Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

23
PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Disusun oleh : Nina Minawati Muhaemin 6111121004 R. Gita Anggita Putri 6111121011 Ikhwan Ciptadi 6111121050 Riswan Himawan 6111121030 Efendi Dwi Putra 6111121025 JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

description

government, development

Transcript of Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

Page 1: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Disusun oleh :

Nina Minawati Muhaemin 6111121004

R. Gita

Anggita Putri 6111121011

Ikhwan Ciptadi 6111121050

Riswan Himawan 6111121030

Efendi Dwi Putra 6111121025

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI-2014

Page 2: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) merupakan

perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan atau pengembangan berbagai

aktivitas pembuatan program atau proyek kemasyarakatan yang tujuan utamanya

meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial masyarakat.Sebagai suatu

kegiatan kolektif,  PPM  melibatkan beberapa aktor, seperti pekerja sosial,

masyarakat setempat, lembaga donor, serta instansi terkait yang saling bekerja

sama mulai dari perancangan, pelaksanaan, samapai evaluasi terhadap program

atau proyek tersebut. PPM sangat memperhatikan keterpaduan antara sistem klien

dengan lingkungannya.Sistem klien bisa bervariasi, mulai dari individu, keluarga,

RT, tempat kerja, rumah sakit dll.Dalam PPM, pekerja sosial menempatkan

masayarakat sebagai sistem klien dan sistem lingkungan sekaligus.Karenanya

pengetahuan dan ketrampilan yang harus dikuasai oleh pekerja sosial yang akan

terlibat dalam PPM meliputi pengetahuan tentang masyarakat, organisasi sosial,

perkembangan, perilaku manusia, dinamika kelompok, program sosial dan

pemasaran sosial.

I.2 Rumusan Masalah

Apa falsafah dasar pengembangan masyarakat ?

Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian dan pengembangan

masyarakat?

Apa fungsi dan tujuan dari PPM?

Prinsip apa saja yang ada dalam PPM?

Perspektif apa saja yang ada dalam PPM?

Model apa saja yang ada dalam PPM

Page 3: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

I.3 Tujuan

Untuk memahami falsafah pengembangan masyarakat dan mengetahui

maksud dari pengorganisasian dan pengembangan masyarakat sebagai upaya

menuju masyarakat yang mandiri.

I.4 Manfaat

Memberikan informasi baik secara langsung maupun tidak langsung kepada

masyarakat dan menjadikan bahan untuk pembelajaran serta pengkajian bagi ilmu

pengetahuan.Serta melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang

efektif, meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.

Page 4: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

II.1 Falsafah Dasar Pengembangan Masyarakat

Dalam negara yang sedang berkembang terdapat siklus keadaan yang

merupakan suatu lingkaran yang tak berujung, yang menghambat perkembangan

masyarakat secara keseluruhan. Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia

umumnya disebabkan karena Rendahnya Tingkat Sosial Ekonomi masyarakat

yang mengakibatkan Ketidakmampuan dan Ketidaktahuan dalam berbagai hal

khususnya dalam bidang kesehatan dan perawatan dalam memelihara diri mereka

sendiri. Bila keadaan ini dibiarkan akan menyebabkan masalah kesehatan

terhadap individu, keluarga, kelompok – kelompok dan masyarakat secara

keseluruhan. Dan sebagai dampaknya adalah menurunnya Status Kesehatan

Keluarga dan Masyarakat secara keseluruhan. Keadaan ini akan sangat

berpengaruh terhadap Produktivitas keluarga dan masyarakat untuk menghasilkan

sesuatu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, yang selanjutnya membuat kondisi

sosial ekonomi keluarga dan masyarakat semakin rendah. Demikian seterusnya

berputar sebagai suatu siklus yang tak berujung.

Keadaan yang saling kait mengkait ini menghambat perkembangan

masyarakat secara keseluruhan dan suatu tindakan harus dilakukan untuk

memotong lingkaran yang tak berujung ini agar selanjutnya kita dapat

meningkatkan keadaan masyarakat secara menyeluruh. Adam Curle (1970) ahli

pengembangan masyarakat berpendapat bahwa : Sumber – sumber

keterbelakangan masyarakat bukan terletak pada kurangnya pendayagunaan

sumber – sumber ekonomi, tetapi pada penggunaan yang salah dari sumber daya

manusiawi. Dalam masyarakat itu sendiri sebenarnya terdapat suatu dinamika

yang membuat mereka mampu bertahan dalam keadaan yang sulit dan hal itu

sebenarnya merupakan potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan

taraf hidupnya. Sampai seberapa jauh potensi itu telah berkembang, dapat dilihat

dari keadaan perkembangan masyarakat itu sendiri. Pada masyarakat yang sudah

Page 5: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

berkembang, maka hal ini menunjukkan bahwa mereka telah dapat memanfaatkan

potensi yang mereka miliki ; Sedangkan pada masyarakat yang belum

berkembang berarti mereka belum banyak memanfaatkan potensi yang mereka

miliki.

II.2 Pengertian Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Community Organization adalah suatu proses untuk memelihara

keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan sosial dengan sumber-sumber

kesejahteraan sosial dari suatu masyarakat tertentu atau suatu bidang kegiatan

tertentu (Arthur Dunham, 1958). Community Work adalah suatu proses

membantu masyarakat untuk memperbaiki masyarakatnya melalui kegiatan yang

dilakukan secara bersama-sama (Alan Twevetrees, 1993)

Masyarakat dalam konteks pengembangan dan pengorganisasian, diartikan

sebagai sebuah ‘tempat bersama’ yakni sebuah wilayah geografi yang sama

(Mayo, 1998), misalnya RT, RW, kampung di pedesaan, perumahan di

perkotaan. 

Menurut Murray G. Ross, PPM adalah suatu proses ketika suatu

masayarakat berusaha menentukan kebutuhan-kebutuhan atau tujuan-tujuannya,

mengatur atau menyusun, mengembangkan kepercayaan dan hasrat untuk

memenuhinya, menentukan sumber-sumber (dari dalam ataupun dari luar

masyarakat), mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan

pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya ini, dan dalam pelaksanaan keseluruhannya,

memperluas dan mengembangkan sikap-sikap dan prakti-praktik kooperatif dan

kolaboratif di dalam masyarakat.

Definisi tersebut mengandung unsur-unsur yang dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a) Yang dimaksud istilah ”proses” adalah serentetan tindakan mulai dari

penentuan masalah atau tujuan sampai pada pemecahan masalah atau

tercapainya tujuan di dalam masyarakat.Berbagai proses dapat ditemukan

dalam penanggulangan masalah-masalah kemasyarakatan.Dalam kaitan ini

Page 6: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

proses dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar

berfungsi sebagai satu kesatuan yang terintegrasi.Kemampuan ini tumbuh

dan berkembang secara bertahap sebagi akibat upaya yang dilakukan

masyarakat dalam menanggulangi masalah-masalahnya.

b) Istilah “masyarakat” menunjukkan dua macam pengelompokkan orang,

yaitu:

- Keseluruahan orang yang tinggal di suatu daerah geografis, misalnya:

desa, kota, propinsi, negara atau dunia.pada umumnya PPM

dilaksanakan di daerah geografis yang sempit, tetapi juga dapat

diterapkan untuk daerah-daerah yang lebih luas.

- Kelompok orang yang memiliki minat-minat atau fungsi yang sama,

misalnya di bidang: kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, lingkungan

dll.

c) Proses “ menetukan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan” berarti, cara

yang dilakukan warga masyarakat untuk menentukan dan memusatkan

perhatian pada masalah yang menganggu mereka serta menentukan tujuan-

tujuan yang akan dicapai. Namun, dalam hal ini tidak seluruh warga

masyarakat dapat dilibatkan dalam penentuan kebutuhan-kebutuhan dan

tujuan-tujuan.

d) Menyusun atau mengatur kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan berarti,

perlunya usaha untuk menentukan prioritas.Diantara berbagai jenis

masalah dan tujuan, beberapa diantaranya berhubungan langsung dengan

apa yang dirasakan, diyakini, dan ditanggapi oleh sebagian besar warga

masyarakat.Hal-hal seperti inilah yang perlu dijadikan perhatian

utama.Pada tahap ini petugas profesional dapat memberikan

sumbangannya yang besar untuk proses pengungkapan keinginan atau

kebutuhan masyarakat.

e) Penemuan sumber-sumber (dari dalam atau dari luar masyarakat),

mencakup upaya menemukan peralatan-peralatan, orang-orang, tehnik-

tehnik, bahan-bahan dan sebagainya yang diperlukan untuk melaksanakan

tindakan-tindakan yang diperlukan.

Page 7: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

f) Mengambil tindakan-tindakan yaitu melakukan rangkaian kegiatan yang

telah disebutkan sebelumnya.Proses ini harus mengarah pada tercapainya

suatu hasil, meski hanya sebagian saja dari keseluruhan hasil yang

diingankan.

g) Memperluas dan mengembangkan sikap-sikap dan praktik-praktik

kooperatif dan kolaboratif di dalam masyarakat.Ini berarti:

- Pada saat proses berlangsung dan mengalami kemajua, warga

masyarakat akan memulai memahami, menerima, dan saling

bekerjasama.

- Pada saat berlangsungnya proses penentuan dan penanggulangan

masalah bersama, kelompok-kelompok bersama para pemimpinnya

akan berusaha saling bekerjasama dalam kegiatan bersama, dan akan

mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam penanggulangan

kesulitan-kesulitan dan konflik yang dihadapi masyarakat.

II.3 Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Tujuan utama metode PPM adalah untuk memperbaiki kualitas hidup

masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada mereka serta

menekankan pada prinsip partisipasi social.

II.4 Fungsi Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

a) Untuk memperoleh data dan fakta sebagai dasar untuk menyusun

perencanaan dan melakukan tindakan yang sehat

b) Memulai mengembangkan dan merubah program dan usaha-uasha

kesejahteraan untuk memperoleh penyesuaian yang lebih baik antara

sumber-sumber dan kebutuhan

c) Meningkatkan standar pekerjaan sosial untuk meningkatkan efektifitas

kerja dari lembaga-lembaga

Page 8: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

d) Meningkatkan dan memberikan fasilitas interelasi dan meningkatkan

koordinasi antara organisasi, kelompok dan individu-individu yang terlibat

dalam program dan usaha kesejahteraan sosial

e) Mengembangkan pengertian umum dari masalah, kebutuhan dan metode

pekerjaan sosial

f) Mengembangkan dukungan dan paertisipasi masyarakat dalam aktifitas

kesejahteraan sosial

 

II.5 Prinsip-prinsip dalam Pengorganisasian dan Pengembangan

Masyarakat

a) Keseimbangan, mencari keseimbangan antara kebutuhan dengan

sumber yang ada di masyarakat

b) Individualisasi. Masyarakat yg satu berbeda dgn masyarakat yg

lainnya

c) Penerimaan. Masyarakat harus dipandang dan diterima sebagai mana

adanya, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai langkah awal untuk

mulai kegiatan/program

d) Partisipasi. Semua unsur masyarakat harus dilibatkan sehingga

berperan aktif di dalam kegiatan

II.6 Perspektif Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Secara teoritis, PPM bisa dikatakan sebagai sebuah pendekatan pekerjaan

sosial yang dikembangkan dari dua perspektif yang berlawanan, yakni aliran kiri

(sosialis-Marxis) dan kanan (kapitalis-demokratis) dalam spektrum

politik.Dewasa ini, terutama dalam konteks menguatnya sistem ekonomi pasar

bebas dan swastanisasi dan keterlibatan informal dalam mendukung strategi

penanganan dan kemiskinan dan penindasan, maupun dalam hal memfasilitasi

partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Page 9: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

Twelvetress membagi perspektif teoritis PPM kedalam dua bingkai, yakni

pendekatan profesional dan pendekatan radikal.Pendekatan profesional

menunjukupaya untuk meningkatkan kemandirian dan memperbaiki sistem

pemberian pelayanan dalam kerangka relasi-relasi sosial.Sementara berpijak pada

teori Marxis, feminisme, dan analisis anti-rasis, pendekatan radikal lebih terfokus

pada upaya pemberdayaan kelompok-kelompok lemah, mencari sebab-sebab

kelemahan mereka,serta menganalisis sumber-sumber ketertindasannya.

Sebagaimana diungkapkan oleh Payne, “This the type of approach which supports

minority ethnic communities, for example, in drawing attention to inequalities in

service provision and power which lie behind severe deprivation”.Pendekatan

profesional dapat diberi label sebagai yang bermatra tradisional, netral dan

teknikal.Sedangkan pendekatan radikal diberi label sebagai pendekatan yanng

bermatra transformasional.

Dua perspektif Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Pendekatan Perspektif Tujuan/asumsi

Profesional (tradisional,

netral, teknikal)

       Perawatan masyarakat

       Pengorganisasian

masyarakat

       Pembangunan masyarakat

       Meningkatkan inisiatif dan

kemandirian masyarakat

       Memperbaiki pemberian

pelayanan sosial dalam

kerangka relasi sosial yang

ada

Radikal (transformasional)        Aksi masyarakat

berdasarkan kelas

       Aksi masyarakat

berdasarkan jender

       Aksi masyarakat

berdasarkan ras

       Meningkatkan kesadaran

dan inisiatif masyarakat

       Memberdayakan

masyarakat guna mencari

akar penyebab

ketertindasan dan

diskriminasi

       Mengembangkan strategi

dan membangun

kerjasama dalam

Page 10: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

melakukan perubahan

sosial sebagai bagian dari

upaya mengubah relasi

sosial yang menindas,

deskriminatif, dan

eksporatif.

II.7 Model Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Jack Rothman (1995: 27-34), dalam sebuah tulisannya yang berjudul

“Approaches to community intervention”, mengembangkan tiga model yang

berguna dalam memahami konsep tentang PPM:

a) Model  Pengembangan Masyarakat Lokal (PML)

Model PML memberikan perubahan dalam masyarakat dapat

dilakukan secara optimal apabila melibatkan partisipasi aktifyang luas

di semua spektrum masyarakat tingkat lokal, baik dalam tahap

penetuan perubahan.PML adalah proses yang dirancang untuk

mendapatkan kondisi sosial ekonomi yang lebih maju dan sehat bagi

seluruh masyarakat melalui partisipasi aktif mereka serta berdasarkan

kepercayaan yang penuh terhadap prakarsa mereka sendiri.Strategi

dasar yang digunakan untuk memecahkan permasalahan ini adalah

usahan penciptaan dan pengembangan partisipasi yang lebih luas dari

seluruh warga masyarakat.Tema-tema pokok dalam model PML

mencakup penggunaan prosedur demokrasi dan kerjasama atas dasar

kesukarelaan, keswadayaan, pengembangan, kepemiminan setempat,

dan tujuan yang bersifat pendidikan.PML pada dasarnya merupakan

proses interaksi antara anggota masyarakatsetempat yang difasilitasi

oleh pekerja sosial.Pekerja sosial membantu meningkatkan kesadaran

dan mengembangkan kemampuan mereka dalam mencapai tujuan-

tujuan yang diharapkan.

b) Model Perencanaan Sosial (PS)

Page 11: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

Model ini menekan ka proses pemecahan masalah secara teknis

terhadap masalah sosial substantif , seperti: kemiskinan,

pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan dll. Selain itu, model PS

ini mengungkap pentingnya menggunakan cara perencanaan yang

matang dan perubahan yang terkendali yakni untuk mencapai tujuan

akhir secara sadar dan rasional dan dalam pelaksanaannya dilakukan

pengawasan-pengawasan yang ketat untuk melihat perubahan-

perubahan yang terjadi. Strategi dasar yang digunakan untuk

memecahkan permasalahan adalah denagn mengumpulkan atau

menungkapkan fakta dan data mengenai suatu

permasalahan.Kemudian, mengambil tindakan yang rasional dan

mempunyai kemungkinan-kemungkin yang dapat dilaksanakan.

Berbeda dengan PML, PS lebih berorientasi pada “tujuan

tugas”.Sistem klien PML umumnya kelompok-kelompok yang kurang

beruntung.

c) Model Aksi Sosial (AS)

Model AS ini menekankan betapa gentingnya penanganan secara

terorganisasi, terarah, dan sistematis terhadap kelompok yang tidak

beruntung.Juga meningkatkan kebutuhan yang memadai bagi

masyarakat yang lebih luas dalam rangka meningkatkan sumber atau

perlakuan yang lebih sesuai dengan keadilan sosial dan nilai-nilai

demokratisasi. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengubah sistem

atau kebijakan pemerintah secara langsung dalam rangaka

menanggulangi masalah yang mereka hadapi sendiri.Dalam kaitan ini,

Suharto (1996) menjelaskan tujuan dan sasaran utama AS adalah

perubahan-perubahan fundamental dalam kelembagaan pada stuktur

masyarakat melaui proses pendistribusian kekuasaan dan

pengambilan keputusan.

Page 12: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

BAB III

PEMBAHASAN

Salah satu program dari pembredayaan masyarakat adalah PNPM Mandiri.

PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama

yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung mengenai

PNPM Mandiri adalah :

1. PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan

sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri

dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta

mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan

pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat

dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.

2. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan

kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam

memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,

kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat

memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah

serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin

keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

Sedangkan Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Program PNPM

Mandiri ini adalah :

Tujuan Umum

Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin

secara mandiri.

Tujuan Khusus

Page 13: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat

miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok

masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses

pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.

Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar,

representatif dan akuntabel.

Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan

penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor)

Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi,

perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan

kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya

penanggulangan kemiskinan.

Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas

pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi

kemiskinan di wilayahnya.

Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan

potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal.

Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi

dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.

Page 14: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

BAB IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

PPM adalah suatu proses ketika suatu masayarakat berusaha menentukan

kebutuhan-kebutuhan atau tujuan-tujuannya, mengatur atau menyusun,

mengembangkan kepercayaan dan hasrat untuk memenuhinya, menentukan

sumber-sumber (dari dalam ataupun dari luar masyarakat), mengambil tindakan

yang diperlukan sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya ini,

dan dalam pelaksanaan keseluruhannya, memperluas dan mengembangkan sikap-

sikap dan prakti-praktik kooperatif dan kolaboratif di dalam masyarakat.

Page 15: Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

http://gigihlardino.blogspot.com/2010/12/pengorganisasian-dan-

pengembangan.html (diunduh pada Minggu, 16 Maret 2014 pukul

19:30 WIB. Gigih Peksos)

http://adityasetyawan.files.wordpress.com/2008/10/pengembangan-

pengorganisasian-masyarakat.pdf ( diunduh pada Minggu, 16

Maret 2014 pikul 19:25 WIB. Aditya Setyawan)

http://irwansyah0092.blogspot.com/2013/12/prinsip-

pengorganisasian-dan.html ( diunduh pada Minggu, 16 Maret

2014 pikul 19:25 WIB. H. Irawan, SE )