makalah kimia.docx

36
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini sudah ditemukan 115 macam unsur dengan sifat-sifat yang khas untuk setiap unsur. Ketika unsur yang di kenal sudah banyak, para ahli berupaya membuat pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan baik. Puncak dari usaha-usaha para ahli tersebut adalah terciptanya suatu daftar yang disebut sistem periodik unsur-unsur. Sistem periodik ini mengandung banyak informasi mengenai sifat-sifat unsur sehingga dapat membantu kita dalam mempelajari dan mengenali unsur-unsur yang kini jumlahnya 155 macam. Latar belakang pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah perkembangan tabel periodik unsur, mempelajari sifat-sifat unsur periodik tersebut serta mengenali lebih jauh mengenai Sistem Periodik Unsur. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah sistem periodik unsur? 2. Bagaimana sistem periodik medern? 3. Bagaimana perkembangan dasar pengelompokkan unsur? 4. Apa saja sifat-sifat dari periodik unsur? 5. Apa saja golongan unsur dalam sistem periodik?

Transcript of makalah kimia.docx

Page 1: makalah kimia.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai saat ini sudah ditemukan 115 macam unsur dengan sifat-sifat yang khas untuk setiap unsur.

Ketika unsur yang di kenal sudah banyak, para ahli berupaya membuat pengelompokan sehingga unsur-

unsur tersebut tertata dengan baik. Puncak dari usaha-usaha para ahli tersebut adalah terciptanya suatu

daftar yang disebut sistem periodik unsur-unsur. Sistem periodik ini mengandung banyak informasi

mengenai sifat-sifat unsur sehingga dapat membantu kita dalam mempelajari dan mengenali unsur-

unsur yang kini jumlahnya 155 macam.

Latar belakang pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah perkembangan tabel

periodik unsur, mempelajari sifat-sifat unsur periodik tersebut serta mengenali lebih jauh mengenai

Sistem Periodik Unsur.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah sistem periodik unsur?

2. Bagaimana sistem periodik medern?

3. Bagaimana perkembangan dasar pengelompokkan unsur?

4. Apa saja sifat-sifat dari periodik unsur?

5. Apa saja golongan unsur dalam sistem periodik?

BAB II

PEMBAHASAN

SISTEM PERIODIK UNSUR

Sampai saat ini sudah ditemukan 115 macam unsur dengan sifat-sifat yang khas untuk setiap

unsur. Jika unsur-unsur itu tidak diorganisir secara tepat, maka akan mengalami kesulitan dalam

Page 2: makalah kimia.docx

mengidentifikasi dan mempelajari unsur-unsur. Oleh karena itu, sejak dulu ada upaya menggolongkan

unsur berdasarkan sifat yang diamatinya. Sifat yang mirip dari berbagai unsur dihimpun ke dalam satu

kelompok, sedangkan sifat yang beda dipisahkan dan dikelompokkan ke dalam himpunan yang lain.

Pertama kali pengelompokkan unsur-unsur didasarkan pada sifat logam, bukan logam, dan semi

logam (metalloid), kemudian pengelompokkan didasarakan pada massa atom, yang pada waktu itu

sudah diketahui. Dengan diketahuinya bahwa nomor atom merupakan sifat khas unsur (temuan

Moseley), pengorganisasian unsur disusun berdasarkan urutan nomor atom dalam bentuk periode

panjang.

Orang pertama yang menyusun tabel periodik unsur adalah johan W. Dobereiner. Susunannya

didasarkan pada massa atom yang didasarkan pada teori atom Dalton. Menurut Dalton, massa atom

merupaka sifat khas yang membedakan suatu unsur dengan unsur-unsur lain. Dengan demikian,

terhadap hubungan antara massa atom dan sifat-sifat atom unsur.

Menurut Dobereiner, jika massa atom unsur A ditambah massa atom unsur B kemudian dirata-

ratakan menghasilkan massa atom unsur tertentu, maka ketiga unsur tersebut akan memilikia sifat yang

mirip. Ketiga unsur ini dinamakan triade. Contoh, jika massa atom klorin (35) ditambahkan massa atom

iodin (127) kemudian dirata-ratakan, hasilnya akan sama dengan massa atom bromium (80), sehingga

ketiga unsur tersebut akan memiliki sifat yang mirip, baik sifat fisik, maupun sifat kimianya.

Pada perkembangan selanjutnya, john Newland menemukan hubungan antara sifat unsur dan

massa atom dengan cara lain, yaitu jika unsur-unsur dideretkan menurut kenaikan massa atomnya,

maka unsur yang kedelapan akan memiliki sifat mirip dengan unsur yang pertama. Deretan unsur ini

dinamakan Hukum Oktaf. Namun demikian , dengan bertambahnya jumlah unsur yang ditemukan,

terdapat beberapa unsur yang tidak sesuai dengan hukum oktaf. Misalnya, Cr tidak mirip dengan Al; Mn

tidak mirip dengan P; dan Fe tidak mirip dengan S.

Page 3: makalah kimia.docx

Dalam waktu hampir bersamaan, Lothar Meyer dan Mendeleyev menemukan hubungan massa

atom dan sifat unsur secara lebih umum. Meyer mempelajari sifat berkala unsur berdasarkan pada

volume atom yang diperoleh dari massa jenis atom. Jika volume atom dialurkan terhadap massa atom

akan dioeroleh suatu kurva. Unsur-unsur yang terletak pada titik-titik kurva memiliki sifat yang hampir

mirip. Lain halnya dengan Mendeleyev, dia menyusun tabel periodik unsur berdasarkan sifat kimia dan

fisika dan diurutkan berdasarkan massa atom sama seperti para pendahulunya. Keunggulan Mendeleyev

adalah kemampuan memprediksi sifat-sifat unsur yang belum ditemukan pada waktu itu.1[1]

A. Sistem Periodik Modern

Sistem periodik modern adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan aturan tertentu.

Semua unsur yang sudah dikenal ada dalam daftar tersebut.

Sistem periodik modern disusun berdasarkan hukum periodik modern yang menyatakan bahwa

sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur disusun

berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Itulah

sebabnya tabel tersebut dimulai dengan hidrogen, sebab hidrogen mempunyai nomor atom 1. Hidrogen

diikuti oleh unsur nomor atom 2, yaitu Helium. Unsur dengan nomor atom berikutnya, yaitu litium,

menunjukkan kemiripan sifat dengan dengan hidrogen sehingga ditempatkan di bawah hidrogen.

Berilium dan lima unsur berikutnya tidak ada yang menunjukkan kemiripan sifat dengan helium, jadi

diurutkan saja dalam satu baris. Unsur nomor atom 11 ternyata kembali menunjukkan kemiripan sifat

dengan litium sehingga ditempatkan di bawahnya, memulainya baris berikutnya. Demikian seterusnya,

sifat-sifat tertentu berulang secara periodik. Itu pula sebabnya tabel unsur-unsur tersebut dinamai Tabel

Periodik.

1. Periode

1

Page 4: makalah kimia.docx

Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut Periode. Sistem periodik modern terdiri atas 7

periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut.

Periode JumlahUnsur Nomor Atom

1

2

3

4

5

6

7

2

8

8

18

18

32

32

1 – 2

3 – 10

11 -18

19 – 36

37 – 54

55 – 86

87 – 118

2. Golongan

Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Penempatan unsur dalam golongan

berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal. Ada dua cara

penamaan golongan, yaitu:

a. Sistem 8 Golongan

Menurut cara isi, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-masing terdiri atas golongan

utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B di sebut juga Unsur

transisi. Nomor Golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongan-golongan B terletak antara golongan

IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdirti atas 3 kolom vertikal.

b. Sistem 18 golongan

Menurut cara ini, system periodic dibagi ke dalam 18 golongan, yaitu golongan 1 sampai dengan 18,

dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3-12.

Beberapa golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama khusus, di antaranya:

Page 5: makalah kimia.docx

1) Golongan IA : Logam alkali (kecuali hidrogen)

2) Golongan IIA : Logam alkali tanah

3) Golongan VIIA : halogen

4) Golongan VIIIA : gas mulia

3. Unsur Transisi dan Transisi Dalam

a. Unsur Transisi

Sebelumnya telah disebutkan bahwa unsur-unsur yang terletak pada golongan-golongann B, yaitu

golongan IIIB hingga IIB (Ogolongan 3 sampai dengan 12) disebut unsur transisi atau unsur peralihan.

Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu unsur-unsur yang

harus dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA.

b. Unsur Transisi Dalam

Dua baris unsur yang ditempatkn di bagian bawah Tabel periodik disebut unsur Transisi dalam, yaitu

terdiri dari:

1) Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57 – 70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini mempunyai sifat yang

mirip dengan lantanium(La), sehingga disebut Lantanoida atau Lantanida.

2) Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89 – 102 (14 unsur).ke-14 unsur ini sangat mirip dengan

actinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida.

Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada periode keenam

dan aktinida pada periode ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode keenam dan periode ketujuh, masing-

masing berisi 15 unsur. Unsur-Unsur transisi dalam memiliki sifat-sifat yang sangat bermiripan sehingga

ditempatkan dalam satu kotak.

4. Hubungan Konfigurasi Elektron dengan sistem periodik

Page 6: makalah kimia.docx

Sistem periodik disusun berdasarkan pengamatan terhadap sifat-sifat unsur. para ahli menemukan

bahwa sifat-sifat unsur bergantung pada konfigurasi elektronnya. Kemiripan sifat di antara unsur-unsur

segolongan terjadi karena unsur-unsur tersebut mempunyai elektron valensi yang sama. Sebagai

contoh, Perhatikanlah konfigurasi elekron unsur-unsur golongan IA berikut:

Unsur Nomor Atom K L M N O P Q

H

Li

Na

K

Rb

Cs

Fr

1

3

11

19

37

55

87

1

2

2

2

2

2

2

1

8

8

8

8

8

1

8

18

18

18

1

8

18

32

1

8

18

1

8 1

a. Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya dapat

disimpulkan sebagai berikut.

1) Nomor periode sama dengan jumlah kulit.

2) Nomor golongan sama dengan elektron valensi.

Berdasarkan hubungan tersebut, maka letak unsur dalam sistem periodik dapat ditentukan berdasarkan

konfigurasi elektornnya.2[2]

B. Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur

2

Page 7: makalah kimia.docx

Pada tahun 1786, baru dikenal 20 unsur dan pada tahun 1870 sebanyak 60 unsur, sedangkan kini

sudah lebih dari 100 unsur. Penyelidikan menunjukkan beberapa unsur memiliki sifat yang mirip. Oleh

sebab itu, ada upaya untuk menggolongkan unsur berdasarkan sifatnya. Pada mulanya penggolongan itu

didasarkan pada massa atom relatif, seperti yang dikemukakan Dobereiner, Newland, dan Mendeleyev.

1. Triad Dobereiner

Pada tahun 1817, Johan D. Dobereiner mencari hubungan antara massa atom relatif unsur dengan

sifat – sifatnya. Ia menemukan beberapa kelompok unsur yang memiliki sifat yang mirip, contohnya:

Litium Kalsium Klor

Natrium Stronsium Brom

Kalium Borium Iod

Kelompok tiga unsur ini disebut triad. Dobereiner menemukan suatu hukum:

Suatu triad adalah tiga unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatif (Ar), sehingga Ar

unsur kedua kira – kira sama dengan rata – rata Ar unsur pertama dan ketiga.

2. Hukum Oktaf Newland

Pada tahun 1865, John Newland mendapatkan hubungan antara sifat dan unsur dengan massa atom

relatifnya, yaitu sebagai berikut:

Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka pada unsur yang kedelapan

sifatnya mirip dengan unsur yang pertama, dan unsur kesembilan dengan unsur yang kedua, dan

seterusnya.3[3]

Kelemahannya adalah bahwa pengulangan tiap delapan unsur itu hanya sesuai untuk unsur – unsur

yang mempunyai massa atom kecil.

Penggolongan unsur menurut cara Newland.

I II III IV V VI VII

3

Page 8: makalah kimia.docx

Li Be B C N O F

Na Mg Al Si P S H

K Ca Tl Cr Mn Fe C4[4]

Hubungan ini oleh Newland disebut dengan oktaf, karena kemiripan sifat unsur terjadi setelah hitungan

kedelapan.

3. Sistem Periodik Mendeleyev

Uraian sifat beberapa unsur

Urutan

massa

atom

Massa

atom

Nama lambang Sifat

1 7 Litium Li Logam lunak kerapatan

rendah, secara kimia sangat

aktif, membentuk Li2O, LiCl.

2 9,4 Berilium Be Jauh lebih keras daripada Li,

kerapatan rendah, kurang

aktif dibandingkan Li,

membentuk BeO, BeCl2.

3 11 Boron B Sangat keras, bukan logam,

kurang reaktif, membentuk

B2O3, BCl3.

4 12 Karbon C Rapuh, bukan logam, tak

reaktif pada suhu kamar,

membentuk CO2, CCl4.

4

Page 9: makalah kimia.docx

5 14 Nitrogen N Gas, kurang reaktif,

membentuk N2O5, NCl3.

6 16 Oksigen O Gas, cukup reaktif, bereaksi

dengan kebanyakan unsur,

membentuk Na2O, BeO.

7 19 Flour F Gas, sangat reaktif,

merangsang hidung,

membentuk NaF, BeF2.

8 23 Natrium Na Logam, lunak, kerapatan

rendah, sangat aktif,

membentuk Na2O, NaCl

(bandingkan dengan Li).

9 24 Magnesium Mg Jauh lebih keras daripada Na,

kerapatan rendah, kurang

aktif dibandingkan Na;

membentuk MgO, MgCl

(bandingkan dengan Be).

10 27,4 Aluminium Al Sekeras Mg, cukup reaktif,

membentuk Al2O3, AlCl3

(bandingkan dengan B).

11 28 Silikon Si Rapuh, bukan logam, tak

reaktif, membentuk SiO2,

SiCl4 (bandingkan dengan C).

12 31 Fosfor P Titik leleh rendah, padat,

Page 10: makalah kimia.docx

reaktif, membentuk P2O5,

PCl3 (bandingkan dengan N).

13 32 Sulfur

(belerang)

S Titik leleh rendah, padat,

agak reaktif, bereaksi dengan

kebanyakan unsur,

membentukNa2S, BeS

(bandingkan dengan O)

14 35,5 Klor Cl Gas, sangat reaktif,

merangsang hidung,

membentuk NaCl, BeCl2

(bandingkan dengan F).

15 39 Kalium K Logam, lunak, kerapatan

rendah, sangat reaktif,

membentuk K2O, KCl

(bandingkan dengan Li dan

Na).

16 40 Kalsium Ca Jauh lebih keras daripada K,

kurang reaktif daripada K,

membentuk CaO, CaCl2

(bandingkan dengan Be dan

Mg).5[5]

5

Page 11: makalah kimia.docx

Dmitri Mendeleyev menemukan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya.

Hubungan itu disebut hukum periodik yang berbunyi:

Sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya.

Atau

Sifat unsur x = f(ArX)

Pada tahun 1869, Mendeleyev berhasil menyusun daftar unsur yang disebut sistem periodik

Mendeleyev. Ia membagi unsur atas 8 golongan dan 12 periode sehingga unsur dalam satu golongan

mempunyai sifat yang mirip.

Kelebihan sistem periodik mendeleyev:

a. Sifat kimia dan fisika dalam satu golongan mirip dan berubah secara teratur

b. Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya

c. Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan waktu itu dan telah mempunyai tempat yang

kosong.

Kekurangan sistem periodik mendeleyev:

a. Panjang periodik tidak sama dan sebabnya tidak dijelaskan

b. Beberapa unsur tidak disusun berdasarkan kenaikan Ar-nya

c. Selisih massa unsur yang berurutan tidak selalu 2, tetapi berkissaran 1 dan 4 sehingga sukar

meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat

d. Valensi unsur yang lebih dari satu sulit diramalkan dari golongannya

e. Anomali (penyimpangan) unsur hidrogen dari yang lain tidak dijelaskan.

4. Sifat periodik Mendeleyev versi modern

Page 12: makalah kimia.docx

Setelah Mendeleyev (pada tahun 1915) berhasil menemukan nomor atom, para ahli mencoba

melihat hubungan sifat unsur dengan nomor atom tersebut. Penyelidikan akhirnya menunjukkan bahwa

hubungan antara nomor atom dengan volume, titik lebur, energi ionisasi dan jari – jari atom.

Berdasarkan fakta di atas hukum periodik Mendeleyev harus diperbaiki menjadi hukum periodik versi

modern.

Sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.

Atau

Sifat unsur X = f (nomor atom unsur X).

Kemudian disusun sistem periodik baru yang didasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat

unsur. Dalam sistem ini unsur dibagi atas 8 golongan dan 7 perioda. Perioda ada yang pendek (1, 2, 3)

dan yang panjang (4, 5, 6 dan 7). Disamping itu juga dikenal golongan lantanida dan aktinida.6[6]

C. Sifat Periodik Unsur

Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur

horizontal, yang selanjutnya disebut periode, disusun menurut kenaikan nomor atom, sedangkan lajur

vertikal, yang selanjutnya disebut golongan, disusun menurut kemiripan sifat.

Unsur segolongan bukannya mempunyai sifat yang sama, melainkan mempunyai kemiripan sifat.

Setiap unsur memiliki sifat khas yang membedakannya dari unsur lainnya. Unsur-unsur dalam sistem

periodik dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu unsur-unsur yang menempati golongan A yang disebut

unsur golongan utama, dan unsur-unsur yang menempati golongan B yang disebut unsur transisi.

Sistem periodik unsur modern yang disebut juga sistem periodik bentuk panjang, terdiri atas 7

periode dan 8 golongan. Periode 1, 2, dan 3 disebut periode pendek karena berisi sedikit unsur,

sedangkan periode lainnya disebut periode panjang. Golongan terbagi atas golongan A dan golongan B.

6

Page 13: makalah kimia.docx

Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut golongan transisi.

Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan B mulai terdapat pada periode

4.Dalam sistem periodik unsur yang terbaru, golongan ditandai dengan golongan 1 sampai dengan

golongan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini, maka unsur transisi terletak pada

golongan 3 sampai dengan golongan 12.7[7]

Berikut sifat-sifat sistem periodik unsur.

1. Jari-Jari Atom

Jari-jari atom adalah jarak inti atom sampai kulit terluar. Sifat-sifat periodik unsur berdasarkan jari-

jari atomnya sebagai berikut.

a. Unsur segolongan dalam tabel sistem periodik, semakin ke bawah, jumlah kulitnya semakin banyak,

sehingga jari-jari atom akan semakin besar.

b. Jari-jari atom unsur-unsur seperiode dalam tabel sistem periodik, semakin ke kanan semakin kecil. Hal

ini terjadi karena jumlah elektron semakin ke kanan semakin banyak yang menyebabkan gaya tarik

elektron semakin kuat.8[8]

Jari-jari atom adalah setengah jarak inti dua atom yang sama dalam ikatan tunggal. Jari-jari atom

unsur logam diukur dari jarak dua atom kristal padatnya, sedangkan unsur non logam dari panjang

ikatan kovalen tunggal.

7

8

Page 14: makalah kimia.docx

Dalam suatu golongan, unsur mempunyaielektron valensi sama, tetapi jumlah kulitnya bertambah

dari atas ke bawah. Akibatnya, jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah, contohnya Na (1,90) dan

KI(2,35).9[9]

2. Energi Ionisasi

Energi ionisasi (energy ionization) adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan satu

elektron dari atom berwujud gas pada keadaan dasarnya. Besarnya energi ionisasi merupakan ukuran

usaha yang diperlukan untuk memaksa satu atom untuk melepaskan elektronnya, atau bagaimana

“eratnya” elektron terikat dalam atom. Makin besar energi ionisasi, makin sukar untuk melepaskan

elektronnya.10[10]

Sifat-sifat periodik unsur berdasarkan energi ionisasinya sebagai berikut.

a. Unsur dalam satu golongan, semakin ke bawah energi ionisasinya akan semakin kecil. Hal ini terjadi

karena semakin ke bawah, gaya tarik inti semakin lemah, sehingga eletron akan mudah lepas.

b. Energi ionisasi unsur dalam satu periode, semkain ke kanan akan semakin besar, kecuali energi ionisasi

sebagai berikut.

- Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan IIA lebih besar daripada unsur golongan IIIA yang

berada dikanannya.

- Unsur-unsur yang berada dalam golongan VA lebih besar daripada unsur golongan VIA yang berada di

kanannya.11[11]

Berdasarkan hukum coloumb, daya tarik inti atom terhadap elektronnya (F) berbanding terbalik

dengan jarak (r) pangkat dua .

9

10

11

Page 15: makalah kimia.docx

Bila jarak itu makin kecil maka daya tarik makin besar. Akibatnya energi ionisasi makin besar.

Sebaliknya, bila jarak makin besar maka daya tarik makin kecil. Dari kepriodikan telah diketahui bahwa

dalam satu perioda, jari-jari berkurang dari kiri ke kanan. Sudah tentu energi ionisasi pertama

bertambah dari kiri ke kanan. Demikian pula dalam satu golongan, energi ionisasi pertamanya akan

bertambah dari bawah ke atas, karena jari-jari atomnya makin kecil.12[12]

3. Elektronegatif

Elektronegatif adalah kemampuan atom untuk menangkap elektron dari atom lain. Sifat-sifat

periodik unsur berdasarkan elektronegatifnya sebagai berikut.

a. Unsur-unsur dalam satu golongan, semakin ke bawah elektronegatifnya akan semakin kecil. Hal ini

terjadi karena gaya tarik inti yang makin lemah, sehingga sukar menarik elektron dari luar.

b. Unsur-unsur dalam satu periode, elektronegatifnya semakin ke kanan akan semakin besar. Hal ini

terjadi karena gaya tarik inti yang makin kuat, sehingga mudah menarik elektron dari luar.13[13]

Unsur dalam satu perioda mempunyai jari-jari atom makin kecil dari kiri ke kanan. Akibatnya, daya

tarik inti terhadap elektron kulit terluar (termasuk pasangan elektron yang dipakai bersama) juga

bertambah dari kiri kekanan. Keelektronegatifan unsur segolongan bertambah dari bawah ke atas juga

karena pertambahan jari-jari atomnya.

Nilai keelektronegatifan berguna untuk menentukan kecenderungan pasangan elektron dalam

ikatan. Jika perbedaannyabesar, pasangan itu cenderung ke atom yang keelektronegatifan nya lebih

besar sehingga ikatan bersifat polar. Akan tetapi jika perbedaan itu kecil sekali, maka pasangan elektron

berada ditengah dan tidak polar.14[14]

4. Sifat logam

12

13

14

Page 16: makalah kimia.docx

Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas dan listrik, dapat

ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat / kabel panjang. Sifat-sifat

logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan logam. Sifat-sifat logam, dalam

sistem periodik makin kebawah makin bertambah, dan makin ke kanan makin berkurang.

Batas unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas unsur-unsur bukan logam di

sebelah kanan pada system periodic sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal.

Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan sifat ganda.15

[15]

Sifat-sifat periodik unsur berdasarkan sifat logamnya sebagai berikur.

- Sifat logam pada unsur-unsur satu golongan pada tabel sistem periodik, semakin ke bawah semakin

besar karena makin mudah melepaskan elektron (gaya tarik inti makin lemah).

- Sebaliknya, dalam satu periode, semakin ke kanan sifat logamnya akan makin berkurang, karena

makin sulit melepaskan elektron.16[16]

5. Reaktivitas

Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke bawah makin

reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik,

makin ke bawah makin kurang reakatif, karena makin sukar menangkap electron.

Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Jadi,

unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu periode,

mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIA tidak

rekatif.

15

16

Page 17: makalah kimia.docx

6. Afinitas Elektron

Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima

elektron.

Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu disertai

pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan tetapi jika ion

negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan membutuhkan energi dan

afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas elektron

bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron daripada unsur yang

afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negative nilai afinitas elektron berarti makin besar

kecenderungan menyerap elktron.

Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semkain kecil dan gaya tarik inti terhadap elektron

semakin besar, maka atom semakin mudah menarik elektron dari luar sehingga afinitas elektron

semakin besar.

Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap

elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron dari luar, sehingga afinitas elektron

semakin kecil.17[17]

D. Beberapa Golongan Unsur Dalam Sistem Periodik

Unsur segolongan bukannya mempunyai sifat yang identik, melainkan hanya mirip.Unsur-unsur

tersebut mungkin mempunyai sifat yang sama, tetapi kadarnya berbeda. Salah satu sifat unsur logam

alkali (golongan IA), yaitu bereaksi dengan air. Akan tetapi, kecepatan reaksinya berbeda.Dari atas ke

bawah, unsur-unsur itu bereaksi makin dahsyat.Satu hal yang harus disadari bahwa setiap unsur

mempunyai sifat khas yang membedakannya dari unsur lainnya.Pengelompokan unsur dalam satu

golongan dapat dibandingkan dengan pengelompokan makhluk hidup. Misalnya, keluarga kucing yang

17

Page 18: makalah kimia.docx

meliputi kucing rumah, harimau, dan singa. Setiap anggota keluarga itu berbeda satu dengan yang lain,

tetapi jelas merupakan satu kelompok jika dibandingkan dengan keluarga lain, misalnya keluarga gajah.

Untuk melihat kemiripan sifat diantara unsur segolongan, maka dilihat dari beberapa golongan berikut:

1. Golongan IA (Logam Alkali)

Unsur-unsur golongan IA, yaitu lithium, natrium, kalium, rubidium dan cesium, kecuali hidrogen.

Disebut logam alkali karena unsur tersebut membentuk basa yang larut dalam air. Semua logam alkali

tergolong logam yang lunak (kira-kira sekeras karet penghapus, dapat diiris dengan pisau) dan ringan

(massa jenis Li, Na, dan K kurang dari 1 g ).Kereaktifan logam alkali bertambah dari litium ke fransium.

Logam alkali mempunyai 1 elektron valensi yang mudah lepas, sehingga merupakan kelompok logam

yang paling aktif, dapat terbakar di udara, dan bereaksi hebat dengan air.18[18]Dengan air, Na bereaksi

hebat, K menyala dan Rb serta Cs bereaksi dengan menimbulkan ledakan; gumpalan besar Na juga

bereaksi dengan ledakan. Li, Na dan K dapat ditangani di dalam air meskipun cepat menjadi panas. Yang

lainnya harus ditangani dengan menggunakan argon. Dalam air raksa, Natrium dan logam-logam lainnya

larut dengan hebatnya.

Senyawaan Unsur-Unsur Golongan I

a. Senyawaan Biner

Logam-logam bereaksi langsung dengan sebagian unsur-unsur menghasilkan senyawaan biner atau

aliasi. Sebagian besar diperikan untuk unsur yang tepat. Yang paling penting adalah oksida, diperoleh

dengan pembakaran. Mereka dengan mudah terhidrolisis oleh air.

b. Hidroksida

18

Page 19: makalah kimia.docx

Hidroksidanya putih, merupakan padatan kristal NaOH yang menyerap air (titik leleh ) dan KOH (titik

leleh ). Padatan dan larutan akuanya menyerap dari atmosfer. Juga larutan secara bebas dan eksotermis

dalam air dan dalam alkohol juga digunakan bilamana dibutuhkan basa alkali yang kuat.

c. Garam-Garam Ionik

Garam-garam dari semua asam telah diketahui; biasanya tidak berwarna, berbentuk kristal, padatan

ionik. Warna timbul dari anion-anion yang berwarna, kecuali bilamana kerusakan diinduksi dalam kisi,

misalnya, dengan radiasi. Garam-garam logam alkali umumnya dicirikan oleh titik leleh yang tinggi, oleh

hantaran listrik lelehannya, dan kemudahannya larut dalam air. Bagi garam-garam asam kuat, garam Li

biasanya paling larut dalam air di antara garam-garam logam alkali, sedangkan bagi asam-asam lemah

garam Li biasanya kurang larut daripada garam-garam unsur lainnya.19[19]

2. Golongan IIA (Logam Alkali Tanah)

Unsur-unsur golongan IIA terdiri dari: Berillium, Magnesium, Calsium, Stronsium, Barium, dan

Radium. Unsur-unsur ini disebut logam alkali tanah karena dapat membentuk basa, tetapi senyawa-

senyawanya kurang larut dalam air. Unsur alkali tanah umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa

berupa deposit (endapan) dalam tanah. Logam alkali tanah juga tergolong logam aktif, tetapi

kereaktifannya kurang dibandingkan logam alkali seperiode, dan hanya akan terbakar di udara bila

dipanaskan. Kecuali Berillium, logam alkali tanah larut dalam air membentuk basa.20[20]

Senyawaan-Senyawaan Biner

Halida. Halida anhidrat dapat dibuat dengan dehidrasi dari garam hidrat. Halida-halida magnesium

dan kalsium mudah menyerap air. Kemampuan untuk membentuk hidrat, seperti juga kelarutannya

dalam air, menurun dengan naiknya ukuran, dan halida-halida Sr, Ba, dan Ra biasanya anhidrat.

19

20

Page 20: makalah kimia.docx

Senyawaan lain. Logam-logam, seperti alkali, bereaksi dengan banyak unsur lain. Senyawaan seperti

fosfida, silisida, atau sulfida sangat ionik dan terhidrolisis dalam air.

Garam Okso, Ion-Ion dan Kompleks

Semua unsurnya membentuk garam okso, garam okso Mg dan Ca seringkali terhidrat. Karbonat-

karbonatnya semua agak tidak larut dalam air.

Dan hasil kali kelarutannya menurun dengan naiknya ukuran digunakan dalam bubuk obat lambung

untuk menyerap asam.

Hanya Mg dan Ca yang memperlihatkan kecendrungan yang dapat diterima untuk membentuk

kompleks-kompleks dalam larutan, dengan beberapa perkecualian, ligannya adalah oksigen. Kompleks

kelat oksigen, diantaranya yang terpenting adalah dengan jenis ligan etilendiamintetraasetat (EDTA),

mudah terbentuk dalam larutan akua yang basa.21[21]

3. Golongan IIIA

Unsur-unsur golongan ini yaitu: aluminium, gallium, indium, dan thallium. Aluminium adalah unsur

logam yang biasa dijumpai dalam kerak bumi dan terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika.

Gallium dan In terdapat hanya dalam runutan pada batuan Al dan Zn. Thallium, juga merupakan unsur

yang jarang, diperoleh kembali dari debu asap yang berasal dari pemanggangan pyrit dan batuan sulfida

lainnya. Unsur-unsurnya lebih bersifat logam daripada bor, dan kimiawi senyawaannya lebih ionik.

Aluminium adalah logam yang keras, kuat, dan berwarna putih. Meskipun sangat elektropositif, ia

bagaimanapun juga tahan terhadap korosi karena lapisan oksida yang kuat dan liat terbentuk pada

permukaannya.

Gallium, indium, dan thallium bersifat lunak, putih dan merupakan logam yang cukup reaktif, nudah

larut dalam asam.22[22]

21

22

Page 21: makalah kimia.docx

4. Golongan IVA

Unsur-unsur ini terdiri dari: silikon, germanium, timah dan timbal. Silikon hanya yang kedua setelah

oksigen dalam kelimpahannya di alam (kira-kira 28% dari kerak bumi) dan terdapat beragam dalam

mineral silikat dan sebagai kuarsa. Germanium, timah, dan timbal adalah unsur-unsur yang jarang

didapat. Kegunaan yang utama Ge, Sn, dan Pb adalah sebagai logam-logam, tetapi alkil-timah dan

senyawaan timbaldibuat dalam skala besar. Silikon dan Ge digunakan sebagai semikonduktor, khususnya

dalam transistor. Silikon biasanya agak kurang reaktif. Germanium agak lebih reaktif daripada silikon.

Timah dan timbal diperolehdengan reduksi oksida atau sulfidanya dengan karbon. Timah dan timbal

melarut dalam beberapa asam, dan dapat diserang secara cepat oleh halogen.23[23]

5. Golongan VA

Unsur-unsur ini terdiri dari: fosfor, arsen, antimon dan bismuth. Fosfor terutama berada dalam

mineral keluarga apatit. Arsen, Sb, dan Bi, terutama terdapat sebagai mineral sulfida. Fosfor benar-

benar bukan bersifat logam dalam kimiawinya, namun As, Sb, dan Bi memperlihatkan suatu kenaikan

kecenderungan sifat logam dan prilaku sebagai kation. Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat

dengan batu- bara dan pasir dalam suatu pembakar listrik. Arsen, Sb, dan Bi diperoleh sebagai logamnya

melalui reduksi oksidanya dengan karbon dan hidrogen. Logamnya terbakar pada pemanasan dalam

oksigen menghasilkan oksida.24[24]

6. Golongan VIA

Unsur-unsur ini terdiri dari: sulfur, selenium, tellurium, dan polonium. Unsur-unsur ini ada kemiripan

yang sangat kecil dengan kimiawi oksigen, alasannya adalah:

23

24

Page 22: makalah kimia.docx

a. Sulfur, Se, Te, dan Po mempunyai keelektronegatifan yang lebih rendah daripada oksigen, yang berarti

bahwa senyawaannya mempunyai sifat kurang ionik.

b. Bagi sulfur khususnya, terdapat ikatan ganda.

c. Valensinya tidak terbatas pada 2.

d. Sulfur mempunyai kecendrungan kuat untuk katenasi.

Sulfur terdapat secara luas di alam sebagai unsur, dalam bijih sulfida, dan sebagai sulfat. Selenium

dan tellurium kelimpahannya lebih sedikit namun lebih sering terdapat sebagai mineral selenida dan

tellurida dalam bijih sulfida. Polonium terdapat dalam mineral U dan Th sebagai produk rangkaian

peluruhan radioaktif.25[25]

7. Golongan VIIa (Halogen)

Unsur-unsur golongan VIIA merupakan kelompok unsur nonlogam yang sangat reaktif. Semua unsur

haloen bereaksi dengan tipe yang sama, walaupun kereaktifannya berbeda. Halogen dengan logam

membentuk senyawa yang kita sebut garam. Contohnya NaF, NaCl, NaBr, dan NaI. Oleh karena itu pula,

unsur golongan VIIA disebut halogen yang artinya pembentuk garam. Kereaktifan unsur halogen

berkurang dari F ke I. Semua unsur halogen (golongan VIIA) berupa molekul diatomik( ), berwarna, dan

bersifat racun. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah,

dan uap iodin berwarna ungu (iodin padat berwarna hitam).26[26]

Fluor terdapat secara meluas, misalnya sebagai , fluorspar, kryolit, dan lain-lain. Ia lebih melimpah

daripada klor. Fluor paling reaktif secara

Kimia dari sekalian unsur, dan segera bergabung pada suhu biasa atau suhu tinggi dengan semua

unsur selain ,He, Ne, dan Kr, seringkali dengan sangat kuat.

25

26

Page 23: makalah kimia.docx

Klor terdapat sebagai NaCl, KCl, Mg dan sebagainya dalam air laut, danau bergaram, dan sebagai

deposit yang berasal dari penguapan prasejarah danau bergaram. Klor adalah gas yang kehijauan. Ia

melarut sedang dalam air, sambil bereaksi.

Brom terdapat sebagai bromida, dalam jumlah yang jauh lebih kecil bersama klorida. Brom adalah

cairan kental, mudah bergerak, berwarna merah tua pada suhu kamar. Ia melarut sedang dalam air, dan

dapat bercampur dengan pelarut nonpolar seperti .

Iod terdapat sebagai ioda dalam air laut, dan sebagai iodat dalam garam Chili (Guano). Iod adalah

padatan hitam dengan sedikit kilap logam. Pada tekanan atmosferia menyublim tanpa meleleh.27[27]

8. Golongan VIIIA (Gas Mulia)

Unsur-unsur golonan VIIIA, yaitu helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon, disebut gas mulia

karena semuanya berupa gas yang sangat stabil, sangat sukar bereaksi dengan unsur lain. Tidak

ditemukan satu pun senyawa alami dari unsur-unsur tersebut. Unsur gas mulia terdapat di alam sebagai

gas monoatomik (atom-atomnya berdiri sendiri). Menurut para ahli, hal itu disebabkan kulit terluarnya

yang sudah terisi penuh. Kulit terluar yang terisi penuh menjadikan unsur tidak reaktif. Namun demikian,

kripton, xenon, dan radon ternyata dapat “dipaksa” bereaksi dengan beberapa unsur, sedangkan

helium, neon, dan argon hingga sekarang belum berhasil direaksikan. Gas mulia mempunyai titik cair

dan titik didih yang sangat rendah; titik didihnya hanya beberapa derajat di atas titik lelehnya.28[28]

Heliumterdapat dalam mineral radioaktif. Gas ini aslinya terdiri seluruhnya atas peluruhan isotop

uranium atau thorium yang memancarkan partikel . Inti helium inimenerima elektron dari unsur

sekitarnya, mengoksidasinya, dan bila batuannya cukup “impermeable”, helium tetap diperangkap.

Gas Radon, yang semua isotopnya radioaktif dengan waktu paruh pendek, dicirikan dalam rangkaian

peluruhan dari uranium dan thorium. Na, Ar, Kr, dan Xe diperoleh dengan fraksionasi udara cair.

27

28

Page 24: makalah kimia.docx

Kegunaan utama He adalah sebagai cairan dalam krioskopi. Argon dapat digunakan untuk menyediakan

suatu lingkungan yang inert dalam peralatan laboratorium, dalam pengelasan, dalam lampu listrik yang

diisi gas. Neon digunakan untuk tabung sinar pemutusan muatan.29[29]

9. Unsur-Unsur Transisi

Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang terdapat di bagian tengah sistem periodik, yaitu

unsur-unsur golongan tambahan (golongan B atau golongan IB, IIB, IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, dan VIIIB).

Unsur-unsur transisi mempunyai sifat-sifat khas yang membedakannya dari Unsur golongan utama,

diantaranya adalah:

a. Semua unsur transisi tergolong logam,

b. Mempunyai kekerasan, titik leleh, dan titik didih yang relatif tinggi,

c. Banyak diantaranya membentuk senyawa-senyawa berwarna.30[30]

Jadi, unsur transisi disebut dengan unsur Sc sampai Zn atau unsur blok d.31[31]

29

30

31

Page 25: makalah kimia.docx

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang dipresentasikan di atas dapat disimpulkan bahwaOrang pertama yang

menyusun tabel periodik unsur adalah johan W. Dobereiner. Susunannya didasarkan pada massa atom

yang didasarkan pada teori atom Dalton. Selain itu, perkembangan sistem periodik unsur ini diikuti oleh

cara perkembangannya yang terdiri dari sistem Dobreiner, Mendeleyev, dan hukum Oktaf Newland.

Tabel periodik unsur ini ditemukan dengan berbagai macam unsur karena adanya berbagai sifat-sifat

yang terkandung dalam periodik unsur, sekaligus tabel periodik unsur terdiri dari golongan utama

maupun golongan transisi.

B. Saran

Dari semua pembahasan materi yang telah kami sampaikan, kami berharap teman-teman bisa

mengerti lagi tentang sistem periodik unsur ini, dan semoga teman-teman memperoleh manfaat yang

ada dalam meteri tersebut. Jika ada terdapat kekurangan terhadap materi kami, kami mohon maaf,

terima kasih telah memperhatikan sekaligus memahami materi kami.

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Jilid 1 Edisi 3. Jakarta: Erlangga

Cotton, wilkinson. 2007. Kimia Anorgani Dasar. Jakarta: UI Press

Goldberg,David.E. 2007. Kimia untuk Pemula Edisi 3. Jakarta: Erlangga