Pengorganisasian

24
PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI LUGAS GILAS ANGKORO 15113044

Transcript of Pengorganisasian

Page 1: Pengorganisasian

PENGORGANISASIAN DAN

STRUKTUR ORGANISASI

LUGAS GILAS ANGKORO15113044

Page 2: Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah proses penciptaan struktur

organisasi

Page 3: Pengorganisasian

1. Suatu lembaga atau kelompok fungsional : organisasi perusahaaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perkumpulan OR

2. Berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien

Page 4: Pengorganisasian

Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.

2 aspek utama proses penyusunan struktur organisasi :

1. Departementalisasi2. Pembagian kerja

Page 5: Pengorganisasian

1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumberdaya-sumberdaya organisasi

2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya dimana setiap pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok

Page 6: Pengorganisasian

3. Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dan para bawahan

4. Cara dalam mana para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerakan tugas tersebut.

Page 7: Pengorganisasian

1. Spesialisasi / pembagian kerja2. Departementalisasi3. Rantai komando/rantai perintah dan

kesatuan perintah 4. Rentang kendali 5. Sentralisasi6. Desentralisasi7. Formalisasi

Page 8: Pengorganisasian

Struktur organisasi adalah kerangka kerja formal yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan

Struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi , maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas weqwenang dan tanggung jawab yang berbeda- beda dalam organisasi

Page 9: Pengorganisasian

1. Strategi organisasi2. Teknologi3. Karyawan dan orang-orang yang

terlibat4. Ukuran organisasi

Page 10: Pengorganisasian

Spesialisasi kegiatan Standardisasi kegiatan Koordinasi kegiatan Sentralisasi dan desentralisasi Ukuran satuan kerja

Page 11: Pengorganisasian

Departementalisasi adalah dasar yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah pekerjaan menjadi satu kelompok atau satu group.

Page 12: Pengorganisasian

1. Departementalisasi fungsional

2. Departementalisasi Geografis

3. Departementalisasi Produk/jasa

4. Departementalisasi Proses / peralatan

5. Departementalisasi Pelanggan

6. Departementalisasi matrix

Page 13: Pengorganisasian

Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama,

menciptakan efisiensi melalui spesialisasi

Memusatkan keahlian organisasi Memungkinkan pengawasan

manajemen puncak lebvih ketat terhadap fungsi-fungsi

Pendekatan ini cocok untuk lingkungan yang sstabil

Page 14: Pengorganisasian

1. Menciptakan konflik antar fungsi-fungsi

2. Menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berturutan

3. Memberikan tanggapan yang lambat terhadap perubahan

4. Hanya memusatkan pada kepentingan tugas-tugasnya

5. Menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif

Page 15: Pengorganisasian

1. Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat

2. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas

3. Merumuskan tanggung jawab secara jelas dan memusatkan perhatian pada pertanggungjawaban atas prestasi kera, yang biasanya diukur dengan laba atau rugi divisi

Page 16: Pengorganisasian

4. Membebaskan para eksekutif untuk pembuatan keputusan strategik lebihn luas dan memungkinkan konsentrasi penuh pada tugas-tugas

5. Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah

6. Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap unit

7. Tempat latihan yang baik bagi para manaajer strategik

Page 17: Pengorganisasian

Kebaikan matrik : Kemampuannya untuk mempermudah

koordinasi bila organisasi mempunyai asuatu keragaman dari aktivitas yang rumit dan saling tergantung.

Kontak langsung dan sering antara bidang keahlian yang berbeda dalam matriks dapat menghasilkan komunikasi yang lebih baik dan luwes

Mengurangi biropatologi Mempermudah alokasi yang efisien dari

para spesialisasi

Page 18: Pengorganisasian

Kebingungan yang diciptakan, kecenderungan untuk menciptakan perebutan kekuasaan, dan stres yang diderita para individu

Page 19: Pengorganisasian

Rantai Komando adalah garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan siapa melapor kepada ssiapa

Wewenang adalah hak-hak yang melekat pada posisi manajerial tertentu yang memberi tahu orang apa yang harus dilaksanakan dan mengharapkan orang itu melakukannya

Page 20: Pengorganisasian

Tanggung jawab adalah kewajiban untuk

melaksanakan tugas apa saja yang

dibebankan

Kesatuan komando adalah prinsip manajemen

yang menyatakan bahwa tiap-tiap orang

harus melapor ke satu manajer saja

Page 21: Pengorganisasian

Rentang kendali adalah jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang manajer secara efisien dan efektif

Sentralisasi adalah sejauh mana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik dalam organisasi

Desentralisasi adalah sejauh mana karyawan tingkatan bawah memberikan masukan atau benar-benar mengambil keputusan

Page 22: Pengorganisasian

Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan dalam organisasi itu terstandarisasi dan sejauh mana perilaku karyawan dibimbing oleh peraturan dan prosedur

Page 23: Pengorganisasian

Lebih tersentralisasiLebih tersentralisasi Lebih Lebih terdesentralisasiterdesentralisasi

1.1. Lingkungan stabilLingkungan stabil

2.2. Para manajer Para manajer tingkatan rendah tingkatan rendah tidak semahir atau tidak semahir atau sepengalamandalam sepengalamandalam mengambil mengambil keputusan seperti keputusan seperti halnya para manajer halnya para manajer tingkat atastingkat atas

3.3. Para manajer Para manajer tingkatan rendah tingkatan rendah tidak ingin ikut serta tidak ingin ikut serta dalam keputusandalam keputusan

1.1. Lingkungannya Lingkungannya rumit, tidak pastirumit, tidak pasti

2.2. Para manajer Para manajer tingkatan rendah tingkatan rendah mampu dan mampu dan berpengalaman berpengalaman dalam mengambil dalam mengambil keputusankeputusan

3.3. Para manajer Para manajer tingkatan rendah tingkatan rendah menghendaki suara menghendaki suara dalam keputusandalam keputusan

4.4. Keputusan-keputusan Keputusan-keputusan relatif kurang relatif kurang pentingpenting

Page 24: Pengorganisasian

Lebih tersentralisasiLebih tersentralisasi Lebih terdesentralisasiLebih terdesentralisasi4.4. Keputusan-keputusan Keputusan-keputusan

itu yang pentingitu yang penting

5.5. Organisasi mngehadapi Organisasi mngehadapi krisis atau risiko krisis atau risiko kegagalan perusahaankegagalan perusahaan

6.6. Perusahaannya besarPerusahaannya besar

7.7. Efektivitas pelaksanaan Efektivitas pelaksanaan strategi perusahaan strategi perusahaan tergantung pada tergantung pada manajer yang manajer yang mempunyai hak mempunyai hak menentukan apa yang menentukan apa yang terjaditerjadi

5.5. Budaya perusahaan Budaya perusahaan terbuka sehingga terbuka sehingga memungkinkan para memungkinkan para manajer mempunyai manajer mempunyai pengaruh atas apa yang pengaruh atas apa yang terjaditerjadi

6.6. Perusahaan secara Perusahaan secara geografis terpencargeografis terpencar

7.7. Efektivitas pelaksanaan Efektivitas pelaksanaan strategi perusahaan strategi perusahaan tergantung pada tergantung pada keterlibatan dan keterlibatan dan fleksibilitas para fleksibilitas para manajer dalam manajer dalam mengambil keputusan.mengambil keputusan.