Penyebab Utama Gagal PSA
-
Upload
magistalutfia -
Category
Documents
-
view
139 -
download
0
Transcript of Penyebab Utama Gagal PSA
Dalam masa Perawatan Saluran Akar (PSA) gigi, adakalanya gigi mengalami rasa sakit, bisa
karena saraf pulpa belum seluruhnya mati, bisa juga karena pembersihan yang belum selesai.
Bila gigi mempunyai akar yang bengkok, maka tingkat kesulitan pembersihan saluran akar
lebih tinggi daripada saluran akar yang normal lurus. Belum lagi bila saluran akar utama
mempunyai cabang-cabang. Oleh karena itu PSA kadang bisa gagal.
Kriteria keberhasilan perawatan saluran akar menurut Quality Assurance Guidelines yang
dikeluarkan oleh American Associaton of Endodontics adalah tidak peka terhadap perkusi
dan palpasi, mobilitas normal, tidak ada sinus tract atau penyakit periodontium, gigi dapat
berfungsi dengan baik, tidak ada tanda-tanda infeksi atau pembengkakan, dan tidak ada
keluhan pasien yang tidak menyenangkan. Berdasarkan gambaran radiografis, suatu
perawatan dianggap berhasil bila ligamen periodontium normal atau sedikit menebal (kurang
dari 1mm), harusradioopak dimana radiolusensi di apeks hilang, lamina dura normal, tidak
ada resorbsi, dan pengisian terbatas pada ruang saluran akar, padat mencapai kurang lebih 1
mm dari apeks. Keberhasilan perawatan saluran akar dapat dilihat dari beberapa faktor antara
lain adanya lesi periradikular sebelum dan sesudah perawatan, kualitas pengisian dan
efektifitas penutupan bagian korona.
(Friedman, 2002)
Keberhasilan perawatan saluran ini dipengaruhi oleh preparasi dan pengisian saluran
akar yang baik, terutama pada bagian sepertiga apikal. Pengisian haruslah bersifat hermetis
(sempurna)
Bahan pengisi harus menutup seluruh saluran akar sampai ke apikal (seluruh panjang kerja).
Pengisiansaluran akar haruslah padat dan rapat, sehingga tak ada ruang – ruang kosong
dimanamikroorganisme dapat hidup di sana. Sebab-sebab terjadinya kegagalan tersebut dapat
dikatagorikan dalam tiga hal, yaitu(Tarigan,1994) :
1. Iritasi apikal oleh cairan jaringan yang terinfeksi pada saluran akar yang diisi tidak
hermetisadalah 63,46 %.
2. Kesalahan-kesalahan selama dilakukan perawatan, misalnya perforasi, pengisian
yang berlebih, instrumen patah, adalah 14,42 %.
3. Kesalahan pada waktu diagnosis, 22,12 %
Kegagalan perawatan saluran akar yang dilihat secara klinis yang lazim dinilai adalah tanda
gejala klinis, yaitu:
1. Rasa nyeri baik secara spontan maupun bila kena rangsang.
2. Perkusi dan tekanan terasa peka.
3. Palpasi mukosa sekitar gigi terasa peka.
4. Pembengkakan pada mukosa sekitar gigi dan nyeri bila ditekan.
5. Adanya fistula pada daerah apikal.
(Friedman, 2002)
Friedman S., 2002, Orthograde Retreatment. Dalam: Walton RE, Torabinejad M (ed).
Principlesand Practice of Endodontics 3rd ed, Philadelphia: WB Saunders.:346-356.
Tarigan, R. 1994. Perawatan Pulpa Gigi (endodoti). Cetakan I, Jakarta : WidyaMedika