PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI...

15
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAHMULYO 01 KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh: IKA PRASETYANINGRUM A 510090186 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Transcript of PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI...

Page 1: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI

STRATEGI GUIDED TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

TAMBAHMULYO 01 KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI

TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

IKA PRASETYANINGRUM

A 510090186

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan
Page 3: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI

STRATEGI GUIDED TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

TAMBAHMULYO 01 KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI

TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

Ika Prasetyaningrum, A510090186, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2013, 64 Halaman.

Tujuan penelitian ini: (1) untuk meningkatkan motivasi belajar IPA siswa

melalui strategi pembelajaran Guided Teaching, dan (2) untuk meningkatkan

hasil belajar IPA siswa melalui strategi pembelajaran Guided Teaching. Jenis

penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian yang

dikenai tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01, yang

berjumlah 39 siswa. Objek penelitian adalah penerapan strategi pembelajaran

guided teaching dan motivasi dan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri

Tambahmulyo 01. Metode pengumpulan data melalui metode wawancara,

observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan diarahkan

untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Pada penelitian ini data dianalisis dengan analisis interaktif. Analisis interaktif

merupakan model dari analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga komponen

yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian

(1) peningkatan motivasi belajar IPA dapat dilihat dari meningkatnya indikator

motivasi belajar IPA meliputi: a) antusias siswa dalam menerima pembelajaran

sebelum tindakan 38,46%, putaran I 56,41%, dan di akhir tindakan 82,05%, b)

mendengar penjelasan dari guru sebelum tindakan 25,64%, putaran I 33,33%,

dan di akhir tindakan 66,66%, c) menjawab pertanyaan sebelum tindakan

23,07%, putaran I 30,76%, dan di akhir tindakan 53,84%, d) kemauan

mengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir

tindakan 74,35%, (2) peningkatan hasil belajar IPA yang memperoleh nilai ≥

KKM 65 sebelum tindakan 38,46%, putaran I 66,66%, dan di akhir tindakan

82,05%. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan strategi Guided Teaching

dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA.

Kata kunci : motivasi, hasil belajar, Guided Teaching.

Page 4: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

1

A. PENDAHULUAN

Di sekolah interaksi pendidikan berlangsung secara formal, terencana,

sengaja dan sistematik. Pengaruh dari peserta didik lebih dominan. Di dalam

interaksinya pendidik hendaknya memperlakukan peserta didik secara

manusiawi, sebab pada hakekatnya peserta didik adalah individu yang

memiliki sifat-sifat hakiki yang harus dikembangkan. Di dalam proses

pembelajaran aspek perkembangan, irama perkembangan, tugas

perkembangan hendaknya diperhatikan guru. Proses pembelajaran hendaknya

dapat mengembangkan potensi peserta didik, membantu memecahkan

kesulitan yang dihadapi peserta didik sehingga perkembangan berlangsung

optimal (Rubino Rubiyanto, 2011: 2).

Motivasi tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan akademik,

motivasi juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar

dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi

yang disajikan kepada mereka. Motivasi bertujuan untuk menggerakkan atau

menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk

melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil/ mencapai tujuan

tertentu (Ngalim Purwanto, 2007: 73).

Berdasarkan hasil pengalaman guru kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01

Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati, bahwa pembelajaran IPA masih

menekankan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku, dan juga

belum memanfaatkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran secara

maksimal. Mengajak siswa berinteraksi dengan lingkungan langsung juga

jarang dilakukan. Guru IPA sebagian masih mempertahankan urut-urutan

dalam buku tanpa memperdulikan kesesuaian lingkungan belajar siswa. Hal

ini membuat pembelajaran tidak efektif, karena siswa kurang merespon

terhadap pelajaran yang disampaikan. Maka pengajaran semacam ini

cenderung menyebabkan kebosanan pada siswa.

Para siswa telah memiliki kemampuan awal yang telah diterima di kelas

sebelumnya. Kemampuan awal siswa ini harus digali agar siswa lebih belajar

mandiri dan kreatif, khususnya ketika mereka akan mengkaitkan dengan

Page 5: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

2

pelajaran baru. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah menggunakan

pendekatan pembelajaran yang lebih mendekatkan pada lingkungan siswa.

Konsep-konsep yang dikembangkan sebaiknya berhubungan dengan alam

sekitar agar menjadi konteks pembelajaran yang bermakna. Meskipun

demikian mengaitkan konteks lingkungan dalam kehidupan sehari-hari

dengan isi materi bukan pekerjaan yang mudah, karena perlu waktu dan

proses yang panjang. Namun kenyataannya guru cenderung mengikuti isi

kurikulum dan anak belajar secara verbal, keadaan semacam ini jauh dari

konsep belajar bermakna.

Belajar bermakna menuntut adanya konteks pembelajaran yang muncul di

lingkungan tempat tinggal siswa, hal ini dapat dilakukan dengan jalan

mengajak siswa belajar di luar kelas atau mengajak mereka mendekati

sumber belajar. Maksudnya agar diperoleh ide-ide, dan masalah-masalah

yang dapat dilihat dan diamati di lingkungan sekitarnya. Pola pembelajaran

seperti ini akan membantu siswa dalam proses berpikir dan pada gilirannya

siswa aktif dalam belajar. Pada dasarnya siswa sendiri yang akan

menyelesaikan masalah-masalah yang dia dapatkan sesuai dengan konsep

materi yang dipelajari. Salah satu konsep yang akrab dengan lingkungan

adalah konsep kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan

alam. Konsep ini menjadi lebih bermakna jika di dalam pelajaran siswa diajak

langsung kelapangan untuk melakukan penyelidikan terhadap permasalahan

yang mereka hadapi.

Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba menerapkan salah satu

strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran guided teaching. Strategi

pembelajaran guided teaching adalah pembelajaran yang diawali dengan

beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada siswa. Guru

menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa

kemungkinan jawaban. Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

pemahaman atau kemampuan siswa, kemudian guru membuat hipotesa atau

kesimpulan dan membuat beberapa kategori (Istarani, 2011: 1).

Page 6: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

3

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu kajian

sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh

sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran,

berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil tindakan tersebut (Ebbut, 1985

dalam Rubino Rubiyanto (2011: 106).

Tempat yang menjadi sampel dalam penelitian “Peningkatan Motivasi dan

Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Guided Teaching Pada Siswa Kelas V SD

Negeri Tambahmulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun

Pelajaran 2012/ 2013“ adalah SD Negeri Tambahmulyo 01 Kecamatan

Jakenan Kabupaten Pati. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap.

Waktu yang digunakan dalam kegiatan penelitian dari mulai tahap persiapan

sampai tahap penyelesaian yaitu pada bulai November 2012 sampai bulan

Februari 2013.

Peneliti mengadakan penelitian di sini dengan pertimbangan sekolah ini

belum pernah dilakukan penelitian dengan judul yang sama dengan peneliti.

Serta peneliti ingin membantu memajukan mutu pembelajaran di SD N

Tambahmulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati dengan menawarkan

strategi pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa.

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang berupa

metode wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Menurut Arikunto, dkk

(2008: 155), “Wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara (interview)”. Metode wawancara ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-

pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Pada penelitian ini

wawancara terjadi antara guru kelas dan peneliti untuk membicarakan

mengenai permasalahan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran.

Menurut Sudjana (2006: 84) menyatakan bahwa observasi adalah suatu

alat yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau proses

terjadinya suatu kegiatan yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya

Page 7: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

4

maupun buatan. Metode observasi bertujuan untuk melakukan pengamatan

secara langsung tempat penelitian ini dilaksanakan. Metode observasi

digunakan untuk mengamati sikap atau tingkah laku siswa dalam interaksi

pembelajaran IPA secara langsung.

Metode Arikunto, dkk (2008: 150) : “Tes adalah seretan pertanyaan atau

latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu

atau kelompok”. Metode tes bertujuan memperoleh informasi tentang

berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan

menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi

kuantitatif tentang aspek yang diteliti. Metode tes digunakan untuk

memperoleh data tentang tingkat hasil belajar IPA siswa sebelum penelitian,

selama penelitian, dan setelah penelitian dilaksanakan.

Metode Arikunto, dkk (2008: 132) : “Teknik dokumentasi yaitu mencari

data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya”. Metode

dokumentasi bertujuan untuk mendapatkan data yang berupa dokumen-

dokumen dari sekolah yang digunakan untuk penelitian. Metode dokumentasi

digunakan untuk memperoleh data sekolah identitas siswa antara lain nama

siswa, nomor induk siswa, dengan melihat dokumentasi yang ada dalam

sekolah. Dokumentasi dilakukan dalam penelitian ini adalah daftar nama

siswa kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01 dan foto-foto saat berlangsungnya

proses belajar mengajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada

kegiatan pembelajaran, buku presensi, buku pelajaran, dan lain-lain.

Kemudian untuk menjamin pemantapan dan kebenaran data yang

dikumpulkan dan dicatat maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang tepat

untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Dalam penelitian ini

validitas yang akan digunakan adalah teknik triangulasi. Triangulasi

merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain dari luar data itu untuk keperluan atau sebagai pembanding

terhadap data itu. Teknik analisis data yang digunakan diarahkan untuk

Page 8: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

5

menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Pada penelitian ini data dianalisis dengan analisis interaktif. Analisis

interaktif merupakan model dari analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga

komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Kondisi Awal

Berdasarkan hasil observasi dan dialog awal dengan guru IPA

kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01 diperoleh beberapa data bahwa dari

39 siswa kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01 yang antusias dalam

menerima pembelajaran sebanyak 15 siswa (38,46%) , mendengarkan

penjelasan dari guru sebanyak 10 siswa (25,64%) , menjawab pertanyaan

sebanyak 9 siswa (23,07%), kemauan mengerjakan soal latihan sebanyak

11 siswa (28,2%) . Selain itu diperoleh hasil belajar siswa yang tuntas

memenuhi nilai lebih dari sama dengan 65 sebanyak 15 siswa (38,46%).

2. Tindakan Kelas Putaran I

Pada putaran I pertemuan 1 ini diperoleh data mengenai siswa

yang antusias dalam menerima pembelajaran sebanyak 18 siswa (46,15%),

mendengarkan penjelasan dari guru sebanyak 11 siswa (28,20%),

menjawab pertanyaan sebanyak 10 siswa (25,64%), dan kemauan

mengerjakan soal latihan sebanyak 13 siswa (33,33%). Sedangkan siswa

yang hasil belajarnya tuntas sebanyak 23 siswa (58,97%)

Pada putaran I pertemuan 2 ini diperoleh data mengenai siswa

yang antusias dalam menerima pembelajaran sebanyak 22 siswa (56,41%),

mendengarkan penjelasan dari guru sebanyak 13 siswa (33,33%),

menjawab pertanyaan sebanyak 12 siswa (30,76%), dan kemauan

mengerjakan soal latihan sebanyak 17 siswa (43,58% ). Sedangkan siswa

yang hasil belajarnya tuntas sebanyak 26 siswa (66,67%).

3. Tindakan Kelas Putaran II

Pada putaran II pertemuan 1 ini diperoleh data mengenai siswa

yang antusias dalam menerima pembelajaran sebanyak 27 siswa (69,23%),

siswa yang mendengarkan penjelasan dari guru sebanyak 19 siswa

Page 9: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

6

(48,71%), siswa yang dapat menjawab pertanyaan sebanyak 15 siswa

(38,46%), dan siswa yang berkemauan mengerjakan soal latihan sebanyak

23 siswa (58,97%). Sedangkan siswa yang hasil belajarnya ≥ KKM 65

sebanyak 29 siswa (74,63%).

Pada putaran II pertemuan 2 ini diperoleh data mengenai siswa

yang antusias dalam menerima pembelajaran sebanyak 32 siswa (82,05%),

siswa yang mendengarkan penjelasan dari guru sebanyak 26 siswa

(66,66%), siswa yang dapat menjawab pertanyaan sebanyak 21 siswa

(53,84%), dan siswa yang berkemauan mengerjakan soal latihan sebanyak

29 siswa (74,35%). Sedangkan siswa yang hasil belajarnya ≥ KKM 65

sebanyak 32 siswa (82,05%).

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan pembelajaran secara keseluruhan sampai berakhirnya

tindakan putaran II, perilaku siswa yang berkaiatan dengan permasalahan

yang diangkat dalam penelitian ini mengalami perubahan yang positif.

Hasil penelitian pada tindakan kelas putaran II diperoleh kesepakatan

bahwa tindakan belajar yang diambil telah berhasil meningkatkan motivasi

dan hasil belajar IPA.

a. Peningkatan motivasi belajar IPA melalui strategi Guided Teaching

Tujuan penelitian tindakan ini adalah meningkatkan motivasi

belajar IPA. Hasil pengamatan yang telah dilakukan menyimpulkan

bahwa terdapat beberapa siswa yang motivasi belajarnya masih kurang

selama proses pembelajaran. Indikator – indikator yang tampak

diantaranya antusias siswa dalam menerima pembelajaran,

mendengarkan penjelasan dari guru, menjawab pertanyaan, kemauan

mengerjakan soal latihan.

Berdasarkan data pelaksanaan tindakan di atas mengenai motivasi

belajar IPA pada kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01 dari sebelum

tindakan sampai tindakan kelas putaran II dapat disajikan dalam tabel

berikut.

Page 10: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

7

Tabel 1.1

Data Peningkatan Motivasi Belajar IPA

Motivasi Belajar IPA Sebelum

Putaran

Putaran I Putaran II

Antusias dalam menerima

pembelajaran

15 siswa

(38,46%)

22 siswa

(56,41%)

32 siswa

(82,05%)

Mendengarkan penjelasan dari

guru

10 siswa

(25,64%)

13 siswa

(33,33%)

26 siswa

(66,66%)

Menjawab pertanyaan 9 siswa

(23,07%)

12 siswa

(30,76%)

21 siswa

(53,84%)

Kemauan mengerjakan soal

latihan

11 siswa

(28,20%)

17 siswa

(43,58%)

29 siswa

(74,35%)

Adapun grafik peningkatan dari sebelum tindakan sampai

tindakan kelas putaran II dapat digambarkan sebagai

berikut.

Gambar 1.1

Grafik Peningkatan Motivasi Belajar IPA

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sebelum putaran

Putaran I Putaran II

Pro

sen

tase

%

Tindakan

Motivasi Belajar IPA

Siswa antusias dalam menerima pembelajaran

Siswa mendengarkan pendengaran dari guru

Siswa menjawab pertanyaan

Kemauan siswa mengerjakan soal latihan

Page 11: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

8

b. Peningkatan hasil belajar IPA melalui strategi Guided Teaching

Data mengenai hasil belajar IPA dari penelitian ini diperoleh dari

hasil pengerjaan soal mandiri. Siswa dinyatakan tuntas pada setiap

putaran apabila mencapai skor ≥ KKM 65.

Data – data yang diperoleh mengenai hasil belajar IPA pada siswa

kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01 dalam pembelajaran IPA dari

sebelum tindakan putaran sampai tindakan kelas putaran II dapat

disajikan dalam table berikut.

Tabel 1.2

Data Peningkatan Hasil Belajar IPA

Hasil Belajar IPA Sebelum Putaran Putaran I Putaran II

Nilai ≥ KKM 65 15 siswa

(38,46%)

26 siswa

(66,67%)

32 siswa

(82,05%)

Adapun grafik hasil belajar IPA dari sebelum tindakan

sampai tindakan kelas putaran putaran II dapat

digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1.2

Grafik Peningkatan Hasil Belajar IPA

0

20

40

60

80

100

Sebelum tindakan

Putaran I Putaran II

Pro

sen

tase

%

Tindakan

Hasil Belajar IPA

Hasil Belajar IPA

Page 12: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

9

D. KESIMPULAN

Penerapan strategi Guided Teaching dalam pembelajaran IPA, siswa sudah

banyak mengalami perubahan dalam proses pembelajaran misalnya siswa

sudah banyak yang antusias dan memperhatikan penjelasan guru selama

proses pembelajaran. Siswa berani bertanya kepada guru jika mengalami

kesulitan. Siswa sudah mengerjakan soal sendiri tanpa bekerjasama dengan

temannya. Siswa juga tidak gaduh lagi selama proses pembelajaran. Hasil

penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti

dan guru IPA dapat disimpulkan.

Data hasil tindakan kelas mengenai motivasi belajar IPA dalam penelitian

ini diperoleh dari masing – masing indikator yaitu:

a. Antusias siswa dalam menerima pembelajaran

Adanya peningkatan motivasi belajar IPA dalam kemampuan antusias

siswa dalam menerima pembelajaran dapat dilihat dari data hasil tindakan

kelas. Sebelum tindakan tercatat sebanayak 15 siswa (38,465), pada

putaran I sebanyak 22 siswa (56,41%), pada putaran II sebanyak 32 siswa

(82,05%).

b. Mendengarkan penjelasan dari guru

Hasil yang diperoleh dari tindakan kelas, siswa yang sudah

mendengarkan penjelasan dari guru mengalami peningkatan. Sebelum

tindakan siswa yang mendengarkan penjelasan dari guru tercatat sebesar

10 siswa (25,64%), pada putaran I sebanyak 13 siswa (33,33%), pada

putaran II sebanyak 26 siswa (66,66%).

c. Menjawab pertanyaan

Hasil yang diperoleh dari tindakan kelas, siswa yang mampu

menjawab pertanyaan mengalami peningkatan. Sebelum tindakan siswa

yang mampu menjawab pertanyaan sebanyak 9 siswa (23,07%), pada

putaran I sebanyak 12 siswa (30,76%), pada putaran II sebanyak 21 siswa

(53, 84%).

Page 13: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

10

d. Kemauan mengerjakan soal latihan

Hasil yang diperoleh dari tindakan kelas, siswa yang berkemauan

mengerjakan soal latihan mengalami peningkatan. Sebelum tindakan siswa

yang berkemauan mengerjakan soal latihan sebanyak 11 siswa (28,20%),

pada putaran I sebanyak 17 siswa (43,58%), pada putaran II sebanyak 29

siswa (74,35%).

Data tentang hasil belajar IPA dalam penelitian ini diperoleh dari hasil

pengerjaan soal latihan mandiri. Siswa dinyatakan tuntas jika nilai yang

diperoleh dari pengerjaan soal mandiri ≥ KKM 65.

Sebelum tindakan penelitian siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak

15 siswa (38,46%). Pada putaran I siswa memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 26

siswa (66,67%), sedangkan pada putaran II siswa memperoleh nilai ≥ 65

sebanyak 32 siswa (82,05%).

Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “ strategi pembelajaran guided

teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa” diterima

kebenarannya.

Page 14: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi

Aksara.

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). 2006. Standar Isi 2006 Mata

Pelajaran IPA. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu.

Yogyakarta : Familia.

Harminingsih. 2008. “Optimalisasi Pemanfaatan Pengalaman dan Kemampuan”

(online), (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137382-

optimalisasi-pemanfaatan-pengalaman-dan-

kemampuan/#ixzz2EvHkLbvB, diakses tanggal 14 Desember 2012).

Hartini, Sri dkk. 2008. Psikologi Pendidikan. Surakarta : FKIP UMS.

Istarani. 2011. “58 Model Pembelajaran Inovasi” (online),

(http://www.istarani.com/58modelpembelajaraninovasi.htm, diakses

tanggal 12 November 2012).

Moleong, Lexy. J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : Universutas

Muhammadiyah Surakarta.

Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta :

Fairuz Media.

Sardiman. 2007. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grasido Persada.

Sudjana, Nana. 2006. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Suprihadi, Saputro. 2000. Strategi Pembelajaran Bahan Sajian Program

Pendidikan Akta Mengajar. Malang : Depdiknas Universitas Negeri

Malang Fakultas Ilmu Pendidikan.

Page 15: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan

Supriyatna, Yatna. 2012. “Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar siswa”

(online),

(http://www.yatnasupriyatna.com/faktoryangmempengaruhihasilbelajarsis

wa.htm, diakses tanggal 14 Desember 2012).

Surtikanti, 2008. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wahyuni, Sri. 2011. “Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Metode

Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas V SD N Kleco 2

Surakarta”. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Zaini, Hisyam. 2007. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : CTSD.