PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG...

178
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM MELALUI METODE EVERY ONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PARAKAN TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.i) Oleh : MA’UNATUL CHOIRIYAH NIM : 111 06 120 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG...

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH

TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT

HUKUM ISLAM MELALUI METODE EVERY ONE IS

A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII MTs

NEGERI PARAKAN TEMANGGUNG

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.i)

Oleh :

MA’UNATUL CHOIRIYAH

NIM : 111 06 120

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2010

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM
Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH

TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT

HUKUM ISLAM MELALUI METODE EVERY ONE IS

A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII MTs

NEGERI PARAKAN TEMANGGUNG

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.i)

Oleh :

MA’UNATUL CHOIRIYAH

NIM : 111 06 120

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2010

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

NOTA PEMBIMBING

Lamp. : 3 Eksempar

Hal : Naskah Skripsi

Sdr. Ma’unatul Choiriyah

Kepada Yth.

Ketua STAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

skripsi Saudara :

Nama : MA’UNATUL CHOIRIYAH

NIM : 111 06 120

Jurusan : Tarbiyah

Progdi : PAI

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN

DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM MELALUI

METODE EVERY ONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS

VIII MTs NEGERI PARAKAN TEMANGGUNG TAHUN AJARAN

2009/2010

Sudah siap diajukan dalam sidang munaqosah.

Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana

mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 10 Agustus 2010

Pembimbing

Drs. Djoko Sutopo

NIP.19560603 198703 1003

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax 323433 Salatiga 50721

Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:[email protected]

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudari Ma’unatul Choiriyah dengan Nomor Induk Mahasiswa

111 06 120 yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Tentang Makanan Dan

Minuman Menurut Hukum Islam Melalui Metode Every One Is A Teacher Here

Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Parakan Temanggung Tahun Ajaran

2009/2010.

Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah PAI

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Selasa, 31 Agustus

2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.i).

Salatiga, 31 Agustus 2010 M

21 Ramadhon 1431 H

Panitia Ujian

Ketua Sidang

Dr.Imam Sutomo, M. Ag

NIP.19580827 198303 1 002

Sekretaris Sidang

Dr.H.Rahmad Hariyadi, M.Pd

NIP.19670112 199203 1 005

PP

Penguji I

Drs.Miftahuddin, M.Ag

NIP. 19700922 199403 1 002

Penguji II

Muna Erawati, S.Psi, M.Si

NIP. 19751218 199903 2 002

Pembimbing

Drs. Djoko Sutopo

NIP.19560603 198703 1 003

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ma’unatul Choiriyah

NIM : 111 06 120

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : PAI

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan

dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam

skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiyah.

Salatiga, 10 Agustus 2010

Yang Menyatakan

Ma’unatul Choiriyah

S

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

﴾رواه مسلم﴿من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل اهللا طريقا الى الجنة

“Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan

bagi orang itu jalan menuju ke surga” (HR. Muslim).

“Hidup adalah suatu proses, membutuhkan waktu untuk mencapai tujuan”.

قل الحق ولو كان مرا

“Katakanlah suatu kebenaran walau itu pahit”

العلم بال عمل كشجر بال ثمر

“Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah”.

“Jangan habiskan waktu untuk menunggu”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Kedua orang tuaku (Slamet Muji dan Sumarti) tercinta

yang telah mendidik, menyayangi, mendukung demi

keberhasilan anak-anaknya.

Kakakku tercinta (Arif Syamsudin) yang selalu

menyayangi, membantu, dan memberi semangat dalam

segala hal.

Suamiku tercinta (Zuhdi Santoso) yang selalu memberi

semangat, membantu dan menemani disaat suka dan

duka.

Keluarga besar PPTI Al Falah Sido Mukti Salatiga.

Keluarga Besar Brigsus dan Racana STAIN Salatiga.

Keluarga besar MTsN Parakan.

Teman-teman seperjuangan PAI D angkatan 2006.

Sahabat karib serta pembaca yang budiman.

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

KATA PENGANTAR

Bismillahirromanirrokhim.

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan Semesta Alam, Sholawat dan salam

senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. keluarga, para Sahabat

dan para pengikutnya.

Dengan rizqi, taufiq dan hidayah Allah Swt. serta bimbingan dan bantuan

dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan tugas dalam penyusunan

skripsi ini. Merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan serta syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sl pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Jurusan Tarbiyah.

Kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini ,

penulis mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Ag selaku ketua Progdi PAI STAIN Salatiga.

3. Bapak Drs.H.M.Zulfa,M. Ag selaku dosen pembimbing akademik.

4. Bapak Drs.Djoko Sutopo selaku dosen pembimbing dalam penulisan

skripsi ini.

5. Kepada Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan

bekal keilmuan kepada penulis.

6. Kepada Bapak Drs. H. Sukron, M.Ag selaku kepala MTs Negeri Parakan

yang telah memberikan restu, kesempaan dan bantuan dalam pelaksanaan

penelitian ini.

Dengan iringan do’a dan atas jasa-jasa yang berharga itu semoga Allah

membalas dengan balasan yang setimpal. Akhirnya harapan penulis mudah-

mudahan skripsi yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis

khsusnya dan pembaca pada umumnya yang berminat dengan permasalahan yang

disajikan.

Salatiga , 13 Agustus 2010

Penulis

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

ABSTRAK

Choiriyah, Ma’unatul 2010. Penigkatan Hasil Belajar Fiqih Tentang Makanan

dan Minuman Menurut Hukum Islam Melalui Metode Every One Is A

Teacher Here Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Parakan

Temanggung Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah

Program Study Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Pembimbing: Drs. Djoko

Sutopo.

Kata kunci: Metode Every One Is A Teacher Here, Hasil belajar fiqih.

Permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah Apakah

metode every one is a teacher here dapat meningkatkan perhatian, motivasi, dan

hasil belajar belajar Fiqih tentang makanan halal dan haram menurut hukum Islam

pada siswa kelas VIII MTs Negeri Parakan tahun ajaran 2009/2010.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas,

maka penelitian ini menggunakan model penelitian berbentuk spiral dari siklus

satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi perencanaan tindakan (planning),

penerapan tindakan (Action), observasi dan evaluasi proses dan hasil tindakan

(observation and evaluation), refleksi (reflecting). Langkah pada siklus

berikutnya yaitu melaksanakan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi

yang sudah direvisi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan

pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

Silabus, RPP, Lembar observasi, Lembar instrumen, dan tes formatif.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa

setelah proses belajar mengajar pada setiap ahir putarannya dilakukan evaluasi

berupa tes tertulis. Analisis ini dihitung menggunakan teknik sederhana yaitu: (1)

Menilai hasil ulangan/tes formatif, (2) Menilai ketuntasan belajar.

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama 3 siklus,

seluruh pembahasan dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran menggunakan metode every one is a teacher here

mempunyai dampak positif dalam peningkatan hasil belajar siswa yang

ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap

siklusnya, yaitu: (1) Siklus I (7,5), (2) Siklus II (8,4), (3) Siklus III (8,9).

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................ iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ v

HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK ........................................................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................................ viii

HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................................ ix

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah …………………….…………………………. 4

C. Tujuan Penelitian ………………………………...……………….. 5

D. Manfaat Penelitian ………………………………….……………. 5

E. Landasan Teoritik ……………………………..…………………. 7

F. Hipotesis Tindakan …………………………………………….. .. 11

G. Metodologi Penelitian …………………………………………….. 12

H. Sistematika Penulisan Skripsi……………………………………. . 28

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Belajar …………………………………………..…………… 30

B. Hasil Belajar………………………………………………..……… 45

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar………… 55

D. Metode Every One Is A Teacher Here ………………………...…... 63

E. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqih …………………………………… 71

BAB III LAPORAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum tentang MTs Negeri Parakan dan

Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 78

B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 86

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Data Penelitian Setiap Siklus ............................................. 110

B. Pembahasan ..................................................................................... 128

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 133

B. Saran ................................................................................................ 134

C. Penutup ............................................................................................ 135

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Siswa MTs Negeri Parakan Tahun Ajaran 2009/2010

Tabel 2 Sarana dan Prasarana MTs Negeri Parakan

Tabel 3 Data Nilai Sebelum Diberi Tindakan

Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Nilai Sebelum Diberi Tindakan

Tabel 5 Hasil Nilai Setelah Diberi Tindakan

Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Nilai Setelah Diberi Tindakan

Tabel 7 Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I

Tabel 8 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus I

Tabel 9 Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II

Tabel 10 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus II

Tabel 11 Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus III

Tabel 12 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus III.

Tabel 13 Peningkatan Hasil Belajar Pada Setiap Siklus

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Guru MTsN Parakan

Lampiran 2 Daftar Karyawan MTsN Parakan

Lampiran 3 Struktur Organisasi MTsN Parakan

Lampiran 4 Lembar Silabus MTsN Parakan

Lampiran 5 Lembar RPP MTsN Parakan

Lampiran 6 Lembar Instrumen Untuk Siswa

Lampiran 7 Lembar Observasi Untuk Guru

Lampiran 8 Lembar Observasi Untuk Siswa

Lampiran 9 Lembar Tes Formatif I

Lampiran 10 Lembar Tes Formatif II

Lampiran 11 Lembar Tes Formatif III

Lampiran 12 Lembar Penghitungan Menggunakan Teknik T-test

Lampiran 13 Lembar Daftar Nilai SKK

Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 15 Lembar Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 16 Lembar Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran adalah kegiatan yang bernilai edukatif, nilai

edukatif tersebut mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa,

siswa dengan siswa, siswa dengan sumber belajar dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Kegiatan belajar mengandung komponen-komponen yang

saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku suatu sistem

belajar mengajar memuat berbagai komponen, antara lain tujuan, bahan-bahan,

siswa, guru, metode, situasi dan evaluasi. Agar tujuan itu tercapai semua

komponen yang harus diorganisasikan sehingga antar sesama komponen

terjadi kerja sama.

Harapan yang ada pada setiap guru adalah bagaimana materi pelajaran

yang disampaikan kepada anak didiknya dapat diterima dan dipahami secara

tuntas. Untuk memenuhi harapan tersebut bukanlah suatu yang mudah, karena

kita sadar bahwa setiap siswa memiliki karakteristik yang tidak sama baik dari

segi minat, potensi, kecerdasan, dan usaha siswa itu sendiri. Dari

keberagaman yang dimiliki siswa, pendidik hendaknya mampu memberikan

pelayanan yang sama dan menjadi tanggung jawab guru di kelas sehingga

mereka merasa dihormati dan mendapatkan perlakuan yang sama. Dengan

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

2

demikian guru perlu mencari solusi dan strategi yang tepat agar harapan yang

sudah dirumuskan dalam pembelajaran dapat dicapai.

Dalam pembelajaran Fiqih banyak permasalahan-permasalahan yang

menimbulkan beberapa jawaban disebabkan karena banyaknya pendapat-

pendapat yang dikemukakan dan semua itu banyak dianggap benar dan tidak

boleh saling menyalahkan antara satu dengan yang lain asal tidak keluar dari

ajaran Al-Qur’an dan Al-Hadis karena sifat ilmu Fiqih adalah relatif.

Dalam proses belajar mengajar kemampuan berfikir siswa berbeda-

beda ada yang lambat dan ada yang cepat sehingga dalam proses pembelajaran

masih didominan oleh siswa yang pintar. Untuk mencapai harapan dan

memecahkan persoalan tersebut, guru akan mengembangkan teknik

pembelajaran every one is a teacher here (setiap orang adalah guru di sini)

sehingga pembelajaran ini dapat membuat siswa aktif bukan saja aktif secara

fisik tetapi juga aktif phsikisnya dan saling berinteraksi antar siswa dengan

siswa, siswa dengan guru dan sumber belajar sehingga siswa lebih percaya

diri. Metode pembelajaran ini penulis rancang dengan memberikan kartu

indeks pada siswa untuk membuat pertanyaan sambil berdiskusi, mencari,

menemukan dan memutuskan jawaban secara individual kemudian

didiskusikan bersama dalam kelas, sedangkan salah satu siswa menjadi

pemandu layaknya seorang guru. Guru sebagai fasilitator yang bertugas

membimbing dan mengarahkan siswa dalam proses belajar mengajar. Metode

pembelajaran ini juga memberikan kebebasan dalam menggunakan gagasan,

pendapat yang tepat. Metode ini juga berfungsi mengubah pola pembelajaran

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

3

konvensional yang seluruh rangkaian belajar mengajar berpusat pada guru

tanpa memberikan kesempatan pada siswa sehingga kadang-kadang siswa

terbelenggu oleh aturan dan penggunaan strategi yang monoton dan

membosankan sehingga anak didik menjadi anak yang penakut. Pembelajaran

yang baik adalah pembelajaran yang bisa membawa rasa senang kepada siswa

sehingga membuat mereka asyik bernalar.

Metode pembelajaran every one is a teacher here ini dimungkinkan

mampu membuat peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah,

menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tuntutan

kompetensi.

Pembelajaran Fiqih mengutamakan pada pemahaman dan pengenalan

terhadap hukum Islam yang berkaitan dengan ibadah dan muamalah. Untuk

itu aktivitas anak didik perlu ditingkatkan melalui pengajuan pertanyaan-

pertanyaan dari masalah yang belum diketahui dan dimengerti serta adanya

suatu diskusi-diskusi untuk menjelaskan ide-ide yang dimiliki terhadap orang

lain.

Dari uraian diatas mendorong penulis untuk melakukan penelitian

tentang adakah dorongan orang tua dengan pendidikan anak yang diterima

dari orang-orang sekitar, sehingga anak termotivasi untuk belajar lebih rajin

dan percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki dirinya sehingga hasil

belajarnya meningkat dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih

Tentang Makanan Halal dan Haram Menurut Hukum Islam Melalui

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

4

Metode Every One is a Teacher here pada Siswa kelas VIII MTs Negeri

Parakan Temanggung Tahun Ajaran 2009/2010”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas adalah beberapa

pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan (Arikunta,

dkk. 2009: 36).

Mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan bahan pustaka yang

terjangkau, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah metode every one is a teacher here dapat meningkatkan perhatian

belajar Fiqih tentang makanan halal dan haram menurut hukum Islam

pada siswa kelas VIII MTs Negeri Parakan tahun ajaran 2009/2010?

2. Apakah penerapan metode every one is a teacher here dapat

meningkatkan motivasi belajar Fiqih tentang makanan halal dan haram

menurut hukum Islam pada siswa kelas VIII MTs Negeri Parakan tahun

ajaran 2009/2010?

3. Seberapa jauh metode every one is a teacher here dapat meningkatkan

hasil belajar Fiqih tentang makanan halal dan haram menurut hukum

Islam pada siswa kelas VIII MTs Negeri Parakan tahun ajaran 2009/2010?

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan rumusan yang akan

dicapai dari penelitian tersebut. Dalam hal ini peneliti ingin menggali secara

luas tentang sebab-sebab/ hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui apakah metode every one is a teacher here dapat

meningkatkan perhatian belajar Fiqih tentang makanan halal dan haram

menurut hukum Islam pada siswa kelas VIII MTs Negeri Parakan tahun

ajaran 2009/2010?

2. Untuk mengetahui apakah penerapan metode every one is a teacher here

dapat meningkatkan motivasi belajar Fiqih siswa tentang makanan halal

dan haram menurut hukum Islam pada siswa kelas VIII MTs Negeri

Parakan tahun ajaran 2009/2010?

3. Untuk mengetahui seberapa jauh metode every one is a teacher here dapat

meningkatkan hasil belajar Fiqih tentang makanan halal dan haram

menurut hukum Islam pada siswa kelas VIII MTs Negeri Parakan tahun

ajaran 2009/2010?

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis berharap supaya

dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat baik secara teoritis maupun

secara praktis.

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

6

1. Secara Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian diharapkan dapat memberikan

sumbangan dan bahan untuk merubah dan menyempurnakan metode

pembelajaran yang bersifat praktis, efektif, kreatif, dan menyenangkan

sehingga hasil belajar menigkat.

2. Secara Praktis

a. Bagi Siswa

1. Meningkatkan minat belajar dan kreativitas siswa dalam proses

belajar mengajar fiqih dengan metode every one is a teacher here.

2. Mmeningkatkan kompetensi individu dan kelompok.

3. Meningkatkan keterampilan berbicara dan mengemukakan

pendapat dengan ide-ide yang dimiliki siswa.

4. Meningkatkan keberanian dalam bertanya dan mengemukakan

pendapat.

b. Bagi Guru

1. Guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan

inovatif sebagai implementasi dan adaptasi teori, teknik

pembelajaran dan bahan ajar yang dipakai.

2. Meningkatkan kemampuan guru untuk memecahkan permasalahan

yang muncul dari siswa tentang pelajaran fiqih.

3. Membantu meningkatkan informasi peningkatan kemampuan

siswa.

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

7

4. Dapat meningkatkan pemahaman guru tentang kolaborasi

penelitian tindakan kelas.

5. Dapat meningkatkan minat guru untuk melakukan tindakan kelas.

c. Bagi Sekolah

Sebagai salah satu sumber inspirasi guna menentukan kebijakan

dalam mengembangkan kurikulum ditingkat sekolah dan ditingkat

kelas serta meningkatkan mutu akademik pada siswanya.

E. Landasan Teoritik

Judul Penelitian Tindakan kelas (PTK) ini adalah Peningkatan hasil

belajar Fiqih tentang makanan halal dan haram menurut hukum Islam melalui

metode every one is a teacher here pada siswa kelas VIII MTs Negeri Parakan

Temanggung tahun ajaran 2009/2010, maka penulis merasa perlu adanya

penegasan istilah yang terdapat didalamnya.

Adapun istilah-istilah yang perlu diberi penegasan adalah sebagai

berikut :

1. Peningkatan

Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan.

(Poerwadarminta, 2006: 1281).

Meningkatkan artinya beralih pada keadaan. (Poerwadarminto,

2006: 910). Beralih keadaan yang dimaksud penulis adalah beralih dari

yang semua belum diterapkannya metode every one is a teacher here dan

sesudah diterapkannya metode every one is a teacher here.

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

8

2. Hasil Belajar

Menurut Sudirman, dkk. (1986: 2) belajar adalah suatu proses

yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur

hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti (Warsito, 2008: 62).

Menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses kognitif yang

mengubah sifat stimulus lingkungan, melewati pengolahan informasi,

menjadi kapabilitas baru. Timbulnya kapabilitas tersebut dari stimulus

yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh

pebelajar (Dimyati & Mudjiono, 2002: 10).

Sedangkan belajar menurut Pidarta (2000: 197) adalah perubahan

perilaku yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil

perkembangan, pengaruh obat atau kecelakaan) dan bisa melaksanakan

pengetahuan lain serta mampu mengomunikasi sikapnya kepada orang

lain (Warsito, 2008: 62).

Jadi setelah belajar orang mempunyai keterampilan, pengetahuan,

sikap, nilai dan pengalaman. Belajar dihasilkan dari pengalaman dan

lingkungan, dimana terjadi hubungan-hubungan antara stimulus-stimulus

dan respon-respon.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward kingsley membagi

tiga macam hasil belajar, yakni (i) keterampilan dan kebiasaan, (ii)

pengetahuan dan pengertian, (iii) sikap dan cita-cita (Sudjana, 2009: 22).

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

9

Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai

tujuan pengajaran. Hasil pelajaran adalah hasil yang telah dicapai setelah

adanya suatu proses pembelajaran sebagai akibat suatu perubahan

pengalaman atau latihan yang telah dilakukan. Hasil belajar anak didik

terbentuk dari belajar pada tempat dan waktu yang telah ditentukan dan

direncanakan oleh seorang guru yang telah mentransfer ilmu

pengetahuannya kepada anak didik dan melalui proses belajar mengajar.

Proses belajar mengajar merupakan hal yang dialami oleh siswa,

suatu respon terhadap segala acara pembelajaran yang diprogramkan oleh

guru. Dalam proses belajar mengajar tersebut guna meningkatkan

kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya (Dimyati

& Mudjiono, 2002: 20).

3. Pelajaran Fiqih

Pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran

pendidikan agama Islam yang terdapat dalam sekolah yang berbasis

agama. Dalam penelitian ini adalah pelajaran fiqih tentang makanan halal

dan haram dalam Islam yang diajarkan kepada siswa kelas Vlll MTs

Negeri Parakan Temanggung tahun ajaran 2009/2010.

Para Fuqoha mengartikan Fiqih dengan “Ilmu yang menerapkan

hukum-hukum syara’ yang diperoleh dari dalil-dalil yang tafsil (perinci)

(Asshiddiedy, 1999: 15).

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

10

Materi pembelajaran fiqih dalam penelitian ini lebih menfokuskan

pada materi makanan halal dan haram menurut hukum Islam sebagai

acuan dalam penilaian hasil belajar fiqih siswa.

4. Metode Every One Is A Teacher Here

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara

teratur yang digunakan untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan agar

tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang

ditentukan (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 740).

Metode merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Penggunaan metode pendidikan berarti bagaimana agar tujuan pendidikan

dapat tercapai. Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru

dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya

pengajaran.

Berbagai metode mengajar telah ditemukan oleh para ahli

pendidikan dan telah digunakan oleh para guru, salah satunya adalah

metode every one is a teacher here.

Metode Every one is a teacher here dalam buku active learning

yang diterjemahkan oleh Raisul Muttaqien artinya adalah setiap siswa bisa

menjadi guru disini. Metode ini merupakan strategi yang mudah untuk

mendapatkan partisipasi seluruh kelas dan pertanggungjawaban individu.

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

11

Strategi ini memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk bertindak

sebagai “guru” bagi siswa yang lain (Muttaqien, 2004: 196).

Siswa menjadi guru dengan menjawab pertayaan dari temannya

kemudian muncul suatu diskusi dalam kelas untuk merumuskan suatu

jawaban yang tepat.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah

yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang saling tepat untuk

memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Muryasa,

2009: 63).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Belajar Fiqih pada materi makanan halal dan haram menurut hukum Islam

dengan metode every one is a teacher here dapat meningkatkan perhatian

siswa.

b. Belajar Fiqih pada materi makanan halal dan haram menurut hukum Islam

dengan metode every one is a teacher here dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa.

c. Belajar Fiqih pada materi makanan halal dan haram menurut hukum Islam

dengan metode every one is a teacher here dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

G. Metodologi Penelitian

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

12

Metode penelitian adalah tahapan-tahapan/cara dalam melaksanakan

penelitian (Aqib, 2007: 33). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) atau dalam bahasa ingrisnya dikenal dengan Classroom Action

Research (CAR). Dari namanya sudah menunjukkkan isi yang terkandung

didalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas (Arikunta, dkk.

2009: 2). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau

dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunta, dkk. 2009: 3).

Peneliti ingin melaksanakan teknik pembelajaran every one is a

teacher here dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi siswa, berani

berinteraksi dengan cara berkomunikasi dengan sesama siswa, guru dan

sumber belajar, dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari

perencanaan tindakan (planning), observasi dan evaluasi proses dan hasil

tindakan (observation dan evaluation) dan refleksi (reflecting) serta

meningkatkan proses hasil pembelajaran secara berkesinambungan.

1. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti melakukan suatu

tindakan, eksperimen, yang secara khusus diamati secara terus-menerus

dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai

pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang tepat.

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

13

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang

akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru

yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa

permasalahan dalam penelitian tindakan kelas diperoleh dari persepsi atau

lamunan seorang peneliti.

Jenis penelitian tersebut sangat bermanfaat sebagai upaya untuk

memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan sebagai

bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipasif, kolaborasi dan spiral,

yang mempunyai tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja,

proses isi, kompetensi dan situasi.

Daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan

tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan

mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation dan evaluation) dan

melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau

peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan), sebagai

mana gambar dibawah ini: (Arikunto, dkk. 2009: 104-105).

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

14

2. Subyek Penelitian

a. Siswa

Siswa adalah subyek yang terlibat dalam kegiatan belajar

mengajar di sekolah (Dimyati & mudjiono, 2002: 22). Dalam

penelitian tindakan kelas ini, yang menjadi subyek penelitian adalah

siswa siswi kelas Vlll F MTs Negeri Parakan tahun ajaran 2009/2010

yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 18 siswi perempuan sehingga

jumlah keseluruhannya adalah 35 siswa.

b. Peneliti

Refleksi

Tindakan/

Observasi

Refleksi

Tindakan/

Observasi

Refleksi

Tindakan/

Observasi

Rencana

perbaikan

Rencana

perbaikan

Dan seterusnya

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Perencanaan

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

15

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan

sistem kolaborasi antara guru mata pelajaran fiqih dengan peneliti.

Guru mata pelajaran Fiqih berperan dalam mengaplikasikan metode

every one is a teacher here dalam pembelajaran fiqih tentang makanan

halal dan haram menurut hukum Islam yang sedang berlangsung,

sedangkan peneliti mengamati dan membantu guru dalam menjalankan

prosedur metode every one is a teacher here dalam proses

pembelajaran Fiqih.

c. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat adalah suatu obyek dimana penelitian dilaksanakan.

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Parakan yang terletak di

Mekarsari Desa Mandisari Kecamatan Parakan Kabupaten

Temanggung.

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu bulan

Januari, Februari dan Maret 2010. Pada awal bulan Januari 2010

peneliti melakukan observasi terhadap obyek penelitian dan membuat

proposal penelitian, Pada akhir bulan Januari 2010 peneliti melakukan

tindakan penelitian kelas dengan menggunakan metode yang telah

direncanakan dan dipersiapkan yaitu metode every one is a teacher

here pada pembelajaran fiqih tentang makanan halal dan haram dalam

Islam, Sedangkan pada bulan Februari sampai akhir maret peneliti

melakukan analisis dan pembahasan terhadap hasil penelitian yang

telah dilakukan serta mencari informasi-informasi tentang MTs Negeri

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

16

Parakan yang bisa dijadikan sebagai data penelitian. Penelitian

tindakan ini dilakukan dengan menggunakan tiga siklus. Pada masing-

masing siklusnya terdiri atas empat tahap.

d. Variabel Penelitian

Variabel Y disebut juga variabel dependen atau variabel terikat.

Variabel ini merupakan kondisi atau hasil yang diharapkan (Manurung,

2008: 149). Dalam penelitian ini peningkatan hasil belajar fiqih

tentang makanan halal dan haram dalam Islam sebagai variabel Y dan

metode every one is a teacher here sebagai variabel X yang mana

variabel X juga disebut variabel independen atau variabel bebas.

Variabel ini merupakan bentuk perlakuan atau tindakan yang

diaplikasikan dalam penelitian (Manurung, 2008: 149).

3. Langkah-langkah/ Siklus Penelitian

Siklus penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam empat tahap

pada setiap siklusnya.

a. Perencanaan (Planning)

1. Menyusun RPP pada Standar Kompetensi memahami hukum Islam

tentang makanan dan minuman.

2. Menyiapkan instrument penelitian untuk guru dan siswa.

3. Menyiapkan format dan evaluasi pretes atau pertes.

4. Menyiapkan sumber belajar yang berupa buku paket fiqih dan kartu

indeks.

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

17

5. Mengembangkan skenario pembelajaran dengan metode every one

is a teacher here.

b. Penerapan Tindakan (Action)

1. Guru melakukan apersepsi, motivasi untuk mengarahkan siswa

memasuki KD yang akan dibahas.

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3. Guru membagi bahan materi pelajaran fiqih yang bertema makanan

halal dan haram dalam Islam dengan menjelaskan langkah-langkah

atau prosedur metode every one is a teacher here.

4. Guru membagikan kartu indeks kepada siswa untuk menuliskan

pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang telah dipelajari

di kelas.

5. Guru mengumpulkan kartu indeks dan mengacaknya. Guru

membagi kembali kartu indeks satu persatu kepada siswa dan

menyuruh siswa untuk membaca dalam hati pertanyaan yang

terdapat dalam kartu indeks masing-masing.

6. Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan pertanyaan

yang ada dalam kartu indeks dan menjawab pertanyaan tersebut.

7. Setelah salah satu siswa selesai memberikan jawabannya, tunjuklah

beberapa siswa untuk memberikan tambahan jawaban atas apa

yang dikemukakan oleh siswa tadi sehingga terjadi diskusi dalam

kelas.

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

18

8. Guru memberikan kesimpulan terhadap hasil diskusi.

9. Guru mengadakan tes atau ulangan.

10. Guru memberikan angket dan menyuruh siswa untuk mengisinya.

c. Mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan

(Observation dan Evaluation).

1. Observasi (mengamati) kegiatan guru pada saat pembelajaran

berlangsung dan mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan

instrument pengamatan pembelajaran guru dan siswa.

2. Guru mengevaluasi respon siswa selama pembelajaran dari

instrumen yang diisi siswa.

3. Guru mengevaluasi kegiatan dengan menggunakan lembar

observasi guru.

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahapan refleksi peneliti akan mengkaji tindakan secara

menyeluruh pada tahap perencanaan, penerapan tindakan, observasi

dan evaluasi proses dan hasil tindakan berdasarkan data-data yang

telah terkumpul. peneliti akan mencari titik kelemahan dan kelebihan

sebagai bahan renungan guna menyempurnakan tindakan berikutnya

yaitu penyempurnaan pada siklus I, siklus II, siklus III dan seterusnya.

Siklus II dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang

berhasil dalam siklus I, dan siklus III dilaksanakan karena siklus II

belum mengatasi masalah (Aqib, 2007: 32).

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

19

Menurut Hopkins (1933) jika terdapat masalah dari proses

refleksi maka dilakukan proses pengkajian yang melalui siklus

berikutnya yang meliputi kegiatan, perencanaan ulang, tindakan ulang

dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat diatasi (Arikunto,

dkk. 2009: 80).

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan informasi atau data yang akan dibutuhkan dalam suatu

penelitian.

Adapun instrumen yang dipakai diantaranya adalah sebagai

berikut :

1. RPP.

2. Bahan materi fiqih tentang makanan halal dan haram dalam Islam.

3. Soal tes untuk mengukur keberhasilan siswa.

4. Pedoman dan kriteria penelitian.

5. Lembar observasi guru dan siswa.

6. Catatan pengalaman.

7. File (arsip data MTs Negeri Parakan).

5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 1990: 134).

Pengumpulan data tersebut melalui:

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

20

a. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini

adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah

siswa dan guru. Sumber data sekunder adalah wakil kepala sekolah

bidang kesiswaan dan tata usaha sekolah.

1) Data primer yang dihasilkan dalam penelitian tindakan kelas antara

lain adalah :

1) Data hasil wawancara dengan guru dan siswa.

2) Data nilai hasil belajar siswa sesudah pelaksanaan penelitian

tindakan kelas.

3) Data catatan observasi tindakan (proses pembelajaran), baik

observasi untuk siswa maupun guru.

2) Data sekunder yang dihasilkan dalam penelitian tindakan kelas

antara lain adalah :

1) Nilai siswa sebelum penelitian tindakan kelas diambil dari nilai

hasil evaluasi ulangan harian yang dilakukan oleh guru mapel

sejak awal semester II dengan kompetensi yang berbeda.

Sedangkan nilai siswa setelah penelitian tindakan kelas diambil

dari nilai hasil evaluasi yang dilakukan pada setiap siklusnya.

2) Laporan pengamatan hasil belajar siswa secara tidak langsung

dalam proses belajar mengajar.

b. Teknik pengumpulan data

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

21

Untuk mengumpulkan data-data tersebut digunakan beberapa

teknik yaitu:

1. Kuesioner

Kuesioner yakni seperangkat pertanyaan yang diberikan

kepada seseorang untuk mengungkap pendapat, keadaan, kesan

yang ada pada orang tersebut maupun diluar dirinya (Arikunta,

1988: 53). Orang disini adalah semua orang yang terlibat langsung

atau tidak langsung dalam kegiatan pembelajaran yang diminta

mengisi kuesioner, misalnya guru, siswa, orang tua, pengawas

sekolah atau kepala sekolah dan orang-orang lainnya (Dimyati &

mudjiono, 2002: 229). Yang dimaksud kuesioner dalam penelitian

ini adalah dari guru, siswa, kepala sekolah, waka kesiswaan dan

tata usaha MTs Negeri Parakan.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang

menuntut adanya pertemuan langsung atau komunikasi langsung

antara evaluator dengan sumber data (Dimyati & mudjiono, 2002:

229).

Teknik ini digunakan untuk menggali informasi mengenai

suasana pembelajaran dan teknik pembelajaran yang diciptakan

untuk meningkatkan komunikasi siswa serta kesulitan-kesulitan

dalam membuat pertanyaan pembelajaran.

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

22

3. Teknik Observasi dan Evaluasi

Observasi (observation) merupakan teknik pengumpulan

data melalui kegiatan mengamati terhadap aktivitas dan kreativitas

peserta didik dalam pembelajaran di dalam kelas maupun di luar

kelas yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan penelitian.

Menurut Jehona dkk. observasi menjadi alat penyelidikan

jika :

a. Mengabdi pada tujuan-tujuan research yang telah dirumuskan.

b. Direncanakan secara sistematik, bukan terjadi secara tidak

teratur.

c. Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan proposisi

yang umum, tidak hanya dilakukan untuk memenuhi rasa ingin

tahu semata-mata.

d. Dapat dicek dan dikontrol validitas, reabilitas dan ketelitiannya

sebagaimana data ilmiyah lainnya (Hadi, 1995: 136 ).

Catatan observasi digunakan untuk mengetahui penigkatan

aktivitas siswa dan pemunculan ketrampilan kooperatif siswa,

sedangkan evaluasi digunakan untuk mengukur peningkatan

prestasi belajar siswa (Aqib, 2007: 136).

Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui peningkatan perhatian, motivasi siswa dan pemunculan

ketrampilan kerja sama siswa dalam berdiskusi, membuat

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

23

pertanyaan dan menjawab pertanyaan sedangkan evaluasi

digunakan untuk peningkatan hasil prestasi siswa.

4. Teknik dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini bermanfaat dalam

mengumpulkan nilai-nilai siswa dan sebagai data sekunder yaitu

untuk melihat kemajuan hasil belajar siswa.

5. Tes

Tes dilakukan untuk mengukur peningkatan hasil belajar

siswa sebelum diberi tindakan dan sesudah siswa diberi tindakan

sesuai dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan. Alat

yang digunakan dalam pengunpulan data melalui tes ini adalah

butir soal tes tertulis,tes lesan dan lembar observasi.

c. Analisa Data

Analisa data merupakan jiwa dari penelitian tindakan kelas,

langkah yang ditempuh setelah pengumpulan data adalah menganalisis

data. Dalam penelitian ini data yang telah terkumpul akan dianalisis

dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari instrumen dan tes hasil belajar

siswa, kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu

membandingkan tes antar siklus maupun dengan indikator kinerja

untuk menemukan keberhasilan individu maupun keberhasilan klasikal.

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

24

2. Data Kualitatif

Data kualitatif menggambarkan kenyataan/fakta secara cermat

dan rinci sehingga dapat mengumpulkan data yang lengkap dan dapat

menghasilkan informasi sesuai dangan data yang diperoleh dengan

tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa kelas Vlll F

MTs Negeri Parakan Temanggung. Data kualitatif diperoleh dari

wawancara, pengamatan (observasi) proses dan hasil pembelajaran

dan rencana pelaksanaan pambelajaran (RPP) dianalisis dengan

analisis deskriptif berdasarkan observasi dan refleksi.

Menurut Rofi’uddin (1998: 36), ia mengatakan bahwa analisis data

kualitatif dapat bersifat linier (mengalir) maupun bersifat sirkuler

(Aqib, dkk. 2009: 158). Setelah data terkumpul peneliti menganalisis,

mereduksi dan menyimpulkan data. Pengumpulan data dilakukan pada

setiap siklus dalam penelitian tindakan kelas. Dengan adanya

penyimpulan tiap siklus, peneliti akan memahami proses tindakan

dalam pembelajaran. Akhirnya guru dan peneliti memutuskan

perencanaan pada siklus berikutnya.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase

keberhasilan siswa setelah proses pembelajaran setiap putarannya

dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis

pada tiap akhir putaran.

Analisa ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana

yaitu evaluasi formatif , ketuntasan belajar siswa dan teknik t-test.

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

25

a. Evaluasi Formatif (Tes Formatif ).

Evaluasi formatif dilakukan pada setiap akhir satuan

pelajaran yang fungsinya memperbaiki proses belajar mengajar

atau menperbaiki program satuan pelajaran (Usman dan Setyawati,

1993: 137). Hasil tes formatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki

proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok

bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran

tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tertentu

( Djamarah & Zain, 2006: 106).

Nilai evaluasi formatif (tes formatif) secara individu

diperoleh dari jumlah semua soal dikurangi dengan jumlah soal

yang salah. Sedangkan nilai tes formatif secara klasikal diperoleh

dari jumlah nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi

dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh

nilai rata-trata dengan rumus sebagai berukut:

N

XX

Keterangan: X = Nilai Rata-rata

X = Jumlah Nilai Semua Siswa

N = Jumlah Siswa

b. Ketuntasan Belajar

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

26

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu ketuntasan

belajar secara perorangan atau individu dan secara klasikal. Untuk

mengetahui ketuntasan belajar secara individu dapat dihitung

mengunakan rumus sebagai berikut:

P = X 100%

Dengan persentase ini guru dapat mengetahui sampai

seberapa jauh penguasaan setiap siswa atas bahan pelajaran yang

telah dipelajarinya dengan keberhasilan belajar tuntas sekurang-

kurangnya mencapai 75% (Usman dan Styawati,1993:138 ).

Dengan demikian seorang siswa dianggap tuntas belajar bila siswa

tersebut telah mencapai skor 75% atau nilai 7,5.

Untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal dapat

dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

P = X 100%

Atas dasar angka persentase penguasaan siswa dari bahan

yang telah disajikan, guru dapat menilai dirinya sendiri mengenai

kemampuan mengajarnya. Jika angka keberhasilan dapat mencapai

85% maka proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil atau

tuntas.

c. Teknik t-test

T-test digunakan untuk menguji hipotesis. Peneliti

mengunakan teknik t-test untuk mengetahui jawaban dari hipotesis

Jumlah jawaban yang benar

Jumlah soal seluruhnya

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Jumlah siswa

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

27

dala penelitian. Untuk menguji hipotesis dengan teknik t-test

tersebut digunakan rumus sebagai berikut:

2

2

2

1

2

1

n

S

n

S

XXt

BA

Keterangan : t = t-test

X = Nilai Rata-rata

S = Standar Deviasi

n = Jumlah Siswa

Menguji hipotesis dengan kriteria tabelhitung tt maka

hipotesis nihil ditolak. Untuk mencari harga tabelt didasarkan atas

penetapan besarnya (taraf signifikan).

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini,

penulis menyusun sistematikanya sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dikemukakan

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

28

E. Landasan Teoritik

F. Hipotesis Tindakan

G. Metodologi Penelitian

H. Sistematika Penulisan Skripsi

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi tentang kajian pustaka membahas tentang :

A. Teori Belajar

B. Hasil Belajar

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

D. Metode Every One Is A Teacher Here

E. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqih

BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang laporan sebagai berikut :

A. Gambaran umum tentang MTs Negeri Parakan

B. Pelaksanaan Penelitian

BAB IV : ANALISA DATA

Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian dan

pembahasan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) setiap siklus.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang:

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

29

A. Kesimpulan

B. Saran

C. Penutup

Dalam kegiatan akhir terdiri dari daftar pustaka, daftar riwayat hidup penulis dan

lampiran-lampiran.

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

30

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Belajar

1. Pengertian

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan

lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Belajar dapat didefinisikan

sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

(Slameto, 1991: 2).

Menurut Witherington (1952: 165) “belajar merupakan perubahan

dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru

yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Crow and Crow dan Hilgard.

Menurut Crow and Crow (1958: 225) “Belajar adalah diperolehnya kebiasaan-

kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”, sedangkan menurut Hilgard (1962:

252) “Belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah

karena adanya respons terhadap suatu situasi” (Sukmadinata, 2004: 155-156).

Menurut Sadiman, dkk. (1986: 2) Belajar (learning) adalah suatu

proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur

hidup, sejak masih bayi sampai ke liang lahat nanti (Warsito, 2008: 62).

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

31

Menurut Pidarta (2000: 197) belajar adalah perubahan perilaku yang

relatif permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan,

pengaruh obat atau kecelakaan) dan bisa melaksanakannya pada pegetahuan

lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada orang lain (Warsito, 2008:

62).

Dalam pandangan konstruktivisme, belajar adalah menyusun

pengetahuan dari pengalaman konkret, aktivitas kolaborasi, dan refleksi serta

interprotasi. Sedangkan konsep belajar menurut UNESCO, menuntut setiap

satuan pendidikan untuk dapat mengembangkan empat pilar pendidikan baik

untuk sekarang dan masa depan, yaitu: (1) learning to know (belajar untuk

mengetahui), (2) learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu), (3)

learning to be (belajar untuk menjadi seorang) dan (4) learning to live

together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama) (Warsito, 2008: 63).

Belajar merupakan suatu perubahan dalam bentuk sikap dan nilai

positif. Selama kegiatan belajar berlangsung terjadi proses interaksi antara si

belajar dengan sumber-sumber belajar. Proses belajar bersifat individual dan

kontekstual artinya proses belajar terjadi dalam diri peserta didik sesuai

dengan perkembangan dan lingkungannya. Agar proses belajar mengarah pada

tercapainya tujuan dalam kurikulum, maka guru harus merencanakan dengan

seksama dan sistematis sebagai pengalaman belajar yang memungkinkan

perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan apa yang diharapkan. Peserta

didik seharusnya tidak hanya belajar dari guru/pendidik saja, tetapi dapat

belajar dengan berbagai sumber belajar yang tersedia di lingkungannya.

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

32

Menurut Assosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT),

sumber belajar adalah meliputi semua sumber baik berupa data, orang atau

benda yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi

peserta didik (Minarso, 1986; Warsito, 2008: 209).

Oleh karena itu belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses yang

komplek bagi si pembelajar, guna menjalani suatu pengalaman edukatif

berupa perubahan-perubahan pola tingkah laku. Perubahan tingkah laku

tersebut diorganisir untuk mencapai hasil belajar berdasarkan tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

Dengan demikian, belajar dapat diartikan sebagai individu yang

mengalami dan menghayati sesuatu yang aktual. Penghayatan yang diperoleh

dari kegiatan belajar tersebut dapat menghasilkan perubahan pada

pematangan, pendewasaan pola tingkah laku, sistem nilai dan perbendaharaan

pengertian (konsep-konsep) serta kekayaan informasi. Perubahan tingkah laku

seseorang yang berada dalam keadaan mabuk, perubahan yang terjadi dalam

aspek-aspek kematangan, pertumbuhan, dan perkembangan tidak termasuk

perubahan dalam pengertian belajar.

Ada beberapa perubahan yang dialami individu yang juga bukan

karena belajar. Perubahan tersebut mungkin terjadi karena unsur-unsur

kimiawi, seperti karena obat, minuman keras, narkotika, dll. Kasus Ben

Johnson pelari cepat dari Kanada yang dibatalkan kejuaraannya di Olimpiade

Seoul, karena doping atau minum semacam narkotika merupakan contoh dari

perubahan tingkah laku atau kemampuan karena unsur kimia.

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

33

Hakekat belajar sangatlah penting untuk dijadikan pegangan dalam

memahami masalah belajar secara mendalam. Hakekat belajar pada dasarnya

adalah “perubahan” (Djamarah & Zain, 2006: 11). Perubahan tersebut adalah

perubahan yang sesuai dengan perubahan yang dikehendaki oleh pengertian

belajar.

Perubahan yang terjadi akibat belajar merupakan perubahan yang

mempengaruhi tingkah laku sebagai hasil belajar. Jika hakikat belajar adalah

perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang

dimasukkan ke dalam kategori belajar yaitu ciri-ciri belajar. Adapun ciri-ciri

perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai berikut:

a. Perubahan Yang Terjadi Secara Sadar

Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau

sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu

perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya

bertambah.

b. Perubahan Dalam Belajar Bersifat Kontinue dan Fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu

berlangsung terus-menerus dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi

akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi

kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya jika seorang anak

belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat

menulis menjadi dapat menulis.

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

34

c. Perubahan Dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif

Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa

bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari

sebelumnya. Misalnya semakin banyak usaha belajar itu dilakukan,

semakin banyak dan semakin baik perubahan yang diperoleh.

d. Perubahan Dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau

permanen, ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan

bersifat menetap. Misalnya kecakapan seorang anak dalam memainkan

piano setelah belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus

dimiliki bahkan akan makin berkembang kalau dilatih.

e. Perubahan Dalam Belajar Bertujuan atau Terarah

Berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan

yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah

laku yang benar-benar disadari. Misalnya seorang yang belajar mengetik,

sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan

belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang akan dicapainya.

f. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses

belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku, baik dalam sikap

kebiasaan, pengetahuan ketrampilan dan sebagainya (Slameto, 1991: 3-4).

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

35

2. Tipe-tipe Belajar

Dalam buku The Conditions of Learning (1970) Gagne

mengemukakan 8 tipe belajar, yang membentuk suatu hierarki dari yang

paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks, yaitu:

a. Belajar Tanda-tanda (Signal Learning)

Individu belajar mengenal dan memberi respons kepada tanda-

tanda seperti: melirik kepada orang lewat.

b. Belajar Merangsang Jawaban (Stimulus-Respons Learning).

Belajar ini merupakan upaya untuk membentuk hubungan antara

perangsang dengan jawaban, umpamanya berhenti pada waktu lampu

merah.

c. Rantai Perbuatan (Chaining)

Individu belajar melakukan suatu rentetan kegiatan yang

membentuk satu kesatuan. Misalnya: mandi, merupakan suatu rantai

kegiatan mulai dari membuka baju sampai mengeringkannya dengan

handuk dan berpakaian kembali.

d. Hubungan Verbal (Verbal Assosiation)

Hubungan verbal ini berbentuk hubungan bahasa. Misalnya:

hubungan antara subjek dengan namanya.

e. Belajar Membedakan (Discrimination Learning)

Individu belajar melihat perbedaan dan persamaan sesuatu benda

dengan yang lainnya. Misalnya membedakan objek yang konkrit dan

abstrak.

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

36

f. Belajar Konsep (Concept Learning)

Tipe belajar ini menyangkut pemahaman dan penggunaan

konsep-konsep seperti konsep warna, sifat, kondisi, dll.

g. Belajar Aturan-aturan (Rule Learning)

Individu belajar aturan-aturan yang ada di masyarakat, sekolah,

rumah ataupun aturan dalam perdagangan, pemerintahan bahkan ilmu

pengetahuan.

h. Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving Learning)

Individu dihadapkan kepada masalah-masalah yang harus

dipecahkannya, baik suatu bidang ilmu (Sukmadinata, 2009: 160-161).

Menurut permendiknas no. 16 th. 2007 tentang standar kualifikasi

akademik dan kompetensi guru bahwa guru sebagai pendidik harus

memiliki kompetensi pedagogis, dengan kompetensi inti gurunya adalah

menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar yang mendidik

(Warsito, 2008: 64).

3. Teori Belajar

Ada banyak teori-teori belajar, setiap teori memiliki konsep atau

prinsip-prinsip sendiri tentang belajar yang mempengaruhi bentuk atau model

penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu fungsi teori belajar

adalah mengungkapkan seluk beluk atau kerumitan (kekompleksan) peristiwa

yang kelihatannya sederhana. Adapun teori-teori belajar tersebut adalah

sebagai berikut:

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

37

a. Teori Belajar Behaviorisme

Teori ini dikemukakan oleh Watson, menurut pendapatnya:

pengetahuan harus bersifat positif sehingga objeknya harus dapat

diamati, yaitu berupa tingkah laku (Slameto, 1991: 12).

Menurut teori behaviorisme belajar adalah proses perubahan

tingkah laku yang terjadi karena adanya stimulasi dan respons yang

dapat diamati. Teori ini lebih menekankan pada tingkah laku objektif,

empiris (nyata), konkret dan dapat diamati (observable) (Warsito,

2008: 66). Manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian dalam

lingkungannya yang akan memberikan pengalaman-pengalaman

belajar. Pengertian dan pemahaman tidaklah penting karena stimulus

(S) dan respons (R) dapat diperkuat dengan menghubungkan secara

berulang-ulang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar dan

menghasilkan proses belajar yang diinginkan.

Dasar belajar adalah asosiasi antara kesan (impression) dengan

dorongan untuk berbuat (impuls to action). Asosiasi itu menjadi kuat

atau lemah dengan terbentuknya atau hilangnya kebiasaan-kebiasaan

(Bower & Hilgard, 1981: 49). Para behaviors meyakini bahwa hasil

belajar akan lebih baik dikuasai kalau dihafal berulang-ulang. Belajar

terjadi karena adanya ikatan antara stimulus dan respons (S-R Bonds).

Ikatan itu menjadi makin kuat dalam latihan/pengulangan dengan cara

menghafal (Purwanto, 2009: 41).

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

38

Dalam menerapkan teori behaviorisme yang terpenting adalah

para guru, perancang pembelajaran dan pengembang program-program

pembelajaran harus memahami karakteristik peserta didik dan

karakteristik lingkungan belajar agar tingkat keberhasilan peserta didik

selama kegiatan pembelajaran dapat diketahui. Tuntutan dari teori ini

adalah pentingnya merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan

spesifik supaya mudah dicapai dan diukur (Warsito, 2008: 67).

b. Teori Belajar Kognitif

Kelompok teori kognitif beranggapan bahwa belajar adalah

pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk

memperoleh pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak

selalu dapat dilihat sebagai tingkah laku. Teori ini menekankan pada

gagasan bahwa bagian-bagian suatu situasi saling berhubungan dalam

konteks situasi secara keseluruhan. Dengan demikian, belajar

melibatkan proses berpikir yang kompleks dan mementingkan proses

belajar (Warsito, 2008: 69). Yang termasuk dalam kelompok teori ini

adalah sebagai berikut:

1) Teori Perkembangan Piaget

Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu

proses genetika yaitu proses yang didasarkan atas mekanisme

biologis yaitu perkembangan sistem syaraf. Proses belajar

seseorang akan mengikuti pola dan tahap perkembangan tertentu

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

39

sesuai dengan umurnya. Ada empat tahap perkembangan kognitif

anak, yaitu:

Tahap sensorik yang bersifat internal (0-2 tahun)

Tahap preoperasional (2-6 tahun)

Tahap operasional konkret (6-12 tahun)

Tahap formal yang bersifat internal (12-18 tahun)

Perkembangan intelektual seseorang menunjukkan bahwa

semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan

semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya (Warsito,

2008: 69).

Dalam perkembangan intelektual terjadi proses yang

sederhana seperti: melihat, menyentuh, menyebut nama benda dsb.

dan adaptasi yaitu suatu rangkaian perubahan yang terjadi pada tiap

individu sebagai hasil interaksi dengan dunia sekitarnya (Slameto,

1991: 15).

2) Teori Kognitif Bruner

Kata Bruner belajar tidak untuk merubah tingkah laku

seseorang tetapi untuk merubah kurikulum sekolah menjadi

sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan

mudah (Slameto, 1991: 12). Asumsi dasar teori kognitif adalah

setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman di dalam

dirinya.

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

40

Dalam proses belajar Bruner mementingkan partisipasi

aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan

kemampuan. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan

yang dinamakan “discovery learning environment”, ialah

lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-

penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip

dengan yang sudah diketahui. Hal-hal yang dapat dipelajari siswa

dalam lingkungan digolongkan menjadi:

Enactive : peserta didik melakukan aktivitas-aktivitasnya

dalam usaha memahami lingkungan, seperti belajar

naik sepeda, yang harus didahului dengan

bermacam-macam ketrampilan motorik.

Iconic : peserta didik melihat dunia melalui gambar-gambar

dan visualisasi verbal, seperti mengenal jalan yang

menuju ke pasar, mengingat dimana bukunya yang

penting diletakkan.

Symbolic : peserta didik mempunyai gagasan-gagasan abstrak

yang banyak dipengaruhi bahasa dan logika serta

komunikasi dilakukan dengan pertolongan sistem

simbol, seperti menggunakan kata-kata,

menggunakan formula.

Cara belajar yang terbaik menurut Bruner adalah dengan

memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

41

kemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan (free discovery

learning), dengan kata lain belajar dengan cara menemukan

(discovery) (Warsito, 2008: 72).

3) Teori Belajar Bermakna Menurut Ausebel

Menurut Ausebel belajar haruslah bermakna, materi yang

dipelajari diasimilasikan secara nonarbirter dan berhubungan

dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Pembelajaran

bermakna (meaningful learning) merupakan suatu proses

dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang

terdapat dalam struktur kognitif peserta didik. Kebermaknaan

belajar sebagai hasil dari peristiwa pembelajaran ditandai oleh

terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi,

atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di

dalam struktur kognitif peserta didik (Warsito, 2008: 72-73).

c. Teori Belajar Humanisme

Menurut teori humanisme proses belajar harus dimulai dan

ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia, yaitu mencapai

aktualisasi diri, pemahaman diri, dan realisasi diri peserta didik yang

belajar secara optimal. Peserta didik dalam proses belajarnya harus

berusaha untuk mampu mencapai aktualisasi diri secara optimal. Teori

ini sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu

sendiri.

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

42

d. Teori Belajar Sibernetik

Menurut teori sibernetik belajar adalah mengolah informasi

(pesan pembelajaran). Proses belajar dianggap penting, tetapi yang

lebih penting lagi adalah sistem informasi yang akan diproses dan

akan dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu, proses belajar akan

sangat ditentukan oleh sistem informasi.

e. Teori Belajar Kontruktivisme

Dalam orientasi baru psikologi, konstruktivisme mengajarkan

kita ilmu tentang bagaimana anak manusia belajar. Mereka belajar

mengonstruksikan (membangun) pengetahuan, sikap, atau

keterampilannya sendiri, tidak dengan memompakan pengetahuannya

itu ke dalam otaknya. Menurut teori ini pengetahuan bukan merupakan

kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari,

melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap objek,

pengalaman, ataupun lingkungannya. Teori ini menekankan bahwa

belajar lebih banyak ditentukan karena adanya karsa peserta didik.

f. Teori Multiple Intelligences

Intelligences merupakan koreksi terhadap konsep kecerdasan

seseorang berdasarkan pada intelligences quotient (IQ) yang hanya

mengukur kemampuan seseorang hanya berdasarkan pada linguistik,

matematik, logis dan spasial saja (Warsito, 2008: 75-84).

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

43

4. Prinsip-prinsip Belajar

Ada beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai

sebagai dasar maupun upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu

meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya

meningkatkan mengajarnya. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perhatian dan Motivasi

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan

pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu

dirasakan sebagai suatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih

lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan

motivasi untuk mempelajarinya.

b. Keaktifan

Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan

mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai dengan kegiatan

psikis yang susah diamati. Contoh kegiatan fisik yaitu membaca,

mendengar dan menulis. Contoh kegiatan psikis yaitu membandingkan

konsep yang satu dengan konsep yang lain dan menyimpulkan hasil

percobaan.

c. Keterlibatan Langsung/Berpengalaman

Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar

mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung

dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Sebagai

contoh seorang yang belajar membuat tempe, tidak hanya melihat atau

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

44

mendengar bagaimana cara pembuatan tempe tetapi yang paling baik

adalah terlibat secara langsung dalam pembuatan tempe tersebut.

d. Pengulangan

Menurut teori psikologi daya, belajar adalah melatih daya-daya

yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap,

mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir dsb. Dengan mengadakan

pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang seperti halnya

pisau yang selalu diasah.

e. Tantangan

Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin

dicapai, tetapi terdapat suatu hambatan yaitu mempelajari bahan ajar,

maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan

mempelajari bahan belajar tersebut.

f. Balikan dan Penguatan

Prinsip yang berkaitan dengan ini ditekankan oleh teori belajar

operant conditioning dari B.F. Skinner pada teori conditioning yang diberi

kondisi adalah stimulusnya, dan operant conditioning yang diperkuat

adalah responnya.

g. Perbedaan Individual

Perbedaan individu ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar

siswa. Jadi dalam kegiatan proses belajar tidak dapat dilakukan

sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-teori dan prinsip-prinsip

belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat. Artinya teori-teori dan

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

45

prinsip-prinsip belajar ini diharapkan dapat membimbing dan

mengarahkan dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Walaupun teori belajar tidak dapat diharapkan menentukan langkah demi

langkah dalam kegiatan pembelajaran, namun minimal dapat memberi

arah prioritas dalam kegiatan pembelajaran.

Oleh karena itu prinsip-prinsip belajar menuntut para guru,

perancang pembelajaran, dan pengembang program-program pembelajaran

untuk memusatkan perhatian, mengelola, menganalisis, dan

mengaplikasikan prinsip-prinsip belajar tersebut.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product)

menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukanya suatu aktivitas atau proses

yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Dalam siklus input-

proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan

oleh proses (Purwanto, 2009: 44).

Menurut Winkel (1999: 53), belajar adalah aktivitas mental/psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Perubahan

itu diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu

yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman (Purwanto, 2009: 39).

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

46

Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan

pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2009: 22).

Dengan demikian, hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar

siswa sesuai dengan tujuan pengajaran (ends are being attained). Tujuan

pengajaran menjadi hasil belajar potensial yang akan dicapai oleh anak melalui

kegiatan belajarnya. Tujuan pengajaran adalah tujuan yang menggambarkan

pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa sebagai

akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku

(behavior) yang dapat diamati dan diukur.

Perubahan perilaku akibat kegiatan belajar mengakibatkan siswa memiliki

penguasaan terhadap materi pengajaran yang disampaikan dalam kegiatan

belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran (Purwanto, 2009: 45-46).

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan

kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar

dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah,

yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris.

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yaitu sebagai berikut:

1) Tipe Hasil Belajar: Pengetahuan

Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata

knowledge dalam taksonomi Bloom. Sekalipun demikian, maknanya

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

47

tidak sepenuhnya tepat sebab dalam istilah tersebut termasuk pula

pengetahuan faktual di samping pengetahuan hafalan atau untuk diingat

seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam undang-undang,

nama-nama tokoh, dll. Tipe hasil belajar pengetahuan ini termasuk

kognitif tingkat rendah yang paling rendah, namun tipe hasil belajar ini

menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar berikutnya.

2) Tipe Hasil Belajar: Pemahaman

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah

pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri

sesuatu yang dibaca/didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah

dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.

3) Tipe Hasil Belajar: Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau

situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau

petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut

aplikasi.

4) Tipe Hasil Belajar: Analisis

Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-

unsur/ bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya.

Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan

kecakapan dari tiga tipe sebelumnya.

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

48

5) Tipe Hasil Belajar: Sintesis

Penyatuan unsur-unsur/bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh

disebut sintesis. Berpikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk

menjadikan orang lebih kreatif, berpikir kreatif merupakan salah satu

hasil yang hendak dicapai dalam tujuan pendidikan.

6) Tipe Hasil Belajar: Evaluasi

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai suatu yang

mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan,

metode, materiil, dll.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe belajar afektif

tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya

terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghormati guru dan teman

sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.

Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar yaitu

sebagai berikut:

1) Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima

rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk

masalah, situasi, gejala, dll.

2) Responding (jawaban), yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang

terhadap stimulasi yang datang dari luar.

3) Valving (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap

gejala/stimulasi tadi.

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

49

4) Organisasi, yakni mengembangkan dari nilai ke dalam satu sistem

organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai yang lain,

pemantapan, dll.

5) Karakteristik nilai/internalisasi nilai yakni keterpaduan semua sistem

nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempunyai pola kepribadian

dan tingkah lakunya.

c. Ranah Psikomotoris

Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk ketrampilan (skill),

dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan ketrampilan,

yakni:

1) Gerakan refleks (ketrampilan pada gerakan yang tidak sadar).

2) Ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar.

3) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,

auditif, motoris, dll.

d. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan

ketetapan.

e. Gerakan-gerakan skill mulai dari ketrampilan sederhana sampai pada

ketrampilan yang kompleks.

f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti

gerakan ekspresif dan interpretatif (Sudjana, 2009: 22-31).

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ketiga ranah

tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu,

ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

50

karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan

pengajaran.

Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui

seberapa jauh seorang menguasai bahan yang diajarkan. Hasil belajar perlu

dievaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali

apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses belajar

mengajar telah berlangsung efektif untuk memperoleh hasil belajar

(Purwanto, 2009: 47).

Evaluasi diharapkan dapat menjadi umpan balik untuk program yang

telah dijalankan (feedback) dan memberikan informasi yang diperlukan

untuk menjalankan program di masa yang akan datang (feedforward)

(Purwanto, 2009: 2).

Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran

dan standar kriteria (Purwanto, 2009: 1). Sedangkan Davies mengemukakan

bahwa evaluasi merupakan proses sederhana memberikan/menetapkan nilai

kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang,

objek, dan masih banyak yang lain (Dimyati & Mudjiono, 2002: 190-191).

Nana Sudjana (1990: 3) mempertegas evaluasi dengan batasan sebagai

proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu

berdasarkan suatu kriteria tertentu (Dimyati & Mudjiono, 2002: 191).

Evaluasi juga berarti pengukuran, penilaian, penelitian terhadap nilai

hasil belajar. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan ukuran

tertentu dan bersifat kuantitatif (Uno, 2006: 94).

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

51

Menurut Kerlinger pengukuran adalah membandingkan sesuatu yang

diukur dengan alat ukurnya dan kemudian menerangkan angka menurut

sistem aturan tertentu (Purwanto, 2009: 1).

Menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran

subjektif dan bersifat kualitatif (Uno, 2006: 94).

Mengukur berarti membandingkan sesuatu dengan satu ukuran dengan

salah satu instrumen tertentu. Instrumen evaluasi hasil belajar yang disebut

juga alat penilaian yang akan digunakan, tergantung dari metode/teknik.

Evaluasi yang dipakai apakah teknik tes atau teknik bukan tes (non-tes), bila

menggunakan teknik tes maka alat penilaiannya berupa tes, sedangkan

teknik non-tes alat penilaiannya berupa macam-macam alat penilaian non-

tes (Dimyati & Mudjiono, 2002: 210).

Dalam penilaian menggunakan tes ada yang diberikan secara lisan

(menuntut jawaban secara lisan), ada tes tulisan (menuntut jawaban secara

tulisan), dan ada tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan).

Soal-soal tes ada yang disusun dalam bentuk objektif, dan ada juga yang

dalam bentuk isay atau uraian. Sedangkan bukan tes (non-tes) sebagai alat

penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri,

studi kasus, dll. Dengan evaluasi atau pengukuran itu kita dapat menentukan

hasil suatu rencana atau mengukur kemajuan suatu usaha dalam mencapai

tujuan yang diharapkan.

Pengukuran tes hasil belajar dilakukan oleh guru dengan memberikan

ulangan atau ujian pada periode-periode tertentu baik secara tes maupun

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

52

non-tes. Maksud dari pengukuran dan penilaian tersebut adalah untuk

mengetahui apakah guru dalam menyajikan bahan pelajaran telah berhasil

dengan baik atau belum, disamping itu juga untuk mengukur seberapa jauh

murid menangkap dan mengerti apa yang telah dipelajarinya.

Pada umumnya guru menggunakan evaluasi dengan ujian yang

bertujuan untuk mengukur dan menilai hasil belajar siswa. Sesungguhnya,

fungsi ujian tidaklah untuk itu saja. Ujian berfungsi sebagai alat mengetahui

efektivitas siswa belajar, efektivitas prosedur pengajaran oleh guru,

disamping memang berfungsi sebagai instrumen pengukuran dan penilaian

kemampuan siswa dalam mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan.

Evaluasi hasil belajar merupakan proses mulai dan menentukan objek

yang diukur, mengukurnya, mencapai hasil pengukuran,

mentransformasikan ke dalam nilai, dan mengambil keputusan lulus dan

tidaknya siswa, efektif dan tidaknya guru mengajar ataupun baik buruknya

interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar

tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan

ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis

penilaian sebagai berikut:

a. Tes Formatif

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa

pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran

tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tertentu. Hasil tes ini

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

53

dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan

tertentu dalam waktu tertentu.

b. Tes Sub Sumatif

Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap

siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes sub

sumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar

dan diperhitungkan dalam menentukan rapor.

c. Tes Sumatif

Tes ini diajarkan untuk mengukur daya serap siswa terhadap

bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu

semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk

menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam satu

periode belajar tertentu. Hasil tes sumatif ini dimanfaatkan untuk

kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran

mutu sekolah (Djamarah & Zain, 2006: 106-107).

Hasil tes ataupun ulangan tersebut pada dasarnya bertujuan

memberikan gambaran tentang keberhasilan proses belajar mengajar.

Keberhasilan itu dilihat dari segi keberhasilan proses dan keberhasilan

produk.

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil

belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai di tingkat mana prestasi

(hasil) belajar yang telah dicapai. Sehubungan dengan hal inilah

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

54

keberhasilan proses mengajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau

taraf. Tingkatan keberhasilan tersebut, adalah sebagai berikut:

1) Istimewa/maksimal: apabila seluruh bahan pelajaran yang

diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.

2) Baik sekali/optimal: apabila sebagian besar (76% s.d. 99%) bahan

pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

3) Baik/minimal: apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60%

s.d. 75% saja dikuasai oleh siswa.

4) Kurang: apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60%

dikuasai oleh siswa (Djamarah & Zain, 2006: 107).

Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran

dikatakan berhasil bila Tujuan Instruksional Khusus (TIK)-nya dapat

tercapai. Untuk mengetahui tercapai tidaknya TIK, guru perlu

mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan suatu bahan

kepada siswa. Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana

siswa telah menguasai Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang ingin

dicapai.

Fungsi penilaian formatif adalah untuk memberikan umpan

balik kepada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar

dan melaksanakan program remidial bagi siswa yang belum berhasil.

Yang menjadi tolok ukur bahwa suatu proses belajar mengajar

dianggap berhasil adalah hal-hal sebagai berikut:

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

55

a. Daya serap setiap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai

prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam Tujuan Pengajaran/Instruksional

Khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual

maupun kelompok (Djamarah & Zain, 2006: 106).

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

Keberhasilan dalam suatu proses belajar di kalangan peserta didik tidaklah

sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lain karena hal ini disebabkan

oleh berbagai faktor alternatif, antara lain faktor kematangan akibat kemajuan

umur kronologis, latar belakang pribadi masing-masing, sikap dan bakat terhadap

suatu bidang pelajaran, jenis mata pelajaran yang diberikan dll.

Hasil belajar bergantung pada apa yang dipelajari, bagaimana bahan

dipelajari, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar (Rusyan, dkk.

1989: 60). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi

dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor

yang ada dalam individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah

faktor yang ada di luar individu.

1. Faktor Intern

a. Faktor Jasmaniah

1) Faktor Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Proses belajar

seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu.

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

56

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan

kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu

mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, tidur, makan,

olah raga dan rekreasi (Slameto, 1991: 56).

2) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik

atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Cacat itu dapat

berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, patah

tangan, lumpuh, dan lain-lain. Jika hal ini terjadi pada siswa

hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau

diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi

pengaruh kecacatannya itu (Slameto, 1991: 151).

b. Fakttor Psikologis

Belajar pada hakekatnya adalah proses psikologis. Faktor

psikologis dipandang sebagai faktor dari dalam yang utama dalam

menentukan intensitas belajar seorang siswa. Guru sadar bahwa bahan

pelajaran yang diberikan tidak semuanya dapat diserap oleh siswa.

Siswa yang duduk dengan diam, tidak dapat dipastikan bahwa ia

memperhatikan semua pelajaran guru, bisa saja pandangan matanya

terarah pada persoalan lain bahkan dapat diartikan ia tidak mengerti

apa yang diajarkan guru. Oleh karena itu ada beberapa faktor

psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor tersebut adalah

sebagai berikut:

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

57

1) Inteligensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari 3 jenis yaitu

kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi

yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan

konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan

mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar pengaruhnya

terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang

mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil

daripada yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah

(Slameto, 1991: 151).

2) Perhatian

Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang

dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu subjek

(benda/hal) atau sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil

belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap

bahan yang dipelajarinya. Jika tidak maka timbul kebosanan

sehingga ia tidak lagi suka belajar (Slameto, 1991: 158).

3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar

pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang

dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

58

dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya

(Slameto, 1991: 59).

4) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan (Djamarah & Zain, 2002: 53). Bakat

diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas

tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan atau

latihan. Bakat diakui sebagai kemampuan bawaan sejak lahir yang

merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan. Bakat

diwariskan atau didapat dari pasangan suami-istri atau ayah-ibu,

akibat pertemuan ovum-sperma. Bakat dapat mempengaruhi tinggi

rendahnya prestasi belajar.

5) Motif

Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong

individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna

mencapai sesuatu tujuan (Suryabrata, 2007: 70).

Untuk dapat terlaksananya suatu kegiatan, pertama-tama

harus ada dorongan untuk melaksanakan kegiatan itu, dalam proses

belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa

agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif

untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan

melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar

(Slameto, 1991: 60). Untuk melakukan sesuatu harus ada motivasi.

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

59

Murid harus memiliki motivasi untuk mengikuti kegiatan belajar

yang berlangsung.

Menurut Slavin motivasi dapat mempengaruhi proses dan

hasil belajar dimana kondisi psikologis dapat mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik

tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar

motivasinya akan semakin besar kesuksesan, tampak gigih, giat

belajar untuk meningkatkan prestasi belajar (Djamarah & Zain,

2002: 62).

Penemuan-penemuan penelitian menunjukkan bahwa hasil

belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar

tinggi.

Menurut Maslow (menurut Frankdsen, 1961: 234) mengemukakan

motif-motif untuk belajar itu adalah:

a) Adanya kebutuhan fisik

b) Adanya kebutuhan rasa aman, bebas dari kekhawatiran

c) Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam

hubungan dengan orang lain

d) Adanya kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari

masyarakat

e) Sesuai dengan sifat untuk mengemukakan atau

mengetengahkan diri (Suryabrata, 2007: 237).

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

60

Suatu pendorong yang besar pengaruhnya dalam belajar anak

didik adalah cita-cita. Cita-cita merupakan pusat dari bermacam-

macam kebutuhan, artinya kebutuhan-kebutuhan biasanya

disentralisasikan di sekitar cita-cita itu sehingga dorongan tersebut

mampu memobilisasikan energi psikis untuk belajar.

6) Kesiapan

Kesiapan atau readiness menurut James Drever adalah

preparednes to respond or react. Kesediaan untuk memberi respon

atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar,

karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka

hasil belajarnya akan lebih baik (Slameto, 1991: 61).

c. Faktor Kelelahan

Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan

jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani

terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan

untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan

adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang.

Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari

jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Sehingga perlu

diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan (Slameto, 1991: 61).

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

61

2. Faktor Ekstern

a. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti guru, para staf administrasi,

dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.

Yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan

tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan

siswa. Misalnya kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba

kekurangan dan anak-anak penganggur akan sangat mempengaruhi

aktivitas belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan

kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau

meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimiliki.

Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan

belajar adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat

orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan

demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberikan

dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang

dicapai oleh siswa.

Demi kelancaran belajar serta kebersihan anak, perlu diusahakan

relasi (hubungan) yang baik di dalam keluarga tersebut. Hubungan

yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang,

disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk

menyukseskan belajar anak sendiri (Slameto, 1991: 64).

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

62

b. Lingkungan Non Sosial

Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan non-sosial adalah

gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan

letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang

digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan

tingkat keberhasilan siswa (Syah, 1995: 64).

Contoh: Kondisi rumah yang sempit dan berantakan serta

perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki sarana umum

untuk kegiatan remaja (seperti lapangan voli) akan mendorong siswa

untuk berkeliaran ke tempat-tempat yang sebenarnya tidak pantas

dikunjungi. Kondisi rumah dan kondisi perkampungan seperti itu jelas

berpengaruh buruk pada kegiatan belajar siswa.

Waktu belajar merupakan hal penting dalam belajar siswa

karena belajar yang dipaksa dalam waktu-waktu tertentu akan

mengganggu konsentrasi dalam belajar. Menurut seorang ahli bernama

J. Biggers (1980) berpendapat bahwa belajar pada pagi hari lebih

efektif dari pada belajar pada waktu-waktu lainnya. Namun, menurut

penelitian beberapa ahli learning style (gaya belajar), hasil belajar itu

tidak bergantung pada waktu secara mutlak, tetapi bergantung pada

pilihan waktu yang cocok dengan kesiapsiagaan siswa (Dunn, et.al.

1986; Syah, 1995: 64).

Dengan demikian waktu yang dipergunakan siswa untuk belajar

tidaklah terlalu penting dihiraukan melainkan kesiapan sistem memori

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

63

siswa dalam menyerap, mengelola, dan menyimpan item-item

informatif dan pengetahuan yang dipelajari siswa tersebut.

D. Metode Every One is A Teache Here

1. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara-cara yang berbeda

untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi

pembelajaran yang berbeda (Uno, 2006: 16). Kondisi pembelajaran adalah

faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil

pembelajaran. Hasil pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan

sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di

bawah kondisi yang berbeda (Uno, 2006: 16).

Pada dasarnya metode pembelajaran, kondisi pembelajaran dan

hasil pembelajaran itu dapat dimanipulasi oleh perancang pembelajaran.

Apabila suatu kondisi pembelajaran dalam suatu situasi dapat

dimanipulasi, maka ia berubah menjadi metode pembelajaran. Sebagai

contoh di sekolah A, guru mempunyai peluang untuk menggunakan

berbagai metode pembelajaran, sedangkan di sekolah B, hanya satu

metode yang mungkin digunakan. Dari contoh di atas yang termasuk

metode pembelajaran adalah di sekolah A, sedangkan di sekolah B

merupakan kondisi pembelajaran. Hasil pembelajaran biasanya berupa

hasil nyata dan hasil yang diinginkan.

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

64

Menurut Sadiman, dkk. (1986: 7) pembelajaran adalah usaha-

usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar

terjadi proses belajar dalam diri peserta didik (Warsito, 2008: 86). Inti dari

suatu pembelajaran adalah terjadi proses belajar dalam diri peserta didik.

Peran guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu siswa dengan

cara mengadakan pemilihan terhadap berbagai strategi pembelajaran yang

tepat dan efektif yang memungkinkan proses belajar siswa berlangsung

optimal. Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk

menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran

tertentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara

teratur yang digunakan untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan agar

tercapai sesuai dengan yang dikehendaki: cara kerja yang bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang

ditentukan (Departemen Pendidikan dan Nasional, 2007: 740). Sedangkan

strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai

sasaran khusus (Departemen Pendidikan dan Nasional,2007: 1092).

Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode

dapat juga diartikan dengan strategi. Strategi pembelajaran terdiri atas

seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan

kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu

peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Seorang guru

diharapkan memiliki kemampuan dalam memilih strategi apa yang dapat

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

65

digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran di kelasnya.

Sehingga tujuan yang telah ditulis dalam rencana pengajaran dapat

tercapai, seorang guru dituntut untuk menguasai metode yang akan

disampaikan kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Tujuan dipilihnya suatu metode adalah menjadikan proses dan

hasil belajar mengajar menjadi lebih baik, berdaya guna dan menimbulkan

kesadaran anak didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran agama (Islam)

melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar anak didik

secara mantap.

2. Kedudukan Metode

a) Metode sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik

Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati

peranan yang sangat penting. Tidak ada satu pun kegiatan

pembelajaran yang tidak menggunakan metode pengajaran.

Penggunaan metode yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan

sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar di

sekolah. Motivasi ekstrinsik menurut Sadiman A.M. (1988: 90)

adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya

perangsang dari luar.

b) Metode sebagai Strategi Pengajaran

Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik

terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru dalam kegiatan

belajar mengajar, menurut Roestiyah, N.K. (1989: 1), guru harus

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

66

memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan

efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah

untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik

penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian,

metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk

mencapai tujuan yang diharapkan.

c) Metode sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan

Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan

belajar mengajar akan dibawa. Guru tidak bisa membawa kegiatan

belajar mengajar menurut sekehendak hatiya dan mengabaikan tujuan

yang telah dirumuskan. Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak

akan tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan.

Salah satunya adalah komponen metode. Dengan memanfaatkan

metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran

(Djamarah & Zain, 2006: 72-75).

3. Metode Every One is A Teacher Here

Metode merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Antara metode dan

tujuan harus seimbang artinya metode harus menunjang pencapaian tujuan

pengajaran. Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam

menyampaikan materi/bahan pelajaran kepada siswa pada saat

berlangsungnya pengajaran.

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

67

Berbagai metode mengajar yang sering digunakan oleh para guru

dalam proses pembelajaran diantaranya yaitu metode ceramah, metode

tanya jawab, metode diskusi, metode resitasi, metode demonstrasi, metode

karya wisata, dll. termasuk salah satu diantaranya yaitu metode every one

is a teacher here.

Every one is a teacher here mengandung arti setiap siswa bisa

menjadi guru di sini. Metode ini merupakan strategi yang mudah untuk

mendapatkan partisipasi seluruh kelas dan pertanggung jawaban individu.

Strategi ini memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk bertindak sebagai

“guru” bagi siswa yang lain (Muttaqien, 2004: 196).

Metode every one is a teacher here yaitu metode yang dapat

digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat

disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada

berbagai mata pelajaran, khususnya pencapaian tujuan yaitu meliputi

aspek: kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa

masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya setelah

melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dll.

4. Fase-fase Metode Every One is A Teacher Here

Dalam metode every one is a teacher here ini terdapat 2 fase yaitu:

a) Guru Memberikan Tugas

Guru memberikan informasi tentang bahan/materi pelajaran

yang akan diajarkan untuk dibaca, dipelajari dan dipahami isinya

terlebih dahulu kepada peserta didik.

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

68

b) Murid Melaksanakan Tugas

Setelah murid selesai membaca, mempelajari dan memahami

bahan/materi yang diberikan oleh guru kemudian siswa akan

melaksanakan instruksi yang diberikan guru untuk melaksanakan

proses pembelajaran dengan menggunakan metode every one is a

teacher here dengan panduan dari guru.

5. Langkah-langkah Pelaksanaan Every One is A Teacher Here

Menurut Melvin L. Silberman (19963), langkah-langkah

pembelajaran melalui every one is a teacher here adalah sebagai berikut:

a) Langkah-langkah Pelaksanaan

1) Bagikan kartu indeks kepada tiap siswa, perintahkan siswa untuk

menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi belajar

yang tengah dipelajari di kelas (misalnya tugas membaca) atau

topik khusus yang ingin mereka diskusikan di kelas.

2) Kumpulkan kartu, kemudian kocoklah, dan bagikan satu-satu

kepada siswa. Perintahkan siswa untuk membaca dalam hati

pertanyaan atau topik pada kartu yang mereka terima dan pikirkan

jawabannya.

3) Tunjukkan beberapa siswa untuk membacakan kartu yang mereka

dapatkan dan memberikan jawabannya.

4) Setelah memberikan jawaban, perintahkan siswa lain untuk

memberi tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang

membacakan kartunya itu.

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

69

5) Lanjutkan prosedur ini bila waktunya memungkinkan (Muttaqien,

2004: 196-197).

b) Variasi Pelaksanaan

Selain langkah-langkah di atas dapat juga ditambah dengan variasi

untuk menarik perhatian serta motivasi siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode ini.

Adapun variasi itu adalah sebagai berikut:

1) Peganglah kartu-kartu yang telah anda kumpulkan. Buatlah sebuah

panel responden. Baca tiap kartu dan perintah untuk didiskusikan.

Gilirlah anggota panel sesering mungkin.

2) Perintahkan siswa untuk menuliskan pendapat/hasil pengamatan

mereka tentang materi pelajaran pada kartu. Perintahkan siswa lain

untuk mengungkapkan kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap

pendapat atau pengamatan tersebut (Muttaqien, 2004: 197).

6. Kelebihan dan Kelemahan Metode Every One Is a Teacher Here

a. Kelebihan

1) Mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa dalam

menjawab dan mengemukakan pendapat.

2) Merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan dan

terobosan baru dalam memecahkan masalah.

3) Dengan menjawab pertanyaan yang dibuat oleh temannya dapat

menarik dan memusatkan perhatian siswa yang lain sekalipun

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

70

ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk menjadi tegar dan

hilang kantuknya.

4) Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.

5) Menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara berpikir

ilmiah.

6) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

7) Siswa dapat menanyakan masalah-masalah yang belum ia pahami.

8) Saling tukar menukar informasi/wawasan.

b. Kelemahan

1) Membutuhkan pengetahuan dan kecekatan yang banyak dalam

mempersiapkan materi.

2) Sering membutuhkan waktu yang banyak, terutama apabila banyak

tanggapan dari siswa.

3) Suasana di kelas sering dikuasai oleh siswa-siswa yang suka

berbicara atau ingin menonjolkan diri.

4) Tidak semua pertanyaan yang dibuat oleh siswa bisa dijawab dan

dibahas bersama dalam kelas.

5) Siswa mendapat informasi yang terbatas dari guru karena guru dan

siswa membahas pertanyaan-pertanyaan yang dibaca dalam kelas.

6) Beberapa siswa masih minder dan grogi karena siswa dituntut

seolah-olah menjadi seorang guru yang sedang mengajar di kelas.

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

71

E. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqh

1. Fiqih sebagai Mata Pelajaran di MTs

Menurut ajaran agama Islam menuntut ilmu hukumnya wajib seperti

hadits:

(رواٍ هسلن )طلة العلن فزيضة على كل هسلن وهسلوة

Artinya: menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan

orang Islam perempuan (HR. Muslim).

Dari hadits di atas dapat diambil kesimpulan bahwa mencari ilmu itu

wajib hukumnya baik ilmu umum terlebih lagi ilmu agama. Hendaknya ilmu

agama ditanamkan sejak anak masih dalam kandungan ibu.

Setiap lembaga pendidikan yang di bawah naungan Departemen

Pendidikan Nasional (DIKNAS) maupun Departemen Agama (DEPAG)

wajib memberikan pendidikan agama sesuai dengan agama yang disahkan

oleh negara Indonesia.

Pendidikan agama wajib dipelajari oleh setiap siswa mulai dari Sekolah

Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) atau dari Madrasah

Ibtidaiyah (MI) sampai Madrasah Aliyah (MA). Lembaga pendidikan yang di

bawah naungan Departemen Agama (DEPAG) memberikan materi-materi

keagamaan yang lebih luas untuk diajarkan diantaranya adalah fiqih, Al-

Qur’an hadis, Sejarah Perkembangan Islam (SKI), aqidah akhlak, dan bahasa

Arab. Pada penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada mata pelajaran fiqih

dengan materi makanan halal dan haram dalam islam yang akan dilaksanakan

di Kelas VIII F MTs Negeri Parakan.

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

72

Peneliti menganggap perlunya materi tersebut dipelajari karena anak

seusia kelas VIII MTs masih rentan terhadap pergaulan lingkungan sekitar.

Dikalangan remaja banyak yang mengkonsumsi miras dan narkotika. Mereka

perlu mengetahui dan memahami makaman dan minuman yang layak dan

pantas untuk dikonsumsi sesuai dengan ajaran agama Islam agar tidak

terjerumus dalam lembah kemaksiatan. Didalam Al-Qur’an Allah berfirman

dalam surat Al-Ma'idah ayat 90:

يا يها الذيي اهٌىا اًوا الخوز والويسز واالًصاب واالسالم رجس هي عول الشيطا ى

(90: المائده )فاجتٌبىٍ لعلكن تفلحىى

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman

keras, berjudi, (berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak

panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah

(perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung, (Qs. Al-Ma’idah: 90)

a. Tujuan Pembelajaran Fiqih

Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan

suatu kegiatan (Djamarah & Zain, 2006: 41). Secara hierarki tujuan itu

bergerak dari yang rendah hingga yang tinggi, yaitu tujuan tujuan

instruksional atau tujuan pembelajaran, tujuan kurikuler atau tujuan

kurikulum, tujuan institusional, dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan

pembelajaran merupakan tujuan intermedier (antara), yang paling langsung

dalam kegiatan belajar mengajar di kelas (Djamarah & Zain, 2006: 41).

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

73

Jadi tujuan pembelajaran fiqih adalah suatu cita-cita atau harapan

yang ingin dicapai dari pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar pada

mata pelajaran fiqih.

Adapun tujuan pembelajaran fiqih di MTs Negeri Parakan Kelas

VIII yang menjadi fokus dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1) Agar siswa dapat menjelaskan makanan dan minuman halal.

2) Agar siswa mampu menjelaskan makanan dan minuman haram.

3) Agar siswa dapat mengetahui manfaat dan bahaya makanan dan

minuman yang halal dan haram.

4) Agar siswa mampu mengetahui binatang halal dan haram.

b. Mata Pelajaran Fiqih

Pelajaran fiqih merupakan mata pelajaran yang kajiannya sangat

luas, akan tetapi para pakar kurikulum sudah membuat kurikulum

pembelajaran fiqih untuk kelas VIII MTs dengan bijaksana dengan cara

membatasi beberapa pokok bahasan saja karena adanya jam pelajaran di

sekolah yang terbatas, untuk mengkaji ilmu fiqih secara luas.

Adapun materi pelajaran fiqih yang dikaji di kelas VIII MTs Negeri

Parakan Temanggung tahun ajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut:

1) Semester I

a) Sujud syukur dan sujud tilawah

b) Puasa

c) Zakat

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

74

2) Semester II

a) Infak harta di luar zakat

b) Haji dan umrah

c) Makanan halal dan haram dalam Islam

c. Standar Kompetensi

Penelitian pembelajaran fiqih kelas VIII MTs Negeri Parakan ini

dilakukan pada semester genap (II). Standar kompetensi untuk kelas

VIII MTs Negeri Parakan pada semeser genap tahun ajaran 2009/2010

yaitu sebagai berikut:

1) Memahami ketentuan pengeluaran harta di luar zakat.

2) Memahami hukum Islam tentang haji dan umroh.

3) Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman.

d. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar pada mata pelajaran fiqih semester genap

kelas VIII MTs Negeri Parakan Temanggung tahun ajaran 2009/2010

adalah sebagai berikut:

1) Memahami ketentuan pengeluaran harta di luar zakat

a) Siswa dapat menjelaskan ketentuan-ketentuan sedekah, hibah,

dan hadiah.

b) Siswa mampu mempraktikkan sedekah, hibah, dan hadiah.

2) Memahami hukum Islam tentang haji dan umroh

a) Siswa diharapkan mampu menjelaskan ketentuan ibadah haji

dan umrah.

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

75

b) Siswa diharapkan dapat menjelaskan macam-macam haji.

c) Siswa diharapkan dapat mempraktikkan tata cara ibadah haji

dan umrah.

3) Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman

a) Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman

halal.

b) Siswa mampu menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan

dan minuman halal.

c) Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman

haram.

d) Siswa mampu menjelaskan bahayanya mengonsumsi makanan

dan minuman haram.

e) Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan

haram dimakan.

Penelitian ini dilakukan di kelas VIII F MTsN Parakan pada

semester II dan peneliti mengambil materi tentang makanan halal

dan haram menurut hukum Islam sebagai bahan penelitian pada

pembelajaran fiqih dengan menerapkan metode every one is a

teacher here.

Dengan banyaknya makanan dan minuman yang beredar

dipasaran guru merasa khawatir apalagi akhir-akhir ini banyak

pedagang yang kurang memperhatikan dalam mengolah

makanannya, mereka selalu berpikir agar dagangannya laris dan

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

76

laku dipasaran tanpa memperhatikan proses pembuatan dan bahan-

bahan makanan yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu kita

harus mengingatkan kepada anak untuk berhati-hati dalam

membeli makanan dipasaran.

Pada proses pembelajaran fiqih di sekolah guru masih

cenderung menggunakan metode yang lama yaitu ceramah dan

siswa di tuntut untuk diam mendengarkan penjelasan dari guru.

Dengan menggunakan metode lama siswa merasa bosan,

penat, mengantuk dan masih merasa ketakutan untuk bertanya

tentang persoalan-persoalan yang sedang mereka hadapi maupun

menanggapi persoalan-persoalan yang ada dilingkungan mereka.

Metode every one is a teacher here memberikan kebebasan

kepada siswa untuk menanyakan persoalan-persoalan yang belum

mereka pahami dari materi yang telah dipelajari juga memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menanggapi problematika

lingkungan serta menanggapi pertanyaan dari siswa yang lain

apabila mereka kurang setuju.

Dengan adanya pertanyaan yang diajukan siswa lewat kartu

indeks guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap

materi yang diajarkan oleh guru dan persoalan-persoalan yang

sedang dihadapi oleh siswa dapat terungkap.

Dengan demikian guru dapat memberikan solusi yang terbaik

dan member penjelasan-penjelasan yang sesuai dengan

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

77

permasalahan yang dialami siswa. Selama proses pembelajaran

fiqih menggunakan metode every one is a teacher here siswa

terlihat bersemangat, aktif dan komunikatif sehingga suasana di

kelas tampak hidup.

Metode ini melatih siswa untuk lebih aktif, komunikatif,

bertanggung jawab dan berlatih menjadi seorang guru bagi teman-

temannya di kelas serta siswa mampu berpikir kritis dan ilmiyah.

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

78

BAB III

LAPORAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tentang MTsN Parakan dan Pelaksanaan Penelitian

1. Profil Mts Negeri Parakan

a. Letak Geografis Madrasah

Letak geografis sekolah akan mempunyai dampak terhadap

berlangsungnya proses belajar mengajar pada khususnya dan

perkembangan kepribadian siswa pada umumnya.

Sehubungan dengan hal itu MTs Negeri Parakan yang

beralamat di Mekar Sari Desa Mandisari Kecamatan Parakan 56254

Telp. (0293) 596316 Temanggung ini, kiranya termasuk salah satu

sekolah yang letaknya strategis/mudah terjangkau. Artinya sekolah ini

berada di kurang lebih 2 km di dekat ibu kota Parakan, selain letak

madrasah yang mudah dijangkau, transportasinya juga mudah

sehingga para guru, siswa maupun karyawan bisa datang ke sekolah

tepat waktu, mudah melakukan komunikasi mencari informasi serta

mencari semua kebutuhan-kebutuhan sekolah seperti, alat tulis,

seragam, kelengkapan atribut, foto copy dan kebutuhan-kebutuhan

lainnya.

Jika dilihat dari situasi lokasi madrasah sangat cocok untuk

pelaksanaan proses belajar mengajar, karena lokasi terletak sekitar 100

meter dari jalan utama menuju ibu kota kecamatan, sehingga udaranya

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

79

masih sejuk belum terkena polusi serta suasana yang tenang jauh dari

keramaian kendaraan.

Adapun lokasi MTs Negeri Parakan berbatasan dengan:

1) Arah Utara : Jalan Desa yang menghubungkan Mandisari

dengan kecamatan Bangsari.

2) Arah Selatan : Sungai Dahi dan Sawah

3) Arah Barat : Perkampungan Pondok

4) Arah Timur : Kebun dan Persawahan

Berkenaan dengan sekolah yang berada di bawah naungan

departemen agama (DEPAG) MTs Negeri Parakan berlokasi di

tengah-tengah lingkungan mayoritas beragama islam. Hal ini tentunya

akan ikut berperan memberikan sumbangan keberhasilan pendidikan

madrasah khususnya pendidikan agama Islam.

b. Visi dan Misi Madrasah

1) Visi

Tangguh aqidah, mapan ibadah, luhur pekerti dan sarat prestasi.

2) Misi

a) Menanamkan ketangguhan aqidah islamiyah.

b) Melatih tertib dalam beribadah.

c) Pembiasaan pekerti berlandaskan akhlakul karimah.

d) Bersaing sehat dalam prestasi.

e) Menanamkan kebanggaan identitas madrasah.

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

80

c. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Negeri Parakan Temanggung

Pada tahun 1967 di kota Parakan tepatnya di Jalan KH. Subchi

sudah ada lembaga pendidikan formal kejuruan yang mengkhususkan

pada bidang pendidikan dan calon guru agama Islam yang bernama

PGA NU, lembaga pendidikan ini di bawah naungan organisasi

masyarakat Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Wakil Cabang (MWC)

Parakan.

Dalam perjalanannya lembaga pendidikan ini pada tahun itu

juga (1967) Pengurus MWC NU Parakan secara ikhlas PGA

dinegerikan yang berarti secara penuh pengelolaannya diserahkan

kepada pemerintah di bawah Departemen Agama dengan nama

Pendidikan Guru Agama Islam Negeri 4 Tahun (PGAN 4 Tahun) dan

proses belajar mengajar pindah ke gedung KAMMI/KAPPI (sekarang

bernama Gedung Manunggal) di Jalan Kawedanan Parakan, gedung

tersebut merupakan pinjaman dari KODIM 0706 Temanggung.

Dengan adanya perubahan sistem pendidikan calon guru

Agama Islam, pada tahun 1969 PGAN 4 Tahun berubah menjadi

PGAN 6 Tahun, hal ini berlangsung hingga tahun 1978, sebab dengan

diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Agama (KMA) RI Nomor 16

Tahun 1978 tanggal 16 Maret 1978, PGAN 6 Tahun beralih fungsi

menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) dan Madrasah Aliyah

Negeri (MAN).

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

81

MTsN tetap menempati gedung KAMMI/KAPPI sedangkan

MAN menempati gedung baru di Kowangan Temanggung.

Alhamdulillah, pada tahun 1986 MTsN Parakan bisa pindah

dan menempati gedungnya sendiri yang berlokasi di Desa Mandisari

Parakan, yang pada awalnya hanya mempunyai 3 ruang kelas, karena

memang pada saat itu jumlah murid masih belum sebanyak saat ini.

Dalam perkembangannya, dari tahun ke tahun jumlah murid selalu

meningkat sehingga bisa seperti ini, dan semoga hal ini akan terus bisa

ditingkatkan baik dari segi kualitas mau pun kuantitasnya, sarana mau

pun prasarananya demi tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti

yang kita idam-idamkan.

Dalam perjalanannya, dari tahun 1978 hingga 2009 MTsN

Parakan telah dipimpin oleh 8 orang, yaitu H. Moh Yusuf, B.A.

(merangkap Kepala MAN, 1978-1979), Dr. H. Rahmat Rais (1979-

1988), Drs. H. Abdul Latif (1988-1991), H. Mugiyanto, B.A. (1991-

1997), H.Wasiri Abdullah Jusuf, B.A. (1997-2003), Drs. H. Sahruddin

Hasibuan ( 2003-2004), H.Tunut Irsyiyadi, S.Pd.i (2004-2005), dan

Drs.H.Sukron, M.Ag. (2005-sekarang).

Demikian sejarah singkat berdirinya MTsN Parakan ini

disusun semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan dan bagi

generasi penerus MTsN Parakan.

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

82

d. Management Madrasah

1) Kerjasama

Didasari betul oleh warga madrasah bahwa untuk

mencapai tujuan meningkatkan mutu madrasah harus terjalin

kerjasama yang sinergis dan semua komponen yang ada. Untuk

itu kerjasama tersebut selalu ditingkatkan, baik antar warga

madrasah, komite madrasah, maupun dengan komponen lain di

luar madrasah dengan tujuan meningkatkan mutu madrasah.

2) Keterbukaan

Partisipasi warga madrasah yang diwakili oleh kepala

madrasah, kepala urusan TU, para bendaharawan, dan para wakil

kepala madrasah, dengan komite madrasah yang terdiri dari orang

tua murid dan tokoh masyarakat yang perduli kepada dunia

pendidikan ikut berpartisipasi dalam menyusun, melaksanakan

dan mengelola sumber daya madrasah yang transparan dalam

pembicaraan pada forum rapat dinas, rapat pengurus komite

madrasah, rapat pleno anggota komite madrasah, dan lain-lain

3) Akuntabilitas

Semua program fisik dan non fisik

dipertanggungjawabkan pelaksanaan beserta administrasi

pendanaannya dalam bentuk laporan yang akan disampaikan

kepada orang tua murid melalui rapat pleno orang tua murid yang

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

83

difasilitasi oleh pengurus komite madrasah dan laporan

pertanggungjawaban lainnya kepada instansi/dinas terkait.

4) Sustainbilitas

Kesinambungan program merupakan suatu kebutuhan

yang dirumuskan secara berjenjang dengan pencapaian tujuan

jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Program

yang dijalankan diusahakan tidak terputus di tengah jalan atau di

akhir tahun pelajaran saja namun akan dilanjutkan pada tahun

berikutnya dengan sasaran yang lebih tinggi dan berkualitas.

5) Fleksibilitas

Dengan prinsip fleksibilitas, MTsN Parakan lebih leluasa

dalam mengolah, memanfaatkan, dan memberdayakan sumber

daya yang ada tanpa harus menunggu petunjuk dan arahan dari

atasan. Demikian juga dalam melaksanakan program dan

evaluasi, semua ikut bertanggungjawab akan keberhasilan

program tersebut sehingga tanpa menunggu monitoring dari

atasan, program-program yang telah direncanakan dapat

dilaksanakan sesuai dengan jadwal ditentukan dengan tanpa

melampaui wewenang dalam tugasnya masing-masing.

Semua program kegiatan yang telah dilaksanakan akan

dievaluasi kelemahan dan kelebihannya sebagai acuan dalam

menyusun/ melaksanakan program kegiatan berikutnya.

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

84

e. Keadaan Guru dan Karyawan

MTs Negeri Parakan mempunyai 5 orang sebagai tenaga

pendidik dengan status PNS dan guru tidak tetap (GTT). Sedangkan

MTs Negeri Parakan berjumlah 15 orang yang bersetatus PNS dan

pegawai tidak tetap (PTT).

Untuk mengetahui secara terperinci akan disajikan tabel (terlampir).

f. Keadaan Siswa

Keadaan siswa sangat mempengaruhi proses pembelajaran.

MTsN Parakan mempunyai jumlah keseluruhan siswa yang cukup

banyak mulai dari kelas I, kelas II dan kelas III yaitu 1060 siswa.

Untuk masing-masing kelasnya terdiri dari beberapa kelas. Adapun

daftar setiap kelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:

Tabel 1

Daftar Siswa MTs Negeri Parakan Tahun Ajaran 2009/2010

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam kegiatan

belajar mengajar sebab tujuan pembelajaran tidak akan tercapai

apabila tidak didukung oleh sarana dan prasarana.

Sarana dan prasarana MTsN Parakan akan disajikan dalam

tabel sebagai berikut:

NO KELAS JUMLAH

1. VII 387

2. VIII 341

3. IX 332

JUMLAH 1060

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

85

Tabel 2

Sarana dan Prasarana MTs Negeri Parakan

NO NAMA BANGUNAN UNIT LUAS KONDISI

1 Ruang Kepala 25 1575 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 42 Baik

3 Ruang Guru 1 42 Baik

4 Ruang Kelas 3 189 Baik

5 Ruang Keterampilan 1 120 Baik

6 Laboratorium IPA 1 100 Baik

7 Laboratorium Bahasa 1 160 Baik

8 Lab. Komputer 1 42 Baik

9 Ruang BP 1 28 Baik

10 Ruang OSIS 1 36 Baik

11 Perpustakaan 1 100 Baik

12 Km/Wc Guru Karyawan 6 18 Baik

13 Km/Wc Siswa 13 39 Baik

14 Gudang 1 30 Baik

15 Garasi 2 124 Baik

16 Koperasi 1 72 Baik

17 Aula/ Ruang Serbaguna 1 392 Baik

18 Pos Satpam 1 12 Baik

19 Ruang Media 1 105 Baik

20 Kantin

Baik

21 Ruang Penjaga

Baik

22 Masjid 1 100 Baik

Jumlah

h. Struktur Organisasi

MTs Negeri Parakan telah membentuk suatu struktur

organisasi yang bertujuan untuk mengelola segala bentuk kegiatan dan

aktivitas yang berada di lingkungan Madrasah. Adapun struktur

organisasi MTsN Parakan dapat dilihat dalam lembar lampiran.

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

86

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini merupakan suatu penelitian yang

akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru

yang bersangkutan. Penelitian tindakan kelas juga merupakan bentuk kajian

yang sistematis dan reflektif oleh guru untuk memperbaiki kondisi dan

meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian yang bersifat reflektif

maksudnya yaitu dalam proses penelitian peneliti bertindak sebagai pengamat

dan guru yang harus memecahkan permasalahan yang terjadi dalam kelas.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus, dalam setiap

siklusnya meliputi 4 tahap yaitu tahap perencanaan tindakan (planning),

penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan

hasil tindakan (observation and evaluation), dan refleksi (reflection).

Tujuan dalam Siklus I untuk mengetahui kondisi awal siswa terhadap

pembelajaran fiqih dengan standar kompetensi “Memahami hukum Islam

tentang makanan dan minuman dengan menerapkan metode every one is a

teacher here”. Setelah dilaksanakannya tahap refleksi pada proses

pelaksanaan siklus I, maka akan didapatkan permasalahan-permasalahan yang

muncul dalam kelas, sehingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu

dilakukan perencanaan tindakan ulang, penerapan tindakan ulang, observasi

dan evaluasi proses dan hasil tindakan ulang serta refleksi ulang pada siklus-

siklus berikutnya yaitu siklus II dan siklus III.

Siklus II bertujuan untuk meningkatkan perhatian dan motivasi siswa

dengan diterapkannya metode every one is a teacher here pada mata pelajaran

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

87

fiqih. Sedangkan siklus III bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan

perhatian, motivasi terutama peningkatan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran fiqih khususnya pada standar kompetensi dasar memahami

makanan dan minuman menurut hukum Islam.

1. Proses Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Dalam tahap perencanaan tindakan yang perlu dipersiapkan

adalah perencanaan yang benar-benar matang agar tujuan

pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai dengan hasil

yang memuaskan.

Pada tahap perencanaan tindakan ini langkah-langkah yang

dilakukan dalam menerapkan metode every one is a teacher here pada

pembelajaran fiqih adalah sebagai berikut:

1) Menyusun RPP pada KD menjelaskan jenis-jenis makanan dan

minuman yang halal serta menjelaskan manfaat mengkonsumsi

makanan dan minuman halal.

2) Menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan siswa.

3) Menyiapkan sumber belajar yang berupa buku panduan fiqih untuk

kelas VIII Madrasah Tsanawiyah.

4) Menyiapkan kartu indeks.

5) Melakukan skenario dengan menerapkan metode every one is a

teacher here dalam pembelajaran fiqih.

6) Melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran fiqih.

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

88

b. Penerapan Tindakan (Action)

Pada tahap penerapan tindakan ini guru melaksanakan metode

yang telah dipilih yaitu metode every one is a teacher here dalam

pembelajaran fiqih sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan

dengan matang. Dalam proses penerapan tindakan ini dibagi menjadi 3

tahap yaitu tahap pendahuluan, inti dan penutup. Adapun pelaksanaan

tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan ini guru dan siswa melakukan

tadarus juzama secara bersama-sama ± selama 5 menit. Kemudian

guru mengkondisikan siswa agar siswa mempersiapkan diri karena

proses pembelajaran akan segera dimulai. Setelah siswa siap untuk

mengikuti proses belajar mengajar kemudian guru memberikan

gambaran umum tentang metode every one is a teacher here,

memberikan tujuan dan manfaat metode tersebut serta memberikan

motivasi kepada siswa agar bersemangat dalam mengikuti

pelajaran yang akan dilaksanakan.

2) Inti

Pada tahap inti ini guru mulai menerapkan langkah-langkah

metode every one is a teacher here pada pembelajaran fiqih.

Langkah awal yang dilakukan dalam metode ini adalah semua

siswa ditugaskan untuk membaca buku mereka masing-masing

dengan tema memahami hukum Islam tentang makanan dan

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

89

minuman khususnya pada KD menjelaskan jenis-jenis makanan

dan minuman yang halal dan menjelaskan manfaat mengkonsumsi

makanan dan minuman halal.

Setelah mereka membaca materi, guru membagikan kartu

indeks kepada setiap siswa dengan tujuan agar setiap siswa

menuliskan 2 buah pertanyaan/permasalahan yang belum mereka

ketahui seputar materi yang telah dibaca. Kemudian guru memutar

kartu-kartu indeks tersebut dengan cara hitungan, guru menunjuk

beberapa siswa untuk membaca kartu indeks yang mereka dapat di

depan kelas beserta jawaban dan keterangannya layaknya seorang

guru yang sedang mengajar siswanya dilanjutkan dengan

tanggapan-tanggapan dari beberapa siswa lain sehingga muncullah

sebuah diskusi kecil.

3) Penutup

Pada tahap penutup guru memberikan kesimpulan terhadap

hasil diskusi yang telah dilaksanakan. Guru membagikan instrumen

kepada siswa yang berupa tes tertulis untuk mengetahui

keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran fiqih

menggunakan metode every one is a teacher here. Selanjutnya

guru bersama-sama siswa melakukan refleksi terhadap

pembelajaran dengan membagikan instrumen kepada siswa yang

berisi beberapa pertanyaan tentang kesulitan-kesulitan yang

dialami siswa pada saat mengikuti proses belajar mengajar, kritik

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

90

dan saran terhadap pembelajaran fiqih melalui metode every one is

a teacher here.

c. Observasi dan Evaluasi Proses dan Hasil Tindakan (Observation and

Evaluation)

Pada tahap observasi dan evaluasi proses dan hasil tindakan,

guru mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan setiap

siswa dengan dibantu oleh seorang guru. Dalam tahap ini observasi

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perhatian dan perubahan

sikap siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar yang

sedang berlangsung.

Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil dari

proses kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan, baik secara

individual maupun klasikal. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara

observasi langsung, wawancara, dan menggunakan instrumen.

Dalam melakukan observasi, guru mencatat perubahan sikap

dan aktivitas siswa saat mengikuti proses kegiatan belajar mengajar

dengan cara menggunakan lembar observasi untuk siswa. Sedangkan

dalam melakukan evaluasi guru memberikan kesimpulan terhadap

hasil diskusi, memberikan instrumen yang berupa tes tertulis atau yang

biasa disebut dengan tes formatif yang selanjutnya digunakan untuk

pengambilan data dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa

dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

91

instrumen yang berisi tentang tanggapan, kesulitan, kritik dan saran

siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

Proses dalam tahap ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan

karena pada tahap ini akan menjadi bahan acuan pada pelaksanaan

siklus berikutnya yaitu siklus II.

d. Refleksi (Reflecting)

Tahap refleksi dapat dilihat dari hasil tes, lembar observasi dan

instrumen yang telah disediakan. Jika hasilnya belum memenuhi

standar kriteria ketuntasan belajar yang ingin dicapai, maka guru perlu

mengadakan perbaikan dari kekurangan/kelemahan yang terjadi.

Adapun kekurangan/kelemahan itu misalnya ada beberapa siswa

yang terlihat kurang aktif dan beberapa siswa yang belum bisa

mengikuti proses jalannya pembelajaran dengan menggunakan metode

every one is a teacher here, maka dapat digunakan sebagai bahan

perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu pada siklus II. Hal-hal yang

positif yang terdapat dalam siklus I harus dipertahankan dan

ditingkatkan dalam siklus II.

Dari hasil evaluasi yang bisa dijadikan dasar perbaikan pada

siklus II adalah adanya ketelitian dalam observasi, mengembangkan

skenario metode yang dipilih agar siswa lebih bersemangat dan

termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran, memberikan

perhatian kepada semua siswa khususnya pada siswa yang sedang

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

92

memberikan penjelasan di depan kelas ataupun siswa yang sedang

mengemukakan gagasan.

Karena dalam siklus I masih terdapat kekurangan maka guru

akan menindaklanjutinya dengan melakukan perbaikan pada siklus II

agar tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai

dengan baik.

2. Proses Pelaksanaan Siklus II

Dengan mempertimbangkan refleksi yang diadakan pada siklus I

maka guru harus memiliki strategi dan variasi metode yang dipilih pada

pelaksanaan siklus II. Proses pelaksanaan pada siklus II dibagi menjadi 4

tahap yaitu tahap perencanaan tindakan, penerapan tindakan, observasi dan

evaluasi proses dan hasil tindakan dan refleksi. Adapun proses

pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II merupakan

perbaikan dari perencanaan tindakan dalam siklus I. Jadi dalam

pelaksanaan perencanaan tindakan pada siklus II ini harus lebih baik

dibandingkan dengan perencanaan tindakan yang dilaksanakan pada

siklus I. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam perbaikan

perencanaan tindakan ini adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan RPP pada KD selanjutnya yaitu menjelaskan jenis-

jenis makanan dan minuman haram serta menjelaskan bahayanya

mengkonsumsi makanan dan minuman haram.

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

93

2) Menyusun perbaikan instrumen penelitian untuk guru dan siswa.

3) Menyiapkan sumber belajar yang berupa buku panduan fiqih untuk

kelas VIII Madrasah Tsanawiyah.

4) Menyiapkan kartu indeks.

5) Melakukan perbaikan dan variasi skenario penggunaan metode

every one is a teacher here pada pembelajaran fiqih.

6) Memperbanyak sharing/bertukar pikiran dengan guru-guru lain.

b. Penerapan Tindakan (Action)

Penerapan tindakan pada siklus II merupakan perbaikan

penerapan tindakan dari Siklus I yaitu dengan memperbaiki kesalahan-

kesalahan dan hal-hal yang menjadi penghambat dalam proses

pembelajaran fiqih menggunakan metode every one is a teacher here.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperhatikan lembar observasi

untuk guru dan siswa, lembar instrument siswa yang berisi tanggapan,

kritik dan saran terhadap proses jalannya pembelajaran.

Guru berusaha memperbaiki dan menggunakan variasi metode

every one is a teacher here dengan tujuan agar siswa tidak merasa

jenuh dan tetap bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran

sehingga tujuan yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik.

Proses penerapan tindakan ini dibagi menjadi 3 tahap. Pelaksanaan

tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

94

1) Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan guru dan siswa melakukan tadarus

juz’ama secara bersama ± 5 menit. Kemudian guru

mengkondisikan siswa agar mempersiapkan diri untuk mengikuti

proses pembelajaran dengan cara guru mengucapkan salam,

menanyakan kabar dan mengabsen siswa.

Guru memberikan pengarahan tentang prosedur metode every

one is a teacher here dengan menambahkan variasi-variasi di

dalamnya. Guru juga memberikan beberapa pertanyaan seputar

tentang materi pelajaran pada minggu lalu dengan tujuan untuk

membuka kembali memory siswa dan mengetahui kemampuan

daya ingat dan kefahaman siswa terhadap materi yang telah

diberikan. Untuk menambah semangat dan rasa percaya diri siswa

guru memberikan beberapa arahan dan kata-kata mutiara.

2) Inti

Pada tahap inti ini guru lebih menekankan pada perbaikan-

perbaikan dalam proses pelaksanaan siklus I yaitu pendalaman

belajar fiqih dengan pokok bahasan “Makanan halal dan haram

dalam hukum Islam” dengan kompetensi dasar menjelaskan jenis-

jenis makanan dan minuman haram dan menjelaskan bahayanya

mengkonsumsi makanan dan minuman haram dengan

menggunakan metode every one is a teacher here.

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

95

Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak siswa untuk

membaca basmalah bersama-sama, guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk membaca kembali materi yang sudah dibaca di

rumah ± selama 5 menit, kemudian guru membagikan kartu indeks

pada masing-masing siswa agar siswa menuliskan 2 buah

pertanyaan dalam kartu indeks tersebut. Salah satu siswa

mengumpulkan kartu indeks dan memberikannya kepada guru

kemudian guru mengocoknya dan mengambil beberapa kartu, guru

menunjuk beberapa siswa untuk membaca isi dan menjawab serta

penjelasannya di depan kelas layaknya seorang guru yang sedang

mengajar.

Siswa yang lain ikut berpartisipasi dengan memberikan

tanggapan/pendapat yang berbeda sehingga muncullah sebuah

diskusi dalam kelas. Dari dalam diskusi inilah sedikit demi sedikit

siswa mulai memahami tentang tujuan adanya penggunaan metode

every one is a teacher here.

3) Penutup

Pada tahap penutup guru menunjuk seorang siswa untuk

memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah dibahas

bersama, sedangkan guru hanya menggaris bawahi dan meluruskan

beberapa pendapat yang kurang pas/agak menyimpang dari

kandungan materi. Pada tahap ini guru memberikan evaluaasi

kepada siswa menggunakan instrumen untuk siswa yang berupa tes

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

96

tertulis. Siswa, guru dan observator mengisi lembar instrumen yang

berisi tentang tanggapan, kritik dan saran terhadap proses

pembelajaran fiqih menggunakan metode every one is a teacher

here.

c. Observasi dan Evaluasi Proses dan Hasil Tindakan (Observation and

Evaluation)

Observasi (obsevation) dalam penelitian ini digunakan untuk

mengamati perhatian, perubahan aktivitas, sikap dan kreativitas siswa

dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Sedangkan evaluasi

digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa secara

langsung menggunakan lembar observasi/instrumen yang bisa dibuat

catatan pada siklus II.

Observasi dilakukan pada siswa yang mempunyai daya pikir

rendah, sedang dan tinggi, serta ketrampilan dan keberanian siswa

dalam mengemukakan pendapatnya yaitu melalui observasi langsung,

wawancara langsung, lembar observasi siswa dan lembar instrumen

dengan tujuan agar kelemahan, kekurangan dan hambatan yang terjadi

pada siklus ini tidak terulang lagi pada siklus-siklus berikutnya.

Observasi dapat dilakukan dengan pengamatan, wawancara dan

lembar observasi. Dalam observasi pengambilan data dilakukan secara

langsung terhadap semua tindakan dan perubahan-perubahan yang

terjadi pada siklus II. Observasi melalui lembar observasi digunakan

sebagai evaluasi/intruspeksi terhadap penggunaan metode yang dipilih.

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

97

Evaluasi dilakukan dengan membagikan instrumen kepada

siswa yang berisi tes tertulis yang digunakan sebagai acuan/tolok ukur

peningkatan hasil belajar siswa. Sedangkan evaluasi melalui lembar

instrumen digunakan untuk mengetahui tanggapan dan keluhan-

keluhan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, keefektifan dan

ketepatan mengenai proses pembelajaran fiqih menggunakan metode

every one is a teacher here.

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi pada siklus II bertujuan untuk membuat kesimpulan

dari prosedur pelaksanaan kegiatan dan perubahan tindakan siswa yang

terjadi selama kegiatan belajar mengajar dalam proses pelaksanaan

siklus II. Dengan adanya refleksi guru dapat mengetahui ada/tidaknya

peningkatan dan perubahan sikap siswa terhadap kegiatan yang telah

dilaksanakan.

Pada siklus II ini siswa mengalami peningkatan dan kemajuan

dalam belajar. Misalnya siswa bisa mengikuti prosedur metode yang

diajarkan, siswa mulai tertarik dan tertantang dirinya untuk ikut aktif

dan berpartisipasi dengan mencoba mengemukakan beberapa ide-ide

yang dimilikinya, mereka juga menyimak pendapat-pendapat dari

temannya kemudian mereka menanggapinya dengan positif.

Instrumen yang diberikan oleh guru yang berupa tes tertulis juga

dapat dikerjakan dengan baik walaupun tidak semua soal yang

diberikan bisa dijawab semua dengan benar. Akan tetapi ada beberapa

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

98

siswa yang masih ragu, minder dan malu untuk berbicara,

mengemukakan pendapatnya dan memberikan penjelasan di depan

kelas. Ada juga beberapa siswa yang belum membaca materi yang

telah ditugaskan guru untuk dibaca di rumah.

Dengan demikian maka peneliti perlu menindaklanjuti

kekurangan yang terjadi pada siklus II dan mempertahankan hal-hal

yang positif serta memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi

dalam siklus II pada proses siklus selanjutnya yaitu siklus III.

3. Proses Pelaksanaan Siklus III

Tahap refleksi pada siklus II memberikan gambaran/evaluasi

terhadap jalannya proses pelaksanaan siklus III. Dengan demikian guru

dapat mengetahui kekurangan dan kendala yang terjadi. Pada proses

pelaksanaan siklus III ini guru berusaha memperbaiki kekurangan dan

mengatasi kendala tersebut dengan tujuan agar hasil belajar fiqih dengan

materi makanan halal dan haram dalam hukum Islam melalui metode

every one is a teacher here dapat meningkat. Adapun proses pelaksanaan

siklus III terdiri dari 4 tahap yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Perencanaan tindakan pada siklus III harus lebih baik dan lebih

mengarah pada kesempurnaan tujuan yang direncanakan dibandingkan

dengan siklus I dan II, langkah-langkah yang perlu direncanakan pada

siklus III adalah sebagai berikut:

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

99

1) Menyiapkan RPP pada KD menjelaskan jenis-jenis binatang yang

halal dan haram.

2) Menyusun perbaikan instrumen siswa yang berupa tes tertulis.

3) Menyiapkan sumber belajar yang berupa buku panduan fiqih untuk

kelas VIII Madrasah Tsanawiyah.

4) Menyiapkan kartu indeks.

5) Melakukan perbaikan dan variasi skenario penggunaan metode

every one is a teacher here pada pembelajaran fiqih.

6) Melaksanakan kolaborasi dengan teman sejawat/guru lain dengan

cara saling bertukar pikiran. Dengan demikian variasi dalam

pembelajaran akan lebih banyak karena pengalaman yang didapat

dari teman sejawat tentang pembelajaran lebih banyak.

b. Penerapan Tindakan (Action)

Penerapan tindakan pada siklus III ini merupakan perbaikan dan

penyempurnaan dari penerapan tindakan siklus II, yaitu memperbaiki

kesalahan-kesalahan dan hal-hal yang dapat menghambat dalam proses

pelaksanaan penerapan tindakan dalam pembelajaran fiqih

menggunakan metode every one is a teacher here. Tanggapan, saran

dan kritik yang diberikan oleh siswa dan teman sejawat pada siklus II

digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan pembelajaran pada

siklus III.

Adapun pelaksanaan penerapan tindakan tersebut adalah sebagai

berikut:

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

100

1) Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan guru dan siswa tadarus bersama-

sama karena tadarus bersama merupakan rutinitas yang sudah

menjadi program madrasah yang dilakukan siswa dan guru

sebelum melaksanakan KBM pada jam pertama. Kemudian guru

berusaha mengkondisikan siswa dengan menanyakan kabar siswa

dan membaca daftar hadir siswa. Guru memberikan beberapa

pertanyaan seputar materi yang telah dipelajari pada pertemuan

yang lalu, beberapa kata mutiara yang diberikan oleh guru menjadi

pemacu semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Siswa juga diarahkan untuk lebih berkonsentrasi dan bersungguh-

sungguh dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran.

2) Inti

Inti dari tujuan pembelajaran pada siklus III adalah

penekanan terhadap perbaikan dan penyempurnaan dari siklus II

yaitu menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan haram

dimakan serta pendalaman materi-materi yang telah diajarkan pada

minggu-minggu yang lalu. Karena guru sudah memberikan tugas

kepada siswa untuk mempelajari materi di rumah, maka guru

langsung membagikan kartu indeks kepada masing-masing siswa.

Setelah siswa mengisi kartu indeks dengan dua buah

pertanyaan tentang persoalan yang belum ia ketahui kemudian

perwakilan dari siswa mengumpulkan kartu indeks dan

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

101

memberikannya kepada guru. Guru mengocok kartu indeks

tersebut dan membagikannya kembali kepada siswa untuk dibaca

dan memikirkan jawabannya dalam hati. Kemudian guru

memanggil beberapa siswa satu per satu secara acak untuk maju ke

depan kelas. Siswa yang maju ke depan membaca isi kartu indeks

kemudian menjawab dan memberikan keterangan/penjelasan atas

pertanyaan yang dibuat oleh temannya yang tertulis dalam kartu

indeks layaknya seorang guru yang sedang mengajar.

Siswa yang lain tidak mau tinggal diam. Dengan semangat

dan antusias yang tinggi mereka mendengarkan penjelasan dari

teman dan menanggapinya dengan baik. Apabila mereka kurang

sependapat, mereka menambahkan keterangan dengan argumen

yang ia miliki. Setelah guru menganggap diskusi cukup, guru

memberikan tawaran kepada siswa untuk memberikan kesimpulan

terhadap hasil materi yang telah dipelajari bersama. Beberapa

siswa mengangkat tangannya untuk maju ke depan guna

memberikan kesimpulan. Karena terbatasnya waktu guru

memberikan kesempatan kepada 2 siswa untuk memberikan

kesimpulan tersebut di depan kelas.

3) Penutup

Pada tahap penutup guru, pengamat dan siswa melakukan

refleksi bersama-sama terhadap proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Pada tahap ini guru memberikan kesimpulan

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

102

terhadap materi makanan halal dan haram dalam Islam melalui

metode every one is a teacher here dari siklus I sampai siklus III

dengan tujuan agar siswa mengambil intisarinya sehingga dapat

mengerjakan soal-soal dan dapat dipraktekkan dalam kehidupan

sehari-hari. Pada ahir kegiatan siswa mengerjakan soal-soal tes dan

mengisi lembar instrumen yang telah disiapkan oleh guru.

c. Observasi dan Evaluasi Proses dan Hasil Tindakan (Observation and

Evaluation)

Observasi dalam siklus III digunakan untuk mengetahui

peningkatan perhatian, motivasi siswa dan pemunculan ketrampilan

kerjasama siswa dalam membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan

dan berdiskusi dalam proses pembelajaran sedangkan evaluasi

digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran fiqih menggunakan metode every one is a teacher here.

Observasi dilakukan pada siswa yang aktif, tidak aktif serta pada

siswa yang mempunyai kemampuan daya pikir rendah, sedang dan

tinggi dengan menggunakan observasi langsung, wawancara langsung

dan menggunakan lembar observasi baik lembar observasi untuk siswa

dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang dicapai dan

mengetahui sikap dan perubahan siswa yang terjadi pada siklus III. Hal

tersebut digunakan untuk menyusun data.

Observasi melalui lembar instrumen digunakan sebagai

refleksi/evaluasi untuk mengetahui tanggapan dari siswa tentang

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

103

keefektifan dan ketepatan penggunaan metode every one is a teacher

here dalam pembelajaran dengan materi makanan halal dan haram

dalam Islam sedangkan lembar observasi untuk guru digunakan untuk

mengetahui sikap dan kreativitas guru dalam menerapkan metode yang

telah digunakan dalam mengajar.

Evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar fiqih siswa

pada siklus III menggunakan tes tertulis yang telah disediakan oleh

guru. Evaluasi juga digunakan untuk mengetahui perubahan dan sikap

siswa selama proses pembelajaran berlangsung serta untuk mengetahui

kelemahan dan kelebihan penerapan metode every one is a teacher

here pada mata pelajaran fiqih.

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi ini bertujuan untuk menyusun kesimpulan dari proses

tindakan dan perubahan sikap siswa selama proses kegiatan

pembelajaran pada siklus III. Dengan adanya refleksi guru dapat

mengetahui adanya peningkatan perhatian, motivasi serta peningkatan

hasil belajar siswa terhadap pembelajaran fiqih dengan materi binatang

yang halal dan haram dimakan khususnya dan makanan halal dan

haram pada umumnya.

Pada siklus III siswa mengalami peningkatan dibandingkan

dengan siklus-siklus sebelumnya, tujuan pada siklus ini sudah

mengacu pada tujuan yang telah direncanakan oleh peneliti, hal

tersebut terlihat dari hasil tes yang diberikan oleh guru kepada siswa

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

104

serta antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang sedang

berlangsung. Siswa terlihat lebih aktif dan komunikatif. Kebanyakan

siswa sudah bisa menyesuaikan dengan penggunaan metode yang telah

diterapkan.

Pada siklus III peneliti menganggap bahwa proses pelaksanaan

tindakan sudah lebih baik dibandingkan dengan siklus-siklus

sebelumnya yaitu siklus I dan siklus II. Proses pelaksanaan siklus III

sudah mengacu pada tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Dengan demikian peneliti tidak memerlukan perbaikan lagi pada siklus

berikutnya.

Adapun data nilai sebelum dan setelah diberi tindakan adalah

sebagai berikut:

a. Daftar Nilai Sebelum Diberi Tindakan

Tabel 3

Data Nilai Sebelum Diberi Tindakan

NO NAMA NILAI KETERANGAN

T TT

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ahmad Wakhidin K.A.

Alfi Nur Kh.

Alfiyah

Andi Setiawan

Aprilia Ghifari F.N.

Ari Widiyanto

Aroisy Romadhon

Asyifa Lana Kh.

Citra Yama S.

Dian Wiyasih

Egib Indrayanto

8,7

7,4

9,1

7,2

8,8

7,1

7,3

8,2

7,4

8,5

7,8

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

105

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

Ellyana Bhekti S.

Haekal Kamaluddin S.

Inayatul Hidayah

Jazilatul Atiyah

Khoeriyati

Layinah Nur A.

Lisfiyani Indarti

Ludvi Ariyanto

M. Abram A.

M. Sofi Khoirul A.

M. Wildan Agusta

Mei Rista R.

M. Rafi U.F.

M. Roqi Azbar

Nofia Sofiani

Nurul Hidayah

Ratri Ginanjar P.

Riyan Budi U.

Rofi’atul

Safitri Nur W.

Shofia Ratri S.

Singgih Santoso

Tadjus Sobirin

Zaenal Makhasin

8,3

8,5

8,4

8,6

8.4

8.5

9,4

7,9

6,8

9,0

6,4

8,7

8,0

9,3

8,7

8,1

8,0

5,7

7,8

8,1

9,0

6,5

7,3

7,9

Jumlah 280,8 25 10

Jumlah Skor 280,8

Jumlah Skor Maksimal 350

Rata-rata Skor tercapai 8,0

Keterangan:

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa : 35

Jumlah siswa yang tuntas : 25

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

106

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 10

Klasikal : Belum Tuntas

Tabel 4

Rekapitulasi Hasil Nilai Sebelum Diberi Tindakan

NO URAIAN HASIL

1.

2.

3.

Nilai rata-rata sebelum dilakukan tindakan

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Prosentase ketuntasan belajar klasikal

8,02

25

71,4

b. Daftar Nilai Setelah Diberi Tindakan

Tabel 5

Hasil Nilai Setelah Diberi Tindakan

NO NAMA NILAI KETERANGAN

T TT

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

Ahmad Wakhidin K.A.

Alfi Nur Kh.

Alfiyah

Andi Setiawan

Aprilia Ghifari F.N.

Ari Widiyanto

Aroisy Romadhon

Asyifa Lana Kh.

Citra Yama S.

Dian Wiyasih

Egib Indrayanto

Ellyana Bhekti S.

Haekal Kamaluddin S.

Inayatul Hidayah

Jazilatul Atiyah

Khoeriyati

Layinah Nur A.

Lisfiyani Indarti

Ludvi Ariyanto

8

9

8,3

9,3

9,3

7,6

7,6

7,6

9,3

8,3

9

8,3

8,6

8,6

8,6

7

8,3

8

8

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

107

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

M. Abram A.

M. Sofi Khoirul A.

M. Wildan Agusta

Mei Rista R.

M. Rafi U.F.

M. Roqi Azbar

Nofia Sofiani

Nurul Hidayah

Ratri Ginanjar P.

Riyan Budi U.

Rofi’atul

Safitri Nur W.

Shofia Ratri S.

Singgih Santoso

Tadjus Sobirin

Zaenal Makhasin

6,6

7,6

8

8

7

9,6

8,6

9

9,3

9

8,3

9

9

7,3

7,6

6,3

Jumlah 288,9 30 5

Jumlah Skor 288,9

Jumlah Skor Maksimal 350

Rata-rata Skor tercapai 8,2

Keterangan:

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa : 35

Jumlah siswa yang tuntas : 30

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 5

Klasikal : Tuntas

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

108

Tabel 6

Rekapitulasi Hasil Nilai Setelah Diberi Tindakan

NO URAIAN HASIL

1.

2.

3.

Nilai rata-rata sebelum dilakukan tindakan

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Prosentase ketuntasan belajar klasikal

8,2

30

85,7

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata setelah diberi

tindakan mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 8,0 menjadi 8,2. Peneliti

perlu memberikan tindakan karena menganggap bahwa ketuntasan belajar

secara klasikal belum dikatakan tuntas karena belum memenuhi standar

ketuntasan belajar yang direncanakan yaitu ≥ 85%. Peneliti akan

memberhentikan tindakan apabila ketuntasan belajar secara klasikal sudah

mencapai ≥ 85%.

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

109

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui catatan observasi dan hasil

evaluasi yang dilakukan sejak awal penelitian sampai dengan siklus III bersama

dengan mitra kolaborasi. Catatan observasi digunakan untuk mengetahui

peningkatan aktivitas siswa dan pemunculan ketrampilan kooperatif dalam proses

pembelajaran menggunakan metode every one is a teacher here. Sedangkan

evaluasi menggunakan tes formatif digunakan untuk mengukur peningkatan hasil

belajar siswa pada pembelajaran fiqih tentang makanan halal dan haram menurut

hukum Islam.

Data hasil observasi pembelajaran dianalisa bersama mitra kolaborasi,

kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru.

Sedangkan hasil evaluasi (hasil belajar siswa) melalui tes formatif dianalisis

berdasarkan ketentuan atau standar ketuntasan belajar siswa. Evaluasi

menggunakan tes formatif ini untuk mengukur, memperbaiki dan mengetahui

gambaran tentang daya serap siswa terhadap proses belajar mengajar.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan kolaborasi dengan guru

kelas yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian

berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian ini bisa terkontrol

sekaligus menjaga kevalidan hasil penelitian.

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

110

A. Analisa Data Penelitian Setiap Siklus

Penelitian tindakan kelas dengan alur atau tahapan (perencanaan

tindakan, penerapaan tindakan, observasi dan evaluasi proses dan hasil

tindakan serta refleksi) disajikan dalam tiga siklus sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Tahap Perencaan Tindakan (Planning)

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku paket

fiqih sebagai bahan materi pembelajaran, instrumen untuk siswa yang

berupa tes formatif sebanyak 10 soal, lembar observasi, kartu indeks,

dan alat-alat pengajar lainnya yang dapat mendukung proses

pembelajaran.

b. Tahap Penerapan Tindakan (Action)

Penelitian tindakan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 17

Februari 2010 di kelas VIII F MTsN Parakan dengan jumlah 35 siswa

terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

Dalam menerapkan metode every one is a teacher here sebagai

metode baru dalam pembelajaran fiqih khususnya dalam materi

makanan halal dan haram dalam Islam, guru memberikan gambaran

tentang pelaksanaan prosedur metode every one is a teacher here

dengan menentukan kompetensi dasar yang terdapat dalam pokok

materi, kemudian guru membagikan kartu indeks kepada siswa dan

memutar kartu indeks tersebut dengan cara hitungan.

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

111

Setelah kartu indeks terisi pertanyaan, guru menunjuk beberapa

siswa untuk membaca dan menjawab pertanyaan dari kartu indeks,

kemudian beberapa siswa menanggapinya. Dengan adanya tanggapan

dari siswa lain maka munculah sebuah diskusi kecil. Setelah diskusi

selesai guru memberikan kesimpulan terhadap hasil diskusi.

Pada akhir proses pembelajaran guru memberikan evaluasi

kepada siswa yang berupa tes formatif I untuk mengetahui daya serap

siswa dan mengukur keberhasilan belajar siswa terhadap materi yang

telah diajarkan. Adapun data hasil tes formatif pada siklus I adalah

sebagai berikut :

Tabel 7

Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I

NO NAMA RESPONDEN NILAI KETERANGAN

T TT

1 Akhmad Wakhidin K.A. 6 √

2 Alfi Nur K. 8 √

3 Alfiyah 7 √

4 Andi Setiawan 8 √

5 Aprilia Ghifari F.N. 8 √

6 Ari Widiyanto 6 √

7 Aroisy Romadhon 7 √

8 Asyifa Lana K. 8 √

9 Citra Yama S. 8 √

10 Diany Wiyasih 7 √

11 Egip Indrayanto 8 √

12 Elliyana Bhekti S. 9 √

13 Haekal Kamaluddin S. 8 √

14 Inayatul Hidayah 8 √

15 Jazilatul Atiyah 7 √

16 Khoeriyati 6 √

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

112

17 Layinah Nur A. 8 √

18 Lisfiyani Indarti 8 √

19 Ludvi Ariyanto 7 √

20 M. Abram Andriano 6 √

21 M. Sofi Khoirul A. 6 √

22 M. Wildan Agusta 8 √

23 Mei Rista R. 8 √

24 Muhammad Rafi U. F. 8 √

25 Muhammad Roqi A. 9 √

26 Nofia Sofiani 8 √

27 Nurul Hidayah 8 √

28 Ratri Ginanjar P. 9 √

29 Riyan Budi U. 7 √

30 Rofi’aul 6 √

31 Sfitri Nur H, 8 √

32 Shofia Ratri S. 9 √

33 Singgih Santoso 7 √

34 Tadjus Sobirin 8 √

35 Zainal Mahasin 6 √

Jumlah 268 21 14

Jumlah Skor 268

Jumlah Skor masimal 350

Rata Skor 7,51

Keterangan :

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa : 35

Jumlah yang tuntas : 21

Jumlah yang tidak tuntas : 14

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

113

Tabel 8

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus I

NO URAIAN HASIL

1 Nilai rata-rata tes formatif I 7,51

2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 21

3 Persentase ketuntasan belajar 60

4 Ketuntasan belajar secara klasikal Belum tuntas

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa dengan diterapkannya

metode every one is a teacher here pada pembelajaran fiqih dengan

kompetensi dasar menjelaskan jenis-jenis dan manfaat makanan dan

minuman halal diperoleh nilai rata-rata hasil belajar ssiswa 7,51 dan

ketuntasan belajar mencapai 60%. Ada 21 siswa dari 35 siswa sudah

dikatakan tuntas belajar. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I

ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum tuntas karena siswa yang

memperoleh nilai ≥ 7,5 hanya 60% lebih kecil dari kriteria persentase

ketuntasan belajar yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.

c. Tahap Observasi dan Evaluasi Proses dan Hasil Tindakan (Observation

and Evaluation)

Observasi (pengamatan) dilakukan bersamaan dengan

penerapan tindakan menggunakan lembar observasi yang telah

tersedia (terlampir). Fokus dalam pengamatan adalah kegiatan atau

aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Pengamat

melakukan pengamatan dan mencatat semua proses yang terjadi dalam

tindakan pembelajaran.

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

114

Evaluasi terhadap hasil pembelajaran dilakukan pada akhir

pembelajaran menggunakan instrumen yang telah disediakan

(terlampir). Antara guru mata pelajaran fiqih dengan peneliti

melakukan diskusi tentang pelaksanaan tindakan yang telah

dilaksanakan dengan tujuan untuk mengevaluasi proses tindakan yang

telah dilaksanakan.

d. Tahap Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil observasi untuk

memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang telah

dilakukan. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi proses dan hasil

tindakan, peneliti menyimpulkan bahwa persiapan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran sangat baik. Hal ini terlihat dari

kesiapan mereka dalam mempersiapkan alat tulis dan menyiapkan

bahan materi yang akan dipelajari.

Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dinilai baik,

tercermin dari perhatian para siswa terhadap penjelasan dan arahan

dari guru dalam melaksanakan proses pembelajaran fiqih dengan

materi makanan halal dan haram dalam Islam. Siswa kelihatan

bersemangat dan mulai tertarik dengan penggunaan metode every one

is a teacher here sebagai metode baru yang belum pernah mereka

dapatkan sebelumnya.

Adapun kelemahan dalam proses pelaksanaan siklus I adalah

masih terdapat beberapa siswa yang belum bisa menyesuaikan diri

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

115

terhadap metode yang diterapkan karena siswa baru pertama kali

mendapatkan metode tersbeut. Siswa masih merasa minder dan

kurang percaya diri dalam menjawab maupun menjelaskan jawaban di

depan kelas layaknya seorang guru. Kurangnya persiapan dalam

memahami materi membuat siswa kurang yakin dengan pendapat

yang mereka kemukakan.

Setelah diskusi dianggap cukup guru memberikan kesimpulan

terhadap hasil diskusi dan memberikan penjelasan tentang garis besar

materi yang telah dipelajari bersama sebagai pedoman dalam

kehidupan sehari-hari dan pedoman dalam menjawab tes. Pada akhir

pembelajaran guru memberikan tes sebanyak 10 soal (biasa disebut

dengan tes formatif). Dari hasil tes formatif I menunjukkan bahwa

keberhasilan belajar siswa yang dapat mencapai standar ketuntasan

belajar adalah 21 siswa. Sedangkan yang belum tuntas 14 siswa dari

35 siswa.

Dengan demikian keberhasilan belajar siswa secara klasikal

dikatakan belum memenuhi standar ketuntasan belajar karena

persentasenya baru mencapai 60%. Sedangkan ketuntasan belajar

yang dikehendaki adalah 85%. Pada proses pelaksanaan siklus I

peneliti merasa masih banyak kekurangan/kelemahan yang harus

diperbaiki pada siklus II. Pada siklus II peneliti harus memperbaiki

kekurangan/kelemahan tersebut dan meningkatkan hal-hal yang positif

pada siklus II agar proses pembelajaran fiqih melalui metode every

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

116

one is a teacher dapat mendekati kesempurnaan sesuai dengan

rencana penelitian pada siklus-siklus berikutnya.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

Pada tahap perencanaan tindakan peneliti mempersiapkan

perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), buku paket fiqih sebagai bahan materi

pembelajaran, instrumen untuk siswa yang berupa tes formatif II dan

lembar instrumen yang berisi kritik, saran dan kesan terhadap proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan, lembar observasi, kartu indeks

dan alat-alat pengajar lainnya yang dapat mendukung berlangsungnya

proses pembelajaran.

b. Tahap Penerapan Tindakan (Action)

Penerapan tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal

24 Februari 2010 di kelas VIII F MTsN Parakan dengan jumlah siswa

35 orang yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

Tahap penerapan tindakan pada siklus II merupakan perbaikan

penerapan tindakan pada siklus I. kekurangan/kelemahan yang terjadi

pada siklus I guru perbaiki semaksimal mungkin dalam siklus II. Pada

tahap ini peneliti masih melakukan kolaborasi dengan guru mata

pelajaran fiqih dalam menerapkan metode every one is a teacher here

tentang makanan halal dan haram dalam Islam.

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

117

Pada proses pembelajaran guru menambah variasi dalam

penggunaan prosedur metode every one is a teacher here yaitu dengan

membentuk kelompok cewek dan kelompok cowok untuk bersaing

dalam diskusi agar lebih bersemangat, setelah diskusi selesai beberapa

siswa diminta untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah

didiskusikan bersama di depan kelas, sedangkan guru melakukan

pembenaran terhadap hasil diskusi yang menyimpang pada materi dan

menambah kesimpulan dari siswa.

Pada akhir pembelajaran siswa diberi instrumen yang berupa

tes formatif II dan mengisi lembar instrumen yang berupa kritik, saran

dan kesan selama mengikuti pembelajaran fiqih tentang makanan halal

dan haram dalam islam menggunakan metode every one is a teacher

here. Adapun data hasil tes formatif pada siklus II adalah sebagai

berikut :

Tabel 9

Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II

NO NAMA RESPONDEN NILAI KETERANGAN

T TT

1 Akhmad Wakhidin K.A. 9 √

2 Alfi Nur K. 9 √

3 Alfiyah 8 √

4 Andi Setiawan 10 √

5 Aprilia Ghifari F.N. 10 √

6 Ari Widiyanto 8 √

7 Aroisy Romadhon 8 √

8 Asyifa Lana K. 7 √

9 Citra Yama S. 10 √

10 Diany Wiyasih 9 √

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

118

11 Egip Indrayanto 9 √

12 Elliyana Bhekti S. 8 √

13 Haekal Kamaluddin S. 9 √

14 Inayatul Hidayah 9 √

15 Jazilatul Atiyah 9 √

16 Khoeriyati 7 √

17 Layinah Nur A. 8 √

18 Lisfiyani Indarti 8 √

19 Ludvi Ariyanto 8 √

20 M. Abram Andriano 7 √

21 M. Sofi Khoirul A. 8 √

22 M. Wildan Agusta 8 √

23 Mei Rista R. 8 √

24 Muhammad Rafi U. F. 6 √

25 Muhammad Roqi A. 10 √

26 Nofia Sofiani 9 √

27 Nurul Hidayah 9 √

28 Ratri Ginanjar P. 9 √

29 Riyan Budi U. 10 √

30 Rofi’aul 9 √

31 Sfitri Nur H, 9 √

32 Shofia Ratri S. 9 √

33 Singgih Santoso 7 √

34 Tadjus Sobirin 7 √

35 Zainal Mahasin 6 √

Jumlah 294 28 7

Jumlah Skor 294

Jumlah Skor maksimal 350

Rata Skor 8,4

Keterangan :

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa : 35

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

119

Jumlah yang tuntas : 21

Jumlah yang tidak tuntas : 14

Tabel 10

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus II

NO URAIAN HASIL

1 Nilai rata-rata tes formatif II 8,4

2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 28

3 Persentase ketuntasan belajar 80

4 Ketuntasan belajar secara klasikal Belum tuntas

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata hasil

belajar siswa pada siklus II dalam pembelajaran fiqih dengan materi

makanan halal dan haram dalam Islam menggunakan metode every

one is a teacher here adalah 8,4 dari 35 siswa. Ada 7 siswa yang

belum tuntas belajar karena belum memenuhi standar ketuntasan nilai

yang dikehendaki yaitu ≥ 7,5. Persentase ketuntasan belajar dalam tes

formatif II mencapai 80% sedangkan persentase ketuntasan yang

dikehendaki peneliti adalah 85%. Dengan demikian persentase yang

diperoleh pada siklus II belum memenuhi standar yang dikehendaki.

c. Tahap Observasi dan Evaluasi Proses dan Hasil Tindakan

(Observation and Evaluation)

Observasi dilakukan bersamaan dengan penerapan tindakan

menggunakan lembar observasi yang telah tersedia (terlampir).

Observasi dilakukan secara kontineu (terus-menerus), baik dalam

proses pembelajaran maupun pada hasil belajar. Proses pengamatan

ditujukan pada perkembangan pemahaman siswa dengan acuan respon

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

120

siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan, tanggapan, pemahaman dan

partisipasi siswa dalam berdiskusi atau memecahkan suatu masalah.

Hasil akhir dari observasi dilakukan dengan teknik evaluasi

berupa tes formatif II. Setelah dilaksanakan tes formatif siswa diberi

lembar instrumen yang berisi beberapa pertanyaan seputar kritik,

saran dan kesan selama mengikuti proses pembelajaran fiqih tentang

materi makanan halal dan haram dalam islam melalui metode every

one is a teacher here.

d. Tahap Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi peneliti menganalisa hasil observasi untuk

memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang telah

dilaksanakan. Peneliti berkolaborasi dengan guru lain serta bertukar

pikiran mengenai proses tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan

lembar observasi, instrumen dan masukan-masukan dari guru

kolaborasi, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada siklus II

proses pembelajaran fiqih dengan materi makanan halal dan haram

dalam Islam menggunakan metode every one is a teacher here dapat

berjalan dengan baik.

Hal tersebut dapat terlihat dari pertanyaan-pertanyaan dan

jawaban yang dikeluarkan oleh siswa sudah mulai mengacu pada

rencana penelitian, antusias siswa dalam mengikuti prosedur metode

every one is a teacher here mengalami peningkatan. Siswa sudah

mulai memahami alur dan tujuan metode every one is a teacher here

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

121

sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan terarah.

Interaksi siswa dalam berkomunikasi mengalami kemajuan karena

sebagian besar siswa sudah berani mengangkat tangannya guna

memberikan argumen-argumen yang dia miliki. Siswa yang lain juga

memperhatikan dan mendengarkan argumen dari teman-temannya.

Tes formatif yang mereka kerjakan hasilnya mengalami

peningkatan dari nilai rata-rata 7,51 menjadi 8,4. Persentase belajar

siswa secara klasikal juga mengalami peningkatan dari 60% menjadi

80%. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ketuntasan belajar

siswa secara klasikal telah mengalami peningkatan yang lebih baik

dari pada siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar ini disebabkan

karena guru sudah menginformasikan kepada siswa bahwa setiap

akhir pembelajaran akan diadakan tes sehingga pada pertemuan

berikutnya siswa lebih termotivasi untuk giat belajar di rumah.

Walaupun sebagian besar nilai siswa bagus-bagus akan tetapi 7

siswa dari 35 siswa yang masih mempunyai nilai dibawah standar

ketuntasan belajar yang direncanakan yaitu ≥ 7,5. Peneliti

menginginkan ketuntasan (keberhasilan) belajar baik secara individual

maupun secara klasikal.

Dengan demikian peneliti masih perlu mengadakan perbaikan

lagi pada siklus berikutnya yaitu siklus III karena peneliti

menganggap bahwa dalam pelaksanaan siklus II masih ada

kekurangan-kekurangan yang perlu disempurnakan diantaranya adalah

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

122

membatasi jawaban/tanggapan dari siswa yang kiranya menyimpang

dari materi agar pembahasan tidak terlalu melebar sehingga waktu

yang ada dapat digunakan secara maksimal, memberikan kesempatan

kepada siswa yang jarang berbicara/kurang aktif untuk

mengemukakan pendapatnya agar forum tidak dikuasai oleh anak-

anak yang pandai berbicara.

Pada siklus selanjutnya kekurangan/kelemahan yang ada harus

diperbaiki dan ditingkatkan lagi agar perencanaan dapat tercapai yaitu

dengan meningkatkan keberhasilan belajar secara individual dan

klasikal, menjngkatkan kekompakan siswa dalam kelompok,

menambah motivasi siswa agar lebih semangat, aktif, komunikatif

dalam berinterkasi baik dengan teman sendiri maupun guru pada saat

proses pembelajaran berlangsung.

3. Siklus III

a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

Pada tahap penelitian tindakan peneliti mempersiapkan

perangkat pembelajaran yang berupa RPP, buku paket penerapan fiqih

untuk kelas VIII Madrasah Tsanawiyah sebagai bahan materi

pembelajaran, instrumen untuk siswa berupa tes formatif III dan lembar

instrumen yang berisi tentang kritik, saran dan kesan dalam mengikuti

proses pembelajaran fiqih tentang makanan halal dan haram dalam

Islam dengan menerapkan metode every one is a teacher here mulai

siklus I sampai siklus III, lembar observasi, kartu indeks dan alat-alat

Page 135: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

123

pengajar lainnya yang dapat mendukung berlangsungnya proses

pembelajaran.

b. Tahap Penerapan Tindakan (Action)

Penerapan tindakan ini dilaksanakan pada hari rabu 3 Maret

2010 dikelas VIII F MTsN Parakan dengan jumlah siswa 35 orang, 18

siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki.

Penerapan tindakan pada siklus III merupakan perbaikan dan

penyempurnaan penerapan tindakan pada siklus II yaitu memperbaiki

kekurangan-kekurangan dan hal-hal yang dapat menghambat proses

pelaksanaan pembelajaran fiqih tentang makanan halal dan haram

dalam islam menggunakan metode every one is a teacher here.

Tanggapan, saran dan kritik yang diberikan oleh siswa atau teman

sejawat (guru lain) pada siklus II yang sudah dianalisis dalam proses

refleksi digunakan sebagai acuan pada proses pelaksanaan siklus III.

Guru masih menggunakan prosedur metode every one is a

teacher here sama dengan prosedur yang dilaksanakan pada siklus I dan

siklus II, akan tetapi penerapan tindakan pada siklus III lebih

menekankan pada pembagian kelompok dalam kelas agar siswa lebih

berkomunikasi dan mempunyai rasa tanggung jawab dalam

kelompoknya masing-masing. Setelah masing-masing siswa mendapat

kartu indeks kemudian guru mengocoknya dan memanggil beberapa

siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis pada kartu indeks,

siswa diminta untuk menjelaskan jawabannya. Siswa yang lain ikut

Page 136: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

124

aktif dalam memberikan tanggapan dan masukan untuk memberikan

wawasan lain yang dimilikinya.

Pada siklus III ini beberapa siswa sudah mampu menyimpulkan

hasil diskusi di depan kelas sehingga guru hanya melakukan

pembenaran dan menambahkan hal-hal yang dianggap penting yang

dapat membantu mereka dalam mengerjakan soal-soal tes/ujian dan

mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Guru membuat instrumen berupa tes tertulis yang akan

dikerjakan oleh siswa pada akhir pembelajaran. Soal tersebut berisi

materi fiqih tentang makanan halal dan haram dalam Islam.

Adapun data hasil tes (tes formatif III) pada siklus III adalah

sebagai berikut :

Tabel 11

Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus III

NO NAMA RESPONDEN NILAI KETERANGAN

T TT

1 Akhmad Wakhidin K.A. 9 √

2 Alfi Nur K. 10 √

3 Alfiyah 10 √

4 Andi Setiawan 10 √

5 Aprilia Ghifari F.N. 10 √

6 Ari Widiyanto 9 √

7 Aroisy Romadhon 8 √

8 Asyifa Lana K. 8 √

9 Citra Yama S. 10 √

10 Diany Wiyasih 9 √

11 Egip Indrayanto 10 √

12 Elliyana Bhekti S. 8 √

13 Haekal Kamaluddin S. 9 √

Page 137: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

125

14 Inayatul Hidayah 9 √

15 Jazilatul Atiyah 10 √

16 Khoeriyati 8 √

17 Layinah Nur A. 9 √

18 Lisfiyani Indarti 8 √

19 Ludvi Ariyanto 9 √

20 M. Abram Andriano 7 √

21 M. Sofi Khoirul A. 9 √

22 M. Wildan Agusta 8 √

23 Mei Rista R. 8 √

24 Muhammad Rafi U. F. 7 √

25 Muhammad Roqi A. 10 √

26 Nofia Sofiani 9 √

27 Nurul Hidayah 10 √

28 Ratri Ginanjar P. 10 √

29 Riyan Budi U. 10 √

30 Rofi’aul 10 √

31 Sfitri Nur H, 10 √

32 Shofia Ratri S. 10 √

33 Singgih Santoso 8 √

34 Tadjus Sobirin 8 √

35 Zainal Mahasin 7 √

Jumlah 313 32 3

Jumlah Skor

Jumlah Skor maksimal

313

350

Rata Skor 8,94

Keterangan :

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa : 35

Jumlah yang tuntas : 32

Jumlah yang tidak tuntas : 3

Page 138: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

126

Tabel 12

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus III

NO URAIAN HASIL

1 Nilai rata-rata tes formatif III 8,94

2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 32

3 Persentase ketuntasan belajar 91,4

4 Ketuntasan belajar secara klasikal Tuntas

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa hasil nilai formatif

siswa pada pembelajaran fiqih tentang makanan halal dan haram

dengan menerapkan metode every one is a teacher here diperoleh nilai

rata-rata 8,94 dan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 91,4%.

Masih ada 3 siswa dari 35 siswa yang belum memenuhi standar nilai

ketuntasan belajar yang dikehendaki peneliti yaitu ≥ 75 namun secara

klasikal ketuntasan belajar siswa sudah memenuhi standar yang

dikehendaki peneliti yaitu ≥ 85%.

c. Tahap Observasi dan Evaluasi Proses dan Hasil Tindakan (Observation

and Evalution)

Observasi (pengamatan) dilakukan bersamaan dengan penerapan

tindakan mulai dari awal sampai dengan akhir proses pembelajaran

dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan

(terlampir). Adapun fokus dalam pengamatan ini adalah mengamati

kegiatan atau aktivitas siswa dan perubahan sikap yang terjadi pada

siswa selama mengikuti proses pembelajaran fiqih tentang makanan

halal dan haram dalam Islam dengan menerapkan metode every one is a

Page 139: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

127

teacher here. Observator mengamati dan mencatat semua proses yang

terjadi dalam proses pembelajaran.

Evaluasi terhadap hasil pembelajaran dilakukan pada akhir

proses pembelajaran menggunakan instrumen yang berupa tes formatif

III (terlampir). Peneliti dan guru mengadakan sharing tentang proses

tindakan yang telah dilaksanakan guna mengevaluasi dan mencari

solusi dari masalah yang ada selama proses tindakan berlangsung.

d. Tahap Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil obsrevasi untuk

memperoleh dampak dari tindakan yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi proses dan hasil tindakan serta

sharing terhadap guru kolaborasi peneliti menyimpulkan bahwa selama

kegiatan proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik meskipun ada beberapa aspek yang belum

sempurna, akan tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing

aspek cukup besar.

Berdasarkan pada hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif

dan lebih komunikatif dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya.

Kekurangan/kelemahan pada siklus-siklus sebelumnya sudah

mengalami perbaikan sehingga menjadi lebih baik dan mendekati

sempurna sesuai dengan target yang telah direncanakan oleh peneliti.

Berdasarkan data hasil tes formatif, keberhasilan belajar siswa

mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 8,4 menjadi 8,94. Terdapat 3

Page 140: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

128

siswa dari 35 siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan belajar.

Secara klasikal ketuntasan belajar siswa mencapai 91,4% (termasuk

kategori tuntas).

Adanya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus III ini

dipengaruhi oleh adanya kemampuan guru dalam menerapkan dan

mengelola metode every one is a teacher here sehingga siswa mampu

memahami intisari dari materi yang telah dipelajari. Pada siklus III

ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah tercapai sesuai dengan

rencana, sehingga penelitian ini tidak memerlukan tindak lanjut pada

siklus-siklus berikutnya. Dengan ini peneliti menghentikan penelitian

pada siklus III.

Dengan demikian yang harus diperhatikan untuk tindakan

selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan hal-hal positif

yang sudah ada, dengan tujuan agar proses pelaksanaan belajar

mengajar selanjutnya menggunakan metode every one is a teacher here

dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai dengan sempurna.

B. Pembahasan

Berdasarkan analisa data, selama proses pembelajaran guru telah

melaksanakan prosedur metode every one is a teacher here dengan baik. Hal

tersebut terlihat dari aktivitas guru yang muncul, diantaranya persiapan dan

kepribadian guru yang baik, ketrampilan guru dalam mengajar, membimbing

dan mengarahkan siswa dalam menerapkan prosedur dan variasi metode

Page 141: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

129

every one is a teacher here pada pembelajaran fiqih tentang makanan halal

dan haram dalam islam , umpan balik, evaluasi dan kemampuan mengelola

kelas dengan baik.

Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat terlihat dari sikap

siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan baik, memperhatikan penjelasan

dari guru, mengikuti prosedur penggunaan metode every one is a teacher here

dengan baik, ketrampilan bekerjasama, menghargai pendapat orang lain,

kemampuan dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah serta

perhatian dan motivasi siswa yang tinggi dalam mengikuti proses

pembelajaran sehingga keberhasilan belajar siswa dapat meningkat.

Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fiqih tentang makanan halal dan

haram dalam Islam melalui metode every one is a teacher here mengalami

peningkatan pada setiap siklusnya. Hal ini berdampak positif terhadap keberhasilan

belajar siswa yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya nilai rata-rata siswa

pada tiap-tiap siklusnya (I, II dan III) antara lain 7,5, 8,4 dan 8,9 sedangkan

peningkatan dalam persentasenya dari 60% menjadi 80% dan pada akhirnya

mencapai 91,4%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:

Tabel 13

Peningkatan Hasil Belajar Pada Setiap Siklus

No Pelaksanaan Hasil

Nilai Rata2 Persentase

1 Siklus I 7,51 60%

2 Siklus II 8,4 80%

3 Siklus III 8,94 91,4%

Page 142: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

130

Untuk menjawab hipotesis dari penelitian ini, peneliti mengujinya

dengan teknik t-test menggunakan rumus sebagai berikut :

t =

Keterangan :

t : t-tes

: Nilai rata-rata sebelum diberi tindakan

: Nilai rata-rata sesudah diberi tindakan

: Nilai rata-rata pada siklus I

SA2

: Standar deviasi sebelum diberi tindakan

SB : Standar deviasi sesudah diberi tindakan

N : Jumlah siswa

: Taraf signifikan (0,05)

: 1,645

Adapun tabel dan penghitungan masing-masing siklus dihitung dalam

lampiran. Dari hasil penghitungan tersebut dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Siklus I

= = = = = 27,05

Harga thitung = 27,05

Harga = 1,645

Page 143: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

131

Karena thitung > ttabel maka hipotesis nihil ditolak. Hal ini berarti

bahwa dalam proses pelaksanaan siklus I ada penigkatan hasil belajar

secara siginifikan pada pembelajaran fiqih tentang makanan halal dan

haram dalam Islam dengan diberi tindakan menggunakan metode every

one is a teacher here pada siswa VIII F MTs Negeri Parakan tahun

pelajaran 2009/2010.

2. Siklus II

= = = = = 68,45

Harga thitung = 68,45

Harga = 1,645

Karena thitung > ttabel maka hipotesis nihil ditolak. Hal ini berarti

bahwa dalam proses pelaksanaan siklus II ada peningkatan hasil belajar

secara signifikan pada pembelajaran fiqih tentang makanan halal dan

haram dalam Islam dengan diberi tindakan menggunakan metode every

one is a teacher here pada siswa kelas VIII F MTs Negeri Parakan tahun

ajaran 2009/2010.

3. Siklus III

= = = = = = 43,05

Harga thitung = 43,05

Harga = 1,645

Page 144: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

132

Karena thitung > ttabel maka hipotesis nihil ditolak. Hal ini berarti

bahwa dalam proses pelaksanaan siklus II ada peningkatan hasil belajar

secara signifikan pada pembelajaran fiqih tentang makanan halal dan

haram dalam Islam dengan diberi tindakan menggunakan metode every

one is a teacher here pada siswa keals VIII F MTs Negeri Parakan tahun

pelajaran 2009/2010.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fiqih

tentang makanan halal dan haram dalam Islam setelah diberi tindakan

menggunakan metode every one is a teacher here pada setiap siklusnya (I,

II, III) mengalami peningkatan secara signifikan. Karena hipotesis dalam

penelitian tindakan ini sudah terjawab, maka penelitian tindakan kelas

(PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Tentang Makanan

Halal Dan Haram Menurut Hukum Islam Melalui Metode Every One Is A

Teacher Here Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Parakan Temanggung

Tahun Ajaran 2009/2010 dapat dikatakan berhasil.

Page 145: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

133

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan selama proses

pembelajaran fiqih melalui metode every one is a teacher here dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Dengan diterapkannya metode every one is teacher here pada

pembelajaran fiqih tentang makanan halal dan haram menurut hukum

Islam, suasana proses pembelajaran di kelas terlihat hidup. Siswa banyak

yang bertanya tentang materi atau persoalan-persoalan yang belum mereka

pahami. Siswa terlihat memperhatikan, aktif dan komunikatif dalam

mengikuti proses pembelajaran dari awal hingga akhir.

2. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, metode every one is a teacher

here mempunyai pengaruh positif terhadap mata pelajaran fiqih. Hal

tersebut terlihat dengan adanya antusias dari siswa dalam mengikuti proses

prosedur metode every one is a teacher here sehingga motivasi siswa

untuk belajar mengalami peningkatan.

3. Penerapan metode every one is a teacher here pada mata pelajaran fiqih

tentang makanan halal dan haram menurut hukum Islam pada siswa MTs

Negeri Parakan tahun ajaran 2009/2010 mempunyai dampak positif. Hal

ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam

setiap siklusnya, yaitu:

1) Siklus I mencapai nilai rata-rata 7,5 (60%)

Page 146: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

134

2) Siklus II mencapai nilai rata-rata 8.4 (80%)

3) Siklus III mencapai nilai rata-rata 8,9 (91,4%)

B. Saran

Berdasarkan pengalaman penelitian yang telah dilakukan, peneliti

memiliki beberapa saran agar dalam proses pelaksanaan pembelajaran lebih

efektif dan efisien sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat secara

optimal.

Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Guru hendaknya mempersiapkan topik atau pembelajaran dan

mensosialisasikan topik tersebut sebelum proses pembelajaran

berlangsung agar siswa dapat mempersiapkannya dengan matang,

sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan hasil belajar siswa

dapat meningkat secara optimal.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal, dalam proses

pembelajaran hendaknya guru memilih metode yang tepat dan sesuai

dengan topik pembelajaran sehingga intisari dari topik tersebut mudah

dipahami dan siswa tidak mengalami kejenuhan serta mempunyai

pengetahuan baru, konsep baru dan ketrampilan baru dalam menemukan

solusi untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.

3. Karena penelitian ini hanya dilakukan di kelas VIII F MTs Negeri Parakan

tahun ajaran 2009/2010 maka perlu adanya pengembangan penelitian lebih

lanjut.

Page 147: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

135

C. Penutup

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT, karena dengan ridho, rahmat, taufiq, hidayah, serta ma’unah-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis menyadari

bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sebagai introspeksi diri

penulis untuk memperbaikinya pada langkah-langkah selanjutnya.

Penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat

bagi penulis khususnya, bagi para pembaca dan bagi dunia pendidikan pada

umumnya.

Page 148: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal (2007) Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama

Widya

Aqib, Zainal, dkk. (2009) Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SMP, SMA,

SMK. Bandung: Yrama Widya

Arikunta, Suharsimi (2007) Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Ashiddieqy, Hasbi, M.T. (1999) Pengntar Ilmu Fiqih. Semarang: PT. Pustaka

Rizki Putra

Depdiknas, (2007) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dimyati dan Mujiono (2002) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Bahri S. dan Zain Aswan (2006) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT. Rineka Cipta

Hadi, Sutrisno (2001) Metodologi Research I. Yogyakarta: Andi Offset

Manurung (2008) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia

Mulyasa, H. E. (2009) Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosdakarya

Muttaqien, Raisul (2004) Terjemah Active Learning 101 Cara Belajar Aktif

Melvin L. Silberman. Bandung: Nusa Media dan Mansa Camp

Poerwadarminta, W.J.S. (1990) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Purwanto, (2009) Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Page 149: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Rusyan, Tabrani, A. dkk. (1989) Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Ramadja Karya

Slameto (2001) Belajar dan Faktor–faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:

Rineka Cipta

Sudjana, Nana (2009) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya

Suryabrata, Sumadi (2007) Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Syah, Muhibbin (1995) Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Offset

Uno, Hamzah B. (2006) Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Uzer, Usman M. dan Setyawati, Lilis (1993) Upaya Optimalisasi Kegiatan

Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya

Warsito, Bambang (2008) Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya.

Jakarta: Rineka Cipta

Page 150: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ma’unatul Choiriyah

Nim : 111 06 120

Tempat/Tanggal Lahir : Temanggung, 21 Maret 1987

Jenis Kelamin : Perempuan

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Kapal Rt. 001 Rw. 008 Mergowati Kedu Temanggung

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri ll Mergowati Kedu Temanggung : Lulus Tahun 1999

2. MTs Negeri Parakan Temanggung : Lulus Tahun 2002

3. MA Negeri Temanggung : Lulus Tahun 2005

4. STAIN Salatiga : Lulus Tahun 2010

Salatiga, 25 Juli 2010

Penulis,

Ma’unatul Choiriyah

Page 151: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 1

Daftar Guru MTs Negeri Parakan Tahun Ajaran 2009/2010

NO NAMA GURU GOL. JAB. BID. TUGAS STATUS

1 Drs. H. Sukron, M.Ag. IV/a Guru Kamad/ BP PNS

2 Dra. Hj. Nurul Djamiati IV/a Guru SKI PNS

3 Hj. Muslikhah HB, S.Ag IV/a Guru Qur’an Hadits PNS

4 Dra. Hj. Afiati IV/a Guru Bahasa Arab PNS

5 Drs. Widodo IV/a Guru PKN PNS

6 Dra. H. Usanto IV/a Guru Bahasa Indonesia PNS

7 Drs. Amin Wastoni IV/a Guru Fisika PNS

8 M.Z Muhtadin S.Ag. IV/a Guru Matematika/ Waka PNS

9 Dra. Siti Ngaesaroh IV/a Guru Matematika PNS

10 Hj. Aisyatul Murtafiah SPdi IV/a Guru Fiqih PNS

11 Djamaluddin S.Ag IV/a Guru Bahasa Arab/ Waka PNS

12 Hj. Islamiyah IV/a Guru Akidah Akhlaq PNS

13 Hj. Fulaikah S.Pdi IV/a Guru Bahasa Indonesia PNS

14 Dra. Yuni Wahidah IV/a Guru Biologi PNS

15 Dra. Siti Fajriyah IV/a Guru Matematika PNS

16 Mardliyah S.Pd IV/a Guru Bahasa Inggris PNS

17 Siti Latifah Handayani S.Pd IV/a Guru Bahasa Indonesia PNS

18 Dra. Irkamiyah IV/a Guru Bahasa Inggris PNS

19 Subagyo Amanto IV/a Guru TIK PNS

20 Nur Laila Karyati S.Ag IV/a Guru SKI/ Akidah Akhlak PNS

21 Istri Wigati IV/a Guru Biologi PNS

22 Dra. Imbuh Budiyah IV/a Guru Matematika PNS

23 Tri Wahyuni IV/a Guru Matematika PNS

24 Kholison, S.Ag III/d Guru Bahasa Arab PNS

25 Azizah, S.Ag III/d Guru IPS PNS

26 Ainun Jariyah, S.Pd III/d Guru Bahasa Inggris PNS

27 Dra. Rofiqoh III/d Guru PPKN PNS

28 Wahyuningrum, SPd, MSi III/d Guru Biologi/ Fisika/

Laborat PNS

29 Drs. Gunawan III/d Guru Matematika PNS

30 Dra. Maryani III/d Guru Fisika/ Waka PNS

31 Khayati, S.Pd III/d Guru Bahasa Indonesia PNS

32 Yuridu Soddikin, S.Pd III/d Guru Penjaskes PNS

33 Umatul Choiriyah S.Pd III/d Guru IPS PNS

34 Muhamad Mabru, S.Ag III/C Guru Bahsa Indonesia/

Akidah Akhlak/ Fiqih PNS

Page 152: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

35 Tati Rustantimah, S.Pd III/d Guru BP PNS

36 Lilik Arwati, S.Pd III/b Guru IPS PNS

37 Muhamad Aris, S.Pd III/b Guru TIK/ Fisika/ Biologi PNS

38 Nanik Setyaningsih, S.Pd III/b Guru SBK PNS

39 Noor Emi Ekawati, S.Pd III/c Guru Fisika/ Biologi PNS

40 Drs. M Taufik Nurohman IV/c Guru Bahasa Inggris PNS

41 Gunawan Prasetyo, S.Pd IV/c Guru TIK/ Matematika/

Waka PNS

42 Sri Yumiati, S.Pd IV/c Guru Bahasa Inggris PNS

43 Joko Mulyono III/b Guru SBK/ Bahasa Jawa CPNS

44 Syafaatun, S.Ag III/c Guru Bahasa Arab PNS

45 Khusniatur Rofiah - Guru Bahasa Inggris/

Perpustakaan Suwasta

46 Nur Nahar, S.Ag - Guru Akidah Akhlak/ SKI Suwasta

47 Drs. Musyafak - Guru BP Suwasta

48 Drs. Asrofi - Guru Qur’an Hadits Suwasta

49 Basuki - Guru SBK Suwasta

50 Eko Prasetyo, S.Pd - Guru Bahasa Jawa Suwasta

51 Triyanti Hartatik, S.Pdi - Guru Fiqih Suwasta

52 Suharuni, SE. - Guru PPKN/ IPS Suwasta

53 Soni Dwi Admaja S.Pd, jas - Guru Penjaskes Suwasta

54 Tamren, S.Kom - Guru TIK Suwasta

55 Ahmadun S.Pdi - Guru Bahasa Arab Suwasta

56 Yuli Imam Kuniawan S.Pd - Guru Penjaskes Suwasta

57 Damroni S.Pdi - Guru Bahasa Arab Suwasta

Page 153: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 2

Daftar Karyawan MTs Negeri Parakan Tahun Ajaran 2009/2010

NO NAMA KARYAWAN GOLONGAN JABATAN STATUS

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Abdul karim

Suprayitno

Purwatiningsih

Mustakim

Prasetyo adhi

Rhatnawati

Arifiyanti, s. Sos

Inayati

Enan triyansyah

Jauhar

Muh abdul sakur

Subakir

Suyadi

Sadzali

Kartiyah

III/b

III/b

III/b

III/b

III/b

III/b

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Kaur TU

TU

TU

TU

TU

TU

Pegawai

Pegawai

Pegawai

Pegawai

Pegawai

Pegawai

Pegawai

Pegawai

Pegawai

PNS

PNS

PNS

PNS

PNS

PNS

Pegawai

Pegawai

Pegawai

Pegawai

Pegawai

Pegawai

Pegawai

Pegawai

Pegawai

Page 154: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 3

STRUKTUR ORGANISASI MTsN PARAKAN TEMANGGUNG ( KMA NOMOR 16 TAHUN 1978 )

Waka Kurikulum

M.Z. Muhtadin, S.Ag.

Waka Kesiswaan

Gunawan Prasetiyo, S.Pd.

Waka Sarpras

Drs. Mariyani

Waka Humas

Djamaluddin, S.Ag.

Dra. Hj. Nurul Djamiati, MSI

Suprayitno Purwatiningsih Mustakim Prasetyo Adhi

Kepala Madrasah

Drs. H. Sukron, M.Ag

Majelis Madrasah

Suprayitno Purwatiningsih Mustakim Prasetyo Adhi Ratnawati

Inayati Enan Trivansyah Jauhar Subakir Syadzali

M. Abd. Syakur Suyadi Kartiyah

Kepala Urusan TU

Abdul Karim

DraYuni Wahidah

Drs. Gunawan

Tanti Rustantinah, S.Pd.

Khusniatur Rofiah

Hj. Muslichah Hb, S.Ag

Mardiyah, S.Pd.

Khayati, S.Pd.

Suroto, S.Pd.

Joko Mulyono

Dra. Hj. Afiati

Siti Fajriyah, S.Pd

Yuridu Sodikin, S.Pd

Muhammad Aris, S.Pd.

Drs. Musyafak

Drs. Widodo

Siti Latifah

Wahyuningrum, S.Pd. MSI

Nanik Setyaning

sih, S.Pd.

Syafa’atun, S.Ag

Drs. H. Usanto

Subagyo Amanto, A.Md.

Nur Laila Karyati, S.Ag.

Lilik Arwati, S.Pd

Nur Nahar, S.Ag.

Soni Dwi Atmojo, S.Pd. Jas.

Drs. Amin Wastoni

Khalisah, A.Ag.

Umatul choeriyah, S.Pd.

Erna Hayati Latifah, S.Pd.

Basuki

Ahmadun, S.Ag.

Dra. Siti Ngaesaroh

Istri Wigati

M. taufik Nurokhman, S.Pd

Dra. Irkhamiyah

Suharuni, S.E.

Hj. Aisatul Murtafiah, B.A.

Azizah, S.Ag.

Sri Yumiati, S.Pd

Tri Wahyuni

Triyanti Hartatik, S.Pd.I

Hj. Islamiyah, A.Md

Ainun Jariyah, S.Pd

Mujiyanto, S.Pd

Dra. Imbuh Budiyah

Eko Prayitno, S.Pd

Hj. Fulaikhah, S.Pd.I

Dra. Rofiqoh

Muhammad Mabrur, S.Ag.

Drs. Asrofi

Tamren, S.Kom.

MURID / PESERTA DIDIK

Page 155: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 4

SILABUS

Mata pelajaran : Fiqih

Satuan pendidikan : MTs Negeri Parakan

Standar kompetensi : Makanan dan minuman menurut hukum islam

Kelas/Semester : VIII F/Dua

Alokasi waktu : 6 X 35 Menit

Tahun ajaran : 2009/2010

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan

Pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Menjelaskan

Jenis-jenis

Makanan dan

minuman

Jenis-jenis

makanan dan

minuman halal

Memperhatikan

Jenis-jenis makanan

dan minuman halal

Dapat

menyebutkan dan

menyimpulkan

jenis-jenis

makanan dan

minuman halal

Tes

tertulis

Pilihan

ganda

Menurut islam,

hukum asal

semua makanan

dan minuman

adalah…..

a.Sunah

b.Halal

c.Haram

1 x 35

menit

Ibrahim, T

dan Arsono,

Penerapan

Fiqih untuk

kelas VIII

Madrasah

Tsanawiyah,

PT Tiga

Serangkai

Pustaka

Mandiri,

Solo : 2008

2. Menjelaskan

manfaat

mengonsumsi

makanan dan

minuman halal

Jenis-jenis

makanan dan

minuman halal

Mendiskusikan

manfaat

mengonsumsi

makanan dan

minuman halal

Dapat

menjelaskan dan

menyimpulkan

manfaat

mengonsumsi

makanan dan

Tes

tertulis

Pilihan

ganda

Manfaat

mengkonsumsi

makanan atau

minuman yang

halal adalah…..

a.Menambah

1 x 35

menit

Abyan, Amir

dan

Muttaqin,

Zainal, Fiqih

Madrasah

Tsanawiyah

Page 156: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

minuman halal semangat gairah

bekerja

b.Nafsu makan

bertambah besar

c.Wajah

menjadi pucat

kelas 2,PT

Karya Toha

Putra,

Semarang,

2005

3. Menjelaskan

jenis-jenis

makanan dan

minuman

haram

Jenis-jenis

mkanan dan

minuman haram

Mendiskusikan

Jenis-jenis makanan

dan minuman

haram

Dapat

menjelaskan dan

menyimpulkan

Jenis-jenis

makanan dan

minuman haram

Tes

tertulis

Pilihan

ganda

Binatang yang

menjijikkan

hukumnya…..di

makan

a.haram

b.makruh

c. boleh

1 x 35

menit

4. Menjelaskan

bahaya

mengonsumsi

makanan dan

minuman

haram

Bahaya

mengonsumsi

makanan dan

minuman haram

Mendiskusikan

bahaya

mengonsumsi

makanan dan

minuman haram

Dapat

menjelaskan dan

menyimpulkan

bahaya

mengonsumsi

makanan dan

minuman haram

Tes

tertulis

Pilihan

ganda

Minuman yang

memabukkan

dapat

merusak…

a.Akal pikiran

dan mental

b.merusak

makanan lain

c.Merusak harta

benda

1 x 35

menit

5. Menjelaskan

jenis-jenis

binatang yang

halal dan

haram

dimakan

Jenis-jenis

binatang yang

halal dan haram

dimakan

Mendiskusikan

tentang jenis-jenis

binatang yang halal

dan haram dimakan

Dapat

menyebutka,menj

elaskan dan

menyimpulkan

jenis-jenis

binatang yang

Tes

tertulis

Pilihan

ganda

Berikut yang

tergolong

pengertian

bangkai,

kecuali…….

1 x 35

menit

Page 157: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

halal dan haram

dimakan

a.Hewan yang

mati tertunduk

b.Sapi mati

dipukul

c.Kambing mati

disembelih

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Fiqih

AISYATUL MURTAFIAH,S.Pdi

NIP. 19560610 198601 2 001

Peneliti

MA’UNATUL CHOIRIYAH

NIM. 11106120

Page 158: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MTs Negeri Parakan Temanggung

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII F/II

Aspek Waktu : 6 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami makanan dan minuman menurut hukum islam

Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman

2. Menjelaskan manfaat mengonsumsi makanan dan

minuman halal

3. Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram

4. Menjelaskan bahaya mengonsumsi makanan dan

minuman haram

5. Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan

haram dimakan

Indikator :

1. Dapat menyebutkan dan menyimpulkan jenis-jenis

makanan dan minuman halal

2. Dapat menjelaskan dan menyimpulkan manfaat

mengonsumsi makanan dan minuman halal

3. Dapat menjelaskan dan menyimpulkan Jenis-jenis

makanan dan minuman haram

4. Dapat menjelaskan dan menyimpulkan bahaya

mengonsumsi makanan dan minuman haram

5. Dapat menyebutka,menjelaskan dan menyimpulkan

jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis makanan dan minuman halal dan

haram

2. Siswa dapat menyebutkan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman

halal

3. Siswa dapat menyebutkan bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman

haram

4. Siswa dapat aktif,berkomunikasi melalui diskusi

II. Materi Pembelajaran

1. Pengertian halal (zatnya dan cara memperolehnya)

Page 159: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

2. Jenis-jenis makanan dan minuman halal

3. Manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal

4. Dampak mengkonsumsi makanan dan minuman haram

III. Metode Pembelajaran

Penerapan metode everyone is a teacher here

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (Apersepsi)

a. Guru menyampaikan beberapa pertanyaan sekitar materi pembelajaran

yang hendak dibahas untuk menarik perhatian siswa

b. Guru memperkenalkan metode yang akan diterapkan

c. Siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran ini

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan langkah-langkah prosedur metode every one is a

teacher here

b. Menelaah buku tentang makanan, minuman yang halal dan haram

c. Mencermati jenis-jenis makanan dan minuman yang halal dan haram

d. Membuat pertanyaan dalam kartu indeks

e. Mendiskusikan pertanyaan dan jawaban yang ada dalam kartu indeks

3. Kegiatan Penutup

a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih

ada hal-hal yang kurang jelas

b. Guru memberikan kesimpulan atau tanggapan terhadap hasil diskusi

V. Alat dan Sumber Belajar

Ibrahim, T dan Darsono, Penerapan Fiqih untuk kelas VIII Madrasah

Tsanawiyah, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo : 2008

Abyan, Amir dan Muttaqin, Zainal, Fiqih Madrasah Tsanawiyah kelas 2

PT Karya Toha Putra, Semarang : 2005

Dan buku-buku lain yang relevan

VI. Penilaian

Teknik : Tes Tertulis

Bentuk Instrumen : Soal pilihan ganda

Contoh Instrumen : Terlampir

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Fiqih

AISYATUL MURTAFIAH,S. Pdi

NIP. 19560610 198601 2 001

Peneliti

MA’UNATUL CHOIRIYAH

NIM. 111 06 120

Page 160: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 6

Lembar Instrumen Untuk Siswa

Petunjuk Pengisian

Jawablah pertanyaan dibawah ini tanpa mencantumkan identitas anda!

Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kondisi anda yang

sebenarnya karena jawaban yang anda tulis tidak akan mempengaruhi

nilai ulngan/nilai raport anda!

1. Bagaimana pendapat anda tentang penerapan metode every one is a

teacher here dalam proses belajar mengajar hari ini? Jelaskan!

2. Kesulitan apa yang anda alami dalam mengikuti proses pembelajaran fiqih

melalui metode every one is a teacher here yang telah dilaksanakan tadi?

Jelaskan!

3. Apa kesan, kritik dan saran anda tentang penerapan every one is a teacher

here dalam proses pembelajaran fiqih?

Page 161: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 7.1

LEMBAR OBSERVASI UNTUK GURU

Nama : Aisyatul Murtafiah, S.Pd.i

Mata Pelajaran : Fiqih

Materi : Memahami hukum islam tentang makanan dan minuman

Kelas/semester : VIII F/II

Hari/tanggal : Rabu, 17 Februari 2010

Siklus : I

No Aspek yang dinilai Hasil

A B C D

1.

2.

Persiapan dan kepribadian

a. Kesopanan

b. Kedisiplinan dan kesungguhan

c. Perumusan materi

d. Perumusan KBM

e. Perumusan alat

f. Perumusan evaluasi

Ketrampilan mengajar

a. Membuka pelajaran

b. Penguasaan bahan

c. Keterampilan menjelaskan materi

d. Ketepatan menggunakan metode dan alat

e. Sikap dalam mengajar

f. Kemampuan mengelola dan menguasai kelas

g. Memotivasi murid/mengaktivkan murid

h. Mengadakan variasi terhadap metode yang

digunakan

i. Kemampuan menanggapi pertanyaan dari

siswa dan melakukan pembenaran

j. Menutup pelajaran

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

Keterangan :

A = Sangat baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

Observator

(Ma’unatul Choiriyah)

Page 162: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 7.2

LEMBAR OBSERVASI UNTUK GURU

Nama : Aisyatul Murtafiah, S.Pd.i

Mata Pelajaran : Fiqih

Materi : Memahami hukum islam tentang makanan dan minuman

Kelas/semester : VIII F/II

Hari/tanggal : Rabu, 24 Februari 2010

Siklus : II

No Aspek yang dinilai Hasil

A B C D

1.

2.

Persiapan dan kepribadian

a. Kesopanan

b. Kedisiplinan dan kesungguhan

c. Perumusan materi

d. Perumusan KBM

e. Perumusan alat

f. Perumusan evaluasi

Ketrampilan mengajar

a. Membuka pelajaran

b. Penguasaan bahan

c. Keterampilan menjelaskan materi

d. Ketepatan menggunakan metode dan alat

e. Sikap dalam mengajar

f. Kemampuan mengelola dan menguasai kelas

g. Memotivasi murid/mengaktivkan murid

h. Mengadakan variasi terhadap metode yang

digunakan

i. Kemampuan menanggapi pertanyaan dari

siswa dan melakukan pembenaran

j. Menutup pelajaran

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

Keterangan :

A = Sangat baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

Observator

(Ma’unatul Choiriyah)

Page 163: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 7.3

LEMBAR OBSERVASI UNTUK GURU

Nama : Aisyatul Murtafiah, S.Pd.i

Mata Pelajaran : Fiqih

Materi : Memahami hukum islam tentang makanan dan minuman

Kelas/semester : VIII F/II

Hari/tanggal : Rabu, 3 Maret 2010

Siklus : III

No Aspek yang dinilai Hasil

A B C D

1.

2.

Persiapan dan kepribadian

a. Kesopanan

b. Kedisiplinan dan kesungguhan

c. Perumusan materi

d. Perumusan KBM

e. Perumusan alat

f. Perumusan evaluasi

Ketrampilan mengajar

a. Membuka pelajaran

b. Penguasaan bahan

c. Keterampilan menjelaskan materi

d. Ketepatan menggunakan metode dan alat

e. Sikap dalam mengajar

f. Kemampuan mengelola dan menguasai kelas

g. Memotivasi murid/mengaktivkan murid

h. Mengadakan variasi terhadap metode yang

digunakan

i. Kemampuan menanggapi pertanyaan dari

siswa dan melakukan pembenaran

j. Menutup pelajaran

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

Keterangan :

A = Sangat baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

Observator

(Ma’unatul Choiriyah)

Page 164: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 8.1

LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA

Nama : Siswa kelas VIII

Mata Pelajaran: Fiqih

Materi : Memahami hukum islam tentang makanan dan minuman

Kelas/semester: VIII F/II

Hari/tanggal : Rabu, 17 Februari 2010

Siklus : 1

No. Aspek yang dinilai Hasil

A B C D

1.

2.

Persiapan

a. Pengetahuan awal siswa

b. Membawa alat tulis

c. Membawa materi pelajaran

Keaktifan

a. Mengikuti pelajaran dengan baik

b. Memperhatikan penjelasan dari guru

c. Mengikuti prosedur penggunaan metode dengan

panduan guru

d. Keterampilan bekerja sama

e. Menjawab pertanyaan

f. Menghargai pendapat orang lain

g. Memecahkan masalah

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

Keterangan :

A = Sangat baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

Observator 1 Observator II

(Ma’unatul Choiriyah)

(Aisyatul Murtafiah, S.Pd.i)

Page 165: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 8.2

LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA

Nama : Siswa kelas VIII

Mata Pelajaran: Fiqih

Materi : Memahami hukum islam tentang makanan dan minuman

Kelas/semester: VIII F/II

Hari/tanggal : Rabu, 24 Februari 2010

Siklus : II

No. Aspek yang dinilai Hasil

A B C D

1.

2.

Persiapan

a. Pengetahuan awal siswa

b. Membawa alat tulis

c. Membawa materi pelajaran

Keaktifan

a. Mengikuti pelajaran dengan baik

b. Memperhatikan penjelasan dari guru

c. Mengikuti prosedur penggunaan metode

dengan panduan guru

d. Keterampilan bekerja sama

e. Menjawab pertanyaan

f. Menghargai pendapat orang lain

g. Memecahkan masalah

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

Keterangan :

A = Sangat baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

Observator I

(Ma’unatul Choiriyah)

Observator II

(Aisyatul Murtafiah, S.Pd.i)

Page 166: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 8.3

LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA

Nama : Siswa kelas VIII

Mata Pelajaran: Fiqih

Materi : Memahami hukum islam tentang makanan dan minuman

Kelas/semester: VIII F/II

Hari/tanggal : Rabu, 3 Maret 2010

Siklus : III

No. Aspek yang dinilai Hasil

A B C D

1.

2.

Persiapan

a. Pengetahuan awal siswa

b. Membawa alat tulis

c. Membawa materi pelajaran

Keaktifan

a. Mengikuti pelajaran dengan baik

b. Memperhatikan penjelasan dari guru

c. Mengikuti prosedur penggunaan metode

dengan panduan guru

d. Keterampilan bekerja sama

e. Menjawab pertanyaan

f. Menghargai pendapat orang lain

g. Memecahkan masalah

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

Keterangan :

A = Sangat baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

Observator 1

Observator II

(Ma’unatul Choiriyah)

(Aisyatul Murtafiah, S.Pd.i)

Page 167: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 9

Nama : ……………………..

No. Absen : ……………………..

Kelas : ……………………..

TES FORMATIF I

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban yang paling

benar!

1. Menurut hukum Islam asal semua makanan dan minuman adalah halal kecuali

……

a. Apabila ada nas (ayat Al Quran dan Hadis) yang menyatakan haram

b. Apabila tidak tercantum dalam Al Quran atau Hadis

c. Apabila makanan atau minuman tersebut menjijikkan

d. Kita tidak terbiasa mengkonsumsinya

2. Makanan dan minuman yang kita konsumsi harus halal, baik zatnya maupun

cara memperolehnya, yang dimaksud halal zatnya adalah …

a. Asal ketentuan hukumnya dari zat Allah SWT

b. Halal status hukum makanan dan minuman tersebut

c. Makanan atau minuman tersebut asalnya memang halal

d. Tidak diperoleh dengan cara melanggar norma-norma tertentu

3. Rasulullah SAW bersabda

كل هسكر خور

Sabda Rasulullah SAW di atas menyatakan bahwa …

a. Daging babi haram dikonsumsi

b. Setiap minuman keras adalah khamar

c. Setiap khamar haram hukumnya

d. Setiap yang memabukkan tergolong khamar

4. Mengkonsumsi minuman yang membahayakan keselamatan jiwa sama halnya

dengan …

a. Merusak jasmani dan rohani

b. Merusak diri sendiri

c. Bunuh diri

d. Meracuni orang lain

احل لكن صيد البحر وطعاهه هتاعا لكن .5

Firman Allah SWT tersebut mengandung pokok pengertian …

Page 168: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

a. Binatang buas haram dikonsumsi

b. Binatang laut halal dikonsumsi

c. Biantag yang disembelih halal di konsumsi

d. Binatang yang menjijikkan halal di konsumsi

6. Hukum asal daging kambing adalah halal, tetapi dapat menjadi haram jika …

a. Darahnya belum diambil secara tuntas

b. Mengumpulkan darahnya untuk dimasak atau dijual

c. Membelinya dengan mencekik harga pasar

d. Tetangganya tidak mau menjual kambing kepada pedagang

7. Binatang yang haram dimakan karena zatnya adalah …

a. Kuda c. Ayam

b. Lembu d. Anjing

8. Kita dilarang mengatakan haram pada suatu makanan dengan alasan …

a. Keadaannya menjijikkan

b. Sangat sulit diperoleh

c. Ada nas Al Quran dan Hadis

d. Ada sebab karena dilarang membunuh

9.

Dari surat Al Maidah ayat 90 diatas yang digaris bawah artinya adalah …

a. Minuman keras

b. Berkurban untuk berhala

c. Berjudi

d. Mengundi nasib

10. Manfaat mengkonsumsi makanan atau minuman yang halal adalah …

a. Menumbuhkan semangat dan gairah bekerja

b. Nafsu makan bertambah besar

c. Wajah menjadi pucat

d. Senang menyendiri dari masyarakat

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 169: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 10

Nama : ……………………..

No. Absen : ……………………..

Kelas : ……………………..

TES FORMATIF II

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban yang

paling benar!

1. Makanan dan minuman yang kita konsumsi harus halal, baik zatnya maupun

cara memperolehnya, yang dimaksud halal zatnya adalah …

e. Asal ketentuan hukumnya dari zat Allah SWT

f. Halal status hukum makanan dan minuman tersebut

g. Makanan atau minuman tersebut asalnya memang halal

h. Tidak diperoleh dengan cara melanggar norma-norma tertentu

ا .2

Firman Allah SWT tersebut mengandung pokok pengertian …

a. Binatang buas haram dikonsumsi

b. Binatang laut halal dikonsumsi

c. Binatang yang disembelih halal di konsumsi

d. Binatang yang menjijikkan halal di konsumsi

3. Binatang yang haram dimakan karena zatnya adalah …

c. Kuda c. Ayam

d. Lembu d. Anjing

4. Berikut ini tergolong pengertian bangkai, kecuali…

a. Hewan yang mati tertunduk

b. Sapi mati dipukul

c. Kambing mati disembelih

d. Kerbau mati ditembak

ويحل لهن الطيبات ويحرم عليهن الخبائث .5

Firman Allah SWT diatas mengandung pengertian bahwa…

a. Binatang laut halal dikonsumsi

b. Binatang yang keadaannya menyenangkan, haram hukumnya

Page 170: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

c. Binatang menjijikan haram dimakan

d. Binatang bertaring haram dimakan

6. Manfaat mengkonsumsi makanan atau minuman yang halal adalah …

e. Menumbuhkan semangat dan gairah bekerja

f. Nafsu makan bertambah besar

g. Wajah menjadi pucat

h. Senang menyendiri dari masyarakat

7. Binatang yang disembelih untuik sesaji hukumnya…

a. Mubah

b. Haram

c. Halal

d. Makruh

8. Binatang yang mati karena terpukul atau terjatuh tergolong…

a. Menjijikan

b. Hewan liar

c. Bangkai

d. Tidak layak dikosumsi

9. Menurut Islam, hukum asal semua makanan dan minuman adalah halal,

kecuali …

e. Apabila ada nas (ayat Al Quran dan Hadis) yang menyatakan haram

f. Apabila tidak tercantum dalam Al Quran atau Hadis

g. Apabila makanan atau minuman tersebut menjijikkan

h. Kita tidak terbiasa mengkonsumsinya

10. Binatang berikut ini yang haram dimakan adalah…

a. Pemberian teman yang baru dikenal

b. Untuk pemujaan berhala

c. Untuk aqiqoh anaknya

d. Untuk sedekah

SEMOGA SUKSES

Page 171: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 11

Nama : ……………………..

No. Absen :………………………

Kelas : ……………………..

TES FORMATIF III

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban yang

paling benar!

11. Binatang yang mati karena terpukul atau terjatuh tergolong…

a. Menjijikan

b. Hewan liar

c. Bangkai

d. Tidak layak dikosumsi

12. Binatang berikut ini yang haram dimakan adalah…

a. Pemberian teman

b. Untuk pemujaan berhala

c. Untuk aqiqoh anaknya

d. Untuk sedekah

13. Kita boleh mengkonsumsi bangkai ikan laut karena…

a. Agama yang menghalalkan

b. Tidak perlu disembelih

c. Tidak mungkin berpenyakit

d. Enak untuk dikosumsi

14. Berikut ini tergolong pengertian bangkai, kecuali…

a. Hewan yang mati tertunduk

b. Sapi mati dipukul

c. Kambing mati disembelih

d. Kerbau mati ditembak

15. Bangkai binatang dibawah ini yang tidak halal

dimakan adalah…

a. Bangkai belalang

b. Bangkai kambing

c. Bangkai ikan

d. Bangkai cumi-cumi

ويحل لهن الطيبات ويحرم عليهن الخبائث .16

Firman Allah SWT diatas mengandung pengertian bahwa…

a. Binatang yang keadaannya menyenangkan, haram hukumnya

b. Binatang laut halal dikonsumsi

c. Binatang menjijikan haram dimakan

d. Binatang bertaring haram dimakan

Page 172: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

17. Dibawah ini yang termasuk binatang yang diharamkan karena zat adalah…

a. Anjing

b. Kuda

c. Lembu

d. Belatung

18. Binatang yang disembelih untuik sesaji hukumnya…

a. Mubah

b. Makruh

c. Halal

d. Haram

19. Hukum asal daging kambing adalah halal, tetapi dapat menjadi haram jika …

a. Mengumpulkan darahnya untuk dimasak

b. Darahnya belum diambil secara tuntas

c. Disembelih orang perempuan

d. Membelinya dengan mencekik harga pasar

ا .20

Firman Allah SWT tersebut mengandung pokok pengertian …

e. Binatang buas haram dikonsumsi

f. Binatang laut halal dikonsumsi

g. Binatang yang disembelih halal di konsumsi

h. Binatang yang menjijikkan halal di konsumsi

SEMOGA SUKSES

Page 173: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 12

Penghitungan menggunakan teknik t-test untuk menguji kebenaran hipotesis

penelitian.

No 𝑥𝐴 𝑥1 𝑥2 𝑥3 (𝑥𝐴-𝑥 𝐴)2 (𝑥1-𝑥 1)

2 (𝑥2-𝑥 2)2 (𝑥3-𝑥 3)

2

1 8,7 6 9 9 0,49 2,25 0,36 0,01

2 7,4 8 9 10 0,36 0.25 0,36 1,21

3 9,1 7 8 10 1,21 0.25 0,16 1,21

4 7,2 8 10 10 0,64 0.25 2,56 1,21

5 8,8 8 10 10 0,64 0.25 2,56 1,21

6 7,1 6 8 9 0,81 2,25 0,16 0,01

7 7,3 7 8 8 0,49 0.25 0,16 0,81

8 8,2 8 7 8 0,040, 0.25 1,96 0,81

9 7,4 8 10 10 0,36 0.25 2,56 1,21

10 8,5 7 9 9 0,25 0.25 0,36 0,01

11 7,8 8 9 10 0,04 0.25 0,36 1,21

12 8,3 9 8 8 0,09 2,25 0,16 0,81

13 8,5 8 9 9 0,25 0.25 0,36 0,01

14 8,4 8 9 9 0,16 0.25 0,36 0,01

15 8,6 7 9 10 0,36 0.25 0,96 1,21

16 8,4 6 7 8 0,16 2,25 1,96 0,81

17 8,5 8 8 9 0,25 0.25 0,16 0,01

18 9,4 8 8 8 1,96 0.25 0,16 0,81

19 7,9 7 8 9 0,01 0.25 0,16 0,01

20 6,8 6 7 7 1,44 2,25 1,96 3,61

21 9,0 6 8 9 1 2,25 0,16 0,01

22 6,4 8 8 8 2,56 0.25 0,16 0,81

23 8,7 8 8 8 0,49 0.25 0,16 0,81

24 8,0 8 6 7 0 0.25 5,76 3,61

25 9,3 9 10 10 1,69 2,25 2,56 1,21

26 8,7 8 9 9 0,49 0.25 0,36 0,01

27 8,1 8 9 10 0,01 0.25 0,36 1,21

28 8,0 9 9 10 0 2,25 0,36 1,21

29 5,7 7 10 10 5,29 0.25 2,56 1,21

30 7,8 6 9 10 0,04 2,25 0,36 1,21

31 8,1 8 9 10 0,01 0.25 0,36 1,21

32 9,0 9 9 9 1 2,25 0,36 0,01

33 6,5 7 7 8 2,25 0.25 1,96 0,81

34 7,3 8 7 8 0,49 0.25 1,96 0,81

35 7,9 6 6 7 0,01 2,25 5,76 3,61

∑X 280,8 263 294 313 25,34 30,75 40,4 33,95

𝑋 8,02 7,5 8,4 8,9

Page 174: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Menghitung standar deviasi :

1. Standar deviasi sebelum dilakukan tindakan

𝑆𝐴2

= ∑ 𝑋𝐴 – 𝑋 𝐴 2

𝑁𝐴 =

25,34

35 = 0,72

2. Standar deviasi pada siklus I

𝑆12

= ∑ 𝑋1 – 𝑋 1 2

𝑁𝐵 =

30,75

35 = 0,87

3. Standar deviasi pada siklus II

𝑆22

= ∑ 𝑋2– 𝑋 2 2

𝑁𝐵 =

40,4

35 = 1,15

4. Standar deviasi pada siklus III

𝑆32

= ∑ 𝑋3– 𝑋 3 2

𝑁𝐵 =

33,95

35 = 0,97

Mencari 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 pada setiap siklus :

1. Siklus I

𝑡1 = 𝑋 𝐴−𝑋 1

𝑆𝐴2+𝑆12

𝑁𝐴

= 25,34−30,75

0,72+0,87

35

= 5,41

0,04 =

5,41

0,2= 27,05

2. Siklus II

𝑡2 = 𝑋 𝐴−𝑋 2

𝑆𝐴2+𝑆12

𝑁𝐴

= 25,34−40,4

0,72+1,15

35

= 15,06

0,05 = 15,06

0,22 = 68,45

3. Siklus III

𝑡3 = 𝑋 𝐴−𝑋 3

𝑆𝐴2+32

𝑁𝐴

= 25,34−33,95

0,72+0,97

35

= = 8,61

0,04 = 8,61

0,2= 43,05

Page 175: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Lampiran 13

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Ma’unatul Choiriyah

NIM : 111 06 120

Jurusan/Progdi:Tarbiyah/PAI

No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Ket Nilai

1 OPSPEK STAIN Salatiga 26-29 Agustus 2006 Peserta 3

2 Mapaba PMII Komsat. Joko Tingkir

Salatiga

14-16 September 2006 Peserta 3

3 16th Anniversary of LPM Dinamika

STAIN Salatiga

26 September 2006 Peserta 2

4 PLCPP Racana STAIN Salatiga 21-24 November 2006 Peserta 3

5 Diskusi Dwi Mingguan BEM STAIN

Salatiga tentang poligami dalam

perspektif gender

23 Desember 2006 Peserta 2

6 PHBI Maulid Nabi PPTI Al-Falah

Salatiga

32 Maret 2007 Panitia 3

7 Seminar Nasional & konsolidasi BEM

se-Jateng

5 April 2007 Peserta 6

8 Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII 17 -19 Mei 2007 Peserta 3

9 Ta’aruf Study Santri PPTI Al-Falah

Salatiga

20 Juli 2007 Panitia 3

10 PHBI Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad

S.A.W PPTI Al-Falah Salatiga

11 Agustus 2007 Panitia 3

11 Lomba membaca dan menerangkan

Kitab Arba’in Nawawi PPTI Al-Falah

Salatiga

25 Agustus 2007 Juara II 3

12 Lomba membaca dan menerangkan

Kitab Sulam At-Taufiq PPTI Al-Falah

Salatiga

25 Agustus 2007 Juara II 3

13 Haflah Akhirossanah ke XVII PPTI

Al-Falah Salatiga

25 Agustus 2007 Panitia 3

14 Diskusi Ramadhan”HMI Komsat Wali

Sanga dan Ganesa

18 September 2007 Peserta 2

15 Konsolidasi Alumni, Kader & Tabligh 06 November 2007 Panitia 3

Page 176: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

Kerakyatan (PMII) Komsat. Joko

Tingkir Salatiga

16 MAPABA PMII Komsat. Joko Tingkir

Salatiga

20 November 2007 Panitia 3

17 WORKSHOP “Pelatihan karya Tulis

Ilmiah Mahasiswa” STAIN Salatiga

27-28 November 2007 Peserta 3

18 Gladi Wira Brigsus (GWB) XIV

BRIGSUS Racana STAIN Salatiga

14-17 Desember 2007 Peserta 2

19 PHBI Idul Adha Masjid At-Taqwa

Klaseman Salatiga

20 Desember 2007 Panitia 3

20 PHBI Tahun Baru Hijriah PPTI Al-

Falah Salatiga

10 Januari 2008 Panitia 3

21 LATGAB V Se-Jawa Tengah

BRIGSUS NAGA SANDHI Racana

STAIN Salatiga

16-17 Februari 2008 Panitia 3

22 Seminar Nasional Menggagas

Penguatan Penguatan Peran Sarjana

Syari’ah dalm Upaya Penegakan

Hukum di Indonesia

28 Februari 2008 Peserta 6

23 Latihan Gabungan Pramuka Penegak

SMA se-Kota Salatiga dan Kabupaten

Semarang

9 Maret 2008 Panitia 4

24 Sosialisasi PILGUB Jawa Tengah

“Partisipasi Aktif pmuda Menentukan

Kualitas Pemilu Gubernur Jawa

Tengah”

13 Maret 2008 Peserta 2

25 Lomba PHBI Maulid Nabi

Muhammad S.A.W PPTI Al-Falah

Salatiga

15-19 Maret 2008 Dewan

Juri

4

26 PHBI Maulid Nabi Muhammad

S.A.W PPTI Al-Falah Salatiga

15-19 Maret 2008 Panitia 3

27 Seminar Nasional “Kepemimpinan

Demokratisasi & Politik Pendidikan

23 April 2008 Peserta 6

Page 177: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

untuk Kesejahteraan Rakyat”

28 Kursus Pembina Pramuka Mahir

Tingkat Dasar (KMD) Kwartir cabang

kota Salatiga

21-26 Juli 2008 Peserta 3

29 OPSPEK STAIN Salatiga 25-27 Agustus 2008 Panitia 3

30 Amalan Ramadhan Racana (ARR)

STAIN Salatiga

21-25 September 2008 Panitia 3

31 PLCPP XVIII Racana STAIN Salatiga 06-09 November 2008 Panitia 3

32 Bedah Buku”Kaum Muda Menatap

Masa depan Indonesia” oleh DEMA

STAIN Salatiga

14 November 2008 Peserta 2

33 Surat pernyataan dari Ponpes

Miftakhurrosyidin Madureso

Temanggung

2003-2004 Ustadzah/

Qori’ah

7

34 Surat pernyataan dari PPTI Al-Falah

Salatiga

2008-Sekarang Ustadzah 12

35 Seminar pembiayan pendidikan Kota

Salatiga oleh DEMA STAIN Salatiga

25 Maret 2009 Peserta 2

36 Bedah Film”Laskar Pelangi”dan

Penggalangan Dana untuk Korban Situ

Gintung

4 April 2009 Peserta 2

37 Seminar Nasional Demokrasi,

kepemimpinan Nasional dan Masa

Depan Indonesia

22 April 2009 Peserta 6

38 Haflah Akhirossanah MADIN

”Bustanul Ulum” Mergowati Kedu

Temanggung

12 Agustus 2009 Panitia 3

39 Lomba Haflah Akhirossanah MADIN

”Bustanul Ulum” Mergowati Kedu

Temanggung

1-12 Agustus 2009 Dewan

Juri 4

40 Amalan Ramadhan Racana (ARR)

Racana STAIN Salatiga 6-10 September 2009 Panitia 3

41 Workshop “kepemimpinan” DEMA 19-21 Oktober 2009 Peserta 3

Page 178: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5065/1/Maunatul...PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT HUKUM ISLAM

STAIN Salatiga

42 Workshop “Multimedia” SEMA dan

HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga 22-24 Oktober 2009 Pesera 2

43 Pekan Olahraga STAIN

Salatiga(PORS) Cabang WUSHU dan

SSC

23 November 2009 Panitia 3

44 Surat pernyataan dari MADIN

“Bustanul Ulum” Mergowati Kedu

Temanggung

Juli 2009-Sekarang Pengurus 6

45 Surat pernyataan dari MADIN

“Bustanul Ulum” Mergowati Kedu

Temanggung

Desember 2009-

Sekarang Ustadzah 7

46 Surat pernyataan dari MI Najmul Huda

Kedu Temanggung 12 Juni 2010-sekarang

Guru

Wiyata

Bhakti

7

Jumlah 165

Salatiga, 12 Agustus 2010

Pembantu Ketua

Bidang Kemahasiswaan

H. Agus Waluyo, M.Ag

NIP. 19750211200003 1 001