Penyakit Paru Obtruktif Kronik Chenta

25
PENYAKIT PARU OBTRUKTIF KRONIK Nama : Cinthya Ayu Christine NIM : 10-2009-068

description

pbl

Transcript of Penyakit Paru Obtruktif Kronik Chenta

Penyakit Paru Obtruktif Kronik

Penyakit Paru Obtruktif KronikNama : Cinthya Ayu ChristineNIM : 10-2009-068Skenario Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang dengan ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang memberat dan terus menerus sejak 5 jam yang lalu. Keluhan disertai batuk berdahak warna putih sejak 3 hari yang lalu. Keluhan seperti ini sudah beberapa kali timbul, sejak 3 tahun terakhir pasien sudah merasa nafasnya terasa berat terutama jika beraktifitas berat dan bila sedang demam dan batuk. Riwayat merokok sejak usia 30 tahun sebanyak 1-2 bungkus/hari. Pada pemeriksaan fisik tampak sakit sedang, kesadaran : compos mentis. Pada pemeriksaan tanda vital diperoleh tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi : 100x/menit, frekuensi nafas :30x/menit, suhu : 36 C, torak pulmo : simetris dalam keadaan statis dinamis, retraksi intercostalid (+), taktil fremitus simetris, perkusi : sonor pada kedua lapang paru, suara nafas whezzing +/+, ronki basah kasar minimal +/+. Laboraturium : Hb : 16g/dL, ht 40%, leukosit : 6500/L, trombosit : 300.000/L.

Anamnesis KU : sesak nafasRPS :

Berapa lama pasien merasa sesak napas? Kapan pasien merasa sesak napas: saat istirahat atau aktivitas?Apa yang dilakukan pasien sebelum merasa sulit bernapas? Berapa jauh pasien dapat berjalan? Apakah pasien mengalami keterbatasan olahraga yang progresif?Apakah pasien batuk? Jika ya, adakah sputum, berapa banyak, dan apa warnanya?Apakah terdapat mengi? Jika ya, kapan?Berapa lama pasien mengalami keadaan seburuk ini? Kira-kira apa pemicunya?Apakah pasien mengalami nyeri dada atau sesak napas saat berbaring?Pernahkah pasien mendapat ventilasi? Pernahkan pasien dirawat di rumah sakit? (Jika ya, berapa hasil spirometri dan gas darah awal?)Apakah terdapat penurunan berat badan?

KT : batuk berdahak RPD : nafas terasa berat saat beraktifitas dan riwayat merokok sejak 30 tahun yang lalu

Pemeriksaan Fisik Inspeksi Kelainan dinding dadaKelainan bentuk dadaFrekuensi pernafasanJenis pernafasanPola pernafasan

Palpasi Keadaan statis Keadaan dinamis

Perkusi Sonor HipersonorRedup

Auskultasi Vesikuler BronkovesikulerBronkialTrakealamforikPemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Rutin

Faal paru Spirometri dan uji bronkodilator Darah rutinHb,bt, leukositRadiologi Foto torak PA dan lateral Pemeriksaan tidak rutin

Faal paru (VR/KRF,VR/KPT ), (DLCO E), (Raw BK), Sgaw , APE < 20 %Uji latih kardiopulmonerSepeda statis, treadmill,jalan 6 menitUji provokasi bronkushipereaktiviti bronkus derajat ringanUji coba kortikosteroid kenaikan faal paruAnalisis gas darahGagal napas kronik stabil & gagal napas akut pada gagal napas kronikRadiologiCT scan, foto torak polos, Scan ventilasi perfusi ElektrokardiografiKomplikasi jantungEkokardiografiFungsi jantung kananBakteriologiSputum pewarnaan Gram dan kultur resistensi Kadar alfa-1 antitripsinRendah pada E. herediterDiagnosis Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Klasifikasi : Stage Gejala Klinis Faal ParuStage I : ringan Batuk kronik + produksi sputum ada tapi tidak selalu, pasien tidak menyadari bahwa faal paru turun FEV1 / FVC < 0,7 FEV1 80 % predicted Stage II : sedang SOB saat aktivitas, batuk + produksi sputum kadang terjadi, pasien mulai mencari bantuan medis FEV1 / FVC < 0,7 50% FEV1 80 % predictedStage III : berat Sesak makin parah, penurunan aktivitas, fatigue, eksaserbasi berulang yang berdampak pada QOL pasien FEV1 / FVC < 0,730%FEV150% predictedStage IV : sangat berat Gejala diatas + gejala gagal jantung kanan, QOL pasien memburuk FEV1 / FVC < 0,7 FEV1 < 30% predicted atau FEV1 < 50% predicted + gagal nafas kronik Diagnosis Banding Asma Pemeriksaan penunjang Etiologi Epidemiologi Patogenesis Manifestasi klinisPenatalaksanaan Prognosis Asma bronkial Pemeriksaan penunjang Spirometri, uji provokasi bronkus, pemeriksaan sputum,Etiologi Faktor interinsik dan lingkunganManifestasi klinissesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik timbul pada pagi hari menjelang waktu subuhPenatalaksanaan Agonis beta, Metil Xantin, Kortikosteroid, Kromolin, Ketotifen, Iprutropioum bromide (Atroven).Bronkiektasis Pemeriksaan penunjang Foto thorax PA dan lateral Etiologi Sisa infeksi paru, obtruksi bronkus, Ateletaksis, Kelainan kongenitalManifestasi klinisBatuk hebat persisten, Pengeluaran sputum mukopurulen, tampak kurus, asthenia, anoreksia, Panas, Sesak nafas .Penatalaksanaan Konservatif, suportif, pembedahan Bronkitis Kronik Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan analisa gas darah,Rontgen dada,Pemeriksaan fungsi paru, Pemeriksaan hemoglobin dan hematokritEtiologi Rokok Manifestasi klinissianosis, produksi sputum berlebihan, derajat hiperinflasi ringan, hiperkapnia nyata, dan hipoksemia beratPenatalaksanaan Sama PPOKEmpysemaPemeriksaan penunjang Rontgen dada dan Fungsi pulmonari (terutama spirometri)Etiologi 80 % Rokok Manifestasi klinisbatuk kronis, mengi, sesak napas, takipnea, infeksi pernapasan, letih. Penatalaksanaan Sama PPOKGagal jantung kongestif (CHF) Pemeriksaan penunjang Hitung darah, uji biokim, tes fungsi ginjal, pemeriksaan elektrolit, fungsi tiroid, EKG,Etiologi Kelainan otot jantung, penyakit arteri koroner, hipertensi, gagal jantung, penyakit jantung lain & faktor sistemik Manifestasi klinisKiri : Ortopnu, batuk, mudah lelah, gelisah & cemas.Kanan :edema ekstremitas, penambahan BB, hepatomegali, distensi vena leher, asites, anoreksia, mual, muntah, nokturia dan lemah.Penatalaksanaan beta blocker, glikosida digitalis, vasodilator, obat inotropik positif generasi baru, antiaritmia.Etiologi Faktor resiko : Merokok : paling sering ; tergantung dari dosis rokok, usia mulai merokok, jumlah batang rokok/tahun, lamanya merokokTerpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerjaInfeksi saluran nafas bawah yang berulangGenetik : defisiensi antitripsin 1Status sosial ekonomiStres oksidatif : terjadi ketidakseimbangan antara oksidan dan anti oksidan

Epidemiologi Amerika Indonesia peringkat keenam (Dep.Kes RI 1992)Patofisiologi

Manifestasi Klinis PINK PUFFER BLUE BLOATERUkuran tubuh Kurus dan ramping Obese Penyakit yang mendasari Emfisema Bronkhitis kroniks Usia 50-75 tahun 40-55 tahun Sputum Sedikit Banyak Onset Dyspnea Batuk PA paruEmfisema panasinar Emfisema sentrilobular Cor pulmonal (-)(+)Polisetemia sekunder (-)(+)Sianosis Sedikit atau (-)(+)Gas darah PCO2 rendah PCO2 meningkat Penatalaksanaan Medical Mentosa BronkodilatorGolongan antikolinergik : ringan berat Golongan agonis beta 2 : mengatasis sesak Kombinasi antikolinergik dan agonis beta 2 : memperkuat efek bronkodilatasi Golongan xantin : sedang berat, jangka panjang

2. Antiinflamasi : oral + injeksi 3.Antibiotika : Lini I : amoksisilin, makrolid Lini II : amoksisilin dan asam klavulanat, sefalosporin, kuinolon, makrolid bar.4. Antioksidan : N - asetilsistein5. Mukolitik : eksaserbasi akut 6. Antitusif : hati-hati

Non Medical Mentosa Ventilasi MekanikNutrisi Rehabilitasi Komplikasi Kor Pulmonal : TDEksaserbasi akut PPOK : memburuk gejala PPOK Hipertensi paru : darah mengalir PDPneumotoraks : gas di paru-paruPolisitemia sekunder : > sel darah merahKegagalan pernafasan : mengeksresi

Prognosis Umumnya buruk Kesimpulan Hipotesis diterima, laki-laki 57 tahun sesak nafas 5 jam lalu, riwayat sesak sejak 3 tahun lalu, diperberat dengan aktifitas, batuk dan demam dan disertai batuk berdahak putih. Riwayat merokok sejak 27 tahun diduga penyakit paru obtruktif kronik (PPOK).

Terimakasih ........