PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

237
PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (Pra Eksperimen di MTS Serpong) SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Restu Ika Amalia NIM 108016300007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2016 M

Transcript of PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

Page 1: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

BERBASIS INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA

KONSEP CAHAYA

(Pra Eksperimen di MTS Serpong)

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

R e s t u I k a A m a l i a

NIM 108016300007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2016 M

Page 2: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 3: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 4: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 5: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

i

ABSTRAK

Restu Ika Amalia (108016300007). Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa

(LKS) Berbasis Inkuiri Terstruktur Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan LKS berbasis inkuiri

terstruktur terhadap hasil belajar fisika pada konsep cahaya. Penelitian ini

dilakukan di MTs Serpong pada kelas VIII-1. Penelitian ini dilakukan selama 3

kali pertemuan ditambah pretest dan posttest, dimulai pada tanggal 22 Oktober

sampai 12 November tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah

deskriptif evaluatif pendekatan eksploratif dengan desain penelitian One Group

pretest posttest design dan teknik pengambilan sampel purposive sampling.

Instrumen yang digunakan berupa test objektif pilihan ganda sebanyak 25 butir

soal digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Berdasarkan hasil

analisis menggunakan uji N-gain terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar

0,6266 berada pada kategori sedang dan 76,48% siswa mendapatkan nilai lebih

dari KKM yang di tentukan sekolah (≥70). LKS berbasis inkuiri terstruktur telah

melalui uji validitas isi oleh pembimbing I, II, dan konsultan ahli yang

menyatakan LKS berbasis inkuiri terstruktur memenuhi syarat penyusunan LKS

yaitu didaktik, konstruksi, dan teknis. Instrument non test menggunakan lembar

observasi meliputi lembar aktivitas siswa selama pembelajaran mencapai

persentase rata-rata sebesar 85,17%, lembar kemampuan guru mengelola

pembelajaran mencapai persentase rata-rata sebesar 95,83% keduanya berada

pada kategori tinggi yaitu baik sekali. Respon positif siswa terhadap mata

pelajaran fisika sebesar 73,52% dan persentase respon 8 guru terhadap LKS

berbasis inkuiri terstruktur berdasarkan syarat pembuatan LKS mencapai 84,83%

berada pada kategori baik sekali

Kata kunci: penggunaan, lembar kegiatan siswa (LKS), pendekatan inkuiri

terstruktur, hasil belajar siswa, cahaya.

Page 6: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

ii

ABSTRACT

Restu Ika Amalia (108 016 300 007). Use of Student Activity Sheet (LKS)

Inquiry-Based Structured To Improve Learning Outcomes Physics Students

On Light Concept. Thesis Program Physical Education Department of Special

Education Faculty of Natural Sciences and Teaching, State Islamic University

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014

This study aims to determine the use of inquiry-based LKS structured the learning

outcomes of physics on the concept of light. This research was conducted in

Serpong MTs in class VIII-1. This study was conducted during three meetings

plus pretest and posttest, starting on 22 October to 12 November 2013. The

research method used is descriptive evaluative approach to exploratory research

design one group pretest posttest design and purposive sampling techniques.

Instruments used in the form of multiple choice objective test of 25 items was

used to determine the learning outcome. Based on the analysis using N-gain test

occurs improving student learning outcomes at 0.6266 in middle category and

76.48% of students score more than the specified school KKM (≥70). LKS-based

structured inquiry has tested the validity of the content by the supervisor I, II, and

technical experts who stated LKS inquiry-based structured qualify LKS namely

didactic preparation, construction, and technical. Instrument non test using

observation sheet include student activity sheets for learning achieve an average

percentage of 85.17%, sheets teachers' ability to manage learning reaches an

average percentage of 95.83% both at the high category is excellent. The positive

response of students to the physics of 73.52% and the percentage of responses 8

teachers to LKS inquiry-based structured based on the requirements of making

LKS reached 84.83% in the excellent category

Keywords: usage, student activity sheet (LKS), structured inquiry approach,

student learning outcomes, light

Page 7: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirraahim

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi, yang berjudul “efektifitas LKS berbasis problem

solving terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep cahaya” sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd). Shalawat dan salam

penulis sampaikan kepada baginda Rasulullah SAW yang membawa umatnya ke

jalan yang diridhai Allah.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA. PhD selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc selaku ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Iwan Permana Suwarna M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika.

4. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd selaku pembimbing I yang bersedia meluangkan

waktu untuk membimbing penulis, terimakasih atas kritiknya, kerendahan

hati, keterbukaan pikiran dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini,

semoga Allah SWT membalas budi baik ibu.

5. Ibu Ai Nurlaela, M.Si selaku pembimbing II, terima kasih atas segala

perhatian, kerendahan hati, keterbukaan pikiran dan bimbingan dalam

penyusunan skripsi.

Page 8: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

iv

6. Segenap dosen dan dan staff jurusan pendidikan IPA, khususnya program

studi pendidikan fisika, yang telah memberikan ilmu selama proses

perkuliahan di perguruan tinggi ini.

7. Bapak Ahmad Najib, S.Pd.I selaku Kepala sekolah MTs Serpong dan seluruh

dewan guru MTs Serpong. Terima kasih atas semua motivasi, dan

semangatnya.

8. Ayahanda Badri Sadian dan Ibunda Yuliana, yang kasih sayangnya tak

terbatas dan tak lekang oleh waktu, segala puji dan syukur hanya kepada

Allah SWT atas karunia yang Allah berikan melalui ibu dan bapak. Do’a,

didikan, nasehat, dan semangat yang diberikan senantiasa menjadi pengobat

rasa lelah dan pemicu untuk senantiasa melakukan yang terbaik dan berusaha

meraih yang terbaik untuk membuat ibu dan bapak bangga. Adik-adikku

tercinta Rizki Ardian, dan Fikri Alfian, terimakasih atas segala do’a, cinta,

harapan, motivasi dan semangat yang diberikan.

9. Dinda Setiadi Rahman, S.Pd.I yang terus-menerus melimpahkan rasa cinta

kasih dan semangatnya sehingga menjadi kekuatan bagi penulis untuk meraih

impian.

10. Teman-teman Jurusan Pendidikan Fisika angkatan 2008, Mulia, Mere, Amel,

Lulu, Sifa, Uci, Rahmi, Ammie, Witri, Retno, Angga, Titin, Dede, Safrina,

Fera, Kahfi, Soleh, Wilda, Ifa, Rohim, Tajudin, Upi, Dinda, Bunyanah,

Hilpan, Deni, Piki, Ema, dan Mela selalu semangat kawan-kawan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu, penulis meminta kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata

semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca

umumnya.

Jakarta, 2015

Penulis

Page 9: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoretis ........................................................................................... 7

1. Lembar Kerja Siswa (LKS) ................................................................... 7

a. Pengertian LKS ...................................................................................... 7

b. Tujuan Penggunaan LKS ....................................................................... 7

c. Fungsi LKS ............................................................................................ 8

d. Manfaat Penggunaan LKS ...................................................................... 8

e. Teknik Penyusunan LKS ....................................................................... 9

f. Jenis-jenis LKS ......................................................................................10

2. Pendekatan Inkuiri .................................................................................14

a. Pengertian Pendekatan Inkuiri ................................................................14

b. Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran Inkuiri .........................................14

3. Pendekatan Inkuiri Terstruktur ...............................................................15

a. Pengertian Inkuiri Terstruktur .................................................................15

Page 10: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

vi

b. Tahapan-Tahapan Inkuiri Terstruktur .....................................................16

c. Kelebihan Dan Kekurangan Pendekatan Inkuiri Terstruktur ..................17

4. LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur ...........................................................18

5. Belajar dan Hasil Belajar .......................................................................19

a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran .....................................................19

b. Pengertian Hasil Belajar .........................................................................20

6. Konsep Cahaya .......................................................................................24

a. Pengertian Cahaya ...................................................................................24

b. Pemantulan Cahaya .................................................................................25

c. Cermin .....................................................................................................25

d. Pembiasan Cahaya ...................................................................................27

e. Lensa ........................................................................................................28

B. Kajian Penelitian yang Relevan ..................................................................29

C. Kerangka Berpikir ......................................................................................30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................................32

B. Metode Penelitian ........................................................................................32

C. Desain Penelitian .........................................................................................33

D. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................................33

1. Populasi .................................................................................................33

2. Sampel ..................................................................................................34

E. Prosedur Penelitian .......................................................................................34

F. Teknik Pegumpulan Data .............................................................................35

1. Data Non Tes ..........................................................................................35

2. Data Tes ..................................................................................................36

G. Instrumen Penelitian ....................................................................................36

1. Instrumen Non Tes ................................................................................36

2. Instrumen Tes ........................................................................................39

H. Teknik Analisis Data ....................................................................................44

1. Data Non Test .........................................................................................45

Page 11: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

vii

2. Data Test ................................................................................................45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................................47

1. Lembar Judgment Expert .......................................................................47

2. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran .....................................................47

3. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ..........................................48

4. Kemampuan Siswa Menggunakan LKS .................................................50

5. Respon Siswa Terhadap Mata Pel;ajaran Fisika .....................................50

6. Penilaian Guru Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur ..................51

7. Peningkatan Hasil Belajar .......................................................................53

a. Hasil pretest ......................................................................................53

b. Hasil Posttest .....................................................................................54

c. Hasil Uji Normalitas ..........................................................................55

d. Hasil Uji N-Gain ................................................................................55

e. Rekapitulasi .............................................................................................. 56

B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................57

1. Analisis Lembar Judgment Expert ..........................................................57

2. Analisis Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran .......................................58

3. Analisis Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran ................59

4. Analisis Kemampuan Siswa Menggunakan LKS ...................................60

5. Analisis Respon Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika ........................60

6. Analisis Penilaian Guru Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur ...62

7. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa ..............................................63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................65

B. Saran ............................................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................67

Page 12: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahapan-Tahapan Inkuiri Terstruktur ................................................ 16

Tabel 3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 33

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kuosioner Siswa .................................................. 37

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ........................................................... 37

Tabel 3.4 Kriteria Validitas .................................................................................. 40

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen .............................................................................. 40

Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen .......................................... 41

Tabel 3.7 Klasifikasi Taraf Kesukaran ............................................................... 42

Tabel 3.8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal ...................................... 42

Tabel 3.9 Interpretasi Daya Pembeda Soal ......................................................... 44

Tabel 3.10 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal ............................................ 44

Tabel 3.11 Interpretasi Skor ................................................................................... 45

Tabel 3.12 Kategori N-Gain ................................................................................... 46

Tabel 4.1 Persentase Tanggapan Lembar Judgment Expert ............................... 47

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran ...................... 48

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ............ 49

Tabel 4.4 Kemampuan Siswa Menggunakan LKS .............................................. 50

Tabel 4.5 Hasil Respon Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika .......................... 51

Tabel 4.6 Hasil Respon Guru Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur ......... 52

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest ...................................................... 53

Tabel 4.8 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Preetest .............................. 53

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest ..................................................... 54

Tabel 4.10 Ukuran Pemusatan dan penyebaran Data posttest ............................... 54

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Chi Square ..................................... 55

Tabel 4.12 Kategorisasi N-Gain ............................................................................. 56

Tabel 4.13 Rekapitulasi Data Penelitian ................................................................ 56

Page 13: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A. Perangkat Pembelajaran .................................................................. 71

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................... 72

2. LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur ............................................................. 90

Lampiran B. Analisis Data Hasil Penelitian ........................................................... 115

1. Tabel Kisi-Kisi Instrumen ................................................................... 116

2. Kisi-Kisi Instrumen ............................................................................. 117

3. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes ............................................... 135

b. Validitas ........................................................................................ 134

c. Reliabilitas .................................................................................... 135

d. Daya Pembeda .............................................................................. 143

e. Tingkat Kesukaran ....................................................................... 145

8. Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ................................ 155

9. Tabel Kisi-Kisi Instrumen Valid ......................................................... 156

10. Instrumen Valid ................................................................................... 157

11. Instrumen Non Tes .............................................................................. 161

a. Penelitian Pendahuluan ................................................................ 160

1) Quosioner Respon siswa ........................................................... 161

2) Wawancara Guru ...................................................................... 161

b. Lembar Observasi ......................................................................... 164

1) Lembar Judgment Expert .......................................................... 163

2) Lembar Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran ........................ 165

3) Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ............................ 168

4) Kemampuan Siswa Menggunakan LKS ................................... 171

5) Respon Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika ........................ 173

6) Penilaian Guru Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur .... 174

12. Rekapitulasi Penelitian Pendahuluan ................................................... 176

a. Data Hasil Respon Siswa .............................................................. 176

Page 14: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

x

b. Data Hasil wawancara ................................................................... 181

Lampiran C. Analisis Data Hasil Penelitian .......................................................... 190

1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa .......................................................... 191

2. Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ............ 194

3. Hasil Belajar ......................................................................................... 195

a. Hasil pretest .................................................................................. 195

b. Hasil posttest................................................................................. 197

c. Hasil Uji Normalitas Chi Square .................................................. 199

d. Hasil N-Gain ................................................................................. 202

4. Hasil Penilaian LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur .............................. 206

5. Hasil Respon Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika ......................... 207

6. Hasil Respon Guru Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur ........ 208

Page 15: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Salah satu pokok masalah dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA), khususnya untuk mata pelajaran fisika yaitu rendahnya hasil belajar siswa.1

Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa baik faktor

dari siswa maupun dari luar. Salah satunya adalah pembelajaran fisika berpusat

pada guru (teacher center) yaitu pembelajaran lebih didominasi oleh guru, siswa

hanya menerima dan menyimak pembelajaran fisika tanpa dilibatkan secara

langsung dalam proses belajar.2 Akhirnya siswa merasa pembelajaran fisika

merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan. Siswa tidak diberi

kesempatan untuk membangun pengetahuannya berdasarkan pengalaman belajar

yang diperoleh baik berupa hasil kerja praktek, demonstrasi, maupun eksperimen.

Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) adalah kurangnya peran guru dalam mengembangkan dan

memanfaatkan bahan ajar. Seharusnya guru mampu mengembangkan bahan ajar

yang inovatif, variatif, kreatif, dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Agar

kompetensi siswa dapat tercapai dan siswa lebih aktif dan makin termotivasi

dalam belajar. Hal ini sesuai dengan Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Peraturan tersebut mengatur

tentang berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik, baik yang bersifat

kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi guru pada satuan

pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam tuntutan

kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan erat dengan

1 Eko Nurani Setiawan, Pengaruh Model Problem Posing Tipe Semi Terstruktur Dalam

Pembelajaran Fisika Kelas XI IPA Di SMAN 3 Jember, Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 1 No 3

(Desember 2012): h. 261 2 Prayekti. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Tentang Konsep Pesawat

Sederhana Dalam Pembelajaran IPA Di Kelas 5 Sekolah Dasar, dari:

http://www.depdiknas.go.id/jurnal/39/Pendekatan%20Sains%20Teknologi.htm

Page 16: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

2

kemampuan guru dalam mengembangkan sumber belajar dan bahan ajar.3 Dengan

demikian guru diharapkan dapat mengembangkan bahan ajar salah satunya adalah

Lembar Kerja Siswa (LKS).

Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu bahan ajar yang

digunakan dalam pembelajaran. LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa

lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk

pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa, yang mengacu

pada dasar yang harus dicapai.4 Penggunaan LKS tidak hanya bermanfaat bagi

siswa tapi juga bermanfaat bagi guru untuk mempermudah penyampaian materi

yang rumit dengan panduan langkah-langkah yang sistematis.5 Menurut hasil

wawancara dengan guru-guru di 6 SMPN dan 6 MTs se Kota Tangerang Selatan

Sekarang ini banyak sekali LKS yang diterbitkan oleh penerbit yang tidak

relevan dengan kebutuhan siswa dan isinya pun tidak sesuai dengan Standar

Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), tujuan dan Indikator yang dicapai

oleh siswa dalam pembelajaran. Hal ini terlihat isi dari LKS hanya rangkuman

materi dan rumus-rumus praktis yang menuntut siswa hanya sekedar menghafal

saja tanpa harus mengetahui makna yang dicapai. Namun faktanya guru lebih

mengandalkan LKS buatan penerbit dalam kegiatan pembelajaran. Seharusnya

guru mampu merancang LKS untuk kegiatan pembelajaran agar sesuai dengan

konsep yang diajarkan karena banyak LKS yang menggunakan satu model

pembelajaran untuk diterapkan pada semua konsep, padahal tidak semua konsep

cocok untuk model pembelajaran tertentu.

Berdasarkan hasil observasi ke 6 SMPN dan 6 MTs di Kota Tangerang

Selatan dengan akreditasi yang sama yaitu akreditasi A, bahwa semua sekolah

menggunakan LKS dalam kegiatan pembelajarannya. 58 % menggunakan LKS

yang disusun oleh tim MGMP, dan 42 % menggunakan LKS yang berasal dari

3 Panduan Bahan Ajar, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen

Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas tahun 2008. h.1 4 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press

(Anggota IKAPI), 2011), hlm 205 5 Mahrizal, Pengaruh LKS Berbasis Reasoning And Problem Solving Terhadap Hasil

Pembelajaran Fisika Sman 1 Lubuk Alung Kelas Xi Semester 1,Pillar Physic Education Vol 1

(April 2014): h. 170

Page 17: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

3

penerbit. Adapun respon siswa terhadap LKS yang digunakan disekolah masing-

masing adalah 37,26% siswa mengatakan LKS yang selama ini digunakan

mudah dipahami dengan alasan materi LKS lengkap, rumusnya pun lengkap,dan

beberapa jawaban soal hanya memindahkan dari materi. Namun 62,74% siswa

berpendapat LKS yang digunakan saat ini sulit dipahami dengan alasan

materinya kurang lengkap, terlalu banyak rumus, penyajian LKS kurang menarik,

soal latihan yang terlalu sulit, bahasa LKS sulit dipahami, dan 0,14% siswa

jarang memakai LKS tersebut karena gurunya pun tidak pernah

menggunakannya. Hal inilah yang akan mempengaruhi rendahnya hasil belajar

siswa.

LKS yang baik adalah LKS yang mampu merangsang siswa untuk belajar

lebih aktif. Karena fungsi LKS adalah sebagai bahan ajar yang bisa

meminimalkan peran guru, namun lebih mengaktifkan siswa. Serta dapat

mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan.6 Berdasarkan

hasil wawancara dengan guru- guru di 12 sekolah yang di observasi menyatakan

bahwa isi LKS harus sesuai dengan standar kompetensi, Kompetensi dasar, dan

indikator, lebih banyak kegiatan pembelajaran siswa daripada materi yang telalu

banyak, soal-soal evaluasi yang bervariasi karena siswa dapat memahami materi

fisika melalui soal latihan, serta dianjurkan LKS tersebut dirancang atau disusun

oleh guru itu sendiri karena lebih memahami karakter para siswanya sehingga

membuat siswa lebih mudah memahami LKS yang digunakan.

Salah satu upaya agar LKS yang dibuat dapat meningkatkan hasil belajar,

penulis mencoba membuat LKS yang berintegrasi dengan model pembelajaran

yaitu LKS berbasis inkuiri terstruktur. LKS inkuiri terstruktur adalah LKS yang

disusun berdasarkan sintaks pembelajaran inkuiri terstruktur. LKS berbasis inkuiri

terstruktur diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa karena belajar

dengan menggunakan inkuiri terstruktur siswa aktif dalam kegiatan

pembelajarannya dan lebih memahami suatu konsep sebab mengalami sendiri

dalam proses penemuannya, sehinggadalam proses pembelajaran siswa tidak

6 Andi Prastowo, op.cit, hlm 205

Page 18: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

4

menghayal melainkan berhadapan langsung dengan dunia nyata sehingga siswa

dapat menyerap pelajaran secara maksimal.7

Tidak semua materi fisika dapat dipelajari dengan belajar menggunakan

inkuiri terstruktur. Artinya materi yang diambil harus disesuaikan dengan silabus

bersifat konkret, dan cukup sulit untuk dipelajari siswa. salah satu yang mewakili

karakteristik tersebut adalah cahaya. Bab tersebut mempelajari tentang sifat-sifat

cahaya yang terdiri dari cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat dipantulkan,

dan cahaya dapat dibiaskan. Materi tersebut akan sulit dipahami oleh siswa jika

hanya sekedar membayangkan. Terlebih lagi bagi siswa yang kurang memiliki

kemampuan berimajinasi. Kegiatan eksperimen perlu dilakukan agar materi

tersebut dapat dipahami oleh siswa melalui proses inkuiri terstruktur.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin menerapakan penggunaan

LKS berbasis inkuiri terstruktur pada pembelajaran fisika. Serta mengetahui

peningkatan terhadap hasil belajar fisika siswa. untuk mendapatkan jawaban yang

telah diuraikan di atas, maka penulis melakukan penelitian dan menuliskanya

dalam skripsi yag berjudul: “PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA

(LKS) BERBASIS INKUIRI TERSTUKTUR UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA KONSEP CAHAYA”.

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka masalah pada penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa yang masih sangat rendah.

2. Pembelajaran fisika masih berpusat pada guru (teacher centered)

3. Pembelajaran fisika masih bersifat menghafal.

4. Guru cenderung menggunakan LKS dari penerbit

5. LKS yang digunakan tidak sesuai dengan indikator dan karakteristik konsep

6. LKS yang digunakan kurang lengkap dan sulit dipahami.

7 Mulyani Sumantri dan Johan Permana, Strategi Belajar Mengajar. (Depdikbud Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2000).

Page 19: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

5

C Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, batasan masalah pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika yang diukur hanya mencakup ranah kognitif berdasarkan

taksonomi Bloom pada tingkatan C1 (mengingat), C2 (memahami),

C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis).

2. Konsep fisika yang digunakan adalah cahaya. Konsep fisika tersebut

merupakan konsep yang memiliki karakteristik materi yang sesuai dengan

pembelajaran inkuiri terstuktur.

D Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka dalam

penelitian ini rumusan masalahnya sebagai berikut: “Bagaimana penggunaan

lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis pendekatan inkuiri terstuktur terhadap

hasil belajar siswa?”. Secara operasional rumusan masalah di atas dapat

dijabarkan ke dalam pertanyaan di bawah ini:

1. Bagaimana penilaian LKS berbasis pendekatan inkuiri terstuktur berdasarkan

syarat penyusunan LKS?

2. Bagaimana aktifitas siswa dan kemampuan guru selama kegiatan

pembelajaran fisika menggunakan LKS berbasis pendekatan inkuiri

terstuktur?

3. Bagaimana kemampuan siswa memahami konsep dan peningkatan hasil

belajar siswa setelah menggunakan LKS berbasis pendekatan inkuiri

terstuktur?

4. Bagaimana respon siswa terhadap pelajaran fisika setelah menggunakan LKS

berbasis pendekatan inkuiri terstuktur?

5. Bagaimana penilaian guru terhadap LKS berbasis inkuiri terstruktur

berdasarkan syarat penyusunan?

Page 20: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

6

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui penggunaan LKS berbasis pendekatan inkuiri terstuktur

terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada konsep cahaya.

F Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain

sebagai berikut:

1. Bagi siswa, yaitu dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa khususnya

pada konsep cahaya.

2. Bagi guru, yaitu dapat memberikan informasi bahwa penggunaan LKS

berbasis inkuiri terstuktur merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan

hasil belajar.

Page 21: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

7

BAB II

KAJIAN TEORI dan KERANGKA BERPIKIR

A Kajian Teori

1. Lembar Kerja Siswa

a. Pengertian LKS

LKS (Lembar Kegiatan Siswa) dapat didefinisikan sebagai lembaran –

lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.8 LKS merupakan alat

belajar siswa yang memuat berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa

secara aktif baik kegiatan pengamatan, eksperimen, dan pengajuan pertanyaan9.

LKS merupakan salah satu jenis alat bantu atau perangkat pembelajaran sebagai

pelengkap atau sarana pendukung Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

yang berupa lembaran kertas berisi informasi maupun soal-soal (pertanyaan-

pertanyaan) yang harus dijawab oleh siswa.10

Dari beberapa definisi tersebut

dapat disimpulkan bahwa LKS adalah salah satu alat pembelajaran berupa

lembaran kertas informasi maupun tugas, berfungsi sebagai pelengkap yang

memuat berbagai kegiatan pengamatan, eksperimen, maupun pengajuan

pertanyaan.

b. Tujuan penggunaan LKS

Penyusunan LKS dalam pembelajaran memiliki tujuan tertentu. Tujuan

penyusunan lembar kegiatan siswa menurut Belawati dalam Andi Prastowo

adalah sebagai berikut:11

1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan

materi yang diberikan.

8 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2011),

h.. 203 9 Trianto, Mengembangkan Model pembelajaran Tematik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010), h 212

10 Wiwit A, Pengembangan Lembar Kerja Siswa ( LKS) dalam pembelajaran Matematika, dari :

www.woedpress.com/2007/11/isi-LKS-berbasis-web.doc. 17/01/2012. h..5. 11

Andi Prastowo, op.cit, h. 206

Page 22: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

8

2) Menyajikan tugas–tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap

materi yang diberikan.

3) Melatih kemandirian belajar siswa.

4) Memudahkan guru dalam memberikan tugas kepada siswa.

Tujuan penyusunan LKS berbasis inkuiri terstruktur ini adalah untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika melalui proses inkuiri

terstruktur agar menumbuhkan kemandirian pada siswa.

c. Fungsi LKS

Penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar dapat membantu siswa

untuk memperoleh hasil belajar yang baik pada mata pelajaran IPA Fisika. Hal ini

karena LKS memiliki fungsi sebagai berikut:12

1) Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran guru, namun lebih

mengaktifkan siswa.

2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang

diberikan.

3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.

4) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.

d. Manfaat penggunaan LKS

Manfaat penggunaan LKS adalah :13

1) Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran

2) Membantu siswa dalam mengembangkan konsep

3) Melatih siswa dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses

4) Mengevaluasi keberhasilan proses belajar mengajar

5) Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran

6) Membantu siswa untuk menambah informasi tentag konsep yang dipelajari

melalui kegiatan belajar yang sistematis.

12

Andi Prastowo, op.cit, h. 205 13

Wiwit A, op.cit, h. 5.

Page 23: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

9

7) Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui

kegiatan belajar.

e. Teknik Penyusunan LKS

Dalam menyusun LKS terdapat prosedur yang harus dilakukan agara LKS

dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Langkah-langkah

penyusunan LKS adalah sebagai berikut:14

1) Melakukan analisis kurikulum; standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, dan materi pembelajaran, serta alokasi waktu.

2) Menganalisis silabus dan memilih alternatif kegiatan belajar yang paling

sesuai dengan hasil analisis SK, KD, dan indikator.

3) Menganalisis RPP dan menentukan langkah-langkah kegiatan belajar

(Pembukaan, Inti: eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, dan Penutup).

Untuk mengembangkan LKS ada langkah–langkah yang dapat diikuti

yaitu:15

1) Mengkaji materi yang akan dipelajari siswa yaitu dari kompetensi dasar,

indikator hasil belajarnya, dan sistematika keilmuannya.

2) Mengidentifikasi jenis keterampilan proses yang akan dikembangkan pada

saat mempelajari materi tersebut.

3) Menentukan bentuk LKS yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

4) Merancang kegiatan yang akan ditampilkan pada LKS sesuai dengan

keterampilan proses yang akan dikembangkan.

5) Mengubah rancangan menjadi LKS dengan tata letak yang menarik, mudah

dibaca dan digunakan.

6) Menguji coba LKS apakah sudah dapat digunakan siswa untuk melihat

kekurangan–kekurangannya.

7) Merevisi kembali LKS.

14

Slamet Suyanto,dkk, “ Lembar Kerja Siswa”, makalah disampaikan pada acara Pembekalan

guru daerah terluar, terluar, dan tertinggal di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta tanggal 26

Nopember-6 Desember 2011. 15

Popy Kamila, dkk, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk Guru SMP, (PPPPTK IPA :

2009), h. 36

Page 24: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

10

Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E penyusunan LKS harus memenuhi

berbagai persyaratan yaitu sebagai berikut:16

1) Syarat Didaktik, mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal

dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai.

LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep dan yang

terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media dan

kegiatan siswa.

2) Syarat Konstruksi, berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan

kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS.

3) Syarat Teknik, menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar dan

penampilannya dalam LKS.

f. Jenis-jenis LKS

Ada dua jenis LKS untuk pembelajaran IPA yakni LKS untuk eksperimen

dan LKS non eksperimen atau lembar kerja diskusi.17

1) LKS eksperimen

LKS untuk eksperimen berupa lembar kerja yang memuat petunjuk

praktikum yang menggunakan alat dan bahan – bahan. Sistematika Penulisan

terdiri dari:

a) Pengantar, Pengantar LKS berisi uraian singkat yang mengetengahkan bahan

pelajaran (berupa konsep-konsep IPA) yang dicakup dalam kegiatan

praktikum.

b) Tujuan, memuat tujuan yang berkaitan dengan permasalahan yang

diungkapkan di pengantar.

c) Alat dan bahan, memuat alat dan bahan yang diperlukan.

d) Langkah kegiatan, merupakan instruksi untuk melakukan kegiatan yang

mempermudah siswa melakukan praktikum, langkah kerja ini dibuat secara

16

Endang Widjajanti, “Kualitas Lembar Kerja Siswa”, Makalah ini disampaikan dalam Kegiatan

Pengabdian pada Masyarakat dengan judul “Pelatihan Penyusunan Lks Mata Pelajaran Kimia

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/MAK di Ruang Sidang

Kimia FMIPA UNY pada tanggal 22Agustus 2008. 17

Popy Kamila, dkk, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk Guru SMP, (PPPPTK IPA :

2009), h. 32-36

Page 25: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

11

sistematis. Bila perlu menggunakan nomor urut dan menambah tampilan

sketsa gambar.

e) Tabel pengamatan, dapat berupa tabel–tabel data untuk mencatat data hasil

pengamatan yang diperoleh dari praktikum.

f) Pertanyaan, berupa pertanyaan yang jawabannya dapat membantu siswa

mendapatkan konsep yang dikembangkan atau untuk mendapatkan

kesimpulan.

2) LKS non eksperimen

LKS non eksperimen berupa lembar kegiatan yang memuat teks yang

menuntun siswa melakukan kegiatan diskusi suatu materi pelajaran. Kegiatan

menggunakan lembar kegiatan ini dikenal dengan istilah DART dapat

diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan teks

atau wacana. Ada dua jenis DART yaitu model reconstruction dan model

analysis.

(1) Bentuk LKS reconstruction DART

Bentuk LKS ini terdiri dari:

(a) Text completion (melengkapi teks)

Pada bentuk LKS untuk kegiatan melengkapi teks harus disajikan teks sains

atau wacana yang berisi konsep-konsep sains. Pada bagian–bagian tertentu

dari teks dikosongkan untuk diisi oleh siswa sehingga menghasilkan teks

sains yang bermakna.

(b) Diagram Completion (melengkapi diagram atau menyempurnakan gambar)

Pada bentuk LKS ini disajikan gambar yang belum lengkap, kemudian siswa

melengkapinya baik oleh tanda panah, tulisan atau gambar. Gambar atau

diagram harus jelas sehingga memudahkan siswa melengkapinya.

(c) Tabel Completion (melengkapi tabel)

Pada bentuk LKS ini disajikan tabel yang belum lengkap, dan data-data yang

akan dimasukan kedalam tabel. Selanjutnya ada perintah agar siswa mengisi

tabel dengan data-data yang ada sesuai dengan konsep yang sesuai dengan

topiknya.

(d) Prediction (meramalkan)

Page 26: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

12

Pada LKS ini disajikan beberapa fakta atau kejadian misalnya dalam bentuk

gambar. Selain itu tertera pertanyaan–pertanyaan yang memancing siswa

untuk melakukan keterampilan prediksi.

(e) Completion Activites With Disordered Text (menyempurnakan teks yang

tidak teratur)

(f) Diagram Cut And Paste (potong dan tempelkan gambar)

Pada LKS ini disajikan beberapa bentuk potongan berisi gambar atau tulisan

dan ada perintah yang mengajak siswa untuk memotongnya. Kemudian

menyusunnya kembali sesuai dengan konsep yang ditanyakan, agar

potongan-potongan menjadi susunan yang bermakna dapat disajikan suatu

bagan yang dapat membantu siswa menemukan konsep yang sedang

dipelajari.

(g) Scrambel ( mengacak)

Pada LKS bentuk ini disajikan beberapa kata atau huruf acak, selajutnya ada

instraksi agar siswa menyusun kata – kata atau huruf – huruf tersebut menjadi

sesuatu yang bermakna. Huruf atau kata –kata sebaiknya ditempatkan dalam

suatu kotak atau lingkaran dan sajian yang menarik. Selain itu ada instruksi

agar siswa menyusun huruf – huruf menjadi kata – kata, sedangkan kata-kata

menjadi suatu kalimat.

(2) Bentuk LKS analisis D.A.R.T

Bentuk LKS ini terdiri dari:

(a) Underlaying (menggaris bawahi)

Pada LKS ini disajikan suatu teks. Selanjutnya tertera perintah agar siswa

membaca teks dan memberi garis bawah pada kata-kata penting atau kata

kunci. Setelah memberi garis bawah pada kunci selanjutnya siswa dapat

diarahkan untuk mengembangkan kata-kata kunci yang didapat menjadi suatu

teks lain atau bagian.

(b) Labelling (memberi label)

Pada LKS bentuk ini dapat disajikan gambar-gambar yang tidak memiliki

nama dan label-label yang sesuai dengan gambar-gambar. Selanjutnya ditulis

Page 27: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

13

instruksi yang meminta siswa untuk memberikan label pada gambar–gambar

yang belum memiliki nama tetapi harus sesuai dengan konsep atau materinya.

(c) Segmenting (memotong / menggolongkan)

Pada LKS bentuk ini disajikan suatu teks atau kumpulan gambar. Selanjutnya

tertera perintah agar siswa memotong atau menggolongkan teks atau gambar

yang sejenis. Setelah itu kegiatan dapat dikembangkan lagi misalnya hasil

potongan disusun kembali menjadi suatu teks atau susunan gambar yang

bermakna.

(d) Bentuk LKS recording dapat berupa Diagramatic Representation, Tabulator,

Question, dan Summary.

(e) Diagramatic representation (membuat diagram)

Pada LKS bentuk ini disajikan instruksi yang mengajak siswa membuat

diagram dalam bentuk gambar, grafik, diagram alur proses atau bagan. agar

diagram yang terbentuk sesuai dengan konsep yang diminta, pada LKS

diberikan data atau komponen–komponen diagram.

(f) Tabulator (membuat daftar yang tersusun)

Pada LKS bentuk ini disajikan data suatu konsep yang tidak teratur, biasanya

data dalam bentuk kuantitatif. Selanjutnya ada instruksi yang mengarahkan

siswa agar membuat tabulator dengan terarah.

(g) Question (membuat pertanyaan-pertanyaan)

Pada LKS ini disajikan suatu teks atau wacana, dan instruksi yang meminta

siswa untuk membuat pertanyaan–pertanyaan yang jawabannya dapat diambil

dari teks yang tersedia.

(h) Summary (membuat rangkuman)

Pada LKS bentuk ini disajikan suatu teks atau wacana dan intruksi yang

meminta siswa untuk membuat rangkuman dari teks yang tersedia. Pada LKS

ini harus disediakan tempat kosong untuk rangkuman yang dibuat siswa.

Page 28: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

14

2. Pendekatan Inkuiri

a. Pengertian Pendekatan Inkuiri

Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada

proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri

jawaban dari suatu masalah yang dipercayakan.18

Piaget menyatakan bahwa

inkuiri adalah teknik yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk

melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin

melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawabannya

sendiri, serta menghubungkan penemuan yang lain, membandingkan apa yang

ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik lainnya. Inkuiri sebagai

teknik pengajaran mengandung arti bahwa dalam proses kegiatan mengajar

berlangsung harus dapat mendorong dan dapat memberi kesempatan kepada siswa

untuk lebih aktif dalam belajar.19

Inkuiri adalah kegiatan pembelajaran dimana

siswa merumuskan masalah sendiri, merancang eksperimen, mengumpulkan dan

menganalisis data, dan menarik kesimpulan.20

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan inkuiri adalah

kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan dapat

menjadikan siswa belajar aktif dengan cara menemukan sendiri jawaban dari

suatu masalah melalui proses merumuskan masalah sendiri, merancang

eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan.

b. Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran Inkuiri

Dalam Standard For Science Teacher Preparation terdapat 3 tingkatan

inkuiri, yakni:21

18

Wina Sanjaya, M.Pd, Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana Prenada Media, 2006), h. 194 19

Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan,

(Bandung: Remaja Rosdakarya), h. 108-109 20

Moh Amien, Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Dengan Menggunakan Metode

“Discovery dan “Inquiry”, ( Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987), h. 127 21

Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains. ( Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),

h. 121

Page 29: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

15

1) Discovery/Structured Inquiry (Inkuiri Terstruktur)

Dalam tingkatan ini tindakan utama guru ialah mengidentifikasi

permasalahan dan proses, sementara siswa mengidentifikasi alternatif hasil.

2) Guided Inquiry

Tahap guided inquiry mengacu pada tindakan utama guru ialah

mengajukan permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian

masalah. Siswa diberikan kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur,

menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan

dalam hal menentukan topik, pertanyaan dan bahan ajar, guru hanya berperan

sebagai fasilitator.

3) Open Inquiry

Tindakan utama pada open inquiry ialah guru memaparkan konteks

penyelesaian masalah kemudian siswa mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah.

3. Pendekatan Inkuiri Terstruktur

a. Pengertian Inkuiri Terstruktur

Inkuiri terstruktur atau discovery inquiry adalah salah satu model

pembelajaran inkuiri dimana guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang

cukup luas kepada siswa. Dalam model ini guru memberikan bimbingan terhadap

siswa, sedangkan siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal

dan mengarahkan pada suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam

menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya, model inkuiri

terstruktur ini digunakan siswa yang kurang berpengalaman belajar dengan model

inkuiri. Dengan metode ini siswa belajar lebih berorientasi pada bimbingan dan

petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep pelajaran. Pada

model ini siswa akan dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk

diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar

mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri.22

22

E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h.109

Page 30: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

16

Inkuiri terstruktur masih memegang peranan guru dalam menentukan

topik, pertanyaan, bahan dan prosedur. Sedangkan analisis hasil dan kesimpulan

dilakukan oleh siswa. Inkuiri terstruktur menuntut siswa mengikuti dengan

seksama setiap langkah kerja dalam kegiatan hands-on yang telah disusun oleh

guru melalui lembar kerja siswa (LKS) jenis guided worksheet activity.23

Inkuiri terstruktur merupakan salah satu pendekatan inkuiri dimana guru

menyediakan tujuan, petunjuk dan prosedur kegiatan tetapi tidak memberitahukan

hasil. Siswa diharapkan menemukan sendiri hubungan antar variabel ataupun

menggeneralisasikan data. Menurut Zulfiani dalam tingkatan discovery/structured

inquiry tindakan utama guru adalah mengidentifikasi permasalahan dan proses,

sementara siswa mengidentifikasi alternatif hasil.24

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan inkuiri terstruktur adalah

kegiatan pembelajaran dimana guru menyediakan bimbingan atau petunjuk

sedangkan siswa menganalisis hasil dan kesimpulan.

b. Tahapan-Tahapan Inkuiri Terstruktur

Tahap pelaksanaan pendekatan inkuiri terstruktur terdiri dari empat fase,

yaitu penyajian masalah, berhipotesi, melakukan percobaan, mengkomunikasikan

hasil percobaan.25

Tabel 2.1 Tahapan-Tahapan Inkuiri Terstruktur

Fase Perilaku Guru

Menyajikan pertanyaan

atau masalah

Guru membimbing siswa

mengidentifikasi masalah dan

masalah dituliskan di papan tulis.

Guru membagi siswa dalam

kelompok

23 Nengsih Juanengsih, Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dan Inkuiri

Terstruktur Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Kerja Ilmiah Siswa

Kelas X Pada Konsep Bioteknologi, Metamorfosa, Jurnal Pendidikan IPA, Vol. 1, h.28. 24

Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),

h.121 25

Sri Anggraeni, Hakikat Pembelajaran IPA. Pengajar Jurusan Pendidikan Biologi F-MIPA UPI

Bandung

Page 31: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

17

Berhipotesis Guru memberikan kesempatan

pada siswa untuk memberikan

pendapat dalam bentuk hipotesis.

Guru membimbing siswa dalam

menentukan hipotesis yang relevan

dengan permasalahan dan

memprioritaskan hipotesis mana

yang menjadi prioritas

penyelidikan.

Melakukan percobaan

untuk memperoleh

informasi

Guru membimbing siswa

mendapatkan informasi melalui

percobaan.

Mengkomunikasikan

Hasil percobaan

Guru memberi kesempatan kepada

setiap kelompok untuk

menyampaikan hasil pengolahan

data yang terkumpul.

Membuat Kesimpulan Guru membimbing siswa dalam

membuat kesimpulan

c. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Inkuiri Terstruktur.

Menurut Suryosubroto dalam Henik Ismawati, ada beberapa kelebihan

pembelajaran inkuiri terstruktur, antara lain:26

1) Menerapkan pengetahuan dalam situasi yang berbeda.

2) Mendapatkan kemampuan untuk belajar dan menerapkan materi pengetahuan

3) Mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sehari-hari

4) Memperoleh dan menganalisa informasi menjadi lebih terampil

Kekurangan dari pendekatan inkuiri terstruktur adalah:27

1) Diharuskan adanya persiapan mental

26

Henik Ismawati, Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sains Fisika Melalui Pembelajaran

Inkuiri Terstruktur Untuk Sub-Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya. Skripsi. Fakultas Matematika

Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. 2007. 27

Ibid, h.93

Page 32: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

18

2) Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas yang besar, misalnya sebagian

waktu hilang karena membantu siswa menemukan teori-teori.

3) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewaka siswa

yang sudah biasa dengan perencanaan dan pembelajaran secara tradisional

jika guru tidak menguasai pembelajaran inkuiri terstruktur ini.

4. LKS berbasis Inkuiri Terstruktur

LKS berbasis inkuiri terstruktur pada penelitian ini adalah LKS yang

disusun berdasarkan tahap-tahap pembelajaran inkuiri terstruktur yaitu

menyajikan masalah atau pertanyaan, berhipotesis, melakukan percobaan,

mengkomunikasikan hasil percobaan, dan membuat kesimpulan. LKS ini di dalam

penyusunannya sesuai dengan persyaratan penyusunan LKS yang dikemukakan

oleh Hendro Darmodjo dan Jenny R.E yaitu didaktik, konstruksi, dan teknik.28

Dikembangkan berdasarkan pendapat Popy kamila yaitu mengkaji materi yang

akan dipelajari siswa, mengidentifikasi jenis keterampilan proses yang akan

dikembangkan pada saat mempelajari materi tersebut, menentukan bentuk LKS

yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, merancang kegiatan yang akan

ditampilkan pada LKS sesuai dengan keterampilan proses yang akan

dikembangkan, mengubah rancangan menjadi LKS dengan tata letak yang

menarik, mudah dibaca dan digunakan, menguji coba LKS apakah sudah dapat

digunakan siswa untuk melihat kekurangan–kekurangannya, merevisi kembali

LKS.29

LKS inkuiri terstruktur merupakan LKS yang secara rinci menjelaskan

kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan. LKS inkuiri terstruktur sudah

tercantum judul dan tujuan praktikum, alat dan bahan, serta langkah kerja

28

Endang Widjajanti, “Kualitas Lembar Kerja Siswa”, Makalah ini disampaikan dalam Kegiatan

Pengabdian pada Masyarakat dengan judul “PELATIHAN PENYUSUNAN LKS MATA

PELAJARAN KIMIA BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PEN DIDIKAN

BAGI GURU SMK/MAK di Ruang Sidang Kimia FMIPA UNY pada tanggal 22 Agustus 2008.

29

Popy Kamila, dkk, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk Guru SMP, (PPPPTK IPA :

2009), h. 36

Page 33: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

19

praktikum. Siswa hanya dituntut untuk menuliskan hasil dan kesimpula kegiatan

praktikum.30

Penggunaan LKS berbasis inkuiri terstruktur ini dapat membantu guru dan

siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yaitu menemukan suatu konsep fisika

dengan proses memecahkan masalah. hal ini dikarenakan LKS ini sesuai dengan

tahap pembelajaran inkuiri terstruktur. menggunakan bahasa yang mudah

dipahami oleh siswa, serta terdapat gambar-gambar yang menarik untuk

mempermudah siswa dalam memahami materi serta arahan yang ditulis secara

lisan yang kurang dipahami apabila diarahkan menggunakan tulisan. LKS ini

disusun berdasarkan langkah-langkah pembuatan LKS sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai, hanya dikembangkan dengan menerapkan

karakteristik inkuiri terstruktur yang mengarahkan siswa untuk menemukan suatu

konsep fisika.

5. Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Definisi belajar menurut Oemar Hamalik yaitu bahwa belajar merupakan

modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman dan belajar

merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan

lingkungan.31

Ratna Wilis Dahar mengutip pendapat Gage bahwa belajar adalah

suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat

pengalamannya.32

Menurut Ausubel yang dikutip Ratna Wilis Dahar

mengungkapkan bahwa belajar adalah belajar bermakna yang merupakan suatu

proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat

dalam struktur kognitif seseorang.33

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga

30

Annis Novitsania “Perbedaan Keterampilan Proses Sains Antara Siswa Yang Menggunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS) Inkuiri Terstruktur Dengan Lembar Kerja Siswa (LKS)Inkuiri

Terbimbing Pada Konsep Fotosintesis.” Skripsi pada Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta,

2013. h.32, tidak dipublikasikan. 31

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi aksara, 2010), cetakan kesepuluh,

h. 27-28 32

Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar, ( Bandung: PT Gelora Aksara Pratama, 1996), Cetakan

kedua, h. 11 33

ibid, h. 112.

Page 34: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

20

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.34

Belajar merupakan proses yang ditandai oleh adanya perubahan pada diri

seseorang. Proses belajar dengan perubahan memiliki keterkaitan yaitu belajar

sebagai proses dan perubahan sebagai sebagai bukti dari hasil yang di proses.35

Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar,

manusia melakukan perubahan-perubahan sehingga tingkah lakunya berkembang.

Semua kesuksesan aktivitas dan kehidupan adalah hasil dari belajar.36

Berdasarkan pendapat tentang belajar peneliti mengambil kesimpulan

bahwa belajar adalah sebuah proses perkembangan hidup manusia yang ditandai

dengan perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman yang diperoleh menyangkut

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang dalam proses

kegiatan belajar mengajar, dan hasil belajar tersebut dapat berbentuk kognitif,

afektif, dan psikomotorik yang penilaiannya melalui tes.37

Hasil belajar

merupakan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah melakukan

kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu mengenai aspek pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang terlihat pada perubahan tingkah laku dan

kemampuan yang dimiliki oleh siswa.38

Menurut Dimyati dan Mujiono hasil

belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar, dan tindak mengajar,

sehingga pengertian hasil belajar dapat dipandang dari dua sisi yaitu dari sisi guru

dan dari sisi siswa. Dari sisi guru mengajar diakhiri oleh proses evaluasi hasil

34

Syaiful Bahri Djamarah, op.cit, h. 13 35

Tengku Zahara Djaafar, Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar, (Jakarta:

Universitas Negeri Padang, 2001), h. 82 36

Abu Ahmadi Dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2004), h. 127 37

Maisaroh dan Rostrieningsih, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode

Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar

Komunikasi Di Smk Negeri 1 Bogor, jurnal ekonomi dan pendidikan, Vol 8, 2010, h. 162 38

Nixon J. Gerung, CONCEPTUAL LEARNING AND LEARNING STYLE ( Kajian Konseptual

tentang Belajar dan Gaya Belajar )

Page 35: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

21

belajar dan dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya dan puncak proses

belajar.39

Berdasarkan pendapat tentang hasil belajar peneliti mengambil

kesimpulan bahwa hasil belajar adalah proses akhir dari suatu kegiatan belajar

untuk mengukur perubahan perilaku yang terdapat pada diri siswa berdasarkan

aspek keterampilan, pengetahuan, dan sikap.

Gagne dalam Dahar, mengemukakan lima macam hasil belajar yaitu:40

1) Keterampilan intelektual, yang merupakan penampilan yang ditunjukan oleh

siswa tentang operasi-operasi intelektual yang dilakukannya seperti

memecahkan masalah, menyusun eksperimen, dan memberikan nilai-nilai

sains.

2) Strategi kognitif, penampilan siswa yang ditunjukkan secara kompleks dalam

situasi baru, dimana diberikan sedikit bimbingan dalam memilih dan

menerapkan aturan-aturan dan konsep-konsep yang telah dipelajari

sebelumnya.

3) Sikap, sekumpulan sikap yang dapat ditujukan oleh perilaku yang

mencerminkan pilihan tindakan terhadap kegiatan-kegiatan sains.

4) Informasi verbal, informasi verbal diperoleh sebagai hasil belajar di sekolah.

Selain itu, informasi verbal dapat diperoleh dari ucapan orang, membaca,

radio, televisi, dan media lainnya.

5) Keterampilan motorik, tidak hanya kegiatan fisik melainkan kegiatan motorik

yang digabungkan dengan keterampilan intelektual, misalnya membaca,

menulis, memainkan sebuah instrumen musik atau instrumen dalam pelajaran

sains.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik

tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil

39

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka cipta, 2006), cet-3, h.

250-251 40

Ratna Wilis Dahar, op.cit, h. 135-140

Page 36: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

22

belajar dari Benyamin Bloom yang sudah direvisi membaginya menjadi tiga

ranah, yakni:41

1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,

mengevaluasi, dan menghasilkan karya.

2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3) Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks,

keterampilan gerakan dasar, kemampuaan perceptual, keharmonisan atau

ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif, dan

interatif.

Dalam penelitian ini, peneliti mengukur hasil belajar siswa pada ranah

kognitif berdasarkan taksonomi Bloom yang sudah direvisi, yaitu:42

1) Mengingat, merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari

memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan

maupun yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang

berperan penting dalam proses pembelajaran yang bermakna (meaningful

learning) dan pemecahan masalah (problem solving). Kemampuan ini

dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang jauh lebih

kompleks. Mengingat meliputi mengenali (recognition) dan memanggil

kembali (recalling). Mengenali berkaitan dengan mengetahui pengetahuan

masa lampau yang berkaitan dengan hal-hal yang konkret, misalnya tanggal

lahir, alamat rumah, dan usia, sedangkan memanggil kembali (recalling)

adalah proses kognitif yang membutuhkan pengetahuan masa lampau secara

cepat dan tepat.

41

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2003).h.162 42

Imam Gunawan dan Anggarini Retno Palupi, Taksonomi Bloom – Revisi Ranah Kognitif:

Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Penilaian, Program Studi PGSD FIP

IKIP PGRI Madiun. h.26-29

Page 37: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

23

2) Memahami, berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari berbagai

sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami atau mengerti

berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification) dan

membandingkan (comparing). Mengklasifikasikan akan muncul ketika

seorang siswa berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota

dari kategori pengetahuan tertentu. Mengklasifikasikan berawal dari suatu

contoh atau informasi yang spesifik kemudian ditemukan konsep dan prinsip

umumnya. Membandingkan merujuk pada identifikasi persamaan dan

perbedaan dari dua atau lebih objek, kejadian, ide, permasalahan, atau situasi.

Membandingkan berkaitan dengan proses kognitif menemukan satu persatu

ciri-ciri dari objek yang diperbandingkan.

3) Menerapkan, menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau

mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau

menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan dimensi

pengetahuan prosedural (procedural knowledge). Menerapkan meliputi

kegiatan menjalankan prosedur (executing) dan mengimplementasikan

(implementing).

4) Menganalisis, merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan

memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari

tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut

dapat menimbulkan permasalahan. Menganalisis berkaitan dengan proses

kognitif memberi atribut (attributeing) dan mengorganisasikan (organizing).

5) Mengevaluasi, berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian

berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya

digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Evaluasi

meliputi mengecek (checking) dan mengkritisi (critiquing). Mengecek

mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau

kegagalan dari suatu operasi atau produk. Jika dikaitkan dengan proses

berpikir merencanakan dan mengimplementasikan maka mengecek akan

mengarah pada penetapan sejauh mana suatu rencana berjalan dengan baik.

Mengkritisi mengarah pada penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan

Page 38: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

24

pada kriteria dan standar eksternal. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir

kritis. Siswa melakukan penilaian dengan melihat sisi negatif dan positif dari

suatu hal, kemudian melakukan penilaian menggunakan standar ini.

6) Menciptakan, mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur secara

bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan

siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan

beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya.

Menciptakan sangat berkaitan erat dengan pengalaman belajar siswa pada

pertemuan sebelumnya. Meskipun menciptakan mengarah pada proses

berpikir kreatif, namun tidak secara total berpengaruh pada kemampuan siswa

untuk menciptakan. Menciptakan di sini mengarahkan siswa untuk dapat

melaksanakan dan menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh semua siswa.

Perbedaan menciptakan ini dengan dimensi berpikir kognitif lainnya adalah

pada dimensi yang lain seperti mengerti, menerapkan, dan menganalisis

siswa bekerja dengan informasi yang sudah dikenal sebelumnya, sedangkan

pada menciptakan siswa bekerja dan menghasilkan sesuatu yang baru.

6. Konsep Cahaya

Cahaya merupakan konsep yang membutuhkan ketelitian dan kemampuan

matematis dalam mempelajarinya, karena pada konsep ini banyak terdapat

hitungan yang rumit. Pada konsep cahaya siswa dituntut untuk mampu

menerjemahkan gambar dan mengaplikasikan gambar tersebut ke dalam rumus.

Cahaya merupakan konsep yang memiliki tingkat kesulitan sedang hal ini ditinjau

berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat di dalam materi cahaya

mencapai ranah kognitif C3 yaitu menerapkan.

a. Pengertian Cahaya

Cahaya adalah salah satu bentuk gelombang. Cahaya dapat merambat di

ruang hampa udara karena termasuk jenis gelombang elektromagnetik. Cahaya

memiliki sifat antara lain, cahaya merambat dengan sistem radiasi (pancaran),

merambat pada garis lurus tanpa medium, cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat

Page 39: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

25

membelok (bias) apabila melewati dua medium yang berbeda kepadatan

molekulnya, dan cahaya dapat dipusatkan (difokuskan) oleh lensa.43

Benda-benda disekitar kita dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu

sumber cahaya dan benda gelap. Sumber cahaya adalah benda yang dapat

memancarkan cahaya sendiri, sedangkan benda gelap adalah benda yang tidak

dapat memancarkan cahaya sendiri. Ketika cahaya mengenai benda gelap yang

tidak menerima cahaya, akan terbentuk bayang-bayang. Bayang-bayang yang

tidak menerima cahaya sama sekali disebut umbra, sedangkan bayang-bayang

yang menerima sedikit cahaya disebut penumbra.

b. Pemantulan Cahaya

Hukum Snellius tentang pemantulan cahaya menyatakan bahwa:44

1) Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

2) Sudut datang, dan sudut pantul cahaya sama besar.

Pemantulan ada dua macam, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur.

Pemantulan teratur adalah pemantulan yang terjadi karena berkas sinar datang

jatuh pada permukaan yang halus atau rata. Sedangkan pemantulan baur adalah

pemantulan cahaya ke segala arah yang terjadi karena berkas sinar datang jatuh

pada permukaan kasar atau tidak rata.45

c. Cermin

Cermin adalah benda padat yang salah satu sisinya halus dan mengkilap yang

dilapisi almagam perak sehingga memantulkan seluruh cahaya yang datang.

cermin dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1) Cermin Datar

Pemantulan pada cermin datar, sifat-sifat bayangan yag dibentuk oleh

cermin datar adalah sebagai berikut:46

43

Purwoko, dkk. IPA Terpadu SMP Kelas VIII. (Jakarta: Penerbit Yudhistira, 2009). h. 212 44

Saeful Karim,dkk, Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar, ( Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional, 2008). h. 279 45

Ibid, h. 278 46

Ibid, h. 281

Page 40: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

26

a) Bayangannya maya

b) Bayangannya sama tegak dengan bendanya

c) Bayangannya sama besar dengan bendanya.

d) Bayangannya sama tinggi dengan bendanya

2) Cermin Cekung

Cermin cekung bersifat konvergen (mengumpulkan sinar). Cermin cekung

disebut juga cermin positif karena jari-jari cermin berada di depan cermin.

Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung ada tiga macam, yaitu:47

a) Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipatulkan melalui titik fokus.

b) Sinar datang yang melalui titik fokus, dipantulkan sejajar sumbu utama.

c) Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan dipantulkan

kembali ke titik pusat kelengkungan itu.

47

Ibid, h. 284

Page 41: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

27

3) Cermin Cembung

Cermin cembung bersifat divergen (menyebarkan sinar). Titik fokusnya

bernilai negatif (-). Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung ada tiga

macam, yaitu:48

a) Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipatulkan seolah-olah dari titik

fokus.

b) Sinar datang yang menuju titik fokus, dipantulkan sejajar sumbu utama.

c) Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan dipantulkan seolah-olah

dari titik pusat kelengkungan itu.

d. Pembiasan Cahaya

Pembiasan cahaya adalah pembelokkan arah rambat cahaya pada saat cahaya

menembus dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Hukum Snellius

tentang pembiasan menyatakan bahwa:49

1) Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.

48

Ibid, h. 287-288 49

Ibid, h. 292

Page 42: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

28

2) Jika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih

rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal. Jika sinar datang dari

medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat, sinar akan

dibiaskan menjauhi garis normal.

e. Lensa

Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang batas dengan salah

satu atau keduanya berupa bidang lengkung. Ada dua macam lensa, yaitu lensa

cembung dan lensa cekung.

1) Lensa Cembung

Lensa cembung adalah sebuah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal

dibandingkan dengan bagian pinggirnya. Lensa cembung memiliki sifat dapat

mengumpulkan cahaya (konvergen) dan titik fokus lensa bernilai positif (+).

Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung ada tiga macam, yaitu:50

a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus.

b) Sinar yang datang melalui titik pusat lensa akan diteruskan

c) Sinar yang datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.

2) Lensa cekung

Lensa cekung memiliki sifat menyebarkan cahaya (divergen) dan fokusnya

bernilai negatif (-). Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung juga ada tiga

macam. Sinar-sinar istimewa tersebut adalah:51

50

Diana Puspita, Alam Sekitar IPA Terpadu, ( Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional, 2009). h. 239 51

Ibid, h. 240

Page 43: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

29

a) Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah dari titik fokus.

b) Sinar yang datang melalui titik pusat lensa akan diteruska

c) Sinar yang datang seolah-olah menuju ke titik fokus dibiaskan sejajar

sumbu utama.

B Kajian Penelitian Relevan

Penelitian penerapan inkuiri terstruktur serta penggunaan LKS pada

pembelajaran telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya:

Penelitian yang dilakukan oleh Adhitya Wahyu Sutomo dan Suparwoto

dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Dengan Pendekatan Inkuiri

Terstruktur Untuk Menuntaskan Aspek Psikomotor Siswa Kelas XI Di SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta”, didapatkan hasil bahwa penerapan LKS dengan

pendekatan inkuiri terstruktur dapat diimplementasikan dengan baik dan dapat

menuntaskan aspek psikomotor siswa.52

Penelitian yang dilakukan oleh Anita Maryati dengan judul “Hasil

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Eksperimen Dan Non-Eksperimen

Berbasis Inkuiri Terstruktur Pada Subpokok Materi Pergeseran Kesetimbangan

Kimia”. Didapatkan hasil keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS

eksperimen berbasis inkuiri terstruktur mencapai 89,6% tergolong kategori sangat

baik dan hasil keterlaksanan praktikum menggunakan LKS Non eksperimen

berbasis inkuiri terstruktur mencapai 95,7%.53

52

Adhitya dan Suparwoto, Pengembangan Lembar Kerja Siswa Dengan Pendekatan Inkuiri

Terstruktur Untuk Menuntaskan Aspek Psikomotor Siswa Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 2

Yogyakarta, e Journal universitas Negeri Yogyakarta.Vol 2 nomor 5, 2013 53

Anita Maryati “Hasil Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Eksperimen Dan Non-

Eksperimen Berbasis Inkuiri Terstruktur Pada Subpokok Materi Pergeseran Kesetimbangan

Page 44: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

30

Penelitian yang dilakukan oleh Munajat Sudirman dengan judul

“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Terhadap Hasil Belajar

Fisika Siswa Pada Konsep Wujud Zat Yang Bernuansa Nilai”. Didapatkan hasil

nilai pada kelompok eksperimen sebesar 5,82 sedangkan pada kelompok kontrol

sebesar 6,61. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran inkuiri

terstruktur mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar fisika

siswa.54

Penelitian yang dilakukan oleh Nur Jamilah Mufarihhah dengan judul

“Pengaruh Model Inkuiri Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Pada

Konsep Bunyi”. Didapatkan hasil bahwa kelas yang menggunakan model inkuiri

terstruktur lebih unggul dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model

direct interaction. Hal tersebut terlihat dari rerata skor posttest 70,20, dan kelas

yang diterapkan model direct interaction memiliki rerata skor posttest sebesar

62,83.55

C Kerangka Berpikir

Salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah terutama pembelajaran

IPA adalah rendahnya hasil belajar siswa. banyak faktor yang menyebabkan

rendahnya hasil belajar siswa. salah satunya adalah guru masih mendominasi

pembelajaran IPA dengan pengajaran klasikal menggunakan metode ceramah dan

kegiatannya lebih berpusat pada guru atau teacher center. Sehingga dalam

pembelajaran siswa kurang aktif dan mandiri.

Guru banyak menggunakan LKS dalam membantu proses pembelajaran.

Namun guru lebih mengandalkan LKS yang berasal dari penerbit yang tidak

relevan dengan kebutuhan siswa serta isinya tidak sesuai dengan indikator yang

harus dicapai oleh siswa. kebanyakan LKS yang beredar bermuatan rumus-rumus

Kimia”Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, 2012. h.i, tidak

dipublikasikan. 54

Munajat Sudirman “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Terhadap Hasil Belajar

Fisika Siswa Pada Konsep Wujud Zat Yang Bernuansa Nilai” Skripsi pada Universitas Islam

Negeri (UIN) Jakarta, 2012. h.i, tidak dipublikasikan. 55

Nur Jamilah Mufarrihah “Pengaruh Model Inkuiri Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa

Pada Konsep Bunyi” Skripsi pada Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, 2014. h.iii, tidak

dipublikasikan.

Page 45: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

31

praktis dan isinya hanya berupa rangkuman dari suatu materi pelajaran, sehingga

mengarahkan siswa hanya menghafal. Selain itu siswa cenderung langsung

mengerjakan soal-soal latihan tanpa memahami isi dan makna materi terlebih

dahulu. Ini yang menyebabkan rendahnya hasil belajar IPA Fisika siswa.

LKS berbasis inkuiri terstruktur diharapkan dapat mengatasi masalah yang

menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa. LKS ini terintegrasi dengan

model inkuiri terstruktur. LKS ini dapat membantu siswa dalam proses penemuan

dengan bimbingan dari guru melalui perantara LKS. LKS inkuiri terstruktur

terlebih dahulu menampilkan suatu masalah berupa fenomena yang terdapat

dalam kehidupan sehari-hari siswa. selanjutnya siswa berhipotesis, melakukan

percobaan, mengkomunikasikan hasil percobaan, dan membuat kesimpulan. LKS

inkuiri terstruktur diharapkan dapat merubah pola pembelajaran dari teacher

center menjadi student center sehingga siswa yang akan lebih aktif dalam proses

pembelajaran dan pada akhirnya hasil belajar siswa dapat meningkat. Kerangka

berpikir ini dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Rendahnya hasil

belajar siswa

Pembelajaran siswa

kurang aktif dan

mandiri

Pembelajaran

berpusat pada guru

(teacher center)

LKS yang digunakan

guru tidak sesuai

dengan indikator.

LKS berbasis inkuiri terstruktur

Hasil Belajar meningkat

Page 46: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

32

BAB III

Metodologi Penelitian

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan.

Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mengetahui pendapat terhadap

penggunaan LKS dan untuk mengetahui kriteria LKS yang baik dan benar

menurut guru IPA. Penelitian pendahuluan dilakukan di 12 sekolah yang berada di

Tangerang Selatan yang mempunyai akreditasi A berdasarkan BAN (Badan

Akreditasi Nasional). Sekolah tersebut terdiri dari 6 SMP Negeri dan 6 MTs, yaitu

SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 10, SMPN 11, SMPN 12, MTs Serpong,

MTsN Pamulang, MTs Soebono Mantofani, MTs Yaspina, MTs Khazanah

Kebajikan, MTs Nur Sholihat. Penelitian selanjutnya yaitu untuk menguji

penggunaan LKS yang telah didesain untuk meningkatkan hasil belajar,

dilaksanakan di MTs Serpong pada kelas VIII semester ganjil tahun ajaran

2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan

November 2013.

B Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan LKS berbasis

inkuiri terstuktur, oleh karena itu jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah penelitian deskriptif evaluatif yang menggunakan pendekatan metode

eksploratif. Deskriptif evaluatif adalah metode yang merupakan pendekatan yang

menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang diamati.56

Pendekatan eksploratif adalah pendekatan

56

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000). h.3

Page 47: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

33

penelitian yang tidak memerlukan hipotesis untuk suatu permasalahan dan hanya

hanya menjawab pertanyaan penelitian.57

C Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest posttest

design, yaitu desain yang hanya melibatkan satu kelompok yang dipilih secara

random dan terhadap kelompok tersebut diberikan tes awal atau pretest sebelum

diberikannya perlakuan (treatment), kemudian setelah itu diberikan perlakuan

(treatment), dan diakhiri dengan pemberian tes akhir atau posttest. Desain ini

digambarkan pada Tabel 3.1:58

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Pretest Perlakuan Posttest

O1 X O2

Keterangan:

O1 = Tes awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan.

X = Perlakuan (treatment) yang diberikan kepada kelas eksperimen

O2 = Tes akhir (posttest) setelah diberikan perlakuan

D Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel yang digunakan adalah:

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.59

Terdapat dua macam

populasi yaitu populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target dalam

57

R.M. Lolowang, “Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) Di

Sekolah Dasar Lingkungan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Bolaang Mongondow,” Varia

Pendidikan Vol. 20 Nomor 1, Juni 2008. h. 19 58

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011). h.75 59

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), h. 130

Page 48: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

34

penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Serpong, sedangkan populasi

terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Serpong.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.60

Sampel dalam

penelitian ini adalah kelas VIII sebanyak satu kelas. Teknik pengambilan sampel

dilakukan secara purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang

didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu.61

Dalam penelitian ini,

pertimbangan yang terjadi yaitu karena adanya rekomendasi guru bidang study

IPA Fisika yang mengajar di kelas VIII, maka sampel penelitian yang digunakan

adalah kelas VIII.8 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang yang mengikuti

kegiatan penelitian mulai dari pretest hingga posttest.

E Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan mulai dari tahapan persiapan,

tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan terdiri dari :

a. Survei pendahuluan ke 6 sekolah SMPN dan 6 sekolah MTs se Tangerang

Selatan.

b. Merumuskan masalah hasil survei.

c. Menyusun perangkat pembelajaran seperti RPP, dan LKS berbasis inkuiri

terstuktur

d. Menyusun instrumen tes dan non tes

e. Melakukan kalibrasi terhadap instrumen tes dan instrumen non tes.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan terdiri dari:

a. Melakukan pretest atau tes awal kepada siswa yang dijadikan sampel

sebelum diberikan perlakuan.

60

ibid, h. 131 61

Sugiyono, Statistik Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.38

Page 49: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

35

b. Mengimplementasikan LKS berbasis inkuiri terstuktur sekaligus melakukan

penilaian terhadap aktivitas siswa dan guru.

c. Melakukan posttest atau tes akhir sekaligus memberikan angket respon

siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri

terstuktur.

3. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian terdiri dari:

a. Menganalisis data hasil penelitian

b. Menarik kesimpulan

F Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Non tes

Data non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak

terstruktur. Wawancara tidak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya

memuat garis besar permasalahan yang akan ditanyakan dan tergantung dari

pewawancara.62

Wawancara dilakukan sebagai penelitian pendahuluan untuk

menelaah penggunaan LKS di sekolah. Wawancara ini ditujukan kepada guru

fisika di 6 SMPN dan 6 MTs seTangerang Selatan. Lembar wawancara dapat

dilihat pada lampiran B

b. Survei

Survei merupakan penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-

fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara

faktual. Survei pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswa

tentang LKS penerbit yang digunakan di sekolah. Koresponden dalam teknik

survei ini adalah siswa di 6 SMPN dan 6 MTs se Tangerang Selatan.

62

Suharsimi Arikunto, op.cit, h. 227

Page 50: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

36

c. Observasi

Observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,

proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

besar.63

Observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengukur instrumen

efektivitas. Objek yang di observasi pada penelitian ini adalah siswa dan guru.

2. Data tes

Data tes dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest, dengan tujuan

untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan

pembelajaran dengan LKS berbasis inkuiri terstuktur. Tes ini disusun

berdasarkan pada indikator yang hendak dicapai. Soal-soal tes yang digunakan

berupa soal pilihan ganda pada konsep cahaya.

G Instrumen Penelitian

Instrumen menurut Arikunto adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti

dalam kegiatannya mengumpulkan data.64

Pada dasarnya terdapat dua macam

instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur prestasi belajar

dan non tes untuk mengukur sikap.65

Instrumen penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Instrumen Non Tes

Pada penelitian ini digunakan dua instrumen non tes, yakni kuosioner dan

lembar wawancara sebelum dilakukan penelitian dan lembar observasi.

a. Kuosioner dan Lembar Wawancara Sebelum Dilakukan Penelitian

1) Kuosioner

Kuosioner ini diberikan kepada salah satu kelas IX yang diambil secara

acak untuk mengetahui respon dan pemahaman siswa tentang penggunaan

LKS IPA. Responden dalam kuosiner ini adalah siswa-siswi yang berasal

dari 12 sekolah yang berada di Tangerang Selatan yang terdiri dari enam

63

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011). h.145 64

Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara), cet ke 8, h. 149 65

Sugiyono, op.cit., h.122

Page 51: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

37

SMPN dan enam MTs. Adapun kisi-kisi lembar kuosioner terdapat pada

Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kuosioner Siswa

No Indikator No Pertanyaan

1. Penggunaan LKS dalam

pembelajaran fisika 1 dan 2

2. Respon siswa terhadap

LKS yang digunakan 3

3. LKS yang digunakan 4

2) Lembar Wawancara

Lembar wawancara ini diberikan kepada guru fisika yang berasal dari

12 sekolah yang berada di Tangerang Selatan yang terdiri dari enam SMPN

dan enam MTs. Lembar wawancara ini bertujuan untuk mengetahui

keefektifan LKS IPA yang digunakan selama ini di sekolah. Adapun kisi-

kisi lembar wawancara terdapat pada Tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara

No Indikator No Pertanyaan

1. Pendapat Guru tentang LKS 1, 2, 3, 4

2. Sistematika LKS yang digunakan 5

3. Integrasi Pendekatan/Model/Metode

Pembelajaran dalam LKS 6, 7

b. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Lembar Judgment Expert

Lembar judgment expert adalah lembar penilaian oleh ahli atau dosen

yang sesuai dengan bidang penelitian. Lembar judgment expert digunakan

untuk menilai LKS berbasis inkuiri terstuktur berdasarkan aspek didaktik,

konstruksi, dan teknis. Lembar judgment expert terdapat pada lampiran

halaman 163.

Page 52: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

38

2) Lembar Aktivitas Siswa dan Lembar Kegiatan Mengajar Guru

Lembar aktivitas siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

dalam pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri terstuktur.

Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai

guru. Lembar observasi guru digunakan untuk mengamati kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran menggunakan LKS berbasis inkuiri

terstruktur. Pengamatan kegiatan mengajar guru dilakukan oleh guru bidang

study IPA yang berasal dari sekolah yang dijadikan tempat penelitian.

Lembar aktivitas siswa terletak pada lampiran 165 dan lembar observasi

guru terletak pada lampiran halaman 168.

3) Lembar Penilaian LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur

Lembar penilaian LKS berbasis inkuiri terstruktur bertujuan untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam menggunakan LKS berbasis inkuiri

terstruktur dalam proses belajar mengajar. Penilaian berdasarkan tahapan

pendekatan inkuiri terstruktur yang terdiri dari tahapan menyajika masalah,

berhipotesis, melakukan percobaan, mengkomunikasikan hasil percobaan,

dan membuat kesimpulan. Lembar penilaian LKS berbasis inkuiri

terstruktur dapat dilihat pada lampiran halaman 171.

4) Lembar Penilaian Guru Terhadap LKS Berbasis Inkuiri

Terstruktur

Lembar penilaian guru digunakan untuk mengetahui respon guru

terhadap LKS berbasis inkuiri terstuktur. Penilaian meliputi aspek didaktik,

konstruksi, dan teknis. Penilaian dilakukan oleh guru bidang study IPA yang

berasal dari SMPN dan MTs di Tangerang Selatan. Lembar penilaian guru

terhadap LKS berbasis inkuiri terstruktur terdapat pada lampiran halaman

174.

Page 53: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

39

5) Lembar Respon Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika

Lembar respon siswa bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa

terhadap mata pelajaran fisika setelah menggunakan LKS berbasis inkuiri

terstruktur. Lembar respon siswa terhadap mata pelajaran fisika terdapat

pada lampiran halaman 173.

2. Instrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa 25 soal pilihan

ganda untuk mengukur hasil belajar fisika siswa pada konsep Cahaya dengan

empat alternatif jawaban (a,b,c, dan d). Untuk mengukur kualitas instrumen, maka

diperlukan kalibrasi instrumen yang meliputi:

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen.66

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

dapat mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data yang diteliti

dengan tepat. Validitas tes yang digunakan adalah validitas butir soal dengan cara

membandingkan skor siswa untuk tiap butir soal dengan skor total. Perhitungan

validitas butir soal dengan korelasi point biserial γpbi sebagai berikut:67

q

p

S

MM

t

tp

pbi

Keterangan:

γpbi : Koefisien korelasi biserial

Mp : Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya

Mt : Rerata skor total

St : Standar deviasi dari skor total

p : Proporsi siswa yang menjawab benar

q : Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1- p)

Adapun kriteria penafsiran indeks validitasnya dapat dilihat pada Tabel 3.4

sebagai berikut:

66

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), h. 168 67

Ibid, h. 79

Page 54: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

40

Tabel 3.4 Kriteria Validitas

Perhitungan pengujian validitas instrumen tes ini terdapat pada lampiran B

halaman 148. Berdasarkan hasil uji coba instrumen, diperoleh 26 soal yang valid

dari 40 soal yang uji cobakan. Berdasarkan kesepakatan peneliti dengan dosen

pembimbing, hanya 25 soal yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian.

Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini ditunjukan pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen

No Indikator Aspek yang diukur Jumlah

C1 C2 C3

1 Merancang dan

melakukan percobaan

menunjukkan

perambatan cahaya.

1*, 2* 3*,4,5 - 5

2 Menjelaskan hukum

pemantulan cahaya yang

diperoleh berdasarkan

percobaan.

6 7*, 8*

9*, 10*

11*, 12* 7

3 Mendeskripsikan proses

pembentukan dan sifat

bayangan pada cermin

datar, cekung, dan

cembung.

13 14, 15, 16*

17, 18*, 19

20,21,22*

23*, 24

12

4 Menyimpulkan hukum

pembiasan yang

diperoleh melalui

percobaan.

25*

26*

27, 28*

29, 30*

31* 7

5 Mendeskripsikan proses

pembentukan dan sifat

bayangan pada lensa

cekung dan cembung.

32*

33*

34*

35*

36*

37*,38

39*, 40

9

Jumlah 7 16 10 40

Ket: * = Instrumen yang valid

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

0,600 – 0,800 Tinggi

0,400 – 0,600 Cukup

0,200 – 0,400 Rendah

0,000 – 0,200 Sangat Rendah

Page 55: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

41

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas tes adalah keajegan atau konsistensi dari serangkaian pengukuran

yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap subjek pada situasi yang berbeda.

artinya skor yang di peroleh subjek yang sama ketika diuji dalam tes tidak

berubah-ubah walaupun di teskan dalam kondisi yang berbeda-beda. Untuk

mengetahui reliabilitas instrumen yang berbentuk pilihan ganda maka digunakan

rumus K-R 20, berikut rumus yang dimaksud:68

(

) (

)

Keterangan:

R11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

Vt = Varians total

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item salah (q = 1- p)

Ʃpq = jumlah hasil perkalian p dan q

Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat dari kriteria penafsiran indeks

reliabilitasnya pada Tabel 3.6 berikut ini:69

Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Realibilitas Instrumen

68

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), h. 188 69

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), cetakan ke-10, h.196.

Koefisien korelasi Kriteria Reliabilitas

1,00 Sempurna

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 - 0,70 Sedang

0,21 – 0,40 Rendah

< 0,20 Kecil

Page 56: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

42

Berdasarkan perhitungan pada lampiran halaman 136-138 diperoleh bahwa

nilai reliabilitas instrumen tes ini adalah 0.86. nilai ini termasuk kategori tinggi.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa instrumen ini layak untuk digunakan

dalam penelitian.

c. Taraf Kesukaran

Analisis taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal

dalam suatu instrumen, apakah soal tergolong mudah, sedang, atau sukar. Taraf

kesukaran adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada

butir soal tersebut. Taraf kesukaran dihitung dengan menggunakan persamaan: 70

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

Js = jumlah seluruh peserta tes

Adapun tolak ukur menginterpretasikan tingkat kesukaran butir soal yang

diperoleh digunakan Tabel 3.7 berikut ini:71

Tabel 3.7 Klasifikasi Taraf Kesukaran

Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Kriteria tingkat kesukaran butir soal berdasarkan hasil analisis pada 40 soal

yang ujicobakan terdapat pada Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Mudah 4, 11, 12, 16, 17, 22, 25, 28,

37

9

Sedang 1, 2, 3, 7, 8, 9, 10, 18, 30, 33,

34, 38.

12

70 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara), cet ke 8, h. 208

71

ibid, h. 210

Page 57: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

43

Sukar 5, 6, 13, 14, 15, 19, 20, 21,

23, 24, 26, 27, 29, 31, 32, 35,

36, 39, 40.

19

Berdasarkan Tabel 3.8 sesuai perhitungan tingkat kesukaran butir soal pada

lampiran halaman 146-147, diketahui bahwa terdapat 9 soal mudah, 12 soal

sedang, dan 19 soal sukar

.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah).72

Rumus yang digunakan untuk menentukan daya

pembeda soal pilihan ganda yaitu:73

B

B

A

A

J

B

J

BD

Keterangan:

D : Daya Pembeda

BA : Jumlah kelompok atas yang menjawab benar

BB : Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar

JA : Jumlah peserta kelompok atas

JB : Jumlah peserta kelompok bawah

: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Adapun kriteria untuk daya pembeda soal terdapat pada Tabel 3.9 adalah

sebagai berikut:74

72

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara), cet ke 8, h. 211 73

Ibid, h. 213 74

Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan Praktik, (jakarta: Rineka Cipta, 2010)

cet-14, h. 218

Page 58: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

44

Tabel 3.9 Interpretasi Daya Pembeda Soal

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

Negatif Sangat Buruk, sebaiknya dibuang saja

0,00 – 0,20 Buruk

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Sangat Baik

Kriteria daya pembeda berdasarkan hasil analisis pada 40 soal yang

diujicobakan terdapat pada Tabel 3.10 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Sangat Buruk 21 1

Jelek 4, 5, 6, 13,14, 15, 19, 20, 27,

29, 38, 39, 40

13

Cukup 1, 9, 11, 31, 33, 35, 36 7

Baik 2, 3, 7, 8, 10, 12, 16, 18, 22,

23, 24, 25, 26, 28, 32, 34, 37,

17

Baik Sekali 17, 30 2

Jumlah 40

Berdasarkan Tabel 3.10, diketahui bahwa terdapat 1 soal yang memiliki

daya pembeda sangat buruk, 13 soal dalam kategori jelek, 7 soal dalam

kategori cukup, 17 soal dalam kategori baik, dan 2 soal dalam kategori baik

sekali.

H Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

analisis deskriptif evaluatif dengan tujuan untuk mengidentifikasi penggunaan

LKS berbasis inkuiri terstuktur. Sedangkan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa setelah implementasi LKS berbasis pendekatan inkuiri terstuktur

diuji dengan N-Gain. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Page 59: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

45

1. Data Non Test

Data non test dianalisis secara deskriptif dengan perhitungan

persentase sebagai berikut:

Kriteria penafsiran skor dapat di interpretasikan pada Tabel 3.11 sebagai

berikut:

Tabel 3.11 Interpretasi Skor

Rentang Skor (%) Kategori

0 Sangat Lemah

21 – 40 Lemah

41 – 60 Cukup

61 – 80 Kuat

81 – 100 Sangat Kuat

2. Data Test

Data test dianalisis menggunakan N-gain untuk melihat peningkatan hasil

belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa minimal 75% siswa mencapai nilai

ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu ≥ 70 dan nilai N-gain

siswa berkategori tinggi.75

a. Uji Normalitas

Data hasil belajar berupa pretest dan posttest sebelum dilakukan uji N-

gain terlebih dahulu dilakukan uji normalitas bertujuan untuk mengetahui

sampel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square, yaitu:76

75

Sugiono dan Zulhelmi, “Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kreatif

Model Instruksional DDFK Problem Solving Dengan Teknik Nominal Group Di Kelas XI IPA1

MAN 2 MODEL PEKANBARU, Jurnal Geliga Sains 3, 2009, h.27 76

Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan Pendidikan

IPA FITK UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, 2006). H.71

i

i

E

EOX

2

12

Page 60: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

46

Keterangan:

hitung2 : Harga chi kuadrat yang diperoleh dari hasil perhitungan

iO : Frekuensi observasi atau hasil pengamatan

iE : Frekuensi harap (ekspektasi)

Setelah itu dibandingkan antara harga hitung2 dengan tabel

2 dengan

kriteria pengujian sebagai berikut :

1) Jika harga 2

hitung < 2

tabel, maka data berdistribusi normal.

2) Jika harga 2

hitung < 2

tabel, maka data berdistribusi tidak normal.

b. Uji N-Gain

Uji N-Gain digunakan untuk melihat peningkatan pretest ke posttest

sekaligus untuk mengukur indikator input. Nilai N-Gain dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut: 77

Dengan kategori perolehan sebagai berikut:

Tabel 3.11 Kategori N-Gain

Nilai N-Gain Kategori

g > 0,7 Tinggi

Sedang

g < 0,3 Rendah

77

Ibid, H.71

Page 61: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1. Lembar Judgment Expert

Lembar judgment expert, yaitu lembar penilaian oleh ahli tentang LKS

berbasis inkuiri terstuktur. LKS berbasis inkuiri terstuktur dalam penelitian ini

dinilai oleh dosen ahli yang berkompeten dalam bidang pendidikan. Aspek yang

dinilai meliputi aspek didaktik, konstruksi, dan teknis, dengan alternatif jawaban

ya atau tidak. Tabel 4.1 adalah hasil penilaian berupa perhitungan persentase

pilihan jawaban ya atau tidak untuk setiap pertanyaan pada lembar judgment.

Tabel 4.1 Persentase Tanggapan Lembar Judgment Expert

No Aspek Persentase Alternatif Tanggapan Keterangan

Positif Negatif

1 Didaktik 100 % 0 % Sangat Kuat

2 Konstruksi 62,5% 37,5% Kuat

3 Teknis 75% 25% Kuat

Rata-rata 79,2% 31,25%

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa persentase rata-rata tanggapan positif

sebesar 79,2% dengan kategori baik sekali. Aspek didaktik memiliki persentase

tanggapan positif di atas rata-rata sebesar 100%. Sedangkan aspek konstruksi dan

teknis memiliki persentase tanggapan positif di bawah rata-rata yaitu sebesar

62,5% dan 75%. Walaupun persentasenya di bawah rata-rata tetapi masih

termasuk dalam kategori baik.

2. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

Penilaian aktivitas siswa dalam pembelajaran diukur berdasarkan lembar

observasi pengamatan yang terdiri dari aspek persiapan eksperimen, pelaksanaan

eksperimen, keterampilan diskusi dengan kelompok, penggunaan LKS, dan

kegiatan akhir eksperimen. Observasi aktivitas siswa dilakukan oleh observer

berpedoman pada lembar observasi dengan memberikan penilaian yang sesuai

Page 62: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

48

dengan aspek yang diamati pada lembar observasi. Hasilnya dapat dilihat pada

tabel 4.2

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

No Aspek yang

diobservasi

Pertemuan Rata-

rata

Kategori

I II III 1. Persiapan

Eksperimen

91,67% 91,67% 100% 94,5% Sangat Kuat

2. Pelaksanaan

Eksperimen

83,3% 83,3% 91,67% 86,09% Sangat Kuat

3. Keterampilan

Diskusi

dengan

Kelompok

67% 75% 83,3% 75% Kuat

4. Penggunaan

LKS

83,3% 91,67% 91,67% 88,9% Sangat Kuat

5. Kegiatan

Akhir

Eksperimen

83,3% 91,67% 91,67% 88,9% Sangat Kuat

Persentase rata-rata aspek 86,7% Sangat Kuat

Persentase

rata-rata

82% 86,7% 91,7%

Kategori Sangat

Kuat

Sangat

Kuat

Sangat

Kuat

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata dan persentase aktivitas siswa

mengalami peningkatan di setiap pertemuannya. Persentase rata-rata siswa pada

pertemuan pertama sebesar 82 %, pertemuan kedua sebesar 86,7%, dan pertemuan

ketiga sebesar 91,7%. Persentase rata-rata untuk aspek persiapan eksperimen

sebesar 94,5%, aspek pelaksanaan eksperimen sebesar 75%, aspek keterampilan

diskusi dengan kelompok sebesar 86,09%, aspek penggunaan LKS sebesar 88,9%,

dan persentase untuk aspek kegiatan akhir eksperimen sebesar 88,9%.

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa selama

pembelajaran dengan LKS berbasis inkuiri terstuktur pada kategori sangat kuat.

3. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

Observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran bertujuan

untuk mengetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran. Dalam

penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru yang menerapkan pembelajaran

Page 63: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

49

menggunakan LKS berbasis inkuiri terstuktur. Penilaian kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran diukur berdasarkan lembar observasi yang bersifat

observasi terstruktur dengan menggunakan sistem rating scale. Observasi

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di observer oleh guru IPA fisika

yang berpedoman pada lembar observasi dengan memberikan tanda cheklist pada

kolom nilai yang sesuai dengan aspek yang diamati. Aspek kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran dikatakan efektif jika penilaian di setiap aspek

berkategori tinggi. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

No Aspek Observasi ke- Rata-

rata (%)

Kategori

1 2 3

1 Keterampilan Membuka

Pelajaran

3 3 3 100 % Sangat

Kuat

2 Keterampilan guru dalam

mengimplementasikan

pembelajaran problem

solving yang dipadu dengan

LKS dalam mengajarkan

materi.

2 3 3 91,67% Sangat

Kuat

3 Penguasaan materi

pembelajaran

3 3 3 100% Sangat

Kuat

4 Keterampilan guru dalam

memandu kegiatan

eksperimen berdasarkan

LKS.

2 3 3 91,67% Sangat

Kuat

5 Kualitas Penjelasan materi 2 3 3 91,67% Sangat

Kuat

6 Keterampilan menutup

pelajaran

3 3 3 100% Sangat

Kuat

Rata-rata 95,83% Sangat

Kuat

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran secara keseluruhan pada semua aspek sebesar 95,83%

pada kategori sangat kuat. 3 aspek dari 6 aspek yang ada yaitu aspek keterampilan

membuka pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, dan aspek

keterampilan menutup pembelajaran memiliki nilai persentase rata-rata yaitu

100% dengan kategori sangat kuat, sedangkan untuk 3 aspek lainnya seperti aspek

Page 64: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

50

keterampilan guru dalam memandu kegiatan eksperimen berdasarkan LKS, aspek

kualitas penjelasan materi, dan aspek keterampilan guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran inkuiri terstuktur yang dipadu dengan LKS

dalam mengajarkan materi memiliki nilai dibawah rata-rata yaitu 91,67% tetapi

tetap berada pada kategori sangat kuat.

4. Kemampuan Siswa Menggunakan LKS

Observasi kemampuan siswa menggunakan LKS bertujuan untuk

mengetahui keterampilan siswa dalam menggunakan LKS berbasis inkuiri

terstuktur pada proses belajar. Teknik penilaian yang digunakan adalah

memberikan nilai pada setiap tahapan inkuiri terstuktur yang terdapat didalam

LKS dengan menggunakan skala 3, 2, dan 1 sesuai kriteria penilaian yang terdapat

pada lampiran halaman 172. Hasil kemampuan siswa menggunakan LKS dapat

dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4 Tabel Kemampuan Siswa Menggunakan LKS

LKS Prinsip Problem Solving

Berhipotesis Melakukan

Percobaan

Mengkomunikasikan

Hasil Percobaan

LKS I 75% 100% 83,33%

LKS II 91,67% 83,3% 91,67%

LKS III 83,33% 83,33% 83,33%

LKS IV 91,67% 83,3% 83,33%

LKS V 83,33% 75% 83,33%

Rata-rata 85% 84,9 % 84,9%

Kategori Sangat kuat Sangat kuat Sangat kuat

Tabel 4.4 menjelaskan bahwa persentase terendah terdapat pada prinsip

berhipotesis sebesar 84,9% pada kategori sangat kuat. Sedangkan persentase

tertinggi terdapat pada kategori melakukan percobaan sebesar 85% pada kategori

sangat kuat.

5. Respon Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika

Angket respon siswa bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap

mata pelajaran fisika setelah belajar menggunakan LKS berbasis inkuiri

Page 65: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

51

terstuktur. Hasil respon di bawah ini berdasarkan hasil data angket berupa

perhitungan persentase pilihan jawaban ya atau tidak pada setiap pertanyaan di

lembar respon siswa. hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Hasil Respon Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika

No. Pernyataan

Alternatif

Tanggapan

Positif Negatif

1. Saya menjadi tertarik untuk mempelajari

konsep fisika yang lainnya.

82,3% 17,7%

2. Saya menjadi senang belajar fisika. 70,6% 29,4%

3. Saya merasa konsep fisika tetap sulit dipelajari

sehingga tidak memungkinkan nilai raport saya

pada mata pelajaran fisika dapat meningkat.

64,7% 35,3%

4. Saya di SMA nanti tetap tidak tertarik masuk

jurusan IPA karena tidak ingin mempelajari

konsep fisika lebih lanjut.

76,5% 23,5%

Rata-Rata 73,52% 26,47%

Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa persentase tanggapan positif tertinggi sebesar

82,3% terdapat pada pernyataaan “saya menjadi tertarik untuk mempelajari

konsep fisika yang lainnya”. Sedangkan persentase tanggapan positif terendah

terdapat pada pernyataan “saya merasa konsep fisika tetap sulit dipelajari

sehingga tidak memungkinkan nilai raport saya pada mata pelajaran fisika dapat

meningkat” sebesar 64,7%. Persentase rata-rata tanggapan positif tertinggi

dibandingkan persentase rata-rata tanggapan negatif yaitu 73,52%.

6. Penilaian Guru Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terstuktur

Penilaian respon guru diukur berdasarkan lembar observasi yang terdiri dari

aspek didaktik, konstruksi, dan teknis. Penilaian bertujuan untuk mengetahui

respon dan pendapat guru terhadap LKS berbasis inkuiri tertuktur. Penilaian

dilakukan oleh delapan guru IPA yang berasal dari sekolah SMP dan Mts di

Tangerang Selatan. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.6

Page 66: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

52

Tabel 4.6 Hasil Respon Guru Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terstuktur

Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa persentase terendah terdapat pada

aspek konstruksi sebesar 84,83% dan persentase tertinggi terdapat pada aspek

teknis sebesar 86,87%. Rata-rata persentase secara keseluruhan adalah 84,83%

termasuk dalam kategori sangat kuat.

No Aspek Butir Penilaian Persentase

1. Didaktik Memberi penekanan pada proses untuk

menemukan konsep. 80%

2. Mengajak siswa aktif dalam proses

pembelajaran 92.5%

3. Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi

sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri

siswa.

85%

Persentase Rata-Rata 85,83%

4. Konstruksi Menggunakan bahasa sesuai dengan tingkat

kedewasaan anak. 87,5%

5. Bahasa yang digunakan mengajak siswa

interaktif 87,5%

6. Menggunakan struktur kalimat yang jelas. 82,5%

7. Menggunakan kalimat sederhana dan pendek. 92,5%

8. Kalimat yang digunakan mudah dipahami dan

tidak menimbulkan makna ganda. 77,5%

9. LKS dapat digunakan oleh anak dengan

kecepatan belajar bervariasi. 70%

10. Menyediakan ruang yang cukup pada LKS

sehingga siswa dapat menulis atau

menggambarkan sesuatu pada LKS.

80%

11. Memiliki tujuan belajar yang jelas serta

bermanfaat. 90%

Persentase Rata-Rata 83,43%

12. Teknis LKS menggunakan huruf cetak. 92,5%

13. Keberadaan gambar di dalam LKS dapat

menyampaikan pesan. 80%

14. Kombinasi antar gambar dan tulisan adalah

menarik. 82,5%

15. Menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk

topik, bukan huruf biasa yang diberi garis

bawah.

92,5%

Persentase Rata-Rata 86,87%

Rata-Rata 84,83%

Page 67: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

53

7. Peningkatan Hasil Belajar

Peningkatan hasil belajar dapat dilihat berdasarkan hasil preetest dan

posttest.

a. Hasil pretest

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan data pretest sebelum

pemberian perlakuan dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri terstuktur pada

siswa kelas VIII-1 sekolah MTs Serpong diperoleh data pada Tabel 4.7sebagai

berikut:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest

Interval Nilai Frekuensi

18 – 21 3

22 – 25 3

26 – 29 6

30 – 33 2

34 – 37 2

38 – 41 1

Jumlah 17

Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai pretest terbanyak terdapat pada interval

nilai 26-29 sebanyak 6 orang. Sedangkan perolehan nilai pretest terendah terdapat

pada interval 38-41 sebanyak 1 orang. Ukuran pemusatan dan penyebaran data

pretest ditunjukkan pada Tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Preetest

Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai

Nilai terbesar 38

Nilai terkecil 18

Rentang Kelas 20

Mean 27,5

Median 27,2

Modus 27,2

Standar Deviasi 5,65

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa nilai terkecil yang diperoleh

sebesar 18, sedangkan skor terbesar adalah sebesar 38. Nilai rata-rata (mean) yang

diperoleh sebesar 27,5, sedangkan nilai tengah (median) sebesar 27,2, nilai yang

paling banyak muncul (modus) adalah 27,2, dan standar deviasi sebesar 5,65.

Page 68: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

54

b. Hasil Posttest

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan data posttest setelah

pemberian perlakuan dengan menggunakan LKS berbasis problem solving pada

siswa kelas VIII-1 sekolah MTs Serpong diperoleh data pada Tabel 4.9 sebagai

berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest

Interval Nilai Frekuensi

45 – 52 2

53 – 60 1

61 – 68 1

69 – 76 5

77 – 84 4

85- 92 4

Jumlah 17

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai posttest terbanyak terdapat pada interval

nilai 69-76 sebanyak 5 orang. Sedangkan perolehan nilai posttest terendah

terdapat pada interval 53-60 dan interval 61-68 sebanyak 1 orang. Ukuran

pemusatan dan penyebaran data pretest ditunjukkan pada Tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Posttest

Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai

Nilai terbesar 85

Nilai terkecil 45

Rentang Kelas 40

Mean 73,91

Median 67,5

Modus 74,9

Standar Deviasi 12,65

Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa nilai terkecil yang diperoleh

sebesar 45, sedangkan skor terbesar adalah sebesar 85. Nilai rata-rata (mean) yang

Page 69: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

55

diperoleh sebesar 73,91, sedangkan nilai tengah (median) sebesar 67,5, nilai yang

paling banyak muncul (modus) adalah 74,9 dan standar deviasi sebesar 12,65.

c. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square

dengan kriteria jika 2

hitung < 2

tabel, maka data berdistribusi normal. Uji normalitas

dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi

terdistribusi normal atau tidak. Perhitungan lengkap uji normalitas data pretest

dan posttest dapat dilihat pada lampiran. Adapun rekapitulasi hasil pengujian

normalitas data pretest dan posttest terdapat pada Tabel 4.11 adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Chi Square

Statistik Nilai

Pretest Posttest

X2

hitung 2,6742 6,7425

X2

tabel 11,070 11,070

Kesimpulan Normal

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, terlihat bahwa nilai pretest dan posttest

terdistribusi normal. Nilai 2

hitung data pretest sebesar 2,6742 sedangkan nilai

posttest sebesar 6,7425 dan X2

tabel sebesar 11,070. Terlihat bahwa nilai pretest

2,6742 < 11,070 (2

hitung < 2

tabel ) dan nilai posttest 6,7425 < 11,070 (2hitung <

2

tabel ). Hal ini menunjukkan bahwa nilai pretest dan posttest dapat disimpulkan

terdistribusi normal.

d. Hasil Uji N-Gain

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang dilakukan maka perlu

diadakan perbandingan pretest dan posttest melalui nilai N-gain. Nilai N-gain

terbagi menjadi tiga kategori yaitu: rendah (G < 0,30), sedang (0,30 ≤ G < 0,70),

dan tinggi (G ≥ 0,70). Berikut ini adalah Tabel 4.10 yang menunjukkan frekuensi

Page 70: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

56

dari ketiga kategori nilai N-Gain tersebut berdasarkan perhitungan pada lampiran

halaman 202-205.

Tabel 4.12 Kategorisasi N-Gain

No Jumlah

1 Tinggi 7

2 Sedang 8

3 Rendah 2

Jumlah 17

Berdasarkan kategori perolehan skor gain normalisasi menunjukkan bahwa

N-gain memiliki kategori sedang dengan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,6266.

e. Rekapitulasi

Berikut ini adalah rekapitulasi data yang diperoleh selama penelitian

Tabel 4.13 Rekapitulasi Data Penelitian

Data Nilai

Pretest Mean 27,5

Median 27,2

Modus 27,2

Standar Deviasi 5,65

Posttest Mean 73,91

Median 67,5

Modus 74,9

Standar Deviasi

12,65

Berdasarkan Tabel 4.13 Bahwa nilai rata-rata (mean) mengalami

peningkatan dari nilai 27,5 menjadi 73,91. Hal ini diikuti dengan peningkatan

nilai tengah (median) sebesar dari 27,2 menjadi 67,5 , kemudian peningkatan nilai

yang banyak muncul (modus) dari 27,2 menjadi 74,9 dan standar deviasinya

meningkat dari 5,65 menjadi 12,65.

Page 71: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

57

B Pembahasan

1. Analisis Lembar Judgment Expert

Lembar LKS berbasis inkuiri terstuktur yang telah diuji validitas isi oleh

pembimbing dan konsultan ahli melalui lembar judgment. Aspek-aspek yang

ditelaah di dalam lembar judgment meliputi didaktik, konstruksi dan teknis. Hasil

persentase tanggapan positif pada aspek didaktik terhadap LKS berbasis inkuiri

terstuktur mencapai 100%, sehingga LKS berbasis inkuiri terstuktur telah

memenuhi syarat penyusunan LKS pada syarat didaktik yaitu LKS mampu

mengajak siswa aktif dalam pembelajaran, lebih menekankan pada proses untuk

menemukan konsep, dan LKS mengutamakan pada pengembangan kemampuan

komunikasi sosial, emosional, moral dan estetika pada diri siswa.78

Hasil persentase tanggapan positif pada aspek konstruksi mencapai 62,5%

sehingga LKS berbasis inkuiri terstuktur telah memenuhi syarat penyusunan LKS

pada syarat konstruksi yang berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan

kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS.79

Sedangkan

untuk aspek teknis persentase tanggapan positif terhadap LKS berbasis inkuiri

terstuktur mencapai 75%, sehingga LKS telah memenuhi syarat penyusunan LKS

pada syarat teknis yang menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar

dan penampilannya dalam LKS.80

Berdasarkan aspek didaktik, konstruksi, dan teknis LKS berbasis inkuiri

terstuktur memperoleh persentase rata-rata kelayakan keseluruhan sebesar 79,2%

dengan kategori kuat. Sehingga dapat dikatakan bahwa Lembar Kegiatan Siswa

(LKS) inkuiri terstuktur telah layak untuk diuji cobakan. Kelayakan tersebut

menunjukkan bahwa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) telah memenuhi syarat-syarat

penyusunan LKS yang baik serta telah memenuhi komponen-komponen dari

aspek-aspek penilaian meliputi aspek didaktik, konstruksi, dan teknis.

78

Endang widjajanti, Kualitas Lembar Kerja Siswa, Makalah ini disampaikan dalam Kegiatan

Pengabdian pada Masyarakat dengan judul “Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/MAK di Ruang Sidang

Kimia FMIPA UNY pada tanggal 22 Agustus 2008 h. 3 79

Ibid, h.3 80

Ibid, h.3

Page 72: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

58

2. Analisis Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan data yang diperoleh persentase rata-rata aktivitas siswa

mengalami peningkatan setiap pertemuannya. Persentase pada pertemuan pertama

sebesar 82% pertemuan kedua sebesar 86,7% dan pertemuan ketiga sebesar

91,7%. Pertemuan pertama memiliki persentase lebih rendah dibandingkan

pertemuan kedua dan ketiga. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa belajar

menggunakan LKS berbasis inkuiri terstuktur karena selama ini siswa belajar

hanya mendengarkan penjelasan materi dari guru saja tanpa pernah belajar diawali

dengan sebuah masalah lalu dipecahkan dengan berdiskusi atau melakukan

eksperimen. Akibatnya siswa menghadapi kesulitan dalam penggunaan LKS

inkuiri terstuktur. Kesulitan yang dihadapi siswa dalam penggunaan LKS, siswa

merasa sulit dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam LKS. Siswa

merasa sulit karena jawaban tugas-tugas yang terdapat dalam LKS berbasis

inkuiri terstruktur diperoleh berdasarkan hasil eksperimen, jadi jika siswa ingin

mengetahui jawaban tugas-tugas yang terdapat di dalam LKS siswa harus

melakukan eksperimen terlebih dahulu.

Persentase rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran untuk seluruh

aspek sebesar 86,7% dengan kategori sangat kuat. Persentase terendah terdapat

pada aspek keterampilan diskusi dengan kelompok hal ini dikarenakan hanya

beberapa siswa saja yang aktif berdiskusi, selain itu siswa kurang menghargai

pendapat orang lain ketika salah satu siswa sedang berbicara mengemukakan

pendapatnya siswa yang lain tidak memperhatikan dan mengobrol. Selain itu

siswa pun merasa kesulitan dalam mempresentasikan hasil pengerjaan tugas yang

diberikan dalam LKS. Karena ketika pembelajaran berlangsung pada

pembelajaran sebelumnya siswa hanya sebagai pendengar sehingga mereka

merasa gugup dan bingung ketika dituntut untuk presentasi di depan kelas, pada

akhirnya cenderung hanya salah satu dari mereka yang aktif menyampaikan hasil

eksperimen dan menjawab pertanyaan kelompok lain.

3. Analisis Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran

Page 73: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

59

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa persentase pada setiap aspek

termasuk dalam kategori sangat kuat. Seluruh aspek mengalami peningkatan

setiap pertemuannya. Pada pertemuan pertama aspek nomor 2 yaitu, keterampilan

guru dalam mengimplementasikan pembelajaran inkuiri yang dipadu dengan

LKS dalam mengajarkan materi, aspek nomor 4 yaitu keterampilan guru dalam

memandu kegiatan eksperimen berdasarkan LKS, dan aspek nomor 5 yaitu

kualitas penjelasan materi memiliki nilai lebih rendah dibandingkan pertemuan 2

dan 3. Hal ini disebabkan pada pertemuan pertama guru belum terbiasa

mengimplementasikan pembelajaran inkuiri terstuktur yang dipadu dengan LKS

dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga guru kurang dapat mengkondisikan

siswa akibatnya penjelasan materi yang disampaikan oleh guru kurang dimengerti

oleh siswa selain itu guru pun merasa kesulitan dalam membimbing kegiatan

eksperimen berdasarkan LKS inkuiri terstuktur dikarenakan banyak siswa yang

melakukan kegiatan eksperimen diluar panduan LKS, dan banyak siswa kurang

aktif dalam melakukan eksperimen.

Persentase pada aspek keterampilan membuka pelajaran, penguasaan

materi, dan aspek keterampilan menutup pelajaran mencapai 100%. Persentase

aspek keterampilan membuka pelajaran mencapai 100% dikarenakan pada setiap

pertemuannya baik pertemuan 1, 2 dan 3 dalam kegiatan membuka pelajaran

guru melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Sedangkan pada aspek penguasaan materi pembelajaran persentasenya mencapai

100% karena guru mampu mengkaitkan materi pelajaran dengan pengetahuan lain

yang relevan, dan mampu mengkaitkan materi pelajaran dengan realitas

kehidupan sehari-hari. Pada aspek keterampilan menutup pelajaran persentasenya

mencapai 100% dikarenakan pada setiap pertemuannya baik pertemuan 1, 2 dan 3

dalam kegiatan menutup pelajaran guru selalu merangkum kembali pelajaran yang

disampaikan, menyuruh siswa membuat rangkuman, dan melakukan evaluasi.

Persentase rata-rata kemampuan guru mengelola pembelajaran sebesar 95,83%

pada kategori sangat kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru mampu

mengelola pembelajaran dengan baik.

Page 74: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

60

4. Analisis Kemampuan Siswa Menggunakan LKS

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa persentase terendah pada tahapan

Berhipotesis sebesar 75% terdapat pada LKS I yaitu LKS perambatan cahaya. Hal

ini disebabkan pemahaman awal siswa tentang materi rambatan cahaya sangat

kurang, ini dibuktikan adanya ketidaksesuaian antara hipotesis siswa terhadap

masalah dengan konsep yang ada. Persentase terendah pada tahapan melakukan

percobaan sebesar 75% terdapat pada LKS V yaitu pembiasan pada lensa. Hal ini

disebabkan data yang diperoleh pada hasil eksperimen tidak tepat dan tidak

sesuai, ini diakibatkan salah pengukuran yang dilakukan oleh siswa. sedangkan

persentase tertinggi pada tahapan melakukan percobaan terdapat pada LKS I yaitu

LKS perambatan cahaya sebesar 100%. Hal ini dikarenakan penyelesaian yang

dilakukan siswa melalui kegiatan eksperimen semuanya sudah sesuai dengan

konsep. Persentase tertinggi tahapan mengkomunikasikan hasil percobaan

terdapat pada LKS II yaitu pemantulan cahaya sebesar 91,67%. Hal ini

disebabkan jawaban siswa terhadap pertanyaan yang berdasarkan hasil percobaan

sudah sesuai dengan konsep. Ini membuktikan bahwa siswa sudah memahami

konsep pemantulan cahaya. Persentase rata-rata tertinggi terdapat pada tahapan

memahami masalah sebesar 85% pada kategori sangat kuat.

5. Analisis Respon Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika

Berdasarkan data yang diperoleh, persentase ketertarikan siswa untuk

mempelajari konsep fisika sebesar 82,3% dan persentase siswa senang belajar

fisika sebesar 70,6%. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa merasa

tertarik dan senang untuk mempelajari fisika dan akan mempelajari fisika lebih

lanjut pada konsep yang lain setelah belajar dengan menggunakan LKS berbasis

inkuiri terstuktur. Namun siswa yang tidak tertarik mempelajari konsep fisika dan

tidak senang belajar fisika beranggapan bahwa fisika itu merupakan pelajaran

yang sulit dan susah dipelajari. Persentase kepercayaan diri siswa bahwa nilai

.pelajaran fisika di raport akan meningkat sebesar 64,7%. Persentase ini

merupakan persentase paling rendah karena siswa merasa kurang percaya diri

bahwa nilai pelajaran fisika di raport akan meningkat disebabkan siswa

Page 75: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

61

memperoleh nilai kecil pada ujian formatif bab sebelumnya yaitu bab bunyi.

Namun siswa yang memberikan tanggapan positif pada indikator ini optimis nilai

yang diperoleh akan meningkat setelah belajar cahaya menggunakan LKS

berbasis inkuiri terstuktur. Ketertarikan siswa akan masuk jurusan IPA di SMA

dan akan mempelajari fisika lebih lanjut sebesar 76,5%. berarti sebagian siswa

sangat tertarik untuk masuk jurusan IPA dan ingin mempelajari konsep fisika

lebih lanjut jika di SMA nanti. Berdasarkan data nilai rata-rata tanggapan positif

indikator outcome sebesar 73,52% berada pada kategori kuat.

6. Analisis Penilaian Guru Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terstuktur

Berdasarkan hasil penilaian oleh delapan guru IPA yang berasal dari

sekolah SMP dan Mts di Tangerang Selatan terhadap LKS berbasis inkuiri

terstuktur diperoleh persentase rata-rata keseluruhan sebesar 83,84% termasuk

dalam kategori baik sekali. Artinya penilaian guru terhadap LKS berbasis inkuiri

terstuktur sangat baik dan LKS layak untuk diuji cobakan kepada siswa. penilaian

guru terhadap LKS berbasis inkuiri terstuktur menggunakan lembar penilaian

yang terdiri dari tiga aspek yaitu daktik, konstruksi, dan teknis. Berdasarkan hasil

penilaian persentse tertinggi terdapat pada aspek teknis sebesar 86,87%. Menurut

delapan guru IPA hal ini dikarenakan LKS berbasis inkuiri terstuktur telah

memenuhi semua syarat teknis yaitu tulisan di dalam LKS menggunakan huruf

cetak, tulisan di dalam LKS menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk

topik bukan huruf biasa yang diberi garis bawah, kombinasi antara gambar dan

tulisan di dalam LKS sangat menarik, dan gambar yang terdapat di dalam LKS

dapat menyampaikan pesan.81

Berdasarkan hasil penilaian delapan guru IPA terhadap LKS berbasis

inkuiri terstuktur bahwa persentase pada aspek konstruksi sebesar 83,84%.

Persentase pada aspek konstruksi merupakan aspek terendah dibandingkan dengan

aspek didaktik, dan teknis. Walaupun terendah namun aspek konstruksi masih

termasuk dalam kategori baik sekali. Berdasarkan nilai persentase pada aspek

81 Endang widjajanti, op.cit, h. 4-5

Page 76: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

62

konstruksi dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis inkuiri terstuktur telah

memenuhi syarat konstruksi hal itu dikarenakan bahasa yang digunakan di dalam

LKS sesuai dengan tingkat kedewasaan anak dan dapat mengajak siswa interaktif,

kalimat yang digunakan di dalam LKS menggunakan kalimat sederhana dan

pendek, selain itu LKS menggunakan struktur kalimat yang jelas dan kalimat yang

digunakan mudah dipahami dan tidak menimbulkan makna ganda, di dalam LKS

tersedia ruang yang cukup untuk siswa dapat menulis atau menggambarkan

sesuatu pada LKS, dan yang terpenting LKS memiliki tujuan belajar yang jelas

serta bermanfaat.82

Hasil persentase penilaian LKS berbasis inkuiri terstuktur oleh delapan

guru IPA pada aspek didaktik sebesar 85,83% termasuk dalam kategori baik

sekali. Hal ini merupakan bahwa LKS berbasis inkuiri terstuktur telah memenuhi

syarat didaktik dalam penyusunan LKS dikarenakan LKS berbasis inkuiri

terstuktur dapat memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep. LKS

berbasis inkuiri terstuktur dapat mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran,

dan dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan

estetika pada diri siswa.83

LKS berbasis inkuiri terstuktur menuntun siswa untuk menemukan konsep

yang berkaitan dengan materi yang dipelajari sehingga siswa dapat membangun

pengetahuannya secara mandiri. LKS berbasis inkuiri terstuktur disusun

berdasarkan sintaks pembelajaran inkuiri terstuktur yang bertujuan agar siswa

dapat belajar mandiri dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian Munajat Sudirman yang menyatakan bahwa penerapan

pendekatan inkuiri terstuktur melalui LKS dapat meningkatkan kompetensi hasil

belajar.84

7. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa

82

Ibid, h. 3-4 83 Ibid, h. 3 84

Munajat Sudirman “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Terhadap Hasil Belajar

Fisika Siswa Pada Konsep Wujud Zat Yang Bernuansa Nilai” Skripsi pada Universitas Islam

Negeri (UIN) Jakarta, 2012. h.i, tidak dipublikasikan.

Page 77: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

63

Berdasarkan data yang diperoleh, nilai tertinggi 85 dan nilai terendah

sebesar 45. Siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar sebesar 76,48%

sedangkan yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar sebesar 23,52%. Nilai

kriteria ketuntasan minimal (KKM) di Mts Serpong sebesar 70 maka siswa yang

mencapai nilai KKM lebih dari 75%. Hal ini membuktikan bahwa siswa yang

belajar menggunakan LKS berbasis inkuiri terstuktur dapat menjawab tes dengan

baik. Berdasarkan hasil perolehan N-gain terjadi peningkatan hasil belajar dari

preetest ke posttest dengan rata-rata N-gain sebesar 0,6266 dan berada pada

kategori sedang. Salah satu yang menyebabkan hasil belajar dapat meningkat

karena penggunaan LKS berbasis inkuiri terstuktur siswa dapat mengembangkan

kemampuan berpikir dalam belajar.85

Penggunaan LKS berbasis inkuiri terstuktur

dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam bentuk, ide, gagasan, prakarsa,

pemikiran kritis, dan sikap kritis. Salah satu kriteria indikator output telah dicapai

yaitu ≥ 75% siswa mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang telah

ditentukan.86

Selain itu hasil belajar siswa berdasarkan uji N-gain mengalami

mengalami peningkatan sebesar 11,67% jika dibandingkan dengan nilai sebelum

menggunakan LKS berbasis inkuiri terstuktur.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengukuran lembar observasi dan

hasil belajar fisika siswa bahwa LKS berbasis inkuiri terstruktur dapat

meningkatkan hasil belajar fisika siswa dan layak untuk diterapkan dalam proses

belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Anita Maryati bahwa keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS eksperimen

berbasis inkuiri terstruktur mencapai 89,6% tergolong kategori sangat baik dan

hasil keterlaksanan praktikum menggunakan LKS Non eksperimen berbasis

inkuiri terstruktur mencapai 95,7%.87

85

Pipit Anita, Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Problem Solving Pada Materi

Sistem Ekskresi Manusia Untuk Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Program Studi Pendidikan

Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. 86

Sugiono dan Zulhelmi, “Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kreatif

Model Instruksional Ddfk Problem Solving Dengan Teknik Nominal Group Di Kelas XI IPA1

MAN 2 MODEL PEKANBARU, Jurnal Geliga Sains 3, 2009, h.27 87

Anita Maryati “Hasil Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Eksperimen Dan Non-

Eksperimen Berbasis Inkuiri Terstruktur Pada Subpokok Materi Pergeseran Kesetimbangan

Page 78: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

64

Kimia”Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, 2012. h.i, tidak

dipublikasikan.

Page 79: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

65

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat

penggunaan LKS berbasis inkuiri terstruktur dapat meningkatkan hasil belajar

fisika siswa pada konsep cahaya di MTs Serpong. Hal ini berdasarkan hasil

pengukuran lembar observasi dan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

1. LKS berbasis pendekatan inkuiri terstruktur memenuhi syarat didaktik,

konstruksi, dan teknis sebesar 79,2 % sehingga pada kategori kuat.

2. Aktivitas siswa selama pembelajaran memperoleh 85,17% dan kemampuan

guru mengelola pembelajaran menggunakan LKS berbasis pendekatan

inkuiri terstruktur memperoleh 95,83 % sehingga berada pada kategori

sangat kuat.

3. Rata-rata persentase kemampuan siswa memahami konsep menggunakan

LKS inkuiri terstruktur adalah berhipotesis 85%, melakukan percobaan

84,9%, mengkomunikasikan hasil percobaan sebesar 84,9% termasuk dalam

kategori sangat kuat. Sedangkan hasil belajar siswa 76,48 % berada diatas

KKM dan mengalami peningkatan 11, 67% dari hasil belajar sebelumnya.

4. Rata-rata persentase respon positif siswa terhadap mata pelajaran fisika

lebih dari 73,52 % sehingga berada pada kategori kuat.

5. Penilaian guru terhadap LKS berbasis pendekatan inkuiri terstruktur

berdasarkan syarat pembuatan LKS 84,83% berada pada kategori sangat

kuat.

B Saran

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama penelitian, penulis

mengajukan beberapa saran sebagai perbaikan di masa mendatang yaitu:

1. Sebaiknya sebelum penyusunan LKS dianalisis terlebih dahulu konsep

yang akan dijadikan bahan materi LKS.

Page 80: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

66

2. Sebaiknya lebih banyak dilakukan pengembangan LKS Fisika dengan

pendekatan inkuiri terstruktur untuk materi lain agar dapat berimplikasi

pada peningkatan hasil belajar yang lebih baik lagi.

3. Sebaiknya LKS diberikan dan disosiaisasikan pada hari sebelum proses

pembelajaran agar siswa paham dan tidak terlalu banyak bertanya.

Sehingga saat hari berlangsungnya proses pebelajaran dengan menggunakan

LKS pendekatan inkuiri terstruktur alokasi waktu cukup.

Page 81: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

67

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmadi Dan Supriyono, Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta:Rineka

Cipta

Adhitya dan Suparwoto. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Dengan

Pendekatan Inkuiri Terstruktur Untuk Menuntaskan Aspek Psikomotor

Siswa Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, e Journal

universitas Negeri Yogyakarta.Vol 2 nomor 5

Amien, Moh. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Dengan

Menggunakan Metode “Discovery dan “Inquiry”. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Arikunto, Suharsimi, 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi

Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

cipta.

Djaafar, Tengku Zahara. 2001. Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil

Belajar. Jakarta: Universitas Negeri Padang

Gunawan, Imam dan Retno Palupi, Anggarini. Taksonomi Bloom – Revisi Ranah

Kognitif: Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan

Penilaian, Program Studi PGSD FIP IKIP PGRI Madiun

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi aksara

Herlanti, Yanti. 2006. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:

Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidyatullah Jakarta

Ismawati, Henik. 2007. Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sains Fisika

Melalui Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Untuk Sub-Pokok Bahasan

Pemantulan Cahaya. Skripsi. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Semarang. dipublikasikan

J.Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Page 82: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

68

Juanengsih, Nengsih. Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Dan Inkuiri Terstruktur Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Dan

Kemampuan Kerja Ilmiah Siswa Kelas X Pada Konsep Bioteknologi,

Metamorfosa, Jurnal Pendidikan IPA, Vol. 1

Kamila, Popy, dkk. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk Guru

SMP, PPPPTK IPA .

Karim, Saeful. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Maisaroh dan Rostrieningsih. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team

Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di Smk Negeri 1

Bogor, jurnal ekonomi dan pendidikan, Vol 8

Maryati, Anita. 2012. “Hasil Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Eksperimen Dan Non-Eksperimen Berbasis Inkuiri Terstruktur Pada

Subpokok Materi Pergeseran Kesetimbangan Kimia”Skripsi pada

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung

Mufarrihah, Nur Jamilah. 2014. “Pengaruh Model Inkuiri Terhadap Pemahaman

Konsep Fisika Siswa Pada Konsep Bunyi” Skripsi pada Universitas Islam

Negeri (UIN) Jakarta

Mulyani Sumantri dan Johan Permana. 2000. Strategi Belajar Mengajar.

Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan

Guru Sekolah Dasar

Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyasa. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan

Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nixon J. Gerung, CONCEPTUAL LEARNING AND LEARNING STYLE ( Kajian

Konseptual tentang Belajar dan Gaya Belajar )

Novitsania, Annis. 2013.“Perbedaan Keterampilan Proses Sains Antara Siswa

Yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Inkuiri Terstruktur

Dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) Inkuiri Terbimbing Pada Konsep

Fotosintesis.” Skripsi pada Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta

Page 83: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

69

Panduan Bahan Ajar. 2008. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat

Jenderal Manajemen Pendidikan Dsar Dan Menengah Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Prastowo, Andi. 2011. Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Jogjakarta:

Diva Press (Anggota IKAPI)

Prayekti. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Tentang Konsep Pesawat

Sederhana Dalam Pembelajaran IPA Di Kelas 5 Sekolah Dasar, dari:

http://www.depdiknas.go.id/jurnal/39/Pendekatan%20Sains%20Teknologi.

htm, diakses 1 Maret 2015

Purwoko, dkk. 2009. IPA Terpadu SMP Kelas VIII. Jakarta: Penerbit Yudhistira

R.M. Lolowang. Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

(MPMBS) Di Sekolah Dasar Lingkungan Dinas Pendidikan Nasional

Kabupaten Bolaang Mongondow, Varia Pendidikan Vol. 20 Nomor 1, Juni

2008.

Rachmadiarti, Firda. 2014. “Kelayakan Teoritis Lembar Kegiatan Siswa Berbasis

Pemecahan Masalah Pada Materi Pengolahan Limbah”, Bio Edu. Vol 3

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Sudirman, Munajat. 2012. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Wujud Zat Yang

Bernuansa Nilai” Skripsi pada Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2011. Statistik Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suyanto, Slamet. 2011 “ Lembar Kerja Siswa”, makalah disampaikan pada acara

Pembekalan guru daerah terluar, dan tertinggal di Akademi Angkatan

Udara Yogyakarta. 26 Nopember-6 Desember. Yogyakarta: UNY.

Syaodih, Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa. 1991.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi

Pustaka

Page 84: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

70

Widjajanti, Endang. 2008. “Kualitas Lembar Kerja Siswa”, Makalah ini

disampaikan dalam Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dengan judul

“Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/MAK di Ruang

Sidang Kimia FMIPA UNY. 22 Agustus. Yogyakarta: UNY.

Wilis Dahar, Ratna. 1996. Teori-Teori Belajar. Bandung: PT Gelora Aksara

Pratama

Wiwit. Pengembangan Lembar Kerja Siswa ( LKS) dalam pembelajaran

Matematika, dari : www.woedpress.com/2007/11/isi-LKS-berbasis-

web.doc. 17/01/2012. hlm.5, 17 Januari 2012.

Zulfiani.2009. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta

Page 85: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

71

LAMPIRAN A

PERANGKAT PEMBELAJARAN

A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

B Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Problem Solving

Page 86: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

72

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah :MTs Serpong

Mata Pelajaran :IPA Fisika

Kelas /Semester :VIII / 2

Pertemuan Ke- : Satu

Alokasi Waktu :2 X 40 menit

Standar kompetensi :Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik dalam produk tekhnologi sehari-hari

Kompetensi Dasar :Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

I. Indikator Pencapaian

1. Menjelaskan perambatan cahaya yang diperoleh berdasarkan percobaan.

2. Menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui percobaan

II. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukan sifat-sifat perambatan cahaya.

2. Mengetahui hukum pemantulan cahaya yang diperoleh melalui kegiatan eksperimen.

Page 87: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

73

3. Menerapkan persamaan sudut datang = sudut pantul secara matematis.

III. Materi Pembelajaran

Cahaya adalah salah satu bentuk gelombang.

Cepat rambat cahaya di dalam ruang hampa udara sebesar 3 x 108 m /s. Cahaya dipancarkan oleh sumber cahaya ke segala arah.

Cahaya seperti gelombang pada umumnya, akan dipantulkan apabila mengenai permukaan suatu benda.

Pemantulan cahaya ketika cahaya mengenai objek mengikuti suatu aturan tertentu disebut hukum pemantulan cahaya. Proses ini

dapat diamati melalui pemantulan pada cermin datar.

Dalam pemantulan cahaya terdapat Sinar datang dan sinar pantul. sinar datang adalah sinar berasal dari sumber cahaya yang

mengenai permukaan cermin datar, sedangkan sinar pantul adalah sinar yang dipantulkan oleh cermin datar.

IV. Strategi Pembelajaran

Pendekatan : Problem Solving

Metode : Eksperimen, diskusi, dan penugasan

Page 88: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

74

V. Langkah-Langkah Kegiatan

Tahapan Kegiatan Karakter

Guru Siswa

Pendahuluan

(10 menit)

Penyampaian

Tujuan

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Meminta siswa duduk berkelompok

a. Mendengarkan penjelasan guru

b. Duduk berkelompok, 1

kelompok terdiri dari empat

orang

Tekun

Rasa Hornat

Kerja sama

Apersepsi a. Mengapa cahaya matahari sampai ke

bumi?

b. apa yang terjadi jika cahaya mengenai

cermin datar?

Menjawab pertanyaan apersepsi Tekun

Keberanian

Motivasi Sifat apa saja yang dimiliki cahaya? Menjawab pertanyaan motivasi Rasa

Hormat

Inti

(60 menit)

Memahami

masalah

Guru membimbing siswa memahami masalah

pada LKS

Siswa memahami masalah yang

terdapat di dalam LKS

Tekun

Kreatif

Merencanakan

penyelesaian

Guru memonitoring siswa dalam kegiatan

merencanakan penyelesaian pada LKS

Siswa merencanakan

penyelesaian masalah pada LKS

Tekun

Menyelesaikan

masalah

Guru memonitoring siswa dalam kegiatan

menyelesaikan masalah pada LKS

Siswa melakukan kegiatan

penyelesaian masalah pada LKS

Kerja sama

Melakukan

pengecekan

Guru membimbing siswa dalam kegiatan

melakukan pengecekkan pada LKS

Siswa melakukan tahap

pengecekkan pada LKS

Ketelitian

Page 89: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

75

Penutup

(10 menit)

Kesimpulan Guru meminta perwakilan kelompok untuk

membacakan kesimpulan akhir di depan

kelas.

Guru meluruskan pendapat siswa dan

menjelaskan konsep yang telah dibangun

siswa.

Siswa membacakan kesimpulan

akhir didepan kelas

Siswa memperhatikan penjelesan

guru

Percaya diri

Keberanian

Tekun

Rasa

hormat

Evaluasi

Membagikan soal latihan yang berkaitan

dengan indikator pelajaran hari ini untuk

dikerjakan.

Siswa mengerjakan latihan soal dari

guru

Tekun

Rasa

Hormat

VI. Sumber Belajar

Sumber : Buku inspirasi sains untuk SMP, Grafindo kelas VIII

Buku belajar alam sekitar IPA terpadu, pusat perbukuan depdiknas kelas VIII.

Buku Referensi yang relevan.

VII. Media Pembelajaran

Alat dan bahan eksperimen perambatan cahaya dan pemantulan cahaya (tercantum dalam LKS).

VIII. Penilaian Hasil Belajar

Teknik Penilaian :Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Tes Uraian

Page 90: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

76

PENILAIAN

No Indikator Pembelajaran Teknis Bentuk Instrumen

1 Menjelaskan perambatan

cahaya yang diperoleh

berdasarkan percobaan.

Tes tertulis Uraian Perhatikan gambar dibawah ini!

Jika kertas karton B digeser ke

kanan apakah cahaya akan terlihat

oleh mata?mengapa!

2 Menjelaskan hukum

pemantulan yang diperoleh

melalui percobaan

Tes

Tertulis

Uraian Perhatikan diagram pemantulan di

bawah ini!

i r

400

Berapakah besarnya sudut r?

Page 91: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

77

Penyelesaian:

Dik: θ = 400

Dit : r =......?

Jawab:

sudut datang = sudut pantul

i = r i = 900 - 40

0 = 50

0

500= r

Jakarta, 27 September 2013

Peneliti

Restu Ika Amalia

Page 92: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

78

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah :MTs Serpong

Mata Pelajaran :IPA Fisika

Kelas /Semester :VIII / 2

Pertemuan Ke- : Dua

Alokasi Waktu :2 X 40 menit

Standar kompetensi :Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik dalam produk tekhnologi sehari-hari

Kompetensi Dasar :Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

I. Indikator Pencapaian

1. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat bayangan pada cermin datar.

2. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat bayangan pada cermin cekung dan cembung.

II. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan proses pembentukan bayangan pada cermin datar

2. Menjelaskan sifat bayangan pada cermin cekung dan cembung

Page 93: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

79

3. Membuktikan perumusan pada cermin cekung dan cembung

III. Materi Pembelajaran

Cermin datar adalah cermin yang memiliki bidang pemantul datar dan licin yang dilapisi bahan berupa amalgam sehingga tidak

tembus cahaya. Sifat bayangan yang dimiliki cermin datar adalah maya, tegak, dan sama besar.

Cermin cekung adalah cermin positif yang permukaan pantulnya merupakan bidang cekung. Cermin cekung memiliki sifat yang

dapat mengumpulkan cahaya (konvergen).

Cermin cembung adalah cermin negatif yang permukaan pantulnya merupakan bidang .cembung Cermin cembung memiliki

sifat yang dapat menyebarkan cahaya (divergen).

Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus.

Dengan: so = jarak benda ke cermin

si = jarak bayangan ke cermin

F= jarak fokus

Page 94: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

80

perbesaran bayangan yang dirumuskan sebagai berikut:

IV. Strategi Pembelajaran

Pendekatan : Problem Solving

Metode : Eksperimen, diskusi, dan penugasan

V. Langkah-Langkah Kegiatan

Tahapan Kegiatan Karakter

Guru Siswa

Pendahuluan

(10 menit)

Penyampaian

Tujuan

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Meminta siswa duduk berkelompok

a. Mendengarkan penjelasan guru

b. Duduk berkelompok, 1

kelompok terdiri dari empat

orang

Tekun

Rasa Hornat

Kerja sama

Apersepsi apa yang terjadi jika cahaya mengenai sebuah

cermin cekung dan cembung?

Menjawab pertanyaan apersepsi Tekun

Keberanian

Motivasi Bagaimana sifat bayangan yang dibentuk oleh

cermin datar, cermin cekung dan cermin

cembung?

Menjawab pertanyaan motivasi Rasa

Hormat

Page 95: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

81

Inti

(60 menit)

Memahami

masalah

Guru membimbing siswa memahami masalah

pada LKS

Siswa memahami masalah yang

terdapat di dalam LKS

Tekun

Kreatif

Merencanakan

penyelesaian

Guru memonitoring siswa dalam kegiatan

merencanakan penyelesaian pada LKS

Siswa merencanakan

penyelesaian masalah pada LKS

Tekun

Menyelesaikan

masalah

Guru memonitoring siswa dalam kegiatan

menyelesaikan masalah pada LKS

Siswa melakukan kegiatan

penyelesaian masalah pada LKS

Kerja sama

Melakukan

pengecekan

Guru membimbing siswa dalam kegiatan

melakukan pengecekkan pada LKS

Siswa melakukan tahap

pengecekkan pada LKS

Ketelitian

Penutup Kesimpulan Guru meminta perwakilan kelompok untuk

membacakan kesimpulan akhir di depan

kelas.

Guru meluruskan pendapat siswa dan

menjelaskan konsep yang telah dibangun

siswa.

Siswa membacakan kesimpulan

akhir didepan kelas

Siswa memperhatikan penjelesan

guru

Percaya diri

Keberanian

Tekun

Rasa

Hormat

Evaluasi

Memberikan latihan soal Siswa mengerjakan latihan soal dari

guru

Tekun

Rasa

Hormat

VI. Sumber Belajar

Sumber : Buku inspirasi sains untuk SMP, Grafindo kelas VIII

Buku belajar alam sekitar IPA terpadu, pusat perbukuan depdiknas kelas VIII.

Buku Referensi yang relevan.

Page 96: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

82

VII. Media Pembelajaran

Alat dan bahan eksperimen pembentukan bayangan pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung (tercantum dalam LKS).

VIII. Penilaian Hasil Belajar

Teknik Penilaian :Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Tes Uraian

PENILAIAN

No Indikator dan Tujuan Teknis Bentuk Instrumen

1 Mendeskripsikan proses

pembentukan dan sifat bayangan

pada cermin datar.

Tes tertulis Uraian Jelaskan sifat bayangan yang dibentuk pada cermin

datar?

3 Mendeskripsikan proses

pembentukan dan sifat bayangan

pada cermin cekung dan

cembung.

Tes tertulis Uraian Sebuah benda diletakkan 25 cm di depan cermin

cekung. Jarak bayangan benda tersebut adalah 100

cm di depan cermin. Jarak fokus cermin adalah....

Penyelesaian:

Dik: so = 25 cm

Page 97: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

83

si = 100 cm

Dit: f =.......?

Jawab:

Jakarta, 27 September 2013

Peneliti

Restu Ika Amalia

Page 98: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

84

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah :MTs Serpong

Mata Pelajaran :IPA Fisika

Kelas /Semester :VIII / 2

Pertemuan Ke- : Tiga

Alokasi Waktu :2 X 40 menit

Standar kompetensi :Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik dalam produk tekhnologi sehari-hari

Kompetensi Dasar :Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

I. Indikator Pencapaian

Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat bayangan pada lensa cekung dan lensa cembung.

II. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan sifat bayangan pada lensa cekung

2. Menjelaskan sifat bayangan pada lensa cembung

Page 99: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

85

3. Menerapkan persamaan

pada lensa cekung dan lensa cembung

III. Materi Pembelajaran

Lensa cekung (lensa negatif) memiliki sifat menyebarkan cahaya (divergen).

Lensa cembung adalah lensa positif yang memiliki sifat mengumpulkan cahaya (konvergen).

Persamaan Pembiasan Pada Lensa:

Dengan so = jarak benda ke lensa

si = jarak bayangan ke lensa

F= jarak fokus

Dimana:so terletak didepan lensa akan bernilai negatif dan bernilai positif jika terletak di belakang lensa

si terletak didepan lensa akan bernilai negatif dan bernilai positif jika terletak di belakang lensa.

F bernilai negatif untuk lensa cekung dan benilai positif untuk lensa cembung.

Kuat lensa adalah kemampuan sebuah lensa untuk mengumpulkan atau menyebarkan berkas sinar. Kuat lensa memiliki satuan

dioptri, berbanding terbalik dengan jarak fokus lensa dalam satuan meter. Sehingga dapat dirumuskan:

Dengan: P = kuat lensa (dioptri)

F= jarak fokus lensa (meter)

Page 100: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

86

IV. Strategi Pembelajaran

Pendekatan : Problem Solving

Metode : Eksperimen, diskusi, dan penugasan

V. Langkah-Langkah Kegiatan

Tahapan Kegiatan Karakter

Guru Siswa

Pendahuluan

(10 menit)

Penyampaian

Tujuan

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Meminta siswa duduk berkelompok

a. Mendengarkan penjelasan guru

b. Duduk berkelompok, 1

kelompok terdiri dari empat

orang

Tekun

Rasa Hornat

Kerja sama

Apersepsi apa yang terjadi jika cahaya mengenai lensa

cekung dan cembung?

Menjawab pertanyaan apersepsi Tekun

Keberanian

Motivasi Bagaimana sifat bayangan yang dibentuk oleh

lensa cekung dan lensa cembung?

Menjawab pertanyaan motivasi Rasa

Hormat

Inti

(60 menit)

Memahami

masalah

Guru membimbing siswa memahami masalah

pada LKS

Siswa memahami masalah yang

terdapat di dalam LKS

Tekun

Kreatif

Merencanakan

penyelesaian

Guru memonitoring siswa dalam kegiatan

merencanakan penyelesaian pada LKS

Siswa merencanakan

penyelesaian masalah pada LKS

Tekun

Menyelesaikan

masalah

Guru memonitoring siswa dalam kegiatan

menyelesaikan masalah pada LKS

Siswa melakukan kegiatan

penyelesaian masalah pada LKS

Kerja sama

Page 101: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

87

Melakukan

pengecekan

Guru membimbing siswa dalam kegiatan

melakukan pengecekkan pada LKS

Siswa melakukan tahap

pengecekkan pada LKS

Ketelitian

Penutup

(10 menit)

Kesimpulan Guru meminta perwakilan kelompok untuk

membacakan kesimpulan akhir di depan

kelas.

Guru meluruskan pendapat siswa dan

menjelaskan konsep yang telah dibangun

siswa.

Siswa membacakan kesimpulan

akhir didepan kelas

Siswa memperhatikan penjelesan

guru

Percaya diri

Keberanian

Tekun

Rasa

Hormat

Evaluasi

Memberikan latihan soal Siswa mengerjakan latihan soal dari

guru

Tekun

Rasa

Hormat

VI. Sumber Belajar

Sumber : Buku inspirasi sains untuk SMP, Grafindo kelas VIII

Buku belajar alam sekitar IPA terpadu, pusat perbukuan depdiknas kelas VIII.

Buku Referensi yang relevan.

Page 102: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

88

VII. Media Pembelajaran

Alat dan bahan eksperimen pembiasaan pada lensa (tercantum dalam LKS)

VIII. Penilaian Hasil Belajar

Teknik Penilaian :Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Tes Uraian

PENILAIAN

No Indikator Teknis Bentuk Instrumen

1. Mendeskripsikan proses

pembentukan dan sifat bayangan

pada lensa cekung dan lensa

cembung.

Tes tertulis Uraian Sebuah paku terletak pada jarak 15 cm di depan lensa

cembung. Ternyata membentuk bayangan nyata pada

jarak 30 cm. Berapakah jarak fokus lensa tersebut?

Penyelesaian:

Dik: s = 15 cm

s’= 30 cm

Dit: f = ......?

Jawab:

Page 103: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

89

Jakarta, 27 September 2013

Peneliti

Restu Ika Amalia

Page 104: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

90

Lembar kegiatan Siswa 1

Perambatan Cahaya

I. Informasi Pendukung

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Kelas VIII (delapan)

Cahaya adalah salah satu bentuk

gelombang. Cahaya dapat merambat di ruang

hampa udara karena termasuk jenis gelombang

elektromagnetik. Cepat rambat cahaya di dalam

ruang hampa udara sebesar 3 x 108 m /s.

Cahaya dipancarkan oleh sumber cahaya ke

segala arah. Dengan adanya cahaya kita bisa

melihat benda-benda disekitar kita.

Standar Kompetensi :Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan

optika dalam produk teknologi.

Kompetensi Dasar :Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan

berbagai bentuk cermin dan lensa.

Indikator :Menjelaskan perambatan cahaya yang diperoleh

berdasarkan percobaan

Tujuan Pembelajaran :Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukan

sifat-sifat perambatan cahaya.

Waktu : 1 X 40 menit

Page 105: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

91

II. Memahami Masalah

III. Merencanakan Penyelesaian

A Petunjuk Siswa:

1. Selesaikanlah masalah diatas dengan melakukan eksperimen di bawah ini!

2. Untuk melakukan eksperimen buatlah kelompok yang terdiri dari 4 orang.

Mengapa manusia jika terkena sinar matahari, akan timbul bayangan?

Mengapa kita bisa melihat benda-benda yang berada di luar jendela?

Hipotesis

Apakah ketika cahaya mengenai setiap benda yang tidak dapat ditembus, akan menghasilkan bayangan?

Apakah cahaya dapat menembus benda bening?

Page 106: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

92

IV. Menyelesaikan Masalah

A Alat dan Bahan

B Langkah Kerja

1. Lubangilah salah satu bagian kotak sepatu dengan gunting.

2. Letakkan lampu senter di dalam kotak sepatu, dan arahkan nyala lampu senter ke

lubang .

3. Tangkaplah sinar yang keluar dari lubang dengan buku tulis.

4. Buatlah aneka gambar seperti bulan, dan bintang dengan kertas karton manila.

5. Tutuplah lubang dengan gambar yang telah kamu buat, amatilah apa yang terjadi.

6. Gantilah penutup lubang dengan plastik, amatilah apa yang terjadi

C Tabel Pengamatan

No Alat dan Bahan Jumlah

1 Senter berukuran sedang

1 buah

2 Kardus kotak sepatu 1 buah

3 Gunting 1 buah

4 Kertas karton manila 1 lembar

5 Plastik 1 buah

No Lubang Hasil Pengamatan

1 Tidak ditutupi gambar

2. Ditutupi gambar

3. Ditutupi kaca bening

Page 107: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

93

V. Melakukan Pengecekan

Setelah melakukan percobaan diatas, selesaikanlah pertanyaan di bawah ini!

1. Bagaimanakah sinar yang ditangkap oleh layar jika lubang pada kotak ditutupi

dan tidak ditutupi gambar?

Jawab:………………………………………………………………………….................................................................

..........................................................................................................................................................

2. Bagaimanakah sinar yang ditangkap layar jika lubang pada kotak ditutup plastik?

Jawab:............................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

3. Berdasarkan eksperimen diatas maka dapat disimpulkan bahwa sifat yang

dimiliki cahaya adalah

Jawab:............................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

Page 108: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

94

Lampiran

Kerjakan Soal di bawah ini!

1. Benda yang dapat memancarkan cahaya sendiri disebut....

2. Cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium, cahaya termasuk ke

dalam gelombang....

3. Salah satu sifat yang dimiliki oleh cahaya adalah.........

Page 109: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

95

Lembar kegiatan Siswa 2

Pemantulan Cahaya

I. Informasi Pendukung:

.

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Kelas VIII (delapan)

Standar Kompetensi :Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang

dan optika dalam produk teknologi.

Kompetensi Dasar :Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya

dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

Indikator :Menyimpulkan hukum pemantulan yang diperoleh

melalui percobaan

Tujuan pembelajaran :Siswa dapat menyimpulkan hukum pemantulan yang

diperoleh melalui percobaan.

Waktu : 1 x 40 menit

Cahaya akan dipantulkan jika pada saat merambat terhalang

oleh benda yang tidak dapat ditembusnya. Peristiwa pemantulan

cahaya dapat dibedakan menjadi pemantulan baur (acak) dan

pemantulan teratur.

Dalam pemantulan cahaya terdapat sinar datang dan sinar

pantul. Sinar datang adalah sinar berasal dari sumber cahaya yang

mengenai permukaan cermin datar, sedangkan sinar pantul adalah

sinar yang dipantulkan oleh cermin datar.

Kajian

Teori

Page 110: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

96

II. Memahami Masalah

III. Merencanakan Penyelesaian

A. Petunjuk:

1. Untuk menyelesaikan masalah diatas lakukanlah kegiatan eksperimen di

bawah ini.

2. Untuk melakukan eksperimen buatlah kelompok yang terdiri dari 4 orang.

IV. Menyelesaikan Masalah

A. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah

1 Cermin datar untuk bercermin ukuran

sedang

1 buah

2 Lampu senter berukuran

sedang

1 buah

3 Lem selotip berwarna hitam 1

gulungan

kecil

Apakah sinar

datang, sinar

pantul, dan garis

normal terletak

pada bidang yang

sama?

Hipotesis

Apakah besar

sudut datang

dan sudut pantul

adalah sama?

Page 111: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

97

4 Kertas HVS berwarna putih

1 lembar

6 Busur derajat

1 buah

B. Langkah Kerja

1. Sediakan alat dan bahan.

2. Nyalakan lampu senter dan arahkan ke cermin. Amatilah apa yang terjadi?

3. Buatlah celah pada bagian depan senter dengan plester hitam

seperti pada gambar.

4. Berilah garis horizontal dan vertikal pada kertas HVS dan

letakkan cermin diatas salah satu garis.

5. arahkan senter yang telah diberi celah ke arah cermin. Amatilah perjalanan sinar

yang terjadi.

6. Tandai perjalanan sinar dengan pensil. Berilah tanda i dan dan r pada masing-

masing sudut.

7. Ukurlah besar sudut i dan sudut r dengan menggunakan busur derajat.

8. Ulangi kegiatan diatas dengan mengubah-ubah besar sudut i.

C. Tabel Pengamatan

NO Sudut Datang (i) Sudut Pantul (r)

1

2

3

Page 112: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

98

V. Melakukan Pengecekan

Berdasarkan percobaan diatas, selesaikan pertanyaan di bawah ini!

1. Berdasarkan tabel pengamatan, bagaimanakah sudut datang dan sudut

pantul yang dihasilkan pada cermin datar?

Jawab:.......................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

2. Gambarkanlah skema perjalanan sinar datang dan sinar pantul berdasarkan

percobaan?

Jawab........................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

3. Berdasarkan skema gambar dari pemantulan cahaya, apakah sinar datang,

sinar pantul, dan garis normal terletak pada bidang yang sama?

Jawab:..................................................................................................................................

4. Berdasarkan eksperimen diatas dapat disimpulkan bahwa bunyi dari hukum

pemantulan adalah

Jawab:.......................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

Page 113: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

99

Lampiran

Kerjakanlah Soal di bawah ini?

1. Berdasarkan tabel pengamatan, berapakah besar sudut datang dan sudut

pantul yang didapatkan?

Jawab:....................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

2. Berdasarkan besar sudut datang dan sudut pantul pada tabel pengamatan,

tentukanlah nilai sudut X ( sudut antara sudut datang dan sudut pantul) pada

gambar di bawah ini! X

Jawab:....................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

3. Berdasarkan besar sudut datang dan sudut pantul pada tabel pengamatan,

tentukanlah sudut P pada gambar dibawah ini!

P

Jawab:.........................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

Page 114: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

100

Lembar kegiatan Siswa 3

Pembentukan Bayangan Pada Cermin Datar

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Kelas VIII (delapan)

Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang

dan optika dalam produk teknologi.

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya

dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

Indikator : Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat

bayangan pada cermin datar, cekung, dan cembung.

Tujuan Pembelajaran : Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat

bayangan pada cermin datar.

Waktu: : 1 X 40 menit

Waktu : 1 x 40 menit

Kajian Teori

Cermin datar adalah cermin yang

memiliki bidang pemantul datar dan

licin yang dilapisi bahan berupa

amalgam (campuran perak dan raksa)

sehingga tidak dapat tembus cahaya.

jika cahaya mengenai cermin datar

akan mengalami pemantulan.

Page 115: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

101

I. Memahami Masalah

II. Merencanakan Penyelesaian

B. Petunjuk:

3. Selesaikanlah masalah diatas dengan melakukan eksperimen.

4. Untuk melakukan eksperimen buatlah kelompok yang terdiri dari 4 orang.

Hipotesis

Apakah jarak bayangan

pada cermin datar

memiliki jarak yang sama

dengan jarak benda?

Apakah bayangan benda

pada cermin datar memiliki

ukuran sama besar dengan

ukuran benda?

Apakah posisi bayangan

sama tegak dengan posisi

benda?

Apakah tinggi

bayangan sama

dengan tinggi benda?

Page 116: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

102

III. Menyelesaikan Masalah

A. Alat dan Bahan

B. Langkah Kerja

1. Sediakan alat dan bahan.

2. Simpanlah kertas HVS diatas sebuah lembaran kardus

3. Buatlah garis di tengah-tengah kertas HVS sehingga memotong kertas

menjadi dua bagian yang sama. Letakkan cermin datar tepat pada garis

tersebut.

4. Tusukan sebuah jarum pantul di depan cermin tersebut. Amati

bayangannya.

5. Ukurlah jarak benda yaitu jarak jarum patul terhadap cermin dan jarak

bayangan yaitu jarak jarum pentul yang terdapat di dalam cermin terhadap

cermin datar.

6. Catat hasilnya didalam tabel.

No Alat dan Bahan Jumlah

1 Cermin datar

1 buah

2 Jarum Pentul 1 buah

3 Penggaris 20 cm

1 buah

4 kertas HVS

1 lembar

5 Kertas kardus 1 lembar

Page 117: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

103

7. Ulangi kegiatan diatas dengan mengubah-ubah jarak jarum pentul

terhadap cermin.

8.

C. Tabel Pengamatan

IV. Melakukan Pengecekan

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)

1

2

3

Setelah melakukan percobaan diatas, selesaikanlah pertanyaan di bawah ini!

1. Bagaimanakah hubungan jarak benda dan jarak bayangan?

Jawab:...................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................

2. Bagaimanakah sifat bayangan yang di bentuk cermin datar?

Jawab:...................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

Page 118: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

104

Lampiran

Kerjakan soal di bawah ini!

1. Berdasarkan tabel pengamatan, berapakah besar nilai jarak benda dan jarak

bayangan?

Jawab:...........................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

2. Dengan menggunakan data pada tabel pengamatan, tentukan nilai X pada

gambar di bawah ini!

Cermin

Jawab:...........................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

S S’

s’

X

Page 119: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

105

Lembar kegiatan Siswa 4

Pembentukan Bayangan Pada Cermin Lengkung

I. Informasi Pendukung

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Kelas VIII (delapan)

Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang

dan optika dalam produk teknologi.

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya

dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

Indikator : Mendiskripsikan proses pembentukan dan sifat

bayangan pada cermin datar, cekung, dan cembung.

Tujuan Pembelajaran : Membuktikan perumusan pada cermin cekung dan

cembung

Waktu: : 1 X 40 menit

Waktu : 1 x 40 menit

Cermin lengkung adalah cermin yang permukaan pantulnya

berupa bidang lengkung. Cermin lengkung dibagi menjadi

dua jenis, yaitu cermin cekung dan cermin cembung

cermin cembung (cermin konveks atau

cermin negatif) yang permukaan

pantulnya merupakan bidang cembung.

cermin cekung (cermin konkaf atau

cermin positif) yang permukaan

pantulnya merupakan bidang

cekung,

Page 120: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

106

II. Memahami Masalah

III. Merencanakan Penyelesaian

A. Petunjuk Siswa:

1. Selesaikanlah masalah diatas dengan melakukan eksperimen.

2. Untuk melakukan eksperimen buatlah kelompok yang terdiri dari 4 orang.

IV. Penyelesaian Masalah

A. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah

1 Kertas HVS

1 lembar

2 Cermin

cekung

1 buah

3 Penggaris

20 cm

1 buah

Hipotesis

Sandra sedang belajar mengendarai

motor, sekali-sekali dia melihat ke

arah spion. Menggunakan prinsip

apakah kaca spion bekerja?

Dapatkah sandra menentukan titik

fokus dari spion tersebut?

menentukan titik fokus dari spion

tersebut?

Bagaimanakah kita

menghitung panjang fokus

spion?

Page 121: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

107

B. Langkah Kerja

1. Susunlah layar, lilin yang menyala, dan cermin cekung dengan sejajar.

2. Geser-geserlah letak layar atau lilin sampai terlihat bayangan yang jelas

pada layar.

3. Ukurlah jarak bayangan (si), yaitu jarak layar ke cermin dan jarak benda

(so), yaitu jarak lilin ke cermin dengan menggunakan penggaris.

4. Ulangilah kegiatan 2 tetapi dengan jarak benda yang berbeda-beda.

5. Lakukan percobaan ini dengan menggunakan cermin cembung.

C Tabel Pengamatan

Cermin Cekung

4 Lilin 1 buah

5 cermin

cembung

1 buah

No So (jarak benda) Si (jarak bayangan) 1/s0 1/si f

1 +

2 +

3 +

Page 122: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

108

Cermin Cembung

V. Melakukan Pengecakan

1.

No So (jarak benda) Si (jarak bayangan) 1/s0 1/si f

1 -

2 -

3 -

Setelah melakukan percobaan diatas, selesaikanlah pertanyaan di bawah ini!

1. Apabila kita ingin mencari titik fokus pada suatu cermin lengkung, variabel apa saja yang harus kita

ketahui?

Jawab:...............................................................................................................................................................

2. Bagaimanakah rumus untuk memperoleh nilai titik fokus dari suatu cermin lengkung?

Jawab:...............................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................................

3. Buatlah grafik hubungan antara 1/so dan 1/si ?

Jawab:...............................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................

4. Apakah anda dapat menentukan titik fokus dari sebuah spion? Berikan alasannya?

Jawab:...............................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

Page 123: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

109

Lampiran

Kerjakan soal di bawah ini!

1. Berdasarkan tabel pengamatan, berapakah besar nilai jarak fokus (f) ?

Jawab:..............................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

2. Berdasarkan tabel pengamatan, hitunglah perbesaran pada cermin cekung?

Jawab:..............................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................................

Page 124: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

110

Lembar kegiatan Siswa 5

Pembiasan pada lensa

I. Informasi Pendukung

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Kelas VIII (delapan)

Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran,

gelombang dan optika dalam produk teknologi.

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya

dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

Indikator : Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat

bayangan pada lensa cekung dan cembung.

Tujuan Pembelajaran : membuktikan perumusan pada lensa cekung dan

lensa cembung

Waktu : 1 x 40 menit

Lensa merupakan benda bening yang memiliki

batas dua bidang sferis. Lensa dibagi menjadi

dua jenis, yaitu lensa cembung (lensa positif) dan

lensa cekung (lensa negatif).

Lensa cembung memiliki

sifat yang dapat

mengumpulkan cahaya

(konvergen).

Lensa cekung memiliki

sifat yang dapat

menyebarkan cahaya

(Divergen).

Page 125: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

111

II. Memahami Masalah

III. Merencanakan Penyelesaian

A. Petunjuk Siswa:

5. Untuk menyelesaikan masalah diatas lakukanlah kegiatan eksperimen di

bawah ini.

6. Untuk melakukan eksperimen buatlah kelompok yang terdiri dari 4 orang.

IV. Menyelesaikan Masalah

A. Alat dan bahan

NO Alat dan Bahan Jumlah

1 Lilin 1 buah

2

Lensa cekung

1 buah

3 Lensa cembung

1 buah

4 Penggaris (20 cm)

1 buah

Dapatkah kita menghitung

titik fokus lensa kacamata?

Hipotesis

Bagaimanakah cara menghitung

titik fokus lensa kacamata?

Page 126: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

112

B. Langkah Kerja

6. Susunlah layar, lensa cekung, dan lilin yang menyala dengan sejajar.

7. Geser-geserlah letak layar atau lilin sampai terlihat bayangan yang jelas pada

layar.

8. Ukurlah jarak bayangan, yaitu jarak layar ke cermin dan jarak benda, yaitu

jarak lilin ke cermin dengan menggunakan penggaris.

9. Ulangilah kegiatan 2 tetapi dengan jarak benda yang berbeda-beda.

10. Lakukan percobaan ini dengan menggunakan lensa cembung.

C. Tabel Pengamatan

Lensa Cembung

Lensa Cekung

5 Kertas HVS

1 lembar

No So (jarak benda) Si (jarak bayangan) 1/so 1/si f

1 +

2 +

3 +

No So (jarak benda) Si (jarak bayangan) 1/so 1/si f

1 -

2 -

3 -

Page 127: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

113

V. Melakukan pengecekan

Setelah melakukan percobaan diatas, selesaikanlah pertanyaan di bawah ini!

5. Apabila kita ingin mencari titik fokus pada suatu kaca mata, variabel apa saja yang harus kita ketahui?

Jawab:...............................................................................................................................................................

6. Bagaimanakah rumus untuk memperoleh nilai titik fokus dari suatu cermin lengkung?

Jawab:...............................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................................

7. Buatlah grafik hubungan antara 1/so dan 1/si ?

Jawab:...............................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................

8. Apakah anda dapat menentukan titik fokus dari sebuah kaca mata? Berikan alasannya?

Jawab:...............................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

Page 128: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

114

Lampiran

Kerjakan soal di bawah ini!

3. Berdasarkan tabel pengamatan, berapakah besar nilai jarak fokus (f) pada lensa cekung

dan lensa cembung?

Jawab:..............................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

4. Berdasarkan tabel pengamatan, hitunglah perbesaran pada lensa cembung?

Jawab:..............................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................................

5. Berdasarkan tabel pengamatan, hitunglah kekuatan lensa pada lensa cekung?

Jawab:..................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................

Page 129: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

115

LAMPIRAN B

ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

A Tabel Kisi-kisi Instrumen Tes

B Kisi-kisi Instrumen Tes Per Indikator Soal

C Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

1. Validitas

2. Realibilitas

3. Daya Pembeda

4. Tingkat Kesukaran

D Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

E Tabel Kisi-Kisi Instrumen Valid

F Instrumen Valid

G Instrumen Non Tes

1. Penelitian Pendahuluan:

a. Quosioner Respon Siswa

b. Wawancara

2. Lembar Observasi

a. Lembar Judgment Expert

b. Lembar Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

c. Kemampuan Guru mengelola Pembelajaran

d. Kemampuan siswa menggunakan LKS

e. Respon Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika

f. Penilaian Guru terhadap LKS Berbasis Inkuiri

Terstruktur

H Rekapitulasi Penelitian Pendahuluan

1. Data Hasil Respon Siswa

2. Data Hasil Wawancara

Page 130: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

116

A. Tabel Kisi-Kisi Instrumen

No Uraian

Materi

Indikator Aspek yang diukur Jumlah

C1 C2 C3

1 Cahaya

Merambat

Lurus

Merancang dan

melakukan percobaan

untuk menunjukkan

perambatan cahaya.

1, 2 3, 4, 5 - 5

2 Pemantulan

Cahaya

Menjelaskan hukum

pemantulan cahaya yang

diperoleh berdasarkan

percobaan.

6 7,8,9,10 11,12 7

3 Mendiskripsikan proses

pembentukan dan sifat

bayangan pada cermin

datar, cekung, dan

cembung.

13 14,15,16,

17,18,19

20,21,22,

23,24

12

4 Pembiasan

Cahaya

Menyimpulkan hukum

pembiasan yang diperoleh

melalui percobaan.

25,26 27,28,29,

30

31 7

5 Mendeskripsikan proses

pembentukan dan sifat

bayangan pada lensa

cekung dan cembung.

32,33 34,35,36 37,38,39,

40

9

Jumlah 7 16 10 40

Page 131: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

117

B. Kisi-Kisi Instrumen

Satuan Pendidikan : SMP Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Mata Pelajaran : IPA Fisika Jumlah Soal : 40 butir

Kelas / Semester : VIII/ II Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik dalam produk teknologi sehari-hari.

Kompetensi

Dasar

Konsep Indikator Indikator Soal Butir Soal Kunci

Jawaban

Aspek

Menyelidiki

sifat-sifat

cahaya dan

hubungannya

dengan

berbagai

bentuk

cermin dan

lensa

Cahaya Merancang dan

melakukan

percobaan untuk

menunjukkan

perambatan

cahaya

Menjelaskan cahaya

termasuk gelombang

elektromagnetik yang

tidak memerlukan

medium.

Menentukan sifat yang

bukan termasuk sifat-sifat

yang terdapat pada cahaya.

1. Cahaya tidak memerlukan medium untuk

perambatannya sehingga cahaya

termasuk....

A. gelombang mekanik

B. gelombang elektromagnetik

C. gelombang transversal

D. gelombang longitudinal

2. Benda yang memancarkan cahaya sendiri

adalah......

A. sumber cahaya C. benda baur

B. benda gelap D. benda bening

3. Berikut yang bukan termasuk sifat

cahaya adalah....

A. merambat menurut garis lurus

B. merupakan salah satu bentuk energi

C. merupakan gelombang longitudinal

D. sinar yang tampak oleh mata

B

A

C

C1

C1

C2

Page 132: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

118

Menjelaskan bukti atau

peristiwa bahwa cahaya

dapat merambat lurus

Menunjukan jika cahaya

terhalang oleh kertas

karton maka cahaya tidak

terlihat oleh mata melaui

percobaan

4. Jika sinar matahari masuk ke dalam

rumah melalui celah sempit, maka

cahaya matahari tersebut terlihat

seperti....

A garis terang yang lurus

B bayangan hitam

C garis hitam yang lurus.

D lingkaran

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika kertas karton B digeser ke kanan,

maka cahaya akan.....

A. tetap terlihat oleh mata

B. tidak terlihat oleh mata

C. dipantulkan ke kertas karton A

D. dipantulkan kembali ke lampu

A

B

C2

C2

Page 133: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

119

Menjelaskan

hukum

pemantulan

cahaya yang

diperoleh

berdasarkan

percobaan.

Menjelaskan besarnya

sudut pantul pada

peristiwa pemantulan

cahaya.

Menjelaskan terjadinya

pemantulan baur

Menganalisis jalannya

sinar datang dan sinar

pantul yag sesuai dengan

hukum pemantulan

6. Pada peristiwa pemantulan cahaya,

besarnya sudut patul akan....

A. sama dengan sudut datang

B. lebih besar dari sudut datang

C. lebih kecil dari sudut datang

D. sama dengan sudut normal

7. Jika sinar matahari mengenai dinding

tembok yang permukaannya kasar, maka

akan terjadi....

A. pemantulan teratur

B. pemanturan baur

C. pemantulan divergen

D. pemantulan konvergen

8. gambar manakah yang menunjukan

hukum pemantulan cahaya?

A.

B.

A

B

B

C1

C2

C2

Page 134: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

120

Menentukan letak sudut

datang dan garis normal

C.

D.

9. Perhatikan gambar dibawah ini!

3

1 2 4

5

i r

Pada gambar diatas nomor yang

menunjukan sudut datang dan garis

normal adalah....

A. 1 dan 2 C. 2 dan 3

B. 1 dan 3 D. 2 dan 5

C

C2

Page 135: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

121

Menentukan besar sudut

datang jika yang diketahui

sudut pantulnya.

Menentukan jumlah besar

sudut antara sudut datang

dan sudut pantul jika salah

satu sudut tersebut

diketahui.

10. Perhatikan diagram pemantulan

dibawah ini!

P 300

Besarnya sudut P adalah....

A. 300 C. 40

0

B. 500 D. 60

0

11. Perhatikan gambar dibawah ini!

i r

300

Berkas sinar jatuh ke cermin dengan

membentuk sudut datang = 300. Besar

sudut antara sinar datang dan sinar pantul

adalah....

A. 900 C. 45

0

B. 600 D. 30

0

A

B

C2

C3

Page 136: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

122

Meghitung besarnya sudut

pantul jika besarnya sudut

antara sinar datang dan

cermin diketahui.

12. Perhatikan diagram pemantulan di bawah

ini

i r

600

Besarnya sudut r adalah....

A. 500 C. 45

0

B. 900 D. 30

0

D

C3

Page 137: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

123

Mendiskripsikan

proses

pembentukan dan

sifat bayangan

pada cermin

datar, cekung, dan

cembung.

.Menentukan sifat cermin

cembung yaitu divergen.

Menentukan pembentukan

bayangan pada cermin

cekung

13. Cermin cembung bersifat divergen,

yaitu....

A. mengumpulkan sinar-sinar datang

yang dipantulkan

B. menyebarkan sinar-sinar yang

dipantulkan

C. membiaskan sinar-sinar yang

dipantulkan

D. membelokkan sinar-sinar yang

dipantulkan

14. Berikut ini sinar-sinar istimewa cermin

cekung, kecuali....

A.

B.

C.

B

D

C1

C2

Page 138: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

124

Menentukan sifat

bayangan pada cermin

cekung jika nomor

ruangan benda diketahui.

Mendeskripsikan sifat

bayangan pada cermin

datar

D.

15. Perhatikan gambar di bawah ini!

2F F O

Bayangan benda yang dibentuk cermin

tersebut adalah....

A. maya, diperkecil, dan tegak

B. maya, diperbesar, dan tegak

C. nyata, diperkecil, dan terbalik

D. nyata, diperbesar, dan tegak

16. Berikut ini sifat dari bayangan yang

dihasilkan cermin datar, kecuali....

A. sama besar C. maya

B. nyata D. tegak

B

B

C2

C2

Page 139: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

125

Menghitung banyaknya

bayangan pada dua buah

cermin datar jika sudut

pembentuknya diketahui.

Menghitung jarak fokus

cermin cekung jika jarak

benda dan jarak bayangan

diketahui.

Menentukan jarak benda

dengan jarak bayangan

pada cermin datar jika

jarak benda terhadap

cermin diketahui.

Menghitung jarak benda

yang diletakkan di depan

cermin cembung jika jarak

bayangan dan jarak fokus

diketahui.

17. Dua buah cermin datar membentuk sudut

400 di antara kedua cermin itu ada

benda, maka jumlah bayangannya

adalah....

A. 8 C.9

B. 7 D. 10

18. Sebuah benda diletakkan 25 cm di depan

cermin cekung. Jarak bayangan benda

tersebut adalah 100 cm di depan cermin.

jarak fokus cermin tersebut adalah....

A. 25 cm C. 10 cm

B. 20 cm D. 15 cm

19. Indra mengamati bayangan pada cermin

datar, jarak dia terhadap cermin 1,2 m.

Jarak indra dengan bayangan adalah....

A. 2,4 m C. 2,2 m

B. 1,2 m D. 2,8 m

20. Sebuah benda diletakkan didepan cermin

cembung yang jarak fokus nya 30 cm.

Benda tersebut memiliki jarak bayangan

12 cm dibelakang cermin cembung.

Berapakah jarak benda terhadap

cermin....

A. 15 cm C.30 cm

B. 25 cm D. 20 cm

A

B

A

D

C2

C2

C2

C3

Page 140: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

126

Menghitung jarak fokus

pada cermin cekung jika

jarak benda dan perbesaran

diketahui

Menghitung jarak

bayangan pada cermin

cembung jika jarak benda

dan jari-jari kelengkungan

cermin diketahui.

Menganalisis sifat

bayangan benda yang

terdapat pada cermin

cekung jika diketahui jarak

benda, dan fokus cermin

diketahui.

21. Sebuah paku diletakkan 4 cm di depan

cermin cekung. Paku tersebut mengalami

perbesaran 3 kali. maka jarak fokus

cermin adalah....

A. 3 cm C. 6 cm

B. 1 cm D. 2 cm

22. Sebuah benda diletakkan 6 cm di depan

cermin cembung yang jari-jari

kelengkungannya 8 cm. Berapakah jarak

bayangan yang dihasilkan?

A. - 12 cm C. + 12 cm

B. - 2,4 cm D. +2,4 cm

23. Sebuah benda diletakkan di depan

cermin cekung pada jarak 60 cm. Jika

fokus cermin tersebut 20 cm, maka sifat

bayangan yang dibentuk oleh cermin

tersebut adalah....

A. nyata, diperbesar, tegak

B. maya, diperbesar, tegak

C. nyata, diperkecil, terbalik

D. maya, diperkecil, terbalik

.

A

B

C

C3

C3

C3

Page 141: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

127

Menganalisis sifat

bayangan pada cermin

cembung jika jarak benda,

dan jari-jari

kelengkungannya

diketahui

24. Sebuah benda berada pada jarak 30 cm di

depan cermin cembung yang jari-jari

kelengkungannya 30 cm. maka sifat

bayangan yang dibentuk oleh cermin

tersebut adalah....

A. nyata, diperbesar, tegak

B. nyata, diperkecil, terbalik

C. maya, diperbesar, terbalik

D. maya, diperkecil, tegak

D

C3

Menyimpulkan

hukum pembiasan

yang diperoleh

melalui

percobaan.

Mengidentifikasi peristiwa

yang terjadi apabila cahaya

melewati dua medium

yang berbeda.

Mengidentifikasi hukum

yang berlaku dalam

pembiasan cahaya.

Menjelaskan contoh dari

pembiasan

25. Cahaya yang melewati dua medium yang

berbeda kerapatan optiknya akan

mengalami....

A. pemantulan C. pembiasan

B. penguraian D. lenturan

26. Dalam pembiasan berlaku hukum....

A. newton C. archimedes

B. coulomb D. snellius

27. Berikut ini yang bukan Peristiwa

pembiasan adalah....

A. fatamorgana

B. dasar kolam yang jernih tampak lebih

dalam

C. kilauan berlian

D. sedotan yang dimasukan ke dalam

gelas berisi air jernih tampak patah.

C

D

B

C1

C1

C2

Page 142: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

128

Menjelaskan peristiwa

pembiasan dalam

kehidupan sehari-hari.

Menentukan jalannya

pembiasan sinar yang

datang dari medium

renggang ke medium rapat

28. Dasar kolam yang airnya jernih tampak

lebih dangkal. Peristiwa ini disebabkan

karena adanya....

A. pemantulan cahaya dari udara ke air

mendekati garis normal.

B. pembiasan cahaya dari udara ke air

mendekati garis normal.

C. pemantulan cahaya dari air ke udara

mendekati garis normal

D. pembiasan cahaya dari air ke udara

mendekati garis normal.

29. Berikut lukisan pembiasan cahaya yang

benar, kecuali....

A.

udara

air

B.

kaca

air

B

C

C2

C2

Page 143: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

129

Menentukan pembiasan

cahaya yang mendekati

garis normal

C.

air

kaca

D.

udara

kaca

30. Berikut ini pembiasan cahaya yang

menjauhi garis normal, kecuali....

A. kecepatan rendah ke yang tinggi

B. optik yang lebih rapat ke optik yang

kurang rapat

C. dari kaca ke udara atau dari air ke

udara

D. dari udara ke kaca atau dari air ke

kaca

D

C2

Page 144: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

130

Menghitung kecepatan

cahaya pada media jika

cepat rambat cahaya dan

indeks bias diketahui.

31. Cahaya merambat dari udara ke kaca.

Cepat rambat cahaya di udara 3x108 m/s

dan indeks bias kaca

, sehingga

kecepatan cahaya dalam kaca adalah....

A. 4,5 x 108

m/s C. 2 x 108 m/s

B. 3 x 108

m/s D. 0,2 x 108 m/s

C

C3

Mendeskripsikan

proses

pembentukan dan

sifat bayangan

pada lensa cekung

dan cembung

Menentukan jenis lensa

yang memiliki sifat dapat

menyebarkan cahaya.

Menentukkan sifat lensa

cembung.

Menentukan lukisan yang

bukan termasuk sinar

istimewa lensa cembung.

32. Lensa yang bersifat menyebarkan cahaya

adalah….

A. bikonveks C. cekung cembung

B. cembung D. cekung

33. Sifat lensa cembung adalah....

A. mengumpulkan cahaya

B. menyebarkan cahaya

C. mensejajarkan cahaya

D. membengkokkan cahaya

34. Lukisan yang bukan sinar istimewa pada

lensa cembung adalah....

A. +

F F

D

A

D

C1

C1

C2

Page 145: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

131

B. +

F F

C. +

F F

D. +

F F

Page 146: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

132

Menghitung jarak fokus

pada lensa cembung jika

jarak bayangan dan jarak

benda diketahui

Menghitung kekuatan

lensa jika jarak benda dan

jarak bayangan diketahui

Menghitung jarak

bayangan benda pada lensa

cekung jika diketahui jarak

benda dan jarak fokus.

35. Sebuah paku terletak pada jarak 15 cm di

depan lensa cembung. Ternyata

membentuk bayangan nyata pada jarak

30 cm. Jarak fokus lensa tersebut

adalah....

A. 10 cm C. 30 cm

B. 15 cm D. 25 cm

36. Sebuah benda diletakkan 12,5 cm

didepan lensa cembung. Ternyata

bayangan terbentuk pada jarak 25 cm di

depan lensa. Kekuatan lensa tersebut

adalah......

A. – 4 D C. - 12 D

B. + 4 D D. +12 D

37. Sebuah pensil diletakkan 20 cm di depan

lensa cekung yang memiliki jarak fokus

5 cm. Maka jarak bayangan benda

tersebut adalah....

A. 7 cm C. 4 cm

B. 5 cm D. 10 cm

A

B

C

C2

C2

C3

Page 147: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

133

Menghitung kekuatan

lensa pada lensa cembung

jika jarak benda dan jarak

bayangan diketahui.

Menghitung perbesaran

bayangan jika jarak benda

dan fokus diketahui.

Menentukan sifat

bayangan yang terbentuk

oleh cermin cekung jika

jarak benda dan fokus

diketahui.

38. Sebuah benda diletakan didepan lensa

cembung yang kekuatan lensanya 5 D.

benda tersebut memiliki jarak bayangan

60 cm dibelakang lensa. Maka jarak

benda terhadap lensa adalah....

A. 20 cm C. 15 cm

B. 4 cm D. 30 cm

39. Sebuah benda diletakkan 20 cm didepan

lensa cekung yang memiliki jarak fokus

30 cm. maka perbesaran bayangan yang

dihasilkan adalah.....

A.

kali C.

kali

B.

kali D.

kali

40. Sebuah benda terletak 25 cm di depan

lensa cembung yang memiliki jarak

fokus 20 cm.maka sifat bayangan yang

akan di bentuk oleh lensa tersebut

adalah......

A. nyata, diperkecil, terbalik

B. nyata, diperbesar, terbalik

C. maya, diperkecil, tegak

D. maya, diperbesar, tegak

D

C

B

C3

C3

C3

Page 148: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

134

SKOR DATA DIBOBOT

=================

Jumlah Subyek = 26

Butir soal = 40

Bobot utk jwban benar = 1

Bobot utk jwban salah = 0

Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah)

Nama berkas: D:\SKRIPSI\SKRIPSI\DATA FIX.ANA

No Urt No Subyek Kode/NamaBenar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot

1 12 Nada 21 19 0 21 21

2 1 Haety 20 20 0 20 20

3 10 Afini 20 20 0 20 20

4 13 Nurwina 20 20 0 20 20

5 16 Adhali... 20 20 0 20 20

6 26 Dandi 20 20 0 20 20

7 3 Radiah 19 21 0 19 19

8 11 Riya 19 21 0 19 19

9 14 Afifah 19 21 0 19 19

10 17 Shaqila 19 21 0 19 19

11 19 Sinatun 19 21 0 19 19

12 2 Cici P... 18 22 0 18 18

13 6 Nur Aida 17 23 0 17 17

14 15 Indi 17 23 0 17 17

Page 149: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

135

15 18 Inda M... 17 23 0 17 17

16 8 Jamaludin 16 24 0 16 16

17 4 Sahrul... 12 28 0 12 12

18 20 Wahyu 12 28 0 12 12

19 7 Listia... 11 29 0 11 11

20 5 fabio 10 30 0 10 10

21 21 Lutfi 10 30 0 10 10

22 25 Muhamm... 9 31 0 9 9

23 9 Rully 8 32 0 8 8

24 23 Ilham 6 34 0 6 6

25 24 Adam 5 35 0 5 5

26 22 Ahmad ... 2 38 0 2 2

RELIABILITAS TES

================

Rata2 = 14,85

Simpang Baku = 5,59

KorelasiXY = 0,76

Reliabilitas Tes = 0,86

Nama berkas: D:\SKRIPSI\SKRIPSI\DATA FIX.ANA

Page 150: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

136

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 12 Nada 11 10 21

2 1 Haety 8 12 20

3 10 Afini 9 11 20

4 13 Nurwina 9 11 20

5 16 Adhaliasih 9 11 20

6 26 Dandi 8 12 20

7 3 Radiah 8 11 19

8 11 Riya 9 10 19

9 14 Afifah 9 10 19

10 17 Shaqila 11 8 19

11 19 Sinatun 8 11 19

12 2 Cici Paramida 9 9 18

13 6 Nur Aida 9 8 17

14 15 Indi 9 8 17

15 18 Inda Maulida 8 9 17

16 8 Jamaludin 6 10 16

17 4 Sahrul Ramadhan 7 5 12

18 20 Wahyu 5 7 12

19 7 Listiawati 3 8 11

20 5 fabio 4 6 10

21 21 Lutfi 5 5 10

22 25 Muhammad Iqbal 4 5 9

23 9 Rully 5 3 8

24 23 Ilham 3 3 6

Page 151: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

137

25 24 Adam 3 2 5

26 22 Ahmad Fauzi 0 2 2

KELOMPOK UNGGUL & ASOR

======================

Kelompok Unggul

Nama berkas: D:\SKRIPSI\SKRIPSI\DATA FIX.ANA

1 2 3 4 5 6 7

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 12 Nada 21 1 1 1 1 - - -

2 1 Haety 20 1 1 1 1 - - 1

3 10 Afini 20 - 1 1 1 1 1 1

4 13 Nurwina 20 - 1 1 - - - -

5 16 Adhaliasih 20 1 1 1 1 - - 1

6 26 Dandi 20 - 1 1 1 - - 1

7 3 Radiah 19 1 - - 1 - - 1

Jml Jwb Benar 4 6 6 6 1 1 5

8 9 10 11 12 13 14

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 12 Nada 21 1 - 1 1 1 - -

2 1 Haety 20 - 1 1 1 1 - -

3 10 Afini 20 1 - 1 1 1 1 1

Page 152: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

138

4 13 Nurwina 20 1 1 - 1 1 1 1

5 16 Adhaliasih 20 1 - 1 1 1 - -

6 26 Dandi 20 1 1 - 1 1 - 1

7 3 Radiah 19 1 - - - 1 1 -

Jml Jwb Benar 6 3 4 6 7 3 3

15 16 17 18 19 20 21

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 12 Nada 21 1 1 1 - - - -

2 1 Haety 20 - 1 1 - 1 - -

3 10 Afini 20 1 - 1 1 - - -

4 13 Nurwina 20 1 1 1 1 - - -

5 16 Adhaliasih 20 - 1 1 - - - -

6 26 Dandi 20 - 1 1 1 - - -

7 3 Radiah 19 - 1 1 1 - - -

Jml Jwb Benar 3 6 7 4 1 0 0

22 23 24 25 26 27 28

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 12 Nada 21 1 - - 1 - 1 -

2 1 Haety 20 1 - 1 - - - 1

3 10 Afini 20 - - - - - - -

4 13 Nurwina 20 - 1 1 - 1 - 1

5 16 Adhaliasih 20 1 1 - 1 1 - -

Page 153: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

139

6 26 Dandi 20 - 1 1 1 1 - 1

7 3 Radiah 19 1 - - 1 - - 1

Jml Jwb Benar 4 3 3 4 3 1 4

29 30 31 32 33 34 35

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 12 Nada 21 - 1 - 1 1 - 1

2 1 Haety 20 - - - 1 - - -

3 10 Afini 20 - 1 1 - - 1 -

4 13 Nurwina 20 - 1 - - 1 1 -

5 16 Adhaliasih 20 - 1 1 - - 1 -

6 26 Dandi 20 - - - - - 1 -

7 3 Radiah 19 - 1 - 1 1 - 1

Jml Jwb Benar 0 5 2 3 3 4 2

36 37 38 39 40

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40

1 12 Nada 21 1 1 - 1 -

2 1 Haety 20 1 1 1 - 1

3 10 Afini 20 - 1 1 - -

4 13 Nurwina 20 - 1 - - -

5 16 Adhaliasih 20 - 1 1 - -

6 26 Dandi 20 - 1 1 - -

7 3 Radiah 19 1 1 - - 1

Jml Jwb Benar 3 7 4 1 2

Page 154: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

140

Kelompok Asor

Nama berkas: D:\SKRIPSI\SKRIPSI\DATA FIX.ANA

1 2 3 4 5 6 7

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 5 fabio 1 0 - 1 1 1 - - -

2 21 Lutfi 10 1 - 1 1 - - -

3 25 Muhammad Iqbal 9 - - 1 1 - - -

4 9 Rully 8 1 1 - 1 - - -

5 23 Ilham 6 - - - 1 - - 1

6 24 Adam 5 - - - - - - -

7 22 Ahmad Fauzi 2 - - - 1 - - -

Jml Jwb Benar 2 2 3 6 0 0 1

8 9 10 11 12 13 14

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 5 fabio 10 1 1 - 1 1 - 1

2 21 Lutfi 10 - - 1 1 - - -

3 25 Muhammad Iqbal 9 - - - - 1 - -

4 9 Rully 8 - - - - 1 1 -

5 23 Ilham 6 - - - 1 1 - -

6 24 Adam 5 1 - - 1 - 1 1

7 22 Ahmad Fauzi 2 - - - - - - -

Jml Jwb Benar 2 1 1 4 4 2 2

Page 155: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

141

15 16 17 18 19 20 21

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 5 fabio 10 - 1 1 - - - -

2 21 Lutfi 10 1 - - - - - -

3 25 Muhammad Iqbal 9 1 1 1 - - - -

4 9 Rully 8 - - - - - - 1

5 23 Ilham 6 1 - - - - - -

6 24 Adam 5 - - - - - - -

7 22 Ahmad Fauzi 2 - 1 - - - - -

Jml Jwb Benar 3 3 2 0 0 0 1

2 2 23 24 25 26 27 28

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 5 fabio 10 - - - - - - -

2 21 Lutfi 10 1 - - - - - -

3 25 Muhammad Iqbal 9 - - - - - - -

4 9 Rully 8 - - - - - - -

5 23 Ilham 6 - - - - - - -

6 24 Adam 5 - - - - - - -

7 22 Ahmad Fauzi 2 - - - - - - -

Jml Jwb Benar 1 0 0 0 0 0 0

Page 156: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

142

29 30 31 32 33 34 35

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 5 fabio 10 - - - - - - -

2 21 Lutfi 10 - - - - - - -

3 25 Muhammad Iqbal 9 - - - - - - -

4 9 Rully 8 - - - - 1 - -

5 23 Ilham 6 - - - - - - -

6 24 Adam 5 - - - - - - -

7 22 Ahmad Fauzi 2 - - - - - - -

Jml Jwb Benar 0 0 0 0 1 0 0

36 37 38 39 40

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40

1 5 fabio 10 - - - - -

2 21 Lutfi 10 1 1 1 - -

3 25 Muhammad Iqbal 9 - 1 1 - 1

4 9 Rully 8 - 1 - - -

5 23 Ilham 6 - - 1 - -

6 24 Adam 5 - 1 - - -

7 22 Ahmad Fauzi 2 - - - - -

Jml Jwb Benar 1 4 3 0 1

Page 157: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

143

DAYA PEMBEDA

============

Jumlah Subyek = 26

Klp atas/bawah(n) = 7

Butir Soal = 40

Nama berkas: D:\SKRIPSI\SKRIPSI\DATA FIX.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 1 4 2 2 28,57

2 2 6 2 4 57,14

3 3 6 3 3 42,86

4 4 6 6 0 0,00

5 5 1 0 1 14,29

6 6 1 0 1 14,29

7 7 5 1 4 57,14

8 8 6 2 4 57,14

9 9 3 1 2 28,57

10 10 4 1 3 42,86

11 11 6 4 2 28,57

12 12 7 4 3 42,86

13 13 3 2 1 14,29

14 14 3 2 1 14,29

15 15 3 3 0 0,00

16 16 6 3 3 42,86

Page 158: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

144

17 17 7 2 5 71,43

18 18 4 0 4 57,14

19 19 1 0 1 14,29

20 20 0 0 0 0,00

21 21 0 1 -1 -14,29

22 22 4 1 3 42,86

23 23 3 0 3 42,86

24 24 3 0 3 42,86

25 25 4 0 4 57,14

26 26 3 0 3 42,86

27 27 1 0 1 14,29

28 28 4 0 4 57,14

29 29 0 0 0 0,00

30 30 5 0 5 71,43

31 31 2 0 2 28,57

32 32 3 0 3 42,86

33 33 3 1 2 28,57

34 34 4 0 4 57,14

35 35 2 0 2 28,57

36 36 3 1 2 28,57

37 37 7 4 3 42,86

38 38 4 3 1 14,29

39 39 1 0 1 14,29

40 40 2 1 1 14,29

Page 159: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

145

TINGKAT KESUKARAN

=================

Jumlah Subyek= 26

Butir Soal= 40

Nama berkas: D:\SKRIPSI\SKRIPSI\DATA FIX.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 1 15 57,6 Sedang

2 2 16 61,54 Sedang

3 3 17 65,38 Sedang

4 4 21 80,77 Mudah

5 5 3 11,54 Sangat Sukar

6 6 3 11,54 Sangat Sukar

7 7 13 50,00 Sedang

8 8 16 61,54 Sedang

9 9 10 38,46 Sedang

10 10 13 50,00 Sedang

11 11 22 84,62 Mudah

12 12 21 80,77 Mudah

13 13 7 26,92 Sukar

14 14 7 26,92 Sukar

15 15 7 26,92 Sukar

16 16 19 73,08 Mudah

17 17 19 73,08 Mudah

Page 160: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

146

18 18 11 42,31 Sedang

19 19 2 7,69 Sangat Sukar

20 20 2 7,69 Sangat Sukar

21 21 2 7,69 Sangat Sukar

22 22 8 30,77 Sangat Mudah

23 23 6 23,08 Sukar

24 24 4 15,38 Sukar

25 25 8 30,77 Sangat Mudah

26 26 6 23,08 Sukar

27 27 3 11,54 Sangat Sukar

28 28 8 30,77 Sangat Mudah

29 29 2 7,69 Sangat Sukar

30 30 10 38,46 Sedang

31 31 6 23,08 Sukar

32 32 7 26,92 Sukar

33 33 9 34,62 Sedang

34 34 11 42,31 Sedang

35 35 5 19,23 Sukar

36 36 7 26,92 Sukar

37 37 19 73,08 Mudah

38 38 10 38,46 Sedang

39 39 4 15,38 Sukar

40 40 7 26,92 Sukar

Page 161: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

147

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

=================================

Jumlah Subyek= 26

Butir Soal= 40

Nama berkas: D:\SKRIPSI\SKRIPSI\DATA FIX.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 1 0,430 Sangat Signifikan

2 2 0,583 Sangat Signifikan

3 3 0,481 Sangat Signifikan

4 4 0,111 -

5 5 0,142 -

6 6 0,142 -

7 7 0,463 Sangat Signifikan

8 8 0,425 Sangat Signifikan

9 9 0,325 Signifikan

10 10 0,393 Signifikan

11 11 0,416 Sangat Signifikan

12 12 0,431 Sangat Signifikan

13 13 0,064 -

14 14 0,112 -

15 15 - 0,094 -

16 16 0,378 Signifikan

17 17 0,584 Sangat Signifikan

Page 162: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

148

18 18 0,422 Sangat Signifikan

19 19 0,192 -

20 20 0,219 -

21 21 -0,255 -

22 22 0,368 Signifikan

23 23 0,398 Sangat Signifikan

24 24 0,226 -

25 25 0,399 Sangat Signifikan

26 26 0,415 Sangat Signifikan

27 27 0,274 -

28 28 0,444 Sangat Signifikan

29 29 0,166 -

30 30 0,383 Signifikan

31 31 0,415 Sangat Signifikan

32 32 0,444 Sangat Signifikan

33 33 0,345 Signifikan

34 34 0,379 Signifikan

35 35 0,388 Signifikan

36 36 0,333 Signifikan

37 37 0,473 Sangat Signifikan

38 38 0,051 -

39 39 0,323 Signifikan

40 40 0,270 -

Page 163: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

149

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01

10 0,576 0,708 60 0,250 0,325

15 0,482 0,606 70 0,233 0,302

20 0,423 0,549 80 0,217 0,283

25 0,381 0,496 90 0,205 0,267

30 0,349 0,449 100 0,195 0,254

40 0,304 0,393 125 0,174 0,228

50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

KUALITAS PENGECOH

=================

Jumlah Subyek = 26

Butir Soal = 40

Nama berkas: D:\SKRIPSI\SKRIPSI\DATA FIX.ANA

No Butir Baru No Butir Asli a b c d *

1 1 0-- 15** 3++ 8--- 0

2 2 16** 0-- 2+ 8--- 0

3 3 1- 5- 17** 3++ 0

4 4 21** 2++ 2++ 1+ 0

Page 164: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

150

5 5 8++ 3** 15-- 0-- 0

6 6 3** 11+ 9++ 3- 0

7 7 3+ 13** 6+ 4++ 0

8 8 5+ 16** 1- 4++ 0

9 9 1-- 11--- 10** 4+ 0

10 10 13** 1-- 3+ 9--- 0

11 11 0-- 22** 2+ 2+ 0

12 12 1+ 2++ 2++ 21** 0

13 13 8+ 7** 5++ 6++ 0

14 14 5++ 7++ 7++ 7** 0

15 15 8+ 7** 8+ 3- 0

16 16 3+ 19** 1- 3+ 0

17 17 19** 2++ 3+ 2++ 0

18 18 9-- 11** 3+ 3+ 0

19 19 2** 21--- 1-- 2-- 0

20 20 13- 5+ 6+ 2** 0

21 21 2** 12+ 8++ 4- 0

22 22 5++ 8** 5++ 8+ 0

23 23 5+ 10+ 6** 5+ 0

24 24 7++ 7++ 8++ 4** 0

25 25 8+ 7++ 8** 3- 0

26 26 10+ 4+ 6++ 6** 0

27 27 9++ 3** 11+ 3- 0

Page 165: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

151

28 28 11-- 8** 5++ 2- 0

29 29 8++ 9++ 2** 7++ 0

30 30 4+ 4+ 8+ 10** 0

31 31 10+ 8++ 6** 2- 0

32 32 1-- 16--- 2- 7** 0

33 33 9** 12--- 2- 3+ 0

34 34 6++ 5++ 4++ 11** 0

35 35 5** 15--- 4+ 2- 0

36 36 4+ 7** 5++ 10- 0

37 37 2++ 3+ 19** 2++ 0

38 38 1-- 4+ 11--- 10** 0

39 39 7++ 15--- 4** 0-- 0

40 40 6++ 7** 4+ 9+ 0

Keterangan:

** : Kunci Jawaban

++ : Sangat Baik

+ : Baik

- : Kurang Baik

-- : Buruk

---: Sangat Buruk

Page 166: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

152

REKAP ANALISIS BUTIR

=====================

Rata2 = 14,85

Simpang Baku = 5,59

KorelasiXY = 0,76

Reliabilitas Tes = 0,86

Butir Soal = 40

Jumlah Subyek = 26

Nama berkas: D:\SKRIPSI\SKRIPSI\DATA FIX.ANA

Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

1 1 28,57 Sedang 0,430 Sangat Signifikan

2 2 57,14 Sedang 0,583 Sangat Signifikan

3 3 42,86 Sedang 0,481 Sangat Signifikan

4 4 0,00 Mudah 0,111 -

5 5 14,29 Sangat Sukar 0,142 -

6 6 14,29 Sangat Sukar 0,142 -

7 7 57,14 Sedang 0,463 Sangat Signifikan

8 8 57,14 Sedang 0,425 Sangat Signifikan

9 9 28,57 Sedang 0,325 Signifikan

10 10 42,86 Sedang 0,393 Signifikan

11 11 28,57 Mudah 0,416 Sangat Signifikan

12 12 42,86 Mudah 0,431 Sangat Signifikan

13 13 14,29 Sukar 0,064 -

Page 167: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

153

14 14 14,29 Sukar 0,112 -

15 15 0,00 Sukar - 0,094 -

16 16 42,86 Mudah 0,378 Signifikan

17 17 71,43 Mudah 0,584 Sangat Signifikan

18 18 57,14 Sedang 0,422 Sangat Signifikan

19 19 14,29 Sangat Sukar 0,192 -

20 20 0,00 Sangat Sukar 0,219 -

21 21 -14,29 Sangat Sukar -0,255 -

22 22 42,86 Sangat Mudah 0,368 Signifikan

23 23 42,86 Sukar 0,398 Sangat Signifikan

24 24 42,86 Sukar 0,226 -

25 25 57,14 Sangat Mudah 0,399 Sangat Signifikan

26 26 42,86 Sukar 0,415 Sangat Signifikan

27 27 14,29 Sangat Sukar 0,274 -

28 28 57,14 Sangat Mudah 0,444 Sangat Signifikan

29 29 0,00 Sangat Sukar 0,166 -

30 30 71,43 Sedang 0,383 Signifikan

31 31 28,57 Sukar 0,415 Sangat Signifikan

32 32 42,86 Sukar 0,444 Sangat Signifikan

33 33 28,57 Sedang 0,345 Signifikan

34 34 57,14 Sedang 0,379 Signifikan

35 35 28,57 Sukar 0,388 Signifikan

36 36 28,57 Sukar 0,333 Signifikan

37 37 42,86 Mudah 0,473 Sangat Signifikan

38 38 14,29 Sedang 0,051 -

Page 168: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

154

39 39 14,29 Sukar 0,323 Signifikan

40 40 14,29 Sukar 0,270 -

Page 169: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

155

D. Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

Item

No Validitas

Derajat

Kesukaran

Daya

Pembeda Keputusan

1 Sangat Valid Sedang Cukup Digunakan

2 Sangat Valid Sedang Baik Digunakan

3 Sangat Valid Sedang Baik Digunakan

4 Tidak Valid Mudah Jelek Tidak Digunakan

5 Tidak Valid Sangat Sukar Jelek Tidak Digunakan

6 Tidak Valid Sangat Sukar Jelek Tidak Digunakan

7 Sangat Valid Sedang Baik Digunakan

8 Sangat Valid Sedang Baik Digunakan

9 Valid Sedang Cukup Digunakan

10 Valid Sedang Baik Digunakan

11 Sangat Valid Mudah Cukup Digunakan

12 Sangat Valid Mudah Baik Digunakan

13 Tidak Valid Sukar Jelek Tidak Digunakan

14 Tidak Valid Sukar Jelek Tidak Digunakan

15 Tidak Valid Sukar Jelek Tidak Digunakan

16 Valid Mudah Baik Digunakan

17 Sangat Valid Mudah Baik Sekali Tidak Digunakan

18 Sangat Valid Sedang Baik Digunakan

19 Tidak Valid Sangat Sukar Jelek Tidak Digunakan

20 Tidak Valid Sangat Sukar Jelek Tidak Digunakan

21 Tidak Valid Sangat Sukar Sangat Buruk Tidak Digunakan

22 Valid Sangat Mudah Baik Digunakan

23 Sangat Valid Sukar Baik Digunakan

24 Tidak Valid Sukar Baik Tidak Digunakan

25 Sangat Valid Sangat Mudah Baik Digunakan

26 Sangat Valid Sukar Baik Digunakan

27 Tidak Valid Sangat Sukar Jelek Tidak Digunakan

28 Sangat Valid Sangat Mudah Baik Digunakan

29 Tidak Valid Sangat Sukar Jelek Tidak Digunakan

30 Valid Sedang Baik Sekali Digunakan

31 Sangat Valid Sukar Cukup Digunakan

32 Sangat Valid Sukar Baik Digunakan

33 Valid Sedang Cukup Digunakan

34 Valid Sedang Baik Digunakan

35 Valid Sukar Cukup Digunakan

36 Valid Sukar Cukup Digunakan

37 Sangat Valid Mudah Baik Digunakan

38 Tidak Valid Sedang Jelek Tidak Digunakan

39 valid Sukar Jelek Digunakan

40 Tidak Valid Sukar Jelek Tidak Digunakan Penetapan keputusan di atas, didasarkan pada kriteria-kriteria tersebut dan juga didasarkan pada

keterpenuhan indikator, artinya setiap indikator diwakili oleh satu soal atau lebih

Page 170: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

156

E. Tabel Kisi-Kisi Instrumen Valid

No Uraian

Materi

Indikator Aspek yang diukur Jumlah

C1 C2 C3

1 Cahaya

Merambat

Lurus

Merancang dan

melakukan percobaan

untuk menunjukkan

perambatan cahaya.

1*, 2* 3*, 4, 5 - 5

2 Pemantulan

Cahaya

Menjelaskan hukum

pemantulan cahaya yang

diperoleh berdasarkan

percobaan.

6 7*,8*,9*,

10*

11*,12* 7

3 Mendiskripsikan proses

pembentukan dan sifat

bayangan pada cermin

datar, cekung, dan

cembung.

13 14,15

16*,17

18*,19

20,21,

22*,23*,

24

12

4 Pembiasan

Cahaya

Menyimpulkan hukum

pembiasan yang diperoleh

melalui percobaan.

25*

26*

27,28*

29,30*

31* 7

5 Mendeskripsikan proses

pembentukan dan sifat

bayangan pada lensa

cekung dan cembung.

32*

33*

34*,35*

36*

37*,38

39*,40

9

Jumlah 7 16 10 40

Ket: * = Instrumen yang valid

Page 171: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

157

F. Instrumen Valid

TES HASIL BELAJAR

Nama :

Kelas :

Nama Sekolah :

Petunjuk:

1. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang anda anggap paling benar

2. Kerjakan soal yang paling mudah terlebih dahulu dalam menjawab.

3. Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A,

B, C, dan D.

1. Cahaya tidak memerlukan medium

untuk perambatannya sehingga

cahaya termasuk....

A. gelombang mekanik

B. gelombang elektromagnetik

C. gelombang transversal

D. gelombang longitudinal

2. Benda yang memancarkan cahaya

sendiri adalah......

A. sumber cahaya C. benda baur

B. benda gelap D. benda

bening

3. Berikut yang bukan termasuk sifat

cahaya adalah....

A. merambat menurut garis lurus

B. merupakan salah satu bentuk

energi

C. merupakan gelombang

longitudinal

D. sinar yang tampak oleh mata

4. Jika sinar matahari mengenai

dinding tembok yang permukaannya

kasar, maka akan terjadi....

A. pemantulan teratur

B. pemanturan baur

C. pemantulan divergen

D. pemantulan konvergen

5. gambar manakah yang menunjukan

hukum pemantulan cahaya?

A.

B.

C.

D.

6. Perhatikan gambar dibawah ini!

3

2 4

i r

1 5

Pada gambar diatas nomor yang

menunjukan sudut datang dan garis

normal adalah....

A. 1 dan 2 C. 2 dan 3

B. 1 dan 3 D. 2 dan 5

Page 172: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

158

7. Perhatikan diagram pemantulan

dibawah ini!

P 300

Besarnya sudut P adalah....

A. 300 C. 40

0

B. 500 D. 60

0

8. Perhatikan gambar dibawah ini!

i r

300

Berkas sinar jatuh ke cermin dengan

membentuk sudut datang = 300.

Besar sudut antara sinar datang dan

sinar pantul adalah....

A. 900 C. 45

0

B. 600 D. 30

0

9. Perhatikan diagram pemantulan di

bawah ini!

i r

600

Besarnya sudut r adalah....

A. 500 C. 45

0

B. 900 D. 30

0

10. Berikut ini sifat dari bayangan yang

dihasilkan cermin datar, kecuali....

A. sama besar C. maya

B. nyata D. tegak

11. Sebuah benda diletakkan 25 cm di

depan cermin cekung. Jarak

bayangan benda tersebut adalah 100

cm di depan cermin. jarak fokus

cermin tersebut adalah....

A. 25 cm C. 10 cm

B. 20 cm D. 15 cm

12. Sebuah benda diletakkan 6 cm di

depan cermin cembung yang jari-jari

kelengkungannya 8 cm. Berapakah

jarak bayangan yang dihasilkan?

A. - 12 cm C. + 12 cm

B. - 2,4 cm D. +2,4 cm

13. Sebuah benda diletakkan di depan

cermin cekung pada jarak 60 cm.

Jika fokus cermin tersebut 20 cm,

maka sifat bayangan yang dibentuk

oleh cermin tersebut adalah....

A. nyata, diperbesar, tegak

B. maya, diperbesar, tegak

C. nyata, diperkecil, terbalik

D. maya, diperkecil, terbalik

14. Cahaya yang melewati dua medium

yang berbeda kerapatan optiknya

akan mengalami....

A. pemantulan C. pembiasan

B. penguraian D. lenturan

15. Dalam pembiasan berlaku hukum....

A. newton C. archimedes

B. coulomb D. snellius

16. Dasar kolam yang airnya jernih

tampak lebih dangkal. Peristiwa ini

disebabkan karena adanya....

A. pemantulan cahaya dari udara ke

air mendekati garis normal.

B. pembiasan cahaya dari udara ke

air mendekati garis normal.

C. pemantulan cahaya dari air ke

udara mendekati garis normal

D. pembiasan cahaya dari air ke

udara mendekati garis normal.

17. Berikut ini pembiasan cahaya yang

menjauhi garis normal, kecuali....

A. kecepatan rendah ke yang tinggi

B. optik yang lebih rapat ke optik

yang kurang rapat

C. dari kaca ke udara atau dari air

ke udara

D. dari udara ke kaca atau dari air

ke kaca

Page 173: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

159

18. Cahaya merambat dari udara ke

kaca. Cepat rambat cahaya di udara

3x108 m/s dan indeks bias kaca

,

sehingga kecepatan cahaya dalam

kaca adalah....

A. 4,5 x 108 m/s C. 2 x 10

8 m/s

B. 3 x 108 m/s D. 0,2 x 10

8

m/s

19. Lensa yang bersifat menyebarkan

cahaya adalah….

A. bikonveks C. cekung cembung

B. cembung D. cekung

20. Sifat lensa cembung adalah....

A. mengumpulkan cahaya

B. menyebarkan cahaya

C. mensejajarkan cahaya

D. membengkokkan cahaya

21. Lukisan yang bukan sinar istimewa

pada lensa cembung adalah....

A. +

F F

B. +

F F

C. +

F F

D. +

F F

22. Sebuah paku terletak pada jarak 15

cm di depan lensa cembung.

Ternyata membentuk bayangan

nyata pada jarak 30 cm. Jarak fokus

lensa tersebut adalah....

A. 10 cm C. 30 cm

B. 15 cm D. 25 cm

23. Sebuah pensil diletakkan 20 cm di

depan lensa cekung yang memiliki

jarak fokus 5 cm. Maka jarak

bayangan benda tersebut adalah....

A. 7 cm C. 4 cm

B. 5 cm D. 10 cm

24. Sebuah benda diletakkan 20 cm

didepan lensa cekung yang memiliki

jarak fokus 30 cm. maka perbesaran

bayangan yang dihasilkan adalah.....

A.

kali C.

kali

B.

kali D.

kali

25. Sebuah benda diletakkan 12,5 cm

didepan lensa cembung. Ternyata

bayangan terbentuk pada jarak 25 cm

di depan lensa. Kekuatan lensa

tersebut adalah......

A. – 4 D C. - 12 D

B. + 4 D D. +12 D

Page 174: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

160

G. Instrumen Non Tes

1. Penelitian Pendahuluan

a. Quosioner Respon siswa

Quosioner Penggunaan LKS di Sekolah

Nama :

Jenis Kelamin:

Sekolah :

Waktu :

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah terlebih dahulu dengan teliti setiap pertanyaan yang tersedia.

2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas.

1. Dalam pembelajaran fisika, apakah disekolahmu menggunakan LKS?

Ya Tidak

2. Jika jawaban pertanyaan no 1 “ya”, maka apa jenis LKS yang digunakan?

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

3. Apa pendapatmu tentang LKS yang kamu gunakan dalam pembelajaran fisika? (Pilih

salah satu)

a. LKS yang digunaka mudah dipahami. Alasan..................................................

....................................................................................................................................

b. LKS yang digunakan sulit dipahami. Alasan......................................................

..................................................................................................................................

4. Berdasarkan tabel dibawah ini, manakah dinatara A dan Bkriteria dan urutan LKS

yang baik?(pilih salah satu)

A B

No Bagian-Bagian LKS

1. SK, KD, dan Indikator

2. Rangkuman materi

3. Kegiatan siswa

4. Soal-soal latihan

No Bagian-bagian LKS

1. SK, KD, dan Indikator

2. Petunjuk Belajar Siswa

3. Kegiatan Siswa

4. Kesimpulan Materi

5. Soal-soal latihan

Page 175: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

161

b. Wawancara Guru

Wawancara Penggunaan LKS di Sekolah

Narasumber :

Sekolah :

Waktu :

1. Apakah Bapak/Ibu menggunakan LKS dalam pembelajaran fisika?

Ya Tidak

2. Apa jenis LKS yang digunakan?

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

3. Apakah LKS tersebut membantu mempermudah proses pembelajaran

sehingga siswa semakin mudah memahami materi yang diajarkan?

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

4. Apa kriteria LKS yang baik menurut Bapak/Ibu yang tepat digunakan dalam

pembelajaran fisika?.

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

5. Bagaimana sistematika LKS yang Bapak/Ibu gunakan?

Bagian-bagian LKS Keterangan No.Urut

Bagian

Judul

Petunjuk Belajar (Petunjuk Siswa)

SK, KD, dan Indikator yang akan

dicapai

Informasi Pendukung (Materi)

Langkah kerja

Evaluasi

Jika jawaban no 1”ya”, silahkan lajutkan ke pertanyaan dibawah ini!

Page 176: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

162

6. Apakah LKS yang digunakan Bapak/Ibu terintegrasi dengan

pendekatan/model/metode pembelajaran?

Ya Tidak

7. Jika jawaban no 6 “ya”, maka pendekatan/model/metode apa yang

digunakan?

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

Page 177: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

163

2. Lembar Observasi

a. Lembar Judgment Expert

Lembar Penilaian Ahli

Lembar Kegiatan Siswa Cahaya Berbasis Inkuiri Terstruktur

Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII

Petunjuk Pengisian:

Mohon berilah tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan

cara memberi tanda check (√) pada alternatif tanggapan yang telah tersedia.

.No Aspek Butir Penilaian Alternatif

Tanggapan

Komentar

Ya Tidak

1. Didaktik Memberi penekanan pada

proses untuk menemukan

konsep.

2. Mengajak siswa aktif dalam

proses pembelajaran

3. Dapat mengembangkan

kemampuan komunikasi

sosial, emosional, moral, dan

estetika pada diri siswa.

4. Konstruksi Menggunakan bahasa sesuai

dengan tingkat kedewasaan

anak.

5. Bahasa yang digunakan

mengajak siswa interaktif

6. Menggunakan struktur

kalimat yang jelas.

7. Menggunakan kalimat

sederhana dan pendek.

Page 178: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

164

Jakarta, September 2013

Penilai

( )

8. Kalimat yang digunakan

mudah dipahami dan tidak

menimbulkan makna ganda.

9. LKS dapat digunakan oleh

anak dengan kecepatan

belajar bervariasi.

10. Menyediakan ruang yang

cukup pada LKS sehingga

siswa dapat menulis atau

menggambarkan sesuatu pada

LKS.

11. Memiliki tujuan belajar yang

jelas serta bermanfaat.

12. Teknis LKS menggunakan huruf

cetak.

13. Keberadaan gambar di dalam

LKS dapat menyampaikan

pesan.

14. Kombinasi antar gambar dan

tulisan adalah menarik.

15. Menggunakan huruf tebal

yang agak besar untuk topik,

bukan huruf biasa yang diberi

garis bawah.

Page 179: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

165

b. Lembar Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

Kelompok Aspek yang Diobservasi

Persiapan

Eksperimen

Pelaksanaan

Eksperimen

Ketermpilan

Diskusi dengan

Kelompok

Penggunaan LKS Kegiatan Akhir

Eksperimen

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1

2

3

4

Jumlah

Persentase

Rata-rata

Page 180: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

166

Panduan Penilaian

1. Persiapan Eksperimen

3 = Memenuhi tiga aspek yaitu,

2. Pelaksanaan Eksperimen

3 = Memenuhi tiga aspek yaitu

a. Merangkai alat sesuai dengan petunjuk kegiatan

b. Ketelitian dalam pengukuran dan perekaman data

c. Keaktifan dalam kegiatan eksperimen

2 = Memenuhi dua aspek

1 = Memenuhi satu aspek

3. Keterampilan Diskusi dengan Kelompok

3= Memenuhi tiga aspek yaitu

a. Keaktifan dalam berdiskusi kelompok

b. Terampil dalam mengemukakan pendapat

c. Kualitas isi pendapat relevan dengan topik masalah yang dibahas

2 = Memenuhi dua aspek

1 = Memenuhi 1 aspek

Page 181: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

167

4. Penggunaan LKS

3 =

a. Relevansi antara prosedur kerja dalam LKS dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan

b. Seluruh siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam LKS dengan benar dan sesuai konsep

2 =

a. Cukup relevansi antara prosedur kerja dalam LKS dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan

b. Sebagian besar siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam LKS dengan benar dan sesuai konsep

1 =

a. Kurang relevansi antara prosedur kerja dalam LKS dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan

b. Sebagian kecil dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam LKS dengan benar dan sesuai konsep

5. Kegiatan Akhir Eksperimen

3 = Memenuhi tiga aspek yaitu

a. Siswa dapat mempersentasikan hasil eksperimen dengan tepat dan baik

b. Siswa dapat menyimpulkan materi dengan benar dan sesuai konsep

c. Membereskan seluruh alat dan bahan

2 = Memenuhi dua aspek

1 = Memenuhi satu aspek

Page 182: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

168

c. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

Lembar Observasi Kegiatan Guru

Petunjuk Pengisian : Mohon memberi tanda check (√) pada kolom yang

dianggap sesuai dengan aspek penilaian yang ada.

Kriteria Penilaian : 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Tidak Baik

Serpong, 2013

Penilai

( )

NIP.

No Aspek yang diobservasi Skor

3 2 1

1. Keterampilan membuka pelajaran

2. Keterampilan guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran problem

solving yang dipadu dengan LKS dalam

mengajarkan materi.

3. Penguasaan materi pembelajaran

4. Keterampilan guru dalam memandu kegiatan

eksperimen berdasarkan LKS.

5. Kualitas Penjelasan materi

6. Keterampilan menutup pelajaran

Page 183: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

169

Panduan Penilaian

1. Keterampilan Membuka Pembelajaran

3 = menyampaikan 3 aspek meliputi

Apersepsi

Motivasi

Meyampaikan tujuan pembelajaran

2= menyampaikan 2 aspek

1= menyampaikan 1 aspek

2. Keterampilan Guru Dalam Mengimplementasikan Pembelajaran

Problem Solving Yang Dipadu Dengan LKS Dalam Mengajarkan

Materi.

3 = memenuhi tiga apek yaitu

adanya hirarki konsep

konsep yang disampaikan tidak miskonsepsi

memiliki kemampuan dalam memperdalam dan memperluas materi

2= memenuhi 2 aspek

1= memenuhi 1 aspek

3. Penguasaan Materi Pembelajaran

3 = memenuhi tiga apek yaitu

adanya hirarki konsep

konsep yang disampaikan tidak miskonsepsi

memiliki kemampuan dalam memperdalam dan memperluas materi

2= memenuhi 2 aspek

1= memenuhi 1 aspek

Page 184: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

170

4. Keterampilan Guru Dalam Memandu Kegiatan Eksperimen

Berdasarkan LKS.

3 = memenuhi tiga apek yaitu

Membimbing siswa merumuskan hipotesis

Menunjukkan keahlian dalam menggunakan alat-alat eksperimen

Memiliki kemampuan dalam memperdalam dan memperluas materi

2= memenuhi 2 aspek

1= memenuhi 1 aspek

5. Kualitas Penjelasan Materi

3 = memenuhi tiga apek yaitu

Penjelasan yang sistematis

Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar

Mendeskripsikan konsep secara jelas dan tepat

2= memenuhi 2 aspek

1= memenuhi 1 aspek

6. Keterampilan Menutup Pelajaran

3 = memenuhi tiga apek yaitu

Menyimpulkan materi yag telah disampaikan

Memberikan evaluasi diakhir pembelajaran

Memberikan tindak lanjut pembelajaran

2= memenuhi 2 aspek

1= memenuhi 1 aspek

Page 185: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

171

d. Kemampuan Siswa Menggunakan LKS

Penilaian LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur

Memahami Masalah = A Menyelesaikan Masalah= B Melakukan pengecekan=C

NO LKS Penilaian Kelompok Memahami

Masalah

Menyelesaikan

Masalah

Melakukan

Pengecekkan I II III IV

A B C A B C A B C A B C

1 LKS I

2 LKS II

3 LKS III

4 LKS IV

5 LKS V

Page 186: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

172

Pedoman penilaian LKS berbasis Inkuiri Terstruktur

NO Prinsip Inkuiri

Terstruktur

Penilaian

3 2 1

1 Memahami Masalah Konsep utama telah dipahami Memahami beberapa konsep

utama tetapi belum lengkap

Konsep tidak tepat dalam

memahami masalah

2 Menyelesaikan

Masalah

Data di jawab dengan tepat,

lengkap, dan sesuai konsep

Data di jawab kurang tepat,

kurang lengkap, dan ada

beberapa data yang kurang sesuai

dengan konsep

Data di jawab tidak tepat,

tidak lengkap, dan seluruh

data yang diperoleh tidak

sesuai dengan konsep.

3 Melakukan

Pengecekan

Jawaban siswa terhadap

pertanyaan sesuai dengan

konsep dan benar

Jawaban siswa terhadap

pertanyaan kurang sesuai dengan

konsep

Jawaban siswa terhadap

pertanyaan tidak sesuai

dengan konsep

Page 187: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

173

e. Respon Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika

Kuesioner Tanggapan Siswa

Nama Siswa: __________________________________

Kelas : __________________________________

Sekolah : __________________________________

Setelah kamu mengikuti pembelajaran fisika pada konsep Cahaya dengan

menggunakan LKS berbasis Inkuiri Terstruktur, maka berilah tanggapan

terhadap pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan cara memberi tanda check

(√) pada alternatif tanggapan yang telah tersedia.

No. Pernyataan

Alternatif

Tanggapan

Ya Tidak

1. Saya menjadi tertarik untuk mempelajari konsep fisika

yang lainnya.

2. Saya menjadi senang belajar fisika.

3. Saya merasa konsep fisika tetap sulit dipelajari sehingga

tidak memungkinkan nilai raport saya pada mata

pelajaran fisika dapat meningkat.

4. Saya di SMA nanti tetap tidak tertarik masuk jurusan IPA

karena tidak ingin mempelajari konsep fisika lebih lanjut.

** TERIMA KASIH **

Page 188: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

174

f. Penilaian Guru terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur

Petunjuk Pengisian:

Mohon berilah tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan

cara memberi tanda check (√) pada alternatif tanggapan yang telah tersedia.

.No Aspek Butir Penilaian Alternatif

Tanggapan

Komentar

Ya Tidak

16. Didaktik Memberi penekanan pada

proses untuk menemukan

konsep.

17. Mengajak siswa aktif dalam

proses pembelajaran

18. Dapat mengembangkan

kemampuan komunikasi

sosial, emosional, moral, dan

estetika pada diri siswa.

19. Konstruksi Menggunakan bahasa sesuai

dengan tingkat kedewasaan

anak.

20. Bahasa yang digunakan

mengajak siswa interaktif

21. Menggunakan struktur

kalimat yang jelas.

22. Menggunakan kalimat

sederhana dan pendek.

23. Kalimat yang digunakan

mudah dipahami dan tidak

menimbulkan makna ganda.

24. LKS dapat digunakan oleh

anak dengan kecepatan

Page 189: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

175

Jakarta, September 2013

Penilai

( )

belajar bervariasi.

25. Menyediakan ruang yang

cukup pada LKS sehingga

siswa dapat menulis atau

menggambarkan sesuatu pada

LKS.

26. Memiliki tujuan belajar yang

jelas serta bermanfaat.

27. Teknis LKS menggunakan huruf

cetak.

28. Keberadaan gambar di dalam

LKS dapat menyampaikan

pesan.

29. Kombinasi antar gambar dan

tulisan adalah menarik.

30. Menggunakan huruf tebal

yang agak besar untuk topik,

bukan huruf biasa yang diberi

garis bawah.

Page 190: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

176

H. Rekapitulasi Penelitian Pendahuluan

1. Data Hasil Respon Siswa

a. Data Jawaban Pertanyaan No.1

Pertanyaan Nama Sekolah Jawaban

Ya Tidak

Dalam

Pembelajaran

fisika, apakah

disekolahmu

menggunakan

LKS?

SMPN 1 Tangerang

Selatan

37

SMPN 2 Tangerang

Selatan

37

SMPN 3 Tangerang

Selatan

40

SMPN 10 Tangerang

Selatan

36

SMPN 11 Tagerang

Selatan

42

SMPN 12 Tangerang

Selatan

30

MTs Nur Asholihat 27

MTs Yaspina 23

MTsN Pamulang 18

MTs Serpong 29

MTs Soebono Mantofani 32

MTs Khazanah Kebajikan 14

Jumlah 365

b. Data Jawaban Pertanyaan No. 2

Pertanyaan Nama Sekolah Jawaban

Jika jawaban

pertanyaan no 1

“ya”,maka apa

jenis LKS yang

digunakan?

SMPN 1 Tangerang

Selatan

Judul: Ilmu Pengetahuan Alam.

Tim penyusun: MGMP IPA

SMP

Penerbit: CV Pustaka Surya

Tanggerang.

SMPN 2 Tangerang

Selatan

Judul: Ilmu Pengetahuan Alam.

Tim penyusun: MGMP IPA

SMP

Penerbit: CV Pustaka Surya

Tanggerang.

SMPN 3 Tangerang

Selatan

Judul: Ilmu Pengetahuan Alam.

Tim penyusun: MGMP IPA

SMP

Penerbit: CV Pustaka Surya

Tanggerang.

Page 191: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

177

SMPN 10 Tangerang

Selatan

Judul: Ilmu Pengetahuan Alam.

Tim penyusun: MGMP IPA

SMP

Penerbit: CV Pustaka Surya

Tanggerang.

SMPN 11 Tangerang

Selatan

Judul: Ilmu Pengetahuan Alam.

Tim penyusun: MGMP IPA

SMP

Penerbit: CV Pustaka Surya

Tanggerang.

SMPN 12 Tangerang

Selatan

Judul: Ilmu Pengetahuan Alam.

Tim penyusun: MGMP IPA

SMP

Penerbit: CV Pustaka Surya

Tanggerang.

MTs Nur Asholihat

Judul: Progresif, Ilmu

Pengetahuan Alam

Tim Penyusun:Asih Suroso, dkk

Penerbit: PT Widya Duta

Grafika

MTs Yaspina

Judul: Smart, Ilmu Pengetahuan

Alam Terpadu.

Penyusun: Siti Wahyuni S.Pd

Penerbit: PT Swadaya Murni

MTsN Pamulang Judul: Ilmu Pengetahuan Alam

Tim Penyusun: MGMP IPA

MTsN Pamulang

MTs Serpong Judul: Tegar (Tekun Belajar)

Ilmu Pengetahuan Alam

Terpadu

Tim Penyusun: Drs. Moulyono

Penerbit: Dino Mandiri, Solo.

MTs Soebono Mantofani Judul: Intensif Ilmu

Pengetahuan Alam Terpadu

Tim Penyusun: Sugeng Yuli

Irianto

Penerbit: Usaha Makmur Solo.

MTs Khazanah

Kebajikan

Judul: Cakrawala Ilmu

Pengetahuan

Tim Penyusun: MGMP IPA

SMP

Penerbit: Putra Nugraha.

Tanggerang. Tim penyusun:

MGMP IPA SMP

Page 192: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

178

c. Data Jawaban Pertanyaan No.3

Pertanyaan Nama Sekolah

Jawaban

A B

Alasan Jumlah

(orang)

Alasan Jumlah

(orang)

Apa

pendapatmu

tentang LKS

yang kamu

gunakan

dalam

pembelajaran

fisika? (Pilih

salah satu)

a. LKS yang

digunakan

mudah

dipahami.

Alasan........

b. LKS yang

digunakan sulit

dipahami.Alas

an......

SMPN 1

Tangerang

Selatan

-Materinya

lengkap dan

mudah

dipaahami

7 Materinya

kurang lengkap

dan sulit

dipahami

22

Jarang dipakai 8

SMPN 2

Tangerang

Selatan

- Bahasa dan

materi jelas

dan mudah

dipahami

19

- Materinya

kurang lengkap 12

- Menjawab

soal latihan

hanya

memindahkan

dari materi

LKS

4

- Soal latihannya

terlalu sulit

2

SMPN 3

Tangerang

Selatan

- Materinya

mudah

dipahami

37

- Materinya

kurang lengkap 3

SMPN 10

Tangerang

Selatan

- Materinya

mudah

dipahami

23

- Materinya

kurang lengkap 13

SMPN 11

Tangerang

Selatan

-Materinya

mudah

dipahami

14

- Soal latihan

terlalu sulit 4

- Materi kurang

lengkap 14

- Terlalu banyak

rumus dan sulit

dipahami

6

- Penampilan

LKS kurang

menarik

4

SMPN 12

Tangerang

Selatan

- -

- Ada, namun

tidak pernah

dipakai

30

MTs Nur

Asholihat

- Materinya

mudah

dipahami

2

- Terlalu banyak

rumus dan sulit

dipahami

14

- Rumusnya

lengkap 1

- Materi kurang

lengkap

-

8

Page 193: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

179

- Penjelasan

kurang

menarik

1

- Jawaban soal

tidak ada di

pilihan

1

MTs Yaspina

- Materi mudah

dipahami 1

- Materi kurang

jelas dan

kurang

lengkap

20

- Soalnya

terlalu sulit

2

MTsN Pamulang -Materinya

ringkas, dan

mudah

dipahami

4 -Gambar

Kurang Jelas

dan materi tidak

lengkap,

jawaban yang

tidak sesuai dan

rumus-rumus

yang kurang

lengkap

14

MTs Khazanah

Kebajikan

- Materinya

mudah

dipahami

-

14 -

-

MTs serpong - Materinya

mudah

dipahami

5 - Terlalu

banyak rumus

dan sulit

dipahami

8

- Materi kurang

lengkap

6

- LKS sangat

susah untuk

dipahami dan

dimengerti

7

- Fisika

pelajaran sulit

3

MTs Soebono

Mantofani

- Materi

mudah

dipahami

4 - Bahasanya

sulit untuk

dipahami

8

- Soalnya sulit 4

- Materi kurang

lengkap

6

- LKS sulit

dipahami

10

Page 194: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

180

Jumlah 135 Jumlah 230

Persentase 37% 63%

JUMLAH Seluruh Siswa 365

d. Data Jawaban Pertanyaan No.4

Pertanyaan Nama Sekolah Jawaban

A B

Berdasarkan tabel dibawah ini,

manakah diantara A atau B

kriteriadan urutan LKS yang

baik?(pilih salah satu)

A No Bagian-Bagian LKS

1. SK, KD, dan Indikator

2. Rangkuman materi

3. Kegiatan siswa

4. Soal-soal latihan

B

No Bagian-bagian LKS

1. SK, KD, dan Indikator

2. Petunjuk Belajar Siswa

3. Kegiatan Siswa

4. Kesimpulan Materi

5. Soal-soal latihan

SMPN 1 Tangerang Selatan 5 32

SMPN 2 Tangerang Selatan 33 4

SMPN 3 Tangerang selatan 10 30

SMPN 10 Tangerang Selatan 26 10

SMPN 11 Tangerang Selatan 7 35

SMPN 12 Tangerang Selatan - 30

MTs Nur Asholihat - 27

MTs Yaspina 1 22

MTsN Pamulang 2 16

MTs Serpong 8 21

MTs Soebono Mantofani - 32

MTs Khazanah Kebajikan 3 11

Jumlah 95 270

Page 195: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

181

2. Data Hasil Wawancara

Pertanyaan ke 1 Nama Sekolah Jawaban

Apakah Bapak/Ibu

menggunakan LKS

dalam pembelajaran

fisika?

SMPN 1 Tangerang Selatan Ya

SMPN 2 Tangerang Selatan Ya

SMPN 3 Tangerang Selatan Ya

SMPN 10 Tangerang Selatan Ya

SMPN 11 Tangerang Selatan Ya

SMPN 12 Tangerang Selatan Ya

MTsN Pamulang Ya

MTs Serpong Ya

MTs Khazanah Kebajikan Ya

MTs Soebono Mantofani Ya

MTs Yaspina Ya

MTs Nur Asholihat Ya

Pertanyaan ke 2 Nama Sekolah Jawaban

Apakah Jenis LKS

yang digunakan?

SMPN 1 Tangerang Selatan Judul: Ilmu Pengetahuan

Alam.

Tim penyusun: MGMP

IPA SMP

Penerbit: CV Pustaka

Surya Tanggerang.

SMPN 2 Tangerang Selatan Judul: Ilmu Pengetahuan

Alam.

Tim penyusun: MGMP

IPA SMP

Penerbit: CV Pustaka

Surya Tanggerang.

SMPN 3 Tangerang Selatan Judul: Ilmu Pengetahuan

Alam.

Tim penyusun: MGMP

IPA SMP

Penerbit: CV Pustaka

Surya Tanggerang.

SMPN 10 Tangerang Selatan Judul: Ilmu Pengetahuan

Alam.

Tim penyusun: MGMP

IPA SMP

Penerbit: CV Pustaka

Surya Tanggerang.

SMPN 11 Tangerang Selatan Judul: Ilmu Pengetahuan

Alam.

Tim penyusun: MGMP

IPA SMP

Penerbit: CV Pustaka

Page 196: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

182

Surya Tanggerang.

SMPN 12 Tangerang Selatan Judul: Ilmu Pengetahuan

Alam.

Tim penyusun: MGMP

IPA SMP

Penerbit: CV Pustaka

Surya Tanggerang.

MTsN Pamulang Judul: Ilmu Pengetahuan

Alam

Tim Penyusun: MGMP

IPA MTsN Pamulang

MTs Serpong Judul: Tegar(Tekun

Belajar) Ilmu

Pengetahuan Alam

Terpadu.

Penyusun: Drs

.Moulyono Penerbit:

Dino Mandiri, Solo.

MTs Soebono Mantofani Judul: Intensif Ilmu

Pengetahuan Alam

Terpadu. Penerbit Usaha

Makmur Solo.

Penyusun Sugeng Yuli

Irianto S.pd

MTs Khazanah Kebajikan Judul: Cakrawala.

Penerbit: Putra Nugraha.

Tanggerang. Tim

penyusun: MGMP IPA

SMP

MTs Yaspina Judul: Smart, Ilmu

Pengetahuan Alam

Terpadu.

Penyusun: Siti Wahyuni

S.Pd

Penerbit: PT Swadaya

Murni

MTs Nur Asholihat Judul: Progresif, Ilmu

Pengetahuan Alam

Tim Penyusun:Asih

Suroso, dkk

Penerbit: PT Widya Duta

Grafika

Page 197: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

183

Pertanyaan ke 3 Nama Sekolah Jawaban

Apakah LKS

tersebut membantu

mempermudah

proses pembelajaran

sehingga siswa

semakin mudah

memahami materi

yang diajarkan?

SMPN 1 Tangerang Selatan Sangat membantu, untuk

latihan soal

SMPN 2 Tangerang Selatan Ya, siswa memahami

materi melalui soal-soal,

semakin banyak variasi

soal, semakin mudah

anak memahami materi

SMPN 3 Tangerang Selatan Ya

SMPN 10 Tangerang Selatan Ya, tetapi tergantung

input dari anak itu

sendiri

SMPN 11 Tangerang Selatan Sangat membantu, untuk

penguatan di rumah

SMPN 12 tangerang Selatan Tidak terlalu membantu

karena materi terlalu

singkat

MTsN Pamulang Mempermudah, tetapi

tidak otomatis siswa

lebih mudah mudah

memahami

MTs Serpong Sangat Membantu,

karena anak kurang

tertarik pada buku paket

MTs Soebono Mantofani Sangat membantu,

karena tidak ada media

pembelajarn yang lain

MTs Khazanah Kebajikan Ya

MTs Yaspina Ya

MTs Nur Asholihat Ya, secara praktek dan

teoritis namun kurang

lengkap

Pertanyaan ke 4 Nama Sekolah Jawaban

Apa kriteria LKS

yang baik menurut

Bapak/Ibu yang

tepat digunakan

dalam pembelajaran

fisika?

SMPN 1 Tangerang Selatan Sesuai dengan indikator,

dan tujuan pembelajaran

SMPN 2 Tangerang Selatan Adanya:

- Praktikum sederhana

Soal yang bervariasi

SMPN 3 Tangerang Selatan Ada banyak latihan dan

mempunyai materi yang

jelas

SMPN 10 Tangerang Selatan Yang disusun oleh guru

tersebut dengan panduan

Page 198: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

184

silabus dan RPP

SMPN 11 Tangerang Selatan Harus sesuai silabus,

cantumkan buku sumber,

dan banyak terdapat

kegiatan praktikum.

SMPN 12 Tangerang Selatan Adanya:

- Materi sesuai SK, KD,

Indikator

Contoh dalam kahidupan

sehari-hari

MTsN Panulang Materi sesuai SK dan

KD, mempunyai langkah

kerja dan evaluasi

MTs Serpong Sesuai dengan kurikulum

MTs Soebono Mantofani Urutan dalam LKS

sesuai dengan

kurikulum, terdapat

variasi materi, dan soal.

MTs Khazanah Kebajikan Banyak pedoman untuk

praktikum, singkat,

padat, jelas dan sesuai

SK/KD

MTs Yaspina Lebih banyak kegiatan

pembelajaran untuk

siswa

MTs Nur Asholihat Adanya :

- Dasar teori

- Soal

- Paket kerja

Anak harus belajar

fortofolio

Pertanyaan ke 5 Nama Sekolah Jawaban

Bagaimana Sistematika LKS

Bapak/Ibu gunakan?

Bagian-

bagian

LKS

Keterangan No

urut

Bagian

Judul

Petunjuk

Belajar

(petunjuk

siswa)

SK. KD,

indikator

yang akan

di capai

SMPN 1

Tangerang

Selatan

Bagian-

bagian

LKS

Keterangan No

urut

Bagian

Judul ada 1

Petunjuk

Belajar

(petunjuk

siswa)

Tidak -

SK. KD,

indikator

yang akan

di capai

Ada 2

Informasi

pendukung

(materi)

Ada 3

Langkah Ada 4

Page 199: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

185

Informasi

pendukung

(materi)

Langkah

Kerja

Evaluasi

Kerja

Evaluasi Ada 5

SMPN 2

Tangerang

Selatan

Bagian-

bagian

LKS

Keterangan No

urut

Bagian

Judul ada 1

Petunjuk

Belajar

(petunjuk

siswa)

Tidak 3

SK. KD,

indikator

yang akan

di capai

Ada 4

Informasi

pendukung

(materi)

Ada 2

Langkah

Kerja

Ada 5

Evaluasi Ada 6

SMPN 3

Tangerang

Selatan

Bagian-

bagian

LKS

Keterangan No

urut

Bagian

Judul ada 1

Petunjuk

Belajar

(petunjuk

siswa)

Tidak 4

SK. KD,

indikator

yang akan

di capai

Ada 2

Informasi

pendukung

(materi)

Ada 3

Langkah

Kerja

Ada 5

Evaluasi Ada 6

SMPN 10

Tangerang

Selatan

Bagian-

bagian

LKS

Keterangan No

urut

Bagian

Judul ada 1

Petunjuk

Belajar

(petunjuk

siswa)

Tidak 2

SK. KD,

indikator

yang akan

di capai

Ada 3

Informasi

pendukung

(materi)

Ada 4

Langkah

Kerja

Ada 5

Evaluasi Ada 6

Page 200: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

186

SMPN 11

Tangerang

Selatan

Bagian-

bagian

LKS

Keterangan No

urut

Bagian

Judul ada 1

Petunjuk

Belajar

(petunjuk

siswa)

Tidak -

SK. KD,

indikator

yang akan

di capai

Ada 2

Informasi

pendukung

(materi)

Ada 3

Langkah

Kerja

Ada 4

Evaluasi Ada 5

SMPN 12

Tangerang

Selatan

Bagian-

bagian

LKS

Keterangan No

urut

Bagian

Judul ada 1

Petunjuk

Belajar

(petunjuk

siswa)

Tidak 3

SK. KD,

indikator

yang akan

di capai

Ada 4

Informasi

pendukung

(materi)

Ada 2

Langkah

Kerja

Ada 5

Evaluasi Ada 6

MTsN

Pamulang

Bagian-

bagian

LKS

Keterangan No

urut

Bagian

Judul ada 1

Petunjuk

Belajar

(petunjuk

siswa)

Tidak 2

SK. KD,

indikator

yang akan

di capai

Ada 3

Informasi

pendukung

(materi)

Ada 4

Langkah

Kerja

Ada 5

Evaluasi Ada 6

Page 201: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

187

MTs Serpong

Bagian-

bagian

LKS

Keterangan No

urut

Bagian

Judul Ada 1

Petunjuk

Belajar

(petunjuk

siswa)

Ada 3

SK. KD,

indikator

yang akan

di capai

Ada 2

Informasi

pendukung

(materi)

Ada 4

Langkah

Kerja

Ada 5

Evaluasi Ada 6

MTs Soebono

Mantofani

Bagian-

bagian

LKS

Keterangan No

urut

Bagian

Judul Ada 1

Petunjuk

Belajar

(petunjuk

siswa)

Ada 3

SK. KD,

indikator

yang akan

di capai

Ada 2

Informasi

pendukung

(materi)

Ada 4

Langkah

Kerja

Ada 5

Evaluasi Ada 6

MTs Khazanah

Kebajikan

Bagian-

bagian

LKS

Keterangan No

urut

Bagian

Judul ada 1

Petunjuk

Belajar

(petunjuk

siswa)

Tidak -

SK. KD,

indikator

yang akan

di capai

Ada 2

Informasi

pendukung

(materi)

Ada 3

Langkah

Kerja

Ada 4

Evaluasi Ada 5

Page 202: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

188

MTs Yaspina Bagian-

bagian

LKS

Keterangan No

urut

Bagian

Judul ada 1

Petunjuk

Belajar

(petunjuk

siswa)

Tidak 2

SK. KD,

indikator

yang akan

di capai

Ada 3

Informasi

pendukung

(materi)

Ada 4

Langkah

Kerja

Ada 5

Evaluasi Ada 6

MTs Nur

Asholihat

Bagian-

bagian

LKS

Keterangan No

urut

Bagian

Judul ada 1

Petunjuk

Belajar

(petunjuk

siswa)

Tidak 3

SK. KD,

indikator

yang akan

di capai

Ada 4

Informasi

pendukung

(materi)

Ada 2

Langkah

Kerja

Ada 5

Evaluasi Ada 6

Pertanyaan ke 6 Nama Sekolah Jawaban

Apakah LKS yang digunakan

bapak /ibu terintegrasi

dengan

pendekatan/model/metode

pembelajaran?

SMPN 1

Tangerang

Selatan

Tidak

SMPN 2

Tangerang

Selatan

Tidak

SMPN 3

Tangerang

Selatan

Tidak

SMPN 10

Tangerang

Selatan

Tidak

SMPN 11

Tangerang

Selatan

Tidak

Page 203: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

189

SMPN 12

Tangerang

Selatan

Tidak

MTsN Pamulang Ya

MTs Serpong Tidak

MTs Soebono

Mantofani

Ya

MTs Khazanah

Kebajikan

Ya

MTs Yaspina Tidak

MTs Nur

Asholihat

Ya

Pertanyaan ke 7 Nama Sekolah Jawaban

Jika Jawaban no 6 “ya”,

maka

pendekatan/model/metode

apa yang digunakan?

SMPN 1

Tangerang

Selatan

-

SMPN 2

Tangerang

Selatan

-

SMPN 3

Tangerang

Selatan

-

SMPN 10

Tangerang

Selatan

-

SMPN 11

Tangerang

Selatan

-

SMPN 12

Tangerang

Selatan

-

MTsN Pamulang Pemahaman Konsep dan

Eksperimen

MTs Serpong -

Mts Soebono

Mantofani

Kontekstual, Inquiry, dan

kooperatif

MTs Khazanah

Kebajikan

Pendekatan kontekstual dan

eksperimen

MTs Yaspina -

MTs Nur

Asholihat

Inquiri

Page 204: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

190

LAMPIRAN C

ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

A Hasil Observasi Aktivitas Siswa

B Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

C Hasil Belajar

a. Hasil Pretest

b. Hasil Posttest

c. Hasil Uji Normalitas Chi Square

d. Hasil N-Gain

D Hasil Penilaian LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur

E Hasil Respon Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika

F Hasil Respon Guru Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur

Page 205: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

191

A Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Observasi pertemuan ke-1

Kelompok Aspek yang Diobservasi

Persiapan

Eksperimen

Pelaksanaan

Eksperimen

Ketermpilan

Diskusi dengan

Kelompok

Penggunaan LKS Kegiatan Akhir

Eksperimen

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √

3 √ √ √ √ √

4 √ √ √ √ √

Jumlah 11 10 8 10 10

Persentase

Rata-rata

91,67% 83,3% 67% 83,33% 83,3%

Page 206: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

192

Observasi pertemuan ke-2

Kelompok Aspek yang Diobservasi

Persiapan

Eksperimen

Pelaksanaan

Eksperimen

Keterampilan

Diskusi dengan

Kelompok

Penggunaan LKS Kegiatan Akhir

Eksperimen

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √

3 √ √ √ √ √

4 √ √ √ √ √

Jumlah 11 10 9 11 11

Persentase

Rata-rata

91,67% 83,3% 75% 91,67% 91,67%

Page 207: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

193

Observasi pertemuan ke-3

Kelompok Aspek yang Diobservasi

Persiapan

Eksperimen

Pelaksanaan

Eksperimen

Keterampilan

Diskusi dengan

Kelompok

Penggunaan LKS Kegiatan Akhir

Eksperimen

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √

3 √ √ √ √ √

4 √ √ √ √ √

Jumlah 12 11 10 11 11

Persentase

Rata-rata

100% 91,67% 83,3% 91,67% 91,67%

Page 208: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

194

B Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

Pertemuan Aspek yang Diukur Keterampilan

membuka

pelajaran

Keterampilan guru dalam

mengimplementasikan

pembelajaran problem

solving yang dipadu dengan

LKS dalam mengajarkan

materi.

Penguasaan

Materi

Pembelajaran

Keterampilan

guru dalam

memandu

kegiatan

eksperimen

berdasarkan

LKS.

Kualitas

Penjelasan materi

Keterampilan

menutup

pelajaran

1 3 2 3 2 2 3

2 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3

Jumlah 9 8 9 8 8 9

Persentase

Rata-rata

100% 91,67% 100% 91,67% 91,67% 100%

Kategori Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali

Page 209: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

195

C Hasil Belajar

a. Hasil Pretest

No. Resp Skor

11 25

12 28

13 28

14 30

15 38

16 35

17 28

Dari hasil diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmax) adalah 38 dan nilai

minimum (Xmin) adalah 18. Sehingga dapat dibuat sebuah tabel frekuensi setelah

terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R), banyaknya kelas (K), dan panjang

kelas (P). Nilai ketiganya diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini.

1) Rentang (R)

R = Xmax - Xmin

= 38 – 18

= 20

2) Banyaknya Kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 17

= 1 + 3,3 x 1,2

= 1+ 4,06

= 5,06

Sehingga banyaknya kelas adalah 6

3) Panjang Kelas (P)

Sehingga panjang kelas adalah 4

No. Resp Skor

1 25

2 20

3 28

4 28

5 33

6 30

7 18

8 25

9 20

10 28

Page 210: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

196

Tabel distribusi frekuensi

No Interval f Fk x x2 f.x f.x

2

1 18 - 21 3 3 19,5 380,25 58,5 1140,75

2 22 - 25 3 6 23,5 552,25 70,5 1656,75

3 26 - 29 6 12 27,5 756,25 165 4537,5

4 30 - 33 2 14 31,5 992,25 63 1984,5

5 34 - 37 2 16 35,5 1260,25 71 2520,5

6 38 - 41 1 17 39,5 1560,25 39,5 1560,25

Jumlah (Ʃ) 17 68 177 5501,5 467,5 13400,25

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai

rata-rata ( ), median (Me), modus (Mo), dan deviasi standar (S) nilai pretest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

1) Mean (

2) Median (Me)

Kelas median berada pada interval 26-29

(

)

= (

)

=

3) Modus (Mo)

Kelas Modus = frekuensi terbanyak yang berada pada interval 26-29

(

)

= (

)

= 25,5 + 1,7 = 27,2

4) Standar Deviasi (SD)

(

)

Page 211: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

197

= √

(

)

=√ (

=√ √

b. Hasil Posttest

No. Resp Skor

11 75

12 80

13 45

14 50

15 80

16 70

17 85

Dari hasil diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmax) adalah 85 dan nilai

minimum (Xmin) adalah 45. Sehingga dapat dibuat sebuah tabel frekuensi setelah

terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R), banyaknya kelas (K), dan panjang

kelas (P). Nilai ketiganya diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini.

1) Rentang (R)

R = Xmax - Xmin

= 85 – 45

= 40

2) Banyaknya Kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 17

= 1 + 3,3 x 1,2

= 1+ 4,06

= 5,06

Sehingga banyaknya kelas adalah 6

3) Panjang Kelas (P)

Sehingga panjang kelas adalah 8

No. Resp Skor

1 80

2 85

3 75

4 70

5 80

6 85

7 85

8 65

9 60

10 70

Page 212: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

198

Tabel distribusi frekuensi

No Interval f Fk x x2 f.x f.x

2

1 45 - 52 2 2 48,5 2352,25 48,5 4704,5

2 53 - 60 1 3 56,5 3192,25 56,5 3192,25

3 61 - 68 1 4 64,5 4160,25 64,5 4160,25

4 69 - 76 5 9 72,5 5256,25 72,5 26281,25

5 77 - 84 4 13 80.5 6480,25 80.5 25921

6 85 - 92 4 17 88,5 7832,25 88,5 31329

Jumlah (Ʃ) 17 48 411 29273,5 1256,5 95588,25

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai

rata-rata ( ), median (Me), modus (Mo), dan deviasi standar (S) nilai pretest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

1) Mean (

2) Median (Me)

Kelas median berada pada interval 69 -76

(

)

= (

)

=

3) Modus (Mo)

Kelas Modus = frekuensi terbanyak yang berada pada interval 69-76

(

)

= (

)

=68,5 + 6,4 = 74,9

4) Standar Deviasi (SD)

(

)

Page 213: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

199

= √

(

)

=√ (

=√ √

c. Uji Normalitas Chi Square

1. Uji Normalitas Nilai Pretest

Uji normalitas menggunakan rumus kai kuadrat (Chi square), yaitu:

Kriteria pengujian nilai kai kuadrat didasarkan pada ketentuan berikut ini.

a. Jika X2 hitung X

2 tabel, data berdistribusi normal

b. Jika X2 hitung > X

2 tabel, data tidak berdistribusi normal

Tabel Perhitungan Uji Normalitas Nilai Pretest

No Interval x f.x f.x2

Batas

Kelas

Z

Batas

Kelas

Luas

Z

Tabel

Et Ot (

1 18 - 21 19,5 58,5 1140,75 17,5 -1,76 0,1054 1,7918 3 0,814

2 22 - 25 23,5 70,5 1656,75 21,5 -1,06 0,2186 3,7162 3 0,2862

3 26 - 29 27,5 165 4537,5 25,5 -0,35 0,2736 4,6512 6 0,3911

4 30 - 33 31,5 63 1984,5 29,5 0,35 0,2186 3,7162 2 0,7925

5 34 - 37 35,5 71 2520,5 33,5 1,06 0,1054 1,7918 2 0,0241

6 38 - 41 39,5 39,5 1560,25 37,5 1,76 0,0324 0,5508 1 0,3663

41,5 2,47

Jumlah (Ʃ) 177 467,5 13400,25 X2 2,6742

Data pada tabel diatas diperoleh melalui langkah-langkah perhitungan sebagai

berikut:

1. Membuat tabel distribusi frekuensi

2. Menentukan z batas kelas dengan rumus:

Dimana adalah nilai rata-rata dan S adalah nilai deviasi standar.

i

i

E

EOX

2

12

Page 214: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

200

3. Menentukan luas z tabel.

Z Batas

kelas

-1,76 -1,06 -0,35 0,35 1,06 1,76 2,47

Luas z

tabel

0,4608 0,3554 0,1368 0,1368 0,3554 0,4608 0,4932

Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut

a. Kelas 18 – 21

z = 0,4608 – 0,3554 = 0,1054

b. Kelas 22 – 25

z = 0,3554 – 0,1368 = 0,2186

c. Kelas 26 – 29

z = 0,1368+ 0,1368 = 0,2736

d. Kelas 30 – 33

z = 0,3554 – 0,3168 = 0,2186

e. Kelas 34 – 37

f. z = 0,4608 – 0,3554 = 0,1054

g. Kelas 38 – 41

z = 0,4932 – 0,4608 = 0,0324

4. Menghitung nilai Ei (frekuensi ekspektasi) dengan menggunakan rumus:

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus berikut ini

6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (X2

hitung) dengan menjumlahkan nilai

kai kuadrat tiap-tiap kelas.

7. Menguji normalitas

Nilai X2

tabel dengan derajat kebebasan (dk) )=6-1=5 adalah 11,070. Untuk

menguji normalitas data dibandingkan X2

hitung dengan X2 tabel. Didapat bahwa

X2

hitung < X2

tabel .Sehingga data berdistribusi normal.

i

i

E

EOX

2

12

Page 215: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

201

2. Uji Normalitas Nilai Posttest

Uji normalitas menggunakan rumus kai kuadrat (Chi square), yaitu:

Kriteria pengujian nilai kai kuadrat didasarkan pada ketentuan berikut ini.

a. Jika X2 hitung X

2 tabel, data berdistribusi normal

b. Jika X2 hitung > X

2 tabel, data tidak berdistribusi normal

Tabel Perhitungan Uji Normalitas Nilai Posttest

No Interval x f.x f.x2

Batas

Kelas

Z

Batas

Kelas

Luas

Z

Tabel

Et Ot (

1 45 - 52 48,5 48,5 4704,5 44,5 -2,32 0,0353 0,6001 2 3,2656

2 53 - 60 56,5 56,5 3192,25 52,5 -1,69 0,0991 1,6847 1 0,2782

3 61 - 68 64,5 64,5 4160,25 60,5 -1,06 0,1926 3,2742 1 1,5796

4 69 - 76 72,5 72,5 26281,25 68,5 -0,42 0,2421 4,1157 5 0,1900

5 77 - 84 80.5 80.5 25921 76,5 0,20 0,2174 3,6958 4 0,0250

6 85 - 92 88,5 88,5 31329 84,5 0,83 0,1312 2,2304 4 1.4041

92,5 1,46

Jumlah (Ʃ) 411 1256,5 95588,25 X2 6,7425

Data pada tabel diatas diperoleh melalui langkah-langkah perhitungan sebagai

berikut:

1. Membuat tabel distribusi frekuensi

2. Menentukan z batas kelas dengan rumus:

Dimana adalah nilai rata-rata dan S adalah nilai deviasi standar.

3. Menentukan luas z tabel.

Z Batas

kelas

-2,32 -1,69 -1,06 -0,42 0,20 0,83 1,46

Luas z

tabel

0,4898 0,4545 0,3554 0,1628 0,0793 0,2967 0,4279

Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut

a. Kelas 45 – 52

z = 0,4898 – 0,4545 = 0,0353

b. Kelas 53 – 60

z = 0,4545 – 0,3554 = 0,0991

i

i

E

EOX

2

12

Page 216: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

202

c. Kelas 61 – 68

z = 0,3554- 0,1628 = 0,1926

d. Kelas 69 – 76

z = 0,1628+ 0,0793 = 0,2421

e. Kelas 77 – 84

f. z = 0,2967 – 0,0793 = 0,2174

g. Kelas 85 – 92

z = 0,4279 – 0,2967= 0,1312

4. Menghitung nilai Ei (frekuensi ekspektasi) dengan menggunakan rumus:

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus berikut ini

6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (X2

hitung) dengan menjumlahkan nilai

kai kuadrat tiap-tiap kelas.

7. Menguji normalitas

Nilai X2

tabel dengan derajat kebebasan (dk)=6-1=5 adalah 11,070. Untuk

menguji normalitas data dibandingkan X2

hitung dengan X2 tabel. Didapat bahwa

X2

hitung < X2

tabel .Sehingga data berdistribusi normal.

d. Uji Ngain

No.

Resp

Nilai N-Gain Keterangan

Pretest Posttest

1 25 80 0,7333 Tinggi

2 20 85 0,8125 Tinggi

3 28 75 0,6527 Sedang

4 28 70 0,5833 Sedang

5 33 80 0,7014 Tinggi

i

i

E

EOX

2

12

Page 217: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

203

6 30 85 0,7857 Tinggi

7 18 85 0,8170 Tinggi

8 25 65 0,5333 Sedang

9 20 60 0,5000 Sedang

10 28 70 0,5833 Sedang

11 25 75 0,6667 Sedang

12 28 80 0,7222 Tinggi

13 28 45 0,2361 Rendah

14 30 50 0,2857 Rendah

15 38 80 0,6774 Sedang

16 35 70 0,6923 Sedang

17 28 85 0,7917 Tinggi

Dari hasil di atas diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmax) adalah 0,8125

dan nilai minimum (Xmin) adalah 0,2361. Sehingga dapat dibuat sebuah tabel

frekuensi setelah terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R), banyaknya kelas

(K), dan panjang kelas (P). Nilai ketiganya diperoleh berdasarkan perhitungan

berikut ini.

1) Rentang (R)

R = Xmax - Xmin

= 0,8125 – 0,2361

= 0,5764

2) Banyaknya Kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 17

= 1 + 3,3 x 1,2

= 1+ 4,06

= 5,06

Sehingga banyaknya kelas adalah 6

3) Panjang Kelas (P)

Page 218: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

204

Tabel distribusi frekuensi

No Interval f Fk x x2 f.x f.x

2

1 0,2360 –

0,335

2 2 0,2855 0,0815 0,571 0,1630

2 0,336 – 0,435 0 2 0,3855 0,1486 0 0

3 0,436 – 0,535 2 4 0,4855 0,2357 0.971 0,4714

4 0,536 – 0,635 2 6 0,5855 0,3428 1,171 0,6856

5 0,636 – 0,735 7 13 0,6855 0,4699 4,7985 3,2893

6 0,736 – 0,835 4 17 0,7855 0,6170 3,142 2,468

Jumlah (Ʃ) 17 44 3,213 1,8955 10,6535 7.0773

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai

rata-rata ( ), median (Me), modus (Mo), dan deviasi standar (S) nilai pretest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

1) Mean (

2) Median (Me)

Kelas median berada pada interval 0,636 - 0,735

(

)

= (

)

= (

3) Modus (Mo)

Kelas Modus = frekuensi terbanyak yang berada pada interval 0,636 – 0,735

(

)

= (

)

=0,136 + 0,0625 = 0,1985

Page 219: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

205

4) Standar Deviasi (SD)

(

)

= √

(

)

=√ (

=√ √

Page 220: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

206

D Hasil Penilaian LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur

Penilaian LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur

Memahami Masalah = A Menyelesaikan Masalah= B Melakukan pengecekan=C

NO LKS Penilaian Kelompok Memaha

mi

Masalah

Menyelesai

kan

Masalah

Melakukan

Pengecekkan I II III IV

A B C A B C A B C A B C

1 LKS I 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 75% 100% 83,33%

2 LKS II 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 91,67% 83,33% 91,67%

3 LKS III 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 83,33% 83,33% 83,33%

4 LKS IV 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 91,67% 83,33% 83,33%

5 LKS V 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 83,33% 75% 83,33%

Page 221: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

207

E Hasil Respon Siswa Terhadap Pelajaran Fisika

No

Resp

Tujuan Motivasi Jumlah

1 2 3 4

1 1 1 0 0 2

2 1 1 0 0 2

3 1 1 0 0 2

4 1 1 0 0 2

5 1 1 0 0 2

6 1 1 0 0 2

7 1 1 1 0 3

8 1 1 1 0 3

9 1 1 1 0 3

10 1 1 1 0 3

11 1 1 0 0 2

12 1 1 0 0 2

13 0 0 0 1 1

14 1 0 0 1 2

15 0 0 0 0 0

16 1 0 0 1 2

17 0 0 0 1 1

JML 14 12 4 4 34

26 8

No. Pernyataan Alternatif Tanggapan

Ya Tidak

1. Saya menjadi tertarik untuk mempelajari

konsep fisika yang lainnya.

2. Saya menjadi senang belajar fisika.

3. Saya merasa konsep fisika tetap sulit

dipelajari sehingga tidak memungkinkan

nilai raport saya pada mata pelajaran fisika

dapat meningkat.

4. Saya di SMA nanti tetap tidak tertarik

masuk jurusan IPA karena tidak ingin

mempelajari konsep fisika lebih lanjut.

Page 222: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

208

F Hasil Respon Guru Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terstruktur

No Aspek Butir Penilaian Penilaian Jumlah

Nilai

Nilai

Tertinggi

Persentase

5 4 3 2 1

1. Didaktik Memberi penekanan pada proses untuk

menemukan konsep.

2 4 2 32 40 80%

2. Mengajak siswa aktif dalam proses

pembelajaran

5 3 37 40 92.5%

3. Dapat mengembangkan kemampuan

komunikasi sosial, emosional, moral, dan

estetika pada diri siswa.

3 4 1 34 40 85%

4. Konstruksi Menggunakan bahasa sesuai dengan tingkat

kedewasaan anak.

3 5 35 40 87,5%

5. Bahasa yang digunakan mengajak siswa

interaktif.

4 3 1 35 40 87,5%

6. Menggunakan struktur kalimat yang jelas. 3 3 2 33 40 82,5%

7. Menggunakan kalimat sederhana dan pendek. 5 3 37 40 92,5%

8. Kalimat yang digunakan mudah dipahami

dan tidak menimbulkan makna ganda.

2 5 1 31 40 77,5%

9. LKS dapat digunakan oleh anak dengan

kecepatan belajar bervariasi.

4 4 28 40 70%

10. Menyediakan ruang yang cukup pada LKS

sehingga siswa dapat menulis atau

menggambarkan sesuatu pada LKS.

2 4 2 32 40 80%

11. Memiliki tujuan belajar yang jelas serta

bermanfaat.

4 4 36 40 90%

12. Teknis LKS menggunakan huruf cetak. 5 3 37 40 92,5%

13. Keberadaan gambar di dalam LKS dapat

menyampaikan pesan.

3 4 1 32 40 80%

14. Kombinasi antar gambar dan tulisan adalah 3 3 2 33 40 82,5%

Page 223: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …

209

menarik.

15. Menggunakan huruf tebal yang agak besar

untuk topik, bukan huruf biasa yang diberi

garis bawah.

5 3 37 40 92,5%

Rata-Rata 84,83%

Page 224: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 225: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 226: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 227: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 228: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 229: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 230: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 231: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 232: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 233: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 234: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 235: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 236: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …
Page 237: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS …