Pengolahan Aloevera Menjadi Nata de Aloevera
-
Upload
ninimaryani -
Category
Documents
-
view
924 -
download
58
description
Transcript of Pengolahan Aloevera Menjadi Nata de Aloevera
i
TUGAS
KONSEP TEKNOLOGI (TPS109)
PENGOLAHAN Aloe vera MENJADI Nata de aloe vera
DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
Disusun oleh
Nama : Nini Maryani
No. Mahasiswa : 610013010
No Induk : 1311005
Program Studi : Teknik Perencanaan Wilayah & Kota (PWK)
Jurusan : Teknik Perencanaan Wilayah & Kota (PWK)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2013
ii
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH
KONSEP TEKNOLOGI
(TPS109)/2/1/2013/ 2014
PENGOLAHAN Aloe vera MENJADI Nata de aloe vera
DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
Disusun oleh
Nini Maryani
NIM. 610013010
Diperiksa & Disetujui oleh
Dosen Pengampu
Tanggal ..... Desember 2013
Drs. Achmad Wismoro, ST, MT
Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2013
iii
Kata Pengantar
Puji beserta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat,
hidayah dan irodatnya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Pengolahan Aloe vera Menjadi Nata de aloe vera di Pontianak,
Kalimantan Barat” untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep
Teknologi.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang sudah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa pada karya tulis ini masih terdapat kekurangan
mengingat keterbatasan kemampuan penulis. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sebagai masukan bagi penyusun.
Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan penulis pada khususnya. Atas segala perhatiannya penulis
mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis
iv
Daftar Isi
Halaman Judul ................................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ...................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................................. iii
Daftar Isi ........................................................................................................................... iv
Abstrak ............................................................................................................................. v
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Lingkup dan Batasan Penulisan ................................................................... 1
BAB II. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
2.1 Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 3
2.2 Landasan Teori ............................................................................................ 3
BAB III. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
3.1 Faktor Pendukung ........................................................................................ 4
3.2 Faktor Penghambat ...................................................................................... 4
BAB IV. Pembahasan
4.1 Pengolahan Lidah Buaya ............................................................................. 6
4.2 Pengolahan Lidah Buaya Menjadi Nata de coco .......................................... 7
BAB V. Kesimpulan dan Saran ........................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 9
v
Pengolahan Aloe vera Menjadi Nata de aloevera
di Pontianak, Kalimantan Barat
Abstrak
Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman yang memiliki banyak keistimewaan. Selain banyak dibutuhkan sebagai bahan baku industry obat (farmasi) dan bahan kosmetik, Lidah buaya dapat dibuat menjadi aneka olahan makanan dan minuman. Nata de aloevera adalah salah satu produk agroindustri berbahan dasar lidah buaya berupa bentuk minuman Nata yang sudah dikenal luas. Dalam makalah ini akan membahas lebih dalam tentang pengolahan Aloe vera menjadi Nata de aloevera. Lingkup penulisan makalah ini yaitu di Pontianak profinsi Kaliamantan Barat yang sudah terkenal mutiara hijaunya yaitu lidah buaya. Dalam batasan penulisan makalah ini memuat sebatas pengolahan Aloe vera menjadi minuman Nata de aloevera. Selain mempunyai kandungan nutrisi yang cukup lengkap, lidah buaya juga mudah untuk di budidayakan dan pemeliharaannya relatif mudah. Pontianak merupakan salah satu profinsi yang struktur tanahnya gambut dan intensitas penyinaran matahari yang baik, sehingga daerah ini sangat sesuai untuk pertumbuhan lidah buaya. Tanaman lidah buaya yang berasal dari Kalimantan Barat merupakan varietas terunggul di Indonesia bahkan diakui keunggulannya di dunia. Namun, pemasarannya yang masih terkendala merupakan faktor penghambat untuk pengembangannya. Tujuan dari pengolahan tanaman lidah buaya itu sendiri yakni memperpanjang masa simpan, meningkatkan nilai tambah lidah buaya dan diversifikasi produk. Nata de aloe vera merupakan diversifikasi minuman berbahan baku lidah buaya yang pembuatannya relatif gampang. Semoga dengan semakin banyaknya produk berbahan dasar lidah buaya dapat memberi nilai ekonomis bagi warga dan dapat meningkatkan potensi kedaerahan di daerah tersebut.
Kata Kunci : Lidah Buaya, Nata de aloevera, Pontianak
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak komoditas pertanian yang masih belum berkembang untuk
penegolahan manfaatnya. Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman yang
memiliki banyak keistimewaan. Ditinjau dari segi budi daya, tanaman ini mudah
diperbanyak dan tidak memerlukan pemeliharaan intensif.
Berdasarkan manfaatnya, lidah buaya banyak dibutuhkan sebagai bahan
baku industri obat (farmasi) dan bahan kosmetik. Selain itu, lidah buaya dapat
dibuat menjadi aneka olahan makanan dan minuman. Karekteristik fisik lidah
buaya yang khas menjadikan pilihan maupun pelengkap bagi para pencinta
tanaman hias. Karena itu, lidah buaya dapat dijadikan sebagai peluang bisnis
yang mudah dikelola, baik skala rumah tangga, industri kecil, menengah,
maupun besar.
Di Pontianak, Kalimantan Barat sendiri pengolahan tanaman ini
berkembang sangat pesat. Mengingat kondisi geografis wilayahnya yang sangat
cocok untuk pertumbuhan tanaman Aloe vera. Pengolahan lidah buaya di bidang
agroindustri salah satunya dengan membuat aneka makanan dan minuman
seperti selai, teh lidah buaya, serbat, tepung lidah buaya, dan Nata de aloevera.
Nata de aloevera adalah salah satu produk agroindustri berbahan dasar lidah
buaya yang sudah dikenal luas. Untuk itu makalah ini membahas lebih dalam
tentang pengolahan hasil pertanian lidah buaya menjadi Nata de aloevera.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini yaitu mengetahui cara pengolahan lidah buaya
menjadi minuman Nata de aloevera.
2
1.3 Lingkup dan Batasan Penulisan
Secara administratif Pontianak, Kalimantan Barat terletak pada Lintasan
Garis Khatulistiwa dengan ketinggian berkisar antara 0,1 sampai 1,5 meter
diatas permukaan laut. Kota ini dipisahkan oleh Sungai Kapuas Besar, Sungai
Kapuas Kecil, dan Sungai Landak. Struktur tanah kota merupakan lapisan tanah
gambut bekas endapan lumpur Sungai Kapuas. Kota Pontianak termasuk
beriklim tropis dengan suhu tinggi (28-32 °C dan siang hari 30 °C). Rata–rata
kelembaban nisbi dalam daerah Kota Pontianak maksimum 99,58% dan
minimum 53% dengan rata–rata penyinaran matahari minimum 53% dan
maksimum 73%. Besarnya curah hujan di Kota Pontianak berkisar antara 3.000–
4.000 mm per tahun. Dengan kondisi geografisnya tersebut, Pontianak
merupakan salah satu daerah sentra lidah buaya di Indonesia. Memang lidah
buaya merupakan komoditas unggulan Kalimantan Barat yang unik dan telah
menjadi ciri khas propinsi ini.
Batasan penulisan makalah ini yaitu hanya sebatas pengolahan lidah
buaya (Aloe vera) menjadi minuman Nata de aloevera.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Lidah buaya merupakan tanaman asli Ethiopia dan berkembang di
beberapa pegunungan d Afrika, Madagaskar, Semenanjung Arabia, dan
beberapa kepulauan di benua Afrika. Tanaman lidah buaya telah dibudidayakan
di Indonesia mulai beberapa tahun yang lalu, salah satunya di Pontianak,
Kalimantan Barat. Jenis yang diusahakan di daerah tersebut, yakni Aloe
chinensis yang berasal dari Cina. Budidaya lidah buaya tersebut didistribusikan
untuk pasar dalam negeri dan ekspor, terutama ke jepang. Jepang merupakan
Negara pengguna lidah buaya segar mencapai 300 ton/bulan.
Sejak 2200 SM, lidah buaya telah dikenal dapat berfungsi sebagi obat
untuk melancarkan buang air besar (pencahar), penyubur rambut, dan
penyembuh luka. Bangsawan Yunani bernama Dioscorides, menyebutkan
bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit, seperti bisul, kulit
memar, pecah-pecah, penyembuh luka bagi penderita lepra, rambut rontok,
wasir, dan radang tenggorokan.
Tanaman lidah buaya diberi nama Aloe Vera oleh Carl Vin Linne pada
tahun 1720 dan setelah itu ratusan catatan mengenai manfaat lidah buaya untuk
pengobatan dipublikasikan oleh para tabib dan dokter. Selain itu, Badan Farmasi
Amerika Srikat (USP) menyatakan lidah buaya terdaftar secara resmi sebagai
obat untuk pelindung kulit.
2.2 Landasan Teori
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu
komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk
dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang
cukup menjanjikan. Hal tersebut mengingat potensi sumber daya alam Indonesia
yang telah terbukti sangat sesuai untuk budidaya tanaman lidah buaya, yaitu
seperti yang telah ditunjukkan dari pengalaman budidaya tanaman tersebut di
berbagai daerah terutama di pulau Jawa dan Kalimantan. Budidaya lidah buaya
di Kota Pontianak Propinsi Kalimantan Barat mampu menghasilkan produksi
8.000 kg/ha, dengan bagian pelepah yang dipanen dapat mencapai 1,5 kg per
pelepah dan panjang pelepah mencapai 70 cm.
4
Beberapa keunggulan kompara-tif dari tanaman lidah buaya antara lain
pemeliharaannya yang relatif mudah, produksi relatif lebih tahan lama dari pada
produk hortikultura lainnya (tidak mudah busuk) dan gangguan hama/penyakit
relatif kecil. Prospek pengusahaan tanaman ini juga ditunjang dengan kenyataan
bukti-bukti manfaat dan kegunaan lidah buaya yang sangat luas serta
permintaan pasar yang cukup besar terhadap komoditas tersebut.
Lidah buaya mempunyai kan-dungan nutrisi yang cukup lengkap antara
lain vitamin A, B1, B2, B3, B21, C E dan kandungan Choline, Inositol, dan Folic
acid. Sedangkan kandungan mineralnya antara lain Calcium, Magnesium,
Potassium, Sodium, Iron, Zinc, dan Chromium. Enzim yang terkandung dalam
lidah buaya antara lain Amylase, Catalase, Cellulose, Carboxypeptidase,
Carboxyhelolase, dan Brandykinase. Selain itu lidah buaya mengandung Asam
Amino yaitu Arginine, Asparagin, Asparatic Acid, Analine, Serine, Valine,
Glutamat, Threonine, Glycine, Lycine, Yrozine, Proline, Histidine, Leucine, dan
Isoliucine (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Kalimantan Barat, 1998).
Bagian-bagian dari lidah buaya yang digunakan yaitu (1) daun dapat
digunakan langsung baik secara tradisional maupun dalan bentuk ekstraknya,
(2) eksudat atau getah daun yang keluar bila dipotong, rasa pahit dan kental
secara tradisional biasanya digunakan langsung untuk pemeliha-raan rambut,
penyembuhan luka dan sebagainya. (3) Gel bagian berlendir yang diperoleh
dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan, bersifat
mendinginkan, dan mudah rusak sehingga dibutuhkan proses pengolahan yang
lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama.
5
BAB III
FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT
3.1 Faktor Pendukung
Kondisi geografis kota Pontianak sangat cocok dengan tanaman Aloe vera
sehingga dapat tumbuh dengan baik.
Kualitas bibitnya yang bagus, yaitu Lidah Buaya Super sehingga hasil yang
didapatkan dapat maksimal.
Cara pembudidayaan lidah buaya relatif mudah
3.2 Faktor Penghambat
Pemasarannya yang masih terkendala, yang dikarenakan transportasi yang
belum memadai.
.
6
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengolahan Lidah Buaya
Beberapa tujuan pengolahan lidah buaya yakni memperpanjang masa
simpan, meningkatkan nilai tambah lidah buaya, dan diversifikasi produk.
Masyarakat di Hongkong, Taiwan, dan Cina biasa mengonsumsi lidah buaya
dalam bentuk jus, manisan, dan dicampur dengan tea. Saat ini, produsen olahan
lidah buaya telah mencoba membuat berbagai macam produk makanan dan
minuman. Produk olahan lidah buaya, diantaranya selai, nata, jus, koktail,
tepung, dodol, manisan, lidah buaya instan, Aloe leather, dan Aloe vera gel.
Gambar 1. Daging Aloe vera
Berikut salah satu cara pengolahan untuk mengurangi bau langu, rasa pahit,
dan lendir lidah buaya.
1. Kupas kulit lidah buaya agak tebal hingga tersisa daging buah yang
berwarna putih transparan. Potong-potong sesuai selera.
2. Buat larutan 1 liter air matang yang dicampur dengan 2,5 gram garam dan
2,5 gram asam sitrat untuk 1 kg lidah buaya. Rendam larutan selama dua
jam.
3. Cuci dan tiriskan.
Metode lain menghilangkan lendir lidah buaya dan mengenyalkan tekstur
dengan cara
1. Rendam daging lidah buaya dalam larutan air garam (10 gram garam dalam
1 liter air) selama 12 jam hingga lendirnya hilang.
2. Rendam dalam larutan air campuran kapur sirih atau tawas (5 gram per liter
air) selama 2-3 jam hingga bertekstur kokoh dan kenyal.
3. Cuci hingga bersih.
4.2 Pengolahan Lidah Buaya Menjadi Nata de coco
7
Nata de Aloe vera merupakan diversifikasi minuman berbahan baku lidah
buaya yang dipotong kecil-kecil berbentuk dadu dan disimpan dalam larutan gula
atau asam.
Bahan :
1 kg daging lidah buaya
500 gram gula pasir
1 liter air matang
2 gram natrium bezoat
Larutan garam ( 10 gram garam per liter air)
Larutan kapur sirih (5 gram kapur sirih per liter air)
Daun pandan secukupnya
Cara Membuat :
1. Kupas lidah buaya hingga tersisa daging buahnya. Cuci bersih dan
potong-potong.
2. Rendam daging lidah buaya dengan larutan air garam selama 12 jam,
kemudian cuci bersih dan aduk hingga lendirnya hilang.
3. Rendam dalam larutan kapur sirih selama 2 jam hingga diperoleh tektur
yang lebih kokoh dan kenyal.
4. Cuci bersih menggunkan air selama 2-3 kali.
5. Rebus dalam air mendidih bersama daun pandan selama 5 menit,
kemudian tiriskan.
6. Siapkan larutan gula dengan cara merebus air dan gula pasir hingga
mendidih, kemudian saring. Tambahkan natrium benzoate, lalu aduk
rata.
7. Masukkan lidah buaya ke dalam larutan gula, rebus selama 5-10 menit.
Angkat dan tiriskan.
8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Lidah buaya merupakan salah satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia
yang telah dikembangkan oleh Negara-negara maju sebagai bahan baku di
bidang industri farmasi dan pangan. Lidah buaya memiliki berbagai khasiat serta
manfaat yang baik bagi tubuh. Selain dapat dimanfaatkan secara alamiah, lidah
buaya juga dapat di buat menjadi aneka minuman yaitu Nata de aloevera.
Pengelolahan lidah buaya di bidang agroidustri menjadi Nata de aloevera
bertujuan memperpanjang masa simpan, meningkatkan nilai tambah lidah buaya
serta diversifikasi produk.
5.2 Saran
Semakin bekembang berbagai produk berbahan dasar lidah buaya baik
makanan, minuman ataupun yang lainnya, semoga memberi dampak positif bagi
petani lidah buaya maupun konsumen. Sehingga dapat memberi nilai ekonomis
bagi petani khususnya dan dapat menyediakan lapangan pekerjaan serta
mengembangkan potensi kedaerahan di daerah tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
Furnawanthi, I. 2003.Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. AgroMedia
Pustaka: Jakarta.
Jatnika, A dan Saptoningsi. 2009. Meraup Laba dari Lidah Buaya. AgroMedia Pustaka:
Jakarta.
Pontianak Post. 2005. Investasi Produk Lidah Buaya Masih Menjanjikan. Pontianak Post
Online, http://PontianakPost.htm.diakses 11 Desember 2013.