Penugasan Blok Kegawatdaruratan

4
PENUGASAN BLOK KEGAWATDARURATAN Ringkasan Jurnal Interleukin-12 Nanocoatings Prevent Open Fracture-associated Infection Resume Infeksi merupakan suatu komplikasi berat yang dapat terjadi pada proses orthopedic implants dan prosthetic device. Selain itu pasien yang mengalami trauma patah tulang terbuka memiliki resiko tinggi untuk terkena infeksi yakni sebesar 30%. Infeksi tersebut dapat mengakibatkan semakin lamanya waktu rawat inap di rumah sakit, sepsis, perburukan outcome secara fungsional bahkan kematian. Kondisi ini diperparah dengan adanya peningkatan virulensi bakteri serta adanya strain bakteri yang resisten terhadap lebih dari satu jenis obat (multidrugs-resistant). Trauma akibat tindakan operasi, luka bakar, dan cedera berat seperti trauma patah tulang terbuka akan menginduksi proses imunosupresi, penurunan ketahanan terhadap infeksi dan turunnya produksi T-helper tipe 1 (Th1) sitokin oleh makrofag dan sel dendritik. Selain itu juga didapati adanya penurunan produksi interferon-Ƴ. Pada penelitian ini diduga interleukin-12 p-17 (IL-12p70 atau IL-12) eksogen, suatu sitokin alami yang berperan penting pada respon Th-1 dan menjembatani proses inisiasi serta

description

emergency

Transcript of Penugasan Blok Kegawatdaruratan

Page 1: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

PENUGASAN BLOK KEGAWATDARURATAN

Ringkasan Jurnal

Interleukin-12 Nanocoatings Prevent Open Fracture-associated Infection

Resume

Infeksi merupakan suatu komplikasi berat yang dapat terjadi pada proses orthopedic

implants dan prosthetic device. Selain itu pasien yang mengalami trauma patah tulang

terbuka memiliki resiko tinggi untuk terkena infeksi yakni sebesar 30%. Infeksi tersebut

dapat mengakibatkan semakin lamanya waktu rawat inap di rumah sakit, sepsis, perburukan

outcome secara fungsional bahkan kematian. Kondisi ini diperparah dengan adanya

peningkatan virulensi bakteri serta adanya strain bakteri yang resisten terhadap lebih dari satu

jenis obat (multidrugs-resistant).

Trauma akibat tindakan operasi, luka bakar, dan cedera berat seperti trauma patah

tulang terbuka akan menginduksi proses imunosupresi, penurunan ketahanan terhadap infeksi

dan turunnya produksi T-helper tipe 1 (Th1) sitokin oleh makrofag dan sel dendritik. Selain

itu juga didapati adanya penurunan produksi interferon-Ƴ.

Pada penelitian ini diduga interleukin-12 p-17 (IL-12p70 atau IL-12) eksogen, suatu

sitokin alami yang berperan penting pada respon Th-1 dan menjembatani proses inisiasi serta

imunitas adaptif, akan menurunkan resiko infeksi yang berhubungan dengan kejadian patah

tulang terbuka.

Interleukin-12 (IL-12 p-70) berperan penting dalam meningkatkan respon Th-1 dan

memperlihatkan lebih dari satu macam efek biologis terhadap fungsi sel T dan sel NK

(Natural Killer). Oleh karena itu apabila terdapat defisiensi pada produksi IL-12 dapat

mengakibatkan kerusakan berbagai fungsi imunologis. Pemberian IL-12 eksogen secara lokal

akan menciptakan lingkungan kaya kandungan IL-12 lokal sehingga dapat meningkatkan

reaktivitas Th-1 serta aktivasi awal dari makrofag untuk mencegah terjadinya infeksi.

Pemahaman terhadap bagaimana terapi IL-12 dapat mempengaruhi imunitas lokal maupun

sistemik diharapkan dapat memberikan inovasi baru terkait cara memperbaiki fungsi normal

sistem imun untuk melawan patogen yang sering menginvasi sesudah luka terjadi.

Page 2: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

Penelitian ini menggunakan tikus sebagai model percobaan yang dilakukan. Tikus

tersebut dibuat mengalami patah tulang terbuka pada regio femur serta diokulasikan bakteri

S.aureus untuk menginduksi terjadinya infeksi. Satu jam kemudian diberikan terapi IL-12

nanocoating dan selanjutnya diamati.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, ditemukan penurunan angka infeksi pada

hari ke-21 sesudah operasi. Selanjutnya untuk mengetahui kemungkinan penggunaan IL-12

sebagai tindakan preventif terhadap infeksi, peneliti bertujuan menetapkan pengobatan dan

efek sampingnya (jika ada) serta mengeksplorasi mekanisme pencegahan infeksi yang

berkaitan dengan patah tulang terbuka sesuai dengan dugaan yang terdapat pada hipotesis

dalam penelitian ini.

Studi awal yang dilakukan menunjukan tidak terjadi toksisitas yang berat pada tikus

yang memperoleh pengobatan dengan IL-12. Beberapa penelitian lain yang telah dilakukan

juga menunjukan bahwa terapi dengan 1000 ng/kg IL-12 dapat ditoleransi dengan baik pada

tikus dan manusia. Plasma kaya kandungan platelet autogen (Autogenous platelet-rich

plasma/PRP) juga dapat dipergunakan sebagai alternatif terapi selain IL-12 dimana PRP

diduga mampu mencegah kerusakan jaringan akibat proses inflamasi. Suatu studi melaporkan

bahwa PRP menghambat pertumbuhan S.aureus dan pemberian PRP topikal dalam

pengobatan osteomielitis femoral kronik mempercepat penyembuhan serta mencegah infeksi.

Namun sumber dari PRP sangatlah terbatas dan membutuhkan pengambilan darah secara

berulang dari pasien yang sama. Itulah alasan penggunaan IL-12 dalam terapi yang secara

biaya lebih murah dibandingkan PRP.

Pada studi awal ini juga diperlihatkan bahwa IL-12 nanocoating dapat mencegah

infeksi yang berhubungan dengan proses implan. IL-12 nanocoating menyediakan obat pada

implan/permukaan jaringan sehingga memaksimalkan paparan obat kepada jaringan yang

potensial terkontaminasi.

Untuk studi selanjutnya akan dilakukan pemberian IL-12 dengan kombinasi antibiotik

untuk mengetahui apakah dapat bermanfaat dalam terapi infeksi yang berkaitan dengan

kejadian patah tulang terbuka. Selain itu diharapkan juga dapat dilakukan penelitian lanjutan

dari terapi IL-12 kepada hewan model percobaan dengan ukuran yang lebih besar seperti

pada kambing sebagai model patah tulang terbuka yang dapat menggambarkan kondisi pada

manusia dengan lebih baik lagi.

Page 3: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

Saran terkait kasus : Hypovolemic shock et causa open femoral fracture

Fraktur terbuka memiliki resiko tinggi terhadap timbulnya infeksi sebagai komplikasi

dari adanya luka yang menghubungkan dunia luar dengan tulang dan jaringan lunak serta

penurunan sistem imun yang terjadi. Karenanya, pemberian interleukin-12 nanocoating

eksternal yang terbukti dapat meningkatkan imunitas yang mengalami penurunan

pascatimbulnya luka dapat menjadi pilihan sebagai usaha preventif terhadap terjadinya

infeksi. Namun sayangnya terapi ini belum dapat dilakukan karena masih diperlukan

penelitian lebih lanjut mengenai efektifitas serta keamanan pemberian interleukin-12

nanocoating eksternal terhadap manusia, mengingat penelitian yang telah dijelaskan di atas

masih menggunakan eksperimen kepada hewan.