PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BENDA … fileSiswa kelas II di SD Negeri Dukuhsalam 02...
Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BENDA … fileSiswa kelas II di SD Negeri Dukuhsalam 02...
i
PENINGKATAN KETERAMPILAN
MENDESKRIPSIKAN BENDA SECARA LISAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS II SDN DUKUHSALAM 02
KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL
TAHUN AJARAN 2009 / 2010
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
OLEH :
DJULIAH
NIM X2707012
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
PENINGKATAN KETERAMPILAN
MENDESKRIPSIKAN BENDA SECARA LISAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS II SDN DUKUHSALAM 02
KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL
TAHUN AJARAN 2009 / 2010
OLEH :
DJULIAH
NIM X2707012
Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
iii
PERSETUJUAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas telah disetujui untuk dipertahankan
di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, …. Juni 2010
Dosen Pembimbing
Prof.Dr.Retno Winarni,M.Pd. NIP 19560121 198203 2 003
Supervisor,
Tarsono,S.Pd. NIP 19600105 198012 1 005
iv
PENGESAHAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan
Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Rabu
Tanggal : 23 Juni 2010
Tim Penguji Laporan PTK
Nama Terang tanda tangan
Ketua : Drs.Kartono, M.Pd. ..............................
Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud,M.Pd. ..............................
Anggota I : Prof. Dr. Retno Winarni,M.Pd. ..............................
Anggota II : Drs. Usada, M.Pd. ..............................
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof.Dr.H.M.Furqon Hidayatullah,M.Pd. NIP 19600727 198702 1 001
v
ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BENDA SECARA LISAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI DUKUHSALAM 02 , KECAMATAN SLAWI, KABUPATEN TEGAL, TAHUN PELAJARAN 2009/2010.
oleh Djuliah
Kata kunci : berbicara, kontekstual, meningkat
Siswa kelas II di SD Negeri Dukuhsalam 02 masih kesulitan dalam mendeskripsikan benda secara lisan. Karenanya perlu di lakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan mendeskripsikan benda secara lisan dan mendeskripsikan efektifitas pendekatan kontekstual dalam proses pembelajarannya.
Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan langkah setiap siklus adalah : perencanaan,tindakan,observasi,dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02 , Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Tahun Pelajaran 2009/2010.Waktu Penelitian selama 6 bulan dari bulan januari sampai dengan bulan Juni 2010.
Pengumpulan data dengan observasi langsung selama tindakan dan hasil tes kemampuan siswa. Hasilnya menunjukkan : (1)Pendekatan yang tepat dibutuhkan untuk proses pembelajaran Bahasa Indonesia, (2) Penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan siswa mendeskripsikan benda secara lisan, (3) Peningkatan keterampilan berbicara dapat dilakukan melalui PTK, (4) Kendalanya adalah keterbatasan waktu, bahan/alatperaga, serta kemampuan guru dan siswa.
Kesimpulan : pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mendeskripsikan benda secara lisan. Pemilihan pendekatan yang tepat sesuai kompetensi yang ingin dicapai sangat diperlukan dalam proses pembelajaran .
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya untuk Allah yang telah memberi karunia, sehingga
peneliti dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul "
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BENDA SECARA LISAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD
NEGERI DUKUHSALAM 02, KECAMATAN SLAWI, KABUPATEN TEGAL
TAHUN AJARAN 2009/2010" dengan baik.
Laporan Penelitian tindakan kelas (PTK) diajukan sebagai salah satu
syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Ilmu Pendidikan ,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ,Universitas Sebelas Maret , Surakarta.
Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD PJJ
FKIP UNS.
3. Taufiq Lilo, S.T, M.T, selaku dosen pengampu mata kuliah E-TA.
4. Prof. Dr.Retno Winarni, M.Pd, selaku dosen pembimbing PTK
5. Tarsono, S.Pd, selaku Kepala SD Negeri Dukuhsalam 02, kecamatan
Slawi, kabupaten Tegal.
6. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan dengan ikhlas
selama pelaksaan PTK .
Peneliti berharap PTK ini bermanfaat bagi siswa kelas II SD negeri
Dukuhsalam 02 dan bagi peneliti serta memberi solusi bagi rekan-rekan guru
yang menghadapi permasalahan dalam mendeskripsikan benda secara lisan.
Saran dan masukan yang membangun peneliti terima dengan senang hati
dan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya.
Surakarta, Juni 2010
Penulis
vii
DAFTAR ISI
SAMPUL ( Depan ) ......................................................................................... i
SAMPUL ( Dalam )……………………………………………………………ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN
YANG RELEVAN, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori............................................................................. 6
B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 11
C. Penelitian yang Relevan ............................................................... 12
D. Hipotesis Tindakan....................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 14
B. Subyek Penelitian ....................................................................... 14
C. Prosedur Penelitian...................................................................... 15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 18
B. Pembahasan .................................................................................. 35
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..................................................................................... 46
B. Saran ............................................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 48
viii
LAMPIRAN
A. Daftar Tabel ................................................................................... 49
B. Daftar Gambar................................................................................ 50
C. Perangkat Pembelajaran ................................................................. 51
D. Data Penelitian .............................................................................. 67
E. Curriculum Vitae ............................................................................ 68
F. Personalia Penelitian....................................................................... 69
ix
DAFTAR TABEL
1. Jadwal PTK ......................................................................................... 12
2. Jumlah siswa kelas II............................................................................ 12
3. Daftar siswa SDN Dukuhsalam 02....................................................... 16
4. Rekapitulasi pendapat siswa ................................................................ 26
5. Daftar nilai siklus I............................................................................... 27
6. Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar siklus I....................................... 27
7. Skala penilaian siklus I......................................................................... 28
8. Data aktivitas belajar siswa siklus I .................................................... 29
9. Rekapitulasi hasil aktivitas belajar siswa siklus I ............................... 30
10. Daftar nilai siklus II.............................................................................. 31
11. Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar siklus II ..................................... 32
12. Skala penilaian siklus II ....................................................................... 32
24. Data aktivitas belajar siswa siklus II .................................................... 33
25. Rekapitulasi hasil aktivitas belajar siswa siklus II ............................... 34
26. Rekapitulasi nilai proses dan hasil belajar siklus II.............................. 35
27. Rekapitulasi nilai proses dan hasil belajar siklus II.............................. 39
28. Daftar nilai siklus I dan siklus II .......................................................... 40
DAFTAR GAMBAR
a. Bagan Pelaksanaan PTK model siklus……………………………..............3
x
b. Kerangka Berpikir PTK dengan Pendekatan Kontekstual
………………...11
c. Bagan Siklus e-TA
………………………………………………………...13
d. Bagan Struktur Organisasi SD Negeri Dukuhsalam
02……………………17
e. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus
I………………………………..28
f. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus
II……………………………….32
g. Diagram Nilai Proses dan Hasil Belajar Siklus
I…………………………..35
h. Diagram Nilai Proses dan Hasil Belajar Siklus
II…………………………39
xi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan proses pembelajaran guru tentu pernah
menghadapi permasalahan, baik masalah instruksional maupun dalam
pengelolaan kelas. Permasalahan pembelajaran bukan saja ada pada siswa
tetapi bisa pula berkenaan dengan fasilitas belajar, sistem evaluasi, guru,
bahkan sekolah( Sarwiji Suwandi,2006).
Berkenaan dengan permasalahan yang dihadapi, guru memikul
tanggung jawab untuk memecahkan masalah tersebut supaya dapat tercipta
proses pembelajaran yang baik.
Adapun pembelajaran yang peneliti laksanakan selama ini adalah :
1. Pembelajaran masih didominasi oleh metode ceramah .
2. Penggunaan alat peraga sehingga pembelajaran kurang optimal.
3. Perhatian terhadap siswa yang lamban belajar masih kurang.
4. Sumber belajar masih didominasi oleh buku paket.
5. Siswa belum terlatih untuk belajar dan bekerja sama dalam diskusi dan
kerja kelompok.
Sedangkan permasalahan yang peneliti hadapi dalam proses
pembelajaran selama ini adalah:
1. Keterbatasan alat peraga yang ada di sekolah, sehingga pembelajaran
kurang optimal.
2. Perbedaan kemampuan siswa sehingga membutuhkan waktu untuk
membimbing siswa yang lamban belajar.
3. Rendahnya minat belajar siswa.
4. Siswa kurang berani bertanya dan menyampaikan ide.
5. Kurangnya dukungan orang tua sehingga seringkali anak berangkat
sekolah dengan peralatan yang kurang lengkap.
Permasalahan di atas merupakan permasalahan dalam pengelolaan
kelas secara umum. Adapun satu masalah yang paling penting dan harus
xii
segera diatasi yaitu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia . Bahasa
Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah
Dasar. Sasaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD yaitu siswa terampil
berbahasa baik lisan maupun tulis. Keterampilan berbahasa yang dimaksud
meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Dari keempat keterampilan tersebut, keterampilan berbicara pada
kompetensi dasar mendeskripsikan benda secara lisan merupakan
keterampilan yang sulit bagi siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02,
kecamatan Slawi, kabupaten Tegal, tahun pelajaran 2009/2010. Pada
umumnya siswa masih kesulitan ketika mendeskripsikan benda secara lisan.
Hal ini terbukti dengan nilai hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan benda di sekitar secara sederhana dengan KKM 61
menunjukkan hasil kurang memuaskan. Dari jumlah siswa 10 anak, hanya 4
(40%) anak yang mendapat nilai di atas KKM, sedangkan 6 (60%) anak
nilainya masih di bawah KKM. Artinya ketuntasan belajar pada kompetensi
dasar di atas hanya 40 %.
Mengingat keterampilan mendeskripsikan benda secara lisan
merupakan keterampilan yang sangat penting bagi siswa untuk belajar
mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain, maka masalah di atas harus
segera diatasi dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
judul Upaya Meningkatkan Keterampilan Mendeskripsikan Benda Secara
Lisan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas II SD Negeri
Dukuhsalam 02,Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Tahun Pelajaran 2009 /
2010.
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah suatu studi sistematis
yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan
dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan-tindakan
tersebut ( Ebbut, 1985 ). Kurt Levin, orang yang mempopulerkan PTK
berpendapat ( dalam Mc.Niff, 1992:21 ) bahwa cara terbaik untuk memajukan
kegiatan belajar mengajar adalah dengan melibatkan mereka dalam penelitian
mereka sendiri dan yang ada dalam kehidupan mereka.
xiii
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu rangkaian langkah-
langkah ( a spiral of steps ). Langkah-langkah tersebut menurut Kemmis &
Mc.Taggart, ( 1982 ) digambarkan sebagai suatu proses dinamis yang meliputi
empat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang
terselesaikan dengan sendirinya ( alamiah ) dan merupakan momen-momen
dalam bentuk spiral seperti pada bagan di bawah ini.
Gambar 1.1 Bagan Pelaksanaan PTK Model Siklus
PTK yang dilaksanakan guru mempunyai beberapa manfaat
( Dirjen Dikdasmen, 2004: 9), yaitu :
1. Menumbuhkan inovasi dan perbaikan. Karena penelitian tindakan bersifat
pemecahan masalah (problem-solving).
2. Memacu tumbuhnya semangat kolaborasi antar komponen pendidikan di
sekolah, yaitu guru, siswa, staf/pimpinan dan masyarakat/orang tua.
3. Meningkatkan profesionalisme guru.
4. Penelitian tindakan memfasilitasi guru untuk meningkatkan kompetensi
keguruannya.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan siswa dalam mendeskripsikan benda secara lisan menggunakan
pendekatan kontekstual .
xiv
B. Rumusan Masalah
A. Rumusan Masalah
a. Apakah penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan
keterampilan mendeskripsikan benda pada siswa kelas II SD Negeri
Dukuhsalam 02 Kecamatan Slawi, KabupatenTegal, Tahun Pelajaran
2009/2010?
b. Bagaimanakah penerapan pendekatan kontekstual untuk
meningkatkan keterampilan mendeskripsikan benda secara lisan pada
siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02, Kecamatan Slawi,
Kabupaten Tegal, Tahun Pelajaran 2009/2010
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk meningkatkan keterampilan mendeskripsikan benda secara lisan
menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas II SD Negeri
Dukuhsalam 02, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Tahun Pelajaran
2009/2010.
2. Mendeskripsikan penggunaan pendekatan kontekstual untuk
meningkatkan keterampilan mendeskripsikan benda secara lisan
menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas II SD Negeri
Dukuhsalam 02, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Tahun Pelajaran
2009/2010.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
A. Manfaat bagi siswa
a. Meningkatkan pemahaman siswa dalam mendeskripsikan benda
secara lisan.
b. Meningkatkan keterampilan siswa dalam mendeskripsikan benda
secara lisan.
B. Manfaat bagi guru
xv
a. Mengembangkan kemampuan guru dalam dalam merancang
pembelajaran mendeskripsikan benda secara lisan
b. Mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran keterampilan berbicara dalam mendeskripsikan
benda secara lisan.
C. Manfaat bagi sekolah
a. Membantu tercapainya tujuan pendidikan di tingkat sekolah.
b. Meningkatkan kompetensi lulusan sehingga dapat meningkatkan
kredibilitas sekolah
BAB II
xvi
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN
YANG RELEVAN, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori
1. Hakikat Keterampilan Mendeskripsikan Benda secara Lisan
Keterampilan adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cepat
dan tepat dalam menghadapi permasalahan.Dalam kurikulum KTSP tahun
2006 , sasaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD yaitu siswa terampil
berbahasa baik lisan maupun tulis. Keterampilan berbahasa yang dimaksud
meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Mendeskripsikan berasal dari kata dasar “deskripsi” yang artinya
pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan
terperinci. Deskripsi merupakan sebuah tulisan yang berusaha
menggambarkan sesuatu sejelas mungkin ( Sabarti Akhadiah 1991:153 ).
Menurut Yusi Rosdiana ( 2009 : 3.21 ) Deskripsi adalah penyajian suatu
objek atau suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu seakan-akan
dapat dilihat oleh orang lain. Jadi mendeskripsikan adalah memaparkan
atau menggambarkan dengan kata-kata secara jelas ( KBBI : 1990 )
Benda adalah segala sesuatu yang ada di alam yang berwujud atau
berjasad ( bukan roh ), misalnya : batu, bola, air, dan lain-lain ( KBBI :
1990).
Lisan adalah dengan kata-kata yang diucapkan KBBI (1990).
Mendeskripsikan benda secara lisan memiliki fungsi membuat pendengar
seolah-olah melihat benda yang dideskripsikan secara langsung.
Untuk dapat mendeskripsikan sebuah benda secara lisan,siswa
harus memahami apa yang akan dideskripsikan dan memiliki keterampilan
dalam berbicara dengan baik. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan
bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan
serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan . Menurut pendapat
Tarigan, dkk (1997 : 13). Mereka berpendapat bahwa berbicara adalah
keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada orang
lain. Jadi berbicara merupakan keterampilan atau kemampuan untuk
xvii
menyampaikan pesan berupa pikiran, gagasan dan perasaan melalui
bahasa lisan kepada orang lain. .
Keterampilan berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan
melalui bahasa lisan ( Sabarti Akhadiah:1991, 154 ). Sedangkan menurut
Ross dan Roe ( 1990 ) seperti yang dikutip Ahmad Rofi'uddin ( 2001: 14 ),
kegiatan untuk melatih keterampilan berbicara itu antara lain menyajikan
informasi, berpartisipasi dalam diskusi, dan berbicara untuk menghibur
atau menyajikan pertunjukkan.
Jadi keterampilan mendeskripsikan benda secara lisan merupakan
usaha yang cepat dan tepat dalam menggambarkan ciri-ciri sebuah benda
dengan kata-kata yang diucapkan.
2. Hakikat Pendekatan Kontekstual
a. Pengertian pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang mendorong guru
untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia
nyata siswa ( Nurhadi, 2003)
Menurut Elaine B. Johnson (2002, 14) Model Pembelajaran
Kontekstual adalah sebuah sebuah sistem belajar yang didasarkan pada
filosofi bahwa seorang pembelajar akan mau dan mampu menyerap
materi pelajaran jika mereka dapat menangkap makna dari
pembelajaran tersebut.
Sedangkan menurut Wina Sanjaya ( 2005, 109 ) menyatakan bahwa
kontekstual merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannyadengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat
menerapkannya dalam kehidupan nyata.
b. Latar Belakang Pendekatan Kontekstual
Latar Belakang Filosofis
xviii
Pendekatan kontekstual banyak dipengaruhi oleh filsafat
konstruktivisme yang digagas oleh Mark Baldwin yang dikembangkan
oleh oleh Jean Piaget. Aliran konstruktivisme berangkat dari pemikiran
epistemology Giambatista Vico ( dalam Wina Sanjaya, 2005, 111)
yang mengungkapkan bahwa pengetahuan itu tidak lepas dari orang
( subyek ) yang tahu, yang berarti belajar bukan sekedar menghafal,
tetapi proses mengkonstruksi atau membangun pengetahuan dan
keterampilan baru lewat fakta-fakta yang mereka alami dalam
kehidupannya.
Latar Belakang Psikologis
Pengetahuan yang terbentuk karena peran aktif subyek, maka
dipandang dari sudut psikologis, pendekatan kontekstual berpijak pada
aliran psikologis kognitif. Menurut aliran ini ( dalam wina Sanjaya,
2005, 113-114 ) belajar terjadi karena pemahaman individu terhadap
lingkungannya. Belajar bukanlah peristiwa mekanis seperti keterkaitan
stimulus dan respon, tetapi belajar melibatkan proses mental yang tidak
tampak seperti emosi, minat, motivasi, dan kemampuan atau
pengalaman.
Dari kedua asumsi dan latar belakang tersebut maka terdapat beberapa
hal tentang pendekatan kontekstual, yaitu :
1) Belajar adalah mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan
pengalaman.
2) Pengetahuan pada dasarnya merupakan organisasi dari semua hal
yang dialami.
3) Belajar adalan proses pemecahan masalah.
4) Belajar adalah proses pengalaman sendiri yang berkembang secara
bertahap mulai dari yang sederhana sampai ke yang kompleks.
5) Belajar pada hakikatnya adalah menangkap pengetahuan dari
kenyataan.
c. Karakteristik Model Pembelajaran Kontekstual
xix
Karakteristik pendekatan kontekstual menurut Masnur
Muslich ( 2007 : 42 ) adalah :
1) Pembelajaran dilaksanakan dalam kelas autentik ( learning in real
life setting ).
2) Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengerjakan tugas-tugas yang bermakna ( meaningful learning ).
3) Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman
bermakna kepada siswa ( learning by doing ).
4) Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi,
saling mengoreksi antar teman ( learning in a group ).
5) Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa
kebersamaan, bekerjasama, dan saling memahami secara mendalam
( learning to know each other deeply ).
6) Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan
mementingkan kerja sama ( learning to ask, to inquiri, to work
together ).
7) Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan
( learning as an enjoy activity ).
Menurut Wina Sanjaya ( 2005, 110 ) ada lima karakteristik
dasar dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan
kontekstual yaitu :
1) Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang
sudah ada ( activiting knowledge ).
2) Belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan
baru ( acquiring knowledge ) yang diperoleh secara deduktif.
3) Pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tapi untuk
dipahami dan diyakini ( understanding knowledge ).
xx
4) Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus dapat
diaplikasikan dalam kehidupan siswa ( applying knowledge ).
5) Melakukan refleksi atau umpan balik terhadap strategi
pengembangan pengetahuan untuk proses perbaikan dan
penyempurnaan strategi.
d. Komponen Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melibatkan
tujuh komponen ,Masnur Muslich ( 2007 : 43 ) yaitu :
1) Konstruktivisme
Pembelajaran lebih bermakna jika menemukan dan membangun
sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2) Menemukan ( inquiry )
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa merupakan
hasil menemukan sendiri fakta yang dihadapi.
3) Bertanya ( questioning )
Guru meningkatkan minat siswa untuk mengetahui sesuatu dan
mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi.
4) Masyarakat belajar ( learning community )
Hasil belajar sebaiknya diperoleh dari kerja sama dengan orang
lain.
5) Pemodelan ( modelling )
Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan baru melalui model
yang bias ditiru.
6) Refleksi ( umpan balik )
Perenungan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari.
7) Penilaian yang sebenarnya ( authentic assessment ).
Pengumpulan berbagai data yang bias memberikan gambaran atau
informasi tentang perkembangan pengalaman belajar siswa.
xxi
e. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.
Menurut Depdiknas seperti yang dikutip Trianto (2009), secara
garis langkah-langkah pembelajaran dengan Model pembelakaran
kontekstual sebagai berikut. :
1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
3) Kembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya.
4) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok)
5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
6) Melakukan refleksi di akhir pertemuan
7) Melakukan penilaian yang sebenarnya
B. Kerangka Berpikir
Kegiatan berbicara diawali dari suatu pesan yang harus dimiliki
pembicara untuk disampaikan pada penerima pesan agar dapat diterima dan
dipahami dengan baik. Isi pesan dapat diterima oleh penerima pesan dengan
baik jika pembicara terampil dalam berbicara.Untuk itu keterampilan
berbicara sangat penting dikuasai siswa untuk mengkomunikasikan gagasan
kepada orang lain.
Kondisi awal pembelajaran bahasa Indonesia masih menggunakan
model pembelajaran konvensional ( ekspositori ) yang menempatkan guru
sebagai pusat pembelajaran sehingga siswa tidak aktif dan kreatif. Hal ini
menyebabkan rendahnya kemampuan mendeskripsikan benda secara lisan
pada siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02.
Permasalahan tersebut harus segera diatasi dengan tindakan yang
tepat. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan
menerapkan pendekatan kontekstual. Penelitian ini dilaksanakan dalam model
siklus yang berkelanjutan, yaitu siklus I dan siklus II.
xxii
Penggunaan yang tepat pendekatan kontekstual pada pembelajaran
bahasa Indonesia untuk materi mendeskripsikan benda secara lisan akan
mewujudkan kondisi akhir yang diharapkan yaitu keterampilan
mendeskripsikan benda secara lisan meningkat.
Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir di atas dibuat bagan sebagai
berikut :
Gambar 2.1 Bagan kerangka berpikir PTK Dengan Pendekatan Kontekstual
C. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Peningkatan Kemampuan Bercerita dengan Menggunakan Media Audio
Visual pada Siswa Kelas I SD Negeri 3 Donohudan Ngemplak Boyolali
Tahun 2009/2010. Skripsi. Surakarta : FKIP UNS, Oktober 2009. Hetty
Susilowati NIM X7108506. Setiap siklus selalu membawa dampak
yang positif kearah kesuksesan peningkatan perkembangan kemampuan
bercerita siswa kelas I SD Negeri 3 Donohudan Ngemplak Boyolali
Tahun Ajaran 2009/2010.
Kesesuaian penelitian di atas dengan penelitian PTK yang telah
peneliti lakukan yaitu : Kemampuan bercerita termasuk dalam
keterampilan berbicara. Dengan penggunaan media audio Visual
kemampuan bercerita pada siswa kelas I SD Negeri 3 Donohudan
Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010 meningkat lebih baik.
KONDISI AWAL
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL
( EKSPOSITORI )
KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN
BENDA RENDAH
PENERAPAN PENDEKATAN
KONTEKSTUAL
KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN
BENDA MENINGKAT
SIKLUS I
SIKLUS II
xxiii
D. Hipotesis Tindakan
Penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan
keterampilan berbicara dalam mendeskripsikan benda pada siswa kelas II SD
Negeri Dukuhsalam 02 , Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : SD Negeri Dukuhsalam 02, Kecamatan Slawi,
Kabupaten Tegal, Jl. DR. Ciptomangunkusumo no.54
Slawi.
Waktu Penelitian : Penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2009/2010
xxiv
selama 6 bulan, yaitu bulan Januari sampai Juni 2010
Adapun rincian waktu penelitian sebagai berikut :
BULAN NO JENIS KEGIATAN
JAN PEB MAR APR MEI JUN
1 Penyusunan proposal X
2 Perencanaan PTK X
3 Pelaksanaan PTK siklus 1 X
4 Pelaksanaan PTK siklus 2 X
5 Penyusunan laporan PTK X
6 Pengesahan laporan PTK X
Tabel 3.1 Jadwal PTK
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02,
Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, tahun ajaran 2009/2010 dengan jumlah
siswa sebagai berikut :
Siswa Laki-laki Perempuan
Jumlah
6
4
10
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas II
C. Prosedur Penelitian
PTK akan dilaksanakan dalam bentuk siklus Dan direncanakan
berlangsung selama dua siklus dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi
4. Analisis dan Refleksi
Pelaksanaan PTK model siklus dapat digambarkan dalam bagan berikut :
xxv
Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK untuk e-TA PJJ S-1 PGSD ( Panduan Tugas
Akhir e-Tugas Akhir, 2008: 11 )
Berikut gambaran dari setiap siklus.
Rancangan Siklus I
1 Tahap Perencanaan
a. Merancang skenario pembelajaran keterampilan berbicara pada
b. materi mendeskripsikan benda.
c. Menyusun RPP tentang keterampilan berbicara pada materi
d. mendeskripsikan benda.
e. Menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang sesuai.
f. Menyiapkan instrumen observasi dan alat penilaian.
2 Tahap Pelaksanaan
Melaksanakan pembelajaran sesuai skenario dan RPP selama satu
pertemuan yaitu 2 X 35 menit.
3 Tahap Observasi
Observer mengamati proses pembelajaran(aktivitas guru dan siswa).
Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan.
4 Tahap Analisis dan Refleksi
xxvi
Menganalisis proses dan hasil pembelajaran keterampilan berbicara pada
materi mendeskripsikan benda. Penilaian meliputi hasil pekerjaan siswa,
hasil observasi, serta hasil wawancara pada siklus I. Berdasarkan hasil
analisis tersebut disimpulkan bagian mana saja yang perlu diperbaiki
untuk selanjutnya dijadikan acuan dalam pelaksanaan siklus II.
Rancangan Siklus II
1. Tahap Perencanaan
a. Merancang skenario pembelajaran keterampilan berbicara pada materi
mendeskripsikan benda yang sudah direvisi.
b. Menyusun RPP tentang keterampilan berbicara pada materi
mendeskripsikan benda hasil revisi.
c. Menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang sesuai.
d. Menyiapkan instrumen observasi dan alat penilaian.
2. Tahap Pelaksanaan
Melaksanakan pembelajaran sesuai skenario dan RPP selama satu
pertemuan yaitu 2 X 35 menit.
3. Tahap Observasi
Observer mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa)
sesuai dengan pedoman yang telah disiapkan.
5. Tahap Analisis dan Refleksi
Menganalisis proses dan hasil pembelajaran keterampilan berbicara pada
materi mendeskripsikan benda yang meliputi hasil pekerjaan siswa, hasil
observasi, serta hasil wawancara pada siklus II.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dipakai adalah tes dan non tes.
D. Tes
Tes digunakan untuk mengukur keberhasilan PTK berupa tes lisan dan
unjuk kerja.Teknik tes berupa tes formatif yang diberikan pada akhir
pembelajaran
xxvii
E. Non tes
Teknik non tes berupa lembar observasi dan wawancara .
- Observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung yang bertujuan untuk mengamati pembelajaran sebelum
pelaksanaan tindakan, selama pelaksanaan tindakan dan setelah
pelaksanaan tindakan berakhir. Observasi siswa difokuskan pada
kegiatan pembelajaran, sedangkan observasi guru difokuskan pada
kegiatan penyampaian materi dan penguasaan penyampaian materi
pelajaran.
- Wawancara
Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa untuk mencari
Informasi berkenaan dengan pembelajaran dan mengidentifikasi
materi pelajaran baik sebelum pelaksanan PTK maupun selama
pelaksanaan PTK.
6. Teknis Analisis Data Penelitian
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
deskriptif kuantitatif untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan
berbicara pada materi mendeskripsikan benda. Juga digunakan teknik
analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui mutu proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi lokasi penelitian
SD Negeri Dukuhsalam 02 terletak di desa Dukuhsalam ,
kecamatan Slawi, kabupaten Tegal tepatnya di jl. DR.
Ciptomangunkusumo no 54 Slawi. SD Negeri Dukuhsalam 02 terdiri dari
1 ruang kantor,1 ruang tamu, 6 ruang kelas, 1 ruang UKS , 1 ruang
xxviii
perpustakaan, 1 ruang kesenian,1 ruang WC guru ,2 ruang WC siswa , 1
ruang gudang dan halaman sekolah .
Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Dukuhsalam 02 dimulai
pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.10 WIB bagi siswa kelas I dan II,
sedangkan pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.10 WIB bagi siswa kelas
III s.d kelas VI dengan alokasi waktu untuk satu jam pelajaran adalah 35
menit. Jadwal pelajaran disusun berdasarkan berdasarkan kurikulum KTSP
dengan memperhatikan lingkungan sekitar sekolah untuk mata pelajaran
muatan lokal.
Pada tahun ajaran 2009/2010 SDN Dukuhsalam 02 memiliki 119
siswa dengan rincian sebagai berikut :
Keadaan Siswa No Kelas
L P
Jumlah
1 I 14 13 27
2 II 6 4 10
3 III 11 6 17
4 IV 10 11 21
5 V 9 11 20
6 VI 16 8 24
Jumlah 66 53 119
Tabel 4.1 Daftar Siswa SD Negeri Dukuhsalam 02
2. Struktur organisasi SD Negeri Dukuhsalam 02
SD Negeri Dukuhsalam 02 dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah,
dan memiliki guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil meliputi 6 guru
kelas,1 guru Pendidikan Agama Islam,I guru Penjas OR, 2 guru wiyata
bakti,dan seorang penjaga sekolah yang masih berstatus tenaga wiyata
bakti. Jadi jumlah personil seluruhnya ada 12 orang.
Adapun struktur organisasi SD Negeri Dukuhsalam 02 sebagai
berikut :
Kepala Sekolah Tarsono,S.Pd.
Komite Sekolah Sunarto
xxix
Keterangan :
_______________ Garis Komando
---------------------- Garis Koordinasi
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi SD Negeri Dukuhsalam 02
3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Siklus I
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang saling
berkelanjutan. Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan.
Adapun pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Siklus I dilaksanakan selama 70 menit. Tindakan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP pada siklus I disusun berdasarkan permasalahan yang telah
dirumuskan. Rancangan RPP tentang materi pokok
mendeskripsikan tumbuhan mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak
pengiring, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah
Guru Kl.I Suwarkini
Guru Kl II Djuliah
Guru Kls III Lisda
Guru Kl IV Suharti Suharti
Guru Kls V Tri.U,S.Pd. Ign.T.Utami
Guru Kl VI Rosidi,S.Pd Rosidi,S.Pd
Guru PAI Toipah,S.Pd.I Toipah,S.Pd.I
Guru Penjas OR Radam Radam
Guru B.Inggris Dewi.L,S.Pd
Penjaga Sekolah Agus Ratisno Agus Ratisno
S I S W A
xxx
pembelajaran, sumber bahan dan alat peraga, dan evaluasi
( selengkapnya dapat dilihat bagian lampiran ).
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran
adalah :
i. Ruang Belajar
Ruang belajar yang digunakan adalah ruang kelas II SD Negeri
Dukuhsalam 02,Kecamatan Slawi,Kabupaten Tegal.
ii. Buku Pelajaran
Buku pelajaran yang digunakan yaitu :
· Hanif Nurcholis, dkk, ( 2006 ) Sasebi Peneliti Senang
Berbahasa Indonesia untuk SD untuk kelas 2, Jakarta,
Erlangga, halaman 186-188.
· A. Rozaq Umar, dkk, ( 2004 ) Bahasa dan Sastra Indonesia,
Klaten, Sahabat, halaman 64
· Tri Novia Nelitayanti ( 2008 ) BSE Cinta Berbahasa
Indonesia Untuk Kelas 2 SD, Jakarta, Pusat Perbukuan
Depdiknas, halaman 109 – 112.
iii. Alat Peraga
Alat peraga yang digunakan adalah benda realitas yaitu
tumbuhan yang ada di sekitar sekolah yaitu pepaya, tebu, pisang,
kelapa, dan bunga mawar. Disamping itu ada juga gambar-
gambar tumbuhan.
Alat peraga yang berupa realita terdapat di lingkungan
sekolah,sedangkan gambar tumbuhan di telah dipersiapkan oleh
siswa dan guru.
3) Menyiapkan Lembar Kerja
Guru menyiapkan lembar kerja siswa ( LKS ) berisi tugas
untuk materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang
diajarkan.
4) Menyiapkan Lembar Evaluasi
xxxi
Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa.
5) Menyiapkan lembar observasi
Supervisor melakukan observasi terhadap proses pembelajaran pada
siklus I.
b. Pelaksanaan
1) Pra Pembelajaran
2) Kegiatan awal yang berisi apersepsi, pemberian motivasi belajar, dan
menjelaskan tujuan pembelajaran.
3) Kegiatan Inti yang berupa :
· Siswa mengamati tumbuhan yang ada di sekitar sekolah.
· Siswa mencatat ciri-ciri tumbuhan yang dilihat pada lembar
pengamatan
· Siswa maju secara bergantian untuk membaca hasil pengamatan
dan teman yang lain menanggapi.
· Siswa mengamati gambar-gambar tumbuhan.
· Tanya jawab tentang ciri-ciri tumbuhan yang telah diamati.
· Siswa mengerjakan LKS tentang tumbuhan dan ciri-cirinya.
· Pembahasan hasil Lembar Kerja Siswa.
· Siswa maju satu persatu menyebutkan ciri-ciri tumbuhan yang
telah diamati.
4) Kegiatan Akhir yang berupa :
· Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
· Siswa mengerjakan tes akhir,berupa tes lisan
· Tindak lanjut yaitu bagi siswa yang nilainya belum mencapai
KKM diberi perbaikan, sedangkan bagi siswa yang nilainya
sudah mencapai KKM diberi pengayaan
c. Pengamatan/observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran siklus I peneliti
berkolaborasi dengan supervisor sebagai pengamat/observer. Tugas
xxxii
observer adalah mengamati jalannya pembelajaran pada siklus I dengan
panduan lembar observasi, yang telah tersedia. Adapun hal-hal yang
akan dinilai dalam pengamatan meliputi :
1) Pra Pembelajaran
2) Kegiatan Membuka Pelajaran
3) Kegiatan Inti Pembelajaran
· Pelaksanaan materi pelajaran
· Strategi pola pembelajaran
· Pemanfaatan media pembelajaran
· Penilaian proses dan hasil belajar
· Penggunaan bahasa
4) Penutup
Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa
dalam proses belajar mengajar meliputi :
· Banyaknya siswa yang bertanya (dilihat dari jumlah anak yang
tunjuk jari untuk bertanya)
· Banyak siswa yang menjawab pertanyaan (dilihat dari
partisipasi/tunjuk jari siswa untuk menjawab)
· Banyak siswa yang ingin maju ke depan kelas.
· Banyak siswa yang mengerjakan tugas dengan tekun.
· Banyak siswa yang melamun
· Banyak siswa yang mengerjakan tugas lain
· Banyak siswa yang mengganggu teman
· Banyak siswa yang keluyuran di luar kelas
Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat
pada bagian hasil penelitian dan lampiran.
d. Refleksi
Dalam kegiatan refleksi pembelajaran, peneliti berdiskusi
dengan supervisor dan teman sejawat mengenai Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah diimplementasikan di kelas pada
xxxiii
pprose pembelajaran siklus I.. Refleksi sangat diperlukan sebagai
upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum terjadi,apa yang
dihasilkan,mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang perlu dilakukan
selanjutnya.
Siklus II
Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus I, Peneliti
dengan bersama kepala sekolah sebagai supervisor dan teman sejawat
mengadakan reflleksi pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus
I ,perlu segera diadakan pembelajaran siklus II. Adapun rancangan dan
implementasi pembelajaran pada siklus II yaitu :
a. Perencanaan
Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 12 April 2010 selama
70 menit. Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP pada siklus II merupakan perbaikan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
Rancangan RPP tentang materi pokok mendeskripsikan hewan
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, dampak pengiring, model dan metode pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran, sumber bahan dan alat peraga, dan
evaluasi ( selengkapnya dapat dilihat bagian lampiran ).
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran
adalah :
i. Ruang Belajar
Ruang belajar yang digunakan adalah ruang kelas II SD Negeri
Dukuhsalam 02, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
ii. Buku Pelajaran
Buku pelajaran yang digunakan yaitu :
xxxiv
· Hanif Nurcholis, dkk, ( 2006 ) Sasebi Peneliti Senang
Berbahasa Indonesia untuk SD untuk kelas 2, Jakarta, Erlangga,
halaman 136-137 dan 160.
· A. Rozaq Umar, dkk, ( 2004 ) Bahasa dan Sastra Indonesia,
Klaten, Sahabat, halaman 169-170.
· Tri Novia Nelitayanti ( 2008 ) BSE Cinta Berbahasa Indonesia
Untuk Kelas 2 SD, Jakarta, Pusat Perbukuan Depdiknas,
halaman 81-82.
iii. Alat Peraga
Alat peraga yang digunakan berupa benda realita antara
lain ayam, kambing, ikan, kucing, dan burung. Disamping itu
juga digunakan gambar-gambar hewan. Semua alat peraga
tersebut berada di sekitar sekolah .
Sebelum mengamati siswa dengan bimbingan
guru/peneliti meminta ijin kepada pemilik hewan terlebih dahulu.
3) Menyiapkan Lembar Kerja
Guru menyiapkan lembar kerja siswa ( LKS ) berisi tugas
untuk materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang
diajarkan.
4) Menyiapkan Lembar Evaluasi
Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa.
5) Menyiapkan lembar observasi untuk supervisor.
Supervisor melakukan observasi terhadap proses pembelajaran pada
siklus I.
b. Pelaksanaan
Adapun kegiatan pembelajaran antara lain :
1) Kegiatan pra pembelajaran.
2) Kegiatan awal yang berisi apersepsi, pemberian motivasi belajar,
dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
xxxv
3) Mengkondisikan siswa sebelum melakukan pengamatan di luar
kelas.
4) Mengamati hewan yang ada di sekitar sekolah.
5) Membahas hasil pengamatan siswa.
6) Siswa mengamati gambar-gambar hewan.
7) Tanya jawab tentang ciri-ciri hewan.
8) Siswa berdiskusi tentang ciri-ciri hewan.
9) Siswa mengerjakan lembar kerja.
10) Pembahasan hasil kerja siswa.
11) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
12) Siswa mengerjakan tes akhir,berupa tes lisan
13) Tindak lanjut yaitu ;
Bagi siswa yang nilainya belum mencapai KKM diberi perbaikan,
sedangkan bagi siswa yang nilainya sudah mencapai KKM diberi
pengayaan
c. Pengamatan/observasi
Pengamatan yang terjadi selama proses pembelajaran pada
siklus II dilakukan oleh supervisor. Adapun hal yang akan diamati
dalam pembelajaran meliputi :
1) Penyajian materi
Hal-hal yang diamati dalam tahap penyajian materi antara lain :
· Kemampuan guru menumbuhkan rasa ingin tahu.
· Kemampuan guru dalam memotivasi siswa.
2) Kegiatan kelompok
Hal-hal yang diamati dalam tahap kegiatan kelompok antara lain :
· Pembentukan kelompok diskusi siswa dengan kemampuan
heterogen .
· Penjelasan tugas diskusi yang akan dilaksanakan.
· Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.
xxxvi
· Pemberian perhatian dan motivasi secara menyeluruh.
3) Tes akhir
Hal-hal yang diamati dalam tahap tes akhir,yaitu :
· Kejelasan soal
· Instrumen penilaian
Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam
proses belajar mengajar meliputi :
1) Aktifitas belajar siswa, yaitu :
· Memperhatikan penjelasan guru, bertanya pada guru dan
menjawab pertanyaan guru.
· Disiplin selama pembelajaran.
· Penggunaan media dan alat peraga.
· Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran.
· Mengerjakan tugas dengan baik.
· Semangat/antusias dalam pembelajaran
2) Aktifitas diskusi kelompok
· Ikut andil membentuk kelompok.
· Mengeluarkan pendapat.
· Bertanya dan menjawab pertanyaan guru atau teman diskusi.
· Menghargai pendapat orang lain dan menyampaikan kritik.
d. Refleksi
Dalam kegiatan refleksi pembelajaran, peneliti berdiskusi
dengan supervisor dan teman sejawat mengenai Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah diimplementasikan di kelas pada
pprose pembelajaran siklus II.. Refleksi Pembelajaran sangat
diperlukan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum
terjadi,apa yang dihasilkan,mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang
perlu dilakukan selanjutnya.
Untuk itu selama proses pembelajaran, observer baik
xxxvii
supervisor maupun teman sejawat harus melakukan pengamatan
secara teliti terhadap interaksi antar siswa, siswa dan bahan ajar, siswa
guru dan siswa dengan lingkungannnya.
Adapun hasil dari refleksi adalah :
1) Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik , hal ini terbukti
dari keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
2) Siswa merasa senang ketika mengamati berbagai hewan yang ada
di sekitar sekolah.
3) Siswa merespon pertanyaan dan tugas dari guru dengan baik .
4) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan guru saat kegiatan
belajar di dalam kelas.
5) Masih ada siswa yang ragu-ragu dalam mendeskripsikan hewan
Hal-hal yang perlu dilaksanakan untuk menindaklanjuti hasil
refleksi adalah :
1) Guru harus senantiasa mengkondisikan siswa agar siap melakukan
aktivitas belajar.
2) Pertanyaan yang bersifat umum lebih dahulu baru ke individu
supaya semua siswa aktif berfikir.
3) Guru lebih intensif dalam motivasi siswa untuk berani menyatakan
gagasan.
4. Deskripsi Hasil Penelitian
Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran untuk PTK pada siklus I ini peneliti laksanakan
dalam satu pertemuan,yaitu hari Senin, 22 Maret 2010.
Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian proses dan hasil belajar.
Sebelum pelaksanaan pembelajaran telah diadakan pengumpulan
pendapat siswa tentang pelajaran Bahasa Indonesia ( terlampir ).
Persentase hasil pengumpulan pendapat siswa tersebut adalah sebagai
berikut :
No Pernyataan Pendapat Frekuensi Persentase
1 Menyukai pelajaran Bahasa Indonesia 8 80 %
xxxviii
2 Tidak menyukai pelajaran Bahasa
Indonesia
2 20 %
Jumlah 10 100 %
Tabel 4.2 Rekap pendapat siswa tentang mata pelajaran Bahasa Indonesia
Dari hasil angket tersebut diketahui bahwa sebagian besar siswa
kelas II SD negeri Dukuhsalam 02 menyukai mata pelajaran Bahasa
Indonesia ( 80 % ) dan yang tidak suka 20 %.
Analisis Data Penelitian Pada Siklus I
a. Deskriptif Kuantitatif
Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui adanya
peningkatan keterampilan mendeskripsikan tumbuhan dengan
pendekatan kontekstual pada siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02,
Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Data hasil nilai tes lisan pada siklus I( terlampir ).
Tabel 4.3 Daftar Nilai Siklus I
Nilai No KKM
Tuntas Tidak Tuntas
Persentase Ketuntasan
1.
61
8
2
80 %
Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
xxxix
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Tuntas
Belum Tuntas
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar
Dari tabel dan diagram di atas diketahui bahwa siswa berhasil
menguasai kompetensi yang dituju dengan persentase ketuntasan 80 %
berdasarkan pada kriteria :
Indikator Keberhasilan Hasil
- 80 % hasil evaluasi siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum
( KKM 61 )
Rentang Nilai Huruf Kategori Frekuensi Persentase
80 – 100 A Sangat Baik 2 20 %
70 – 79 B Baik 5 50 %
60 – 69 C Cukup Baik 1 10 %
50 – 59 D Buruk 1 10 %
00 - 49 E Sangat Buruk 1 10 %
Tabel 4.5 Penetapan Skala Penilaian Pada Siklus I
Dari tabel di atas diketahui bahwa siswa cukup berhasil dalam
menguasai materi mendeskripsikan tumbuhan karena persentase untuk
perolehan nilai dalam kategori Cukup,Baik ,dan Sangat baik mencapai
80 % ( Sangat Baik 20 %, Baik 50 %, Cukup Baik 10 % )
xl
b. Deskriptif Kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui tingkat
kualitas proses pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran mendeskripsikan benda secara lisan.
Kemunculan Pada Indikator No Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 ü - - - ü ü ü ü ü ü
2 2 ü ü ü - - ü ü - ü ü
3 3 ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü
4 4 ü - ü - ü ü ü ü ü ü
5 5 ü ü ü ü ü - ü ü - ü
6 6 ü ü ü ü ü - ü - ü ü
7 7 ü ü ü - ü - - ü ü -
8 8 ü - ü ü - ü ü ü ü ü
9 9 ü - ü ü ü - ü ü - ü
10 10 ü ü ü ü - ü ü ü ü ü
10 6 9 6 7 6 9 8 8 9
Tabel 4.6 Hasil Perolehan Data Cek List Individual tentang Aktifitas Belajar
Siswa Pada Siklus I
Indikator yang diharapkan muncul :
1. Aktif mengamati
2. Mengajukan pertanyaan
3. Bekerjasama dalam kelompok
4. Memanfaatkan media pembelajaran
5. Disiplin selama pembelajaran
6. Berani mengajukan gagasan
7. Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran.
8. Mengerjakan tugas dengan baik.
9. Semangat/antusias dalam mengikuti pembelajaran
10. Mampu menjawab pertanyaan
xli
Frekuensi Kemunculan Indikator
Nomor Ada Tidak Ada
1 10 100 % 0 0 %
2 6 60 % 4 40 %
3 9 90 % 1 10 %
4 6 60 % 4 40 %
5 7 70 % 3 30 %
6 6 60 % 4 40 %
7 9 90 % 1 10 %
8 8 80 % 2 20 %
9 8 90 % 2 20 %
10 9 90 % 1 10 %
Jumlah 78 78 % 22 22 %
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Cek List Individual
Dari data di atas diketahui bahwa sebagian besar siswa aktif dalam
mengikuti pembelajaran serta melaksanakan semua tugas belajar
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase kemunculan indikator
( Ada ) yang mencapai 78%. Sedangkan sisanya ( Tidak ada ) yang
mencapai 22 % sehingga masih perlu diperbaiki lagi.
Siklus II
Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil
refleksi pada pembelajaran siklus I. Pelaksanaan pembelajaran untuk PTK
pada siklus II ini pada hari Senin, 12 April 2010. Pengamatan tetap
dilaksanakan oleh supervisor dan teman sejawat. Penilaian yang dilakukan
meliputi penilaian proses dan penilaian hasil belajar. Setelah proses
pembelajaran selesai segera dilaksanakan refleksi pembelajaran.
Deskripsi Hasil Belajar
xlii
a. Deskriptif Kuantitatif
Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui peningkatan
keterampilan dalam mendeskripsikan benda secara lisan menggunakan
pendekatan kontekstual.
Data nilai hasil tes pada siklus II ( terlampir )
No KKM Jumlah Nilai Tuntas
Jumlah Nilai Belum Tuntas
Persentase Ketuntasan
1
61
9
1
90 %
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus II
Dengan mengacu pada kriteria :
Indikator Keberhasilan Hasil
- 80 % hasil evaluasi siswa mencapai KKM
Maka dapat dinyatakan bahwa siswa berhasil mencapai target hasil
belajar yang telah ditentukan karena rata-rata nilai yang dicapai 81,5
dengan persentase ketuntasan mencapai 88,2 %.
Rentang
Nilai
Huruf Kategori Frekuensi Persentase
80 – 100 A Sangat Baik 3 30 %
xliii
70 – 79 B Baik 6 60 %
60 – 69 C Cukup Baik 1 10 %
50 – 59 D Buruk 0 -
00 - 49 E Sangat Buruk 0 -
Tabel 4.10 Penetapan Skala Penilaian Pada Siklus II
Dari tabel di atas diketahui bahwa siswa cukup berhasil dalam
pembelajaran keterampilan mendeskripsikan hewan melalui pendekatan
kontekstual karena persentase untuk kategori sangat baik mencapai 30
%, kategori baik 60 %, dan kategori cukup baik 10 %.
b. Deskriptif Kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui tingkat kualitas
proses pembelajaran menggunakan pendekatan pendekatan kontekstual
pada materi mendeskripsikan hewan secara lisan.
Aktifitas Belajar Siswa siklus 2
Kemunculan Pada Indikator No No Absen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 ü - ü ü ü ü ü - ü ü
2 2 ü ü ü ü ü - ü ü ü ü
3 3 ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü
4 4 ü - ü ü ü - ü ü ü ü
5 5 ü ü ü ü ü - ü ü ü ü
6 6 ü - ü ü ü - ü ü ü ü
7 7 ü ü ü - ü - ü ü ü -
8 8 ü - ü ü - ü ü ü ü ü
9 9 ü ü ü ü ü - - ü ü ü
10 10 ü ü ü ü - ü ü ü ü ü
Jumlah 10 6 10 9 8 4 9 9 10 9
xliv
Tabel 4.11 Hasil Cek List IndividualAktifitas Belajar Siswa Siklus II
Indikator yang diharapkan muncul :
1. Aktif mengamati
2. Mengajukan pertanyaan
3. Bekerjasama dalam kelompok
4. Memanfaatkan media pembelajaran
5. Disiplin selama pembelajaran
6. Berani mengajukan gagasan
7. Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran.
8. Mengerjakan tugas dengan baik.
9. Semangat/antusias dalam mengikuti pembelajaran
Frekuensi Kemunculan Indikator
Nomor Ada Tidak Ada
1 10 100 % 0 0 %
2 6 60 % 4 40 %
3 10 100 % 0 10 %
4 9 90 % 1 10 %
5 8 80 % 2 20 %
6 4 40 % 6 60 %
7 9 90 % 1 10 %
8 9 90 % 1 10 %
9 10 100 % 0 0 %
10 9 90 % 1 10 %
Jumlah 84 84 % 16 16 %
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Cek List Individual
Dari data di atas diketahui bahwa sebagian besar siswa aktif dalam
mengikuti pembelajaran serta melaksanakan semua tugas belajar dengan
baik. Hal ini diketahui dari persentase kemunculan indikator (Ada )
yang mencapai 84 %. Sedangkan sisanya ( Tidak ada ) yang mencapai
xlv
16%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa antusias dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
B. Pembahasan
Siklus I
1. Analisis Data Siklus I
Pembelajaran pada siklus I meliputi penilaian proses yang dinyatakan
sebagai nilai kualitatif dan nilai hasil belajar yang dinyatakan sebagai nilai
kuantitatif. Kedua jenis penilaian tersebut menentukan keberhasilan proses
pembelajaran yang dilaksanakan. Berikut ini adalah data rata-rata nilai
proses dan hasil belajar yang diambil dari nilai kuantitatif dan nilai
kualitatif :
Rata-rata Nilai No
Kuantitatif Kualitatif
Jumlah Rata-rata
1
69
78
147
73,5
Tabel 4.13 Rekapitulasi Nilai Proses dan Hasil Belajar
64
66
68
70
72
74
76
78
Kuantitatif
Kualitatif
Gambar 4.4 Diagram Nilai Proses dan Hasil
Dari tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan, bahwa keterampilan
siswa dalam mendeskripsikan tumbuhan secara lisan menggunakan
pendekatan kontekstual menunjukkan hasil di atas target yang ditetapkan
xlvi
yaitu rata-rata nilai kualitatif ( keberhasilan proses ) sebesar 78, dan secara
kuantitatif ( keberhasilan hasil ) menunjukkan rata-rata nilai 69 yang
didasarkan pada kriteria :
a. Indikator Keberhasilan Proses.
- 75 % siswa menunjukkan aktifitas belajar sesuai dengan indikator.
b. Indikator Keberhasilan Hasil
- 80 % hasil evaluasi siswa mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM 61).
Maka dapat diketahui bahwa hasil perolehan nilai siswa dapat
mencapai target yang ditentukan. Peningkatan hasil nilai yang
diperoleh pada siklus I menunjukkan bahwa penggunaaan pendekatan
kontekstual dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam
mendeskripsikan tumbuhan secara lisan.
2. Refleksi Siklus I
Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama supervisor terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Refleksi bertujuan untuk mengkaji apa yang telah dan belum
terjadi, apa yang dihasilkan, mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang
perlu peneliti lakukan selanjutnya.. Refleksi pada siklus I mengacu pada
data yang dikumpulkan selama proses pembelajaran. Data tersebut
meliputi data kuantitatif dan data kualitatif.
Adapun hasill refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan supervisor
yaitu :
a. Aktifitas belajar siswa
Dari hasil perolehan data cek list individual tentang aktifitas belajar
siswa dan aktifitas kerja kelompok dapat diketahui bahwa sebagian
besar siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan
melaksanakan semua tugas dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa
pendekatan kontekstual sangat menyenangkan bagi siswa, karena
siswa belajar secara realistis sehingga pengetahuan yang diperoleh
lebih berkesan.
xlvii
b. Aktifitas guru
Dari hasil observasi aktifitas guru yang dilakukan oleh supervisor
menunjukkan bahwa guru berhasil mengimplementasikan pendekatan
kontekstual dalam pembelajaran pada materi mendeskripsikan
tumbuhan secara lisan. Hal ini dapat diketahui pada lembar observasi
yang laksanakan supervisor dan data nilai proses serta hasil belajar di
atas.
c. Keberhasilan pada siklus I
Beberapa keberhasilan pembelajaran pada siklus I yaitu :
1) Siswa aktif selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
2) Siswa merasa senang ketika mengamati berbagai tumbuhan yang
ada di halaman sekolah.
3) Siswa lebih mudah mendeskripsikan tumbuhan dengan mengamati
tumbuhan secara langsung.
4) Siswa merespon pertanyaan dan tugas dari guru dengan baik .
Peningkatan pembelajaran baik secara proses maupun hasil belajar
pada siklus I disebabkan karena :
1) Siswa sangat antusias karena mayoritas anak menyukai tumbuh-
tumbuhan.
2) Penerapan pendekatan kontekstual sangat tepat dengan materi
mendeskripsikan tumbuhan.
3) Guru cukup menguasai pendekatan kontekstual sehingga
memudahkan dalam pengelolaan belajar.
4) Penggunaan media dan alat peraga yang cukup memadai membuat
siswa lebih mudah memahami konsep yang dipelajari.
5) Sumber belajar yang cukup beragam menambah pengetahuan
siswa semakin luas..
Hal-hal itulah yang mempengaruhi peningkatan
keterampilan mendeskrisikan tumbuhan secara lisan melalui
pendekatan kontekstual.
xlviii
d. Kendala dan masalah yang muncul
Dari semua keberhasilan tersebut, ada pula beberapa kekurangan yang
muncul selama pelaksanaan siklus I antara lain :
1) Masih ada beberapa siswa yang hasil nilainya masih di bawah
KKM.
2) Ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam belajar.
3) Siswa kurang berani dalam bertanya kepada guru.
4) Ada beberapa siswa yang masih ragu-ragu dalam mendeskripsikan
tumbuhan .
Beberapa kekurangan tersebut disebabkan karena :
1) Perbendaharaan kosa kata siswa masih terbatas.
2) Waktu yang tersedia terbatas sehingga ada aktifitas belajar yang
pelaksanaannya kurang maksimal.
3) Penggunaan media dan alat peraga kurang optimal .
4) Kehadiran supervisor sedikit mempengaruhi aktifitas belajar siswa,
karena perhatian siswa terbagi oleh keberadaan supervisor.
Semua kekurangan tersebut perlu segera diatasi melalui upaya
perbaikan pada siklus II.
3. Tindak lanjut
Sebagai tindak lanjut dari kendala dan masalah yang ditemui pada
siklus I, maka perlu dilaksanakan beberapa hal yaitu :
a. Menyiapkan RPP untuk siklus II.
b. Dalam penyusunan RPP harus disediakan lembar pengamatan siswa.
c. Guru harus senantiasa mengkondisikan siswa agar siap melakukan
aktivitas belajar.
d. Pertanyaan yang bersifat umum lebih dahulu baru ke individu supaya
semua siswa aktif berfikir.
xlix
e. Guru lebih intensif dalam motivasi siswa untuk berni menyatakan
gagasan.
f. Memotivasi siswa untuk banyak membaca buku untuk memperkaya
perbendaharaan kosa kata.
Siklus II
1. Analisis Data Siklus II
Pembelajaran pada siklus II dirancang berdasarkan hasil refleksi pada
siklus I. Penilaian dilakukan meliputi penilaian proses yang dinyatakan
sebagai nilai kualitatif dan penilaian hasil belajar yang dinyatakan sebagai
nilai kuantitatif. Kedua jenis penilaian tersebut menentukan keberhasilan
proses pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil dapat diketahui dapat dilihat
berikut ini :
a. Nilai proses dan hasil belajar
Rata-rata Nilai
Kualitatif Kuantitatif Diskusi Cek List Rata2
Jumlah
Rata-rata
74,5
81,2
84,0
82,6
157,1
78,6
Tabel 4.14 Rekapitulasi Nilai Proses dan Hasil Belajar
Pembulatan :
· Nilai kuantitatif 74,5 dibulatkan menjadi 75.
· Nilai kualitatif 82,6 dibulatkan menjadi 83.
· Pembulatan pada jumlah 158 dengan rata-rata 79.
l
70
72
74
76
78
80
82
84
Kuantitatif
Kualitatif
Gambar 4. 5 Diagram Nilai Proses dan Hasil
Dari tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan, bahwa keterampilan
siswa dalam mendeskripsikan hewan secara lisan dengan pendekatan
kontekstual menunjukkan hasil di atas target yang ditetapkan yaitu
rata-rata nilai kualitatif ( keberhasilan proses ) sebesar 82,6
( pembulatan 83 ), dan secara kuantitatif ( keberhasilan hasil )
menunjukkan rata-rata nilai 74,5 yang didasarkan pada kriteria :
· Indikator Keberhasilan Proses.
75 % siswa menunjukkan aktifitas belajar sesuai dengan indikator.
· Indikator Keberhasilan Hasil
80 % hasil evaluasi siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum
( KKM 6,1 )
Maka dapat diketahui bahwa hasil perolehan nilai siswa dapat
mencapai target yang ditentukan. Peningkatan hasil nilai yang
diperoleh pada siklus II menunjukkan bahwa penggunaaan pendekatan
kontekstual dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam
mendeskripsikan hewan secara lisan.
c. Analisis perbandingan nilai siklus I dan siklus II ( terlampir )
No No Absen Nilai Keterangan
li
Siklus I Siklus II
1 1 43 60 Tidak Tuntas
2 2 63 73 Tuntas ( meningkat )
3 3 80 80 Tuntas ( meningkat )
4 4 77 73 Tuntas ( meningkat )
5 5 70 73 Tuntas ( meningkat )
6 6 70 70 Tuntas ( meningkat )
7 7 53 73 Tuntas ( meningkat )
8 8 77 80 Tuntas ( meningkat )
9 9 73 73 Tuntas ( meningkat )
10 10 80 90 Tuntas ( meningkat )
Jumlah 686 745
Rata-rata 69 74,5
Peningkatan ( % ) 7,97 %
2. Tabel 4.15 Daftar Nilai Siklus I dan Siklus II
Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No Kegiatan Nilai Ketuntasan
1 Siklus I 69,0 80 %
2 Siklus II 74,5 90 %
Dari hasil perbandingan nilai pada siklus I dan siklus II
diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa sebesar 7,97 %.
2. Refleksi Siklus II
Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama supervisor terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
lii
Refleksi bertujuan untuk mengkaji apa yang telah dan belum
terjadi, apa yang dihasilkan, mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang
perlu peneliti lakukan selanjutnya.. Refleksi pada siklus II mengacu pada
data yang dikumpulkan selama proses pembelajaran.
Adapun hasill refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan supervisor
yaitu :
b. Aktifitas belajar siswa
Dari hasil perolehan data cek list individual tentang aktifitas belajar
siswa dan aktifitas kerja kelompok dapat diketahui bahwa sebagian
besar siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan
melaksanakan semua tugas dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa
pendekatan kontekstual tepat digunakan pada pembelajaran tentang
mendeskripsikan hewan secara lisan.
c. Aktifitas guru
Dari hasil observasi aktifitas guru yang dilakukan oleh supervisor
menunjukkan bahwa guru berhasil mengimplementasikan pendekatan
kontekstual dalam pembelajaran pada materi mendeskripsikan
tumbuhan secara lisan. Hal ini dapat diketahui pada data nilai proses
dan hasil belajar di atas.
d. Keberhasilan pada siklus II
Pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan baik secara proses
maupun hasil belajar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh :
1) Pada materi mendeskripsikan hewan siswa sangat antusias karena
mayoritas anak menyukai hewan.
2) Penerapan pendekatan kontekstual sangat tepat dengan materi
mendeskripsikan hewan.
3) Guru semakin menguasai penerapan pendekatan kontekstual
sehingga memudahkan dalam pengelolaan belajar.
4) Penggunaan media dan alat peraga yang cukup memadai membuat
siswa lebih mudah memahami konsep yang dipelajari.
5) Sumber belajar yang cukup beragam menambah pengetahuan
liii
siswa semakin luas..
Hal-hal itulah yang mempengaruhi peningkatan
keterampilan mendeskrisikan hewan secara lisan melalui
pendekatan kontekstual.
e. Kendala dan masalah yang muncul
Pada pembelajaran sikus II telah diidentifikasi kendala dan masalah
yang muncul antara lain :
1) Masih ada beberapa siswa yang hasil nilainya masih di bawah
KKM.
2) Masih ada siswa yang lamban belajar.
3) Masih ada siswa yang kurang aktif selama pembelajaran.
4) Ada beberapa siswa yang belum terbiasa mengajukan pertanyaan
dan pendapat selama diskusi.
Beberapa kekurangan tersebut disebabkan karena :
1) Perbendaharaan kosa kata siswa masih terbatas.
2) Waktu yang tersedia terbatas sehingga ada aktifitas belajar yang
pelaksanaannya kurang maksimal.
3) Siswa kurang berani dalam mendeskripsikan hewan.
Semua kendala dan masalah yang telah diidentifikasi
menjadi acuan utama bagi peneliti untuk menyusun strategi
penyelesaian masalah untuk meningkatkan efektifitas proses
pembelajaran selanjutnya.
3. Tindak lanjut
Sebagai tindak lanjut dari kendala dan masalah yang ditemui dalan siklus
II, akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Untuk mengatasi masalah masih adanya siswa yang lamban belajar
dilakukan langkah-langkah berikut :
· Memberi motivasi pada anak agar lebih rajin belajar.
· Memanfaatkan tutor sebaya
· Memberikan pelajaran perbaikan di luar jam pelajaran.
liv
b. Masalah masih adanya siswa yang kurang aktif selama pembelajaran
dapat dilakukan langkah-langkah berikut :
· Memusatkan perhatian anak yang kurang aktif dengan memberi
pertanyaan.
· Memberi motivasi belajar pada siswa dengan menjelaskan manfaat
belajar mendeskripsikan hawan secara lisan.
· Menerapkan metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi.
· Menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif dan kreatif
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih
mengaktifkan siswa.
c. Untuk mengatasi masalah masih adanya beberapa siswa yang belum
terbiasa mengajukan pertanyaan dan pendapat selama proses
pembelajaran dapat dilakukan langkah-langkah berikut :
· Sering memberi pertanyaan dan kesempatan berpendapat pada
siswa yang masih kurang percaya diri.
· Selalu memberikan pujian pada siswa yang mau bertanya dan
menjawab pertanyaan.
· Menanamkan keberanian pada siswa dalam bertanya dan
mengemukakan pendapat khususnya dalam kegiatan diskusi.
· Memberi motivasi pada siswa untuk meningkatkan rasa berani
dalam bertanya dan berpendapat dengan menjelaskan manfaat
perlunya rasa keberanian dan percaya diri.
· Meningkatkan frekuensi pembelajaran yang menerapkan
pendekatan kontekstual.
Sebagai tindak lanjut, ada baberapa hal yang yang perlu dilakukan
peneliti berkaitan dengan hasil refleksi pada siklus II yaitu :
· Mempersiapkan RPP dengan baik sebelum melaksanakan
pembelajaran .
· Memperdalam kemampuan dalam penerapan pendekatan
kontekstual.
lv
· Memperdalam kemampuan menganalisa permasalahan yang terjadi
dalam pembelajaran mendeskripsikan hawan secara lisan.
· Meningkatkan minat baca siswa dengan menambah kegiatan
terstruktur melalui membaca.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan :
1. Penggunaan pendekatan kontekstual pada pembelajaran Bahasa Indonesia
dapat meningkatkan keterampilan mendeskripsikan benda secara lisan
pada siswa kelasII, SD Negeri Dukuhsalam 02, kecamatan Slawi,
kabupaten Tegal, tahun ajaran 2009/2010 hal ini terbukti dengan adanya
peningkatan nilai hasil belajar yang cukup signifikan pada pada proses
pembelajaran siklus I dan siklus II sebesar 7,96 % .
lvi
2. Implementasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual
pada pembelajaran Bahasa Indonesia pada kompetensi dasar
mendeskripsikan benda secara lisan dilakukan dengan pengalaman
langsung mengamati tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar sekolah
sehingga siswa dapat membangun pengetahuan dan keterampilan yang
diperolehnya, pada akhirnya siswa dapat mendeskripsikan benda secara
lisan dengan tepat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :
1. Perencanaan Pembelajaran sangat mutlak diperlukan sebelum proses
pembelajaran.
2. Guru harus memiliki kemampuan dalam menganalisa masalah di kelas
untuk selanjutnya mencari solusi.
3. Pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dapat membantu guru
dalam proses pembelajaran.
4. Sesuai karakteristik siswa SD ,guru harus mampu menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan agar siswa lebih tertarik dalam belajar.
5. Alat peraga sangat dibutuhkan untuk menarik perhatian siswa dan
menghindari verbalisme.
6. Guru harus mampu menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa.
7. Penilaian baik proses maupun akhir pembelajaran harus dilakukan untuk
mengetahui tingkat pencapaian kompetensi.
8. Setiap akhir proses pembelajaran harus diadakan tindak lanjut.
lvii
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rofiudin (2001) Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia di Kelas
Tinggi, Surabaya, UNM
B.Johnson, Elaine, ( 2007 ) Contextual Teaching and Learning, Bandung,
Mizan Learning Center
Henry Guntur Tarigan ( 1997 ) Pengajaran Sintaksis, Bandung,
Angkasa Bandung.
Masnur Muslich, ( 2007 ) KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual , Jakarta, Bumi Aksara.
Retno Winarni,(2009) Bahasa Indonesia,Salatiga, Widya Sari
Retno Winarni,(2009) Penelitian Tindakan Kelas, Salatiga,Widya Sari
Sugiyanto ( 2009 ) Model-Model PembelajaranInovatif, Surakarta,
lviii
Modul PLPG.
Sabarti Akhadiah, ( 1991 ) Bahasa Indonesia I, Jakarta, Depdiknas,
Dirjen Dikti.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa(1990), KBBI, Jakarta, Balai Pustaka
Trianto, ( 2007 ) Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik, Surabaya, Prestasi Pustaka.
http://aksay.multiply.com/journal/item/20,diakses tanggal 10 Januari 2010,
diunduh pukul 06.12 WIB.