repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view...

69
GANGGUAN PSYCHOPHYSIOLOGIC SEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB KELAINAN PADA SENDI TEMPOROMANDIBULA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Gigi Oleh : MUHAMMAD FAJRIN WIJAYA J 111 07 033 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Transcript of repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view...

Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

GANGGUAN PSYCHOPHYSIOLOGIC SEBAGAI SALAH SATU

PENYEBAB KELAINAN PADA SENDI TEMPOROMANDIBULA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

MUHAMMAD FAJRIN WIJAYA

J 111 07 033

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Gangguan Psychophysiologic Sebagai Salah Satu Penyebab Kelainan

Pada Sendi Temporomandibula

Telah diperiksa dan disahkan

pada tanggal Januari 2011

Oleh

Pembimbing

drg. Hj. Zohra Nazaruddin

Nip. 19500930 197804 2 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Penanggung jawab Program Pendidikan Strata Satu (S1)

Prof. drg. H. Moh. Dharma Utama, Ph.D, Sp.Pros (K)

NIP. 19610220 198702 1 001

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Abstract

TMD Disorder is a problem that is often talked about in the issue discuss health

issues. Temporomandibular disorder (TMD) or temporomandibular joint disorder

occur as a result of problems related to the jaw joint and the muscles around the

face that controls the process of mastication and jaw movements. Injury to the

temporomandibular joint, or muscles of the head and neck can cause MD. Other

causes for bruxism,, bone dislocations, ostheoarthritis or rheumatoid arthritis and

stress that can cause facial muscles and jaw tensed. The diagnosis of disease or

temporomandibular joint disorder treatment depending on the clinical and

medical history and a through overview of radiographic evaluation. Evaluation of

extra articular structure related to the unit is part of a complete clinical

examination. Purpose. To these ends, the writer used the discussion of literature

review, which examines variousreferences associated with psychophysiologic

disorder as one of the causes of TMJ disorder. For this purpose various textbooks

both from within and outside the country as wwell as references obtained from the

internet is used as the primary reference material. Conclusion.

Psychophysiologic disorder is a mental disorder that manivestased on vegetative

nervous system disorders. Psychophysiologic disorder associated with

abnormalities in the muscles mastication. This disorder illustrates the close

interaction between soul and body.

Key word: psychophysiologic disorder; Temporomandibular disorder;

temporomandibular joint disorder;

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Gangguan sendi Temporomandibula merupakan permasalahan yang sering

dibicarakan dalam terbitaan yang membahas masalah kesehatan. Hal tersebut

kadang kurang ditekankan bahwa penyakit atau gangguan fungsi dari sendi

temporomandibula bukan merupakan suatu gejala yang tunggal tetapi lebih terdiri

dari sejumlah keadaan yang merupakan kumpulan dari beberapa gejala, sehingga

disebut sebagai suatu sindrom.1

Temporomandibular disorders (TMD) atau gangguan sendi

temporomandibula terjadi sebagai akibat dari masalah yang berhubungan dengan

sendi rahang dan otot-otot di sekitar wajah yang mengontrol proses pengunyahan

dan gerakan rahang. Cedera pada sendi temporomandibular, atau otot kepala dan

leher dapat menyebabkan TMD. Penyebab lainnya adalah, bruksisme, dislokasi

tulang, osteoarthritis atau rheumatoid arthritis dan stres yang dapat menyebabkan

otot-otot wajah dan rahang menjadi tegang.5

Stres adalah suatu tipe energi. Bila terjadi stres, energi yang timbul akan

disalurkan ke seluruh tubuh. Pelepasan secara internal dapat mengakibatkan

terjadinya gangguan psikotropik seperti hipertensi, asma, sakit jantung, dan/atau

peningkatan tonus otot kepala dan leher. Dapat juga terjadi peningkatan aktivitas

otot nonfungsional seperti bruxism atau clenching yang merupakan salah satu

etiologi TMD.2

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Diagnosis dari penyakit atau gangguan sendi temporo mandibula

tergantung pada permeriksaan klinis dan riwayat penyakit yang menyeluruh serta

evaluasi gambaran radiografis. Evaluasi struktur ekstra-artikular yang terkait

merupakan bagian ke satuan pemeriksaan klinis lengkap.

Ditulisan ini akan kami bahas mengenai gangguan psychophysiologic

yang mengarah pada terjadinya kelainan Sendi Temporomandibula.

I.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk :

1. Menginformasikan gambaran sendi Temporomandibula secara umum

2. Menambah wawasan mengenai gangguan psychophysiologic sebagai salah

satu penyebab kelainan pada sendi Temporomandibula

I.3 Metode Penulisan

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, penulis menggunakan metode

pembahasan telaah pustaka, yaitu menelaah berbagai referensi yang berhubungan

dengan gangguan psychophysiologic sebagai salah satu penyebab kelainan pada

TMJ. Untuk maksud tersebut berbagai buku teks baik dari dalam maupun luar

negeri serta referensi yang diperoleh dari internet di gunakan sebagai bahan

rujukan utama.

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Sendi Temporomandibula

Sendi Temporomandibula merupakan sendi yang bertanggung jawab

terhadap pergerakan membuka dan menutup rahang, mengunyah serta berbicara

yang letaknya dibawah depan telinga.4 Sendi ini fleksibel, dapat bergerak ke atas

dan ke bawah serta ke samping. Otot yang melekat di sekitar sendi rahang dan

rahang bagian bawah mengatur posisi dan pergerakan dari rahang.5 Sendi

temporomandibula merupakan satu-satunya sendi di kepala, sehingga bila terjadi

sesuatu pada salah satu sendi ini, maka seseorang mengalami masalah yang serius.

Masalah tersebut berupa nyeri saat membuka dan menutup mulut, makan,

mengunyah, berbicara, bahkan dapat menyebabkan mulut terkunci.4

Gambar 1. Bagian dari TMD

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

II.1.1 Anatomi dari Sendi Temporomandibula

Susunan anatomi normal dari sendi Temporomandibula ini dibentuk oleh

bagian – bagian:

1. Prosesus kondiloideus

Prosesus kondiloideus adalah struktur tulang berbentuk ellips yang

melekat pada ramus mandibula. Dimensi mediolateralnya (sekitar 20mm)

lebih besar dari dimensi Antero-posteriornya (8-10 mm). Permukaannya

ditutupi oleh lapisan tipis fibrocartilage. Bagian anterior melekat m.

pterygoideus lateralis caput inferior. 7

2. Discus artikularis

Discus articularis adalah lembar cekung ganda dari jaringan ikat

fibrosa avaskular yang membagi ke dalam ruang sendi superior dan

inferior. Pada tepi anterior, ia menyatu dengan serabut otot pterygoid

lateral. Bagian posterior, melekat pada jaringan ikat longgar (zona

bilaminar) yang mengandung saraf dan dilapisi dengan membran sinovial.

Discus articularis terdiri dari 3 bagian yaitu pita posterior dengan

ketebalan 3 mm, bagian tengah dengan ketebalan 1 mm dan menebal pada

bagian tepi serta pita anterior dengan ketebalan 2 mm. Discus artikuaris

melekat erat pada bagian lateral dan medial prosesus kondileideus.7

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Gambar 3. Diagram sagital sendi temporomandibula, yang memperlihatkan rongga

sendi superior (A), meniscus (B), rongga sendi inferior (C), capsula (D), dan musculus

pterygoideus lateralis superior (E)

3. Fossa glenoidalis

Fossa mandibula adalah ruang yang berongga pada permukaan

inferior tulang temporal squamosa. Bagian anterior dibatasi oleh ridge

tulang, eminensia artikular, yang membentuk tepi anterior dari sendi. Fosa

ini terbungkus dalam lapisan tipis fibrocartilage (fibrous avaskuler).7

4. Kapsula

Kapsula merupakan struktur ligamen tipis yang memanjang dari

bagian temporal fossa glenoidalis dibagian atas, bergabung dengan tepi

meniscus dan mencapai bawah leher processus kondileideus untuk

mengelilingi seluruh sendi. Kapsula ini dibagian lateral diperkuat oleh

ligamentum temporomandibularis, yang berfungsi membatasi pergerakan

processus kondiloideus ke anterior dan posterior. Rongga sendi superior

dan inferior yang dipisahkan oleh discus dan berada dalam kapsula dilapisi

oleh jaringan sinovial yang menghasilkan cairan yang dibutuhkan untuk

pelumasan permukaan persendiaan. Rongga sebelah atas lebih lebar,

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

dengan kapasitas sekitar 1ml, sementara rongga bagian bawah besarnya

kurang lebih setengah dari rongga bagian atas.1

5. Ligamen

Sendi temporomandibula ini berdekatan dengan meatus auditorius

externus dengan telinga tengah dan telinga bagian dalam. Ligamen

malleolar anterior melekat pada prosessus anterior dari malleolus dibagian

superior, sementara bagian inferior menyatu dengan kapsula sendi dan

ligamentum sphenomandibulare, yang melekat pada lingual mandibula.1

Ligamen kapsul adalah jaringan fibrous elastis tipis yang melekat pada

pinggiran permukaan artikular. Fibrous berorientasi vertikal dan tidak

menahan gerakan secara bersamaan.8

Fungsi dari ligamen yang membentuk Sendii Temporomandibula ini

adalah sebagai alat untuk menghubungkan tulang temporal dengan

prosesus kondiloideus dari tulang mandibula serta membatasi gerak

mandibula membuka, menutup mulut, pergerakan ke samping, dan

gerakan lain.6

Ligamen yang menyusun Sendi Temporomandibula terdiri dari :6

a. Ligamen temporo mandibular

b. Ligamen spheno mandibular

c. Ligamen stylo mandibular

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Gambar 2. Ligamen Temporomandibular Joint

6. Suplai pembuluh darah dan saraf

Suplai saraf sensoris ke sendi temporomandibula didapat dari n.

auriculotemporalis dan n.masseter cabang dari n.mandibularis. Jaringan

pembuluh darah untuk sendi berasal dari a. temporalis superficialis cabang

dari a. carotis externa.1

Sistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna

makanan dan menyiapkan sebelum ditelan.Untuk penelanan, mandibula harus

stabil pada suatu ketinggian yang sesuai sehingga dapat mengangkat tulang

hioideum dan laring. Ini dilakukan dengan menggerakkan mandibula ke dalam

posisi antar-tonjol maksimal. Dengan demikian, hioideum akan terangkat oleh

otot suprahioideuds.10

Otot-otot pengunyahan adalah otot masseter, otot pterigoideus medialis,

otot pterigoidues lateralis dan otot temporalis. Pergerakan mandibula terhadap

posisi kontak gigi dilakukan oleh kontraksi masseter, temporalis dan otot

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

pterygoid medial. Kontraksi masseter juga berkontribusi untuk memindahkan

kepala condyl kearah miring ke anterior fossa mandibula. Bagian posterior dari

temporalis untuk melakukan gerakan retrusi dan kontraksi satu sisi untuk gerakan

kontralateral mandibula.8

Otot-otot pengunyahan terdiri dari:

a. Otot Masseter

Masseter adalah suatu massa otot yang tebal, berbentuk empat persegi

panjang disebelah pinggir wajah. Melekat diantara permukaan lateral dari

ramus mandibula dan arkus zygomatikus, persis dibawah kulit.10

Terdiri dari dua bagian atau dengan kata lain mempunyai dua kepala, yaitu

pars superficial dan pars profunda. Pars superficial atau kepala disebelah

luar melekat pada permukaan bawah dari bagian muka dari arkus

zigomatikus dan permukaan luar dari ujung mandibula (pars angularis

mandibula). Pars profunda atau kepala sebelah dalam melekat pada

permukaan dalam dari bagian belakang (bagian posterior) dari arkus

zigomatikus dan pada permukaan lateral dari prosessus koronoideus

mandibula.11

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

A B

Gambar 4. A. Bagian Pars Superfisial otot Masseter,

B. Bagian Pars Profunda otot Masseter

b. Otot Pterigoideus Medialis

Pterigoideus medialis adalah suatu massa jaringan otot yang kuat, tebal,

empat persegi panjang, terletak pada sisi medial dari ramus mandibula.

Otot ini tidak selebar atau setebal masseter. Batas posteriornya tersusun

serupa dengan batas posterior dari masseter pada proyeksi lateral, tetapi

batas anteriornya terletak lebih kearah dorsal.10

c. Otot Pterigoideus Lateralis

Otot pterigoideus lateralis terletak dalam ramus mandibula dan otot

temporalis pada dinding samping nasofaring. Otot ini terletak persis

dibawah dasar tengkorak, posterior terhadap maksila dan anterior terhadap

batas posterior dari mandibula.10

d. Otot Temporalis

Otot ini melekat pada dasar dari fossa temporal dan fasia temporal.

Dengan ujung yang satunya maka otot-otot itu melekat pada apeks dan

tepi mesial pada prossesus koronoideus dan pada tepi mesial dari ramus

mandibula.

Menurut jalan serabut-serabut otot ini ada dua macam:11

a. Bagian belakang dari otot itu bekerja sebagai retractor, artinya untuk

menarik mandibula kebelakang

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

b. Bagian depan bekerja sebagai elevator artinhya untuk menarik

mandibula keatas.

II.1.2 Fungsi Sendi Temporomandibula

Ketika mulut membuka, terdapat dua gerakan pada sendi. Gerakan

pertama adalah rotasi yang mengelilingi sumbu horisontal pada kepala kondil.

Gerakan kedua adalah translasi. Kondil dan meniskus bergerak ke depan bersama

di bawah eminensia artikularis. Pada posisi mulut menutup, bagian posterior

meniskus yang tebal dengan segara mengambil tempat di bawah kondil. Ketika

kondil bertranslasi ke depan, daerah tengah yang lebih tipis dari meniskus menjadi

daerah permukaan artikulasi antara kondil dan eminensia artikularis.4

Interfase antara processus condylaris dan discus merupakan tempat gerak

engsel, yang dimungkinkan terutama oleh perlekatan discus pada processus

condylaris melalui ligament discus. Stabilitas tambahan dari discus diberikan oleh

gerakan resiprokal lapisan superior zona bilaminar, yang melawan tarikan dari

otot pterygoideus letralis superior. otot pterygoideus lateralis superior pada

prinsipnya bersifat pasif dan berkontraksi hanya pada penutupan paksa saja.

Komponen prossesus condylaris atau discus bergerak berlawanan dengan tonjolan

fossa sebagai suatu sendi dengan tonjolan fossa sebagai suatu sendi dengan

pergerakan bebas (translasi).1

Otot mandibula yang terlibat dalam pergerakan rahang: 10

1. Depresi Mandibula

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Aktivitas bilateral yang bersamaan dari bagian inferior pterigoideus

lateralis dan digastrikus serta suprahioideus yang lain, dengan antagonis

dari elevator yang terkoordinasi. Pada umumnya pergerakan ini dimulai

oleh pterigoideus lateralis dan digastrikus baru bekerja kemudian. Moller

(1966), pada suatu penelitian elektromiografikal klasik menemukan bahwa

digastrikus itu diaktifkan lebih dulu dari otot pterigoideus lateralis pada

depresi fungsional, misalnya pengunyahan.10

2. Gerakan protrusi.

Aktivitas bilateral yang bersamaan dari bagian inferior pterigoideus

lateralis, dibantu oleh masseter dan pterigoideus medialis. Digastrikus dan

temporalis posterior mengakibatkan efek antagonis.

3. Gerakan retrusi

Aktivitas bilateral yang bersamaan dari bagian posterior dan tengah otot

temporalis dan digastrikus serta suprahioideus yang lain. Aktivitas

bersamaan yang bilateral dari bagian superior pterigoideus lateralis

mengontrol retrusi diskus dalam Sendi Temporomandibula. Bagian

inferior dari pterigoideus lateralis sebagai antagonis

4. Pergerakan lateral mandibula

Pergerakan lateral mandibula dicapai dengan mengkoordinasikan

pergerakan-pergerakan secara bersamaan pada saat yang sama dari sisi

kerja otot temporalis dan sisi istirahat otot pterigoideus, misalnya

pterigoideus medialis dan bagian inferior pterigoideus lateralis. Yang

terakhir ini memutar mandibula menyebrangi garis tengah dalam bidang

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

horizontal sementara sisi kerja otot temporalis membantu putaran lateral

dan menstabilkan kerja kondil, membantunya untuk bekerja sebagai suatu

poros untuk pergerakan lateral. Aktivitas kerja yang terkoordinir dari

elevator dan depressor dari kedua sisi menempatkan bidang vertikal,

dimana pergerakan lateral menjadi datar.

5. Elevasi

Pada waktu yang sama, aktivitas bilateral masseter, pterigoideus medialis

dan temporalis dengan antagonis yang disatukan dari kelompok

suprahioideus. Aktivitas gabungan yang terkoordinasi dari bagian superior

otot pterigoideus lateralis.

II.2 Gangguan Psychophysiologic

II.2.1 Pengertian Gangguan Psychophysiologic

Gangguan Psychophysiologic atau gangguan psikosomatis berasal dari dua

kata yaitu psiko yang artinya psikis, dan somatik atau fisik yang artinya tubuh.

Penggunaan kata "psikosomatis" baru digunakan pada awal tahun 1980-an. Istilah

tersebut ditemukan pada abad ke-19 oleh seorang psikiater Jerman Johann

Christian Heinroth dan psikiater lnggns John Charles Bucknill. Mereka

menspesifikasikan jenis faktor psikologis atau tingkah laku yang mempengaruhi

kondisi medis pasien. Faktor-faktor tersebut dirancang sedemikian mencakup

jangkauan yang luas dari fenomena psikologis dan tingkah laku yang tampaknya

mempenganuhi kesehatan fisik.19

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Menurut Maramis (1998) dijelaskan bahwa gangguan psychophysiologic

adalah gangguan jiwa yang dimanifestasikan pada gangguan susunan saraf

vegetatif. Gangguan ini menggambarkan interaksi yang erat antara jiwa (psycho)

dan badan (soma).12 Menurut Wittkower psikosomatis secara luas didefinisikan

sebagai usaha untuk mempelajari interelasi aspek-aspek psikologis dan aspek-

aspek fisis semua faal jasmani dalam keadaan normal maupun abnormal. Ilmu ini

mencoba mempelajari, menemukan interelasi dan interaksi antara fenomena

kehidupan psikis (jiwa) dan somatis (raga) dalam keadaan sehat maupun sakit.20

Gangguan Psychophysiologic merupakan salah satu gangguan jiwa yang

paling umum ditemukan dalam praktek umum. Istilah ini terutama digunakan

untuk penyakit fisik yang disebabkan atau diperburuk oleh faktor kejiwaan atau

psikologis. Beberapa penyakit fisik dianggap sangat rentan atau diperburuk oleh

faktor mental seperti stres dan kecemasan, di antaranya: gangguan kulit,

muskuloskeletal (otot, tulang dan saraf),  pernafasan, jantung, kemih, kelenjar,

mata dan saraf. Beberapa orang juga menggunakan istilah gangguan psikosomatis

ketika faktor kejiwaan menyebabkan gejala fisik, tetapi penyakit fisiknya sendiri

tidak ada (tidak dapat dijelaskan secara medis).13

II.2.2 Etiologi Gangguan Psychophysiologic

----Ada beberapa penyebab dari gangguan Psychophysiologic :20

Page 17: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

1. Stres

----Stres ini dapat berupa suatu peristiwa atau suatu situasi kehidupan dimana

individu tidak dapat berespon secara adekuat. Menurut Thomas Holmes dan

Richard Rahe, didalam skala urutan penyesuaian kembali sosial (social

readjustment rating scale) menuliskan 43 peristiwa kehidupan yang disertai oleh

jumlah gangguan dan stres pada kehidupan orang rata-rata, sebagai contohnya

kematian pasangan 100 unit perubahan kehidupan, perceraian 73 unit, perpisahan

perkawinan 65 unit, dan kematian anggota keluarga dekat 63 unit. Skala dirancang

setelah menanyakan pada ratusan orang dengan berbagai latar belakang untuk

menyusun derajat relatif penyesuaian yang diperlukan olewh perubahan

lingkungan kehidupan. Penelitian terakhir telah menemukan bahwa orang yang

menghadapi stres umum secara optimis bukan secara pesimis tidak cenderung

mengalami gangguan psikosomatis, jika mereka mengalaminya mereka mudah

pulih dari gangguan.

Tidak jarang dalam praktek kedokteran istilah stres cenderung digunakan

sebagai suatu diagnosis. Sebenarnya, istilah stres dapat diartikan sebagai stres fisis

maupun stres psikis. Tetapi secara umum dan populer yang dimaksud stres

diartikan sebagai stres psikis. Selanjutnya yang dimaksud dengan stres di bawah

ini ialah stres psikis.27

Respon tubuh terhadap perubahan-perubahan tersebut dapat dibagi

menjadi 3 fase, yaitu :27

Page 18: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

- Alarm reaction (reaksi peringatan). Pada fase ini tubuh dapat mengatasi stresor

(perubahan) dengan baik

- The stage of resistance (reaksi pertahanan). Reaksi terhadap stresor sudah

mencapai/melampaui tahap kemampuan tubuh. Pada keadaan ini sudah timbul

gejala-gejala psikis dan somatik.

- Stage of exhaustion (reaksi kelelahan). Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik

tampak dengan jelas.

Walaupun patofisiologi timbulnya kelainan fisis yang berhubungan

dengan gangguan psikis/emosi belum seluruhnya dapat diterangkan namun sudah

terdapat banyak bukti dari hasil penelitian para ahli yang dapat dijadikan

pegangan. Gangguan psikis/konflik emosi yang menimbulkan gangguan

psikosomatik ternyata diikuti oleh perubahan-perubahan fisiologis dan biokimia

pada tubuh seseorang. Perubahan fisiologi ini berkaitan erat dengan adanya

gangguan pada sistem saraf otonom vegetatif, sistem endokrin, dan imun.27

2. Stres Spesifik Lawan Non Spesifik

----Stres psikis spesifik dan non spesifik dapat didefenisikan sebagai kepribadian

spesifik atau konflik bawah sadar yang menyebabkan ketidakseimbangan

homeostatis yang berperan dalam perkembangan gangguan psychophysiologic.

Tipe kepribadian tertentu yang pertama kali diidentifikasi berhubungan dengan

kepribadian koroner (orang yang memiliki kemauan keras dan agresif yang

cenderung mengalami oklusi miokardium).20

3. Variabel Fisiologis

Page 19: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

----Faktor hormonal dapat menjadi mediator antara stres dan penyakit, dan

variabel lainnya adalah kerja monosit sistem kekebalan. Mediator antara stress

yang didasari secara kognitif dan penyakit mungkin hormonal, seperti pada

sindroma adaptasi umum Hans Selye, dimana hidrokortison adalah mediatornya,

mediator mungkin mengubah fungsi sumbu hipofisis anterior hipotalamus adrenal

dan penciutan limfoit. Dalam rantai hormonal, hormon dilepaskan dari

hipotalamus dan menuju hipofisis anterior, dimana hormon tropik berinteraksi

secara langsung atau melepaskan hormon dari kelenjar endokrin lain. Variabel

penyebab lainnya mungkin adalah kerja monosit sistem kekebalan. Monosit

berinteraksi dengan neuropeptida otak, yang berperan sebagai pembawa pesan

(messager) antara sel-sel otak. Jadi, imunitas dapat mempengaruhi keadaan psikis

dan mood.20

II.2.3 Patofisiologi Gangguan Psychophysiologic20

---- Proses emosi terdapat di otak dan disalurkan melalui susunan saraf otonom

vegetatif ke alat-alat viseral yang banyak dipersarafi oleh saraf-saraf otonom

vegetatif tersebut, seperti kardiovascular, traktus digestifus, respiratorius, system

endokrin dan traktus urogenital.Juga terjadi gangguan konduksi impuls melalui

neurotransmiter. Gangguan ini terjadi karena adanya kelebihan atau kekurangan

neurotransmitter di presinaps atau adanya gangguan sensitivitas pada reseptor

postsinaps misalnya neuroadrenalin dan serotonik. Gangguan konduksi impuls

berpengaruh secara nyata pada kontraksi otot.

Stress dapat menyebabkan hiper fungsi atau disfungsi di system

musculoskeletal yang berhubungan dengan sendi temporomandibula. Pada diskus

Page 20: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

artikularis dapat terjadi aktifitas pergeseran yang meningkat sehingga diskus

mengalami “over use” menyebabkan fleksibilitas diskus menurun, bila hal ini

berlanjut dapat menyebabkan terjadinya ruptur atau inflamasi discus yang

menyebabkan timbulnya nyeri. Pada otot terjadi hipertonus sebagai reaksi dari

hiperfungsi system musculoskeletal tersebut yang dapat menyebabkan

hipertonus/spasme otot atau hipotonus yang dapat menyebabkan terjadinya

kelemahan otot dan inflamasi yang dapat menyebabkan timbulnya nyeri.15

Ligamen-ligamen yang berhubungan dengan sendi Temporomandibula

juga akan mengalami kekakuan sebagai akibat penekanan-penekanan dari

kontraksi otot yang menyebabkan fleksibilitas dari ligamen-ligamen tersebut akan

berkurang atau menurun dapat menimbulkan kekakuan hipomobile yang berakibat

terjadi kontraktur serta menimbulkan laxity hipermobile yang berakibat terjadi

ruptur dan dapat menimbulkan rasa nyeri.Pada saraf sensasi nyeri ditimbulkan

karena adanya iskhemia lokal sebagai akibat dari adanya hiperfungsi kontraksi

otot yang kuat dan terus menerus atau mikrosirkulasi yang tidak adekuat sebagai

akibat dari disregulasi sistem simpatik dimana dengan adanya aktifasi berlebihan

pada sistem saraf simpatis akan menimbulkan mikrosirkulasi yang berakibat

nutrisi pada jaringan berkurang sehingga menyebabkan iskhemik pada jaringan

tersebut maka akan terjadi nyeri.15

II.2.4 Manifestasi klinis Gangguan Psychophysiologic20

Page 21: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Adapun kriteria klinis penyakit psikosomatis terdiri atas kriteria yang

negatif dan kriteria yang positif.

a. Kriteria yang negatif ( yang biasanya tidak ada)

1. Tidak didapatkan kelainan-kelainan organik pada pemeriksaan yang teliti

sekalipun, walaupun mempergunakan alat-alat canggih. Bila ada kelainan

organik belum tentu bukan psychophysiologic, sebab :

Bila penyakit psychophysiologic tidak diobati, dalam jangka waktu

yang cukup lama dapat menimbulkan kelainan-kelainan organik pada

alat-alat yang dikeluhkan.

Secara kebetulan ada kelainan organik, tapi kelainan ini tidak dapat

menerangkan keluhan yang ada pada pasien tersebut, yang dinamakan

koinsidensi.

Sebelum timbulnya psychophysiologic, telah ada lebih dahulu

kelainan organiknya tetapi tidak disadari oleh pasien. Baru disadari

setelah diberitahu oleh orang lain atau kadang-kadang oleh dokter

yang mengobatinya. Hal ini membuatnya menjadi takut, khawatir dan

gelisah, yang dinamakan iatrogen.

2. Tidak didapatkan kelainan psikiatri. Tidak ada gejala-gejala psikotik yakni

tidak ada disintegrasi kepribadian, tidak ada distorsi realitas. Masih

mengakui bahwa dia sakit, masih mau aktif berobat.

b. Kriteria positif (yang biasanya ada)

Page 22: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

1. Keluhan-keluhan pasien ada hubungannya dengan emosi tertentu

2. Keluhan-keluhan tersebut berganti-ganti dari satu sistem ke sistem

lain,yang dinamakan shifting phenomen atau alternasi.

3. Adanya vegetatif imbalance (ketidakseimbangan susunan saraf

otonom)

4. Penuh dengan stress sepanjang kehidupan (stress full life

situation) yang menjadi sebab konflik mentalnya.

5. Adanya perasaan yang negatif yang menjadi titik tolak

keluhankeluhannya.

6. Adanya faktor pencetus (faktor presipitasi) proksimal dari

keluhankeluhannya.

7. Adanya faktor predisposisi yang dicari dari anamnesis longitudinal.

Yang membuat pasien rentan terhadap faktor presipitasi itu.----

Faktor predisposisi dapat berupa faktor fisik / somatik, biologi, stigmata

neurotik, dapat pula faktor psikis dan sosiokultural. Kriteria-kriteria ini tidak perlu

semuanya ada tetapi bila ada satu atau lebih, presumtif, indikatif untuk penyakit

psikosomatis.22

Gejala – gejala gangguan psychophysiologic merupakan gejala – gejala yang

biasa dikenal dengan fungsi faaliah, hanya saja secara berlebihan. Gejala – gejala

ini biasanya hanya dirasakan pada satu organ tubuh saja, tetapi kadang – kadang

juga berturut – turut atau bersamaan beberapa organ tubuh terganggu. Keluhan

yang disampaikan penderita gangguan psychophysiologic biasanya keluhan fisik,

sangat jarang yang mengeluh tentang kecemasan, depresi dan ketegangannya.

Page 23: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Menurut Townsend (1995), ada beberapa gejala spesifik gangguan

psychophysiologic pada system tubuh diantaranya : kardiovaskuler (migraine,

hipertensi, sakit kepala berat). Pernafasan (hiperventilasi, asma), gastrointestinal

( sindrom asam lambung, anoreksia), kulit (neodermatitis, pruritus, alergi),

genitourinaria (dismenore), endokrin (hipertiroid, sindrom menopause).13

BAB III

Page 24: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

PENGARUH GANGGUAN PSYCHOPHYSIOLOGIC TERHADAP

KELAINAN SENDI TEMPOROMANDIBULA

III.1 Pertimbangan psikologis

Hal ini menunjukkan adanya komponen ketegangan dan sekarang

dipercayai secara luas bahwa respon terhadap stress akan menimbulkan

ketegangan otot yang kemudian menimbulkan nyeri. Moulton (1957) seorang

psikiater, meneliti 35 pasien dengan nyeri pada sendi mandibula, katanya

“menyadari memiliki kebiasaan bruksisme yang sudah lama dan menghadapi

sejumlah dilema kehidupan yang telah mencapai klimaksnya. ”Sebagian lainnya

mengkaitkan nyeri ini dengan “trauma berlebihan pada daerah gigi”. Jadi,

kecemasan dan stress dikaitkan dengan sindrom ini (TMD), dan nyeri psikogenik

beserta dengan efek fasial. Thomson (1959) memeriksa dan merawat 100 pasien,

beberapa diantaranya dirawat dengan perangkat alat dan memperoleh keberhasilan

70%. Pada saat bersamaan ia juga meneliti 100 pasien dengan distribusi usia yang

sama dan menemukan insidens disfungsi oklusal yang sama tetapi tanpa gejala

nyeri, kecuali pada 18 kasus dengan nyeri yang dirasakan pada salah satu sendi

tetapi hilang dengan sendirinya tanpa dirawat.16

Rugh dan Solberg (1976) membahas dampak psikologis pada kelainan

sendi mandibula tetapi tidak dapat mengkaitkannya dengan satu kerangka acuan

saja. Mereka menemukan sedikit bukti yang mengindikasikan bahwa komponen

psikologis “berkorelasi denghan suatu trait (ciri) kepribadian tertentu” dan

Page 25: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

komponen ini memiliki “etiologi multifaktor yang bekerja pada organ target”.

Molin (1973) melakukan penelitian komprehensif terhadap aspek psikologik dan

psikiatrik dari sindrom ini. Lebih lanjut, ia juga memberikan toleransi nyeri dan

mengukur daya otot yang digunakan dengan elektromiografi. Kelompok nyeri dan

kelompok kontrol juga diperiksa. Molin menemukan bahwa untuk “kerentanan

terhadap kecemasan” dan “ketegangan otot” lebih tinggi pada kelompok nyeri.16

Juniper (1987) menambahkan pendapatnya dengan mengutip Yemn (1969)

dan Rugh dan Solberg (1976) yang menunjukkan bahwa reaksi terhadap stress

pada pasien dengan tanda dan gejala disfungsi sendi temporomandibula adalah

berupa kontraksi otot masseter yang berlebihan. Selanjutnya dikatakannya bahwa

otot pterigoideus medialis juga berkontraksi dan membebani meniskus pada

condylaris. Jika hiperaktivitas ini berlangsung terus, akan terjadi kerusakan yang

semakin parah, sering kali dalam episode yang berkaitan dengan meningkatnya

stress psikologi.16

III.2 Sindrom Disfungsi Rahang Bawah

Gangguan Psychophysiologic berkaitan dengan kelainan pada otot-otot

pengunyahan. Disfungsi (gangguan fungsi) rahang bawah ialah disfungsi otot-

rangka tatanan stomatognatik yang menimbulkan gejala pada otot pengunyah,

sendi temporomandibula, geligi dan periodonsium. Penampilan disfungsi rahang

bawah merupakan hal yang sangat umum. Sampai 70 atau 80 persen dari populasi,

suatu waktu dalam hidupnya dapat mengalami beberapa gejala disfungsi rahang

bawah seperti nyeri otot dan ceklekan sendi temporomandibula.18

Page 26: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Disfungsi tatanan stomatognatik atau pengunyahan telah diberikan dengan

beberapa sebutan dalam kepustakaan pergigian. “Sindrom Costen” merupakan

salah satu dari istilah asli yang dihubungkan dengan overbite dan perubahan

oklusi sebagai komponen penyebab utama. Dengan berkembang pemikiran

tentang penyebab lainnya, teori costen dibuang dan mulailah dipakai istilah yang

mengandung konsep etiologi. Jadi karena adanya keterlibatan otot maka

berkembang menjadi syndrome disfungsi miofasial (Myofascial Pain Dysfunction

Syndrom atau Sindrom MPD).18

III.2.1 Etiologi

Kelainan otot dari Sendi Temporo mandibula menjadi keluhan yang paling

umum terjadi pada pasien. Dua pengamatan utama mengenai otot adalah kelainan

fungsi dan rasa sakit. Kasus sederhana kelainan sendi temporo mandibula adalah

disebabkan oleh penggunaan yang berlebihan pada otot. Penyebab umumnya

seperti mengunyah permen karet secara terus menerus, kebiasaan menggigit kuku

dan pensil. Kebanyakan Kasus Sendi Temporo mandibula bukan merupakan kasus

yang sederhana. Kelainan otot dapat disebabkan karena infeksi/peradangan.

Trauma yang menyebabkan terbentuknya fibrosis pada otot sehingga otot tidak

bebas bergerak dan menyebabkan rasa sakit. 18

1. Stress

Page 27: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Secara historis, Hunter (1835) menyebutnya “nyeri saraf pada rahang yang

kadang-kadang timbul diakibatkan karena terganggunya pikiran”. Seperti telah

disebutkan, aspek kelainan ini, kini banyak memperoleh dukungan. Namun,

adalah Costen (1935) yang menunjukkan pada para dokter gigi bahwa gejala pada

telinga dan sinus (nyeri wajah) sering disebabkan oleh “fungsi sendi mandibula

yang terganggu”. 16

Keadaan sistemik yang dapat mempengaruhi fungsi pengunyahan adalah

peningkatan stress emosional. Pusat emosi dari otak mempengaruhi fungsi otot.

Hipotalamus, sistem retikula, dan sistem limbik adalah yang paling bertanggung

jawab terhadap tingkat emosional individu. Stres sering memiliki peran yang

sangat penting pada TMD. Stres adalah suatu tipe energi. Bila terjadi stres, energi

yang timbul akan disalurkan ke seluruh tubuh. Pelepasan secara internal dapat

mengakibatkan terjadinya gangguan psikotropik seperti hipertensi, asma, sakit

jantung, dan/atau peningkatan tonus otot kepala dan leher. Dapat juga terjadi

peningkatan aktivitas otot nonfungsional seperti bruxism atau clenching yang

merupakan salah satu etiologi TMD.2

2. Spasme otot

Miopasme atau kekejangan otot, yaitu kontraksi tak sadar diri dari satu

atau sekelompok otot yang terjadi secara tiba-tiba, biasanya nyeri, dan seringkali

dapat menimbulkan gangguan fungsi. Deviasi mandibula saat membuka mulut

dan berbagai macam gangguan/keterbatasan pergerakan merupakan tanda obyektif

dari miopasme. Bila musculus masseter dan temporalis mengalami kontraksi satu

sisi (unilateral), maka pergerakan membuka dari mandibula akan tertahan, dan

Page 28: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

terjadi deviasi mandibula kearah sisi yang berkontraksi. Pada saat membuka

mulut, menguyah dan mengatupkan geraham (clenching) akan timbul nyeri

ekstraartikular. Bila otot pterygoideus lateralis inferior mengalami spasme

(kekejangan), akan terjadi maloklusi akut, yang ditunjukkan dengan beroklusinya

gigi-gigi posterior pada sisi yang sama dengan musculus tersebut, dan terjadinya

kontak premature gigi anterior pada sisi yang berlawanan.1

3. Miositis

Keradangan pada otot pengunyahan menyebabkan timbulnya nyeri dan

gangguan pengunyahan yang hampir menyerupai kejang otot. Perbedaannya

adalah adanya keradangan dan pembengkakan local. Ciri lain keadaan ini adalah

trismus yang dihubungkan dengan infeksi orofasial, trauma, pembedahan atau

abses jarum.1

4. Sindrom gangguan fungsi oklusal.

Nyeri otot kemudian dianggap disebabkan oleh gigitan tonjol yang

mengakibatkan perubahan posisi dan gerak rahang selama berfungsi. Thompson

(1954) mengaitkan nyeri dengan kontak prematur dan kontak insisal didalam

mulut yang karena maloklusi telah mengalami atrisi yang parah. Schwartz (1959)

melaporkan hasil penyemprotan etil klorida pada daerah otot masseter dari 20

pasien dengan nyeri pada pergerakan rahangnya dengan keyakinan bahwa hal ini

disebabkan oleh spasme otot.16

Perubahan bentuk komponen artikular terbukti ada hubungannya dengan

beban biomekanis yang diterima sendi, dan pada akhirnya berkaitan dengan oklusi

gigi. Walaupun faktor predisposisi pada penyakit TMJ biasanya adalah kehilangan

Page 29: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

gigi yang banyak, gangguan oklusi dalam tingkat yang lebih ringan juga

merupakan faktor penting. Kehilangan gigi dalam jumlah banyak akan

meningkatkan kerentanan terhadap perubahan beban fungsional sendi temporo

mandibula (TMJ), yang nantinya akan membawa pada perubahan bentuk

persendian dan artrosis (proses degenerasi tanpa keradangan). Beban yang

berlebihan pada sendi terjadi pada keadaan bruxism, akibat dari ketegangan otot

secara fisik (clenching).1

III.2.2 Tanda dan Gejala Klinis

Pada saat memeriksa pasien, salah satu atau beberapa tanda berikut ini

mungkin ditemukan oleh dokter gigi atau disebutkan pasien: pergeseran

mandibula dari posisi istirahat ke posisi kebiasaan (habitual): pergeseran lateral

dari mandibula dari oklusi retrusi ke posisi kebiasaan (habitual): lebih suka

mengunyah dengan satu sisi; kebiasaan clenching atau mengerot (grinding) dan

bekas-bekas gigi pada mukosa pipi: jejas keausan pada gigi; kurangnya dukungan

gigi posterior; deviasi mandibula sewaktu pasien membuka lebar-lebar ke sisi

yang terserang: dan kesulitan menutup bibir bersama-sama pada posisi istirahat.16

Nyeri otot

Bila pasien merasakan adanya rasa sakit, maka yang paling penting

untuk diketahui adalah lokasi, sifat, dan lama terjadinya sakit tersebut.

Waktu timbulnya rasa sakit juga dicatat, misalnya pagi hari atau setelah

makan. Jika sakit kepala merupakan keluhan pasien, maka penting untuk

diketahui lokasi, sifat, frekuensi dan lama timbulnya sakit kepala tersebut.

Kegagalan atau keberhasilan analgesik, baik yang diresepkan maupun

Page 30: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

yang dibeli bebas sangat berarti dalam hal ini, karena merupakan indikator

derajat ketidakenakan yang timbul atau derajat ambang reaksi nyeri dari

penderita.1

Nyeri disfungsi rahang bawah sering timbul pada otot daerah

temporalis, masseter dan pterigoid. Daerah yang lebih umum terjadi

ditunjukkan oleh daerah yang diarsir (pada gambar 5). Juga ditunjukkan

disisi nyeri daerah leher, belakang kepala (serviko-osipital) dan otot tulang

dada kleidomastoid (sternokleidomastoid).18

Gambar 5. Daerah terarsir merupakan tempat nyeri otot

Ketegangan otot

Ketegangan otot dihasilkan dari nyeri dan miopasme otot yang

berlebihan. Dengan keadaan tersebut, gerakan pada daerah yang nyeri

dapat merangsang peningkatan miospasme otot. Hal ini menyebabkan

nyeri yang berlebihan dan rangsangan yang dapat menyebabkan lebih

banyak miospasme otot.16

Titik pencetus ( Trigger Area )

Page 31: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Kumpulan (nodul) jaringan otot yang mengalami kemunduran

dapat terjadi sebagai akibat ketegangan otot kronik. Ini disebut sebagai

titik pencetus. Itu semua dapat menyebabkan nyeri otot yang meluas dan

yang berkenaan dengan hal tersebut, serta dapat mencetuskan miospasme

otot dan ketegangan lebih lanjut. Tititk pencetus semacam itu terjadi dalam

otot pengunyahan.16

Salah satu atau beberapa gejala berikut ini biasa membantu dalam

menentukan diagnosis: nyeri samar pada daerah preaurikular, nyeri selama

penguyahan; nyeri sewaktu membuka mulut lebar-lebar; terkuncinya (fiksasi)

mandibula; kekakuan mandibula sewaktu bangun tidur; keletuk sendi pada waktu

membuka dan menutup mulut.15 Keluhan utama yang paling sering dirasakan pada

penyakit/gangguan fungsi temporomandibula adalah rasa nyeri dan rasa tidak

enak, yang disertai dengan kliking (clicking) atau keluhan pada sendi lainnya.1

Orang-orang yang mengalami TMD dapat merasakan sakit yang sangat

dan ketidaknyamanan yang bersifat sementara maupun selama bertahun-tahun.

Perempuan lebih sering mengalami TMD dibandingkan laki-laki dan TMD paling

sering dialami oleh orang-orang diantara usia 20 dan 40 tahun.5

Stres

Walaupun stress dikatakan memiliki peranan etiologis yang penting dalam

gangguan fungsi atau penyakit TMJ, cukup sulit untuk memperkirakan secara

tepat stress yang dialami penderita atau reaksi penderita dalam

menghadapinya. Seringkali pasien menyatakan hubungan sebab-akibat antara

Page 32: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

pekerjaan baru, perceraian, kematian, penyakit pada keluarganya atau hal-hal

yang ditimbulkan anggota keluarga dengan mulai timbulnya keadaan tersebut.

Beberapa penderita bahkan kemungkinan akan mengkaitkan kualitas tidurnya

yang rendah dengan mulai timbulnya bruxism atau clenching dengan keadaan

stress. Untuk menentukan dengan tepat keadaan emosional pasien biasanya

dibutuhkan beberapa kunjungan dengan kemungkinan pengiriman atau

rujukan untuk evaluasi psikologis, dan terapi control steres selanjutnya.1

Deviasi Mandibula

Tegangan yang berlebihan pada otot menyebabkan keterbatasan gerak tak

sengaja dan sengaja pada rahang bawah. Hal ini dapat dilihat secara klinik

sebagai deviasi mandibula pada pembukaan dan penutupan mulut yang

menunjukkan ketidakmampuan mencapai kedudukan buka maksimum dan

ketidakmampuan menggerakkan secara sengaja mulai oklusi sentrik ke daerah

batas lateral.18

Gambar 6. Sketsa perubahan luas pergerakan

Penyembuhan kliking seringkali diikuti oleh keluhan baru, yaitu nyeri akut

dan berkurangnya pergerakan yang nyata, khususnya pada jarak antar insisal,

Page 33: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

dimana penemuan ini merupakan petunjuk utama terjadinya keadaan closed-

lock yang timbul-hilang dikatakan oleh penderita sebagai tertahannya atau

terkuncinya mandibula. Gmbaran subyektif yang sering ditemukan pada

berkurangnya luas pergerakan ini adalah kekakuan rahang bawah. Keluhan

yang timbul biasanya adalah ketidakmampuan menggigit dalam berbagai

derajat pembukaan mulut.1

Pemeriksaan klinis untuk pasien dengan kemungkinan gangguan fungsi pada

sendi Temporomandibula.

1. Pemeriksaan Subjektif

- Gejala yang ada. Nyeri, kekakuan, tegangan otot sendi, masalah sendi,

kepekaan atau kenyerian geligi, kehebatan gejala nyeri, lama dan

permulaan gejala.

- Gejala yang Lalu. Apakah penderita menderita gejala yang sama pada

masa lalu; apakah sifat dasarnya sama; apa penyebabnya.

- Riwayat sakit gigi terdahulu. Riwayat tatacara perawatan gigi

menyebabkan perubahan oklusi; apakah perubahan tersebut berkaitan

dengan gejala disfungsi; riwayat penyesuaian oklusal yang dicoba; atau

perawatn oklusal lain .

- Riwayat bruxisme. Apakah hal ini terjadi malam atau siang hari; apakah

bruxissme terdengar oleh istri atau suaminya; berapa lama penderita

menyadari perilaku bruxisme; apa yang disangka penderita penyebab

bruxisme tersebut; apakah penderita menyadari bahwa keausan geliginya

disebabkan oleh bruxisme.

Page 34: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

2. Pemeriksaan Objektif

Palpasi otot. Perabaan dengan jari satu dan dwisisi pada otot penguyahan

dan leher dapat menghasilkan nyeri otot yang berlebihan. Nyeri setempat

pada otot dapat menunjukkan titik pencetus. Otot yang harus diraba ;

masseter, temporal, pterigoid medial, pterigoid lateral,

sternokleidomastoideus, servikal posterior dan suprahioid.18

Kombinasi palpasi bidigital atau bimanual ekstraoral dan intraoral pada

musculus suprahyoideus dan sublingualis bisa dilakukan langsung. Palpasi

otot yang berhubungan dengan sendi juga bisa dilakukan dengan mudah,

kecuali untuk m.pterygoideus lateralis yang sulit dijangkau. Musculus

masseter dan temporalis berada di superficial dan bisa langsung di palpasi di

wajah.1

A B

A B

Gambar 7. A. Palpasi pada region prearicular dapat menunjukkan rasa sakit pada kutub

lateral processus condylaris atau musculus masseter.

Gambar B. Pendekatan endaural memungkinkan pa;pasi langsung dari processus condylaris

tanpa terganggu otot

Auskultasi. Auskultasi stetoskop pada sendi memungkinkan penentuan

sifaat dan waktu timbulnya bunyi abnormal secara lebih tepat. Penentuan

Page 35: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

kliking dan besar pembukaan insisal dipermudah dengan auskultasi. Kliking

yang terjadi pada awal fase membuka mulut menunjukkan dislokasi discus

anterior ringan, sementara kliking yang terjadi atau timbul lebih lambat

berkaitan dengan kelaianan meniscus.pada kasus resiprokal, terjadinya bunyi

‘klik’ pada saat membuka dan memendekkan jarak antara kliking seringkali

menunjukkan suatu pergeseran discus yang kronis dan sudah berlangsung

lama, yang dapat berkurang dengan sendirinya.1

Jika diperkirakan terdapat suatu kelainan sendi intraartikular berdasar

pemeriksaan klinis dan riwayat penyakit, maka diindikasikan untuk melakukan

pemeriksaan sinar-X. Pemeriksaan ini meliputi pembuatan foto panoramik,

modifikasi Towne dan teknik transkranial. Gambaran panoramik memperlihatkan

regio processus condylaris dan subcondylaris dua sisi (bilateral), sehingga bisa

langsung dilakukan perbandingan antara keduanya. Ini sangat bermanfaat dalam

diagnosis fraktur, terapi perbandingan sendi penting dalam hubungannya dengan

pertumbuhan abnormal, seperti yang diperlihatkan pada agenesis condylaris,

hyperplasia atau hipoplasia dan ankilosis oseus.1

Radiograf sendi dapat menunjukkan perubahan gerak, perubahan bentuk,

penyakit sendi dan patologi sendi lainnya. Hubungan kondyl sendi pada lekuk

persendian oklusi sentrik dapat dilihat pada radiograf transkranial (melalui

tengkorak) atau tomografik (lapisan bagian tubuh tertentu) yang cocok.18

BAB IV

PERAWATAN

Page 36: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

IV.I Dasar- dasar perawatan

Ada sejumlah terapi sederhana yang efektif, dapat dilakukan oleh pasien

dirumah untuk menghilangkan ketegangan otot, kelelahan otot, nyeri,

memyperbaiki pergerakan mandibuladan fungsi pengunyahan. Terapi ini termasuk

diet yang tepat, membatasi pergerakan tulang, menghilangkan kebiasaan para

fungsi, terapi panas (kompres air hangat) dan pemijatan. Terdapat cara

pengobatan spesifik lain yang membutuhkan penanganan secara professional atau

pemberian obat-obatan.

IV.I.1 Terapi di Rumah22

Mengubah kebiasaan buruk. Misalnya kebiasaan menggemertakkan gigi,

bruxism, atau menggigit-gigit sesuatu. Kebiasaan ini harus digantikan

dengan kebiasaan baik seperti membiarkan otot mulut dalam kondisi rileks

dengan gigi atas dan bawah tidak terlalu rapat, lidah menyentuh langit-

langit dan berada tepat di belakang gigi atas anda.

Mengurangi kelelahan otot rahang. Hal yan harus diperhatikan dengan

tidak membuka mulut terlalu lebar dalam berbagai kesempatan.

Contohnya jangan tertawa berlebihan.

Peregangan dan pijatan. Sering melatih bagaimana caranya meregangkan

atau memijat otot rahang. Sebagai tambahan juga mungkin akan diberikan

petunjuk bagaimana posisi kepala, leher, dan bahu yang tepat dalam

melakukan aktivitas sehari-hari.

Page 37: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Kompres panas atau dingin. Dengan mengompress kedua sisi wajah baik

dengan kompres panas atau dingin akan membantu relaksasi otot rahang.

Kompres panas dilakukan selama 10 menit dengan waktu istirahat 5 menit.

Hal ini dilakukan 2 kali dengan cara yang sama. Selama kompres panas

lakukan gerakan ringan tanpa rasa sakit.

IV.I.2 Terapi Relaksasi

Teknik relaksasi yang digunakan untuk menenangkan secara tidak

langsung bukan untuk mencapai tujuan terapeutik spesifik. Mereka tidak selalu

mengurangi intensitas nyeri dan direkomendasikan sebagai pengobatan tambahan.

Hasil terapi relaksasi mungkin lebih signifikan untuk mengurangi rasa sakit.

Manfaat lain dapat termasuk meningkatkan kualitas tidur, mengurangi ketegangan

otot rangka, dan penurunan kelelahan. Dengan diarahkan sebagai teknik relaksasi,

mengingatkan kembali pengalaman-pengalaman yang menyenangkan. Pasien

harus diyakinkan bahwa mereka menerima terapi ini bukan karena rasa sakit dan

mereka hanya perlu rileks.8

Latihan relaksasi menghasilkan fisiologis yang mempengaruhi kecemasan

(yaitu, denyut jantung lebih lambat, meningkatnya aliran darah perifer, dan

menurunkan ketegangan otot atau kegiatan). Bersantai merupakan relaksasi otot

(relaksasi progresif), dengan membayangkan diri sendiri berada di tempat

kenangan yang menyenangkan dan bersantai serta melakukan yoga adalah sebagai

contohnya.8

IV.I.3 Muscle Relaxant

Page 38: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Relaksan otot, terutama bagi orang-orang bruxisme, dapat membantu

relaksasi otot rahang.24

Terapi obat-obatan

Untuk mengurangi rasa sakit otot dan bengkak, dapat digunakan obat anti-

inflammatory drugs (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen (Advil, Motrin,

Aleve),. Dokter gigi bisa memberi dosis tinggi dari NSAID untuk rasa sakit

seperti analgesik narkotika. Obat anti kecemasan dapat membantu menghilangkan

stres yang kadang-kadang dianggap memperburuk TMD. Obat antidepresan, bila

digunakan dalam dosis rendah dapat membantu mengurangi atau mengontrol rasa

sakit. 24

Trisiklik antidepresan. Antidepresan, seperti amitriptyline atau

nortriptyline, dikonsumsi sebelum tidur untuk membantu mengurangi

nyeri pada sendi Temporomandibula.23

Obat Kortikosteroid. Untuk nyeri yang signifikan dan radang pada sendi,

obat kortikosteroid disuntikkan ke sendi Temporomandibula.23

Botulinum toksin. Suntik botulinum toxin (Botox) ke dalam otot-otot

rahang yang digunakan untuk mengunyah dapat meredakan rasa sakit yang

terkait dengan gangguan TMJ.23

Refrigerant spray

Refrigerant spray merupakan teknik penyemprotan yang dilakukan

sepanjang muscle fibers yang digunakan untuk membantu dalam diagnosis pasien.

Penyemprotan dapat dilakukan dengan pasien buka dan tutup mulut pelan-pelan,

jangan bekukan jaringan. Spray berfungsi untuk merelaksasi otot dan mengurangi

Page 39: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

gejala untuk sementara waktu. Penyemprotan ini diterapkan paralel hanya pada

daerah atau otot yang sakit. Semprotan dilakukan 2 sampai 3 kali. Penyemprotan

paling efektif ketika diarahkan dengan sudut lancip ke kulit (kira-kira 300), tidak

tegak lurus. Penyemprotan diarahkan 30 cm (12 inci) dari kulit..25

Oklusal Splint.

Terapi oklusal splint adalah suatu cara perawatan yang dapat diterima untuk

pasien yang menderita gangguan Psychophysiologic dimana berhubungan dengan

sendi temporomandibula. Splint, yang mana digunakan selama tidur

meningkatkan occlusal vertical dimension (OVD) dan member kesempatan

pergerakan eksentrik mandibula yang tidak terbatas dengan kontak oklusal

posterior maksimum dalam seluruh posisi oklusal fungsional.

Oklusal splint adalah alat plastik bening yang sesuai untuk gigi atas atau

bawah dan mungkin direkomendasikan oleh dokter untuk membangun harmoni

antara otot dan sendi. Oklusal splint bekerja untuk menjaga agar gigi pada rahang

atas dan bawah tidak berkontak, sehingga dapat merelaksasi otot dan mengurangi

rasa sakit yang menyertainya. Oklusal splint juga dapat mengubah posisi rahang,

cukup untuk menstabilkan brukxisme dan mengurangi tekanan pada sendi. Hal ini

mungkin tidak mudah digunakan untuk perawatan, tetapi merupakan pengobatan

penting yang dapat berlangsung selama 3 bulan atau lebih.24

Permukaan oklusal dari alat berbentuk rata dan tidak mirirng serta adanya

pemisahan dari gigi atas dan bawah (kira-kira 2 mm). Alat inin tidak dipakai

secara terus-menerus, karena dapat menyebabkan over erupsi dari gigi geligi

posterior. Umumnya dipakai pada malam hari, 5-6 jam sehari. Pada siang hari bila

Page 40: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

ada gejala, kadang dipakai sore dan awal malam hari. Pasien diberi tahu agar tidak

menggigit kuat alat tersebut dan mengistirahatkan pemakaian alat sesuai anjuran

dokter.

IV.I.4 Bio Feed Back

Meskipun penelitian terakhir mengenai kemampuan biofeedback untuk

mengurangi nyeri, bila digunakan dalam konteks pendekatan interdisipliner,

hasilnya menjanjikan. Model biopsikososial rasa sakit, yang sekarang diterima

sebagai pendekatan yang paling heuristik untuk memahami dan mengobati sakit,

pandangan gangguan fisik seperti rasa sakit sebagai hasil dari interaksi yang

kompleks dan dinamis antara fisiologis, psikologis, dan faktor sosial, yang

memperburuk keadaan klinis. Rasa nyeri pada tiap individu berbeda. Kisaran

faktor psikologis, sosial, dan ekonomi dapat berinteraksi dengan patologi fisik

untuk memodulasi laporan pasien gejala dan cacat berikutnya. Memang, khasiat

pengobatan pendekatan biopsikososial rasa sakit secara konsisten menunjukkan

nilai dari model ini. Biofeedback dapat berfungsi sebagai salah satu modalitas

penting dalam pendekatan komprehensif.26

Biofeedback adalah metode pengukuran fungsi fisiologis. Biasanya

penderita tidak menyadari (seperti pada suhu kulit, ketegangan otot, atau

gelombang otak) dan kemudian melatih diri untuk mengontrol fungsi-fungsi ini.

Teknik-teknik biofeedback yang paling umum sebagai berikut 28

Skin Temperature Biofeedback

Page 41: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Skin temperature biofeedback, juga disebut Thermal Biofeedback, adalah

yang paling umum dari semua teknik biofeedback. Skin temperature biofeedback

untuk mengarahkan penderita mengubah suhu pada tangan. Sebuah termistor

dilekatkan pada satu jari penderita. Mengubah temperatur sekecil sepersepuluh

dari suhu yang Nampak melalui tampilan digital. Fungsinya adalah untuk

meningkatkan atau menurunkan suhu pada tangan. Menggunakan relaksasi

biofeedback termal untuk mengubah suhu tubuh adalah salah satu teknik

biofeedback pertama yang digunakan untuk penyembuhan. Peneliti menemukan

bahwa metode ini berguna dalam mengobati sakit kepala migraine dan Raymand’s

phenumonia.

EMG Muscle Tension Biofeedback

Teknik biofeedback EMG memberikan umpan balik tentang apa yang

terjadi di kelompok otot tertentu, misalnya di dahi atau lengan bawah. Umpan

balik ini biasanya sebagai (tampilan visual) digital dan auditori ( klicking ).

Ketika otot-otot menegang, serangkaian impuls listrik berjalan ke serat otot.

Dengan penurunan aktivitas listrik, relaksasi otot-otot dapat terjadi. Dengan EMG

biofeedback, aktivitas listrik pada otot dideteksi dengan menggunakan elektroda

ditempatkan pada kulit langsung diatas otot yang mengalami ketegangan.

Tujuannya adalah untuk mengurangi ( atau meningkat ) aktivitas listrik, sehingga

dapat untuk mengontrol ketegangan otot. EMG biofeedback sangat berguna untuk

sakit kepala, kecemasan, fobia, dan insomnia.

Electroencephalogram (EEG) Biofeedback

Page 42: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

Biofeedback EEG juga disebut neurofeedback adalah strategi yang

memungkinkan pasien untuk mengubah gelombang otak. Ketika pasien melihat

pola gelombang otak pada monitor, pasien akan belajar untuk merubah

gelombang otaknya. Mengapa harus mengubah gelombang otak ? Sederhana. Ada

4 pola gelombang otak (beta, alpha, theta, dan delta), masing-masing terkait

dengan keadaan yang berbeda. Jika untuk menghilangkan stres, maka tujuannya

adalah belajar untuk mempengaruhi pola gelombang otak alpha, berhubungan

dengan relaksasi dan ketenangan. Dalam sesi EEG khas, satu atau lebih elektroda

ditempatkan pada kulit kepala, dan satu di masing-masing telinga. Gelombang

otak dipantau dan ditampilkan pada monitor. Melalui komputer, pasien akan

belajar bagaimana gelombang otak ke frekuensi yang dikehendaki. Biofeedback

EEG digunakan untuk kecemasan, depresi, insomnia, sakit kronis, kecanduan,

sindrom kelelahan kronis, dan gangguan autoimun.

Galvanic Skin Response (GSR)

Galvanic Skin Response (GSR) memperlihatkan aktivitas kelenjar keringat dan

perubahan sistem saraf simpatik. Kelembaban ini mempertinggi konduktansi

listrik dengan arus listrik kecil antara dua titik pada kulit. Sebuah biofeedback

GSR mendeteksi perubahan ini dan memeberikan umpan balik melalui sinyal

visual atau pendengaran. Jenis biofeedback ini telah ditemukan untuk membantu

dalam pengobatan fobia dan hipertensi.

Jadi tehnik biofeedback berguna membantu pasien belajar mengontrol

syaraf-syaraf sehingga tercapai suatu keadaan relaksasi.

BAB V

Page 43: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

KESIMPULAN

Gangguan psychophysiologic adalah gangguan jiwa yang

bermanifestasikan pada gangguan susunan saraf vegetatif. Gangguan

Psychophysiologic berkaitan dengan kelainan pada otot-otot pengunyahan.

Gangguan ini menggambarkan interaksi yang erat antara jiwa (psycho) dan badan

(soma). Beberapa penyakit fisik dianggap sangat rentan diperburuk oleh faktor

mental seperti stres dan kecemasan, di antaranya: gangguan kulit, muskuloskeletal

(otot, tulang dan saraf),  pernafasan, jantung, kemih, kelenjar, mata dan saraf.

Gejala – gejala gangguan psychophysiologic merupakan gejala – gejala yang

biasa dikenal dengan fungsi faaliah, hanya saja secara berlebihan. Gejala – gejala

ini biasanya hanya dirasakan pada satu organ tubuh saja, tetapi kadang – kadang

juga berturut – turut atau bersamaan beberapa organ tubuh terganggu. Keluhan

yang disampaikan penderita gangguan psychophysiologic biasanya keluhan fisik,

sangat jarang yang mengeluh tentang kecemasan, depresi dan ketegangannya.

Stres adalah suatu tipe energi. Bila terjadi stres, energi yang timbul akan

disalurkan ke seluruh tubuh. Pelepasan secara internal dapat mengakibatkan

terjadinya gangguan psikotropik seperti hipertensi, asma, sakit jantung, dan/atau

peningkatan tonus otot kepala dan leher.

Temporomandibular disorders (TMD) atau gangguan sendi

temporomandibula terjadi sebagai akibat dari masalah yang berhubungan dengan

sendi rahang dan otot-otot di sekitar wajah yang mengontrol proses pengunyahan

dan gerakan rahang. Temporomandibula merupakan sendi yang bertanggung

Page 44: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

jawab terhadap pergerakan membuka dan menutup rahang, mengunyah serta

berbicara yang letaknya dibawah depan telinga.4

Etiologi dari TMD adalah stress, spasme otot, miositis dan gangguan

oklusi. Keadaan ini memberi tanda dan gejala klinis seperti nyeri otot, ketegangan

otot, trigger area, stress, dan deviasi mandibula.

Nyeri otot kemudian dianggap disebabkan oleh gigitan tonjol yang

mengakibatkan perubahan posisi dan gerak rahang selama berfungsi. Stress

menyebabkan gangguan konduksi impuls melalui neurotransmitter yang

berpengaruh pada kontraksi otot. Stres ini juga menyebabkan hiper fungsi atau

disfungsi pada system musculoskeletal yang berhubungan dengan sendi

Temporomandibula. Stres juga dapat menimbulkan spasme otot sehingga terjadi

rasa nyeri.

Ligamen-ligamen juga akan mengalami kekakuan yang berakibat

menurunnya fleksibilitas dan rasa sakit. Juga terjadi ishkemia lokal karena

hiperfungsi kontraksi otot dan terus menerus atau mikrosirkuasi tidak adekuat

sehingga terjadi nyeri.

Pemeriksaan klinis untuk pasien dengan kemungkinan gangguan fungsi

pada Sendi Temporomandibula berupa pemeriksaan subjektif dan pemeriksaan

objektif.

Ada sejumlah terapi sederhana yang efektif, dapat dilakukan oleh pasien

dirumah untuk menghilangkan ketegangan otot, kelelahan otot, nyeri,

memperbaiki pergerakan mandibula dan fungsi pengunyahan seperti terapi

dirumah, terapi relaksasi, muscle relaxant misalnya terapi obat-obatan, refrigerant

Page 45: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idSistem pengunyahan pada manusia dimaksudkan terutama untuk mencerna makanan dan

spray, oklusal splint, dan Biofeedback misalnya skin temperature biofeedback,

EMG Muscle Tension Biofedback, Electroencephalogram Biofeedback dan

GALVANIC Skin Response.