Penyuluhan TB
-
Upload
aristya-ekaputra -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
description
Transcript of Penyuluhan TB
SATUAN PENYULUHAN
TUBERKULOSIS PARU
Penyusun:
Mustakiran P (030.07.306)
Syeh Muhammad Fahmi (030.07.343)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 1 APRIL 2013 – 8 JUNI 2013
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
SatuanAcaraPenyuluhan
Pokok Bahasan : Ilmu Penyakit Paru
Sub Pokok Bahasan : Tuberkulosis Paru
Hari/tanggal : Senin/20 Mei 2013
Waktu : 30 menit
Sasaran : penderita TB paru
Tempat : Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
Pembicara : Dokter muda Fakultas Kedokteran Trisakti
I. Tujuan
I.1 TujuanUmum
Penderita memahami penyakit tuberkulosis paru
II.2 TujuanKhusus
Setelah dilakukannya penyuluhan diharapkan penderita, mampu:
Menjelaskan apa itu penyakit tuberkulosis paru
Mempraktekkan etika dalam batuk
II. Materi (terlampir)
II.1 TuberkulosisParu
II.2 EtikaBilaBatuk
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
IV. Media, Alat, danSumber
Media : flip chart
IV. KegiatanPenyuluhan
No Tahapan Kegiatan
penyuluhan
Kegiatan
masyarakat
Waktu
1 Pendahuluan
- Member salam
dan
memperkenalkan
diri
Mengucapkan
salam,
memperkenalkan
anggota
penyuluhan dan
Menjawab
salam dan
menyimak
2 menit
menjelaskan
tujuan
penyuluhan
2 Inti
- Pelaksanaan TB
- Etika batuk
- Menjelaskan
apa itu Tb:
definisi,
penyebab,
gejala,
penularan,
pengobatan,
PMO, efek
samping obat
dan pencegahan
-menjelaskan
bagaimana
sebaiknya ketika
batuk
Menyimak 18 menit
3 Penutup
- Tanya jawab
- Diskusi
- Salam
- Memberikan
kesempatan
kepada penderita
untuk bertanya
- member
jawaban
-membuat
kesimpulan
- member salam
-Bertanya
tentang materi
yang belum
dipahami
-Menyemak
-Menjawab
salam
10 menit
TUBERKULOSIS PARU
Definisi
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Penyebab penyakit ini adalah bakteri
kompleks Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat
kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Selain
paru, kuman TB dapat menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya, selaput otak,
selaput jantung kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing,
alatkelamin, dan lain-lain.(1,2,3)
Penyebab Tuberkulosis Paru
Penyebab tuberculosis paru adalah kuman Mycobacterium tuberculosa, yang
berbentuk batang dan mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil TahanAsam (BTA). Kuman TBC
cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di
tempat gelap dan lembab. Oleh karena itu dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dorman
(tidur), tertidur lama selama beberapa tahun.(3,4)
Gejala Klinis
Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau
lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahanya itu dahak bercampur darah, batuk
darah, sesak nafas, badan lemas, napsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,
berkeringat pada malam hari tanpa kegiatan fisik, demam lebih dari satu bulan.(2,4)
Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosa, menilai
keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan. Pemeriksaan dahak untuk
menegakkan diagnosa dilakukan dengan mengumpulkan 3 spesimen dahak yang
dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupa sewaktu-pagi-sewaktu
(S-P-S).(2)
Cara Penularan
Tuberkulosis adalah penyakit menular, artinya orang yang tinggal serumah
dengan penderita atau kontak erat dengan penderita yang mempunyai risiko tinggi untuk
tertular. Sumber penularannya adalah pasien TB paru dengan BTA positip terutama
pada waktu batuk atau bersin, dimana pasien menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk percikan dahak (droplet nuclei).(2)
Adanya ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara keberadaan
sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama
beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Daya penularan seorang pasien
ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya.(4)
Pengobatan Penyakit Tuberkulosis paru
Tujuan pengobatan TB paru adalah untuk menyembuhkan pasien, mencegah
kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan mata rantai penularan dan mencegah
terjadinya resistensi kuman terhadap OAT.(1,4)
Pengobatan TB paru menurut Depkes RI (2002) dilakukan dengan prinsip-
prinsip sebagai berikut:(1)
1) OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam
jumlah cukup dan dosis tepat sesuai kategori pengobatan.
2) Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan
langsung oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).
3) Pengobatan TB paru diberikan dalam dua tahap, yaitu tahap awal (intensif)
dan lanjutan.
Pengobatan TB paru dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan efek
samping baik yang bersifat ringan maupun yang berat.
Segera kembali ke dokter atau Puskesmas atau Rumah sakit bila mengalami efek
samping OAT.
Selain dengan menggunakan obat anti tuberkulosis, terdapat penatalaksanaan
non-medikatmentosa, antara lain:(1)
- Menjaga lingkungan rumah dari kondisi lembab dan kumuh
- Membuka jendela dan pintu rumah pada pagi dan sore hari untuk memastikan
sirkulasi udara di rumah baik
- Melakukan skrining TB pada anggota keluarga yang tinggal serumah terutama jika
memiliki gejala serupa
- Mengedukasi pentingnya gizi yang cukup dan daya tahan tubuh yang baik untuk
pencegahan penyakit TB karena penyakit ini juga merupakan penyakit yang
berhubungan dengan system imun tubuh manusia.
ETIKA BATUK
Berikut ini adalah etika bila batuk :(5)
• Tutup hidung dan mulut dengan tisu, sapu tangan atau kain.
• Jika tidak ada jangan tutup menggunakan tangan melainkan gunakan lengan baju
dalam anda
• Segera buang tisu yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah
• Cuci tangan dengan menggunakan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol
• Gunakan masker jika sedang sakit atau ada yang sakit disekitar kita
• Tidak sembarangan membuang dahak ataupun ludah setelah batuk
DAFTAR PUSTAKA
1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tuberkulosis: Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia,
2011. Hal. 47-50.
2. Herchline TE. Tuberculosis. Diakses dari
http://emedicine.medscape.com/article/230802-overview. pada tanggal 19 Mei
2013.
3. WHO. Tuberculosis. Diakses dari : http://www.who.int/topics/tuberculosis/en/.
Pda tanggal 19 Mei 2013
4. Lindberg DAB. Tuberculosis. Diakses dari :
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/tuberculosis.html pada tanggal 19 Mei
2013.
5. Depkes RI. Influenza. Diakses dari .
:
http://www.depkes.go.id/h1n1/download/update_1_tanya_jawab_seputar_flu_25
08.pdf. pada tanggal 19 Mei 2013.