PENGGOLONGAN OBAT

18
PENGGOLONGAN OBAT

description

farmasi

Transcript of PENGGOLONGAN OBAT

PENGGOLONGAN OBAT DAN UNDANG-UNDANG TENTANG OBAT

PENGGOLONGAN OBAT

Penggolongan obatKarakter atau sifat bahan serta struktur kimianyaMekanisme kerja (efek farmakologi)Kegunaan /fungsidllPenggolongan obat oleh pemerintahObat bebas Obat bebas terbatasObat keras Narkotika dan psikotropikaObat bebasAdalah obat yang cara memperolehnya tidak harus dengan resep dokter.Simbol: lingkaran hijau bergaris tepi hitamContoh : paracetamol 500 mg tablet, vitamin C 100 mg tablet, paraceamol sirup 60 mg/5 ml, dll.Obat bebas terbatasDapat diperoleh tanpa resep dokter.Karena mengandung bahan yang relatif berbahaya, perlu ada penandaan khusus pada kemasannya.Simbol: lingkaran biru bergaris tepi hitamAda Tanda Peringatan (P1-P6)Penjualan obat harus disertai dengan kemasan asli dari produsen sehingga diharapkan tanda peringatan dapat selalu terbaca oleh pasien.Contoh: obat flu, obat batuk, dll

P No. 2Awas! Obat Keras!Hanya untuk kumur. Jangan ditelanP No. 1Awas! Obat Keras!Bacalah Aturan memakainyaP No. 3Awas! Obat Keras!Hanya untuk bagian luar badanP No. 6Awas! Obat Keras!Obat wasir, tidak ditelanP No. 5Awas! Obat Keras!Tidak boleh ditelanP No. 4Awas! Obat Keras!Hanya untuk dbakarKelompok obat bebas dan obat bebas terbatas dapat diperoleh dan digunakan oleh masyarakat secara langsung karena kelompok obat tersebut memiliki indeks terapi yang luas sehingga tingkat keamanan obat tersebut menjadi tinggi.Obat kerasIstilah Obat Keras dikenal sesuai dengan Ordonansi Obat Keras St No 419 tahun 1949, yang artinya ialah obat beracun yang mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, mendisinfeksikan dan lain-lain tubuh manusia.Hanya dapat diperoleh di apotek dengan resep dokterApoteker tidak melayani pengulangan atas resep yang berisi golongan ini.Simbol: lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya.

Aman bagi pasien dewasa jika digunakan sampai batas dosis maksimum yang diperbolehkan.Apoteker hanya diperbolehkan menyiapkan obat tersebut jika dosis yang tertera dalam resep tidak melebihi dosis maksimum, kecuali dokter penulis resep membubuhkan tanda seru ! beserta tanda tangan atau paraf di belakang dosis.Obat Wajib Apotek (OWA)Termasuk golongan obat keras.Simbolnya sama dengan simbol obat keras.Apoteker dapat memberikannya tanpa menggunakan resep dokter dengan batasan jumlah tertentu.SK Menkes no 347/Menkes/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib Apotek ----- daftar OWA no.1Permenkes no 924/Menkes/Per/X/1993 ------daftar OWA no.2Permenkes No 925/Menkes/Per/X/1993 ttg Daftar Perubahan Golongan Obat No 1Kepmenkes no 1176/Menkes/SK/X/1999 ttg Daftar OWA no 3 dan Daftar obat yang dikeluarkan dari daftar OWA.Kewajiban apoteker ketika memberikan obat OWA:Memenuhi ketentuan dan batasan setiap jenis obat per pasien. Membuat catatan pasien serta obat yang telah diserahkanMemberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakainya, kontraindikasi, efek samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien.Kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep (Permenkes no 919/Menkes/Per/X/1993):Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahunPengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberi resiko pada kelanjutan penyakitPenggunannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatanPenggunaannya diperlukan untuk penyakit yang pevalensi tinggi di IndonesiaObat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiriPsikotropika Termasuk golongan obat keras.Simbol = simbol obat keras.Nama lain: obat keras tertentu (OKT)Adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku (UU no. 5/1997 ttg Psikotropika)Penggolongan obat psikotropikaPsikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.

Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan3. Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan

4. Psikotropika golongan IV digunakan sangat luas dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan. Hal ini karena obat-obat tersebut mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan.

Narkotika Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (UU no. 35/2009)Obat yang termasuk golongan narkotika adalah bahan yang menganung opiat.3 golongan narkotikaNarkotika golongan I hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.Narkotika golongan II berkhasiat pengobatan dan digunakan sebagai pilihan terakhir dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.3. Narkotika golongan III banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.18