Pengertian Pertanian Organik.docx
-
Upload
arjunajsipayung -
Category
Documents
-
view
18 -
download
3
Transcript of Pengertian Pertanian Organik.docx
![Page 1: Pengertian Pertanian Organik.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9188550346f57b8e30fa/html5/thumbnails/1.jpg)
Pengertian Pertanian Organik
Pertanian organik (Organic Farming) adalah suatu sistem pertanian yang mendorong
tanaman dan tanah tetap sehat melalui cara pengelolaan tanah dan tanaman yang disyaratkan
dengan pemanfaatan bahan-bahan organik atau alamiah sebagai input, dan menghindari
penggunaan pupuk buatan dan pestisida kecuali untuk bahan-bahan yang diperkenankan. Produk
organik adalah produk (hasil tanaman) yang diproduksi melalui praktek-praktek yang secara
ekologi, sosial ekonomi berkelanjutan, dan mutunya baik (nilai gizi dan keamanan terhadap
racun terjamin). Oleh karena itu pertanian organik tidak berarti hanya meninggalkan praktek
pemberian bahan non organik, tetapi juga harus memperhatikan cara-cara budidaya lain,
misalnya pengemdalian erosi, penyiangan pemupukan, pengendalian hama dengan bahan-bahan
organik atau non organik yang diizinkan.
Sejarah Pertanian Organik
Pertanian Organic itu di pelopori oleh Sir Albert Howard, seorang agronomis
berkebangsaan Inggris di India selama lebih dari 30 tahun, pada awal abad ini (Triwidodo,
1999). Albert Howard dilahirkan di Bishop Castle, Shropshire. Ia adalah anak dari Richard
Howard, seorang petani, dan Ann Howard, Kilvert née. Ia dididik di Wrekin College, Royal
College of Science, South Kensington, dan sebagai Yayasan Scholar, College St John,
Cambridge. Pada tahun 1896, ia lulus pada Ilmu Pengetahuan Alam di Cambridge, di mana ia
juga memperoleh Diploma Pertanian pada tahun 1897. Pada 1899, dia mengajar di Ilmu
Pertanian di Harrison College, Barbados, dan pada tahun 1899 dan 1902, adalah seorang ahli
mikologi dan Dosen Pertanian di Departemen Pertanian Imperial untuk Hindia Barat. Dari 1903-
1905, ia Botanis ke Selatan-Timur Pertanian College, Wye, dan dari 1905-1924, ia Botanis
Ekonomi Imperial kepada Pemerintah India. Pada tahun 1914, ia diciptakan seorang Sahabat dari
Kekaisaran India (CIE), dan menerima Silver Medal dari Royal Society of Arts di tahun 1920.
Dari 1924-1931, Howard Direktur Institut Tanaman Industri, Indore, dan Pertanian Penasehat
Amerika Tengah India dan Rajputana. Ia diangkat menjadi Fellow dari Royal Asiatic Society
1928, dan pada tahun 1930 menerima Medali Barclay Memorial masyarakat itu. Dia knighted
pada tahun 1934, dan membuat Fellow Mulia dari Collge Imperial Sains pada tahun 1935.
Howard bekerja di India sebagai penasihat pertanian dan bertanggung jawab atas sebuah
peternakan penelitian pemerintah di Indore. Dia bekerja sama dengan Gabrielle Louise Caroline
![Page 2: Pengertian Pertanian Organik.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9188550346f57b8e30fa/html5/thumbnails/2.jpg)
Matthaei (1876-1930), dan adiknya Louise Ernestine Matthaei (1880-1969). Dia menikah
Gabrielle pada tahun 1905. Setelah kematiannya, ia menikahi Louise pada tahun 1931. Gabrielle
dirinya seorang ahli botani profesional terlatih dan kompeten dan memang kontribusi dari kedua
perempuan untuk pertanian organik dikatakan diremehkan.
Howard mengamati serangan hama dan penyakit tanaman dan hewan di lahan pemerintah
lebih parah dibandingkan dengan yang di lahan petani di sekitarnya. Howard memperhatikan
bahwa petani India pada saat itu tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sedangkan
pemerintah sudah menggunakan keduanya. Berdasarkan pengamatan tersebut,
Howard kemudian mengembangkan sistem pertanian yang dapat meminimalkan serangan
hama penyakit dengan mengadopsi sistem pertanian penduduk pribumi, tetapi dengan
pemahaman dan manajemen yang ilmiah.
Pada mulanya, upaya pertanian organik yang dilakukan oleh para petani di India yang
kemudian diadopsi oleh Howard, bukan sepenuhnya didorong oleh kesadaran ekologis, tetapi
lebih dipengaruhi oleh desakan keadaan. Pada saat itu, petani India pada umumnya adalah petani
miskin yang tidak akan mampu
membeli pupuk kimia. Namun sebagai petugas (penyuluh) pertanian, Howard
mengupayakan bagaimana caranya untuk menggunakan sumberdaya lokal dan mendaur
ulangnya, seperti mengembalikan sisa tanaman dan pupuk kandang ke lahan. Howard juga
melihat banyak sekali tanaman yang dapat menjadi sumber hara tidak dimanfaatkan oleh petani,
karena mereka tidak menyadari kegunaannya.
Langkah awal yang dilakukan oleh Howard untuk mengatasi problem pertanian India
adalah dengan mengembangkan teknologi membuat kompos. la mengajarkan bagaimana meramu
gulma dan sisa tanaman dengan pupuk kandang yang kaya nitrogen dan sedikit tanah secara
berlapis, sehingga bakteri dan jamur
pembusuk dapat bekerja dengan baik. Dengan teknologi pengomposan tersebut petani
dapat memanfaatkan limbah dan mengubahnya menjadi bahan yang bermanfaat untuk
memperbaiki kondisi tanah dan berfungsi sebagai pupuk untuk menggantikan unsur hara yang
hilang karena panen.
![Page 3: Pengertian Pertanian Organik.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9188550346f57b8e30fa/html5/thumbnails/3.jpg)
Pendekatan agronomis Howard berkembang tidak hanya untuk mengatasi masalah praktis
petani India. la sangat terganggu oleh pendekatan masyarakat ilmiah yang cenderung
mengembangkan senyawa sintetik. Pengembangan tersebut diperoleh oleh ahli kimia Jerman,
Justus von Leibig, yang mendemonstrasikan komposisi kimia tanaman dengan menganalisa abu
tanaman dan mengukur kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium, serta mengabaikan bagian
organik tanaman. Penemuan Leibig telah mendorong munculnya industri N, P, dan K dengan
formulatornya yang selalu berpromosi untuk menekankan bahwa ketiga unsur kimia tersebut
adalah unsur yang pokok. Dengan memberikan unsur tersebut dalam bentuk butiran atau tepung,
mereka menjamin akan didapatkannya kesuburan tanah yang tinggi.
Howard memandang bahwa doktrin Leibig tersebut sebagai suatu yang dapat
membahayakan harmoni siklus kehidupan. Doktrin tersebut memarginalkan peran tanah hanya
sebagai alat penyangga tanaman, agar tegak, sehingga dapat diberi "makan" dengan larutan
makanan kimia buatan. Ritme alam yang selama berabad-abad membangun tanah, terasa
dilanggar dan dikhianati. Sejak saat itu, Howard mulai secara serius mengajarkan dan
mengkampanyekan bahwa petani punya kemampuan untuk memelihara siklus kehidupan alam,
dengan jalan mengembalikan sisa tanaman dan penyakit secara alami, serta menghindari
penggunaan pupuk sintetis. la yakin bahwa jika siklus kehidupan alam dijaga, maka generasi
yang akan datang akan dihadapkan pada penurunan kesuburan tanah, kelaparan, tekanan
penyakit, dan polusi.
Sertifikasi dan Peraturan Pertanian organik
Sebagai langkah awal dalam mempersiapkan sertifikasi maka operator atau produsen
penghasil produk pertanian organik harus menetapkan, menerapkan dan menjaga produk organik
yang sesuai dengan ruang lingkup kegiatannya. Dalam hal ini operator harus
![Page 4: Pengertian Pertanian Organik.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9188550346f57b8e30fa/html5/thumbnails/4.jpg)
mendokumentasikan kebijakan, sistem, program, prosedur dan instruksi sejauh diperlukan untuk
menjamin mutu produk organiknya.
Tahapan ini meliputi :
Persyaratan Manajemen, mutlak dilakukan untuk menjamin sistem manajemen dapat
berjalan secara efektif dan efisien, berkelanjutan serta selalu berkembang dengan lebih baik.
Persyaratan ini pada umumnya bersifat universal sehingga lazim disebut sebagai “Universal
Program”. Sedangkan persyaratan manajemen untuk penerapan sertifikasi produk pangan
organik meliputi kebijakan mutu, organisasi, personil, pengendalian dokumen, pembelian jasa
dan perbekalan, pengaduan, pengendalian produk yang tak sesuai, tindakan perbaikan, tindakan
pencegahan, pengendalian rekaman, audit internal, kaji ulang sistem, amandemen.
Persyaratan Teknis, harus didokumentasikan secara sistematis sesuai persyaratan standar
dan regulasi teknik. Ruang lingkup persyaratan teknis yang harus dipenuhi sesuai dengan
persyaratan ruang lingkup bisnis yang dilaksanakan mencakup; budi daya tanaman, budi daya
peternakan, pengolahan, penyimpanan, penanganan dan transportasi produk pangan organik serta
label, pelabelan dan informasi pasar.
Proses Sertifikasi
Setelah dokumentasi yang diperlukan tersedia dan lengkap, operator bisa beranjak ke
tahap selanjutnya yakni mengajukan permohonan sertifikasi kepada lembaga sertifikasi yang
telah terakreditasi dengan menyertakan lampiran berupa formulir pendaftaran dan pendataan dari
lembaga sertifikasi yang mencakup identitas perusahaan dan data umum perusahaan serta
rencana kerja jaminan mutu produk pangan organik.
Kemudian lembaga sertifikasi akan mengkaji ulang permohonan untuk menjamin
kecukupan program terhadap kecukupan elemen-elemen produk pangan organik, me-review
kelengkapan permohonan sudah memenuhi syarat atau mungkin memenuhi syarat standar dan
regulasi teknik.
Bagi operator yang pernah mengajukan sertifikasi kepada lembaga sertifikasi lain dan
ditolak sertifikasinya harus melampirkan dokumentasi tentang tindakan koreksi yang telah
dilakukan. Lalu lembaga sertifikasi akan menyusun jadwal inspeksi lapangan untuk menetapkan
![Page 5: Pengertian Pertanian Organik.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9188550346f57b8e30fa/html5/thumbnails/5.jpg)
apakah operator telah memenuhi kualifikasi untuk disertifikasi bilamana kaji ulang kelengkapan
permohonan menunjukkan kegiatan operasi mungkin sesuai dengan persyaratan standar dan
regulasi teknik. Setelah itu, kedua belah pihak mengkomunikasikan hasil kaji ulang.
Inspeksi Lapangan
Lembaga sertifikasi harus melakukan inspeksi awal lapangan pada setiap unit produksi,
fasilitas dan tempat lain yang memproduksi atau menangani produk organik dan yang mencakup
dalam suatu operasi sesuai ruang lingkup yang diajukan untuk sertifikasi. Inspeksi lapangan
harus dilaksanakan setiap tahun sesuai jadwal surveilen guna menetapkan kesesuaian terhadap
regulasi teknik.
Pemberian Sertifikat
Lembaga sertifikasi harus segera mengkaji ulang laporan hasil inspeksi, hasil analisa
substansi dan informasi lain dari operator. Jika lembaga sertifikasi menemukan bahwa dokumen
penerapan jaminan mutu dan semua prosedur aktivitas operator telah sesuai dengan persyaratan
dan operator mampu melaksanakan kegiatan sesuai dengan dokumen tersebut maka operator
berhak mendapat sertifikat dari lembaga sertifikasi.
Data-data yang diterbitkan dalam sertifikat produk pangan organik mencakup nama dan
alamat unit kegiatan, tanggal berlakunya sertifikat, kategori kegiatan organik serta data-data
lembaga sertifikasi. Masa berlaku sertifikat adalah 3 tahun sejak diterbitkan dan dapat
diperpanjang sesuai aturan yang berlaku.
Di indonesia, yang disebut dengan pertanian organik ditetakan dengan Standar Nasional
Inodonesia (SNI) pertanian organik yang disahkan oleh Badan Standarisasi Nasional melalui
BSN SNI 01-6729-2002.
SNI menetapkan standar produsi yang secara detail tertulis dalam dokumen BSN SNI 01-
6279-2002. Standar tersebut adalah standar proses produksi. Dokumen ini menyebutkan prinsip-
prinsip yang harus dijalankan dalam proses produksi dan bahan-bahan yang boleh digunakan
dalam proses produksi.
![Page 6: Pengertian Pertanian Organik.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9188550346f57b8e30fa/html5/thumbnails/6.jpg)
Lembaga sertifikasi ini yang akan mengecek apakah suatu usaha pertanian sudah
memenuhi standar atau belum. Untuk mendapatkan serifikat organik, tidaklah mudah. Oleh
karena itu pemerintah Indonesia membuat draft empat jenis label yang menggambarkan tingkat
keorganikan dari sistem produksi yang dilakukan.
Keempatjenis label tersebut adalah :
1. Label biru
Label ini mengindksikan bahwa proses produksi yang diakukan sudah bebas dari
pestisida sintetik.
2. Label kuning
Label inimengindikasikkan bahwa proses produksi sedang menglami masa transisi
dari cara bertani yang selama ini menggunakan bahan kimia sintetik ke cara bertani yang
tidak menggunakan sama sekali bahan kima sintetik.
3. Label hijau organik
Label ini mengindikasikan bahwa proses produki yang sudah setara dengan standar
SNI.
4. Label hijau organically grown
Label ini mengindikasikan produk pertanian yang tumbuh secara organik dengan
sendirinya.
Pemasaran Produk Pertanian Organik beserta Contohnya
Permata Hati Organic Farm merupakan salah satu perusahaan sayur organic yang terletak
didaerah ciburial, Cisarua.perusahaan ini berdiri pada tahun 1992 atas gagasan pemilik
perusahaan, Dr.Soedarso. pada awal berdiri pengunaan lahan yang dimiliki oleh perusahaan
digunakan dengan menggunakan pertanian nonorganic. Namun, seiring degan perkembangan
kesadaran pemikiran pemilik tatang kualitas kesehatan maka pemilik melakukan perubahan pada
![Page 7: Pengertian Pertanian Organik.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9188550346f57b8e30fa/html5/thumbnails/7.jpg)
pengguaan lahan dari pertanian nonorganic ke pertanian organic. Pada masa peralihan tersebut,
perusahaan melakukan kinversi atau istirahat pada lahan guna mengembalikan kesuburan tanah
atau menghilangkan sisa sisa pestisida yang digunakan pada lahan tersebut. Produk mereka akan
dikemas oleh perusahaan, akan tetapi sebelum dikemas, produk akan di sortir terlebih dahulu lalu
dibersihkan baru kemudian dikemas. Untuk pemasarannya sendiri, perusahaan menjual produk
ke supermarket dan restoran yang ada di daerah Bogor, Bandung, Jakarta dan lain lain.
![Page 8: Pengertian Pertanian Organik.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9188550346f57b8e30fa/html5/thumbnails/8.jpg)
Daftar pustaka
Sadjad, S., 1976, Agronomi Umum, Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor
Anonimous, 2000. Pertanian Organik. Departemen Pertanian Republik Indonesia.
Jakarta.
Hairiah, K., 2002. Pertanian Organik : Suatu Harapan atau Tantangan.Jurusan
tanah, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.
Sutanto,R.,2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan.
Kanisius Yogyakarta.
![Page 9: Pengertian Pertanian Organik.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9188550346f57b8e30fa/html5/thumbnails/9.jpg)
Defenisi, Sejarah, Peraturan dan Sertifikasi Serta Contoh Pemasaran
Pertanian Organik
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Sistem Pertanian Berkelanjutan – Organik
Oleh
Arjuna Judeo Sipayung 150510120007
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
Jatinangor, Sumedang