pengunyahan

8
1. Pengunyahan adalah proses penghancuran partikel makanan didalam mulut dibantu dengan saliva yang dihasilkan oleh klenjar ludah sehingga merubah ukuran dan konsistensi makanan yang akhirnya membentk bolus yang mudah ditelan. 2. Fungsi pengunyahan memotong dan menggiling makanan,membantu mencerna sellulosa, memperluas permukaan, merangsang sekresi salia, mencampur makanan dengan saliva, melindungi mukosa,dan mempengaruhi pertumbuhan tulang rahang 3. Pecegahan gangguan mastikasi:mengurangi dari kebiasaan (bad habit) yang dapat menyebabkan gangguan mastikasi 4. Perrawatan Perawatan yang Dilakukan Perawatan yang dilakukan pada gangguan sendi rahang ini diantaranya dapat dilakukan perawatan secara konservatif dan operatif. Perawatan dari setiap keadaan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien, serta waktu dan fasilitas juga perlu dipertimbangkan. 1 1. Perawatan Secara Konservatif Adapun perawatan secara konservatif adalah : mengistirahatkan rahang, obat-obatan, latihan, terapi fisik, splin oklusal, perawatan psikososial,karies dan kelainan patologi yang lain, protesa terapi oklusal, dan faktor pendukung yang lain. 1. Perawatan Secara Operatif Perawatan secara operatif dilakukan bila pasien gagal member respon terhadap terapi konservatif. Pembedahan STM merupakan tindakan perawatan efektif untuk kelainan-kelainan artikular kondilus atau memperbaiki meniscus atau ligament yang rusak. Dan pada kasus kebiasaan mengunyah pada satu sisi bila telah sampai pada tahap lanjut yang berkembang dan berhubungan dengan jaringan periodontium yang mengakibatkan pencabutan, maka perawatan operatif lah yang dilakukan sebagai perawatan bagi pasien tersebut. 5. Pemeriksaan Klinis dan Diagnosis Gangguan TMJ Pemeriksaan klinis untuk pasien dengan kemungkinan gangguan fungsi/penyakit TMJ sebagian besar didasarkan atas pengamatan/ pemanfaatan, palpasi dan auskultasi. 1. Oklusi. Gangguan oklusi secara umum bisa langsung diperiksa, yaitu misalnya gigitan silang (crossbite), gigitan dalam (deep

description

funsgsi dan anatomi sistem pengunyahan

Transcript of pengunyahan

Page 1: pengunyahan

1. Pengunyahan adalah proses penghancuran partikel makanan didalam mulut dibantu dengan saliva yang dihasilkan oleh klenjar ludah sehingga merubah ukuran dan konsistensi makanan yang akhirnya membentk bolus yang mudah ditelan.

2. Fungsi pengunyahan memotong dan menggiling makanan,membantu mencerna sellulosa, memperluas permukaan, merangsang sekresi sali a, mencampur makanan dengan saliva, melindungi mukosa,dan mempengaruhi pertumbuhan tulang rahang

3. Pecegahan gangguan mastikasi:mengurangi dari kebiasaan (bad habit) yang dapat menyebabkan gangguan mastikasi

4. PerrawatanPerawatan yang DilakukanPerawatan yang dilakukan pada gangguan sendi rahang ini diantaranya dapat dilakukan perawatan secara konservatif dan operatif. Perawatan dari setiap keadaan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien, serta waktu dan fasilitas juga perlu dipertimbangkan.1

1. Perawatan Secara KonservatifAdapun perawatan secara konservatif adalah : mengistirahatkan rahang, obat-obatan, latihan, terapi fisik, splin oklusal, perawatan psikososial,karies dan kelainan patologi yang lain, protesa terapi oklusal, dan faktor pendukung yang lain.

1. Perawatan Secara OperatifPerawatan secara operatif dilakukan bila pasien gagal member respon terhadap terapi konservatif. Pembedahan STM merupakan tindakan perawatan efektif untuk kelainan-kelainan artikular kondilus atau memperbaiki meniscus atau ligament yang rusak. Dan pada kasus kebiasaan mengunyah pada satu sisi bila telah sampai pada tahap lanjut yang berkembang dan berhubungan dengan jaringan periodontium yang mengakibatkan pencabutan, maka perawatan operatif lah yang dilakukan sebagai perawatan bagi pasien tersebut.

5.  Pemeriksaan Klinis dan Diagnosis Gangguan TMJ

Pemeriksaan klinis untuk pasien dengan kemungkinan gangguan fungsi/penyakit TMJ sebagian besar didasarkan atas pengamatan/ pemanfaatan, palpasi dan auskultasi.1.      Oklusi.Gangguan oklusi secara umum bisa langsung diperiksa, yaitu misalnya gigitan silang (crossbite), gigitan dalam (deep overbite), gigi supra erupsi dan daerah tak bergigi yang tidak direstorasi, adanyabruxism.2.      Pembukaan antar insisalPembukaan antar insisal bervariasi lebarnnya, tetapi biasanya pada orang dewasa sekitar 40 hingga 50 mm.3.      Pergerakan lainPergeseran lateral juga diukur, biasanya pada titik atau garis tengah, dan dibandingkan kesimetrisannya (angka yang didapat biasanya 8 hingga 10 mm). gangguan internal misalnya dislokasi discus, akan membatasi pergeseran ke sisi yang berlawanan.4.      PalpasiPalpasi otot pengunyahan secara bimanual, terutama otot maseter dan temporalis serta otot leher dan bahu.

Page 2: pengunyahan

Dalam mendiagnosis pasien diperlukan riwayat yang menyeluruh. Keluhan utama yang paling sering dirasakan pada penyakit/gangguan fungsi sendi temporomandibula adalah rasa nyeri dan rasa tidak enak, yang disertai dengan kliking atau keluhan sendi lainnya.1.      Rasa sakit/nyeri. Bila pasien merasakan adanya rasa nyeri, maka yang paling penting untuk diketahui adalah lokasi, sifat, dan lama terjadinya rasa nyeri/sakit tersebut.2.      Bunyi sendi. Jika pasien mengeluh adanya bunyi sendi atau kliking (suara berkeretak), maka saat timbulnya dan perubahan pada suara sendi tersebut merupakan informasi yang perlu diketahui.3.      Perubahan luas pergerakan. Penyembuhan kliking seringkali diikuti oleh keluhan baru, yaitu nyeri akut dan berkurangnya luas pergerakan yang nyata, khususnya pada jarak antar insisal, dimana penemuan inimerupakan petunjuk utama terjadinya closed lock.4.      Perubahan oklusi. Beberapa penderita mengeluhkan perubahan gigitan. Keluhan ini dapat merupakan tanda terjadinya perubahan degenerative tingkat lanjut atau spasme otot akut.5.      Informasi keadaan kolateral. Setelah riwayat utama diperiksa secara menyeluruh, selanjutnya dapat dikumpulkan informasi keadaan kolateral. Kondisi-kondisi lain yang mengenai kepala dan leher, seperti sinusitis akut atau kronis, sakit pada telinga, dll.6.      Perawatan sebelumnya. Kronologi perawatan sebelumnya baik pemberian obat, mekanis, maupun secara bedah juga dicatat.7.      Stress. Untuk menentukan dengan tepat keadaan emosional pasien biasanya dibutuhkan beberapa kunjungan dengan kemungkinan pengiriman/rujukan untuk evaluasi psikologis, dan terapi control stress selanjutnya.

E.  Dampak Gangguan TMJ1.      Permasalahan dalam proses makanBerkurangnya kemampuan membuka mulut menyebabkan berkurangnya asupan nutrisi penderita trismus. Penderita tidak sanggup memakan makanan dalam porsi yang biasa. Penderita biasanya akan mengalami penurunan berat badan dan mengalami kekurangan gizi. Hal ini perlu diperhatikan bila penderita tersebut membutuhkan suatu proses penyembuhan setelah menjalani proses pembedahan, khemoterapi, atau radiasi. Kehilangan berat badan sebesar 10 % dari berat badan awal memiliki indikasi terjadi intake gizi dan kalori yang kurang pada penderita.Masalah di atas juga timbul akibat gangguan menelan pada penderita trismus, hal tersebut berhubungan dengan pembentukan bolus makanan yang terganggu akibat proses salivasi dan pergerakan lidah yang tidak sempurna. Selain itu akan banyak ditemukan sisa makanan yang tidak seluruhnya ditelan. Kombinasi dari gangguan pada otot mastikasi, pembentukan bolus yang tidak sempurna dan peningkatan dari sisa makanan akan menyebabkan aspirasi dari sisa makanan tersebut.2.      Permasalahan dalam kesehatan gigi dan mulutGangguan dalam membuka mulut akan dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut yang jelek akan dapat menimbulkan karies

Page 3: pengunyahan

yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Infeksi yang lebih lanjut terutama pada mandibula akan menyebabkan terjadinya osteoradionekrosis. Osteoradionekrosis ini terdapat pada penderita kanker yang menjalani terapi pada mandibula. Meskipun jarang terjadi, gangguan ini dapat mengganggu fungsi rahang dan menjadi fatal. Hal ini terjadi akibat matinya jaringan tulang mandibula oleh radiasi. Pada keadaan ini terapi yang dibutuhkan adalah oksigen hiperbarik.3.      Permasalahan dalam proses menelan dan berbicara.Kebanyakan dari penderita trismus akan mengalami gangguan menelan dan berbicara. Berbicara akan terganggu jika mulut tidak dapat terbuka secara normal sehingga bunyi yang dihasilkan tidak akan sempurna. Proses menelan akan terganggu jika otot mengalami kerusakan, laring tidak akan sanggup dielevasikan secara sempurna saat bolus makanan melaluinya.4.       Permasalahan akibat immobilasi sambungan rahangMeskipun gejala utama trismus adalah ketidakmampuan dalam membuka mulut, hal lain yang sangat perlu mendapat perhatian adalah permasalahan pada temporomadibular joint. Saat temporomadibular joint mengalami immobilisasi, proses degeneratif akan timbul pada sambungan tersebut, perubahan ini hampir mirip dengan perubahan yang terjadi pada proses artritis, dan biasanya akan diikuti oleh nyeri dan proses inflamasi. Jika tidak ditangani segera proses ini akan terus berlanjut dan kerusakan akan menjadi permanen. Dan juga akan dapat timbul proses degenarasi pada otot-otot pengunyah sehingga jika terus berlanjut akan menimbulkan atropi pada otot tersebut.F.  Respon Imunitas Rongga MulutSaat terjadi trismus yang salah satunya disebabkan oleh inflamasi bakteri, tubuh akan merespon dengan respon inflamasi salah satunya edema yang ditunjukkan oleh adanya bengkak. Dimana, edema ini kemungkinan berada pada M.Pterygoideus medialis sehingga menyebabkan trismus.

6. Anatomi 1. Organ dan Otot Mastikasi

Menurut Ward (2009) mastikasi terjadi karna aktivitas dari organ-organ dan otot yaitu:

a. Bibir

b. Palatum

Merupakan atap rongga mulut, dimana makanan ditampung. Proses bernapas dan mengunyah dapat terjadi secara bersamaan karna adanya palatum (Sherwood, 2001).

c. Lidah

Membentuk dasar rongga mulut, keberadaannya penting untuk mengarahkan makanan saat mengunyah dan menelan (Sherwood, 2001).

d. Sendi temporomandibula

e. Gigi geligi

Page 4: pengunyahan

Gigi insisivus membantu memotong makanan, gigi taring digunakan untuk memotong serta mengoyak makanan, dan gigi graham digunakan untuk menghancurkan makanan (Merce, 1999).

f. Glandula Saliva

Fungsi saliva yaitu melembabkan dan membasahi mulut saat istirahat, mengunyah dan berbicara; melarutkan molekul makanan sehingga bisa bereaksi dengan reseptor gustatorik dan menghasilkan sensasi rasa; memermudah menelan dan memulai pencernaan karbohidrat melalui air liur yang mengandung ptyalin maka dimulailah kerja amilase; dan membantu sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri karena mengandung immunoglobulin (Ward, 2009).

Menurut Tortora (2009) sebagian besar saliva disekresi oleh glandula saliva mayor yang terdiri dari glandula parotidea, glandula submandibular, dan glandula lingual. Selain itu terdapat kelenjar saliva minor contohnya kelenjar bukal yang melapisi mukosa bukal. Saliva terdiri dari 99% H2O, 0,5% protein dan elektrolit. Protein pada air liur berupa amylase, mucus, dan lysozime (Sherwood, 2001).

g. Otot-otot Pengunyah

Menurut Liebgott (1995) terdapat macam otot pengunyah yaitu:

a. Musculus masseter

Otot ini menutupi sebagian besar permukaan lateral mandibula. Berfungsi untuk mengangkat mandibula dengan kuat sehingga dalam posisi oklusi, pergerakan lateral mandibula, dan retrusi mandibula.

b. Musculus temporalis

Otot ini berbentuk seperti kipas dan melekat pada lateral kepala hingga prossesus coronoideus os.mandibulla. Berfungsi untuk mempertahankan posisi istirahat mandibula, elevasi mandibula selama pengigitan dan oklusi sentrik, retrusi mandibula, dan mendorong mandibula ke sisi yang sama pada gerak.

c. Musculus pterigoideus medialis

Otot ini berada di dalam fosa infratemporalis. Berfungsi untuk mengangkat mandibula dengan kuat, protrusi mandibula, dan menggerakan mandibula ke arah yang berlawanan dari gerak lateral.

d. Musculus pterigoideus lateralis

Arah serabut otot ini berbeda dengan yang lain karna arahnya horizontal. Berfungsi untuk protrusi mandibula, depresi mandibula, dan gerak kontralateral mandibula.

Fungsi otot-otot pengunyahan :

a. untuk pergerakan dari rahang dan laring

b. protusi mandibular

Page 5: pengunyahan

c. retrusi mandibula

d. penyimpangan lateral dari mandibula

e. depressi mandibula

f. pergerakan laryngeal

2. Struktur Anatomi dan Fungsi TMJ

Struktur Anatomi TMJ

TMJ menghubungkan tulang mandibula dan tulang temporal.

a. Penampang artikular tulang temporal

Terdiri dari sebuah bagian cekung pada posterior (glenoid atau fossa mandibula) dan bagian cembung pada anterior (Articular eminensia atau tonjolan artikular).

b. Condylus Mandibula

Fungsi : penghubung dari kapsul dan lempeng artikular.

c. Capsule of the joint (kapsula artikularis)

d. Articular disc / meniscus

merupakan serat kolagen tebal (seperti bantalan), jaringan ikat dan fibroblast.

e. Joint cavities (kavitas penghubung)

f. Ligament-ligament pendukung

- Ligamentum temporomandibulare lateral

Fungsi : membatasi gerakan mandibula ke arah posterior,mencegah kondilus bergerak terlalu jauh ke arah inferior dan ke arah posterior serta menyediakan pertahanan untuk mencegah kesalahan dalam penempatan yang terlalu lateral.

- Ligamentum sphenomandibulare

- Ligamentum stylomandibulare

Pergerakan dan Fungsi

2 tipe pergerakan :

a. pergerakan rotasional

b. pergerakan luncuran

Kelainan TMJ

Page 6: pengunyahan

Nyeri di daerah TMJ, masalah internal dari TMJ (termasuk suara TMJ,kerusakan disc, ubluksasi, bruxism, arthritis, dan lainnya).

a. BruksimKebiasaan seseorng mengkerot-kerotkan giginya atau menggertakkan gigi geligi serta menekan kuat gigi geligi tanpa fungsi dan biasanya terjadi pada waktu malam hari disaat tidur.Keaadaan ini disebabkan karenaemosi atau stree dan kontak gigi geligi yang prematur atau bad bite. Pada pasien seperti ini otot otot pengunyahan akan bersifat protektif menjauhi kontak prematur selama proses menelan dimana akan mengakibatkan otot tegang dan akhirnya akan terasa sakit.Perawatan: 1. Mengasah permukaan oklusal gigi geligi

2. memakai alat split yang berujuan untuk melindungi gigi geligi dan jaringan yang ada disekitanya

4. oklusi: hubungan statis antara gigi atas dan gigi bawah selama interkuspasi dimana pertemuan tonjol gigi atas dan bawah terjadi secara maksimal.

Oklusi yang baik didapat bila :

Setiap gigi di Rahang Atas/Rahang Bawah mempunyai kontak dengan 2 gigi antagonis, kecuali : insisif pertama RB dan molar ketiga RA

Geligi lengkap

Titik kontak harus baik dg sebelah menyebelah/ antagonis

Lengkung geligi RA sesuai dengan RB (RA lebih besar daripada RB)

Gigi-gigi RA menutup sebagian gigi-gigi dr RB

Ada keseimbangan antara besar rahang dan gigi

Fungsi otot kunyah normal

Gigi-gigi di RA (C-M3) terletak ½ premolar lebih ke distal daripada RB

Menurut Angle :

Kunci oklusi adalah M1 RA, disebut Key of Occlusion.

Karena M1 RA :

Stabil

Jarang terjadi malposisi

Gigi yang terbesar

Erupsi pertama & tidak mengganti gigi sulung

Page 7: pengunyahan