Penghantar Ilmu Pendidikan

19
Qonitha Amalia 060812814819030 1. Landasan Pendidikan Indonesia 2. Pendahuluan a. Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Salah satunya sebagai media yang berfungsi menjadikan manusia lebih baik dari sebelumnya. Peran penting lainnya adalah untuk memenusiakan manusia. Akan tetapi, pada kenyataaan sebagian orang hanya memahami secara garis besar hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan. Beberapa hanya mengetahui pendidikan sebagai sarana belajar, terutama sarana belajar dalam bidang akademis. Sehingga pengertian pendidikan secara mendasar kurang dipahami, padahal secara tidak sadar setiap orang telah melakukan proses pendidikan dalam kegiatan sehari-hari. Misalanya, Ketika seorang ibu menyuruh anaknya untuk membersihkan kamarnya, secara tidak sadar ibu tersebut telah mengajarkan kebersihan dan rasa tanggung jawab. Kebersihan dan tanggung jawab merupakan salah satu yang diajarkan dalam proses pendidikan. Hal ini berarti, Pendidikan tidak harus dilakukan dalam kegiatan formal seperti di sekolah namun dapat dilaksankan dimana pun dan kapan pun.

description

Makalah Pembentukkan Pendidikan di Indonesia

Transcript of Penghantar Ilmu Pendidikan

Page 1: Penghantar Ilmu Pendidikan

Qonitha Amalia

060812814819030

1. Landasan Pendidikan Indonesia

2. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.

Salah satunya sebagai media yang berfungsi menjadikan manusia

lebih baik dari sebelumnya. Peran penting lainnya adalah untuk

memenusiakan manusia. Akan tetapi, pada kenyataaan sebagian orang

hanya memahami secara garis besar hal-hal yang berhubungan dengan

pendidikan. Beberapa hanya mengetahui pendidikan sebagai sarana

belajar, terutama sarana belajar dalam bidang akademis. Sehingga

pengertian pendidikan secara mendasar kurang dipahami, padahal

secara tidak sadar setiap orang telah melakukan proses pendidikan

dalam kegiatan sehari-hari. Misalanya, Ketika seorang ibu menyuruh

anaknya untuk membersihkan kamarnya, secara tidak sadar ibu

tersebut telah mengajarkan kebersihan dan rasa tanggung jawab.

Kebersihan dan tanggung jawab merupakan salah satu yang diajarkan

dalam proses pendidikan. Hal ini berarti, Pendidikan tidak harus

dilakukan dalam kegiatan formal seperti di sekolah namun dapat

dilaksankan dimana pun dan kapan pun.

Pendidikan secara formal ataupun informal sengaja dibentuk demi

membentuk karakter suatu bangsa. Maka bagaimakah bentuk

pendidikan di indonesia? Apakah telah sesuai dengan definisi

pendidikan? Apakah telah dapat membentuk karakter bangsa? Oleh

karena itu, penulis tertarik untuk memaparkan proses pembentukan

pendidikan dalam makalah ini.

b. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui

sejarah ataupun proses dari Pembentukan Pendidikan di Indonesia.

c. Manfaat Penulisan

Page 2: Penghantar Ilmu Pendidikan

Qonitha Amalia

060812814819030

Bagi Mahasiswa, Langkah awal dalam proses pembuatan makalah

untuk yang lebih baik lagi.

Bagi Masyarakat, sebagai sumber referensi atau bacaan yang penuh

pengetahuan

3. Isi dan Pembahasan

a. Pengertian Pendidikan

Ada banyak pengertian pendidikan yang tertuang dibuku,

internet,majalah pendidikan, jurnal ataupun sumber lainnya. Semua

memiliki pengertian berbeda-beda namun mengarah pada tujuan

positif yang ingin dicapai pada proses pendidikan itu sendiri. Berikut

merupakan pengertian pendidikan menurut beberapa ahli.

1. Menurut Prof. Dr. John Dewey, Pendidikan adalah suatu proses

pengalaman. Karena kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan

berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses

pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta

menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang.

2. Menurut Prof. H. Mahmud Yunus, Pendidikan adalah usaha-usaha

yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan

tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara

bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling

tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya

menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.

3. Menurut Prof. Herman H. Horn, Pendidikan adalah proses abadi

dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang

secara fisk dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti

termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan

kemauan dari manusia.

4. Menurut M.J. Langeveld, Pendidikan adalah setiap pergaulan yang

terjadi adalah setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa

Page 3: Penghantar Ilmu Pendidikan

Qonitha Amalia

060812814819030

dengan anak-anak merupakan lapangan atau suatu keadaan dimana

pekerjaan mendidik itu berlangsung.

5.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991)

Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk

mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai

obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh

secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan

perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.

b. Landasan Pendidikan

Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu

bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas

tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan

merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan

masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut

adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat

memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan.

Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong

pendidikan untuk mnjemput masa depan.

1. Landasan Filosofis

Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan denan

makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-

masalah seperti: Apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan

diperlukan, dan sebagainya. Landasan filosofis adalah landasan

yang berdasarkan atau bersifat filsafat (falsafah). Terdapat kaitan

yang erat antara pendidikan dan filsafat karena filsafat mencoba

merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat sedangkan

pendidikan berusaha mewujudkan citra itu. Wayan Ardhana, dan

kawankawan (1986: Modul 1/12-18), mengemukakan bahwa

Page 4: Penghantar Ilmu Pendidikan

Qonitha Amalia

060812814819030

aliran-aliran filsafat itu bukan hanya mempengaruhi pendidikan,

tetapi juga telah melahirkan aliran filsafat pendidikan, seperti:

1. Idealisme

Aliran ini menegaskan bahwa hakikat kenyataan adalah ide

sebagai gagasan kejiwaan.Apa yang dianggap kebenaran

realitas hanyalah bayangan atau refleksi dari ide sebagai

kebenaran bersifat spiritual atau mental. Ide sebagai gagasan

kejiwaan itulah sebagai kebenaran atau nilai sejati yang absolut

dan abadi.

2. Realisme

Realisme menekankan pada pengakuan adanya kenyataan

hakiki yang objektif di luar manusia. Kenyataan hakiki yang

objektif itu ada secara praeksistensi yakni mendahului dan

lebih utama dari keberadaan manusia beserta

kesadarannya.Aliran ini, menekankan bahwa nilai bersifat

absolut dan abadi yang berdasarkan hukum alam. Oleh karena

itu, pendidikan tidak lain dari usaha untuk mengajarkan

berbagai disiplin pengetahuan terpilih sebagai pembimbing

kehidupan yang terbaik, seperti sejarah, bahasa,ilmu

pengetahuan alam, dan matematika.

3. Perenialisme

Perenialisme merupakan mahzab pendidikan yang diterapkan

pihak swasta pada zaman Belanda di Indonesia. Terdapat

persamaan antara Perenialisme dan Esensialisme, yakni

keduanya membela kurikulum tradisional yang berpusat pada

mata pelajaran pokok, sedangkan perbedaannya adalah

perenialisme menekankan keabadian teori kehikmatan. Mahzab

perenialisme memiliki penganut pada perguruan swasta di

Indonesia,karena mengintegrasikan kebenaran agama dengan

kebenaran ilmu.

Page 5: Penghantar Ilmu Pendidikan

Qonitha Amalia

060812814819030

4. Esensialisme

Esensialisme merupakan mahzab filsafat pendidikan yang

menerapkan prinsip idealisme dan realisme secara

eklektis.Berdasarkan eklektisme tersebut maka esensialisme

tersebut menitikberatkan penerapan prinsip idealisme atau

realisme dengan tidak meleburkan prinsip-prinsipnya. Mahzab

esensialisme dominan di Eropa. Mahzab Esensialisme

merupakan pendidikan yang diterapkan pada zaman Belanda di

indonesia.

5. Pragmatisme dan progresivisme

Pragmatisme merupakan aliran filsafat yang mengemukakan

bahwa segala sesuatu harus dinilai dari segi nilai kegunaan

praktis dengan kata lain, paham ini menyatakan yang berfaedah

itu harus benar, atau ukuran kebenaran didasarkan pada

kemanfaatan dari sesuatu itu kepada manusia ( Abu Hanifah,

1950: 136). Oleh karena itu, bagi pragmatisme, pendidikan

adalah suatu proses eksperimental dan metode mengajar yang

penting adalah metode pemecahan masalah. Pengaruh aliran

Pragmatisme terwujud dalam gerakan pendidikan progresif

atau progresivisme. Progresivisme menentang pendidikan

tradisonal.

6. Rekonstruksionisme

Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang

menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor

perubahan masyarakat.

2. Landasan Sosiologis

Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi

antara dua individu, bahkan dua generasi yang memungkinkan

generasi muda memperkembangkan diri. Kegiatan pendidikan

yang sistematis terjadi di lembaga sekolah yang dengan sengaja

Page 6: Penghantar Ilmu Pendidikan

Qonitha Amalia

060812814819030

dibentuk oleh masyarakat. Perhatian sosiologi pada kegiatan

pendidikan semakin intensif. Dengan meningkatkan perhatian

sosiologi pada kegiatan pendidikan tersebut, maka lahirlah

sosiologi pendidikan. Sosiologi Pendidikan merupakan analisis

ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial didalam

sistem pendidikan. Kajian sosiologi tentang pendidikan pada

prinsipnya mencakup semua jalur pendidikan, baik pendidikan

sekolah maupun pendidikan luar sekolah.

3. Landasan Kultural

Dalam UU-RI No.2 Tahun 1989 Pasal 1 Ayat 2 ditegaskan

bahwa yang dimaksudkan dengan Sistem Pendidikan Nasional

adalah yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang

berdasarkan pada pancasila dan UUD 1945. Kebudayaan dan

pendidikan memiliki hubungan timbal balik, sebab kebudayaan

dapat dilestarikandikembangkan dengan mewariskan kebudayaan

dari generasi ke generasi penerus melalui pendidikan, baik secara

informal maupun secara formal. Sebaliknya bentuk, ciri-ciri, dan

pelaksanaan pendidikan itu ikut ditentukan oleh kebudayaan

masyarakat di mana proses pendidikan itu berlangsung.

Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-

perubahan yang sesuai denga perkembangan zaman sehingga

terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru

sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola

ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim

digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan

adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.

4. Landasan Psikologis

Menurut Maslow kebutuhan yang paling utama adalah

kebutuhan fisiologis, dan individu diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan ini sebelum mengejar kebutuhan akan rasa aman.

Page 7: Penghantar Ilmu Pendidikan

Qonitha Amalia

060812814819030

Kebutuhan yang lebih rendah merupakan prasyarat bagi pemuasan

kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi. Pemuasan kebutuhan

tingkat terendah hingga kebutuhan harga diri sangat dipengaruhi

oleh orang lain, sedangkan kebutuhan yang berkaitan dengan

penguasaan iptek sangat ditentukan oleh diri sendiri. Dengan

demikian, karena belajar pada dasarnya merupakan usaha untuk

memenuhi kebutuhan tingkat tinggi, maka pemenuhannya sangat

ditentukan oleh diri pelajar dan memprasyaratkan adanya rasa

aman dan seterusnya yang lebih rendah (Wayan Ardhana, 1986:

Modul 1/45). Kajian psikologis yang erat hubungannya dengan

pendidikan adalah yang berkaitan dengan kecerdasan, berpikir, dan

belajar.

5. Landasan Ilmiah dan Teknologis

Pendidikan serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

mempunyai kaitan yang sangat erat. Iptek menjadi bagian utama

dalam isi pengajaran, pendidikan berperan sangat penting dalam

pewarisan dan pengemangan iptek. Di sisi lain, setiap

perkembangan iptek harus segera diakomodasi oleh pendidikan

yakni dengan segera memasukkan hasil perkembangan iptek itu

kedalam isi bahan ajaran.

c. Pendidikan di Indonesia

Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau

pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh

orang dewasa agar anak didik menjadi dewasa, dalam perkembangan

selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang

atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau

sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup

dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Dengan

demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam

Page 8: Penghantar Ilmu Pendidikan

Qonitha Amalia

060812814819030

pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembanagan jasmani

dan rohaninya kearah kedewasaan.

Pendidikan dalam arti mikro (sempit) merupakan proses interaksi

antara pendidik dan peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di

masyarakat.Namun pendidikan dalam arti sempit sering diartikan

sekolah (pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga

pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah

terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai

kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-

hubungan dan tugas-tugas sosial mereka). Dalam pengertian sempit,

pendidikan hanyalah bagi mereka yang menjadi peserta didik

(siswa/mahasiswa) dari suatu lembaga pendidikan formal

(sekolah/perguruan tinggi). Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk

kegiatan belajar-mengajar yang terprogram dan bersifat formal atau

disengaja untuk pendidikan dan terkontrol. Pendidik bagi para siswa

terbatas pada pendidik profesional atau guru.

Sedangkan pendidikan dalam arti makro (luas) adalah proses

interaksi antara manusia sebagai individu/ pribadi dan lingkungan alam

semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi, sosial-politik

dan sosial-budaya. Pendidikan dalam arti luas juga dapat diartikan

hidup (segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala

lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang

mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan

perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan

sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak

manusia lahir). Jadi pendidikan dalam arti luas, hidup adalah

pendidikan, dan pendidikan adalah hidup (life is education, and

education is life). Maksudnya bahwa pendidikan adalah segala

pengalaman hidup (belajar) dalam berbagai lingkungan yang

berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi

pertumbuhan atau perkembangan individu.

Page 9: Penghantar Ilmu Pendidikan

Qonitha Amalia

060812814819030

Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap

komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan

pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi,

yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan

proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro.

Adapun tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya

proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.

Suatu konsep pendidikan yang baik memiliki landasan pendidikan

yang ideal.Meskipun Indonesia baru sekedar sebagai negara

berkembang namun Pendidikan di Indonesia telah terkonsep secara

matang. Indonesia pun menggunakan landasan-landasan pendidikan

yang diterapkan dalam prosesnya. Landasan Pendidikan yang dianut

oleh Indonesia adalah Landasan Fisiologis, Landasan Sosoilogis,

Landasan Psikologis, Landasan Kultural, serta landasan Ilmiah dan

Teknologis.

Landasan Filosofis Sistem Pendidikan Nasional Indonesia adalah

Pancasila. Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa

pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945. sedangkan

Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula

bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian

bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar

negara Indonesia.

Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional adalah

Masyarakat indonesia. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa

ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut

sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin

meningkat dan komplek. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan

untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat

terutama dalam hal menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal Ika-

an, baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran

Page 10: Penghantar Ilmu Pendidikan

Qonitha Amalia

060812814819030

PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur

pendidikan luar sekolah (penataran P4, pemasyarakatan P4

nonpenataran).

Kebudayaan merupakan Landasan Kultural Sistem Pendidikan

Nasional. Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap

daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka

tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini harsulah

dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan

bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.

Landasan Psikologis Sistem Pendidikan Nasional Indonesia adalah

Perkembangan Peserta Didik. Pemahaman tumbuh kembang manusia

sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan

menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu

proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.

Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah.Iptek merupakan

salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang

lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia.

Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus

mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek.

Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang

berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memproleh

informasi itu dan manfaatnya bagi masyarakat.

Berdasarkan kajian terdahulu, sebagaimana termaktub dalam UU

No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, maka:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

Page 11: Penghantar Ilmu Pendidikan

Qonitha Amalia

060812814819030

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.

4. Penutup

a. Simpulan

Ada banyak pengertian pendidikan yang tertuang dibuku,

internet,majalah pendidikan, jurnal ataupun sumber lainnya. Semua

memiliki pengertian berbeda-beda namun mengarah pada tujuan positif

yang ingin dicapai pada proses pendidikan itu sendiri. Pendidikan sebagai

usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah

landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Beberapa

landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan

kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan

tujuan pendidikan.Setelah dikaji melalui landasan-landasan pendidikan

maka didapat bahwa bentuk pendidikan sesuai pada yang termaktub

dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

b. Saran

Sebaiknya sistem pendidikan di Indonesia benar-benar menerapkan

landasan dan teori pendidikan sebagaimana mestinya dan bukanlah

sekedar teori yang termaktub dalam dalil-dalil penting tanpa realisasi

yang jelas dan tegas , agar pendidikan di Indonesia berkembang dan

lebih baik lagi.

Page 12: Penghantar Ilmu Pendidikan

Qonitha Amalia

060812814819030

5. Daftar Pustaka

Aan, Aswanuddin.Faktor-faktor Utama dalam Proses Pendidikan.

http://as-one-materikuliah.blogspot.com/2011/01/makalah-faktor-faktor-

utama-dalam.html, (diakses 26 Oktober 214 pukul 10.00)

.http://mobelos.blogspot.com/2013/10/pengertian-pendidikan-definisi.html

Ani,Roy.2013.Makalah Pengertian

Pendidikan.http://sastrawanpemula.blogspot.com/2013/05/makalah-

pengertian-pendidikan.html,( diakses 25 Oktober 2014 pukul 19.00)

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan.

Jakarta: Rineka Cipta

Amri,Syaiful.2012.Landasan Pendidikan

Nasional.http://syaifulamri887.blogspot.com/2012/09/landasan-

pendidikan-nasional.html, ( diakses 24 Oktober 2014)

Keadaan rakyat Indonesia pada masa penjajahan sangatlah miskin

akan kesejahteraan ilmu pendidikan. Pihak penjajah melarang rakyat Indonesia

untuk mengenyam pendidikan. Hal ini bertujuan menjauhkan rakyat Indonesia

dalam meraih kemerdekaan dan salah satu caranya adalah membiarkan rakyat

Indonesia terbelenggu dalam kebodohan.