materi fiqih

15
BAB IV Nama kelompok : Maslahatun Nuroniyah D07209053 Siti Maftuhah D07209055 PUASA RAMADHAN DAN HIKMAHNYA RAMADHAN MUBARAK

Transcript of materi fiqih

Page 1: materi fiqih

hjra

BAB IV

Nama kelompok :

Maslahatun Nuroniyah

D07209053

Siti Maftuhah

D07209055

PUASA RAMADHAN DAN HIKMAHNYA

RAMADHAN

MUBARAK

Page 2: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

1

SEMESTER 2

Puasa Ramadhan

A. Pengertian Puasa

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari pelajaran ini peserta didik diharapkan :

Mampu mendeskripsikan serta menerapkan puasa dalam kehidupan sehari-hari.

Mampu mendeskripsikan ketentuan puasa dan menyebutkan hikmah puasa.

BAB IV

Puasa di bulan

Ramadlan merupakan

rukun Islam yang wajib

kita laksanakan. Puasa

dapat mencegah

perbuatan keji dan

mungkar.

Page 3: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

2

Puasa adalah menahan diri dari semua hal

yang membatalkan puasa sejak terbit fajar

(shubuh) sampai terbenamnya matahari

(maghrib) dengan memenuhi syarat dan

rukunnya.

Ibadah puasa wajib dikerjakan oleh setiap

orang Islam dengan tidak melihat kaya atau

miskin, kecuali orang yang berhalangan melakukannya. Puasa Ramadhan sebagai

salah satu rukun Islam dilakukan oleh umat Islam setelah memasuki tanggal 1

Ramadhan. Penentuan ini dilakukan dengan cara:

Melihat bulan sabit (ru’yatul hilal).

Istikmal yaitu menyempurnakan hitungan bulan sya’ban menjadi 30 hari.

Hisab yang biasanya dikenal dengan ilmu hisab atau ilmu falak

Kewajiban puasa Ramadhan diterima oleh Nabi Muhammad pada tahun kedua

hijriyah di madinah. Kewajiban itu tertulis dalam firman Allah:

Bulan Ramadhan adalah bulan suci, bulan penuh berkah, bulan ampunan.

Bulan dimana pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup. Orang yang beramal sholeh

pahalanya dilipatgandakan. Ibadah sunnah yang dilakukan di bulan Ramadhan

dinilai seperti ibadah fardhu diluar bulan Ramadhan. Oleh karena itu istilah bulan

Ramadhan dengan amal sholeh secara penuh. Sungguh sangat merugi orang yang

mengabaikannya.

يايا يعذدخ . . . أايا كرة عهيكى انصياو كا كرة عه انزي ي لثهكى نعهكى ذرم# ءيا انزي يؤ

Maknanya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana

diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa, (yaitu) beberapa hari

itu . . . (Q. S. Al-Baqoroh/2: 183-184)

Page 4: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

3

B. Macam-Macam Puasa

C. Syarat Puasa

Puasa mendidik manusia untuk berbudi luhur, disiplin, tidak tamak, tidak

rakus. Dengan berpuasa baik puasa wajib maupun puasa sunnah manusia menjadi

sabar dan tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan.

Pada dasarnya puasa terbagi menjadi:

1. Puasa Wajib, yaitu puasa yang wajib dikerjakan. Seperti puasa

Ramadhan, puasa nazar dan puasa kifarat

2. Puasa Sunnah, yaitu puasa yang dianjurkan untuk dikerjakan. Seperti

puasa Senin-Kamis, puasa 6 hari bulan Syawal, puasa hari Arafah dan lain-

lain.

3. Puasa makruh, yaitu puasa yang jika dikerjakan tidak mendapat pahala,

malah tidak disenangi oleh Allah. Yang termasuk puasa makruh adalah

puasa hari Jum’at tanpa sebab qada’ atau nazar.

4. Puasa Haram, yaitu puasa yang dilarang mengerjakannya. Yang termasuk

puasa haram adalah puasa pada dua hari raya (tanggal 1 Syawal dan 10

Dzulhijjah) dan hari Tasyrik (tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah)

1. Syarat Wajib Puasa

Puasa diwajibkan atas beberapa orang di bawah ini:

a. Orang Islam.

b. Baligh (dewasa). Anak yang belum mumayyiz tidak diwajibkan puasa tetapi

harus dilatih puasa walaupun tidak penuh dalam sehari.

c. Berakal sehat. Orang gila tidak wajib puasa.

d. Mampu berpuasa, orang yang tidak mampu puasa seperti orang hamil,

menyusui, orang sakit, musafir boleh tidak puasa tetapi harus menggantinya

pada hari lain di luar bulan Ramadhan. Kecuali bagi orang tua pikun atau orang

sakit yang tidak bisa diharap kesembuhannya boleh diganti dengan fidyah.

Page 5: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

4

D. Rukun Puasa

2. Syarat Sah Puasa

Puasa hukumnya sah jika memenuhi syarat-syarat di bawah ini:

a. Mumayyiz, artinya anak yang belum baligh tetapi sudah mampu membedakan

baik dan buruk, halal dan haram, dan mampu menangani urusan yang sangat

pribadi.

b. Suci dari haid dan nifas. Syarat ini hanya berlaku bagi wanita. Wanita yang

sedang haid dan nifas wajib membatalkannya dan menggantinya pada hari lain

diluar bulan Ramadhan.

c. Dilakukan pada hari yang tidak diharamkan puasa. Hari yang diharamkan

puasa diantaranya adalah dua hari raya (tanggal 1 Syawal dan tanggal 10

Dzulhijjah) dan hari Tasyrik (tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah).

Rukun puasa adalah yang harus dikerjakan dalam menjalankan puasa. Jika

tidak dikerjakan maka puasanya tidak sah. Orang yang batal puasanya wajib

menggantinya pada hari lain di luar Ramadhan. Rukun puasa meliputi:

1. Niat

Niat ini harus dilakukan pada malam hari dimulai sejak terbenam matahari

sampai sebelum terbit fajar.

Orang yang lupa berniat pada malam hari, maka puasanya menjadi tidak

sah. Tetapi tetap harus menghormati bulan puasa dan orang lain yang berpuasa

dengan cara tidak makan dan minum pada siang hari sampai waktu berbuka.

Niat Puasa:

داء فشض انشش سيضا ز انسح فشضا هلل ذعانيد صو غذ ع أ

Maknanya:

“Aku niat puasa besok untuk menunaikan puasa Ramadhan pada tahun ini

karena Allah Taala”.

Page 6: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

5

E. Sunnah Puasa

2. Menahan diri dari makan dan minum serta segala hal yang

membatalkan puasa sejak terbit fajar shadiq (shubuh) sampai

tenggelamnya matahari (maghrib).

Makan dan minum yang dilakukan karena tidak sengaja atau karena lupa

tidak membatalkan puasa. Yang demikian ini semata rizqi dan rahmat Allah.

Dalam berpuasa terdapat amalan-amalan sunnah yang dianjurkan oleh Nabi

Muhammad. Amalan sunnah yang dimaksudkan untuk lebih menambah dan

meningkatkan nilai puasa yang dilakukan di bulan Ramadhan. Dengan demikian

semakin banyak amaliyah sunnah dilakukan maka

akan meningkat nilai puasanya. Oleh karena itu

sebaiknya amalan sunnah dilaksanakan selama

bulan Ramadhan.

Amalan sunnah di bulan Ramadhan meliputi:

1. Menyegerakan berbuka

Apabila sudah tiba waktu maghrib (tenggelamnya matahari) yang biasanya

ditandai dengan bedug atau adzan maghrib maka segeralah berbuka.

2. Berbuka dengan memakan kurma, makanan-makanan yang manis atau

air putih.

3. Membaca do’a pada waktu berbuka puasa

Do’a berbuka puasa:

انهى نك صد تك ايد عه سصلك افطشخ رة انظآ اترهد انعشق ثثد االجش ا شاء هللا.

Page 7: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

6

4. Mengakhirkan makan sahur

5. Memberi makan orang lain untuk berbuka puasa

6. Memperbanyak membaca (tadarrus) Al-Qur’an

7. Memperbanyak sedekah selama bulan Ramadhan dan dilanjutkan pada

bulan sesudahnya

8. Meninggalkan perkataan dan perbuatan kotor dan keji

9. Qiyamu Ramadhan

Yang dimaksud qiyamu Ramadhan menurut arti bahasa yaitu berjaga-jaga

tidak tidur pada malam bulan Ramadhan. Sedangkan menurut istilah agama

Islam qiyamu Ramadhan adalah memperbanyak sholat sunnah dan zikir, serta

istighosah pada malam bulan Ramadhan.

Sholat sunnah yang dimaksud adalah sholat tarawih, sholat witir, sholat

tahajud, sholat tasbih, dan sholat hajat. Hikmah dan pahalanya berlipat ganda

dan dimaafkan dosa-dosanya yang telah lewat. Sebagaimana sabda Rasululah:

Maknanya: “Ya Allah. . . karenaMu aku berpuasa, kepadaMu aku beriman,

dengan rizqiMu aku berbuka, dahaga telah hilang dan urat telah basah. Mudah-

mudahan pahalanya ditetapkan pahala, insya Allah”.

ياا احرساتا غفش ن يا ذمذو ي رث. )يرفك عهي(ي لاو سيضا إ

Maknanya : “Barang siapa yang beribadah pada malam bulan Ramadhan

dengan iman dan ikhlas, maka dimaafkan dosa-dosanya yang telah lewat”.

(Muttafaq ‘Alayhi)

Page 8: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

7

F. Hal-Hal yang Makruh dalam Puasa

G. Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

10. I’tikaf

i’tikaf menurut bahasa berarti berduam diri atau berhenti dengan tenang.

Sedangkan menurut istilah i’tikaf berarti ibadah dengan cara berdiam diri di dalam

masjid.

Sebagai kebalikan amalan sunnah adalah amalan makruh. Yaitu amalan yang

tidak disukai. Bila dikerjakan dalam bulan puasa sebaliknya dihindari. Amalan yang

makruh dalam ibadah puasa yaitu:

Mencicipi masakan atau mengunyahnya bila sampai tertelan maka

membatalkan puasa.

Berlama-lama di kamar mandi.

Mendengarkan musik, mencium harum-haruman.

Menggosok gigi (bersiwak) pada siang hari setelah masuk waktu dzuhur.

PERHATIAN:

Perbuatan makruh tidak membatalkan puasa, tetapi dapat menurunkan nilai puasa.

Hindarilah!!!

Puasa termasuk ibadah yang berat, terutama bagi orang yang lemah imannya dan

bagi orang yang belum terbiasa. Terkadang mereka sudah berniat puasa tetapi tidak

mampu menahan godaan dari sekitarnya sehingga melakukan hal yang menyebabkan

batalnya puasa. Adapun hal-hal yang membatalkan

puasa adalah sebagai berikut:

1. Makan dan minum di siang hari dengan sengaja

Makan dan minum di siang hari yang dilakukan

dengan tidak disengaja atau karena lupa tidak

membatalkan puasa, bahkan hal itu merupakan rizqi

dan rahmat dari Allah.

Page 9: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

8

Rasulullah صلى هللا عليه وسلم bersabda:

2. Muntah dengan sengaja

Muntah yang disengaja misalnya karena memasukkan jari kekerongkongan

sehingga muntah maka hal ini membatalkan puasa. Jika tidak sengaja misalnya

karena sakit atau mabuk kendaraan, maka tidak membatalkan puasa.

3. Hubungan suami istri dengan sengaja di siang hari bulan Ramadhan

Hubungan khusus suami istri jika dilakukan pada malam hari tidak

membatalkan puasa. Tetapi jika dilakukan pada siang hari membatalkan puas dan

terkena hukuman berupa puasa dua bulan berturut-turut.

4. Haid dan nifas

Haid dan nifas hanya berlaku bagi perempuan. Jika perempuan mendapatkan

haid atau nifas pada siang hari, maka puasanya batal dan wajib menggantinya

(mengqada’) pada hari lain di luar Ramadhan sejumlah hari yang ditinggalkannya.

5. Mengeluarkan mani dengan sengaja di siang hari bulan Ramadhan

Orang yang keluar mani karena mimpi di siang hari bulan Ramadhan tidak

membatalkan puasa. Dia harus segera mandi besar dan meneruskan puasanya.

Tetapi jika keluarnya mani dilakukan dengan sengaja misalnya dengan onani maka

puasanya menjadi batal dan harus mengqada’ pada hari lain di luar bulan

Ramadhan sejumlah hari yang ditinggalkannya.

فؤكم ا ششب فهيرى صي فاا اطع هللا لال سسل هللا صه هللا عهي سهى: ي سي صائى

سما. )سا انثخاس يسهى(

Maknanya : Rasulullah bersabda, “ Barang siapa yang lupa, padahal ia berpuasa,

lalu ia makan atau minum, maka teruskanlah puasanya. Sesungguhnya allah talah

memberinya makan dan minum.” (H. R. Bukhori Muslim)

Page 10: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

9

H. Orang yang Boleh Tidak Berpuasa

6. Hilang akal

Orang yang hilang akal karena gila, mabuk, pingsan

dan sebagainya puasanya menjadi batal.

7. Murtad (keluar dari Islam)

Orang yang sedang berpuasa kemudian ia meyakini

keyakinan yang menyimpang, melakukan perbuatan

yang melecehkan agama Islam atau mengatakan perkataan yang melecehkan

agama Islam, maka dia dihukumi telah keluar dari Islam. Orang yang seperti ini

secara otomatis puasanya menjadi batal.

Allah Maha Pemurah, Tidak membebani hamba-Nya kecuali menurut

kemampuannya. Jika tidak mampu berpuasa di bulan Ramadhan maka boleh berbuka

tetapi harus disertai sebab yang dibenarkan oleh agama serta memenuhi ketentuan-

ketentuan yang menyertainya. Orang yang diperbolehkan tidak berpuasa pada bulan

Ramadhan diantaranya:

1. Musafir

Orang yang bepergian jauh untuk kepentingan yang baik (tidak maksiat) dan

memenuhi jarak diperbolehkan mengqasar sholat, boleh tidak berpuasa. Dia

berkewajiban mengqada’ puasanya yang ditinggalkannya pada hari lain di luar

bulan Ramadhan.

2. Orang sakit

Orang sakit boleh meninggalkan puasa:

a. Bila sakitnya dapat diharapkan kesembuhannya,

maka ia boleh tidak berpuasa dan setelah sembuh

ia wajib mengqadanya sejumlah hari yang

ditinggalkan pada hari itu di luar bulan Ramadhan.

b. Bila sakitnya tidak ada harapan sembuh misalnya

sakit gagal ginjal, maka ia boleh tidak berpuasa

dan menggantinya dengan membayar fidyah

Page 11: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

10

(memberi makan kepada orang miskin) setiap hari sebanyak 1 mud (7 ons)

beras.

3. Orang yang sudah lanjut usia (pikun)

Orang lanjut usia yang sudah tidak mampu melakukan puasa diperbolehkan tidak

berpuasa dan tidak wajib mengqadanya. Tetapi ia wajib menggantinya dengan

membayar fidyah yaitu memberi makan kepada orang miskin setiap hari sebanyak

1 mud (7 ons).

4. Orang hamil dan orang menyusui

Orang hamil dan orang menyusui boleh tidak berpuasa dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Orang hamil atau menyusui yang tidak berpuasa karena mengkhawatirkan

dirinya sendiri maka ia wajib mengganti puasa puasa yang ditinggalkann

sejumlah hari yang ditinggalkannya.

b. Orang hamil atau menyusui yang tidak

berpuasa karena mengkhawatirkan

kesehatan anaknya maka ia wajib

mengqada’ puasanya sejumlah hari yang

ditinggalkan dan ditambah membayar

fidyah sebesar 1 mud (7 ons) kepada orang

miskin.

Firman Allah:

خش . . . ي كا يشيضا أ عه سفش فعذج ي أياو أ

Maknanya : . . . Dan barang siapa yang sakit atau dalam perjalanan (dia

tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang

ditinggalkannya itu, pada hari yang lain . . . (Q. S. Al-Baqoroh/2: 185)

Page 12: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

11

Hikmah Puasa Ramadhan

Di dalam bulan suci Ramadhan kita bisa mendapatkan banyak hikmah di

dalamnya, kita bisa memperoleh pelajaran takwa sedemikian rupa, dimana kebutuhan-

kebutuan untuk kelangsungan hidup maupun untuk keturunan pun kita tahan. Untuk

kelangsungan hidup, makan dan minum adalah hal yang penting. Akan tetapi di dalam

bulan puasa Ramadhan, sepenuh hati kebutuhan-kebutuhan terpaksa didinggalkan

demi keridhoan Allah.

Melaksanakan ibadah puasa akan

banyak mendatangkan manfaat, yaitu:

Melatih disiplin spiritual (rohani).

Menjadi dasar disiplin moral.

Dapat membentuk jiwa sosial terhadap

orang-orang miskin

Menjaga kesehatan tubuh terutama perut

dan juga anggota lainnya.

Mempertebal rasa syukur kepada Allah

atau segala nikmat yang telah

diberikannya.

Page 13: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

12

RANGKUMAN

1. Shaum (puasa) adalah menahan diri dari segala yang

membatalkan sejak terbit fajar (shubuh) sampai terbenamnya

matahari dengan syarat dan rukun tertentu.

2. Macam-macam puasa: puasa wajib, puasa sunnah, puasa

makruh, puasa haram.

3. Syarat wajib puasa: islam, baligh, berakal sehat, mampu

melakukan puasa.

4. Syarat syah puasa: mumayyiz, suci dari haid dan nifas,

dilakukan pada hari yang tidak diharamkan berpuasa.

5. Rukun puasa: niat pada malam hari, menahan diri dari

makan dan minum dan segala hal yang membatalkan.

6. Sunnah puasa: segera berbuka, berbuka dengan makanan

atau minuman yang manis, berdoa ketika berbuka,

mengakhirkan makan sahur, memberi makan kepada orang

yang berpuasa, memperbanyak membaca al-qur’an, i’tikaf.

7. Yang makruh dalam puasa: mencicipi makanan, berlama-

lama dikamar mandi, mendengarkan musik, mencium

harum-haruman.

8. Yang membatalkan puasa: makan dan minum dengan

sengaja, muntah dengan sengaja, senggama disiang hari

bulan Ramadhan, hilang akal, keluar darah haid dan nifas,

keluar mani dengan sengaja.

9. Orang yang boleh tidak berpuasa: musafir, orang sakit, orang

yang lanjut usia, orang yang hamil atau menyusui.

10. Orang yang tidak boleh puasa: wanita yang haid dan nifas.

Page 14: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

13

UJI KOMPETENSI

Berilah tanda silang (x) pada jawaban

yang benar!

1. Menahan diri dari makan dan

minum serta segala hal yang

membatalkan adalah pengertian

dari .....

a. Niat puasa

b. Syarat puasa

c. Puasa

d. Rukun puasa

2. Berbuka dengan kurma, air putih

atau makanan yang manis termasuk

...

a. Syarat sah puasa

b. Sunnah puasa

c. Rukun puasa

d. Makruh puasa

3. Salah satu syarat wajib puasa

adalah ...

a. Beragama Islam

b. Mumayyiz

c. Anak kecil

d. Hilang akal

4. Orang yang diperbolehkan tidak

berpuasa di antaranya adalah ...

a. Orang yang sedang sakit

b. Orang yang sedang kerja

c. Orang yang sedang berdakwah

d. Orang yang sedang rekreasi

5. Puasa ramadlan selalu di nantikan

oleh umat Islam. Karena bulan

puasa adalah ...

a. Bulan penuh berkah

b. Bulan rahmat

c. Bulan puasa

d. Bulan berkah, rahmat, ampunan

6. Bulan puasa diawali dan diakhiri

melalui pengumuman pemerintah

lewat Departemen ...

a. Pendidikan

b. Dalam negeri

c. Agama

d. Sosial

7. Berikut ini yang tidak

membatalkan puasa adalah ...

a. Tergesa-gesa makan sahur

b. Muntah dengan sengaja

c. Makan pada siang hari

d. Keluar darah haid

8. Puasa ramadlan dilakukan oleh

setiap umat Islam. Hal ini

menunjukkan bahwa puasa

Ramadlan hukumnya ...

a. Fardu kifayah

b. Fardu ‘ain

c. Sunnah muakkad

d. Wajib kifayah

9. Untuk menentukan awal dan akhir

Ramadlan para ulama

melakukannya dengan ...

a. Rukyatul hilal

b. Ilmu antariksa

c. Ilmu alam

d. Perjalanan matahari

10. Untuk menambah pendalaman

keagamaan para siswa mengikuti

kegiatan Ramadlan berupa ...

a. Pesantren Ramadlan

b. Wisata Keagamaan

c. Istighasah

d. Shalat tarawih

Page 15: materi fiqih

FIQIH BAB 4 Untuk kelas 3

14

Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang benar!

1. Orang yang boleh tidak melakukan puasa adalah . . .

2. Puasa Ramadhan hukumnya . . .

3. Yang membatalkan puasa meliputi . . .

4. Yang menjadi rukun puasa . . .

5. Rukun puasa ialah . . .

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Sebutkan syarat wajib puasa!

2. Apa yang harus dilakukan jika lupa makan pada siang hari bulan puasa?

3. Sebutkan orang yang wajib menggodo’ puasa!

4. Sebutkan hal-hal yang membatalkan puasa!

5. Tulislah:

a. Doa berbuka puasa

b. Niat puasa