Mendeskripsikan Penggolongan Obat

54
Mendeskripsikan Penggolongan Obat FARMASI KELAS X Oleh: Yeni Nurhayani, S.Si., Apt

Transcript of Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Page 1: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Mendeskripsikan Penggolongan Obat

FARMASI KELAS X Oleh: Yeni Nurhayani, S.Si., Apt

Page 2: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Kesehatan

Page 3: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Standar Kompetensi:Medeskripsikan Penggolongan Obat

Kompetensi Dasar :Menjelaskan Golongan Obat Bebas dan

Obat Bebas Terbatas

Page 4: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Kesehatan

PendahuluanPenggolongan obat

Keamanan, ketepatan pengguna dan distribusi obat

Page 5: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Penggolongan Obat

Kesehatan

Page 6: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Golongan Obat Bebas

Peraturan Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 12 Tahun 1994: Izin Pedagang Eceran Obat

Definisi Obat Bebas:1. Dijual bebas resep dokter

2. Bukan narkotika

3. Bukan psikotropik

4. Bukan obat keras

5. Bukan obat bebas terbatas

6. Sudah terdaftar di Depkes RI

Kesehatan

Page 7: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Cartoons.wmf

1. Minyak Kayu Putih2. Obat Batuk Hitam3. Obat Batuk Putih4. Salep Ichtyol5. Tablet Paracetamol6. Tablet Vitamin C, E, B Kompleks

dll

Kesehatan

Contoh Obat Bebas:

Page 8: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

S.K. Menkes RI Nomor 2380/A/SK/VI/1983: Tanda khusus obat bebas dan obat bebas terbatas

Tanda obat bebas: Lingkaran bulat berwarna hijau dengan garis tepi warna hitam

Kesehatan

Penandaan Obat Bebas

Logo Golongan Obat Bebas

Page 9: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Golongan Obat Bebas Terbatas

Obat daftar “W”

“W” singkatan dari “Waarschuwing” bahasa Belanda artinya peringatan

Penjualannya disertai Tanda peringatan

Kesehatan

Page 10: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Keputusan Menteri Kesehatan RIDefinisi Obat Bebas Terbatas:

Obat Keras tanpa resep dokter Persyaratan penyerahan obat bebas

terbatas: Bungkus asli Tencantum tanda peringatan

( warna hitam, ukuran 5 x 2 cm, pemberitahuan berwarna putih)

Kesehatan

Definisi Obat Bebas Terbatas

Page 11: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Kesehatan

P No. 1 : Awas ! Obat Keras Bacalah aturan memakainyaP No. 2 : Awas ! Obat Keras Hanya untuk kumur jangan ditelanP No. 3 : Awas ! Obat Keras Hanya untuk bagian luar dari badanP No. 4 : Awas ! Obat Keras Hanya untuk dibakarP No. 5 : Awas ! Obat Keras Tidak boleh ditelanP No. 6 : Awas ! Obat Keras Obat wasir, jangan ditelan

P No. 1 : Awas ! Obat Keras Bacalah aturan memakainyaP No. 2 : Awas ! Obat Keras Hanya untuk kumur jangan ditelanP No. 3 : Awas ! Obat Keras Hanya untuk bagian luar dari badanP No. 4 : Awas ! Obat Keras Hanya untuk dibakarP No. 5 : Awas ! Obat Keras Tidak boleh ditelanP No. 6 : Awas ! Obat Keras Obat wasir, jangan ditelan

Tanda Peringatan

Page 12: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Penandaan

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 2380/A/SK/VI/83 tanda khusus untuk obat bebas terbatas

Tanda Obat Bebas Terbatas:Lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam

Logo Golongan Obat Bebas Terbatas

Kesehatan

Page 13: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Obat Keras

 Obat keras atau obat daftar G

Menurut bahasa Belanda “G” singkatan dari “Gevaarlijk” artinya berbahaya

Jadi maksudnya obat dalam golongan ini berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter

Kesehatan

Page 14: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI, Obat Keras ditetapkan sebagi berikut:

Bungkus luar obat oleh pabrik/pembuat disebutkan bahwa hanya boleh diserahkan dengan resep dokter

Semua obat parenteral baik suntikan atau cara pemakaian lain dengan jalan merobek rangkaian asli dari jaringan.

Kesehatan

Page 15: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Semua obat baru, kecuali dinyatakan secara tertulis oleh Departemen Kesehatan obat baru itu tidak membahayakan kesehatan manusia

Semua obat dalam daftar obat keras: obat itu sendiri dalam substansi dan semua sediaan yang mengandung obat itu, terkecuali apabila di belakang nama obat

Kesehatan

Page 16: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Penandaan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 023 96/A/SK/VIII/1986: tanda khusus Obat Keras daftar G

Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi,seperti gambar berikut:

Gambar 8. Logo Golongan Obat Keras

Kesehatan

Page 17: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Obat Wajib apotek

Kesehatan

Page 18: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Pertimbangan yang utama

• meningkatkan kemampuan masyarakat mengatasi masalah kesehatan diri/pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional

Pertimbangan yang kedua

• peningkatan peran apoteker di apotek dalam pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi serta pelayanan obat kepada masyarakat

Pertimbangan ketiga

• peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk pengobatan sendiri.

Kesehatan

Page 19: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Obat Wajib Apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan

oleh apoteker di apotek tanpa resep dokter

Kesehatan

Page 20: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Obat yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria:

Tidak dikontra indikasikan untuk wanita hamil, anak di bawah umur 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun

Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko pada kelanjutan penyakit

Kesehatan

Page 21: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Penggunaannya tidak memerlukan cara dan alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.

Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia

Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dipertanggung jawabkan untuk pengobatan sendiri

Kesehatan

Page 22: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Kewajiban apoteker

dalam penyeraha

n obat wajib

apotek:

Memenuhi ketentuan

dan batasan

tiap jenis obat

perpasien

Membuat catatan pasien

serta obat yang

diserahkan

Memberikan informasi:

dosis aturan pakai, kontra

indikasi, efek

samping, dll yang perlu

diperhatikan pasien

Kesehatan

Page 23: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Contoh obat wajib apotek No.1 :(artinya yang pertama kali ditetapkan)

Obat kontrasepsi: LinestrenolObat saluran cerna: Antasid dan

Sedativ/ SpasmodikObat mulut dan tenggorokan:

Hexetidine

Kesehatan

Page 24: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Contoh obat wajib apotek No. 2:BacitracinClindamicinFlumetason, dan lain-lain

Contoh obat wajib apotek No. 3:RanitidinAsam FusidatAlupurinol dan lain-lain

Kesehatan

Page 25: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Obat Golongan Narkotik

UU No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika

Narkotika adalah zat/obat yang berasal dari tanaman/bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan

Kesehatan

Page 26: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Peredaran gelap narkotika adalah setiap kegiatan/serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tanpa hak dan melawan hukum yang ditetapkan sebagai tindak pidana narkotika

Pecandu adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada narkotika, baik secara fisik maupun psikis

Kesehatan

Page 27: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Ketergantungan narkotika adalah gejala dorongan untuk menggunakan narkotika secara terusmenerus, toleransi dan gejala putus narkotika apabila penggunaan dihentikan

Kesehatan

Page 28: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Penyalahguna adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa sepengetahuan dan pengawasan dokter

Rehabilitasi medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan narkotika

Kesehatan

Page 29: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Tujuan Pengaturan Narkotika

Menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan

Mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan

Memberantas peredaran gelap narkotika

Kesehatan

Page 30: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Penggolongan Narkotika

Berdasarkan UU RI No. 22 Th 1997, narkotika dibagi atas 3 golongan :

Golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Kesehatan

Page 31: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Contohnya terdiri dari 26 macam antara lain :

Tanaman Papaver somniferum L dan semua bagian-bagiannya termasuk buah dan jeraminya, kecuali bijinya

Opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri, diperoleh dari buah tanaman Papaver somniferum

Kesehatan

Page 32: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Opium masak terdiri dari :

Candu, diperoleh dari opium mentah melalui pengolahan khusus dengan pelarutan, pemanasan dan peragian dengan/tanpa penambahan bahan-bahan lain, dengan maksud mengubahnya menjadi suatu ekstrak yang cocok untuk pemadatan

Kesehatan

Page 33: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Jicing, sisa-sisa candu setelah dihisap, tanpa memperhatikan apakah candu itu dicampur dengan daun atau bahan lain

Jicingko, hasil yang di peroleh dari pengolahan jicing.

Kesehatan

Page 34: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Tanaman koka seperti Erythroxylon coca, semua tanaman dari genus Erythroxylon dari keluarga Erythroxylaceae termasuk buah dan bijinya

Daun koka, yang belum/sudah dikeringkan /dalam bentuk serbuk dari semua tanaman genus Erythroxylon dari keluarga Erythroxylaceae yang menghasilkan kokain secara langsung atau melalui perubahan kimia:

Kesehatan

Page 35: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Kokain mentah, semua hasil-hasil yang diperoleh dari daun koka yang dapat diolah secara langsung untuk mendapatkan kokaina (metil ester-I-bensoil ekgonina)

Tanaman ganja (Cannabis indica), semua tanaman genus cannabis dan semua bagian tanaman termasuk biji, buah jerami, hasil olahan tanaman ganja/bagian tanaman ganja termasuk damar ganja dan zat-zat khasiatnya:

Kesehatan

Page 36: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Tetrahydrocannabinol, dan semua isomer serta semua bentuk stereo kimianya

Delta 9 tetrahidrocannabinol dan semua bentuk stereo kimianya

AsetorfinaEtorfinaHeroinaTiofentanil

Kesehatan

Page 37: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Golongan II adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan

Kesehatan

Page 38: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Contoh terdiri dari 87 macam, antara lain: Morfina Opium Dihidromorfina Petidina Tebaina

Kesehatan

Page 39: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan

Kesehatan

Page 40: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Contoh antara lain terdiri dari :AsetildihidrokodeinaDekstropropoksifenaDihidrokodeina EtilmorfinaKodeinaNikodikodinaNikokodinaNorkodeinaPolkodina

Kesehatan

Page 41: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Penandaan

Berdasarkan peraturan yang terdapat dalam Ordonansi Obat Bius yaitu “Palang Medali Merah” Seperti gambar berikut:

Gambar 9. Logo Golongan Obat Narkotika

Kesehatan

Page 42: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Obat Golongan Psikotropika

UU RI No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SSP yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku

Kesehatan

Page 43: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Tujuan Pengaturan Psikitropika:Menjamin ketersediaan psikotropika guna

kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan

Mencegah terjadinya penyalahgunaan psikotropika

Memberantas peredaran gelap psikotropika

Kesehatan

Page 44: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Penggolongan Psikotropika

Menurut UU RI No. 5 ta hun 1997, dibagi menjadi 4 golongan:

Golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan

Kesehatan

Page 45: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Psikotropika golongan I terdiri dari 26 macam, antara lain:

Lisergida (LSD)MDMA (Metilen Dioksi Meth Amfetamin)MeskalinaPsilosibinaKatinona

Kesehatan

Page 46: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan

Kesehatan

Page 47: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Psikotropika golongan II terdiri dari 14 macam, antara lain:

AmfetaminaMetakualonSekobarbitalMetamfetaminFenmetrazin.

Kesehatan

Page 48: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan Psikotropika

Kesehatan

Page 49: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Psikotropika golongan III terdiri dari 9 macam, antara lain:

AmobarbitalFlunitrazepamPentobarbitalSiklobarbitalKatina

Kesehatan

Page 50: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan

Kesehatan

Page 51: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Psikotropika golongan IV terdiri dari 60 macam, antara lain:

Allobarbital, Barbital, FenobarbitalBromazepan, Diazepam, Flurazepam,

NitrazepamKlordiazepoksidaKlobazamFencamfamina MeprobamatTriazolam

Kesehatan

Page 52: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Penandaan

Berdasarkan UU RI No. 5 tahun 1997

Obat Psikotropika termasuk Abat Keras yang pengaturannya ada di bawah Ordonansi Obat Keras, seperti gambar berikut:

Gambar 10. Logo Golongan Obat Psikotropika

Kesehatan

Page 53: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Gambar 10. Logo Golongan Obat Psikotropika

Kesehatan

Page 54: Mendeskripsikan Penggolongan Obat

Psikotropika NarkotikaPersamaan Sama-sama bekerja secara selektif pada

susunan syaraf pusatPerbedaan Psikoaktif Adiksi/ketergantunganEfek utama Terhadap aktifitas

mental dan perilakuPenurunan/perubahan kesadaranHilangnya rasa, mengurangi nyeri

Terapi Gangguan psikiatrik Analgesik, antitusif.antispasmodik, premedikasi anaestesi

Tabel 1. Perbedaan Antara Psikotropika dan Narkotika

Kesehatan

Tabel 1. Perbedaan Antara Psikotropika dan Narkotika