Penyakit Yang Menyertai Ibu Pada Masa Kehamilan

13
PENYAKIT YANG MENYERTAI IBU PADA MASA KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS PADA SISTEM PENCERNAAN 1. Hiperemesis Gravidarum Di definisikan sebagai muntah-muntah yang cukup berat sehingga menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi, asidosis akibat kelaparan, alkalosis akibat keluarnya asam hidroklorida dalam muntahan dan hipokalemia. Pada sebagian kasus terjadi disfungsi hati sementara. Hiperemesis berkaitan dengan kadar gonadotropin chorionic atau estrogen yang tinggi. Penyulit serius adalah laserasi malloryweiss dan rupture esophagus. KLASIFIKASI HIPEREMESIS GRAFIDARUM Tingkat I : muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan minuman , berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lender dan sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi meningkat sampai 100 kali permenit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang , dan urine sedikit tapi normal. Tingkat II : gejala lebih berat, segala yang di makan dan di minum di muntahkan, haus hebat, subfebril, nadi cepat dan lebih dari 100-140 kali per menit, tekanan darah sistolik kurang dari 80mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam urin dan berat badan cepat turun.

Transcript of Penyakit Yang Menyertai Ibu Pada Masa Kehamilan

Page 1: Penyakit Yang Menyertai Ibu Pada Masa Kehamilan

PENYAKIT YANG MENYERTAI IBU PADA MASA KEHAMILAN,

PERSALINAN DAN NIFAS PADA SISTEM PENCERNAAN

1. Hiperemesis Gravidarum

Di definisikan sebagai muntah-muntah yang cukup berat sehingga menyebabkan penurunan berat

badan, dehidrasi, asidosis akibat kelaparan, alkalosis akibat keluarnya asam hidroklorida dalam

muntahan dan hipokalemia.

Pada sebagian kasus terjadi disfungsi hati sementara. Hiperemesis berkaitan dengan kadar

gonadotropin chorionic atau estrogen yang tinggi.

Penyulit serius adalah laserasi malloryweiss dan rupture esophagus.

KLASIFIKASI HIPEREMESIS GRAFIDARUM

Tingkat I : muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan

minuman , berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lender dan

sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi meningkat sampai 100 kali permenit

dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang , dan

urine sedikit tapi normal.

Tingkat II : gejala lebih berat, segala yang di makan dan di minum di muntahkan, haus

hebat, subfebril, nadi cepat dan lebih dari 100-140 kali per menit, tekanan darah sistolik kurang

dari 80mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam urin dan

berat badan cepat turun.

tingkatIII : walapun kondisi tingkat III sangat jarang, yang mulai terjadi adalah gangguan

kesadaran, muntah berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, gangguan

jantung, dan protein urea dalam urine.

PENATALAKSANAAN

a. Berikan larutan kristaloid intravena untuk memperbaiki dehidrasi, deficit elektrolit dan

gangguan keseimbangan asam basa.

b. Memberikan antiemetic misalnya prometasin, proklorperasin, dan klorpromasin di

berikan untuk mengurangi mual dan muntah. Untuk penyakit yang parah diberikan

metoklopramid dapat diberikan secara parental.

c. Pada muntah yang berkepanjangan perlu di berikan bantuan nutrisi enteral menggunakan

nasogastrik setelah mual dan muntah akut mereda.

Page 2: Penyakit Yang Menyertai Ibu Pada Masa Kehamilan

2. Esofagitis refluks

Rasa terbakar di dada atau heart burn atau di sebut juga pirosis sering terjadi pada kehamilan

tahap lanjut. Pirosis biasanya jarang sedemikian parah sehingga perlu dilakukan pemeriksaan

diagnostic.

PENATALAKSANAAN

a. Meninggikan kepala saat berbaring dan inesti antacid oral biasanya dapat meredakan

gejala.

b. Apabila parah dapat diberi antagonis reseptor H2. Baik ranitidine maupun simetidine

dianggap aman.

c. Apabila gejala belum mereda perlu di pertimbangkan pemeriksaan endoscopy.

3. Hernia Hiatus

Biasanya disebabkan oleh peningkatan tekanan intraabdomen intermitn ang berkepanjangan.

Hernia ini dapat menyebabkan mutah, nyeri epigatriu dan bahkan perdahan akibat userasi.

4. Hernia Diagragmatika

Adalah keluarnya isi abdomen melalui foramen Bochdaleg atau foramen Morgagni. Seorang

wanita yang mengalami kecelakaan lalu lintas beberapa bulan sebelum kehamilan dapat

mengalami obtruksi akut.

5. Akalasia

Adalah gangguan motorik otot polos esophagus berupa tidak melmasnya spingter bawah dengan

benar waktu menelan dan terjadi kontraksi esophagus abnormal. Penyebabnya adalah kelainan

persarafan otot polos esophagus dan spingter esophagus bawah.

Gejalanya adalah disvagia, nyeri dada dan regurgitasi.n pada endocopy mungkin di jumpai

dilatasi esophagus dan manometri merupakan pemeriksaan yang dapat memastikan diagnosis.

PENATALAKSANAAN

a. Pasien di berikan makanan lunak dan obat antikolinergik

b. Apalbila gejala menetap di lakukan dilatasibalon yang dapat mengalami penyulit

perforasi atau perdarahan.

6. Ulkus Peptikum

Pada wanita muda penyakit ulkus peptikum lebih sering mengenai duodenum daripada lambung.

Ulkus dapat di sebabkan oleh gastritis kronik yang di induksi oleh helipobakterpilori. Ulkus juga

dapat terjadi akibat penggunaan aspirin dan obat anti inflamasi non steroid lain.

Page 3: Penyakit Yang Menyertai Ibu Pada Masa Kehamilan

PENATALAKSANAAN

a. Berikan antacid. Pasien yang alergi terhadap obat ini di beri penghambat reseptor H2.

b. Di berikan inhibitor pompa proton misalnya omeprasol tapi tidak dianjurkan selama

kehamilan.

7. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas

Kadang-kadang muntah persisten dapat di sertai oleh perdarahan saluran cerna bagian atas yang

mengkhawatirkan yang jelas dicemaskan adalah kemungkinan perdarahan dari ulkus peptikum

namun sebagian besar wanita ini mengalami robekan linier kecil di mukosa gastroesofagus.

PENATALAKSANAAN

a. Irigasi salin campus es, antacid topical dan penyakit H2 intravena.

b. Pada sebagian kasus di perlukan tranfusi darah

c. Apabila di indikasikan dilakukan endoscopy.

8. Konstipasi

Konstipasi selama kehamilan bekaitan dengan asupan serat dalam makanan pada wanita dengan

diet rendah serat hamper 40 % mengeluh konstipasi . pada beberapa kasus wanita hamil dengan

megacolon akibat impaksi tinja karena menyalahgunakan laksatif stimulatorik.

PENATALAKSANAAN

a. Diet tinggi serat bersama dengan laksatif pembentuk masa.

9. Penyakit peradangan usus

Penyakit-penyakit ini mencakup paling sedikit dua bentuk peradangan usus colitis, ulserativa, dan

penyakit crohn. Yang terakhirjuga di kenal sebagai enteritis regional, ileitis, crohn, dan colitis

granulomatosa. Kedua penyakit ini memiliki beberapa kesamaan, dan kadang-kadang ke2 nya

sulit dibedakan apabila penyakit crohn mengenai kolon. Namun, secara umum, gambaran klinis

dan laboratorium yang menonjol yang dapat membedakan ke dua penyakit tersebut. Etiologi ke

duanya masih belum jelas, tetapi pathogenesis keduanya sebagian sudah terungkap. Tampaknya

terdapat predisposisi genetik ke arah kedua penyakit tersebut dengan meningkatnya insiden pada

kembaran dan anggota keluarga dekat. Etiologi infeksi atau imunologi walaupun dicurigai tetapi

belum terbukti.

10. Colitis ulseratina

Penyakit ini terbatas pada lapisan super fisial colon, dimulai di rectum dan meluas kea rah

proksimal dengan jarak bervariasi. Gambaran sigmoidoskopik antara lain adalah granularitas dan

rapuhnya mukosa, di selingi oleh ulkus. Tingkat peradangan setara dengan gejala dan diare

Page 4: Penyakit Yang Menyertai Ibu Pada Masa Kehamilan

berdarah adalah temuan awal utama.penyakit ini ditandai oleh eksaserbasi dan remisi. Megacolon

toksik adalah suatu penyulit yang berbahaya yang harus dilakukannya kolektomi. Manifestasi

ekstra intestinal adalah arthritis, uveitis, dan eritema nodosum.

PENATALAKSANAAN

a. medis dan sulfasalazin digunakan sebagai terapi rumatan atau terapi aktif kolotis

b. asam 5-aminosalisilat digunakan sebagai penghambat prostaglandin sintase.

c. siklosporint bermanfaat untuk mengobati pasien sakit berat yang apabila tidak sembuh

akan menjalani kolektomi.

11. Penyakit Crohn

Penyakit paradangan ini memiliki manifestasi yang lebih beragam dari pada colitis ulserativa.

Kelainan tidak hanya mengenai mukosa usus tetapi juga lapisan yang lebil dalam dan terkadang-

kadang seluruh lapisan keluhan meliputi nteri abdomen dan diare, serta juga sering dijumpai

gejala-gejala obsruksi. Penyakit ini bersifat kronik dan ditandai oleh eksaserbasi dan remisi.

Memang, penyakit crohn merupakan penyakit bedah pada usus halus yang paling sering. Penyulit

antara lain adalah pembentukan fistula dan komunikasi perineum yang mengganggu kelahiran

pervaginal.

12. Obstruksi usus

Merupakan penyulit yang sangat berbahaya pada kehamilan dan kemungkinan besar terjadi akibat

tekanan ikterus yang tumbuh pada perlekatan usus. Terjadi tiga masa yang memudahkan

terjadinya obstruksi usus : sekitar pertengahan kehamilan, saat uterus menjadi organ abdomen,

pada aterm, ketika kepala janin turun; dan segera setelah melahirkan, saat terjadi perubahan

ukuran uterus. Kematian pada obstruksi usus dapat sangat tinggi, terutama karena kesalahan

diagnosis, keterlambatan diagnosis, keengganan melakukan oprasi selama kehamilan dan

kurangnya persiapan bedah. Dua dari empat wanita yang meninggal mengalami obstruksi karena

odhesi pada kehamilan tahap lanjut masing-masing wanita tersebut mengalami volvulus sigmoid

atau sektum.

Page 5: Penyakit Yang Menyertai Ibu Pada Masa Kehamilan

13. Apendisitis

Kecurigaan apendisitis merupakan salah satu indikasi tersering untuk melakukan eksplorasi

abdomen secara bedah selama kehamilan. Kehamilan sering menyebabkan diagnosis apendisitis

m,enjadi lebih sulit karena:

1. Anoreksia, mual, dan muntah yang menyertai kehamilan normal juga merupakan gejala yang

sering terjadi pada apendisitis.

2. Sewaktu uterus membesar, apendiks biasabya bergeser ke atas dan keluar menuju panggul

sehingga nyeri spontan dan nyeri tekan, di kwadran kanan bawah dan mungkin tidak menonjol.

3. Pada kehamilan normal biasanya terjadi leukositosis

4. Selama kehamilan penyakit-penyakit lain dapat di kacaukan dengan apendisitis misalnya prolik

gibjal, solusio plasenta, dan degenerasi mioma uterus.

5. Wanita hamil terutama pada kehamilan lanjut sering tidak memperlihatkan gejala

Diagnosis dan penatalaksanaan

Nyeri spontan dan tekan abdomen yang menetap merupakan temuan yang paling

konsisten.Kompresi bertingkat dengan menggunakan pencitraan ultrasonografi secara tepat

mendiagnosis apendiditis pada wanita hamil dengan menggunakan metode ini. Namun kami

mendapatkan bahwa tergesernya sekum dan imposisi uterus menyebabkan pemeriksaan yang

tepat sulit dilakukan.Apabila dcurigai adanya apendisitis terapinya adalah eksplorasi secara bedah

segera . Walaupun kesalahan diagnosis kadang-kadang menyebabkan diangkatnya apendiks

normal,namun lebih baik melakukan operasi yang sebenarnya tidak perlu daripada menunda

intervensi sampai terjadi peritonitis generalisata.

14. haemoroid

haemoroid terlihat seperti bantalan jaringan dari varikosis vena yang merupakan insuifiensi

kronik vena yang terdapat di daerah anus. Bila terjadi insfeksi haemoroid dapat menimbulkan

perasaan gatal, sakit, dan berdarah terutama sesudah buang air besar yang mengeras.

Haemoroid di bagi menjadi 2 :

- haemoroid internal yaitu pembengkakan terjadi dalam rectum sehingga tidak

bias di lihat atau di raba. Tanda yang dapat di ketahui adalah perdarahan

pada saat buang air besar.

Page 6: Penyakit Yang Menyertai Ibu Pada Masa Kehamilan

- Haemoroid eksternal yaitu menyerang anus sehingga menimbulkan rasa

sakit, perih, dan gatal. Jika terdorong keluar oleh tinja, haemoroid ini dapat

mengakibatkan trombosis, yang mengakibatkannya menjadi biru sampai

ungu.

Gejala

Pedarahan di daerah dubur yang bias keluar berupa tetesan, tetapi

juga bias mengalir deras. Darah berwarena merah muda dan

biasanya penderita tidak merasakan sakit.

Setelah buang air besar biasanya ada sensasi rasa menganjal.

Kondisi ini menciptakan kesan bahwa proses buang air besar

belum berakhir, sehingga seseorang mengejan lebih kuat. Tindakan

ini justru membuat haemoroid semakn parah.

Karena bagian yang merasa nyeri di dubur sulit di bersihkan, virus

akan sangat mudah menyerang dan menyebabkan infeksi kulit

yang memicu rasa gatal.

Beberapa ibu hamil juga mengalami haemoroid selama proses persalinan akibat tekanan bayi yang sangat

kuat. Suatu hal yang perlu di perhatikan adanya usaha mengejan pada waktu persalian akan memperberat

penyakit haemoroid ini. Sebagai contoh lembutnya daerah vagina dan bagian anus sering menyebabkan

ibu menunda buang air besar, dan sehingga memicu timbulnya haemoroid ini.

Sistem gastrointestinal selama kehamilan dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya tingginya

kadar progesteron yang dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolestrol

darah, dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Pasca melahirkan, kadar progesteron juga

mulai menurun. Namun demikian, faal usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk kembali normal.

Beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan pada sistem pencernaan, antara lain:

1. Nafsu makan .

2. Motilitas .

3. Pengosongan usus .

Page 7: Penyakit Yang Menyertai Ibu Pada Masa Kehamilan

NAFSU MAKAN

Pasca melahirkan, ibu merasa lapar sehingga diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan.

Pemulihan nafsu makan diperlukan waktu 3–4 hari sebelum faal usus kembali normal.

Meskipun kadar progesteron menurun setelah melahirkan, asupan makanan juga mengalami

penurunan selama satu atau dua hari.

MOTILITAS

Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selama waktu yang

singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan anastesia bisa memperlambat

pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal.

PENGOSONGAN USUS

Pasca melahirkan ibu sering mengalami konstipasi. Hal ini disebabkan tonus otot usus

menurun selama proses persalinan dan awal masa pascapartum, diare sebelum persalinan,

kurang makan, dehidrasi, hemoroid ataupun laserasi jalan lahir. Sistem pencernaan pada

masa nifas membutuhkan waktu untuk kembali normal.

PENATALAKSANAAN, antara lain:

1. Pemberian diet / makanan yang mengandung serat.

2. Pemberian cairan yang cukup.

3. Pengetahuan tentang pola eliminasi pasca melahirkan.

4. Pengetahuan tentang perawatan luka jalan lahir.

5. Bila usaha di atas tidak berhasil dapat dilakukan pemberian huknah atau obat yang lain.

Page 8: Penyakit Yang Menyertai Ibu Pada Masa Kehamilan

TUGAS PATOLOGIPENYAKIT YANG MENYERTAI IBU PADA MASA

KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA SISTEM PENCERNAAN

OLEH :

Kelompok 3

1. Ni Komang Desy Widyastri (09E20443)2. A.P Arysa Apriliana (09E20409)3. Ni Luh Eny Martyawati (09E20482)4. Ni Putu Tika Widyaswari (09E20464)5. Ayu Trisna Diantari (09E20437)6. Arini Aprelisya Pradipta (09E20417)7. Kadek Dian Pramita (09E20458)8. Ida Ayu Made Indriayani Dewi (09E20462)

Page 9: Penyakit Yang Menyertai Ibu Pada Masa Kehamilan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI2011