DESAIN DAN REALISASI ANTENA MOBILE …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 -...

8
1172: Sugihartono & Joko Suryana TI-25 DESAIN DAN REALISASI ANTENA MOBILE BROADBAND VSAT PITA KU-BAND/KA-BAND DENGAN KEMAMPUAN AUTO BEAM STEERING Sugihartono dan Joko Suryana Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesa 10 Bandung 40132, Telepon (022) 2501661 * e-Mail: [email protected] Disajikan 29-30 Nop 2012 ABSTRAK Pada penelitian ini, akan dirancang dan diimplementasikan antena mobile VSAT berbasis mikrostrip phased array pada pita Ku / Ka band yang memiliki kemampuan auto beamsteering untuk memenuhi kebutuhan komunikasi satelit bergerak broad- band. Sistem antena mikrostrip phased array pita Ku/Ka band yang dirancang memiliki ketebalan 6 cm dengan kemampuan scanning dua dimensi. Susunan antena phased array yang dirancang terdiri dari deretan 8 subarray mikrostrip 4 x 16 pada pita Ku / Ka-band baik pada sisi uplink maupun sisi downliknya. Subarray 4 x 16 terdiri 64 patch elemen antena dengan saluran pencatu 50 ohm dan memiliki polarisasi sirkuler LHCP dengan bandwidth total >500 MHz dan gain >30 dBi untuk Ku-band dan >40 dB untuk Ka-band. Untuk mendukung kemampuan auto beamsteering, suatu algoritma penentuan arah satelit akan diimplementasikan dengan teknik Direction of Arrival dibandingkan dengan teknik Kalman Filtering untuk menjejak posisi satelit secara kontinu walaupun kendaraan dalam keadaan bergerak dan bermanuver. Kata Kunci: Microstrip array, komunikasi satelit, mobile broadband VSAT, polarisasi sirkuler, auto beamsteer, pita Ku-band / Ka-band I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, kebutuhan akan penyediaan komunikasi broadband pada kendaraan bergerak semakin besar. Kemajuan sistem komunikasi seluler yang pesat be- berapa tahun terakhir masih belum bisa memberikan layanan broadband yang merata, sehingga hanya di kota-kota utama saja bisa terlayani. Kebutuhan layanan broadband pada kendaraan bergerak seperti kapal laut, pesawat udara, kereta api dan kendaraan militer yang biasanya melalui daerah-daerah tanpa sinyal seluler broadband dirasakan semakin meningkat. Dalam hal ini, teknologi satelit broadband dianggap sebagai solusi satu-satunya layanan broadband bergerak yang memi- liki kelebihan coverage yang area yang sangat luas baik di perkotaan, daerah rural serta terpencil, pegunungan, hutan dan komunikasi di laut. Sistem komunikasi satelit bergerak L-band Inmarsat secara komersial memang sudah memenuhi kebutuhan layanan kendaraan bergerak berbasis satelit, namun mahalnya airtime serta keterbatasan laju data membuat para peneliti mengembangkan komunikasi satelit berg- erak pita Ku/Ka-band. Pita Ku/Ka-band ini dianggap solusi yang ideal untuk komunikasi broadband karena bandwidth yang tersedia sangat lebar serta, menurun- GAMBAR 1: Penerapan sistem komunikasi satelit mobile VSAT nya cost perangkat akibat lambda sinyal RF nya lebih pendek, sehingga perangkat RF menjadi lebih kecil. B. Tujuan Penelitian Pada penelitian ini, akan dirancang dan diim- plementasikan antena mikrostrip phased array pada pita Ku/Ka band yang memiliki kemampuan auto beamsteering untuk memenuhi kebutuhan komunikasi satelit bergerak broadband. Sistem antena mikrostrip phased array pita Ku/Ka band yang dirancang memi- liki ketebalan 6 cm dengan kemampuan scanning dua dimensi. Susunan antena phased array yang diran- Prosiding InSINas 2012

Transcript of DESAIN DAN REALISASI ANTENA MOBILE …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 -...

Page 1: DESAIN DAN REALISASI ANTENA MOBILE …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-TI-TeX_06.pdf · Sistem antena mikrostrip phased array pita Ku/Ka band yang dirancang memiliki

1172: Sugihartono & Joko Suryana TI-25

DESAIN DAN REALISASI ANTENA MOBILE BROADBAND VSAT PITAKU-BAND/KA-BAND DENGAN KEMAMPUAN AUTO BEAM STEERING

Sugihartono dan Joko Suryana

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi BandungJl. Ganesa 10 Bandung 40132, Telepon (022) 2501661

∗e-Mail: [email protected]

Disajikan 29-30 Nop 2012

ABSTRAK

Pada penelitian ini, akan dirancang dan diimplementasikan antena mobile VSAT berbasis mikrostrip phased array padapita Ku / Ka band yang memiliki kemampuan auto beamsteering untuk memenuhi kebutuhan komunikasi satelit bergerak broad-band. Sistem antena mikrostrip phased array pita Ku/Ka band yang dirancang memiliki ketebalan 6 cm dengan kemampuanscanning dua dimensi. Susunan antena phased array yang dirancang terdiri dari deretan 8 subarray mikrostrip 4 x 16 pada pitaKu / Ka-band baik pada sisi uplink maupun sisi downliknya. Subarray 4 x 16 terdiri 64 patch elemen antena dengan saluranpencatu 50 ohm dan memiliki polarisasi sirkuler LHCP dengan bandwidth total >500 MHz dan gain >30 dBi untuk Ku-banddan >40 dB untuk Ka-band. Untuk mendukung kemampuan auto beamsteering, suatu algoritma penentuan arah satelit akandiimplementasikan dengan teknik Direction of Arrival dibandingkan dengan teknik Kalman Filtering untuk menjejak posisisatelit secara kontinu walaupun kendaraan dalam keadaan bergerak dan bermanuver.

Kata Kunci: Microstrip array, komunikasi satelit, mobile broadband VSAT, polarisasi sirkuler, auto beamsteer, pita Ku-band /Ka-band

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Saat ini, kebutuhan akan penyediaan komunikasibroadband pada kendaraan bergerak semakin besar.Kemajuan sistem komunikasi seluler yang pesat be-berapa tahun terakhir masih belum bisa memberikanlayanan broadband yang merata, sehingga hanya dikota-kota utama saja bisa terlayani. Kebutuhan layananbroadband pada kendaraan bergerak seperti kapal laut,pesawat udara, kereta api dan kendaraan militer yangbiasanya melalui daerah-daerah tanpa sinyal selulerbroadband dirasakan semakin meningkat. Dalam halini, teknologi satelit broadband dianggap sebagai solusisatu-satunya layanan broadband bergerak yang memi-liki kelebihan coverage yang area yang sangat luas baikdi perkotaan, daerah rural serta terpencil, pegunungan,hutan dan komunikasi di laut.

Sistem komunikasi satelit bergerak L-band Inmarsatsecara komersial memang sudah memenuhi kebutuhanlayanan kendaraan bergerak berbasis satelit, namunmahalnya airtime serta keterbatasan laju data membuatpara peneliti mengembangkan komunikasi satelit berg-erak pita Ku/Ka-band. Pita Ku/Ka-band ini dianggapsolusi yang ideal untuk komunikasi broadband karenabandwidth yang tersedia sangat lebar serta, menurun-

GAMBAR 1: Penerapan sistem komunikasi satelit mobile VSAT

nya cost perangkat akibat lambda sinyal RF nya lebihpendek, sehingga perangkat RF menjadi lebih kecil.

B. Tujuan PenelitianPada penelitian ini, akan dirancang dan diim-

plementasikan antena mikrostrip phased array padapita Ku/Ka band yang memiliki kemampuan autobeamsteering untuk memenuhi kebutuhan komunikasisatelit bergerak broadband. Sistem antena mikrostripphased array pita Ku/Ka band yang dirancang memi-liki ketebalan 6 cm dengan kemampuan scanning duadimensi. Susunan antena phased array yang diran-

Prosiding InSINas 2012

Page 2: DESAIN DAN REALISASI ANTENA MOBILE …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-TI-TeX_06.pdf · Sistem antena mikrostrip phased array pita Ku/Ka band yang dirancang memiliki

TI-26 1172: Sugihartono & Joko Suryana

cang terdiri dari deretan 8 subarray mikrostrip 4×16pada pita Ku/Ka-band baik pada sisi uplink maupunsisi downliknya. Subarray 4×16 terdiri 64 patch elemenantena dengan saluran pencatu 50 ohm dan memilikipolarisasi sirkuler LHCP dengan bandwidth total >500MHz dan gain >30 dBi untuk Ku-band dan >40 dBuntuk Ka-band. Untuk mendukung kemampuan autobeamsteering, suatu algoritma penentuan arah satelitakan diimplementasikan dengan teknik Direction of Ar-rival dibandingkan dengan teknik Kalman Filtering un-tuk menjejak posisi satelit secara kontinu walaupunkendaraan dalam keadaan bergerak dan bermanuver.

C. Pendekatan Pemecahan MasalahDemi tercapainya sistem komunikasi satelite berg-

erak (mobile VSAT) broadband Ku-band/Ka-band ini,para peneliti sedang melakukan pengembangan sistemantena yang cost-effective, low profile, gain tinggi sertamemiliki kemampuan pengarahan beam pada satelit se-cara kontinu sambil melakukan pergerakan dan manu-ver.

GAMBAR 2: Antena Satelit Bergerak dengan Parabola

Sebelumnya, antena satelit bergerak menggunakanparabola yang terpasang pada stabilized platform de-ngan motor ganda. Namun demikian, walaupun mem-berikan gain yang cukup baik, penggunaan antenaparabola pada kendaraan darat, laut dan udara terk-endala oleh tantangan tekanan udara terhadap parabolaserta beratnya massa parabola menuntut sistem kendalimotor yang sangat mahal. Oleh karena itu, solusi an-tena mikrostrip phased array yang flat-thin memung-kinkan kendaraan tetap bergerak secara aerodinamisdengan tetap terjaga kontinuitas hubungan telekomu-

GAMBAR 3: Antena Satelit Bergerak dengan Flat Microstrip Array

nikasi selama bergerak maupun bermanuver. Namundemikian, pengadaan sistem komunikasi satelit berg-erak broadband terkendala dengan belum tersedianyaperangkat oleh pabrikan dalam negeri. Masih ma-halnya import perangkat pendukung satelit bergerakini, membuat pemanfaatan komunikasi satelit padakendaraan militer dan komersial baik darat, laut danudara belum optimal.

Sehingga masalah utama pada penelitian ini adalahuntuk mendapatkan solusi engineering yang cost effec-tive untuk sistem komunikasi bergerak satelit broad-band pita Ku-band/ Ka-band, dan untuk mendapatkanprototip dengan memperbesar TKDN (tingkat kandungdalam negeri ) perangkat telekomunikasi nasional. De-ngan meningkatnya TKDN, diharapkan dapat menum-buhkan industri telekomunikasi di dalam negeri

Oleh karena itu, pendekatan yang dipakai dalampenelitian ini adalah perancangan dan implementasisistem antena flat microstrip array untuk mobile broad-band VSAT pita Ku-band/ Ka-band terdiri pada duakomponen utama yaitu sistem antena flat array gain be-sar yang ringan serta sistem autobeam steering untukpengarahan terus menerus ke arah satelit yang menjagakontinuitas link.

II. METODOLOGIPada penelitian ini, akan fokus pada perancangan

dan implementasi antena mikrostrip phased array padapita Ku/Ka band yang memiliki kemampuan autobeamsteering untuk memenuhi kebutuhan komunikasisatelit bergerak broadband.

Sistem antena mikrostrip phased array pita Ku/Kaband yang dirancang memiliki ketebalan 6 cm dengankemampuan scanning dua dimensi. Susunan antenaphased array yang dirancang terdiri dari deretan 8 sub-array mikrostrip 4×16 pada pita Ku/Ka-band baik padasisi uplink maupun sisi downliknya. Subarray 4×16terdiri 64 patch elemen antena dengan saluran pencatu

Prosiding InSINas 2012

Page 3: DESAIN DAN REALISASI ANTENA MOBILE …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-TI-TeX_06.pdf · Sistem antena mikrostrip phased array pita Ku/Ka band yang dirancang memiliki

1172: Sugihartono & Joko Suryana TI-27

50 ohm dan memiliki polarisasi sirkuler LHCP denganbandwidth total >500 MHz dan gain >30 dBi untuk Ku-band dan >40 dB untuk Ka-band. Untuk mendukungkemampuan auto beamsteering, suatu algoritma pe-nentuan arah satelit akan diimplementasikan denganteknik Direction of Arrival dibandingkan dengan teknikKalman Filtering untuk menjejak posisi satelit secarakontinu walaupun kendaraan dalam keadaan bergerakdan bermanuver.

GAMBAR 4: Ilustrasi Bentuk Fisik Antena

GAMBAR 5: Blok diagram sistem antena

Pada tahun pertama akan dikembangkan prototipantena mikrostrip phased array Ku-band dengan ke-mampuan scanning dua dimensi dengan algoritmapenjejakan berbasis algoritma DOA (direction of ar-rival).

Pada tahun kedua, dikembangkan prototip antenamikrostrip phased array dualband Ku/Ka-band yangmemiliki kemampuan scanning dua dimensi yang lebihhalus dengan penjejakan berbasis algoritma ModifiedDOA.

Pada tahun ketiga, prototip antena mikrostripphased dual band Ku/Ka-band yang memiliki kemam-puan scanning dua dimensi yang lebih baik dan de-ngan penjejakan berbasis Kalman Filtering dan Ex-tended Kalman Filtering.

A. Penentuan Spesifikasi TeknisPenentuan spesifikasi teknik sistem mobile

VSAT/satelit bergerak mengacu pada data-datateknis EIRP satelit Ku/Ka-band yang ada di atasIndonesia serta kebutuhan komunikasi bergerak satelitdi pemerintahan, militer dan enterprise. Penentuanspesifikasi terkait dengan kebutuhan gain minimal,range frekuensi kerja, polarisasi, kecepatan kendaraan,laju data broadband yang diinginkan secara responpengarahan antena yang dipersyaratkan.

B. Pemilihan Sistem AntenaHasil penentuan spesifikasi teknis akan menentukan

persyaratan sistem antena yang akan dipakai. Dalamhal ini, penelitian akan difokuskan pada phased arraymicrostrip. Susunan antena phased array yang diran-cang terdiri dari deretan 8 subarray mikrostrip 4×16pada pita Ku/Ka-band baik pada sisi uplink maupunsisi downliknya. Subarray 4×16 terdiri 64 patch elemenantena dengan saluran pencatu 50 ohm dan memilikipolarisasi sirkuler LHCP dengan bandwidth total >500MHz dan gain >30 dBi untuk Ku-band dan >40 dB un-tuk Ka-band.

C. Pemilihan Teknik Autobeam SteeringDeteksi sinyal lemah satelit yang berjarak 36.000 km

dari bumi dapat dianggap sebagai problem pendetek-sian sinyal yang diingkan terhadap derau sekitar. Suatupenerima heterodyne yang dikombinasikan denganLNA akan dipilih untuk mengatasi derau lingkunganini. Pada penelitian ini digunakan 4 kanal pener-ima pencari arah satelit yang masing-masing mewakilikuadrant A, B , C dan D. Dalam hal ini sistem penerima4 kanal ini dirancang mendukung operasi autobeamsteering dengan teknik tracking monopulse secara cepatdan akurat. Berikut ini bagan sistem auto beam steeringyang akan dibuat.

D. Pemilihan Algoritma Autobeam SteeringUntuk melakukan autobeam steering dengan

metode monopulse, algoritma yang dipakai menggu-

Prosiding InSINas 2012

Page 4: DESAIN DAN REALISASI ANTENA MOBILE …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-TI-TeX_06.pdf · Sistem antena mikrostrip phased array pita Ku/Ka band yang dirancang memiliki

TI-28 1172: Sugihartono & Joko Suryana

GAMBAR 6: Blok diagram autobeam steering

nakan tiga langkah utama yaitu: Akuisisi, TrackingTentatif dan Confirmed Tracking. Pada tahun pertamaakan dikembangkan scanning dua dimensi denganalgoritma autobeam steering berbasis algoritma DOA(direction of arrival).

GAMBAR 7: Flowchart algoritma beam steering

E. Pengukuran KinerjaPada tahap pengukuran kinerja ini, beberapa pengu-

kuran akan dilakukan terkait dengan kinerja sistem an-tena serta kinerja algoritma tracking yang telah diim-plementasikan. Pengukuran meliputi kinerja subsistemantena dan pengukuran subsistem transceiver serta ki-nerja subsistem DSP terkait dengan pengarahan beamsecara otomatis ke satelit.

F. Pengujian di LapanganPada tahap ini di tahun pertama, ujicoba lapangan

yang akan dilakukan terutama untuk tracking satelit

Ku-band yang ada diatas Indonesia. Sedangkan Ka-band di tahun kedua. Ujicoba lapangan ini akanmenentukan evaluasi riil dari sistem tracking yang di-implementasikan dalam hal : Kegesitan dalam esti-masi azimuth dan elevasi, Kecepatan waktu respon danAkurasi.

III. HASIL DAN PEMBAHASANA. Penentuan Spesifikasi Teknis

Penentuan spesifikasi teknik sistem mobileVSAT/satelit bergerak mengacu pada data-datateknis EIRP satelit Ku/Ka-band yang ada di atasIndonesia serta kebutuhan komunikasi bergerak satelitdi pemerintahan, militer dan enterprise. Penentuanspesifikasi terkait dengan gain minimal, frekuensikerja, polarisasi, kecepatan kendaraan, laju data yangdiinginkan secara respon pengarahan antena yangdipersyaratkan.

TABEL 1: Spesifikasi Teknis

B. Perancangan AntenaHasil penentuan spesifikasi teknis akan menentukan

persyaratan sistem antena yang akan dipakai. Dalamhal ini, penelitian akan difokuskan pada phased ar-ray microstrip. Susunan antena phased array yangdirancang terdiri dari Subarray 4×4 pada pita Ku-banddan Subarray 4×16 pada pita Ku-band. Subarray-subarray tersebut tersusun dari patch elemen antenadengan saluran pencatu 50 ohm dan memiliki polar-isasi sirkuler LHCP dengan bandwidth total >500 MHzdan gain >30 dBi untuk Ku-band dan >40 dB untuk Ka-band.

Pada gambar hasil simulasi S11 Subarray 4×4 Ku-band terlihat bahwa bandwidth antena sudah menca-pai kurang-lebih 500 MHz yang ada di spesifikasi de-sain. Antena subarray sanggup bekerja di pita 11.7 GHzsampai dengan 12.2 GHz. Sedangkan hasil perancan-gan Subarray 4×16 Ku-band :

Prosiding InSINas 2012

Page 5: DESAIN DAN REALISASI ANTENA MOBILE …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-TI-TeX_06.pdf · Sistem antena mikrostrip phased array pita Ku/Ka band yang dirancang memiliki

1172: Sugihartono & Joko Suryana TI-29

GAMBAR 8: Hasil Perancangan Subarray 4×4 Ku-band

GAMBAR 9: Simulasi S11 Subarray 4×4 Ku-band

GAMBAR 10: Hasil Perancangan Subarray 4×16 Ku-band

Pada gambar hasil simulasi parameter Subarray4×16 Ku-band terlihat bahwa bandwidth antena belum

GAMBAR 11: Simulasi S11 Subarray 4×16 Ku-band

mencapai 500 MHz sesuai dengan yang ada di spesi-fikasi desain. Antena subarray sanggup bekerja di pita12.4 GHz sampai dengan 12.9 GHz atau memiliki band-width 500 MHz.

C. Tahap Implementasi Antena SubArray Ku-bandSetelah tahap desain dan simulasi antena, berikut-

nya dilakukan pabrikasi antena menggunakan ma-terial mikrostrip dengan substrat RO4003C denganmetode photo etching. Hasil implementasi menun-jukkan tingkat ketelitian proses pabrikasi adalah 0.2mm. Kemudian dilakukan pemasangan konektor SMA50 ohm untuk sambungan probing.

GAMBAR 12: Foto Implementasi Antena Subarray 4×4 Ku-band

Prosiding InSINas 2012

Page 6: DESAIN DAN REALISASI ANTENA MOBILE …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-TI-TeX_06.pdf · Sistem antena mikrostrip phased array pita Ku/Ka band yang dirancang memiliki

TI-30 1172: Sugihartono & Joko Suryana

GAMBAR 13: Foto Implementasi Antena dua subarray 4×16 Ku-band

D. Tahap Pengukuran Antena SubArray Ku-bandSetelah tahap pabrikasi antena, dilakukan pengu-

kuran laboratorium untuk parameter VSWR dan PolaRadiasi. Pengukuan VSWR diperlukan utnuk menge-tahui apakah antena sudah memiliki impedansi ma-sukan sebesar 50 ohm agar tercapai transfer daya mak-simum. Selain itu, pengukuran VSWR juga berkait de-ngan seberapa besar bandwidth kerja antena.

GAMBAR 14: Hasil Pengukuran VSWR Antena Subarray 4×4Ku-band

Sedangkan pengukuran pola radiasi terkait denganrepresentasi perbandingan daya keluar atau masuk dariantena pada berbagai arah. Pengukuran pola radiasipenting untuk mengetahui pola pancaran baik arah te-rima maupun arah transmit dan juga untuk menen-tukan gain antena.

GAMBAR 15: Hasil Pengukuran VSWR Antena Subarray 4×16Ku-band

GAMBAR 16: Foto Pengukuran Pola Radiasi Subarray 4×4 Ku-band

Sedangkan pola radiasi antena subarray 4×16 ku-band telah dievaluasi dan diplot dengan perangkat lu-nak RF.

E. Perancangan Platform Auto beam Steering keSatelit

Setelah tahap pabrikasi antena dan pengukuranlaboratorium untuk parameter VSWR, tahap berikut-nya adalah melakukan perancangan platform trackingsatelit. Pada kegiatan ini, telah dilakukan perancanganmekanik sistem penggerak azimuth dengan motor lis-trik dan sistem gearnya.

Prosiding InSINas 2012

Page 7: DESAIN DAN REALISASI ANTENA MOBILE …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-TI-TeX_06.pdf · Sistem antena mikrostrip phased array pita Ku/Ka band yang dirancang memiliki

1172: Sugihartono & Joko Suryana TI-31

GAMBAR 17: Foto Pola Radiasi Subarray 4×16 Ku-band

Untuk menggerakan motor tersebut dibutuhkandriver daya yang pengendaliannya dilakukan denganPWM ( Pulse Width Modulation ) dengan kendalimikroprosesor. Spesifikasi motor yang dipilih bisadigunakan untuk pengendalian beban seberat antenaparabola/reflektor yang akan dipakai sebagai sistemmonopulse.

GAMBAR 18: Foto Platform Autobeam Steering ke Satelit padapita Ku-band

GAMBAR 19: Foto sistem mikroprosesor ATMega32 yang akandipakai pada penelitian ini

F. Tahap Perancangan Ku-band Flat Array AntennaHigh Gain 8×Subarray 4×16

Pada tahun pertama riset ini, dilakukan pengujianpenerimaan sinyal TV Satelit dengan frekuensi kerjaKu-band dengan antena yang telah dikembangkanpada penelitian ini. Untuk mendapatkan antena pener-ima TV Satelit dengan gain yang cukup, telah dikem-bangkan antena Ku-band Flat Array Antenna HighGain 8×Subarray 4×16. Berikut perbandingan an-tena komersial parabola Ku-band dengan prototip an-tena yang sedang dikembangkan. GAMBAR 20 berikutadalah antena parabola TV Satelit Ku-band AORA:

Berikut ini adalah hasil perancangan antena Ku-bandFlat Array Antenna High Gain 8×Subarray 4×16.

G. Tahap Implementasi Ku-band Flat Array An-tenna High Gain 8×Subarray 4×16

Pada tahap ini, telah diduplikasi prototip subarray4×16 untuk kebutuhan Ku-band Flat Array AntennaHigh Gain 8×Subarray 4×16.

Dari perhitungan analisis didapatkan bahwa gainantena Ku-band Flat Array Antenna High Gain8×Subarray 4×16 telah mencukupi untuk penerimaanTV satelit Ku-band. Keuntungan yang didapatkan dariimplementasi Ku-band Flat Array Antenna High Gain8×Subarray 4×16 adalah selain ukuran antena yanglebih kecil dibanding parabola, rancangan antena de-ngan mudah diaplikasikan pada kendaraan bergerakkarena lebih kecil tekanan udaranya.

Pada tahap ini, diimplementasikan juga Butler ma-trix untuk pengarahan berkas adaptif pada arah el-evasi, sedangkan pada arah azimuth menggunakan mo-tor stepper untuk kecepatan adaptasi akibat pergerakanatau manuver kendaraan dimana antena terpasang.

Prosiding InSINas 2012

Page 8: DESAIN DAN REALISASI ANTENA MOBILE …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-TI-TeX_06.pdf · Sistem antena mikrostrip phased array pita Ku/Ka band yang dirancang memiliki

TI-32 1172: Sugihartono & Joko Suryana

GAMBAR 20: Antena parabola komersial TV Satelit Ku-bandAORA

GAMBAR 21: Rancangan antena Ku-band untuk Mobile VSATKu-band

IV. KESIMPULANDari paparan hasil riset di atas, dapat disimpulkan

bahwa Telah tercapai target kegiatan riset untuk bulan1 sampai dengan bulan 10 dengan anggaran 100% daritotal anggaran .

1. Menentukan spesifikasi platform antena satelitbergerak mikrostrip phased array Ku/Ka-band

2. Merancang sistem antena, rangkaian RF pen-dukung dan modul pencari arah satelit

3. Mengimplementasikan Antena Microstrip Phasedarray dan Algoritma Tracking

4. Melakukan pengujian penerimaan sinyal TV SatelitKu-band Komersial

GAMBAR 22: Antena 8 Subarray×4×16 Ku-band Patch

GAMBAR 23: Implementasi Butler Matrix

DAFTAR PUSTAKA[1] Sugihartono dkk., ”Laporan Akhir SINAS 2012”,

Riset Insentif Nasional 2012, Kemenristek[2] Joko Suryana, ”Mobile Ku/Ka-band GEO Satel-

lite Propagation Measurements using Auto-matic Tracking Dish Antenna for EmergencyTelemedicine Services”, ISAP 2006, November 1-4,2006

Prosiding InSINas 2012