PENGETAHUAN

19
PENGETAHUAN Binatang memiliki pengetahuan, tetapi terbatas untuk mempertahankan jenisnya. Manusia mampu menalar (berpikir logis dan analitis ), mengembangkan pengetahuannya sehinga disebut homo sapien. SUPRIYANTO bahlah pikiranmu maka hidupmu akan berubah “ (Plato)

description

PENGETAHUAN. Binatang memiliki pengetahuan , tetapi terbatas untuk mempertahankan jenisnya . Manusia mampu menalar ( berpikir logis dan analitis ), mengembangkan pengetahuannya sehinga disebut homo sapien . SUPRIYANTO. “ Ubahlah pikiranmu maka hidupmu akan berubah “. (Plato). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENGETAHUAN

PENGETAHUAN

PENGETAHUANBinatang memiliki pengetahuan, tetapi terbatas untuk mempertahankan jenisnya. Manusia mampu menalar (berpikir logis dan analitis ), mengembangkan pengetahuannya sehinga disebut homo sapien.SUPRIYANTOUbahlah pikiranmu maka hidupmu akan berubah (Plato) MINDSET POLA PIKIRPEMBELAJARAN ORANG DEWASAUNLEARNLEARNRELEARNDEKONSTRUKSIREKONSTRUKSIMindsetAda yang membagi Fixed dan growth Mindset S. SUPRIYANTO DEP. ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA

FILSAFAT ILMU

PENYADARANPEMBIASAANPEMBELAJARANGb. Penyadaran, Pembelajaran dan PembiasaanTransformasi:Knowledge, SkillRanah Logos, Kinestetik: More CompetenceRanah Pathos:Afektif,AttitudeKonasiPassionPENYADARANNPEMBIASAANPEMBELAJARANSADAR TAK KOMPETENSADAR KOMPETENTAK SADAR TAK KOMPETENTAK SADAR KOMPETENGb. LEARNING MINDSETZONA TANTANGANZONA HARAPANZONA NYAMANZONA KOMITMENSIKLUS PENGEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIAPENGETAHUANONTOLOGI Mediskripsikan tentang WHATEPISTEMOLOGI Menjawab WHY and HOW tentang WHATAKSIOLOGIMenjawab What ForAplikasi WHAT, WHY dan HOW untuk kepentingan MANUSIAMindset :To cure seldomTo relief oftenTo comfort alwaysPENGETAHUANSalah satu ciri khas manusia adalah sifatnya yang selalu ingin tahu tentang peristiwaperistiwa yang terjadi di alam sekelilingnya. Keinginan tadi dapat bersifat sederhana, yaitu ingin tahu tentang "Apa" (Ontologi), baik namanya, kelompoknya maupun sifatsifatnya. Tetapi keinginan tahuan tadi dapat juga bersifat kompleks, yaitu bila ingin tahu itu mengenai "Bagaimana" peristiwa tersebut dapat terjadi, dan mengapa itu terjadi (Epistemologi); selanjutnya "Untuk apa" (Aksiologi) pengetahuan tersebut kita pelajari.

Pengetahuan adalah semua apa yang kita ketahui tentang suatu objek yang meliputi aspek ontology (what), epistemologi (How and why it happen) dan aksiologi (what for .)Bagan 1. Landasan berpikir untuk menghasilkan pengetahuan Fakta atau RealitaMetodologi

Tujuan/Nilai gunaOntologiApa : Wahana sifatEpistemologiBagaimana Bentuk Hubungan wahana sifat?AxiologiUntuk apa hasil ontology dan epistemilogi?Fungsi pengetahuan (axiology) sebagai berikut:menerangkan gejala alam (Explanasi), understanding, insight) meramalkan kejadian (Prediction)mengontrol keadaan alam (controlling)Kebenaran Pengetahuan (Truth)

PERKEMBANGAN PENGETAHUANZaman Purba (Masa Pra-sejarah dan Masa Sejarah). Receptive mind, Common sense, rasionalisme Zaman Penyelidikan INGUIRY MINDZaman Pertengahan TRANSISI EMPIRISMEZaman Modern RASIONALISME & EMPIRISZaman Kontemporer/Modern (abad 20 dan seterusnya)

Pra sejarah(15.000 600 tahun sebelum Masehi)Zaman ini ditandai dengan Pengetahuan apa dan bagaimana (Know how), yang diperoleh manusia melalui ;Kemampuan mengamatiKemampuan membeda-bedakanKemampuan memilihKemampuan melakukan percobaan berdasarkan prinsip trial and errorCiri ciri Zaman Sejarah ini adalahKnowhow (Teknologi) dalam kehidupan sehari hari didasarkan pengalamanPengetahuan yang diperoleh diterima sebagai fakta dengan sikap menerima apa adanya receptive mind. Penjelasannya masih dihubungkan dengan kekuatan magisKemampuan mengembangkan huruf abjad, dan sistem bilangan, memungkinkan saat itu kemampuan abstraksiHasil abstraksi ini kemudian dikembangan dalam kegiatan menulis, berhitung, menyusun kalender, yang merupakan kemampuan sin- tesis dari hasil abstraksiKemampuan melakukan ramalan atas dasar peristiwa sebelumnya (Ramalan gerhana bulan)Ciri ciri zaman Penalaran. 600 SM dan 200 M (Yunani)Orang memiliki kebebasan untuk mengukapkan ide/pendapatMMasyarakat tidak lagi mempercayai mitos, yang dianggap sebagai sesuatu bentuk pseudo-rasionalMasyarakat tidak dapat menerima pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja), melainkan menumbuhkan sikap an inquiry attitude (sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis).Aliran Rasionalism makin kuat Zaman Pertengahan(Middle Age)Tampilnya Theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir terkait dengan aktivitas keagamaan. Karena itu muncul semboyan Ancilla Theologia artinya kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran agama.Di Asia muncul sarjana Islam yang melakukan penerjemahan besar-besaran terhadap karya-karya filosoh Yunani dan berbagai temuan di lapangan ilmiah lainnya.

Zaman Renaissance (14-17 M)

Zaman ini ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah zaman peralihan ketika kebudayaan abad Tengah mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Manusia kembali merindukan pemikiran yang bebas seperti zaman Yunani kuno. Manusia saat itu disebut sebagai animal rationale, karena pada masa tersebut pemikiran manusia mulai bebas dan berkembang. Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan ilahi.Muncul Aliran empirismeTokoh ilmu pengetahuan saat itu antara lain: Copernicus, Kepler, F Bacon, Galileo Galilei.

Zaman Modern (17-19 M)Tokoh yang dikenal sebagai bapak filsafat modern adalah Rene Descartes (1598-1650) dan Isaac Newton (1643-1727). Rene Decartes telah mewariskan suatu metode berpikir reflektif yang menjadi landasan berpikir dalam ilmu pengetahuan modern. Langkah berpikir yang dianjurkan adalah:Tidak menerima apapun sebagai hal yang benar, kecuali kalau diyakini sendiri bahwa itu memang benar (Pragmatis)Memilah-milah masalah menjadi bagian-bagian terkecil untuk mempermudah penyelesaian (Analisis)Berpikir runtut dengan mulai dari hal yang sederhana sedikit demi sedikit untuk sampai ke hal yang paling rumit (Sintesis)Perincian yang lengkap dan pemeriksaan menyeluruh yang berulang ulang dan memantul (reflektif) diperlukan supaya tidak ada yang terlupakan.ZAMAN KOMTEMPORERAlbert Einstein. (teori kuantum, relativitas dan kekekalan energi). Teori Hublle menyatakan alam tidak statis. Teori FALSIFIKASIPada zaman ini ilmu berkembang cepat dan makin sempit serta mendalam. Ilmu kedokteran semakin berkembang menuju spesialis dan superspesialis. Namun juga muncul sintesis dari berbagai ilmu seperti Bioteknologi, Psiko-linguistik, Bio-farmako-neurologi.Para pengikut relativisme, menyatakan bahwa teori dikatakan baik harus dinilai relatif dari segi standar yang diterima oleh masyarakat, sedangkan standar itu secara tipikal akan berlainan sesuai dengan kultur dan historis masyarakat masing masing. Einstein adalah tokoh relativisme.Jadi pada zaman kontemporer pengembangan pengetahuan tidak hanya ditentukan oleh ilmu fisika,biologi, matematika, teori alam semesta, tetapi juga ditentukan perkembangan teknologi dari segala bidangBerkembangnya: Relativisme, pragmatisme, kritisme, positivismeIdealisme - Rasionalisme Filsafat Ilmu Falsifikasi

Induktivisme (Empirisme) verifiable Kritisime Immanuel KantPositivisme verifikasi Rasionalisme Induktivisme (Renaissance)Abad 5 SM Abad 15 Abad 16 Abad 18 Abad 19 Abad 20