Pengkondisian Sinyal

17
1 TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu: Menggunakan rumus-rumus dalam rangkaian elektronika untuk menganalisis rangkaian pengkondisi sinyal pasif Menggunakan kaidah, hukum, dan rumus dalam rangkaian elektronika untuk merancang rangkaian pengkondisi sinyal pasif

description

Materi Instrumentasi

Transcript of Pengkondisian Sinyal

  • 1

    TUJUAN

    Setelah menyelesaikan perkuliahan ini

    peserta mampu:

    Menggunakan rumus-rumus dalam

    rangkaian elektronika untuk menganalisis

    rangkaian pengkondisi sinyal pasif

    Menggunakan kaidah, hukum, dan

    rumus dalam rangkaian elektronika untuk

    merancang rangkaian pengkondisi sinyal

    pasif

  • 2

    POKOK BAHASAN

    Prinsip Pengkondisian Sinyal

    Rangkaian Pasif

    Operational Amplifier (Op amp)

    Panduan Perancangan

    Tugas.

    PRINSIP PENGKONDISIAN

    SINYAL

    Pengubahan Level Sinyal

    Linierisasi

    Konversi

    Filter dan Penyesuaian Impedansi

    Konsep Pembebanan.

    ../3 PENGKONDISI SINYAL ANALOG 2.ppt../3%20PENGKONDISI%20SINYAL%20ANALOG%202.ppt

  • 3

    Pengubahan Level Sinyal

    Penguatan

    Peredaman

    Pertimbangan dalam pemilihan penguat:

    Impedansi masukan yang ditawarkan

    kepada sensor (atau elemen lain yang

    berfungsi sebagai masukan)

    Tanggapan frekuensi penguat.

    Linierisasi

    Tujuan: untuk mendapatkan keluaran yang berubah secara linier terhadap variabel masukan meskipun keluaran sensornya tidak linier

    Rangkaian linierisasi sulit dirancang, dan biasanya bekerja hanya dalam batas yang sempit

    Cara linierisasi alternatif: secara perangkat lunak.

  • 4

    Konversi

    Untuk mengkonversi suatu jenis perubahan

    listrik ke jenis perubahan listrik yang lain

    Transmisi Sinyal: konversi tegangan ke arus.

    Standard: 4 sampai 20 mA

    Interface Digital: konversi sinyal analog ke data

    digital (ADC). Biasanya memerlukan pengaturan

    level sinyal analog agar sesuai dengan masukan

    yang diperlukan oleh ADC.

    Filter dan Penyesuai Impedansi

    Sinyal yang diperlukan sering bercampur

    dengan sinyal yang tidak diinginkan (noise).

    Perlu filter yang sesuai, yaitu LPF,HPF, notch

    filter, atau gabungan dari filter-filter tersebut

    Penyesuaian impedansi kadang diperlukan,

    yaitu apabila impedansi internal transduser atau

    impedansi saluran dapat menyebabkan

    terjadinya suatu kesalahan dalam pengukuran

    suatu variabel.

  • 5

    Contoh 2.1

    Sebuah penguat mengeluarkan tegangan sepuluh kali tegangan terminal masukannya, dan mempunyai resistansi masukan sebesar 10 kW. Sebuah sensor mengeluarkan tegangan yang sebanding suhu dengan fungsi alih 20 mV/oC. Sensor tersebut mempunyai resistansi keluaran sebesar 5 kW. Apaila suhu yang diukur sebesar 50 oC, berapakah tegangan keluaran penguat tersebut ?

    Penyelesaian

    Tegangan sensor

    dalam keadaan tanpa

    beban diperoleh dari

    fungsi alih :

    Gain = 10

    Vo

    20 mV/oCT

    VT

    Vin

    VCCmVV ooT 0,150/20 Tegangan keluaran penguat :

    VVVV ino 100,11010

  • 6

    Konsep Pembebanan

    Adanya pengaruh pembebanan pada

    suatu rangkaian oleh rangkaian lain dapat

    menyebabkan terjadinya ketidakpastian

    dalam amplituda tegangan.

    dengan : Vy = tegangan beban

    Vx = tegangan sensor dengan rangkaian terbuka

    Rx = impedansi internal sensor

    RL = impedansi beban.

    Vx

    Rx

    RLVy

    x

    )1.2(

    1

    xL

    Lx

    xL

    xx

    xL

    xxxy

    RR

    RV

    RR

    RV

    RR

    RVVV

  • 7

    Lanjutan Contoh 2.1

    Tegangan yang sebenarnya muncul pada terminal masukan penguat adalah :

    T10 k

    Gain = 10

    Vo

    VT

    5 k

    Vin

    dengan Vin = 0,67 VT dimana VT = 1 volt (perhitungan

    contoh sebelumnya) maka besarnya tegangan

    keluaran penguat adalah :

    TTin Vkk

    kVV 67,0

    510

    10

    WW

    W

    VVVo 7,667,010

    RANGKAIAN PASIF

    Rangkaian Pembagi Tegangan

    Rangkaian Jembatan

    Filter RC.

  • 8

    Rangkaian Pembagi Tegangan

    Rangkaian pembagi tegangan

    digunakan untuk mengkonversi

    perubahan resistansi menjadi

    perubahan tegangan

    Vs

    R1

    R2

    VD

    )2.2(21

    2

    RR

    VRV SD

    dengan : VS = tegangan catu

    R1, R2 = resistansi pembagi tegangan.

    (PR)

    Karakteristik Rangkaian Pembagi Tegangan:

    Perubahan VD terhadap R1 maupun R2tidaklah linier

    Impedansi keluaran efektif rangkaian

    adalah kombinasi paralel R1 dan R2

    Karena arus mengalir melalui kedua

    resistor, maka rating daya resistor

    maupun sensor harus diperhatikan.

  • 9

    Rangkaian Jembatan Wheatstone

    Rangkaian jembatan digunakan untuk

    mengkonversi perubahan impedansi

    menjadi perubahan tegangan, terutama

    untuk fraksi perubahan yang kecil

    Keluarannya dapat dibuat berubah di

    sekitar nol, sehingga penguatan dapat

    digunakan untuk memperbesar level sinyal

    (guna meningkatkan sensitivitas terhadap

    perubahan impedansi).

    dengan : Va = potensial

    titik a terhadap titik c

    Vb = potensial titik b

    terhadap titik c

    )3.2(ba VVV

    )4.2(31

    3

    RR

    VRVa

    )5.2(

    42

    4

    RR

    VRVb

    )7.2())(( 4231

    4123

    42

    4

    31

    3

    RRRR

    RRRRV

    RR

    VR

    RR

    VRV

    V akan sama dengan nol (setimbang) bila:

    ).8.2(4123 RRRR

  • 10

    Filter RC

    Filter RC Lolos rendah (LPF)

    Filter RC Lolos Tinggi (HPF)

    Contoh Perancangan

    Pertimbangan Praktis.

    Filter RC lolos rendah (LPF)

    Perbandingan tegangan

    keluaran dan masukan:V

    o

    R

    CVi

    )12.2(

    1

    1

    21

    2

    C

    i

    o

    ff

    V

    V

    fC = frekuensi kritis, yaitu frekuensi dimana

    perbandingan antara tegangan keluaran dan

    tegangan masukan sama dengan 0,707:

    )13.2(2

    1

    RCfC

    ____

    _____

    (PR)

    (PR).

  • 11

    Tanggapan LPF

    Filter RC Lolos Tinggi (HPF) Perbandingan antara tegangan

    keluaran dan masukan:V

    oR

    C

    Vi

    )14.2(

    /1

    /2/12

    C

    C

    i

    O

    ff

    ff

    V

    V

    Tanggapan HPF:

    ______

    (PR)

  • 12

    Contoh 2.1

    Pulsa untuk sebuah motor step dikirimkan

    pada frekuensi 2000 Hz. Pulsa ini

    mengandung noise dengan frekuensi 60

    Hz. Rancanglah sebuah filter yang

    meredam frekuensi noise 60 Hz, tetapi

    redamannya terhadap pulsa-pulsa untuk

    motor step tidak boleh melebihi 3 dB.

    Penyelesaian Contoh 2.1P(dB) = 20 log (Vo/Vi)

    Redaman 3 dB pada pulsa berarti bahwa P = -3 dB.

    Oleh karena itu ,

    P(dB) = 20 log (Vo/Vi) = -3

    Vo/Vi = 10-3/20 = 0,707

    Dari Persamaan 2.14, untuk frekuensi f = 2000 Hz:

    Hzf

    f

    f

    ff

    ff

    V

    V

    C

    C

    C

    C

    C

    i

    O

    2000

    707,0/20001

    /2000

    707,0/1

    /

    2/12

    2/12

    (PR)

  • 13

    Misalkan C = 0,01 mF, maka dengan

    menggunakan Persamaan (2.13):

    W

    kR

    R

    957,7

    )1001,0(2

    12000

    6

    Jadi dengan nilai C sebesar 0,01 mF maka

    nilai R yang diperlukan adalah sebesar

    7,957 kW.

    Pengaruh filter pada noise 60 Hz diperoleh dengan menggunakan Persamaan (2.14), untuk frekuensi f = 60 Hz

    03,0

    2000/601

    2000/60/

    2/12

    iO VV

    Jadi, dapat dilihat bahwa hanya 3 % dari

    noise 60 Hz yang tersisa, dengan kata lain

    telah teredam sebesar 97 %.

  • 14

    Contoh 2.2

    Suatu sinyal pengukuran mempunyai

    frekuensi < 1kHz, dan mengandung noise

    dengan frekuensi 1 MHz

    Rancanglah sebuah filter yang meredam

    noise tersebut menjadi 1 %

    Bagaimana pengaruh filter tersebut

    terhadap sinyal pengukuran pada frekuensi

    maksimumnya (1 kHz).

    Penyelesaian Contoh 2.2

    Dengan menggunakan Persamaan (2.12)

    diperoleh frekuensi kritis sebagai berikut :

    212111

    01,0

    CfMHz

    kHzfC 10

    Misalkan digunakan C = 0,01 mF, maka

    diperoleh :

    W k

    kHzFR 59,1

    1001,02

    1

    m

  • 15

    Untuk melihat pengaruh filter terhadap sinyal

    1 kHz, dapat digunakan Persamaan (2.12) :

    995,0

    1,01

    12/12

    i

    O

    V

    V

    Jadi sinyal pengukuran pada frekuensi

    maksimumnya hanya teredam sebesar 0,5 %.

    Pertimbangan Praktis

    Untuk merancang filter, perlu diperhatikan :

    Setelah frekuensi kritis ditentukan, nilai-nilai R dan C dapat dipilih yang memenuhi Persamaan (2.13) dengan memperhatikan :

    Hindari pemilihan nilai resistansi yang terlalu kecil / kapasitor yang terlalu besar karena akan menarik arus yang besar. Pada umumnya digunakan resistansi dalam kisaran kW ke atas, dan kapasitor dalam kisaran mF ke bawah

    Seringkali nilai frekuensi kritis yang eksak tidaklah penting, tetapi jika memang diperlukan eksak, biasanya lebih mudah memilih kapasitor lebih dulu baru kemudian resistansinya disesuaikan dengan menggunakan resistor trimmer.

  • 16

    Pertimbangan Praktis

    Impedansi masukan dan keluaran efektif filter ada kemungkinan berpengaruh terhadap rangkaian sebelum dan sesudah rangkaian filter.Karena itu bilamana perlu dapat digunakan suatu pengikut tegangan

    Dua filter dengan frekuensi kritis yang sama dapat dikaskade untuk meningkatkan ketajaman tanggapan, dengan memperhatikan bahwa impedansi keluaran filter pertama harus jauh lebih kecil dibanding impedansi masukan filter kedua, guna menghindari pengaruh pembebanan.

    TUGAS 2

    Buktikan / turunkan persamaan-persamaan

    yang diberi tanda .

    Kerjakan dengan ditulis tangan,

    dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

    (PR)

  • 17