Penyakit systemik

18
TUGAS PAPER PENYAKIT SISTEMIK OLEH: JOAO ZITU E M M VIANA 10612104 FAKULTAS PENDIDIKAN KEDOKTERAN GIGI

description

alergi obat

Transcript of Penyakit systemik

Page 1: Penyakit systemik

TUGAS PAPER

PENYAKIT SISTEMIK

OLEH:

JOAO ZITU E M M VIANA

10612104

FAKULTAS PENDIDIKAN KEDOKTERAN GIGI

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

2015

Page 2: Penyakit systemik

PENDAHULUAN

Pada tindakan ekstraksi gigi, pertama-tama operator harus memastikan keadaan umum

pasien, siap atau tidak untuk dilakukan tindakan. Kesiapan itu, dapat dinilai dari keadaan psikis

(tegang, takut, atau biasa), keadaan sistemik (terkontrol atau tidak), riwayat penyakit, dan juga

riwayat pengobatan.

Pemeriksaan awal tersebut, sangat menentukan tingkat keberhasilan perawatan. Karena

kondisi pasien yang tidak normal, akan dapat mempersulit tindakan eksodonsi. Salah satunya

adalah adanya kelainan sistemik yang tidak terkontrol, maka dapat memici timbulnya komplikas

perioperatif maupun pasca operatif. Beberapa penyakit sistemik yang dapat menjadi penyulit

dalam tindakan eksodonsia, antara lain:

1) Penyakit jantung

2) Diabetes

3) Haemophilia

4) Hepatitis

5) Dan penyakit lainnya seperti:

1. Hipertensi

2. Hipertiroidisme

3. Asma

4. Gagal ginjal kronis

I. PENYAKIT JANTUNG

Jantung (bahasa latin : cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah

lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Jantung adalah salah satu organ

manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak

berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak dan sering di sebut gagal jantung. Penyebabnya

bervariasi, namun penyebab utamanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot jantung oleh

Page 3: Penyakit systemik

karena itu pembuluh- pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot- otot jantung

tersebut tersumbat atau mengeras yang bisa disebabkan oleh lemak dan kolesterol atau pun oleh

karena zat- zat kimia seperti penggunaan obat yang mengandung Phenol Prophano Alanin (PPA)

yang banya di temukan dalam obat –obat seperti Decolgen, dan Nicotin (Guyton,1994).

Ada berbagai macam penyakit jantung yaitu :

     Gagal Jantung

                        Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak bisa memasok aliran darah

untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan berpotensi mematikan. Penyakit jantung jenis ini

memiliki gejala antara lain : pembengkakan pada kaki dan tangan, penambahan atau

pengurangan berat badan sebelum terjadi pembengkakan karena kelebihan cairan, napas pendek,

kelelahan yang terus menerus, angina atau ketidak nyamanan pada dada dan lengan karena

penyumbatan arteri koroner.

                        Gagal jantung (heart failure) adalah suatu keadaan patofisiologis berupa kelainan

fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan

metabolisme jaringan dan/atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume

diastolic secara abnormal (Mansjoer, 2001)

Serangan Jantung (heart valve disease)

Serangan jantung adalah suatu kondisi penyempitan/blokade pada sebagian pembuluh darah

sehingga aliran darah ke jantung terhambat, dan terjadi penurunan suplai oksigen dan zat makanan yang

dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung. Kondisi penghambatan tersebut terjadi secara

tiba-tiba atau mendadak yang umumnya menimbulkan nyeri atau ketidaknyamanan di tengah dada dalam

beberapa menit.

Serangan jantung umumnya diawali dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan di tengah

dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit atau hilang timbul. Ketidaknyamanan yang

terjadi bisa berupa rasa tertekan, seperti diremas-remas. Rasa sakit dan ketidaknyamanan juga

terasa di telapak tangan, bahu kiri, siku, rahang atau punggung. Gejala lainnya adalah:

· Kesulitan bernapas atau napas pendek

· Merasa tidak enak badan atau muntah

· Pusing

· Keringat dingin

Page 4: Penyakit systemik

· Pucat

Aritmia

Aritmia yang pada umumnya dikenal sebagai desiran jantung, adalah kondisi di mana laju

detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak teratur. Takikardia adalah kondisi di mana

jantung berdetak terlalu cepat. Bradikardia terjadi ketika detak jantung terlalu lambat. Aritmia

tidak berbahaya, yang lainnya dapat mengancam nyawa.

Aritmia adalah penyakit jantung yang mengganggu yakni gangguan irama atau detak

jantung. Detak jantung bisa lebih cepat, lebih lambat, dan tidak teratur. Faktor utama penyakit

aritmia adalah kurangnya kalsium dalam tubuh dan terjadinya penyumbatan pembuluh darah

jantung.

Gejala Aritmia mencakup:

· Keletihan atau kurang energi

· Palpitasi

· Kecemasan

· Berkeringat

· Napas terengah-engah

· Nyeri dada

Perikarditis

Perikarditis adalah peradangan pada kantong jantung atau perikardium sehingga

menimbulkan penimbuna cairan dan penebalan. Peradangan ini disebabkan oleh beberapa hal,

seperti infeksi virus dan terapi penyinaran untuk kanker payudara.

Gejala

· Kelelahan, Kelemahan

· Takikardia, Disritmia

· Dispneu dengan aktifitas

· Nyeri pada dada anterior diperberat oleh inspirasi, batuk, gerakan menelan,

berbaring.

· Demam karena infeksi virus, bakteri, jamur.

Penyakit jantung koroner

Page 5: Penyakit systemik

Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan pembuluh darah kecil yang memasok

darah dan oksigen ke jantung. Ini disebabkan oleh pembentukan plak di dinding arteri, dikenal

pula sebagai pengerasan arteri. Pembentukan plak ini dapat menyertai perpaduan pradisposisi

genetik dan pilihan gaya hidup. Faktor risiko mencakup usia, jenis kelamin, riwayat genetik dan

ras. Faktor lain yang memengaruhi kemungkinan CCHD mencakup kolesterol tinggi, merokok,

penyalahgunaan substansi dan masalah berat badan. Jika dibiarkan tidak diperiksa, CHD dapat

menyebabkan serangan jantung dan bahkan kematian.

Gejala Penyakit Jantung Koroner mencakup:

· Nyeri dada (angina)

· Napas terengah-engah

· Keletihan setelah kegiatan fisik

· Merasa berat

· Jantung terasa seperti diremas

Penyakit jantung bawaan

Sebetulnya penyakit sejak lahir yang di mana si buah hati masih dalam kandungan

dengan keadaan yang kurang sempurna di bagian jantung. Misalnya saja terdapat kebocoran

jantung saat pembentukan jantung sewaktu masih dalam janin. Hal tersebut yang menjadikan

penyakit jantung bawaan, maksudnya bawaan tersebut adalah penyakit atau ketidak sempurnaan

jantung sewaktu masih dalam kandungan.

Selain itu masih banyak lagi jenis penyakit jantung bawaan sejak lahir pada anak. seperti

pembuluh darah terbalik (TOF), Patent Ductus Arteriosus (PDA), bocor pada bagian

bawah/Ventrical Septal Defect (VSD), bocor pada bagian atas/Atrial Septal Defect (ASD), dan

mungkin masih ada lagi yang lainnya.

Gejala Penyakit Jantung Bawaan

Pada bayi penyakit jantung bawaan ini bisa dikenali dari sejumlah gejala, misalnya lekas

letih, ada gangguan tumbuh kembang, sering panas dan batuk, ada gangguan atau sering berhenti

saat menyusu ibunya untuk bernapas. Gejala khas lainnya adalah biru pada ujung kuku-kuku dan

lidah. Meski begitu ada juga yang tidak bergejala biru

II. DIABETES MELITUS

Page 6: Penyakit systemik

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang memerlukan terapi medis

secara berkelanjutan. Penyakit ini semakin berkembang dalam jumlah kasus begitu pula dalam

hal diagnosis dan terapi. Dikalangan masyarakat luas, penyakit ini lebih dikenal sebagai penyakit

gula atau kencing manis. Dari berbagai penelitian, terjadi kecenderungan peningkatan prevalensi

DM baik di dunia maupun di Indonesia. Diabetes Melitus adalah penyakit kelainan metabolik

yang dikarakteristikkan dengan hiperglikemia kronis serta kelainan metabolisme karbohidrat,

lemak dan protein diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin maupun keduanya.

Klasifikasi Diabetes Melitus

DM adalah kelainan endokrin yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah. Secara

etiologi DM dapat dibagi menjadi DM tipe 1, DM tipe 2, DM dalam kehamilan, dan diabetes tipe

lain:

a) DM Tipe 1

DM tipe 1 atau yang dikenal dengan nama Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), terjadi

karena kerusakan sel β pankreas (reaksi autoimun). Sel β pankreas merupakan satu-satunya sel

tubuh yang menghasilkan insulin yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam tubuh.

Bila kerusakan sel β pankreas telah mencapai 80-90% maka gejala DM mulai muncul.

b) DM Tipe 2

DM tipe 2 merupakan 90% dari kasus DM yang dikenal sebagai non insulin dependent Diabetes

Mellitus (NIDDM). Bentuk DM ini bervariasi mulai yang dominan resistensi insulin, defisiensi

insulin relatif sampai defek sekresi insulin. Pada diabetes ini terjadi penurunan kemampuan

insulin bekerja di jaringan perifer (insulin resistance) dan disfungsi sel β. Akibatnya, pankreas

tidak mampu memproduksi insulin yang cukup untuk mengkompensasi insulin resistance. Kedua

hal ini menyebabkan terjadinya defisiensi insulin relatif. Kegemukan sering berhubungan dengan

kondisi ini.

c) DM dalam kehamilan

DM dalam kehamilan (Gestational Diabetes Mellitus - GDM) adalah kehamilan yang disertai

dengan peningkatan insulin resistance (ibu hamil gagal mempertahankan euglycemia).3 Pada

umumnya mulai ditemukan pada kehamilan trimester kedua atau ketiga.4 Faktor risiko GDM

yakni riwayat keluarga DM, kegemukan dan glikosuria.

Page 7: Penyakit systemik

d) DM Tipe lain

DM lainnya yakni individu mengalami hiperglikemia akibat kelainan spesifik (kelainan genetik

fungsi sel beta), endokrinopati (penyakit Cushing’s, akromegali), penggunaan obat yang

mengganggu fungsi sel beta (dilantin), penggunaan obat yang mengganggu kerja insulin (b-

adrenergik) dan infeksi atau sindroma genetik (Down’s, Klinefelter’s).

III. HAEMOPHILIA

Hemofilia adalah gangguan perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi herediter dan

faktor darah esensial untuk koagulasi (Wong, 2003). Hemofilia merupakan penyakit pembekuan

darah kongenital yang disebabkan karena kekurangan faktor pembekuan darah, yaitu faktor VIII

dan faktor IX. Faktor tersebut merupakan protein plasma yang merupakan komponen yang

sangat dibutuhkan oleh pembekuan darah khususnya dalam pembentukan bekuan fibrin pada

daerah trauma (Hidayat, 2006).

Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu :

a) Hemofilia A yang dikenal juga dengan nama:

Hemofilia klasik; karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan

faktor pembekuan pada darah Hemofilia kekurangan Factor VIII; terjadi karena kekurangan

faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan

darah.

b) Hemofilia B yang dikenal juga dengan nama:

Christmas disease; karena di temukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven

Christmas asal Kanada Hemofilia kekurangan Faktor IX; terjadi karena kekurangan faktor 9

(Factor IX) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.

IV. HEPATITIS

Hepatitis adalah peradangan atau inflamasi pada hepar yang umumnya terjadi akibat infeksi

virus, tetapi dapat pula disebabkan oleh zat-zat toksik. Hepatitis berkaitan dengan sejumlah

hepatitis virus dan paling sering adalah hepatitis virus A, hepatitis virus B, serta hepatitis virus C

(Sue hanclif, 2000: 105)

Page 8: Penyakit systemik

Klasifikasi virus hepatitis

Menurut Price dan Wilson (2005: 485) Secara umum hepatitis disebabkan oleh virus.

Beberapa virus yang telah ditemukan sebagai penyebabnya, berikut ini:

1) Virus hepatitis A (HAV)

2) Virus hepatitis B (HBV)

3) Virus hepatitis C (HCV)

4) Virus hepatitis D (HDV)

5) Virus hepatitis E (HEV)

6) Hepatitis F (HFV)

7) Hepatitis G (HGV.

V. PENYAKIT SISTEMIK LAIN

1. Hipertensi

Hipertensi disebut sebagai tekanan darah tinggi (HTN atau HPN) adalah suatu

kondisi medis di mana tekanan darah tinggi yang berkesinambungan atau menurut JNC-7

(Joint National Comitte) hipertensi adalah kenaikan tekanan darah arteri yang tetap, yang

mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke

jaringan tubuh yang membutuhkan.

Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa:

Patofisiologi:

a) Hipertensi esensial (Hipetensi primer) bersifat idiopatik yang belum jelas

penyebabnya. Dipengaruhi usia, kelamin, merokok, kolesterol, berat badan.

Klasifikasi SISTOL (mmHg) DIASTOL (mmHg)

Normal

Normal Tinggi

Stadium 1 (Hipertensi ringan)

Stadium 2 (Hipertensi sedang)

Stadium 3 (Hipertensi berat)

Stadium 4 (Hipertensi maligna)

< 130

130-139

140-159

160-179

180-209

≥ 210

< 85

85-89

90-99

100-109

110-119

≥120

Page 9: Penyakit systemik

b) Hipertensi sekunder. Dipengaruhi oleh obat, penyakit ginjal, penyakit endokrin

(diabetes melitus, tiroid, Cushing).

Gejala dan Tanda-tanda Klinis:

Biasanya tanpa menimbulkan gejala (asimtomatik). Namun biasanya disertai

beberapa tanda-tanda klinis, yaitu: pusing prosimal, berkeringat, takikardia,

palpitasi.

Adapun tanda-tanda fisik yang terlihat, diantaranya adalah:

− Gelisah

− Mudah marah

− Wajah kemerahan

− Lambat

− Obesitas

− Sering tremor

− Sukar tidur

− Mudah lelah

− Mimisan

− Telinga berdengung

− Mata berkunang-kunang

− Pembesaran ginggiva dan xerostomia (karena konsumsi obat

antihipertensi)

2. Hipertiroidisme

Kerja kelenjar tiroid yang berlebihan. Sehingga produksi tiroksin jadi berlebihan.

Gejala:

Page 10: Penyakit systemik

− Heat intolerance

− Gelisah

− Tremor

− Keringat berlebihan

− Kelemahan otot

− Diare

− Peningkatan nafsu makan

3. Asma

Asma diartikan sebagai penyakit radang kronis dari saluran pernafasan yang

ditandai dengan meningkatnya respons cabang tracheobronchial terhadap stimulus yang

berulang. Asma merupakan penyakit yang hilang – timbul, dengan eksaserbasi akut

menyebar. Umumnya waktu serangan pendek, terjadi antara beberapa menit hingga beberapa

jam, dan secara klinis pasien dapat pulih sempurna setelah serangan. Walaupun jarang terjadi,

serangan akut dapat menimbulkan kematian.

Klasifikasi:

Asma dibedakan jadi dua jenis, yakni asma bronkial dan kardial. Penderita asma

bronkial, hipersensitif dan hiperaktif terhadap rangsangan dari luar, seperti debu rumah, bulu

binatang, asap, dan bahan lain penyebab alergi. Gejala kemunculannya sangat mendadak,

sehingga gangguan asma bisa datang secara tibatiba. Jika tidak mendapatkan pertolongan

secepatnya, risiko kematian bisa datang.

Sedangkan asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung disebut asma

kardial. Gejala asma kardial biasanya terjadi pada malam hari, disertai sesak napas yang

hebat. Kejadian ini disebut nocturnal paroxymul dyspnea. Biasanya terjadi pada saat

penderita sedang tidur.

Gejala dan Tanda Klinis:

Gejala dan tanda klinis sangat dipengaruhi oleh berat ringannya asma

yang diderita. Bisa saja seorang penderita asma hampir-hampir tidak menunjukkan

gejala yang spesifik sama sekali, di lain pihak ada juga yang sangat jelas gejalanya.

Gejala dan tanda tersebut antara lain:

• Batuk

• Nafas sesak (dispnea) terlebih pada saat mengeluarkan nafas (ekspirasi)

• Wheezing (mengi)

• Nafas dangkal dan cepat

Page 11: Penyakit systemik

• Ronkhi

• Retraksi dinding dada

• Pernafasan cuping hidung (menunjukkan telah digunakannya semua

otot-otot

bantu pernafasan dalam usaha mengatasi sesak yang terjadi)

• Hiperinflasi toraks (dada seperti gentong)

4. Gagal ginjal kronis

Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal

mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal

penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia

tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.

Gejala dan tanda-tanda klinis:

• Hipertonia

• Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing

berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi.

• Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab.

lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif

Page 12: Penyakit systemik

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, A. C. 1994. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 7. Jakarta : EGC

Herdin, sibuea. 2005. Ilmu penyakit dalam, cetakan kedua. Jakarta : PT Rineka Cipta

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita selekta kedokteran, Edisi 3, Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius

FKUI

Nadesul, H. 2009. Resep mudah tetap sehat. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara

Robbins dan kumar. 1995. Patologi II, Edisi 4. Jakarta : EGC

Sylvia. 1994. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, Edisi 4. Jakarta : EGC

Sylvia. 1994. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, Edisi 6. Jakarta : EGC

Abdurahmat, Asep S. 2010. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Gorontalo: UNG

Anderson, Clifford R. 2007. Petunjuk Modern kepada Kesehatan. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Azis, Sriana. 2002. Kembali Sehat dengan Obat. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Tetsch, Peter and Wilfried Wagner. 1992. Operative Extraction of Wisdom Teeth. Jakarta:

EGC

Pedersen, GW. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta: EGC

Rylander R, Dahlberg C, Rubenowitz E. Magnesium supplementation decreases airway

responsiveness among hyper-reactive subjects. Magnesium-Bulletin 1997;19:4–6.

Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson.1994. Patofisiologi konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit Edisi 4.Jakarta: EGC.

Kumar, Abbas, Fausto. 2005. Robin and Cotran Pathologic Basics of Disease 7th Edition :

Elseiver Saunders

Kasper Dennis L. et.al. 2004. Harrison's Principles of Internal Medicine 16th Edition:

McGraw-Hill Professional

Unknown(website Rumah Sakit Budi Kemuliaan).Darah tinggi/ Hipertensi. http://www.rsbk-

batam.co.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=25. Accessed on: December,2008

www.pdgi-online.com

www.medicastore.com

http://www.nature.com/nrd/journal/v3/n10/abs/nrd1524.html.