Penginderaan Jauh Sistem Satelit

13
Teknologi modern memungkinkan peneliti membuat peta secara lebih akurat dibandingkan periode sebelumnya. Bahkan lokasi terpencil,seperti gurun dan dasar samudera, dapat dipetakan secara detail dengan batuan satelit di angkasa. APA ITU SATELIT?? Satelit buatan adalah mesin yang berada pada orbit bumi atau mengitari bumi. Satelit mengobservasi bumi dengan teknik remote sensing(penginderaan jauh) satelit monitor bumi dari angkasa lalu mengirim gambar permukaan bumi ke stasiun di bumi. Satelit juga memonitor bulan dan planet lain. PERGERAKAN SATELIT?? Sebagian satelit mengorbit pada ketinggian antara 5 km dan 1.500 km sehingga menghasilkan berbagai macam foto permukaan bumi. Sebagian satelit bergerak dengan kecepatan yang sama dengan rotasi bumi sehingga menghasilkan foto permukaan bumi secara konstan . Satelit jenis ini disebut satelit geostationer. Satelit geostationer berada di ketinggian 36.000 km. Citra satelit bermanfaat untuk memprediksi dan memonitor bencana alam dan letusan gunung api. Citra satelit juga membantu peneliti ketika mengobservasi kerusakan alam akibat ulah manusia, cotohnya kerusakan hutan tropis. Warna citra satelit dapat dipilih sesuai dengan tujuan. Misalnya, warna terang menunjukkan daerah hutan agar mudah diidentifikasi. Citra satelit bermanfaat untuk memprediksi dan memonitor bencana alam dan letusan gunung api. Citra satelit juga membantu peneliti ketika mengobservasi kerusakan alam akibat ulah manusia, cotohnya kerusakan hutan tropis. Warna citra satelit dapat dipilih sesuai dengan tujuan. Misalnya, warna terang menunjukkan daerah hutan agar mudah diidentifikasi. Satelit mengaplikasikan berbagai teknik penginderaan jauh. Salah satu tekniknya adalah radar yang dapat menghasilkan citra satelit walaupun kondisi langit berawan atau gelap. Radar merefleksikan gelombang radio yang dipancarkan suatu objek. Waktu yang ditempuh agar

Transcript of Penginderaan Jauh Sistem Satelit

Page 1: Penginderaan Jauh Sistem Satelit

Teknologi modern memungkinkan peneliti membuat peta secara lebih akurat dibandingkan periode sebelumnya. Bahkan lokasi terpencil,seperti gurun dan dasar samudera, dapat dipetakan secara detail dengan batuan satelit di angkasa.

APA ITU SATELIT??

Satelit buatan adalah mesin yang berada pada orbit bumi atau mengitari bumi. Satelit mengobservasi bumi dengan teknik remote sensing(penginderaan jauh) satelit monitor bumi dari angkasa lalu mengirim gambar permukaan bumi ke stasiun di bumi. Satelit juga memonitor bulan dan planet lain.

PERGERAKAN SATELIT??

Sebagian satelit mengorbit pada ketinggian antara 5 km dan 1.500 km sehingga menghasilkan berbagai macam foto permukaan bumi. Sebagian satelit bergerak dengan kecepatan yang sama dengan rotasi bumi sehingga menghasilkan foto permukaan bumi secara konstan . Satelit jenis ini disebut satelit geostationer. Satelit geostationer berada di ketinggian 36.000 km.

Citra satelit bermanfaat untuk memprediksi dan memonitor bencana alam dan letusan gunung api. Citra satelit juga membantu peneliti ketika mengobservasi kerusakan alam akibat ulah manusia, cotohnya kerusakan hutan tropis. Warna citra satelit dapat dipilih sesuai dengan tujuan. Misalnya, warna terang menunjukkan daerah hutan agar mudah diidentifikasi.

Citra satelit bermanfaat untuk memprediksi dan memonitor bencana alam dan letusan gunung api. Citra satelit juga membantu peneliti ketika mengobservasi kerusakan alam akibat ulah manusia, cotohnya kerusakan hutan tropis. Warna citra satelit dapat dipilih sesuai dengan tujuan. Misalnya, warna terang menunjukkan daerah hutan agar mudah diidentifikasi.

Satelit mengaplikasikan berbagai teknik penginderaan jauh. Salah satu tekniknya adalah radar yang dapat menghasilkan citra satelit walaupun kondisi langit berawan atau gelap. Radar merefleksikan gelombang radio yang dipancarkan suatu objek. Waktu yang ditempuh agar gelombang terpantul kembali ke radar mengindikasikan jarak objek terhadap satelit.

Kamera inframerah digunakan untuk menghasilkan foto permukaan bumi. Kamera inframerah menangkap warna yang berbeda untuk setiap bentang alam. Jadi, foto inframerah dapat menunjukkan berbagai bentang alam, seperti gurun, padang rumput, dan hutan

SUMBER (Atlas dunia untuk anak, link internet)

Penginderaan jauh sistem satelit

Penginderaan jauh sistem satelit merupakan penginderaan yang dilakukan dari antariksa

atau luar angkasa. Penginderaan jauh system satelit menggunakan tenaga elektromagnetik

pada spectrum tampak, inframerah, termal, dan gelombang mikro. Citra satelit penginderaan

jauh dapat dibedakan berdasarkan kegunaan utamanya, yaitu sebagai berikut.

Page 2: Penginderaan Jauh Sistem Satelit

a) Citra satelit untuk mengindera sumber daya bumi, seperti citra Landsat yang

diluncurkan Amerika Serikat, Citra Sogus (Rusia), dan citra SPOT (Perancis).

b) Citra satelit untuk penginderaan laut, seperti citra Seasat (Amerika Serikat) dan citra

MOS (Jepang).

c) Citra satelit untuk penginderaan cuaca, seperti citra NOAA (Amerika Serikat) dan citra

Meteor (Rusia).

d) Citra satelit untuk penginderaan planet, seperti citra Ranger (Amerika Serikat), citra

satelit Viking (Amerika Serikat), citra satelit Luna (Rusia), dan citra satelit Venera (Rusia).

Beberapa contoh satelit yang mengorbit untuk tujuan pemantauan bumi (satelit inderaja)

adalah sebagai berikut.

1. TIROS 1 (Television and Infra Red Observation Satelite) diluncurkan 1 April 1996.

2. TIROS X, diluncurkan 1 juli 1965.

Page 3: Penginderaan Jauh Sistem Satelit

3. ATS (Application Technology Satelite) yang merupakan jenis satelit untuk memantau

kondisi cuaca, diluncurkan pada tahun 1966.

4. NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) yang merupakan contoh

satelit untuk keperluan oseanografi.

5. SPOT (System de I’observation de la terre) yang diluncurkan untuk keperluan bidang

hidrologi. Spot diluncurkan pada tahun 1986.

6. ERTS (Earth Resource Technology Satelite) yang merupakan satelit pemantau sumber

daya bumi, milik Amerika Serikat. Seri ERTS mulai diluncurkan pada 1967.

7. ERS (Earth Remote Sensing Satelite) milik lembaga ruang angkasa Eropa (European

Space Agency = ESA)

Satelit NOAA – AVHRR

Satelit NOAA adalah satelit lingkungan dan cuaca yang dioperasikan oleh NOAA

(National Ocean and Atmospheric Administration) Amerika. Satelit ini muncul untuk

menggantikan generasi satelit sebelumnya, yaitu TIROS (Television and Infra Red Observation

Sattelite, tahun 1960-1965) dan seri IOS (infra Red Observation Sattelite, tahun 1970-1976).

Berdasarkan orbit ketelitiannya, NOAA dibagi menjadi dua macam yaitu geostasioner dan orbit

polar. Satelit NOAA dengan orbit geostasioner adalah satelit yang memonitor belahan bumi

bagian barat pada ketinggian 22.240 mil di atas permukaan bumi, sedangkan satelit NOAA

dengan orbit polar adalah satelit yang memonitor bumi pada ketinggian 540 mil di atas

permukaan bumi (NOAA, 2008).

Satelit NOAA termasuk kedalam satelit sistem pasif, sumber tenaga utama untuk

mengirim gelombang elektromagnetik berasal dari matahari. Pada umumnya satelit NOAA

merekam suatu wilayah sebanyak 2 kali waktu siang dan 2 kali pada malam hari. Saat ini di

atmosfer Indonesia melintas lima seri NOAA pada setiap harinya yaitu NOAA 14, NOAA 15,

NOAA 16, NOAA 17, dan NOAA 18. Waktu peluncuran satelit NOAA – AVHRR dari generasi ke

generasi dapat dijelaskan pada Tabel 1.

Page 4: Penginderaan Jauh Sistem Satelit

Tabel 1. Waktu Peluncuran NOAA AVHRR

Satelite Waktu Peluncuran Akhir Misi Kanal Keterangan

NOAA 6 27 Juni 1979 16 November 1986 4 kanal Sudah tidak beroperasi

tahun 1987

NOAA 7 23 Juni 1981 7 Juni 1986 5 kanal Sudah tidak beroperasi

tahun 1987

NOAA 8 28 Maret 1983 31 Oktober 1985 4 kanal Dihentikan pada tanggal

29 Desember 1985

NOAA 9 12 Desember 1984 11 Mei 1994 5 kanal Dihentikan pada tanggal

13 Februari 1998

NOAA 10 17 September 1986 Masih beroperasi

4 kanal

Kemampuan saluran

Inframerah menurun

sejak tahun 1994

NOAA 11 24 September 1988 13 September 1994 5 kanal Gagal pada akhir misi

NOAA 12 14 Mei 1991 15 Desember 1994 5 kanal Sudah tidak beroperasi

sejak 5 Februari 1995

NOAA 13 9 Agustus 1993 21 Agustus 1993 5 kanal Tidak beroperasi setelah

akhir misi

NOAA 14 30 Desember 1994 23 Mei 2007 5 kanal Masih beroperasi

NOAA 15 13 Mei 1998 Masih beroperasi 6 kanal Masih beroperasi

NOAA 16 21 Januari 2000 Masih beroperasi 6 kanal Masih beroperasi

NOAA 17 24 Juni 2002 Masih beroperasi 6 kanal Masih beroperasi

NOAA 18 20 Mei 2005 Masih beroperasi 6 kanal Masih beroperasi

(sumber : Tungalagsalkhan dan Guenther, 2008)

Stasiun bumi NOAA di Indonesia terdapat di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

(LAPAN) yang berada di Jakarta dan Biak, kantor Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP)

yang berada di Jakarta, dan The Southeast Asian Center for Ocean Research and Monitoring

Page 5: Penginderaan Jauh Sistem Satelit

(SEACORM) yang berada di Perancak Bali. Konfigurasi satelit NOAA dapat dilihat pada Gambar 1

berikut ini.

Gambar 1. Konfigurasi Satelit NOAA – AVHRR

(http://podaac.jpl.nasa.gov/SeaSurfaceTemperature/AVHRRPathfinder)

Data AVHRR di gunakan untuk peramalan cuaca harian dan pembuatan peta suhu permukaan

laut yang dapat dimanfaatkan untuk prediksi daerah penangkapan ikan. Spesifikasi dari satelit

NOAA – AVHRR ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Karakteristik Satelit NOAA – AVHRR

Dimensi Tinggi : 165 in (4.19 m) Diameter : 75 in (1.88

m) Solar Array Area : 180.6 ft2 (16.8 m)

Berat 4920 lbs (2231. 7 kg)

Daya 879.9 W

Batas Desain > 2 tahun

Orbit Ketinggian : 870 km Kemiringan : 98.856 °

Waktu Matahari Lokal : 13:40

Berat Peralatan 982.5 lbs (445.6 kg)

Page 6: Penginderaan Jauh Sistem Satelit

Daya Peralatan 450 W

Rata – rata Waktu Matahari Ketika Melewati

Ekuator

Sekitar 14:00

Rata – Rata Ketinggian 870 km

(sumber : http://projects.osd.noaa.gov./IJSP/charecteristic.htm)

Advanced Very High Resolution Radiometer (AVHRR) adalah sensor radiasi yang

digunakan untuk menentukan suhu permukaan. Sensor ini berupa radiometer yang

menggunakan 6 detector yang merekam radiasi pada panjang gelombang yang berbeda – beda

seperti yang ditunjukan pada Tabel 3.

Tabel 3. Karakteristik Panjang Gelombang Satelit NOAA – AVHRR

Karakteristik Panjang Gelombang Satelit NOAA – AVHRR

Saluran Resolusi

Panjang

Gelombang

(μm)

Daerah

SpektrumPenggunaan

1 1.09 km 0.58 – 0.68 Tampak

(Visible)

Pemetaan awan dan

permukaan siang hari

2 1.09 km 0.725 – 1.00 Inframerah

dekat

Batas daratan dan perairan

3A 1.09 km 1.58 – 1.64 Deteksi salju dan es

3B 1.09 km 3.55 – 3.93 Inframerah

tengah

Pemetaan awan malam hari

dan suhu permukaan laut

4 1.09 km 10.30 – 11.30 Inframerah

jauh

Pemetaan awan malam hari

dan suhu permukaan laut

5 1.09 km 11.50 – 12.50 Inframerah

jauh

Suhu permukaan laut

(sumber : http://www.ga.gov.au/earth-observation/satellites-andsensors/noaa.html)

Page 7: Penginderaan Jauh Sistem Satelit

IKONOS

Sejarah Ikonos

Satelit IKONOS adalah satelitresolusi tinggi yang dioperasikan oleh GeoEyeberasal dari

bawah Lockheed Martin Corporation sebagai Commercial Remote Sensing System (CRSS)

satelit. Pada April 1994Lockheed diberi salah satu lisensi dari US Department of Commerce

untuk satelitkomersial citra resolusi tinggi. Pada tanggal 25 Oktober 1995 perusahaan

mitraSpace Imaging menerima lisensi dari Komisi Komunikasi Federal (FCC)

untukmengirimkan telemetri dari satelit di Bumi delapan-gigahertz band ExplorationSatellite

Service. Sebelum memulai, Space Imaging mengubah nama untuk satelitIKONOS. IKONOS

berasal dari bahasa Yunani yang berarti "gambar".

pada September 1999, IKONOS dimiliki dan dioperasikan oleh Space Imaging. Disamping

mempunyai kemampuan merekam citra multispetral pada resolusi 4 meter, IKONOS dapat

juga merekam obyek-obyek sekecil satu meter pada hitam dan putih. Dengan kombinasi sifat-

sifat multispektral pada citra 4-meter dengan detail-detail data pada 1-meter, Citra IKONOS

diproses untuk menghasilkan 1-meter produk-produk berwarna.

IKONOS adalah satelit komersial beresolusi tinggi pertama yang ditempatkan di ruang

angkasa. IKONOS dimiliki oleh Sapce Imaging, sebuah perusahaan Observasi Bumi Amerika

Serikat. Satelit komersial beresolusi tinggilainnya yang diketahui: Orbview-3 (OrbImage),

Quickbird (EarthWatch) dan EROS-A1 (West Indian Space). IKONOS diluncurkan pada

September 1999 dan pengumpulan data secara regular dilakukan sejak Maret 2000.

Berikut gambar darisatelit ikonos

Informasi Peluncuran

Page 8: Penginderaan Jauh Sistem Satelit

Organisasi : GeoEye

Tanggal Peluncuran : 24 September 1999 

Peluncuran Kendaraan : LM900 

Peluncuran Situs/Lokasi : Vandenberg Air Force Base, California, USA 

Peta Area Ukuran lebar dan luas

Petak : 11 km x 11 km (single scene) 

Orbit  

Orbit : 98.1 derajat, sun synchronous 

Kecepatan pada Orbit : 7.5 km/detik 

Kecepatan diatas bumi : 6.8 km/detik 

Kecepatan mengelilingi Bumi : 14.7 kali tiap 24 jam 

Ketinggian : 681 kilometer 

Masa Operasi : 7 tahun lebih

Resolusi  

Resolusi pada Nadir : 0,82 meter (panchromatic) 

3,2 meter (multispectral ) 

Resolusi 26° Off-Nadir : 1,0 meter (panchromatic) 

4,0 meter (multispectral) 

Cakupan Citra : 11,3 kilometer pada nadir 

13,8 kilometer pada 26° off-nadir 

Page 9: Penginderaan Jauh Sistem Satelit

Waktu Melintas Ekuator : Nominal 10:30 AM waktu matahari 

Waktu Lintas Ulang : Sekitar 3 hari pada 40 ° garis lintang 

Saluran Citra : Panchromatic, blue, green, red, near IR 

Dynamic Range : 11-bit per pixel 

Komunikasi

Pelacak dan Kontrol : 8345.968-8346.032 MHz band (downlink) 

2025-2110 MHz (uplink). 

Pembawa Data Downlink : 8025-8345 MHz

resolusi spatial

0.8 m panchromatic (1-m PAN) 4-meter multispectral (4-m MS) 1-meter pan-sharpened (1-m PS)

Resolusi spektral

Band 1-m PAN 4-m MS & 1-m PS1 (Blue) 0.45–0.90 µm 0.445–0.516 µm

2 (Green) * 0.506–0.595 µm3 (Red) * 0.632–0.698 µm

Sumber:

http://igun.blogspot.com/2012/10/karakteristik-dan-spesifikasi-satelit.html

http://haqky.webs.com/apps/blog/show/3691694

http://en.wikipedia.org/wiki/Ikonos

KELOMPOK 14

Amala Choirunnisa Jafar 26020110141014 (ilmu kelautan)

Page 10: Penginderaan Jauh Sistem Satelit

Chesya sera

Jayanti Wahyuning Diyat 26020210120063 (oseanografi)

Siti Saodah 26020210141019 (oseanografi)