PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 -...

10
EN-104 0113: Bambang Prastowo dkk. PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BUAH DAN BUNGKIL UNTUK BAHAN BAKAR NABATI (BBN) BENTUK GAS (BIOGAS) DAN BENTUK PADAT (BRIKET) DI MASYARAKAT PEDESAAN Bambang Prastowo, Dedi Soleh Effendi, dan Widi Rumini Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan – Bogor Disajikan 29-30 Nop 2012 ABSTRAK Keuntungan dan manfaat usahatani jarak pagar menjadi terbatas jika hanya memanfaatkan hasil minyaknya saja. Di lain sisi, hasil bungkil merupakan 60% dari bobot setelah biji diambil minyaknya. Biomas dari bungkil jarak pagar yang melimpah ini juga berpeluang menjadi alternatif energi dengan mengembangkannya menjadi briket dan peralatannya. Hal ini menjadi salah satu signifikansi penelitian ini untuk selanjutnya dikembangkan di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan prototipe alat cetak briket dari bungkil jarak pagar yang ekonomis, model reaktor biogas dari bungkil jarak pagar yang ekonomis, respon masyarakat terhadap teknik produksi dan produk biogas dan briket dari bungkil jarak pagar dan mendapatkan model pengembangan pemanfaatan teknik pembuatan biogas dan briket dari bungkil jarak pagar. Kegiatan penelitian akan berlangsung di laboratorium dan di lapangan atau di masyarakat. Rancangan riset untuk tahun pertama dan kedua skemanya sama, tetapi pada tahun kedua sudah menggunakan rancangan alat pembriket dan reaktor yang sudah diperbaiki berdasarkan masukan dari para pemakai contoh (masyarakat) setelah mereka merasakan menggunakannya. Lokasi kegiatan di Laboratorium Balittri Sukabumi, dan di Kecamatan Semin Kabupaten Gunung Kidul. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Dari hasil pengujian alat pembriket menunjukkan kapasitas alat cetak briket 14 lubang cetakan adalah 480 buah briket per jam. Kapasitas produksi briket sekitar 2.000-2.500 briket per hari orang kerja. Alat pembriket ini sudah dapat diproduksi oleh masyarakat. Untuk memanfaatkan briket bungkil jarak pagar, telah dibuat tungku briket sebanyak 40 tungku hasil penyempurnaan sesuai dengan masukan dari hasil uji coba di tiga lokasi. Hampir semua panelis merasa sulit untuk menyalakan briket, hanya satu panelis yang menyatakan mudah menyalakan dengan bantuan blarak (daun kelapa kering). Lama memasak setiap hari selama satu bulan adalah 20-30 menit 47,0%, 30-60 menit 26,5% dan lebih dari 60 menit 26,5%. Jumlah briket yang digunakan setiap memasak rata-rata 30-50 buah briket. Terdapat 8 Jenis yang dimasak mulai dari memasak air, nasi sampai dengan menggoreng ikan. Semua panelis menggunakan tungku untuk memasak air, dan 60% untuk memasak nasi, sedangkan jenis masakan lain sehari hari minimal 2 jenis dan maksimal 6 jenis yang dimasak menggunakan tungku. Berdasarkan data tersebut di atas, tingkat penerimaan oleh panelis cukup baik dengan beberapa koreksi terutama saringan abu dan lubang udara yang ada dibawah badan tungku.Hasil biogas sampai dengan tanggal 30 Juni 2012 gas sudah mulai terbentuk, tetapi belum dapat terlihat pada manometer. Suhu bungkil terendah yaitu 25,8 C sedangkan tertinggi dicapai pada hari ke 40 yaitu 28,8 C. Suhu kotoran yang berasa dari kotoran sapi yaitu 28 C dan yang tertinggi 30 C. pH terukur pada kotoran yang keluar adalah 6. Model pengembangan pemanfaatan limbah jarak pagar adalah setiap petani memiliki pertanaman jarak pagar sendiri yang secara kolektif melalui kelompok tani dapat membuat briket bungkil jarak pagar dimana peralatan seperti alat pres, alat pembriket dimilki oleh kelompok tanai yang berasal dari bantuan pemerintah. Kelompok tani sendiri akan mendapatkan minyak jarak pagar yang dapat dijual atau digunakan sendiri. Kata Kunci: Nilai tambah jarak pagar, briket bungkil, biogas bungkil, bahan bakar nabati, energi ramah lingkungan I. PENDAHULUAN Keberhasilan pengembangan suatu produk sangat dipengaruhi oleh nilai tambah yang dapat dihasil- kan oleh produk tersebut. Nilai tambah adalah nilai ekonomi yang dihasilkan dari aktivitas unit produksi dalam ekonomi. Nilai tambah diukur dari perbedaan antara nilai seluruh output yang dihasilkan dengan ni- lai seluruh input yang digunakan (Gittinger, 1982). Un- tuk pengembangan ke arah ini, penanganan kompo- nen teknologinya sangat perlu, karena hal itu berperan penting dalam menentukan kadar teknologi suatu pro- duk Sharif (1993). Dengan menambah kadar tekno- logi suatu input maka akan dihasilkan output yang mempunyai nilai tambah. Seperti umumnya dipahami masyarakat, bahwa jarak pagar dimanfaatkan terutama dari minyaknya, yang diperoleh dengan memeras bi- Prosiding InSINas 2012

Transcript of PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 -...

Page 1: PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-EN-TeX_19.pdf · cara memanfaatkan ... (dibuat atau pakai yg ada dan sejenis)

EN-104 0113: Bambang Prastowo dkk.

PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUIPEMANFAATAN LIMBAH BUAH DAN BUNGKIL UNTUK BAHAN

BAKAR NABATI (BBN) BENTUK GAS (BIOGAS) DAN BENTUK PADAT(BRIKET) DI MASYARAKAT PEDESAAN

Bambang Prastowo, Dedi Soleh Effendi, dan Widi Rumini

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan – Bogor

Disajikan 29-30 Nop 2012

ABSTRAK

Keuntungan dan manfaat usahatani jarak pagar menjadi terbatas jika hanya memanfaatkan hasil minyaknya saja. Dilain sisi, hasil bungkil merupakan 60% dari bobot setelah biji diambil minyaknya. Biomas dari bungkil jarak pagar yangmelimpah ini juga berpeluang menjadi alternatif energi dengan mengembangkannya menjadi briket dan peralatannya. Halini menjadi salah satu signifikansi penelitian ini untuk selanjutnya dikembangkan di masyarakat. Penelitian ini bertujuanuntuk mendapatkan prototipe alat cetak briket dari bungkil jarak pagar yang ekonomis, model reaktor biogas dari bungkiljarak pagar yang ekonomis, respon masyarakat terhadap teknik produksi dan produk biogas dan briket dari bungkil jarak pagardan mendapatkan model pengembangan pemanfaatan teknik pembuatan biogas dan briket dari bungkil jarak pagar. Kegiatanpenelitian akan berlangsung di laboratorium dan di lapangan atau di masyarakat. Rancangan riset untuk tahun pertamadan kedua skemanya sama, tetapi pada tahun kedua sudah menggunakan rancangan alat pembriket dan reaktor yang sudahdiperbaiki berdasarkan masukan dari para pemakai contoh (masyarakat) setelah mereka merasakan menggunakannya. Lokasikegiatan di Laboratorium Balittri Sukabumi, dan di Kecamatan Semin Kabupaten Gunung Kidul. Hasil akhir dari penelitianini adalah sebagai berikut: Dari hasil pengujian alat pembriket menunjukkan kapasitas alat cetak briket 14 lubang cetakanadalah 480 buah briket per jam. Kapasitas produksi briket sekitar 2.000-2.500 briket per hari orang kerja. Alat pembriketini sudah dapat diproduksi oleh masyarakat. Untuk memanfaatkan briket bungkil jarak pagar, telah dibuat tungku briketsebanyak 40 tungku hasil penyempurnaan sesuai dengan masukan dari hasil uji coba di tiga lokasi. Hampir semua panelismerasa sulit untuk menyalakan briket, hanya satu panelis yang menyatakan mudah menyalakan dengan bantuan blarak (daunkelapa kering). Lama memasak setiap hari selama satu bulan adalah 20-30 menit 47,0%, 30-60 menit 26,5% dan lebih dari60 menit 26,5%. Jumlah briket yang digunakan setiap memasak rata-rata 30-50 buah briket. Terdapat 8 Jenis yang dimasakmulai dari memasak air, nasi sampai dengan menggoreng ikan. Semua panelis menggunakan tungku untuk memasak air,dan 60% untuk memasak nasi, sedangkan jenis masakan lain sehari hari minimal 2 jenis dan maksimal 6 jenis yang dimasakmenggunakan tungku. Berdasarkan data tersebut di atas, tingkat penerimaan oleh panelis cukup baik dengan beberapa koreksiterutama saringan abu dan lubang udara yang ada dibawah badan tungku.Hasil biogas sampai dengan tanggal 30 Juni 2012 gassudah mulai terbentuk, tetapi belum dapat terlihat pada manometer. Suhu bungkil terendah yaitu 25,8 ◦C sedangkan tertinggidicapai pada hari ke 40 yaitu 28,8 ◦C. Suhu kotoran yang berasa dari kotoran sapi yaitu 28 ◦C dan yang tertinggi 30 ◦C. pHterukur pada kotoran yang keluar adalah 6. Model pengembangan pemanfaatan limbah jarak pagar adalah setiap petani memilikipertanaman jarak pagar sendiri yang secara kolektif melalui kelompok tani dapat membuat briket bungkil jarak pagar dimanaperalatan seperti alat pres, alat pembriket dimilki oleh kelompok tanai yang berasal dari bantuan pemerintah. Kelompok tanisendiri akan mendapatkan minyak jarak pagar yang dapat dijual atau digunakan sendiri.

Kata Kunci: Nilai tambah jarak pagar, briket bungkil, biogas bungkil, bahan bakar nabati, energi ramah lingkungan

I. PENDAHULUANKeberhasilan pengembangan suatu produk sangat

dipengaruhi oleh nilai tambah yang dapat dihasil-kan oleh produk tersebut. Nilai tambah adalah nilaiekonomi yang dihasilkan dari aktivitas unit produksidalam ekonomi. Nilai tambah diukur dari perbedaanantara nilai seluruh output yang dihasilkan dengan ni-lai seluruh input yang digunakan (Gittinger, 1982). Un-

tuk pengembangan ke arah ini, penanganan kompo-nen teknologinya sangat perlu, karena hal itu berperanpenting dalam menentukan kadar teknologi suatu pro-duk Sharif (1993). Dengan menambah kadar tekno-logi suatu input maka akan dihasilkan output yangmempunyai nilai tambah. Seperti umumnya dipahamimasyarakat, bahwa jarak pagar dimanfaatkan terutamadari minyaknya, yang diperoleh dengan memeras bi-

Prosiding InSINas 2012

Page 2: PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-EN-TeX_19.pdf · cara memanfaatkan ... (dibuat atau pakai yg ada dan sejenis)

0113: Bambang Prastowo dkk. EN-105

jinya. Peningkatan nilai tambah dari tanaman jarakpagar sebenarnya dapat diperoleh jika dapat diketahuicara memanfaatkan limbahnya yang sebenarnya cukupbanyak, yaitu bungkil hasil pemerasan bijinya, maupundaging buahnya.

Salah satu komoditas penghasil BBN adalah jarak pa-gar. Komoditas ini termasuk yang mendapat perhatianpemerintah maupun para ahli dalam ikut mendukungkebijakan energi nasional melalui pengembangan ba-han bakar nabati. Kendala pengembangan jarak pa-gar diantaranya adalah masih rendahnya produktivi-tas hasil, sehingga apabila petani hanya memanfaatkanminyaknya, maka pendapatan dari usahatani jarak pa-gar sangat terbatas. Pada kasus pertanaman jarak pa-gar ini, jika petani hanya mengandalkan pendapatandari pengolahan minyak saja, sampai tahun kedua cen-derung masih belum mendapat keuntungan (Kemala,2006). Padahal banyak limbah yang masih dapat di-manfaatkan seperti bungkil jarak pagar sebagai sumberenergi maupun biogasnya yang dapat dihasilkan daridigestasi bungkilnya (Prastowo, 2008a dan 2008b), dandapat mengganti fungsi minyak tanah di rumah tanggapedesaan. Hasil bungkil merupakan 60% dari bobotsetelah biji diambil minyaknya. Biomas dari bungkiljarak pagar yang melimpah ini juga berpeluang men-jadi alternatif energi dengan mengembangkannya men-jadi briket dan peralatannya.

Konsumsi minyak tanah secara nasional meningkat11%, dari 3,1 liter per bulan pada tahun 1996 menjadi3,5 liter per bulan pada tahun 1999. Jumlah total kon-sumsi minyak tanah terus meningkat lebih cepat, yaitusekitar 14%, dari 7,4 milyar liter pada tahun 1996 men-jadi 8,5 milyar liter pada tahun 1999, antara lain akibatadanya pertambaan penduduk. Walaupun masih ter-jadi kenaikan konsumsi minyak tanah yang puncaknyaterjadi pada tahun 2004, yaitu menjadi 11,846 milyarliter, tetapi tahun-tahun berikutnya terjadi penurunanmenjadi sekitar 10 milyar liter pada tahun 20061, se-hingga subsidi pemerintah khusus minyak tanah masihmencapai sekitar 34,51 triliun rupiah. Oleh karena itu,penggunaan limbah jarak pagar sebagai sumber energiperlu mendapat perhatian lebih banyak di masa yangakan datang.

Bagi masyarakat yang menanam tanaman jarak pa-gar apalagi di daerah pedesaan terpencil, teknologi inidiharapkan dapat menjadi sumber nilai tambah baru.Bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan dengan ak-ses sumber energy yang terbatas, teknologi ini diharap-kan dapat menjadi alternatif penyediaan sumber energisecara lokal yang murah dan bersih lingkungan. Benefitusahatani jarak pagar sangat minimum jika hanya me-manfaatkan untuk sumber energi dari hasil minyaknyasaja, padahal hasil bungkil merupakan 60% dari bobotbiji setelah diperas minyaknya. Biomas yang me-limpah ini juga berpeluang menjadi alternatif energi

dengan mengembangkannya menjadi briket dan per-alatannya. Dengan demikian terbuka salah satu pelu-ang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatpedesaan melalui pemanfaatan hasil penelitian ini. Halini menjadi salah satu signifikansi penelitian ini untukselanjutnya dikembangkan di masyarakat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkanmodel alat cetak briket dari bungkil jarak pagar yangekonomis, model reaktor biogas dari bungkil jarak pa-gar yang ekonomis, respon masyarakat terhadap teknikproduksi dan produk biogas dan briket dari bungkiljarak pagar dan mendapatkan model pengembanganpemanfaatan teknik pembuatan biogas dan briket daribungkil jarak pagar.

Efek dari diseminasi hasil riset ini diharapkanakan semakin membuka wawasan dan pengetahuanmasyarakat sekaligus membuka peluang baru bagipemanfaatan jarak pagar di daerah-daerah terpencil.Perkiraan manfaat dari hasil kegiatan ini adalah diper-olehnya nilai tambah komoditas perkebunan khusus-nya jarak pagar melalui pemanfaatannya untuk ba-han bakar nabati sehingga berdampak kepada berkem-bangnya industri pertanian dan pemanfaatan bahanbakar nabati oleh masyarakat dalam rangka men-dukung program nasional penghematan penggunaanbahan bakar minyak dan energi umumnya serta men-dukung pelestarian lingkungan. Secara substansial,pengembangan teknologi pemanfaatan bungkil jarakpagar sebagai bahan bakar nabati akan merangsangsekakligus memberi semangat baru bagi masyarakatyang sudah berusahatani jarak pagar untuk menda-patkan penghasilan baru ataupun nilai tambah darijarak pagar, terutama bagi daerah-daerah yang lahan-nya tidak dapat dimanfaatkan untuk jenis tanaman se-lain jarak pagar. Selain akan tersedia alternatif sumberenergi, diharapkan juga akan tercipta peluang lapanganpekerjaan baru dengan menghasilkan tungku-tungkupedesaan bagi bengkel-bengkel pedesaan. Selain itu,diharapkan akan terdorong juga kegiatan agroindustriatau kegiatan produktif lainnya dengan memanfaatkansumber energi dari limbah bungkil dan kulit buah jarakpagar.

II. METODOLOGIA. Bahan

Bungkil jarak pagar dari hasil samping pemerasanbiji akan digunakan sebagai BBN bentuk padat (briket)dan menghasilkan BBN bentuk gas (biogas). Bahanyang dipakai adalah:

1. Biji jarak pagar seri IP-2

2. Bungkil jarak pagar

3. Kulit/daging buah jarak pagar

4. Arang aktif

Prosiding InSINas 2012

Page 3: PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-EN-TeX_19.pdf · cara memanfaatkan ... (dibuat atau pakai yg ada dan sejenis)

EN-106 0113: Bambang Prastowo dkk.

5. Kotoran ternak besar (sapi) dan bahan bantu lain

Peralatan yang digunakan adalah:

1. Mesin pemeras biji jarak pagar (sudah ada)

2. Tangki reaktor biogas (dibuat)

3. Tungku bakar untuk briket (dibuat)

4. Kompor biogas sederhana (diadakan)

5. Peralatan pembuat briket (dibuat atau pakai yg adadan sejenis)

6. Manometer dan alat bantu lain

B. MetodeKegiatan penelitian meliputi kegiatan laborato-

rium/workshop dan lapangan di masyarakat. Kegi-atan di laboratorium/workshop terutama untuk men-dukung percobaan pembuatan briket dan penyiapanbahan limbah serta mendukung analisis kandungankalori limbah, sedangkan kegiatan lapangan un-tuk mendukung penerapan penggunaan/pemanfaatanlimbah sebagai BBN dalam menghasilkan energimelalui pemanfaatan briket dan biogas dari bungkiljarak pagar. Kegiatan dalam penelitian dan pengem-bangan ini terdiri atas:

B-1. Penelitian dan rekayasa model produksi briketdari bungkil jarak pagar

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwaprototipe alat cetak briket dan tungku briketnyatelah dapat dioperasikan dan berfungsi secara baik.Rekayasa model produksi briket dilakukan melaluipembuatan prototipe alat pembuat briket di satubengkel sederhana masyarakat dan didampingipengembangannya di laboratorium untuk mengeval-uasi produk buatan bengkel masyarakat, sekaligusmenguji fungsionilnya di laboratorium maupun pe-ngujian skala penuh di lapangan. Pengujian pembuatandi bengkel masyarakat bermanfaat untuk kelayakanpembuatan sedangkan pengujian di laboratoriumuntuk menguji fungsionil alat tersebut. Pengamatandata dilakukan terhadap kapasitas dan kemudahanpengoperasian alat. Produk briket yang dihasilkan darialat ini juga diuji fungsionilnya untuk memasak airyang merupakan salah satu metode baku penilaian efi-siensi pemanasan dan bermanfaatnya briket tersebut.Lokasi Gunung Kidul.

B-2. Penelitian dan rekayasa model biogas daribungkil jarak pagar skala laboratorium

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwaprototipe reaktor biogas telah dapat dioperasikan danberfungsi secara baik. Rekayasa model produksi bio-gas dilakukan melalui pembuatan prototipe reaktor di

laboratorium untuk sekaligus menguji fungsionilnya.Pengamatan data dilakukan terhadap kapasitas dankemudahan pengoperasian alat. Produk biogas yanghasilkan dari reaktor ini juga diuji fungsionilnya untukmemasak air yang merupakan salah satu metode bakupenilaian efisiensi pemanasan dan bermanfaatnya bio-gas tersebut. Lokasi Sukabumi

B-3. Evaluasi respon masyarakat terhadap teknik pro-duksi dan produk briket dari bungkil jarak pagar

Uji coba penggunaan briket dari bungkil jarak pagarpada rumah tangga perlu dilakukan untuk mengetahuitingkat penerimaan masyarakat terhadap teknologi ini.Uji coba dilakukan dengan membagikan tungku briketdan briket bungkil jarak pagar pada dua kelompokrumah tangga. Masing-masing kelompok terdiri dari 20rumahtangga. Data dan informasi diamati adalah ten-tang tingkat penerimaan teknologi briket dari bungkiljarak pagar, lamanya pemakaian tungku briket per hari,banyaknya pemakaian briket per hari serta tanggapanrumah tangga pemakai tentang kemudahan dan kesuli-tan pemakaian briket dikumpulkan dari rumah tanggasampel. Data dan informasi yang telah dikumpulkandianalisis secara kuantitatif dan kualitatif dan diban-dingkan dengan pemakaian bahan bakar yang biasamereka gunakan. Lokasi Gunung Kidul Jogyakarta

B-4. Mendapatkan model pengembangan peman-faatan teknik pembuatan briket dari bungkiljarak pagar

Pemanfaatan teknologi bahan bakar nabati briketdari bungkil jarak pagar haruslah dilakukan melaluicara yang tepat dengan mempertimbangkan segala fak-tor yang mempengaruhinya. Untuk itu pembuatanmodel pengembangan pemanfaatan teknik pembuatanbriket perlu dilakukan dengan mempertimbangkan ob-jektifitas setiap aktor (pemangku kepentingan).

Analisis energi dilakukan dengan cara mengukurkandungan gas methane dan lainnya dari biogas dankandungan kalori dalam briket. Sedangkan evaluasi ki-nerja dilakukan dengan indikator yang sederhana danbaku yaitu melalui pemanasan air sampai mendidih,dengan mengukur selisih suhu dari awal sampai airmendidih dan volume air yang dididihkan. Dengandata ini dapat diketahui energi yang dihasilkan dan di-gunakan serta efisiensi pemanasannya. Analisis energiini terutama dilakukan laboratorium/workshop di Bo-gor dari hasil kegiatan di Kebun Induk Jarak Pagar Su-kabumi.

C. Rancangan RisetSeperti skema pada TABEL 1, kegiatan penelitian akan

berlangsung di laboratorium dan di lapangan atau dimasyarakat. Rancangan riset untuk tahun pertamadan kedua skemanya sama, tetapi pada tahun ke-dua sudah menggunakan rancangan alat pembriketdan reaktor yang sudah diperbaiki berdasarkan ma-

Prosiding InSINas 2012

Page 4: PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-EN-TeX_19.pdf · cara memanfaatkan ... (dibuat atau pakai yg ada dan sejenis)

0113: Bambang Prastowo dkk. EN-107

sukan dari para pemakai contoh (masyarakat) sete-lah mereka merasakan menggunakannya. Selain itu,pada tahun kedua akan menggunakan contoh yanglebih banyak, yaitu untuk tahun pertama sejumlah 10-15 rumah tangga dan untuk tahun kedua adalah 15-20rumah tangga.

Bentuk briket adalah silinder diameter 25 cm dantinggi 27 cm. Alat pembriket digunakan sistem tekananmanual (tidak pakai enjin), seperti sistem dongkrak mo-bil, dengan lubang cetak masing berjumlah 14 untukbriket bentuk silinder. Briket dibuat dari campuranbungkil 95% dan arang aktif 5%. Tungku briket digu-nakan tungku dengan silinder ruang bakar berdiameter6 inchi (sekitar 15,24 cm), tinggi ruang bakar sekitar 10cm (GAMBAR 5 dan GAMBAR ??).

Reaktor biogas dibuat setara dengan volume 2×220liter (GAMBAR ??). Dipilih ukuran tersebut yang samadengan dua kali drum minyak agar penerapannya dilapangan mudah. Satu minggu pertama reaktor di-isi dengan kotoran ternak sapi dicampur air sejumlah60% dari volume reaktor sebagai pemicu terjadinya di-gestasi, selanjutnya setelah satu minggu reaktor secararutin diberi perlakuan pemberian bungkil 2 kg bungkilyang dicampur air 20 liter dengan variasi interval pem-berian setiap 7 hari, 12 hari dan 17 hari. Limbah pa-dat dan cair dari reaktor dicoba kembali untuk diisikanke dalam drum rektor baru berikutnya untuk mem-produksi biogas. Biogas ditampung di dalam plastikpenampung dan tempatnya disesuaikan dengan lokasipercobaan, tetapi diusahakan sedekat mungkin denganreaktor untuk penghematan bahan. Alat pembriket dantungkunya dibuat di bengkel masyarakat sedangkanreaktor biogas dibuat di laboratorium atau memakaireaktor yang sudah ada atau dibuat kembali. Penga-matan dilakukan terhadap parameter seperti skemapada TABEL 1.

Penelitian tentang tingkat penerimaan masyarakatterhadap teknologi pembuatan dan penggunaan briketdari bungkil jarak pagar dilakukan dalam tiga taha-pan. Tahapan dalam uji coba dapat dijelaskan sebagaiberikut:

1. Sosialisasi briket dan tungku briket serta tungkupada rumah tangga. Rumah tangga sasaran dalamsosialisasi ini adalah rumah tangga yang memi-liki akses untuk mendapatkan bungkil jarak pa-gar seperti rumah tangga yang sekitarnya terdapatpotensi ataupun pertanamn tanaman jarak pagar.

2. Observasi tingkat penerimaan briket dan tungkubriket dari bungkil jarak pagar. Observasi diper-lukan untuk mengetahui sejauh mana masyarakatmenyukai penggunaan briket dan tungku briketdari bungkil jarak pagar jika dibandingkan denganbahan bakar yang selama ini digunakan. Alat yangakan digunakan untuk observasi ini adalah kui-

sioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan seputarpenggunaan briket dan tungkunya. Dari kuisionerini akan dilakukan analisis data secara deskriptifkualitatif tentang tingkat penerimaan masyarakat.

3. Pendataan konsumsi bahan bakar nabatibriket dari bungkil jarak pagar pada masing-masing rumah tangga dan perhitungan manfaatekonominya.

III. HASIL DAN PEMBAHASANSampai dengan bulan ke sepuluh Nopember 2012

hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

A. Penelitian dan rekayasa model produksi briketdari bungkil jarak pagar

Dari hasil pengujian alat pembriket yang dilakukandi bengkel alat Balittri Pakuwon Sukabumi menun-jukkan kapasitas alat cetak briket 14 lubang cetakanadalah 480 buah briket per jam. Alat ini dapat dibuat dibengkel masyarakat secara mudah dan hanya memer-lukan waktu 3-4 hari saja, setelah melihat contohprototipenya saja. Alat cetak yang dibuat bengkelmasyarakat tersebut hasilnya cukup bagus dan samadengan prototipenya dan sama mudahnya jika diop-erasikan. Briket yang dihasilkannyapun seragam danbaik. Alat pembriket ini sudah dapat diproduksi dandimanfaatkan oleh masyarakat, karena sudah mampudibuat oleh bengkel yang ada di masyarakat dan hasilpembuatannyapun layak untuk dioperasikan.

Kapasitas produksi briket sekitar 2.000-2.500 briketper hari orang kerja, mulai dari pembuatan bahanbriket hingga pencetakan briket. Hasil analisis lab-oratorium yang dilakukan pada tahun pertama kan-dungan kalori briket bungkil jarak pagar tersebut se-kitar 4.276 cal/gr, yang berarti sekitar 40% kandungankalori kerosene yang mencapai 10.281 cal/gr. Briketterdiri atas bungkil jarak pagar yang dicampur denganarang aktif dan kanji. Bungkil ini merupakan hasil sam-ping dari perasan biji jarak yang menghasilkan minyak,dalam bungkil jarak jagar masih terkandung minyak se-kitar 6-9%. Briket dibuat dari campuran bungkil 95%dan arang aktif 5% dan ditambah kanji 5% dari cam-puran bungkil dan arang aktif (GAMBAR 1a dan GAM-BAR 1b)). Dari setiap 100 kg biji jarak pagar akan di-dapat sekitar 63 kg bungkil yang dapat digunakan un-tuk produksi briket Dari setiap 1 kg bungkil jarak pagarbasah bisa diproduksi sekitar 60 briket dengan berat se-kitar 15 gr/briket.

Dalam menghasilkan minyak nabati, proses pe-merasan biji jarak pagar juga menghasilkan cake ataubungkil dari biji yang diperas. Kandungan minyakdalam biji jarak pagar berdasarkan ekstraksi di labora-torium adalah maksimal 35% (Hasnam et al., 2007), se-dangkan jika biji diperas dengan mesin menghasilkansekitar 25-28% bahkan bisa 30% (Sugiri, 2006; Dibyo

Prosiding InSINas 2012

Page 5: PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-EN-TeX_19.pdf · cara memanfaatkan ... (dibuat atau pakai yg ada dan sejenis)

EN-108 0113: Bambang Prastowo dkk.

TABEL 1: Skema Pelaksanan Kegiatan Riset dan Parameter Utamanya

dan Bambang, 2007) atau biasanya disebut sebagairendemen. Hal ini berarti di dalam bungkil jarakpagar masih terkandung minyak sekitar 6-9%. Jikapemerasan biji hanya menghasilkan maksimal 35%,maka bungkil yang dihasilkan adalah bobotnya se-kitar 65%. Oleh karena itu, dengan menggunakantungku khusus, bungkil tersebut masih dapat dibakardalam bentuk briket dan dimanfaatkan untuk keper-luan rumah tangga bahkan bungkil tersebut dapatdidigestasi dalam tangki reaktor sederhana dan de-ngan campuran sedikit kotoran ternak dan dapatmenghasilkan biogas (Prastowo, 2008a dan 2008b; In-drawanto dan Pranowo, 2008).

Untuk memanfaatkan briket bungkil jarak pagar,telah dibuat tungku briket sebanyak 40 tungku. Tungkuyang dibuat tersebut adalah hasil penyempurnaansesuai dengan masukan dari hasil uji coba di tigalokasi, yaitu di Desa Payung Makmur, KecamatanPabian, Kabupaten Lampung Tengah, Desa Palasaridan Parungkuda, Kecamatan Parungkuda KabupatenSukabumi dan di Desa Purnakarya, Kecamatan Tan-ralili Kabupaten Maros. Tungku ini akan digunakan un-tuk evaluasi respon masyarakat terhadap penggunaanbriket bungkil jarak pagar di Desa Kalitekuk Kecamatan

Semin Kabupaten Gunung Kidul (GAMBAR 2).Untuk kegiatan pengujian alat pembriket dan

tungku di lapang terlebih dahulu dilaksanakan pe-latihan penggunaan alat model pembuat briket sertapelatihan penggunaan tungku briket bungkil jara pa-gar. Para panelis dibagi kedalam lima kelompok kerjaberdasarkan dusun, terdapat lima dusun yang masing-masing dusun diwakili 2 sampai 5 panelis yang telahterpilih sebelumnya. Jumlah anggota peserta dalam ke-giatan ini adalah sebanyak 20 panelis yang berasal dariDusun Gebang, Dusun Tambiran Kidul, Dusun Kluwih,Dusun Klampok, dan Dusun Kalialang (Lampiran 1).

Di desa tersebut pernah dibentuk lembaga Desa

GAMBAR 1: Cara membuat adonan briket dari bungkil jarak pagar.

Prosiding InSINas 2012

Page 6: PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-EN-TeX_19.pdf · cara memanfaatkan ... (dibuat atau pakai yg ada dan sejenis)

0113: Bambang Prastowo dkk. EN-109

TABEL 2: Hasil pengamatan tekanan dan suhu pada Reaktor Biogas. (#1/2)NO. TGL/BLN/THN MANO

METERSUHUBUNGKIL

SUHUKOTORANKELUAR

SUHURUANGAN

pH.KOTORANKELUAR

1 18/4/2012 0 27,7 ◦C 29,6 ◦C 29,8 ◦C 62 19/4/2012 0 26,2 ◦C 29,6 ◦C 30,0 ◦C -3 21/4/2012 0 26,4 ◦C 29,6 ◦C 29,0 ◦C -4 22/4/2012 0 26,8 ◦C 29,8 ◦C 30,2 ◦C -5 23/4/2012 0 27,6 ◦C 29,8 ◦C 30,6 ◦C -6 24/4/2012 0 27,6 ◦C 28,0 ◦C 30,6 ◦C -7 25/4/2012 0 25,8 ◦C 29,6 ◦C 30,0 ◦C -8 26/4/2012 0 26,0 ◦C 28,4 ◦C 30,2 ◦C 69 27/4/2012 0 27,8 ◦C 29,6 ◦C 31,4 ◦C -10 28/4/2012 0 26,8 ◦C 29,8 ◦C 30,8 ◦C -11 29/4/2012 0 27,6 ◦C 29,6 ◦C 30,2 ◦C -12 30/4/2012 0 27,6 ◦C 29,8 ◦C 30,6 ◦C -13 1/5/2012 0 26,0 ◦C 29,6 ◦C 30,6 ◦C -14 2/5/2012 0 26,0 ◦C 29,6 ◦C 30,8 ◦C -15 3/5/2012 0 26,0 ◦C 29,6 ◦C 30,0 ◦C 616 4/5/2012 0 26,8 ◦C 29,6 ◦C 29,6 ◦C -17 5/5/2012 0 26,2 ◦C 29,6 ◦C 30,6 ◦C -18 6/5/2012 0 27,0 ◦C 29,8 ◦C 30,6 ◦C -19 7/5/2012 0 25,8 ◦C 29,6 ◦C 30,0 ◦C -20 8/5/2012 0 25,8 ◦C 29,6 ◦C 30,0 ◦C -21 9/5/2012 0 26,0 ◦C 28,4 ◦C 30,2 ◦C 622 10/5/2012 0 27,8 ◦C 29,6 ◦C 31,4 ◦C -23 11/5/2012 0 26,8 ◦C 29,8 ◦C 30,8 ◦C -24 12/5/2012 0 27,6 ◦C 29,6 ◦C 30,2 ◦C -25 13/5/2012 0 27,6 ◦C 29,8 ◦C 30,6 ◦C -26 14/5/2012 0 27,7 ◦C 29,6 ◦C 30,6 ◦C -27 15/5/2012 0 26,2 ◦C 29,6 ◦C 30,8 ◦C -28 16/5/2012 0 26,4 ◦C 29,6 ◦C 30,0 ◦C 629 17/5/2012 0 26,0 ◦C 29,8 ◦C 30,0 ◦C -30 18/5/2012 0 26,0 ◦C 28,0 ◦C 29,0 ◦C -31 19/5/2012 0 25,8 ◦C 29,6 ◦C 30,0 ◦C -32 20/5/2012 0 26,0 ◦C 28,4 ◦C 30,2 ◦C 633 21/5/2012 0 26,0 ◦C 29,6 ◦C 29,8 ◦C -34 22/5/2012 0 26,0 ◦C 29,6 ◦C 30,0 ◦C -35 23/5/2012 0 25,4 ◦C 29,6 ◦C 30,2 ◦C -36 24/5/2012 0 25,8 ◦C 29,8 ◦C 30,0 ◦C -37 25/5/2012 0 28,0 ◦C 29,7 ◦C 30,0 ◦C 638 26/5/2012 0 27,6 ◦C 29,8 ◦C 31,4 ◦C -39 27/5/2012 0 26,8 ◦C 29,6 ◦C 30,8 ◦C -40 28/5/2012 0 28,8 ◦C 30,0 ◦C 30,2 ◦C -41 29/5/2012 0 27,6 ◦C 29,8 ◦C 30,6 ◦C -42 30/5/2012 0 26,2 ◦C 29,6 ◦C 30,8 ◦C 6-43 31/5/2012 0 25,8 ◦C 29,8 ◦C 30,0 ◦C -44 1/6/2012 0 26,0 ◦C 29,6 ◦C 29,8 ◦C -45 2/6/2012 0 26,0 ◦C 29,6 ◦C 30,0 ◦C -46 3/6/2012 0 25,8 ◦C 29,6 ◦C 30,2 ◦C -47 4/6/2012 0 25,8 ◦C 29,8 ◦C 30,0 ◦C -48 5/6/2012 0 28,0 ◦C 29,7 ◦C 30,0 ◦C 649 6/6/2012 0 27,6 ◦C 29,8 ◦C 31,4 ◦C -50 7/6/2012 0 26,8 ◦C 29,6 ◦C 30,8 ◦C -

Prosiding InSINas 2012

Page 7: PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-EN-TeX_19.pdf · cara memanfaatkan ... (dibuat atau pakai yg ada dan sejenis)

EN-110 0113: Bambang Prastowo dkk.

TABEL 2: Hasil pengamatan tekanan dan suhu pada Reaktor Biogas. (#2/2)NO. TGL/BLN/THN MANO

METERSUHUBUNGKIL

SUHUKOTORANKELUAR

SUHURUANGAN

pH.KOTORANKELUAR

51 8/6/2012 0 26,0 ◦C 29,8 ◦C 30,8 ◦C -52 9/6/2012 0 25,4 ◦C 29,7 ◦C 30,2 ◦C -53 10/6/2012 0 25,8 ◦C 29,8 ◦C 30,6 ◦C -54 11/6/2012 0 28,0 ◦C 29,6 ◦C 30,8 ◦C 655 12/6/2012 0 27,6 ◦C 30,0 ◦C 30,8 ◦C -56 13/6/2012 0 26,8 ◦C 29,8 ◦C 30,1 ◦C -57 14/6/2012 0 28,7 ◦C 29,6 ◦C 31,4 ◦C -58 15/6/2012 0 27,6 ◦C 29,8 ◦C 30,8 ◦C -59 16/6/2012 0 26,2 ◦C 29,7 ◦C 31,4 ◦C -60 17/6/2012 0 26,2 ◦C 29,6 ◦C 30,0 ◦C 661 18/6/2012 0 26,4 ◦C 29,8 ◦C 29,0 ◦C -62 19/6/2012 0 27,8 ◦C 29,6 ◦C 30,0 ◦C -63 20/6/2012 0 26,8 ◦C 29,8 ◦C 30,2 ◦C -64 21/6/2012 0 27,8 ◦C 28,0 ◦C 31,4 ◦C -65 22/6/2012 0 26,0 ◦C 29,6 ◦C 30,8 ◦C -66 23/6/2012 0 26,0 ◦C 28,4 ◦C 30,2 ◦C 667 24/6/2012 0 25,8 ◦C 29,6 ◦C 30,6 ◦C -68 25/6/2012 0 26,0 ◦C 29,8 ◦C 30,6 ◦C -69 26/6/2012 0 27,8 ◦C 29,6 ◦C 30,8 ◦C -70 27/6/2012 0 26,8 ◦C 29,8 ◦C 30,0 ◦C -71 28/6/2012 0 27,6 ◦C 29,6 ◦C 30,0 ◦C -72 29/6/2012 0 27,6 ◦C 29,8 ◦C 29,0 ◦C 673 30/6/2012 0 27,6 ◦C 29,6 ◦C 29,0 ◦C 6

Mandiri Energi dan telah mendapat bantuan peralatanseperti alat pengupas biji jarak, alat pres, dan kom-por biji. Kebun jarak pagar yang ada tersebar dimasyarakat, namun sebagian sudah diganti dengan ta-naman palawija. Kompor biji dianggap masyarakatsulit digunakan kerena untuk dapat menyala memer-

GAMBAR 2: Peserta sedang praktek menggunakan alat cetak briket.

lukan waktu yang lama dan berasap.

B. Penelitian dan rekayasa model biogas daribungkil jarak pagar skala laboratorium

Rekayasa model produksi biogas dilakukan melaluipembuatan prototipe reaktor di laboratorium untuksekaligus menguji fungsionilnya (GAMBAR 3). Produkbiogas yang hasilkan dari reaktor ini juga akan di-uji fungsionilnya untuk memasak air yang merupakansalah satu metode baku penilaian efisiensi pemanasandan bermanfaatnya biogas tersebut.

Hasil sampai dengan tanggal 30 Juni 2012 disaji-kan pada TABEL 2. berikut: Gas sudah mulai terben-

GAMBAR 3: Praktek penggunaan tungku briket bungkil jarak pa-gar.

Prosiding InSINas 2012

Page 8: PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-EN-TeX_19.pdf · cara memanfaatkan ... (dibuat atau pakai yg ada dan sejenis)

0113: Bambang Prastowo dkk. EN-111

GAMBAR 4: Reaktor biogas dari bungkil jarak pagar.

tuk, tetapi belum dapat terlihat pada manometer. Haltersebut kemungkinan dikarenakan gas yang terbentukbelum mampu menekan air pada alat manometer. Suhubungkil terendah yaitu 25,8 ◦C sedangkan tertinggi di-capai pada hari ke 40 yaitu 28,8 ◦C. Suhu kotoran yangberasa dari kotoran sapi yaitu 28 ◦C dan yang tertinggi30 ◦C. Untuk suhu rungan terendah yitu 29 ◦C. danyang tertinggi 31.4 ◦C. pH terukur pada kotoran yangkeluar adalah 6.

C. Evaluasi respon masyarakat terhadap teknik pro-duksi dan produk briket dari bungkil jarak pagar

Penelitian tentang tingkat penerimaan atau responmasyarakat terhadap teknologi pembuatan dan peng-gunaan briket dari bungkil jarak pagar dilakukandalam tiga tahapan, yaitu Sosialisasi briket dan tungkubriket serta tungku pada rumah tangga, observasitingkat penerimaan briket dan tungku briket daribungkil jarak pagar, dan pendataan konsumsi bahanbakar nabati briket dari bungkil jarak pagar padamasing-masing rumah tangga dan perhitungan man-faat ekonominya.

Sosialisasi kegiatan penelitian ini diawali denganmengunjungi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabu-paten Gunung Kidul sekaligus untuk menentukancalon lokasi dan calon panelis/responden. Hasildiskusi dengan Dinas Kehutanan dan perkebuananDesa Kalitekuk Kecamatan Semen disepakati sebagailokasi kegiatan penelitian sesuai denga sasaran dari ke-giatan, yaitu bagi masyarakat yang menanam tanamanjarak pagar terutama di daerah pedesaan yang jauhdari perkotaan, teknologi ini diharapkan dapat menjadisumber nilai tambah baru serta bagi masyarakat yangtinggal di pedesaan dengan akses sumber energy yangterbatas, teknologi ini diharapkan dapat menjadi alter-natif penyediaan sumber energi secara lokal yang mu-rah dan bersih lingkungan.

Data yang diperoleh dari kuisioner menunjukkanbahwa, hampir semua panelis merasa sulit untukmenyalakan briket, hanya satu panelis yang menyata-kan mudah menyalakan dengan bantuan blarak (daunkelapa kering). Lama memasak setiap hari selama satubulan adalah 20-30 menit 47,0%, 30-60 menit 26,5% danlebih dari 60 menit 26,5%. Jumlah briket yang digu-nakan setiap memasak rata-rata 30-50 buah briket. Ter-

dapat 8 Jenis yang dimasak mulai dari memasak air,nasi sampai dengan menggoreng ikan. Semua panelismenggunakan tungku untuk memasak air, dan 60% un-tuk memasak nasi, sedangkan jenis masakan lain seharihari minimal 2 jenis dan maksimal 6 jenis yang dimasakmenggunakan tungku.

Sebagai tindak lanjut dari saran penyempurnaantungku briket bungkil jarak pagar dari panelis telahdibuat tungku baru (GAMBAR 4). Tungku ini sudahdibagikan kembali kepada panelis untuk digunakan.

GAMBAR 5: Tungku sebelum diperbaiki (kiri) dan tungku sesedahdiperbaiki (kanan).

Pendataan konsumsi bahan bakar pada masing-masing rumah tangga dilakukan terhadap 20 panelis,Dari 20 panelis hanya 8-10 orang yang tidak memi-liki alat memasak nasi (Rice cooker) dan kompor gas(TABEL 3). Pada TABEL 3, biaya yang harus dikelu-arkan paling banyak per bulannya adalah penggu-naan kayu bakar yaitu, Rp.75.000,- sampai denganRp.125.000,-. Namun pada kenyataannya kayu bakarmasih mengambil disekitar hutan berupa ranting-ranting tanpa harus membeli. Pemerintah setempat su-dah mengeluarkan himbauan yang pada saatnya him-bauan tersebut akan menjadi peraturan pemerintahdaerah setempat, yaitu bahwa biomas terutama yangberasal dari tanaman harus dikembalikan ke dalamtanah untuk meningkatkan kesuburannya. Himbauantersebut dengan pertimbangan bahwa umumnya tanahKabupaten Gunung Kidul terkenal tandus (tingkat ke-suburannya rendah), sehingga kayu bakar nantinyaakan sulit diperoleh lagi secara gratis. Untuk itu kedepan perlu dipersiapkan alternatif lain sebagai ba-han bakar, yaitu dari briket bungkil jarak pagar hasildari pemanfaatan limbah buah jarak pagar yang tidakmemerlukan biaya mahal.

Model pengembangan pemanfaatan limbah jarak pa-gar adalah setiap petani memiliki pertanaman jarak pa-

Prosiding InSINas 2012

Page 9: PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-EN-TeX_19.pdf · cara memanfaatkan ... (dibuat atau pakai yg ada dan sejenis)

EN-112 0113: Bambang Prastowo dkk.

gar sendiri yang secara kolektif melalui kelompok tanidapat membuat briket bungkil jarak pagar dimana per-alatan seperti alat pres, alat pembriket dimilki olehkelompok tanai yang berasal dari bantuan pemerintah.Kelompok tani sendiri akan mendapatkan minyak jarakpagar yang dapat dijual atau digunakan sendiri.

IV. KESIMPULANDari hasil kegiatan di lapang, pelatihan dan uji

coba alat prototipe pembuat briket dan tungku briketbungkil jarak pagar dan biogas serta hasil evaluasi re-spon masyarakat terhadap produk briket dari bungkiljarak pagar di Desa Kalitekuk Kecamatan Semin dapatdisimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil pengujian alat pembriket menunjukkankapasitas alat cetak briket 14 lubang cetakan adalah480 buah briket per jam. Kapasitas produksi briketsekitar 2.000-2.500 briket per hari orang kerja, mu-lai dari pembuatan bahan briket hingga pence-takan briket..

2. Untuk memanfaatkan briket bungkil jarak pagar,telah dibuat tungku briket sebanyak 40 tungkuhasil penyempurnaan sesuai dengan masukan darihasil uji coba di tiga lokasi, yaitu di Desa PayungMakmur, Kecamatan Pabian, Kabupaten LampungTengah, Desa Palasari dan Parungkuda, Keca-matan Parungkuda Kabupaten Sukabumi dan diDesa Purnakarya, Kecamatan Tanralili KabupatenMaros.

3. Hampir semua panelis merasa sulit untukmenyalakan briket, hanya satu panelis yangmenyatakan mudah menyalakan dengan bantuanblarak (daun kelapa kering). Lama memasak setiaphari selama satu bulan adalah 20-30 menit 47,0%,30-60 menit 26,5% dan lebih dari 60 menit 26,5%.Jumlah briket yang digunakan setiap memasakrata-rata 30-50 buah briket. Terdapat 8 Jenis yangdimasak mulai dari memasak air, nasi sampaidengan menggoreng ikan.

TABEL 3: Informasi konsumsi bahan bakar di Desa Kalitekuk, Ke-camatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul.

No. Sumber BahanBakar

Jumlahpengguna

Biaya perbulan(Rp)

1. Rice Cooker (lis-trik)

10 10.000∼25.000

2. KomporGas(LPG)

12 16.000

3. Tungku ”Pawon”(kayu bakar)

20 75.000∼125.000

4. Semua panelis menggunakan tungku untukmemasak air, dan 60% untuk memasak nasi,sedangkan jenis masakan lain sehari hari mini-mal 2 jenis dan maksimal 6 jenis yang dimasakmenggunakan tungku.

5. Berdasarkan data tersebut di atas, tingkat pener-imaan oleh panelis cukup baik dengan beberapakoreksi terutama saringan abu dan lubang udarayang ada dibawah badan tungku.

6. Hasil dari biogas menunjukkan gas sudah mu-lai terbentuk, tetapi belum dapat terlihat padamanometer. Suhu bungkil terendah yaitu 25,8 ◦Csedangkan tertinggi dicapai pada hari ke 40 yaitu28,8 ◦C. Suhu kotoran yang berasa dari kotoransapi yaitu 28 ◦C dan yang tertinggi 30 ◦C. pHterukur pada kotoran yang keluar adalah 6.

7. Model pengembangan pemanfaatan limbah jarakpagar adalah setiap petani memiliki pertanamanjarak pagar sendiri yang secara kolektif melaluikelompok tani dapat membuat briket bungkil jarakpagar dimana peralatan seperti alat pres, alat pem-briket dimilki oleh kelompok tanai yang berasaldari bantuan pemerintah. Kelompok tani sendiriakan mendapatkan minyak jarak pagar yang dapatdijual atau digunakan sendiri.

DAFTAR PUSTAKA[1] Dibyo Pranowo dan Bambang Prastowo. 2007.

Alat Pres Mini Jarak Pagar Balittri II (Skala RumahTangga). Lokakarya II Status Teknologi TanamanJarak Pagar (Jatropha curcas). Bogor, 29 Nopember2007. Puslitbangbun. Bogor. H354

[2] Gittinger, J.P., 1982. Economic Analysisi of Agri-cultural Project. UI Press. Jakarta Hart, A,1986. Knowledge Acquisition for Expert Systems.McGraw-Hill Book Company, New York.

[3] Hasnam, C. Syukur, S. Wahyuni, D. Pranowo, EdyP,Susi ES. 2007. Populasi Komposit Jarak Pagar (Ja-tropha cuscas) IP-2P, IP-2M dan IP-2A. Puslitbang-bun. Bogor.

[4] Indrawanto, C. dan D. Pranowo. 2008. BungkilJarak Pagar untuk Bahan Biogas. Infotek Jarak Pa-gar Puslitbangbun. 3(8): h31.

[5] Indrawanto C., dan D. Pranowo, 2008. EconomicAnalysisi of Product Diversification of Jatropha.Makalah dalam International Jatropha Conference:Reaserch for The Near Future Bussines. IPB-Bogor.

[6] Kemala, S. 2006. Simulasi Usaha Tani Jarak Pagar.Jurnal Penelitian Tanaman Industri 12(3): 87-97.

[7] Marimin, 2004. Pengambilan Keputusan KriteriaMajemuk. PT Grasindo, Jakarta.

[8] Prastowo, B. 2008a. Status Penelitian PembuatanBiodiesel dari Jarak Pagar. Makalah pada Perte-

Prosiding InSINas 2012

Page 10: PENINGKATAN NILAI TAMBAH JARAK PAGAR MELALUI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-EN-TeX_19.pdf · cara memanfaatkan ... (dibuat atau pakai yg ada dan sejenis)

0113: Bambang Prastowo dkk. EN-113

muan Nasional Pengembangan Bioenergi. Jogja, 16Juni 2008. Ditjenbun.

[9] Prastowo, Bambang. 2008b. Sumber Energi dariBungkil Jarak Pagar. Infotek Jarak Pagar 3(10): 38.

[10] Prastowo, Bambang., Chandra Indrawanto, Sukardan Suwardi. 2009. Peningkatan Nilai TambahJarak Pagar Melalui Pemanfaatan Limbah KulitBuah dan Bungkil untuk Biogas dan Briket. La-poran Sementara Penelitian SINTA Puslitbangbun2009. Bogor.

[11] Sharif, N., 1993. Rationale and The Framework fora Technology Management Information System.Dalam A Guide for Technology Management In-formation System. LIPI-Jakarta.

[12] Sugiri, MB. 2006. Pengembangan Pemerah BerulirSkala Kecil Untuk Ekstraksi Minyak Jarak Pagar.Prosiding Lokakarya II Status Teknologi TanamanJarak Pagar. Puslitbang Perkebunan-Bogor.

Prosiding InSINas 2012