Penilaian Critical Review Jurnal Dan Topik Penelitian

8
PENILAIAN CRITICAL REVIEW JURNAL DAN TOPIK PENELITIAN Nama Mahasiswa : ………………………………………. Beritakan tanda ( v ) No Pelaksanan Critical Review Evaluasi 1 Penjelasan tujuan penelitian 1. 2 Penjelasan Teori yang digunakan dalam penelitian 3 Penggunaan desain penelitian 4 Penjelasan sample dan sampling penelitian 5 Penjelasan pengukuran 6 Penjelasan adanya Intervensi (bila ada) 7 Penjelasan Hasil Penelitian 8 Penjelasan Kesimpulan dan Implikasi 9 Rencana Topik penelitian yang akan diambil Nama Evaluator (………………………………………………………….)

Transcript of Penilaian Critical Review Jurnal Dan Topik Penelitian

Page 1: Penilaian Critical Review Jurnal Dan Topik Penelitian

PENILAIAN CRITICAL REVIEW JURNAL DAN TOPIK PENELITIAN

Nama Mahasiswa : ……………………………………….

Beritakan tanda ( v )

No

Pelaksanan Critical ReviewEvaluasi

1 Penjelasan tujuan penelitian 1.  

2 Penjelasan Teori yang digunakan dalam penelitian  

3 Penggunaan desain penelitian  

4 Penjelasan sample dan sampling penelitian  

5 Penjelasan pengukuran  

6 Penjelasan adanya Intervensi (bila ada)  

7 Penjelasan Hasil Penelitian  

8 Penjelasan Kesimpulan dan Implikasi  

9 Rencana Topik penelitian yang akan diambil  

Nama Evaluator

(………………………………………………………….)

Page 2: Penilaian Critical Review Jurnal Dan Topik Penelitian

1. TUJUAN :

Berapa biaya satuan tindakan Fakoemulsifikasi dengan metode activity based costing dalam

CBG’s ?

Berapa selisish antara biaya satuan Fakoemulsifikasi dalam CBG’s dan tarif INA CBG’s

Fakoemulsifikasi?

2. DASAR TEORI:

Pembayaran klaim Jamkesmas kepada rumah sakit berdasarkan pada paket INA CBGs, maka

rumah sakit sebagai pelayan pasien Jamkesmas perlu mengadakan efisiensi di dalam pengelolaan

pelayanan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan nya analisa biaya terhadap pelayanan tindakan

Fakoemulsifikasi sehingga rumah sakit tidak mendapatkan kerugian

3. DESAIN PENELITIAN:

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan studi

kasus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Perhitungan unit cost dilakukan dengan

menggunakan Metode Activity Based Costing (ABC).

4. SAMPLE PENELITIAN :

Pada penelitian ini subjek penelitian nya adalah Kepala Bagian Keuangan, Dokter Spesialis Mata,

Kepala Ruang Instalasi Bedah Sentral, petugas administrasi seperti petugas pendaftaran, rekam

medis, bagian mutu, bagian pemasaran dan kesekertariatan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta. Sementara itu untuk objek penelitian nya adalah aktivitas yang dilakukan untuk

menghasilkan produk layanan jasa di pelayanan Fakoemulsifikasi di RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta. Aktivitas yang dimaksud adalah semua aktivitas yang terjadi pada tindakan

Fakoemulsifikasi baik langsung maupun penunjang yang mendukung aktivitas

tindakanFakoemulsifikasi

5. PENGUKURAN:

Pedoman dokumentasi yaitu prosedur yang terkait dengan pelayanan Fakoemilsifikasi yang

dimiliki RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Pedoman wawancara

Page 3: Penilaian Critical Review Jurnal Dan Topik Penelitian

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung

atau berkomunikasi langsung dengan responden untuk memperoleh informasi mengenai isu yang

diteliti.

Panduan observasi menggunakan checklist dalam clinical pathway berupa pengamatan secara

langsung pada objek penelitian, yaitu aktivitas yang dilakukan selama pasien di rawat.

Stopwatch adalah alat pengukur waktu yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu setiap

aktivitas yang dilakukan, mulai dari pasien mendaftar di pendaftaran sampai pasien keluar dari

rumah sakit

6. PENJELASAN HASIL INTERPENSI

Penelitian ini mengumpulkan data primer dan data sekunder. Dari hasil pengumpulan data primer

dan sekunder di atas, langkah selanjutnya adalah pengolahan data biaya langsung dan tidak

langsung pada tindakan Fakoemulsifikasi yang merupakan alokasi biaya dari unit-unit (pelayanan,

penunjang dan non medis). Daa yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode activity based

costing, hasil analisis kemudian dideskripsikan menjadi :

1. Menentukan activity centers pada unit yang terkait.

2. Menentukan kategori biaya dan cost driver masing masing kategori biaya

3. Membebankan biaya langsung yang dikonsumsi pada tindakan tindakan Fakoemulsifikasi.

4. Menetukan besarnya biaya direct resource overhead dan indirect resource overhead dan total overhead yang

dikonsumsi masing-masing aktivitas dengan menggunakan proposi waktu pada unit terkait yaitu rawat jalan

Mata, Instalasi Bedah Sentral, rawat inap Bangsal Arofah

5. Menentukan activity centers terait tindakan Fakoemulsifikasi yang terdapat pada Clinial Pathways.

6. Membebankan biaya overhead kedalam masing masing activity centers dalam clinical pathway.

7. Menjumlahkan biaya langsung dan overhead yang terdapat dalam clinical pathway.

8. Membandingkan biaya CBG menggunakan penghitungan ABC dengan Biaya INA CBGs yang ditetapkan

olah pemerintah Menentukan kategori biaya pasien pada template clinical pathway yaitu kelompok biaya

yang menimbulkan biaya pelayanan Fakoemulsifikasi.

7. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan perhitungan didapatkan biaya satuan tindakan Fakoemulsifikasi dengan metode

activity based costing dalam CBG’s adalah Rp. 3.152.637. Dengan selisih antara biaya satuan

Fakoemulsifikasi dalam CBG’s dan tarif INA CBG’s Fakoemulsifikasi adalah Rp. 413.155

8. KESIMPULAN:

Page 4: Penilaian Critical Review Jurnal Dan Topik Penelitian

Kesimpulan : Terdapat selisih negatif antara perhitungan biaya satuan tindakan Fakoemulsifikasi

dengan metode ABC dengan klaim INA CBG’s. Sehingga perlu dilakukan efisiensi oleh rumah

sakit

9. RENCANA PENELITIAN YANG AKAN DIAMBIL

10.

1. TUJUANpeneliti ingin mengetahui unit cost sewa kamarkelas II Ar Rahman yang dihitung dengan ABC dan perbedaan dengan unit cost rumahsakit

2. DASAR TEORI ABC menggunakan aktivitas sebagai basis penggolongan biaya untuk menghasilkan informasi activity cost. ABC dapat menghasilkan informasi kos produk yang akurat5. ABC menggunakan cost driver pada aktivitas yang menimbulkan biaya dan lebih baik apabila diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan keanekaragaman produk, sehingga ketepatan pembebanan biaya akan lebih akurat Salah satu pelayanan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul adalah pelayanan rawat inap. Salah satunya adalah bangsal Ar Rahman kelas II. Bila dilihat dari segi ruangan, desain ruangan serta fasilitas antara kelas II bangsal Ar Rahman dengan kelas II bangsal lainnya terdapat perbedaan. Dinding-dinding kelas II Ar Rahman dicat berwarna-warni dan dilukis dengan gambar-gambar kartun, ditempelin wallpaper serta untuk pendingin ruangan menggunakan Air Conditioner (AC) serta kipas angin. Namun unit cost sewa kamar rawat inap antara kelas II Ar Rahman dan kelas II lainnya diberlakukan sama. Penetapan unit cost sewa kamar rawat inap di rumah sakit saat ini menggunakan metode tradisional yaitu real cost.

3. DESAIN PENELITIANJenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif kualitatif denganrancangan studi kasus.

4. SAMPEL PENELITIANSubyek penelitian ini adalah Kepala Ruang dan perawat kelas II Ar Rahman serta manajer di uni penunjang yaitu manajer kesekretariatan dan humas, mutu, PSDI, diklat, Bina Rohani (Binroh), keperawatan, yanmed, Rekam Medik (RM), Keuangan, rumah tangga serta pemasaran. Obyek penelitian ini adalah semua aktivitas yang terjadi di kelas II Ar Rahman dan unit penunjang serta dokumen biaya tahun 2010. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei 2011 di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Pengambilan sampel terbatas pada orang tertentu yang dapat memberikan informasi yang diinginkan peneliti (purposive sampling)

5. PENGUKURANVariabel penelitian adalah analisis unit cost sewa kamar kelas II Ar Rahman denganmetode Activity-Based Costing (ABC). Instrument yang digunakan adalah pedomandokumentasi, pedoman wawancara, stop watch untuk mengukur lamanya waktu setiapaktivitas serta Matrik Expense Activity Dependence (EAD) untuk menghubungkan biaya

Page 5: Penilaian Critical Review Jurnal Dan Topik Penelitian

tidak langsung (overhead) dengan aktivitas serta matrik Activity Product Dependence(APD) untuk menghubungkan aktivitas dengan produk atau jasa. Uji validitas yangdigunakan triangulasi, yaitu usaha untuk mengecek kebenaran data atau informasi yangdiperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangisebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data.

6. PENJELASAN HASIL INTERPENSI.

7. HASIL PENELITIANUnit cost sewa kamar kelas II Ar Rahman yang dihitung dengan metode Activity-Based Costing (ABC) sebesar Rp. 77.540,-, sedangkan yang dikeluarkan oleh rumah sakit sebesar Rp. 42.308,-. Hal ini menunjukkan bahwa unit cost yang dihitung dengan Activity- Based Costing lebih besar dibanding dengan unit cost rumah sakit. PadA Activity-Based Costing (ABC), biaya tidak langsung (overhead) dibebankan pad beberapa cost driver sedangkan pada sistem tradisional hanya dibebankan pada satu cost driver

8. KESIMPULANUnit cost sewa kamar kelas II Ar Rahman yang dihitung dengan menggunakan metodeActivity-Based Costing (ABC) sebesar Rp 77.540.Unit cost sewa kamar kelas II ARRahman metode Activity-Based Costing lebih besaR Rp. 35.232,- dibandingkan dengan unit cost di rumah sakit. Perbedaan ini terletak pada struktur biaya yang dimasukkan dalam biaya langsung dan tidak langsung. Cost driver yang digunakan dalam Activity-Based Costing lebih dari satu sedangkan rumah sakit hanya menggunakan satu cost driver yaitu jumlah hari rawat inap.

1, tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya biaya satuan (unit cost) dan menetapkan besarnya biaya pendidikan kepaniteraan klinik yang akan diusulkan berlaku di Rumah Sakit Islam Sultan Agung sebagai Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Unissula.

2. Dasar teoriPendidikan dokter merupakan pendidikan Akademik-Profesional. Artinya harus ada pengalaman belajar klinik dalam bentuk Kepaniteraan Klinik dan perlu sarana belajar dalam bentuk Rumah Sakit Pendidikan. Rumah Islam Sultan Agung adalah Rumah Sakit Pendidikan Utama dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula). Selama ini unit cost Kepaniteraan Klinik di RSI Sultan Agung belum pernah dihitung, penetapan biaya Kepaniteraa Klinik lebih berdasar pada perkiraan, kepantasan dan perbandingan dengan biaya Kepaniteraan Klinik dari Fakultas Kedokteran Swasta lainnya

3. Desain penelitianJenis penelitian ini adalah penelitian observasional diskriptif dengan melakukan studi kasus di Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Perhitungan unit cost dilakukan dengan metode Activity Based Costing (ABC), penetapan biaya lebih lanjut dilakukan content analysis setelah dilakukan Focus Group Discussion, sertapertimbangan-pertimbangan lainnya.

4. Sampel penelitianObyek penelitian adalah seluruh biaya kepaniteraan klinik yang didadapatkan dari berbagai sumber di Rumah Sakit Islam Sultan Agung dan Fakultas Kedokteran Unissula, pada periode putaran penuh semua bagian yang dipergunakan kepaniteraan klinik . Satu putaran penuh untuk bagian besar selama 10 minggu

Page 6: Penilaian Critical Review Jurnal Dan Topik Penelitian

dan untuk bagian kecil selama 5 minggu. Periode yang dipilih adalah periode putaran penuh pada bulan Juli s/d Desember2007.

5. PengukuranData yang sudah didapatkan akan dihitung diolah dan dianalisisdengan menggunakan program komputer, yaitu program Microsoft Exel.Tahapan dari analisis data adalah ;1. Editing Tahap ini dilakukan untuk mengoreksi data sehinggamempermudah untuk analisis data selanjutnya.2. Pengolahan Data Data yang telah diedit, kemudian diolah dan dikelompokkanmenurut keperluannya.3. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan programkomputer Microsoft Exel. Dilanjutkan dengan content analysis setelahdilakukan Focus Group Discussio

6. Penjelasan hasil interpensi

7. Hasil penelitian

Hasil perhitungan dengan metode ABC didapatkan bahwa unit cost biaya kepaniteraan klinik per bagian tanpa membedakan bagian besar dan bagian kecil adalah Rp. 1.335.690.-. Unit cost biaya kepaniteraan klinik per bagian pada Bagian Besar adalah Rp. 1.874.694,-. Hasil ini lebih tinggi dari biaya Kepaniteraan Klinik yang ditetapkan saat ini yaitu sebesar Rp. 1.450.000,-. Terdapat kenaikan sebesar Rp. 424.694,- atau sebesar 29,3 %. Unit cost biaya Kepaniteraan Klinik per bagian untuk Bagian Kecil adalah Rp. 1.004.766,- Hasil ini lebih tinggi dari biaya yang saat ini ditetapkan yaitu sebesar Rp 950.000,-. Terdapat kenaikan Rp. 54.766,- atau sebesar 5,7 %.

8. KesimpulanBerdasarkan perhitungan unit cost serta pertimbangan-pertimbangan lain,maka biaya Kepaniteraan Klinik Mahasiswa Fakultas Kedokteran di RSISultan Agung disarankan untu dinaikkan. Bagian besar menjadi Rp.2.000.000,- dan bagian kecil menjadi Rp. 1.250.000,-, atau antara 20 – 40%, kenaikan ini sedikit lebih tinggi dibanding perhitungan unit cost. Hal iniuntuk mengantisipasi berbagai perubahan dan dalam rangka peningkatankualitas, disamping itu, nilai kenaikan ini masih jauh dibawah nilai daribiaya kepaniteraan klinik FK swasta lain.