Pengkondisian Sinyal
-
Upload
fahrireeza -
Category
Documents
-
view
63 -
download
15
description
Transcript of Pengkondisian Sinyal
-
1
TUJUAN
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini
peserta mampu:
Menggunakan rumus-rumus dalam
rangkaian elektronika untuk menganalisis
rangkaian pengkondisi sinyal pasif
Menggunakan kaidah, hukum, dan
rumus dalam rangkaian elektronika untuk
merancang rangkaian pengkondisi sinyal
pasif
-
2
POKOK BAHASAN
Prinsip Pengkondisian Sinyal
Rangkaian Pasif
Operational Amplifier (Op amp)
Panduan Perancangan
Tugas.
PRINSIP PENGKONDISIAN
SINYAL
Pengubahan Level Sinyal
Linierisasi
Konversi
Filter dan Penyesuaian Impedansi
Konsep Pembebanan.
../3 PENGKONDISI SINYAL ANALOG 2.ppt../3%20PENGKONDISI%20SINYAL%20ANALOG%202.ppt
-
3
Pengubahan Level Sinyal
Penguatan
Peredaman
Pertimbangan dalam pemilihan penguat:
Impedansi masukan yang ditawarkan
kepada sensor (atau elemen lain yang
berfungsi sebagai masukan)
Tanggapan frekuensi penguat.
Linierisasi
Tujuan: untuk mendapatkan keluaran yang berubah secara linier terhadap variabel masukan meskipun keluaran sensornya tidak linier
Rangkaian linierisasi sulit dirancang, dan biasanya bekerja hanya dalam batas yang sempit
Cara linierisasi alternatif: secara perangkat lunak.
-
4
Konversi
Untuk mengkonversi suatu jenis perubahan
listrik ke jenis perubahan listrik yang lain
Transmisi Sinyal: konversi tegangan ke arus.
Standard: 4 sampai 20 mA
Interface Digital: konversi sinyal analog ke data
digital (ADC). Biasanya memerlukan pengaturan
level sinyal analog agar sesuai dengan masukan
yang diperlukan oleh ADC.
Filter dan Penyesuai Impedansi
Sinyal yang diperlukan sering bercampur
dengan sinyal yang tidak diinginkan (noise).
Perlu filter yang sesuai, yaitu LPF,HPF, notch
filter, atau gabungan dari filter-filter tersebut
Penyesuaian impedansi kadang diperlukan,
yaitu apabila impedansi internal transduser atau
impedansi saluran dapat menyebabkan
terjadinya suatu kesalahan dalam pengukuran
suatu variabel.
-
5
Contoh 2.1
Sebuah penguat mengeluarkan tegangan sepuluh kali tegangan terminal masukannya, dan mempunyai resistansi masukan sebesar 10 kW. Sebuah sensor mengeluarkan tegangan yang sebanding suhu dengan fungsi alih 20 mV/oC. Sensor tersebut mempunyai resistansi keluaran sebesar 5 kW. Apaila suhu yang diukur sebesar 50 oC, berapakah tegangan keluaran penguat tersebut ?
Penyelesaian
Tegangan sensor
dalam keadaan tanpa
beban diperoleh dari
fungsi alih :
Gain = 10
Vo
20 mV/oCT
VT
Vin
VCCmVV ooT 0,150/20 Tegangan keluaran penguat :
VVVV ino 100,11010
-
6
Konsep Pembebanan
Adanya pengaruh pembebanan pada
suatu rangkaian oleh rangkaian lain dapat
menyebabkan terjadinya ketidakpastian
dalam amplituda tegangan.
dengan : Vy = tegangan beban
Vx = tegangan sensor dengan rangkaian terbuka
Rx = impedansi internal sensor
RL = impedansi beban.
Vx
Rx
RLVy
x
)1.2(
1
xL
Lx
xL
xx
xL
xxxy
RR
RV
RR
RV
RR
RVVV
-
7
Lanjutan Contoh 2.1
Tegangan yang sebenarnya muncul pada terminal masukan penguat adalah :
T10 k
Gain = 10
Vo
VT
5 k
Vin
dengan Vin = 0,67 VT dimana VT = 1 volt (perhitungan
contoh sebelumnya) maka besarnya tegangan
keluaran penguat adalah :
TTin Vkk
kVV 67,0
510
10
WW
W
VVVo 7,667,010
RANGKAIAN PASIF
Rangkaian Pembagi Tegangan
Rangkaian Jembatan
Filter RC.
-
8
Rangkaian Pembagi Tegangan
Rangkaian pembagi tegangan
digunakan untuk mengkonversi
perubahan resistansi menjadi
perubahan tegangan
Vs
R1
R2
VD
)2.2(21
2
RR
VRV SD
dengan : VS = tegangan catu
R1, R2 = resistansi pembagi tegangan.
(PR)
Karakteristik Rangkaian Pembagi Tegangan:
Perubahan VD terhadap R1 maupun R2tidaklah linier
Impedansi keluaran efektif rangkaian
adalah kombinasi paralel R1 dan R2
Karena arus mengalir melalui kedua
resistor, maka rating daya resistor
maupun sensor harus diperhatikan.
-
9
Rangkaian Jembatan Wheatstone
Rangkaian jembatan digunakan untuk
mengkonversi perubahan impedansi
menjadi perubahan tegangan, terutama
untuk fraksi perubahan yang kecil
Keluarannya dapat dibuat berubah di
sekitar nol, sehingga penguatan dapat
digunakan untuk memperbesar level sinyal
(guna meningkatkan sensitivitas terhadap
perubahan impedansi).
dengan : Va = potensial
titik a terhadap titik c
Vb = potensial titik b
terhadap titik c
)3.2(ba VVV
)4.2(31
3
RR
VRVa
)5.2(
42
4
RR
VRVb
)7.2())(( 4231
4123
42
4
31
3
RRRR
RRRRV
RR
VR
RR
VRV
V akan sama dengan nol (setimbang) bila:
).8.2(4123 RRRR
-
10
Filter RC
Filter RC Lolos rendah (LPF)
Filter RC Lolos Tinggi (HPF)
Contoh Perancangan
Pertimbangan Praktis.
Filter RC lolos rendah (LPF)
Perbandingan tegangan
keluaran dan masukan:V
o
R
CVi
)12.2(
1
1
21
2
C
i
o
ff
V
V
fC = frekuensi kritis, yaitu frekuensi dimana
perbandingan antara tegangan keluaran dan
tegangan masukan sama dengan 0,707:
)13.2(2
1
RCfC
____
_____
(PR)
(PR).
-
11
Tanggapan LPF
Filter RC Lolos Tinggi (HPF) Perbandingan antara tegangan
keluaran dan masukan:V
oR
C
Vi
)14.2(
/1
/2/12
C
C
i
O
ff
ff
V
V
Tanggapan HPF:
______
(PR)
-
12
Contoh 2.1
Pulsa untuk sebuah motor step dikirimkan
pada frekuensi 2000 Hz. Pulsa ini
mengandung noise dengan frekuensi 60
Hz. Rancanglah sebuah filter yang
meredam frekuensi noise 60 Hz, tetapi
redamannya terhadap pulsa-pulsa untuk
motor step tidak boleh melebihi 3 dB.
Penyelesaian Contoh 2.1P(dB) = 20 log (Vo/Vi)
Redaman 3 dB pada pulsa berarti bahwa P = -3 dB.
Oleh karena itu ,
P(dB) = 20 log (Vo/Vi) = -3
Vo/Vi = 10-3/20 = 0,707
Dari Persamaan 2.14, untuk frekuensi f = 2000 Hz:
Hzf
f
f
ff
ff
V
V
C
C
C
C
C
i
O
2000
707,0/20001
/2000
707,0/1
/
2/12
2/12
(PR)
-
13
Misalkan C = 0,01 mF, maka dengan
menggunakan Persamaan (2.13):
W
kR
R
957,7
)1001,0(2
12000
6
Jadi dengan nilai C sebesar 0,01 mF maka
nilai R yang diperlukan adalah sebesar
7,957 kW.
Pengaruh filter pada noise 60 Hz diperoleh dengan menggunakan Persamaan (2.14), untuk frekuensi f = 60 Hz
03,0
2000/601
2000/60/
2/12
iO VV
Jadi, dapat dilihat bahwa hanya 3 % dari
noise 60 Hz yang tersisa, dengan kata lain
telah teredam sebesar 97 %.
-
14
Contoh 2.2
Suatu sinyal pengukuran mempunyai
frekuensi < 1kHz, dan mengandung noise
dengan frekuensi 1 MHz
Rancanglah sebuah filter yang meredam
noise tersebut menjadi 1 %
Bagaimana pengaruh filter tersebut
terhadap sinyal pengukuran pada frekuensi
maksimumnya (1 kHz).
Penyelesaian Contoh 2.2
Dengan menggunakan Persamaan (2.12)
diperoleh frekuensi kritis sebagai berikut :
212111
01,0
CfMHz
kHzfC 10
Misalkan digunakan C = 0,01 mF, maka
diperoleh :
W k
kHzFR 59,1
1001,02
1
m
-
15
Untuk melihat pengaruh filter terhadap sinyal
1 kHz, dapat digunakan Persamaan (2.12) :
995,0
1,01
12/12
i
O
V
V
Jadi sinyal pengukuran pada frekuensi
maksimumnya hanya teredam sebesar 0,5 %.
Pertimbangan Praktis
Untuk merancang filter, perlu diperhatikan :
Setelah frekuensi kritis ditentukan, nilai-nilai R dan C dapat dipilih yang memenuhi Persamaan (2.13) dengan memperhatikan :
Hindari pemilihan nilai resistansi yang terlalu kecil / kapasitor yang terlalu besar karena akan menarik arus yang besar. Pada umumnya digunakan resistansi dalam kisaran kW ke atas, dan kapasitor dalam kisaran mF ke bawah
Seringkali nilai frekuensi kritis yang eksak tidaklah penting, tetapi jika memang diperlukan eksak, biasanya lebih mudah memilih kapasitor lebih dulu baru kemudian resistansinya disesuaikan dengan menggunakan resistor trimmer.
-
16
Pertimbangan Praktis
Impedansi masukan dan keluaran efektif filter ada kemungkinan berpengaruh terhadap rangkaian sebelum dan sesudah rangkaian filter.Karena itu bilamana perlu dapat digunakan suatu pengikut tegangan
Dua filter dengan frekuensi kritis yang sama dapat dikaskade untuk meningkatkan ketajaman tanggapan, dengan memperhatikan bahwa impedansi keluaran filter pertama harus jauh lebih kecil dibanding impedansi masukan filter kedua, guna menghindari pengaruh pembebanan.
TUGAS 2
Buktikan / turunkan persamaan-persamaan
yang diberi tanda .
Kerjakan dengan ditulis tangan,
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
(PR)
-
17