PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM …eprints.uns.ac.id/14916/1/229480102201201031.pdf ·...
-
Upload
nguyencong -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM …eprints.uns.ac.id/14916/1/229480102201201031.pdf ·...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 WIRUN
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh :
SRI HARTATI
NIM X1907012
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 WIRUN
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Oleh :
SRI HARTATI
NIM X1907012
Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERSETUJUAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan di
hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juni 2010
Pembimbing, Supervisor,
Dra. MG. Dwijiastuti, M.Pd. TRI WAHYU HANDAYANI, S.Pd.
NIP : 195007121979032001 NIP : 196207291982042005
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim
Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Laporan PTK
Nama Terang tanda tangan
Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd ..................................
Sekretaris : Dr. Riyadi, M.Si ..................................
Anggota I : Dra. M.G. Dwijiastuti, M.Pd ..................................
Anggota II : Drs. Kartono, M.Pd ..................................
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP 196007271987021001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAK
SRI HARTATI, Peningkatan Keterampilan Berbicara Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Wirun Tahun Pelajaran 2009/2010, Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan universitas sebelas maret Surakarta, Juni 2010.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri Wirun tahun pelajaran 2009/2010. Variabel yang menjadi sasaran dalam penelitian tindakan kelas adalah keterampilan berbicara, sedang variabel tindakan dalam penelitiaan adalah media gambar seri.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian siswa kelas V SDN 3 Wirun yang berjumlah 27 siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diambil dari penelitian yang dilakukan di kelas yaitu SDN 3 Wirun. Data yang diperoleh berupa data verbal bercerita siswa.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media gambar seri dalam pembelajaran keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo dapat meningkatkan (1) keaktifan proses pembelajaran keterampilan berbicara yang ditunjukkan data capaian secara berurutan pada pratindakan, tindakan siklus I dan Siklus II adalah 29,6%, 43,25% dan 79,15%. (2) Hasil keterampilan berbicara ditunjukkan data nilai rata-rata pada pratindakan, tindakan siklus I dan tindakan siklus II adalah 60,6%, 61,89% dan 72,7%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya, sehingga laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat
diselesaikan. Penelitian Tindakan Kelas ini untuk memenuhi salah satu syarat guna
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Banyak hambatan dalam penyelesaian penulisan laporan Penelitian Tindakan
Kelas ini, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya dapat
terselesaikan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terima kasih kepada yang terhormat.
1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
2. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program PJJ SI PGSD FKIP UNS.
3. Dra. MG. Dwijiastuti, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing.
4. Keluarga Besar SDN 3 Wirun Kutoarjo, Purworejo.
5. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Walaupun disadari dalam laporan Penelitian Tindakan Kelas ini hasilnya
masih jauh dari kesempurnaan. Semua itu karena keterbatasan penulis baik
pengetahuan maupun pengalaman. Oleh karena itu, segala saran dan kritik
membangun sangat diharapkan.
Akhirnya, penulis berharap semoga laporan Penelitian Tindakan kelas ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Surakarta, Juni 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ....................................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
ABSTRAK ................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................................... v
DAFTAR ISI.............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya .......................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
D. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 5
A. Kajian Teori ..................................................................................... 5
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ......................................... 17
C. Kerangka Pikir ................................................................................. 17
D. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 20
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................ 21
A. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 21
B. Subjek Penelitian ............................................................................. 21
C. Sumber Data..................................................................................... 21
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 22
E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 22
F. Indikator Kinerja.............................................................................. 22
G. Prosedur Penelitian .......................................................................... 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 27
A. Kondisi Awal ................................................................................... 27
B. Hasil Penelitian ................................................................................ 27
C. Pembahasan...................................................................................... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 52
A. Kesimpulan ...................................................................................... 52
B. Saran ................................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 54
LAMPIRAN............................................................................................................... 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Nilai Keterampilan Berbicara Siklus I .................................................... 36
Tabel 2. Nilai Keterampilan Berbicara Siklus II ................................................... 47
Tabel 3. Persentase Ketercapaian Keaktifan Belajar Siswa ................................. 50
Tabel 4. Hasil Keterampilan Berbicara .................................................................. 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir .................................................................... 19
Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ....................................................... 23
Gambar 3. Grafik Keterampilan Berbicara Siklus I ............................................. 37
Gambar 4. Grafik Keterampilan Berbicara Siklus II ........................................... 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................................... 56
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .................................. 63
Lampiran 3. Lembar Penilaian Lafal Indikator Penilaian Keterampilan
Berbicara............................................................................................. 69
Lampiran 4. Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran ................ 71
Lampiran 5. Personalia Penelitian .......................................................................... 72
Lampiran 6. Curriculum Vitae ............................................................................... 73
Lampiran 7. Curriculum Vitae ............................................................................... 74
Lampiran 8. Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Pra Tindakan ...................................................................................... 75
Lampiran 9. Daftar Nilai Pra Tindakan ................................................................. 76
Lampiran 10. Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Pertemuan I ........................................................................................ 77
Lampiran 11. Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Pertemuan II ....................................................................................... 78
Lampiran 12. Rekapitulasi Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan
Pembelajaran di Kelas Siklus I ......................................................... 79
Lampiran 13. Daftar Nilai Penelitian Siklus I Pertemuan I .................................... 80
Lampiran 14. Daftar Nilai Penelitian Siklus I Pertemuan II .................................. 81
Lampiran 15. Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Siklus I ........................ 82
Lampiran 16. Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Siklus II Pertemuan I ......................................................................... 83
Lampiran 17. Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Siklus II Pertemuan II ........................................................................ 84
Lampiran 18. Rekapitulasi Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan
Pembelajaran di Kelas Siklus II ........................................................ 85
Lampiran 19. Daftar Nilai Penelitian Siklus II Pertemuan I .................................. 86
Lampiran 20. Daftar Nilai Penelitian Siklus II Pertemuan II ................................. 87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
Lampiran 21. Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Siklus II ...................... 88
Lampiran 22. Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ................................. 89
Lampiran 23. Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan II ................................ 90
Lampiran 24. Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan I ................................ 91
Lampiran 25. Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan II............................... 92
Lampiran 26. Tanggapan Siswa Siklus I ................................................................. 93
Lampiran 27. Lembar Evaluasi Siklus I Pertemuan I ............................................. 94
Lampiran 28. Lembar Kerja Kelompok Siklus I ..................................................... 95
Lampiran 29. Lembar Evaluasi Siklus I Pertemuan II ............................................ 96
Lampiran 30. Lembar Evaluasi Siklus II Pertemuan I ............................................ 97
Lampiran 31. Tanggapan Siswa Siklus II Pertemuan I........................................... 98
Lampiran 32. Lembar Evaluasi Siklus II Pertemuan II .......................................... 99
Lampiran 33. Tanggapan Siswa Siklus II Pertemuan II ......................................... 100
Lampiran 34. Foto-foto Kegiatan ............................................................................. 101
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
seperti tercantum pada pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Kaitannya dengan
pendidikan, hal ini tidak lepas dari keberadaan guru. Keberadaan guru dalam
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sangat menentukan. Guru bertugas
membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar. Berkaitan dengan
pelajaran Bahasa Indonesia guru tidak saja bertugas meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan berbicara, tetapi juga menambahkan budaya berbicara di
kalangan pelajar.
Guru hanyalah salah satu komponenn yang terdapat dalam KBM.
Komponen-komponen lain adalah : kurikulum, siswa, materi, sumber belajar,
alokasi waktu, indikator, jenis penilaian dan media. Tidak satupun komponen itu
dapat diabaikan. Namun demikian, guru merupakan faktor strategi yang
menentukan keberhasilan tujuan pembelajaran.
Guru juga harus memahami berbagai hal yang berkaitan dengan siswa,
termasuk minat, sikap, perkembangan emosional dan lingkungan budaya mereka,
sehingga guru dalam pembelajaran dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya, bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan Bahasa Indonesia dalam segala fungsinya sebagai
alat komunikasi, sebagai bahasa nasional, sebagai bahasa negara.
Pembelajaran bahasa Indonesia, selama ini belum mendapatkan hasil yang
diharapkan. Banyak siswa yang belum sepenuhnya mempunyai kemampuan
komunikatif yang baik. Mereka masih ragu, takut, malu ketika harus berbicara di
depan umum dalam menyampaikan gagasan, ide. Berdasarkan pengamatan dan
pengalaman peneliti, ternyata penyebabnya penyajian disampaikan dengan
metode ceramah, monoton tanpa variasi. Dalam proses pembelajaran lebih
didominasi guru dan kurang menggali potensi siswa. Selain itu guru belum
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
sepenuhnya memanfaatkan dan menggunakan media atau alat peraga bahasa
Indonesia. Yang pada akhirnya pembelajaran kurang menarik dan siswa menjadi
pasif. Dengan kondisi pembelajaran tersebut, guru hendaknya dapat memilih
metode dan media pembelajaran yang sesuai. Sehingga dapat meningkatkan
keterampilan siswa.
Berdasarkan evaluasi peneliti guru bidang studi Bahasa Indonesia
terhadap KBM di kelas V SD Negeri 3 Wirun, bahwa 17 anak dari 27 siswa
dalam keterampilan berbicara masih kurang. Kenyataan itu secara garis besar
dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu: (1) kurangnya perbendaharaan
bahasa; (2) kurangnya keterampilan mengungkapkan pikiran dan perasaan secara
lisan.
Kedua hal tersebut di atas, dapat dirinci sebagai berikut:
a. Kurangnya perbendaharaan bahasa. Hal ini antara lain:
1) Pengungkapan kalimat yang terlalu singkat.
2) Nilai rata-rata kelas 60, nilai di bawah KKM (65)
b. Kurang keberaniannya siswa dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan
1) Kemampuan penalaran dalam pengorganisasian kalimat siswa masih
kurang. Tampak pada kekurangmampuan siswa dalam mengungkapkan
kalimat.
2) Kalimat-kalimat yang disusun siswa sering tidak jelas, subjek dan
predikatnya.
Sebagai ilustrasi berdasarkan evaluasi hasil belajar Bahasa Indonesia dari
27 siswa khususnya berbicara hasilnya kurang mamuaskan.
Berdasarkan hasil pengamatan di kelas V SD Negeri 3 Wirun, dapat
diidentifikasikan faktor-faktor ketidakmampuan siswa kelas V SD Negeri 3
Wirun dalam keterampilan berbicara adalah sebagai berikut:
a. Kekurangtepatan metode dan media yang dipilih guru dalam KBM.
b. Rendahnya motivasi siswa dalam hal keterampilan berbicara.
Hal itu tampak pada respon siswa pada saat guru memberi tugas, mereka
menunjukkan sikap yang kurang semangat, terkesan berbicara sebagai beban.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Apabila hal ini berlangsung terus menerus maka dampaknya nilai bahasa
Indonesia rendah, khususnya pada aspek keterampilan berbicara.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian tindakan kelas dengan judul
“Peningkatan Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan Media Gambar Seri pada Siswa Kelas V SD Negeri Wirun Tahun
Pelajaran 2009/2010” penting dilakukan sebagai upaya peningkatan hasil belajar
siswa khususnya dalam hal aspek berbicara. Penelitian ini pada dasarnya
dimaksudkan untuk mengoptimalkan ketercapaian hasil belajar siswa, khususnya
dalam pembelajaran berbicara.
Pembelajaran yang menyenangkan menuntut penggunaan media
pembelajaran yang tepat untuk menambahkan minat dan keterampilan siswa.
Ketepatan penggunaan media sangat menunjang keberhasilan pembelajaran.
Sehingga pemilihan dan penggunaan media dapat meningkatkan keterampilan
berbicara. Misalnya gambar. Gambar merupakan alat visual yang efektif karena
dapat memvisualkan lebih konkrit dan realistis. Informasi yang akan disampaikan
dapat lebih di mengerti dengan mudah kareba hasil yang ditunjukkan lebih
mendekati kenyataan. Penggunaan media gambar seri merangsang ide dan
gagasan siswa, kemudian dapat menceritakan dengan alur yang runtut. Dengan
kata lain upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui
penggunaan media gambar seri sebagai alat media pembelajaran.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan sebagai
berikut: apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan
berbicara pada siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di paparkan di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan
menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik bersifat
praktis maupun teoritis.
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan kajian untuk meningkatnya keterampilan berbicara siswa.
b. Sebagai solusi alternatif guru untuk menatasi berbagai kesulitan dalam
mengajar terkait dengan media pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa adalah dapat meningkatnya keterampilan berbicara.
b. Bagi guru adalah dapat meningkatnya kinerja guru dalam pembelajaran
c. Bagi sekolah adalah dapat dijadikan masukan bagi sekolah dalam
meningkatkan profesionalisme guru khususnya dalam pembelajaran
bahasa Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-
unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan (Oemar Hamalik dalam St. Y.
Slamet, 2007: 101). Menurut M. Djauhar Siddiq (2008: 1-9) Pembelajaran
adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru atau yang lain)
untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal
(sekolah), pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru,
karena guru merupakan tenaga profesional yang di persiapkan untuk itu.
Menurut Robert W. Gagne dalam Nabisi Lapono (2008: 1-14). Pembelajaran
diartikan sebagai upaya pengaturan peristiwa yang ada di luar diri
seseorang peserta didik, dan dirancang serta dimanfaatkan untuk
memudahkan proses belajar.
Berdasarkan teori pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran merupakan suatu kombinasi tersusun yang dilakukan oleh
guru agar terjadi proses belajar pada peserta didik.
b. Pengertian Bahasa
Menurut Santoso dkk dalam M. Faisal, dkk (2009: 1-3) Bentuk dasar
bahasa adalah ujaran. Dengan ujaran inilah manusia mengungkapkan hal
yang nyata atau tidak, yang berwujud maupun yang kasat mata, situasi dan
kondisi yang lampau, kini, maupun yang akan datang. Menurut Keraf
dalam M. Faisal, dkk (2009 : 1-4) bahasa meliputi dua bidang yaitu bunyi
yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang tersirat dalam
arus bunyi, bunyi itu merupakan getaran yang bersifat fisik yang
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
merangsang alat pendengar kita, serta arti atau maksa adalah isi yang yang
terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu.
Menurut Owen (1996), Semiawan (1989) dalam Inggridwati Kurnia,
dkk. (2007: 3-12) sebagai media atau alat komunikasi, bahasa dibedakan
atas bahasa lisan, bahasa tertulis, dan bahasa isyarat. Bahasa sebagai sistem
yang kompleks dapat dipahami dengan baik apabila dipilah-pilah ke dalam
komponen-komponen yang fungsional.
Ada tiga komponen utama bahasa yaitu: (1) bentuk atau form yang
mencakup sintaksis, morfologi, dan fonologi, (2) isi atau content yang
meliputi makna atau semantik, (3) penggunaan atau use yang mencakup
pragmatik.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah
bunyi yang dihasilkan alat ucap untuk mengungkapkan sesuatu baik yang
lampau, kini maupun yang akan datang.
c. Pengertian Pembelajaran Bahasa
Dalam KBK dan Kurikulum 1994 dalam Hairuddin, dkk (2007:1-5).
Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa
juga untuk meningkatkan kemampuan memperluas wawasan. Prinsip
pembelajaran (Depdiknas 2003) dalam Hairuddin dkk (2007: 1-5) yaitu
sebagai berikut: (a) berpusat pada peserta didik, (b) mengembangkan
peserta didik, (c) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang,
(d) mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai,
(e) menyediakan pengalaman belajar yang beragam, (f) belajar melalui
berbuat.
d. Hakikat pembelajaran bahasa Indonesia
Karakteristik bahasa Indonesia adalah ciri khas atau sifat
pembelajaran bahasa Indonesia sebagai sebuah ilmu. Adapun karakteristik
pembelajaran bahasa Indonesia adalah bersifat kontektual, bersifat
komunikatif, bersifat sistematis, menantang pembelajaran untuk
memecahkan masalah-masalah nyata, membawa pambelajar ke arah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
pembelajaran yang aktif, dan penyusunan bahan pembelajaran dilakukan
oleh guru sesuai dengan minat dan kebutuhan pembelajar. Tujuan
pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya tergolong ke dalam 3 jenis
tujuan, yaitu tujuan afektif, kognitif, dan psikomotorik. Tujuan afektif
berkaitan dengan penanaman rasa bangga dan menghargai bahasa
Indonesia sebagai sarana komunikasi. Tujuan kognitif berkaitan dengan
proses pemahaman bentuk, makna, dan fungsi bahasa Indonesia. Tujuan
psikomotorik berkaitan dengan kemampuan menggunakan Indonesia untuk
berbagai kepentingan.
Fungsi pembelajaran bahasa Indonesia dapat digolongkan ke dalam
2 jenis, yaitu fungsi instrumentatif dan fungsi intrinsik. Fungsi
instrumentatif adalah fungsi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai sarana
komunikasi. Fungsi intrinsik adalah fungsi pembelajaran bahasa Indonesia
sebagai proses pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia.
Manfaat pembelajaran bahasa Indonesia dapat bersifat praktis dan
strategis. Adapun yang menjadi manfaat pembelajaran bahasa Indonesia
adalah meningkatkan kemampuan komunikasi, pembentuk perilaku positif,
sarana pengembang ilmu pengetahuan, sarana memperoleh ilmu
pengetahuan, sarana pengembang nilai norma kedewasaan, sarana ekspresi
imajinatif; sarana penghubung dan pemersatu masyarakat Indonesia dan
sarana transfer kultural (http://www.google.co.id/strategipembelajaran
BahasaIndonesia, 8 Maret 2010).
2. Hakikat Keterampilan Berbicara
a. Pengertian Keterampilan
Keterampilan dari kata dasar terampil yang artinya tangkas,
cekatan, mahir (S. Wojowasito, 1972: 309).
Sedangkan secara morfologis istilah keterampilan diambil dari skill
maka memuat arti kemampuan mengerjakan sesuatu dengan baik dan
dilakukan dengan cara memanfaatkan pengalaman dan pelatihan.
Keterampilan pada dasarnya potensi manusia yang dapat dikembangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk
memaksimalkan semua fungsi perkembangan manusia sehingga
menjadikan manusia yang utuh (http://wikipedia.org/wiki/BahasaIndonesia
diakses 8 Maret 2010).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah
kemampuan untuk melakukan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan.
b. Pengertian Berbicara
Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian
maksud bisa berupa gagasan, pikiran, isi hati seseorang kepada orang lain.
Pengertian secara khusus dikemukakan Djago Tarigan (1990: 149)
menyatakan bahwa berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan
melalui bahasa lisan. Kaitan antara bahasa lisan dan pesan sangat erat.
Pesan yang diterima pendengar tidaklah dalam wujud asli, tetapi dalam
bentuk lain, yaitu bunyi bahasa. Bunyi bahasa yang didengar oleh
pendengar tersebut kemudian diubah menjadi bentuk semula yaitu pesan
(St. Y. Slamet, 2007 :33).
Menurut Hairuddin, dkk (2007: 3-5) berbicara adalah proses
penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa lisan. Pesan yang
diterima oleh penyimak bukanlah wujud aslinya melainkan berupa bunyi
bahasa yang kemudian dialihkan menjadi bentuk semula yaitu ide atau
gagasan yang sama seperti dimaksudkan pembicara.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa berbicara
merupakan proses penyampaian pesan atau maksud yang berupa gagasan,
pikiran isi hati seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa
lisan.
c. Pengertian Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbahasa memiliki empat aspek atau ruang lingkup
yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
Keterampilan mendengarkan di sekolah dasar meliputi kemampuan
memahami bunyi bahasa, perintah, dongeng, drama, petunjuk, denah,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
pengumumam, berita dan konsep materi pelajaran. Keterampilan berbicara
meliputi kemampuan mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi
secara lisan mengenai perkenalan, tegur sapa, pengenalan benda, fungsi
anggota tubuh, kegiatan bertanya, percakapan, bercerita, deklamasi,
memberi tanggapan, pendapat/saran dan diskusi. Keterampilan membaca
meliputi keterampilan memahami teks bacaan melalui membaca nyaring,
membaca lancar, membaca puisi, membaca dalam hati, membaca intensif
dan sekilas. Keterampilan menulis meliputi kemampuan menulis
permulaan, dikte, mendeskripsikan benda, mengarang, menulis surat,
undangan dan ringkasan paragraf. Dalam pelaksanaannya keempat aspek
saling berkaitan sehingga dalam mempelajarinya antara aspek yang satu
dengan yang lain saling mempengaruhi dan mendukung.
Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan
pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok
secara lisan, baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Moris
dalam Novia (2002) menyatakan bahwa berbicara merupakan alat
komunikasi yang alami antara anggota masyarakat untuk mengungkapkan
pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku sosial. Sedangkan, Wilkin
dalam Maulida (2001) menyatakan bahwa tujuan pengajaran bahasa
Inggris dewasa ini adalah untuk berbicara. Lebih jauh lagi Wilkin dalam
Oktarina (2002) menyatakan bahwa keterampilan berbicara adalah
kemampuan menyusun kalimat-kalimat karena komunikasi terjadi melalui
kalimat-kalimat untuk menampilkan perbedaan tingkah laku yang
bervariasi dari masyarakat yang berbeda (http://wikipedia.org/wiki/Bahasa
Indonesia diakses 8 Maret 2010).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat, pikiran, perasaan
seseorang secara lisan untuk menampilkan perbedaan tingkah laku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
3. Hakikat Media Gambar Seri
a. Pengertian Media
Menurut Arief S. Sadiman, M.Sc, dkk (1984: 6) kata “Media”
berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“Medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Menurut M. Djauhar Siddiq, dkk (2008: 1-36) kata “Media” berasal dari
kata “Medium” yang berarti perantara atau pengantar dalam
menyampaikan pesan komunikasi.
Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan
(Association of Education and Communication Technology/AECT) di
Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne menyatakan
media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Briggs (1970) berpendapat
bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional
National Education Association/NEA) media adalah bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya (Dr.
Arief S.Sadiman, M.Sc, dkk, 1984: 6-7).
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi (http://wikipedia.artikelBahasaIndonesia
Edufiesta, diakses 8 Maret 2010).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah sarana
untuk menyampaikan suatu pesan dari pengirim ke penerima pesan.
b. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Latuheru (1988: 14), menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi
komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat
guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut, media
pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa
mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus
dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih
merangsang kegiatan belajar siswa (http://wikipedia.ArtikelBahasa
Indonesia.Edufiesta, diakses 8 Maret 2010).
Menurut Gagne dan Briggs dikutip Arsyad, 2002 dalam Hairuddin
(2007: 73) media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang antara lain terdiri atas:
buku, tape recorder, film, foto, grafik, kaset, video, kamera, televisi,
komputer, dan lain-lain. Depdiknas (2003) dalam Hairuddin (2007: 7-3)
media pembelajaran adalah media pendidikan yang secara khusus
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu yang sudah
dirumuskan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat yang secara fisik digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Enoch dalam Hairuddin, dkk (2007: 7-4) penggunaan
media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan rasa ingin
tahu dan minat, membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam proses
belajar mengajar, serta dapat mempengaruhi psikologis siswa.
Penggunaan media juga dapat membantu siswa dalam meningkatkan
pemahaman, menyajikan materi/data dengan menarik, memindahkan
menafsirkan data, dan mendapatkan informasi. Dalam proses pembelajaran,
media memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai penyalur pesan.
Kemp dan Dayton (1985) dalam Hairuddin (2007: 7-4) meng-
identifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Pemakaian waktu dan tenaga lebih efisien.
5. Kualitas hasil belajar siswa meningkat.
6. Proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
7. Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap proses belajar.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Kaufman (1972) dalam Hairuddin (2007: 7-6) berpendapat bahwa
media pembelajaran, khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu
fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.
Fungsi atensi adalah dapat menarik atau mengarahkan perhatian siswa
agar berkonsentrasi pada isi pembelajaran yang terkandung dalam media
visual tersebut.
Fungsi afektif yaitu dapat digunakan untuk menciptakan rasa senang atau
kenikmatan siswa terhadap isi pembelajaran.
Fungsi kognitif adalah dapat mempermudah siswa dalam memahami
pesan atau informasi yang disampaikan dalam pembelajaran.
Fungsi kompensatoris adalah dapat mengakomodasi siswa yang lemah
dalam menerima isi pembelajaran.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah berfungsi untuk membangkitkan rasa ingin
tahu, minat, motivasi dan rangsangan sehingga proses pembelajaran lebih
efisien.
d. Jenis Media Pembelajaran
Ada berbagai penggolongan media.
Gerlach (1971) dalam Hairuddin (2007: 7-6) mengklasifikasikan jenis
media berdasarkan teknologi yang digunakan yaitu:
1. Media tradisional, meliputi:
a. Media visual diam yang diproyeksikan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Contohnya : proyeksi tak tembus pandang (proyeksi overhead,
slides dan film strips)
b. Media visual yang tak diproyeksikan, contohnya: gambar, poster,
foto, charts, grafik, diagram, papan info, dan papan buku.
c. Audio, contohnya radio, piringan hitam dan tape recorder.
d. Multimedia, contohnya tape recorder dan multi-image.
e. Visual yang diproyeksikan, contohnya: film, televisi, dan video.
f. Media cetak, contohnya: buku teks, model, workbook, majalah
dan hand out.
g. Permainan, misalnya: teka-teki dan simulasi.
h. Realitas, contohnya: model, manipulatif seperti boneka dan peta.
2. Media dengan teknologi mutakhir meliputi dua jenis
a. Media berbasis telekomunikasi, contohnya teleconference dan
kuliah jarak jauh.
b. Media berbagais mikroprosesor, contohnya: computer-assisted
intruction, permainan, sistem tutor intelejen, interaktif,
hipermedia, compact (video) disc.
Menurut M. Djauhar Siddiq, dkk. (2008: 2-17) media pembelajaran
diklasifikasikan dalam beberapa bentuk:
1. Media grafis yaitu media yang menyajikan desain materi dalam
bentuk simbol-simbol komunikasi visual. Media ini bersifat
sederhana, mudah pembuatannya dan relatif murah. Yang termasuk
media grafis antara lain: gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart,
grafik, kartun, poster, peta dan globe, papan flannel, papan bulletin.
2. Media audio, yaitu media yang menyajikan desain materi dalam
bentuk lambang-lambang auditif. Media audio ini terdiri dari: media
radio, media rekaman, laboratorium bahasa.
3. Media proyeksi diam, yaitu media yang menyajikan desain pesan/
materi layaknya media grafis, tetapi penyajiannya dengan teknik
diproyeksikan dengan peralatan yang disebut proyektor. Media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
proyeksi diam, terdiri dari: film bingkai (slide) film rangkai (film
strip), media transparansi (overhead) Projector/Transparancy)
4. Media proyeksi gerak, yaitu media yang menyajikan desain pesan/
materi dalam bentuk objek yang bergerak. Media proyeksi gerak
digunakan melalui proses perekaman dan menggunakan alat perekam
gerak (seperti kamera video) atau menyajikan gerakan-gerakan yang
ditampilkan langsung oleh pemeran yang termasuk media ini, terdiri
dari film, televisi, computer (animasi), dan permainan simulasi.
5. Media cetak, yaitu media yang menyajikan desain pesan/materi
(verbal tulis dan gambar) dalam bentuk cetak. Yang termasuk media
cetak adalah buku, modul, surat kabar, majalah, LKS dan sebagainya.
6. Media nyata, yaitu media dalam bentuk benda aslinya, baik dalam
bentuk keseluruhan/utuh, maupun dalam bentuk bagian/contoh bagian
dari benda tertentu. Yang termasuk media nyata ini, seperti obyek,
specimen, mock up, herbarium, insektarium, dan sebagainya.
Kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar adalah mencakupaspek mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, sastra dan kebahasaan. Untuk
memperlancar pencapaian kompetensi tersebut, diperlukan media yang
sesuai. Media tersebut banyak ragamnya, antara lain: gambar, sketsa,
gambar grafis, chart, bagan, tabel, grafik, tape recorder, dan overhead
proyektor yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia.
e. Karakteristik Media Pembelajaran
Hafri (1985) dalam Hairuddin, dkk. (2007: 7-10) mengemukakan
bahwa media yang akan dipilih hendaknya memiliki karakteristik berikut:
(1) relevan dengan tujuan, (2) sederhana, (3) esensial, (4) menarik dan
menantang.
Prinsip-prinsip pemilihan media, terdiri atas beberapa kriteria
sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
1. Media yang dipilih hendaknya selalu menunjang tercapainya tujuan
pengajaran.
2. Media yang dipilih hendaknya selalu disesuaikan dengan kemampuan
siswa.
3. Media yang digunakan hendaknya tepat guna.
4. Media yang dipilih hendaknya memang tersedia artinya alat/bahannya
atau tersedia waktu untuk mempersiapkan dan mempergunakannya.
5. Media yang dipilih hendaknya disenangi oleh guru dan siswa.
6. Persiapan dan penggunaan media hendaknya disesuaikan dengan
biaya yang tersedia.
7. Kondisi fisik lingkungan turut mempengaruhi media (http://www.
google.co.id/mediagambarseri diakses 8 Maret 2010).
f. Pengertian Media Gambar Seri
Ita Permatasari (2009) Media gambar seri adalah urutan gambar
yang mengikuti suatu percakapan dalam hal memperkenalkan atau
menyajikan arti yang terdapat pada gambar.
Alasan digunakannya media gambar seri adalah agar media gambar
tersebut dapat membantu menyajikan suatu kejadian peristiwa yang
kronologis dengan menghadirkan orang, benda dan latar.
Kronologi atau urutan kejadian peristiwa dapat memudahkan siswa untuk
menuangkan idenya dalam kegiatan bercerita. Dikatakan gambar seri
karena gambar satu dengan gambar lainnya memiliki hubungan
keruntutan peristiwa (http://www.google.co.id/gambarseri diakses 8 Maret
2010).
Moeslikhatun (1999) dalam Eny Kusrini (2009) gambar seri adalah
sejumlah gambar yang menggambarkan suasana yang sedang diceritakan
dan menunjukkan adanya kontinuitas antara gambar yang satu dengan
lainnya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar seri
adalah gambar satu dengan gambar lainnya memiliki hubungan
keruntutan peristiwa yang sedang diceritakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
g. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar
Menurut Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc, dkk. (1984: 29). Beberapa
kelebihan media gambar antara lain
(1) Sifat konkret.
(2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
(3) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
(4) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan
untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau
membetulkan kesalahpahaman.
(5) Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa
memerlukan peralatan khusus.
Selain kelebihan, gambar/foto mempunyai beberapa kelemahan yaitu:
1) Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata.
2) Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran.
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
h. Syarat gambar yang baik
(1) Autentik, (2) sederhana, (3) ukuran relatif, (4) gambar/foto
sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan, (5) gambar yang bagus
belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran, (6) tidak setiap
gambar yang bagus merupakan media yang bagus.
i. Tujuan pembelajaran peningkatan melalui media gambar seri
Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) banyak strategi yang
dapat dipilih. Demikian pula dalam pengelolaan kelas dapat menggunakan
pendekatan kelompok maupun individu. Pemilihan strategi dalam
pengelolaan kelas dipengaruhi beberapa faktor seperti : Materi Pelajaran,
Waktu yang Berbeda, Potensi Siswa, Tempat, Media, dan lain-lain.
Penggunaan media gambar seri merupakan salah satu strategi yang
dapat digunakan guru dalam pengelolaan kelas. Dengan gambar seri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
diharapkan peserta didik akan lebih mudah dalam mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan. Hal tersebut tetap memperhatikan kaidah-kaidah
bahasa Indonesia.
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh (1) Ita Permatasai (2009) yang berjudul “Pengembangan Strategi
Penggunaan Gambar Seri untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Siswa
Kelas VII MTs Negeri Batu Tahun Pelajaran 2008/2009.” Ita Permatasari
menjelaskan penggunaan media gambar pada pelajaran Bahasa Indonesia dapat
meningkatkan ketrampilan bercerita dilihat dari aspek mengungkapkan ide,
gagasan lebih lengkap, alur lebih runtut, kepaduan antara gambar yang
disampaikan siswa lebih padu. (2) Eny Kusrini (2009) yang berjudul Peningkatan
Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa
Kelas III SD Negeri 03 Lalung Karanganyar Tahun Pelajaran 2008/2009. Eny
Kusrini menjelaskan penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan
keaktifan proses dan hasil pembelajaran berbicara. Penelitian yang telah
dilakukan memberi gambaran tentang keefektifan media gambar dalam
meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
C. Kerangka Pikir
Dalam pembelajaran berbahasa memiliki empat aspek yaitu keterampilan
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam pelaksanaannya
keempat aspek saling berkaitan sehingga dalam mempelajarinya antara aspek
satu dengan aspek yang lain saling mempengaruhi dan mendukung. Jika
seseorang mengalami kesulitan dalam salah satu aspek, maka akan
mempengaruhi aspek yang lain.
Kesulitan salah satu aspek tersebut terjadi pada siswa kelas V SD Negeri
3 Wirun yaitu aspek keterampilan berbicara. Hal itu disebabkan oleh metode
yang digunakan guru cenderung monoton yaitu ceramah dan pemberian tugas.
Penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat bahkan
cenderung tidak menggunakan media pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Alternatif pemecahannya untuk meningkatkan keterampilan berbicara
dengan penggunaan media gambar seri. Hal tersebut dengan pertimbangan
gambar seri merupakan media pembelajaran yang mudah dibuat, menarik
perhatian siswa, pengetahuan yang tidak mungkin dibawa ke ruang kelas dapat
diwakilkan pada sebuah gambar serta peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di
kelas dapat diwakilkan pada sebuah gambar. Diharapkan dengan penggunaan
media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V
SDN 3 Wirun.
Berdasarkan uraian di atas alur kerangka berfikir dalam penelitian
divisualisasikan pada gambar 1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
- Guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran
- Siswa kurang aktif
- Siswa kurang berminat
- Siswa kurang berani berbicara di depan kelas
- Keterampilan berbicara siswa rendah
Tindakan - Guru menggunakan media gambar seri
- Siswa mengemukakan ide, gagasan meningkat dan menceritakan dalam 5 kelimat dengan bahasa Indonesia yang benar.
-
- Siswa mengemukakan ide, gagasan meningkat dalam 8 kalimat dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Dengan gambar seri dapat meningkatkan keterampilan berbicara
-
Kondisi Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut. Dengan menggunakan media gambar seri diduga dapat
meningkatkan keterampilan berbicara mata pelajaran bahasa Indonesia siswa
kelas V SDN 3 Wirun Tahun Pelajaran 2009/2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1) Lokasi
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Wirun, Kecamatan Kutoarjo,
Kabupaten Purworejo. Pemilihan ini didasarkan pada pertimbangan
a) SD Negeri 3 Wirun Purworejo, merupakan tempat peneliti mengajar
sehingga memudahkan pelaksanaan penelitian.
b) SD Negeri 3 Wirun belum pernah digunakan sebagai obyek penelitian
yang sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.
2) Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung selama 6 bulan yaitu bulan Januari
sampai dengan Juni 2010.
B. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian
1) Subyek Penelitian
Subyek penelitian yaitu siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun, Kecamatan
Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, tahun pelajaran 2009/2010, dengan jumlah
27 siswa terdiri dari 16 siswa perempuan, 11 siswa laki-laki.
2) Obyek Penelitian
Obyek penelitian yaitu media gambar seri pada pembelajaran
keterampilan berbicara mata pelajaran bahasa Indonesia.
C. Sumber Data
Sumber data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam
penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data ditulis dari
berbagai sumber.
1) Nara sumber terdiri dari guru dan siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun
Kecamatan Kuatoarjo, Kabupaten Purworejo.
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2) Hasil pengamatan proses pembelajaran yang diperoleh dengan menggunakan
lembar observasi. Proses yang diamati mencakup aktivitas siswa selama
mengikuti pembelajaran.
3) Tes hasil unuk kerja siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk data dan sumber data yang dimanfaatkan dalam
pemanfaatan penelitian tindakan kelas, maka teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Observasi
Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk siswa dan mengetahui
keaktifan kinerja guru selama proses pembelajaran. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah lembar observasi.
2) Tes Unjuk Kerja
Tes unjuk kerja digunakan untuk mengetahui perkembangan atau
keberhasilan tindakan.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan prosentase
hasil belajar siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan
diagram.
F. Indikator Kinerja
Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti
menetapkan indikator kinerja
1) Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa aspek keterampilan berbicara di atas
KKM, yaitu 65.
2) Siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM minimal sebanyak 70%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
G. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus-siklus.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini diawali dengan perencanaan tindakan
(planning), penerapan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi
(reflecting). Penelitian ini terdiri dari dua siklus yang dalam satu siklus terdiri
dari dua kali tatap muka. Masing-masing pertemuan terdiri dari 2 x 35 menit.
Untuk mengetahui hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 3
Wirun diadakan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru.
Berdasarkan temuan di kelas, ternyata dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, anak mengalami kesulitan pada aspek keterampilan berbicara, maka
peneliti berusaha meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD
Negeri 3 Wirun dengan media gambar seri. Adapun siklus tersebut dapat
digambarkan pada gambar 2.
Gambar 2 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas
(e-TA PJJ S-1 PGSD)
Plan
Plan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini secara rinci diuraikan sebagai
berikut.
1. Siklus Pertama (Siklus I)
a. Perencanaan Tindakan
1) Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran bahasa Indonesia dengan Kompetensi Dasar:
mengomentari persoalan faktual disertai alasan yang mendukung
dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.
2) Menyediakan alat atau media pembelajaran gambar seri.
3) Membuat instrumen observasi.
4) Membuat alat evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Peneliti menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran gambar seri.
2) Tes berbentuk unjuk kerja keterampilan berbicara.
c. Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan oleh peneliti bersama
supervisor. Tugas supervisor adalah mengamati kegiatan peneliti dan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilaksanakan
untuk mengetahui aktivitas bercerita siswa. Observasi diarahkan pada
poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator.
1) Indikator keberhasilan guru yang ingin dicapai
a) Penyampaian kesesuaian RPP dengan kegiatan pembelajaran.
b) Cara memberikan informasi.
c) Penggunaan berbagai sumber.
d) Cara menggunakan waktu dengan tepat sesuai rencana.
e) Penuh perhatian terhadap siswa.
f) Cara memberikan motivasi kepada siswa.
g) Cara menggunakan multi media.
h) Cara memberikan umpan balik terhadap siswa.
i) Cara memberikan tindak lanjut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
2) Indikator keberhasilan siswa yang ingin dicapai
a) Keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
b) Keseriusan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
c) Keterampilan berbicara dalam aspek lafal.
d) Keterampilan berbicara dalam aspek kelancaran berbicara.
e) Keterampilan berbicara dalam aspek tata bahasa.
f) Keterampilan berbicara dalam aspek pemahaman masalah.
d. Tahap Refleksi
Pengumpulan hasil tes unjuk kerja dan hasil observasi selama
pelaksanaan pembelajaran yang dikolaborasikan dengan supervisor
penelitian. Hasil evaluasi dan refleksi siklus 1 disimpulkan sebagai
acuan dalam menyusun perencanaan siklus berikutnya.
2. Siklus Kedua (Siklus II)
a. Perencanaan Tindakan
1) Peneliti mengadakan perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
bahasa Indonesia dengan Kompetensi Dasar: mengomentari
persoalan faktual disertai alasan yang mendukung dengan
memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.
2) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan.
3) Membuat instrumen observasi.
4) Membuat alat evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1) Peneliti menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran gambar seri.
2) Tes berbentuk unjuk kerja keterampilan berbicara.
c. Observasi
Pelaksanaan observasi hampir sama dengan siklus 1 yaitu peneliti
bersama supervisor. Adapun tugas supervisor adalah mengamati
kegiatan peneliti dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi dilaksanakan untuk mengetahui aktivitas keterampilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
berbicara siswa. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah
ditetapkan dalam indikator.
1) Indikator keberhasilan guru yang ingin dicapai
a) Penyampaian kesesuaian RPP dengan kegiatan pembelajaran.
b) Cara memberikan informasi.
c) Penggunaan berbagai sumber.
d) Cara menggunakan waktu dengan tepat sesuai rencana.
e) Penuh perhatian terhadap siswa.
f) Cara memberikan motivasi kepada siswa.
g) Cara menggunakan multi media.
h) Cara memberikan umpan balik terhadap siswa.
i) Cara memberikan tindak lanjut.
2) Indikator keberhasilan siswa yang ingin dicapai
a) Keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
b) Keseriusan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
c) Keterampilan berbicara dalam aspek lafal.
d) Keterampilan berbicara dalam aspek kelancaran berbicara.
e) Keterampilan berbicara dalam aspek tata bahasa.
f) Keterampilan berbicara dalam aspek pemahaman masalah.
d. Tahap Refleksi
Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan observasi yang dikolaborasikan dengan supervisor
penelitian. Jika hasil evaluasi dan refleksi siklus dua belum memenuhi
indikator kinerja penelitian maka dapat dilanjutkan siklus ketiga dan
seterusnya. Sampai pada hasil belajar bahasa Indonesia pada aspek
keterampilan berbicara meningkat mendekati kesempurnaan. Namun jika
sudah memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat diakhiri pada
siklus dua.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Awal Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses dan hasil pembelajaran
sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi sebagai data awal. Dari data asiswa
kelas V SD Negeri 3 Wirun yang berjumlah 27 siswa, terdapat 17 siswa dalam
keterampilan berbicara masih kurang atau 60,6% dan belum mencapai KKM 65.
Setelah dilakukan pengamatan ternyata sebagian besar siswa kurang
menyukai bahasa Indonesia khususnya aspek berbicara. Hal tersebut disebabkan
antara lain siswa malu berbicara di depan orang banyak, siswa sulit berbicara di
depan kelas dan sulit mengungkapkan ide, gagasan dengan bahasa yang baik dan
benar. Selain itu guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia kurang atau bahkan
tidak memakai alat/media pembelajaran yang menunjang.
Atas dasar tersebut sebagai alternatif untuk mengatasi masalah di atas yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD
Negeri 3 Wirun dengan menggunakan media gambar seri.
B. Hasil Penelitian
Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing siklus
terdiri dari 4 tahapan yaitu: 1) Perencanaan Tindakan; 2) Pelaksanaan Tindakan;
3) Observasi; 4) Refleksi Tindakan.
1. Deskripsi Siklus 1
Penerapan pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus 1 dengan
menggunakan media gambar seri dengan tema kesehatan sebagai berikut
a. Perencanaan Tindakan I
Kegiatan perencanaan tindakan kelas siklus 1 dilaksanakan pada
hari Kamis, 1 April 2010. Bersama dengan teman sejawat mendiskusikan
rancangan tindakan yang akan dilaksanakan. Adapun masalah yang ada
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
pada siswa mengenai kesulitan mengungkapkan ide, gagasan dengan
bahasa lisan. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut dipilih media
gambar seri sebagai solusinya.
Untuk pelaksanaan tindakan pada siklus 1 akan dilaksanakan dua
kali pertemuan yakni pada hari Senin, 5 April 2010 dan hari Kamis, 8
April 2010. Kegiatan perencanaan tindakan kelas pada siklus 1 dapat
dideskripsikan sebagai berikut.
1) Menyiapkan dan mempelajari sumber bahan
Untuk sumber bahan yang disiapkan dan dipelajari yaitu:
a) Kurikulum KTSP SD 2004 kelas V, (b) Silabus kelas V bidang
studi bahasa Indonesia aspek berbicara, (c) Buku Bahasa Indonesia
Kelas V dengan tema kesehatan penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas
halaman 131-133.
2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti bersama teman sejawat merencanakan implementasi
tindakan perbaikan pembelajaran keterampilan berbicara siklus 1 yang
dirancang dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 5 x 35 menit.
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran mencakup penentuan
a) Standar Kompetensi: mengungkapkan pikiran dan perasaan secara
lisan dalam diskusi dan bermain drama.
b) Kompetensi Dasar: mengomentari persoalan faktual disertai
alasan yang mendukung dengan memperhatikan pilihan kata dan
santun berbahasa.
c) Indikator: siswa dapat menanggapi persoalan faktual disertai
alasan yang logis.
d) Tujuan Pembelajaran: melalui pengamatan gambar seri, siswa
dapat menanggapi persoalan faktual secara lisan disertai alasan
yang logis dengan pilihan kata yang tepat dan bahasa yang santun.
e) Dampak Pengiring: setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan
siswa dapat berbahasa yang santun dalam berbicara.
f) Materi: persoalan faktual tentang Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
g) Metode Pembelajaran: Demonstrasi, Tanya Jawab, Diskusi,
Inkuiri.
h) Media: gambar seri tentang Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti.
i) Bahan Pengajaran: masalah faktual.
j) Penilaian: individu, tertulis, lisan, uraian.
Langkah-langkah pembelajaran pada siklus 1 mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1. Pertemuan Pertama
a) Tahap Awal
(1) Berdoa dan Absensi
(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk
membangkitkan minat belajar siswa.
(3) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa berkaitan
dengan persoalan yang terjadi pada saat ini dan siswa
diarahkan untuk menyebutkan peristiwa tentang Bahaya
Nyamuk Aedes Aegypti.
(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan
berbicara yaitu memberi komentar persoalan faktual
disertai alasan yang logis. Waktu yang digunakan untuk
kegiatan awal 10 menit.
b) Tahap Inti
(1) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. Kegiatan yang
akan dilakukan tentang memberi komentar persoalan
faktual disertai alasan yang logis dengan pilihan kata yang
tepat dan bahasa yang santun.
(2) Siswa membentuk kelompok tiap kelompok terdiri dari
empat anak.
(3) Masing-masing kelompok mengerjakan lembar kerja untuk
memberi komentar secara lisan tentang persoalan faktual
pada gambar seri dengan alasan yang logis dan bahasa
yang santun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
(4) Wakil tiap kelompok menyampaikan hasil kerja kelompok
ke depan kelas, kelompok yang lain menanggapi hasil
kerja kelompok pada selembar kertas.
(5) Setelah semua kelompok melaporkan hasil diskusinya di
depan kelas dan wakil tiap kelompok membacakan hasil
tanggapan.
(6) Umpan balik dari guru terhadap hasil kerja kelompok
tentang memberi komentar persoalan faktual pada gambar
seri dengan lasan yang logis dan bahasa yang santun.
(7) Guru memberikan tindak lanjut atas dasar hasil kerja
kelompok. Waktu yang dialokasikan untuk tahap inti 50
menit.
c) Tahap Akhir
Guru memberi tugas rumah untuk mencari berita/artikel yang
bertema kesehatan tentang persoalan faktual pada koran atau
majalah. Waktu yang dialokasikan 10 menit.
2. Pertemuan Kedua
a) Tahap Awal
(1) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk
membangkitkan minat belajar siswa.
(2) Tanya jawab tentang tugas rumah kepada siswa waktu
pertemuan pertama mengenai artikel kesehatan. Waktu
yang digunakan untuk tahap pendahuluan 10 menit.
b) Tahap Inti
(1) Guru memaparkan peraga media gambar seri dengan tema
kesehatan tentang Bahaya Nyamuk Aedes Agypti.
(2) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
(3) Siswa menjelaskan masalah faktual yang ada pada gambar
seri Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti secara individu di
depan kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
(4) Siswa yang lain menanggapi pada selembar kertas
tanggapan siswa.
(5) Siswa menyimpulkan hasil cerita berdasarkan tanggapan-
tanggapan dengan dibimbing guru. Waktu yang digunakan
untuk tahap inti 85 menit.
c) Tahap Akhir
Sebagai tindak lanjut, guru memberi penguatan untuk
meningkatkan keterampilan berbicara. Waktu yang digunakan
untuk kegiatan penutup 10 menit.
3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan
pembelajaran adalah:
a) Ruang kelas yang digunakan tidak didesain secara khusus. Khusus
untuk diskusi kelompok, kursi diatur sedemikian rupa sehingga
siswa dapat melaksanakan diskusi dengan baik.
b) Media gambar seri dengan tema kesehatan Bahaya Nyamuk Aedes
Aegypti.
4) Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.
Lembar observasi yang digunakan untuk merekam segala
aktivitas guru selama pelaksanaan pembelajaran berupa blangko
pengamatan yang mencakup kegiatan:
1) Penyampaian kesesuaian RPP dengan kegiatan pembelajaran
2) Memberikan informasi secara tepat
3) Menggunakan sumber belajar
4) Menggunakan waktu dengan tepat sesuai rencana
5) Penuh perhatian terhadap siswa
6) Memberikan motivasi kepada siswa
7) Menggunakan multi media
8) Memberikan umpan balik terhadap siswa
9) Memberi tindak lanjut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Lembar pengamatan untuk siswa meliputi keaktifan siswa,
keseriusan siswa selama proses pembelajaran. Lembar penilaian unjuk
kerja digunakan untuk menilai keterampilan siswa dalam berbicara
yang meliputi aspek lafal, kelancaran, tata bahasa dan pemahaman
dalam mengemukakan ide yang ada pada gambar seri.
b. Pelaksanaan Siklus 1
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan atau skenario pembelajaran yang telah dirumuskan.
Pelaksanaan tindakan satu dilakukan dua kali pertemuan yaitu pada hari
Senin, 5 April 2010 dan hari Kamis, 8 April 2010.
Materi pada pelaksanaan tindakan 1 dengan tema kesehatan yaitu
Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti. Untuk membantu siswa dalam memberi
komentar, dengan media gambar seri Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti.
Hal ini dimaksudkan untuk membantu dalam menggali ide, gagasan siswa
sehingga mempermudah siswa dalam mempelajari materi pelajaran.
Urutan pelaksanaan tindakan 1 adalah sebagai berikut.
1) Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama, dilaksanakan hari Senin, 5 April
2010, diikuti oleh 27 siswa, 16 siswa perempuan, 11 siswa laki-laki.
Alokasi waktu yang digunakan 2 x 35 menit (1 x pertemuan). Aspek
yang dibahas keterampilan berbicara mengenai persoalan faktual
dengan menggunakan gambar seri. Adapun kegiatannya adalah
sebagai berikut.
a) Kegiatan Awal
(1) Guru mengkondisikan siswa, tanya jawab yang mengarah
materi pelajaran yaitu tentang persoalan yang terjadi pada saat
ini dengan tema kesehatan.
(2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu tentang
memberi komentar persoalan faktual disertai alasan yang logis
dengan pilihan kata yang tepat dan bahasa yang santun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru, kegiatan yang
akan dilakukan dalam proses pembelajaran.
(2) Siswa membentuk kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4
anak.
(3) Masing-masing kelompok mengerjakan tugas lembar kerja
untuk memberi komentar tentang persoalan faktual pada
gambar seri dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun.
(4) Wakil tiap kelompok menyampaikan hasil kerja kelompok ke
depan kelas, kelompok yang lain menanggapi hasil kerja
kelompok pada selembar kertas.
(5) Setelah semua kelompok melaporkan hasil diskusinya di
depan kelas dan wakil tiap kelompok membacakan hasil
tanggapan.
(6) Umpan balik dari guru terhadap hasil kerja kelompok tentang
memberi komentar persoalan faktual pada gambar seri dengan
alasan yang logis dan bahasa yang santun.
(7) Guru memberikan tindak lanjut atas dasar hasil kerja
kelompok.
Waktu yang dialokasikan untuk tahap inti 50 menit.
c) Kegiatan Akhir
Sebagai tindak lanjut, guru memberi tugas rumah untuk mencari
berita/artikel yang bertema kesehatan tentang persoalan faktual
pada koran atau majalah. Waktu yang dialokasikan 10 menit.
2) Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 8 April
2010, diikuti oleh 24 siswa terdiri dari 13 siswa perempuan, 11 siswa
laki-laki. Adapun yang tidak ikut pelajaran karena 1 anak perempuan
bernama Dwi Astuti sakit. Dua anak perempuan yang lain yaitu Rani
Maemunah dan Alma Nur Khafiyya mengikuti lomba Olympiade
MIPA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Pada pertemuan kedua ini, aspek yang dibahas ketrampilan
berbicara dengan media gambar seri. Adapun kegiatannya sebagai
berikut.
a) Kegiatan Awal
(1) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk
membangkitkan minat belajar siswa.
(2) Tanya jawab tentang tugas rumah kepada siswa waktu
pertemuan pertama mengenai artikel kesehatan.
Waktu yang digunakan untuk tahap pendahuluan 10 menit.
b) Kegiatan Inti
1) Guru memaparkan peraga media gambar seri dengan tema
kesehatan tentang Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti.
2) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru, kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
3) Siswa menjelaskan masalah yang ada pada gambar seri secara
individu ke depan kelas.
4) Siswa yang lain menanggapi pada selembar kertas.
5) Siswa menyimpulkan hasil cerita berdasarkan tanggapan-
tanggapan dengan dibimbing guru.
Waktu yang digunakan untuk tahap inti 85 menit.
c) Kegiatan Akhir
Sebagai tindak lanjut, guru memberi penguatan untuk
meningkatkan nilai keterampilan berbicara.
Waktu yang digunakan untuk kegiatan penutup 10 menit.
c. Observasi Siklus I
Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara
kolaboratif dengan teman sejawat menggunakan lembar observasi guru
dan lembar observasi siswa. Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan
tindakan dapat dideskripsikan bahwa guru melakukan pembelajaran
sesuai rencana. Namun dalam pembentukan kelompok, siswa belum dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
memanfaatkan waktu dengan baik. Hal ini terlihat pada saat pembentukan
kelompok, mereka tidak segera bergabung dengan anggota kelompoknya.
Bahkan banyak siswa yang berbincang-bincang dengan temannya.
Pada saat diskusi kelompok masih banyak siswa yang kurang serius
dan kurang semangat dalam melakukan diskusi. Banyak siswa yang pasif,
hal ini karena mereka mengandalkan pada teman lain yang lebih pandai.
Sehingga ada kesan masa bodoh. Demikian juga ketika melaporkan hasil
diskusi kelompok, yang mewakili maju ke depan kelas juga anak yang
pandai.
Berdasarkan data di lapangan jumlah siswa ada 27 anak yang
terdiri dari 16 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Dari data
observasi pada siklus I, selama dua kali pertemuan diperoleh hasil
observasi sebagai berikut.
1) Seluruh siswa sudah melakukan keterampilan berbicara yaitu lafal,
kelancaran, tata bahasa dan pemahaman.
2) Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan apa yang
telah direncanakan sebelumnya, namun perlu ditingkatkan.
Dari data observasi terhadap proses pembelajaran keterampilan
berbicara pada siklus 1, selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil sebagai
berikut (lihat lampiran 12).
1) Siswa yang aktif selama pembelajaran berlangsung dengan rata-rata
43,25%, sedangkan 56,75% kurang aktif. Hal ini sebagian siswa
cenderung mempercayakan pekerjaannya pada siswa yang lebih
pandai.
2) Siswa yang memberi komentar di depan kelas dengan serius rata-rata
29,6%, 70,4% hasil kurang serius. Hal ini disebabkan sebagian besar
siswa merasa malu untuk tampil di depan kelas.
Adapun hasil unjuk kerja siswa yang berlangsung pada siklus satu
selama dua kali pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut (lihat lampiran
15).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
1) Seluruh siswa sudah melakukan keterampilan berbicara pada aspek
lafal, 2 siswa yang berbicara dengan lafal baik, 23 siswa yang
berbicara dengan lafal sedang, 2 siswa yang berbicara dengan lafal
kurang.
2) Dari segi kelancaran saat berbicara ada 8 siswa dengan alur dan
kelancaran baik, 17 siswa dengan alur dan kelancaran sedang, 2 siswa
dengan alur dan kelancaran masih kurang.
3) Dari segi tata bahasa, ada 9 siswa yang menggunakan tata bahasa
tepat dan baik, 16 siswa menggunakan tata bahasa sedang, 2 siswa
menggunakan tata bahasa masih kurang.
4) Dari segi pemahaman pada gambar seri, 9 siswa yang mampu
mengungkapkan ide, gagasan dalam gambar seri tentang Bahaya
Nyamuk Aedes Aegypti dengan baik, 18 siswa mampu memahami isi
gambar seri tentang Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti dalam taraf
sedang.
Dari hasil unjuk kerja secara keseluruhan siswa yang mampu
mencapai batas ketuntasan 65 ke atas sebanyak 12 siswa atau 44,4%, 15
siswa mendapat nilai di bawah 65 (lihat lampiran 15). Adapun hasil unjuk
kerja keterampilan berbicara terlihat pada Tabel 1 dan grafik 3.
Berikut tabel yang menunjukkan nilai keterampilan berbicara siklus 1
(lihat lampiran 15).
No Interval Frekuensi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
1 – 10 11 – 20 21 – 30 31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90
91 – 100
0 0 0 0 3 12 10 2 0 0
Jumlah 27
Tabel 1. Nilai Keterampilan Berbicara Siklus 1 (Sumber Penelitian Tindakan Kelas)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
0
2
4
6
8
10
12
14
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Nilai
Sisw
a
Keterampilan Berbicara Siklus 1
Gambar 3. Grafik Keterampilan Berbicara Siklus I (Sumber Penelitian Tindakan Kelas)
d. Refleksi
Peneliti bersama teman sejawat mendiskusikan hasil proses
pembelajaran keterampilan berbicara dengan media gambar seri dengan
tema kesehatan tentang Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti. Untuk penelitian
tindakan kelas dilaksanakan 2x pertemuan yaitu pada hari Senin, 5 April
2010 dan Kamis, 8 April 2010.
Kekurangan dari tindakan siklus I ini diantaranya siswa masih
belum optimal dalam pembentukan kelompok, banyak siswa yang tidak
segera bergabung dengan anggota kelompoknya. Dalam berbicara di
depan kelas masih banyak siswa yang merasa malu, takut dan kurang
percaya diri. Hal tersebut tentu sangat mempengaruhi penampilan unjuk
kerja siswa di depan kelas.
Kekurangan pada guru yaitu: a) posisi guru yang banyak duduk di depan
sehingga kurang mengontrol aktivitas masing-masing anak, (b) kurang
berhasil dalam memberi motivasi siswa walaupun sudah berusaha
maksimal.
Hal ini terlihat kurang keberaniannya siswa untuk tampil di depan kelas.
Tentu saja hasil unjuk kerja dalam pembelajaran bahasa Indonesia aspek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
keterampilan berbicara masih kurang. Oleh karena itu siklus I ini belum
berhasil dengan baik karena banyak siswa yang belum memenuhi KKM.
Sehingga perlu dilakukan siklus II.
e. Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran
untuk siklus I
1) Banyak waktu yang tersita dalam pembentukan kelompok, karena
banyak siswa yang tidak segera bereaksi membentuk kelompok.
2) Dalam diskusi kelompok sebagian siswa pasif, karena mengandalkan
siswa yang lebih mampu, pandai dalam kelompok tersebut.
3) Siswa dalam memberi komentar secara individu ke depan kelas, masih
banyak yang kurang berani (tidak percaya diri).
f. Rancangan strategi penyelesaian masalah dan langkah-langkah
implementasi strategi penyelesaian masalah dalam siklus I
1) Memanfaatkan waktu dalam pembentukan kelompok dengan sebaik
mungkin.
2) Memaksimalkan siswa untuk aktif dengan diberi tugas dalam
kelompok tersebut.
3) Memberi motivasi sehingga anak lebih percaya diri dan berani
mengungkapkan ide, gagasan secara lisan dengan media gambar seri.
2. Deskripsi Siklus II
Pembelajaran bahasa Indonesia pada silus 2 ini masih ditujukan pada
peningkatan keterampilan berbicara. Pelaksanaannya dilaksanakan secara 2
kali pertemuan. Adapun penerapan pembelajaran bahasa Indonesia pada
siklus II menggunakan media gambar seri dengan tema kesehatan sebagai
berikut
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Kegiatan perencanaan dilaksanakan pada hari Jum’at, 30 April
2010. Peneliti mengungkapkan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
kurang maksimal.Keaktifan siswa masih kurang. Hasil unjuk kerja siswa,
semua belum mencapai KKM. Untuk itu disepakati untuk dilaksanakan
siklus II. Adapun pelaksanaan tindakan dilaksanakan selama 2 kali
pertemuan, yakni hari Senin, 3 Mei 2010 dan hari Senin, 10 Mei 2010.
Dalam pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan masih
menggunakan media gambar seri dengan tema kesehatan. Hal ini nmasih
ditujukan untuk peningkatan keterampilan berbicara. Untuk kegiatan
perencanaan pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1) Menyiapkan dan mempelajari sumber bahan
Untuk sumber bahan yang disiapkan dan dipelajari yaitu:
a) Kurikulum KTSP SD 2004 kelas V, b) Silabus kelas V bidang studi
bahasa Indonesia aspek berbicara, c) Buku Bahasa Indonesia Kelas V
dengan tema kesehatan penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas halaman
131-133.
2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti bersama teman sejawat merencanakan implementasi
tindakan perbaikan pembelajaran keterampilan berbicara siklus II yang
dirancang dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 5 x 35 menit.
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran mencakup penentuan:
a) Standar Kompetensi: Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara
lisan dalam diskusi dan bermain drama.
b) Kompetensi Dasar: Mengomentari persoalan faktual disertai alasan
yang mendukung dengan memperhatikan pilihan kata dan santun
berbahasa.
c) Indikator: Siswa dapat menanggapi persoalan faktual disertai
alasan yang logis.
d) Tujuan Pembelajaran: Melalui pengamatan gambar seri siswa
dapat menanggapi persoalan faktual secara lisan disertai alasan
yang logis dengan pilihan kata yang tepat dan bahasa yang santun.
e) Dampak Pengiring: Setelah pembelajaran ini selesai diharapkan
siswa dapat berbahasa yang santun dalam berbicara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
f) Materi: Persoalan faktual tentang Akibat Jajan Sembarangan.
g) Metode Pembelajaran: Demonstrasi, tanya jawab, diskusi, inkuiri.
h) Media: Gambar seri tentang Akibat Jajan Sembarangan.
i) Bahan Pengajaran: Masalah faktual.
j) Penilaian: Individu, tertulis, lisan, uraian.
Langkah-langkah pembelajaran pada siklus II mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1. Pertemuan Pertama
a) Tahap Awal
(1) Berdoa dan absensi
(2) Menciptakan pembelajaran yang kondusif untuk
membangkitkan minat belajar siswa.
(3) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa berkaitan
dengan persoalan yang terjadi pada saat ini dan siswa
diarahkan untuk menyebutkan tentang Bahaya Nyamuk
Aedes Aegypti.
(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan
berbicara yaitu memberi komentar persoalan faktual
disertai alasan yang logis.
Waktu yang digunakan untuk kegiatan awal 10 menit.
b) Tahap Inti
(1) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru, kegiatan yang
akan dilakukan tentang memberi komentar persoalan
faktual disertai alasan yang logis dengan pilihan kata yang
tepat dan bahasa yang santun.
(2) Guru memaparkan peraga media gambar seri dengan tema
kesehatan tentang Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti.
(3) Siswa menjelaskan masalah yang ada pada gambar seri
tentang Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti secara individu ke
depan kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
(4) Siswa yang lain menanggapi dari temah yang menjelaskan
masalah di depan kelas pada lembar kertas tanggapan
siswa.
(5) Siswa membuat kesimpulan hasil komentar berdasarkan
tanggapan-tanggapan yang telah dibuat siswa dengan
bimbingan guru.
Waktu yang digunakan untuk kegiatan inti selama 50 menit.
c) Tahap Akhir
Guru memberikan tindak lanjut dengan diberi penguatan untuk
selalu menjaga kesehatan baik pribadi ataupun lingkungan.
Waktu yang digunakan untuk kegiatan akhir selama 10 menit.
2. Pertemuan Kedua
a) Tahap Awal
(1) Berdoa danabsensi
(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang konsudif untuk
membangkitkan minat belajar siswa.
(3) Tanya jawab yang mengarah pada materi tentang Akibat
Jajan Sembarangan.
(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan
berbicara yaitu memberi komentar persoalan faktual
disertai alasan yang logis.
Waktu yang digunakan untuk tahap pendahuluan 10 menit.
b) Tahap Inti
(1) Guru memaparkan peraga media gambar seri dengan tema
kesehatan tentang Akibat Jajan Sembarangan.
(2) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru, kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
(3) Siswa menjelaskan masalah yang ada pada individu seri
Akibat Jajan Sembarangan secara individu ke depan kelas.
(4) Siswa yang lain menanggapi pada selembar kertas
tanggapan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
(5) Siswa membuat kesimpulan hasil komentar berdasarkan
tanggapan-tanggapan yang telah dibuat siswa dengan
bimbingan guru.
Waktu yang digunakan untuk kegiatan inti selama 85 menit.
c) Tahap Akhir
Sebagai tindak lanjut, guru memberi penguatan untuk menjaga
kesehatan pribadi. Waktu yang digunakan untuk kegiatan akhir
10 menit.
3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran
adalah media gambar seri Akibat Jajan Sembarangan.
4) Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.
Lembar observasi yang digunakan untuk merekam segala
aktivitas guru selama pelaksanaan pembelajaran berupa blangko
pengamatan yang mencakup kegiatan.
1) Penyampaian kesesuaian RPP dengan kegiatan pembelajaran
2) Memberikan informasi secara tepat
3) Menggunakan sumber belajar
4) Menggunakan waktu dengan tepat sesuai rencana
5) Penuh perhatian terhadap siswa
6) Memberikan motivasi kepada siswa
7) Menggunakan multi media
8) Memberikan umpan balik terhadap siswa
9) Memberi tindak lanjut.
b. Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan atau skenario pembelajaran yang telah dirumuskan. Pelaksanaan
tindak II dilakukan dua kali pertemuan yaitu pada hari Senin, 3 Mei 2010 dan
hari Senin, 10 Mei 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Materi pada pelaksanaan tindakan II dengan tema kesehatan yaitu
Akibat Jajan Sembarangan. Dengan media gambar seri Akibat Jajan
Sembarangan, dikandung maksud untuk membantu siswa dalam menggali
ide, gagasan siswa. Sehingga mempermudah siswa dalam mempelajari materi
dalam hal ini untuk meningkatkan keterampilan berbicara yaitu menanggapi
persoalan secara lisan.
Urutan pelaksanaan tindakan II adalah sebagai berikut.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 3 Mei
2010, diikuti oleh 26 siswa terdiri dari 15 siswa perempuan, 11 siswa
laki-laki. Satu anak perempuan bernama Sindi Febriani tidak masuk tanpa
keterangan. Alokasi waktu yang digunakan 2 x 35 menit (1 x pertemuan).
Aspek yang dibahas keterampilan berbicara mengenai persoalan faktual
dengan menggunakan gambar seri dengan tema kesehatan Bahaya
Nyamuk Aedes Aegypti.
Adapun langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
a) Tahap Awal
(1) Berdoa dan absensi
(2) Menciptakan pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan
minat belajar siswa.
(3) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan
persoalan yang terjadi pada saat ini dan siswa diarahkan untuk
menyebutkan tentang Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti.
(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan berbicara
yaitu memberi komentar persoalan faktual disertai alasan yang
logis.
Waktu yang digunakan untuk kegiatan awal 10 menit.
b) Tahap Inti
(1) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru, kegiatan yang akan
dilakukan tentang memberi komentar persoalan faktual disertai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
alasan yang logis dengan pilihan kata yang tepat dan bahasa yang
santun.
(2) Guru memaparkan peraga media gambar seri dengan tema
kesehatan tentang Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti.
(3) Siswa menjelaskan masalah yang ada pada gambar seri tentang
Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti secara individu ke depan kelas.
(4) Siswa yang lain menanggapi dari temah yang menjelaskan
masalah di depan kelas pada lembar kertas tanggapan siswa.
(5) Siswa membuat kesimpulan hasil komentar berdasarkan
tanggapan-tanggapan yang telah dibuat siswa dengan bimbingan
guru.
Waktu yang digunakan untuk kegiatan inti selama 50 menit.
c) Tahap Akhir
Guru memberikan tindak lanjut dengan diberi penguatan untuk selalu
menjaga kesehatan baik pribadi ataupun lingkungan. Waktu yang
digunakan untuk kegiatan akhir selama 10 menit.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua siklus II, dilaksanakan pada hari Senin, 10 Mei
2010, diikuti oleh 27 siswa terdiri dari 16 siswa perempuan, 11 siswa
laki-laki.
Alokasi waktu yang digunakan 3 x 35 menit (11 x pertemuan). Aspek
yang dibahas keterampilan berbicara mengenai persoalan faktual dengan
menggunakan gambar seri Akibat Jajan Sembarangan. Adapun langkah-
langkah kegiatan sebagai berikut.
a) Tahap Awal
(1) Berdoa dan absensi
(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang konsudif untuk
membangkitkan minat belajar siswa.
(3) Tanya jawab yang mengarah pada materi tentang Akibat Jajan
Sembarangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan berbicara
yaitu memberi komentar persoalan faktual disertai alasan yang
logis.
Waktu yang digunakan untuk tahap pendahuluan 10 menit.
b) Tahap Inti
(1) Guru memaparkan peraga media gambar seri dengan tema
kesehatan tentang Akibat Jajan Sembarangan.
(2) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru, kegiatan yang akan
dilakukan siswa.
(3) Siswa menjelaskan masalah yang ada pada individu seri Akibat
Jajan Sembarangan secara individu ke depan kelas.
(4) Siswa yang lain menanggapi pada selembar kertas tanggapan
siswa.
(5) Siswa membuat kesimpulan hasil komentar berdasarkan
tanggapan-tanggapan yang telah dibuat siswa dengan bimbingan
guru.
Waktu yang digunakan untuk kegiatan inti selama 85 menit.
c) Tahap Akhir
Sebagai tindak lanjut, guru memberi penguatan untuk menjaga
kesehatan pribadi. Waktu yang digunakan untuk kegiatan akhir 10
menit.
c. Observasi Siklus II
Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif
dengan teman sejawat menggunakan lembar observasi guru dan lembar
observasi siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada pembelajaran
tindakan siklus II dapat diperoleh hasil bahwa siswa sudah dapat
memanfaatkan waktu dengan baik. Selain itu anak kelihatan lebih aktif dan
serius dalam mengerjakan tugas. Ketika kelihatan lancar, lafalnya baik, tata
bahasanya juga baik dan pemahaman isi gambar juga baik. Serta dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
menyimak dan menanggapi komentar yang dikemukakan teman, anak juga
tertlihat sungguh-sungguh.
Berdasarkan data di lapangan jumlah siswa ada 27 anak, yang terdiri
dari 16 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.
Data-data observasi pada siklus II, selama dua kali pertemuan
diperoleh hasil observasi sebagai berikut (lihat lampiran 18).
1) Siswa yang aktif selama pembelajaran berlangsung sebanyak 79,15%,
sedangkan 20,85% masih kurang aktif. Hasil ini sudah meningkat
dibandingkan dengan siklus I.
2) Siswa yang memberi komentar di depan kelas dengan serius sebanyak
69,6%, 30,4% hasil kurang serius. Hasil ini sudah lebih baik
dibandingkan dengan siklus I.
Adapun hasil unjuk kerja siswa yang berlangsung pada siklus II selama dua
kali pertemua diperoleh hasil sebagai berikut (lihat lampiran 21).
a. Seluruh siswa sudah melakukan ketrampilan berbicara pada aspek lafal,
8 siswa yang berbicara dengan lafal baik sekali, 11 siswa yang berbicara
dengan lafal sedang dan 8 siswa berbicara dengan lafal kurang.
b. Dari segi kelancaran saat berbicara ada 1 siswa dengan alur runtut dan
lancar, 25 siswa dengan alur dan kelancaran sedang, 1 siswa kurang
lancar.
c. Dari segi tata bahasa, ada 1 siswa yang menggunakan tata bahasa yang
tepat, 19 siswa dengan menggunakan tata bahasa sedang, 7 siswa masih
kurang.
d. Dari segi pemahaman pada gambar seri, 1 siswa yang mampu
mengungkapkan ide-ide/gagasan-gagasan dalam gambar seri dengan
baik sekali, 8 siswa mampu memahami dalam taraf baik, 18 siswa
mampu memahami dalam taraf sedang.
Dari hasil unjuk kerja secara kseluruhan siswa yang sudah mampu
mencapai batas ketuntasam yaitu nilai 65 ke atas sebanyak 21 siswa atau
77,8%, 6 siswa mendapat nilai di bawah 65 (lihat lampiran 21).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Adapun hasil unjuk kerja keterampilan berbicara terlihat pada tabel 2 dan
grafik 4.
Berikut tabel yang menunjukkan nilai keterampilan berbicara siklus 2 (lihat
lampiran 21).
No Interval Frekuensi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
1 – 10 11 – 20 21 – 30 31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90
91 – 100
0 0 0 0 0 5 6 11 5 0
Jumlah 27
Tabel 2 Nilai Keterampilan Berbicara Siklus II (Sumber Penelitian Tindakan Kelas)
Keterampilan berbicara Siklus II
Gambar 4: Grafik Keterampilan Berbicara Siklus II (Sumber Penelitian Tindakan Kelas)
0
2
4
6
8
10
12
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Nilai
Sisw
a
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
d. Refleksi Siklus II
Peneliti bersama teman sejawat mendiskusikan hasil proses
pembelajaran keterampilan berbicara dengan media gambar seri Akibat Jajan
Sembarangan. Untuk penelitian tindakan siklus II dilaksanakan 2x pertemuan
yaitu pada hari Senin, 3 Mei 2010 dan Senin, 10 Mei 2010.
Kekurangan dari tindakan siklus II ini masih ada yaitu tingkat
keseriusan masih kurang tetapi pada prinsipnya sudah terjadi peningkatan
dan sudah mencapai KKM 65 yaitu tercapai 69,6. Tugas memberi komentar
ke depan kelas dilakukan dengan sungguh-sungguh. Siswa yang lain dalam
menanggapi komentar dari teman yang tampil di depan juga dilakukan
dengan sungguh-sungguh. Selain itu hasil belajar siswa juga mengalami
peningkatan yaitu tercapai 77,8% dan rata-rata 72,7 dari KKM 65. Sehingga
dalam siklus 2 ini mampu meningkatkan hasil ketrampilan berbicara dengan
menggunakan gambar seri. Untuk itu tidak perlu dilanjutkan ke siklus
berikutnya.
e. Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran
untuk siklus II
- Sebagian siswa dalam memberi komentar di depan kelas, suaranya masih
kurang jelas/keras. Hal ini disebabkan anak merasa malu/kurang percaya
diri. Walaupun guru sudah memberi pengarahan, motivasi/dorongan
supaya anak untuk berani maju ke depan kelas. Di sinilah kendala yang
masih dihadapi.
f. Rancangan strategi penyelesaian masalah dan langkah-langkah
implementasi strategi penyelesaian masalah dalam siklus II
- Memberi motivasi/dorongan sehingga anak lebih percaya diri dan berani
mengungkapkan ide-ide/gagasan-gagasan secara lisan dengan media
gambar seri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan siklus II dapat diketahui
bahwa terjadi peningkatan keaktifan dalam pembelajaran keterampilan berbicara
dan peningkatan hasil keterampilan berbicara pada pelajaran bahasa Indonesia
dengan media gambar seri. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua
siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu: 1) Perencanaan tindakan;
2) Pelaksanaan tindakan; 3) Observasi; 4) Refleksi.
Adapun deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Sebelum dilaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilaksanakan observasi untuk
mengetahui keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun. Ternyata
diperoleh hasil bahwa keterampilan berbicara SD Negeri 3 Wirun pada kelas V
masih tergolong rendah. Oleh karena itu peneliti mengadakan diskusi dengan
teman sejawat untuk mencari solusi guna mengatasi masalah tersebut sebagai
solusi digunakan media gambar seri dalam pembelajaran keterampilan berbicara
dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut.
Gambar seri merupakan media yang bersifat konkrit, dapat mengatasi
batasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, dapat
memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja.
Sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman, harganya murah
dan gampang didapat serta digunakan tanpa peralatan.
Selanjutnya peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
guna melaksanakan siklus I. Materi untuk siklus I yaitu keterampilan berbicara
untuk menanggapi persoalan faktual secara lisan. Adapun persoalan tersebut
tentang Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus I masih terdapat kekurangan-
kekurangan, diantaranya siswa masih terlihat kurang aktif dalam pembelajaran.
Hal ini terlihat pada waktu diskusi kelompok, sebagian siswa terlihat
pasif.kemungkinan dalam kerja kelompok mengandalkan pada teman yang lebih
mampu dan pandai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Jadi pada saat berdiskusi dalam kelompok hanya 1-2 anak yang aktif kerja. Dan
ketika maju ke depan kelas secara individu untuk menanggapi persoalan faktual
secara lisan, anak merasa ragu, grogi dan takut.
Berdasarkan kekurangan dan kelemahan itu, peneliti dengan teman
sejawat mencari solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut. Maka disusunlah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II. Dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat, dilaksanakan tindakan siklus II. Dalam
siklus II siswa secara individu diminta untuk menanggapi persoalan faktual
secara lisan. Hal ini demaksudkan untuk mengaktifkan siswa, selain itu untuk
menggali ide, gagasan siswa lebih maksimal. Guru juga berusaha
mengkondisikan kelas sehingga siswa dapat lebih mudah mengungkapkan ide,
gagasan secara lisan.
Adapun hasil pengamatan keterampilan berbicara pada masing-masing
siklus dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No Unsur yang diamati
Persentase capaian
Pratindakan Siklus I Siklus II
1 2 Rata-rata 1 2
Rata-rata
1. Jumlah siswa yang aktif
29,6 40,7 45,8 43,25 73,1 85,2 79,15
2. Jumlah siswa yang kurang aktif.
70,4 59,3 59,2 56,75 26,9 14,8 20,85
3. Jumlah siswa yang tidak aktif
0 0 0 0 0 0 0
4. Jumlah siswa yang serius
25,9 25,9 33,3 29,6 57,7 81,5 69,6
5. Jumlah siswa kurang serius
74,1 74,1 66,7 70,4 42,3 18,5 30,4
6. Jumlah siswa yang tidak serius
0 0 0 0 0 0 0
Tabel 3. Persentase Ketercapaian Keaktifan Belajar Siswa
(Sumber Penelitian Tindakan Kelas)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
No
Hasil Keterampilan Berbicara
Aspek Pencapaian hasil keterampilan berbicara
Kondisi awal
Siklus I Siklus II
1. Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah 65 17 15 6
2. Jumlah siswa yang mendapat nilai 65 ke atas 10 12 21
3. Rerata 60,6 61,89 72,7
4. Ketuntasan 37 44,4 77,8
Tabel 4. Hasil Keterampilan Berbicara
(Sumber Penelitian Tindakan Kelas)
Dengan demikian dapat dikatakan pembelajaran keterampilan berbicara
dengan media gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun dapat
menunjukkan peningkatan hasil yang lebih baik. Berdasarkan tindakan yang
dilakukan penliti telah berhasil melaksanakan pembelajaran. Keterampilan
berbicara yang dapat memberi motivasi siswa dalam belajar dan keberanian
siswa untuk mengungkapkan ide, gagasan secara lisan di depan kelas. Selain itu
dapat juga meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran yang motivasi dan
kreatif.
Dengan menggunakan gambar seri dapat meningkatkan keterampilan
berbicara, dalam hal ini dapat dilihat dari indikator ketercapaian yang
ditunjukkan siswa dalam aspek lafal, kelancaran, tata bahasa, pemahaman isi
gambar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan
dapat diambil kesimpulan bahwa
1. Media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan berbicara. Hal tersebut
dapat dibuktikan.
a. Hasil keterampilan berbicara meningkat
Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa untuk keterampilan berbicara dari
siklus I dan II adanya peningkatan.
b. Siswa mampu berbicara sesuai dengan topik yang ditentukan.
c. Siswa mampu berbicara dengan alur yang runtut dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Media gambar seri dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran.
Hal tersebut dapat ditunjukkan
a. Keaktifan siswa meningkat dilihat hasil keaktifan dari siklus I dan siklus
II.
b. Siswa aktif berdiskusi, menyimak dan menanggapi cerita teman.
c. Siswa lebih tertarik dalam pembelajaran.
d. Siswa lebih serius ketika bercerita di depan kelas.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi Sekolah
Sekolah sebaiknya menyediakan sarana yang dapat mendukung
kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat mempunyai gambaran yang
konkrit.
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
2. Bagi Guru
a. Dalam pembelajaran diharapkan memanfaatkan media sebagai alat bantu
pembelajaran.
b. Guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam menerapkan metode dan
media dalam pembelajaran supaya siswa tidak jenuh.
c. Dalam pembelajaran lebih mengaktifkan siswa dan jangan didominasi
guru, agar siswa lebih aktif dan mengkonstruksi ilmu sendiri.
3. Bagi Siswa
a. Memupuk rasa percaya diri agar lebih trampil dan mandiri dalam segala
hal.
b. Memotivasi diri untuk lebih giat belajar.
c. Dalam proses pembelajaran agar memperhatikan penjelasan guru.