PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur...

142
i PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh : Ignatia Dita Sucianti NIM: 141134172 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur...

Page 1: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

i

PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF UNTUK

SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh :

Ignatia Dita Sucianti

NIM: 141134172

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu memberikan rahmat

kesehatan, keselamatan, dan kelancaran selama proses penelitian

dan penyusunan skripsi ini.

2. Alm. Bapak Eukarius Sumartoyo dan Ibu Christina Hartati yang

telah memberi dukungan moral dan senantiasa memberi

semangat dan mendoakanku.

3. Kakakku, Ignatius Andre Yuliatmaka yang selalu memberikan

semangat serta dukungan untukku.

4. Para sahabatku atas segala canda tawa, kebahagian, kesedihan,

dan kebersamaan selama ini

5. Teman-teman payung R&D skala kecemasan yang selalu

memberikan semangat

6. Para dosen di PGSD Sanata Dharma

7. Segala pihak yang membantu dan mendukung dalam proses

penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa kusebutkan

satu per satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

v

MOTTO

“Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala

rencanamu”

Amsal 16:3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

viii

ABSTRAK

Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif untuk Siswa Kelas V Sekolah

Dasar

Ignatia Dita Sucianti

Universitas Sanata Dharma

2018

Latar belakang penelitian ini adalah siswa kelas V sekolah dasar yang

mengalami kecemasan dalam aspek kognitif. Hasil dari observasi dan wawancara

yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa dari 60 siswa kelas V terdapat 10

siswa yang mengalami kecemasan dalam aspek kognitif. Tujuan dari penelitian ini

adalah (1) mengetahui prosedur penyusunan skala kecemasan aspek kognitif

untuk siswa kelas V SD, (2) mengetahui kualitas skala kecemasan aspek kognitif

untuk siswa kelas V SD.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D).

Penelitian dilaksanakan pada sampel yaitu SDN Deresan dengan menggunakan

subjek sebanyak 10 siswa kelas V tahun ajaran 2017/2018. Instrumen yang

digunakan pada penelitian adalah pedoman observasi, wawancara, dan kuesioner.

Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan

pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V

sekolah dasar menggunakan lima tahap, yaitu penelitian dan pengumpulan data,

perencanaan, pengembangan bentuk awal dari produk, uji coba lapangan awal,

merevisi hasil uji coba. Kedua, kualitas produk skala kecemasan aspek kognitif

untuk siswa kelas V sekolah dasar yaitu sangat baik. Rerata yang diperoleh

melalui validasi produk dari para ahli sebesar 3,65. Sedangkan kuesioner

tanggapan siswa terhadap produk mendapatkan rerata sebesar 3,5. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa produk skala kecemasan aspek kognitif untuk

siswa kelas V sekolah dasar berkualitas sangat baik dan dapat membantu guru

untuk mengetahui tingkat kecemasan dari siswa.

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, penyusunan skala kecemasan,

kognitif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

ix

ABSTRACT

THE PREPARATION OF COGNITIVE ASPECT ANXIETY SCALE FOR

FIFTH-GRADE STUDENTS IN ELEMENTARY SCHOOL

Ignatia Dita Sucianti

Sanata Dharma University

2018

The background of this research was related to the cognitive aspect of anxiety felt

by the fifth-grade students in elementary school. The results from observations

and interviews showed that from 60 students, there were 10 students who suffered

anxiety on cognitive aspect. The purposes of this research were (1) to know the

procedure of preparing the cognitive aspect anxiety scale for fifth-grade students,

(2) to know the quality of the cognitive aspect anxiety scale for fifth grade

students.This was a research and development (R & D) study. The subject was 10

students in fifth grade of academic year 2017/2018 at Deresan Elementary

School. The research instruments used in this study were observation guidelines,

interviews, and questionnaires. Next, the data analysis techniques used were

quantitative and qualitative.The results of the study indicated that the preparation

of cognitive aspect anxiety scale for fifth grade studentshad five stages, namely

research and data collection, planning, new product development, the initial field

trials, reviewing test results. Next, the quality of cognitive aspect anxiety scale

product for fifth grade students was very good. The average of product validation

from experts was 3.65. While the students’ responses of the product got an

average of 3.5. Thus, it could be concluded that the cognitive aspect anxiety scale

for fifth grade students had good quality and could help the teacher to know the

anxiety level of the students.

Keywords: research and development, preparation of anxiety scale, cognitive

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penyusunan Skala

Kecemasan Aspek Kognitif untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar” dengan lancar

dan tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam

memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi S-1 PGSD Unversitas Sanata

Dharma.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat

bimbingan, bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu memberikan rahmat kesehatan,

keselamatan, dan kelancaran selama proses penelitian dan penyusunan

skripsi ini.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.

4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.

5. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi. dan Elisabeth Desiana Mayasari,

S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing skripsi yang mendampingi dan

memotivasi saya selama proses penelitian dan penulisan skripsi.

6. Para sahabat dan teman terkasih, Eka, Tiwi, Edut, Oyon, Anas, Ricadona,

Widi, Rani, Ratri, Layung, Agung, Jeri, Andi yang telah memberikan

semangat dan dukungan kepada peneliti

7. Teman-teman PPL SDN Deresan yang telah memberikan semangat dan

dukungan kepada peneliti

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sekranya dapat

membangun sangat diharapkan dem kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata,

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTNGAN AKADEMIS .................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xvii

DAFTAR RUMUS ......................................................................................xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

1.5 Spesifikasi Produk ..................................................................................... 6

1.5.1 Sampul Buku ....................................................................................... 7

1.5.2 Isi ......................................................................................................... 7

1.6 Defisi Operasional ..................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................... 9

2.1.1 Kognitif .................................................................................................. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

xii

2.1.2 Kecemasan ............................................................................................ 12

2.1.3 Skala ...................................................................................................... 17

2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................................... 21

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................... 24

2.4 Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 26

3.2 Setting Penelitian ..................................................................................... 27

3.2.1 Subjek Penelitian ................................................................................... 27

3.2.2 Objek Penelitian .................................................................................... 27

3.2.3 Lokasi Penelitian ................................................................................... 27

3.2.4 Waktu Penelitian ................................................................................... 28

3.3 Rancangan Penelitian ............................................................................... 28

3.4 Prosedur Penelitian................................................................................... 32

3.4.1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi ................................................ 34

3.4.2 Perencanaan........................................................................................... 34

3.4.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk.................................................... 35

3.4.4 Uji Coba Lapangan Persiapan ............................................................... 36

3.4.5 Revisi dan Pelaporan Hasil Pengembangan .......................................... 36

3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 36

3.5.1 Wawancara ............................................................................................ 36

3.5.2 Observasi ............................................................................................... 37

3.5.3 Kuesioner .............................................................................................. 38

3.6 Instrumen Penelitian................................................................................. 39

3.6.1 Garis-garis Besar Wawancara ............................................................... 39

3.6.2 Pedoman Observasi ............................................................................... 41

3.6.3 Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif ................... 42

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................ 47

3.7.1 Data Kualitatif ....................................................................................... 48

3.7.2 Data Kuantitatif ..................................................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

xiii

4.1.1 Penelitian dan pengumpulan informasi ................................................. 52

4.1.2 Perencanaan........................................................................................... 57

4.1.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk.................................................... 64

4.1.4 Uji Coba Lapangan Persiapan ............................................................... 80

4.1.5 Revisi dan Pelaporan Hasil Pengembangan .......................................... 82

4.2 Pembahasan .............................................................................................. 83

4.2.1 Prosedur Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif untuk

Siswa Kelas V Sekolah Dasar............................................................... 83

4.2.2 Kualitas Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif untuk

Siswa Kelas V Sekolah Dasar............................................................... 86

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 88

5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 89

5.3 Saran ......................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Garis-garis Besar untuk Wawancara dengan Guru Kelas V .......... 40

Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran Matematika Kelas V ................ 41

Tabel 3.3Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek

Kognitif dalam Bentuk Angka ....................................................... 42

Tabel 3.4Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek

Kognitif dalam Bentuk Kalimat Pernyataan .................................. 43

Tabel 3.5 Skor Penilaian Skala Kecemasan ................................................... 46

Tabel 3.6 Komponen Validasi Produk ........................................................... 46

Tabel 3.7 Komponen Lembar Tanggapan Produk oleh Siswa ....................... 47

Tabel 3.8 Skala dan Kriteria Pedoman Penilaian Instrumen Validasi

Produk ............................................................................................ 49

Tabel 3.9 Skala dan Kriteria Pedoman Penilaian pada Instrumen

Tanggapan Produk oleh Siswa ...................................................... 49

Tabel 3.10 Kategorisasi Skor Rerata Hasil Penilaian Instrumen .................. 51

Tabel 3.11 Tingkat Kecemasan ...................................................................... 51

Tabel 4.1 Hasil Observasi Pembelajaran Matematika ................................... 53

Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas V........................................ 55

Tabel 4.3Indikator-indikator Kecemasan Menurut Nevid ............................. 58

Tabel 4.4 Perbaikan Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan

Aspek Kognitif untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar

dalam Bentuk Angka ..................................................................... 60

Tabel 4.5 Perbaikan Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan

Aspek Kognitif untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar

dalam Bentuk Kalimat Pernyataan ................................................ 61

Tabel 4.6 Hasil Validasi oleh Ahli Psikologi ................................................. 70

Tabel 4.7 Rekapitulasi Catatan dan Komentar Umum oleh Ahli Psikologi .. 71

Tabel 4.8 Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa .................................................... 72

Tabel 4.9 Rekapitulasi Catatan oleh Ahli Bahasa .......................................... 73

Tabel 4.10 Hasil Validasi oleh Guru Kelas V ................................................ 73

Tabel 4.11 Rekapitulasi Catatan oleh Guru Kelas V ..................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

xv

Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Validasi .......................................................... 75

Tabel 4.13 Hasil Revisi Skala Kecemasan ..................................................... 76

Tabel 4.14 Perbaikan Pernyataan Sesuai Indikator ........................................ 77

Tabel 4.15 Perbaikan pada Penulisan Pernyataan yang Lebih Rinci dan

Sesuai Pemahaman Siswa ........................................................... 79

Tabel 4.16 Perbaikan pada Penggunaan Kata yang Tidak Mengandung

Makna Tunggal ........................................................................... 80

Tabel 4.17 Hasil Analisis Jawaban Siswa ...................................................... 81

Tabel 4.18 Tanggapan Mengenai Produk Skala Kecemasan oleh Siswa....... 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Buku Skala Psikologi .................................................................. 6

Gambar 4.1 Sampul Buku .............................................................................. 64

Gambar 4.2 Lembar Permohonan Pengisian Skala ........................................ 66

Gambar 4.3 Petunjuk Pengisian ..................................................................... 67

Gambar 4.4 Lembar Skala Kecemasan .......................................................... 69

Gambar 4.5 Perbaikan Format Penulisan pada Lembar Petunjuk

Pengisian ........................................................................................................ 77

Gambar 4.6 Perbaikan Jenis Huruf pada Lembar Skala Kecemasan Aspek

Kognitif ..................................................................................... 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Literature Map .............................................................................. 24

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut

Borg and Gall ............................................................................... 31

Bagan 3.2 Modifikasi Model Penelitian dan Pengembangan ........................ 32

Bagan 3.3 Prosedur Penelitian ....................................................................... 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

xviii

DAFTAR RUMUS

Rumus 3.1 Rumus Perhitungan Rerata Hasil Penilaian dengan Skala

Likert ........................................................................................... 49

Rumus 3.2 Rumus Perhitungan Jarak Interval ............................................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian

Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 92

Lampiran 1.2 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian......................... 93

Lampiran 2 Hasil Wawancara

Lampiran 2.1 Transkrip Wawancara dengan Guru ........................................ 94

Lampiran 3 Hasil Validasi

Lampiran 3.1 Hasil Validasi oleh Ahli Psikologi .......................................... 98

Lampiran 3.2 Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa ............................................. 102

Lampiran 3.3 Hasil Validasi oleh Guru Kelas V .......................................... 104

Lampiran 3.4 Hasil Validasi Siswa Melalui Kuesioner Tanggapan

Produk ........................................................................................................... 106

Lampiran 4 Hasil Belajar Siswa ................................................................. 107

Lampiran 5 Perhitungan Jawaban Siswa dalam Skala Kecemasan

Aspek Kognitif ......................................................................... 108

Lampiran 6 Dokumentasi ........................................................................... 110

Lampiran 7 Produk Skala Kecemasan Aspek Kognitif oleh Siswa

Kelas V Sekolah Dasar ........................................................... 111

Lampiran 8 Curriculum Vitae .................................................................... 123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau sering disingkat KBBI,

kognitif adalah berhubungan dengan atau melibatkan kognisi, berdasarkan

kepada pengetahuan faktual yang empiris. Pada pandangan Piaget (1952),

kemampuan atau perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan

perkembangan otak dan sistem nervous dan pengalaman-pengalaman yang

membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Menurut Piaget

perkembangan kognitif memiliki 4 tahap, tahap pertama adalah sensori-

motorik (0-2 tahun), tahap kedua praoperasional (2-7 tahun), tahap ketiga

operasional (7-11 tahun), dan tahap keempat adalah operasional formal (11-

dewasa). Pada setiap tahap akan ditandai dengan munculnya kemampuan

intelektual baru di mana manusia mulai mengerti dunia yang bertambah

kompleks.Menurut piaget pula menuturkan bahwa anak-anak tidak

sesederhana orang dewasa yang kurang tahu. Sebaliknya orang dewasa tidak

sesederhana anak yang berpengetahuan banyak. Selain itu pula Piaget percaya

bahwa anak-anak yang lebih mempunyai perkembangan kognitif yang lebih

luas dibandingkan orang dewasa. Mereka mempunyai keingintahuan yang

luas melalui pengalaman dan dapat memproses informasi dengan cara-cara

yang lebih berpengalaman, karena perkembangan biologi dan perkembangan

adaptasi dari struktur kognitif (Djiwandono,2006:72).

Sebagian besar anak-anak di SD masih dalam tahap perkembangan

operasional konkret. Karena itu, mereka kurang mampu untuk berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

2

abstrak seperti masa remaja. Hal ini menunjukkan bahwa pengajaran di SD

harus sekonkret mungkin dan betul-betul dialami (Djiwandono,2006:86).

Antara umur 5-7 tahun, proses pikiran anak-anak mengalami perubahan yang

berarti. Ini adalah suatu masa transisi dari tahap pikiran praoperasional ke

tahap operasional konkret. Dalam tahap operasional konkret, kekurangan

logis dari tahap praoperasional akan menghilang. Anak juga akan

menunjukkan kemampuan baru dalam memberi alasan untuk

memperhitungkan apa yang akan dilakukan (Djiwandono,2006:90).

Berdasarkan pengalaman peneliti saat PPL, peneliti melakukan

observasi di kelas V pada tanggal 13 September 2017 saat pembelajaran

matematika. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada saat pelajaran

didalam kelas, guru membuat sebuah permainan matematika mengenai materi

perkalian dari bilangan 1-100. Hal ini dilakukan agar siswa terbiasa

menghitung perkalian dan dapat mengerjakan soal-soal yang berbentuk

perkalian. Siswa diajak untuk membentuk kelompok dan diberikan kartu soal

dan jawaban. Peneliti melihat semua siswa sangat antusias dalam mengikuti

permainan tersebut, ketika guru memberikan soal yang sulit terdapat 10 siswa

atau 33,3% dari 30 siswa menjadi panik terlihat dari raut wajah seperti

khawatir, takut, tidak fokus ketika mengerjakan soal, serta tidak mampu

menjawab pertanyaan guru sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru kelas V.

Berdasarkan hasil wawancara, gurumenyebutkan bahwa selama ini dari 30

siswaterdapat 10 siswa atau 33,3% mendapatkan nilaidi bawah KKM dalam

ulangan harian. Hal ini dikarena ketika guru memberi contoh soal di papan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

3

tulis, kesepuluh siswa kebingungan mengaplikasikan rumus kedalam soal,

serta ketelitian dalam mengerjakan soal sangat kurang, sehingga jawaban dari

kesepuluh siswa menjadi salah. Guru mengatakan bahwa pembelajaran

matematika merupakan salah satu pelajaran yang mendapat nilai ulangan di

bawah rata-rata dibanding mata pelajaran lainnya. Selain itu guru

menyebutkan bahwa selama siswa mengikuti pelajaran matematika, siswa

cenderung kurang percaya diri seperti malu menjawab pertanyaan di papan

tulis dan adanya rasa cemas didalam diri siswa ketika tidak bisa menjawab

soal yang diberikan oleh guru.

Guru kelasberpendapat bahwa pelajaran matematika merupakan

pelajaran yang paling penting dan utama untuk siswa. Para guru harus

berusaha keras agar pelajaran matematika mendapat nilai yang lebih tinggi

dibanding mata pelajaran yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa matematika

masih dianggap sebagai alat ukur bagi prestasi siswa. Adanya anggapan

bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit sehingga menimbulkan

kecemasan dalam diri siswa. Kecemasan yang dialami siswa pada mata

pelajaran matematika sering disebut sebagai kecemasan matematika

(Mathematics Anxiety). Aschcraft (2002:1) mendefinisikan kecemasan

matematika sebagai perasaan ketegangan, cemas atau ketakutan yang

mengganggu kinerja matematika. Siswa yang mengalami kecemasan terhadap

matematika merasa bahwa dirinya tidak mampu dan tidak bisa mempelajari

materi matematika dan mengerjakan soal-soal matematika.

Menurut Nevid (2003:163), kecemasan adalah suatu keadaan khawatir

yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Ada juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

4

yang menyebutkan bahwa kecemasan adalah keadaan suasana atau perasaan

yang ditandai oleh gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan

kekhawatiran tentang masa depan (Durand,2006:158). Perasaan bimbang dan

gugup dalam mengahadapi sesuatu yang penting seperti mengerjakan latihan

soal sampai ujian dapat memicu perasaan cemas. Kecemasan yang dialami

kebanyakan siswa dapat mengganggu proses belajar dan mengajar. Pada

tingkat kecemasan yang kronis dan akut, seseorang akan mengalami

gangguan fisik (somatik), seperti gangguan pencernaan, sering buang air,

gangguan jantung, sesak di dada, gemetaran bahkan pingsan. Hal inilah yang

merupakan faktor penghambat dalam proses belajar siswa. Belajar dianggap

mampu meningkatkan rasa percaya diri seseorang sehingga siswa merasa

lebih siap menghadapi ujian atau ulangan. Belajar juga merupakan salah satu

cara mengurang kecemasan. Belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi belajar adalah faktor

jasmani, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor dari luar

yang mempengaruhi belajar adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Faktor-faktor tersebut tidak hanya mempengaruhi semangat belajar, namun

faktor-faktor tersebut membuat siswa

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, peneliti mengetahui

bahwa dari 60 siswa kelas V terdapat 10 siswa atau 16,6% yang mengalami

kecemasan dalam aspek kognitif. Hal ini dkarenakan siswa memenuhi

indikator kecemasan pada saat peneliti melakukan observasi. Selain itu guru

menyatakan bahwa membutuhkan alat ukur kecemasan untuk mengetahui

tingkat kecemasan yang dialami oleh siswa. Oleh sebab itu peneliti menyusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

5

skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V SD. Penyusunan skala

kecemasan ini berdasarkan kebutuhan guru untuk mengetahui tngkat

kecemasan pada siswa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merumuskan dua masalah, yaitu

sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimana prosedur penyusunan skala kecemasan aspek kognitif

untuk siswa kelas V SD?

1.2.2 Bagaimana kualitas skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

V SD?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua tujuan, yaitu sebagai berikut :

1.3.1 Mengetahui prosedur penyusunan skala kecemasan aspek kognitif

untuk siswa kelas V SD.

1.3.2 Mengetahui kualitas skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

V SD.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk semua pihak, antara

lain:

1.4.1 Untuk Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti dalam

penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

6

1.4.2 Untuk Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa untuk mengetahui

tingkat kecemasan yang dialaminya.

1.4.3 Untuk Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi guru untuk

mengetahui tingkat kecemasan pada siswa dengan menggunakan skala

kecemasan aspek kognitif untuk kelas V SD.

1.4.4 Untuk Sekolah

Penelitian ini diharapkan mampu untuk membantu sekolah dalam

mengetahui tingkat kecemasan siswa dengan skala kecemasan aspek

kognitif untuk kelas V SD.

1.5 Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan adalah skala psikologi dalam aspek

kognitif yang dibentuk dalam sebuah buku. Penyusunan skala kecemasan ini

dicetak dengan ukuran A5.

Booklet

Gambar 1.1 Buku Skala Psikologi

14,5 cm

21 cm

14,5 cm

21 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

7

1.5.1 Sampul Buku

Peneliti memilih sampul berwana putih sebagai warna dasar pada

sampul, sehingga terlihat lebih simpel. Serta ditengahnya terdapat gambar

sebuah pohon besar dimana di sekelilingnya terdapat anak-anak yang

melakukan aktivitas seperti membaca, berlari, meneropong, serta terdapat

angka-angka yang disela-sela ranting dan pohon. Peneliti memilih gambar

tersebut karena aktivitas yang dilakukan siswa menggambarkan kegiatan

mereka ketika disekolah serta angka-angka tersebut melambangkan simbol

matematika sebagai aspek kognitif dari siswa tersebut. Serta sampul buku

berjudul “ SKALA PSIKOLOGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR”

yang ditulis dengan jenis huruf Impact dan ukuran 40 pt. Judul diletakkan

bagian atas tengah sampul dengan spasi 2 cm.

1.5.2 Isi

Butir pernyataan berjumlah 45 buah dengan menggunakan skala

Likert yang dimana memiliki empat pilihan jawaban. Hal ini bertujuan untuk

menghindari jawaban netral. Pilihan jawaban yang digunakan yaitu :

1. SS : Jika pernyataan sangat sesuaidengan kondisi kalian.

2. S : Jika pernyataan sesuaidengan kondisi kalian.

3. TS : Jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi kalian.

4. STS : Jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan kondisi kalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

8

1.6 Definisi Operasional

1.6.1 Kemampuan atau perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan

perkembangan otak dan sistem nervous dan pengalaman-pengalaman

yang membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

1.6.2 Kognitif adalah berhubungan dengan atau melibatkan kognisi,

berdasarkan kepada pengetahuan faktual yang empiris.

1.6.3 Kecemasan merupakan sebuah emosi yang tidak menyenangkan yang

ditandai dengan perasaan khawatir dan ketakutan akan terjadihal yang

buruk atau tidak menyenangkan.

1.6.4 Skala adalah perangkat pertanyaan yang disusun untuk

mengungkapkan atribut tertentu melalui respon terhadap pernyataan

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian pustaka, penelitian yang

relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

Uraian dalam subbab ini terdiri dari beberapa teori pendukung

penelitian. Peneliti akan membahas beberapa hal di antaranya perkembangan

kognitif, kecemasan, dan skala.

2.1.1 Kognitif

Uraian tentang kognitif membahas tentang perkembangan kognitif dan

tahap tahap perkembangan kognitif

2.1.1.1 Perkembangan Kognitif

Pada pandangan Piaget (1952), kemampuan atau perkembangan

kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan sistem nervous

dan pengalaman-pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi

dengan lingkungannya. Ahli-ahli teori kognitif berpendapat bahwa belajar

adalah hasil dari usaha kita untuk dapat mengerti dunia

(Djiwandono,2006:149). Pada pandangan Piaget (dalam Djiwandono 2006)

kemampuan atau perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan

perkembangan otak dan sistem nervous dan pengalaman-pengalaman yang

membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungan. Menurut piaget

(dalam Surya 2004) perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek

perkembangan mental yang bertujuan (1) memisahkan kenyataan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

10

sebenarnya dengan fantasi (2) menjelajah kenyataan dan menemukan

kenyataan dan menemukan hukuman-hukumannya (3) memilih kenyataan-

kenyataan yang berguna bagi kehidupan (4) menentukan kenyataan yang

sesungguhnya di balik sesuatu yang nampak. Berdasarkan uraian diatas maka

disimpulkan bahwa perkembangan kognitif menjelaskan bagaimana anak

beradaptasi dan mengiterprestasikan obyek dan kejadian-kejadian di

sekitarnya.

2.1.1.2 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif

Piaget berpendapat (dalam Djiwandono 2006), karena manusia secara

genetik sama dan mempunyai pengalaman yang hampir sama, mereka dapat

diharapkan untuk sungguh-sungguh memperlihatkan keseragaman dalam

perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, dia mengembangkan empat

tahap tingkatan perkembangan kognitif yang akan terjadi selama masa kanak-

kanak sampai remaja, yaitu sensorimotor (0-2 tahun, praoperasional (2-7

tahun), operasional konkret (7-11 tahun) dan operasonal formal (11-dewasa),

yang akan diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap sensori motorik (0-2 tahun)

Menunjuk pada konsep permanensi objek, yaitu kecakapan psikis untuk

mengerti bahwa sesuatu objek masih tetap ada. Meskipun pada waktu itu

tidak tampak oleh kita dan tidak bersangkutan dengan aktivitas pada

waktu itu. Tetapi, pada stadium ini permanen objek belum sempurna.

2. Tahap praoperasional (2-7 tahun)

Perbedaan penting antara tahap sensori motorik dan praoperasional

terdapat pada perkembangan dan penggunaan simbol dan kesan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

11

dalam (internal). Pada tahap ini anak akan menunjukkan penggunaan

fungsi simbol yang lebih besar. Selain itu perkembangan bahasa akan

bertambah secara dramatis dan permainan imajinasi menjadi lebih

tampak. Perbedaan lain yang dapat dilihat adalah mereka dapat meniru

tingkah laku orang lain sesudah beberapa waktu yang lalu. Serta pada

tahap ini mereka berpikirnya masih egosentris dan berpusat. Berpikir

egosentris adalah ketidakmampuan mereka untuk memahami lebih dari

satu aspek masalah pada waktu yang sama.

3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)

Pada tahap ini kekurangan logis dari tahap praoperasional akan hilang.

Anak akan menunjukkan kemampuan baru dalam memberi alasan untuk

memperhitungkan apa yang akan dilakukan. Selain itu pada tahap ini

anak akan mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi sekaligus dan

juga dapat menghubungkan dimensi ini satu sama lain. Ciri lain dari

tahap ini adalah kemampuan untuk membalikkan pikiran, yang sering

disebut oleh piaget reversibility. Tetapi pada tahap ini anak belum bisa

berpikir abstrak.

4. Tahap operasional formal (11 tahun-dewasa)

Selain perubahan tubuh pada pubertas, otak dan fungsi otak juga ikut

berubah. Pada tahap ini anak sudah mampu berpkr abstrak dan dapat

menganalisis masalah secara ilmiah dan kemudian menyelesaikan

masalah.

Berdasarkan keempat tahap yang telah dijelaskan diatas, perkembangan

kognitif anak kelas V sekolah dasar berada pada tahap operasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

12

konkret. Dimana pada tahap ini anak akan berfikir secara logis mengenai

peristiwa-peristiwa yang konkret dan mengklasifikasikan benda-benda

kedalam bentuk-bentuk yang berbeda.

2.1.2 Kecemasan

2.1.2.1 Definisi Kecemasan

Kecemasan adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa

sesuatu yang buruk akan segera terjadi (Nevid,2003:163). Ada juga yang

menyebutkan bahwa kecemasan adalah keadaan suasana atau perasaan yang

ditandai oleh gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan

kekhawatiran tentang masa depan (Durand,2006:158). Pada manusia,

kecemasan bisa jadi berupa perasaan gelisah yang bersifat subjektif, sejumlah

perilaku (tampak khawatir dan gelisah, resah), atau respon fisiologis yang

bersumber di otak dan tecermin dalam bentuk denyut jantung yang meningkat

dan otot yang menegang. Definisi lain yang hampir sama menyebutkan

bahwa kecemasan merupakan perasaan yang dialami seseorang saat berpikir

tentang sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi (Priest, dalam Lubis,

2009). Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan bahwa kecemasan

merupakan sebuah emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan

perasaan khawatir dan ketakutan akan terjadi hal yang buruk atau tidak

menyenangkan.

2.1.2.2 Penyebab Terjadinya Kecemasan

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kecemasan diataranya

adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

13

1. Kontribusi Biologis

Beberapa bukti menunjukkan bahwa kontribusi genetik untuk panik dan

kecemasan tidak sama (Durand,2006:160). Dapat dikatakan kontribusi

terhadap afek negatif yang dapat diwariskan. Kecemasan juga

berhubungan dengan sirkuit otak dan sistem neurotransmiter tertentu.

Daerah otak yang paling serng berhubungan dengan kecemasan adalah

sistem limbik, yang bertindak sebagai mediator antara batang otak dan

korteks.

2. Kontribusi Psikologis

Freud menganggap kecemasan sebagai reaksi psikis terhadap bahaya

diseputar re-aktivasi situasi menakutkan masa kanak-kanak. Sebagai

contoh bila anda mencemaskan prestasi anda di sekolah, anda mungkin

akan berpikir bahwa anda tidak akan berhasil dalam ujian yang akan

datang. Anda mungkin juga berpikir bahwa tidak ada cara untuk bisa lulus

dalam pelajaran, meskipun semua nilai mendapatkan selalu A atau, tidak

pernah kurang dari itu. “perasaaan tidak mampu mengontrol” yang bersifat

umum dapat berkembang sejak usia belia sebagai fungsi dari pola asuh dan

faktor-faktor lingkungan lainnya.

3. Kontribusi Sosial

Peristiwa yang menimbulkan stres memicu kerentanan kita terhadap

kecemasan. Tekanan sosial, seperti misalnya tekanan untuk menjadi juara

kelas, dapat juga menimbulkan stres yang cukup kuat untuk memicu

kecemasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

14

2.1.2.3 Aspek-aspek Kecemasan

Nevid (2005 :164) berpendapat bahwa aspek kecemasan terdiri dari

aspek fisik, behaviorial, dan kognitif, yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Kecemasan fisik, meliputi : kegelisahan, kegugupan, tangan atau anggota

tubuh gemetar, banyak keringat, telapak tangan berkeringat, pening atau

pingsan, mulut dan kerongkongan terasa kering, sulit bernafas, sulit

berbicara, bernafas pendek, jantung yang berdebar keras atau berdetak

kencang, suara yang bergetar, jari atau anggota tubuh yang menjadi

dingin, leher atau punggung terasa kaku, merasa sensitif atau “mudah

marah”, diare, panas dingin, tangan yang dingin dan lembab, wajah

terasa memerah, sering buang air kecil, dan terdapat gangguan sakit perut

atau mual.

2. Kecemasan behaviorial, meliputi : perilaku menghindar, perilaku melekat

dan dependen, perilaku terguncang.

3. Kecemasan kognitif, meliputi : khawatir tentang sesuatu, perasan

terganggu akan ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di

masa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera

terjadi tanpa ada penjelasan yang jelas, terpaku pada sensasi ketubuhan,

sangat waspada terhadap sensasi ketubuhan, merasa terancam oleh orang

atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat

perhatian, ketakutan akan kehilangan kontrol, ketakutan akan

ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, berpikir bahwa dunia

mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semuanya tidak bisa lagi

dikendalikan, berpikir bahwa semuanya sangat membingungkan tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

15

bisa diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang sepele, berpikir tentang hal

mengganggu yang sama secara berulang-berulang, berpikir bahwa harus

bisa kabur dari keramaian; kalau tidak nanti akan pingsan, pikiran terasa

bercampur aduk atau kebingungan, tidak mampu menghilangkan pikiran-

pikiran terganggu, berpikir akan segera mati; meskipun dokter tidak

menemukan sesuatu yang salah secara medis, khawatir akan ditinggal

sendirian, sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.

Kecemasan dapat dilihat dari segi fisik, aspek-aspek kecemasan fisik

telah dijabarkan pada penjelasan di atas. Kecemasan behavioral adalah

aspek kecemasan yang berhubungan dengan perilaku. Sedangkan aspek

kecemasan kognitif adalah aspek yang berhubungan dengan pikiran

seseorang. Dari ketiga aspek yang telah dijelaskan di atas, seseorang bisa

saja mengalami ketiga aspek kecemasan tersebut sekaligus, namun ada

juga hanya mengalami satu atau dua di antara ketiganya.

2.1.2.4 Tingkat Kecemasan

Menurut Stuart & Laraia (2001) mengidentifikasi 4 tingkatan

kecemasan yaitu:

1. Kecemasan ringan

Kecemasan ini berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-

hari dan menyebabkan siswa menjadi waspada serta meningkatkan lahan

persepsinya. Kecemasan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan

pertumbuhan serta kreativitas. Tanda dan gejala antara lain: persepso dan

perhatian meningkat, waspada, sadar akan stimulus internal dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

16

eksternal, mampu mengatasi masalah secara efektif serta terjadi

peningkatan kemampuan belajar.

2. Kecemasan sedang

Kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada

hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga individu

mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang

lebih terarah. Respon fisiologis: sering nafas pendek, nadi dan tekanan

darah naik, mulut kering, gelisah, konstipasi. Sedangkan respon kognitif

yaitu lahan persepsi menyempit, rangsang luar tidak mampu diterima,

berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya

3. Kecemasan berat

Kecemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi individu. Individu

cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik serta

tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditunjukkan untuk

mengurangi ketegangan siswa memerlukan banyak pengarahan untuk

dapat memusatkan pada suatu area lain. Tanda dan gejala dari kecemasan

berat yaitu persepsinya sangat kurang. Berfokus pada hal yang detail.

Rentang perhatian sangat terbatas, tidak dapat berkonsentrasi ataupun

menyelesaikan masalah, serta tidak dapat belajar secara efektif.

4. Panik

Pada tingkat panik dari kecemasan berhubungan dengan terperangah,

ketakutan, dan teror. Karena mengalami kehilangan kendali, siswa yang

mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan

pengarahan. Panik menyebabkan peningkatan aktivitas motorik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

17

menurunya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi

yang menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat

kecemasan ini tidak sejalan dengan kehidupan, dan jika berlangsung

dalam waktu yang lama sapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan

kematian. Tanda dan gejala dari tingkat panik yaitu tidak dapat fokus

pada satu kejadian.

2.1.3 Skala

2.1.3.1 Definisi Skala

Skala adalah perangkat pertanyaan yang disusun untuk

mengungkapkan atribut tertentu melalui respon terhadap pernyataan tersebut

(Azwar, 2012:7). Skala dapat diartikan garis dan titik tanda yang berderet-

deret dan sebagainya yang sama jarak antaranya, dipakai untuk mengukur

atau menentukan tingkatan atau banyaknya sesuatu. Jadi skala merupakan

prosedur pemberian angka-angka atau simbol lain kepada sejumlah ciri dari

suatu objek (KBBI,105). Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan

bahwa skala merupakan sebuah alat yang disusun untuk mengungkapkan

atribut tertentu yang dipakai untuk mengukur atau menentukan tingkatan atau

banyaknya sesuatu.

2.1.3.2 Karakteristik Skala Psikologi

Sebagai alat ukur, skala psikologi memiliki karakteristik yang khas yang

membedakannya dari bentuk instrumen pengumpulan data yang lainnya.

Menurut Azwar (2012:6) dapat diuraikan beberapa di antara karakteristik

skala psikologi, yaitu (1) pertanyaan atau pernyataan tidak langsung

mengungkap pada atribut yang hendak diukur, tetapi mengungkap indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

18

perilaku dari atribut yang bersangkutan. Sehingga subjek tidak

mengetahuiarah jawaban yang dikehendaki oleh aitem, (2) skala psikologi

selalu berisi banyak aitem atau pernyataan yang mengarah pada indikator-

indikator perilaku sehingga kesimpulan diagnosis diperoleh berdasar respon

terhadap semua aitem, dan (3) Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai

jawaban “benar” atau “salah”. Semua jawaban dapat diterima sepanjang

diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis skala Likert model empat

pilihan jawaban. Skala Likert dapat digunakan untuk menentukan kedudukan

seseorang dalam suatu rangkaian sikap tertentu terhadap suatu objek sikap.

Dan skala ini meminta subjek untuk menyatakan kesesuaian dan

ketidaksesuaian pada sebuah kontinum respon setiap pernyataan atau aitem

soal untuk mengukur atribut psikologi tertentu. Alasan peneliti memilih

model empat jawaban agar menghidari jawaban tengah yaitu jawaban netral.

2.1.3.3 Tampilan Skala

Di samping permasalahan kualitas psikometrik dan kualitas isi sebagai

alat ukur, satu segi lain yang tidak boleh diabaikan dalam penyusunan skala

psikologi adalah masalah penampilan fisik skala dalam format yang akan

dihadapi oleh responden. Menurut Azwar (2012:97) hal ini sangatlah penting

dikarenakan tampilan skala yang menarik akan membangkitkan minat

responden dan mendorong responden untuk menyikapinya dengan

kesungguhan hati. Oleh karena itu, beberapa hal yang menyangkut tampilan

skala berikut ini kiranya perlu dipertimbangkan dan diperhatikan, contohnya

antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

19

1. Judul dan Sampul

Hal ini sangatlah penting, sebelum responden membuka dan membaca isi

skala hal pertama yang akan mereka nilai adalah judul dan sampul dari

booklet skala. Kebanyakan skala tidak diberikan judul yang menunjukkan

langsung objek ukurnya, terkecuali jika objek yang diukur berkaitan dengan

hal yang sensitif. Skala yang dirancang untuk mengukur Aktivitas

Heteroseksual Remaja, Persepsi terhadap Kepemimpinan Atasan, Tingkat

Agresivitas, Kestabilan Emosi, dan semacamnya tidak boleh diberi judul

sesuai objeknya. Hal seperti ini bertujuan agar reponden tidak berusaha untuk

memanipulasi jawaban, bukan yang sebenarnya sesuai dengan keadaan diri

mereka tetapi yang sekiranya akan mendatangkan kesan baik mengenai diri

mereka.

Dalam pengukuran kemampuan kognitif, subjek memang perlu bahkan

harus diberitahu mengenai kemampuan apa dalam dirinya yang akan diukur

oleh tes. Pengukuran atribut non-kognitif tidak mensyaratkan bahwa subjek

mengetahui apa yang diukur dalam dirinya. Maka dari itu, terkadang nama

skala tidak memperlihatkan atribut yang diukur.

2. Format, Tata Letak, dan Tata Tulis

Format menyangkut bentuk aitem yang telah dipilih seperti bentuk

pilihan-ganda, bentuk dikotomi “ya-tidak”, atau bentuk “setuju-tidak setuju”.

Bentuk memilih posisi sepanjang suatu garis kontinum, dan sebagainya.

Pemilihan bentuk jawaban ini disesuaikan dengan karakteristik responden.

Akan tetapi kebanyakan responden lebih menyukai memilih respon dengan

memberi tanda silang, dari pada memberi jawaban yang harus ditulis sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

20

Selain itu, bentuk tata letak (layout) skala harus mempermudah respon

dalam menjawab. Perlu diperhatikan pula, bahwa jumlah aitem dalam satu

halaman jangan terlalu banyak sehingga terkesan berdesakan. Setiap butir

pernyataan diberi jarak spasi ganda sedangkan dalam tiap kalimat dalam butir

pernyataan diberi spasi rangkap sehingga setiap butir pernyataan terkesan

merupakan suatu kesatuan yang terpisah dari butir lainnya.

3. Kertas dan Penggunaan Warna

Tampilan skala akan sangat menarik jika skala tersebut disajikan dalam

bentuk booklet atau jika skala tersebut terbilang pendek maka dapat disajikan

dalam bentuk lembaran berukuran kwarto (A4) bisanya akan terlihat lebih

menarik dari pada disajikan dalam format folio. Selain itu juga perlu

diperhatikan apabila skala dibuat dalam format booklet yang biasanya

berukuran setengah kwarto maka pilihan ukuran huruf akan lebih kecil dari

pada skala dibuat dalam ukuran kwarto. Ukuran huruf yang kecil ini akan

menyulitkan bagi sebagian subjek yang mengalami kemunduran fungsi

penglihatan.

Selain jenis kertas yang digunakan, penggunaan warna dalam tampilan

skala akan memberikan kesan menyenangkan, mengurangi ketegangan, dan

lebih menimbulkan apresiasi daripada skala yang ditampilkan dalam warna

hitam putih. Perwanaan tidak terbatas pada huruf saja tetapi dapat juga

mengenai kertas yang digunakan baik sebagian atau keseluruhan. Untuk huruf

digunakan warna tua gelap seperti hitam, coklat, biru tua, atau ungu tua.

Kemudian untuk warna kertas dapat disesuaikan dengan warna huruf

sehingga diperoleh paduan dan kontras yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

21

4. Data Identitas

Dalam penulisan data identitas responden dapat disesuaikan dengan

kebutuhan dari peneliti. Jika dalam penggunaan skor skala tidak diperlukan

nama responden maka sebaiknya responden tidak diminta untuk

mencantumkan namanya. Begitu sebaliknya, jika dalam penggunaan skor

skala diperlukan nama responden maka sebaiknya responden diminta untuk

mencantumkan namanya. Hal ini bertujuan juga agar jawaban responden

yang akan digunakan untuk diagnosis individual atau dalam kegiatan

penelitian skor para responden tidak akan tertukar dengan yang lainnya. Dan

yang paling penting untuk diperhatikan adalah semakin sedikit data pribadi

yang diminta dari pihak subjek semakin bebas responden dalam menyatakan

perasaannya sewaktu menjawab skala.

2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Widyaningrum, (2011) yang

berjudul Hubungan antara kecemasan menjelang ujian nasional dengan

prestasi belajar siswa SMP. Pada penelitian ini bertujuan untuk menguji

hubungan antara kecemasan menjelang ujian nasional dengan prestasi belajar

siswa SMP. Subjek pada penelitian adalah siswa kelas IX SMP Kanisius

Muntilan dengan responden 48 orang. Pada penelitian ini juga alat

pengumpulan data yang digunakan berupa skala kecemasan yang terdiri dari

36 item dengan reliabilitas sebesar 0,947.

Gangguan pada emosi anak akan berpengaruh jelek pula pada prestasi

belajar siswa, daya tangkap maupun daya ingat akan menurun, keragu-raguan

dan kecemasan selalu melanda diri anak, apabila individu disibukkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

22

kecemasan bahwa akan gagal dalam ujan yang sedang dihadapi, perhatian

indvidu untuk menyusun jawaban akan berkurang, serata dengan besarnya

kekhawatiran. Orang yang cemas lebih mudah gagal sekalipun memiliki skor

tinggi dalam tes-tes kecerdasan. Kecemasan juga menghambat kinerja

akademis. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

negatif yang signifikan antara kecemasan menjelang ujian nasional dengan

prestasi belajar siswa SMP.

Penelitian kedua, dilakukan oleh Amir, (2012) yang berjudul

pengembangan alat ukur kecemasan olahraga, pada penelitian ini tujuan

utamanya adalah mengembangkan alat ukur yang memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik dan dapat diterapkan sesuai kondisi di Indonesia.

Sedangkan subjek peneltian adalah seluruh atlet sepakbola pemula Kota

BandaAceh. Metode pengembangan alat ukur ini dilakukan dengan dua

kegatan, yaitu: adaptasi instrumen, dan pengumpulan butir baru melalui item

pool dan screening of item pool (Q-sort). Selanjutnya alat ukur ini

diujicobakan melalui dua tahap, yakni uji coba tahap pertama dilakukan pada

406 atlet klub sepakbola pemula, dan uji coba tahap kedua dilakukan pada

1000 atlet klub sepakbola Provinsi Aceh. Data dianalisis melalui pembuktian

validitas dan estimasi reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

validitas berada pada kategori baik, dan reliabilitas skala kecemasan pada

kategori cukup, dan skala kecemasan olahraga yang terdiri atas 4 faktor dan

35 butir pernyataan ini dapat dipakai untuk mengukur kecemasan olahraga.

Penelitian yang ketiga merupakan studi literatur oleh Ahmad (2013)

yang berjudul “Pembelajaran Kooperatif dalam mengatasi kecemasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

23

matematika dan mengembangkan self efficacy matematika siswa SD”.

Penelitian ini dilakukan karena dalam berbagai penelitian menunjukkan

bahwa prestasi belajar matematika siswa di Indonesia belum memuaskan.

Beberapa hal yang mempengaruhi hal ini adalah adanya kecemasan

matematika dan self efficacy matematis pada diri siswa. Kecemasan

matematik merupakan salah satu hambatan utama dalam perkembangan

pengetahuan seseorang. Tingkat kecemasan siswa sangat berpengaruh

terhadap prestasi belajar yang dicapai, apabila individu mampu

mengorgansasikan kecemasannya maka individu tersebut akan

mengoptimalkan kemampuannya termasuk pencapian prestasi belajar yang

optimal. Hal ini dikarenakan kecemasan dengan intensitas wajar dapat

dianggap memiliki nilai positif sebagai motivasi, tetapi apabila intensitasnya

berlebih dan bersifat negative akan menimbulkan kerugian dan dapat

mengganggu keadaan fisik dan psikis seseorang.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang relevan tersebut hubungan

antara kecemasan menjelang ujian nasional dengan prestasi belajar siswa

SMP,pengembangan skala digunakan untuk mengetahui kecemasan

olahraga,pembelajaran kooperatif dalam mengatasi kecemasan matematika

dan mengembangkan self efficacy matematika siswa SD. Selanjutnya, peneliti

mencoba untuk melakukan penelitian dan pengembangan yang belum pernah

dilakukan yaitu penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk kelas 5

sekolah dasar. Literatur map mengenai kerangka kesesuaian atau relevansi

penelitian dapat dilihat pada bagan 2.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

24

Bagan 2.1 Literatur Map

2.3 Kerangka Berpikir

Perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan

otak dan sistem nervousdan pengalaman-pengalaman yang membantu

individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Ahli-ahli teori kognitif

berpendapat bahwa belajar adalah hasil dari usaha kita untuk dapat mengerti

dunia. Pada observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, salah satu pelajaran

yang dianggap sulit adalah pelajaran matematika. Dalam pelajaran

matematika siswa dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir yang logis

membuat banyak siswa kurang menyukai pelajaran matematika.

Adanya pandangan bahwa matematika merupakan pelajaran yang

sulit, menimbulkan rasa tidak suka dalam diri siswa. Timbulnya rasa tidak

Pengembangan skala

kecemasan

Amir (2012)

Pengembangan alat ukur

kecemasan olahraga

Widyaningrum, (2011)

yang berjudul Hubungan

antara kecemasan

menjelang ujian nasional

dengan prestasi belajar

siswa SMP.

Ahmad (2013)

yang berjudul

Pembelajaran Kooperatif

dalam mengatasi

kecemasan matematika

dan mengembangkan

self efficacy matematika

siswa SD

Penyusunan skala kecemasan

aspek kognitif untuk siswa

kelas V sekolah dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

25

suka terhadap matematika akan menimbulkan reaksi-reaksi yang kurang

wajar saat belajar matematika yang disebut dengan kecemasan.Kecemasan

adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk

akan segera terjadi. Siswa yang mengalami kecemasan dalam belajar

matematika akan menunjukkan reaksi yang dapat dilihat oleh orang lain

maupun reaksi yang hanya bisa dirasakan oleh orang yang bersangkutan.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti, guru

memerlukan sebuah alat atau skala untuk mengetahui tingkat kecemasan

siswa. Skala adalah perangkat pertanyaan yang disusun untuk

mengungkapkan atribut tertentu melalui respon terhadap pernyataan tersebut.

Skala dapat diartikan garis dan titik tanda yang berderet-deret dan sebagainya

yang sama jarak antaranya, dipakai untuk mengukur atau menentukan

tingkatan atau banyaknya sesuatu. Jadi skala merupakan prosedur pemberian

angka-angka atau simbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu objek. Dalam

penelitian ini peneliti akan menyusun sebuah skala kecemasan aspek kognitif

untuk siswa kelas V sekolah dasar.

2.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat dirumuskan beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur penyusunan skala kecemasan aspek kognitif

untuk siswa kelas V sekolah dasar ?

2. Bagaimana kualitas skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

V sekolah dasar ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

26

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan jenis penelitian, setting penelitian, rencana

tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas dan

analisis data. Uraian dari ketujuh bagian tersebut sebagai berikut.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalahResearch and

Development (R&D). Pada umumnya penelitian R&D bersifat longitudinal

(beberapa tahap). Untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu

menghasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode

penelitian dasar. Selanjutnya untuk menguji produk yang masih bersifat

hipotetik tersebut. Menurut Sugiyono (2009:297) metode pelitian R&D

adalah metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya

Research and Development adalah metode peneltian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Menurut Sujadi (2003:164) penelitian dan pengembangan atau R&D adalah

suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru,

atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung

jawabkan. Menurut Borg and Gall (dalam Sugiono, 2015:4) menyatakan

bahwa, peneltian pengembangan merupakan metode penelitian yang

digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang

digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Dari ketiga pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

27

sebuah metode penelitian yang digunakan untuk menciptakan produk baru

atau mengembangkan produk yang sudah ada untuk menghasilkan produk

yang lebih efektif.

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan skala

kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. Penelitian ini

berdasarkan pada langkah-langkah dalam R & D yang dibatasi pada uji coba

lapangan terbatas untuk mengetahui kualitas dari skala kecemasan aspek

kognitif dan prosedur penyusunan. Penelitian menghasilkan sebuah skala

kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

3.2 Setting Penelitian

Setting penelitian membahas mengenai objek penelitian, subjek

penelitian, lokasi penelitian, dan waktu penelitian.

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V pada tahun ajaran

2017/2018 di SDN Deresan. Peneliti melakukan penelitian pada siswa kelas

V berjumlah 10 anak yang terdiri dari 8 laki-laki dan 2 perempuan. Peneliti

memilih 10 siswa tersebut berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi dari

guru kelas V SDN Deresan.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah kecemasan aspek kognitif untuk

siswa kelas V SDN Deresan.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Deresan. SDN Deresan terletak

di Jl. Cempaka Blok CT10, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

28

Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih tempat ini berdasarkan pada

hasil wawancara dan observasi yang menunjukkan adanya kecemasan yang

dialami oleh siswa kelas V sekolah dasar khususnya pada aspek kognitif.

Selain itu tata letak SDN Deresan cukup strategis dan mudah untuk dijangkau

oleh peneliti.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017 sampai April

2018. Secara keseluruhan, penelitian, penelitian ini berlangsung kurang lebih

selama lima bulan.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model yang dipaparkan

oleh Borg and Gall (1987:775). Menurut Borg and Gall terdapat sepuluh

langkah dalam melakukan penelitian dan pengembangan. Sepuluh langkah

tersebut yaitu :

1. Penelitian dan pengumpulan data

Merupakan teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan melalui

studi literatur, observasi kelas, penelitian dalam skala kecil, dan

sebagainya. Hal ini bertujuan untuk mencari suatu informasi yang

terkait dengan kondisi nyata lapangan dan produk yang akan

dikembangkan.

2. Perencanaan

Terdiri dari suatu keterampilan yang akan dikembangkan melalui

perangkat yang dihasilkan dan tujuan penelitian yang hendak dicapai

dari perangkat yang dihasilkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

29

3. Pengembangan bentuk awal dari produk

Pengembangan bentuk awal produk secara lengkap yang kemudian

dilakukan serangkaian pengujian dan diperbaiki sesuai saran dari

beberapa ahli. Jika yang dikembangkan adalah perangkat

pembelajaran, maka pada langkah ini harus mengembangkan bahan-

bahan pembelajaran, buku pegangan, dan perangkat evaluasi.

4. Uji coba lapangan awal

Pengujian yang dilakukan pada tahap awal mengumpulkan data

terhadap hasil pengembangan suatu produk. Langkah yang dilakukan

ataran lain dengan teknik wawancara, observasi, dan pengedaran

angket. Hal ini dapat membantu peneliti dalam melakukan analisis dan

perbaikan berdasarkan pengamatan, komentar, ataupun masukan

tentang kekurangan yang terdapat pada produk yang dikembangkan.

5. Revisi produk

Berdasarkan hasil uji coba lapangan merupakan proses dalam

meperbaiki produk yang dikembangkan sesuai dengan saran atau

masukan berdasarkan hasil coba lapangan awal. Revisi tersebut

mengubah produk menjadi lebih baik sehingga siap diujikan lebih

lanjut.

6. Uji coba lapangan

Dilakukan dengan cara memperluas jumlah sekolah antara 5-10 unit

dan melibatkan siswa sebanyak 30-100 anak. Hal ini dilakukan

bertujuan untuk mengetahui peningkatan penggunaan perangkat yang

dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

30

7. Revisi produk

Berdasarkan hasil uji coba lapangan merupakan bahan untuk

melakukan revisi. Revisi ini bertujuan untuk menyempurnakan produk

yang dikembangkan, selanjutnya diujicobakan pada tahap selanjutnya.

8. Uji pelaksanaan lapangan

Melibatkan lebih banyak sekolah yaitu antara 10-30 unit serta

melibatkan siswa antara 40-200 anak. Uji coba dilakukan dengan

menggunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain tes,

wawancara, observasi, dan kuesioner. Kemudian keseluruan data

tersebut diolah dan dianalisis sebagai saran untuk penyempurnaan

tahap akhir.

9. Penyempurnaan produk akhir

Dilakukan sesuai dengan hasil uji coba pada langkah sebelumnya.

Setelah disempurnakan, produk ini dapat diproduksi secara masal

yang menjadi prototipe produk akhir.

10. Diseminasi dan implementasi

Bertujuan untuk membuat laporan hasil penelitian dari produk yang

dikembangkan berdasarkan tahapan-tahapan pengembangan. Peneliti

juga membuat artikel yang kemudian dipublikasikan menjadi suatu

jurnal ilmiah. Selain itu, peneliti dapat bekerjasama dengan penerbit

untuk memproduksi serta memasarkannya secara luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

31

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan menurut

Borg and Gall

Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan yang mengadopsi dan

memodifikasi model pengembangan dari Borg and Gall (dalam

Mulyatiningsih, 2014:163). Dari kesepuluh langkah yang telah dijelaskan

diatas, peneliti menggunakan lima langkah penelitian yaitu : 1) penelitian dan

pengumpulan informasi, 2) perencanaan, 3) pengembangan bentul awal

produk, 4) uji coba lapangan persiapan, dan 5) revisi dan pelaporan hasil

pengembangan. Berikut ini adalah lima modifikasi model peneltian dan

pengembangan yang dapat dilhat melalui bagan 3.2.

Penelitian dan pengumpulan

data Perencanaan

Pengembangan bentuk awal dari

produk

Uji coba lapangan awal

Merevisi hasil uji coba

Uji coba lapangan

Penyempurnaan produk hasil uji

lapangan

Uji pelaksanaan lapangan

Penyempurnaan produk akhir

Diseminasi dan implementasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

32

Bagan 3.2 Modifikasi Model Penelitian dan Pengembangan

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dan pengembangan mengadopsi model sepuluh

langkah penelitian menurut Borg and Gall (1989:784). Peneliti menggunakan

lima langkah, antara lain penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan,

pengembangan bentuk awal produk, uji coba lapangan persiapan, revisi dan

pelaporan hasil pengembangan. Kelima tahap penelitian dan pengembangan

tersebut tersaji dalam bagan 3.3

Penelitian dan pengumpulan

informasi Perencanaan

Pengembangan bentuk awal

produk

Uji coba lapangan persiapan

Revisi dan pelaporan hasil pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

33

Bagan 3.3 Prosedur Penelitian

LANGKAH 1

Penelitian dan Pengumpulan Informasi

LANGKAH 2

Perencanaan

LANGKAH 3

Pengembangan bentuk awal produk

LANGKAH 4

Uji coba lapangan persiapan

LANGKAH 5

Revisi dan pelaporan hasil pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

34

3.4.1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data. Penelitian

dilakukan karena adanya masalah yang ditemukan, melalui observasi dan

wawancara serta menganalisis kebutuhan guru dan siswa. Peneliti melakukan

wawancara kepada guru kelas. Peneliti juga melakukan observasi terkait

dengan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas V. Kemudian hasil

dari wawancara dan observasi dianalisis terkait dengan karakteristik siswa,

proses belajar dikelas, serta hasil belajar siswa. Hasil dari analisis tersebut

akan digunakan peneliti untuk membuat pedoman pembuatan kisi-kisi dari

skala kecemasan.

Wawancara dan observasi dilakukan untuk menganalisis kebutuhan

dari siswa dan guru. Observasi dilakukan peneliti pada saat siswa melakukan

pembelajaran matematika. Peneliti mengamati siswa secara keseluruhan,

melihat bagaimana respon siswa dan keaktifan siswa dalam mengikuti

pelajaran matematika. Setelah itu, peneliti melakukan wawancara kepada

guru kelas V untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai

kebutuhan siswa. Hasil dari wawancara dan observasi tersebut akan dianalisis

oleh peneliti untuk mengetahui kebutuhan siswa dan guru sehingga peneliti

dapat membuat produk skala kecemasan yang sesuai dengan kebutuhan.

3.4.2 Perencanaan

Tahap yang kedua dalam penelitian ini yaitu perencanaan. Setelah

mengetahui kebutuhan dari guru dan siswa, peneliti membuat kajian teori

tentang kecemasan untuk aspek kognitif. Setelah itu dari kajian teori yang

telah dibuat, peneliti menyusun instrumen skala kecemasan kemudian akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

35

divalidasi oleh guru kelas V, ahli psikologi, dan ahli bahasa. Dari hasil

validasi, instrumen tersebut akan dikembangkan menjadi sebuah produk skala

kecemasan.

3.4.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk

Pada tahap ketiga dalam penelitian ini adalah pengembangan bentuk

awal produk. Peneliti memulai membuat desain skala kecemasan aspek

kognitif yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa kelas V.

Pertama peneliti mulai membuat desain cover sehingga terlihat lebih menarik

perhatian siswa untuk mengisi skala kecemasan. Setelah itu peneliti memulai

masuk kedalam bagian salam pembuka untuk menyambut siswa yang

akanmengisi skala sebelum masuk kebagian pengisian skala.Langkah

selanjutnya adalah mengembangkan indikator kecemasan menjadi sebuah

pernyataan yang mudah dipahami oleh siswa. Dan tidak dilupakan pemilihan

jenis font huruf dan ukuran huruf, tujuannya adalah supaya tulisan terlihat

lebih luwes sehingga siswa tidak akan bosan membaca setiap pernyataan-

pernyataan yang ada. Selain itu peneliti juga memperhatikan penggunaan

bahasa yag sesuai dengan bahasa siswa kelas V sekolah dasar. Pernyataan

yang telah disusun oleh peneliti akan dicetak menjadi sebuah booklet yang

kemudian akan divalidasi oleh guru kelas, ahli bahasa dan ahli psikologi.

Hasil validasi tersebut akan dianalisis oleh peneliti serta direvisi sesuai saran

oleh para validator agar skala kecemasan aspek kognitif layak untuk

digunakan dalam uji coba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

36

3.4.4 Uji Coba Lapangan Persiapan

Pada tahap ini, skala yang sudah direvisi dan dicetak ulang siap untuk

di uji coba kepada siswa kelas V sekolah dasar. Siswa yang mengisi skala

kecemasan tidak satu kelas tetapi hanya 10 siswa sesuai dengan hasil

observasi dan rekomendasi dari guru kelas. Dari hasil uji coba tersebut

kemudian peneliti menganalisis untuk dijadikan pertimbangan dalam revisi

produk sehingga skala kecemasan layak untuk digunakan.

3.4.5 Revisi dan Pelaporan Hasil Pengembangan

Pada tahap ini, setelah peneliti melakukan uji coba lapangan persiapan

kemudian peneliti akan menganalisis untuk mengetahui kualitas dari skala

kecemasan aspek kognitif. Dari hasil analisis tersebut menjadi acuan peneliti

untuk merevisi skala kecemasan aspek kognitif agar skala tersebut dapatlayak

digunakan dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ada beberapa metode pengumpulan data yang umum

digunakan. Metode pengumpulan data tersebut, antara lain wawancara,

observasi, studi dokumentasi, dan focus group discussion. Berdasarkan

penjelasan tersebut, peneliti menggunakaan beberapa metode pengumpulan

data diantaranya yaitu, wawancara dan obervasi. Berikut dijelaskan masing-

masing teknik pengumpulan data tersebut.

3.5.1 Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara terhadap guru

kelas V. Wawancara adalah suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan

antara pewancara dengan responden atau orang yang diinterviu dengan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

37

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti (Widoyoko,

2015:40). Sedangkan menurut Arikunto (2006:155) wawancara adalah sebuah

dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan

seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang

murid, guru, orang tua, perhatian, dan sikap terhadap sesuatu. Menurut KBBI

(2007:1270) wawancara merupakan tanya jawab peneliti dengan seseorang

yang diperlukan untuk diminta keterangan atau pendapatnya mengenai suatu

hal. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara tidak

terstrutur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas di mana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Akan tetapi pedoman

wawancara yang digunakan hanya merupakan garis-garis besar permasalahan

yang akan ditanyakan (Widoyoko, 2015:44).

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru kelas V

dimaksudkan untuk mencari informasi mengenai keaktifan dan respon siswa

ketika mengikuti pelajaran matematika didalam kelas. Setelah melakukan

wawancara ini peneliti berharap semakin mengetahui kebutuhan dari guru dan

siswa .

3.5.2 Observasi

Selanjutnya teknik untuk mengumpulkan data yang digunakan adalah

observasi. Observasi merupakan kegiatan pemuatan perhatian terhadap

sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi mengobservasi

dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

38

pengecap (Arikunto, 2006:156). Selain itu observasi biasa diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang

nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian (Widoyoko, 2015:46). Pada

penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi non partisipan dan

observasi sistematis. Observasi non partisipan adalah observasi yang tidak

melibatkan observer dalam kegiatan observasi, dengan demikian observer

hanya bertindak sebagai pengamat (Sanjaya, 2011: 92). Sementara itu,

observasi sistemats adalah observasi yang sudah dirancang secara sistematis

oleh observer karena sudah mengetahui aspek-aspek yag sesuai dengan tujuan

penilaian (Widoyoko, 2015: 48).

Observasi dilakukan oleh peneliti di SDN Deresan pada kelas V untuk

mencari data dari pengalaman langsung terhadap siswa dalam mengikuti

pelajaran matematika di dalam kelas. Peneliti melakukan observasi didalam

kelas saat pelajaran matematika berlangsung untuk mengamati perilaku siswa

saat pelajaran. Adapun hal-hal yang diamati peneliti pada saat observasi

adalah: 1) hal-hal yang dilakukan oleh para siswa saat belajar matematika, 2)

reaksi yang ditunjukkan siswa saat belajar matematika, 3) kemampuan belajar

matematika siswa dalam mengerjakan soal, 4) cara guru mengajar didalam

kelas, dan 5) cara guru memperhatikan siswa saat mengerjakan soal yang

menurut mereka sulit.

3.5.3 Kuesioner

Menurut Mulyatiningsih (2014:28) kuesioner merupakan alat

pengumpulan data yang memuat sejumlah pertanyaan yang harus dijawab

oleh subjek penelitian. Sedangkan menurut Widoyoko (2015:33) kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

39

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.

Pada penelitian ini kuesioner digunakan untuk memvalidasi produk

dari siswa serta memberikan tanggapan produk yang telah disusun oleh

peneliti. Kuesioner tanggapan siswa ini akan diberikan kepada kesepuluh

siswa SDN Deresan yang telah dipilih oleh peneliti untuk menilai validasi

kelayakan produk skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V

sekolah dasar yang dibuat oleh peneliti setelah melakukan uji coba lapangan

persiapan.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman

wawancara, lembar observasi. Pedoman wawancara digunakan untuk

mengetahui penanganan apa saja yang telah dibuat guru untuk menghadapi

siswa. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang

membuat siswa mengalami kecemasan selama pembelajaran berlangsung.

Peneliti akan menguraikan masing-masing instrumen pengumpulan data

sebagai berikut.

3.6.1 Garis-garis Besar Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V SDN Deresan.

Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kebutuhan siswa

terhadap skala kecemasan yang akan dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

40

3.6.1.1 Wawancara Guru Kelas V SDN Deresan

Kegiatan pengumpulan data melalui wawancara yang pertama

dilakukan kepada guru kelas V. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan keaktifan dan respon siswa

dalam mengikuti pelajaran matematika didalam kelas. Peneliti melakukan

wawancara dengan teknik wawancara tidak terstruktur. Garis-garis besar

untuk wawancara guru kelas V dapat dilihat melalui tabel 3.1.

Tabel 3.1 Garis-garis Besar untuk Wawancara dengan Guru Kelas V

No Topik Pertanyaan

1. Prestasi siswa dalam pelajaran matematika

2. Informasi berkaitan dengan keaktifan siswa

Cara guru mengajar didalam kelas

Respon siswa ketika guru memberikan pertanyaan atau menunjuk siswa untuk

mengerjakan soal di papan tulis

3. Hasil belajar siswa dalam beberapa bulan terakhir

4. Pemahaman tentang kecemasan

Pengertian kecemasan

Faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kecemasan

5. Bagaimana sikap ibu mengahadapi kesulitan-kesulitan yang ada

Tabel ini menjelaskan mengenai pedoman wawancara yang digunakan

peneliti untuk mengetahui sebab akibat dan cara penanganan guru terhadap

siswa yang mengalami kecemasan. Dari garis besar pedoman wawancara

tersebut peneliti dapat mengembangkan sendiri pertanyaan-pertanyaan

kepada guru kelas V saat proses wawancara berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

41

3.6.2 Pedoman Observasi

Peneliti melakukan observasi pada pembelajaran matematika kelas V.

Aspek yang diobservasi saat pembelajaran matematika kelas V adalah

keaktifan siswa, respon siswa dan cara penyampaian materi oleh guru. Segala

sesuatu dalam setiap rentang tertentu akan dicatat oleh peneliti, jika ada

kaitannya dengan aspek yang diobservasi. Kisi-kisi yang diobservasi pada

pembelajaran matematika kelas V dapat dilihat melalui tabel 3.3.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran Matematika kelas V

No Item Kisi-kisi Observasi Objek yang Diamati

1,2,3 Keaktifan siswa pada saat mengikuti pembelajaran Siswa mengikuti

pembelajaran matematika

dengan aktif

Siswa mengalami kesulitan

ketika mengikuti

pembelajaran matematika

dikelas

Siswa sangat antusias dalam

menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru

4,5 Tanggapan siswa terhadap instruksi yang diberikan

oleh guru

Guru memberikan instruksi

dengan jelas

Siswa mampu menjalankan

instruksi yang diberikan oleh

guru

Kegiatan obsevasi dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas. Pengamatan dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung dengan cara memberikan tanda checklist (√) pada

lembar observasi yang sudah dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

42

3.6.3 Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif

Blue-print skala ditampilkan dalam bentuk tabel yang memuat tentang

uraian komponen-komponen yang harus disusun menjadi pernyataan, proposi

pernyataan dalam setiap komponen, dan dalam kasus yang lebih lengkap

sebuah blue-printmemuat indikator-indikator perilaku dalam setiap

komponen (Azwar, 2015). Peneliti menyusun blue-print dalam dua bentuk

yaitu dalam bentuk angka dan dalam bentuk kalimat pernyatan. Blue-print

dalam bentuk angka dapat dilihat dalam tabel 3.3, sedangkan blue-print dalam

bentuk kalimat pernyataan dapat dilihat dalam tabel 3.4.

Tabel 3.3Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif

dalam Bentuk Angka

No Indikator

Kecemasan

Nomor Butir Pertanyaan Jumlah Bobot

Favorable Unfavorable

Fisik

1 Kegugupan 2 3 2

40%

2 Anggota tubuh

gemetaran dan kaku

1,13 2

3 Jantung berdebar

dengan kencang

8,11,17 3

4 Pucat 9 1

5 Gelisah 10 24,25 3

6 Gangguan tidur 15 14,21 3

7 Banyak berkeringat 16 1

8 Gangguan

pencernaan

19,20,22 3

Behavior

9 Perilaku menghindar 7,44,45 6,5 5

15,5% 10 Firasat buruk 12 1

11 Perilaku terguncang 18 1

Kognitif

12 Sulit berkonsentrasi

atau menfokuskan

pikiran

27,28,29 26,23,4 6

44,5% 13 Ketakutan akan

ketidakmampuan

mengatasi masalah

34,30,31 32,38,39,40,43 8

14 Khawatir tentang

sesuatu

33 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

43

15 Merasa terancam oleh

orang atau peristiwa

yang normalnya

hanya sedikit atau

tidak mendapat

perhatian

35 1

16 Pikiran terasa

bercampur aduk atau

kebingungan

37 36,41 3

17 Khawatir akan

ditinggal sendirian

42 1

Jumlah 14 31 45 100%

Tabel 3.4Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif dalam Bentuk

Kalimat Pernyataan

No Indikator

Kecemasan

Nomor Butir Pernyataan

Favorable Unfavorable

Fisik

1 Kegugupan Saya lesu saat mengikuti

pelajaran matematika.

Saya dapat mengendalikan rasa

takut saat memulai pelajaran

matematika.

2 Anggota tubuh

gemetaran dan kaku

Saya gemetaran saat

mengikuti pelajaran

matematika.

-

Saya akan kaku saat mengikuti

pelajaran matematika.

3 Jantung berdebar

dengan kencang

Jantung saya berdebar dengan

keras saat ditunjuk untuk

mengerjakan soal dipapan

tulis.

-

Jantung saya akan berdetak

begitu cepat saat ujian

matematika.

Saya berdebar-debar saat ujian

matematika.

4 Pucat Saya pucat saat pelajaran

matematika.

-

5 Gelisah Saya merasa cemas saat

mengikuti pelajaran

matematika.

Saya merasa tenang saat

mengikuti pelajaran matematika.

Saya akan tegang saat

mengikuti pelajaran

matematika.

6 Gangguan tidur Saya tidak bisa tidur nyenyak

saat menjelang ujian

matematika.

Saya selalu mimpi indah

menjelang ujian matematika.

Saya sering mimpi buruk saat

menjelang ujian matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

44

7 Banyak berkeringat Saya mudah berkeringatan

saat pelajaran matematika.

-

8 Gangguan pencernaan Saya tidak bisa menahan air

kencing saat menjelang

pelajaran matematika.

-

Saya merasa perut melilit saat

mengikuti ujian matematika.

Saya merasa mulas ketika

mengikuti ujian matematika.

Behavior

9 Perilaku menghindar Saya malu ketika teman-teman

saya membicarakan hasil

ulangan matematika.

Saya berani maju kedepan kelas

untuk menjawab pertanyaan

yang diberikan guru.

Saya merasa tidak percaya diri

ketika menjawab soal dipapan

tulis.

Saya senang mengikuti

pelajaran matematika meskipun

nilai saya jelek.

Saya ingin duduk di kursi paling

depan saat pelajaran

matematika.

10 Firasat buruk Saya memiliki firasat buruk

saat mengikuti pelajaran

matematika.

-

11 Perilaku terguncang Saya merasa sedih saat

mengikuti pelajaran ujian

matematika.

-

Kognitif

12 Sulit berkonsentrasi

atau menfokuskan

pikiran

Saya merasa daya ingat

menurun saat mengikuti

pelajaran matematika.

Saya dapat menjawab

pertanyaan guru dengan baik

ketika di depan kelas, walaupun

semua teman saya melihat ke

arah saya.

Saya sering lupa secara tiba-

tiba ketika diminta untuk maju

ke depan kelas dan menjawab

pertanyaan dari guru.

Saya dapat berkonsentrasi ketika

mengerjakan soal matematika

walaupun teman-teman saya

ribut.

Saya sulit berkonsentrasi saat

pelajaran matematika.

Saya mudah mengingat materi

yang sudah diajarkan dan dapat

mengerjakan soal tanpa melihat

catatan.

13 Ketakutan akan

ketidakmampuan

mengatasi masalah

Saya merasa tidak percaya diri

ketika menunjukkan hasil

pekerjaan saya kepada teman-

teman saya.

Saya yakin dapat menyelesaikan

semua soal-soal yang diberikan

oleh guru dengan baik.

Saya takut dimarahi guru jika

jawaban saya salah.

Saya berani bertanya kepada

guru jika mengalami kesulitan

dalam memahami materi.

Saya takut di marahi jika

mendapat nilai jelek.

Saya merasa percaya diri ketika

membantu teman yang

mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal matematika. Saya tidak pernah

menyelesaikan soal yang

menurut saya itu sulit untuk

dikerjakan.

Saya merasa takut jika guru

memperhatikan saya saat

mengerjakan soal matematika.

14 Khawatir tentang Saya khawatir mendapat nilai -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

45

sesuatu jelek dalam mengerjakan soal-

soal yang diberikan guru.

15 Merasa terancam oleh

orang atau peristiwa

yang normalnya hanya

sedikit atau tidak

mendapat perhatian

Saya takut diejek oleh teman-

teman ketika saya

mendapatkan nilai jelek ketika

ulangan harian.

-

16 Pikiran terasa

bercampur aduk atau

kebingungan

Saya merasa tidak mampu

dalam menyelesaikan soal

yang diberikan oleh guru.

Saya selalu berusaha

menyelesaikan soal-soal yang

diberikan guru meskipun sulit.

Saya sering mencontek hasil

kerja teman.

17 Khawatir akan

ditinggal sendirian

- Saya mengerjakan soal

matematika sendiri tanpa

bantuan teman.

Blue-print penyusunan skala tersebut disusun berdasarkan aspek yang

dibutuhkan. Skala ini menggunakan metode penskalaan Likert. Skala Likert

meminta subjek untuk menyatakan kesesuaian atau ketidaksesuaian pada

sebuah kontinum respon setiap penyataan atau aitem soal untuk mengukur

atribut psikologis tertentu. Respon jawaban terhadap pernyatan-pernyataan

dalam skala ini terdiri atas empat respon yaitu, Sangat Sesuai (SS), Sesuai

(S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).

Setiap aitem yang mewakili aspek dibagi dua jenis pernyataan, yaitu

pernyataan yang bersifat favorable merupakan pernyataan yang jika disetujui

maka menunjukan bahwa subjek mendukung atribut yang diukur. Pernyataan

yang bersifat unfavorable merupakan pernyataan yang jika disetujui maka

menunjukan bahwa subjek menolak atribut yang diukur.

Pemberian skor dalam pilihan jawaban untuk item favorable adalah 4

untuk respon “Sangat Sesuai” (SS), skor 3 untuk respon “Sesuai” (S), skor 2

untuk respon “Tidak Sesuai” (TS), dan skor 1 untuk respon “Sangat Tidak

Sesuai” (STS). Sedangkan untuk aitem unfavorable, pemberian skor adalah

sebagai berikut skor 1 untuk respon “Sangat Sesuai” (SS), skor 2 untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

46

“Sesuai” (S), skor 3 untuk respon “Tidak Sesuai” (TS), dan skor 4 untuk

respon “Sangat Tidak Setuju” (STS).

Tabel 3.5 Skor Penilaian Skala Kecemasan

Respon Jawaban Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai (SS) 4 1

Sesuai (S) 3 2

Tidak Sesuai (TS) 2 3

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

Blue-print penyusunan skala kecemasan aspek kognitif yang termuat

dalam tabel 3.3 dan 3.4 dijadikan pedoman dalam pengembangan produk

skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V sekolah dasar. Dengan

pedoman skor yang termuat dalam tabel 3.5. Produk yang akan

dikembangkan oleh peneliti divalidasi oleh ahli psikologi, ahli bahasa, dan

guru kelas. Para ahli dan guru melakukan validasi dengan cara mengisi

lembar kuesioner validasi. Lembar validasi produk dapat dilihat pada tabel

3.6.

Tabel 3.6 Komponen Validasi Produk

No Komponen Penilaian Skor Catatan

1 Tampilan sampul terlihat menarik. 1 2 3 4

2 Terdapat petunjuk pengerjaan yang jelas

tentang cara pengisian skala.

1 2 3 4

3 Pernyataan pada skala sesuai dengan kisi-

kisi atau blue-print penyusunan skala.

1 2 3 4

4 Pernyataan dapat menggali keadaan siswa. 1 2 3 4

5 Ukuran dan jenis huruf pada skala mudah

dibaca oleh siswa.

1 2 3 4

6 Pernyataan ditulis secara rinci sesuai

dengan tingkat pemahaman siswa.

1 2 3 4

7 Penggunaan kata pada setiap pernyataan

mengandung makna tunggal.

1 2 3 4

8 Penggunaan bahasa mudah dipahami

siswa.

1 2 3 4

9 Ketepatan pemilihan kata. 1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

47

10 Penggunaan kalimat efektif. 1 2 3 4

11 Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan

EYD.

1 2 3 4

Para ahli dan guru memberikan penilaian dengan cara melingkari pada

skor 1,2,3, atau 4 pada setiap komponen penilaian. Setelah itu peneliti akan

menghitung dan menganalis hasil validasi dari para ahli dan guru. Hasil

validasi akan membantu peneliti untuk menjadi pedoman melakukan revisi

produk.

Selain itu peneliti juga memberikan lembar kuesioner tanggapan

produk oleh siswa. Lembar tanggapan produk oleh sswa dapat dilihat pada

tabel 3.7.

Tabel 3.7 Komponen Lembar Tanggapan Produk oleh Siswa

No Komponen Penelitian Skor Catatan

1 Tampilan sampul terlihat menarik 1 2 3 4

2 Terdapat petunjuk pengerjaan yang

jelas tentang cara pengisian skala

1 2 3 4

3 Saya dapat menjawab setiap

pernyataan sesuai dengan kedaan

yang saya alami

1 2 3 4

4 Saya dapat memaham arti dari

setiap pernyataan

1 2 3 4

5 Ukuran dan bentuk tulisan yang

digunakan dapat saya baca dengan

mudah

1 2 3 4

3.7. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data

dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan

fungsinya sehingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

48

penelitian (Sanjaya,2009:106). Data dalam penelitian ini akan dianalisis

secara kuantitatif dan kualitatif, dengan penjelasan sebagai berikut :

3.7.1 Data Kualitatif

Menurut Sugiyono (2014:13) mengatakan bahwa metode kualitatif

dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama,

dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat

postpositivisme. Data kualitatif diperoleh pada saat peneliti melakukan

wawancara dan observasi terhadap guru dan siswa. Selanjutnya data yang

sudah didapatkan akan diolah dan dianalisis oleh peneliti. Data dianalisis

dengan cara menyimpulkan hasil dari data-data yang sudah dikumpulkan

sebagai dasar untuk memperbaik dan mengetahui kelayakan produk yang

dihasilkan.

3.7.2 Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif pada penelitian ini dilakukan pada

pengolahan data seperti hasil validasi pedoman observasi, wawancara, dan

kuesioner validasi produk oleh ahli. Analisis data dilakukan menggunakan

skala Likert model empat pilihan (skala empat). Setiap skala dilengkapi

dengan kriteria yang digunakan oleh penilai sebagai pedoman memberi

penilaian. Setiap instrumen penelitian memiliki kritera yang berbeda-beda

dalam pedoman penilaiannya. Kriteria tersebut dibuat sesuai dengan

instrumen yang digunakan. Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian pada

instrumen validasi produk dapat dilihat pada tabel 3.8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

49

Tabel 3.8 Skala dan Kriteria Pedoman Penilaian Instrumen Validasi

Produk

Skala Kriteria

4 Skala kecemasan layak digunakan tanpa perbaikan

3 Skala kecemasan layak digunakan namun dengan perbaikan

2 Skala kecemasan kurang layak digunakan dan perlu perbaikan

1 Skala kecemasan tidak layak digunakan

Sedangkan untuk skala kriteria untuk pedoman penilaian pada

instrumen tanggapan produk oleh siswa dapat dilihat pada tabel 3.9

Tabel 3.9 Skala dan Kriteria Pedoman Penilaian pada Instrumen

Tanggapan Produk oleh Siswa

Skala Kriteria

4 Sangat baik (instrumen sudah layak digunakan tanpa diperbaiki)

3 Baik (instrumen sudah layak digunakan namun perlu diperbaiki)

2 Cukup (instrumen kurang layak digunakan dan perlu diperbaiki)

1 Kurang (instrumen tidak layak)

Hasil yang didapatkan dari penilaian dengan skala Likert model empat

pilihan yang selanjutnya dilakukan perhitungan agar didapatkan rerata

penilaian. Rerata penilian ini dihitung oleh peneliti dengan menggunakan

rumus 3.1

Rumus 3.1 Rumus perhitungan rerata hasil penilaian dengan skala

Likert

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =∑𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

∑𝑖𝑡𝑒𝑚

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

50

Rerata hasil dari penilaian selanjutnya dikonversikan menjadi data

kualitatif menurut Widoyoko (2015:112). Peneliti memodifikasi pada interval

disetiap kriteria penskoran dengan menyesuaikan skor maksimal, skor

minimal, jumlah pernyataan, dan jumlah responden. Rumus perhitungan jarak

interval dapat dilihat pada rumus 3.2.

Rumus 3.2 Rumus Perhitungan Jarak Interval

Dari rumus 3.2 maka dapat dilakukan perhitungan secara kuantitatif

untuk memperoleh data kualitatif yang berupa kriteria kelayakan instrumen.

Berikut adalah perhitungan untuk menetapkan rentang skor :

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =4 − 1

4

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =3

4

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 0,75

Diketahui :

Skor tertinggi = 4

Skor terendah = 1

Jumlah kelas = 4

Ditanyakan :

Jarak interval dan rentang skor (sangat baik, baik, cukup, dan kurang )

Dijawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

51

Berikut adalah kategorisasi hasil skor validasi instrumen oleh ahli

yang telah dibuat oleh peneliti dapat dilihat melalui tabel 3.10.

Tabel 3.10 Kategorisasi skor Rerata Hasil Penilaian Instrumen

Interval Skor Kategori Bobot

>3,25 s/d 4,0 Sangat Baik Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan

>2,5 s/d 3,25 Baik Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan

namun perlu perbaikan

>1,75 s/d 2,5 Kurang Keseluruhan instrumen kurang layak digunakan

1,0 s/d 1.75 Sangat Kurang Keseluruhan instrumen tidak layak digunakan

Tingkat kecemasan yang dialami oleh siswa dapat dilihat dari hasil

perhitungan jawaban yang diberikan oleh siswa pada skala kecemasan. Jumlah

keseluruhan skor dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan setiap skor

jawaban pada setiap pernyataan. Tingkat kecemasan menurut Suprapto

(2013:104) dapat dilihat pada tabel 3.11.

Tabel 3.11 Tingkat Kecemasan

Interval Skor Tingkatan

45-71 Tidak cemas

72-98 Kecemasan ringan

99-125 Kecemasan sedang

126-152 Kecemasan berat

153-180 Kecemasan sangat berat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV berikut ini berisikan uraian mengenai penjelasan dari bab yang

sebelumnya. Uraian tersebut terdiri dari hasil penelitian dan pembahasan.

4.1 Hasil Penelitian

Subbab ini menguraikan proses penelitian dan persiapan sampai

dengan pelaksanaan yang meliputi penelitian dan pengumpulan informasi,

perencanaan, pengembangan bentuk awal produk, uji coba lapangan

persiapan, dan revisi dan pelaporan hasil pengembangan.

4.1.1 Penelitian dan pengumpulan informasi

Pada tahap penelitian dan pengumpulan informasi, penelitian

melakukan identifikasi masalah melalui observasi dan wawancara serta

menganalisis kebutuhan guru dan siswa. Analisis kebutuhan merupakan

kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana

kebutuhan guru dan kesulitan siswa dalam proses belajar mengajar dikelas.

Selain itu juga tujuan utama dilakukannya analisis kebutuhan ialah untuk

membantu guru dalam mempermudah proses belajar mengajar sehingga

kesulitan dari siswa dalam proses belajar mengajar dapat teratasi dengan baik.

Pengumpulan informasi diawali dengan melakukan observasi dikelas

V pada saat pelajaran matematika yang sedang dilakukan pembelajaran diluar

kelas. Setelah itu peneliti melakukan wawancara dengan guru. Pengumpulan

informasi tersebut akan digunakan untuk bahan pertimbangan bagi peneliti

dalam pembuatan desain produk skala kecemasan untuk aspek kognitif agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

53

dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada. Berikut ini adalah

penjelasan mengenai identifikasi masalah dan analisis kebutuhan.

4.1.1.1 Identifikasi Masalah

Pada tahap ini peneliti melakukan identifikasi masalah terkait dengan

kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dengan menggunakan teknik

observasi dan wawancara. Hasil dari observasi dan wawancara kemudian

dianalisis sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa.

1) Observasi

Peneliti melakukan observasi pada pembelajaran Matematika pada kelas

V. Observasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa saat mengikuti

pembelajaran matematika, cara mengajar guru, reaksi yang ditunjukkan

siswa. Observasi dilakukan oleh peneliti pada tanggal13 September 2017.

Pedoman observasi yang digunakan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.3.

Lembar hasil observasi pada siswa saat pembelajaran matematika dapat

dilihat melalui tabel 4.1.

Lembar hasil observasi dapat dilihat melalui tabel 4.1

Tabel 4.1 Hasil Observasi Pembelajaran Matematika

Objek yang diamati Jawaban Catatan

Siswa mengikuti

pembelajaran matematika

dengan aktif

Tidak Sebagian besar siswa terlihat aktif mengikuti

pembelajaran, akan tetapi ada beberapa dari

siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran.

Siswa mengalami kesulitan

ketika mengikuti

pembelajaran matematika

dikelas

Ya Terlihat masih banyak siswa kesulitan karena

pada saat diberi pertanyaan oleh guru, siswa

hanya terdiam dan menundukkan kepala.

Siswa sangat antusias dalam

menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru

Tidak Beberapa dari siswa yang ditunjuk untuk

menjawab pertanyaan dari guru ada yang

bersemangat untuk menjawab, tetapi juga ada

yang menolak untuk menjawab dan

melemparkan ke temannya yang lain .

Guru memberikan instruksi

dengan jelas

Ya Guru memberikan instruksi dengan

menggunkan kalimat yang mudah dipahami

oleh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

54

Siswa mampu menjalankan

instruksi yang diberikan oleh

guru

Tidak Siswa masih sulit memahami instruksi dari

guru, sehingga guru harus menjelaskan secara

berulang-ulang.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa dalam pembelajaran didalam kelas siswa merasa kurang aktif dalam

mengikuti pembelajaran didalam kelas. Kebanyakan dari mereka hanya diam

ketika guru menanyakan kesulitan yang dialami siswa. Ketika guru

menyampaikan materi pembelajaran guru sudah menggunakan kalimat bahasa

yang mudah dipahami oleh siswa. Selain itu siswa yang tidak aktif dapat

dilihat ketika guru memberikan pertanyaan dan siswa hanya diam dan

menundukan kepala atau melemperkan pertanyaan tersebut kepada temannya

yang lain untuk menjawab. Ada juga siswa menjawab pertanyaan dari guru

dengan rasa tidak percaya diri, dia menjawab pertanyaan dari guru dengan

suara lirih yang tidak dapat didengar satu kelas. Hasil observasi menunjukkan

bahwa guru sudah baik dalam penyampaian materi, tetapi masih ada siswa

yang masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan

oleh guru. Ketika guru menanyakan mengenai ketidakpamahaman materiyang

disampaikan kepada siswa, siswa hanya diam dan menundukan kepala. Ada

beberapa dari mereka merasa takut dan ragu-ragu untuk bertanya kepada guru

mengenai materi yang disampaikan. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa

mengalami kecemasan dalam mengikuti pembelajaran matematika didalam

kelas.

2) Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V. Rencana

wawancara dengan guru kelas V dapat dilihat melalui tabel 3.1 halaman 40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

55

Wawancara dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2017. Transkrip wawancara

dengan guru kelas dapat dilihat melalui lampiran. Berikut ini adalah hasil

wawancara dengan guru kelas V yang dapat dilihat melalui tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas V

Topik

Pertanyaan

No.

Item

Hasil Wawancara

Prestasi siswa

dalam pelajaran

matematika

1 Di SDN Deresan sering mengirimkan siswa untuk mengikuti

olimpiade matematika. Beberapa bulan yang lalu kelas V

mengirimkan salah satu siswa untuk mengikuti olipiade,

meskipun hanya sampai tahap semi fnal. Akan tetapi sekolah

cukup merasa bangga dengan adanya prestasi yang telah

didapat dari siswa tersebut.

Informasi

berkaitan dengan

keaktifan siswa

2 dan 3 Selama proses pembelajaran dikelas maupun diluar kelas,

siswa selalu tidak selalu antusias dan bersemangat untuk

mengikuti pembelajaran. Tergantung materi apa yang

disampaikan oleh guru, jika materi tersebut menurut siswa

sulit maka siswa sudah malas untuk mengikuti pembelajaran.

Dan sebaliknya, jika materi yang disampaikan mudah maka

siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Ketika

guru memancing siswa untuk bertanya, kebanyakan siswa

hanya diam saja. Mungkin siswa masih merasa tidak paham

tetapi tidak tahu cara penyampaiannya.

Hasil belajar

siswa dalam

beberapa bulan

terakhir

4 Guru mengakui bahwa hasil belajar siswa tidak cukup

memuaskan. Siswa dapat menangkap materi pembelajaran.

Tetapi ketika pelaksaan ujian, ketelitian siswa saat

mengerjakan soal sangat kurang. Siswa sangat mengerti dan

tahu cara atau langkah-langkah pengerjaan, tapi karena

kurang ketelitannya sehingga membuat jawaban siswa

menjadi salah. Hasil belajar siswa dalam bidang matematika

sangatlah rendah dibandingkan dengan pelajaran-pelajaran

lainnya. Karena dipemikirian siswa sudah tertanam bahwa

pelajaran matematika itu sulit. Hal tersebutlah yang membuat

siswa menjadi malas untuk berusaha dalam mengerjakan soal.

Pemahaman

tentang

kecemasan

5 dan 6 Guru mengukapkan sangat sering mendengar kata-kata

kecemas, tetapi tidak mengerti pengertian yang lebih

mendalam mengenai kecemasan tu sendiri. Menurut

sepahaman guru siswa kelas V tidak ada yang mengalami

kecemasan yang begitu cemas. Kebanyakan siswa jika

mereka tidak mengerti dari materi yang disampaikan atau

tidak bisa mengerjakan soal mereka enjoy atau hanya diam,

tidak ada siswa yang sampai garuk-garuk kepala, bolak-balik

ke kamar kecil atau terlihat pucat. Dan ketika beberapa siswa

mendapat nilai ulangan yang jelek, tidak ada siswa yang

sampai frustasi berat. Mereka hanya diam jikalaupun diejek

sama teman-teman yang lain juga hanya diam dan masih

menunjukkan raut wajah yang biasa-biasa saja.

Bagaimana sikap

ibu mengahadapi

kesulitan-

kesulitan yang

ada

7 Usaha yang telah guru lakukan untuk mengatasi kesulitan

tersebut adalah beberapa kali guru membuat inovasi

pembelajaran yang lebih menarik dan tidak monoton.

Sehingga membuat siswa lebih rilex dalam menghadapi

pelajaran matematika. Contohnya, guru membuat sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

56

games matematika yang dilakukan diluar kelas, hal tersebut

bertujuan supaya menanam pemikiran kepada siswa bahwa

matematika itu tidaklah sulit.

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber tersebut, peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan pelajaran yang

masih dianggap sulit dan ditakutkan bagi siswa. Peneliti mengetahui guru

sudah memahami pengertian dari kecemasan walaupun tidak mendalam. Guru

juga mengungkapkan terdapat 10 siswa yang mengalami kesulitan dalam

pembelajaran matematika, mereka kebanyakan hanya diam ketika mengikuti

pembelajaran. Selain itu juga kesepuluh siswa ini juga mendapatkan nilai

matematika dibawah rata-rata teman-teman yang lain. Selain itu juga ketika

peneliti melakukan wawancara kepada siswa, terkadang siswa merasa

kebingungan dengan materi yang disampaikan oleh guru. Tetapi ketika siswa

mau bertanya kepada guru mengenai materi tersebut, siswa merasa takut dan

bingung cara menyampaikan pertanyaan kepada guru dan lebih memilih

untuk tidak bertanya. Hal inilah yang membuat guru sangat membutuhkan

skala kecemasan aspek kognitif untuk mengetahui tngkat kecemasan dari

siswa.

4.1.1.2 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan sebelum pengembangan desain produk

skala kecemasan yang bertujuan untuk mengkaji kebutuhan produk skala

kecemasan bagi guru dan siswa. Berikut ini merupakan paparan mengenai

analisis karakterstik siswa dan produk skala kecemasan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

57

1) Analisis Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa dianalisis sesuai dengan hasil observasi

pembelajaran matematika kelas V SDN Deresan. Observasi yang dilakukan

pada tanggal 13 September 2017. Hasil dari observasi yang telah dilakukan

peneliti yaitu siswa masih merasa kesulitan dalam memahami materi yang

disampaikan selain itu ketika materi yang disampaikan sulit untuk dipahami

siswa maka siswa kebanyakan diam dan tidak mau bertanya kepada guru.

Sehingga membuat guru bingung apakah siswa sudah paham atau belum pada

materi yang disampaikan. Ketika guru memberikan contoh soal kepada siswa,

siswa mengerjakan dengan sungguh-sungguh akan tetapi ketika diperiksa

bersama-sama jawaban siswa kebanyakan salah. Hal ini dikarenakan siswa

mengerti langkah-langkah pengerjaan soal, akan tetapi siswa masih kurang

teliti dalam menghitung maka dari itu kebanyakan siswa salah menjawab soal

yang diberikan guru.

4.1.2 Perencanaan

Tahap yang kedua dalam penelitian ini adalah perencanaan. Pada

tahap ini, peneliti merancang sebuat desain produk skala kecemasan aspek

kognitif untuk siswa kelas V SD. Perencanaan ini berdasarkan hasil dari

identifikasi masalah dan analisis kebutuhan pada subbab sebelumnya. Pada

subbab sebelumnya guru mengungkapkan bahwa membutuhkan skala

kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V sekolah dasar. Maka dari itu

peneliti merancang skala yang diawali dengan kajian teori yang telah

diuraikan pada bab II dan kemudian peneliti juga membuatblue-print skala

kecemasan dan instrumen validasi produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

58

4.1.2.1 Penyusunan Blue-print Skala kecemasan Aspek Kognitif

Dalam penyusunan blue-print, perumusan indikator kecemasan yang

operasional dan jelas adalah sangat penting sebagai acuan utama bagi penulis

aitem dalam pernyataan pada skala kecemasan. Aitem yang ditulis berdasar

indikator yang jelas akan menjadi aitem yang selaras fungsinya dengan tujuan

pengukuran yang dikehendaki dan akan memiliki daya pembeda yang

tinggi.Dimensi atau aspek kecemasan harus menggambarkan atribut yang

diukur sebagaimana dikehendaki oleh teori yang mendasarinya. Rumusan

dimensi tidak boleh keluar dari lingkup teorinya, dan setiap aspek harus

terwakili oleh aitem-aitem dalam skala agar objek ukur tersebut tetap utuh.

Dengan demikian, aitem-aitem dalam skala mendukung validasi isi skala

yang bersangkutan. Menurut Nevid (2003:164) kecemasan dapat dilihat dari

tiga aspek yaitu aspek fisik, aspek behavioral, dan aspek kognitif. Setiap

aspek memiliki indikator kecemasan masing-masing. Indikator-indikator

kecemasan dalam setiap aspek dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Indikator-indikator Kecemasan menurut Nevid

No Aspek Indikator-indikator

1 Fisik Kegelisahan, kegugupan Tangan atau anggota tubuh yang

bergetar atau gemetaran

Sensasi dari pita ketat yang mengikat

di sekitar dahi

Kekecangan pada pori-pori kulit

perut atau dada

Banyak berkeringat Sulit berbicara

Sulit bernafas Pusing

Sering buang air kecil Diare

Mudah marah

2 Behavioral Perlaku menghindar Perilaku melekat

Perlaku terguncang

3 Kognitif Khawatir tentang sesuatu Perasaan terganggu akan

ketakutan

Terpaku pada sensasi ketubuhan Ketakutan akan kehilangan

Khawatir akan ditinggal sendirian Sulit berkonsentrasi

Berpikir tentang hal mengganggu

yang sama secara berulang-ulang

Berpikir bahwa harus kabur dari

keramaian

Pikiran terasa bercampur aduk atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

59

kebingungan

Khawatir tentang sesuatu

Terpaku pada sensasi ketubuhan

Merasa terancam oleh orang atau

peristiwa yang normalnya hanya

sedikit atau tidak mendapat perhatian

Ketakutan akan ketidakmampuan

untuk mengatasi masalah

Dari tabel diatas dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan antara

aspek dan indikator yang mengacu kepada atribut yang akan diuji dalam

perancangan skala. Peneliti tidak menggunakan semua indikator yang ada

dalam penyusunan produk skala kecemasan aspek kognitif. Peneliti memilih

indikator yang sesuai dengan karakteristik siswa yang akan diukur dan yang

mendukung pada aspek kognitif pada siswa. Setelah peneliti menentukan

indikator kecemasan selanjutnya akan disusun menjadi sebuah blue-print

penyusunan skala kecemasan aspek kognitif siswa kelas V sekolah dasar.

Blue-print penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V

sekolah dasar dapat dilihat pada tabel 3.3. blue-print yang telah dibuat oleh

peneliti telah mendapatkan kritik dan saran bahwa jumlah aitem favorabel

dan unfavorabel dibuat kurang lebih sama banyak pada masing-masing

indikator. Yang dimaksud dengan favorabel yaitu konsep kecemasan yang

sesuai atau mendukung atribut yang akan diukur, sedangkan unfavorabel

yaitu yang isinya bertentangan atau tidak mendukung ciri kecemasan yang

dikehendaki oleh indikator kecemasanya. Berdasarkan saran tersebut maka

peneliti memperbaiki blue-print penyusunan skala kecemasan aspek fisik

untuk siswa kelas V sekolah dasar yang dapat dilihat pada tabel 4.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

60

Tabel 4.4 Perbaikan blue-print penyusunan skala kecemasan aspek

kognitif untuk siswa kelas V sekolah dasar

No Indikator

Kecemasan

Nomor Butir Pertanyaan Jumlah Bobot

Favorable Unfavorable

Fisik

1 Kegugupan 3 2 2

27%

2 Anggota tubuh

gemetaran dan

kaku

1 - 1

3 Jantung berdebar

dengan kencang

8,11 - 2

4 Gelisah 25 10 2

5 Gangguan tidur 14,21 - 2

6 Banyak

berkeringat

16 - 1

7 Gangguan

pencernaan

19,22 - 2

Behavior

8 Perilaku

menghindar

6,5 7,44,45 5

15,5% 9 Firasat buruk 12 - 1

10 Perilaku

terguncang

18 - 1

Kognitif

11 Sulit

berkonsentrasi

atau menfokuskan

pikiran

26,23,4 27,28,29 6

57,5%

12 Ketakutan akan

ketidakmampuan

mengatasi

masalah

15,24,32,38

,39,40,43

34,30,31,20 11

13 Khawatir tentang

sesuatu

33 - 1

14 Merasa terancam

oleh orang atau

peristiwa yang

normalnya hanya

sedikit atau tidak

mendapat

perhatian

35 - 1

15 Pikiran terasa

bercampur aduk

atau kebingungan

36,41 37 3

16 Khawatir akan

ditinggal sendirian

- 42 1

17 Perasaan

terganggu akan

ketakutan

9 13 2

18 Merasa terancam

oleh orang atau

peristiwa yang

normalnya hanya

17 - 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

61

sedikit atau tidak

mendapat

perhatian

Jumlah 30 15 45 100%

Blue-print juga disusun dalam bentuk kalimat pernyataan yang dapat

dilihat pada tabel 3.4. Hasil perbaikan blue-print yang disusun dalam bentuk

kalimat pernyataan dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Perbaikan Blue-print Pernyataan Skala Kecemasan Aspek

Kognitif dalam Bentuk Kalimat Pernyataan

No Indikator

Kecemasan

Nomor Butir Pernyataan

Favorable Unfavorable

Fisik

1 Kegugupan Ketika menjawab pertanyaan

guru, pembicaraan saya

menjadi berloncat-loncat saat

semua perhatian tertuju kearah

saya

Saya dapat mengendalikan rasa

takut saat memulai pelajaran

matematika.

2 Anggota tubuh

gemetaran dan kaku

Saya gemetaran saat

mengikuti pelajaran

matematika.

-

3 Jantung berdebar

dengan kencang

Jantung saya berdebar dengan

keras saat ditunjuk untuk

mengerjakan soal dipapan

tulis.

-

Jantung saya akan berdetak

begitu cepat saat ujian

matematika.

4 Gelisah Saya merasa cemas saat

mengikuti pelajaran

matematika.

Saya merasa tenang saat

mengikuti pelajaran matematika.

5 Gangguan tidur Saya tidak bisa tidur nyenyak

saat menjelang ujian

matematika.

-

Saya sering mimpi buruk saat

menjelang ujian matematika.

6 Banyak berkeringat Saya mudah berkeringat saat

pelajaran matematika.

-

7 Gangguan pencernaan Saya tidak bisa menahan

buang air kecil saat menjelang

pelajaran matematika.

-

Saya merasa mulas ketika

mengikuti ujian matematika.

Behavior

8 Perilaku menghindar Saya malu ketika teman-teman

saya membicarakan hasil

ulangan matematika.

Saya berani maju kedepan kelas

untuk menjawab pertanyaan

yang diberikan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

62

Saya merasa tidak percaya diri

ketika menjawab soal dipapan

tulis.

Saya senang mengikuti

pelajaran matematika meskipun

nilai saya jelek.

Saya ingin duduk di kursi paling

depan saat pelajaran

matematika.

9 Firasat buruk Saya memiliki perasaan tidak

nyaman saat mengikuti

pelajaran matematika.

-

10 Perilaku terguncang Saya merasa sedih saat

mengikuti pelajaran ujian

matematika.

-

Kognitif

11 Sulit berkonsentrasi

atau menfokuskan

pikiran

Saya merasa daya ingat

menurun saat mengikuti

pelajaran matematika.

Saya dapat menjawab

pertanyaan guru dengan baik

ketika di depan kelas, walaupun

semua teman saya melihat ke

arah saya.

Saya sering lupa secara tiba-

tiba ketika diminta untuk

menjawab pertanyaan dari

guru didepan kelas.

Saya dapat berkonsentrasi ketika

mengerjakan soal matematika

walaupun teman-teman saya

ribut.

Saya sulit berkonsentrasi saat

pelajaran matematika.

Saya mudah mengingat materi

yang sudah diajarkan dan dapat

mengerjakan soal tanpa melihat

catatan.

12 Ketakutan akan

ketidakmampuan

mengatasi masalah

Saya merasa tidak percaya diri

ketika menunjukkan hasil

pekerjaan saya kepada teman-

teman saya.

Saya yakin dapat menyelesaikan

semua soal-soal yang diberikan

oleh guru dengan baik.

Saya takut dimarahi guru jika

jawaban saya salah.

Saya berani bertanya kepada

guru jika mengalami kesulitan

dalam memahami materi.

Saya takut di marahi jika

mendapat nilai jelek.

Saya merasa percaya diri ketika

membantu teman yang

mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal matematika.

Saya tidak pernah

menyelesaikan soal yang

menurut saya itu sulit untuk

dikerjakan.

Saya merasa senang, jika teman-

teman saya membantu ketika

saya kesulitan dalam memahami

materi pelajaran matematika

Saya merasa takut jika guru

memperhatikan saya saat

mengerjakan soal matematika.

Ketika berdiskusi dalam

kelompok, lebih baik saya

mengatakan “setuju” dari pada

harus banyak bicara

Ketika tugas kelompok, saya

lebih suka ditugaskan menjadi

penulis daripada menjadi

ketua kelompok dalam

diskusi.

13 Khawatir tentang

sesuatu

Saya khawatir mendapat nilai

jelek dalam mengerjakan soal-

soal yang diberikan guru.

-

14 Merasa terancam oleh Saya takut diejek oleh teman- -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

63

orang atau peristiwa

yang normalnya hanya

sedikit atau tidak

mendapat perhatian

teman ketika saya

mendapatkan nilai jelek ketika

ulangan harian.

15 Pikiran terasa

bercampur aduk atau

kebingungan

Saya merasa tidak mampu

dalam menyelesaikan soal

yang diberikan oleh guru.

Saya berusaha menyelesaikan

soal-soal yang diberikan guru

meskipun sulit.

Saya sering mencontek hasil

kerja teman.

16 Khawatir akan

ditinggal sendirian

- Saya mengerjakan soal

matematika sendiri tanpa

bantuan teman.

17 Perasaan terganggu

akan ketakutan

Saya merasa tertekan ketika

menjawab pertanyaan dari

guru

Saya merasa santai dan rileks

dalam mengutaran jawaban saya

ketika ditunjuk oleh guru

18 Merasa terancam oleh

orang atau peristiwa

yang normalnya hanya

sedikit atau tidak

mendapat perhatian

Lebih baik saya tidak datang

belajar kelompok toh teman-

teman saya tidak

mendengarkan pendapat saya

-

Blue-print yang telah diperbaiki oleh peneliti, akan menjadi pedoman

dalam penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V

sekolah dasar. Penyusunan produk skala kecemasan akan dijelaskan lebih

lanjut pada subbab berikutnya.

4.1.2.2 Penyusunan Istrumen Validasi Produk

Produk yang telah disusun oleh peneliti selanjutnya akan divalidasi

oleh para ahli. Sebelum Validasi dilakukan oleh ahli psikologi, ahli bahasa,

dan guru kelas V. Validasi dilakukan untuk mengetahui kualitas dari produk

yang telah disusun oleh peneliti. Peneliti melakukan revisi pada instrumen

validasi produk karena para ahli memberikan komentar. Instrumen validasi

yang digunakan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.6. Selanjutnya peneliti

mengkaji hasil validasi untuk melihat kualitas dari produk yang telah

disusun. Hasil validasi dapat dilihat pada tahap pengembangan bentuk awal

produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

64

4.1.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk

Pada tahap pengembangan bentuk awal produk, peneliti membuat

skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V sekolah dasar

berdasarkan desain yang telah dirancang. Berikut akan dijabarkan mengenai

pengembangan bentuk awal produk yang berkaitan dengan sampul buku, isi

buku, dan validasi dari para ahli.

4.1.3.1 Sampul Buku Skala Psikologi

Dalam penyusunan skala psikologi sampul merupakan bagian yang

terpenting. Tampilan sampul yang menarik akan membuat siswa merasa

senang untuk membaca bagian isi dalam skala. Hal tersebutlah yang membuat

peneliti membuat sampul buku semenarik mungkin. Sampul buku disusun

dengan menggunakan aplikasi Corel Draw, dan peneliti juga memilih gambar

sampul yang full colour untuk menarik daya tarik siswa untuk membaca.

Gambar sampul buku dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Sampul Buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

65

Peneliti memilih warna latar putih karena warna gambar sudah full

colour sehingga dapat mengimbangi warna gambar. Selain itu makna dari

warna putih adalah bersih, ringan, kebebasan, dan suci. Pemilihan warna ini

bertujuan agar siswa merasa bebas dalam mengerjakan setiap aitem

pernyataan pada skala kecemasan aspek kognitif yang telah disusun oleh

peneliti.

Terdapat gambar sebuah pohon dan dikelilingi angka-angka dan

beberapa anak sedang melakukan aktivitas disekolah. Hal ini menggambarkan

aspek kognitif yang akan diukur sedangkan angka-angka menunjukan aspek

kognitif pada pelajaran matematika yang akan diukur kecemasan pada

peneliti. Selain itu pemilihan gambar yang ringan dan menyenangkan akan

membawa perasaan bahagia pada siswa yang mengisi skala kecemasan.

Sampul buku pada skala kecemasan yang telah disusun oleh peneliti

berjudul ”SKALA PSIKOLOGI SISWA KELAS V SEKOLAH

DASAR”dengan tujuan agar siswa tidak mengetahui arah atau tujuan akhir

dari pengisian skala. Jika siswa mengetahui dengan jelas maka siswa akan

merasa tidak nyaman dalam mengisi skala tersebut. Judul ditulis

menggunakan jenis huruf Impact ukuran 40pt. Jenis huruf tersebut dipilih

oleh peneliti karena dapat memperjelas penulisan dari judul dan mudah untuk

dibaca oleh siswa. Penulisan judul diletakkan dibagian atas tengah sampul

dengan spasi 2 mm. Sampul buku dicetak dengan menggunakan kertas ivory

230.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

66

4.1.3.2 Isi Buku Skala Psikologi

Langkah selanjutnya, peneliti kemudian menyusun bagian isi dari

booklet skala kecemasan. Isi buku terdiri dari lembar permohonan, petunjuk

pengisian skala dan skala kecemasan. Penulisan isi skala kecemasan

menggunakan jenis hurufArial Unicode MSdan ukuran 14pt sehingga siswa

mudah untuk membaca dan mengerjakan. Isi buku dicetak menggunakan

kertas HVS 80 gram.

Pada lembar permohonan berisi tentang salam pembuka, permohonan

dari peneliti untuk meminta bantuan dari siswa dalam mengisi skala

kecemasan, serta menerangkan bahwa hasil jawaban siswa pada pengisian

skala tidak mempengaruhi nilai siswa, dan yang terakhir adalah ucapan terima

kasih dari peneliti. Lembar permohonan pengisian skala dapat dilihat pada

gambar 4.2.

Gambar 4.2 Lembar Permohonan Pengisian Skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

67

Pada lembar selanjutnya, peneliti menyusun petunjuk pengisian skala.

Petunjuk pengisian skala ini dibuat dengan jelas tapi cukup ringkas, langsung

menunjuk kepada cara memberikan jawaban. Hal ini bertujuan agar siswa

mengetahui cara-cara pengisian dari skala kecemasan. Peneliti juga

menggunakan jenis huruf Arial Unicode MSdengan ukuran 14pt. Petunjuk

pengisian skala dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Petunjuk Pengisian

Selanjutnya peneliti menyusun skala kecemasan aspek kognitif

sebanyak 45 butir pernyataan. Dalam setiap aitem pernyataan dikembangkan

dari indikator kecemasan yang telah disusun oleh peneliti. Dalam penyusunan

aitem skala kecemasan, peneliti menggunakan kalimat sederhana dan kalimat

anak-anak sehingga tidak menyulitkan siswa dalam memahami maksud dari

setiap aitem. Dan siswa tidak akan salah paham dan akibatnya tentu saja

jawaban yang siswa berikan tidak akan memberikan gambaran yang benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

68

mengenai dirinya. Sedangkan kalimat yang sulit dipahami oleh siswa dapat

mengurangi minat dan kesungguhan siswa dalam menjawab.

Setiap butir pernyataan berpedoman pada indikator kecemasan yang

dapat dilihat pada Blue-print penyusunan skala kecemasan aspek kognitif

yang dapat dilihatpada tabel 4.4 dan 4.5. Peneliti dalam menyusun aitem

skala kecemasan menggunakan jens huruf Arial Unicode MSdengan ukuran

14pt. Lembar penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

V sekolah dasar dapat dilihat pada gambar 4.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

69

Gambar 4.4 Lembar Skala Kecemasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

70

4.1.3.3 Hasil Validasi oleh Para Ahli

Peneliti melakukan validasi produk untuk menilai kelayakan produk

skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V sekolah dasar yang telah

dibuat. Validasi produk ini dilakukan oleh empat validator, yaitu 2 ahli

psikologi, 1 ahli bahasa, dan 1 guru kelas V. Hasil validasi dari para ahli

kemudian dianalisis oleh penelti untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam

melakukan perbaikan produk. Berikut adalah hasil validasi produk oleh para

ahli.

1) Hasil Validasi oleh Ahli Psikologi

Produk skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V sekolah

dasar divalidasi terlebih dahulu oleh dua validator psikologi, yaitu ahli

psikologi 1 dan ahli psikologi 2. Setiap validator ahli psikologi memberikan

penilaian, kritik, dan saran untuk peneliti dalam penyusunan skala

kecemasan. Berikut ini adalah hasil validasi produk skala kecemasan aspek

kognitif untuk siswa kelas V sekolah dasar oleh para ahli psikologi yang

dapat dilihat melalui tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Validasi oleh Ahli Psikologi

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Psikologi 1 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 41 3,72

Psikologi 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 32 2,9

Rerata 36,5 3,31

Berdasarkan hasil validasi oleh ahli psikologi pada tabel 4.6 tersebut,

didapatkan rerata skor sebesar 3,31. Jika dibandingkan dengan tabel 3.10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

71

halaman 54, rerata tersebut memiliki skor lebih dari 3,25 sehingga termasuk

dalam katergori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa produk skala

kecemasan sudah valid dan layak untuk digunakan. Selain itu juga ahli

psikologi memberikan komentar masukan untuk peneliti terhadap skala

kecemasan yang dibuat. Peneliti menggunakan komentar tersebut sebagai

pertimbangan dalam melakukan perbaikan pada skala kecemasan.Berikut ini

adalah rekapitulasi catatan dan komentar yang diberikan oleh ahli psikologi

yang dapat dilhat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Rekapitulasi Catatan dan Komentar Umum oleh Ahli

Psikologi

Ahli No.

Item Catatan/komentar Tindak lanjut

Psikologi 1 - - -

Psikologi 2

6

Ada yang perlu diperbaiki, lihat

skala

Peneliti memperbaiki

penulisan pada aitem skala

sehingga lebih sesuai dengan

tingkat pemahaman siswa

7

Ada yang perlu diperbaiki, lihat

skala

Meneliti kembali dan

memperbaiki penggunaan

kata pada setiap aitem

pernyataan yang belum

mengandung makna tunggal

Komentar

umum

dan dan

saran

perbaikan

Perbaiki sesuai saran Peneliti memperbaiki sesuai

saran yang telah diberikan

oleh validator ahli psikologi

Berdasarkan catatan dan komentar umum dari ahli psikologi 2,

peneliti melakukan perbaikan pada aitem-aitem yang memiliki catatan

tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

72

2) Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa

Pada penelitian ini juga produk divaldasi oleh ahli bahasa. Instrumen

yang digunakan oleh ahli bahasa sama dengan instrumen validasi yang

digunakan oleh ahli psikologi. Hasil validasi dari ahli bahasa kemudian

dianalisis oleh peneliti untuk mengetahui kelayakan dari produk yang telah

disusun oleh peneliti. Hasil validasi dari ahli bahasa dapat dilihat pada tabel

4.8.

Tabel 4.8 Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Bahasa 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 36 3,27

Berdasarkan hasil validasi produk oleh ahli bahasa pada tabel 4.9

tersebut, didapatkan rerata skor sebesar 3,27. Jika dibandingkan dengan tabel

3.10 halaman 54, rerata tersebut memiliki skor lebih dari 3,25 sehingga

termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa produk

sudah valid dan layak untuk digunakan. Selain itu, ahli bahasa juga

memberikan komentar terhadap produk skala kecemasan yang dibuat. Peneliti

menggunakan komentar tersebut sebagai pertimbangan dalam melakukan

perbaikan produk skala kecemasan. Berikut ini adalah rekapitulasi komentar

validasi produk skala kecemasan oleh ahli yang dapat dilihat melalui tabel

4.9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

73

Tabel 4.9 Rekapitulasi Catatan dan Komentar Umum oleh Ahli Bahasa

Ahli No.

Item Catatan/komentar Tindak lanjut

Bahasa

2

- Perhatikan penulisan kata

depan “di” dipisah/sambung

- Format penulisan petunjuk

dirapikan lagi

Peneliti memperbaiki

penulisan kata yang belum

tepat pada lembar pengerjaan

5

Gunakan huruf Arial agar lebih

luwes

Peneliti mengikuti saran dari

validator untuk mengganti

jenis huruf sehingga terlihat

lebih luwes

Komentar

umum

dan dan

saran

perbaikan

Perhatikan jenis huruf pilih

jenis huruf yang lebih luwes

Peneliti memperbaiki jenis

huruf sesuai saran validator

Berdasarkan komentar dari para ahli pada tabel 4.9 tersebut, peneliti

memutuskan untuk melakukan perbaikan pada produk skala kecemasan

sesuai dengan saran ahli bahasa.

3) Hasil Validasi oleh Guru Kelas V

Selanjutnya, peneliti juga memberikan lembar validasi kepada guru

kelas V. Hal ini bertujuan agar guru dapat menilai kualitas produk sebelum

diberikan kepada siswa kelas V yang nantinya produk skala kecemasan ini

juga akan digunakan oleh guru untuk membantu mengetahui tingkat

kecemasan dari siswa kelas V sekolah dasar. Hasil validasi oleg guru kelas V

dapat dilihat pada tabel 4.10

Tabel 4.10 Hasil Validasi oleh Guru Kelas V

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Guru Kelas V 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 37 3,36

Dari hasil validasi oleh guru kelas pada tabel 4.11 tersebut, didapatkan

rerata skor sebesar 3,36. Jika dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 54,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

74

rerata tersebut memiliki skor lebih dari 3,25 sehngga termasuk dalam

katergori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa produk skala kecemasan

sudah valid dan layak untuk digunakan. Selain itu juga guru kelas V

memberikan komentar masukan untuk peneliti terhadap skala kecemasan

yang dibuat. Peneliti menggunakan komentar tersebut sebagai pertimbangan

dalam melakukan perbaikan pada skala kecemasan. Berikut ini adalah

rekapitulasi komentar validasi produk skala kecemasan oleh ahli yang dapat

dilihat melalui tabel 4.11.

Tabel 4.11 Rekapitulasi Catatan dan Komentar Umum oleh Guru Kelas V

Ahli No.

Item Catatan/komentar Tindak lanjut

Guru Kelas V - - -

Komentar

umum

dan dan

saran

perbaikan

Secara keseluruhan sudah

bagus, sesuai dengan blue-print

dan indikator kecemasan, hanya

ada beberapa aitem yang hampir

sama isinya. Tetapi hal tersebut

justru menjadi poin lebih untuk

menilai konsistensi jawaban

subjek peneliti. Sedangankan

favorabel dan unfavorabel

mohon diperbaiki kembali,

disesuaikan dengan aitem dan

konsep blue-print

Peneliti memeriksa kembali

dan memperbaiki aitem yang

belum hampir memiliki

makna yang sama. dan

peneliti mengecek kembali

kesesuaian aitem pernyataan

dengan konsep blue-print dan

memperhatikan favorabel dan

unfavorabel.

Berdasarkan komentar dan saran yang telah diberikan oleh para ahli,

peneliti membuat perbaikan sesuai dengan saran yang telah para ahli berikan

kepada peneliti untuk membuat produk skala kecemasan menjadi lebih baik

lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

75

4) Rekapitulasi Hasil Validasi

Dari hasil validasi yang telah diberikan oleh para ahli, langkah peneliti

merekapitulasi hasil validasi dari para ahli. Hasil validasi rekapitulasi dari

keempat ahli tersebut dapat dilihat pada tabel 4.12

Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Validasi

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Psikologi 1 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 41 3,72

Psikologi 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 32 2,9

Bahasa 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 36 3,27

Guru Kelas V 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 37 3,36

Rerata 146 3,65

Berdasarkan hasil validasi dari para ahli terhadap produk skala

kecemasan pada tabel 4.12 tersebut, didapatkan rerata skor sebesar 3,65 yang

menunjukkan bahwa rerata skala kecemasan yang telah disusun oleh peneliti

mendapat skor lebih dari 3,25 sehingga termasuk kedalam kategorisangat

baik. Hal ini menunjukkan bahwa produk skala kecemasan sudah valid dan

layak untuk digunakan. Peneliti mendapat catatan untuk memperbaiki produk

skala kecemasan dari para ahli psikologi yang dapat dilihat pada tabel 4.6,

serta ahli bahasa yang dapat dilihat pada tabel 4.8, dan guru kelas V yang

dapat dilihat pada tabel 4.10. Berdasarkan komentar dan saran dari para ahli ,

peneliti melakukan perbaikan pada produk skala kecemasan. Berikut hasil

revisi yang telah dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 4.13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

76

Tabel 4.13Hasil Revisi Skala Kecemasan

No. Item Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan

2

Perhatikan penulisan kata depan

“di” dipisah/sambung.

Peneliti memperbaiki penulisan

kata depan yang belum tepat

pada lembar pengerjaan.

Format penulisan petunjuk

dirapikan lagi.

Peneliti memperbaiki format

penulisan petunjuk sehingga

tampil lebih rapi.

5 Gunakan huruf Arial agar lebih

luwes.

Peneliti mengganti jenis huruf

dari Times New Roman menjadi

Arial Uicode MS.

6 Ada yang perlu diperbaiki lihat

skala.

Peneliti memperbaiki pernyataan

pada setiap aitem yang ditandai

jka terdapat kesalahan.

7 Penggunaan kata pada setiap

pernyataan mengandung makna

tunggal.

Peneliti memeriksa kembali

pernyataan yang masih memiliki

makna yang belum tunggal.

Komentar umum

dan saran

perbaikan

Perbaikan sesuai saran Peneliti memperbaiki semua

aitem pernyataan sesuai saran

yang sudah diberikan

Perhatikan jenis huruf pilih jenis

huruf yang lebih luwes

Peneliti mengganti jenis huruf

sesuai saran dari ahli bahasa

Secara keseluruhan sudah bagus,

sesuai dengan blue-print dan

indikator kecemasan, hanya ada

beberapa aitem yang hampir sama

isinya. Tetapi hal tersebut justru

menjadi poin lebih untuk menilai

konsistensi jawaban subjek peneliti.

Sedangankan favorabel dan

unfavorabel mohon diperbaiki

kembali, disesuaikan dengan aitem

dan konsep blue-print

Peneliti memeriksa kembali dan

memperbaiki aitem yang belum

hampir memiliki makna yang

sama. dan peneliti mengecek

kembali kesesuaian aitem

pernyataan dengan konsep blue-

print dan memperhatikan

favorabel dan unfavorabel.

Peneliti melakukan perbaikan sesuai dengan komentar yang diberikan

oleh pada ahli. Peneliti melakukan perbaikan sesuai dengan tabel 4.13 pada

item 2 dapat dilihat pada tabel 4.14. Perbaikan ini pada bagian kata depan

“di” dan format penulisan petunjuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

77

Tabel 4.14 Perbaikan Pernyataan Sesuai Indikator

No

Pernyataan

Indikator Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan

6 Perilaku menghindar Saya tidak percaya diri

ketika menjawab soal

dipapan tulis

Saya tidak percaya diri

ketika menjawab soal di

papan tulis

8 Jantung berdebar

dengan kencang

Jantung saya berdedar

dengan keras saat

ditunjuk untuk

mengerjakan soal

dipapan tulis

Jantung saya berdedar

dengan keras saat di

tunjuk untuk mengerjakan

soal di papan tulis

- Petunjuk Pengisian Kolom identitas diisi

secara lengkap sesuai

dengan diri kalian

masing-masing

Kolom identitas di isi

secara lengkap sesuai

dengan diri kalian masing-

masing

Jawaban diatas

mencerminkan bahwa

pernyataan sesuai

dengan kondisi kalian

Jawaban di atas

mencerminkan bahwa

pernyataan sesuai dengan

kondisi kalian

Sedangkan perbaikan pada format penulisan pada lembar petunjuk

pengisian dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Perbaikan Format penulisan pada lembar petunjuk

pengisian

Perbaikan sesuai dengan saran yang sesuai dengan lembar validasi

pada item 5 pada tabel 4.13 dapat dilihat pada gambar 4.6. Perbaikan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

78

dilakukan pada jenis huruf yang digunakan pada lembar skala kecemasan

aspek kognitif.

Gambar 4.6 Perbaikan jenis huruf pada lembar skala kecemasan aspek

kognitif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

79

Selanjutnya perbaikan sesuai dengan saran yang sesuai dengan lembar

validasi pada item 6 pada tabel 4.13 dapat dilihat pada tabel 4.15. Perbaikan

ini dilakukan pada penulisan pernyataan yang rinci sesuai dengan tingkat

pemahaman siswa pada lembar skala kecemasan aspek kognitif.

Tabel 4.15 Perbaikan pada penulisan pernyataan yang lebih rinci dan

sesuai pemahaman siswa

No

Pernyataan

Indikator Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan

26 Sulit berkonsentrasi

atau menfokuskan

pikiran

Saya sering lupa secara

tiba-tiba ketika diminta

untuk maju kedepan

kelas dan menjawab

pertanyaan dari guru

Saya sering lupa secara

tiba-tiba ketika diminta

untuk menjawab

pertanyaan dari guru

didepan kelas.

9 Pucat Saya pucat saat

pelajaran matematika

Saya merasa tertekan

ketika menjawab

pertanyaan dari guru

12 Firasat buruk Saya memiliki firasat

buruk saat mengikuti

pelajaran matematika

Saya memiliki perasaan

tidak nyaman saat

mengikuti pelajaran

matematika

13 Anggota tubuh

gemetaran dan kaku

Saya akan kaku saat

mengikuti pelajaran

matematika

Saya merasa santai dan

rileks dalam

mengutarakan jawaban

saya ketika ditunjuk oleh

guru

15 Gangguan tidur Saya selalu mimpi

indah menjelang ujian

matematika

Ketika berdiskusi dalam

kelompok, lebih baik saya

mengatakan “setuju” dari

pada harus banyak bicara

19 Gangguan

pencernaan

Saya tidak bisa

menahan air kencing

saat menjelang

pelajaran matematika.

Saya tidak bisa menahan

buang air kecil saat

menjelang pelajaran

matematika.

Selanjutnya perbaikan sesuai dengan saran yang sesuai dengan lembar

validasi pada item 7 pada tabel 4.13 dapat dilihat pada tabel 4.16. Perbaikan

ini dilakukan pada penggunaan kata yang tidak mengandung makna tunggal

pada lembar skala kecemasan aspek kognitif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

80

Tabel 4.16 Perbaikan pada penggunaan kata yang tidak mengandung

makna tunggal

No

Pernyataan

Indikator Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan

17 Jantung berdebar

dengan kencang

Saya berdebar-debar

saat ujian matematika

Lebih baik saya tidak

datang belajar kelompok

toh teman-teman saya

tidak mendengarkan

pendapat saya

20 Gangguan

pencernaan

Saya merasa melilit

saat mengikuti ujian

matematika

Saya merasa senang, jika

teman-teman saya

membantu ketika saya

kesulitan dalam

memahami materi

pelajaran matematika

24 Gelisah Saya akan tegang saat

mengikuti pelajaran

matematika

Ketika tugas kelompok,

saya lebih suka ditugaskan

menjadi penulis dari pada

menjadi ketua kelompok

dalam diskusi.

Produk skala kecemasan aspek kognitif yang telah diperbaiki oleh

peneliti kemudian dicetak dan digunakan dalam uji coba lapangan persiapan.

4.1.4 Uji Coba Lapangan Persiapan

Uji coba lapangan persiapan dilakukan terhadap 10 siswa kelas V

SDN Deresan. Kesepuluh siswa tersebut dipilih oleh peneliti berdasarkan

rekomendasi dari guru kelas. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 13 April

2018 pada pukul 09.00-10.00 WIB. Tempat untuk melaksanakan uji coba

lapangan persiapan ini di ruangan Lab IPA, supaya tidak mengganggu

pembelajaran didalam kelas.

Kesepuluh siswa yang sudah dipilih oleh peneliti kemudian diajak

untuk masuk keruangan Lab IPA, setelah siswa sudah duduk rapi didalam

Lab IPA lalu peneliti membagikan booklet skala kecemasan kepada

kesepuluh siswa tersebut. Sebelum siswa mengisi skala kecemasan yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

81

dibagi, peneliti memberikan arahan kepada siswa mengenai petunjuk cara

pengisian skala kecemasan. Peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa

untuk memastikan jika siswa sudah paham mengenai petunjuk cara pengisian

skala kecemasan. Serta peneliti memberi pengarahan bahwa nilai dari hasil

skala kecemasan yang telah siswa isi tidak akan berdampak kepada nilai

pelajaran siswa.

Sebelum siswa mengisi skala kecemasan, siswa diajak untuk mengisi

data identitas siswa terlebih dahulu. Setelah itu peneliti mempersilakan siswa

untuk mengisi skala kecemasan yang telah dibagikan. Selama proses

pengisian skala kecemasan ada beberapa siswa yang masih kurang paham

terhadap istilah-istilah yang dianggap mereka itu kata-kata baru. Maka dari

itu peneliti selalu mengawasi setiap pekerjaan siswa sehingga mereka dapat

mengerjakan dengan benar dan sesuai dengan kondisi siswa. Setelah selesai,

peneliti kemudian menganalisis dan menghitung hasil jawaban siswa. Hasil

analisis dapat dilihat pada tabel 4.17.

Tabel 4.17 Hasil Analisis Jawaban Siswa

Nama Skor Total Tingkat Kecemasan

MRY 107 Kecemasan sedang

AHS 86 Kecemasan ringan

HBY 129 Kecemasan berat

NRH 79 Kecemasan ringan

ORP 84 Kecemasan ringan

EDA 100 Kecemasan sedang

HAM 93 Kecemasan ringan

MFNP 79 Kecemasan ringan

AM 86 Kecemasan ringan

RHP 92 Kecemasan ringan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

82

Dari tabel 4.17 peneliti mengetahui bahwa terdapat 7 siswa yang

berada dalam kategori kecemasan ringan, sedangkan siswa yang berada

dalam kategori kecemasan sedang ada 2 siswa, dan 1 siswa yang berada

dalam kategori kecemasan berat.

Setelah siswa mengisi skala kecemasan, peneliti juga membagikan

kuesioner tanggapan mengenai produk buku skala kecemasan aspek fisik

untuk siswa kelas V sekolah dasar.

4.1.5 Revisi dan Pelaporan Hasil Pengembangan

Pada tahap ini, peneliti melakukan revisi berdasarkan hasil analisis

kuesioner pada tanggapan siswa mengenai produk booklet skala kecemasan

aspek kognitif untuk siswa kelas V sekolah dasar. Berikut ini adalah

tanggapan siswa mengenai booklet skala kecemasan aspek kognitif untuk

siswa kelas V sekolah dasar yang dapat dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4.18 Tanggapan mengenai Produk Skala Kecemasan oleh Siswa

Siswa No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5

MRY 4 3 4 3 3 17 3,4

AHS 3 3 4 4 3 17 3,4

HBY 4 3 3 3 3 16 3,2

NRH 3 4 3 4 3 17 3,4

ORP 4 4 4 4 3 19 3,8

EDA 3 4 4 3 4 18 3,6

HAM 4 3 4 3 4 18 3,6

MFNP 4 4 4 4 3 19 3,8

AM 4 3 4 3 3 17 3,4

RHP 3 3 3 4 4 17 3,4

Rerata 17,5 3,5

Berdasarkan hasil tanggapan mengenai produk skala kecemasan aspek

kognitif oleh siswa melalui tabel 4.18 didapatkan hasil rerata skor sebesar 3,5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

83

Jika dibandingkan dengan tabel 3.10 pada halaman 54, yang menunjukkan

bahwa rerata skala kecemasan yang telah disusun oleh peneliti mendapat skor

lebih dari 3,25 sehingga termasuk kedalam kategori sangat baik. Hal ini

menunjukkan bahwa produk skala kecemasan sudah valid dan layak untuk

digunakan. Lembar hasil tanggapan mengenai produk skala kecemasan aspek

kognitif oleh siswa dapat dilihat melalui lampiran.

4.2 Pembahasan

Pada subbab ini membahas tentang prosedur dan kualitas penyusunan

skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V sekolah dasar.

4.2.1 Prosedur Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif untuk

Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Prosedur dalam penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk

siswa kelas V sekolah dasar terdiri dari lima tahap yaitu penelitian dan

pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan bentuk awal produk,

uji coba lapangan persiapan, revisi dan laporan hasil pengembangan. Tahap

pertama pada penelitian dan pengumpulan informasi, pada tahap ini peneliti

melakukan identifikasi masalah melalui observasi dan wawancara serta

menganalisis kebutuhan guru dan siswa. Berdasarkan hasil identifikasi

masalah melalui observasi dan wawancara diketahui bahwa terdapat 10 siswa

yang mengalami kecemasan. Durand & Barlow (2006:158) menyebutkan

bahwa kecemasan adalah suasana perasaan (mood) yang ditandai oleh gejala-

gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan kekhawatiran tentang masa

depan. Ketika wawancara guru juga menjelaskan bahwa kesepuluh siswa ini

mudah khawatir dan sering mengeluh dalam memahami pelajaran matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

84

sehingga membuat siswa terlambat dalam proses pembelajaran. Nevid (2005

:164) berpendapat bahwa aspek kecemasan terdiri aspek fisik (sulit bernapas,

jantung berdebar keras, gangguan pencernaan, gangguan tidur dan ekspresi

wajah), Aspek behavioral (menghindar, melekat dan dependen, terguncang),

Aspek Kognitif (sulit berkonsentrasi, khawatir akan sesuatu, merasa

terancam, dan ketakutan akan ketidakmampuan mengahadapi masalah). Dari

ketiga aspek tersebut, 10 siswa ini tidak mengalami ketiga aspek kecemasan

sekaligus, tetapi hanya beberapa aspek dari indikator-indikator yang ada pada

aspek tertentu. Berdasarkan observasi, peneliti mengamati beberapa siswa

hanya membolak balik buku catatan dan buku paket saat guru meminta siswa

mengerjakan soal, dan menolak untuk mengerjakan soal di papan tulis dengan

alasan belum selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Pada saat

wawancara juga guru menyatakan bahwa guru sangat memerlukan sebuah

alat untuk membantu guru dalam memahami tingkat kecemasan siswa.

Tahap kedua yaitu perencanaan, pada tahap ini peneliti menyusun

blue-print skala kecemasan dalam bentuk angka dan kalimat. Penyusunan

blue-print dapat dilihat pada tabel 3.3 dan 3.4. Blue-print yang telah disusun

oleh peneliti berdasarkan analisis kebutuhan guru dan siswa yang didapat dari

wawancara dan observasi yang telah peneliti lakukan. Pada penelitian ini

peneliti memakai jenis skala Likert model empat pilihan jawaban. Alasan

peneliti memilih model empat jawaban agar menghindari jawaban tengah

yaitu jawaban netral. Penelti mendapatkan saran dari guru dan dosen

pembimbing bahwa komponen indikator pada fisik terlalu dominan sehingga

tidak akan nampak pada aspek kognitifnya yang akan diukur. Azwar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

85

(2012:31) berpendapat satu aspek dapat lebih berperan dan kontribusinya juga

lebih menentukan dibanding aspek lainnya. Oleh karenanya aspek yang lebih

penting harus mendapat bobot yang lebih besar atau memperoleh porsi yang

lebih banyak dari keseluruhan jumlah aitem.Berdasarkan saran tersebut maka

peneliti memperbaiki blue-print penyusunan skala kecemasan aspek kognitif

untuk siswa kelas V sekolah dasar yang dapat dilihat pada tabel 4.4 dan 4.5.

selanjutnya peneliti menyusun lembar validasi yang akan digunakan untuk

menilai kelayakan produk skala oleh para ahli.

Tahap ketiga yang dilakukan oleh peneliti yaitu pengembangan bentuk

awal produk, pada tahap ini peneliti merancang desain produk skala

kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V sekolah dasar. Azwar

(2012:97) hal ini sangatlah penting dikarenakan tampilan skala yang menarik

akan membangkitkan minat responden dan mendorong responden untuk

menyikapinya dengan kesungguhan hati. Setelah peneliti merancang desain

skala selanjutnya peneliti mencetak menjadi sebuah buku yang akan di isi

oleh siswa. Sebelum disebarkan kepada siswa produk tersebut akan divalidasi

oleh keempat validator, yaitu 2 ahli psikologi, 1 ahli bahasa, dan 1 guru kelas

V. Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan oleh keempat ahli, peneliti

mendapatkan kritik dan saran untuk melakukan perbaikan pada produk skala.

Perbaikan yang dilakukan oleh para ahli dapat dilihat pada tabel 4.13.

Menurut hasil validasi yang dilakukan oleh keempat validator yaitu ahli

psikologi 1 memperoleh rerata 3,72, ahli psikologi 2 memperoleh rerata 2,9,

ahli bahasa memperoleh rerata 3,27, dan guru kelas memperoleh rerata 3,36.

Dari keempat ahli produk skala yang disusun oleh peneliti mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

86

rerata skor sebesar 36,5 yang menunjukkan bahwa rerata skala kecemasan

yang telah disusun oleh peneliti mendapat skor lebih dari 2.50 sehingga

termasuk kedalam kategori sangat baik.

Tahap keempat yang dilakukan oleh peneliti adalah uji coba lapangan

persiapan, pada tahap ini peneliti melakukan uji coba lapangan persiapan di

SDN Deresan kepada kesepuluh siswa kelas V. Peneliti membagikan skala

kecemasan aspek kognitif yang akan diisi oleh siswa. Setelah siswa mengisi

skala kecemasan, selanjutnya skala tersebut dianalisis oleh peneliti. Hasil

analisis dapat dilhat pada tabel 4.17 yang memperoleh hasil 7 siswa yang

berada dalam kategori kecemasan ringan, sedangkan siswa yang berada

dalam kategori kecemasan sedang ada 2 siswa, dan 1 siswa yang berada

dalam kategori kecemasan berat.

Tahap kelima yang dilakukan oleh peneliti adalah pelaporan hasil

pengembangan. Pada tahap ini peneliti membagikan kuesioner tanggapan

siswa terhadap produk yang telah diisi oleh siswa. Berdasarkan dari hasil

analisis tanggapan siswa mendapat rerata 3,5. Hal ini menunjukkan bahwa

produk skala kecemasan sudah termasuk kedalam kategori sangat baik.

4.2.2 Kualitas Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif untuk

Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Kualitas penyusunan skala kecemasan aspek kognitif utuk siswa kelas

V sekolah dasar dapat dilihat dari hasil validasi produk yang dilakukan oleh

para ahli, yaitu ahli psikologi 1 memperoleh rerata 3,72, ahli psikologi 2

memperoleh rerata 2,9, ahli bahasa memperoleh rerata 3,27, dan guru kelas

memperoleh rerata 3,36. Hasil validasi dapat dilihat pada tabel 4.12 yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

87

mendapat rerata 3,65 yang termasuk kedalam kategori sangat baik. Hal ini

menunjukkan bahwa penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa

kelas V sekolah dasar memiliki kualitas yang sangat baik dan layak untuk

digunakan.

Selain dari para ahli, kualitas penyusun skala kecemasan aspek

kognitif untuk siswa kelas V sekolah dasar dapat dilihat dari hasil tanggapan

siswa mengenai produk yang telah disusun oleh peneliti. Hasil tanggapan

mengenai produk skala dapat dilihat pada tabel 4.18 yang mendapat rerata

3,5. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk termasuk kedalam kategori

sangat dan layak untuk digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

88

BAB V

PENUTUP

Bab V berikut ini berisikan uraian mengenai kesimpulan, keterbatasan

penelitian, dan saran untuk penelitian yang selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 Prosedur penelitian penyusunan skala kecemasan aspek kognitif pada

siswa kelas V sekolah dasar memakai lima tahap dari Borg and Gall

yaitu : 1) penelitian dan pengumpulan informasi, peneliti melakukan

identifikasi masalah melalui observasi dan wawancara serta

menganalisis kebutuhan guru dan siswa, 2) perencanaan, peneliti

membuat rancangan desain penyusunan blue-print skala kecemasan

aspek kognitif pada siswa kelas V sekolah dasar dan lembar validasi

produk, 3) pengembangan bentuk awal produk, peneliti membuat

desain skala kecemasan aspek kognitif yang akan dicetak menjadi

sebuah buku. Sebelum disebarkan kepada siswa kelas V, produk

tersebut akan divalidasi kepada keempat ahli untuk melihat kelayakan

dari produk skala yang disusun peneliti, 4) uji coba lapangan persiapan,

produk yang sudah dicetak menjadi buku selanjutnya di uji cobakan

pada kesepuluh siswa kelas V, 5) pelaporan hasil pengembangan, pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

89

tahap ini peneliti membagikan kuesioner tanggapan siswa terhadap

produk yang telah diisi oleh siswa.

5.1.2 Kualitas penyusunan skala kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas

V sekolah dasar adalah sangat baik yang dapat dilihat dari hasil validasi

produk oleh ahli psikologi, ahli bahasa, dan guru kelas dengan

perolehan rerata skor 3,65. Selain itu, hasil kuesioner tanggapan dari

kesepuluh siswa mendapatkan rerata 3,5 yang juga termasuk kedalam

kategori sangat baik. Oleh karena itu, penyusunan skala kecemasan

aspek kognitif pada siswa kelas V sekolah dasar dapat membantu guru

dalam mengetahui tingkat kecemasan siswa pada pelajaran matematika.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

5.2.1 Uji coba lapangan dilakukan dengan sedikit terburu-buru karena guru

hanya memberikan waktu 1 jam pelajaran untuk siswa mengisi skala

kecemasan.

5.3 Saran

Saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya adalah

sebagai berikut :

5.3.1 Pertimbangan waktu yang cukup dan komunikasi dengan pihak sekolah

dalam melakukan uji coba lapangan agar tidak terburu-buru sehingga

didapatkan hasil yang maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

90

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2013). Pembelajaran Kooperatif dalam Mengatasi Kecemasan

Matematika dan Mengembangkan Self Efficacy Matematika Siswa SD.

Jurnal. Lampung: Universitas Lampung.

Amir, Nyak. (2012). Pengembangan Alat Ukur Kecemasan Olahraga. Jurnal.

Aceh: FKIP Universitas Syah Kuala Banda Aceh.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Edisi Revisi VI). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi .Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Djiwandono, Sri E. (2006). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Grasindo.

Durand & Barlow, David. (2006). Intisari Psikologi Abnormal. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Jakarta: Pusat Bahasa.

Lubis, Namora L. (2009). Depresi Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana.

Mulyatiningsih, Endang. (2014). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Nevid, Jeffrey S. (2003). Psikologi Abnormal . Jakarta: Penerbit Erlangga.

Prabawati, Karina. (2011). Tngkat Kecemasan Siswa SMA Menghadapi Ulangan

Umum Akhir Semester Antara Siswa yang Bertempat Tinggal Bersama

Orang Tua dan Siswa yang Bertempat Tinggal di Kos. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Samosir, Epi. (2013). Kecemasan Matematika pada Siswa SD. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Stuart & Arthur J. (2001). Pharmacology in Respiratory Care. New York:

McGraw-Hill Company.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

91

Sudaryono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan . Jakarta: Prenadamedia Group.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Surya, Mohamad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaraan. Bandung:

Pustaka Bani Quraisy.

Wibowo, Fransiscus C. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran IPA SD

Mater Penggolongan Hewan Berdasarkan Penutup Tubunya Berbasis

Metode Montesori. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Widoyoko, Eko P. (2015). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian . Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Widyaningrum, A.S. (2011). Hubungan Antara Kecemasan Menjelang Ujian

Nasional dengan Prestasi Belajar Siswa SMP. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

92

Lampiran 1 Surat Penelitian

1.1 Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

93

2.2 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

94

Lampiran 2 Hasil Wawancara

2.1 Transkip Wawancara dengan Guru Kelas V

TRANSKIP WAWANCARA DENGAN GURU KELAS V

Peneliti : selamat pagi bu, pertanyaan pertama apakah siswa dikelas V ada

yang memiliki prestasi di bidang Matematika?

Guru Kelas V : ee.... kemarin ada lomba olimpiade MIPA Primagama dikelas V

ada yang masuk semifinal, yaaa walaupun belum mendapatkan

juara. Tapi Alhamdulilah sudah masuk lima besar dari ratusan

siswa yang diambil.

Peneliti : wahh cukup hebat ya bu, itu ada berapa siswa yang diutus ikut

olimpiade itu bu?

Guru Kelas V : tahun ini cuman 1 mbak heheh Insyaallah tahun besok bisa

nambah.

Peneliti : kemarinkan habis ulangan harian bu bagaimana hasil belajar

siswa dalam bidang matematika?

Guru Kelas V : yoo menurut saya hasilnya kurang begitu memuaskan. Anak-anak

itu bisa menangkap pelajarannya, misalnya bagaimana cara

mengerjakannya hitungan campuran, tetapi pada pelaksanaanya dia

ujian ketelitiannya kurang. Jadi dalam matematika jika

ketelitiannya kurang itu kurang satu angka sajakan sudah salah

mbak. Nahh itu penyebabnya mbak, mungkin dia bisa hapal rumus-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

95

rumusnya, dia bisa tahu langkah-langkahnya dalam mengerjakan

soal tapi karena kurang ketelitiannya maka dia akan mendapatkan

nilai yang tidak memuaskan.

Peneliti : ohh jadi faktor itu ya bu yang menyebabkan siswa mendapatkan

nilai yang kurang baik.

Guru kelas V : iya mbak

Peneliti : terus bu, itu tadi hasil belajar siswa pada bidang matematika, jika

dibandingkan dengan pelajaran yang lain apakah rata-rata pelajaran

matematika sudah mencukupi KKM atau jauh dibawah pelajaran

yang lain bu?

Guru Kelas V : yaa kalo matematika, ee.. pada umumnya anak-anak memang

merasa lebih sulit dibandingkan dengan pelajaran yang lainnya.

Anak-anak itu mungkin dipikirannya itu sudah ohh matematika tu

susah, jadinya kalo sudah dipikirannya itu sulit jadi kalau mau

diberi materi apa saja kan mereka sudah membuat siswa itu jadi

males untuk mikir. Jadi matematika itu tetap menjadi pelajaran bagi

anak-anak itu yaa pelajaran yang sulit.

Peneliti : ohh jadi masih dibawah pelajaran-pelajarajan yang lain ya bu?

Guru Kelas V : iya mbak

Peneliti : lalu bu, ketika ibu mengajar matematika dikelas atau seperti tadi

diluar kelas. Bagaimana keaktifan siswa dalam menjawab atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

96

menganggapi pertanyaan dari ibu, misalnya antusias atau hanya

diam saja?

Guru Kelas V : yaa tergantung anak-anak, kadang-kadang kalo anak-anak bisa

ohh langsung antusias, tapi jika mendapatkan materi yang sulit

sedikit, sudah mereka sudah males mikir dan ribut sendiri-sendiri.

Jadi tergantung materi yang diajarkan, oh misalnya sekiranya

gampang ada pertanyaan langsung. Jadi untuk memancing anak-

anak untuk bertanya agak susah. Karena ketika saya memberi

pertanyaan, anak-anak hanya diam saja mau mereka jelas atau tidak

mereka akan bilang jelas, bergitu mbak.

Peneliti : oh begitu bu, tetapi maaf bu apakah ibu pernah mendengar kata

atau pengertian dari kecemasan tidak bu?

Guru Kelas V : pernah mbak, tapi ya itu saya hanya tahu pengertian yang secara

umum saja tidak mengerti pengertian yang lebih mendalamnya.

Peneliti : oh begitu bu, tetapi apakah menurut ibu dikelas ibu ada anak yang

menngalami kecemasan saat mengikuti pelajaran matematika?

Guru Kelas V : mungkin ada mbak, tetapi kecemasan disini bukan dalam artian

kalo mereka tidak tahu langsung panik, atau garuk-garuk kepala.

Tidak seperti itu, tapi mereka mau tahu atau tidak tahu mereka

tetap enjoy, santai yaa padahal mereka sebenarnya tidak mengerti.

Mungkin saja mereka masuk kedalam kategori kecemasan yang

ringan begitu kali ya mbak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

97

Peneliti : tapi bu apakah ketika ibu menunjuk salah satu murid untuk

mengerjakan soal di papan tulis, bagaimana respon dari siswa

tersebut?

Guru Kelas V : ketika saya tunjuk, misalnya Habib maju ya terkadang mereka

menolak, tapi terkadang mereka mau maju walaupun nanti

jawabanya benar atau salah. Tergantung materi yang dajarkan

mbak, jika materinya sulit dan mereka tidak mengerti yang mereka

tidak akan mau maju karna takut salah tapi jika materinya menurut

mereka mudah mereka akan PD untuk maju mengerjakan.

Peneliti : oke bu, melihat kondisi seperti itu apakah menurut ibu. Ibu perlu

memerlukan suatu alat atau skala untuk mengetahui tingkat

kecemasan siswa bu?

Guru Kelas V : yaa mbak, sebernarnya perlu sehingga kita bisa mengetahui

kondisi dari siswa kita dan kita sebagai guru dapat mempersiapkan

diri kita jika ada siswa yang mengalami kesulitan atau kecemasan.

Karenakan setiap siswa memiliki tingkat kecemasan yang berbeda-

beda sehingga kita tahu dan kita dapan menanganinya dengan cara

kita sendiri. Selain itu saya juga kurang mengetahui psikologi anak

secara menyeluruh sehingga jika ada sebuah alat untuk mengukur

tingkat kecemasan akan lebih baik lagi dalam membantu saya

untuk mengenal peserta didik saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

98

Lampiran 3 Hasil Validasi

3.1 Hasil Validasi oleh Ahli Psikologi

3.1.1 Hasil Validasi Psikologi 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

100

3.1.2 Hasil Validasi Psikologi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

102

3.2 Hasil Validasi Ahli Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

104

3.3 Hasil Validasi Guru Kelas V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

106

3.4 Hasil Validasi Siswa Melalui Kuesioner Tanggapan Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

107

Lampiran 4 Hasil Belajar Siswa

NILAI MATEMATIKA KELAS 5 SEMESTER 2

NO NAMA UL 1 UL 2 UL 3 UTS

1 HANAN ARKAN MURSYID

65 55 70 50

2 NOSA RAHOMI HAMGARRAYA

60 55 75 50

3 RENDRA HARI PRATAMA

30 60 60 37

4 ADAM HAKIM SAPUTRA

40 40 80 75

5 OLIVIA RAFI PAWESTRI

65 70 75 60

6 HABIB MALIKIYATUN

75 65 80 37

7 MUHAMMAD RAFLI YUNUS

60 65 75 50

8 AMIR MURSALIM

70 50 60 37

9 MUHAMMAD FAUZAN NUR P

70 70 80 52

10 ELSA DWI ANGGRAINI

60 60 70 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

108

Lampiran 5 Perhitungan Jawaban Siswa dalam Skala Kecemasan Aspek

Kognitif

Nama A B C D E F G H I J

Sk

or

Item

1 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2

2 2 1 3 1 2 2 1 2 2 1

3 2 3 4 2 1 2 1 2 2 3

4 3 2 3 1 2 2 1 1 2 2

5 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2

6 2 3 3 2 2 3 1 1 2 3

7 2 2 4 1 2 2 1 2 1 1

8 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2

9 2 1 3 1 2 1 1 1 2 2

10 3 1 4 3 2 3 2 2 2 2

11 3 3 2 2 2 3 2 1 2 1

12 3 2 4 2 2 1 3 2 2 2

13 2 1 3 2 1 2 1 2 2 1

14 2 1 4 1 1 2 1 1 2 1

15 3 4 4 2 2 3 4 2 2 2

16 3 1 3 2 1 2 4 1 2 2

17 3 1 4 2 1 3 3 1 2 1

18 2 1 4 1 2 2 2 1 2 2

19 2 1 4 2 2 3 4 1 2 2

20 2 1 4 2 1 1 4 2 2 2

21 2 1 3 2 1 1 3 1 1 2

22 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2

23 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1

24 3 3 1 2 2 2 1 2 1 3

25 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3

26 3 1 2 2 3 3 2 2 2 4

27 2 2 2 1 1 3 4 1 2 1

28 3 2 4 1 1 2 3 1 2 2

29 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2

30 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2

31 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

32 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2

33 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3

34 2 2 4 1 2 2 1 2 2 2

35 1 2 2 2 3 3 3 2 2 1

36 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2

37 2 1 3 1 4 2 2 1 2 3

38 2 1 3 2 1 2 1 3 2 3

39 2 4 3 2 3 3 1 3 2 3

40 3 3 3 2 4 2 1 2 2 1

41 3 3 1 1 1 2 1 2 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

109

42 3 3 3 1 1 2 2 3 2 4

43 2 2 3 1 1 4 3 2 2 1

44 3 2 3 2 1 1 1 2 2 4

45 3 3 2 3 4 2 3 3 2 4

Total 107 86 129 79 84 100 93 79 86 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

110

Lampiran 6 Dokumentasi

Peneliti membagikan buku skala Peneliti menjelaskan bagaimana

kecemasan kepada siswa mengisi skala kecemasan

Siswa mengisi skala kecemasan Siswa mengecek ulang,

jika ada pernyataan yangterlewat

Peneliti membantu siswa Peneliti membimbing siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

111

Lampiran 7 Produk Skala Kecemasan Aspek Kognitif oleh Siswa Kelas V

Sekolah Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

112

Dengan hormat,

Berkaitan dengan penelitian mengenai penyusunan skala

kecemasan aspek kognitif, perkenankan saya memohon

bantuan kepada para siswa kelas V SDN Deresan untuk

mengisi skala penelitian. Skala ini berisi pernyataan mengenai

hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman sehari-hari. Para

siswa diminta untuk mengisi pilihan jawaban yang tertera di

dalam skala, hasil jawabanmu tidak akan mempengaruhi nilai

apapun

Demikian permohonan saya, atas kerjasama dan bantuan

siswa-siswi SDN Deresan saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Ignatia Dita Sucianti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

113

PETUNJUK PENGISIAN

1. Baca dan pahamilah pernyataan-pernyataan pada skala

berikut.

2. Kolom identitas diisi secara lengkap sesuai dengan diri

kalian masing-masing.

3. Pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban sesuai

dengan keadaan diri kalian, dengan cara memberi tanda

contreng (). Adapun pilihan jawaban yang disediakan

adalah sebagai berikut:

SS : Jika pernyataan sangat sesuai dengan kondisi

kalian.

S : Jika pernyataan sesuai dengan kondisi kalian.

TS : Jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi

kalian.

STS : Jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan

kondisi kalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

114

4. Contoh pengisian :

Pernyataan SS S TS STS

Saya lebih suka mengerjakan

Pekerjaan Rumah (PR) dikelas

daripada dirumah

Jawaban diatas mencerminkan bahwa pernyataan sesuai

dengan kondisi kalian.

5. Apabila ingin mengubah jawaban, kalian dapat

memberikan tanda dua garis mendatar (=) pada jawaban

kalian, kemudian kalian dapat menggantikan jawaban

terbesebut dengan jawaban yang lebih sesuai dengan diri

kalian.

Contoh :

Pernyataan SS S TS STS

Saya lebih suka mengerjakan

Pekerjaan Rumah (PR) dikelas

daripada dirumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

115

Artinya, kalian mengubah jawaban dari sesuai menjadi

tidak sesuai.

6. Semua jawaban yang kalian berikan adalah benar bila hal

itu sesuai dengan diri kalian masing-masing.

7. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama yang telah

kalian berikan. Selamat mengerjakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

116

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin :

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya gemetaran saat mengikuti

pelajaran matematika.

2 Saya dapat mengendalikan rasa

takut saat memulai pelajaran

matematika.

3 Ketika menjawab pertanyaan

guru, pembicaraan saya menjadi

berloncat-loncat saat semua

perhatian tertuju kearah saya

4 Saya sulit berkonsentrasi saat

pelajaran matematika.

5 Saya malu ketika teman-teman

saya membicarakan hasil

ulangan matematika.

6 Saya merasa tidak percaya diri

ketika menjawab soal dipapan

tulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

117

No Pernyataan STS TS S SS

7 Saya berani maju kedepan kelas

untuk menjawab pertanyaan

yang diberikan guru.

8 Jantung saya berdebar dengan

keras saat ditunjuk untuk

mengerjakan soal dipapan tulis.

9 Saya merasa tertekan ketika

menjawab pertanyaan dari guru

10 Saya merasa tenang saat

mengikuti pelajaran matematika.

11 Jantung saya akan berdetak

begitu cepat saat ujian

matematika.

12 Saya memiliki perasaan tidak

nyaman buruk saat mengikuti

pelajaran matematika.

13 Saya merasa santai dan rileks

dalam mengutarakan jawaban

saya ketika ditunjuk oleh guru

14 Saya tidak bisa tidur nyenyak

saat menjelang ujian

matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

118

No Pernyataan STS TS S SS

15 Ketika berdiskusi dalam

kelompok, lebih baik saya

mengatakan “setuju” dari pada

harus banyak bicara

16 Saya mudah berkeringat saat

pelajaran matematika.

17 Lebih baik saya tidak datang

belajar kelompok toh teman-

teman saya tidak mendengarkan

pendapat saya

18 Saya merasa sedih saat

mengikuti pelajaran ujian

matematika.

19 Saya tidak bisa menahan buang

air kecil saat menjelang

pelajaran matematika.

20 Saya merasa senang, jika

teman-teman saya membantu

ketika saya kesulitan dalam

memahami materi pelajaran

matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

119

No Pernyataan STS TS S SS

21 Saya sering mimpi buruk saat

menjelang ujian matematika.

22 Saya merasa mulas ketika

mengikuti ujian matematika.

23 Saya merasa daya ingat

menurun saat mengikuti

pelajaran matematika.

24 Ketika tugas kelompok, saya

lebih suka ditugaskan menjadi

penulis daripada menjadi ketua

kelompok dalam diskusi.

25 Saya merasa cemas saat

mengikuti pelajaran matematika.

26 Saya sering lupa secara tiba-

tiba ketika diminta untuk

menjawab pertanyaan dari guru

didepan kelas.

27 Saya dapat menjawab

pertanyaan guru dengan baik

ketika di depan kelas, walaupun

semua teman saya melihat ke

arah saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

120

No Pernyataan STS TS S SS

28 Saya dapat berkonsentrasi

ketika mengerjakan soal

matematika walaupun teman-

teman saya ribut.

29 Saya mudah mengingat materi

yang sudah diajarkan dan dapat

mengerjakan soal tanpa melihat

catatan.

30 Saya berani bertanya kepada

guru jika mengalami kesulitan

dalam memahami materi.

31 Saya percaya diri ketika

membantu teman yang

mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal matematika.

32 Saya merasa tidak percaya diri

ketika menunjukkan hasil

pekerjaan saya kepada teman-

teman saya.

33 Saya khawatir mendapat nilai

jelek dalam mengerjakan soal-

soal yang diberikan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

121

No Pernyataan STS TS S SS

34 Saya yakin dapat

menyelesaikan semua soal-soal

yang diberikan oleh guru

dengan baik.

35 Saya takut diejek oleh teman-

teman ketika saya mendapatkan

nilai jelek ketika ulangan harian.

36 Saya merasa tidak mampu

dalam menyelesaikan soal yang

diberikan oleh guru.

37 Saya berusaha menyelesaikan

soal-soal yang diberikan guru

meskipun sulit.

38 Saya takut dimarahi guru jika

jawaban saya salah.

39 Saya takut di marahi jika

mendapat nilai jelek.

40 Saya tidak pernah

menyelesaikan soal yang

menurut saya itu sulit untuk

dikerjakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

122

No Pernyataan STS TS S SS

41 Saya sering mencontek hasil

kerja teman.

42 Saya mengerjakan soal

matematika sendiri tanpa

bantuan teman.

43 Saya merasa takut jika guru

memperhatikan saya saat

mengerjakan soal matematika.

44 Saya senang mengikuti

pelajaran matematika meskipun

nilai saya jelek.

45 Saya ingin duduk di kursi paling

depan saat pelajaran

matematika.

Terima kasih atas bantuannya.

Periksalah kembali jawaban anda, jangan sampai ada yang

terlewat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK KOGNITIF ...Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas

123

Lampiran 8 Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE

Ignatia Dita Sucianti adalah anak terakhir dari dua

bersaudara. Lahir di Tangerang, 27 Maret 1997. Sudah

memperoleh pendidikan dasar di SD Xaverius Pagaralam

dan lulus pada tahun 2008. Pendidikan menengah pertama

diperoleh di SMP Xaverius Pagaralam dan lulus pada tahun

2011. Pendidikan menengah lanjutan diperoleh di SMA

Xaverius Pringsewu dan lulus pada tahun 2014. Kemudian

di tahun 2014, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Unversitas Sanata Dharma

Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Peneliti mengikuti berbagai macam kegiatan untuk mengembangkan soft

skills selama menempuh pendidikann di PGSD. Berikut merupakan daftar

kegiatan yang diikut oleh peneliti beserta dengan peran peneliti dalam kegiatan

tersebut:

1. Inisiasi Fakultas ( 06 September 2014 – 07 September 2014) sebagai peserta.

2. Inisiasi Prodi (25 September 2014 – 27 September 2014) sebagai peserta.

3. PPKM-1 (19 Januari 2015 – 24 Januari 2015) sebagai peserta.

4. PPKM-2 (12 November 2015 – 27 November 2015) sebagai peserta.

5. KMD ( 26 Januari 2015-31 Januari 2015) sebagai peserta.

6. Penguasaan Bahasa Inggris Aktif (22 Febuari 2017 – 22 Febuari 2017)

sebagai peserta.

7. Fesadha (10 September 2016 – 22 September 2016) sebagai panitia.

8. Reinventing Childhood Education (27 Oktober 2015 – 28 Oktober 2015)

sebagai peserta.

9. Week-End Moral (11 Mei 2015 – 11 Mei 2015) sebagai peserta.

10. English Club (05 Agustus 2014 – 23 Mei 2016) sebagai peserta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI