penjelasan sistem kerja konsesi dan perkembangan di amerika

4
3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian kontrak konsesi (Consession) Konsesi mempunyai pengertian sebagai suatu penyerahan daerah tertentu oleh pemerintah kepada perusahaan asing dalam rangka pengusahaan dan pemilikan sumber alam yang terkandung di daerah tersebut. Dalam kerjasama jenis ini, seluruh minyak dan gas bumi serta panas bumi yang dihasilkan akan menjadi milik perusahaan asing tersebut. Perusahaan asing (pengusaha) hanya berkewajiban memberikan sejumlah royalty dan pajak yang besarnya ditentukan dalam perjanjian dengan pemerintah negara. Konsesi adalah suatu bisnis yang dioperasikan di bawah sebuah kontrak atau izin yang berhubungan dengan tingkat eksklusivitas dalam sebuah bisnis dengan area geografi yang khusus. Konsesi merupakan suatu izin sehubungan dengan pekerjaan besar yang melibatkan kepentingan umum yang mana pekerjaan tersebut merupakan tugas pemerintah tetapi oleh pemerintah di berikan hak penyelenggaraan kepada konsesionaris (pemegang izin) yang bukan pejabat pemerintah. 2.2 Sistem kerja dari kontrak konsesi (Consession) Dalam konsesi negara menjamin kepada kontraktor untuk hak eksplorasi eksklusif, hak pengembangan dan produksi eksklusif untuk setiap penemuan komersial. Hal-hal yang membedakan konsesi dan PSC adalah kepemilikan hidrokarbon yang diproduksikan, kepemilikan instalasi produksi dan hal-hal apa yang merupakan bagian dari negara.

description

untuk memahami sistem kerja kontrkan konsesi perminyakan

Transcript of penjelasan sistem kerja konsesi dan perkembangan di amerika

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian kontrak konsesi (Consession)Konsesi mempunyai pengertian sebagai suatu penyerahan daerah tertentu oleh pemerintah kepada perusahaan asing dalam rangka pengusahaan dan pemilikan sumber alam yang terkandung di daerah tersebut. Dalam kerjasama jenis ini, seluruh minyak dan gas bumi serta panas bumi yang dihasilkan akan menjadi milik perusahaan asing tersebut. Perusahaan asing (pengusaha) hanya berkewajiban memberikan sejumlah royalty dan pajak yang besarnya ditentukan dalam perjanjian dengan pemerintah negara.Konsesi adalah suatu bisnis yang dioperasikan di bawah sebuah kontrak atau izin yang berhubungan dengan tingkat eksklusivitas dalam sebuah bisnis dengan area geografi yang khusus. Konsesi merupakan suatu izin sehubungan dengan pekerjaan besar yang melibatkan kepentingan umum yang mana pekerjaan tersebut merupakan tugas pemerintah tetapi oleh pemerintah di berikan hak penyelenggaraan kepada konsesionaris (pemegang izin) yang bukan pejabat pemerintah.

2.2 Sistem kerja dari kontrak konsesi (Consession)Dalam konsesi negara menjamin kepada kontraktor untuk hak eksplorasi eksklusif, hak pengembangan dan produksi eksklusif untuk setiap penemuan komersial. Hal-hal yang membedakan konsesi dan PSC adalah kepemilikan hidrokarbon yang diproduksikan, kepemilikan instalasi produksi dan hal-hal apa yang merupakan bagian dari negara.

Kepemilikan produksiSebelum dikeluarkan dari dalam tanah secara umum hidrokarbon adalah milik negara apapun jenis kontraknya. Walaupun demikian dalam konsesi kontraktor menjadi pemilik dari hidrokarbon yang diproduksikan dengan kewajiban membayar royalty dalam bentuk fisik (minyak atau gas) atau dalam bentuk tunai, pada waktu mereka dikeluarkan dari dalam tanah dan mencapai kepala sumur.

Kepemilikan instalasi hidrokarbonDalam konsesi kontraktor memiliki instalasi sampai kontraknya habis. Ketika kontraknya habis instalasi diserahkan kepada negara tanpa kompensasi oleh kontraktor. Negara bebas menggunakan sesukanya jika masih berguna secara ekonomi dan sebagai alternatif negara dapat meminta kontraktor untuk membuang sebagian atau seluruh instalasi dengan biaya kontraktor jika tidak ingin menggunakannya. Kontraktor dapat menggunakan instalasi lagi untuk produksi dari penemuan lain di negara yang sama.

Sumber pendapatan untuk negaraPada konsesi negara memperoleh pendapatan melalui sumber-sumber berikut : Bonus (penandatanganan atau produksi). Fee permukaan. Royalty atas produksi. Pajak atas pendapatan. Dalam beberapa kasus terdapat pajak kelebihan keuntungan (excess profit tax).Pada kebanyakan negara walaupun dimana tidak benar-benar ada kontrak, beberapa term ditetapkan pada hari ijin diberikan (royalty excess profit tax) tetapi pajak dan keuntungan berdasarkan hukum pajak umum, sehingga dapat berubah dari waktu ke waktu. Sebagai contoh telah terjadi penurunan pajak secara berturut-turut di Inggris, Norwegia dan Belanda pada akhir-akhir ini dan industri perminyakan diuntungkan karenanya.Ketentuan yang berlaku pada konsesi migas antara lain : Kontraktor bertindak selaku operator sekaligus bertanggung jawab atas manajemen operasi. Kepemilikan minyak dan gas bumi berada di tangan kontraktor. Kepemilikan aset berada di tangan kontraktor dengan batasan tertentu. Negara mendapat pembagian pembayaran royalti dihitung dari tingkat produksi tertentu. Pajak penghasilan dikenakan kepada kontraktor dari keuntungan bersih (pajak penghasilan dan pajak tanah).

2.3 Negara yang menggunakan sistem kontrak konsesi (Consession)Pengusahaan minyak dan gas bumi membutuhkan investasi yang besar, teknologi tinggi serta resiko yang besar pula. Sama seperti bisnis lainnya, pengusahaan migas bertujuan untuk mencari keuntungan. Terkait pengusahaan migas ini, secara umum terdapat dua sistem kontrak yaitu sistem yang didasarkan pada royalti/tax system (konsesi) dan sistem kontrak.Sistem konsesi sesuai terminologinya, pemerintah melimpahkan kepada investor hak untuk mengeksplorasi, memproduksikan dan menjual minyak dan mengelola operasi. Sebagai imbalannya, pemerintah menerima royalty dan pajak pendapatan. Pemerintah tidak berpartisipasi atau mengontrol proyek, sehingga kontraktor menyukai model ini.Sistem konsesi juga memiliki kontrak lebih sedikit dan kurang fleksibel dibandingkan bentuk-bentuk lainnya. Sistem konsesi banyak dipilih oleh negara-negara maju, antara lain Austalia, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Norwegia, Angola, Brazil, Rusia.Di negara Amerika Serikat memakai sistem kontrak konsesi, dalam sistem kontrak konsesi ini kontraktor juga memiliki kekuasaan untuk mengelola minyak dan gas bumi, mulai dari eksplorasi, produksi hingga penjualan minyak dan gas bumi. Pemerintah sama sekali tidak terlibat didalam managemen operasi ini, bahkan sampai dalam tahap penjualan minyak dan gas bumi yang diproduksi oleh kontraktor. Dengan adanya hak penuh yang dimiliki kontraktor dalam melakukan kegiatan usaha minyak dan gas bumi, maka sistem konsesi ini identik dengan adanya private ownership.Dalam private ownership maka kepemilikan swasta atas kekayaan alam diakui dan kepemilikan berdasarkan sistem konsesi tersebut adalah hak milik. Seperti yang kita ketahui hak milik merupakan hak turun temurun, tak terbatas dan tidak dapat diganggu gugat sehingga jika kontraktor telah mendapatkan kontrak konsesi maka terhadap wilayah kerja tersebut sudah sepenuhnya menjadi kepemilikan kontraktor sampai dengan jangka waktu konsesi tersebut.Di amerika serikat berdasarkan rule of capture, pemilik tanah memiliki hak (title) atas minyak dan gas bumi yang diproduksikan dari sumur yang di bor diatas tanah miliknya atau pemilik hak atas tanah juga menjadi milik minyak dan gas yang terkandung dibawahnya. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemilikan swata (privat ownership) yang ada dalam sistem konsesi menimbulkan akibat hukum sebagai berikut : Kontraktor akan bertindak sebagai operator sekaligus bertanggung jawab, atas managemen operasi. Kepemilikan minyak dan gas bumi yang dihasilkan berada ditangan kontraktor. Kepemilikan aset berada ditangan kontraktor. Negara mendapatkan pembagian dari pembayaran royalti. Pajak penghasilan dikenakan atas keuntungan bersih (net profit). 6