Penggunaan-TI m.toha Mahmun
-
Upload
lilis-sumardiani -
Category
Documents
-
view
48 -
download
0
Transcript of Penggunaan-TI m.toha Mahmun
Penggunaan Teknologi Informasi (TI) Dalam Pengelolaan
Data Base Nilai Mahasiswa Pada Sistem Kredit Semester(SKS) oleh
M.Thoha Mahmun
Kepala Pusdikom dan Dosen UTP Abastrak
Di era informasi mau tidak mau suka tidak perguruan tinggi harus menggunakan teknologi dalam
melakukan pengelolaan data base nilai mahasiswanya jika jumlah mahasiswanya sudah besar dan telah
menggunakan sistem kredit semester dalam proses pembelajarannya. Hal ini sesuai dengan penjelasan ayat
1 pasal 35 UU No. 20 2003 tentang Sisdiknas, standar sarana dan prasarana pendidikan termasuk
didalamnya adalah penggunaan teknologi informasi dan komunisasi(TIK). Dengan menggunakan IT,
pengelolaan data base nilai mahasiswa akan menjadi semakin efektif dan efisien. Agar penggunaan TI
sesuai dengan peruntukannya maka perlu dipahami dengan baik apa yang dimaksud dengan teknologi
informasi(TI), Sistem Kredit Semester(SKS), data base nilai mahasiswa dan bagaimana penggunaan TI
untuk data base nilai mahasiswa.
1. Pendahuluan
Di era informasi, kehadiran teknologi infomasi sudah tidak dapat ditolak lagi
bahkan cenderung menjadi kebutuhan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena
perkembangan dan kemajuan yang dicapai oleh bidang ilmu pengetahuan teknologi
informasi yang semakin canggih melalui penemuan-penemuan barunya yang secara terus
menerus bermunculan. Salah satu peralatan teknologi informasi adalah adalah berupa
komputer. Sekarang, komputer bukan lagi sebagai alat hitung semata sebagaimana awal
ditemukannya, melainkan sudah berubah fungsi menjadi alat pengolah , penyimpan dan
penyampai data dan informasi yang canggih. Data yang diolahnyapun tidak hanya
berupa angka dan tek semata tapi juga sudah berupa gambar dan suara.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi ini, yang menjadi pertanyaan
adalah sejauh mana perguruan tinggi dapat memanfaatkannya Hal ini sesuai dengan
penjelasan ayat 1 pasal 35 UU No. 20 2003 tentang Sisdiknas, standar sarana dan
prasarana pendidikan termasuk didalamnya adalah penggunaan teknologi informasi dan
komunisasi(TIK).
Apapun alasannya suka tidak suka Perguruan Tinggi harus memanfaatkan
teknologi ini kalau tidak dimau menghadapi situasi keterasingan dalam derasnya arus
informasi sekarang ini.
Memberikan pelayan yang prima kepada mahasiswa adalah merupakan cita-cita
dari setiap perguruan tinggi. Salah satu pelayanan prima adalah berupa pemberian
informasi nilai diperoleh mahasiswa secara cepat dan akurat. Untuk dapat memberikan
informasi nilai secara cepat dan akurat perguruan tinggi harus memilih sistem dan
teknologi yang sesuai dengan peruntukannya. Berbicara tentang informasi nilai
mahasiswa tidak akan terlepas dari teknologi yang digunakannya. Di era informasi dan
globalisasi sekarang ini, rasanya sangat janggal bila perguruan tinggi meggunakan
teknologi konvensional dalam pengolaan data basenya. Oleh karenya perguruan tinggi
harus menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan data base
nilai mahasiswanya, terlebih lagi bila sudah menggunakan sistem kredit semester secara
nurni dan jumlah masiswa lebih dari 5000 orang.
2. Pembahasan
2.1 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK)
Kata teknologi informasi dan komunikasi terdiri dari dua aspek yaitu aspek
teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Asfek teknologi informasi adalah suatu
teknologi yang berkaitan dengan cara pengolah data dan informasi sedang asfek
teknologi komunikasi adalah suatu teknologi yang berkaitan dengan cara menyampaian
data dan informasi. Berikut adalah beberapa pengertian teknolgi informasi dan
komunikasi.
Lucas(2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk
teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirim informasi dalam bentuk
elektronis. Dalam defisini Lucas ini pengertian teknologi masih bersifat umum karena
belum dijelaskan tentang alat apa yang digunakan untuk memproses data dan alat apa
yang digunakan untuk mengirimkan informasi. Namun demikian dalam definisi ini telah
dijelaskan bahwa dalam teknologi informasi dan komunikasi terdapat sekurangnya ada 2
alat yaitu alat pengolah atau alat pemroses data dan alat yang digunakan untuk
mengirimkan atau menyampaikan informasi.
Definisi yang hampir sama disampaikan oleh Puskur Diknas Indonesia, bahwa
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi.
a. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi.
b. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan
alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke
lainnya.
Secara lebih jelas Martin(1999) menyampaikan bahwa teknologi informasi tidak
hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga menckup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Dalam definisi ini alat yang
digunakan untuk mengolah atau memproses dan menyampaikan atau mengirim informasi
secara jelas disebutkan adalah berupa komputer.
Demikian juga dalam kamus Oxford(1995) diartikan bahwa teknologi informasi
adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk
menyimpan, menganilsa, dan mendistribusi informasi apa saja , termasuk kata-kata,
bilangan, dan gambar.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disampaikan bahwa teknologi
informasi dan komunikasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah atau
memproses dan menyampaikan atau mengirim informasi. Alat yang digunakan dalam
teknologi informasi dan komunikasi adalah berupa komputer dan perlatan komunikasi
lainnya.
3. Sistem Kredit Semester(SKS)
Penerapan perkuliahan dengan Sistem Kredit Semester(SKS) mengacu pada Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0123/U/1979, Surat keputusan
Mendikbud RI No. 0211/V/1982 dan No. 212/V/1982 serta surat Keputusan Direktur
Jendral Pendidikan Tinggi No. 048/DJ/Kep/1982.
Pengertian Sistem Kredit Semester dapat dijelaskan sebagai beriku :
1. Sistem kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan
satu kredit semesrter (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja
dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.
2. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah
atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3
minggu kegiatan penilaian.
3. Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman
belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu
sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang
masing-masing diiringi oleh sekitar 1 – 2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1 – 2
jam kegiatan mandiri.
Sesuai dengan pengertian Sistem Kredit Semester(SKS) tersebut maka setiap
mahasiswa dapat mengetahui secara pasti berapa jumlah kredit yang harus deselesaikan
untuk jenjang pendidikan yang diikuti.
Penyelesaian studi di setiap jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 1. Jenjang Pendidikan dan Jumlah sks
No. Jenjang Pendidikan Jumlah sks
1. Diploma 1(D1) 40 – 50
2. Diploma 2(D2) 80 – 90
3. Diploma 3(D3) 110 – 120
4. Strata 1(S1) 144 -160
5. Strata 2(S2) 36 – 50
6. Strata 3(S3) 40 - 52
Untuk keberhasilan studi mahasiswa diukur dengan Indek Prestasi Semester(IPS)
dan Indek Prestasi Kumulatif(IPK). Indek Prestasi digunakan untuk mengukur
keberhasilan studi mahasiswa di setiap semester. Indek Prestasi Sementara(IPS) ini akan
menentukan jumlah kredit yang akan diambil oleh mahasiswa. Sedang Indek Kumulatif
digunakan untuk mengukur keberhasilan studi mahasiswa selama mengikuti jenjang
pendidikan yang dikuti.
Perhitungan Indek Prestasi Semester(IPS) dapat menggunakan rumus sebagai
beriku :
Jumlah (nilai absolut) X sks
IPS = Jumlah sks yang ditempuh
Contoh :
Mata kuliah Agama 3 sks Nilai B(3)
Mata kuliah Pancasila 3 sks Nilai A(4)
Mata kuliah Pengantar Aplikasi Komputer 3 sks Nilai C(2)
3 X 3 + 3 X 4 + 3 X 2 27
IPS = = ----- = 3,00
3 + 3 + 3 9
Rumus untuk menghitung IPK adalah sama dengan rumus IPS hanya periodenya
yang berbeda kalau IPS untuk semester sedang IPK pereriodenya adalah selama
mengikuti jenjang pendidikan yang dikuti.
Contoh :
Semester sks Nilai Huruf Jumlah Nilai Angka
3 C 6
3 B 9
2 A 8
3 B 9
3 C 6
I
3 A 12
3 A 12
2 B 6
2 A 8
3 B 9
3 C 6
II
3 A 12
Jumlah 33 103
103
IPK = ------- = 3,12
33
Berikut batasan jumlah kredit yang akan diambil sesuai dengan indek prestasi (IP)
yang diperoleh mahasiswa :
Tabel 2. Indek Prestasi dan SKS yang akan diambil
No. Indek Prestasi (IP) SKS yang akan diambil
1. 3,00 – 4,000 22 – 24 SKS
2. 2,50 – 2,99 19 - 21 SKS
3. 2,00 – 2,49 16 – 18 SKS
4. 1,50 – 1,99 13 – 15 SKS
5. < 1,49 9 – 12 SKS
Nilai yang digunakan dalam sistem kredit semester yaitu nilai kuantitatif dan nilai
kualitatif. Nilai kuantitatif adalah nilai yang dinyatakan dengan angka, biasanya
digunakan untuk nilai harian, nilai terstrutur, nilai mid smester dan nilai semester. Sedang
nilai kualitatif adalah nilai yang dinyatakan dengan huruf, biasanya digunakan untuk
penentuan nilai akhir. Untuk mengubah nilai angka menjadi nilai hurus dilakukan dengan
mengkonversi nilai angka ke nilai huruf. Konversi nilai angka ke nilai huruf adalah dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3
Konversi Nilai Angka ke Nilai Huruf dan Bobotnya
No. Nilai Angka Nilai Huruf Bobot
1. 85 -100 A 4
2. 70 – 84 B 3
3. 55 – 69 C 2
4. 40 – 54 D 1
5. < 40 E 0
Sebagaiman diketahui bahwa predikat kelulusan ditentukan oleh IPK, tabel
berikut adalah predikat kelulusan berdasarkan IPK.
Tabel 4 Predikat Kelulusan Berdasarkan IPK
No. Indek Prestasi Kumulatif(IPK) Predikat
1. 2,00 – 2,74 Memuaskan
2. 2,75 – 3,50 Sangat Memuaskan
3. 3,51 – 4,00 Dengan Pujian
Sesuai dengan uraian tersebut diatas, bahwa karakteristik proses pembelajaran
dengan sistem kredit semester adalah sebagai berikut :
1. Program pendidikan yang disediakan bervariasi, dengan demikian mahasiswa
dapat memilih mata kuliah sesuai dengan kemampuannya.
2. Adanya kebebasan mahasiswa untuk menentukan sendiri beban belajar yang akan
diikuti setiap kesatuan semester. Sekaligus mahasiswa dapat memperkirakan lama
program studi yang akan diambil.
3. Adanya kemungkinan terjaminnya kepastian dalam penyelesaian program
semester pada waktu yang telah ditetapkan. Dengan demikian prestasi seorang
mahasiswa pada akhir semester akan menjadi salah satu bahan pertimbangan
untuk menyusun program yang selanjutnya.
4. Tersedianya peluang mahasiswa dapat pindah dari satu program pendidikan ke
program pendidikan lainnya tanpa kehilangan tabungan kredit semester yang
diperoleh pada program yang lama relevan dengan program yang baru.
5. Adanya efisiensi penggunaan sarana dan falitas pendidikan lebih efisien misalnya
penggunaan laboratorium dapat digunakan antar jurusan terutama laboratorium
Fisika Dasar.
Dari karakteriktik tesebut diatas dapat disampaikan bahwa sistem kredit semester
memiliki keluwesan dan variasi dalam penawaran program dan kebebasan mahasiswa
untuk menentukan program, pemanfaatan sarana dan fasilitas pendidikan, penyelesaian
setiap pengajaran dan lain-lainnya.
Berdeda dengan sistem non SKS, pengelolaan administrasi sistem kredit semester
(SKS) perlu dikelola secara baik dan benar mengingat karakteristik sebagaimana
disebutkan diatas. Demikian juga pengelolaan nilai mahasiswa harus dikelola dengan
baik dan benar karena sistem kredit semester(SKS) menggunakan sitem tabung. Nilai
mata kuliah yang telah dinyatakan lulus akan ditabung, hanya nilai mata kuliah yang
gagal atau perlu diperbaiki atau yang akan diulang. Dengan demikian pengelolaan nilai
mahsiswa perlu dikelola dengan sistem data base(basis data) yang baik dan benar.
4. Data Base Nilai Mahasiswa
Sebelum membicarakan data base nilai mahasiswa perlu dijelaskan terlebih
dahulu apa yang dimakisud dengan data base agar memdapatkan gambaran yang sama
tentang pngertian data base.
Kata data base siring kali diucapkan oleh banyak orang namun masih banyak
orang yang belum paham apa itu data base. Bahkan dalam pemilu yang lalu persoalan
data base menjadi persoalan nasional. Hal ini disebabkan karena adanya kesalahan pada
data base peserta pemilu. Salah penyebabnya adalah belum adanya data base
kependudukannya yang akurat di negara kita.
Pengolaan data base dapat dilakukan dengan :
1. Cara konvensional
2. Cara komputerisasi
Data base yang dikelolan dengan cara konvensonal adalah suatu data base yang
dikelola berdasarkan manajemen berkas. Artinya pengelolaan adalah dengan
menggunakan hard copy karena semua datanya berada dalam bentuk cetakan walaupun
pembuatannya sudah menggunakan komputer. Pengelolaan data base yang cara
konvensional tentu mempunyai beberap kelemahan diantara adalah adanya duplikasi data
dan sulit untuk diakses. Sedang data base yang dikelola dengan cara komputerisasi adalah
suatu data base yang dikelola berbasiskan komputer. Artinya pengelolaannya adalah
dengan menggunakan soft copy atau soft file.
Menurut Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon (2005:313) data base adalah
sekelompok file yang saling terelasi. Dari definisi ini menyatakan bahwa data base adalah
kumpulan dari file arti lebih dari satu file.
Sedangkan menurut Abdul Kadir (2003:254), Basis data (data base) adalah suatu
pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas
untuk untuk memperoleh informasi.
Definisi lebih rinci diberikan oleh Jogiyanto(2004:711) basis data (data base)
merupakan kumpulan data yang saling berhubugan satu dengan yang lainnya, terimpan di
perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Dari definisi tersebut diatas dapat disampaikan bahwa data base adalah kumpulan
file yang saling terkait antara satu dengan yang lain, dibuat dengan tertentu untuk suatu
kepentingan tertentu.
Sesuai dengan pengertian data base tersebut diatas maka data base nilai
mahasiswa sekurang-kurangnya terdiri :
- File data Kurikulum, yaitu file data yang memuat data kurikulum
- File Data Mahasiswa, yaitu file data yang memuat data mahasiswa
- File Data Dosen yaitu, file data yang memuat data dosen pengajar
- File Data Rencana Studi, yaitu file data yang memuat data rencana studi
mahasiswa
- File Data Nilai, yaitu file data yang memuat data nilai mata kuliah yang telah
ditempuh oleh mahasiswa.
5. Penggunaan TI untuk Data Base Nilai Mahasiswa
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa basis data nilai mahasiswa sekurang-
kurangnya terdiri dari:
- File data Kurikulum
- File Data Mahasiswa
- File Data Dosen
- File Data Rencana Studi
- File Data Nilai
Ke lima file data tersebut diatas dapat dikelola dengan cara konvensional maupun
dengan cara komputerisasi atau dikelola dengan menggunakan teknologi informasi.
Pengelolaan secara konvesional terasa akan tidak efektif dan efisien apalagi bila
jumlah mahasiswanya cukup besar karena semua data dan informasi dalam bentuk hard
copy atau kertas. Sebagaimana diketahui bila data dan informasi masih dalam bentuk
kertas maka akan sulit untuk diakses dan juga tidak mudah kalau mau diberdayakan
untuk kepentingan yang lainn. Dengan demikian penggunaan teknologi informasi adalah
merupakan pilihan yang tepat untuk pengolaan data base nilai masiswa. Dengan
teknologi informasi, pengelolaan data base nilai mahasiswa akan memberikan
memudahkan baik untuk kepentingan manajemen maupun kepentingan tertib
administrasi. Kemudahan ini dikarenakan data dan informasi sudah dalam bentuk soft
copy atau file digital. Kepentingan manajemen adalah berupa kegiatan kontrol dan
pengedalian dalam pengelolaan perguruan tinggi. Dalam kegiatan kontrol dan
pengendalian kecepatan dan keakuratan informasi yang diperoleh sangatlah penting
karena informasi merupakan dasar untuk pengambilan keputusan. Oleh karenanya
penyediaan inforamsi yang akurat dan mudah diakses mutlak adanya. Yang termasuk
tertib administasi adalah menyangkut pengelolaan adminstrasi baik untuk kepentingan
lembaga maupun untuk kepentingan dosen dan mahasiswa.
Kemudahan ini dikarenakan adanya proses otomasi yang didapat dari penggunaan
teknologi informasi.
Dalam pengelolaan data base sekurangnya ada 3 kegiatan penting yang harus
dilakukan secara benar yaitu :
1. Kegiatan input data
2. Kegiatan proses data
3. Kegiatan cetak data(menampilkan data)
Kegiatan Input Data
Kegiatan input data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pelaksanaan
komputersisasi. Banyak kegiatan komputerisasi gagal atau tidak dapat maksimal karena
persoalan yang terjadi pada input data, misalnya antara lain adalah adanya keterlambatan
menginput data atau data yang belum tersedia untuk diinputkan. Hal ini akan membuat
komputerisasi tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Berikut berbagi contoh-contoh form yang digunakan untuk input data :
Form Input Data Tenaga Pengajar
Form Input Data Kurikulum
Form Input Data Mahasiswa
Form Input Data KRS
Form Input Data Nilai
Kegiatan Proses Data
Dengan sudah tersedia data maka langkah berikutnya melakukan kegiatan
pemproses data. Kegiatan pemrosesan data suatu kegiatan yang biasanya dilakukan oleh
komputer. Agar komputer dapat melaksanakan proses seperti yang dikehendaki maka
aturan dan prosedure pemroses harus dibuat secara benar. Dengan adanya aturan dan
prosedur yang benar maka ouput yang dihasilkanpun akan benar. Oleh karenanya peran
seorang analis dan programmer sanngat menentukan. Bila aturan dan procedure yang
dibuat salah maka proses yang dilakukan oleh komputer akan tidak sesuai dengan yang
dikehendaki. Dengan adanya kegiatan pemrosesan sendiri oleh komputer inilah yang
disebut otomasi karena campur tangan tenaga manusia sudah tidak banyak lagi
dilakukan.
Contoh kegiatan proses data oleh komputer:
Rencana Studi – Krs Paket Untuk Smt 1
Menu ini untuk memproses KRS paket secara otomatis untuk semester 1
Kegiatan Cetak Data
Yang perlu diperhatikan dalam kegiatan cetak data adalah kepastian bentuk-
bentuk laporan yang akan dibuat. Dengan adanya kepastian bentuk laporan maka akan
memudahkan p dalam perancangan dan pembuatan program aplikasinya.
Berikut adalah contoh hasil cetakan data dalam pengolahan data nilai mahasiswa:
1. Cetak Data Dosen
2. Cetaka Data Kurikulum
3. Cetaka Data Mahasiswa
4. Cetak Data KRS
4. Cetak Daftar Hadir Kuliah
5. Cetak Data KHS
6. Cetak Data Transkrip.
7. Cetak Data Statistik untuk Kepentingan Manajemen
Kesimpulan
Dari urian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa di era informasi pengelolaan
data base nilai mahasiswa dengan cara konvensional sudah tidak sesuai dengan
kebutuhan karena pengelolaan dengan cara konvensional tidak efektif dan efisien
manakala jumlah mahasiswa perguruan sudah besar dan sistem pemebelajarannya telah
menggunakan Sistem Kredit Semester(SKS). Mau tidak mau suka tidak suka bagi
perguruan tinggi yang telah memiliki jumlah mahasiswa yang besar, pengelolaan data
base nilai masiswanya harus menggunakan teknologi informasi. Dengan menggunakan
tekonologi informasi, pengelolaan data base nilai mahsiswa akan menjadi lebih efektif
dan efisien baik untuk kepentingan tertib administrasi maupun kepentingan menjemen
yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Karena dengan menggunakan teknologi
informasi hampir semua informasi yang diperlukan oleh manajemen dapat diakses
dengan cepat dan akurat.
Data base nilai masiswa sekurangnya terdiri dari : File data Kurikulum, File Data
Mahasiswa, File Data Dosen, File Data Rencana Studi, File Data Nilai. Dengan
ketersediaan data base ini maka pengolahan data akan semakin mudah baik untuk
pentingan tertib administrasi maupun kepetingan manajeman.
Kepentingan tertib adaminstrasi misalnya : daftar mahasiswa, daftar dosen
pengajar, daftar kurikulum, kartu rencana studi(KRS), daftar hadir kuliah, daftar hadir
ujian, kartu hasil studi (KHS), transkrip nilai dan output-outpu yang yang diperlukan
dalam pengelolaan administrasi akademik.
Kepentingan manajeman adalah informasi yang dipergunakan untuk dasar
pengambilan keputusan yang berupa angka statistik misalnya : rekap jumlah
mahasiswa(aktif dan non aktif), rekap jumlah dosen pengajar, dan bentuk-bentuk statistik
lain yang mengacu pada data evaluasi diri perguruan tinggi.
Daftar Pustaka
Laudon, Kenneth C. dan Laudon, Jane P. 2005. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta : Andi Offset.
Kadir, Abdul . 2003:254. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Jogiyanto.2004. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.
M.Scott,George. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT Graftindo Persada.1994.
Fak.Ekonomi UTP. Buku Pedoman Akademik. Palembang. Fak. Ekonomi UTP, 2008
http://www.fe.unibraw.ac.id/file/publikasi/BABII.pdf
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/14694/6/59-69image0001-6.pdf
http://www.uinsuska.info/ekonomi/attachments/088_babaIIIpenyelenggaraanpendidikan.
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1864/1640
http://home.unpar.ac.id/~moertini/Pengemb_IT_PT_7Mar08.pdf
http://www.cenggiap.net/wp-content/uploads/data/BAB%20I%20Final.pdf
http://www.stikesyarsimataram.ac.id/akademik/sistem-akademik
http://zkarnain.tripod.com/SKS.HTM#satu