Penulisan Karya Sastra

10
Ragam Karya Sastra & Penulisannya Kahfie Nazaruddin, M.Hum. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unila

description

bahan pelatihan menulis karya sastra

Transcript of Penulisan Karya Sastra

Page 1: Penulisan Karya Sastra

Ragam Karya Sastra & Penulisannya

Kahfie Nazaruddin, M.Hum.Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unila

Page 2: Penulisan Karya Sastra

Ragam Karya Sasta

• Peta konsep karya sastra• Apa jenis KS yang akan Anda tulis?

Page 3: Penulisan Karya Sastra

PENULISAN KARYA SASTRA

MODAL • Menulis• Menulis• Menulis• Membaca• Disiplin• Gairah bin Semangat

Page 4: Penulisan Karya Sastra

Menulis sebagai Proses

Sadari bahwa • menulis = komunikasi

• menulis = ekspresi proses mental

(Marva A. Barnett. 1992)

Page 5: Penulisan Karya Sastra

Proses Menulis– Pramenulis. Pembelajar menemukan gagasan untuk karangannya: curah-pendapat; baca sastra;

membuat peta kehidupan, web, dan carta cerita; mengembangkan bank kata; menentukan bentuk karangan, khalayak pembaca, juru cerita, dan tujuan tulisan.

– Naskah Kasar. Pembelajar menuliskan gagasan tanpa memedulikan tata ejaan dan tata bahasa; ini semacam menulis bebas.

– Baca-ulang. Pembelajar memeriksa karangan dengan cara membaca keras sambil mengerahkan kepekaan bahasa dan sastranya.

– Berbagi dengan kelompok. Pembelajar saling baca karangan untuk memperbaiki: bertanya tentang 5W1H mengenai cerita yang tidak dipahami; mencari kata yang lebih tepat; berdiskusi tentang bagaimana agar cerita jadi lebih baik.

– Revisi. Memperbaiki apa yang dikisahkan dan cara mengisahkannya: tambahkan yang dirasa kurang, beri citraan, rincian. Buang kata mubazir. Manfaatkan masukan teman. Jernihkan yang kurang jelas.

– Menyunting. Perbaiki ejaan. Pastikan karangan bebas dari kesalahan bahasa.– Naskah Akhir. Pembelajar sudah menghasilkan naskah hampir jadi, yang siap dibahas untuk

mendapat naskah akhir.– Publikasi. Naskah diterbitkan: mengirim naskah ke penerbit; buku dicetak dan terbit.

Proses itu tidak seperti garis lurus. Penulis yang baik bergerak melingkar di dalam proses itu. Penulis pemula sebaiknya mengikuti semua tahap itu satu per satu secara berurutan.

Gardner dan Johnson (1997)http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/instrctn/in5lk11-1.htm

Page 6: Penulisan Karya Sastra

Merasa seperti emotikon ini?

Page 7: Penulisan Karya Sastra

Mau merasa seperti ini?

Page 8: Penulisan Karya Sastra

Memulai Proses

Story Starters

(Ron Shaw. 2008. 1001 Brilliant Writing Ideas. London: Routledge)

Page 9: Penulisan Karya Sastra

MULAI DENGAN STORY STARTERS• Ditutupnya pintu rapat-rapat ....• Lambat-laun pandangannya meredup ....• Gadis muda itu perlahan melangkah ke kamarnya ....• Rintih sayup berjuang menembus celah jendela kamar di malam gelap ....• Ia tidak percaya nasib sial, tapi ....• Dari gelap malam, datang ....• Ia melangkah terseok ke arah rumah kosnya ....• Bus reot itu perlahan meninggalkan halte ....• Kurasakan tubuhku menciut ....• Bau aneh menyeruak dari kamar itu. Kemudian terdengar ....• Tirai di balik jendela berdebu itu pelan tertiup angin ....• Dua pekan sudah ia pergi ....• Di bawah bantal tergeletak secarik catatan ....• Bunga yang sudah kering itu satu-satunya petunjuk ....

Page 10: Penulisan Karya Sastra

CARA CEPAT MENULIS CERPEN

1. Tulis Ikhtisar CerpenTulis satu kalimat yang mengikhtisarkan cerpen—intinya saja. Contoh ikhtisar cerpen “Surat untuk Encih”:

Seorang wanita penyendiri ditemukan mati membusuk di rumahnya setelah ditinggal kekasihnya. Rumus Ikhtisar: TOKOH + DESKRIPTOR (penyendiri) diikuti PERISTIWA (ditemukan mati) dan KONFLIK (ditinggal pergi kekasihnya).

2. Tulis CerpennyaAda pendapat agar menulis pembukaan yang menarik, tapi itu bisa jadi bumerang. Sebab bisa menghambat dan akhirnya cerpen tidak kunjung selesai. Sebaiknya, langsung tulis saja. Jangan pedulikan apa jadinya karena tidak penting. Yang penting, Anda mulai menulis cerpen. Sampai selesai.Kemudian, hitung jumlah katanya. Sebaiknya, paling sedikit dua kali lipat dari jadinya kelak. Contohnya, direncanakan 5.000 kata. Nah, naskah awal harus 10.000 kata atau lebih. Mengapa? Sebab pada taraf menyunting, akan banyak kata dibuang.

3. SuntingSemua karangan yang baik, termasuk cerpen, wajib disunting. Setelah naskah awal selesai, mulailah menyunting. Ini bagian paling melelahkan, tapi jangan anggap remeh.

Selesai!

(http://letswriteashortstory.com/5-steps-to-write-a-short-story/)