Penuntun Praktikum Sensor Kimia.docx
-
Upload
yohanesyohana99 -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of Penuntun Praktikum Sensor Kimia.docx
-
8/11/2019 Penuntun Praktikum Sensor Kimia.docx
1/6
ELEKTRODE PASTA KARBON
Pendahuluan
Elektrode pasta karbon merupakan elektrode yang digunakan untuk yang digunakanuntuk elektrode yang digunakan pada sensor. Elektroda pasta karbon banyak digunakan karena
menggantikan peran elektrode logam khususnya merkuri. Bahaya penggunaan merkuri telah
diketahui dan dapat mengakibatkan berbagai macam gangguan kesehatan.
Keungulan elektrode pasta karbon adalah elektrode pasta karbon lebih ramah lingkungan
dengan menggunakan bahan yang bersifat lebih tidak berbahaya, kisaran aplkasi potensial yang
cukup luas, arus latar belakang yang rendah, biaya yang terjangkau, lembam, dan sesuai untuk
berbgaia macam pengukuran dan deteksi. Kelemahan dari elektrode pasta karbon adalah
pengumpulan ion pada permukaan karbon kurang terkendalai dan lebih lambat dibanding
dengan elektrode logam. Untuk mengatasi ini kadang ditambahkan beberapa pemodifikasi pada
elektrode pasta karbon.
Banyak terdapat teknik voltammetri yang biasa digunaan untuk analisis dengan
memanfaatkan elektrode pasta karbon. Salah satunya adalah teknik voltammetri siklik. Pada
teknik voltammetri siklik analat di ubah menjadi produk melalui reaksi redoks dengan
pemayaran yang bolak-balik yaitu dengan mengubah analat menjadi produk di elektrode yang
digunakan yaitu pasta karbon. Fase pemayaran anodik akan mengoksidasi analat dan fase
pemayaran katodik akan mereduksi analat. Kelebihan voltammetri siklik adalah teknik ini
mampu mendeteksi arus puncak sehingga dapat digunakan untuk keperluan analisis baik
kualitatif dengan memanfaatkan informasi potensial setengah gelombang atau pun kuantitatif
dengan memanfaatkan besarnya arus yang dihasilkan pada masing-masing proses pemayaran.
Selain itu dapat juga dimanfaatkan untuk keperluan peninjaun mengenai kinetika dan
termodinamika reaksi.Pemanfaatan lain teknik voltammetri dengan menggunakan eletkrode pasta karbon dan
modifikasinya adalah untuk penentuan iodidai. Iodida merupakan unsur yang diperlukan oleh
tubuh walaupun dalam jumlah yang sedikit (unsur mikro). Unsur ini harus dimasukkan dari luar,
salah satunya adala melalui pengayaan (fortifikasi) garam dapur (NaCl). Kekurangan unsur ini
menyebabkan terjadinya penyakit gondok akibat perbesaran kelenjar tiroid. Analisis unsur
iodida secara voltammetri dilakukan dengan mengoksidasi dan mereduksi analat yaitu iodida.
Penjelasan lebih lanjut mengenai teknik analisis voltammetri harus dibaca di literatur-
literatur dan buku yang menjelaskan mengenai teknik voltammteri.
Tujuan percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk mahasiswa agar bisa membuat elektrode pasta karbon,
mengkarakterisasi eletktrode pasta karbon, menganalisis senyawa feri-ferosianida dan analisis
senyawa iodida dengan eletkrode pasta karbon non-modifikasi dan termodifikasi.
-
8/11/2019 Penuntun Praktikum Sensor Kimia.docx
2/6
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah potensiostat/galvanostat, gelas piala, elektrode pembanding,
gelas arloji, neraca analitik, ultrasonicator, dan peralatan untuk membuat eletkrode. Bahan
yang digunakan adalah grafit, parafin, tube elektrode, ferosena/feri-ferosianida, kertas minyak,
KCl, KI, KBr, kabel tembaga, lem, dan amplas.
Prosedur Percobaan.
Minggu I: Pembuatan elektrode pasta kabon dan modifikasinya
Tabung/tube elektrode yang telah disiapkan dibersihkan. Kawat tembaga dipotong dari
kabel dengan panjang sedikit melebihi panjang tabung elektrode. Kawat tembaga dibesihkan
dengan amplas halus dan dilap dengan kertas saring/tissu. Kawat dimasukkan ke dalam tabung
elektrode dengan menyisakan ruang kosong di ujung elektrode sekitar 5 mm. kawat dalam
tabung elektrode selanjutnya di beri lem dan ditunggu sampai kering (Gambar 1)
Gambar 1 Elektrode kerja pasta karbon
Massa grafit seberat 100 mg ditimbang dan ditambah dengan parafin 0.35 L kemudian
dihomogenkan di gelas arloji. Campuran dibuat menjadi homogen dengan dibantu sonikasi
selama 10 menit. Campuran dimasukkan ke dalam ujung tabung elektrode dengan ketebalan
sekiatar 5 mm. permukaan elektrode yang telah berisi grafit dihaluskan dengan menggunakan
kertas minyak sampai rata dan mengkilat. Campuran berikutnya dilakukan dengan
memodifikasi komposisi grafit dengan zeolit pada konsentrasi 2.5-10%b/b.
Minggu II: Karakterisasi kinerja elektrode pasta karbon pada sistem fero-ferisianida
Pengukuran Arus latar. Arus latar yang ditimbulkan oleh elektrolit diukur denganmenggunakan KCl 0.1 M pada elektrode pasta karbon dengan potensial 0-1.2 V dengan
kecepatan payar 100mV/det.
Karakterisasi redoks feri-ferosianida. Siapkan larutan fero atau feri sianida dengan
konsentrasi 0.1 M, dan 0.5 M. Larutan 0.1 M kemudian dipayar dengan menggunakan
mennggunakan elektrode kerja dari pasta karbon serta pasta karbon termodifikasi dengan
kecepatan payar sekitar 100mV/det pada rentang potensial -0.5 V sampai +1 V. Amati pola
pembentukan voltamogram dan analisis hasilnya. Ubah kecepatan payar menjadi 50 mV/det,
-
8/11/2019 Penuntun Praktikum Sensor Kimia.docx
3/6
dan amati yang terjadi. UKur juga larutan dengan konsentrasi yang berbeda yang telah dibuat.
Analisis sejumlah voltamogram yang didapat untuk melihat perbedaan parmaer yag dilakukan
pada elektrode serta proses analisis.
Minggu II: Karakterisasi kinerja elektrode pasta karbon pada Penentuan Iodida
Pengukuran kecepatan payar. Larutan KI 1 mM dalam KCl 0.1 M diukur dengan EPK danEPK termodifikasi. Respon arus diamati pada potensial 0-1.2 V dengan berbagai kecepatan
payar yang digunakan berkisar 10-160 mV/det.
Penentuan konsentrasi Iodida. Kurva kalibrasi dibuat pada larutan iodida dengan
konsentrasi 0-0.8 mM. Respon arus diamatai dengan selang potensial 0-1.2 V. kecepatan payar
yang digunakan adalah 100 mV/det. Linearitas kurva diamatai dengan menggunakan kurva
standar yang diperoleh. Penentuan sampel dilakukan dengan membuat contoh yang dibuat dari
garam dapur.
Penentuan pengaruh ion lain. Penentuan pengaruh ion halogen lain digunakan dengan
menggunakan KBr 0.1-0.5 mM yang dibuat di larutan KCl 0.1 M dalam larutan KI 0.8 mM dan
diukur arus yang muncul dengan selang potensial 0-1.2 V pada kecepatan payar 100 mV/det.
ELEKTRODE ION SELEKTIF
Pendahuluan
Elektrode selektif ion (ESI) merupakan sensor (tranduser) yang mengubah aktivitas ion
terlarut dalam larutan menjadi potensial listrik. Besaran potensial yang muncul bisa diukur
dengan menggunakan voltmeter atau dengan pH meter.Pengukuran dengan ESI merupakan salah satu jenis metode potensiometri. Elektroda ion
selektif mampu menghasilkan beda tegangan yang proporsional dengan konsentrasi suatu
sampel, contoh paling sederhana dari elektroda ion selektif adalah elektroda pH yang memiliki
membran tipis dari gelas yang mampu merespon konsentrasi H+dalam suatu larutan.
Tujuan Percobaan
Praktikum bertujuan untuk membuat elektroda ion selektif S2-
, karakterisasi elektroda ion
selektif S
2-
, dan menentukan konsentrasi S
2-
pada sampel.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah voltmeter/potensiometer, magnetik stirrer, elektroda ion selektif
S2-
, kawat perak dan tembaga, tabung plastik/tip mikropipet, amplas halus, elektrode
pembanding kalomel, dan gelas piala 100 ml.
-
8/11/2019 Penuntun Praktikum Sensor Kimia.docx
4/6
Bahan yang digunakan untuk percobaan adalah larutan sulfida 0.1 M, Lem super, larutan
standar S2-
, larutan HNO3, akuades, larutan sampel, (NH4)2S2O8 0.1 M, ISA, dan Na2S 0.1 M
Prosedur Kerja
Minggu I Pembuatan Elektroda Ion Selektif S2-
a. Kawat perak (99,9%) dipotong sepanjang 2 cm dan dihubungkan dengan kawat
tembaga. Kawat yang telah tersambung tersebut dimasukkan ke dalam tabung plastik
sedemikian rupa sehingga 1 cm kawat perak keluar dari tabung. Ujung tabung
direkatkan dengan lem super sehingga kawat perak menyatu kuat dengan ujung tabung.
lapisan pelindung kawat perak dikikis dengan menggunakan kertas amplas halus,
kemudian direndam dalam larutan asam nitrat 1:1 selama 10 detik.
b. Bilas kawat perak tersebut dengan akuades dan rendam dalam larutan (NH4)2S2O80,1 M
c. Bilas kawat perak tersebut dengan akuades dan rendam di dalam larutan Na2S selama
45 menit sampai diperoleh lapisan perak sulfida yang merata.d. Cuci kawat perak yang telah terlapisi oleh Ag2S ini dengan akuades dan rendam dalam
larutan sulfida selama 30 menit sebelum dikarakterisasi.
e. Buat kurva kalibrasi dengan menggunakan larutan standar sulfida dan hitung kemiringan
kurva tersebut.
Pengamatan
No Konsentrasi (M)
1 10-6
2 10-5
3 10-4
4 10-3
5 10-2
6 10-1
Minggu II
II. Karakterisasi Elektroda Selektif Sulfida
a. Hubungkan elektroda selektif ion dan elektroda pembanding pada
voltameter/potensiometer.
b. Celupkan batang pengadung magnet ke dalam larutan standar 10-6
M dan tempatkan
larutan tersebut di atas pengaduk magnet.
c.
Celupkan kedua elektroda di atas ke dalam larutan standar ion yang akan diukur,kemudian aduk larutan dengan pengaduk magnet. Catat potensial yang terukur setelah
mencapai nilai yang tetap.
d. Bilas kedua elektroda dan ulangi pengukuran berturut-turut dengan larutan standar 10-
5, 10
-4, 10
-3, 10
-2dan 10
-1M. Catat potensial terukur pada tabel pengamatan.
e. Ulangi pengukuran dengan menggunakan larutan standar yang mengandung senyawa
ISA (ionic strength adjustor).
-
8/11/2019 Penuntun Praktikum Sensor Kimia.docx
5/6
f. Buat kurva antara potensial vs log [standar] dan hitung kemiringan kurva.
g. Amati :
Tanpa senyawa ISA Dengan senyawa ISA
No Konsentrasi
(M)
Potensial
(mV)
No Konsentrasi
(M)
Potensial
(mV)
1 10-6 1 10-62 10
-5 2 10
-5
3 10-4
3 10-4
4 10-3
4 10-3
5 10-2
5 10-2
6 10-1
6 10-1
III. Penentuan Konsentrasi Ion dalam Sampel
a. Buat kurva kalibrasi dengan menggunakan larutan standar yang mengandung senyawa
ISA seperti pada Percobaan Karakterisasi Elektroda Selektif Ion dan hitung kemiringan
kurva kalibrasi.b. Tempatkan 25 ml larutan sampel ke dalam gelas piala 100 ml, kemudian celupkan
batang pengaduk magnet ke dalam larutan tersebut. Aduk larutan dan ukur potensial
sel.
c. Tambahkan 1,00 ml larutan standar ke dalam larutan sampel di atas. Aduk larutan dan
ukur potensial sel.
d. Hitung konsentrasi ion dalam sampel dari data tersebut. Bandingkan hasil anda dengan
hasil yang diperoleh dari kurva kalibrasi.
e. Amati :
No Konsentrasi (M) Potensial (mV)
1 10-6
2 10-5
3 10-4
4 10-3
5 10-2
6 10-1
f. Perhitungan:
x
s
EE
sx
ss
x
V10VV
C.VC
12
Cx= konsentrasi ion dalam sampel Cs= konsentrasi larutan standar
Vx= volume larutan sampel Vs= volume larutan standar
E2= potensial sel setelah penambahan larutan standar
E1= potensial sel sebelum penambahan larutan standar
Potensial
larutan sampel
(mV)
Potensial larutan
sampel + 1 ml
standar (mV)
-
8/11/2019 Penuntun Praktikum Sensor Kimia.docx
6/6
S = kemiringan kurva kalibrasi.