penugasan 1 ralat

7
10 KASUS PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR PT BRAWIJAYA PAPER Penugasan I DEPARTEMENTALISASI & ALOKASI OVERHEAD DIVISI KERTAS DAN DIVISI KEMASAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari penugasan ini, Anda diharapkan mampu: 1. Mengetahui konsep biaya overhead pabrik beserta komponen-komponen biayanya. 2. Membedakan antara fungsi departemen jasa dengan departemen produksi serta biaya yang melekat atasnya. 3. Memahami konsep pembebanan biaya produksi dengan menggunakan normal costing system serta perhitungan tarif overhead dan aplikasinya terhadap perhitungan biaya overhead pabrik dibebankan (factory overhead cost applied) di setiap departemen produksi. 4. Menentukan over atau under applied untuk biaya overhead pabrik yang dibebankan di biaya produksi dan harga pokok penjualan. 5. Mengimplementasikan analisis penghitungan, pengalokasian dan pengakumulasian biaya overhead pabrik dan dampaknya dalam pengambilan keputusan. KASUS Dalam melakukan pembebanan biaya (costing) pada produk, perusahaan menggunakan pendekatan fungsional, yaitu dengan menggunakan tarif departemental untuk masing-masing departemen produksi. Pada akhir bulan Agustus, pemilik perusahaan menugaskan manajer keuangan dibantu oleh cost controller perusahaan untuk membuat anggaran produksi atas divisi kertas pada bulan September. Dalam membuat anggaran, manajer keuangan perusahaan menggunakan informasi biaya pada bulan Agustus untuk membuat estimasi biaya pada anggaran perusahaan bulan September, terutama yang terkait dengan biaya overhead di setiap departemen. Pembebanan biaya overhead dilakukan dengan menelusuri cost driver yang tepat di setiap departemen dan membebankan biaya overhead departemen pendukung (jasa) pada departemen utama (produksi). A. Informasi Tambahan Terkait Aktivitas Pembebanan Berikut anggaran biaya overhead dalam ribuan rupiah yang telah disusun perusahaan untuk bulan September 2014 disertai dengan beberapa informasi-informasi tambahan terkait:

description

praktikum akuntansi manajemen

Transcript of penugasan 1 ralat

  • 10 KASUS PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    PT BRAWIJAYA PAPER

    Penugasan I

    DEPARTEMENTALISASI & ALOKASI OVERHEAD

    DIVISI KERTAS DAN DIVISI KEMASAN

    Tujuan Instruksional Khusus

    Setelah mempelajari penugasan ini, Anda diharapkan mampu:

    1. Mengetahui konsep biaya overhead pabrik beserta komponen-komponen biayanya. 2. Membedakan antara fungsi departemen jasa dengan departemen produksi serta biaya

    yang melekat atasnya.

    3. Memahami konsep pembebanan biaya produksi dengan menggunakan normal costing system serta perhitungan tarif overhead dan aplikasinya terhadap perhitungan biaya

    overhead pabrik dibebankan (factory overhead cost applied) di setiap departemen

    produksi.

    4. Menentukan over atau under applied untuk biaya overhead pabrik yang dibebankan di biaya produksi dan harga pokok penjualan.

    5. Mengimplementasikan analisis penghitungan, pengalokasian dan pengakumulasian biaya overhead pabrik dan dampaknya dalam pengambilan keputusan.

    KASUS

    Dalam melakukan pembebanan biaya (costing) pada produk, perusahaan

    menggunakan pendekatan fungsional, yaitu dengan menggunakan tarif departemental untuk

    masing-masing departemen produksi. Pada akhir bulan Agustus, pemilik perusahaan

    menugaskan manajer keuangan dibantu oleh cost controller perusahaan untuk membuat

    anggaran produksi atas divisi kertas pada bulan September. Dalam membuat anggaran,

    manajer keuangan perusahaan menggunakan informasi biaya pada bulan Agustus untuk

    membuat estimasi biaya pada anggaran perusahaan bulan September, terutama yang terkait

    dengan biaya overhead di setiap departemen.

    Pembebanan biaya overhead dilakukan dengan menelusuri cost driver yang tepat di

    setiap departemen dan membebankan biaya overhead departemen pendukung (jasa) pada

    departemen utama (produksi).

    A. Informasi Tambahan Terkait Aktivitas Pembebanan

    Berikut anggaran biaya overhead dalam ribuan rupiah yang telah disusun perusahaan

    untuk bulan September 2014 disertai dengan beberapa informasi-informasi tambahan terkait:

  • 11 KASUS PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    PT BRAWIJAYA PAPER

    Anggaran Biaya Overhead Bulan Agustus 2014

    Departemen Jumlah (Rp)

    Listrik 10.750.000

    Pemeliharaan 8.925.000

    Pengelolaan Limbah 4.725.000

    Production Quality Control 7.600.000

    Kertas

    Persiapan 12.200.000

    Pencetakan 9.000.000

    Penyelesaian 8.250.000

    Kemasan

    Pengolahan 5.000.000

    Penyelesaian 5.250.000

    Informasi biaya diatas belum merupakan total biaya overhead di masing-masing

    departemen. Perusahaan juga mempertimbangkan alokasi anggaran overhead di tingkat

    fasilitas, seperti:

    No Jenis Biaya Jumlah (Rp) Dasar Alokasi

    1 Penyusutan Pabrik Rp 19.250.000 Luas Lantai

    2 Mandor Pabrik Rp 6.000.000 Jam Tenaga Kerja Langsung

    3 Keamanan Pabrik Rp 4.000.000 Luas Lantai

    Setelah diperoleh total anggaran biaya overhead final untuk masing-masing

    departemen, barulah perusahaan mengalokasikan biaya overhead divisi pembantu (divisi

    jasa) ke divisi produksi dengan menggunakan perusahaan menggunakan metode bertingkat

    (step down). Oleh karena perusahaan menggunakan metode yang telah disebutkan

    sebelumnya dalam melakukan proses alokasi biaya overhead, maka diperlukan urutan alokasi

    yang telah ditentukan sebagai berikut:

    Urutan Alokasi

    Urutan Departemen Dasar Alokasi

    1 Listrik KWH

    2 Pemeliharaan Jam Pemeliharaan

    3 Pengelolaan

    Limbah Jam Mesin

    4 Quality Control Jam Mesin

  • 12 KASUS PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    PT BRAWIJAYA PAPER

    Cost Driver yang dianggarkan

    Departemen Jam kerja

    langsung Jam Mesin KWH

    Jam

    Pemeliharaan

    Divisi Kertas

    Persiapan 3.600 3.350 375.000 290

    Pencetakan 3.800 3.650 460.000 490

    Penyelesaian 3.200 3.200 420.000 270

    Divisi Kemasan

    Pengolahan 1.540 1.950 220.000 330

    Penyelesaian 2.100 1.100 170.000 240

    Departemen Jasa

    Listrik 1.800 1.150 168.000 160

    Pemeliharaan 2.200 900 150.000 180

    Pengelolaan

    Limbah 2.900 1.150 240.000 140

    Quality Control 2.240 1.000 160.000 100

    Adapun untuk menghitung biaya overhead pabrik maka kebijakan yang diambil oleh

    perusahaan adalah:

    Alokasi biaya yang timbul pada departemen listrik dialokasikan berdasarkan jumlah

    pemakaian KWH.

    Alokasi biaya yang timbul pada departemen Pengelolaan Limbah dialokasikan

    berdasar jam mesin.

    Alokasi biaya yang timbul pada departemen pemeliharaan dialokasikan berdasarkan

    jam pemeliharaan.

    Alokasi biaya yang timbul pada departemen Production Quality Control berdasarkan

    jam mesin.

    Dasar Pembebanan Dianggarkan di Divisi Kertas

    Dasar Pembebanan Anggaran Departemen

    Persiapan Pencetakan Penyelesaian

    Biaya BBL 475.000.000 - -

    Biaya TKL 54.000.000 60.800.000 56.000.000

    Jam Mesin 3.350 3.650 3.200

    Dalam menentukan dasar pembebanan pada divisi kertas, perlu diperhatikan bahwa:

    Aktivitas utama di departemen persiapan adalah pemrosesan bahan baku, semua

    bahan baku langsung dimasukkan dalam proses ini.

  • 13 KASUS PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    PT BRAWIJAYA PAPER

    Departemen pencetakan adalah departemen padat karya yang mana kerja pada

    departemen ini didominasi oleh tenaga kerja.

    Departemen penyelesaian adalah departemen padat modal yang mana kerja pada

    departemen ini didominasi oleh mesin-mesin produksi.

    Dasar Pembebanan Divisi Pesanan Khusus

    Dasar Pembebanan Anggaran Departemen

    Pengolahan Penyelesaian

    Jam Mesin 1.950 1.100

    Jam TKL 1.540 2.100

    Dalam menentukan dasar pembebanan divisi kemasan perlu diperhatikan bahwa di

    departemen pengolahan, digunakan lebih banyak jam mesin sedangkan di departemen

    penyelesaian membutuhkan banyak tenaga kerja untuk proses folding.

    B. INFORMASI TERKAIT BIAYA OVERHEAD AKTUAL

    Luas Bangunan - Penyusutan Gedung

    Divisi

    Kem

    asan

    Divisi K

    ertas Listrik

    Pengelolaan Limbah

    Qu

    ality Co

    ntro

    l

    Pemeli-haraan

    Kantor

    50 m

    80 m

    40

    m

    15

    0 m

    60 m

    45

    m

    20 m

    30

    m

    35

    m

    90 m

    25

    m

    30 m

    60 m

    80

    m

  • 14 KASUS PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    PT BRAWIJAYA PAPER

    Luas bangunan yang digunakan adalah 24.950 m2 yang didistribusikan seperti gambar di

    atas. Adapun biaya depresiasi gedung sebesar Rp. 19.250.000,- dibebankan ke masing

    masing departemen berdasarkan luas lantai yang digunakan.

    Penyusutan Mesin

    Divisi Kertas

    Divisi Kemasan

    Penyusutan mesin di departemen produksi dihitung dengan mengidentifikasi setiap mesin

    yang digunakan di setiap departemen produksi, dan untuk departemen jasa, penyusutan mesin

    adalah sebagai berikut :

    1. Listrik Rp. 1.575.000

    2. Pemeliharaan Rp. 650.000

    3. Pengelolaan Limbah Rp. 500.000

    4. Production Quality Control Rp. 325.000

    Pemakaian Bahan Penolong

    Divisi Kertas Jumlah (Rp)

    Persiapan

    Zat Retensi 2,250,000

    Air 2.925.000

    No. Jenis Mesin/ Alat Jumlah Tanggal

    Akuisisi

    Metode

    Penyusutan

    Umur

    Manfaat

    Nilai Akuisisi

    setiap mesin

    1 Getser 10 01/05/2008 Garis Lurus 10 Rp. 6.000.000

    2 Cleaner 12 01/07/2008 Garis Lurus 10 Rp. 7.500.000

    3 Headbox 10 03/01/2008 Garis Lurus 10 Rp. 7.875.000

    4 Fourdinier Table 10 04/06/2008 Garis Lurus 10 Rp. 7.400.000

    5 Press 12 05/08/2008 Garis Lurus 8 Rp. 9.400.000

    6 Dryer 15 06/02/2010 Garis Lurus 8 Rp. 7.200.000

    7 Pop Reel 10 07/09/2010 Garis Lurus 8 Rp. 8.100.000

    8 Corrugator 8 03/10/2008 Garis Lurus 8 Rp 9.200.000

    No. Jenis Mesin/ Alat Jumlah Tanggal

    Akuisisi

    Metode

    Penyusutan

    Umur

    Manfaat

    Nilai Akuisisi

    setiap mesin

    1 Flexo 7 01/02/2009 Garis Lurus 8 Rp. 4.200.000

    2 Stiching 7 01/04/2009 Garis Lurus 8 Rp. 5.400.000

  • 15 KASUS PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    PT BRAWIJAYA PAPER

    Divisi Kemasan Jumlah (Rp)

    Pengolahan

    Tinta 5.200.000

    Penyelesaian

    Lem 1.248.000

    Total tagihan listrik selama satu bulan adalah Rp 68.925.500,- dan biaya listrik

    dialokasikan berdasarkan penggunaan kwh di setiap departemen.

    Departemen Pemakaian Kwh Biaya TKTL (Rp)

    Divisi Kertas

    Persiapan 370.000 1.375.000

    Pencetakan 465.000 1.000.000

    Penyelesaian 417.000 1.450.000

    Divisi Kemasan

    Pengolahan 202.000 1.200.000

    Penyelesaian 164.000 1.150.000

    Departemen Jasa

    Listrik 160.000 1.600.000

    Pemeliharaan 154.000 1.100.000

    Pengelolaan

    Limbah 232.000 1.000.000

    Quality Control 156.000 800.000

    Cost Driver Aktual

    Departemen Jam TKL Jam Mesin KWH Jam

    Pemeliharaan

    Divisi Kertas

    Persiapan 3.200 3.400 370.000 280

    Pencetakan 4.000 3.600 465.000 470

    Penyelesaian 3.200 3.750 417.000 260

    Divisi Kemasan

    Pengolahan 1.500 1.900 202.000 300

    Penyelesaian 2.000 1.125 164.000 225

    Departemen Jasa

    Listrik 1.500 1.075 160.000 140

    Pemeliharaan 2.100 1.000 154.000 155

    Pengelolaan

    Limbah 3.000 1.100 232.000 160

    Quality Control 2.440 1.150 156.000 110

  • 16 KASUS PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    PT BRAWIJAYA PAPER

    Diminta:

    1. Lakukan proses alokasi overhead dari departemen pembantu ke departemen produksi

    menggunakan metode bertingkat sesuai anggaran yang telah ditentukan!

    2. Jika perusahaan sudah menetapkan dasar pembebanan untuk menentukan jumlah BOP

    dibebankan di masing-masing departemen produksi pada bulan September 2014,

    maka selanjutnya tentukan tarif BOP untuk bulan September 2014 pada masing-

    masing departemen utama yang ada!

    3. Lakukan rekap biaya overhead aktual untuk mendapatkan total biaya overhead aktual

    di masing-masing departemen selama bulan September 2014!

    4. Lakukan proses alokasi overhead aktual dari departemen pembantu ke departemen

    produksi menggunakan metode bertingkat sesuai bukti-bukti yang ada!

    5. Apakah ada selisih antara BOP dibebankan dan BOP aktual? Jika ada hitung selisih

    tersebut dan buatlah jurnalnya! Selanjutnya, uraikan dengan singkat dan jelas dampak

    yang diakibatkan oleh terjadinya selisih antara BOP dibebankan dengan BOP aktual

    terhadap jumlah nominal Harga Pokok Penjualan, Harga Produk serta laba yang

    diperoleh perusahaan atas penjualan produknya!

    6. Jelaskan beberapa metode alokasi BOP yang ada! Menurut pendapat anda manakah

    metode alokasi biaya overhead yang paling sesuai untuk Brawijaya Paper?