MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUAN …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 -...

10
0546: Muhammad Amin & Rahmawati Maudding HK-31 MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUAN KANDUNGAN KATION DAN ANION DALAM SAMPEL HASIL PENCUCIAN TELAPAK TANGAN PELAKU DENGAN TEKNIK KROMATOGRAFI ION Muhammad Amin * dan Rahmawati Maudding Program Studi Pendidikan Kimia FKIP, Universitas Khairun Lembaga Penelitian, Universitas Khairun Jl. Raya Pertamina, Gambesi, Ternate, Maluku Utara 97723 Telepon (0921) 3110905 * e-Mail: [email protected] Disajikan 29-30 Nop 2012 ABSTRAK Telah dilakukan analisis kandungan kation (Na + , NH4 + ,K + , Mg 2+ dan Ca 2+ ) dan anion (NO2 - , Cl - , ClO3 - , NO3 - , and SO4 2- ) menggunakan instrumen analisis kromatografi ion terhadap 80 dari 150 sampel yang berasal dari hasil pencucian telapak tangan para penjual petasan/kembang api, kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan hasil analisis dari sampel dari hasil pencucian telapak tangan orang yang diketahui tidak memegang sampel tersebut di atas. Simulasi terhadap sampel petasan, kembang api dan korek api, juga dilakukan untuk mengetahui sejauhmana ion-ion yang terkandung dalam 3 jenis bahan yang diambil, bisa merekat dan menempel di telapak tangan seseorang saat bahan itu dipegang/disentuh. Untuk simulasi sampel, telah dipakai sampel bubuk yang diperoleh dengan cara mengeluarkannya dari pembungkus sampel petasan/kembang api dan korek api. Dengan menggunakan kolom pemisah Super-IC-cation dan asam Tartrate sebagai eluen, kelima kation di atas dapat terdeteksi dengan baik dalam waktu analisis kurang 20 menit/sampel. Begitu juga, ketika analisis dan pemisahan anion, semua anion dapat terdeteksi dalam waktu analisis 40 menit/sampel dengan menggunakan kolom pemisah IC-Anion-PWxl dan asam Trimellitik sebagai eluen. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi beberapa kation (Na + , NH4 + dan K + ) pada sampel hasil pencucian telapak tangan penjual petasan/kembang api meningkat 2 - 3 × lipat dari sampel hasil pencucian telapak tangan yang tidak memegang sampel. Demikian halnya pada simulasi sampel, baik kation maupun anion dapat dianalisis dengan sempurna sampel bubuk bahan yang menempel pada telapak tangan manusia. Ion K + adalah kation penyusun utama dalam ketiga sampel yang diambil sementara ion NO3 - adalah anion penyusun utama untuk sampel petasan dan kembang api, dan ion ClO3 - adalah anion penyusun utama korek api. Terlihat bahwa instrumen analisis kromatografi ion bisa menjadi alternatif utama dalam membantu dan menyiapkan data analisis kandungan kation dan anion dalam 3 jenis sampel di atas untuk maksud melacak pelaku terorisme. Kata Kunci: Kromatografi Ion, Pelaku Terorisme, Telapak Tangan, Kation, Anion I. PENDAHULUAN Ketika ”Black September Tragedy” menimpa Amerika pada 11 September 2001 yang ditandai dengan adanya aksi pemboman di kedua gedung kesayangan pemerintah Amerika Serikat yaitu World Trade Center di New York City dan Federal Building di Oklahoma, sempat menggoncang pemerintah, rakyat Amerika Serikat dan masyarakat dunia pada umum- nya. Perhatian masyarakat saat itu tiba-tiba disulap tertuju bagaimana agar bisa meningkatkan keamanan dan keselamatan diri dari berbagai bentuk ancaman, teror yang kemungkinannya akan muncul setiap saat. Terorisme saat itu muncul sebagai ancaman global dunia. Di Indonesia, sebut saja terjadinya beberapa aksi seperti 12 Oktober 2002 adanya kasus peledakan yang kemudian dikenal Bom Bali I, 5 Agustus 2003 kasus Bom Marriott Jakarta, 9 September 2004 terjadi Bom Kuningan, 1 Oktober 2005 muncul kasus Bom Bali II, 17 Juli 2009 Bom Mega Kuningan, dan terakhir 15 April 2011 yang terjadi di Mapolres Kota Cirebon. [1] Secara harfiah, teroris dapat diartikan adalah tin- dakan atau serangan yang dilakukan oleh sekelom- pok orang, baik berupa serangan dalam bentuk id- Prosiding InSINas 2012

Transcript of MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUAN …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 -...

Page 1: MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUAN …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-HK-TeX_07.pdf · Dengan menggunakan kolom pemisah Super-IC-cation dan asam Tartrate

0546: Muhammad Amin & Rahmawati Maudding HK-31

MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUANKANDUNGAN KATION DAN ANION DALAM SAMPEL HASILPENCUCIAN TELAPAK TANGAN PELAKU DENGAN TEKNIK

KROMATOGRAFI ION

Muhammad Amin∗dan Rahmawati Maudding

Program Studi Pendidikan Kimia FKIP, Universitas KhairunLembaga Penelitian, Universitas Khairun

Jl. Raya Pertamina, Gambesi, Ternate, Maluku Utara 97723Telepon (0921) 3110905

∗e-Mail: [email protected]

Disajikan 29-30 Nop 2012

ABSTRAK

Telah dilakukan analisis kandungan kation (Na+, NH4+, K+, Mg2+ dan Ca2+) dan anion (NO2

−, Cl−, ClO3−, NO3

−,and SO4

2−) menggunakan instrumen analisis kromatografi ion terhadap 80 dari 150 sampel yang berasal dari hasil pencuciantelapak tangan para penjual petasan/kembang api, kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan hasil analisis dari sampeldari hasil pencucian telapak tangan orang yang diketahui tidak memegang sampel tersebut di atas. Simulasi terhadap sampelpetasan, kembang api dan korek api, juga dilakukan untuk mengetahui sejauhmana ion-ion yang terkandung dalam 3 jenisbahan yang diambil, bisa merekat dan menempel di telapak tangan seseorang saat bahan itu dipegang/disentuh. Untuk simulasisampel, telah dipakai sampel bubuk yang diperoleh dengan cara mengeluarkannya dari pembungkus sampel petasan/kembangapi dan korek api. Dengan menggunakan kolom pemisah Super-IC-cation dan asam Tartrate sebagai eluen, kelima kation di atasdapat terdeteksi dengan baik dalam waktu analisis kurang 20 menit/sampel. Begitu juga, ketika analisis dan pemisahan anion,semua anion dapat terdeteksi dalam waktu analisis 40 menit/sampel dengan menggunakan kolom pemisah IC-Anion-PWxldan asam Trimellitik sebagai eluen. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi beberapa kation (Na+, NH4

+ dan K+) padasampel hasil pencucian telapak tangan penjual petasan/kembang api meningkat 2 - 3 × lipat dari sampel hasil pencucian telapaktangan yang tidak memegang sampel. Demikian halnya pada simulasi sampel, baik kation maupun anion dapat dianalisisdengan sempurna sampel bubuk bahan yang menempel pada telapak tangan manusia. Ion K+ adalah kation penyusun utamadalam ketiga sampel yang diambil sementara ion NO3

− adalah anion penyusun utama untuk sampel petasan dan kembangapi, dan ion ClO3

− adalah anion penyusun utama korek api. Terlihat bahwa instrumen analisis kromatografi ion bisa menjadialternatif utama dalam membantu dan menyiapkan data analisis kandungan kation dan anion dalam 3 jenis sampel di atasuntuk maksud melacak pelaku terorisme.

Kata Kunci: Kromatografi Ion, Pelaku Terorisme, Telapak Tangan, Kation, Anion

I. PENDAHULUANKetika ”Black September Tragedy” menimpa

Amerika pada 11 September 2001 yang ditandaidengan adanya aksi pemboman di kedua gedungkesayangan pemerintah Amerika Serikat yaitu WorldTrade Center di New York City dan Federal Building diOklahoma, sempat menggoncang pemerintah, rakyatAmerika Serikat dan masyarakat dunia pada umum-nya. Perhatian masyarakat saat itu tiba-tiba disulaptertuju bagaimana agar bisa meningkatkan keamanandan keselamatan diri dari berbagai bentuk ancaman,teror yang kemungkinannya akan muncul setiap saat.

Terorisme saat itu muncul sebagai ancaman globaldunia.

Di Indonesia, sebut saja terjadinya beberapa aksiseperti 12 Oktober 2002 adanya kasus peledakan yangkemudian dikenal Bom Bali I, 5 Agustus 2003 kasusBom Marriott Jakarta, 9 September 2004 terjadi BomKuningan, 1 Oktober 2005 muncul kasus Bom Bali II,17 Juli 2009 Bom Mega Kuningan, dan terakhir 15 April2011 yang terjadi di Mapolres Kota Cirebon.[1]

Secara harfiah, teroris dapat diartikan adalah tin-dakan atau serangan yang dilakukan oleh sekelom-pok orang, baik berupa serangan dalam bentuk id-

Prosiding InSINas 2012

Page 2: MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUAN …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-HK-TeX_07.pdf · Dengan menggunakan kolom pemisah Super-IC-cation dan asam Tartrate

HK-32 0546: Muhammad Amin & Rahmawati Maudding

iologis maupun yang bersifat langsung dalam ben-tuk fisik yang terkoordinasikan dengan maksud (olehsi pelaku) untuk menakut-nakuti masyarakat, mem-buat keonaran, ataupun dengan maksud membuatmembuat kejahatan dengan maksud menarik perhatianmasyarakat di sekitar.[2]

A. Sekilas Bahan PeledakSecara legal bahan peledak banyak digunakan dalam

dunia industri seperti dalam industri tambang, pe-ngeboran minyak, menghancurkan batu-batuan di pe-gunungan dan kebutuhan pertambangan lainnya, de-mikian juga untuk kepentingan militer dan perta-hanan. Akan tetapi secara illegal bahan peledak jugadigunakan oleh kelompok teroris dan pelaku kriminallainnya untuk pembuatan bom rakitan yaitu denganracikan sedemikian rupa dengan bahan-bahn lain se-cara tidak sah untuk tujuan menimbulkan ledakan.[3]

Ada 5 kation (Na+, NH4+, K+, Mg2+, and Ca2+)

dan 5 anion (NO2−, Cl−, ClO3

−, NO3−, and SO4

2−)yang menjadi target untuk dianalisis pada semua sam-pel yang terkumpul.

Meng, dkk[4] dalam publikasinya menjelaskanbahwa ada 5 anion (sulfate, nitrate, chloride, nitrite,and chlorate) dan 3 kation (sodium, ammonium, andpotassium) yang dominan terkandung dalam residubahan peledak. Beberapa metode lain dalam men-ganalisis kandungan ion-ion (kation dan anion) di atasdalam sampel bahan peledak.[5–9]

Secara umum, rakitan bom/bahan peledak dari sum-ber utama petasan, kembang api dan korek api tergo-long peledak ”kelas rendah”. Artinya efek yang ditim-bulkan tidak sehebat dengan bahan peledak lainnya.Tapi, jika bahan-bahan ini dibuat dalam satuan kilo-gram, maka bisa jadi akan mengakibatkan efek yanglebih dahsyat. Petasan, pada intinya merupakan ”bommini” yang jika dibuat dalam bentuk yang lebih be-sar dan padat, maka akan menjadi bom sebagaimanaadanya.

B. Petasan, Kembang Api dan Korek ApiPetasan merupakan dasar dalam pembuatan kem-

bang api. Petasan dan kembang api banyak diperjual-belikan secara komersial di masyarakat. Di Indonesia,biasanya kedua benda ini banyak terlihat di saat bulanramadhan tiba dan di saat menjelang pergantian tahun.

Dalam banyak pemberitaan di koran di tanah air,penggunaan korek api sebagai bahan dasar yang di-gunakan dalam peledakan baik saat para demostranmelakukan aksi demo maupun dalam tindakan krimi-nal lainnya. Potasium klorat (KClO3), salah satu bahanyang sangat dominan dalam pembuatan korek api, disamping dalam pembuatan petasan, dan kembang api.

C. KeringatKeringat adalah sejumlah air yang dikeluarkan oleh

kelenjar keringat pada kulit manusia. Keringkat ini me-

ngandung unsur utama yaitu natrium dan klorida disamping sulfat. Jenis dan jumlah keringat dapat dibagimenjadi 4 bagian, walaupun jumlah ini tidak kon-stan di setiap waktu, yaitu merasa tegang atau grogi,sedang melakukan gerak badan (olah raga, dll.), makanmakanan rasa pedas, dan lingkungan cuaca panas.

Komposisi keringat: kandungan air (98,5-99,5%),kandungan asam amino (0,5-1,5%), garam (0,5-1,5%),dan lemak (0.5-1,5%).

Telapak tangan merupakan salah satu bagian tubuhyang memproduksi keringat dalam jumlah lebihbanyak. Dengan bantuan keringat, pelaku terorismedisaat memegang bahan-bahan peledak akan merasagugup, grogi, tertekan mengakibatkan produksi ker-ingkatnya meningkat. Keringat di telapak tangan akanmenyerap lebih banyak ion yang bisa lebih memu-dahkan analisis. GAMBAR 1, memperlihatkan susunanstruktur kelenjar keringat yang menjadi tempat kelu-arnya keringat pada telapak tangan.

D. Teknik Analisis Kromatografi IonTeknik kromatografi ion dikembangkan pertama

kalinya oleh Small dkk, di tahun 1975. Metode ini telahbanyak digunakan dalam berbagai bidang analisis,misalnya analisis lingkungan, bioteknologi, pertanian,prosesing logam, serta berbagai industri makanan,minuman, kertas, dll. Metode ini hanya memerlukansedikit contoh/sampel (20µL/analisis).[10–13] Dengankelebihan ini, sampel yang mengandung ion-ion darihasil pengcucian telapak tangan para pelaku terorismeyang sebelum aksinya memegang bahan-bahan peledakyang jumlahnya juga relatif sedikit dapat terdeteksi.

E. TujuanTujuan akhir dari penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan berupa metodologi kepada in-stansi terkait bahwa pengambilan sampel dari telapaktangan orang (misal, pelaku teorisme) yang memegangbahan peledak dapat dianalisis kandungan anion dankationnya dengan teknik kromatografi ion.

GAMBAR 1: Struktur kelenjar keringat pada kulit telapak tangan

Prosiding InSINas 2012

Page 3: MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUAN …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-HK-TeX_07.pdf · Dengan menggunakan kolom pemisah Super-IC-cation dan asam Tartrate

0546: Muhammad Amin & Rahmawati Maudding HK-33

II. METODOLOGIA. Alat dan Bahan Kimia

Instrumen kromatografi ion yang digunakan: PU-2080i plus HPLC pump (Japan), Rheodyne 5095 injec-tor equipped with a 20-µl sample loop (USA), CM-8020conductivity detector (Japan), Computer Aided Chro-matography data processor (Japan), TSKgel Super-IC-Cation column (150mm4.6mm i.d.) and a TSKgel IC-Anion-PWXL column (50mm×4.6mmi.d.). GAMBAR 2,memperlihatkan komponen dasar instrumen analisiskromatografi ion,

GAMBAR 2: Komponen dasar instrumen analisis kromatografi ion.P = Pompa, I = Injektor, C = Kolom pemisah, D = detector, DP =Rekorder data

Larutan standar anion dibuat dari larutan NaCl,NaNO2, NaNO3, KClO3, dan MgSO4 dengan kon-sentrasi masing-masing 0,5 mM. Larutan standar ka-tion dibuat dari larutan NaCl, NH4Cl, KCl, MgCl2,dan CaCl2 dengan konsentrasi masing-masing 0,5 mM.Eluen yang digunakan adalah Asam Tartrate (Tartaricacid) dan Asam Trimellitik (Trimellitic acid).

B. Lokasi Penelitian dan AnalisisPenelitian ini dilakukan di Universitas Khairun, Ter-

nate, dan analisis sampel di Gifu University, Gifu,Jepang.

Dalam GAMBAR 3, ditunjukkan bubuk asli yang di-ambil dari masing-masing bahan. Bubuk sampel iniakan digunakan dalam simulasi penggunaannya. Isibahan ini diambil dari petasan, kembang api dan korekapi yang dijual secara komersial di Kota Ternate.

C. Penyiapan dan Penyimpanan SampelSemua sampel yang terkumpul, kemudian dikon-

disikan dalam suhu kamar agar tidak terjadi pengua-pan yang dapat mempengaruhi konsentrasi ion dalamsampel. Sampel disimpan dalam botol gelas, untukmenghindari botol mengempes dan sampel terbuangakibat tekanan yang tidak stabil saat dibawa ke tempatanalisis.

Petasan Kembang Api

Korek ApiGAMBAR 3: Bubuk asli petasan, kembang api dan korek api yangdigunakan dalam simulasi sampel

III. HASIL DAN PEMBAHASANA. Pemilihan Kondisi Optimal untuk Analisis dan

Pemisahan KationA-1. Kondisi Eluen

Dilakukan pengujian beberapa eluen, diantaranyaasam tartrate[10] asam sulfosalisilik, asam isophata-lik,[11, 12] asam dipikolinik. Bentuk puncak yang baik,kecepatan analisis dan resolusi menjadi alasan dalampemilihan eluen.

Terlihat bahwa asam tartrate memperlihatkan ben-tuk puncak dan waktu analisis yang lebih baik darieluen yang lain. Konsentrasi eluen lebih dari 5 mM,dapat mengakibatkan waktu analisis semakin lama, se-mentara jika konsentrasi eluen kurang dari 5 mM, makaion Na+ dan NH4

+ terjadi puncak yang tumpang tindih(overlap peaks) atau sebagiannya. GAMBAR 4, memper-lihatkan satu kromatogram menggunakan sampel stan-dar yang diketahui konsentrasinya. Kelima target ka-tion (Na+, NH4

+, K+, Mg2+ dan Ca2+) dapat terpisahsempurna dalam waktu kurang 20 menit.

A-2. Validasi Deteksi KationReproduksibilitas dari kondisi analisis kation ditun-

jukkan dengan nilai RSD (Relative Standard Deviation)untuk waktu retensi adalah kurang dari 4,43, luas pun-cak kurang dari 5,82 dan tinggi puncak kurang dari3,71.

Kurva kalibrasi antara tinggi puncak dengan konsen-trasi molar masing-masing kation adalah antara 0,1-0,5mM, dengan R2 >0.99 untuk semua kation. Batas de-teksi dihitung dari rasio S/N=3 (Singal-to-Noise ratio)sebagaimana terlihat dalam TABEL 1.

Prosiding InSINas 2012

Page 4: MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUAN …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-HK-TeX_07.pdf · Dengan menggunakan kolom pemisah Super-IC-cation dan asam Tartrate

HK-34 0546: Muhammad Amin & Rahmawati Maudding

GAMBAR 4: Pemisahan 5 jenis kation dalam standar sampel.Eluen: 5 mM Asam tartrate, Kolom pemisah: Super-IC-Cation(150×4.6 mm I.D.). Kecepatan alir eluen: 0,8 mL/menit. Konsen-trasi tiap kation: 0,5 mM

TABEL 1: Data batas deteksi, waktu retensi dan R2 kation. Kondisianalisis sebagaimana dalam GAMBAR 4.

Kation Batasdeteksi/ µM

R2 WaktuRetensi/Menit

Na+ 2,03 0,9920 5,58NH+

4 2,41 0,9974 6,47K+ 3,19 0,9912 8,23Mg2+ 5,47 0,9973 14,43Ca2+ 7,42 0,9893 17,21

Variasi batas deteksi dengan konsentrasi 2,03-7,42µM pada kondisi ini menunjukkan adanya perbedaanbatas deteksi pada setiap kation.

B. Pemilihan Kondisi Optimal untuk Deteksi danPemisahan Anion

B-1. Kondisi EluenUntuk mencari kondisi analisis yang baik, beberapa

eluen dipilih berdasarkan literatur yang sudah ada.Dalam publikasi terdahulu, telah digunakan sebagaieluen diantaranya asam trimellitik, asam pyromellitik,asam trimesik [13]. Terlihat, asam trimellitik saja yangmemperlihatkan bentuk puncak dan target anion se-mua dapat terdeteksi dengan baik.

Kelima anion (NO2−, Cl−, ClO3

−, NO3− dan SO4

2−)dapat terdeteksi dengan sempurna dalam waktu anali-sis hingga 40 menit sebagaimana dalam GAMBAR 5.

B-2. Validasi Deteksi AnionDidapatkan data keterulangan (repeatability) pengu-

kuran dari sinyal seperti waktu retensi kurang dari:3,19, luas puncak: 3,47 dan tinggi puncak: 3,52 untuk

GAMBAR 5: Pemisahan 5 jenis anion dalam standar sampel. Eluen:1 mM Asam trimellitik. Kolom pemisah: IC-Anion-PWXL (50×4.6mm I.D.). Kecepatan alir eluen: 0,8 mL/menit. Konsentrasi tiapanion: 0,5 mM

masing-masing 5× pengukuran. Batas deteksi dihitungberdasarkan rasio S/N=3.

TABEL 2: Data batas deteksi, waktu retensi dan R2 anion. Kondisianalisis sebagaimana dalam GAMBAR 5.

Anion Batasdeteksi/ µM

R2 WaktuRetensi/Menit

NO−2 3,60 0,9997 4,58

Cl− 8,13 0,9998 5,53ClO−

3 15,82 0,9999 9,47NO−

3 27,30 0,9889 11,44SO2−

4 34,12 0,9995 37,32

TABEL 2, memperlihatkan batas deteksi berkisar 3,60-34,12 µM. Batas deteksi, µM menjadi alasan yangbaik bahwa kondisi analisis ini bisa digunakan untukanalisis-analisis berikutnya.

C. Penentuan Konsentrasi SampelC-1. Penentuan Konsentrasi Kation pada Sampel

Hasil Pencucian Telapak TanganSebelum sampel diinjeksikan ke dalam instrumen

kromatografi ion, sampel disaring terlebih dahulu de-ngan menggunakan membrane filter berukuran 0,45µm, untuk mengeluarkan partikel-partikel pengotoryang kemungkinan bisa merusak kolom pemisah dananalisis. Pendeteksian dan pemisahan dari kelima ka-tion (Na+, NH4

+, K+, Mg2+ dan Ca2+) yang men-jadi target dalam analisis, dapat terdeteksi dengan sem-purna.

Prosiding InSINas 2012

Page 5: MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUAN …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-HK-TeX_07.pdf · Dengan menggunakan kolom pemisah Super-IC-cation dan asam Tartrate

0546: Muhammad Amin & Rahmawati Maudding HK-35

TABEL 3: Perbandingan konsentrasi ion-ion bermuatan positif (ka-tion) dari sampel yang diambil dari hasil pencucian telapak tan-gan orang yang menjual (A. Memegang Sampel) petasan/kembangapi yang ada di Kota Ternate dengan orang/masyarakat yang tidakmemegang sampel (petasan/kembang api) (B. Tidak MemegangSampel)

(A) MEMEGANG SAMPELKONSENTRASI ION (mM)

Na NH4+ K+ Mg2+ Ca2+

S-1 1,366 0,996 1,084 0,236 0,728S-2 1,202 1,189 1,137 0,272 0,655S-3 1,02 1,209 1,212 0,293 0,722S-4 1,448 0,968 1,204 0,249 0,617S-5 1,481 0,885 1,071 0,259 0,678S-6 1,735 1,331 1,317 0,32 0,795S-7 1,422 1,676 1,225 0,274 0,839S-8 0,909 0,921 0,575 0,238 0,676S-9 1,083 1,163 1,112 0,256 0,657S-10 1,237 0,719 0,667 0,217 0,646S-11 1,574 1,645 1,371 0,373 0,974S-12 1,316 1,165 0,977 0,306 0,715S-13 1,641 1,805 2,582 0,377 0,709S-14 1,187 0,912 0,696 0,269 0,729S-15 0,975 1,279 2,541 0,296 0,590S-16 1,454 1,616 2,439 0,34 0,779S-17 1,43 0,945 1,682 0,347 0,859S-18 1,08 1,168 1,192 0,259 0,617S-19 1,458 0,978 1,235 0,26 0,611S-20 1,313 1,161 1,29 0,301 0,735

(B) TIDAK MEMEGANG SAMPELKONSENTRASI ION (mM)

Na NH4+ K+ Mg2+ Ca2+

S-21 0,481 0,167 0,266 0,233 0,716S-22 0,98 1,067 0,793 0,32 0,747S-23 0,648 0,175 0,229 0,276 0,688S-24 0,564 0,066 0,145 0,199 0,707S-25 0,705 1,046 0,228 0,249 0,738S-26 0,548 0,154 0,217 0,215 0,738S-27 1,077 1,295 0,841 0,31 0,715S-28 0,73 0,39 0,292 0,237 0,724S-29 0,83 0,586 0,539 0,245 0,499S-30 0,582 0,267 0,164 0,239 0,731S-31 0,887 0,917 0,784 0,323 0,756S-32 0,738 0,375 0,419 0,277 0,682S-33 0,574 0,176 0,245 0,142 0,707S-34 0,723 1,055 0,318 0,25 0,748S-35 0,551 0,159 0,227 0,245 0,788S-36 1,017 1,305 0,842 0,329 0,717S-37 0,729 0,411 0,295 0,317 0,624S-38 0,723 0,599 0,593 0,345 0,329S-39 0,484 0,297 0,294 0,258 0,532S-40 0,502 0,846 0,258 0,261 0,339

GAMBAR 6: Kromatogram hasil analisis kandungan kation padasampel hasil pencucian telapak penjual petasan/kembang api (atas),dan yang tidak memegang petasan/kembang api (bawah).

GAMBAR 6, memperlihatkan kromatogram yangmerupakan hasil analisis sampel hasil pencucian tela-pak tangan para penjual petasan dan kembang api, dansampel yang tidak memegang bahan ini sebelumnya.Dengan mem-plotkan sinyal kation (tinggi puncak)yang diperoleh ke dalam kurva kalibrasi sampelstandar, maka didapatkan konsentrasi masing-masingkation. Terlihat adanya perbedaan sinyal tinggi puncakantara ion-ion Na+, NH4

+ dan K+, sementara tidakada perbedaan yang nyata untuk ion Mg2+ dan Ca2+.

Rangkuman data pada TABEL 3, dan grafik per-bandingan kation pada GAMBAR 7A-C, menjelaskanadanya range konsentrasi ion Na+ yang ’memegangsampel’ berkisar: 0,975-1,735 mM, dan yang ’tidakmemegang sampel’ berkisar: 0,481-1,077 mM. Rangekonsentrasi ion NH4

+ yang ’memegang sampel’ ber-kisar: 0,719-1,805 mM, sedangkan untuk yang ’tidak

Prosiding InSINas 2012

Page 6: MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUAN …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-HK-TeX_07.pdf · Dengan menggunakan kolom pemisah Super-IC-cation dan asam Tartrate

HK-36 0546: Muhammad Amin & Rahmawati Maudding

GAMBAR 7: Grafik perbandingan konsentrasi ion Na+, NH4+,

K+, Mg2+ dan Ca2+ antara sampel yang ’memegang sampel’ danyang ’tidak memegang sampel’.

memegang sampel’ berkisar: 0,066-1,305 mM. Sedang-kan range konsentrasi ion K+ untuk ’memegang sam-pel’ berkisar: 0,575-2,582 mM, sedangkan untuk yang’tidak memegang sampel’ berkisar: 0,145-0,842 mM.

Ini menggambarkan bahwa terjadi peningkatan kon-sentrasi ion Na+, NH4

+ dan K+ dari sampel yang ’tidakmemegang sampel’ ke ’memegang sampel’ sekitar 2-3×lipat.

Beberapa senyawa yang menjadi bahan utama dalampembuatan petasan/kembang api seperti sodium ni-trate, potassium chlorate dan ammonium nitrate.

GAMBAR 8: Kromatogram hasil analisis kandungan kationpada simulasi sampel hasil pencucian telapak tangan orang yangmemegang: (A) petasan, (B) kembang api, dan (C) korek api. Kon-disi analisis, sebagaimana dalam GAMBAR 4

Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa orangyang terindikasi pelaku teroris dan setelah dicek de-ngan menganalisis hasil cucian telapak tangan sipelaku, dan jika memberikan hasil analisis seperti datadiatas, maka dapat dijadikan sebagai data awal untukmemastikan bahwa yang bersangkutan adalah pelakuteroris.

GAMBAR 7D-E, memperlihatkan grafik yang manakonsentrasi antara kedua jenis sampel hampir sama, se-hingga ion

Mg2+ dan Ca2+ tidak bisa dijadikan sebagai dataawal ketika seseorang terindikasi pelaku terorisme.

Prosiding InSINas 2012

Page 7: MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUAN …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-HK-TeX_07.pdf · Dengan menggunakan kolom pemisah Super-IC-cation dan asam Tartrate

0546: Muhammad Amin & Rahmawati Maudding HK-37

Analisis Konsentrasi Kation dengan Sistem Simu-lasi pada Sampel Petasan, Kembang Api dan KorekApi Dari GAMBAR 8A-C, memperlihatkan hasil anali-sis dimana semua sampel mengandung ion Na+ danK+ yang tinggi. Dalam pembuatan bahan peledak,korek api, kembang api/petasan (explosives, matchs,fireworks), sebagai bahan utamanya adalah KClO3,NaNO3, KNO3.

Dari data analisis menunjukkan bahwa KClO3 men-jadi senyawa yang sangat penting diketahui dan dia-nalisis kaitannya dengan kriminal. Penggunaan KClO3

bisa menjadi biasa, apalagi senyawa ini termasuksenyawa/bahan kimia yang mudah dibeli dengan be-bas di toko-toko bahan kimia.

D. Analisis Sampel AnionD-1. Penentuan Konsentrasi Anion pada Sampel

Hasil Pencucian Telapak Tangan

GAMBAR 9: Kromatogram hasil analisis kandungan anion padasampel hasil pencucian telapak tangan penjual petasan/kembang api(atas), dan yang tidak memegang petasan/kembang api (bawah).

GAMBAR 9, memperlihatkan kromatogram hasil ana-lisis dari kedua jenis sampel. Dengan mem-plotkansinyal anion (tinggi puncak) yang diperoleh ke dalamkurva kalibrasi sampel standar, maka didapatkan kon-sentrasi masing-masing anion. Terlihat pada sam-pel penjual petasan/kembang, ion-ion Cl−, ClO3

−,NO3

− dan SO42− dapat terdeteksi, walaupun ion NO2

tidak dapat terdeteksi. Sementara dalam sampel yangmemegang petasan/kembang api, hanya ion Cl− dan

GAMBAR 10: Grafik perbandingkan konsentrasi ion NO2−, Cl−,

ClO3−, NO 3

− dan SO42− antara sampel yang ’memegang sampel’

dan yang ’tidak memegang sampel’.

SO42− yang terdeteksi.

Dari grafik perbandingan anion di atas, menjelaskanadanya range konsentrasi untuk ’memegang sampel’berkisar: 0,048-2,052 mM, walaupun tidak semua sam-pel mengandung ion NO2

−, dan yang ’tidak memegangsampel’, tidak ditemukan ada sampel yang mengan-dung ion NO2

−. Range konsentrasi ion Cl− un-tuk yang ’memegang sampel’ berkisar: 0,400-2,102mM, sedangkan yang ’tidak memegang sampel’ ber-kisar: 0,152-0,717 mM. Range konsentrasi ion ClO3

untuk yang ’memegang sampel’ berkisar: 0,018-0,480mM, walaupun tidak semua sampel mengandung ionClO3

−, sedangkan untuk yang ’tidak memegang sam-pel’, tidak ditemukan satu pun ada sampel yang me-ngandung ion ClO3

−. Range konsentrasi ion NO3− un-

tuk yang ’memegang sampel’ berkisar: 0,010-0,291 mM,sedangkan untuk yang ’tidak memegang sampel’ tidakditemukan ada sampel yang mengandungi ion NO3

−.Range konsentrasi ion SO4

2− untuk ’memegang sam-pel’ berkisar: 0,050-0,450 mM, sedangkan untuk yang’tidak memegang sampel’ berkisar: 0,073-0,447 mM.

Sumber dari anion di atas berasal dari senyawayang menjadi bahan utama dalam pembuatanpetasan/kembang api seperti KClO3, NaNO3, KNO3,NH4ClO3.

Dari penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulanbahwa seseorang yang terindikasi pelaku terorisme,

Prosiding InSINas 2012

Page 8: MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUAN …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-HK-TeX_07.pdf · Dengan menggunakan kolom pemisah Super-IC-cation dan asam Tartrate

HK-38 0546: Muhammad Amin & Rahmawati Maudding

GAMBAR 11: Kromatogram hasil analisis kandungan anionpada simulasi sampel hasil pencucian telapak tangan orang yangmemegang: (A) petasan, (B) kembang api, dan (C) korek api. Kon-disi analisis, sebagaimana dalam GAMBAR 5.

dan setelah pengecekan melalui analisis hasil pencuciantelapak tangan yang bersangkutan, dan positif mengan-dung ion NO2

−, ClO3−, dan NO3

−, maka data anali-sis tersebut bisa dijadikan data pendukung/awal dalammengungkap pelaku teroris.

D-2. Analisis Konsentrasi Anion dengan Sistem Sim-ulasi pada Sampel Petasan, Kembang Api danKorek Api

Dari GAMBAR 11A-C, menunjukkan bahwa dari sam-pel yang terkumpulkan, terdapat ion NO2

−, Cl− danNO3

− yang selalu ada dalam petasan, 2 anion (Cl− danNO3

−) selalu ada serta 1 anion(ClO3

−) yang kadang-kadang muncul, bergantungpada jenis sampel kembang api. Dan terdapat 4 an-

ion (Cl−, ClO3−, NO3

− dan SO42−) yang selalu muncul

dalam sampel korek api.

D-3. Analisis Langsung Kandungan Kation dan An-ion pada Sampel Petasan, kembang Api, dan Ko-rek Api

Persentasi ion K+ dalam petasan mencapai 43,2%,dalam kembang api sebanyak 60,8% dan dalam korekapi sebanyak 88,3%.

GAMBAR 12: Salah satu kromatogram dan grafik perbandingankonsentrasi kation dari hasil analisis secara langsung pada sampelpetasan, kembang api dan korek api.

Pada grafik perbandingan konsentrasi kation padaGAMBAR 12, terlihat nyata, ion K+ adalah menjadi iondominan.

Dalam GAMBAR 13, persentasi ion NO3− dalam

petasan sebanyak 87,1%, dalam kembang api sebanyak85,9% dan dalam korek api sebanyak 1,6%. Artinyaion penyusun utama pada sampel petasan dan kem-bang api adalah NO3

−. Pada sampel korek api, ter-dapat persentasi ion ClO3

− sebanyak 95,5%, sementaraion ini, tidak terdapat dalam sampel petasan dan kem-bang api.

IV. KESIMPULAN1. Sampel: petasan, kembang api dan korek api

adalah contoh sampel yang bisa mewakili ba-han peledak/bom yang sesungguhnya, karena me-ngandung ion-ion penyusun yang sama.

2. Keluarnya keringkat melalui pori-pori telapak tan-gan manusia, dapat membantu mengikat ion-ionyang berasal dari benda yang dipegangnya. Se-

Prosiding InSINas 2012

Page 9: MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUAN …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-HK-TeX_07.pdf · Dengan menggunakan kolom pemisah Super-IC-cation dan asam Tartrate

0546: Muhammad Amin & Rahmawati Maudding HK-39

GAMBAR 13: Salah satu kromatogram dan grafik perbandingankonsentrasi anion dari hasil analisis secara langsung pada sampelpetasan, kembang api dan korek api.

makin banyak keluar keringkat, membuat ion-ionakan semakin banyak terikat/menempel pada tela-pak tangan.

3. Ada 5 kation: Na+, NH4+, K+, Mg2+ dan Ca2+

dan 5 anion: NO2−, Cl−, ClO3

−, NO3− dan SO4

2−

sebagai target ion dalam penelitian ini, dapat ter-pisah dengan baik.

4. Terdapat perbedaan konsentrasi kation (Na+,NH4

+ dan K+) hingga 2-3× lipat lebih tinggi darisampel hasil pencucian telapak tangan para pen-jual petasan/kembang api (memegang sampel) de-ngan sampel dari hasil pencucian telapak tanganorang yang tidak menyentuh sampel, sementarakation (Mg2+ dan Ca2+) tidak terdapat perbedaankonsentrasi antara sampel ’memegang sampel’ dan’tidak memegang sampel’.

5. Anion (NO2−, ClO3

− dan NO3−) adalah jenis an-

ion yang muncul ketika analisis dilakukan padasampel dari hasil pencucian tangan para penjualpetasan/kembang api, sementara ketiga jenis an-ion ini tidak ditemukan dalam sampel hasil pencu-cian tangan yang tidak memegang sampel.

6. Anion (Cl− dan SO42−) mempunyai konsentrasi 2-

3× lipat ditemukan pada sampel hasil pencuciantelapak tangan para penjual petasan/kembang apidaripada sampel hasil pencucian tangan yang tidakmemegang sampel.

7. Dari simulasi terhadap sampel petasan, kembangapi dan korek api, baik kation maupun anion da-pat merekat/melengket dengan baik pada telapaktangan manusia.

8. Ion K+ adalah kation penyusun utama dalamketiga sampel yang diambil.

9. Ion NO3− adalah anion penyusun utama dalam

sampel petasan dan kembang api, sementara ionClO3

− adalah ion penyusun utama dalam sampelkorek api.

10. Dengan melihat hasil analisis yang didapatkan,metodologi penelitian ini layak digunakan seba-gai acuan dan sebagai data awal dalam melacakpelaku terorisme atau pelaku kriminal lainnya.

DAFTAR PUSTAKA[1] —————, Buku Pintar Kompas 2011, April 2012,

PT. Kompas media Nusantara[2] http://id.shvoong.com/law-and-

politics/law/2114422-ciri-ciri-tindakan-terorisme/#ixzz1xBovaDAY

[3] —————, Anti-Terrorism Laws, ASIO, the Policeand You, 3rd edition.

[4] H.B. Meng, et al., ”Simultaneous determination ofinorganic anions and cations in explosive residuesby ion chromatography”, Talanta (2008) 76: 241-245.

[5] D.K. Kuila, A. Chakrabortty, S.P. Sharma, S.C.Lahiri, ”Composition profile of low explosive fromcases in India”, Forensic Science International(2006) 159: 127-131.

[6] K.G. Hopper, H. LeClair, B.R. McCord, ”A novelmethod for analysis of explosive residue by simul-taneous detection of anions and cations via capil-lary zone electrophoresis”, Talanta (2005) 67: 304-312.

[7] Gaurav, et al., ”SPME-HPLC: A new approach tothe analysis of explosives”, Journal of HazardousMaterials (2007) 147: 691-697.

[8] C. Jhon, et al., ”Identification of homemade inor-ganic explosive by ion chromatographic analysis ofpost-blast residues”, J Chromatogr A (2008) 1182:205-214.

[9] K.G. Hopper, H. LeClair, B.R. McCord, ”A novelmethod for analysis of explosive residue by simul-taneous detection of anions and cations via capil-lary zone electrophoresis”, Talanta (2005) 67: 304-312.

[10] Muhammad Amin, Lee Wah Lim, ToyohideTakeuchi, ”Peak parking technique for the simulta-neous determinations of anions and cations”, AnalBioanal Chem (2005) 381:1426-1431.

Prosiding InSINas 2012

Page 10: MELACAK PELAKU TERORISME MELALUI PENENTUAN …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS 2012 - file-HK-TeX_07.pdf · Dengan menggunakan kolom pemisah Super-IC-cation dan asam Tartrate

HK-40 0546: Muhammad Amin & Rahmawati Maudding

[11] Muhammad Amin, Lee Wah Lim, ToyohideTakeuchi, ”Serial separation of cations and anionsby ion chromatography with peak parking tech-nique using sulfosalicylic acid as the eluent”, AnalBioanal Chem (2006) 384:839-843.

[12] Muhammad Amin, Lee Wah Lim, ToyohideTakeuchi, ”Tunable separation of anions andcations by column switching in ion chromatogra-phy”, Talanta (2007) 71:1470-1475.

[13] Muhammad Amin, Lee Wah Lim, ToyohideTakeuchi, ”Determination of common inorganicanions and cations by non-suppressed ion chro-matography with column switching”, J Chro-matogr A (2008) 1182:169-175.

Prosiding InSINas 2012