3. Model Pembelajaran Saintifik MP Kimia.docx

download 3. Model Pembelajaran Saintifik MP Kimia.docx

of 40

description

kimia

Transcript of 3. Model Pembelajaran Saintifik MP Kimia.docx

Membelajarkan Kompetensi Kurikulum 2013

Kata Pengantar

Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskahPendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan.Naskah ini kami beri judul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik. pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran. Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.

daftar isiKata Pengantari

DAFTAR ISIii

BAB IPENDAHULIANA. Latar BelakangB. TujuanC. Ruang LingkupD. Landasan Hukum1223

BAB IIPEMBELAJARAN KOMPETENSIA. Pembelajaran Pendekatan SaintifikB. Penilaian Autentik58

BAB IIIANALISIS KOMPETENSIA. Prosedur AnalisisB. Hasil Analisis1016

BAB IVPENUTUP35

DAFTAR PUSTAKA36

Lampiran Contoh RPP37

BAB IPendahuluan

1. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.Comment by Ali Tamami: Buku yang manaUntuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.

1. TujuanSecara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar0. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran0. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik0. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian0. Merancang penilaian otentik

C. Ruang Lingkup Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:0. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik0. Langkah-langkah analisis kompetensi; 0. Penilaian otentik; dan0. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1. Landasan Hukum1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional1. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor . Tentang Silabus

Bab IIPembelajaran Kompetensi

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input proses output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.A. Pendekatan Pembelajaran saintifikPembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya sense of inquiry dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni, 2000; &Semiawan, 1998).Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari natural science, pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data/informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.(3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.(4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills) hingga berpikir metakognitif.(5) Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga.Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga.Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut2. Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip, hukum,dan teori3. Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena 5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga.

B. Penilaian AutentikPenilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukurkinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevandalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitaspembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi denganantar sesama melaluidebat, dan sebagainya.Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen assesmeni yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas. Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman.Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan.Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.1. Pengamatan SikapPenilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman.Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku.Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis.Kriteria penilaian jurnal adalah sbb: Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting. Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator. Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan. Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis. Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif. Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.

Penilaian-diri(self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status,proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan Misalnya,peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah pengetahuanMisalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif.Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya.Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar.Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik.Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb: Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid) memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi peserta didik Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah sampai kemampuan tertinggi. 2. Tes tertulis. Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan.Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks. 3. Tes Lisan. Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan.Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb: Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai. Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada. Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi jawabannya sendiri. disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.4. Penilaian Melalui Penugasan.Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb: Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik. Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri. Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik. Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum. Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok. Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota. Tugasharusbersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial ekonomi). Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas. Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.5. Tes Praktik. Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes Praktik adalah sbb: Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik. Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas. Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik, Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum Tugasbersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut harus memenuhi syarat sbb: Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid). Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi). Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur. Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik. Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik. 6. Penilaian ProyekPenilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik. Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan.Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi.Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus.Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik.Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk.Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu.Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.7. Penilaian PortofolioPenilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain.Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.

Bab III Analisis Kompetensi

A. Prosedur AnalisisKurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar.Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu.Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.DimensiKualifikasi Kemampuan

SikapMemiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

PengetahuanMemiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

KeterampilanMemiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi keenam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.

KompetensiDeskripsi Kompetensi

Sikap Spiritual1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Keterampilan4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah sebagai berikut.

Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut(1) Melakukan linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini.Kompetensi Dasar (KI 3)Kompetensi Dasar (KI 4)Materi Pokok (Dalam Silabus)

3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.

4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah Peran kimia dalam kehidupan. Hakikat ilmu kimia Metode ilmiah dan keselamatan kerja

3.2 Menganalisis perkembangan model atom 4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.Perkembangan model atom

Dan seterusnya

(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi pembelajaarn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.(5) Mengidentifikasi nilai-nilai sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan(6) Merancang penilaian sikap.Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.

Materi Pokok (Silabus)Materi PembelajaranFakta, Konsep, Prinsip, dan ProsedurAlternatif Kegiatan Pembelajaran:Mengamati, Menanya, Mencoba, Mengasosiasi, dan MengomunikasikanPembelajaran (Silabus)Indikator Sikap, Pengethuan, dan Keterampilan untuk PenilaianPenillaian (Silabus)Lulusan yang :Cerdas, Kreatif, Produktif, dan Bertanggung jawab

1. Pengembangkan Materi pembelajaranPengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan).Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati. Contoh fakta adalah peristiwa kebakaran, es mencair dan air menguap, besi berkarat, dan sebagainya.(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsepadalah reaksi, larutan, endapan, dan sebagainya.(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh prinsip adalah hukum Dalton, persamaan reaksi dan sebagainya. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hukum, teori, dan azas.(4) Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran kimia, langkah kerja ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok. Contoh: percobaan elektrolisis, percobaan menentukan kecepatan reaksi, dan lain-lain.2. Mengembangkan Alternatif Kegiatan PembelajaranKegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.3. Merumuskan indikator pencapaianDalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur, didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten (pengetahuandan keterampilan)(2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung sekolah dan lingkungannya(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan(5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi(6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan4. Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik)a. Aspek sikap melalui pengamatan, yaltu penilaian diri, penilaian sebaya, dan/atau jurnal. Penilaian sikap melalui pengematan menggunakan lembar pengamatan atau daftar cheklist pengamatan yang memuat aspek sikap yang daiamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis kompetensi. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa. Penjabaran penilaian sikap dalam tabel analisis perlu direlasikan/dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.b. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Pemilihan bentuk penugasan dijabarkan dalam tabel analaisis menjadi aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian. Aspek penilaian tugas ini bermanfaat dalam mengembangkan rubrik dan pedoman penskoran.c. Aspek keterampilan melalui tes praktik,proyek dan penilaian portofolio. Penilaian keterampilan mencakup dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai dengan kompetensi lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan ranah konkrit. Jabaran penilaian keterampilan pada tabel analisis merinci aspek penilaian yang dilakukan dan direlasikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.

B. Hasil Analisis Kompetensi1. Hasil Linierisasi Kompetensi DasarKompetensi Dasar (KI 3)Kompetensi Dasar (KI 4)Materi Pokok (Dalam Silabus)

3.1. Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah Peran kimia dalam kehidupan. Hakikat ilmu kimia Metode ilmiah dan keselamatan kerja

3.2.Menganalisis perkembangan model atom 4.2.Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.Struktur Atom dan Tabel PeriodikPartikel partikel penyusun atomNomor atom dan nomor massa Isotop, isobar, isotonPerkembangan model atomKonfigurasi elektrondan diagram orbital Bilangan kuantum dan bentuk orbital.Sistem periodik unsur (sifat keperiodikan unsur)

3.3.Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum.4.3.Mengolah dan menganalisis truktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum.

3.4.Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.4.4.Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsure

3.5.Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.Senyawa kovalen polar dan non polar.Ikatan logamGaya antar molekulSifat fisik senyawa.Bentuk molekul

3.6.Menganalisis kepolaran senyawa.4.6.Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa.

3.7.Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul.4.7. Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron).

3.8.Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.4.8 .Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit .Larutan elektrolit dan nonelektrolit

3.9.Menganalisis perkem-bangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.4.9.Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi.Reaksi Oksidasi dan ReduksiKonsep reaksi oksidasi - reduksiBilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion

3.10.Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.4.10.Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.

3.11. Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia4 .11. Mengolah dan menga-nalisis data terkait massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimiaTata nama senyawa

1

2.Hasil Analisis Kompetensi Dasar Mata Pelajaran KIMIAKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 :Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.Kompetensi DasarMateri PokokMateri PembelajaranAlternatif PembelajaranSikapPengetahuanKeterampilan

IndikatorPenilaianIndikatorPenilaianIndikatorPenilaian

3.1. Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.

Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah Peran kimia dalam kehidupan. Hakikat ilmu kimia Metode ilmiah dan keselamatan kerja

Fakta1. produk-produk kimia dalam kehidupan 2. peran kimia dalam perkembangan ilmu lain 3. artikel tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium. Konsep1. hakekat kimia

Prinsip1. keselamatan kerja di laboratorium

Prosedur1. langkah kerja ilmiah

Mengamati (Observing) Mengamati produk-produk kimia dalam kehidupan (gambar atau videonya), misalnya sabun, detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak goreng, garam dapur, asam cuka dan lain lain. Membaca artikel tentang peran kimia dalam perkembangan ilmu lain (farmasi, geologi, pertanian, kesehatan) dan peran kimia dalam menyelesaikan masalah global. Membaca artikel tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium. Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan hasil pengamatan, misalnya: Apa yang dipelajari dalam kimia? Apa manfaatnya belajar kimia dan kaitannya dengan karir masa depan?Mengumpulkan Data (Experimenting) Mengkaji literatur tentang peran kimia dalam kehidupan, perkembangan IPTEK, dan dalam menyelesaikan masalah global. Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat dan bahan kimia serta tata tertib laboratorium. Mendiskusikan kerja seorang ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian untuk memperoleh produk kimia menggunakan metode ilmiah meliputi: penemuan masalah, perumusan masalah, kajian pustka, menentukan variabel, membuat hipotesis, melakukan percobaan dan mengolah data serta membuat laporan. Merancang dan melakukan percobaan terkait kerja ilmiah, misalnya menentukan variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air.Mengasosiasi (Associating) Menyimpulkan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan. Mengkomunikasikan (Communicating)Mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan dengan tata bahasa yang benar.

1. Menunju-kan sikap positip, beriman,berakhlak mulia (individu dan sosial) 2. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

ObservasiKeg.1 saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengamatan Aspek sikap ilmiah:1. Menerima2. menghargai,3. disiplin 4. tanggung jawab

Keg.2 Merancang dan melakukan percobaan, aspek:1 kejujuran, 2. ketelitian3. disiplin4. tanggung jawab1. menyebutkan produk kimia dalam kehidupan2. menjelaskan peran kimia dalam kehidupan dan perkembangan ilmu lain3. menjelaskan hakikat ilmu kimia,4. mengenal alat-alat dan bahan kimia5.mengenal tata tertib laboratorium.6. membedakan variabel bebas, terikat, dan terkontrol dalam penyelidikan ilmiah7.Membuat laporan tertulis hasil praktikumTugas 1. Membuat laporan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.aspek:1.Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan

Portofolio Laporan pengamatan

Tes Tertulis membuat bagan / skema tentang hakikat kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja serta peran kimia dalam kehidupan

1. Merancang dan melakukan percobaan terkait kerja ilmiah2. menggunakan pembakar spirtus3. menggunakan lumpang dan mortar4.menggunakanStopwatch5.menggunakan pengaduk6.mengkaji dan mengolah data eksperimen7.Membuat laporan tertulis hasil praktikum8.Mempresentasikan pengetahuan dan keterampilan menentukan variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air.

kinerja:percobaanmenentukan variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air.PresentasiKelompokaspek:1. Penguasaan Isi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3Metode PenyajianPortofolio/Produk (fokus penilaian padaaspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan

4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.

3.2. Menganalisis perkembangan model atom 3.3. Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum.3.4. Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.4.2. Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.4.3. Mengolah dan menganalisis truktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum.4.4. Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untukmenentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsurStruktur Atom dan Tabel PeriodikPartikel partikel penyusun atomNomor atom dan nomor massa Isotop, isobar, isotonPerkembangan model atom

Konfigurasi elektrondan diagram orbital Bilangan kuantum dan bentuk orbital.Sistem periodik unsur (sifat keperiodikan unsur)

FaktaPartikel partikel penyusun atomSistem periodik unsur Sifat unsurKonsepNomor atom dan nomor massa Isotop, isobar, isotonBilangan kuantum dan bentuk orbital.Prinsip Aufbau Pauli Hund

ProsedurKonfigurasi elektrondan diagram orbital

Mengamati (Observing)Mengamati partikel partikel penyusun atom dan menentukan nomor atom dan nomor massa suatu unsur serta Isotop, isobar, isoton Mengamati perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi elektron, diagram orbital, bilangan kuantum dan bentuk orbital serta hubungannya dengan letak unsur dalam tabel periodik. Mengamati perkembangan tabel periodik unsur untuk menentukan golongan dan perioda berdasarkan kulit dan subkulit atom serta sifat keperiodikan unsurMenanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan partikel partikel penyusun atom, misalnya: adakah unsur yang sama mempunyai netron berbeda? Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan struktur atom, misalnya: bagaimana partikel dasar tersusun dalam atom (konfigurasi elektron)? dimana kemungkinan keberadaan elektron dalam orbital (bilangan kuantum)? Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tabel periodik, misalnya: apa dasar pengelompokan unsur dalam tabel periodik, bagaimana hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik, apa yang menyebabkan keteraturan sifat unsur dalam tabel periodik?Mengumpulkan Data (Experimenting) Mengamati nomor atom dan nomor massa beberapa unsur dalam tabel periodik untuk menentukan jumlah elektron, proton dan netron unsur tersebut. Menganalisis jumlah proton, elektron, dan netron suatu unsur untuk menentukan isotop, isobar dan isoton. Menganalisis perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi elektron, diagram orbital, bilangan kuantum dan bentuk orbital serta hubungannya dengan letak unsur dalam tabel periodik. Menganalisis tabel dan grafik hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegtifan) Mengasosiasi (Associating) Menyimpulkan bahwa golongan dan perioda unsur ditentukan oleh nomor atom dan konfigurasi elektron. Menyimpulkan adanya hubungan antara konfigurasi elektron suatu unsur dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegtifan) Mengkomunikasikan (Communicating)Mempresentasikan perkembangan teori atom dan perkembangan tabel periodik unsur dengan menggunakan tata bahasa yang benar.

1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

Observasi Sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengamatanAspek sikap ilmiah:1. Menerima2. menghargai,3. disiplin 4. tanggung jawab

Membandingkan perkembangan teori atom mulai teori atom Dalton hingga teori atom Niels Bohr. Menentukan jumlah proton, elektron, dan netron suatu atom unsur berdasarkan nomor atom dan nomor massanya. Menentukan isotop, isobar, dan isoton beberapa unsur.

Menuliskan konfigurasi elektron suatu atom. /ion jika diketahui nomor atomnya atau sebaliknya

Menentukan elektron valensi suatu atom. berdasarkan nomor atom

Menjelaskan kelemahan teori atom Bohr

Menjelaskan gagasan utama teori atom mekanika kuantum

Menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada)

Menggambarkan bentuk-bentuk orbital.

Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.

Menentukan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.

Membandingkan perkembangan sistem periodik melelui studi kepustakaan.

Menentukan periode dan golongan unsur-unsur dalam tabel periodik.

Mengaitkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodic

Mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, non logam, dan metaloid.

Menunjukkanmassa atom relatif dari tabel periodik. menentukan hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegtifan) membandingkan besaran nillai jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegtifan unsur satu dengan yang lain berdasarkan nomor atomnya atau letaknya dalam SPU

Portofolio

tugas membuat peta konsep mengenai perkembangan teori atom tugas terstruktur mandiri yaitu mengerjakan latihan

Tes tertulis uraian: Menentukan jumlah elektron, proton, dan netron dalam atom Menentukan konfigurasi elektron dan diagram orbital Menentukan bilangan kuantum dan bentuk orbital Menganalisis letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektronMenganalisis kecenderungan sifat keperiodikan unsur dalam satu golongan atau periode berdasar kan data Mempresentasikan peta konsep mengenai perkembangan teori atom Menuliskan konfigurasi elektron suatu atom /ion jika diketahui nomor atomnya atau sebaliknya Menentukan elektron valensi Menentukan bilangan kuantum elektron tertentu Menggambarkan bentuk-bentuk orbital. Menentukan kulit dan sub kulit serta hubungannyadengan bilangan kuantum. Mempresentasikan peta konsep mengenai perkembangan tabel periodik

Menentukan periode dan golongan unsur-unsur dalam tabel periodik. Mengaitkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik Mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, non logam, dan metaloid. Menunjukkan massa atom relatif dari tabel periodik. Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur.

Presentasi Kelompokaspek:1. Penguasaan Isi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3Metode Penyajian

Portofolio/Produk (fokus penilaian pada aspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan

3.5. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.3.6. Menganalisis kepolaran senyawa.3.7. Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul.4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa. 4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron).Senyawa kovalen polar dan non polar.Ikatan logamGaya antar molekulSifat fisik senyawa.

Bentuk molekul

FaktaSenyawa ion, kovalen polar dan non polar.Sifat fisik senyawaKonsep ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi ikatan logam interaksi antar partikel kepolaran senyawa.

Prinsip Teori Domain ElektronBentuk molekulTeori VSEPR

Prosedur Langkah kerja percobaan kepolaran senyawa.Langkah-langkah meramalkan bentuk molekulMengamati (Observing) Mengamati struktur Lewis beberapa unsur. Membaca tabel titik leleh beberapa senyawa ion dan senyawa kovalen Membaca titik didih senyawa hidrogen halida. Menanya (Questioning) Bagaimana hubungan antara susunan elektron valensi dengan struktur Lewis? Dari tabel titik leleh muncul pertanyaan, mengapa ada senyawa yang titik lelehnya rendah dan ada yang titik lelehnya tinggi? Mengapa atom logam cenderung melepaskan elektron sedangkan atom nonlogam cenderung menerima elektron? Mengapa atom oksigen dapat mengikat dua atom hidrogen sedangkan atom nitrogen dapat mengikat tiga atom hidrogen? Apakah ada hubungan antara ikatan kimia dengan sifat fisis senyawa? Mengapa titik didih air tinggi pada hal air mempunyai massa molekul relatif kecil?Mengumpulkan Data (Experimenting) Mengingatkan susunan elektron valensi dalam orbital. Menggambarkan awan elektron valensi berdasarkan susunan elektron dalam orbital. Menganalisis pembentukan senyawa berdasarkan pembentukan ikatan (berhubungan dengan kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan). Membandingkan proses terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen. Menganalisis penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen. Menganalisis beberapa contoh pembentukan senyawa kovalen dan senyawa ion. Menganalisis beberapa contoh senyawa kovalen tunggal, kovalen rangkap dua, kovalen rangkap tiga dan kovalen koordinasi. Menganalisis sifat logam dengan proses pembentukan ikatan logam. Menganalisis hubungan antara keelektronegatifan unsur dengan kecenderungan interaksi antar molekulnya Menganalisis pengaruh interaksi antarmolekul terhadap sifat fisis materi. Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa (mewakili senyawa kovalen, kovalen polar dan senyawa ionik) serta mempresentasikan hasilnya untuk menyamakan persepsi. Melakukan percobaan terkait kepolaran beberapa senyawa (mewakili senyawa kovalen, kovalen polar dan senyawa ionik). Mengamati dan mencatat hasil percobaan kepolaran senyawa. Menganalisis dan menyimpulkan hasil percobaan dikaitkan dengan data keelektronegatifan. Mengasosiasi (Associating) Menganalisis konfigurasi elektron dan struktur Lewis dalam proses pembentukan ikatan kimia. Menyimpulkan bahwa jenis ikatan kimia berpengaruh kepada sifat fisik materi.Mengkomunikasikan (Communicating) Menyajikan hasil analisis perbandingan pembentukan ikatan. Menyimpulkan hasil percobaan tentang kepolaran senyawa dan mempresentasikan dengan menggunakan bahasa yang benar.Mengamati (Observing) Mengamati bentuk molekul beberapa senyawa melalui gambar/ molymod/animasi.Menanya (Questioning) Bagaimana menentukan bentuk molekul suatu senyawa? Bagaimana hubungan antara bentuk molekul dengan kepolaran senyawa?Mengumpulkan Data (Experimenting) Mengkaji literatur untuk meramalkan bentuk molekul dan mengkaitkan hubungan bentuk molekul dengan kepolaran senyawa.Mengasosiasi (Associating) Menyimpulkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom. Menyimpulkan hubungan bentuk molekul dengan kepolaran senyawa.Mengkomunikasikan (Communicating) Menyajikan gambar bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan ektron di sekitar inti atom. Menyajikan hubungan kepolaran senyawa dengan bentuk molekul.1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawabObservasi Keg.1 Sikap ilmiah dalam mencatat data hasil percobaandengan lembar pengamatan Aspek sikap ilmiah:1. Menerima2. menghargai,3. disiplin 4. tanggung jawab

Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain. Menjelaskan hubungan antara susunan elektron valensi dengan struktur Lewis Menjelaskan prosesterbentuknya ikatan ion.

Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.

Menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan sifat-sifat senyawa ion dan sifat-sifat senyawa kovalen Menjelaskan mengapa ada senyawa yang titik lelehnya rendah dan ada yang titik lelehnya tinggi?

Menganalisis penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa.

Menunjukkan PEB dan PEI Menentukan tipe molekul Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.

Menjelaskan hubungannkepolaran beberapa senyawa dengan keelektronegatifan Membedakan gaya-gaya antarmolekul Menjelaskan hubungan antara ikatan kimia dengan sifat fisis senyawa?

Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya London, dan ikatan hidrogen)

Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisis logam. Menghubungkan sifat fisik materi dengan jenis ikatannya. Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa.

Portofolio Laporan percobaan

Tes tertulis uraian Membandingkan proses pemben-tukan ion dan ikatan kovalen. Membedakan ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap Menganalisis kepolaran senyawa Menganalisis hubungan antara jenis ikatan dengan sifat fisis senyawa Menganalisis bentuk molekul

Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet). Menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggun akan struktur Lewis.

Me nggambar-kan proses terbentuknya ikatan ion Me nggambar-kan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. Menyajikan hasil analisis perbandingan pembentukan ikatan.

Menghitung jumlah PEB dan PEI suatu molekul

Menggambarkan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron.

Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa

Menyimpulkan hasil percobaan tentang kepolaran senyawa dan mempresentasikan hasil percobaan kepolaran beberapa senyawa dengan menggunakan bahasa yang benar. Menyajikan gambar bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan ektron di sekitar inti atom. Menyajikan hubungan kepolaran senyawa dengan bentuk molekul.

Presentasi Kelompokaspek:1. Penguasaan Isi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3Metode Penyajian

Portofolio/Produk (fokus penilaian pada aspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan

3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.

4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit .Larutan elektrolit dan nonelektrolit

Fakta Konduktor Isolator Pelarut TerlarutKonsep Larutan Larutan elektrolit Larutan nonelektrolit Reaksiionisasi

Prinsip Peran ion dalam hantaran listrik larutan(teori archenius) Kekuatan elektrolit

Prosedur Langkah kerja percobaan daya hantar listrik dalam larutan

Mengamati (Observing) Mengkaji literatur tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit.Menanya (Questioning)Mengajukan pertanyaan apakah semua larutan dapat menghantarkan arus listrik? Mengapa ketika banjir orang bisa tersengat arus listrik? Apa manfaat larutan elektrolit dalam kehidupan?Mengumpulkan Data (Experimenting)Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik dan mempresentasikan hasilnya untuk menyamakan persepsi.Melakukan percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.Mengamati dan mencatat data hasil percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.Mengasosiasi (Associating)Menganalisis data hasil percobaan untuk menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya (larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit).Mengelompokkan larutan berdasarkan jenis ikatan dan menjelaskannya.Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polarMengkomunikasikan (Communicating)Menyajikan laporan hasil percobaan tentang daya hantar listrik larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit.1.Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawabObservasiSikap ilmiah saat merancang dan melakukan percobaan serta saat presentasi dengan lembar pengamatanAspek sikap ilmiah:1. Menerima2. menghargai,3. disiplin 4. tanggung jawab

Menyebutkan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit*Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan*Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya*Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik*Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.

Tugas Membuat peta konsep tentang larutan elektrolit dan nonelektrolitPortofolioPeta konsepTes tertulis uraianMenganalisis penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrikMengelompokkan larutan elektrolit dan nonelektrolit serta larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah berdasar-kan data percobaan. Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknyaMelakukan percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.Mengamati dan mencatat data hasil percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan. Menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar Mengkomunikasikan hasil percobaan larutan elektrolit dan non elektrolit

Laporan praktikumkinerja:

Menyajikan laporan hasil percobaan tentang daya hantar listrik larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit.PresentasiKelompokaspek:1. Penguasaan Isi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3Metode Penyajian

Portofolio/Produk (fokus penilaian padaaspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan

3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.4.9 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi.4.10 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.

Reaksi Oksidasi dan ReduksiKonsep reaksi oksidasi - reduksiBilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion

Tata nama senyawa

Fakta Perkaratan Pembakaran respirasiKonsep reaksi oksidasi reduksioksidatordan reduktorbilangan oksidasi

Prinsip Aturan penentuan bilangan oksidasi aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik

Prosedur percobaan reaksi oksidasi-reduksiMengamati (Observing)Mengamati ciri-ciri perubahan kimia (reaksi kimia), misalnya buah (apel, kentang atau pisang) yang dibelah dan dibiarkan di udara terbuka serta mengamati karat besi untuk menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi.Menyimak penjelasan tentang perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.Menanya (Questioning)Mengajukan pertanyaan mengapa buah apel, kentang atau pisang yang tadinya berwarna putih setelah dibiarkan di udara menjadi berwarna coklat? Mengapa besi bisa berkarat?Bagaimana menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion?Mengumpulkan Data (Experimenting)Merancang percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektron serta mempresentasikan hasilmya untuk menyamakan persepsi.Melakukan percobaanreaksi pembakaran dan serah terima elektron.Mengamati dan mencatat hasil percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektron.Mendiskusikan hasil kajian literatur untuk menjawab pertanyaan tentang bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.Mengasosiasi (Associating)Menganalisis data untuk menyimpulkan reaksi pembakaran dan serah terima elektron Menuliskan reaksi pembakaran hasil percobaan.Menyamakan jumlah unsur sebelum dan sesudah reaksi.Berlatih menuliskan persamaan reaksi pembakaran.Menuliskan reaksi serah terima elektron hasil percobaan.Berlatih menuliskan persamaan reaksi serah terima elektron.Menganalisis dan menyimpulkan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.Mengkomunikasikan (Communicating)Menyajikan hasil percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektron.Menyajikan penyelesaian penentuan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.

Mengamati (Observing)Mengkaji literatur tentang tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.Menanya (Questioning)Bagaimana menerapkan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa. Mengumpulkan Data (Experimenting) Mengkaji literatur untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa.Mengasosiasi (Associating)Menyimpulkan penerapan aturan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.Berlatih memberi nama senyawa sesuai aturan IUPAC.Mengkomunikasikan (Communicating)Menyajikan penerapan aturan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawabObservasi Keg.1 Sikap ilmiah dalam mencatat data hasil percobaandengan lembar pengamatan Aspek sikap ilmiah:1. Menerima2. menghargai,3. disiplin 4. tanggung jawab

menjelaskanperkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi menyebutkan 3 contoh reaksi redoks dlm kehidupan sehari-hari Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion dalam diskusi kelas.Menuliskan reaksi pembakaran hasil percobaan.

Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.

Observasi tugas membuat peta konsep mengenai perkembangan reaksi redoks tugas terstruktur mandiri yaitu mengerjakan latihan

Tes tertulis Menganalisis unsur yang mengalami oksidasi dan unsur yang mengalami reduksiMenuliskan persamaan reaksi oksidasi reduksiMenganalisis bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ionMemberi nama senyawa-senyawa kimia menurut aturan IUPAC

menentukan bilangan oksidasi, oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi. Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.

Merancang percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektronPresentasiMenyajikan hasil percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektron.Menyajikan penyelesaian penentuan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.

Kelompokaspek:1. Penguasaan Isi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3Metode Penyajian

Portofolio/Produk (fokus penilaian pada aspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan

PortofolioLaporan percobaan

3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia

4 .11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia

StoikiometriMassa atom relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr)Persamaan reaksiHukum dasar kimia- hukum Lavoisier- hukum Proust- hukum Dalton- hukum Gay Lussac- hukum Avogadro Konsep Mol massa molar volume molar gas Rumus empiris dan rumus molekul. Senyawa hidrat. Kadar zat (persentase massa, persentase volume, bagian per Juta atau part per million, molaritas, molalitas, fraksi mol).Perhitungan kimia hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi. Pereaksi pembatasFakta Atom Massa zat Reaksi kimia

KonsepMassa atom relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr)Persamaan reaksi

Konsep Mol massa molar volume molar gas Rumus empiris dan rumus molekul. Senyawa hidrat. Kadar zat (persentase massa, persentase volume, bagian per Juta atau part per million, molaritas, molalitas, fraksi mol).Perhitungan kimia hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi. Pereaksi pembatasPrinsipHukum dasar kimia- hukum Lavoisier- hukum Proust- hukum Dalton- hukum Gay Lussac- hukum Avogadro

Prosedurpercobaan untuk membuktikan hukum LavoisierLangkah-langkah perhitungan kimiaMengamati (Observing)Membaca literatur tentang massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum dasar kimia dan konsep mol.Mengkaji literatur tentang penerapan konsep mol dalam perhitungan kimia. Menanya (Questioning)Mengajukan pertanyaan bagaimana cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif suatu senyawa? Bagaimana cara menyetarakan persamaan reaksi?Bagaimana membedakan rumus empiris dengan rumus molekul? Mengapa terbentuk senyawa hidrat?Bagaimana menentukan kadar zat?Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan penerapan konsep mol dalam perhitungan kimia. Mengumpulkan Data (Experimenting)Mendiskusikan cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif. Mendiskusikan cara menyetarakan persamaan reaksi. Merancang percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier serta mempresentasikan hasil rancangan untuk menyamakan persepsi.Melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier.Mengamati dan mencatat data hasil percobaan hukum Lavoisier.Mendiskusikan hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.Mendiskusikan massa molar, volume molar gas, rumus empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.Mendiskusikan penentuan kadar zat dalam campuran.Menganalisis konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia (hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta pereaksi pembatas).Mengasosiasi (Associating)Berlatih menghitung massa atom relatif dan massa molekul relatif Berlatih menyetarakan persamaan reaksi.Menganalisis data untuk membuktikan hukum Lavoisier.Menganalisis hasil kajian untuk menyimpulkan hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.Berlatih menentukan massa molar dan volume molar gas.Menghubungkan rumus empiris dengan rumus molekul Menghitung banyaknya molekul air dalam senyawa hidratMenghitung banyaknya zat dalam campuran (% massa, % volum, bpj, molaritas, molalitas, dan fraksi mol) .Menyimpulkan penggunakan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.Mengkomunikasikan (Communicating)Menyajikan cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif serta persamaan reaksi. Menyajikan hasil percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier.Mempresentasikan hasil kajian tentang hukum Proust, hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.Menyajikan cara menentukan rumus empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.Menyajikan penentuan kadar zat dalam campuran.Menyajikan penerapan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawabObservasiSikap ilmiah saat diskusi, merancang dan melakukan percobaan dengan lembar pengamatanAspek sikap ilmiah:1. Menerima2. menghargai,3. disiplin 4. tanggung jawab

Menyebutkanpengertian massa atom relatif dan massa molekul relatif.

Menyebutkan cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif. menentukan massa molekul relatif. Jika diketahui massa atom relatif menyetarakan persamaan reaksi. menyebutkanhukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.Menerapkan hukum Proust untuk memecahkan masalahMenerapkan hukum Dalton untuk memecahkan masalahMenerapkan hukum Gay Lussac untuk memecahkan masalahMenerapkan hukum Avogadro untuk memecahkan masalahMenyebutkan pengertian massa molar, volume molar gas, rumus empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.Menghitung massa suatu zat jika diketahui satuan lain atau sebaliknyaMenghitung volume suatu gas jika diketahui satuan lain atau sebaliknyaMenghitung jumlah partikel suatu zat jika diketahui satuan lain atau sebaliknyaMenentukan kadar zat dalam campuran.Menerapkan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia (hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta pereaksi pembatas).Menentukan rumus molekul dari rumus empiris Menghitung banyaknya molekul air dalam senyawa hidratMenghitung banyaknya zat dalam campuran (% massa, % volum, bpj, molaritas, molalitas, dan fraksi mol) .

Tes tertulis uraianMenentukan massa atom relatif (Ar) dan massa molekul relatif (Mr)Menentukan rumus empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.Menentukan kadar zat dalam campuranMenyetarakan persamaan reaksiMenerapkan konsep mol dalam perhitungan kimia

Merancang percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier mempresentasikan hasil rancangan untuk menyamakan persepsi.Melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier.Mengamati dan mencatat data hasil percobaan hukum Lavoisier.Menyajikan cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif serta persamaan reaksi. Mempresentasikan hasil kajian tentang hukum Proust, hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.Menyajikan cara menentukan rumus empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.Menyajikan penentuan kadar zat dalam campuran.Menyajikan penerapan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimiaTugas Merancang percobaan untuk membuktikan hukum LavoisierPortofolioLaporan percobaan

Bab IV Penutup

Efektifitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar, artinya bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukanPembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembela-jaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan langkah alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.Calabrese Barton, A. (1998). Reframing science for all through the politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541.http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-educationPeraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.

Lampiran:Contoh RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah: SMA ...........Mata Pelajaran: KimiaKelas/Semester: X/DuaMateri pokok: Larutan elektrolit dan Non elektrolitAlokasi Waktu: 1 x 3 JP

A. Kompetensi IntiKI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.KI 3 :Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah.KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.Indikator:1. Menyebutkan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit2. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan3. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya4. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik5. Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolitIndikator:1. Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya2. Melakukan percobaandaya hantar listrik pada beberapa larutan.3. Mengamati dan mencatat data hasil percobaandaya hantar listrik pada beberapa larutan.4. Menganalisis data hasil percobaan daya hantar listrik larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.5. Menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik larutan elektrolit da