Pentingnya Aspek Advokasi dan Sinergi Sektor Kesehatan dalam Pelaksanaan Program PPSP
-
Upload
infosanitasi -
Category
Documents
-
view
1.384 -
download
0
description
Transcript of Pentingnya Aspek Advokasi dan Sinergi Sektor Kesehatan dalam Pelaksanaan Program PPSP
Pentingnya Aspek Advokasi & Sinergi Sektor Kesehatan dalam
Pelaksanaan Program PPSP
Disampaikan oleh Direktur Penyehatan Lingkungan
KEMENTERIAN KESEHATAN
Jakarta, 11 Maret 2013
Advokasi dalam program PPSP sangat dibutuhkan karena:
PPSP harus memenuhi target RPJMD/RPJMN 2009 – 2014 dan MDGs
Pengelolaan dan pelaksanaan PPSP membutuhkan komitmen dan keterlibatan aktif dari daerah sehingga dapat dijalankan sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Program dan SE Mendagri terkait PPSP
Seluruh perencanaan dan program yang telah ditentukan membutuhkan advokasi dan promosi kebijakan lebih lanjut agar mendapat dukungan pendanaan dari sumber potensial, maupun dukungan dan partisipasi masyarakat
Pelaksanaan pembangunan sanitasi sesuai perencanaan strategi membutuhkan kegiatan komunikasi, pemicuan dan kampanye yang lebih intensif untuk kesadaran masyarakat dalam keterlibatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
OUTCOMES PROGRAM BIDANG KESEHATAN
• 71 juta penduduk (2007)
• 42 juta penduduk (2010)
• Target : SBS tahun 2014 Praktik BABS turun 41%
• 50% penduduk (2007)
• 45% penduduk (2010)
• Target : 25% tahun 2014
Penduduk tidak akses sanitasi baik turun 5%
• 423/1000 penduduk (2007)
• 411/1000 penduduk (2010)
Angka kesakitan diare turun sebesar 3%
• 40 KLB; CFR = 5,2% (2008)
• 16 KLB; CFR = 0,33% (2011)
• Target : 0 KLB kolera tahun 2014 KLB Kolera turun sebanyak 60%
Terdapat berbagai perbaikan dengan turunnya beberapa angka yang terkait dengan
kampanye penyadaran masyarakat, advokasi dan komunikasi terkait sektor sanitasi.
Namun Pencapaian Bidang Kesehatan Itu Tidak Cukup !
Jika tren pencapaian program terus berlanjut, maka Indonesia sulit meraih
target MDGs 2015
SANGAT PERLU PERCEPATAN / PPSP
Derajat Kesehatan Masyarakat (Usia Harapan Hidup 70,7 (2010) 72 (2014)
Diperlukan Penguatan Sinergi Antar Kementerian & SKPD.
Dibutuhkan Sinergi Pemerintahan Pusat dan Pemerintah Daerah.
Peningkatan Sinergi Ditujukan pada Peningkatan Akses Masyarakat bagi komponen Sanitasi: Air Limbah Domestik; Persampahan; Drainase yang lebih
baik.
Sinergi Lintas Sektoral Kementrian & SKPD terdapat dalam 5 Tahap PPSP
Tahap I • Advokasi, Edukasi, Kampanye & Pendampingan
Tahap II • Penyiapan kelembagaan
Tahap III • Penyusunan Rencana Strategis
Tahap IV • Penyusunan Memorandum Program
Tahap V • Implementasi
Tahap VI • Pemantauan dan Evaluasi
Bidang Kesehatan Berperan Penuh dalam Tahap 1 PPSP
PEMBAGIAN PERAN 1 : KEMENTERIAN KESEHATAN
No Peran Kegiatan Pokok Sumber Pendanaan
1 Kementerian Kesehatan
• Pengembangan Regulasi (DAK, BOK, GIBK, Institusionalisasi Capacity Building) • Pengembangan NSPK (Modul TOT, Pedoman Pelaksana/Manlak & Pedoman Teknis/Manis) • Advokasi , Sosialisasi dan pemasaran program sanitasi • Fasilitasi (Kemitraan, CSR) • Capacity Building Nasional dan Provinsi (TOT EHRA, TOT Wirausaha Sanitasi, TOT Managemen PKAM, Pelatihan Penyegaran Sanitarian) • Pengembangan Media KIE Nasional • Fasilitasi Database EHRA • Penjaminan Kualitas
APBN MA 24 APBN MA 33 Donor/Mitra CSR
PEMBAGIAN PERAN 2 : DINAS KESEHATAN PROVINSI
No Peran Kegiatan Pokok Sumber Pendanaan
2 Dinas Kesehatan Provinsi
• Advokasi dan Fasilitasi skala provinsi dan kabupaten • Sosialisasi NSPK • Capacity Building Provinsi dan Kabupaten • Pengembangan Media KIE Provinsi • Penjaminan Kualitas • Konsolidasi Data Base EHRA
APBN MA 24 (Dekonsentrasi) APBD I Donor/Mitra CSR
PEMBAGIAN PERAN 3 : DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
No Peran Kegiatan Pokok Sumber Pendanaan
3 Dinas Kesehatan Kabupaten
• Kajian Risiko Kesehatan Lingkungan (EHRA-Environmental Health Risk Assessment ) • Inspeksi Sarana Sanitasi • Proteksi Sumber Air Minum • Pemicuan & Monitoring Pasca Pemicuan • Promosi Higiene Sanitasi (pemberdayaan sanitarian/puskesmas) • Pelatihan Tim Kecamatan Fasilitator STBM • Penyediaan Sanitarian Kit • Penyediaan Sarana & Prasarana PL (UKBM KIT) • Pembangunan IPL dan peralatan pendukungnya di RSUD
APBN 24 (Tugas Perbantuan) APBN 24 (DAK ) APBD
No Peran Kegiatan Pokok Sumber Pendanaan
4 Puskesmas • Pendampingan penyusunan rencana kegiatan STBM
• Pemicuan Stop Buang Air Besar Sembarangan
• Pemantauan Kualitas Air Minum
BOK
PEMBAGIAN PERAN 4 : PUSKESMAS
EHRA
Penyusunan Rencana Strategis
Contoh Hasil Kajian EHRA : Peta Area Berisiko Sanitasi
&\ #Y
#Y
#
#Y
#Y
#Y
#
#Y
#Y
#Y
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
##
#
###
#
#
#
#
#
#
#
###Y
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
##
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
##
#
#
%[
#Y
BA R U G A
LA B I B IA
M O K O A U
A N D U O N U H U
P U U W A T U
AN
GG
OE
YA
LA L O D A T I
K A M B U
W A T U B A N G G A
P E T O A H A
RA
HA
ND
OU
NA
TO B IM E IT A
W A T U L O N D O
LE P O -L E P O
A B E L I D A L A M
B E N U A N IR A E
MA
TA
BU
BU
AN A W A I
TIP UL U
M A TAK E M A R A Y A
A B E L I
S A M B U L I
B E N D E
N A M B O
K A D I A
M A NG G A D U A
P U N G G O L A K A
W U N D UD O P I
W A W O M B A LA T A
W U A - W U A
LA L O LA R A
P A D A LE U
G U N U N G J A T I
K O R U M B A
SA
NU
A
W A T U -W A T U
PU
NG
GA
LO
BA
TO B U U H A
A L O L A M A
BO N G G O E Y A
TO N D O N G G E U
P U R IR A N O
SO
DO
HO
A
P U D A Y
BE
NU
-BE
NU
A
A N G G A L O M E L A I
B U N G K U TO K O
TA L IA
M A N D O N G A
M A TA IW O I
P O AS IA
A N G G IL O W U
LA P U LU
LA H U N D A P E
P O N D A M B E A
K A S IL A M P E
AN
AIW
OI
K A N D A I
W O W A W A N G G U
KE
ND
AR
I CA
DD
I
JA T I M E K A R
DA
PU
-DA
PU
RA
K A M P U N G S A LO
KEC. BARUGA
KEC. POASIA
KEC. KAMBU
KEC. ABELI
KEC. PUUWATU
KEC. MANDONGA
KEC. KENDARI
KEC. WUA-WUA
KEC. KADIA
KEC. KENDARI BARAT
4°5' LS
4°5' L
S
4° L
S
4° L
S
3°55' LS
3°5
5' L
S
122°30' BT
122°30' BT
122°35' BT
122°35' BT
Sumber :
1. Citra Ikonos Kota Kendari Tahun 2010.
2. Peta Rupabumi Kota Kendari Skala 1 : 25.000
3. RTRW Kota Kendari Tahun 2010.
4. RP4D Kota Kendari Tahun 2011.
5. Studi EHRA Kota Kendari, 2012.
PETA 5.1.
AREA BERESIKO SANITASI
KOTA KENDARI
N
Skala 1 : 85.000
1 0 1 2 3 4 km
Laut
#Y Kantor Kecamatan
&\ Kantor Walikota
%[ Kantor Gubernur
# Kantor Lurah
Batas Kecamatan
Batas Lurah
Batas Kota
Garis Pantai
Jalan
Keterangan :
PEMERINTAH DAERAH
KOTA KENDARI
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA SANITASI DAN AIR MINUM
KOTA KENDARI
2 0 1 2
Lokasi Perencanaan
INSET PETA
Kurang Beresiko
Beresiko Sedang
Resiko Tinggi
Resiko Sangat Tinggi
Hanya terangkum bila melakukan EHRA
Apakah Kabupaten/ Kota Saya sudah memiliki peta ini??
Informasi utama penyusunan Strategi Sanitasi Kab/Kota
TANTANGAN ADVOKASI KEBIJAKAN DAN KAMPANYE PPSP
Kategori kabupaten/kota yang masih rendah minat dan komitmen : Masih ada Kabupaten/Kota di suatu provinsi yang termasuk dalam kategori
rawan sanitasi belum belum menjalankan PPSP dengan optimal.
Surat Minat yang telah ditandatangani masing-masing Bupati/Walikota, serta ketersediaan anggaran dan SK Pokja dari pemerintah kabupaten/kota yang telah masuk PMU/PIU PPSP memerlukan pengawalan persetujuan legislatif (DPRD).
Advokasi, edukasi dan kampanye tidak hanya berlaku pada tahap awal (pertama) bergabung dan berkomitmen dalam pelaksanaan PPSP, namun perlu dikawal lebih lanjut dalam setiap tahapan PPSP lainnya.
Alur Penjaringan Minat Kabupaten Kota
Penyiapan Kriteria Pemilihan Kab/Kota
di Pusat
Lokakarya Nasional Penjaringan Minat
di Pusat
Penetapan Kriteria Tambahan untuk
Pemilihan Kab/Kota di Provinsi
Lokakarya Penjaringan Minat
Kab/Kota di Provinsi
Penyiapan Syarat Kesertaan di
Kab/Kota dan Provinsi
Penyerahan Surat Minat dan
Komitmen dari Kab/Kota ke Provinsi
Penyerahan Usulan dari Provinsi ke
Pusat
Penilaian dan Penetapan Kab/Kota
terpilih
Penerbitan Surat Penetapan Kab/Kota Terpilih oleh TPAMS
CONTOH SURAT MINAT
TANTANGAN ADVOKASI, EDUKASI DAN KAMPANYE PPSP
Kategori kabupaten/kota yang merampungkan produk PPSP: Kajian EHRA; Buku Putih Sanitasi (BPS); Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK); dan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Sektor Kabupaten/Kota Sosialisasi Surat Edaran Mendagri Terkait Pengelolaan PPSP Pelaksanaan EHRA dan studi untuk Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kota sebagai
bahan utama dalam perencanaan strategis (SSK dan MP).
Monitoring dan Evaluasi kinerja Pokja dalam proses pelaksanaan dan pemahaman setiap pelaku utama (key actors), dan para pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan sanitasi di daerah.
Penjaminan kualitas setiap produk PPSP.
Marketing sanitasi dan mobilisasi pendanaan (di luar APBD/APBN).
Pembelajaran, sharing pengetahuan dan pengelaman serta berbagai kisah sukses tahap penyusunan produk PPSP serta marketing sanitasi.
TANTANGAN ADVOKASI, EDUKASI DAN KAMPANYE PPSP
Kategori kabupaten/kota yang pada tahap pelaksanaan pembangunan sesuai strategi perencanaan: Penyiapan masyarakat dalam plementasi sebelum pembangunan fisik.
Pengawalan sinergi keterlibatan berbagai pemangku kepentingan pada tahap
implementasi .
Kampanye penyadaran akan pentingnnya pemeliharan sarana dan prasarana.
Pembelajaran, sharing pengetahuan dan pengelaman serta berbagai kisah sukses tahap pelaksanaan PPSP.
KESIMPULAN
Kegiatan advokasi memegang peranan penting dalam pelaksanaan program PPSP.
Pusat, provinsi maupun kabupaten/kota harus dapat menjalankan perannya masing-masing sesuai dengan SE Mendagri .
EHRA sebagai data primer untuk potret sanitasi skala kota yang dirangkum dalam Buku Putih Sanitasi, dan perencanaan strategis yang dimuat dalam Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota.
TERIMAKASIH