrahman. Cara Nabi Menyiapkan Generasi, edisi Indonesia, penerjemah

Nurul Muklisin, (Surabaya: La Raiba Bima Amanta “eLBA”, 2009), h. 20 3 Bambang Syamsul Arifin. Psikologi Agama,(Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), h. 53

Page 19: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

3

berbuat begini begitu atau jangan begini dan begitu. Akan tetapi orangtua harus

bisa memberikan contoh terlebih dahulu agar terdapat suri tauladan yang baik

untuk anak-anaknya.

Pendidikan anak dan pengasuhannya bukanlah termasuk perkataan atau

perbuatan yang sia-sia. Bukan sekedar penyempurna, tetapi merupakan sesuatu

yang fundamental dan wajib bagi orangtua. Allah telah memerintahkan orangtua

untuk mendidik anak-anak mereka, mendorong mereka dan memikul tanggung

jawab untuk mereka. Sebagaimana perintah Allah SWT dalam Al-Qur‟an Surat At

Tahrim ayat 6:

....

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (Q.S At Tahrim :

6)4

Ali bin Abi Thalib r.a ketika menafsirkan ayat tersebut berkata “Didik dan

ajarilah mereka”(lihat Tafsir Ibnu Katsir).5

Dengan demikian, pengajaran dan pendidikan artinya adalah Surga, dan

menyepelehkannya adalah Neraka. Maka tidak ada alasan menyepelekan

kewajiban ini, tetapi haruslah melakukan pendidikan dan pengajaran.6

Jelas bahwa orangtua adalah orang yang paling bertanggung jawab

terhadap masa depan anak-anaknya. Orangtua tetap berkewajiban untuk

4 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung, CV Penerbit

Diponegoro 2006), h. 448 5 Jamal Abdurrahman. Cara Nabi Menyiapkan Generasi, edisi Indonesia, penerjemah

Nurul Muklisin, (Surabaya: La Raiba Bima Amanta “eLBA”, 2009), h. 21 6 Jamal Abdurrahman. Cara Nabi Menyiapkan Generasi,...h, 21

Page 20: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

4

menyiapkan masa depan anaknya, terlebih lagi masa depan pendidikan agamanya.

Bahkan Rasulullah SAW meletakkan kaidah mendasar bahwa seorang anak itu

tumbuh dan berkembang mengikuti agama kedua orangtuanya. Kedua orangtua

nyalah yang memberikan pengaruh yang kuat terhadap anaknya, termasuk masa

depannya. Oleh karenanya, upaya-upaya untuk menyiapkan masa depan anak,

harus dipersiapkan sejak dini.

Adapun tentang shalat Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur‟an surah

Al-Ankabuut ayat 45:

… ...

Terjemahnya:

“… Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji

dan mungkar…” (Q.S Al-Ankabuut: 45)7

Dalam tafsir Hidyatul Insan bi Tafsiril Qur’an seseorang hamba yang

mendirikannya (shalat) yang menyempurnakan syarat dan rukunnya disertai sikap

4eningg‟ (hadirnya hati) sambil memikirkan apa yang ia baca. Maka hatinya akan

bersinar dan menjadi bersih, imannya bertambah, kecintaannya kepada kebaikan

akan menjadi kuat, keinginannya kepada keburukan akan menjadi kecil atau

bahkan hilang, sehingga jika terus menerus dilakukan, maka akan membuat

pelakunya mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, hubungan dengan Allah

terjalin. Sehingga Allah memberikan kepadanya penjagaan, dan setan yang

mengajak kepada kemaksiatan merasa kesulitan untuk menguasai dirinya. Inilah

buah yang dihasilkan dari shalat.

7 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung, CV Penerbit

Diponegoro 2006), h. 321

Page 21: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

5

Rasulullah SAW telah menyuruh orangtua untuk mengajarkan anak sejak

usia tujuh tahun, dan memukulnya bila ia meninggalkan shalat dalam usia sepuluh

tahun. Rasulullah SAW bersabda “Ajarilah anak shalat sejak usia tujuh tahun dan

pukullah (bila 5eninggalkan shalat) setelah berusia sepuluh tahun.”8 Pelaksanaan

ibadah merupakan pekerjaan yang sangat menakjubkan bagi jiwa anak kecil.

Karena ketika anak kecil melaksanakan shalat, secara tidak disadari, mereka

melakukan hubungan batin dengan Allah SWT. Pelaksanaan ibadah shalat, akan

mendorong anak-anak untuk tidak melakukan perbuatan yang bertentangan

dengan hati nuraninya, terlatih dalam menahan nafsu amarah dan dalam

menjalani kehidupan sehari-harinya selalu berada dalam bingkai ajaran agama.

Anak-anak akan selalu memperhatikan dan mengawasi perilaku orang-orang

dewasa. Mereka akan mencontoh orang-orang dewasa itu. Jika anak-anak

mendapati kedua orangtua mereka berlaku jujur, maka mereka akan tumbuh diatas

kejujuran. Kedua orangtua dituntut untuk memberikan keteladanan yang baik

kepada anak-anak. Karena anak-anak akan terus mengawasi setiap perlakuan

orangtuannya.

Dari sini dipahami, bahwa kesadaran orangtua akan pentingnya tugas

mendidik anak menjadi sebuah tuntutan yang tidak bisa ditawar lagi apalagi

menyangkut shalat, karena shalat merupakan rukun Islam yang kedua dan perintah

pertama yang diturunkan langsung oleh Allah SWT kepada Rasulullah yang wajib

dilaksanakan oleh setiap umatnya, dan amalan yang pertama kali di hisab pada

hari kiamat adalah shalat.

8 Jamal Abdurrahman. Cara Nabi Menyiapkan Generasi, edisi Indonesia, penerjemah

Nurul Muklisin, (Surabaya: La Raiba Bima Amanta “eLBA”, 2009), h 135

Page 22: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

6

Namun fenomena yang terjadi di kalangan masyarakat bahwa perhatian

orangtua lebih banyak tertuju dalam meningkatkan kesehatan fisik dan pendidikan

formal anak semata dan kurang memperhatikan pendidikan beribadah anak dalam

menjalankan ibadah shalat yang merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam.

Sebagaimana kasus yang ditemukan oleh penulis bahwa masih banyak anak-anak

yang berusia balig belum mampu mengerjakan shalat padahal jelas dalam Al-

Qur‟an surah Tha‟ha ayat 132 Allah SWT berfirman:

Terjemahnya:

“dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah

kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu,

kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah

bagi orang yang bertakwa.” (Q.S Tha‟ha: 132)9

Karena itu orangtua dituntut mendidik anaknya sejak usia dini, supaya

anak terbiasa dan mampu melaksanakan ibadah shalat. Dikarenakan shalat itu

tiang agama, bagi orang yang meninggalkannya sama saja dengan merobohkan

tiang agama. Ada suatu riwayat dari Abdullah bin Amr r.a, dari Rosullah. Bahwa

pada suatu hari beliau bercerita mengenai shalat. Beliau bersabda, “Barang siapa

menjaga shalatnya, maka shalat akan menjadi cahaya, pembela dan penyelamat

baginya pada hari kiamat dan barangsiapa tidak menjaganya, maka tidak aka

nada cahaya, pembela, dan penyelamat baginya. Serta pada hari kiamat ia akan

dikumpulkan bersama fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf. (Hr. Ibnu Hibban

9 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung, CV Penerbit

Diponegoro 2005), h. 256

Page 23: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

7

dan Thabrani)10

. Semua orang tau siapa itu Fir‟aun. Betapa kafirnya dia sehingga

mengaku dirinya sebagai tuhan, sedangkan Hamman adalah perdana menterinya,

dan Ubay bin Khalaf adalah musuh besar Islam yang pernah berkata ingin

membunuh Rasullah. Dari hadis di atas telah jelas orang yang meninggalkan

shalat akan digolongkan dengan orang-orang kafir dan orang yang mendustakan

Allah.

Berdasarkan Observasi Awal yang dilakukan penulis di RT 01/RW 17

dusun Kahena di Desa Batu Merah, dengan jumlah masyarakat berdasarkan jenis

kelamin laki-laki 245 jiwa dan perempuan 229 jiwa. Maka total jumlah

masyarakat RT 01/RW 17 dusun kahena sebanyak 474 jiwa. Rata-rata orangtua di

RT 01/RW 17 dusun kahena, mendaftarkan anak-anak mereka yang berusia 4-10

tahun di TPQ atau belajar mengaji pada ustadz atau guru mengaji.11

Sedangkan

pada shalat sebagian orangtua mengajarkan hanya secara umum saja. Seperti

mengajak shalat kemasjid ketika waktu shalat. Sedangkan untuk pengejaran

selebihnya lebih diserahkan kepada para guru di sekolah dan guru mengaji atau

ustadz.12

Namun ada sebagian orangtua juga tidak terlalu mengajarkan shalat

kepada anak-anak mereka karena merasa belum cukup pengetahuan tentang ilmu

agama maka anak-anak mereka lebih diarahkan untuk belajar kepada para ustadz

atau ke TPQ.13

10

Muhammad Zakariyya. Himpunan Fadhilah A’mal, (Yogyakarta: Ash-Shaf, 2006), h. 32

11 Penelitian, Saina (Ibu Rumah Tangga). Warga RT 01, Kahena (pada 1 Desember 2019)

12 Penelitian, Marwan (kepala kelurga). Warga RT 01, Kahena (pada 1 Desember 2019)

13 Penelitian, Rais (kepala kelurga). Warga RT 01, Kahena (pada 1 Desember 2019)

Page 24: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

8

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan batasan masalah yang berisi pokok masalah

yang masih bersifat umum sebagai parameter penelitian. Dalam penelitian ini,

fokus penelitian menekankan pada peranan orangtua dalam membimbing Ibadah

Shalat pada anak usia dini pada warga Kahena RT 01/RW 17 Desa Batu Merah

Kecamatan Sirimau.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat

dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti yaitu:

1. Bagaimana peranan orangtua dalam membimbing Ibadah Shalat pada anak

usia dini di Kahena RT 01/RW 17 Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau ?

2. Faktor apakah yang menjadi pendukung dan penghambat orangtua dalam

membimbing Ibadah Shalat pada anak usia dini di Kahena RT 01/RW 17

Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah diuraikan di atas. Adapun

tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peran orangtua dalam membimbing Ibadah Shalat pada

anak usia dini di Kahena RT 01/RW 17 Desa Batu Merah Kecamatan

Sirimau.

2. Untuk mengetahui faktor apakah yang menjadi pendukung dan

penghambat orangtua dalam membimbing Ibadah Shalat pada anak usia

dini di Kahena RT 01/RW 17 Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau.

Page 25: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

9

E. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yaitu:

1. Bagi orangtua, dapat memberi bimbingan kepada orangtua agar lebih

berperan dalam meningkatkan bimbingan terhadap beribadah shalat anak

dengan memberikan contoh-contoh keteladanan dalam beribadah sehingga

menjadi panutan bagi anak-anak.

2. Bagi anak, dapat tergugah hati dan pikirannya tentang arti pentingnya

melaksanakan shalat bagi dirinya sendiri.

3. Bagi jurusan BKI, untuk dapat memberikan distribusi terhadap pustaka

jurusan BKI dan dapat menjadi referensi bagi peneliti lainnya yang

memiliki fokus penelitian pada orangtua dan pendidikan shalat pada anak

usia dini.

F. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini ada beberapa penelitian yang serupa dengan

penelitian yang penulis lakukan adapun untuk menjaga keaslian dari penelitian ini

sekiranya penulis juga akan memaparkan beberapa penelitian sebelumnya dan

juga bisa menjadi referensi bagi kelancaran penelitian penulis nantinya:

Qurrota A‟yun, dalam skripsinya tahun 2015 “Peran Orangtua dalam

Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Kasus Pada Keluarga Muslim Pelaksana

Homeschooling)”. Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah Orangtua

mengkondisikan lingkungan keluarga sebaik mungkin untuk menunjang

pendidikan anak, hal ini dibuktikan dengan diputarkan ayat-ayat Al-Qur‟an setiap

malam, orangtua selalu meluangkan waktu untuk anak, dan komunikasi yang baik

Page 26: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

10

dalam keluarga. Selanjutnya adanya komitmen dan peran aktif orangtua dalam

pelaksanaan homeschooling anak usia dini juga memiliki dampak positif untuk

kemampuan akademik maupun non akademik anak.14

Persamaan penelitian ini

dengan penelitian penulis yaitu sama meneliti tentang peran orangtua dalam

terhadap anak usia dini. Sedangkan perbedaannya yaitu pada penelitian ini

meneliti tentang peran orangtua dalam pendidikan anak usia dini, sedangkan yang

peneliti lakukan adalah meneliti mengenai peran orangtua dalam membimbing

ibadah shalat anak usia dini.

Khrisna Murti Swasti Andini, dalam tesisnya tahun 2013 dengan judul

penelitian “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi dan Partisipasi Orangtua

dalam Pendidikan Anak Usia Dini di Keluarga (Kasus di Perumahan Griya

Permata Asri 3, Sonorejo, Kabupaten Sukoharjo)”. Hasil penelitian yang

dilakukan menunjukkan bahwa keberadaan lembaga PAUD sebagai mitra

orangtua dalam proses pendidikan anak usia dini, latar belakang ekonomi, tingkat

pengetahuan dari orangtua memberi pengaruh terhadap munculnya persepsi

positif mengenai pendidikan anak usia dini. Pengetahuan orang tua menjadi

faktor yang memberi pengaruh terbesar pada tingkat persepsi yang dimiliki

orangtua tentang pendidikan anak usia dini. Persepsi orangtua memiliki hubungan

searah dengan tingkat partisipasinya dalam pendidikan bagi anak usia dini dalam

keluarga, sehingga untuk meningkatkan partisipasi orangtua dalam pendidikan

anak usia dini, perlu diperhatikan bagaimana meningkatkan persepsi positif

14

Qurrota A‟yun, Peran Orangtua dalam Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Kasus Pada

Keluarga Muslim Pelaksana Homeschooling), Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2015 dalam http://eprints.ums.ac.id/35665/11/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf. (diakses 29

Oktober 2019)

Page 27: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

11

mereka tentang pendidikan anak usia dini.15

Persamaan penelitian yang dilakukan

Khrisna Murti Swasti Andini dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas

dini dan partisipasi orangtua terhadap anak usia dini. Sedangkan perbedaan

penelitian Khrisna Murti Swasti Andini dengan peneliti adalah, Khrisna Murti

Swasti Andini meleliti persepsi orangtua terhadap pendidikan anak usia dini

melalui lembaga PAUD, sedangkan yang peneliti lakukan adalah meneliti

mengenai peran orangtua dalam membimbing ibadah shalat anak usia dini.

Ramalia Rahma dalam skripsinya pada tahun 2015 “Pendidikan Anak

Usia Dini Pada Keluarga Muda di Kabupaten Banjarnegara”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pendidikan anak usia dini pada keluarga muda dilaksanakan

sebagai berikut: 1) Aspek perkembangan dalam pendidikan anak usia dini terdiri

dari fisik-motorik, kognitif, kemampuan berbahasa, nilai-nilai moral dan

keagamaan, serta sosial-emosional, 2) Cara yang digunakan orangtua dalam

mendidik anak usia dini adalah pemberian reward, pemberian punishment,

mendampingi anak secara langsung, memberikan perintah kepada anak, serta

memberikan fasilitas untuk pendidikan dan perkembangan anak, 3) Pemantauan

yang dilakukan orangtua kepada anak berupa pengamatan terhadap kegiatan dan

perilaku anak.16

Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu sama-

sama meneliti tentang peran orangtua atau keluarga pada anak usia dini.

15

Khrisna Murti Swasti Andini, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi dan

Partisipasi Orangtua dalam Pendidikan Anak Usia Dini di Keluarga (Kasus di Perumahan Griya

Permata Asri 3, Sonorejo, Kabupaten Sukoharjo), Tesis, USM Surakarta, 2013 dalam https://

digilib. uns. ac.id/dokumen/download/34458/ODk0NDc=/.pdf (diakses pada tanggal 29 Oktober

2019). 16

Ramalia Rahma, Pendidikan Anak Usia Dini Pada Keluarga Muda di Kabupaten

Banjarnegara, Skripsi UNY, 2015 dalam https://core.ac.uk/download/pdf/33530355.pdf (diakses

29 Oktober 2019)

Page 28: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

12

Sedangkan perbedaannya yaitu pada penelitian ini membahas tentang pendidikan

anak usia dini pada kelurga muda. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis

yaitu membahas peran orangtua dalam membimbing ibadah shalat anak usia dini.

Page 29: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

54

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu.68

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis

penelitian kualitatif. Jenis penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.69

Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang memberikan gambaran situasi dan

kejadian secara sistematis, utuh serta aktual, mengenai faktor-faktor dan sifat-sifat

yang saling mempengaruhi secara alamiah.

B. Kehadiran Penelitian

Dalam melakukan penelitian, penulis sebagai peneliti melakukan

perencanaan waktu kehadiran dimana penulis hadir pada pagi hari dan sore hari

tepatnya pada jam 08:00 WIT am, sampai dengan jam 11:00 WIT am, dan sore

hari pada jam 15:00 WIT pm, sampai dengan jam 09-00 WIT pm. Atau pada

waktu para informan melakukan aktivitasnya bersama keluarga terutama pada

68

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta,

2016), h. 2

69

Lexy J. Moleong. , Metodologi Penilitian Kualitatif. (Bandung PT. Remaja

Rosdakarya, 2006) h. 6

Page 30: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

55

anak-anaknya. Dan penelitian ini akan di laksanakan dalam waktu satu bulan

penuh atau sampai pada waktu yang telah ditentukan.

C. Lokasi Penelitian

Penetapan lokasi penelitian ini tepat berada di lakukan di RT 01/RW 17

dusun Kahena Kebun Cengkeh Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau. Dalam

penentuan lokasi penelitian penulis mempertimbangkan beberapa hal yang

menjadi alasan penulis melakukan penelitian. Pertama lokasi penelitian ini

merupakan lingkungan tempat tinggal penulis sehingga penulis lebih memiliki

waktu yang banyak dan mampu membaur bersama masyarakat untuk

mendapatkan informasi sedalam mungkin tentang peran orangtua terhadap anak-

anaknya. Kedua lokasi ini banyak terdapat anak-anak berusia dini yang

melakukan aktivitasnya mulai dari aktivitas sekolah, mengaji, belajar kelompok,

bermain, dan membantu orangtua mereka. Ketiga adanya interaksi aktif antara

orangtua dan anak-anaknya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

D. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah orang yang di targetkan atau di manfaatkan

untuk memberikan informasi secara mendalam tentang situasi dan keadaan yang

berupa data yang sesuai dengan yang di harapkan peneliti. Penentuan informan

dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang dimana

informan di tentukan berdasarkan pertimbangan tertentu yang secara sengaja

mengambil sampel tertentu yang telah sesuai dengan sifat, ciri-ciri, karakteristik

dan kriteria yang di butuhkan oleh peneliti, sehingga dapat memberikan informasi

lebih mendalam yang sesuai dengan yang diharapkan peneliti dalam penelitian ini.

Page 31: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

56

Informan kunci dalam penelitian ini merupakan masyarakat RT 01/RW 17 dusun

Kahena Desa Batu Merah, yang terdiri dari 10 orang. Dengan jumlah keseluruhan

anak dari keseluruhan 10 orang tersebut sebanyak 23 orang yang memiliki usia 6-

8 tahun.

E. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis sumber data sebagai

berikut:

1. Data Primer

Data primer merupakan informasi yang diperoleh dari informan yang melalui

wawancara yang dilakukan kepada beberapa pihak secara langsung serta

observasi langsung yang ditemukan penulis di lapangan.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data pelengkap yang berfungsi

melengkapi data-data yang diperlukan oleh data primer/data utama. Yaitu

dapat berupa buku-buku, makalah, arsip, dokumen pribadi serta dokumen

resmi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik, field research

adalah penelitian lapangan yang bertujuan langsung melakukan kontak dengan

objek penelitian dan mencari informasi langsung melalui objek penelitian.

Beberapa teknik field research antara lain:

Page 32: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

57

1. Observasi

Pengamatan (observasi) dilakukan untuk mengetahui kondisi objek

pada lokasi penelitian. Observasi adalah suatu teknik penelitian yang

digunakan oleh penulis dengan jalan turun langsung ke lapangan mengamati

objek secara langsung guna mendapatkan data yang lebih jelas. Observasi

dimaksudkan untuk mengumpulkan data dengan melihat langsung ke lapangan

terhadap objek yang diteliti. Dalam pelaksanaan observasi ini penulis

menggunakan alat bantu untuk memperlancar observasi di lapangan yaitu

buku catatan sehingga seluruh data-data yang diperoleh di lapangan melalui

observasi ini dapat langsung dicatat.

2. Interview atau wawancara

Wawancara adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara

pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orang yang

diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung.70

Teknik

wawancara ini digunakan untuk menemukan data tentang permasalahan secara

terbuka, pihak informan diminta pendapat dan ide-idenya, sedangkan peneliti

mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh

informan. Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam wawancara ini adalah

bentuk pertanyaan yang berstruktur dengan menggunakan pedoman

wawancara.

70

A. Muri Yusuf. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif & Gabungan (Jakarta :

Kencana Prenadamedia Group, 2016), h. 372

Page 33: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

58

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan bukti dan keterangan seperti

rekaman, kutipan materi dan berbagai bahan referensi lain yang berada di

lokasi penelitian dan dibutuhkan untuk memperoleh data yang valid.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang terkumpul nanti agar memperoleh

kesimpulan yang valid maka, digunakan teknik pengolahan dan analisis data

dengan metode kualitatif. Adapun teknis dan interpretasi data yang akan

digunakan yaitu:

1. Reduksi data (seleksi data)

Yang prosesnya akan dilakukan sepanjang penelitian berlangsung dan

penulisan laporan. Penulis mengolah data dengan bertolak dari teori untuk

mendapatkan kejelasan pada masalah, baik data yang terdapat di lapangan

maupun yang terdapat pada kepustakaan. Data dikumpulkan, dipilih secara

selektif dan disesuaikan dangan permasalahan yang dirumuskan dalam

penelitian.

2. Sajian data

Dengan berusaha menampilkan data yang akan dikumpulkan. Dalam

penyajian data dilakukan secara induktif yakni menguraikan setiap

permasalahan penelitian dengan memaparkannya secara umum kemudian

menjelaskannya secara spesifik.

Page 34: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

59

3. Penarikan kesimpulan

Dalam hal ini penulis akan menarik kesimpulan dan memverifikasinya.

Langkah terakhir dalam menganalisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi, setiap kesimpulan awal masih merupakan

kesimpulan sementara yang akan berubah bila diperoleh data baru dalam

pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh selama

di lapangan diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan cara

memikirkan kembali dan meninjau ulang catatan lapangan sehingga terbentuk

penegasan kesimpulan.

H. Tahap-tahap Penelitian

1. Tahap Pra Lapangan

Dalam pra lapangan ini ada enam tahap yang di pahami adalah etika

penelitian lapangan penelitian yang di antaranya yaitu, menyusun rencana

penelitian, memilih lapangan penelitian (lokasi penelitian), mengurus

perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan

informan, dan menyiapkan perlengkapan penelitian.

2. Tahap Lapangan

Dalam tahap lapangan akan di bagi atas tiga bagian, yaitu:

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri.

b. Memasuki lapangan.

c. Berperan serta sambil mengumpulkan data.

Page 35: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Orangtua turut berperan dan merasa penting dan sangat bertanggungjawab

terhadap ibadah shalat anaknya, berbagai upaya yang dilakukan oleh

orangtua dalam memberikan bimbingan keagamaan terhadap anaknya

seperti mengajak anaknya shalat berjamaah di masjid dan memasukan

anaknya di TPQ. Orangtua juga turut serta memberikan pemahaman

tentang nilai-nilai ibadah pada anaknya.

2. Dalam melakukan bimbingan ibadah shalat pada anak orangtua merasa

sangat terbantu atas beberapa faktor, seperti lingkungan, pergaulan anak

dengan teman-temannya, dari pihak sekolah, dari pihak TPQ, dan sifat

anak yang selalu mencontohi perlakuan orangtuanya. Adapun faktor yang

menjadi penghambat bagi orangtua dalam melakukan bimbingan yaitu,

seperti saat anak lagi nonton TV, anak sedang tidur, sedang bermain,

malas, dan kesibukan orangtua dalam kegiatannya.

B. Saran

1. Orangtua diharapkan dapat juga berperan lebih aktif dalam mengontrol

setiap pergaulan anak dan terus memotivasi dirinya maupun anak

mengenai pentingnya nilai-nilai ibadah shalat pada anaknya. Sering

melakukan pendekatan dengan menceritakan kisah-kisah Nabi dan sahabat

dalam mengamalkan ibadah shalat semasa hidupnya.

Page 36: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

74

2. Orangtua harus dapat berfikir aktif atau lebih kreatif dalam memberikan

bimbingan ibadah shalat kepada anak. Selain itu orangtua sebaiknya dapat

mengontrol waktu dalam setiap kegiatannya sehingga dapat juga

menyisihkan waktu untuk keluarga terutama anak-anaknya yang masih

butuh bimbingan dari orangtuannya.

Page 37: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Jamal. 2009. Cara Nabi Menyiapkan Generasi, edisi Indonesia,

penerjemah Nurul Muklisin, Surabaya: La Raiba Bima Amanta “eLBA”

Ahmadi, Abu. 2005. Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, (Jakarta:

PT.Rineka Cipta

al-Jazairi Jabir, Bakar Abu. 2000. Ensiklopedi Muslim (Minhajul Muslim).

Jakarta: PT. Darul Falah,

Andini, Swasti, Murti, Khrisna. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

dan Partisipasi Orangtua dalam Pendidikan Anak Usia Dini di Keluarga

(Kasus di Perumahan Griya Permata Asri 3, Sonorejo, Kabupaten

Sukoharjo), Tesis, USM Surakarta, dalam https:// digilib. uns.

ac.id/dokumen/download/34458/ODk0NDc=/.pdf

Ardy, Wiyani. 2012. Save Our Children From School Bullying. Jojakarta: Ar-ruzz

Media

Arifin, Syamsul, Bambang. 2015. Psikologi Agama. Bandung: CV Pustaka Setia

A‟yun, Qurrota. 2015. Peran Orangtua dalam Pendidikan Anak Usia Dini (Studi

Kasus Pada Keluarga Muslim Pelaksana Homeschooling), Skripsi,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, dalam http://eprints.ums.ac.id/

35665/11/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf.

Azzet, Muhaimin, Khmad. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Spiritual bagi

Anak. Jogjakarta: Katahati

Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV

Penerbit Diponegoro

Dinata, Arda, “Tahapan-Tahapan Dalam Mendidik Anak” dalam http:// hwaiting.

dagdigdug.com/category/tarbiyatul-aulad/htm

Hawwas Wahhab Abdul. 2013. Fiqh Ibadah. Penerjemah: Kamran As‟at Irsyady,

dkk, Jakarta: Bumi Aksara,

https://dalamislam.com/hukum-islam/anak/cara-mengajari-anak-shalat.html

https://www.paud.id/2015/09/tahap-perkembangan-moral-anak-usia-dini.html

Page 38: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

Jahja, Y. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana

Moleong, J. Lexy. 2006. Metodologi Penilitian Kualitatif. Bandung PT. Remaja

Rosdakarya

Mulyasa. 2012. Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Musa, Marwan, bin, Hadidi, Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an, Online.https://

tafsirweb. com /7271-surat-al-ankabuut-ayat-45.html

PAUD Jateng, Tahap Perkembangan Moral Anak Usia Dini Menurut Para Ahli.

Dalam https://www.paud.id/2015/09/tahap-perkembangan-moral-anak-

usia-dini.html

Purwanto, Ngalim. 2017. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Offset

Rahma, Ramalia. 2015. Pendidikan Anak Usia Dini Pada Keluarga Muda di

Kabupaten Banjarnegara, Skripsi UNY, dalam https://core.Ac.uk/

download/pdf/33530355.pdf

Rasjid Sulaiman. 2012. Fiqh Islam (Hukum Fiqh Lengkap), Bandung: Sinar Baru

Algensindo

Salim as-Sayyid, Malik Kamal Abu. 2007. Shahih Fikih Sunnah, Penerjemah,

Khairul Amru Harahap dan Faisal Saleh, (Jakarta: Pustaka Azzam,

Santrock, John, W. 2011. Perkembangan Anak, Edisi 7 Jilid 2. Terjemahan Sarah

Genis B. Jakarta: Erlangga

------------, 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika,

Sarwono, Wirawan, Sarlito. 2008. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Soekanto, Soejono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV Rajawali

Sugiyanti, Bimbingan Orang Tua Dalam Mendidik Ibadah Shalat Pada Anak Usia

Dini Di Desa Ja’an Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk, Skripsi

IAIN Tulungagung, 2016. Dalam http://repo.iain-

tulungagung.ac.id/3933/3/ BAB% 20II%20HAL%2015-69.pdf

Sugiyono,.2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta

-------------. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika

Page 39: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

Susanto, Ahmad. 2018. Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Bumi Aksara

Suyadi. 2010. Psikologi Belajar Anak Usia Dini. Yogyakarta : PEDAGOGIA

Syafrida dan Zein Nurhayati. 2015. Fiqh Ibadah, Pekanbaru: CV. Mutiara Pesisir

Sumatra

Yusuf, Muri, A. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif & Gabungan

Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Zakariyya, Muhammad. 2006. Himpunan Fadhilah A’mal. Yogyakarta: Ash-Shaf

Page 40: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

LAMPIRAN

PEDOMAN OBSERVASI

Identitas Informan

Nama :

Umur :

Kelas :

Tgl observasi :

Pedoman Observasi

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah anak selalu mengerjakan shalat ?

2 Apakah anak selalu berwudu sebelum shalat ?

3 Apakah anak selalu mengerjakan shalat 5waktu setiap

hari ?

4 Apakah anak selalu mengerjakan shalat berjamaah ?

5 Apakah anak selalu mengerjakan shalat berjamaah di

masjid bagi anak laki-laki?

6 Apakah anak selalu mengerjakan shalat sunah rawatib

dan shalat sunah lainnya ?

7 Apakah anak selalu mengerjakan shalat tepat waktu ?

8 Apakah anak selalu mengerjakan shalat dengan khusuh ?

9 Apakah anak mengerjakan shalat tarawih di bulan

Romadhan ?

10 Apakah anak mengetahui keutamaan shalat ?

11 Apakah anak ikut berdoa setelah selesai mengerjakan

shalat ?

12 Apakah anak selalu menutup aurat ketika shalat maupun

keluar rumah ?

Page 41: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA (orangtua)

Identitas Informan

Nama : Rudi Amin dan Siti Ramlan

Umur : 35 Tahun dan 31 Tahun

Tgl Wawancara : 18/02/2020

Pedoman Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut Bapak/Ibu apakah

penting menanamkan

pengalaman-pengalaman

ibadah shalat terhadap anak

sejak dini ?

Iya, sangat penting karena anak adalah

tanggung jawab orangtu baik buruknya

akhlak anak tergantung didikan orangtua

2 Bagai mana peran orangtua

dalam menanamkan

pengamalan ibadah terhadap

anak ?

Karena anak adalah tanggung jawab

orangtua, dan baik buruknya ahlak anak

tergantung didikan orangtuanya. Jadi

kita harus mendidik mereka shalat,

mengaji sehingga sehinga kelak menjadi

anak yang lebih baik. Sejak usia 4 tahun

kami sudah membiasakan mereka shalat

dan mengaji

3 Apa saja latar belakang yang

mendorong bapak/ibu untuk

menanamkan pengamalan

shalat pada anak ?

1) mendidik anak paham aturan dan

nilai-nilai agama. 2) menjadi anak shole

dan sholeha. 3) menjadi anak yang rajin

beribadah.

4 Bagaimana motivasi yang

Bapak/Ibu dalam

menanamkan pengamalan

ibadah shalat pada anak ?

5 Bagaimana upaya yang

dilakukan orangtua untuk

meningkatkan kedisiplinan

dalam menjalankan ibadah

shalat pada anak ?

Kami membuat jadwal jadi semuanya

melakukan aktivitas sesuai dengan jadwal

yang ditentukan sehingga semua disiplin

dengan baik. terarah

6 Kegiatan apa saja yang

Bapak/Ibu lakukan pada saat

berada di rumah dalam upaya

1) melakukan aktivitas dalam rumah. 2)

temani anak belajar. 3) temani anak

shalt. 4) ajak anak shalat bersama. 5)

Page 42: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

menanamkan ibadah shalat

pada anak di usia dini ?

ajak anak mengaji bersama.

7 Sejak usia berapa Bapak/Ibu

menanamkan pengamalan

ibadah shalat pada anak ?

Sejak usia 4 tahun kami sudah

membiasakan mereka shalat, mengaji ,

dll

8 Apakah manfaat atau faedah

ketika anak mengamalkan

ibadah shalat sejak dini,

bagaimana menurut anda

sebagai orangtua ?

Menjadi anak sholeh dan soleha.

9 Saat seperti apa waktu yang

menurut Bapak/Ibu tepat

dalam memberikan

pemahaman pada anak

tentang Ibadah shalat ?

Saat malam ketika anak sedang belajar

kami ikut temani mereka belajar sambil

membina mereka tantang shalat, dan

etika yang baik dalam berkomunikasi.

10 Apa yang Bapak/Ibu lakukan

jika anak menurut atau

menolak perintah atau ajakan

anda ?

Kami berusaha untuk mendidik dan

membimbing mereka menjadi anak yang

berakhlak sesuai ajaran-ajaran Islam

dan rajin beribadah.

11 Faktor apa yang menjadi

pendukung orangtua dalam

membimbing ibadah shalat

pada anak sejak dini ?

Suasana dan keadaan di lingkungan

tempat tinggal yang jika lingkungan baik

dalam mendidik maka pergaulan anak di

lingkungan pun

12 Faktor yang menjadi

menghambat orangtua dalam

membimbing ibadah shalat

pada anak sejak dini ?

Malas dan suka melawan ketika

diajarkan sesuatu, bahkan terkadang dan

tidak langsung menurut dengan apa yang

diperintahkan oleh orang tuanya

Page 43: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA (orangtua)

Identitas Informan

Nama : Marwan dan Salma

Umur : 38 Tahun dan 36 Tahun

Tgl Wawancara : 26/02/2020

Pedoman Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut Bapak/Ibu apakah

penting menanamkan

pengalaman-pengalaman

ibadah shalat terhadap anak

sejak dini ?

Iya sangat penting, karena kita

menanamkan shalat kepada mereka

sejak dini maka mereka beranjak tujuh

tahun sudah terbiasa dan sudah mampu

untuk menjalankan shalat

2 Bagai mana peran orangtua

dalam menanamkan

pengamalan ibadah terhadap

anak ?

Kita sebagai orangtua harus

mengenalkan konsep mengenai

keberadaan tuhan kepada anak-anak

dan mengajak anak untuk beribadah dan

juga menceritakan tentang kisah-kisah

keagamaan.

3 Apa saja latar belakang yang

mendorong bapak/ibu untuk

menanamkan pengamalan

shalat pada anak ?

Yang mendorong kami untuk

menanamkan pengamalan sholat

karnakami selalu mengikuti kajian-

kajian keislamansehingga kami

menanamkan nilai-nilai agama terutama

sholat kepada anak.

4 Bagaimana motivasi yang

Bapak/Ibu dalam

menanamkan pengamalan

ibadah shalat pada anak ?

Kami termotifasi karena selalu

mengikuti kajian-kajian islami, suka

dengar cerama dan lihat anak ya g soleh

& soleha yang selalu tampil di media

sosial dan selalu mendapat juara

sehingga kami termotivasi untuk bisa

mendidik anak menjadi manusia yang

lebih baik.

5 Bagaimana upaya yang

dilakukan orangtua untuk

meningkatkan kedisiplinan

dalam menjalankan ibadah

shalat pada anak ?

Kedisiplinan yang kami terapkan pada

anak-anak yaitu membuat jadwal, jadi

mereka melakukan segala sesuatu

berpatokan pada jadwal tersebut

sehingga adanya kedisiplinan.

Page 44: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

6 Kegiatan apa saja yang

Bapak/Ibu lakukan pada saat

berada di rumah dalam upaya

menanamkan ibadah shalat

pada anak di usia dini ?

Melakukan aktifitas dalam rumah

,mengajak anak mengaji bersama,

mengajak anak sholat

bersama,mengajak anak belajar

bersama dan ketika sholat isa

memberikan nasehat dan bimbingan

pada anak.

7 Sejak usia berapa Bapak/Ibu

menanamkan pengamalan

ibadah shalat pada anak ?

Dari usia 1 tahun labih sudah mengajak

mereka ke tempat majelis, masjid dan

mengajarkan kepada mereka tentang hal

yang baik sehingga ketika mereka

beranjak usia 7 tahun ke atas sudah

mempunyai pandangan yang baik.

8 Apakah manfaat atau faedah

ketika anak mengamalkan

ibadah shalat sejak dini,

bagaimana menurut anda

sebagai orangtua ?

Ber ahlak baik, soleh dan soleha.

9 Saat seperti apa waktu yang

menurut Bapak/Ibu tepat

dalam memberikan

pemahaman pada anak tentang

Ibadah shalat ?

Kalau kami biasanya memberikan

nasehat atau bimbingan pada anak

pada saat selesai sholat magrib sambil

menunggu waktu isya. Kami

mengajarkan kepada mereka gentang

sholat, mengaji dll.

10 Apa yang Bapak/Ibu lakukan

jika anak menurut atau

menolak perintah atau ajakan

anda ?

Sebagai orangtua kita perlu banyak

bersabar menghadapi sifat mereka yang

dimana mereka masih suka main,

dimana merka kadang menurut dan

kadang menolak. Jadi kita harus sabar

dan membimbing mereka demngan baik.

11 Faktor apa yang menjadi

pendukung orangtua dalam

membimbing ibadah shalat

pada anak sejak dini ?

Ingin anak menjadi anak yang ber ahlak

baik, anak yang mengikuti aturan

agama, dan dan anak yang sholeh dan

sholeha.

12 Faktor yang menjadi

menghambat orangtua dalam

membimbing ibadah shalat

pada anak sejak dini ?

Kesibukan orang tua dengan

pekerjaannya sehingga kekurangan

waktu untuk anak terutama dalam hal

proses bimbingan shalat pada anak

Page 45: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA (orangtua)

Identitas Informan

Nama : Taib Marasabessy dan Amanda

Umur : 34 tahun dan 32 tahun

Tgl Wawancara : 26/02/2020

Pedoman Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut Bapak/Ibu apakah

penting menanamkan

pengalaman-pengalaman

ibadah shalat terhadap anak

sejak dini ?

Supaya mereka terbiasa dengan ibadah

sholat dari kecil.

2 Bagai mana peran orangtua

dalam menanamkan

pengamalan ibadah terhadap

anak ?

Mengajar anak dengan shalat menjadi

supaya anak menjadi terbiasa

mengikuti aturan agama Islam. Supaya

mereka terbiasa dengan ibadah shalat

dari kecil

3 Apa saja latar belakang yang

mendorong bapak/ibu untuk

menanamkan pengamalan

shalat pada anak ?

Supaya mereka paham dengan aturan-

aturan agama,supaya mereka rajin

beribadah dan dan menjadi anak yang

sholeh.

4 Bagaimana motivasi yang

Bapak/Ibu dalam menanamkan

pengamalan ibadah shalat pada

anak ?

Supaya mereka tidak menjadi anak

yang kafir dan malas menunaikan

sholat.

5 Bagaimana upaya yang

dilakukan orangtua untuk

meningkatkan kedisiplinan

dalam menjalankan ibadah

shalat pada anak ?

Selalu mengingatkan anak jika waktu

shalat telah tiba

6 Kegiatan apa saja yang

Bapak/Ibu lakukan pada saat

berada di rumah dalam upaya

menanamkan ibadah shalat

pada anak di usia dini ?

Menjelaskan aturan-aturan ibadah

kepada mereka, membina mereka

dengan baik, dan memberikan nasihat

yang baik kepada mereka.

7 Sejak usia berapa Bapak/Ibu 1 tahun sampai dewasa.

Page 46: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

menanamkan pengamalan

ibadah shalat pada anak ?

8 Apakah manfaat atau faedah

ketika anak mengamalkan

ibadah shalat sejak dini,

bagaimana menurut anda

sebagai orangtua ?

Senang meliahat anak yang sngat

soleha sejak dinisudah bisa

mengajarkan ibadahnya kepada orang

lain.

9 Saat seperti apa waktu yang

menurut Bapak/Ibu tepat dalam

memberikan pemahaman pada

anak tentang Ibadah shalat ?

Saat mereka berkumpul didalam rumah

dan orang tua mulai menjelaskan dan

menerangkan apa arti syarat ibadah

yang baik.

10 Apa yang Bapak/Ibu lakukan

jika anak menurut atau

menolak perintah atau ajakan

anda ?

Panggil dan nasehat mereka dengan

baik, Insha Allah merka juga paham

dan mau mengikuti ajakan orang tua.

11 Faktor apa yang menjadi

pendukung orangtua dalam

membimbing ibadah shalat

pada anak sejak dini ?

Orang tua mau anaknya menjadi anak

yang mau mengikuti aturan-aturan

yang ditanami dalam diri mereka

supaya menjadi anak yang baik.

12 Faktor yang menjadi

menghambat orangtua dalam

membimbing ibadah shalat

pada anak sejak dini ?

Ketika anak lagi sibuk main, ketika lagi

tidur susah bangun

Page 47: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA (orangtua)

Identitas Informan

Nama : Mansur Wabula dan Fitri Hasmuda

Umur : 39 tahun dan 36 tahun

Tgl Wawancara : 27/07/2020

Pedoman Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut Bapak/Ibu apakah

penting menanamkan

pengalaman-pengalaman

ibadah shalat terhadap anak

sejak dini ?

Sangat penting karena ketika kita

menanamkan pengamalan ibadah sejak

dini kepada anak maka beranjak dewasa

nanti dia sudah terbiasa dengan kebiasaan

shalat dan selalu ingat kepada yang

kuasa, maka dengan sendirinya

membentuk karakter yang lebih baik

2 Bagai mana peran orangtua

dalam menanamkan

pengamalan ibadah terhadap

anak ?

Mengenalkan kepada anak tentang

pentingnya ibadah sholat, mengajarkan

anak tentang nilai-nilai agama,

memberikan contoh yang baik dan benar,

dan mengajarkan anak tentang pandangan

agama dalam kehidupan.

3 Apa saja latar belakang yang

mendorong bapak/ibu untuk

menanamkan pengamalan

shalat pada anak ?

Sehingga mereka paham tentang nilai-

nilai agama, kami menginginkan mereka

menjadi anak yang sholeh, dan mereka

selalu berada di jalan yang benar.

4 Bagaimana motivasi yang

Bapak/Ibu dalam

menanamkan pengamalan

ibadah shalat pada anak ?

5 Bagaimana upaya yang

dilakukan orangtua untuk

meningkatkan kedisiplinan

dalam menjalankan ibadah

shalat pada anak ?

Kami tidak hanya memberikan

kedisiplinan kepada anak tapi juga kepada

kami orang tua karena anak selalu

menirukan apa yang selalu dilakukan oleh

orang tuanya, sehingga kami sebagai

orang tua melakukan contoh yang terbaik ,

misalnya waktu shalat maka smuanya

harus shalat, waktu makan dan waktu

tidur sesuai dengan waktu yang sudah

Page 48: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

ditetapkan.

6 Kegiatan apa saja yang

Bapak/Ibu lakukan pada saat

berada di rumah dalam

upaya menanamkan ibadah

shalat pada anak di usia dini

?

Ketika selasai beraktivitas di dalam rumah

maka kami selalu membacakan buku-buku

tantang kisah para nabi kepada anak-anak

dan kami juga menjelaskan temtsng tata

cara sholat kepada mereka dan

mengontrol mereka pada saat belajar dan

menghafal.

7 Sejak usia berapa Bapak/Ibu

menanamkan pengamalan

ibadah shalat pada anak ?

Sejak usia 3 tahun disitu ketika kami

sholat kami selalu mengajak mereka untuk

ikut sholat sehingga mereka ketika

memasuki usia 7 tahun kita tidak perlu

lagi mengajarkan kepada mereka tentang

tata cara shalat kafena mereka sudah

terbiasa dari kecil.

8 Apakah manfaat atau faedah

ketika anak mengamalkan

ibadah shalat sejak dini,

bagaimana menurut anda

sebagai orangtua ?

Shalat dapat menghindari diri dari

perilaku buruk dan terlarang, anak

menjadi Anak yang shaleh dan kecintaan

anak kepada Allah dan rasulnya.

9 Saat seperti apa waktu yang

menurut Bapak/Ibu tepat

dalam memberikan

pemahaman pada anak

tentang Ibadah shalat ?

Biasanya untuk kami ketika selesai shalat

magrib, kami memberikan pemahaman

tentang shalat dan beretika yang baik

ketika berada di lingkungan manapun dan

menghormati orang yang lebih tua dari

mereka.

10 Apa yang Bapak/Ibu lakukan

jika anak menurut atau

menolak perintah atau

ajakan anda ?

Ketika anak mengikuti perintah kami,

kami sangat senang tetapi ketika anak

menolak perintah atau ajakan kami pada

saat shalat disini kami memberikan

perhatian dan ajakan yang oenuh lemah

lembut sehingga anak mau menuruti apa

ya g diperintahkan.

11 Faktor apa yang menjadi

pendukung orangtua dalam

membimbing ibadah shalat

pada anak sejak dini ?

Ingin anak menjadi anak yang shaleh,

dengan shalat, memgaji dan menunjukan

kecintaannya kepada Allah dan rasulnya.

12 Faktor yang menjadi

menghambat orangtua dalam

membimbing ibadah shalat

pada anak sejak dini ?

Pengaruh nonton TV dengan acara yang

disukainya selain itu juga pengaruh

perkembangan elektronik seperti Hp, paly

game

Page 49: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA (orangtua)

Identitas Informan

Nama : Fian Arifandi Tehuayo dan Selita P Latutuaprayad

Umur : 32 tahun dan 26 tahun

Tgl Wawancara : 19/02/2020

Pedoman Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut Bapak/Ibu apakah

penting menanamkan

pengalaman-pengalaman ibadah

shalat terhadap anak sejak dini ?

Sangat penting bagi orangtua untuk

mengajarkan agama terutama tentang

shalat kepada anak sejak dini akan

membuat anak memiliki pandangan

yang jelas hal yang benar dan salah.

Dan anak juga bisa memilki sikap

dan karakter yang baik.”90

2 Bagai mana peran orangtua

dalam menanamkan pengamalan

ibadah terhadap anak ?

Mengajarkan mereka tentang tata

cara shalat, menjekaskan kepada

mereka bahwa shalat itu wajib bagi

umat islam untuk dilaksanakan.

3 Apa saja latar belakang yang

mendorong bapak/ibu untuk

menanamkan pengamalan shalat

pada anak ?

Karena kami menginginkan anak

yang yang bisa paham tentang shalat

dan melaksanakan shalat dengan

baik, dan dengan shalat bisa

memberikan ketenangan pada hati

dan jiwa kita.

4 Bagaimana motivasi yang

Bapak/Ibu berikan dalam

menanamkan pengamalan ibadah

shalat pada anak ?

Memberikan pemahaman kepada

anak tentang orang-orang yang

beruntung dalam menjalankan shalat

jika di akhirat nanti.

5 Bagaimana upaya yang dilakukan

orangtua untuk meningkatkan

kedisiplinan dalam menjalankan

ibadah shalat pada anak ?

Kami selalu membentuk sebuah

aturan dalam rumah untuk kami

sendiri dan juga untuk anak-anak jadi

ketika shalat semua harus sholat dan

untuk anak laki mengikuti ayahnya

shalat berjamaah di masjid.

6 Kegiatan apa saja yang Menasehati mereka dan membimbing

90 Penelitian, Fian (kepala rumah tangga). Warga RT 01, Kahena (pada 19 Februari 2020)

Page 50: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

Bapak/Ibu lakukan pada saat

berada di rumah dalam upaya

menanamkan ibadah shalat pada

anak di usia dini ?

mereka, mengajak mereka shalat

bersama, dan mengajak mereks

mrngaji bersama.

7 Sejak usia berapa Bapak/Ibu

menanamkan pengamalan ibadah

shalat pada anak ?

Sejak usia 4 tahun kami sudah

menanamkan pengamalan ibadah

shalat pada anak sehingga ketika

sudah besar sudah terbiasa.

8 Apakah manfaat atau faedah

ketika anak mengamalkan ibadah

shalat sejak dini, bagaimana

menurut anda sebagai orangtua ?

Menjadi anak yang shaleh, bisa

mengikuti aturan agama, dan paham

tenta ng mana yang salah dan yang

benar.

9 Saat seperti apa waktu yang

menurut Bapak/Ibu tepat dalam

memberikan pemahaman pada

anak tentang Ibadah shalat ?

Waktu yang tepat untuk kami

membimbing dan mengajarkan

mereka tentang apa yang belum

diketahui yaitu waktu malam setelah

sholat magrib dan isya karna tidak

ada aktivitas yang di lakukan lagi.

10 Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika

anak menurut atau menolak

perintah atau ajakan anda ?

Kalau anak-anak kami mereka selalu

menuruti apa yang kami perintahkan ,

tetapi ketika mereka menolak ajakan

kami, kami perlu mengajak mereka

dengan penuh lemah lembut sehingga

anak mau mengikuti perintah kami.

11 Faktor apa yang menjadi

pendukung orangtua dalam

membimbing ibadah shalat pada

anak sejak dini ?

Ingin anak kelak menjadi anak yang

selalu berada di jalan yang benar,

ingin punya anak yang shaleh dan

raji melakukan ibadah.

12 Faktor yang menjadi

menghambat orangtua dalam

membimbing ibadah shalat pada

anak sejak dini ?

Ketika anak tidur susah dibanguni

untuk shalat, lagi bermain susahuntuk

diajak

Page 51: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA (orangtua)

Identitas Informan

Nama : Nurdinn Bugis dan Imas Umagap

Umur : 57 tahun dan 40 tahun

Tgl Wawancara : 25/02/2020

Pedoman Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut Bapak/Ibu apakah

penting menanamkan

pengalaman-pengalaman ibadah

shalat terhadap anak sejak dini ?

Sangat penting karena shalat juga

menjadi pertanda yang membedakan

orang yang kafir dan orang beriman.

2 Bagaimana peran orangtua dalam

menanamkan pengamalan ibadah

terhadap anak ?

Mendidik anak menurut Islam yang

penting mengerjakan dan mendirikan

shalat samabil mengajak anak shalat

berjamaah.

3 Apa saja latar belakang yang

mendorong bapak/ibu untuk

menanamkan pengamalan shalat

pada anak ?

Menginginkan anak menjadi orang

yang tau tentang ajaran agamanya

apalagi tentang shalat yang

merupakan hal wajib bagi kita.

4 Bagaimana motivasi yang

Bapak/Ibu berikan dalam

menanamkan pengamalan ibadah

shalat pada anak ?

Sering memberikan pemahaman

kepada anak-anak tentang pentingnya

shalat dan keutamaan shalat.

5 Bagaimana upaya yang dilakukan

orangtua untuk meningkatkan

kedisiplinan dalam menjalankan

ibadah shalat pada anak ?

Kedisiplinan yang kami berikan

sebagai orangtua menjaga dan

mengingatkan secara terus menerus

agar anak dapat menyadari tanggung

jawabnya sebagai orang Islam.

Karena shalat kan wajib.

6 Kegiatan apa saja yang

Bapak/Ibu lakukan pada saat

berada di rumah dalam upaya

menanamkan ibadah shalat pada

anak di usia dini ?

Di rumah biasanya kita melakukan

kegiatan masing-masing, nanti untuk

anak-anak kita kontrol aja terus di

rumah. Kalau waktu shalat kami

sering ingatkan anak jangan sampai

anak-anak lupa dengan waktu shalat.

7 Sejak usia berapa Bapak/Ibu Dari usia 5 tahun

Page 52: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

menanamkan pengamalan ibadah

shalat pada anak ?

8 Apakah manfaat atau faedah

ketika anak mengamalkan ibadah

shalat sejak dini, bagaimana

menurut anda sebagai orangtua ?

Manfaatnya sangat baik untuk masa

depannya jika dari kecil kita sudah

ajarkan anak-anak untuk shalat maka

ketika dewasa dirinya sudah terbiasa

9 Saat seperti apa waktu yang

menurut Bapak/Ibu tepat dalam

memberikan pemahaman pada

anak tentang Ibadah shalat ?

Biasanya saat waktu shalat dan ketika

selesai shalat berjamaah

10 Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika

anak menurut atau menolak

perintah atau ajakan anda ?

Kami sering memberikan pujian jika

mereka selesai mengerjakan shalat.

Jika mereka menolak kami bisanya

tidak mau memaksa tapi menyuruh

atau dengan sabar menghadapinya

11 Faktor apa yang menjadi

pendukung orangtua dalam

membimbing ibadah shalat pada

anak sejak dini ?

Orangtua selalu ditiru tingkah

lakunya oleh anak-anak, apa lagi

pada waktu jam shalat tiba. Anak-

anak sering ikuti orang tuanya ke

masjid. Saat itulah kesempatan kita

sebagai orangtua untuk mendidik dan

membimbing cara shalat yang baik

bagi anak

12 Faktor yang menjadi

menghambat orangtua dalam

membimbing ibadah shalat pada

anak sejak dini ?

Waktu mereka tidur dan bermain,

atau kita yang sibuk sebagai

orangtuanya dengan pekerjaan kami

sendiri

Page 53: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA (orangtua)

Identitas Informan

Nama : Hamadi Wabula dan Suyanti Salina

Umur : 30 tahun dan 28 tahun

Tgl Wawancara : 21/02/2020

Pedoman Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut Bapak/Ibu apakah

penting menanamkan

pengalaman-pengalaman ibadah

shalat terhadap anak sejak dini ?

Sangat penting karena dengan usia

mereka yang masih kanak-kanak,

ketika kita membiasakan mereka

shalat , akan dengan sendirinya

mereka akan terbiasa nanti ketia

sudah dewasa

2 Bagai mana peran orangtua

dalam menanamkan pengamalan

ibadah terhadap anak ?

Orangtua harus menjadi contoh agar

anak mengikuti apa yang dilakukan

orangtuanya.

3 Apa saja latar belakang yang

mendorong bapak/ibu untuk

menanamkan pengamalan shalat

pada anak ?

Agar anak paham tentang shalat dan

berakhlak baik

4 Bagaimana motivasi yang

Bapak/Ibu berikan dalam

menanamkan pengamalan ibadah

shalat pada anak ?

Terus mendorong anak untuk

memahami pentingnya shalat, selain

itu kami juga sering menginatkan

pentingnya shalat kepada mereka

5 Bagaimana upaya yang dilakukan

orangtua untuk meningkatkan

kedisiplinan dalam menjalankan

ibadah shalat pada anak ?

Sering diberitahu jika waktu shalat

telah tiba.

6 Kegiatan apa saja yang

Bapak/Ibu lakukan pada saat

berada di rumah dalam upaya

menanamkan ibadah shalat pada

anak di usia dini ?

Mendidik dan mengajak mereka untuk

shaalt berjamaah di masjid

7 Sejak usia berapa Bapak/Ibu

menanamkan pengamalan ibadah

shalat pada anak ?

Saat usia mereka 4 tahun

Page 54: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

8 Apakah manfaat atau faedah

ketika anak mengamalkan ibadah

shalat sejak dini, bagaimana

menurut anda sebagai orangtua ?

Jika kita mengjarkan mereka shalat

saat dini maka suatu saat nanti ketika

mereka dewasa mereka sudah bisa

mengerjakan shalat sendiri di mana

pun dia berada nanti

9 Saat seperti apa waktu yang

menurut Bapak/Ibu tepat dalam

memberikan pemahaman pada

anak tentang Ibadah shalat ?

Waktu malam saat abis magrib

biasanya kita ngumpul setelah itu

lanjut dengan shalat isyah agar anak

juga bisa di ajak dan diajarkan

shalat.

10 Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika

anak menurut atau menolak

perintah atau ajakan anda ?

Memberikan hadiah atau memuji.

Jika anak menolak paling diingatkan

lagi.

11 Faktor apa yang menjadi

pendukung orangtua dalam

membimbing ibadah shalat pada

anak sejak dini ?

Sebagai orangtua tentu akan menjadi

contoh bagi anak-anaknya. Jadi

memang anak-anak sering

mencontohi apa yang dilakukan oleh

orangtua. Jadi kita sebagai orangtua

juga sering mencontohkan hal-hal

yang baik. Sehingga anak juga ikut

melakukan hal yang baik, seperti

mengajak anak ke masjid jika waktu

jam shalat tiba. Karena anak juga

sering ikut-ikut orangtua kalau shalat

ke masjid

12 Faktor yang menjadi

menghambat orangtua dalam

membimbing ibadah shalat pada

anak sejak dini ?

Kemalasan anak dan kesibukan kita

sebagai orangtua yang bekerja

Page 55: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA (orangtua)

Identitas Informan

Nama : Boy Umar Ternate dan Amina Umasugi

Umur : 47 tahun dan 36 tahun

Tgl Wawancara : 20/02/2020

Pedoman Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut Bapak/Ibu apakah

penting menanamkan

pengalaman-pengalaman ibadah

shalat terhadap anak sejak dini ?

Sangat penting sekali karena salah

satu amalan yang Allah memuji yaitu

orang-orang yang mengajarkan

shalat

2 Bagai mana peran orangtua

dalam menanamkan pengamalan

ibadah terhadap anak ?

Sebagai orangtua kita harus memiliki

tanggung jawab untuk mendidik anak

sejak dini tentang agamanya.

3 Apa saja latar belakang yang

mendorong bapak/ibu untuk

menanamkan pengamalan shalat

pada anak ?

Karena kewajiban kita sebagai

orangtua dan tuntutan agama kita

4 Bagaimana motivasi yang

Bapak/Ibu berikan dalam

menanamkan pengamalan ibadah

shalat pada anak ?

Memberitahukan keutamaan shalat

dan manfaatnya ketika di dunia dan

kahirat

5 Bagaimana upaya yang dilakukan

orangtua untuk meningkatkan

kedisiplinan dalam menjalankan

ibadah shalat pada anak ?

Selalu mengingatkan dan jangan

sampai bosan menyuruh anak untuk

shalat. Dan selalu mengajak ia shalat

di masjid ketika waktu shalat .

6 Kegiatan apa saja yang

Bapak/Ibu lakukan pada saat

berada di rumah dalam upaya

menanamkan ibadah shalat pada

anak di usia dini ?

Mengajak anak shalat berjamaah,

mendidik, mengingatkan/memberikan

nasihat dan menemani mereka

belajar

7 Sejak usia berapa Bapak/Ibu

menanamkan pengamalan ibadah

shalat pada anak ?

Dari usia 3 tahun sudah diajak untuk

mengaji dan shalat.

8 Apakah manfaat atau faedah

ketika anak mengamalkan ibadah

Untuk masadepan dia kelak menjadi

anak yang baik dan selalu ingat pada

Page 56: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

shalat sejak dini, bagaimana

menurut anda sebagai orangtua ?

ajaran agamanya

9 Saat seperti apa waktu yang

menurut Bapak/Ibu tepat dalam

memberikan pemahaman pada

anak tentang Ibadah shalat ?

Waktu shalat dan malam karena di

dua waktu itu kita tidak memiliki

kesibukan lainnya.

10 Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika

anak menurut atau menolak

perintah atau ajakan anda ?

Kalau anak menurut kami jadi senang

sebagai orangtua jika dia

menginginkan sesuatu kami akan

berikan selama yang dia minta itu hal

yang baik. Tetapi jika yang terjadi

adalah sebaliknya maka kami sebagai

orangtua hanya bisa bersabar dan

terus memberikan bimbingan yang

terbaik buat anak

11 Faktor apa yang menjadi

pendukung orangtua dalam

membimbing ibadah shalat pada

anak sejak dini ?

Orangtua merasa sangat terbantu

karena anak-anak juga diajarkan

ngaji dan tatacara shalat dari para

ustadz di TPQ. Kita sebagai orangtua

hanya bisa mengulangi dan

memastikan jika anak-anak dapat

mengamalkan apa yang telah

diajarkan

12 Faktor yang menjadi

menghambat orangtua dalam

membimbing ibadah shalat pada

anak sejak dini ?

Saat dia sedang main bersama teman-

temannya. Karena memang masa

anak itukan penuh dengan masa

bermain jadi kalau waktu shalat itu

musti cari dulu lagi main di mana,

kurang lebih seperti itu.

Page 57: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA (orangtua)

Identitas Informan

Nama : Sitna

Umur : 33 tahun

Tgl Wawancara : 17/02/2020

Pedoman Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut Bapak/Ibu apakah

penting menanamkan

pengalaman-pengalaman ibadah

shalat terhadap anak sejak dini ?

Penting sekali karena anak-anak

seperti mereka, kita sebagai orangtua

harus memberikan contoh yang baik

kepada mereka seperti shalat,

mengaji dan sebagainya.

2 Bagai mana peran orangtua

dalam menanamkan pengamalan

ibadah terhadap anak ?

Kami sebagai orangtua pengen yang

terbaik untuk anak-anak kami

mengajar kepada mereka betapa

pentingnya shalat, kami juga

mengajar mereka untuk

melaksanakan dan mengamalkannya.

3 Apa saja latar belakang yang

mendorong bapak/ibu untuk

menanamkan pengamalan shalat

pada anak ?

Selain pengetahuan umumnya bagus,

kami sebagai orangtua juga ingin

pendidikan agamanya juga bagus,

dengan mengamalkan shalat, karena

shalat merupakan kunci ibadah bagi

umat Islam

4 Bagaimana motivasi yang

Bapak/Ibu dalam menanamkan

pengamalan ibadah shalat pada

anak ?

Membiasakan mereka mendengarkan

ceramah di TV atau video dan

menceritakan kisah orang-orang

sholeh dan kisa tentang pentingnya

shalat.

5 Bagaimana upaya yang dilakukan

orangtua untuk meningkatkan

kedisiplinan dalam menjalankan

ibadah shalat pada anak ?

Kami selalu menerapkan jam atau

waktu sesuai dengan kebutuhan anak-

anak, seperti waktu shalat, harus

shalat, waktu ngaji, harus ngaji,

waktu, belajar, harus belajar, waktu

bermain ya bermain, waktu tidur,

harus tidur. Yang penting anak-anak

dapat belajar disiplin diri.

Page 58: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

6 Kegiatan apa saja yang

Bapak/Ibu lakukan pada saat

berada di rumah dalam upaya

menanamkan ibadah shalat pada

anak di usia dini ?

Selain mengerjakan pekerjaan rumah

kami juga mengajak mereka untuk

shalat berjamaah dan mengontrol

waktu mengaji mereka. Dan

memantau mereka dalam belajar.

7 Sejak usia berapa Bapak/Ibu

menanamkan pengamalan ibadah

shalat pada anak ?

sejak usia 4 tahun

8 Apakah manfaat atau faedah

ketika anak mengamalkan ibadah

shalat sejak dini, bagaimana

menurut anda sebagai orangtua ?

Dengan mengamalkan ibadah shalat,

sehingga kelak menjadi anak yang

shaleh dan shaleha.

9 Saat seperti apa waktu yang

menurut Bapak/Ibu tepat dalam

memberikan pemahaman pada

anak tentang Ibadah shalat ?

Pada waktu malam karena di waktu

malam kita tidak memiliki aktivitas

lagi. Jadi bisa sambil ajarin anak

tentang shalat.

10 Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika

anak menurut atau menolak

perintah atau ajakan anda ?

Jika anak menuruti kita puji dia dan

memberikan hadiah, jika anak

menolak kita didik dengan sabar.

11 Faktor apa yang menjadi

pendukung orangtua dalam

membimbing ibadah shalat pada

anak sejak dini ?

Orangtua sangat terbantu jika

lingkungan pergaulan anak-anak

juga, baik-baik saja. Seperti teman-

teman yang rajin shalat dan

lingkungan yang mendukung untuk

setiap kegiatan keagamaan seperti

adanya TPQ ada masjid dekat rumah

12 Faktor yang menjadi

menghambat orangtua dalam

membimbing ibadah shalat pada

anak sejak dini ?

Ketika anak lagi sibuk main dan

ketika diajak shalat suka tunda-tunda

shalat

Page 59: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA (orangtua)

Identitas Informan

Nama : Maili dan Farida

Umur : 51 tahun dan 48 tahun

Tgl Wawancara : 24/02/2020

Pedoman Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut Bapak/Ibu apakah

penting menanamkan

pengalaman-pengalaman ibadah

shalat terhadap anak sejak dini ?

Sangat penting bagi orangtua untuk

mengajarkan agama terutama tentang

shalat kepada anak sejak dini, hal ini

akan membuat anak memiliki

pandangan yang jelas mengenai hal

yang benar dan salah. Anak juga bisa

memilki sikap dan karakter yang baik.

2 Bagai mana peran orangtua

dalam menanamkan pengamalan

ibadah terhadap anak ?

Mengekarkan mereka tentang cara-

cara shalat dan mengajak mereka

untuk shalat bersama dan di samping

itu juga kita sebagai orangtua harus

menanamkan tentang nilai-nilai

keagamaan juga kepada mereka.

3 Apa saja latar belakang yang

mendorong bapak/ibu untuk

menanamkan pengamalan shalat

pada anak ?

Menginginkan anak memahami

tentang nilai-nilai agama, agar ia

mengetahui kewajibannya sebagai

seorang muslim.

4 Bagaimana motivasi yang

Bapak/Ibu berikan dalam

menanamkan pengamalan ibadah

shalat pada anak ?

Menceritakan tentang keistimewaan

orang-orang yang shalat dan

kebaikan dalam shalat agar mereka

termotivasi

5 Bagaimana upaya yang dilakukan

orangtua untuk meningkatkan

kedisiplinan dalam menjalankan

ibadah shalat pada anak ?

Kedisiplinan yang kami terapkan

dalam rumah kami yaitu, shalt wajib

dilaksanakan bagi semua orang yang

ada di dalam rumah kecuali bagi

yang berhalangan.

6 Kegiatan apa saja yang

Bapak/Ibu lakukan pada saat

berada di rumah dalam upaya

Mengerjakan pekerjaan rumah,

mengajak anak-anak untuk halangi

hafalan yang diberikan dari TPQ,

Page 60: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

menanamkan ibadah shalat pada

anak di usia dini ?

menasihati mereka, membimbing

mereka dan mengajak mereka shalat

berjamaah.

7 Sejak usia berapa Bapak/Ibu

menanamkan pengamalan ibadah

shalat pada anak ?

Dari mereka umur 2 tahun itu sudah

kami ajarkan kepada mereka

keutamaan shalat.

8 Apakah manfaat atau faedah

ketika anak mengamalkan ibadah

shalat sejak dini, bagaimana

menurut anda sebagai orangtua ?

Anak dapat mengetahui pentingnya

shalat dan menjadi terbiasa ketika

dewasa nanati

9 Saat seperti apa waktu yang

menurut Bapak/Ibu tepat dalam

memberikan pemahaman pada

anak tentang Ibadah shalat ?

Waktu yang tepat selesai shalat subuh

kami lanjutkan dengan mengaji

bersama setelah itu kami memberikan

bimbingan tentang shalat, mengaji,

bertutur kata yang sopan dan

berpakaian yang sopan.

10 Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika

anak menurut atau menolak

perintah atau ajakan anda ?

Kami banyak bersabar walaupun

mereka menolak perintah kami, tetapi

kami tidak membiarkan mereka

seperti itu kami selalu berusaha

mengajak dan mendidik mereka

menjadi yang lebih baik.

11 Faktor apa yang menjadi

pendukung orangtua dalam

membimbing ibadah shalat pada

anak sejak dini ?

Sebagai orangtua, saya merasa

sangat terbantu karena dari pihak

sekolah juga memberikan bimbingan

keagamaan seperti pelajaran ilmu

agama yang membahas tentang

shalat dan ilmu agama lainnya

sehingga kami sebagai orangtua

merasa terbantu dengan didikan dari

sekolah

12 Faktor yang menjadi

menghambat orangtua dalam

membimbing ibadah shalat pada

anak sejak dini ?

Pada saat tidur susah bangun untuk

shalat

Page 61: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …

LAMPIRAN

GAMBAR PELAKSANAAN PENELITIAN

Page 62: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …
Page 63: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …
Page 64: PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING IBADAH SHALAT PADA ANAK …