Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

16
PKP2A III LAN Dimensi-Dimensi Dimensi-Dimensi Penguatan Kapasitas Penguatan Kapasitas Otonomi Desa Otonomi Desa Workshop Capacity Building Pemerintah Desa PKP2A III LAN, Samarinda 25 November 2009

description

Dimensi-Dimensi Penguatan Kapasitas Otonomi Desa Disampaikan dalam Workshop Penguatan Kapasitas Pemerintah Desa PKP2A III LAN Samarinda, 25 November 2009

Transcript of Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Page 1: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

PKP2A III LAN

Dimensi-Dimensi Penguatan Dimensi-Dimensi Penguatan Kapasitas Otonomi DesaKapasitas Otonomi DesaDimensi-Dimensi Penguatan Dimensi-Dimensi Penguatan Kapasitas Otonomi DesaKapasitas Otonomi Desa

Workshop Capacity Building Pemerintah DesaPKP2A III LAN, Samarinda 25 November 2009

Page 2: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Prologue …

o Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yg memiliki batas-batas wilayah yg berwenang untuk mengatur & mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul & adat istiadat setempat yg diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan NKRI.

o Pemerintah Desa merupakan pemerintah yg paling dekat dengan masyarakat di tingkat yg paling bawah, shg pemerintah desa memiliki peran dan posisi yg strategis dalam pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat.

o Untuk dapat memberdayakan masyarakat & menjalankan fungsi pelayanan, Desa harus BERDAYA !!

Page 3: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Desentralisasi & Tuntutan Penguatan DESA

2 types of autonomy

local governance components

district / city govt

sub district & village

govt

purely private

institutions

semi-govt / semi-private institutions

community groups / neighborhood

association

2 stages of autonomy

Au

ton

om

y of lo

cal g

overn

men

t un

it (recen

t)

central role : government units located at the edge of the people+ – priority line

Au

ton

om

y of lo

cal co

mm

un

ity un

it (fu

ture)

70 : 20 : 10 30 : 40 : 30

Page 4: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Street-level Government (Peter MacLeod)

they are the backbone of our federal and provincial systems;

they are where we direct our letters & phone calls to tell our representatives how to vote;

they are where we visit when we have problems with or need information on government services.

street-level government = constituency offices!!

Entitas level mana yg paling tepat & efektif ??

Page 5: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Interaksi NEGARA – DESA (1)

Negara atau Daerah (Kab / Kota) memberdayakan Desa

Kab/Kota kuat = Desa kuat ??

Immature Model (Sentralisasi)

Tapi INI !!!DESA

DESA

DESA

DESA

DESA

D H

A

E R

A

N

GE

A

R

A

Page 6: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Interaksi NEGARA – DESA (2)

DAERAH / NEGARA

DESA

DESA

DESA

DESA

DESA

DESA

DESA

DESA

Desa memberdayakan Daerah / Negara

Desa kuat = Daerah kuat !!

Mature Model (Desentralisasi)

Page 7: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Desa sbg Miniatur Negara & Transformasi Desa

Norma DESA: berhak mempunyai wilayah sendiri yg ditentukan oleh batas-batas yg sah, berhak mengurus & mengatur pemerintahan & rumah tangganya sendiri, berhak memilih & mengangkat kepala daerahnya atau majelis pemerintahan sendiri, berhak mempunyai harta benda & sumber keuangan sendiri, berhak memungut pajak sendiri, dan berhak atas tanah sendiri (Soetardjo Kartohadikoesoemo).

DESA adalah Republik Mini (self governing community).

Dalam sistem Unitary State, tidak dimungkinkan adanya state within state atau republik dalam republik DESA menjadi local self government melalui Desentralisasi.

Trend kedepan, local self government berubah lagi menjadi local self government melalui Dekonsentrasi / TP kecenderungan Desa menjadi Kelurahan.

Page 8: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Kebutuhan Penguatan Pemerintah / Otdes

Pemerintah Desa?

PenguatanDESA

Otonomi Desa?

DESA sbg sub-sistem NKRI, atau DESA sbg sub-sistem Pemerintah Daerah?

Page 9: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Kendala Penguatan Kapasitas

Keraguan Kab. Desa tdk mampu menjalankan urusan pemerintahan.

Kecurigaan Desa Kab tdk serius menyerahkan urusan pemerintahan & 3P-nya.

V.S.

Pembagian urusan /

kewenangan & 3P yg jelas & tegas !!

Penguatan kapasitas DESA !!1 2

Page 10: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

3 Pilar / Dimensi Penguatan Otdes

Page 11: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Tujuan: Terlaksananya urusan Desa yg disusun scr aspiratif, partisipatif, adaptif,

inovatif, efektif efisien, & alternatif.

URUSAN DAERAH OTONOM (DESA)

KEWENANGAN PANGKAL/ATRIBUT

Pemberian Urusan Daerah kpd Desa pd

saat pembentukannya

PENYERAHAN URUSAN/DELEGASI

Urusan Tambahan yg diberikan seiring

dengan peningkatan kemampuan Desa

KEBUTUHAN LOKAL

Kehendak Desa utk menyelenggarakan

urusan tertentu sesuai kemampuan, keadaan

& tradisi / sejarah.

Untuk menyelenggarakan fungsi pelayanan masy. & tugas umum pemerintahan serta

tugas pembangunan secara efektif & efisien

didasarkan pada pengkajian, penilaian & pertimbangan tertentu

Kelemahan:• Kurang memperhatikan

kondisi & kemampuan daerah.

• Cenderung dilakukan penyeragaman.

Faktor Pendorong: • Perubahan lingk. Desa

• Peningkatan kapasitas Masy.• Kemajuan teknologi.

• Kebutuhan baru yg makin beragam.

Pola Pikir Penataan Urusan / Kewenangan DESA

Page 12: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Kewenangan Desa dlm UU 32/2004 & PP 72/2005

Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa (hak autochtoon);

Urusan pemerintahan yg menjadi kewenangan kabupaten / kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa;

Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten / kota;

Urusan pemerintahan lainnya yg oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa.

Page 13: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Dimensi Penguatan: Kewenangan

Bagaimana mengidentifikasi kewenangan autochtoon? berapa persen masih dapat dipertahankan masyarakat genealogis?

Jika Desa sbg sub-sistem NKRI, maka PP Pembagian Urusan perlu direvisi dengan menambahkan Desa sbg entitas otonom dg bagian / porsi urusan tertentu Daerah Otonom 3 Tingkat.

Jika Desa sbg sub-sistem Pemda: Bolehkah urusan desentralisasi (Pemda) didesentralisasikan lagi

kpd Desa? ingat: delegasi tidak boleh didelegasikan lagi.

Apa yg diserahkan: Urusannya atau Pengaturannya? Jika hanya pengaturannya, apakah bisa disebut Desa sbg entitas yg otonom?

Yg terpenting: urusan / kewenangan Desa harus didefinisikan & dirinci scr konkrit & limitatif.

Page 14: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Dimensi Penguatan: Kelembagaan

Perangkat Desa, perlu dilengkapi dengan 5 elemen dasar organisasi (strategic apex, middle line, operating core, techno-structure, supporting staff) Perlu PP semacam PP No. 41/2007.

Pengembangan jabatan struktural & peningkatan Eselonering.

Penguatan BPD dengan fungsi penuh sbg lembaga perwakilan: legislasi, budgeting, kontrol kinerja pemdes, serta penyerapan aspirasi.

Page 15: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

Dimensi Penguatan: Sumber Daya

Transfer SDM, asset & keuangan dr Kab/Kota kepada Desa.

Desentralisasi fiskal: pajak & retribusi Desa, bukan sekedar persentase dr pajak Daerah.

Penguatan sistem perencanaan melalui Musrenbangdes.

Penguatan legal drafting.

Pembinaan & penguatan lembaga kemasyarakatan.

Page 16: Penguatan Kapasitas Otonomi Desa

PKP2A III LAN

Semoga Bermanfaat …