Penginderaan Jauh 3.0

25
KELOMPOK 5 : 1. ALEXANDER PARLAUNGAN DOLOK SARIBU 2. AISYAH NOORAVIETA SETIAWAN 3. BRANDON NOVAN FERNANDO 4.MUHAMMAD IKHWANNUSSOFA 5. QATRUNNADA DAYSA FITRI GEOGRAFI PENGINDERAAN JAUH

description

geo

Transcript of Penginderaan Jauh 3.0

Page 1: Penginderaan Jauh 3.0

KELOMPOK 5 :1. ALEXANDER PARLAUNGAN DOLOK SARIBU2. AISYAH NOORAVIETA SETIAWAN3. BRANDON NOVAN FERNANDO4.MUHAMMAD IKHWANNUSSOFA5. QATRUNNADA DAYSA FITRI

GEOGRAFIPENGINDERAAN JAUH

Page 2: Penginderaan Jauh 3.0

Pertanyaan1. Jelaskan 4 definisi penginderaan jauh menurut para ahli, setelah itu simpulkanlah!2. Sebutkan unsur – unsur dan komponen penginderaan jauh, kemudian buatlah bagannya!

Page 3: Penginderaan Jauh 3.0

PENGINDERAAN JAUH MENURUT PARA AHLI

Page 4: Penginderaan Jauh 3.0

Pengindraan Jauh Menurut Para Ahli

1. Lillesand dan Kiefer Menurut Lillesand dan Kiefer (1979),

Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah, atau gejala yang dikaji.

Page 5: Penginderaan Jauh 3.0

2. Colwell Menurut Colwell (1984) Penginderaaan

Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diindera.

3. David T.Lindgren Penginderaan jauh adalah berbagai tehnik

yang dikembangkan untuk memperoleh dan menganalisis tentang bumi.

Page 6: Penginderaan Jauh 3.0

4. Curran Menurut Curran, (1985) Penginderaan Jauh

yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.

5. Willson dan Buffon Penginderaan jauh adalah suatu ilmu, seni dan

tehnik untuk memperoleh informasi tentang objek, area, dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek, area, maupun gejala tersebut. 

Page 7: Penginderaan Jauh 3.0

Kesimpulan dari pendapat para ahli

Menurut kami : Penginderaan jauh merupakan

ilmu dan tehnik untuk mengetahui suatu objek dengan area pandang dari jarak jauh dan mencangkup wilayah secara luas dengan menggunakan alat tertentu.

Page 8: Penginderaan Jauh 3.0

UNSUR – UNSUR DAN KOMPONEN PENGINDERAAN JAUH

Page 9: Penginderaan Jauh 3.0

Unsur-Unsur dan Komponen Penginderaan Jauh

Sumber tenaga

Atmosfer (lapisan udarah)

Interaksi antara

tenaga dan objek

Sensor dan

wahana

Perolehan data

Penggunaan data

Waktu penyinaran matahari

Keadaan cuaca

Fotografi elektronik Data manual

Data numerik

Bentuk relif muka

bumi

Page 10: Penginderaan Jauh 3.0

Unsur-Unsur dan Komponen Penginderaan Jauh

Komponen – komponen dalam penginderaan jauh (indraja) merupakan serangkaian objek yang saling berkaitan dan bekerjasama secara terkoordinasi dalam melakukan penginderaan.

Main Menu

Page 11: Penginderaan Jauh 3.0

Bagan Komponen-Komponen Penginderaan Jauh

Main Menu

Page 12: Penginderaan Jauh 3.0

Sumber Tenaga Sumber tenaga dalam penginderaan jauh terdiri atas

sistem pasif yaitu menggunakan sinar matahari dan sistem aktif, yaitu sistem yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro.

Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

Waktu penyinaran

Bentuk permukaan bumi

Keadaan cuaca

Main Menu

Page 13: Penginderaan Jauh 3.0

Waktu PenyinaranJumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari), lebih besar dari pada saat posisi miring ( sore hari ). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna objek tersebut. Maka bila arah sumber tenaga dengan pusat objek tidak terarah dengan sempurna maka sumber energi akan ditambah energi buatan.

Main Menu

Page 14: Penginderaan Jauh 3.0

Bentuk permukaan bumi Permukaan bumi yang bertopografi

halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas

Main Menu

Page 15: Penginderaan Jauh 3.0

Keadaan Cuaca Kondisi cuaca pada saat pemotretan

mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.

Main Menu

Page 16: Penginderaan Jauh 3.0

Atmosfer

Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik.

Di dalam inderaja terdapat istilah Jendela Atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.

Page 17: Penginderaan Jauh 3.0

Interaksi antara tenaga dan objek Interaksi antara tenaga dan obyek dapat dilihat dari

rona yang dihasilkan oleh foto udara. Tiap-tiap obyek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor.

Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra, sedangkan obyek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contoh: Permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.

Page 18: Penginderaan Jauh 3.0

Sensor dan Wahana

1. Sensor Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun

satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua : Sensor fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan

foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit)

Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.

2. Wahana Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna

mendapatkan inderaja. Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok: Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara

1.000 – 9.000 meter di atas permukaan bumi Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000

meter di atas permukaan bumi Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900 km di luar atmosfer bumi.

Page 19: Penginderaan Jauh 3.0

Perolehan Data Data yang diperoleh dari inderaja ada 2

jenis :Data manual, didapatkan melalui kegiatan

interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi.

Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.

Page 20: Penginderaan Jauh 3.0

Pengguna Data

Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem inderaja, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja. Jika tidak ada pengguna, maka data inderaja tidak ada manfaatnya. Salah satu lembaga yang menggunakan data inderaja misalnya adalah:Bidang militerBidang kependudukanBidang pemetaanBidang meteorologi dan klimatologi

Page 21: Penginderaan Jauh 3.0
Page 22: Penginderaan Jauh 3.0
Page 23: Penginderaan Jauh 3.0
Page 24: Penginderaan Jauh 3.0
Page 25: Penginderaan Jauh 3.0

TERIMA KASIH