PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7783/1/NUR...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7783/1/NUR...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY
PADA SISWA KELAS VIII J MTs NEGERI SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
NUR FAIZIYYAH
NIM: 23010-15-0309
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO
STRAYPADA SISWA KELAS VIII J MTs NEGERI SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
NUR FAIZIYYAH
NIM: 23010-15-0309
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
iv
v
vi
vii
MOTTO
Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang
(Nur Faiziyyah)
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
(Ibrahim ayat 7)
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Swt, atas limpahan rahmat serta karuniaNya, sekripsi ini
penulis persembahkan untuk :
1. Kedua orang tua ku Bapak Sunaryo dan Ibu Lestari yang aku cintai, adikku Ardian
Wijaya dan nenekku Ibu Hj. Jidah yang aku sayangi karena selalu memberikan
do’a, semangat serta selalu memotivasi ku dan selalu menyayangiku. Untuk
Almarhum kakekku Bapak Ahmad Kuslan, terimakasih selalu mendo’akan ku
semasa engkau hidup. Semoga kelak kita dapat berkumpul kembali. Aamiin…
Serta keluarga besar yang selalu mendukung dan memberiku nasihat disetiap
langkahku.
2. Untuk diriku sendiri (Nur Faiziyyah) terimakasih sudah bersabar dan
menyelesaikan skripsi ini.
3. Sahabat-sahabatku tersayang yang selalu menyediakan bahunya untukku,
menyemangatiku dan menemaniku berproses hingga selesainya skripsi ini. Riska
Prastiwi, Rosidita Nuha, Rofi’ati Khoiriyah, Isnaini Wahyu, Novita Ayuni, Amalia
Nur A, Lutfia Rahma , Zian Rahma, Finanda.
4. Sahabatku tersayang Nur Hidayati yang selalu memberi nasihat dan semangat
selalu
5. Untuk yang selalu ada untukku, memotivasiku dan memberiku semangat Raisul
Anand Firmansyah.
6. Teman-teman PPL MTs Negeri Salatiga tanpa terkecuali.
7. Teman-teman KKN posko 153 Sidomulyo, Candimulyo, Magelang.
8. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2015 khususnya jurusan PAI.
9. Para pembaca yang budiman.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah Swt yang
telah memberikan nikmat, syafa‟at, taufik, dan hidayah-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang telah
penulis susun berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Puasa Dengan
Menggunakan Metode Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas VIII J MTs
Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020”.
Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
nabi besar kita Muhammad Saw, yang selalau memberikan suri tauladan bagi
keluarga, sahabat, dan juga pengikutnya. Beliaulah yang membawa umat islam
dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang seperti saat ini. Dan
semoga kita selalu mendapat syafaat beliau esok di hari kiamat.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis dalam menyelesikan
skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapakan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag selaku Rektor IAIN
Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam.
x
4. Ibu Siti Rukhayati M.Ag. selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing dan meluangkan waktunya dengan ikhlas untuk penulisan
skripsi ini sehingga skripsi ini terselesaikan.
5. Bapak M. Agung Hidayatulloh, S.S., M.Pd.I. selaku pembimbing
akademik.
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah mengajarkan,
membimbing, serta membekali ilmu selama saya belajar di kampus
tercinta ini, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah
memberikan layanan dan bantuan kepada penulis.
7. Bapak Drs. H. Mudlofir, M.M. selaku Kepala Sekolah MTs Negeri
Salatiga.
8. Ibu Lies Arifah selaku guru mata pelajaran fiqih MTs Negeri Salatiga.
9. Segenap peserta didik di MTs Negeri Salatiga khususnya kelas VIII J yang
telah membantu terlaksanakannya penelitian skripsi ini.
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan.Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya, serta pembaca pada umumnya. Aamiin.
Salatiga, 11 Desember 2019
Penulis,
Nur Faiziyyah
NIM. 23010150309
ABSTRAK
Faiziyyah, Nur. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Puasa Dengan
Menggunakan Metode Two Stay Two StrayPada Siswa Kelas VIII J
MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi, Program
Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Hj. Siti Rukhayati,
M.Ag.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Fiqih, Two Stay Two Stray.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode two stay two
straydapat meningkatkan hasil belajar fiqih materi puasa pada peserta didik kelas
VIII J MTs Negeri Salatiga tahun pelajaran 2019/2020.
Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari empat
langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, observasi dan dokumentasi.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Data
pada penelitian ini dengan membandingkan pencapaian nilai dengan KKM dengan
adanya peningkatan criteria ketuntasan klasikal pada setiap siklusnya.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis penelitian tindakan kelas
yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Puasa Dengan
Menggunakan Metode Two Stay Two Stray (TS-TS) Pada Siswa Kelas VIII J hal
tersebut dapat diketahui dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik yang
dapat mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 76. Pada
pra siklus diketahui peserta didik yang tuntas 14 anak dengan prsentase 43,75%
siswa dari 32 peserta didik, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 72,06. Pada siklus
I prsentase ketuntasan peserta didik meningkat yakni 68,75% atau sebanyak 22
anak dengan niali rata-rata kelas 75,46. Adapun pada siklus II terdapat 28 anak
telah mencapai KKM dengan presentase ketuntasan meningkat hingga 87,5% dan
nilai rata-rata kelas sebesar 86,71.
1
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................... i
LOGO ......................................................................................................................... ii
SAMPUL DALAM .................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................. vi
MOTTO ..................................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix
ABSTRAK ................................................................................................................. xi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii
DAFRAT TABEL ...................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvi
DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................................ 6
F. Metode Penelitian........................................................................................... 7
2
1. Rancangan Penelitian ............................................................................... 7
2. Subjek Penelitian ...................................................................................... 7
3. Langkah-langkah Penelitian ..................................................................... 7
4. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 10
5. Instrumen Penelitian................................................................................. 11
6. Analisis Data ............................................................................................ 11
G. Sistematika Penulisan .................................................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 14
A. Kajian Teori ................................................................................................... 14
1. Peningkatan Hasil Belajar ........................................................................ 14
a. Pengertian Belajar .............................................................................. 14
b. Pengertian Hasil Belajar ..................................................................... 16
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............................. 21
2. Materi Fiqih .............................................................................................. 25
a. Pengertian Fiqih ................................................................................. 25
b. Materi Fiqih Bab Puasa ...................................................................... 26
3. Metode Two Stay Two Stray .................................................................... 37
4. Kajian Pustaka .......................................................................................... 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................................ 47
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................................. 47
1. Profil Madrasah ........................................................................................ 47
2. Visi dan Misi ............................................................................................ 47
3. Data Ketenagaan ...................................................................................... 48
4. Data Peserta Didik.................................................................................... 51
5. Fasilitas Madrasah .................................................................................... 51
B. Subjek Penelitian ........................................................................................... 52
C. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................... 54
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 54
1. Pra Siklus ................................................................................................. 54
2. Siklus I ..................................................................................................... 56
3. Siklus II .................................................................................................... 61
3
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN .................................................... 66
A. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................................. 66
1. Pra Siklus ................................................................................................. 66
2. Siklus I ..................................................................................................... 68
3. Siklus II .................................................................................................... 75
B. Pembahasan .................................................................................................... 80
1. Hasil Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ............................... 83
2. Pra Siklus ................................................................................................. 84
3. Siklus I ..................................................................................................... 85
4. Siklus II .................................................................................................... 86
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 88
A. Kesimpulan .................................................................................................... 88
B. Saran .............................................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 91
LAMPIRAN ............................................................................................................... 93
4
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Guru MTs Negeri Salatiga .............................................................. 50
Tabel 3.2 Daftar Staff Tata Usaha MTs Negeri Salatiga ........................................... 52
Tabel 3.3 Jumlah Peserta Didik MTs Negeri Salatiga ............................................... 53
Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana MTs Negeri Salatiga ............................................... 53
Tabel 3.5 Daftar Nama Siswa Kelas VIII J MTs Negeri Salatiga ............................. 54
Tabel 3.6 Nilai Pra Siklus ......................................................................................... 57
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus Kelas VIII J ...................................................................... 69
Tabel 4.2 Nilai Siklus I Kelas VIII J .......................................................................... 71
Tabel 4.3 Observasi Guru Siklus I ............................................................................. 74
Tabel 4.4 Observasi Peserta Didik Siklus I ................................................................ 76
Tabel 4.5 Nilai Siklus II ............................................................................................. 77
Tabel 4.6 Observasi Guru Siklus II ............................................................................ 80
Tabel 4.7 Observasi Peserta Didik Siklus II .............................................................. 82
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ........................ 84
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Peserta Didik ......................................... 86
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Langkah-langkah Penelitian ................................................................... 11
6
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Pie 4.1 Hasil Evaluasi Siklus I .................................................................... 73
Diagram Pie 4.2 Hasil Evaluasi Siklus II ................................................................... 79
Diagram Batang 4.3 Ketuntasan KKM Antar Siklus ................................................. 86
7
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 3 Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 4 Lembar Konsultasi
Lampiran 5 RPP Siklus I
Lampiran 6 RPP Siklus II
Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 SKK
Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup Penulis
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar bagi manusia untuk
mewujudkan suatu keinginan manusia itu sendiri. Pendidikan bertujuan
untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri manusia
tersebut. Pengertian pendidikan menurut John S. Brubacher (1987) dalam
Suwarno (2006: 20) adalah proses pengembangan potensi, kemampuan
dan kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian
disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan
alat (media) yang disusun sedemikian rupa sehingga pendidikan dapat
digunakan untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai
tujuan-tujuan yang telah di tetapkan.
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha yang dijalankan
seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai
tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental
(Hasbulloh, 2009:1).
Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia,
dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas
dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan,
sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain.
(Hamdani, 2011: 21). Dengan demikian belajar dapat membawa
9
perubahan bagi yang menjalankannya, baik perubahan sikap, pengetahuan
maupun keterampilan. Dengan perubahan-perubahan tersebut akan
membantu si pelaku belajar untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Penggunaan metode yang digunakan dalam pembelajaran sangatlah
penting bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Sehingga dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif namun tetap
menyenangkan. Oleh karena itu, perlu adanya aktivitas siswa serta
kemampuan guru dalam menerapkan strategi dan metode pembelajaran
yang bervariasi sehingga siswa tidak merasa jenuh. Dalam kegiatan
belajar-mengajar, tidak semua siswa mampu berkonsentrasi dalam waktu
yang relatif lama. Daya serap siswa terhadap materi yang diberikan juga
bermacam-macam, ada yang cepat, sedang, dan lambat. (Isna, 2018 : 4)
Dalam penyampaian pembelajaran seorang guru bukan hanya
sekadar memberikan materi, namunjuga dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu guru harus menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan ketika proses belajar
mengajar, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dengan metode
pembelajaran yang monoton. Selama ini dalam melaksanakan
pembelajaran terutama fiqh guru cenderung menggunakan metode yang
sama yaitu metode ceramah. Maka dari itu, guru harus kreatif dan selektif
dalam memilih strategi pembelajaran dan tentunya sesuai dengan
10
kebutuhan peserta didik yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran
aktif dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan hasil observasi pada guru pengampu mata pelajaran
Fiqh yaitu Ibu Lies Arifah, khususnya pada siswa kelas VIII J MTs Negeri
Salatiga, KKM yang telah ditetapkan pada mata pelajaran fiqh adalah 76.
Pada hasil belajar peserta didik kelas VIII J mata pelajaran fiqh,
ketuntasan belajar klasikal sebesar 43,75% anak mencapai KKM yang
artinya kurang dari 85% klasikal yang diharapkan.Keberhasilan
pembelajaran merupakan harapan semua pihak termasuk pada mata
pelajaran fiqh. Cara agar tujuan pembelajaran berhasil salah satunya
melalui metode pembelajaran.
Metode merupakan peranan penting dalam proses belajar
mengajar, salah satunya adalah metode pembelajaran Two Stay Two Stray
(2 tinggal 2 tamu) adalah bagian dari model pembelajaran
kooperatif.Metode ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
berfikir dan bekerjasama. Maka hal tersebut juga mendorong tumbuhnya
sikap keterbukaan diantara peserta didik. Selain itu, metode Two Stay Two
Stray bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia peserta didik.(Miftahul Huda, 2013: 207).
Diharapkanmetode Two Stay Two Stray ini keberanian dan
keaktifan peserta didikmuncul dengan adanya dukungan dari teman dan
juga guru. Maka proses pembelajaran akan lebih aktif dan menyenangkan
11
sehingga peserta didik akan merasa semangat dalam mengikuti mata
pelajaran fiqh.
Berdasarkan observasi di MTs Negeri Salatiga yang dilakukan
pada tanggal 6 Agustus 2019 merupakan madrasah atau sekolah pada
umumnya siswa memiliki hasil belajar yang beragam. Berdasarkan
permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dengan mengambil judul “PENINGKATAN HASIL
BELAJAR FIQIH MATERI PUASA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VIII
JMTs NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah
penelitian ini adalah : Apakah penggunaan metode Two Stay Two Stray
dapat meningkatkan hasil belajar Fiqh materi puasa pada siswa kelas VIII
J MTs Negeri Salatiga tahun pelajaran 2019/2020 ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Fiqih materi Puasa melalui
metode Two Stay Two Stray pada siswa kelas VIII J MTs Negeri Salatiga
tahun pelajaran 2019/2020.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
12
Manfaat teoritis dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
adalah untuk mendapatkan pengetahuan baru dan dapat
mengembangkan pengetahuan tentang metode Two Stay Two
Strayuntuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata
pelajaran Fiqih.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
Sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik serta
menumbuhkan kecintaan peserta didik terhadap pelajaran Fiqih dan
untuk meningkatkan hasil peserta didik sesuai dengan apa yang
diharapkan.
b. Manfaat Bagi Guru
Sebagai masukan untuk meningkatkan profesionalitas guru
dalam melaksanakan kewajibannya dan meningkatkan semangat
guru untuk lebih kreatif dan menyenangkan dalam melaksanakan
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keaktifan pada peserta
didik.
c. Bagi Sekolah
Dengan penelitian ini mudah-mudahan dapat memberikan
manfaat bagi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran guru-guru
agar lebih meningkatkan profesionalitas guru dalam membentuk
akhlak yang mulia bagi para peserta didik.
13
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, yang kemudian dibuktikan dengan data yang
terkumpul (Arikunto, 2006:17).
Sedangkan, Mulyasa (2011: 63) dalam bukunya menjelaskan
bahwa hipotesis adalah sebuah tindakan yang merupakan jawaban
sementara terhadap masalah yang dihadapi. Dari kedua pendapat
hipotesis di atas, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis adalah
tindakan yang merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap
suatu permasalahan penelitian yang mungkin bisa benar ataupun salah.
Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak jika salah.
Dalam penelitian ini hipotesis yang peneliti tegaskan adalah
sebagai berikut “Dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray
dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi Puasapada siswa kelas
VIII J MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020”
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Two Stay Two Straydapat dikatakan efektif
apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang
dituliskan penulis dapat dirumuskan sebagai berikut: hasil belajar Fiqih
materi Puasa setelah penggunaan metode Two Stay Two Straykriteria
minimal (KKM) yaitu 76, dan banyaknya siswa yang memperoleh nilai
76 keatas minimal 85%.
14
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau
Classroom Action Reserach. Menurut Suyanto (1997) yang dikutip oleh
(Muslich,2012: 9) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah
suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII J MTs Negeri Salatiga
yang berjumlah 32 peserta didik, dengan 12 putra dan 20 putri. Subjek ini
perlu ditingkatkan hasil belajarnya Fiqh materi Puasa belum memuaskan.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dikelas ini, maka peneliti
menggunakan metode Two Stay Two Stray (TS-TS).
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi (Arikunto, 2014:16).Adapun langkah-
langkahnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
15
Gambar 1.1 Langkah-langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini memiliki tahapan yang secara umum
terdiri dari dua siklus atau lebih yang dibagi menjadi empat langkah
berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan langkah pertama yang harus
dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan
adalah:
1) Menyiapkan desain pembelajaran dengan metode Two Stay Two
Stray.
2) Menyiapkan lembar observasi (pengamatan) sebagai pedoman atas
proses pembelajaran dalam melakukan metode Two Stay Two
Stray .
3) Menyusun soal tes untuk menilai peningkatan hasil belajar siswa
terhadap materi yang diajarkan.
Siklus I Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Siklus II
Refleksi
Pengamatan
?
16
b. Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan
yaitu bertindak di kelas dan melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan desain pembelajaran yang telah direncanakan. Pada saat
pelaksanaan tindakan, dilakukan observasi terhadap proses belajar
mengajar untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat dari
penggunaan metodeTwo Stay Two Stray.
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek
tindakan telah mencapai sasaran. Pada tahap ini peneliti melakukan
pengamatan terhadap segala perilaku dan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray.
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini, dilakukan penilaian atas pembelajaran di kelas.
Dari hasil lembar observasi dan hasil post test dinilai apakah metode
pembelajaran yang dilakukan pendidik mampu menghasilkan
perubahan yang signifikan. Apabila siklus I belum mencapai indikator
yang diharapkan atau belum bisa mengatasi masalah maka perlu
dilanjutkan pada siklus II dan seterusnya sampai diperoleh kemajuan
dalam pemecahan masalah.
17
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan atau cara untuk mencari
data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan
penelitian. Pengumpulan data data dapat dilakukan dengan beberapa cara
seperti wawancara, observasi, kuesioner atau angket, tes serta
dokumentasi (Arikunto, 2010: 203). Dalam hal ini peneliti menggunakan
metode pengumpulan data berupa:
a. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok (Arikunto, 2010: 193). Tes digunakan untuk mengetahui
tingkat hasil belajar siswa mata pelajaran Fiqh yang dilaksanakan
pada siswa kelas VIII J MTs Negeri Salatiga. Pada setiap siklus guru
memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam pemahaman materi Puasa. Tes akan
dilaksanakan pada akhir tiap siklus.
b. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap peserta didik selama
pembelajaran berlangsung untuk mengetahui keaktifan peserta didik
dan hasil belajar dalam pembelajaran dengan metodeTwo Stay Two
Stray.
18
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-
barang tertulis (Arikunto, 2010: 201). Dokumentasi pada penelitian ini
bisa berupa catatan hasil belajar, transkrip nilai, foto, laporan
pengamatan, dan dokumen lain yang mendukung penelitan.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam
penelitian, yang terdiri atas:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan yang dilakukan peserta didik dan guru selama proses
pembelajaran dalam materi tajwid kelas VIIIJ melalui metode Two
Stay Straydi MTs Negeri Salatiga.
b. Butir Soal
Butir soal merupakan hal yang menjadi bagian dari tes. Sebab
itu, tes yang digunakan guru harus memiliki kualitas yang baik
sehingga menghasilkan nilai yang tepat dan memuaskan.
6. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
sederhana yaitu teknik analisis data kuantitatif. Teknik analisis data ini
digunakan untuk menganalisis data hasil observasi yang diperoleh dari
peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui
19
perubahan perilaku peserta didik. Data tersebut diolah dengan mencari
persentase tiap-tiap kegiatan dengan menggunakan rumus persentase.
Adapun rumus penelitian sebagai berikut:
P =
X 100%
Keterangan:
P= Presentase
F= Jumlah peserta didik yang tuntas belajar
N= Jumlah semua peserta didik
G. Sistematika Penulisan
Dalam Penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun sistematika
penulisan sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN,yang memuat Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian ,Manfaat Penelitian, Definisi
Operasional, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Metode
Penelitian, , dan Sistematika Penulisan.
2. BAB II LANDASAN TEORI, yang memuat tentang pengertian belajar,
tujuan belajar, ciri-ciri belajar, pengertian hasil belajar, pengertian Fiqh,
hakikat puasa metode Two Stay Two Straybeserta kelebihan dan
kekurangannya.
3. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, yang memuat tentang
deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II
20
4. BAB IV HASIL PENELITIAN, yang memuat tentang deskripsi
persiklus dan pembahasan siklus I dan siklus II.
5. BAB V PENUTUP, yang memuat Kesimpulan dan Saran.
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Peningkatan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan
perubahan pada diri siswa. Perubahan sebagai hasil proses belajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
pengetahuan, sikap dan tingkah laku ketrampilan, kecakapan,
kemampuan, daya reaksinya dan daya penerimaannya (Sholikah,
2019:14).
Belajar tidak hanya terjadi dibangku sekolah saja, belajar
bisa terjadi dalam semua aspek kehidupan. Belajar sudah terjadi
sejak anak lahir bahkan sebelum lahir atau dikenal dengan
pendidikan prenatal dan akan terus berlanjut hingga ajal tiba
(Sriyanti, 2013: 15).
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang
kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh
siswa sendiri, siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya
proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh
sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari
siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-
tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar.
22
Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut tampak sebagai
perilaku belajar yang tampak dari luar. (Mudjiono, 2002 : 7)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan siswa yang ditunjukkan
dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan ,sikap serta
tingkah laku keterampilannya. Belajar tidak hanya diperoleh dari
bangku sekolah saja melainkan dari aspek kehidupan. Proses
belajar terjadi sejak anak didalam rahim atau masa prenatal hingga
ajal tiba. Belajar sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh
siswa itu sendiri. Jadi siswa sebagai penentu terjadi tidak nya suatu
proses belajar.
Dalam prespekstif agama Islam belajar sangatlah
dianjurkan bahkan diwajibkan.Kewajiban belajar juga sudah ditulis
dalam Al-Qur'an, bahwa kita diperintahkan untuk membaca
sebagai langkah awal dalam belajar. Perintah membaca tertulis
dalam Qur'an Surat Al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi :
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan,Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah.Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Departemen Agama
RI, 2009: 597)
23
Dalam ayat tersebut perintah membaca disebut dua kali,
pertama perintah kepada Rasulullah SAW. Selanjutnya perintah
kepada seluruh umatnya. Membaca adalah sarana untuk belajar dan
kunci ilmu pengetahuan, baik secara etimologis berupa membaca
huruf-huruf yang tertulis dalam buku, maupun terminologis, yakni
membaca dalam arti yang luas yaitu membaca alam semesta.
(Munjahid, 2007: 5-6).
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Gagne dan Briggs (1979:51) adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat
perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa
(learners’s performance). (Suprihatiningrum, 2017 : 37)
Menurut Suprijono (2009: 5-6), hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi
dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa
hal-hal berikut :
1) Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkap pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan
merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.
Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi symbol,
pemecahan masalah, maupun penerapan aturan.
2) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari
24
kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis
fakta-konsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan
aktivitas kognitif bersifat khas.
3) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi
penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi
sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa
kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai.
Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai
standar perilaku. (Suprijono, 2011:6)
Menurut Uno dalam Suprihatiningrum (2017 : 38) tujuan
pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari
taksonomi pembelajaran. yakni kawasan kognitif, kawasan afektif,
dan kawasan psikomotorik.
1) Aspek Kognitif
Dimensi kognitif adalah kemampuan yang berhubungan
dengan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah, seperti
pengetahuan komprehensif, aplikatif, sintesis, analisis, dan
25
pengetahuan evaluative. Kawasan kognitif adalah kawasan yang
membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental
yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang
lebih tinggi, yakni evaluasi. (Suprihatiningrum, 2017 : 38)
2) Aspek Afektif
Dimensi afektif adalah kemampuan yang berhubungan
dengan sikap, nilai, minat, dan apresiasi. Menurut Uno (2006), ada
lima tingkat afeksi dari yang paling sederhana ke yang kompleks
yaitu kemauan menerima, kemauan menanggapi, berkeyakinan,
penerapan karya, serta ketekunan dan ketelitian. Kemauan
menerima merupakan keinginan untuk memerhatikan suatu gejala
atau rancangan tertentu, seperti keinginan membaca, mendengar
music atau bergaul dengan orang yang mempunyai ras berbeda.
Kemauan menanggapi merupakan kegiatan yang merujuk pada
partisipasi aktif dalam kegiatan tertentu, seperti menyelesaikan
tugas terstruktur, menaati peraturan, mengikuti diskusi kelas,
menyelesaikan tugas di laboratorium atau menolong orang lain.
Berkeyakinan berkenaan dengan kemauan menerima sistem nilai
tertentu pada diri individu, seperti menunjukkan kepercayaan
terhadap sesuatu, apresiasi (penghargaan) terhadap sesuatu, sikap
ilmiah atau kesungguhan (komitmen) untuk melakukan suatu
kehidupan sosial.
26
Penerapan karya berkenaan dengan penerimaan terhadap
berbagai sistem nilai yang berbeda-beda berdasarkan pada suatu
sistem nilai yang berbeda-beda berdasarkan pada suatu sistem nilai
yang lebih tinggi, seperti menyadari pentingnya keselarasan hak
dan tanggung jawab, bertanggung jawab terhadap hal yang telah
dilakukan, memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan
diri sendiri, atau menyadari peranan perencanaan dalam
memecahkan suatu permasalahan. Ketekunan dan ketelitian, yaitu
individu yang sudah memiliki sistem nilai selalu menyelaraskan
perilakunya sesuai dengan sistem nilai yang dipegangnya, seperti
sikap objektif dalam segala hal.
Aspek afektif yang bisa dinilai di sekolah, yaitu sikap,
minat, nilai, dan konsep diri yang akan dijabarkan sebagai berikut.
(Suprihatiningrum, 2017 : 41)
i. Sikap
Sikap adalah perasaan positif atau negative terhadap suatu
objek. Objek ini bisa berupa kegiatan atau mata pelajaran.
Sikap siswa harus lebih positif setelah menerima pelajaran
terhadap mata pelajaran disbanding sebeleum menerima mata
pelajaran. Perubahan ini merupakan salah satu indikator
keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
ii. Minat
27
Minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat
siswa terhadap suatu mata pelajaran yang selanjutnya
digunakan untuk meningkatkan minat siswa terhadap suatu
mata pelajaran
iii. Nilai
Nilai adalah keyakinan seseorang tentang keadaan suatu
objek atau kegiatann, misalnya keyakinan akan kemampuan
siswa. Kemungkinan ada yang berkeyakinan bahwa prestasi
siswa sulit untuk ditingkatkan. Nilai menjadi pengatur penting
dari minat, sikap, kepuasan. Oleh karenanya sekolah harus
menolong siswa dan kepuasan. Oleh karenanya sekolah harus
menolong siswa menemukan dan menguatkan nilai yang
bermakna bagi siswa. (Suprihatiningrum, 2017 : 42)
iv. Konsep diri
Konsep diri digunakan untuk menentukan jenjang karier
siswa yaitu dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri
sendiri, maka bisa dipilih alternatif karier yang tepat bagi diri
siswa. (Suprihatiningrum, 2017 : 43)
3) Aspek Psikomotorik
Kawasan psikomotorik mencakup tujuan yang berkaitan
dengan keterampilan (skill) yang bersifat manual atau motorik.
Domain ini mempunyai berbagai tingkatan. Dari urutan yang
paling sederhana hingga yang paling kompleks, yaitu presepsi,
28
kesiapan melakukan suatu kegiatan, kemahiran, adaptasi dan
organisasi. Presepsi berkenaan dengan penggunaan indra dalam
melakukan suatu kegiatan. Kesiapan berkenaan dengan
melakukan suatu kegiatan, termasuk di dalamnya kesiapan
mental, kesiapan fisik, dan kesiapan emosi atau perasaan untuk
melakukan suatu tindakan. (Suprihatiningrum, 2017 : 45)
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara garis besar factor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar yaitu factor internal dan factor eksternal. Faktor internal
adalah segala factor yang bersumber dari dalam diri, seperti factor
fisiologis yang mencakup pendengaran, penglihatan, kondisi
fisiologis, serta factor psikologis yang mencakup kebutuhan,
kecerdasan, motivasi, perhatian, berpikir, dan daya ingat. (Mappa,
2011: 29)
1) Faktor Internal
Faktor Internal adalah factor yang berasal dari seseorang itu
sendiri. Faktor ini antara lain sebagai berikut (Hamdani,
2011:139-145) :
i. Kecerdasan (Intelegensi)
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang
dihadapinya. Kemampuan tersebut ditentukan oleh tinggi
rendahnya intelegensi. Perkembangan ini ditandai dengan
29
kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan
anak-anak lainnya. Oleh karena itu, factor kecerdasan
(intelegensi) merupakan hal yang tidak diabaikan dalam
kegiatan belajar mengajar.
ii. Sikap
Sikap adalah suatu kecenderungan untuk mereaksi
terhadap suatu hal, orang, atau benda yang di sukai maupun
tidak disukai. Sikap tersebut dapat dipengaruhi oleh factor
pengetahuan, kebiasaan dan keyakinan. Dalam diri siswa
harus ada sikap positif (menerima) terhadap siswa lain dan
terhadap gurunya. Sikap positif ini akan mendorong siswa
tersebut untuk belajar. Adapun siswa yang bersikap
negative (menolak) terhadap siswa lainnya dan juga
gurunya ia tidak akan mempunyai kemauan untuk belajar.
iii. Minat
Minat adalah suatu kecenderungan untuk selalu
memerhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus.
Minat tersebut erat kaitannya dengan perasaan, terutama
perasaan senang. Dapat disimpulkan bahwa minat itu
terjadi karena perasaan senang terhadap sesuatu.
iv. Bakat
Bakat adalah kemampuan atau potensi yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan. Setiap orang
30
memiliki bakat dalam arti ia berpotensi untuk mencapai
prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai sesuai dengan
kapasitas masing-masing.
v. Motivasi
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Kuat lemahnya
motivasi belajar tersebut mempengaruhi keberhasilan
belajar. Motivasi dalam belajar adalah factor yang sangat
penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang
mendorong keadaan siswa untuk belajar.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri dari dua macam yaitu factor
lingkungan sosial dan factor lingkungan nonsosial.
a) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf
adminisrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Guru yang selalu
menunjukkan perilaku dan sikap teladan yang baik serta
rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca
dan berdiskusi dapat menjadi dorongan positif bagi
kegiatan belajar siswa.
Selanjutnya yang termasuk lingkungan sosial siswa
adalah masyarakat, tetangga juga teman-teman sepermainan
31
di sekitar tempat tinggal siswa tersebut. Lingkungan sosial
yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah
orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. sifat-sifat orang
tua, perlakuan dalam keluarga, dilingkungan seperti apa
mereka tinggal, semuanya dapat member dampak baik
maupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang
dicapai oleh siswa tersebut. Jika kebiasaan yang diterapkan
oleh orang tua dalam mengelola keluarga (family
managemen practices) keliru, seperti kelalaian orang tua
dalam memonitor kegiatan anak dampak menimbulkan
dampak yang lebih buruk lagi. Dalam hal ini bukan hanya
anak saja yang sulit untuk belajar tetapi anak juga dapat
berperilaku menyimpang. (Syah, 2017 : 155)
b) Lingkungan Non Sosial
Faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan non
sosial adalah gedung sekolah beserta letaknya, begitu pula
dengan letak tempat tinggalnya. Termasuk alat-alat belajar
yang digunakan oleh siswa, keadaan cuaca dan waktu
belajar yang digunakan siswa.
Rumah yang sempit dan berantakan serta
perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki
fasititas umum untuk kegiatan remaja seperti lapangan voli
misalnya, akan mendorong siswa untuk bermain ke tempat-
32
tempat yang tidak sepantasnya mereka kunjungi. Kondisi
tersebut akan berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar
siswa.
Waktu yang disenangi untuk belajar siswa biasanya
adalah pagi hari. Menurut seorang ahli bernama J. Biggers
(1980) berpendapat bahwa belajar pada pagi hari lebih
efektif daripada belajar pada waktu-waktu lainnya. Namun
menurut beberapa ahli learning style (gaya belajar) hasil
belajar itu tidak bergantung pada waktu secara mutlak,
tetapi terhadap waktu yang cocok dengan kesiapan siswa.
(Dunn et al, 1986). Di antara siswa ada yang siap belajar
pada pagi hari, ada pula siap belajar pada sore hari, bahkan
tengah malam. Perbedaan antara waktu dan kesiapan
belajar inilah yang menimbulkan perbedaan study time
preference antara siswa dengan siswa lainnya. (Syah, 2017
: 155)
2. Materi Fiqh
a. Pengertian Fiqh
Fiqh menurut bahasa adalah pengetahuan, memahami, dan
fiqh menurut istilah adalah ilmu tentang hukum-hukum Syara’
mengenai perbuatan-perbuatan yang diperbolehkan. Sehingga
obyek perhatian ilmu fiqh adalah perbuatan manusia ditinjau dari
33
segi perlu tidaknya dilakukan oleh manusia tersebut. (Mujibatun,
2012 : 1)
b. Materi Fiqh Bab Puasa
Makna puasa secara syar’I adalah menahan dan mencegah
diri secara sadar dari makan, minum, bersetubuh dengan
perempuan maupun laki-laki selama sehari penuh. Yakni dari terbit
fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat memenuhi perintah
dan taqarub kepada Allah SWT. (Yusuf Qardhawi, 2007 :18)
Fiqh secara bahasa berarti pemahaman. Sedangkan fiqh
secara istilah adalah ilmu tentang hukum-hukum syar’I yang
bersifat amaliyah yang tergali dari dalil-dalilnya yang terperinci.
Sumber-sumber fiqh yang pokok yaitu Al-Qur’an al-Karim,
Sunnah, Ijma’ dan Qiyas.( Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu, 2017
: 1)
1. Pengertian Puasa
Menurut bahasa, puasa (shaum/ الصوم ) adalah
menahan atau mencegah, sedangkan menurut istilah, puasa
adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan
puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari disertai
niat dan beberapa syarat tertentu.(Kemenag, 2015 :29)
2. Syarat Puasa
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan puasa. Syarat-syarat tersebut terdiri dari
34
syarat-syarat wajib dan syarat-syarat sah. Syarat-syarat
wajib adalah syarat yang menyebabkan seseorang harus
melakukan puasa, sedangkan syarat-syarat sah adalah
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang agar
puasanya sah menurut syara'.
a. Syarat wajib puasa
Syarat wajib puasa adalah segala sesuatu
yang menyebabkan seseorang diwajibkan
melakukan puasa. Muslim yang belum memenuhi
syarat wajib puasa maka dia belum dikenai
kewajiban untuk mengerjakan puasa wajib. Tetapi
tetap mendapatkan pahala apabila mau
mengerjakan ibadah puasa. Syarat wajib puasa
adalah sebagai berikut :
1) Islam
2) Baligh
3) Berakal sehat,
4) Mampu (kuasa melakukannya),
5) Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum
wanita)
6) Menetap (mukim).
b. Syarat-syarat sah puasa adalah:
1) Islam
35
2) Tamyiz
3) Suci dari haid dan nifas,
4) Bukan pada hari-hari yang diharamkan.
3. Rukun Puasa
Pada waktu kita berpuasa, ada dua rukun yang harus
diperhatikan, yaitu :
a) Niat, yaitu menyengaja untuk berpuasa
Niat puasa yaitu adanya suatu keinginan di
dalam hati untk menjalankan puasa semata-mata
mengharap ridha Allah swt, karena menjalankan
perintah-Nya. Semua puasa, tanpa adanya niat maka
tidak bisa dikatakan sebagai puasa. Untuk puasa
wajib, maka kita harus berniat sebelum datang fajar,
Sementara itu untuk puasa sunnah, kita di bolehkan
berniat setelah terbit fajar, dengan syarat kita belum
melakukan perbuatan-perbuatan yang membatalkan
puasa, seperti makan, minum, berhubungan suami
istri, dan lain-lain.
b) Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan
puasa mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.
Dan yang membatalkannya ada empat macam:
a. Segala sesuatu yang masuk ke dalam rongga
melewati mulut, berupa makanan atau minuman
36
yang menjadi konsumsi fisik atau tidak menjadi
konsumsi fisik. Sedangkan yang menjadi
konsumsi fisik tapi tidak masuk melalui mulut,
seperti jarum infus dan sebagainya, dianggap
tidak membatalkan puasa.
b. Sengaja muntah, sedang yang tidak sengaja
maka tidak membatalkan.
c. istimna’, yaitu sengaja mengeluarkan sperma,
baik karena ciuman dengan istri, atau sentuhan
tangan maka hukumnya batal. Sedangkan jika
karena melihat saja, atau berfikir saja maka
tidak membatalkan. Demikian juga keluarnya
madzi, tidak mempengaruhi puasa.
d. jima’, karena Allah swt. berfirman tidak
memperbolehkannya kecuali di waktu malam.
(Kemenag, 2015 : 30-31)
4. Amalan Sunnah Pada Waktu Puasa
Selain melaksanakan puasa wajib, kita juga
dianjurkan melaksanakan amalan-amalan sunnah untuk
menggapai kesempurnaan ibadah kita. Adapun amalan-
amalan sunnah puasa antara lain:
a. Sahur
37
Dan sudah dianggap sahur meskipun hanya dengan
seteguk air. Waktu sahur dimulai dari sejak tengah
malam sampai terbit fajar, dan disunnahkan
mengakhirkannya.
b. Menyegerakan berbuka setelah terbukti Maghrib,
disunnahkan berbuka dengan kurma segar atau kurma
matang dengan bilangan ganjil. Jika tidak ada maka
dengan air putih, kemudian shalat Maghrib, setelah itu
dilanjutkan dengan meneruskan makanan yang
diinginkan, kecuali jika makanan sudah tersaji maka
tidak apa-apa jika makan dahulu baru kemudian
shalat.
c. Memberi buka puasa (tafthir shaim), Hendaknya
berusaha untuk selalu memberikan ifthar (berbuka)
bagi mereka yang berpuasa walaupun hanya seteguk
air ataupun sebutir korma
d. Meninggalkan hal-hal yang akan menghilangkan nilai
puasa seperti berdusta, bergunjing, adu domba,
berbicara sia-sia dan jorok, serta larangan-larangan
Islam lainnya sehingga terbentuk ketaqwaan, inilah
tujuan puasa.
e. Memperbanyak amal shalih terutama tilawah al
Qur’an dan infaq fii sabilillah. Rasulullah adalah
38
orang yang paling dermawan, dan lebih dermawan
lagi jika di bulan Ramadhan, ketika berjumpa dengan
Jibril, yang menemuinya setiap malam bulan
Ramadhan untuk mengulang bacaan Al Qur’an
f. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah
kepada Allah. Rasulullah Saw. selalu beri’tikaf
terutama pada sepuluh malam terakhir dan para
istrinya juga ikut I’tikaf bersamanya. Dan hendaknya
orang yang melaksanakan I’tikaf memperbanyak
zikir, istigfar, membaca Al-Qur’an, berdoa, shalat
sunnah dan lain-lain. (Kemenag, 2015 :32)
5. Hal-hal yang Makruh Ketika berpuasa
Ketika kita sedang berpuasa ada hal-hal yang
makruh dilakukan yaitu :
a. Berkumur-kumur berlebihan
b. Menyikat gigi, bersiwak
c. Mencicipi makanan, walaupun tidak ditelan
d. Memperbanyak tidur ketika berpuasa
Berbekam atau disuntik.(Kemenag, 2015 :33)
6. Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Ada beberapa hal yang dapat membatalkan puasa yaitu :
a. Makan dan minum dengan sengaja
b. Murtad (keluar dari agama Islam)
39
c. Bersetubuh atau melakukan hubungan suami istri
pada siang hari. Allah berfirman :
Artinya : Dihalalkan bagimu pada malam hari
bulan puasa bercampur dengan istri-istrimu,
mereka adalah pakaian bagimu dan kamupun
adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui
bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu,
karena itu Allah mengampunimu dan memberi
ma’af kepadamu. (Al-Baqarah 187)
d. Keluar darah haid atau nifas
e. Keluar mania tau mazi yang disengaja
f. Merubah niat puasa
g. Hilang akal karena mabuk, pingsan, gila(Kemenag,
2015 :33)
7. Hal-hal yang Tidak Membatalkan Puasa
a. Mengenakan sipat mata dan meneteskan obat mata,
meskipun ada rasa pahit di tenggorokan, sebab mata
bukanlah saluran ke dalam rongga. Demikian juga
tetes telinga. Sedang yang masuk melalui mulut dan
telinga maka itu membatalkan.
40
b. Berkumur dan mengisap air hidung dengan tidak
ditekan, dan jika ada air yang tanpa sengaja masuk
rongga tidak membatalkannya, karena serupa
dengan orang yang lupa.
c. Mencium istri bagi orang yang mampu menahan
diri. Tidak dibedakan antara orang tua atau muda,
sebab yang penting adalah kemampuan
mengendalikan diri, barang siapa yang biasanya
tergerak nafsunya ketika mencium maka makruh
baginya.
d. Menggunakan suntikan untuk mengeluarkan
kotoran tubuh, karena yang masuk ke dalam tubuh
adalah obat bukan makanan, di samping masuknya
juga bukan dari saluran yang normal.
e. Diperbolehkan bagi yang berpuasa menghirup
sesuatu yang tak terhindarkan seperti keringat, debu
jalanan, sebagaimana aroma sedap yang lain.
Diperbolehkan pula dalam keadaan darurat untuk
mencicipi makanan, kemudian mengeluarkannya
sehingga tidak masuk ke dalam rongga.
f. Diperbolehkan pula bagi orang yang berpuasa
bangun tidur dalam keadaan junub karena mimpi
atau hubungan suami istri. Namun yang utama
41
mandi terlebih dahulu setelah berhubungan sebelum
tidur.
g. Diperbolehkan meneruskan makan sehingga terbit
fajar, dan ketika sudah terbit fajar dan masih ada
makanan di mulut maka harus dikeluarkan. Jika
demikian sah puasanya, namun jika dengan sengaja
ia telah yang ada di mulutnya maka batal puasanya.
Dan yang lebih utama berhenti makan sebelum
terbit fajar. (Kemenag, 2015 :33-34)
8. Yangdiperbolehkan meninggalkan Puasa
a. Orang yang safar (dalam perjalanan) menempuh lebih
dari 89 km dan bukan untuk maksiat.
b. Orang yang sedang sakit, tapi wajib mengganti di lain
hari.
c. Wanita hamil dan ibu yang menyusui.
d. Orang yang lanjut usia, tapi wajib membayar fidyah.
e. Wanita haidh dan nifas, wajib mengganti di lain hari
sebanyak hari yang ditinggalkan.
(Kemenag, 2015 : 50)
9. Macam-macam Puasa
a. Puasa wajib, yaitu puasa yang jika dilaksanakan
mendapatkan pahala, jika ditinggalkan mendapat
42
dosa. contoh : Puasa ramadhan, puasa nazar, puasa
kafarat
Firman Allah SWT :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Al-
Baqarah 183)
b. Puasa sunnah, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan
mendapatkan pahala, apabila ditinggalkan tidak
mendapat dosa. Contoh : Puasa senin dan kamis,
puasa tengah bulan setiap tanggal 13,14 dan 15, puasa
arafah, puasa dawud, puasa muharram, puasa 6 hari
dibulan syawal, puasa asyura. Puasa pada pertengahan
bulan Sya’ban.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
ال يصوم عبد ي وما ف سبيل اهلل. إال باعد اهلل، بذلك الي وم،
وجهو عن النار سبعي خريفا.
Artinya : “Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari
di jalan Allah kecuali Allah akan menjauhkan
wajahnya dari api neraka (dengan puasa itu) sejauh 70
tahun jarak perjalanan.” (HR. Bukhari Muslim)
43
(Muhammad Abduh Tuasikal,
https://muslim.or.id/294-puasa-sunnah.html diakses
20 Februari 2020 pukul ).
c. Puasa makruh yaitu puasa yang lebih baik
ditinggalkan. Contoh : puasa yang dilakukan pada hari
jum’at, puasa sunnah pada paruh kedua bulan
Sya’ban.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
لو أو ب عده ال يصومن أحدكم ي وم المعة إال ي وما ق ب
Artinya : “Janganlah salah satu diantara kalian
melakukan puasa pada hari Jum’at kecuali ia berpuasa
sehari sebelumnya atau sehari setelahnya” (HR.
Bukhari dan Muslim)
(Muhammad Abduh Tuasikal,
https://muslim.or.id/17883-larangan-puasa-pada-hari-
jumat.html diakses 20 Februari 2020 pukul )
d. Puasa haram, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan
mendapatkan dosa, apabila ditinggalkan mendapat
pahala. Contoh : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul
Adha, Hari Tasyriq, Hari Syak, puasa Dahri (puasa
selamanya) puasa wanita haid atau nifas.(Kemenag,
2015 : 37-49)
10. Hikmah Puasa
Apabila ditinjau secara mendalam, akan tampak bahwa
puasa mengandung hikmah yang amat besar bagi manusia
baik untuk kesehatan tubuh atau badan, maupun untuk jiwa
atau mental manusia.
44
a. Membentuk manusia yang bertaqwa
b. Puasa sebagai benteng atau perisai dari segala macam
tipu daya setan.
c. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah.
d. Membina kejujuran dan kedisiplinan.
e. Mendidik rasa belas kasihan terhadap sesama sehingga,
muncul kasih sayang dan persatuan yang diikat oleh
kesamaan akidah dan praktek keagamaan.
f. Dapat memelihara kesehatan.
g. Dapat mengendalikan hawa nafsu.
h. Diampuni dosa-dosanya.
(Kemenag, 2015 : 34)
3. Metode Two Stay Two Stray
a. Pengertian Metode Two Stay Two Stray
Metode berasal dari bahas Yunani “Metodhos” yang
berarti cara atau jalan yang ditempuh. Jadi, metode adalah suatu
cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) atau
Dua Tinggal dan Dua Tamu adalah dua orang siswa tinggal
dikelompok dan duaorang siswa bertamu ke kelompok lain. Dua
orang yang tinggal bertugas memberikan informasi kepada tamu
tentang hasil diskusi kelompoknya, sedangkan yang bertamu
45
bertugas mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjunginya.
(Shoimin, 2017 : 222)
Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran
berkelompok atau berpasangan yang dipopulerkan oleh Spencer
Kagan. Model ini menerapkan pembelajaran berkelompok yang
menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan persoalan yang diberikan oleh guru. Model
pembelajaran ini juga untuk melatih rasa sosial siswa dalam
bekerja sama. Model ini sangat cocok digunakan untuk menilai
sikap sosial siswa dan interaksi siswa dengan temannya. (Huda,
2013 : 207)
b. Strategi Pelaksanaan Metode Two Stay Two Stray
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
metode Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu), antara lain
sebagai berikut:
1) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang
setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa.
2) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk siswa
diskusikan dan dikerjakan bersama.
3) Setelah selesai berdiskusi, dua anggota dari masing-masing
kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan masing-
masing bertamu ke anggota kelompok lain.
46
4) Dua orang yang “tinggal” dalam kelompok bertugas
mensharing informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka.
5) “Tamu” mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula
dan melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain.
6) Setiap kelompok lalu mencocokan dan membahas hasil
pekerjaan mereka. (Huda, 2011 :140)
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Two Stay Two Stray
Model Pembelajaran Two Stay Two Stray tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
1) Kelebihan Metode Two Stay Two Stray
a) Mudah dipecah menjadi berpasangan
b) Lebih banyak tugas yang bisa ilakukan
c) Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan
d) Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih
bermakna
e) Lebih berorientasi pada keaktifan
f) Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa
g) Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar.
2) Kekurangan Metode Two Stay Two Stray
a) Membutuhkan waktu yang lama
b) Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok
c) Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi,
dana, dan tenaga)
47
d) Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas
e) Membutuhkan sosialisasi yang lebih baik
f) Siswa mudah melepaskan diri dari keterlibatan dan
tidak memperhatikan guru
g) Kurang kesempatan untuk memperhatikan guru.
(Shoimin, 2017 : 222)
3) Langkah-langkah Metode Two Stay Two Stray
Sebelum melaksanakan model pembelajaran Two
Stay Two Stray terdapat beberapa langkah-langkah pada
metode tersebut guna memperlancar guru dalam
melaksanakan metode Two Stay Two Stray. Adapapun
langkah-langkahnya dalam metode Two Stay Two Stray
adalah sebagai berikut :
1. Persiapan
Pada tahap ini, hal yang dilakukan guru adalah
menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa kedalam
beberapa kelompok dengan masing-masing anggota
berisi empat siswa dan setiap anggota kelompok harus
heterogen dalam hal jenis kelamin dan prestasi.
2. Presentasi guru
Pada tahap ini, guru menyampaikan indikator
pembelajaran, mengenal dan menjelaskan materi sesuai
dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
48
3. Kegiatan Kelompok
Dalam kegiatan ini, pembelajarannya menggunakan
lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus
dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok.
Siswa mempelajarinya dalam kelompok kecil untuk
mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama anggota
kelompoknya.
4. Formalisasi
Setelah belajar dan berdiskusi dengan kelompok,
menyelesaikan permasalahan yang diberikan.Salah satu
kelompok mempresentasikan hasildiskusi kelompoknya
untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan
kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan
mengarahkan ke bentuk formal.
5. Evaluasi kelompok dan penghargaan
Tahap evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami
materi yang diberikan dengan melalui model
pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray. Masing-
masing siswa diberi kuis yang beriisi pertanyaan-
pertanyaan dari hasil pembelajaran dengan model Two
Stay Two Stray yang selanjutnya dilanjutkan dengan
pemberian hadiah kepada kelompok yang berhasil
49
memperoleh nilai atau skor tertinggi. (Shoimin, 2017 :
222)
4. Kajian Pustaka
Kajian kepustakaan sangat berguna bagi pembahasan skripsi ini.
Metode yang digunakan peneliti sudah dibuktikan terlebih dahulu oleh
peneliti lainnya dalam penelitian terdahulu.Peneliti menemukan
beberapa judul skripsi yang relevan dengan judul skripsi yang dibuat
oleh peneliti. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
penerapan penggunaan metode pembelajaran yang relevan digunakan
untuk mendukung judul dan metode pembelajaran yang dilakukan
peneliti. Untuk mengkaji skripsi ini, peneliti melakukan kajian
terhadap penelitian-penelitian terdahulu, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Fiqh Materi
Ibadah Sholat Fardu Dan Sujud Sahwi Dengan Metode Two Stay
And Two Stray Pada Siswa Kelas VII A Semester 1 Mts Aswaja
Tengaran Tahun Ajaran 2018/2019 yang ditulis oleh Muhammad
Lutfi. Prodi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga 2018.
Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa penggunaan metode two
stay and two stray dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat
dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari
siklus ke siklus yaitu pada pra siklus mencapai ketuntasan dengan
50
persentase 25%, siklus I mencapai 55%, kemudian pada siklus II
meningkat dengan persentase 100%. Sehingga disimpulkan metode
Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran fiqih materi Ibadah Sholat Fardu Dan Sujud Sahwi pada
siswa kelas VII A semester 1 Mts Aswaja Tengaran Tahun Ajaran
2018/2019.
2. Skripsi yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi
Akidah Akhlak Dengan Metode Two Stay And Two Stray (Dua
Tinggal Dua Tamu) Pada Siswa Kelas X Bahasa Di SMA
Negeri 3 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 yang ditulis
oleh Beti Ayu Suryani. Prodi Pendidikan Agama Islam. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pada siklus pertama keaktifan siswa masih kurang. Ketertarikan
anak dalam kegiatan belajar serta kemampuan anak secara
kelompok dalam kegiatan Two stay two stray (dua tinggal dua
tamu) jauh dari harapan, hal ini menyebabkan tingkat ketuntasan
didalam kelas hanya 6 anak atau 31,57 % sedangkan tidak tuntas
mencapai 13 anak atau 68,43 % dengan nilai rata-rata kelas 70.
Hasil penelitian Siklus II menunjukkan ada peningkatan pada
siklus pertama. Di Siklus II 19 anak atau 100%, meningkat 68,43
% dengan nilai rata-rata kelas 81,31. Sehingga dapat disimpulkan
metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan prestasi belajar
51
mata pelajaran PAI materi Akidah Akhlak pada siswa kelas X
Bahasa Di SMA Negeri 3 Kota Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018.
3. Skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) Materi Kerjasama Di Lingkungan Sekolah, Rumah,
Masyarakat Melalui Model Two Stay And Two Stray Dengan
Media Miniatur Kerjasama Pada Siswa Kelas III Semester 1
Madrasah Ibtidaiyah Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten
Semarang Tahun pelajaran 2018/2019 yang ditulis oleh Rizky Nur
Khasanah. Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga 2019. Hasil pra siklus hanya 37,03% (10
siswa) yang tuntas, sedangkan 62,96% (17 siswa) yang tidak tuntas
KKM. Dari pra siklus ke siklus I meningkat 14,82%. Selanjutnya
pada siklus I 51,85% (14 siswa) yang sudah tuntas dan ada 48,14%
(13 siswa) yang belum tuntas KKM. Pada siklus II 92,59% (25
siswa) yang sudah tuntas KKM sedangkan 7,41% (2 siswa) yang
belum tuntas KKM. Peningkatan siklus I ke siklus II yaitu 40,74%.
Siswa yang memperoleh nilai KKM ≥ 65 dari siswa secara
keseluruhan mencapai 92,59%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode Two Stay Two Stray dengan media miniatur
kerjasama dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial Materi Kerjasama Di Lingkungan Sekolah, Rumah,
52
Masyarakat Pada Siswa Kelas III Semester 1 Madrasah Ibtidaiyah
Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun
pelajaran 2018/2019.
Persamaan dari ketiga peneliti terdahulu dengan penelitian
yang penulis teliti yaitu sama-sama berjenis Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray.
Dan ketiga peneliti tersebut berhasil meningkatkan hasil maupun
prestasi belajar dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray.
Sedangkan perbedaan dari ketiga peneliti tersebut yaitu skripsi
pertama membahas mata pelajaran fiqh dengan materi shalat fardu
dan sujud sahwi pada siswa kelas VII A Mts Aswaja Tengaran.
Skripsi kedua peneliti terdahulu membahas mata pelajaran PAI
dengan materi Akidah Akhlak pada siswa kelas X SMA Negeri 3
Kota Salatiga. Dan yang terakhir, Skripsi ketiga peneliti terdahulu
membahas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan
materi kerjasama di lingkungan sekolah, rumah, masyarakat
Melalui Model Two Stay And Two Stray Dengan Media Miniatur
Kerjasama Pada Siswa Kelas III Semester 1 Madrasah Ibtidaiyah
Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
Relevansi penelitian terdahulu dengan yang peneliti tulis
sekarang yaitu sama-sama menggunakan metode Two Stay Two
Stray. Namun perbedaannya kali ini penulis menggunakan metode
Two Stay Two Stray dalam mata pelajaran fiqh Materi Puasa
53
dengan proses pembelajaran yang menarik, menyenangkan,
melatih kerjasama antar siswa dengan siswa yang lainnya, dan
dengan harapan siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam
mengikuti pelajaran. Karena metode Two Stay Two Stray dapat
menstimulasi siswa sehingga siswa dapat berperan aktif dalam
kegiatan belajar mengajar. Dapat menguasi materi dan
mempresentasikannya di depan kelompok lain. Karena ketiga
peneliti terdahulu yang sudah berhasil menerapkan metode Two
Stay Two Stray meskipun berbeda jenjang, yang mana peneliti
pertama melakukan penelitian pada siswa Mts. Peneliti kedua
melakukan penelitian pada siswa SMA. Dan peneliti ketiga
melakukan penelitian pada siswa MI. Dengan menggunakan
metode Two Stay Two Stray mereka berhasil meningkatkan prestasi
dan hasil belajar sehingga dengan harapan yang sama pula penulis
ingin menerapkan metode Two Stay Two Stray bisa digunakan
dalam mata pelajaran fiqih materi puasa khususnya pada siswa
kelas VIII J MTs Negeri Salatiga.
54
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil MTs Negeri Salatiga
Nama Madrasah : MTs Negeri Salatiga
NPSN : 20364817
No. Statistik Madrasah : 21.1.33.73.01.001
Alamat : Jl. Tegalrejo 1 Salatiga Telp. 0298323950
Kode Pos : 50733
No.Telepon : 0289 – 323950
Tahun berdiri : 1978
Tahun Penegerian : 1978
Nama Kepala Madrasah : Drs. H. Mudlofir, M.M
Tmt : 10 Januari 2018
2. Visi dan Misi MTs Negeri Salatiga
a. Visi MTs Negeri Salatiga
Terbentuknya pendidikan karakter, berkualitas dan berwawasan
yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan.
b. Misi MTs Negeri Salatiga
1) Melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif dan
menyenangkan.
55
2) Memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai
pendidikan yang berkualitas.
c. Tujuan MTs Negeri Salatiga
1) Mencetak peserta didik yang cerdas berprestasi dan
berkarakter.
2) Menanamkan kepribadian yang luhur dan berakhlakul karimah.
3) Mengamalkan pembiasaan perilaku disiplin jujur dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Data Ketenagaan
Guru di MTs Negeri Salatiga berjumlah 48 guru, 12 tenaga Tata
Usaha (TU), dan penjaga 2 keamanan. Tenaga pendidik dan staff tata
usaha dijelaskan dalam tabel berikut:
a. Daftar Guru
Tabel 3.1 Daftar Guru MTs Negeri Salatiga
No. Nama Pangkat Gol
1. Drs. H. Mudlofir, M.M Pembina TK.I, IV/b
2. Drs. H. Widodo Mulyo Pembina, IV/a
3. Dsr.H. Faisal B.S., M.Ag Pembina, IV/a
4. Dra.Nur Laila Pembina TK.I, IV/b
5. Munjayanah, S.Pd Pembina TK.I, IV/b
6. Nur Hidayati, S.Ag Pembina TK.I, IV/b
7. Drs. Syaifu Hadi Pembina TK.I, IV/a
8. Dra. Mulyani Pembina TK.I, IV/b
9. Abdul Latief M., S.Pd Pembina TK.I, IV/a
56
10. Supangat, S.Pd Pembina TK.I, IV/a
11. Dra. Nunik Samiasih Pembina TK.I, IV/b
12. Aini Dharyati, S.Pd Pembina TK.I, IV/b
13. Umar Faruk, S.Pd.I Pembina TK.I, IV/a
14. Dra. Hj. Dihliz Z., M.PdI Pembina TK.I, IV/a
15. Miftah Syarifudin, M.Pd Pembina TK.I, IV/a
16. Sri Hariyanti, S.Pd Pembina TK.I, IV/b
17. Suyanto, S.Pd Pembina TK.I, IV/a
18. Eko firanto, S.Pd Pembina TK.I, IV/a
19. Dra. Sri H.K., M.Pd.I Pembina TK.I, IV/a
20. Muti’ah Setyawati, S.Ag Penata TK.I III/d
21. M. Shobirun, S.Pd Penata TK.I III/d
22. Rita Budiarti, S.Pd Penata TK.I III/d
23. Heni Haswarini, S.Pd Penata TK.I III/d
24. Nova Zaeni N., S.Pd.I Penata TK.I III/d
25. Siti Riayah, S.Pd Penata TK.I III/d
26. M. Taufiq, S.Pd Penata TK.I III/d
27. Ida Widminingsih, S.Ag Penata TK.I III/d
28. Nida Ushola, S.Si Penata TK.I III/d
29. Feviana Sofia I., S.Pd Penata TK.I III/d
30. Drs. Irwan Penata TK.I III/d
31. Dra. Ernawati Susanti Penata TK.I III/c
32. Lies Arifah, S.Ag Penata TK.I III/b
33. Munawar, S.Ag Penata TK.I III/c
34. Budi Lathiful T., S.E Penata TK.I III/b
35. Ismiyati, S.Pd.I Penata TK.I III/b
36. Khoiru R.A., S.Pd.I Penata TK.I III/b
37. Nuning Widyani, S.Pd Penata TK.I III/c
38. Kartini, S.S Penata TK.I III/c
39. Atik Prasetyowati, S.Pd Penata TK.I III/c
40. Nur Khamim, M.Pd Penata TK.I III/b
57
41. Farida N, S.Pd.I Penata TK.I III/b
42. Eko Jatmikaning B., S.Pd Penata TK.I III/b
43. Istiqomah, S.Pd Penata TK.I III/c
44. Fajar Ardiansyah, S.Pd
45. Sasongko, S.Pd
46. Fandi Ahmad, S.Pd
47. Unik Dian Yuanita, S.Pd
48. Tia Ardiyanti, S,Pd
(Sumber : File Administrasi MTs N Salatiga tahun2019/2020)
b. Daftar Staff Tata Usaha
Tabel 3.2. Daftar Staff Tata Usaha MTs Negeri Salatiga
No. Nama Pangkat Gol Jabatan
1. Mustaghfirin, SH Penata TK.I III/d Kepala TU
2. M. Arif Rahman, SH Penata Muda TK.I
III/b
Bendahara
Pengeluaran
4. Muhammad Khundori Pengatur Muda II/a Pramu Kantor
5. Siti Zufrotun, A.Ma PTT
6. Yuliastuti Puspitosari, SE PTT
7. Syarifuddin S.A., S.H.I PTT
8. Zahroni PTT
9. Sugeng Purnomo PTT
10. Pujiono PTT
11. Okviana N.P.U., SE.sy PTT
12. M. Tri Udi Ismail, A.Md PTT
(Sumber : File Administrasi MTs N Salatiga tahun2019/2020)
58
4. Data Peserta didik
Tabel 3.3 Jumlah Peserta Didik MTs Negeri Salatiga Tahun 2019
Kelas Jumlah Kelas Jumlah
Siswa
Jenis Kelamin
Laki-laki Wanita
VII 9 333 119 214
VIII 8 270 111 159
IX 9 276 128 148
Jumlah 26 359 522 881
(Sumber : File Administrasi MTs N Salatiga tahun2019/2020)
5. Fasilitas Madrasah
Data Tanah dan Bangunan :
a. Jumlah tanah yang dimiliki 6.270 m2.
b. Jumlah tanah yang telah bersertifikat
6.270 m2.
c. Luas bangunan seluruhnya 2.561 m2.
Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana MTs Negeri Salatiga
No Jenis Lokal m2
Kondisi Keterangan
Baik Rusak
1 RuangKelas 24 1900 X
2 Ruang Kantor/TU 1 72 X
3 RuangKepala 1 54 X
4 Ruang Guru 1 96 X Kurangluas
5 RuangPerpustakaa 1 100 X Kurangluas
59
n
6 RuangLab
Komputer
1 72 X Kurangluas
7 Ruang Lab IPA 1 100 X Kurangluas
8 Ruang Lab Bahasa 1 100 X Jadisatudenga
nruang
labkomputer
9 RuangAula 1 144 - x Kurangluas
10 RuangMushola 1 56 X Kurangluas
11 Ruang UKS 1 4 X Kurangluas
12 Halaman/ Upacara X 3.212 x
13 RuangMusik 1 2x2 X
14 RuangKoperasi 1 3x3 X
15 RuangKantin 2 2x2 X Kurangluas
16 RuangSatpam 1 2x2 X
(Sumber : File Administrasi MTs N Salatiga tahun2019/2020)
B. Subjek Penelitian
Jumlah siswa kelas VIII J MTs Negeri Salatiga yang dijadikan
subjek penelitian ini adalah 32 anak, yang terdiri dari 12 anak laki-laki
dan 20 anak perempuan. Deskripsi siswa kelas VIII J MTs Negeri
Salatiga dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 3.5 Daftar Nama Siswa Kelas VIII B MTs NSalatiga
No.
Urut
No.
Induk Nama Siswa L / P
1 8817 AAPD P
2 8859 ANAF L
60
3 8745 AA P
4 8746 DRN P
5 8785 DF P
6 8895 DFS P
7 8705 DSW L
8 8706 EBN L
9 8897 FJZ L
10 8794 IAN P
11 8869 IA P
12 8798 KWA P
13 8937 LAN P
14 8873 MAAK L
15 8832 MDSA L
16 8944 MRK L
17 8906 MRNA L
18 8723 MTAA L
19 8908 MYAR L
20 8910 NZL P
21 8912 NMA P
22 8914 NHS P
23 8994 NAR L
24 8883 RDM L
25 8691 RM P
26 8959 SNI P
27 8920 SMH P
28 8921 SL P
29 8961 STAH P
30 8887 TAO P
31 8849 YMA P
32 8812 ZTR P
61
C. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Fiqh
tahun pelajaran 2019/2020. Pelaksanaan ini dilakukan dalam 2 siklus.
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Siklus I pada tanggal 21 Agustus 2019
2. Siklus II pada tanggal 28 Agustus 2019
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilakukan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II, dimana setiap siklus
terdiri dari empat tahap meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Berikut akan dipaparkan mengenai pelaksanaa
penelitian tindakan kelas tiap-tiap siklusnya:
1. Deskripsi Pra Siklus
Berdasarkan data nilai yang diperoleh peneliti dari guru
mata pelajaran Fiqh kelas VIII J MTs N Salatiga pada materi
Puasa, menunjukkan bahwa siswa yang mencapai KKM
belum memenuhi syarat ketuntasan klasikal yakni 85%. Di
bawah ini merupakan hasil belajar siswa sebelum
menggunakan metode Two Stay Two Stray (TS-TS) :
Tabel 3.6 Nilai Pra Siklus
No Nama Nilai Keterangan
1 AAPD 78 Tuntas
2 ANAF 74 Tidak Tuntas
62
3 AA 76 Tuntas
4 DRN 78 Tuntas
5 DF 68 Tidak Tuntas
6 DFS 77 Tuntas
7 DSW 68 Tidak Tuntas
8 EBN 70 Tidak Tuntas
9 FJZ 75 Tidak Tuntas
10 IAN 78 Tuntas
11 IA 76 Tuntas
12 KWA 77 Tuntas
13 LAN 86 Tuntas
14 MAAK 60 Tidak Tuntas
15 MDSA 60 Tidak Tuntas
16 MRK 68 Tidak Tuntas
17 MRNA 77 Tuntas
18 MTAA 76 Tuntas
19 MYAR 76 Tuntas
20 NZL 68 Tidak Tuntas
21 NMA 63 Tidak Tuntas
22 NHS 69 Tidak Tuntas
23 NAR 74 Tidak Tuntas
24 RDM 63 Tidak Tuntas
25 RM 83 Tuntas
26 SNI 63 Tidak Tuntas
27 SMH 70 Tidak Tuntas
28 SL 69 Tidak Tuntas
29 STAH 76 Tuntas
30 TAO 66 Tidak Tuntas
31 YMA 68 Tidak Tuntas
32 ZTR 76 Tuntas
Jumlah tuntas
14
63
Jumlah tidak tuntas
18
Nilai rata-rata
72,06
Dari data di atas diperoleh hasil bahwa siswa kelas VIII J
MTs N Salatiga yang tuntas sebanyak 14 siswa dan 18 siswa
tidak tuntas dengan nilai rata-rata kelas 72,06
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Penelitian siklus pertama dilakukan pada hari Rabu, 21
Agustus 2019 dengan pokok bahasan materi puasa yang
meliputi pengertian puasa, syarat serta rukun puasa dan hal-
hal yang membatalkan puasa juga hikmah puasa. Tahapan
langkah-langkah pada siklus pertama dijelaskan sebagai
berikut :
a. Perencanaan
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
2) Membuat instrument penelitian yang berupa lembar
observasi siswa dan guru untuk mengumpulkan data
tentang perilaku siswa dan guru selama proses
pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai
instrument karena hasil belajar bisa dicapai jika siswa
benar-benar mengikuti proses pembelajaran.
3) Menyusun tes formatif sebagai alat pengukur hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Fiqh materi puasa.
64
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal
21 Agustus 2019 yang berlangsung selama 2 jam pelajaran
yaitu selama kurang lebih 80 menit. Kegiatan dalam tahapan
pelaksanaan meliputi :
1) Kegiatan pendahuluan
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdo’a
bersama dipimpin oleh guru dengan khidmad.
b) Guru memeriksa kehadiran dan kerapian berpakaian,
posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
c) Guru menanyakan wawasan peserta didik terkait
ibadah puasa.
d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator
yang ingin dicapai.
e) Guru menyampaikan tahapan yang akan
dilaksanakan.
f) Guru mengajukan pertanyaan tentang materi lalu
terkait dengan materi yang akan disampaikan.
2) Kegiatan inti
a) Guru menjelaskan materi tentang puasa
b) Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
bertanya
65
c) Guru membagi peserta didik kedalam 8 kelompok
dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang.
d) Guru menjelaskan tugas kepada masing-masing
kelompok. Masing-masing kelompok memiliki bahan
materi yang akan mereka jelaskan kepada kelompok lain.
e) Anggota kelompok yang bertugas sebagai tamu
berkeliling untuk mencari informasi kepada kelompok
lain. Sedangkan anggota kelompok yang bertugas
sebagai narasumber tinggal ditempat untuk memberikan
informasi kepada tamu yang berkunjung.
f) Setiap kelompok merumuskan simpulan dan
disajikan dalam bentuk paparan presentasi.
g) Salah satu kelompok mempresentasikan di depan
kelas.
3) Kegiatan akhir
a) Guru memberikan kesimpulan atas pembelajaran
yang telah berlangsung.
b) Guru melakukan post test terhadap pemahaman
peserta didik selama proses pembelajaran.
c) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.
d) Pembelajaran ditutup dengan mengucapkan
hamdalah dan salam.
66
c. Pengamatan
Tahapan yang dilakukan setelah tahap ini adalah proses
pengamatan atau observasi. Tahapan ini antara lain :
1) Memperhatikan keaktifan dan partisipasi peserta
didik ketika proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi siswa.
2) Pengamat memperhatikan kegiatan guru ketika
mengajar peserta didik dalam menggunakan metode
pembelajaran two stay two stray (TS-TS) dengan
menggunakan lembar observasi guru.
d. Refleksi
Tahap akhir pada siklus ini adalah tahap refleksi.
Refleksi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan terhadap
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui
kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan penelitian.
Sehingga peneliti dapat menentukan perencanaan dan
pelaksanaan yang lebih baik untuk siklus berikutnya. Hasil
pembelajaran dengan menggunakan metode two stay two
stray (TS-TS) pada materi Puasa menemukan beberapa
keberhasilan, diantaranya sebagai berikut :
1) Peserta didik memperhatikan penjelasan guru dengan
baik.
67
2) Terdapat peningkatan ketuntasan peserta didik dalam
kegiatan post test
Meskipun terdapat keberhasilan, namun selama
pembelajaran siklus I masih terdapat beberapa
kekurangan dalam pembelajaran. Kekurangan dalam
pelaksanaan pembelajaran siklus I diantaranya
sebagai berikut :
a) Guru masih kurang mampu menguasai kelas
secara keseluruhan.
b) Masih ada peserta didik yang tidak antusias
dalam menggunakan metode pembelajaran two
stay two stray (TS-TS) dikarenakan kurangnya
pemahaman terhadap metode tersebut.
c) Peserta didik masih kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran karena masih kurang paham
dengan penggunakan metode two stay two stray
(TS-TS).
d) Ketuntasan klasikal belum tercapai.
e) Guru kurang optimal dalam pengelolaan waktu.
Dari beberapa kekurangan pada pelaksanaan siklus I
diatas tersebut maka perlu adanya perbaikan untuk
pelaksanaan siklus II sebagai berikut :
68
1) Guru perlu memahami lagi langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran two stay two stray (TS-TS).
2) Guru harus menjelaskan kembali tata cara atau
aturan dalam penggunaan metode two stay two
stray (TS-TS) sehingga peserta didik mampu
memahami materi yang diberikan oleh guru dengan
menggunakan metode tersebut.
3) Guru perlu mendistribusikan waktu dengan baik,
seperti membagi kelompok pada pertemuan
sebelumnya.
3. Deskripsi pelaksanaan siklus II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 28
Agustus 2019. Materi yang diajarkan adalah pokok bahasan
puasa yang meliputi macam-macam puasa. Langkah-langkah
dalam pelaksanaan siklus II ini meliputi :
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang didapatkakan dari proses
obervasi dan hasil dari nilai sikus I, maka siklus II
merupakan perbaikan dari siklus sebelumnya. Rencana
tindakan siklus II diantaranya:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
69
2) Mempersiapkan materi yang akan diajarkan dalama
proses pembelajaran.
3) Mempersiapkan metode two stay two stray (TS-TS)
4) Membuat instrumen penelitian berupa soal post test,
lembar observasi siswa, dan lembar observasi guru.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal
28 Agustus 2019 yang berlangsung selama 2 jam
pembelajaran yaitu 80 menit. Kegiatan dalam tahapan
pelaksanaan ini antara lain:
1) Kegiatan pendahuluan
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan
berdo’a bersama dipimpin oleh guru dengan
khidmad.
b) Guru memeriksa kehadiran dan kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
c) Guru menanyakan materi yang telah diajarkan
pertemuan sebelumnya kepada peserta didik. Guru
menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang
ingin dicapai.
70
d) Guru menyampaikan tahapan yang akan
dilaksanakan.
2) Kegiatan inti
a) Guru menjelaskan materi macam-macam puasa.
b) Guru menjelaskan secara detail mengenai
metode pembelajaran yang akan digunakan yakni
metode two stay two stray (TS-TS).
c) Guru membagi peserta didik kedalam 8
kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri
dari 4 orang.
d) Guru menjelaskan tugas kepada masing-masing
kelompok. Masing-masing kelompok memiliki
bahan materi yang akan mereka jelaskan kepada
kelompok lain.
e) Anggota kelompok yang bertugas sebagai tamu
berkeliling untuk mencari informasi kepada
kelompok lain. Sedangkan anggota kelompok yang
bertugas sebagai narasumber tinggal ditempat untuk
memberikan informasi kepada tamu yang
berkunjung.
f) Setiap kelompok merumuskan simpulan dan
disajikan dalam bentuk paparan presentasi.
71
g) Guru memberi motivasi berupa reward bagi
peserta didik yang dapat mempresentasikan hasil dari
mencari informasi atau materi dari kelompok satu ke
kelompok yang lain
h) Guru memberi kesempatan peserta didik untuk
bertanya.
3) Kegiatan akhir
a) Guru memberikan kesimpulan atas
pembelajaran yang telah berlangsung.
b) Guru melakukan post test terhadap pemahaman
peserta didik selama proses pembelajaran.
c) Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
d) Pembelajaran ditutup dengan mengucapkan
hamdalah dan salam.
c. Pengamatan
Tahapan yang dilakukan setelah pelaksanaan
yakni pengamatan atau observasi. Tahapan ini antara
lain:
1) Memperhatikan keaktifan dan partisipasi peserta
didik saat proses pembelajaran berlangsung
menggunakan lembar observasi peserta didik.
72
2) Dengan menggunakan lembar observasi guru,
pengamat memperhatikan kegiatan guru ketika
mengajar peserta didik dalam menggunakan metode
pembelajaran two stay two stray (TS-TS).
d. Refleksi
Tahap akhir dari siklus II adalah refleksi.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, terdapat
keberhasilan pada proses pembelajaran. Peserta didik
dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan lebih
baik dibandingkan siklus sebelumnya, hampir seluruh
peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran,
juga ketepatan guru dalam mengajar dengan
menggunakan metode two stay two stray (TS-TS) dapat
meningkatkan hasil pembelajaran fiqh materi puasa dan
dapatmelampaui target pencapaian KKM. Hasil pada
siklus II ini sudah sesuai dengan harapan peneliti
sehingga tidak perlu dilakukan siklus berikutnya.
73
BAB IV
ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Dalam bagian ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan
sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa metode
pembelajaran Two stay two stray (TS-TS) dapat meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran fiqh materi puasa pada kelas VIII J MTs N
Salatiga tahun pelajaran 2019/2020.
1. Pra siklus
Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
pada siswa kelas VIII J MTs N Salatiga dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif Two stay two
stray (TS-TS). Peneliti menggunakan indikator
keberhasilanyakni acuan KKM mata pelajaran Fiqh kelas
VIII MTs N Salatiga sebesar 76, serta menggunakan kriteria
ketuntasan klasikal sebesar 85%.
Tahap awal dalam penelitian ini yaitu melakukan
observasi dengan wawancara langsung kepada guru mata
pelajaran Fiqh di MTs N Salatiga, yakni ibu Lies Arifah,
S.Ag. Dari hasil observasi tersebut, diketahui bahwa mata
pelajaran Fiqh masih menggunakan metode konvensional
seperti ceramah dalam pembelajaran. Serta kurangnya minat
74
belajar serta keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran
tersebut.
Peneliti juga mengambil data hasil ulangan harian materi
sebelum puasayang telah dilakukan guru sebelum
menggunakan metode pembelajaran two stay two stray (TS-
TS). Berikut merupakan data nilai ulangan harian
matapelajaran Fiqh sebelum menggunakan metode
pembelajaran two stay two stray (TS-TS).
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus Kelas VIII J
No Nama Nilai Keterangan
1 AAPD 78 Tuntas
2 ANAF 74 Tidak Tuntas
3 AA 76 Tuntas
4 DRN 78 Tuntas
5 DF 68 Tidak Tuntas
6 DFS 77 Tuntas
7 DSW 68 Tidak Tuntas
8 EBN 70 Tidak Tuntas
9 FJZ 75 Tidak Tuntas
10 IAN 78 Tuntas
11 IA 76 Tuntas
12 KWA 77 Tuntas
13 LAN 86 Tuntas
14 MAAK 60 Tidak Tuntas
15 MDSA 60 Tidak Tuntas
16 MRK 68 Tidak Tuntas
17 MRNA 77 Tuntas
75
18 MTAA 76 Tuntas
19 MYAR 76 Tuntas
20 NZL 68 Tidak Tuntas
21 NMA 63 Tidak Tuntas
22 NHS 69 Tidak Tuntas
23 NAR 74 Tidak Tuntas
24 RDM 63 Tidak Tuntas
25 RM 83 Tuntas
26 SNI 63 Tidak Tuntas
27 SMH 70 Tidak Tuntas
28 SL 69 Tidak Tuntas
29 STAH 76 Tuntas
30 TAO 66 Tidak Tuntas
31 YMA 68 Tidak Tuntas
32 ZTR 76 Tuntas
Jumlah Tuntas 14
Jumlah tidak tuntas 18
Nilai rata-rata 72,06
Dari data di atas dapat diketahui bahwa peserta didik yang
tuntas dalam KKM 76 dicapai oleh 14 anak dari 32 peserta didik
dan yang tidak tuntas berjumlah 18 anak. Jika dihitung dalam
presentase, jumlah peserta didik yang tuntas sebesar 43,75% dan
yang belum tuntas sebesar 56,25%. Hal tersebut menunjukkan
bahwa ketuntasan klasikal 85% belum tercapai.
2. Siklus I
a. Data Hasil Belajar
Peneliti mulai melakukan tindakan siklus I
dengan menerapkan metode pembelajaran Two stay two
76
stray (TS-TS) pada tanggal 21 Agustus 2019. Hasil tes
evaluasi pada siklus I telah mengalami peningkatan
apabila dibandingkan dengan perolehan nilai pra siklus
sebelum menerapkan metode pembelajaran Two stay two
stray (TS-TS). Nilai hasil pembelajaran pada siklus I
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Nilai Siklus I Kelas VIII J
No Nama Nilai Keterangan
1 AAPD 78 Tuntas
2 ANAF 84 Tuntas
3 AA 84 Tuntas
4 DRN 87 Tuntas
5 DF 60 Tidak Tuntas
6 DFS 80 Tuntas
7 DSW 80 Tuntas
8 EBN 76 Tuntas
9 FJZ 76 Tuntas
10 IAN 92 Tuntas
11 IA 80 Tuntas
12 KWA 64 Tidak Tuntas
13 LAN 80 Tuntas
14 MAAK 76 Tuntas
15 MDSA 76 Tuntas
16 MRK 72 Tidak Tuntas
17 MRNA 60 Tidak Tuntas
18 MTAA 84 Tuntas
19 MYAR 68 Tidak Tuntas
20 NZL 72 Tidak Tuntas
77
21 NMA 80 Tuntas
22 NHS 76 Tuntas
23 NAR 68 Tidak Tuntas
24 RDM 76 Tuntas
25 RM 76 Tuntas
26 SNI 78 Tuntas
27 SMH 72 Tidak Tuntas
28 SL 80 Tuntas
29 STAH 80 Tuntas
30 TAO 72 Tidak Tuntas
31 YMA 60 Tidak Tuntas
32 ZTR 76 Tuntas
Jumlah tuntas 22
Jumlah tidak tuntas 10
nilai rata-rata 75.46
Nilai pada siklus I ini belum mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditentukan, akan tetapi sudah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan hasil pada pra siklus sebelum
diterapkan metode Two stay two stray. Pada siklus ini, dari 32
peserta didik terdapat 22 anak atau sebanyak68,75% yang
mencapai KKM. Sedangkan 10 anak atau sebanyak 31,25%
belum mencapai KKM dengan rata-rata kelas 75,46 Hasil
ketuntasan nilai evaluasi siklus I dapat diamati melalui diagram
berikut:
78
Gambar 4.1 DiagramHasil Evaluasi Siklus I
Siklus I belum dapat dikatakan tuntas, hal tersebut
dikarenakan ketuntasan klasikal hanya sebesar 68,75%
sehingga belum mencapai indikator dalam penelitian ini,
yaitu ketuntasan klasikal sebesar 85%. Maka dari itu,
dilakukan pembelajaran pada siklus II dengan
menggunakan metode two stay two stray (TS-TS) kembali,
untuk mendapatkan ketuntasan belajar peserta didik sesuai
dengan indikator yang telah ditentukan
69%
31%
Siklus I
Tuntas Tidak tuntas
79
b. Hasil Observasi
1) Guru
Tabel 4.3 Observasi Guru Siklus I
No Indikator/Aspek yang diamati Skor
A B C D
A Pembukaan Pembelajaran
1. Mempersiapkan peserta didik untuk belajar √
2. Melakukan kegiatan apersepsi √
3. Menyiapkan tujuan pembelajaran √
B Kegiatan Inti pembelajaran
Penguasaan inti pembelajaran
4. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √
5. Menyampaikan materi dengan jelas √
6. Mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan √
Pendekatan/Strategi Pembelajaran
7. Melaksanakan Pembelajaran sesuai dengan kompetensi
tujuan yang akan dicapai √
8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
9. Melaksanakan pembelajaran menggunakan metode two
stay two stray (TS-TS) √
10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual √
11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya pembiasaan positif √
12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang diberikan √
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran
13. Bahan belajar yang disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang disusun dalam RPP √
80
14. Menggunakan media secara menarik dan efisien √
15. Melaksanakan pembelajaran menggunakan metode two
stay two stray (TS-TS) √
Pembelajaran yang Memicu Keterlibatan Peserta Didik
16. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam
pembelajaran √
17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon peserta
didik √
18. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta didik
dalam belajar √
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
19. Memberikan tugas pada peserta didik √
20. Memantau kemajuan belajar selama proses
pembelajaran √
21. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
(tujuan) √
C Penutup
22. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa √
23. Melakukan tindakan lanjut dengan memberikan
arahan/tugas sebagai perbaikan √
24. Mengonfirmasikan mater yang akan disampaikan pada
pertemuan selanjutnya √
Jumlah 36 33 8
Total 77
Kategori Baik
Keterangan skor nilai
Kategori total kinerja guru
A = 4 (baik) 75-100 = baik
B = 3 (cukup) 50-74 = cukup
C = 2 (kurang) 25-49 = kurang
81
D = 1 (sangat kurang) 24-0 = sangat kurang
2) Peserta didik
Tabel 4.4 Observasi Peserta didik Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1 Peserta didik merespon apresiasi yang diberikan guru √
2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
√
3
Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru terhadap
pembelajaran √
4
Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru dalam
pembelajaran √
5
Peserta didik mengungkapkan informasi yang telah
diketahui √
6
Peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah
dipelajari √
7
Peserta didik aktif dalam pembelajaran
dengan menggunakan metode two stay two stray √
8
Peserta didik menunjukkan sikap senang dalam
pembelajaran
dengan menggunakan metode two stay two stray
√
9 Peserta didik mengerjakan tugas dari guru √ √
Jumlah 8 9 10
Total 27
Kategori Baik
82
3. Siklus II
a. Data Hasil Belajar
Penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal
28 Agustus 2019. Dalam siklus ini, peneliti masih
menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two
Stray (TS-TS)seperti pada siklus sebelumnya, dengan
tujuan memperbaikikekurangan-kekurangnan yang ada
pada siklus I. Berbeda dengan siklus sebelumnya, pada
siklus ini pembelajaran lebih kondusif serta peserta
didik lebih antusias dan turut berperan aktif dalam
pembelajaran. Berikut merupakan nilai hasil evaluasi
yang dilakukan pada siklus II:
Tabel 4.5 Nilai Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 AAPD 80 Tuntas
2 ANAF 87 Tuntas
3 AA 92 Tuntas
4 DRN 90 Tuntas
5 DF 80 Tuntas
6 DFS 96 Tuntas
7 DSW 90 Tuntas
8 EBN 84 Tuntas
9 FJZ 88 Tuntas
10 IAN 96 Tuntas
11 IA 92 Tuntas
12 KWA 92 Tuntas
83
13 LAN 100 Tuntas
14 MAAK 80 Tuntas
15 MDSA 96 Tuntas
16 MRK 72 Tidak Tuntas
17 MRNA 84 Tuntas
18 MTAA 84 Tuntas
19 MYAR 92 Tuntas
20 NZL 96 Tuntas
21 NMA 88 Tuntas
22 NHS 80 Tuntas
23 NAR 72 Tidak Tuntas
24 RDM 72 Tidak Tuntas
25 RM 84 Tuntas
26 SNI 96 Tuntas
27 SMH 92 Tuntas
28 SL 96 Tuntas
29 STAH 88 Tuntas
30 TAO 88 Tuntas
31 YMA 72 Tidak Tuntas
32 ZTR 76 Tuntas
Jumlah tuntas 28
Jumlah tidak
tuntas 4
nilai rata-rata 86,71
Berdasarkan data di atas dari 32 peserta didik, jumlah
peserta didik yang mencapai KKM sejumlah 28 anak atau
sebesar 87,5% dan jumlah peserta didik yang tidak mencapai
KKM sebanyak 4 anak dengan persentase 12,5%. Rata-rata kelas
84
88%
12%
Siklus II
Tuntas Tidak tuntas
dalam siklus ini adalah 86,71875. Hasil ketuntasan nilai evaluasi
siklus II dapat diamati melalui diagram berikut :
Gambar 4.2 Diagram Evaluasi Nilai Siklus II
Maka dari itu, dengan ketuntasan klasikal sebesar 87,5%
pencapaian nilai pada siklus II menunjukkan bahwa siklus ini
telah berhasil dalam mencapai KKM sesuai dengan indikator
ketuntasan klasikal yang ditentukan dalam penelitian ini yakni
85%
85
b. Hasil Observasi
1) Guru
Tabel 4.6 Observasi Guru Siklus II
No Indikator/Aspek yang diamati Skor
A B C D
A Pembukaan Pembelajaran
1. Mempersiapkan peserta didik untuk belajar √
2. Melakukan kegiatan apersepsi √
3. Menyiapkan tujuan pembelajaran √
B Kegiatan Inti pembelajaran
Penguasaan inti pembelajaran
4. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √
5. Menyampaikan materi dengan jelas √
6. Mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan √
Pendekatan/Strategi Pembelajaran
7. Melaksanakan Pembelajaran sesuai dengan kompetensi tujuan
yang akan dicapai √
8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
9. Melaksanakan pembelajaran menggunakan metode two stay
two stray (TS-TS) √
10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual √
11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya pembiasaan positif √
12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang diberikan √
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran
13. Bahan belajar yang disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang disusun dalam RPP √
14. Menggunakan media secara menarik dan efisien √
86
15. Melaksanakan pembelajaran menggunakan metode two stay
two stray (TS-TS) √
Pembelajaran yang Memicu Keterlibatan Peserta Didik
16. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam
pembelajaran √
17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon peserta didik √
18. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta didik
dalam belajar √
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
19. Memberikan tugas pada peserta didik √
20. Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran √
21. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
(tujuan) √
C Penutup
22. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa √
23. Melakukan tindakan lanjut dengan memberikan arahan/tugas
sebagai perbaikan √
24. Mengonfirmasikan mater yang akan disampaikan pada
pertemuan selanjutnya √
Jumlah 44 36 2
Total 82
Kategori Baik
Keterangan skor nilai
Kategori total kinerja guru
A = 4 (baik) 75-100 = baik
B = 3 (cukup) 50-74 = cukup
C = 2 (kurang) 25-49 = kurang
D = 1 (sangat kurang) 24-0 = sangat kurang
87
2) Peserta didik
Tabel 4.7 Observasi Peserta didik Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1 Peserta didik merespon apresiasi yang diberikan guru √
2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru √
3
Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru terhadap
pembelajaran √
4
Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru dalam
pembelajaran √
5 Peserta didik mengungkapkan informasi yang telah diketahui √
6
Peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah
dipelajari √
7
Peserta didik aktif dalam pembelajaran
dengan menggunakan metode two stay two stray √
8
Peserta didik menunjukkan sikap senang dalam pembelajaran
dengan menggunakan metode two stay two stray √
9 Peserta didik mengerjakan tugas dari guru √
Jumlah 20 9 2
Total 31
Kategori Baik
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh data-data yang
telah terkumpul, diketahui bahwa penggunaan metode pembelajaran
Two Stay Two Stray pada pembelajaran Fiqh dapat meningkatkan
88
hasilbelajar peserta didik. Dengan menggunakan metode Two Stay Two
Stray dalam pembelajaran Fiqh yang dilaksanakan pada penelitian
tindakan kelas tersebut, menunjukkan bahwa peserta didik dapat
menerima materi Puasa dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan
peningkatan hasil belajar peserta didik selama pembelajaran tersebut
berlangsung. Maka dari itu, pembelajaran menggunakan metode Two
Stay Two Stray dapat dinyatakan menjadi salah satu solusi untuk
mencapaitarget yang telah ditentukan.
Peneliti melaksanakan tindakan 2 siklus dari data yang didapat
menunjukkan adanya peningkatan nilai yang diperoleh peserta didik
sangat baik. Berdasarkan nilai ulangan harian yang peneliti ambil
sabagai nilai pra siklus, nilai rata-rata dari 32 peserta didik yaitu 72,06
dengan rincian 14 anak atau 43,75% dari jumlah peserta didik telah
mencapai KKM dan dinyatakan tuntas. Sedangkan 18 anak atau
56,25% belum mencapai KKM dan dinyatakan tidak tuntas. Hal
tersebut dikarenakan guru dalam proses pembelajaran masih
menggunakan metode konvensional sehingga proses pembelajaran
terkesan membosankan dan peserta didik cenderung pasif. Hal tersebut
berdampak pada kurangnya kemaksimalan hasil belajar peserta didik
yang berakibat banyaknya peserta didik yang belum mencapai KKM.
Berdasarkan hal tersebut, agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan metode Two Stay Two Stray (TS-TS). Dari penelitian
89
tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar peserta
didik.
Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai pra siklus, nilai siklus I
dan nilai siklus II. Adapun nilai dari antar siklus tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No Nama Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 AAPD 78 78 80
2 ANAF 74 84 87
3 AA 76 84 92
4 DRN 78 87 90
5 DF 68 60 80
6 DFS 77 80 96
7 DSW 68 80 90
8 EBN 70 76 84
9 FJZ 75 76 88
10 IAN 78 92 96
11 IA 76 80 92
12 KWA 77 64 92
13 LAN 86 80 100
14 MAAK 60 76 80
15 MDSA 60 76 96
16 MRK 68 72 72
17 MRNA 77 60 84
18 MTAA 76 76 84
19 MYAR 76 68 92
20 NZL 68 72 96
90
21 NMA 63 80 88
22 NHS 69 76 80
23 NAR 74 68 72
24 RDM 63 76 72
25 RM 83 76 84
26 SNI 63 78 96
27 SMH 70 72 92
28 SL 69 80 96
29 STAH 76 80 88
30 TAO 66 72 88
31 YMA 68 60 72
32 ZTR 76 76 76
Jumlah
2306 2415 2775
Nilai Rata-rata 72.0625 75.46875 86.71875
Berdasarkan data diatas dapat diketahui perolehan nilai rata-rata
dari 32 peserta didik mengalamai peningkatan mulai dari nilai pra
siklus, nilai siklus I, yakni dari 72,06 meningkat menjadi 75,46 begitu
juga nilai pada siklus II yang mengalami peningkatan dari siklus I
75,46 menjadi 86,71.Hasil pencapaian KKM pada pra siklus, siklus I
dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil belajar Peserta didik
Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 14 anak
(43,75%)
22 anak
(68,75%)
28 anak
(87,5%)
Tidak Tuntas 18 anak
(56,25%)
10 anak
(31,25%)
4 anak
(12,5%)
91
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan KKM Antar Siklus
Dari data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK
dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TS-TS) ini berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa.
1. Pra Siklus
Berdasarkan data yang diperoleh dari ulangan harian
materi sebelumnya, nilai peserta didik yang tuntas KMM
sebanyak 14 anak atau 43,75%. Sedangkan yang tidak tuntas
KKM sebanyak 18 anak atau 56,25%. Adapun nilai rata-rata
pada pra siklus yaitu 72,06 dengan kriteria ketuntasan
klasikal sebesar 43,75% yang berarti masih dibawah
indikator ketuntasan klasikal yakni 85%.
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
43.75%
68.75%
87.50%
Diagram Ketuntasan KKM Antar Siklus
92
2. Siklus I
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Agustus 2019 di kelas
VIII J dengan jumlah 32 peserta didik. Pada siklus I hasil
belajar peserta didik belum mencapai ketuntasan yang
diharapkan. Berdasarkan data nilai rata-rata peserta didik
sebesar 75,46 dengan rincian 22 anak dengan presentase
68,75% yang tuntas KKM. Hal ini dapat diketahui bahwa
antara pra siklus dan siklus I mengalami peningkatan. Pada
proses pembelajaran dengan menggunakan metode two staytwo
stray, hasil siklus I belum begitu memuaskan meskipun sudah
adapeningkatan hasil belajar.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan siklus I
yakni guru belum meguasai metode two stay two stray secara
maksimal, peserta didik cenderung kurang aktif dalam
mengikuti pembelajaran karena belum paham dengan metode
two stay two stray , peserta didik seringkali asik dan berbicara
dengan teman ketika guru menerangkan pada saat diskusi
berlangsung. Sehingga peneliti melakukan siklus yang ke II hal
ini bertujuan untuk meyakinkan dan memantapkan penggunaan
model two stay two stray dalam pembelajaran Fiqh serta
93
memberikan pengarahan terhadap 10 peserta didik yang belum
mencapai KKM pada siklus I.
3. Siklus II
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dapat diketahui
bahwa antara siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.
Hasil evaluasi siklus I yang dapat mencapai KKM sebanyak
22 dari 32 peserta didik. Sedangkan hasil evaluasi pada siklus
II diketahui sebanyak 28 peserta didik dapat mencapai
ketuntasan KKM. Dari data tersebut menunjukkan
pembelajaran dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan
hasil belajar peserta didik yang mencapai KKM yakni
sebanyak 6 anak.
Dalam pelaksanaan siklus II ini belum sempurna 100%
dikarenakan terdapat 4 peserta didik yang belum mencapai
KKM. Namun pada siklus II kelulusan sudah mencapai
87,5% yang artinya sudah memenuhi ketuntasan klasikal
dengan nilai rata-rata sebesar 86,71. Dengan menggunakan
metode pembelajaran two stay two stray (TS-TS) dalam
pembelajaran Fiqh materi Puasa mampu meningkatkan hasil
belajar Fiqh kelas VIII J MTs N Salatiga. Selain itu
penerapan metode tersebut peserta didik lebih bersemangat
dalam mengikuti proses belajar mengajar, sehingga keaktifan
94
saat mengikuti pembelajaran sudah meningkat dibandingkan
dengan pertemuan sebelumnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya
peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VIII J MTs
Negeri Salatiga dengan menggunakan metode Two Stay Two
Stray (TS-TS). Pada pra siklus jumlah presentase peserta
didik yang tuntas sebanyak 43,75% sedangkan pada siklus I
presentase peserta didik yang tuntas sebanyak 68,75%.
Kemudian pada siklus ke II presentase peserta didik yang
tuntas yakni sebanyak 87,5%. Jadi pada pra siklus ke siklus I
ketuntasan meningkat sebesar 25% dan dari siklus I ke siklus
II ketuntasan meningkat sebesar 18,75%.
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis penelitian tindakan
kelas yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Puasa
Dengan Menggunakan Metode Two Stay Two Stray (TS-TS) Pada Siswa
Kelas VIII J Mts Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020” dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS)
dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Fiqh materi puasa kelas
VIII J MTs Negeri Salatiga tahun pelajaran 2019/2020.
Hal tersebut dapat dituliskan dengan meningkatnya hasil belajar
peserta didik yang dapat mencapai KKM yang telah ditentukan oleh
sekolah yakni sebesar 76. Pada pra siklus diketahui peserta didik yang
tuntas 14 anak dengan prsentase 43,75% siswa dari 32 peserta didik,
dengan nilai rata-rata kelas sebesar 72,06. Pada siklus I prsentase
ketuntasan peserta didik meningkat yakni 68,75% atau sebanyak 22 anak
dengan niali rata-rata kelas 75,46. Adapun pada siklus II terdapat 28 anak
telah mencapai KKM dengan presentase ketuntasan meningkat hingga
87,5% dan nilai rata-rata kelas sebesar 86,71.
96
B. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang diperoleh dari penelitian
tindakan kelas ini, bahwa penggunaan metode Two Stay Two Stray (TS-
TS) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Fiqh materi puasa
kelas VIII J MTs Negeri Salatiga tahun pelajaran 2019/2020, maka peneliti
dapat memberi saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru
a. Dalam kegiatan belajar mengajar guru sebaiknya dapat
mengembangkan metode yang menarik, lebih kreatif dan
inovatif dan efektif sehingga dapat menghilangkan rasa
kejenuhan pada peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran. Sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran.
b. Guru sebaiknya menggunakan metode pembelajaran Two
Stay Two Stray (TS-TS) sebagai salah satu metode
pembelajaran pada mata pelajaran Fiqh. Metode tersebut
juga dapat diterapkan pada pokok bahasan materi lain,
karena sudah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
c. Guru hendaknya melibatkan peserta didik secara aktif baik
secara fisik maupun psikis
97
2. Bagi Sekolah
a. Sebaiknya pihak sekolah berupaya untuk menambah sarana
prasarana sehingga terdapat inovasi dalam menunjang
tujuan pembelajaran.
b. Pihak sekolah sebaiknya memotivasi para guru agar
meningkatkan strategi pembelajaran. Sehingga guru akan
lebih kreatif dalam menggunakan metode-metode
pembelajaran.
3. Bagi Peserta Didik
a. Dalam proses pembelajaran peserta didik sebaiknya
memperhatikan guru ketika materi dijelaskan agar lebih
paham sehingga hasil yang diperolehpun membanggakan.
b. Senantiasa meningkatkan semangat belajar dalam diri
sehingga dapat meraih hasil yang memuaskan.
98
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, dkk. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta
asy-Syaikh, Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu. 2017. Fikih Muyyasar. Jakarta :
Darul Haq
Departemen Agama Republik Indonesia. 2009. Al-Qur’an Dan Terjemahannya.
Jakarta : Departemen Agama Republik Indonesia
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pustaka Setia
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran Dan pembelajaran. Yogyakarta :
Pustaka Belajar
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Khoirinnisa, Isna. 2018. Peningkatan Prestasi Belajar Fiqih Materi Munakahat
Melalui Metode Peer Lesson Pada Siswa Kelas XI MAN 1 Boyolali
Tahun Pelajaran 2017/2018. Salatiga : IAIN Salatiga.
Kementrian Agama. 2015. Fikih Madrasah Tsanawiyah Pegangan Guru. Jakarta:
Kementrian Agama.
Kementerian Agama Republik Indonesia. 2015. Buku Siswa Fikih kelas VIII.
Jakarta : Kementerian Agama Republik Indonesia
Mappa ,Syamsu dan Anisah Basleman. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Mudjiono, Dimyati. 2002. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Mujibatun, Siti. 2012. Pengantar Fiqh Muamalah. Semarang : Lembaga Studi
Sosial dan Agama
Mulyasa, E. 2011. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung: Alfabeta
Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al-Qur’an 10 Bulan Khatam. Yogyakarta:
IDEA Press.
99
Qardhawi, Yusuf. 2007. Fiqih Puasa. Solo : Era Intermedia
Shoimin, Aris. 2017. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sholikah, Mar’atus. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Al-Quran Hadist Materi
Makanan Dan Minuman Halal Dan Bergizi Melalui Metode
Pembelajaran Pair Checks Pada Siswa Kelas VIII E Smp
Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Salatiga : IAIN
Salatiga.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogjakarta: Penerbit Ombak.
Suprihatiningrum, Jamil. 2017. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz
Media
Suprijono, Agus. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka
Jaya
Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Syah, Muhibbin. 2017. Psikologi Belajar. Depok : PT RajaGrafindo Persada
Tuasikal, Muhammad A. https://muslim.or.id/17883-larangan-puasa-pada-hari-
jumat.htmlDiakses pada tanggal 20 Februari 2020 pukul 20.35 WIB
Tuasikal, Muhammad A. https://muslim.or.id/294-puasa-sunnah.html Diakses
pada tanggal 20 Februari 2020 pukul 20.40 WIB
100
LAMPIRAN
101
102
103
104
105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS I)
Nama Madrasah : MTs Negeri Salatiga
Mata Pelajaran : Fiqh
Kelas/Semester : VIII J /I
Materi Pokok : Nikmatnya berpuasa, sehat, jujur, disiplin dan taat
Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit (1x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI.1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya .
KI.2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi dan gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alamjangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
KI.3: Memahami pengetahuan (factual, konseptual dan procedural)
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4: Mencoba, mengolah dan menyajikan ranah konkret (menggunakan,
mengurangi, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang atau teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator ketercapaian
1.1 Menghayati Hikmah Ibadah Puasa
1.2 Membiasakan sikap simpati, empati sebagai implementasi dari
pemahaman hikmah puasa
1.3 Menganalisis ketentuan Ibadah Puasa
Indikator
3.1.1 Mengidentifikasi pengertian puasa beserta dalilnya
3.1.2 Menyebutkan syarat puasa
3.1.3 Menyebutkan rukun puasa
106
3.1.4 Menunjukkan sunah-sunah puasa
3.1.5 Menunjukkan hal-hal yang makruh ketika berpuasa
3.1.6 Mengidentifikasi hal-hal yang membatalkan puasa
3.1.7 Mengetahui hal-hal yang tidak membatalkan puasa
3.1.8 Menghayati hikmah puasa
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) peserta
didik dapat menunjukkan ketentuan ibadah puasa.
Peserta didik dapat :
3.1.1 Peserta didik dapat mengidentifikasi pengertian puasa beserta dalilnya
3.1.2 Peserta didik dapat menyebutkan syarat puasa
3.1.3 Peserta didik dapat menyebutkan rukun puasa
3.1.4 Peserta didik dapat menunjukkan sunah-sunah puasa
3.1.5 Peserta didik dapat menunjukkan hal-hal yang makruh ketika berpuasa
3.1.6 Peserta didik dapat mengidentifikasi hal-hal yang membatalkan puasa
3.1.7 Peserta didik dapat mengetahui hal-hal yang tidak membatalkan puasa
3.1.8 Peserta didik dapat menghayati hikmah puasa
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian dan dalil puasa
Menurut bahasa, puasa (shaum/ الصوم ) adalah menahan
atau mencegah, sedangkan menurut istilah, puasa adalah
menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa
sejak terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat dan
beberapa syarat tertentu.
Perintah berpuasa tidak hanya diwajibkan kepada umat Nabi
Muhammad SAW terhadap umat terdahulu pun sudah
diwajibkan, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah
SWT berikut :
يام كما كتب على الذين يا أي ها الذين آمنوا كتب عليكم الص
قون من ق بلكم لعلكم ت ت
107
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Qs. Al-Baqarah 183)
2. Syarat Puasa
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan puasa. Syarat-syarat tersebut terdiri dari
syarat-syarat wajib dan syarat-syarat sah. Syarat-syarat wajib
adalah syarat yang menyebabkan seseorang harus
melakukan puasa, sedangkan syarat-syarat sah adalah syarat-
syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang agar puasanya sah
menurut syara'.
a. Syarat wajib puasa
Syarat wajib puasa adalah segala sesuatu yang
menyebabkan seseorang diwajibkan melakukan puasa.
Muslim yang belum memenuhi syarat wajib puasa maka
dia belum dikenai kewajiban untuk mengerjakan puasa
wajib. Tetapi tetap mendapatkan pahala apabila mau
mengerjakan ibadah puasa. Syarat wajib puasa adalah
sebagai berikut :
1) Islam
2) Baligh
3) Berakal sehat
4) Mampu (kuasa melakukannya)
5) Suci dari haid dan nifas (bagi kaum wanita)
6) Menetap (mukim)
b. Syarat sah puasa adalah :
1) Islam
2) Mumayiz
3) Suci dari haid dan nifas
4) Bukan pada hari yang diharamkan
3. Rukun Puasa
Pada saat kita berpuasa ada dua rukun yang harus kita
perhatikan, yaitu :
108
1) Niat yaitu menyengaja untuk berpuasa.
Niat puasa yaitu adanya suatu keinginan di dalam hati
untk menjalankan puasa semata-mata mengharap ridha
Allah swt, karena menjalankan perintah-Nya. Semua
puasa, tanpa adanya niat maka tidak bisa dikatakan
sebagai puasa. Untuk puasa wajib, maka kita harus berniat
sebelum datang fajar,Sementara itu untuk puasa sunnah,
kita di bolehkan berniat setelah terbit fajar, dengan syarat
kita belum melakukan perbuatan-perbuatan yang
membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan
suami istri, dan lain-lain.
2) Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa
mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Dan yang
membatalkannya ada empat macam yaitu :
a) Segala sesuatu yang masuk ke dalam rongga
melewati mulut, berupa makanan atau minuman
yang menjadi konsumsi fisik atau tidak menjadi
konsumsi fisik. Sedangkan yang menjadi konsumsi
fisik tapi tidak masuk melalui mulut, seperti jarum
infus dan sebagainya, dianggap tidak membatalkan
puasa.
b) Sengaja muntah, sedang yang tidak sengaja maka
tidak membatalkan
c) istimna’, yaitu sengaja mengeluarkan sperma, baik
karena ciuman dengan istri, atau sentuhan tangan
maka hukumnya batal. Sedangkan jika karena
melihat saja, atau berfikir saja maka tidak
membatalkan. Demikian juga keluarnya madzi, tidak
mempengaruhi puasa.
d) al jima’, kecuali pada waktu malam hari.
4. Amalan sunnah pada waktu puasa
109
Selain melaksanakan puasa wajib, kita juga dianjurkan
melaksanakan amalan-amalan sunnah untuk menggapai
kesempurnaan ibadah kita. Adapun amalan-amalan sunnah
puasa antara lain:
a) Sahur
Dan sudah dianggap sahur meskipun hanya dengan
seteguk air. Waktu sahur dimulai dari sejak tengah malam
sampai terbit fajar, dan disunnahkan mengakhirkannya.
b) Menyegerakan berbuka
Setelah terbukti Maghrib, disunnahkan berbuka dengan
kurma segar atau kurma matang dengan bilangan ganjil.
Jika tidak ada maka dengan air putih, kemudian shalat
Maghrib, setelah itu dilanjutkan dengan meneruskan
makanan yang diinginkan, kecuali jika makanan sudah
tersaji maka tidak apa-apa jika makan dahulu baru
kemudian shalat.
c) Memberi makanan untuk berbuka puasa (tafthir shaim)
Hendaknya berusaha untuk selalu memberikan ifthar
(berbuka) bagi mereka yang berpuasa walaupun hanya
seteguk air ataupun sebutir kurma.
d) Meninggalkan hal-hal yang akan menghilangkan nilai
puasa seperti berdusta, bergunjing, adu domba, berbicara
sia-sia dan jorok, serta larangan-larangan Islam lainnya
sehingga terbentuk ketaqwaan, inilah tujuan puasa.
e) Memperbanyak amal shalih terutama tilawah al Qur’an
dan infaq fii sabilillah. Rasulullah adalah orang yang paling
dermawan, dan lebih dermawan lagi jika di bulan
Ramadhan, ketika berjumpa dengan Jibril, yang
menemuinya setiap malam bulan Ramadhan untuk
mengulang bacaan Al Qur’an
f) I’tikaf
110
Adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada
Allah. Rasulullah Saw. selalu beri’tikaf terutama pada
sepuluh malam terakhir dan para istrinya juga ikut I’tikaf
bersamanya. Dan hendaknya orang yang melaksanakan
I’tikaf memperbanyak zikir, istigfar, membaca Al-Qur’an,
berdoa, shalat sunnah dan lain-lain
5. Hal-hal yang makruh ketika puasa
Ketika kita sedang berpuasa, ada hal-hal yang makruh
dilakukan yaitu:
a) Berkumur-kumur yang berlebihan
b) Menyikat gigi, bersiwak
c) Mencicipi makanan, walaupun tidak ditelan
d) Mmperbanyak tidur ketika berpuasa
e) Berbekam atau disuntik
6. Hal-hal yang membatalkan puasa
Ada beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, yaitu
a) Makan dan minum dengan sengaja
b) Murtad (keluar dari agama Islam)
c) Bersetubuh atau melakukan hubungan suami istri pada
siang hari
d) Keluar darah haid atau nifas
e) Keluar air mani atau mazi yang disengaja
f) Merubah niat puasa.
g) hilang akal karena mabuk, pingsan, gila.
7. Hal-hal yang tidak membatalkan puasa
a) Masuk ke air, berendam di dalamnya, mandi. Rasulullah
saw.pernah menuangkan air ke atas kepalanya sedang ia
berpuasa karena haus dan panas. Jika masuk air ke dalam
rongga tanpa sengaja, maka puasanya tetap sah,
menyerupai orang yang lupa.
b) Mengenakan sipat mata dan meneteskan obat mata,
meskipun ada rasa pahit di tenggorokan, sebab mata
111
bukanlah saluran ke dalam rongga. Demikian juga
tetes telinga. Sedang yang masuk melalui mulut dan
telinga maka itu membatalkan.
c) Berkumur dan mengisap air hidung dengan tidak
ditekan, dan jika ada air yang tanpa sengaja masuk
rongga tidak membatalkannya, karena serupa dengan
orang yang lupa.
d) Mencium istri bagi orang yang mampu menahan diri.
Tidak dibedakan antara orang tua atau muda, sebab
yang penting adalah kemampuan mengendalikan diri,
barang siapa yang biasanya tergerak nafsunya ketika
mencium maka makruh baginya.
e) Menggunakan suntikan untuk mengeluarkan kotoran
tubuh, karena yang masuk ke dalam tubuh adalah obat
bukan makanan, di samping masuknya juga bukan
dari saluran yang normal.
f) Diperbolehkan bagi yang berpuasa menghirup sesuatu
yang tak terhindarkan seperti keringat, debu jalanan,
sebagaimana aroma sedap yang lain. Diperbolehkan
pula dalam keadaan darurat untuk mencicipi
makanan, kemudian mengeluarkannya sehingga tidak
masuk ke dalam rongga.
g) Diperbolehkan pula bagi orang yang berpuasa bangun
tidur dalam keadaan junub karena mimpi atau
hubungan suami istri. Namun yang utama mandi
terlebih dahulu setelah berhubungan sebelum tidur.
h) Diperbolehkan meneruskan makan sehingga terbit
fajar, dan ketika sudah terbit fajar dan masih ada
makanan di mulut maka harus dikeluarkan. Jika
demikian sah puasanya, namun jika dengan sengaja ia
112
telah yang ada di mulutnya maka batal puasanya. Dan
yang lebih utama berhenti makan sebelum terbit fajar
8. Hikmah Puasa
Apabila ditinjau secara mendalam, akan tampak bahwa
puasa mengandung hikmah yang amat besar bagi manusia
baik untuk kesehatan tubuh atau badan, maupun untuk jiwa
atau mental manusia.
i. Membentuk manusia yang bertaqwa
j. Puasa sebagai benteng atau perisai dari segala macam
tipu daya setan.
k. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah.
l. Membina kejujuran dan kedisiplinan.
m. Mendidik rasa belas kasihan terhadap sesama
sehingga, muncul kasih sayang dan persatuan yang
diikat oleh kesamaan akidah dan praktek keagamaan.
n. Dapat memelihara kesehatan.
o. Dapat mengendalikan hawa nafsu.
p. Diampuni dosa-dosanya.
E. Model dan Metode pembelajaran
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Metode Pembelajaran : Two Stay Two Stray (TS-TS), Dikusi
F. Media alat dan sumber belajar
Media :
Alat/Bahan : Spidol, Kertas, Papan tulis
Sumber : Buku paket fiqh kelas VIII
G. Langkah-langkah Pembelajaran
N PENDAHULUAN WA
113
O KTU
1 a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan
berdo’a bersama dipimpin oleh guru dengan khidmad.
b) Guru memeriksa kehadiran dan kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
c) Guru menanyakan wawasan peserta didik terkait
Ibadah puasa.
d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator yang akan dicapai
e) Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
f) Guru mengajukan pertanyaan tentang materi lalu
dan kaitannya dengan materi yang akan disampaikan.
5
Menit
2 INTI WA
KTU
114
a) Mengamati
1) Peserta didik menyimak penjelasan tentang
puasa
b) Menanya
1) Peserta didik bertanya mengenai penjelasan
puasa yang telah disampaikan oleh guru
c) Mengexplorasi
1) Peserta didik dibagi menjadi kelompok untuk
mendiskusikan mengenai materi yang telah
disampaikan.
Langkah-langkah adalah sebagai berikut :
Guru menjelaskan metode Two stay two
stray kepada peserta didik.
Guru membentuk kelompok peserta
didik menjadi 7 bagian dengan masing-
masing kelompok terdiri dari 4 orang.
Guru membagi tugas kepada masing-
masing kelompok
Guru menjelaskan tugas kepada masing-
masing kelompok
Masing-masing kelompok memiliki
bahan materi untuk dijelaskan kepada
kelompok tamu.
Anggota kelompok yang bertugas
sebagai tamu berkeliling untuk mencari
informasi kepada kelompok lain, anggota
kelompok yang bertugas sebagai
narasumber tinggal ditempat untuk
memberikan informasi kepada tamu.
Setiap kelompok merumuskan simpulan
dan disajikan dalam bentuk paparan
55
menit
115
presentasi.
Salah satu kelompok mempresentasikan
di depan kelas.
d) Asosiasi
1) Peserta didik melalui kelompoknya merumuskan
hasil diskusi lalu mempresentasikanya di depan
kelas.
e) Komunikasi
1) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi melalui metode two stay two stray.
3 PENUTUP WA
KTU
1) Dibawah bimbingan guru peserta didik
menyimpulkan materi pembelajaran secara
demokratis.
2) bersama-sama melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3) bersama-sama menutup pembelajaran dengan
membaca takhmid.
10
menit
116
117
INSTRUMEN SOAL
Soal Siklus I materi puasa kelas VIII J MTs Negeri Salatiga
Nama :
No. Absen :
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap paling benar di bawah ini
:
1. Menahan dari segala yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar sampai
terbenam matahari menurut syarat dan rukun tertentu, pernyataan ini
adalah…….
a. Pengertian puasa
b. Syarat puasa
c. Hikmah puasa
d. Wajib puasa
2. Berikut yang bukan termasuk syarat wajib puasa adalah ….
a. Mumayiz. suci
b. Baligh, Islam
c. Suci, berakal sehat
d. Berakal sehat, baligh
3. Berikut yang termasuk salah satu syarat sah puasa berikut ini adalah …
a. Islam, mumayiz, baligh
b. Islam, baligh, berakal sehat
c. Islam, suci, mumayiz
d. Suci, mumayiz, mampu berpuasa
4. Berikut yang merupakan sunah puasa adalah …
a. Mengakhirkan makan sahur
b. Menahan diri dari makan dan minum
c. Menunda waktu berbuka
d. Mengerjakan sholat berjama’ah di masjid
5. Berikut yang termasuk rukun puasa adalah …
a. Baligh
118
b. Beragama Islam
c. Membaca niat
d. Mukmin
6. Arti dari ayat yang digaris bawahi adalah …. يام يا أي ها الذين آمنوا كتب عليكم الص
قون كما كتب على الذين من ق بلكم لعلكم ت ت
a. Bertawakal
b. Beriman
c. Bertakwa
d. Berdusta
7. Berikut ini adalah hal yang tidak membatalkan puasa, kecuali ….
a. Muntah disengaja
b. Berendam didalam air
c. Berkumur
d. Disuntik
8. Mencicipi makanan walaupun tidak ditelan, maka hukum puasanya adalah …
a. Batal
b. Sunnah
c. Haram
d. Makruh
9. Perhatikan hal- hal berikut :
(1) Muntah disengaja
(2) Jima’ disiang hari
(3) Mencicipi makanan
(4) Haid dan nifas
Yang dapat membatalkan puasa adalah nomor …
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (4)
c. (1), (2) dan (4)
d. (1). (2) dan (3)
10. Perintah berpuasa terdapat dalam Al- Qur’an surah … ayat …
119
a. Qs Al- Baqarah ayat 185
b. Qs Al- Baqarah ayat 183
c. Qs Al- Maidah ayat 185
d. Qs Al- Maidah ayat 183
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar !
1. Jelaskan pengertian puasa menurut bahasa dan istilah !
2. Tuliskan ayat yang menerangkan tentang kewajiban melaksanakan puasa bagi
setiap muslim beserta artinya!
3. Sebutkan syarat wajib puasa !
4. Sebutkan 3 amalan sunnah ketika berpuasa!
5. Jelaskan hikmah puasa dalam kehidupan sehari-hari!
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. A 6. C
2. A 7. A
3. C 8. D
4. A 9. C
5. C 10. B
B. Soal Uraian
1. Puasa menurut bahasa adalah menahan atau mencegah, sedangkan
menurut istilah, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang
membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari
disertai niat dan beberapa syarat tertentu.
يام كما كتب على الذين من ق بلكم يا أي ها الذين آمنوا كتب عل .2 يكم الص
قون لعلكم ت ت
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
120
bertakwa” (Qs. Al-Baqarah 183)
3. Syarat wajib puasa meliputi :
a. Islam
b. Baligh
c. Berakal sehat
d. Mampu
e. Suci dari haid dan nifas
f. Menetap (mukim)
4. 3 amalan sunnah ketika berpuasa :
a. Sahur
b. Menyegerakan berbuka puasa
c. Memperbanyak amal shalih
5. Kita dapat merasakan kelaparan seperti halnya yang orang-orang
fakir miskin rasakan, Memberikan kita rasa bersyukur dalam
menjalani hidup, Tubuh kita jadi lebih sehat.
121
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS II)
Nama Madrasah : MTs Negeri Salatiga
Mata Pelajaran : Fiqh
Kelas/Semester : VIII J /I
Materi Pokok : Nikmatnya berpuasa, sehat, jujur, disiplin dan taat
Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit (1x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI.1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya .
KI.2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi dan gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alamjangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
KI.3: Memahami pengetahuan (factual, konseptual dan procedural)
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4: Mencoba, mengolah dan menyajikan ranah konkret (menggunakan,
mengurangi, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang atau teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator ketercapaian
1.4 Menghayati Hikmah Ibadah Puasa
1.5 Membiasakan sikap simpati, empati sebagai implementasi dari
pemahaman hikmah puasa
1.6 Menganalisis ketentuan Ibadah Puasa
Indikator
3.1.1 Menyebutkan macam-macam puasa
3.1.2 Mengidentifikasi pengertian puasa wajib beserta macam-macam puasa
wajib
122
3.1.3 Mengidentifikasi pengertian puasa sunnah beserta macam-macam puasa
sunah
3.1.4 Mengidentifikasi pengertian puasa haram beserta macam-macam puasa
haram
3.1.5 Mengidentifikasi pengertian puasa makruh beserta macam-macam puasa
makruh
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) peserta didik
dapat menunjukkan ketentuan ibadah puasa.
Peserta didik dapat :
3.1.1 Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam puasa
3.1.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi pengertian puasa wajib beserta
macam-macam puasa wajib
3.1.3 Peserta didik dapat mengidentifikasi pengertian puasa sunnah beserta
macam-macam puasa sunah
3.1.4 Peserta didik dapat mengidentifikasi pengertian puasa haram beserta
macam-macam puasa haram
3.1.5 Peserta didik dapat mengidentifikasi pengertian puasa makruh beserta
macam-macam puasa makruh
D. Materi Pembelajaran
i. Macam-macam Puasa
Puasa secara umum dibagi menjadi :
i. Puasa wajib yaitu puasa yang jika dilaksanakan mendapat pahala, jika
ditinggalkan mendapat dosa. Contoh puasa ramadhan, puasa nadzar, dan
puasa kifarat.
ii. Puasa sunnah yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapat pahala,
apabila ditinggal tidak mendapat dosa
iii. Puasa makruh yaitu puasa yang lebih baik ditinggalkan
iv. Puasa haram yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapatkan dosa,
apabila ditinggalkan mendapatkan pahala.
ii. Puasa wajib
1. Puasa Ramadhan
a. Pengertian dan dalil puasa ramadhan
123
Puasa ramadhan adalah puasa yang diwajibkan terhadap setiap
muslim selama sebulan penuh pada bulan Ramadhan. Puasa di
bulan Ramadhan termasuk salah satu puasa wajib yang harus
dilakukan oleh segenap kaum muslimin. Ramadhan adalah bulan
kesembilan dalam bulan Islam. Bulan ini merupakan bulan yang
penuh berkah, penuh dengan ampunan Allah swt dan rahmatNya.
Di dalamnya terdapat malam yang lebih mulia dari seribu bulan
yaitu malam lailatul qadar. Begitu pula Al-Qur’an diturunkan
pertma kali di salah satu malam pada bulan ini. Puasa Ramadhan
diwajibkan oleh Allah swt untuk pertama kalinya pada tahun kedua
hijriyah. Pada waktu itu, Rasulullah baru menerima perintah
memindahkan arah kiblat dari Baitul Maqdis di Palestina kea rah
Masjidil Haram di Makkah. Firman Allah Swt :
يام كما كتب على الذين يا أي ها الذين آمنوا كتب عليكم الص
قون من ق بلكم لعلكم ت ت
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Qs. Al-Baqarah 183)
b. Cara menetukan awal dan akhir ramadhan
Untuk menentukan awal dan akhir ramadhan dapat
dilakukan dengan tiga cara yaitu :
i. Ru’yatul hilal, yaitu dengan cara memperhatikan
terbitnya bulan dihari ke 29 bulan sya’ban. Pada sore hari
saat matahari terbenam di ufuk barat. Apabila saat itu
nampak bulan sabit meski sangat kecil dan hanya dalam
waktu yang singkat. Maka ditetapkan bahwa mulai malam itu
umat Islam sudah memasuki tanggal 1 bulan Ramadhan. Jadi
bulan sya’ban umumnya hanya 29 hari bukan 30 hari. Maka
ditetapkan untuk melakukan ibadah ramadhan seperti shalat
tarawih, makan sahur dan mulai berpuasa.
ii. Istikmal, yaitu menyempurnakan bilangan bulan sya’ban
atau bulan Ramadhan menjadi 30 hari. Hal ini dilakukan bila
124
ru’yatul hilal tidak berhasil, seperti karena kurang jelas
sebab tertutup awan atau sebab lain.
iii. Hisab, yaitu memperhitungkan peredaran bulan
dibandingkan dengan perbedaan matahari.
b. Puasa Nazar
a. Pengertian puasa Nazar
Nazar artinya menjadikan sesuatu dari yang tidak wajib menjadi
wajib atau ikatan janji yang diperintahkan untuk melaksanakannya.
Jadi, puasa nazar adalah puasa yang telah dijanjikan oleh seseorang
karena mendapatkan sesuatu kebaikan.
b. Hukum puasa nazar
Karena puasa nazar merupakan puasa yang telah dijanjikan oleh
yang bersangkutan untuk dilaksanakan maka hukumnya wajib.
Dengan demikian, jika yang bernazar tidak melaksanakan puasa
maka ia akan berdosa.
c. Puasa Kafarat
a. Pengertian Puasa Kafarat
Kafarat menurut bahasa berarti denda atau tebusan. Dengan
demikian, puasa kafarat adalah puasa yang dilakukan dengan
maksud untuk memenuhi denda atau tebusan.
b. Ada beberapa macam puasa kafarat diantaranya sebagai berikut :
i. Puasa yang dilaksanakan karena melanggar larangan haji
yaitu bagi orang yang melaksanakan ibadah haji dengan
cara tamatu’ atau qiran wajib membayar denda berupa
menyembelih 1 ekor kambing/domba. Apabila tidak
mampu dia wajib berpuasa selama 3 hari ketika masih di
tanah suci dan tujuh hari setelah sampai tanah
kelahirannya.
ii. Puasa kafarat karena melanggar sumpah atau janji, apabila
seseorang berjanji untuk melaksanakan sesuatu tetapi dia
tidak memenuhi, maka dia wajib membayar kafarat yaitu
puasa tiga hari ketika tidak mampu member makan
sepuluh orang miskin.
iii. Puasa kafarat karena sumpah dzihar.
125
Dzihar adalah seorang suami yang menyerupakan istrinya
sama dengan punggung ibunya. Jika dia ingin berdamai,
maka dia wajib membayar kafarat, yaitu puasa dua bulan
berturut-turut.
iv. Puasa kafarat karena membunuh tanpa sengaja, yaitu
dengan berpuasa dua bulan berturut-turut.
v. Puasa Kafarat karena berhubungan badan di bulan
Ramadhan dengan sengaja pada saat puasa, yaitu dengan
berpuasa dua bulan berturut-turut sebagaimana yang
disebutkan pada hukum berbuka di bulan Ramadhan.
3. Puasa Sunnah
1) Pengertian puasa sunnah adalah puasa yang apabila dilaksanakan
mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa.
2) Adapun macam-macam puasa sunnah
a) Puasa 6 hari di bulan Syawal
b) Puasa senin dan kamis
c) Puasa dawud
Puasa dawud adalah puasa yang dilaksanakan oleh Nabi Dawud as.
Tata caranya adalah puasa berselang, maksudnya satu hari puasa
satu hari tidak puasa. Puasa ini merupakan puasa sunnah yang
paling utama.
d) Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9
Dzulhijjah. Puasa ini dapat menghapuskan dosa selama dua tahun,
yaitu satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.
e) Puasa Asyura (10 Muharram)
f) Puasa Muharram
Bulan muharram adalah bulan yang dianjurkan untuk
memperbanyak berpuasa.
g) Puasa tengah bulan
Pada setiap tanggal 13, 14 dan 15 bulan Qomariah. Puasa ini biasa
disebut juga puasa putih karena pada tanggal-tanggal tersebut bulan
126
bersinar penuh, atau hampir penuh, tidak terhalangi oleh bayangan
bumi, sehingga bumi menjadi terang.
h) Puasa pada pertengahan bulan sya’ban (nisfu sya’ban)
4. Puasa Haram
1) Pengertian puasa haram, yaitu puasa yang apabila dikerjakan berdosa
dan apabila ditinggalkan berpahala.
2) Adapun macam-macam puasa haram sebagai berikut :
a) Hari Raya Idul Fitri
Tanggal 1 syawal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat
Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan
dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di hari
itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpuasa sampai pada
tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak
harus membatalkan puasanya atau tidak berniat untuk puasa.
b) Hari Raya Idul Adha
Hal yang sama juga pada tanggal 10 Dzulhijjah sebagai hari raya
kedua bagi umat Islam. hari itu diharamkan untuk berpuasa dan umat
Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan
membagikannya kepada fakir miskin dan kerabat serta keluarga.
Agar semuanya bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap
hewan qurban itu dam merayakan hari besar.
c) Hari Tasyriq
Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Dzulhijjah. Pada tiga
hari itu umat Islam masih dalam suasana perayaan hari raya Idul Adha
sehingga masih diharamkan untuk berpuasa. Pada tiga hari itu masih
dibolehkan untuk menyembelih hewan qurban sebagai ibadah yang
disunnahkan sejak zaman nabi Ibrahim as.
d) Puasa pada hari Syak
Hari syak adalah tanggal 30 Sya’ban bila orang-orang ragu tentang
awal bulan Ramadhan karena hilal (bulan) tidak terlihat. Saat itu tidak
ada kejelasan apabila sudah masuk bulan Ramadhan atau belum.
ketidakjelasan ini disebut syak. Dan secara syar’I umat Islam dilarang
berpuasa pada hari itu.
127
e) Puasa selamanya (puasa Dahri)
Diharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari. Meski dia
sanggup untuk mengerjakannya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi
secara syar’I puasa seperti itu dilarang oleh Islam. Bagi mereka yang
ingin banyak puasa, Rasulullah SAW menyarankan untuk berpuasa
seperti puasa Nabi Daud as yaitu sehari puasa dan sehari berbuka.
f) Puasa wanita haid atau nifas
Wanita yang sedang mengalami haidh atau nifas diharamkan
mengerjakan puasa. Karena kondisi tubuhnya sedang dalam keadaan
tidak suci dari hadist besar. Apabila tetap melakukan puasa, maka
berdosa hukumnya. Bukan berarti mereka boleh bebas makan dan minum
sepuasnya. Tetapi harus menjaga kehormatan bulan Ramadhan dan
kewajiban menggantinya di hari lain.
5. Puasa Makruh
1) Pengertian Puasa makruh yaitu puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa
dan apabila ditinggalkan (tidak berpuasa) mendapat pahala.
2) Adapun macam-macam puasa makruh antara lain :
a) Puasa yang dilakukan pada hari jumat. Kecuali hari sebelumnya atau
setelahnya berpuasa.
b) Puasa sunnah pada paruh kedua bulan sya’ban. Puasa ini mulai setelah
tanggal 15 sya’ban hingga akhir bulan sya’ban. Namun bila puasa bulan
sya’ban sebelum penuh hukumnya sunnah.
E. Model dan Metode pembelajaran
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Metode Pembelajaran : Two Stay Two Stray (TS-TS), Dikusi
F. Media alat dan sumber belajar
Media : Hangout
Alat/Bahan : Spidol, Kertas, Papan tulis
Sumber : Buku paket fiqh kelas VIII
128
G. Langkah-langkah Pembelajaran
N
O
PENDAHULUAN WA
KTU
1 g) Guru membuka pelajaran dengan salam dan
berdo’a bersama dipimpin oleh guru dengan khidmad.
h) Guru memeriksa kehadiran dan kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
i) Guru menanyakan wawasan peserta didik terkait
Ibadah puasa.
j) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator yang akan dicapai
k) Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
l) Guru mengajukan pertanyaan tentang materi lalu
dan kaitannya dengan materi yang akan disampaikan.
5
Menit
2 INTI WA
KTU
129
f) Mengamati
2) Peserta didik menyimak penjelasan tentang
puasa
g) Menanya
2) Peserta didik bertanya mengenai penjelasan
puasa yang telah disampaikan oleh guru
h) Mengexplorasi
2) Peserta didik dibagi menjadi kelompok untuk
mendiskusikan mengenai materi yang telah
disampaikan.
Langkah-langkah adalah sebagai berikut :
Guru menjelaskan metode Two stay two
stray kepada peserta didik.
Guru membentuk kelompok peserta
didik menjadi 7 bagian dengan masing-
masing kelompok terdiri dari 4 orang.
Guru membagi tugas kepada masing-
masing kelompok
Guru menjelaskan tugas kepada masing-
masing kelompok
Masing-masing kelompok memiliki
bahan materi untuk dijelaskan kepada
kelompok tamu.
Anggota kelompok yang bertugas
sebagai tamu berkeliling untuk mencari
informasi kepada kelompok lain, anggota
kelompok yang bertugas sebagai
narasumber tinggal ditempat untuk
memberikan informasi kepada tamu.
Setiap kelompok merumuskan simpulan
dan disajikan dalam bentuk paparan
55
menit
130
presentasi.
Salah satu kelompok mempresentasikan
di depan kelas.
i) Asosiasi
2) Peserta didik melalui kelompoknya merumuskan
hasil diskusi lalu mempresentasikanya di depan
kelas.
j) Komunikasi
2) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi melalui metode two stay two stray.
3 PENUTUP WA
KTU
4) Dibawah bimbingan guru peserta didik
menyimpulkan materi pembelajaran secara
demokratis.
5) bersama-sama melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
6) bersama-sama menutup pembelajaran dengan
membaca takhmid.
10
menit
131
132
INSTRUMEN SOAL
Soal Siklus II materi puasa kelas VIII J MTs Negeri Salatiga
Nama :
No. Absen :
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap paling benar di bawah ini
:
11. Berikut yang merupakan puasa wajib adalah ….
e. Puasa kifarat
f. Puasa Arafah
g. Puasa syawal
h. Puasa sya’ban
12. Seseorang yang haid haram hukumnya untuk berpuasa. Apabila ia meninggalkan
puasa ramadhan karena ia sedang haid maka wajib baginya ….
e. Memberi makan fakir miskin
f. Membayar fidyah
g. Mengganti puasa dihari lain
h. Mengganti puasa dan membayar fidyah
13. Faisal pernah berkata apabila ia naik kelas, Fisal akan berpuasa selama 3 hari
berturut-turut. Maka puasa yang dikerjakan Faisal disebut ….
e. Kifarat
f. Nazar
g. Sunnah
h. Makruh
14. Apabila seseorang melakukan pelanggaram terhadap hukum Allah SWT. wajib
baginya mengganti dengan berpuasa. Puasa tersebut ialah ….
e. Nazar
f. Wajib
g. Kifarat
133
h. Nazar
15. Puasa kifarat bagi orang yang melanggar sumpah adalah …
e. satu bulan
f. dua bulan
g. tiga hari
h. tujuh hari
16. Arti dari ayat yang digaris bawahi adalah …. يام يا أي ها الذين آمنوا كتب عليكم الص
قون كما كتب على الذين من ق بلكم لعلكم ت ت
e. Diwajibkan
f. Beriman
g. Berpuasa
h. Menahan
17. Berikut yang merupakan manfaat mengerjakan puasa arafah yaitu….
e. Melaksanakan kewajiban dari Allah dengan penuh ketaatan
f. Seperti mengerjakan puasa sepanjang masa
g. Diampuni dosa setahun yang lalu dan dosa setahun yang akan datang
h. Diampuni dosa yang telah dikerjakan setahun yang lalu
18. Puasa yang dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah adalah …
e. Asyura
f. Arafah
g. Dawud
h. Muharram
19. Hari yang diharamkan seseorang untuk berpuasa adalah….
e. Hari kelahiran
f. Asyura
g. Tasyrik
h. Syawal
20. Setelah bulan ramadhan selesai, Fina selalu mengerjakan puasa selama 6 hari.
Puasa yang dimaksud adalah ….
e. Puasa Arafah
f. Puasa Muharram
134
g. Puasa Syawal
h. Puasa Dawud
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar !
6. Sebutkan 3 macam puasa wajib dan puasa sunnah !
7. Tuliskan dalil yang menunjukkan perintah puasa wajib!
8. Sebutkan 3 cara menentukan awal dan akhir ramadhan!
9. Jelaskan pengertian puasa nazar beserta contohnya!
10. Jelaskan hikmah puasa dalam kehidupan sehari-hari!
KUNCI JAWABAN
C. Pilihan Ganda
1. A 6. C
2. C 7. C
3. B 8. B
4. C 9. C
5. C 10. C
D. Soal Uraian
6. Puasa wajib
a. Puasa Ramadhan
b. Puasa Nazar
c. Puasa Kafarat
Puasa Sunnah
a. Puasa bulan syawal
b. Puasa senin dan kamis
c. Puasa arafah
يام كما كتب على الذين من ق بلكم يا أي ها الذين .7 آمنوا كتب عليكم الص
قون لعلكم ت ت
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
135
bertakwa” (Qs. Al-Baqarah 183)
8. Ru’yatul hilal, Istikmal, Hisab.
9. Puasa Nazar artinya menjadikan sesuatu dari yang tidak wajib
menjadi wajib, atau ikatan janji yang diperintahkan untuk
melaksanakannya. Jadi, puasa nazar adalah puasa yang telah
dijanjikan oleh seseorang karena mendapatkan sesuatu kebaikan.
Contoh : Jika saya naik kelas, maka saya akan berpuasa selama 3 hari.
10. Kita dapat merasakan kelaparan seperti halnya yang orang-orang
fakir miskin rasakan, Memberikan kita rasa bersyukur dalam
menjalani hidup, Tubuh kita jadi lebih sehat.
136
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1.1 kegiatan belajar
mengajar
Gambar 1.2 peserta didik
berdiskusi kelompok
Gambar 1.3 peserta didik
berdiskusi antar kelompok
Gambar 1.4 peserta didik
mempresentasikan hasil diskusi
Gambar 1.5 peserta didik
Gambar 1.6 peserta didik
137
mempresentasikan hasil diskusi mengerjakan soal evaluasi
Gambar 1.7 foto peneliti bersama
peserta didik
Gambar 1.8 foto guru maple dan
peneliti
Gambar 1.9 lembar diskusi peserta
didik
Gambar 1.10 lembar evaluasi siklus
I
Gambar 1.11 lembar evaluasi siklus II
138
139
140
141
142
143
144
145
SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Nur Faiziyyah Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Nim : 23010-15-0309 Dosen P.A: M. Agung Hidayatullah, S.S., M.Pd.I.
N
No
Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1 Sertifikat Seminar
Internasional “Festival
Solidaritas Untuk Petani
Indonesia”
18
September
2016
Peserta 10
2 Seminar Nasional dengan
tema “Muslimah Sejati
Bertabur Inspirasi”
29
November
2015
Peserta 8
3
Seminar Nasional dengan
tema “Nilai-nilai
Kebudayaan dalam
Pendidikan Islam
Indonesia”
5 Mei 2018 Peserta 8
4 Seminar Nasional dengan
tema “Keterampilan
Komunikasi Bagi Calon
Guru”
9 April 2018 Peserta 8
5 Sertifikat Seminar
Nasional
“IslamisasiNusantara
ataukah Menusantarakan
Islam”
5-8
November
2016
Peserta 8
6 Sertifikat Seminar
Nasional Memperingati
Hari Sumpah Pemuda
28 Oktober
2018
Peserta 8
146
“Pemuda Ayo Kerja”
7 Sertifikat Seminar
Nasional “Menakar Untung
Rugi Pemilu Serentak
Tahun 2019 untuk
Kehidupan Demokrasi
Indonesia di Masa Depan”
12 Oktober
2017
Peserta 8
8 Seminar Nasional dengan
tema “Jangan Reject DIA”
4 Maret 2018 Peserta 8
9 Seminar Nasional dengan
tema “Mewujudkan
Pemuda Koperasi Berjiwa
Coopreneurship dan
Artpreneurship”
27 April
2017
Peserta 8
10 Seminar Nasional dengan
tema “Serukan Persatuan
Ummat Islam Dalam
Mewaspadai Konspirasi
Pemurtadan”
15 Mei 2017 Peserta 8
11 Seminar Nasional dengan
tema “Reaktualisasi Hadis
dalam Kehidupan
Berbangsa dan Berbudaya”
19 Oktober
2016
Peserta 8
12 Sertifikat Seminar
Nasional dengan tema
“Perempuan Indonesia di
Mata Hukum HAM”
21 Desember
2016
Peserta 8
13 Sertifikat Seminar dengan 4 Oktober Peserta 6
147
tema “Peran Politik dalam
Perekonomian di
Indonesia”
2016
14 Sertifikat Seminar
Kepenulisan dengan tema
“Trik Menulis Cerita
Pendek yang Cepat, Mudah
dan Berkualitas.”
16 Januari
2019
Peserta 6
15 Terapi Hati dengan tema
“Menjemput Kebahagiaan
dengan Cinta dan Syukur”
10 Juni 2017 Peserta 6
16 Sertifikat SIBI “Intensive
English Language
Program”
22 Februari
2016 – 10
Juni 2016
Peserta 6
17 Sertifikat SIBA 22 Februari
2016 – 10
Juni 2016
Peserta 6
18 Pendidikan Dasar
Perkoperasian dengan tema
“Innovate Ourselve from
Zero to Hero with
Cooperation”
25-27
November
2016
Peserta 6
19 Sertifikat Training Of
Trainer “Berekspresi,
Berkarya dan Berprestasi
(3B) Bersama KOPMA”
16-17
September
2017
Peserta 6
20 Sertifikat Pelatihan
Pramuka
19-21 Juli
2018
Peserta 4
148
21 Sertifikat KURSUS
KARAKTER Biro
Konsultasi Psikologi
Tazkia IAIN Salatiga
04-05
Desember
2017
Peserta 4
22 Sertifikat OPAK IAIN
Salatiga 2016 “Penguatan
Nilai-nilai Islam Indonesia
Menuju Negara yang
Aman dan Damai”oleh
Dema STAIN Salatiga
14 Agustus
2015
Peserta 3
23 Orientasi Pengenalan
Akademik dan
Kemahasiswaan Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan dengan tema
“Integrasi Pendidikan
Karakter Mahasiswa
Melalui Kampus Edukatif
Humanis Dan Religius”
13 Agustus
2015
Peserta 3
24 Sertifikat UPT
Perpustakaan “Pendidikan
Pemustaka” IAIN Salatiga
21 Agustus
2015
Peserta 3
25 Sertifikat Seminar Online
“7 Trik Gila Berbicara
(Bermakna) Di Hadapan
Banyak Orang”
Komunitas Sang Juara
26 Januari
2016
Peserta 3
149
26 Sertifikat Diskusi Online
Muslimah “Bagaimana
Menjaga Kesehatan
Muslimah”
29 Desember
2018
Peserta 3
27 Sertifikat Online
“Mengenal Lebih Dekat
Pendidikan di Negri El
Fatih” Indonesia Dream
For Education
8 Desember
2018
Peserta 3
28 Sertifikat Seminar
Kepenulisan “Trik Menulis
Cerita Pendek yang Cepat,
Mudah dan Berkualitas”
16 Januari
2019
Peserta 2
29 Sertifikat Dialog Interaktif
“Pancasila Atau Khalifah ?
Dalam Prespektif
Pendidikan Agama Islam”
HMJ PAI IAIN Salatiga
25 Mei 2017 Peserta 2
30 Sertifikat Seminar
Kepemudaan
“Membumikan Peran dan
Tantangan Pemuda dalam
Masyarakat Ekonomi
ASEAN” HMI Cabang
Salatiga
22 April
2015
Peserta 2
150
151