RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida...

50
LAPORAN KKP TAHUN 2011 DESA ROGOSELO KECAMATAN DORO KABUPATEN PEKALONGAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN MELALUI PERBAIKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT SERTA PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERTANIAN LOKAL Oleh: Munandar Irfanda A24080062 Julieta Christy A24080065 Ushwanuuri R L A34080063 Mustika Rengganis A44080054 Indah Yulianti I14080124 Abdul Haris Nasution I34080079 Nurul Rahmalia I34080083

Transcript of RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida...

Page 1: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

LAPORAN KKP

TAHUN 2011 DESA ROGOSELO

KECAMATAN DORO KABUPATEN PEKALONGAN

PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN

MELALUI PERBAIKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT

SERTA PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERTANIAN LOKAL

Oleh:

Munandar Irfanda A24080062

Julieta Christy A24080065

Ushwanuuri R L A34080063

Mustika Rengganis A44080054

Indah Yulianti I14080124

Abdul Haris Nasution I34080079

Nurul Rahmalia I34080083

FAKULTAS PERTANIAN

DAN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN

MELALUI PERBAIKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT

SERTA PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERTANIAN LOKAL

Oleh :Munandar Irfanda A24080062Julieta Christy A24080065Ushwanuuri R L A34080063Mustika Rengganis A44080054Indah Yulianti I14080124Abdul Haris Nasution I34080079Nurul Rahmalia I34080083

Dosen Pembimbing Lapang 1

Ir. Khamir R. Brata, M.Sc

NIP.19481212 197603 1 002

Dosen Pembimbing Lapang 2

Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS. DEA

NIP. 19591114 198811 2 001

Disetujui,

Dekan Fakultas Pertanian

Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr.

NIP. 19651011 199002 1 002

Dekan Fakultas Ekologi Manusia

Dr. Arif Satria

NIP. 18710917 199702 1 003

2

Page 3: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

RINGKASAN

Pertanian dan kesehatan meruapakan dua permasalahan besar yang

umumnya terdapat di pedesaan. Demikian halnya di desa Rogoselo, Kecamatan

Doro Kabupaten Pekalongan. Dari penggalian masalah yang dilakukan mahasiswa

dengan menggunakan metode FGD(Focus Group Discussion), wawancara

mendalam, dan diskusi dengan infoman, maka kami dapat menyusun sebuah

pohon masalah yang kiranya menjadi landasan pengerjaan program-program

kuliah kerja profesi di tahun ini.

Kecukupan gizi merupakan salah satu faktor penting yang menunjang

kesehatan masyarakat. Adanya persepsi masyarakat yang beranggapan bahwa

makanan bergizi adalah makanan yang mahal, membuat kami melakukan

penyulungan mengenai gizi kepada ibu-ibu sebagai penentu utama pola makan.

Posyandu dan pengajian ibu-ibu merupakan tempat dimana kami manfaatkan

untuk melakukan penyuluhan gizi.

Menjawab permasalahan pertanian Rogoselo, maka dengan disiplin ilmu

pertanian, kami bersama petani melakukan pelatihan pembuatan kompos dan

pestisida nabati dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia disekitar desa.

Hal ini adalah sebuah jawaban atas permasalahan pertanian yang kini sedikit

dalam berproduksi.

Konservasi tanah cepat atau lambat akan sangat diperlukan, demikian

sebuah latar belakang kami memperkenalkan lubang biopori kepada masyarakat.

Cara kerja yang demikian sederhana membuat inovasi tersebut sangat mudah

diserap oleh masyarakat.

Anak-anak merupakan generasi baru yang memiliki keingintahuan tinggi.

Oleh karena itu sebuah pengetahuan dasar mengenai serangga yang bermanfaat

dan yang merugikan diberikan. Selain pengenalan serangga, pengetahuan anak

tentang pekarangan yang bermanfaat dan memiliki estetika juga turut

diperkenalkan.

Seluruh penyelesaian permasalahan pertanian tersebut, diakhir

diproyeksikan dalam sebuah lahan pekarangan percontohan. Lahan yang ditanami

i

Page 4: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

dengan tanaman yang berporoduksi seperti sayuran dan disekelilingnya dihiasi

dengan tanaman hias yang ada di sekitar masyarakat. Konsep biopori, pupuk

organik, dan pestisida nabati digunakan dalam pekarangan tersebut. Hasilnya

petani dapat melihat secara langsung pengaplikasian hasil pelatihan yang

sebelumnya dilaksanakan.

Dalam pelaksanaan program tersebut, mendapat tanggapan yang positif

dari masyarakat. Hal ini tentu saja karena masalah yang diselesaikan adalah

permasalahan yang memang benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

ii

Page 5: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, dan karunia-Nya sehingga laporan pertanggungjawaban (LPJ) Kuliah

Kerja Profesi (KKP) ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Kegiatan KKP

yang dilaksanakan di Desa Rogoselo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan

selama kurang lebih enam minggu telah berjalan dengan lancar sehingga LPJ

KKP ini dapat diselesaikan.

Kegiatan KKP yang telah dilakukan sangat bermanfaat bagi mahasiswa

maupun masyarakat di desa tempat KKP. Pada pelaksanaan KKP tahun 2011 ini

terdapat perbedaan dari tahun sebelumnya yaitu formasi mahasiswa terdiri dari

gabungan antara mahasiswa Faperta dan Fema. Hal tersebut menjadikan

bertambahnya disiplin ilmu dan keahlian yang ada dalam penanganan masalah

pembangunan yang terjadi di desa.

Laporan ini merupakan bentuk pernyataan tertulis atas terlaksananya

kegiatan pengabdian mahasiswa dan perguruan tinggi kepada masyarakat dalam

pelaksanaanKKP Fakultas Pertanian (Faperta) dan Fakultas Ekologi Manusia

(Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang telah dilaksanakan beberapa waktu

lalu. Banyak pengalaman berharga yang diperoleh mahasiswa ketika

melaksanakan kegiatan KKP ini. Semoga pengalaman yang diperoleh menjadi

modal penting bagi lulusan Faperta dan Fema untuk mengembangkan dan

memajukan bidang pertanian dan bidang lainnya di pedesaan.

Bogor, 14 Agustus 2011

Tim Penulis

iii

Page 6: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

DAFTAR ISI

RINGKASAN.......................................................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................................iii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv

PENDAHULUAN...............................................................................................................1

1. Latar Belakang............................................................................................................1

2. Tujuan........................................................................................................................2

POTENSI DESA DAN PERMASALAHAN......................................................................3

1. Kondisi Umum Desa Rogoselo................................................................................3

2. Potensi Desa...........................................................................................................3

3. Permasalahan Masyarakat Desa............................................................................5

PROGRAM DAN PELAKSANAAN..................................................................................8

1. Revitalisasi Posyandu dan “Ayo, melek gizi!”...........................................................8

2. Penyuluhan gizi..........................................................................................................8

3. Pengenalan dan Pelatihan Pembuatan Lubang Resapan Biopori................................9

4. Pelatihan Pembuatan Kompos..................................................................................10

5. Pengenalan serangga...............................................................................................11

6. Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati.....................................................................12

7. Pekarangan Percontohan dan Budidaya Tanaman....................................................14

8. Evaluasi PSP, Irigasi Pertanian..................................................................................17

PEMBAHASAN UMUM..................................................................................................18

KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................21

LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................................22

iv

Page 7: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk

memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mengamati dan merasakan

secara langsung aktivitas pekerjaan yang relevan, khususnya di bidang pertanian.

KKP yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekologi Manusia IPB

bertujuan agar mahasiswa dapat menerapkan atau mengaplikasikan sistem

pertanian terpadu dan membantu mengembangkan sumberdaya yang terdapat di

desa tujuan.

Kegiatan KKP ini dilaksanakan di Kecamatan Doro, Kabupaten

Pekalongan. Daerah ini memiliki sumber daya alam yang berpotensi untuk

dikembangkan, namun karena keterbatasan dari masyarakat setempat, sumber

daya alam yang terdapat di daerah ini belum dimanfaatkan secara optimal. Secara

umum dapat digambarkan bahwa potensi utama yang belum dikembangkan secara

maksimal pada daerah Rogoselo adalah pada sektor pertanian, baik pertanian

secara khusus maupun secara umum.

Pertanian pedesaan sebagai salah satu potensi besar yang dimiliki daerah

memang perlu mendapat perhatian lebih dalam pengembangannya. Untuk itu,

dibutuhkan upaya yang lebih serius dalam pengembangan SDA dan SDM bidang

pertanian. Salah satu langkah dalam upaya pembangunan daerah adalah membina

hubungan dan komunikasi yang proaktif dan responsif antara pemerintah daerah

dan masyarakat desa, khususnya para petani. Salah satunya adalah revitalisasi

fungsi dan peran lembaga pemerintah (perangkat daerah) terkait, perangkat desa,

kelompok tani, maupun individu-individu petaninya sendiri. Berbagai bentuk

upaya yang bisa dilakukan antara lain membentuk media konsultasi/penyuluhan,

penyebaran informasi dan IPTEK pertanian, ataupun bantuan berupa fasilitas

maupun dana yang bisa dimanfaatkan petani dalam mengembangkan usaha

pertaniannya.

Selain pemerintah, perguruan tinggi dapat mempunyai andil besar dalam

pembangunan pertanian. Perguruan tinggi yang mampu menghasilkan mahasiswa

1

Page 8: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

dan lulusan yang berkompeten serta syarat ilmu di bidang pertanian yang

diharapkan dapat mentransfer pengetahuannya dan memberikan sumbangsih

keahliannya kepada petani. Hal yang demikian menjadi suatu bentuk pengabdian

mahasiswa dan perguruan tinggi pada masyarakat. Dengan adanya KKP ini,

mahasiswa mendapatkan wawasan dan pengalaman mengenai pemecahan

masalah-masalah pertanian yang biasa muncul di lapang serta bisa memberikan

solusi yang tepat bagi masyarakat yang mengalami permasalahan tersebut.

2. Tujuan

Kegiatan KKP ini dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian dan

Fakultas Ekologi Masyarakat Institut Pertanian Bogor selama enam minggu.

Adapun tujuan kegiatan KKP ini adalah :

1. Mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mahasiswa dalam

menerapkan ilmu, teknologi, dan seni di bidang pertanian serta mahasiswa

dapat belajar menghayati dan memecahkan masalah yang ada di

lingkungan desa secara komprehensif.

2. Membantu masyarakat dalam menumbuhkan kesadaran kritis akan

permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapinya, dan membantu

memecahkan permasalahan tersebut sesuai lingkup keilmuan mahasiswa.

3. Memperkenalkan teknologi pertanian (Agroteknologi) yang dapat

diterapkan di lingkungan sekitar dengan memanfaatkan sumberdaya lokal

yang tersedia.

4. Meningkatkan produktivitas pertanian dengan memanfaatkan limbah

pertanian sebagai bahan baku pupuk kompos.

5. Menumbuhkan kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk melestarikan

lingkungan sekitarnya.

2

Page 9: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

POTENSI DESA DAN PERMASALAHAN

1. Kondisi Umum Desa Rogoselo

Desa Rogoselo sebuah desa terpencil yang kini sedang berkembang

menjadi desa yang maju dan mandiri. Desa ini terletak di Kecamatan Doro,

Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Jarak dari jalan besar kecamatan menuju

desa ini hanya sekitar 3 km. Kondisi jalan masih bagus dan mulus, namun akses

desa ini masih sangat sulit karena tidak ada kendaraan umum (angkutan umum)

yang memiliki trayek khusus untuk masuk ke desa ini. Alternatif kendaraan untuk

masuk ke Desa Rogoeselo adalah menggunakan Doplak1 atau menggunakan jasa

tukang ojeg.

Kehidupan masyarakat setempat sebagian besar ditopang dari pertanian.

Sawah yang luas dan kebun sengon merupakan dua pertanian utama di desa ini.

Walau bekerja sebagai petani, perekonomian keluarga banyak yang didukung oleh

sanak saudara (anak) yang bekerja diluar desa ini, baik sebagai pedagang ataupun

buruh pabrik dan tekstil. Rumah-rumah besar permanen dan pekarangan yang luas

menjadi pemandangan lazim di desa ini, sebuah gambaran tercapainya

kesejahteraan secara finansial masyarakat.

Akses terhadap pendidikan SD mudah karena ada 3 SD di desa. Namun

agak kesulitan untuk mencapai SMP karena hanya ada satu SMP di desa ini dan

letaknya jauh dari pusat desa. Sebagian besar anak-anak yang melanjutkan SMP

justru ke kecamatan. Demikian halnya SMA, belum ada bangunannya di desa

tersebut. Hal ini mungkin saja menjadi salah satau faktor yang menyebabkan

rendahnya pendidikan masyarakat hingga saat ini.

2. Potensi Desa

Potensi Desa Rogoselo dapat dianalisis dari Lifelyhood Assets yang

dimiliki desa ini. Desa ini memiliki kuantitas Sumber Daya Manusia yang

berpeluang untuk diberdayakan sebanyak 4.172 orang, dimana 2.071 orang

diantaranya adalah laki-laki, dan 2.101 orang adalah perempuan. Walau tingkat

1mobil pengangkut barang yang bagian belakangnya terbuka

3

Page 10: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

pendidikan rataan masih SD dan SMP, panduduk setempat sudah sangat handal

dalam praktik pertanian secara tradisional. Kemampuan bertani ini merupakan

sebuah potensi besar yang sangat berpeluang untuk dikembangkan menuju

kemandirian finasial masyarakat.

Sumber Daya Alam yang dimiliki desa ini sangat melimpah, luas

persawahan 249.270 hektar mampu menopang kebutuhan primer masyarakat.

Sepanjang tahun persawahan tersebut ditanami padi karena irigasi yang sudah

cukup baik. Tanah perkebunan yang kebanyakan ditanami dengan tanaman tua

seperti sengon dan buah-buahan (durian dan rambutan) seluas 84.000 hektar.

Lebih istimewa lagi, desa ini memiliki total pekarangan seluas 94.000 hektar.

Potensi sumberdaya alam yang sangat berpotensi untuk memandirikan masyarakat

setempat.

Dalam mengelola sumber daya alam tersebut, masyarakat memiliki

teknologi lokal yang mempermudah mereka dalam bekerja. Diantaranya, di lahan

persawahan petani telah mengenal alat penyemprotan. Masyarakat juga memiliki

alat sederhana untuk merontokkan bulir padi yang telah di panen. Untuk

pengolahan lahan perkebunan yang ditanami sengon, selain teknologi gergaji kayu

sederhana, gergaji mesin juga sudah digunakan dalam memotong kayu sengon,

dan memanfaatkan doplak sebagai pengangkut kayu tersebut.

Dalam mengelola SDA menggunakan teknologi,modal uang merupakan

salah satu faktor penting. Modal uang yang dimiliki masyarakat adalah sebagian

besar dari hasil panen, yang uangnya dijadikan modal kembali untuk produksi

berikutnya. Selain dari hasil panen pertanian, anak atau sanak keluarga yang

bekerja di luar desa menjadi salah satu penopang ekonomi keluarga. Mereka yang

bekerja diluar sebagian besar bekerja sebagai buruh dan penjahit di pengerjaan

tekstil.

Untuk mengikat keempat potensi tersebut masyarakat memiliki modal

sosial berupa kelembagaan lokal. Namun, peranan kelembagaan tersebut tidak

terlalu kuat dalam mengatur masyarakat dalam mengelola potensi yang ada.

Hasilnya ada beberapa masalah yang bermunculan yang sebenarnya hanya bisa

diselesaikan oleh kelembagaan yang kuat. Kelembagaan yang ada didesa ini

adalah Kelompok Tani, Jemaah Tahlil, dan Pengajian Ibu-ibu. Kelembagaan

4

Page 11: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

Pendapatan Petani Menurun

Hasil Panen Sedikit/gagal

Hama Wereng Ulat Sengon Tumor Sengon Racun Pisang

Sulit membuat pertanian serempak

Pengetahuan petani minim mengenai pestisida

SOP Pertanian diabaikan

Lemahnya Peran Kelembagaan

Sosok Pemimpin yang semakin sulit ditemui

Lahan tak efisienPengabaian Pekarangan

Pengabaian Jerami

Kesejahteraan ekonomi dan kesehatan Rendah Pengetahuan Gizi Kurang

lemah\\\

tersebut rutin melakukan pertemuan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama.

Namun, lemahnya karakter pemimpin di desa tersebut menjadikan kelembagaan

tersebut hanya berperan menjadi kelembagaan silaturahmi saja. Padahal apabila

kelembagaan tersebut dapat diberdayakan secara optimal, maka akan semakin

kecil permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Lifelyhood Assets yang dimiliki masyarakat sangat berpeluang untuk

menjadi kekuatan masyarakat dalam mencapai kemandirian. Potensi yang dimiliki

akan mudah berkembang apabila modal sosial yang dimiliki masyarakat dapat

dimaksimalkan dengan karakteristik kepemimpinan yang ideal.

3. Permasalahan Masyarakat Desa

Sesuai dengan keprofesian mahasiswa yang melakukan KKP di desa

rogoselo, maka permasalahan yang lebih kami fokuskan adalah permasalahan

pertanian yang dihadapi masyarakat. Dari penggalian masalah yang digunakan,

mulai dari Diskusi Kelompok Terarah di pengajian ibu-ibu, wawancara mendalam

dengan masyarakat, serta berdiskusi dengan beberapa informan, dan melakukan

observasi secara langsung, maka kelompok KKP menggunakan analisis pohon

masalah sebagai dasar pelaksanaan program kuliah kerja perofesi.

5

Page 12: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

Skema 1. Pohon Masalah Desa Rogoselo

Belakangan permasalahan yang dihadapi masyarakat adalah menurunnya

kesejahteraan secara ekonomi dan kesehatan. Pengetahuan yang salah tentang gizi

dimana masih ada persepsi makanan bergizi adalah makanan yang mahal menjadi

masalah sendiri pada kesejahteraan kesehatan masyarakat. Selain itu kualitas

kesejahteraan ekonomi ikut menurun seiring menurunnya pendapatan petani yang

diakibatkan oleh produktivitas pertanian yang rendah, bahkan mulai adanya gagal

panen pada padi. Masalah yang menyebabkan berkurangnya hasil panen tersebut

adalah serangan hama yang semakin besar. Hama wereng merupakan hama yang

paling besar dalam merusak padi sehingga produktivitas jauh dari harapan petani.

Selain wereng permasalahan hama juga muncul pada perkebunan sengon

masyarakat. Ulat kantung yang menjadi hama sengon menyebabkan daun sengon

berguguran. Hal ini membuat waktu panen sengon bertambah lama. Dari waktu

normal 4-5 tahun manjadi 6-8 tahun. Permasalahan juga terjadi pada tanaman

masyarakat, yakni pisang. Penyakit juga menyerang tanaman tersebut sehingga

menyebabkan pohon pisang mati disaat akan mulai berbuah.

Permasalahan pertanian tersebut sebenarnya tidak sebatas permasalahan

hama saja. Namun lebih jauh dari itu, permasalahan tersebut merupakan efek dari

kelalaian manusia, dalam hal ini petani. Hama wereng bukanlah hama yang

mudah untuk dikendalikan. Pertanian serempak adalah hal paling penting untuk

dapat memotong siklus hidup hama tersebut. Hal lain yang menyebabkan semakin

meningkatnya serangan hama adalah pengetahuan petani yang minim mengenai

pestisida beserta dosisnya. Dalam prakteknya petani serangkali melakukan

pengoplosan pestisida hingga beberapa campuran, contoh yang ditemui

dilapangan adalah dimana petani mengoplos pestisida dari industri dengan

beberapa obat serangga dan detergen serta oli kendaraan. Kemudian petani

cenderung mengabaikan dosis pestisida yang ditentukan. Kadar pestisida yang

tinggi memberikan efek resisten terhadap keturunan hama yang berikutnya.

Akibatnya hama semakin kebal dengan pestisida.

Menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut harus dilakukan

secara bersama. Dibutuhkan sebuah kelembagaan yang dapat berperan mengatur

pertanian masyarakat. Hal inilah yang tidak ada di desa Rogoselo. Kelembagaan

6

Page 13: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

tidak mampu mendorong masyarakat untuk melakukan pertanian serempak.

Minimnya pemimpin lokal menjadi hambatan untuk berkembangnya lembaga

lokal yang diharapkan.

Jadi permasalahan pertanian Rogoselo adalah permasalahan kompleks

yang membutuhkan kekuatan seorang pemimpin lokal dalam membangun sebuah

kelembagaan masyarakat. Kelembagaan yang kuat dan mampu menjadi rambu-

rambu masyarakat dalam melaksanakan pertanian.

Di samping masalah kelembagaan, ketidakefisienan penggunaan lahan

menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sedikitnya jumlah pendapatan

masyarakat. Pekarangan yang luas tidak dimanfaatkan. Biasanya hanya dibiarkan

saja atau sekedar dijadikan taman yang ditanami bunga pekarangan. Padahal

dengan pekarangan yang luas seperti itu, dapat dimanfaatkan untuk menjadi

pemasukan tambahan bagi keluarga. Setidaknya dapat mengurangi pengeluaran

masyarakat untuk keperluan dapur.

7

Page 14: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

PROGRAM DAN PELAKSANAAN

1. Revitalisasi Posyandu dan “Ayo, melek gizi!”Kegiatan ini berupa sosialisasi kepada kader mengenai sistematika 5 meja

posyandu yang terdiri dari: meja registrasi, meja penimbangan, meja pencatatan,

meja penyuluhan gizi dan meja pelayanan kesehatan. Kemudian dilakukan

penerapan kegiatan 5 meja tersebut di posyandu oleh kader didampingi oleh

mahasiswa. Kader diberikan pengetahuan mengenai pentingnya menerapkan

sistem tersebut di posyandu.

Program revitalisasi posyandu dan “Ayo, melek gizi!” diawali dengan

memilih satu posyandu, yaitu di dukuh Sandong, desa Rogoselo sebagai posyandu

percontohan di desa. Setelah itu, dilakukan kunjungan ke rumah Bidan desa

sebagai perkenalan awal dan mencari informasi mengenai identitas kader

posyandu. Tiga hari berikutnya sharing bersama para kader untuk mengetahui

tingkat pengetahuan kader mengenai gizi dan sistem 5 meja. Pertemuan

selanjutnya, kader diberi penyuluhan mengenai gizi dasar, yaitu pembagian zat

gizi menurut fungsinya (sumber energi, zat pembangun, dan pengatur), pembagian

zat gizi menurut jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh (zat gizi makro dan mikro),

pentingnya menu makanan yang bergizi, beragam, dan berimbang (3B), serta

penyuluhan mengenai sistem 5 meja yang baik dan benar.

2. Penyuluhan giziKegiatan ini dilakukan dengan melakukan penyuluhan mengenai gizi yang

perlu dimiliki ibu. Penyuluhan dilakukan secara rutin setiap minggu selama tiga

minggu.

Hari Jumat minggu pertama kehadiran di desa Rogoselo, dan Senin

minggu kedua, dilakukan perizinan dan perkenalan dengan ibu-ibu pengajian.

Pengajian yang dilakukan setiap hari Jumat merupakan kumpulan ibu-ibu dari

satu dukuh saja, sedangkan setiap hari Senin, merupakan kumpulan ibu-ibu dari 4

dukuh di desa Rogoselo (Sandong, Plumutan, Tembelang Kulon, dan Tembelang

Wetan). Informasi keberadaan kumpulan pengajian tersebut didapatkan dari kader

poyandu yang juga termasuk anggota pengajian. Penyuluhan yang diberikan

bergiliran antara penyuluhan gizi dengan pertanian. Jumat minggu kedua

8

Page 15: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

dilakukan penyuluhan mengenai menu makanan Bergizi, Beragam, Berimbang

(3B) kepada ibu-ibu pengajian di dukuh Plumutan. Penyuluhan diberikan dengan

metode ceramah yang diikuti dengan sesi tanya-jawab. Respon ibu-ibu cukup

bagus. Ibu-ibu memberikan perhatian yang baik saat penyuluhan diberikan.

Namun pada sesi tanya-jawab, hanya 2 orang ibu-ibu yang mau bertanya.

Selanjutnya pada minggu ketiga, hari Senin diberikan penyuluhan

mengenai 3B kepada ibu-ibu pengajian dari 4 pedukuhan, sedangkan hari Jumat

tidak ada kegiatan penyuluhan. Hal tersebut dikarenakan kondisi fisik yang tidak

memungkinkan akibat kelelahan setelah membuka lahan untuk pekarangan

contoh. Kegiatan penyuluhan ini kemudian dilanjutkan pada hari Jumat minggu

kelima di dukuh Sandong, bentuk kegiatan tersebut lebih ke arah sharing bersama

ibu-ibu dengan topik pemenuhan gizi selama berpuasa. Penyajian yang ringan dan

tidak terkesan menceramahi membuat ibu-ibu lebih tertarik untuk bertanya.

3. Pengenalan dan Pelatihan Pembuatan Lubang Resapan BioporiLubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat ke dalam tanah

berbentuk silindris yang berdiameter sekitar 10 cm . Ke dalaman lubang sekitar 1

m dan tidak melebihi muka air tanah. Selanjutnya ke dalam lubang resapan

biopori ini diisi dengan sampah organik. Lubang resapan biopori dapat

meningkatkan kemampuan tanah dalam meresapkan air melalui perluasan

permukaan resapan, dan melalui biopori yang terbentuk oleh mikroorganisme

yang hidup di dalam lubang resapan biopori tersebut.

Kegiatan pengenalan dan pelatihan pembuatan lubang resapan biopori

telah dilaksanakan di Desa Rogoselo. Sebelumnya, peralatan yang disiapkan yaitu

poster skema lubang resapan biopori, leaflet, bor biopori, ember, dan gayung.

Poster dan leaflet dibuat oleh anggota kelompok secara bersama-sama, sedangkan

ember dan gayung diperoleh dari pinjaman warga setempat. Bor biopori juga

diperoleh dengan meminjam dari kelompok KKP IPB yang berlokasi di desa

terdekat. Pengenalan dan penyuluhan lubang resapan biopori dilakukan di

lapangan dan dihadiri oleh kelompok tani desa Rogeselo. Jumlah petani yang

hadir 15 orang. Dalam penyuluhan tersebut, mahasiswa berusaha menjelaskan

pengertian lubang resapan biopori, latar belakang membuat lubang resapan

biopori, tujuan pembuatan lubang resapan biopori, dan cara pembuatan lubang

9

Page 16: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

biopori. Penjelasan dilakukan dengan metode ceramah dengan bantuan poster

skema lubang resapan biopori berukuran A3. Hal tersebut dilakukan sebagai

ilustrasi agar lebih mudah dipahami oleh para petani. Petani juga dibagikan

selebaran berupa leaflet berisi penjelasan tentang lubang resapan biopori.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan praktik pembuatan lubang biopori

yang dilakukan oleh beberapa orang dari petani yang hadir dan pengarahan dari

mahasiswa. Lubang dibuat dengan bor biopori dengan membasahi tanah terlebih

dahulu. Putaran bor biopori harus searah dengan jarum jam dan pada saat bor

diangkat juga tetap diputar searah jarum jam. Kedalaman lubang hampir mencapai

1 m sesuai dengan panjang bor biopori. Selanjutnya lubang diisi dengan jerami

secukupnya sampai jerami atau serasah tersebut menutupi lubang.

Pembuatan lubang resapan biopori juga dilakukan di pekarangan

percontohan yang dibuat di desa ini. Pada saluran air setiap bedengan tanaman

sayuran pada pekarangan contoh. Terdapat 6 bedeng dengan masing-masing 6

lubang biopori pada satu bedeng seluas 1 x 5 m, sehingga totalnya yaitu 36 lubang

pada pekarangan contoh. Lubang resapan biopori dibuat dengan jarak antar lubang

sekitar 1,5m. Sehingga terdapat 6 lubang resapan biopori di setiap bedengan

tanaman serta 36 lubang resapan keseluruhan di pekarangan. Di dekat lubang

diberi plang yang diberi tulisan “Lubang Resapan Biopori” agar dapat diketahui

oleh masyarakat desa.

4. Pelatihan Pembuatan KomposPupuk kompos adalah pupuk yang terbuat dari hasil pembusukan bahan-

bahan sisa organik beserta kotoran ternak yang telah mengalami proses

dekomposisi oleh bantuan mikroorganisme sehingga nantinya dapat dimanfaatkan

sebagai input untuk lahan pertanian. Pupuk kompos sendiri sangat bermanfaat

untuk lahan pertanian dimana dapat memperbaiki kondisi tanah baik sifat kimia,

biologi, dan fisik

Pada pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan kompos bahan baku yang

digunakan adalah jerami dan kotoran kerbau. Bahan baku jerami dan kotoran

kerbau didapatkan langsung dari area persawahan dan kandang yang dekat dengan

tempat pelatihan pembuatan kompos. Di desa Rogoselo, jeramidari persawahan

pada umumnya hanya dibakar oleh petani dan tidak dimanfaatkan, sehingga kedua

10

Page 17: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

bahan baku untuk kompos notabene adalah barang sisa yang sebenarnya dapat

dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai guna. Selain jerami dan kotoran

kerbau, pembuatan kompos juga menggunakan EM4 sebagai mikroorganisme

yang membantu dalam proses pematangan pupuk kompos. Sedangkan peralatan

yang dibutuhkan yaitu cangkul dan ember, diperoleh dari peminjaman kepada

warga.

Pembuatan kompos dilakukan dengan bahan baku yang tersedia pada saat

itu. Dua karung jerami yang telah dipotong dengan ukuran ± 20cm dan satu

karung kotoran kerbau dicampur berlapis-lapis kemudian ditutup dengan plastik

atau karung dan didiamkan. Tiga hari kemudian dilakukan pembalikan, lalu

seminggu sekali selama 1-2 bulan sampai pupuk matang. Dari bahan baku

tersebut, dihasilkan satu karung pupuk.

5. Pengenalan serangga

Serangga dapat dimasukkan dalam 2 kategori, yakni serangga hama dan

serangga berguna. Disebut serangga hama adalah apabila kehadirannya

mengganggu aktivitas manusia dan produktivitas tanaman.

Pengenalan serangga dilaksanakan di SDN Rogoselo 01 dan SDN Rogoselo

03. Sebelumnya, dibuat awetan serangga sebagai alat bantu mengajar, serangga

yang digunakan untuk alat bantu adalah serangga yang ada di desa Rogoselo. Hal

tersebut dilakukan agar anak-anak desa Rogoselo, khususnya siswa-siswi SDN

Rogoselo 01 dan 03, mengenal potensi serangga di lingkungan sekitarnya. Pada

minggu-minggu awal, dilakukan kegiatan berburu serangga setiap pagi dan sore.

Selanjutnya serangga diawetkan menggunakan awetan kering maupun awetan

basah.

Kegiatan dilaksanakan dengan metode active learning (siswa aktif dalam

proses pembelajaran). Diberikan penjelasan mengenai serangga berguna dan

serangga merugikan bagi manusia disertai ilustrasinya, pelestariannya, dan

dampak yang ditimbulkan bagi manusia dan bagi pertanian. Sasaran dari program

pengenalan serangga ini adalah murid kelas 3, kelas 4, kelas 5, dan kelas 6.

Di SDN Rogoselo 03, Pengenalan seranggadilaksanakan setiap hari sabtu

jam 11.15 WIB selama 2 minggu (tanggal 16 Juli 2011 dan 23 Juli 2011) pukul

11

Page 18: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

11.30 WIB – 12.30 WIB. Di SD 03 ini, kelas dibagi menjadi 2, untuk minggu

pertama dilakukan kegiatan pembelajaran di kelas 3 dan kelas 4 yang

digabungkan menjadi satu kelas. Jumlah siswa kelas 3 dan kelas 4 yang mengikuti

pengenalan seranggaini adalah sekitar 50 anak. Pada minggu kedua, giliran kelas

5 dan kelas. Sama halnya dengan minggu sebelumnya, dua kelas ini disatukan

dalam satu ruang kelas. Di SD 03 ini, anak-anak terutama kelas 3 dan kelas 4

sangat antusias pada saat diajarkan mengenai serangga, buktinya mereka

menyimak dengan baik pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Suasana

yang terjadi cukup kondusif, komunikatif, banyak yang bertanya, dan pada saat

direview dengan tanya-jawab sebagian besar pertanyaan dijawab dengan benar.

Sedangkan di SDN Rogoselo 01, dilakuakn pengenalan seranggaselama 2

hari berturut-turut yakni pada hari rabu tanggal 20 Juli 2011 dan hari kamis

tanggal 21 Juli 2011 pukul 11.30 WIB - 12.30 WIB. Persis sama dengan yang

dilakukan di SDN Rogoselo 03, di SDN Rogoselo 01 ini, kelas dibagi menjadi 2,

untuk minggu pertama adalah untuk kelas 3 dan kelas 4 yang digabungkan

menjadi satu kelas. Jumlah siswa kelas 3 dan kelas 4 yang mengikuti pengenalan

serangga ini adalah sekitar 45 anak. Pada minggu kedua, giliran kelas 5 dan kelas

6. Sama dengan minggu sebelumnya, dua kelas ini disatukan dalam satu ruang.

Jumlah siswa kelas 5 dan kelas 6 adalah 35 anak. Di SD 01 Rogoselo yang

terletak di dukuh Tembelang wetan ini, anak-anak baik kelas 3, kelas 4, kelas 5,

maupun kelas 6 sangat antusias pada kegiatan pengenalan seranggaberlangsung.

Setelah program pengenalan seranggadiberikan kepada murid SD, hasil

yang diharapkan ialah murid-murid dapat membedakan jenis-jenis serangga yang

ada di sekitar lingkungan sendiri. Hasil yang didapat pada kenyataannya murid-

murid menjadi lebih mengetahui nama-nama serangga yang sering berada di

daerahnya dan mereka sangat antusias dengan awetan dari serangga serta berharap

akan dapat membuat awetan serangga pula.

6. Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati

Pelatihan dan pembuatan pestisida nabati ini dilakukan pada hari kamis

tanggal 21 Juli 2011 pukul 11.30 WIB – 12. 30 WIB. Pelatihan pembuatan

pestisida nabati dilakukan di sebelah kandang kerbau tidak jauh dari sawah dukuh

12

Page 19: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

tembelang wetan, lokasi ini kami pilih karena beberapa pertimbangan yakni dekat

dari sumber bahan yang kami butuhkan dan dekat dengan tempat aplikasi

sehingga untuk pendistribusian tidak meyulitkan petani nantinya.

Dari 20 undangan yang disebarkan kepada petani, petani yang datang

sebanyak 15 orang. Kegiatan pelatihan didahului dengan pemberian materi

dengan metode ceramah. Digunakan alat bantu berupa poster untuk memperjelas

materi pelatihan. Selain itu peralatan yang disiapkan sebelumnya adalah contoh

pestisida nabati yang terbuat dari tembakau kering, minyak tanah, air, dan sabun

colek. Petani tertarik dan memiliki rasa ingin tahu yang besar karena mereka

banyak bertanya setelah diberikan penjelasan dan dilakukan praktek. Petani juga

membawa alat tulis dan mencatat selama kegiatan berlangsung. Dalam materi

pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, keuntungan pestisida

nabati, bahan yang dapat digunakan, dan cara membuat serta mengaplikasikannya.

Selain itu, dibagikan selebaran panduan pembuatan pestisida nabati kepada petani.

Sekitar 10 orang mahasiswa KKP IPB dari desa terdekat ikut hadir membantu

kegiatan pelatihan. Tidak hanya melalui penjelasan, praktek aplikasi pestisida

nabati kami lakukan juga di lahan pekarangan yang dibuat. Hama yang menyerag

tanaman di pekarangan adalah ulat. Untuk bedengan tanaman seluas 30 m2 (6 x

5m x 1m) diperlukan 4 liter pestisida nabati yang diaplikasikan dua kali dengan

jangka waktu 2 hari.

Dari pelatihan tersebut, dihasilkan contoh pestisida nabati yang sudah dapat

diaplikasikan. Selanjutnya, kegiatan ini akan tetap berlanjut dengan didampingi

oleh Gapoktan. Hal tersebut dikarenakan antusiasme yang cukup tinggi dari

warga, yang sebagian besar merupakan petani. Poster mengenai pembuatan

pestisida nabati dihibahkan kepada Gapoktan untuk membantu kegiatan tersebut.

13

Page 20: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

7. Pekarangan Percontohan dan Budidaya TanamanProgram pekarangan dan budidaya tanaman bertujuan untuk memberikan

cara dan teknik yang tepat dalam pemanfaatan pekarangan rumah kepada

masyarakat desa. Hal tersebut dapat mengoptimalkan lahan pekarangan rumah

dan meningkatkan nilai fungsional maupun estetika pada lingkungan rumah.

Penataan pekarangan rumah yang tepat dapat memberikan manfaat secara fisik,

ekonomi maupun social budaya kepada warga desa. Manfaat fisik diperoleh dari

hasil penataan yang secara visual akan menambah kualitas estetika. Manfaat

ekonomi diperoleh dengan menanam tanaman yang dapat dikonsumsi keluarga

sehingga dapat pula memenuhi kebutuhan sehari-hari. Manfaat sosial budaya

dihasilkan dengan budaya masyarakat yang semakin gemar untuk berkebun di

pekarangan rumah sendiri.

Pada pelaksanaan pekarangan contoh dan teknik budidaya tanaman,

mahasiswa KKP harus mendapatkan suatu lahan yang dapat dijadikan sebagai

tapak percontohan. Karena dengan adanya suatu lahan atau tapak percontohan

maka hal-hal yang disampaikan kepada petani terkait dengan cara budidaya

tanaman dari awal sampai akhir bisa langsung direalisasikan melalui lahan

percontohan budidaya tanaman. Karena bagi petani tak cukup dengan hanya

berbicara saja tapi mereka ingin bukti atau pun melihat langsung apa yang kami

sampaikan terkait dengan cara budidaya tanaman yang tepat.

Setelah mendapatkan suatu lahan yang akan digunakan sebagai lahan

percontohan pekarangan maka dilakukan tahap pengumpulan data atau

inventarisasi tapak dimana semua data dan keadaan awal pada suatu lahan

direkam dan dicatat secara lengkap. Lahan yang akan digunakan terletak di depan

TK Bhakti Lestari dan data yang dibutuhkan antara lain data fisik dan biofisik

yang mencakup luas lahan, arah matahari, arah angin, tanaman eksisting dan lain-

lain. Sumber air sebagai irigasi bagi lahan pun perlu diperhatikan. Oleh karena itu,

dilakukan pengukuran lahan dan observasi secara langsung. Alat yang digunakan

yaitu meteran dan alat tulis.

Tahap selanjutnya menganalisis tapak tersebut yaitu potensi dan kendala

yang ada pada tapak. Hasil dari analisis tersebut merupakan dasar untuk

perencanaan yang akan dilakukan pada lahan. Sintesis dari analisis menghasilkan

14

Page 21: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

area mana yang cocok untuk ditanami. Selanjutnya pembuatan desain bahwa pada

lahan tersebut akan dibuat bedeng sayur dengan luas bedeng 5m x1m berjumlah 6

bedeng yaitu bedeng cabai (Capsicum annum), bayam (Amaranthus spp.) dan

kangkung (Ipomoea reptana). Tanaman hias yang berasal dari lingkungan sekitar

desa akan digunakan untuk fungsi estetik dan pohon rambutan (Nephelium sp.)

serta mangga (Mangifera indica) juga akan ditanam. Setelah desain dibuat maka

tahap implemantasi dapat dilakukan. Proses pengerjaan pekarangan dibantu oleh

beberapa warga adalam hal pengolahan tanah. Pada pembudidayaan tanaman

sayur, bedeng cabai khusus menggunakan media mulsa plastik sebagai penutup

tanah dan dilakukan persemaian benih cabai terlebih dahulu sedangkan untuk

bayam dan kangkung langsung ditanam pada bedeng. Tanaman hias yang ditanam

pada lahan pekarangan ialah lidah mertua (Sansevieria trifasciata), daun bahagia

(Dieffenbachia sp.), singonium (Syngonium sp.) dan (Syngonium

podophyllum),kucai (Carex morrowii), patah tulang (Pedilanthus tithymaloides)

dan adam hawa (Rhoeo discolor).

Kegiatan membuka lahan dilakukan bersama dengan warga yang

berjumlah sekiatar 4 orang. Kegiatan ini dilakukan sejak pikul 09.00 WIB sampai

dengan 11.00 WIB. Peralatan yang dibutuhkan adalah cangkul, meteran, dan tali

rafia. Sesuai dengan desain, dibuat 6 bedeng yang masing masing berukuran 5m x

1 m. selanjutnya dilakukan pemupukan dengan pupuk organic yang berjumlah 3

karung untuk keenam bedeng tersebut. Setelah itu ditunggu selama 3 hari sampai

bedeng siap untuk ditanami. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore dengan

cara mengambil air dari sumber terdekat. Namun pada seminggu terakhir, telah

dibuatkan sebuah pompa air dengan selang sepanjang 50m unuk membantu

penyiraman.

Dalam pekarangan ini terdapat pula jalur sirkulasi yang dikerjakan dengan

penataan batu-batu yang membagi dua area lahan pekarangan dengan pola

organik. Batu-batu tersebut didapatkan dari sekitar desa Rogoselo yang memiliki

sumber batu cukup banyak terutama pada area sungai atau kali. Sirkulasi tersebut

membuat area lahan menjadi lebih natural. Kendala awal yang dialami adalah

sulitnya mencari lahan yang benar-benar tepat dan yang bisa dijadikan lahan

percontohan. Beberapa kriteria yang kami tentukan untuk penetapan lokasi lahan

15

Page 22: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

antara lain lahan harus dekat dengan desa serta berada di pinggir jalan, jalurnya

sering dan banyak dilewati warga, serta kondisi tanahnya subur serta tidak jauh

dari sumber air. Setelah seluruh tanaman selesai ditanam pada lahan percontohan,

setiap tanaman tersebut diberikan papan nama yang berisi nama lokal dan nama

latin atau nama ilmiah dari tanaman tersebut. Papan nama tersebut dibuat dari

seng yang dicat berwarna hijau kemudian ditulisi demgan nama-nama tersebut.

Setiap tanaman lalu diberi papan nama tersebut. Pada lahan percontohan juga

diberi papan atau plang nama “Lahan pekarangan percontohan” di depan lahan

tersebut.

Kegiatan pemeliharaan adalah faktor utama yang harus diperhatikan.

Pemeliharaan mencakup penyiraman, pemupukan, pergantian tanaman dan lain-

lain. Salah satu aspek yang menjadi kendala ialah penyiraman karena kondisi

sumur yang merupakan sumber air terdekat sering mengalami kekeringan

sehingga apabila air dirasakan masih kurang untuk penyiraman maka dilakuakn

pengangkutan air dari sumber lain yang lebih jauh. Program Pelatihan Teknik

Budidaya ini dalam prakteknya sebenarnya masih dipadukan dengan Program

petisida nabati yaitu pemberian pestisida pada tanaman yang terserang hama di

lahan pekarangan dan Program biopori, dimana lubang resapan biopori dibuat

juga di lahan percontohan ini. Program pekarangan ini selain dilakukan pada

lahan percontohan juga dilakukan pengajaran pada murid SD yaitu dipadukan

dengan program Insect teaching Pada saat warga ingin melihat bagaimana

sebenarnya praktek budidaya tanaman yang tepat sesuai kondisi di desa, maka

lahan percontohan pekarangan yang telah dibuat bisa menjadi contoh nyata bagi

warga desa.

Selanjutnya, keaktifan anak-anak yang juga murid SD yang sering bermain

di sekitar pekarang setelah pulang sekolah, dapat dimanfaatkan untuk

pemeliharaan pekarangan contoh. Selain itu, guru-guru TK juga diamanhkan

untuk memelihara pekarangan contoh tersebut. Dengan kemudahan akses air,

yang telah dibuat, diharapkan kegiatan penyiraman dapat dilakukan secara rutin

kemudian dihibahkan bibit sayur bayam, kangkung dan cabai kepada Gapoktan

dan guru TK agar pekarangan tersebut dapat berlanjut setelah panen pertama.

16

Page 23: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

17

Page 24: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

8. Evaluasi PSP, Irigasi Pertanian

Program PSP yang ada di desa Rogoselo sudah terealisasi. Pembuatan

irigasi sudah dilakukan pada tahun 2007. Sebelum adanya irigasi bantuan dari

pemerintah, petani menggunakan brojol (batu yang disusun dan diikat

menggunakan kawat untuk membendung air) namun upaya ini kurang efektif

karena brojol buatan petani ini tidak tahan lama dan pada akhirnya tanggul

kembali jebol. Atas bantuan pemerintah, akhirnya dilakukan pembuatan irigasi di

desa Rogoselo. Irigasi ini dapat digunakan untuk mengairi lahan persawahan

sekitar ± 25 ha di sebagian desa Rogoselo dan sebagian desa Harjosari. Hingga

saat ini, kondisi Irigasi tersebut masih dapat dikatakan layak untuk

digunakan.keberadaan irigigasi tersebut secara nyata dapat membantu masyarakat

dalam mengairi lahan pertaniaannya. Satu hal yang terlihat masih kurang dari

irigasi tersebut adalah, pada bagian penutup bendungan, papan penutup

bendungan sudah rusak sehingga masyarakat menggantinya dengan kayu-kayuan

dan pohon pisang agar air terhambat, dan dapat mengalir ke saluran irigasi warga.

Lebih lanjut, masyarakat sebenarnya ingin melakukan pembangunan PSP

Irigasi di lokasi sawah berbeda, namun setelah mengajukan, terdapat kendala yang

tidak dapat diatasi, yakni persyaratan lahan pertanian PSP terlalu luas yakni, 20

ha. Sementara rata-rata lahan masyarakat hanya sekita 5-7 ha per lokasinya.

Karena masalaha tersebut, untuk lahan-lahan dengan luas tersebut hingga saat ini

masih menggunakan irigasi konvensional.

18

Page 25: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

PEMBAHASAN UMUM

Kuliah Kerja Profesi merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada

masyarakat dengan melibatkan mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat.

Mahasiswa secara langsung bersama dengan masyarakat mengidentifikasi serta

menangani masalah pertanian dan lingkungan yang dihadapi serta membantu

menyelesaikan persoalan pembangunan di daerah dengan pendekatan multi

disiplin ilmu. Desa Rogoselo kecamatan Doro kabupaten Pekalongan merupakan

suatu daerah dengan potensi sumberdaya alam yang cukup tinggi. Luas

persawahandi daerah tersebut yaitu 249.270 hektar, sedangkan tanah perkebunan

yang kebanyakan ditanami dengan sengon dan buah-buahan (durian dan

rambutan) adalah seluas 84.000 hektar. Selain itu, daerah tersebut memiliki total

pekarangan seluas 94.000 hektar. Potensi sumberdaya alam tersebut dapat sangat

bermanfaat jika dikelola dengan baik.

Kehidupan masyarakat setempat sebagian besar ditopang oleh pertanian.

Walau bekerja sebagai petani, perekonomian keluarga banyak yang didukung oleh

sanak saudara (anak) yang bekerja di luar desa ini, baik sebagai pedagang ataupun

buruh pabrik dan tekstil. Hal tersebut menjadi sebab sepinya golongan muda di

desa ini. Setelah lulus SMA, hampir seluruh pemuda di desa tersebut melakukan

urbanisasi ke kota untuk bekerja, sedangkan pemudi di desa tersebut lebih

memilih untuk menikah. Oleh karena itu, mayoritas penghuni desa tersebut adalah

anak-anak dan golongan tua. Rumah-rumah besar permanen dan pekarangan yang

luas akan menjadi pemandangan lazim di desa ini, sebuah gambaran tercapainya

kesejahteraan masyarakat secara finansial.

Setelah melakukan pendekatan ke masyarakat melalui wawancara

langsung secara informal maupun FGD (Focus Group Discussion), dapat

diketahui beberapa masalah yang dialami oleh warga desa. Permasalahan umum

yang belakangan dihadapi warga desa Rogoselo adalah menurunnya kesejahteraan

secara ekonomi dan kesehatan. Pengetahuan yang salah tentang gizi dimana masih

terdapat persepsi makanan bergizi adalah makanan yang mahal menjadi masalah

sendiri pada kesejahteraan kesehatan masyarakat. Program posyandu dan “Ayo,

19

Page 26: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

melek gizi!” dibuat sebagai cara untuk membantu mengatasi permasalahan

tersebut. Posyandu merupakan sarana yang penting dalam program peningkatan

kesehatan dan gizi bagi masyarakat pada umumnya dan bagi ibu, bayi dan balita

pada khususnya. Dalam program tersebut, kader dibekali pengetahuan mengenai

sistem 5 meja dan gizi. Selain itu, dilakukan penimbangan untuk mengetahui

status gizi balita serta penyuluhan gizi dengan bantuan software “Ayo, melek

gizi!”.

Berdasarkan hasil post-test dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu-ibu

masih kurang, sehinga dilakukan program penyuluhan gizi kepada ibu-ibu

pengajian sebagai solusi untuk memberikan informasi gizi kepada ibu-ibu secara

rutin. Hambatan yang dihadapi salah satunya yaitu respon ibu-ibu yang masih

kurang, namun pada pertemuan selanjutnya, penyuluhan diganti dengan kegiatan

sharing bersama mengenai gizi. Hal tersebut membuat ibu-ibu lebih tanggap

termasuk dalam mengajukan pertanyaan. Kegiatan posyandu dan penyuluhan gizi

di Desa Rogoselo secara umum sudah berjalan cukup baik, perkembangan

tersebut dapat dilihat dari hasil post-test lanjutan yang meningkat.

Selain pengetahuan yang salah tentang gizi, terdapat pula permasalahan

ekonomi yang diakibatkan oleh permasalahan dalam bidang pertanian. Pertama,

permasalahan serangan hama, diantaranya adalah hama wereng yang membuat

produktivitas petani padi menurun. Selain wereng permasalahan hama berupa ulat

kantung juga muncul pada perkebunan sengon masyarakat. Permasalahan juga

terjadi pada pohon pisang, sehingga pohon pisang mati disaat akan mulai

berbuah.Kemudian sebagai solusi, diadakan program penyuluhan pertanian

kepada warga desa yang meliputi sosialisasi tanam serempak dan legowo,

pestisida nabati, kompos, dan biopori. Penyuluhan diberikan melalui kegiatan

pengajian rutin yang diadakkan oleh warga, sedangkan praktek pembuatan

pestisida nabati, kompos, dan biopori dilakukan dalam satu hari bersama dengan

ketua pamong tani dan warga.

Selain itu, diperkenalkan beberapa serangga lokal yang berasal dari desa

Rogoselo sendiri kepada anak-anak (murid sekolah dasar) agar mereka dapat

membedakan serangga yang menguntungkan dan merugikan. Pelaksanaan

kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup baik, namun

20

Page 27: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

ditemukan beberapa kendala yaitu kesadaran warga terhadap budidaya pertanian

bertani yang memperhatikan keseimbangan ekosistem, kurang terbuka dengan

hal-hal baru, dan menginginkan solusi yang instan.

Pemasalahan yang terjadi di Desa Rogoselo pada dasarnya disebabkan

peran kelembagaan di desa yang kurang berfungsi dengan baik. Salah satu

permasalahan kelembagaan yang ditemukan di desa ini adalah adanya suatu gap

dalam sistem penyebaran informasi yang sering kali terhambat untuk sampai ke

masyarakat umum dan sering hanya sampai para perangkat desa saja. Hal ini

terjadi pada kelembagaan berupa kelompok tani di Desa Rogoselo.

21

Page 28: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

KESIMPULAN DAN SARAN

Program-program yang telah dilakukan yaitu Pembuatan dan

pengaplikasian pupuk kompos ke lahan pertanian, pelatihan biopori, penggunaan

pestisida nabati, pekarangan dan budi daya tanaman, insect teaching, revitalisasi

posyandu merupakan kegiatan yang baik diterapkan di Desa Rogoselo karena

dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi warga khususnya petani.

Adapun kegiatan untuk siswa-siwi SDN Rogoselo 3 dan SDN Rogoselo 1 seperti

belajar serangga dan pengenalan pekarangan merupakan kegiatan yang sesuai

dalam upaya pengenalan pertanian dini bagi generasi muda. Dengan mengetahui

wawasan pertanian sejak dini maka pertanian yang dilakukan akan lebih maju.

Dalam pelaksanaannya, masing-masing program memiliki kendala baik

yang berasal dari dalam maupun dari luar kelompok seperti yang berasal dari

masyarakat desa sehingga kendala tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi kami

dalam melaksanakan program-program lainnya.

Saran yang dapat kami berikan adalah untuk ke depannya sebaiknya sektor

kehutanan diturut sertakan dalam kegiatan KKP di desa Rogoselo. Hal ini

dikarenakan terdapat hutan sengon yang merupakan andalan warga karena para

petani telah beranjak dan lebih tertarik pada tanaman sengon yang memiliki nilai

ekonomi yang lebih tinggi daripada tanaman pertanian. Dengan demikian warga

desa rogoselo akan lebih maju dan berkembang lebih baik di berbagai bidang.

22

Page 29: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

LAMPIRAN-LAMPIRANLampiran. 1 Dokumentasi Kegiatan

Kunjungan ke kantor desa Lokakarya awal mahasiswa di kantor desa

Berburu serangga untuk keperluan insect teaching

Pengawetan serangga

Jerami yang dibakar setelah panen Mesin perontok padi tradisional

23

Page 30: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

Lahar pertanian gagal panen akibat hama Hama wereng yang mati setelah di semprot

Sekolah Lapang Pertanian Terpadu Kondisi irigasi persawahan Desa Rogoselo

Penyuluhan dan pelatihan pembuatan kompos Penyuluhan dan pelatihan pestisida nabati

Pelatihan pembuatan lubang Biopori Insect teaching

24

Page 31: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

Kegiatan posyandu Mengajar pekarangan

Pengolahan lahan Pengolahan lahan

Pembuatan biopori Lahan percontohan

Budidaya tanaman di SD 03 Rogoselo Rogoselo cup

25

Page 32: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

Setelah budidaya tanaman dengan murid SD 03 Rogoselo

Supervisi oleh Ibu Mala

Supervisi oleh Ibu Mala Ibu-ibu pengajian 4 perdukuhan

Ibu-ibu pengajian dukuh Sandong Perpisahan dengan murid SD 01 Rogoselo

Pamitan dengan guru dan staf SD 03 Rogoselo Penyerahan kenang-kenangan

26

Page 33: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

Pamitan dengan guru dan staf SD 01 Rogoselo Penyerahan kenang-kenangan

Penyerahan kenang-kenangan untuk Desa Rogoselo

Penyerahan bor biopori kepada pamong tani

Foto bersama perangkat desa Foto di lahan percontohan

27

Page 34: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

Lampiran 2. Laporan Keuangan

Pemasukan

1. Dana pertama LPPM Rp 1000.000,00

2. Dana Pemerintah Kabupaten Pekalongan Rp 550.000,00

3. Uang Sisa transportasi Rp 135.500,00

4. Dana kedua LPPM Rp 800.000,00

Total pemasukan Rp 2.485.500,00

Pengeluaran

1. Bahan-bahan program pestisida nabati Rp 272.000,00

2. EM4 Rp 17.000,00

3. Alat-alat biopori dan bibit sayur Rp 226.000,00

4. Dokumentasi Rp 143.000,00

5. Alat-alat tambahan program Rp 47.500,00

6. Konsumsi 1 Rp 100.000,00

7. Biaya transportasi Rp 50.000,00

8. Posyandu Rp 50.000,00

9. Print dan jilid Rp 37.500,00

10. Bibit tanaman Rp 110.000,00

11. Konsumsi 2 Rp 15.000,00

12. Polybag dan mulsa Rp 116.000,00

13. Biaya transportasi Rp 11.000,00

14. Konsumsi siswa SD Rp 30.000,00

15. Minyak tanah Rp 6.000,00

16. Konsumsi bapak-bapak Rp 30.000,00

17. Konsumsi anak-anak Rp 12.000,00

18. Upah pengolahan lahan Rp 120.000,00

19. Aqua Rp 7.000,00

20. Biaya transportasi Rp 35.500,00

21. Biaya kenang-kenangan desa Rp 450.000,00

28

Page 35: RINGKASAN - ahnku.files. Web viewDalam materi pelatihan dijelaskan mengenai pengertian pestisida nabati, ... Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian tersebut berjalan cukup

22. Tisu Rp 11.900,00

23. Bola Rp 120.000,00

24. Print dan bensin Rp 100.000,00

25. Konsumsi 3 Rp 100.600,00

26. Fotokopi Rp 12.500,00

27. Bahan-bahan papan nama Rp 87.000,00

28. Selang dan paku Rp 96.000,00

29. Fotokopi Rp 42.000,00

30. Biaya kenang-kenangan kabupaten Rp 30.000,00

Total pengeluaran Rp 2.485.500

29