Pengertian Pidato

8
Pengertian Pidato, Tujuan, Sifat, Metode, Susunan Dan Persiapan Pidato Sambutan A. Definisi / Pengertian Pidato Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik. B. Tujuan Pidato Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini : 1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela. 2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain. 3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

Transcript of Pengertian Pidato

Page 1: Pengertian Pidato

Pengertian Pidato, Tujuan, Sifat, Metode, Susunan Dan

Persiapan Pidato Sambutan

A. Definisi / Pengertian Pidato

Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang

banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar,

pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.

Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang

mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan

publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.

B. Tujuan Pidato

Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :

1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.

2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.

3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang

dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

C. Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato

Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :

1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau

mc.

2. Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.

3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan

atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang

terbatas secara bergantian.

4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk

meresmikan sesuatu.

Page 2: Pengertian Pidato

5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.

6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan

pertanggungjawaban.

D. Metode Pidato

Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :

1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata

per kata.

2. Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya

mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga

banyak menggunakan tehnik serta merta.

3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat

sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.

E. Persiapan Pidato

Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan

berikut ini :

1. Wawasan pendengar pidato secara umum

2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan

3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.

4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.

5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.

F. Kerangka Susunan Pidato

Skema susunan suatu pidato yang baik :

1. Pembukaan dengan salam pembuka

2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi

3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.

4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)

Page 3: Pengertian Pidato

MENYUNTING

Sunting awalnya merupakan kata benda yang bermakna

hiasan (bunga dsb) yg dicocokkan di rambut atau di

belakang telinga. Kata kerjanya menjadi menyuntingkan

yaitu 1 mencocokkan bunga dsb pd rambut atau di

belakang telinga sbg hiasan; 2 ki mencantumkan (kata

pendahuluan dl buku dsb). Selanjutnya, sunting

memiliki makna lain sebagai kata kerja yang dipadankan

dengan editing dalam dunia penerbitan.

Dengan melihat asal usul katanya, tampak bahwa editing

lebih dekat dengan seni untuk mencocokkan atau

menyelipkan sesuatu sebagai hiasan. Lalu, dalam soal

pernaskahan, editing menjadi seni memilah, memeriksa,

dan menata kata-kata sehingga layak untuk

dipertunjukkan ke publik pembaca. Para pelakunya

kemudian disebut penyunting sebagai padanan dari

editor.

Mana yang hendak kita gunakan: menyunting atau

mengedit? penyunting atau editor? Dalam soal kedalaman

makna, tentu bahasa Indonesia memiliki makna yang

lebih dalam dan menyentuh. Menyunting benar-benar

mengandung pengertian segala aspek editing, seperti

editing mekanik, editing substantif, dan editing

gambar. Karena itu, sungguh tepat siapa pun yang

mengusulkan sunting menjadi padanan kata editing dalam

bahasa Indonesia.

Saya setuju bahwa menyunting adalah seni seperti

Page 4: Pengertian Pidato

halnya tipografi sebagai seni memilih, menata, dan

menggunakan huruf atau font. Menyunting merupakan seni

memilih, menata, dan mempublikasikan naskah. Dengan

demikian, seorang penyunting harus memiliki rasa seni

dan cinta keindahan. Seorang penyunting harus peka

terhadap unsur-unsur kehidupan yang membuat naskah

garapannya menjadi berdaya dan memiliki kekuatan

mengubah pembaca.

Menyunting adalah membuat perubahan, baik dari sisi

substansi maupun sisi kemasan, bahkan termasuk

mengubah banyak subjek yang terlibat, seperti penulis,

penerbit, dan pembaca. Karena itu, para penyunting

juga merupakan agen perubahan dan ia harus bisa

memosisikan diri dengan baik.

Saya betul-betul orang yang sangat terkesan dengan

menyunting dan menganggap pekerjaan ini sudah mendarah

daging. Bayangkan bahasa kita (Indonesia) memiliki

kiasan hebat seperti ‘mendarah daging’ yang

bermakna sesuatu sudah menyatu dalam diri. Demikianlah

yang memang berlaku dalam diri saya walaupun saya

tidak menyadari betul bagaimana berlakunya.

Sebuah tulisan di dalam naskah memang harus bisa

menghipnosis dan demikianlah tujuan penerbitan

sesungguhnya. Judul harus menghipnosis, tampilan

desain harus menghipnosis, daftar isi harus

menghipnosis, dan juga isi tentunya harus

menghipnosis. Apa itu hipnosis? Hipnosis adalah

kemampuan memengaruhi sehingga seseorang mengikuti apa

Page 5: Pengertian Pidato

yang disarankan ataupun dimasukkan ke dalam dirinya.

Dengan demikian, editor juga seorang hipnotis yang

semestinya bisa menghipnosis tiga konstituen: penulis,

penerbit, dan pembaca.

Karena itu, editing harus indah karena keindahan

adalah bagian dari hipnosis. Bayangkan ketika Anda

pergi ke pantai atau daerah pegunungan. Tuhan telah

menghipnosis Anda dengan keindahan luar biasa sehingga

membuat Anda betah berlama-lama. Masalahnya, apakah

Anda ingat dengan Tuhan? Seperti halnya juga naskah,

apakah seorang penulis, penerbit, atau pembaca ingat

dengan editornya? Editor memang bukan Tuhan walaupun

Stephen King menyebut pekerjaan editor adalah

pekerjaan para dewa. Namun, editor (semestinya)

bekerja dengan kreativitas meniru kreativitas Tuhan.

Sesuatu yang indah!

Menyunting paragraf naratif yang ditulis teman

berdasarkan kronologi, waktu, peristiwa, dan EYD

Para siswa, setelah berlatih menulis paragraf narasi, berikut ini kalian diajari cara

menyunting paragraf. Menyunting atau mengedit adalah mempersiapkan naskah siap

cetak, siap diterbitkan, atau siap digunakan dengan memperhatikan segi ejaan, diksi, dan

struktur kalimat. Kegiatan menyunting karangan merupakan langkah yang baik untuk

menghadirkan karangan yang baik dan benar secara ketatabahasaan dan bernalar.

Seorang penyunting yang baik, tentu memiliki kemampuan dalam hal penyusunan

karangan yang benar, mengetahui jenis-jenis karangan dan karakternya masing-masing,

kohesi dan koherensi yang digunakan oleh pengarang, serta keberanian untuk

mengatakan salah atau benar berdasarkan teori yang dapat dipertanggungjawabkan.

Setelah karangan selesai dikerjakan agar memperoleh hasil yang baik harus dilakukan

Page 6: Pengertian Pidato

penyuntingan. Sebelum diadakan penyuntingan, hendaknya diadakan kegiatan perbaikan

terhadap naskah tersebut. Kegiatan perbaikan dan penyuntingan kadang

dicampuradukkan dan dipandang sebagai hal yang sama. Padahal tidak demikian

kenyataannya. Perbaikan terhadap karangan biasanya dilakukan setelah draf yang

difokuskan pada isu-isu besar atau makro, seperti tujuan karangan, membayangkan

tanggapan pembaca sasaran, organisasi ide, ketepatan ide utama, kekeliruan informasi,

dan sebagainya. Sedangkan penyuntingan terhadap karangan dilakukan setelah dilakukan

perbaikan secara makro. Penyuntingan ini fokusnya pada hal yang lebih mikro, seperti

penggunaan bahasa : pilihan kata, kebenaran struktur kalimat, ketepatan transisi,

penyingkatan/pemanjangan, ejaan, dan mekanis (masalah penggunaan tanda baca /

format / struktur karangan). Pada kegiatan penyuntingan ini kita harus memberikan

perhatian khusus terhadap beberapa hal, yaitu : - kata-kata yang mempunyai awalan dan

akhiran (pebelajar, memelajari). kata yang menunjukkan makna jamak (misalnya banyak,

sejumlah, beberapa) kata yang berulang saling, berkali-kali tingkatan intensitas (sangat,

kurang, agak) penggunaan tanda baca, yang kecil sekali pun dapat mengganggu

pengertian. berikan pengertian pada ungkapan yang kelihatannya sama tetapi maknanya

berbeda ( tidak harus berbeda dengan harus tidak)