Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa Urip

download Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa Urip

If you can't read please download the document

description

Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa Urip

Transcript of Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa Urip

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWAPENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWAIdentitas PasienNama: Urip SuyantiNo. CM: 05-03-09Umur: 38 tahunPendidikan: SDStatus: MenikahPekerjaan: Ibu Rumah TanggaAgama: IslamAlamat: Parakan, Minggir, SlemanTanggal Masuk: 3 desember 2011pukul : 10.00Penanggung JawabNama: MarkudiUmur: 40 tahunAlamat:Parakan Wetan, Sendang Sari, Minggir, SlemanHubungan dg Pasien: SuamiAlasan MasukSelama tiga bulan terakhir pasien menarik diri dari lingkungan dangan mengurung diri, tidak mau berbicara karena ada mendengar suara yang tidak memperbolehkan untuk berbicara, memaksa minta pulang saat berada di bidan setelah melahirkan.Factor PredisposisiMerasa minder karena hanya suaminya saja yang bekerja.Factor PresipitasiFsktor ekonomiPsikososialGenogramKonsep diriPasien merada minder saat berada di lingkungan sekitar, beliau merasa keluarganya miskin dan merasa malu karena hanya suami saja yang bekerja.Hubungan socialOrang yang mendukung pasien dalam keluarganya yaitu suaminya dan ibunya. Anak-anak beliau selama dirawat di rumah sakit Grhasia di rawat oleh ibunya. SpiritualKegiatan ibadah pasien sehari-hari hanya berdoa bersama pada pagi hari, sesekali di sela-sela aktifitas terkadang beliau berdoa bersama dengan pasien sekamarnya, dengan saling mendoakan beliau merasa lebih tenang. Namun untuk ibadah sholat wajib beliau mengatakan tidak pernah.Status MentalPenampilanSecara keseluruhan pasien tampak berpenampilan rapi, tidak terdapat masalah dalam perawatan dirinya.PembicaraanSaat berbicara pasien cenderung berbisik, setiap perkataan yang di ucapkan harus ditekan dan di ulang berkali-kali.OrientasiPasien dapat mengenali orang dengan baik dapat mengenal teman-teman disekitarnya, menyebutkan waktu dengan benar, pasien mengetahui dimana dia berada dan dapat membedakan suasana yang sepi dan ramai.Sikap/Tingkah LakuPasien cenderung tenang, tidak pernah mengamuk. Beberapa kali pernah minta pulang karena merasa tidak sakit.Interaksi Selama WawancaraPada awal pertemuan pasien tidak mau banyak bicara dan suara cenderung pelan. Namun pasien dapat focus dengan pembicaraan.Daya IngatPasien dapat mengingat dengan baik.PersepsiHalusinasi pendengaran +Tingkat KesadaranKesadaran pasien baik sehingga dapat mengukuti kegiatan sehari-hari dengan baik.Kemampuan PenilaianPasien dapat memberikan penilaian terhadap objek yang ditanyakan.Kebutuhan Perencanaan PulangPasien dapat melakukan perawatan diri secara mandiriPasien tidak memiliki gangguan pada pola istirahat dan tidak ada masalah terhadap makan dan minum, selama di rawat di RSG pasien selalu menghabiskan jatah makanan.Pasien membutuhkan dukungan keluarga untuk tetap meminum obat secara teratur dengan dosis dan waktu yang tepat.Mekanisme KopingPasien dapat menceritakan perasaannya, dukungan dari keluarga juga baik.Masalah Psikososial dan LingkunganPasien sudah tiga bulan tidak bersosialisasi denga masyarakat sekitar pasien selalu mengurung diri di rumah.Pengetahuan Kurang TentangPasien menyangkal bahwa dirinya sakit dan selalu minta pulang.Aspek MedikDiagnosa medik: F. 20.0 gangguan persepsi sensoriTerapi medik: Triheksipenidil 2 mg 1 0 1, Cloropramazine 25 mg 0 0 1, Haloperidol 1,5 mg 1 0 1.Daftar Masalah KeperawatanGangguan Persepsi Sensori.Harga Diri Rendah.Daftar Diagnosa KeperawatanANALISA DATANo. DATAMASALAH1Ds : pasien mengatakan ada suara yang menyuruhnya untuk tetap diam.- pasien mengatakan sudah lama mengurung diri.Do : konta mata tidak focusSuara pelanMiskin bicaraGangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran2. Ds : - pasien mengatakan malu saat berada ditempat ramai dan lingkungan baru,- pasien mengatkan malu dengan lingkungan sekitar karena hanya suami saja yang bekerja.Do : - saat bicara pasien tidak mampu menjaga kontak mata,- saat berbicara suara pasien cenderung pelan bahkan terkadang tidak terdengar.- pasien arang berbicara.Harga Diri RendahRENCANA TINDAKAN KEPERAWATANNo. Dx Rencana Tindakan KeperawatanTujuan Criteria Tindakan 1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaranSeteah dilakukan intervensi selama 3 hari pasien dapat mengenali dan menghardil halusinasi yang dialaminya.- pasien dapat focus terhadap pembicaraan,- pasien tidak berbicara sendiri,- pasien sudah mau berbicara dengan orang lain,- pasien mampu mempertahankan kontak mata,- pasien tidak mendengar suara-suara.- observasi apabila terdapat tanda-tanda halusinasi muncul- membantu pasien untuk mengenal halusinasinya, sehingga apabila suatu saat halusinasi muncul pasien mencegahnya,- membantu pasien mengatasi halusinasi2 Harga diri rendahSetelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 hari pasien tidak merasa malu atau minder lagi dengan lingkungan sekitarnya.- pasien dapat mempertahan kontak mata saat berbicara dengan orang lain,- pasien tidak menunduk lagi saat diajak berbicara,- pasien dapat berbicara dengan suara yang jelas tanpa malu-malu,- pasien dapat mengungkapkan perasaanya tanpa ragu.membantu pasien untuk mengungkapkan perasaanya,- membantu pasien untuk mengetahui kelebihan yang dimiliki pasien,- membantu pasien merasa nyaman berad dilingkungannya,- membantu pasien melakukan aktivitas tanpa merasa ragu denganhasi yang dicapai.IMPLEMENTASI dan EVALUASINo DX IMPLEMENTASIEVALUASITTD1Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran5 desember 2011 -BHSP- mengobservasi jenis halusinasi pasien,- mengenalkan cara mengatasi halusinasi,S : pasien mengatakan dapat mengenali halusinasinya,O : pasien tampak kurang focus saat berbicara,A: tujuan tercapai sebagian dengan criteria hasil pasien dapat mengenali halusinasinyaP : melanjutkan intervensi.6 desember 2011- mengajarkan pasien untuk menghardik halusinasinya,- mengajarkan pasien untuk tetap berpikiran sesual realita.S : pasien mengatakan merasa senang setelah mempelajari cara menghardik halusinasiO : pasien lebih kooperatifA : tujuan tercapaiP : tetap mengingatkan tetap mengulangi cara-cara yang sudah dipelajari setiap hari.7 desember 2011- mengobservasi keadaan pasien- mengulangi apa yang sudah dipelajari sebelumnya- mengingatkan untuk selalu mencoba meskipun halusinasi sedang tidak munculS : pasien mengatakan merasa senang setelah mempelajari cara menghardik halusinasiO : pasien lebih kooperatifA : tujuan tercapaiP : tetap mengingatkan tetap mengulangi cara-cara yang sudah dipelajari setiap hari2Harga diri rendah7 desember 2011- mengobservasi penyebab pasien mengalami harga diri rendah.- menggali lebih dalam kelemahan dan kelebihan pasien- menganjurkan pasien untuk tetap merasa percaya diri saat bersama orang lainS : pasien mengatakan merasa minder dengan tetangganya yang lebih kayaO : pasien tidak dapat menjaga kontak mata dan cenderung tertunduk saat berbicaraA : tujuan tercapai sebagian dengan criteria hasil pasien dapat menceritakan perasaanyaP : menganjurkan pasien untuk mengingat apa saja kelebihannya,8 desember 2011- mengobservasi keadaan pasien- membantu pasien untuk dapat mengungkapkan perasaannya- membantu pasien mengenali lebih dalam lagi kelebihannya,- membantu pasien untuk tetap beraktifitas dan berbincang-bincang dengan orang lain.S : pasien mengatakan mulai berbicara dengan orang lainO : pasien mulai mempertahankan kontak mata saat berbicaraA : tujuan tercapai sebagianP : tetap anjurkan pasien untuk tetap berinteraksi dengan orang lain.9 desember 2011-membantu pasien untuk menunjukkan kelebihanya- memberikan reinforcement positif terhadap keberhasilan dan kelebihan pasienS : pasien mengatakan senang setelah berbincang-bincangO : pasien mulai berbicara dengan suara yang keras dan jelasA : tujuan tercapaiP : tetap mengingatkan pasien untuk selalu percaya diri.