Pengertian Perlindungan Tanaman

20
I. PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Organisme pengganggu tanaman merupakan organisme- organisme yang dapat merusak tanaman baik secara langsung ataupun tidak langsung. Kerusakan tersebut dapat menimbulkan kerugian baik dari segi kualitas ataupun kuantitas panen, sehingga merugikan secara ekonomi. Untuk menghin dari kerugian karena serangan OPT, tanaman harus dilindungi dengan cara mengendalikan OPT tersebut. Dengan demikian untuk membasmi organisme penganggu tanaman dibutuhkan suatu substansi yang berfungsi untuk membasmi OPT tersebut yaitu berupa pestisida. Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangatluas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bacteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan. Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman. Perlunya penggunaan pestisida dikarenakan pestisida ini merupakan racun yang mempunyai nilai ekonomis terutama bagi petani. Pestisida memiliki kemampuan membasmi organisme selektif (target organisme), dengan adanya pestisida ini 1

description

PPT

Transcript of Pengertian Perlindungan Tanaman

Page 1: Pengertian Perlindungan Tanaman

I. PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Organisme pengganggu tanaman merupakan organisme-organisme yang dapat

merusak tanaman baik secara langsung ataupun tidak langsung. Kerusakan tersebut dapat

menimbulkan kerugian baik dari segi kualitas ataupun kuantitas panen, sehingga merugikan

secara ekonomi. Untuk menghin dari kerugian karena serangan OPT, tanaman harus

dilindungi dengan cara mengendalikan OPT tersebut. Dengan demikian untuk membasmi

organisme penganggu tanaman dibutuhkan suatu substansi yang berfungsi untuk membasmi

OPT tersebut yaitu berupa pestisida.

Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang

digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah

sangatluas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang

disebabkan oleh fungi (jamur), bacteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti

cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap

merugikan. Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur

dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman.

Perlunya penggunaan pestisida dikarenakan pestisida ini merupakan racun yang

mempunyai nilai ekonomis terutama bagi petani. Pestisida memiliki kemampuan membasmi

organisme selektif (target organisme), dengan adanya pestisida ini petani sangat terantu

dalam mencegah serangan hama dan penyakit yang mengganggu hasil panen produk petani

baik pada pratanam, tanam, pemeliharaan, panen, sampai pasca panen keberadaan pestisida

ini memiliki andil besar untuk mempertahankan produk pertanian.

Oleh Karena itu manfaat mempelajari pestisida ini adalah agar dapat lebih mengenal

dan mengetahui apa itu pestisida, golongan, dan formulasinya, dan dampak yang tejadi akibat

penggunaan pestisida ini sehingga kita dapat memilah mulai dari jenis tanaman, golongan

dan jenis pestisida yang akan digunakan sesuai dan dampak yang dihasilkan semaksimal

mungkin untuk dihindarkan dan juga formulasi pestisida yang aman untuk digunakan dengan

menimbang dampak yang terjadi tidak merusak lingkungan dan ekosistem.

1

Page 2: Pengertian Perlindungan Tanaman

1.2 Tujuan

Agar mahasiswa mengetahui dan dapat membedakan formulsi pestisida, agar mahasiswa

dapat mengetahui dn menentukan formulasi pestisida yang lebih ama untuk diaplikasikan

serta mengetahui kelemahan-kelemahan dalam aplikasinya.

2

Page 3: Pengertian Perlindungan Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pestisida

Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang

digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat

luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh

fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan

ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.Bagi

kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama adalah meliputi semua hewan yang

mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak,ngengat, kumbang, siput,

kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan lainnya yang terbukti mengganggu

kesejahteraannya. ( Herwanto , 1998 )

2.2. Penggolongan Pestisida

Pestisida tidak hanya berperan dalam mengendalikan jasad-jasad pengganggu dalam

bidang pertanian saja, namun juga diperlukan dalam bidang kehutanan terutama untuk

pengawetan kayu dan hasil hutan yang lainnya, dalam bidang kesehatan dan rumah tangga

untuk mengendalikan vektor (penular) penyakit manusia dan binatang pengganggu

kenyamanan lingkungan, dalam bidang perumahan terutama untuk pengendalian rayap atau

gangguan serangga yang lain.Pada umumnya pestisida yang digunakan untuk pengendalian

jasad pengganggu tersebut adalah racun yang berbahaya, tentu saja dapat mengancam

kesehatan manusia. Untuk itu penggunaan pestisida yang tidak bijaksana jelas akan

menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia, sumber daya hayati dan lingkungan

pada umumnya.Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-

hama tanaman.( Hidayat , 2001 )

2.3. Cara Aplikasi Pestisida

Kelompok utama pestisida yang digunakan untuk mengendalikan serangga hama

dengan tunggau adalah insektisida, akarisida dan fumigan, sedang jenis pestisida yang lain

diberi nama masing-masing sesuai dengan hama sasarannya. Dengan demikian penggolongan

pestisida berdasar jasad sasaran dibagi menjadi :

3

Page 4: Pengertian Perlindungan Tanaman

1.   Insektisida : yaitu racun yang digunakan untuk memberantas jasad pengganggu yang berupa

serangga. Contoh : Bassa 50 EC Kiltop 50 EC dan lain-lain.

2.   Nematisida : yaitu racun yang digunakan untuk memberantas jasad pengganggu yang berupa

cacing-cacing parasit yang biasa menyerang akar tanaman. Contoh : Furadan 3 G.

3.   Rodentisida : yaitu racun yang digunakan untuk memberantas binatang-binatang mengerat,

seperti misalnya tupai, tikus. Contoh : Klerat RM, Racumin, Caumatatralyl, Bromodoiline

dan lain-lain. ( Arief . 1994 )

4.   Herbisida : adalah pestisida yang digunakan untuk mengendalikan gulam (tanaman

pengganggu). Contoh : Ronstar ODS 5/5 Saturn D.

5.    Fungisida : digunakan untuk memberantas jasad yang berupa cendawan (jamur). Contoh :

Rabcide 50 WP, Kasumin 20 AB, Fujiwan 400 EC, Daconil 75 WP, Dalsene MX 2000.

6.   Akarisida : yaitu racun yang digunakan untuk mengendalikan jasad pengganggu yang berupa

tunggau. Contoh : Mitac 200 EC, Petracrex 300 EC.

7.   Bakterisida : yaitu racun yang digunakan untuk mengendalikan penykit tanaman yang

disebabkan oleh bakteri. Contoh : Ffenazin-5-oksida (Benidiktus . 2010)

2.4. Formulasi Pestisida

Pestisida sebelum digunakan harus diformulasi terlebih dahulu. Pestisida dalam

bentuk murni biasanya diproduksi oleh pabrik bahan dasar, kemudian dapat diformulasi

sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi nama. Berikut ini

beberapa formulasi pestisida yang sering dijumpai:

1.    Cairan emulsi (emulsifiable concentrates/emulsible concentrates) Pestisida yang berformulasi

cairan emulsi meliputi pestisida yang di belakang nama dagang diikuti oleb singkatan ES

(emulsifiable solution), WSC (water soluble concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution).

Biasanya di muka singkatan tersebut tercantum angka yang menunjukkan besarnya

persentase bahan aktif. Bila angka tersebut lebih dari 90 persen berarti pestisida tersebut

tergolong murni. Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan

aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida golongan ini disebut bentuk cairan emulsi karena

berupa cairan pekat yang dapat dicampur dengan air dan akan membentuk emulsi.

2.    Butiran (granulars) Formulasi butiran biasanya hanya digunakan pada bidang pertanian

sebagai insektisida sistemik. Dapat digunakan bersamaan waktu tanam untuk melindungi

tanaman pada umur awal. Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan aktif, bahan

pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan perekat. Komposisi bahan aktif

biasanya berkisar 2-25 persen, dengan ukuran butiran 20-80 mesh. Aplikasi pestisida butiran

4

Page 5: Pengertian Perlindungan Tanaman

lebih mudah bila dibanding dengan formulasi lain. Pestisida formulasi butiran di belakang

nama dagang biasanya tercantum singkatan G atau WDG (water dispersible granule).

3.    Debu (dust) Komposisi pestisida formulasi debu ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan zat

pembawa seperti talek. Dalam bidang pertanian pestisida formulasi debu ini kurang banyak

digunakan, karena kurang efisien. Hanya berkisar 10-40 persen saja apabila pestisida

formulasi debu ini diaplikasikan dapat mengenai sasaran (tanaman).

4.    Tepung (powder) Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan

aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen). Untuk

mengenal pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang tercantum singkatan

WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder).

5.    Oli (oil) Pestisida formulasi oli biasanya dapat dikenal dengan singkatan SCO (solluble

concentrate in oil). Biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen, karosen atau

aminoester. Dapat digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low volume) dengan

menggunakan atomizer. Formulasi ini sering digunakan pada tanaman kapas. (Untung, 2010)

5

Page 6: Pengertian Perlindungan Tanaman

III. BAHAN DAN METODE

III.1. WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum dasar-dasar perlindungan tanaman dengan materi mengenal pestisida dan

aplikasiya dilaksanakan pada hari sabtu 9 Mei 2015, pukul 07.00 WIB dan bertempat

dilaboraturium jurusan budidaya pertanian, fakultas pertanian Universitas Palangka Raya

III.2. Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan yaitu beberapa jenis dan formulasi pestisida (disesuaikan

dengan yang tersedia dilaboratorium) dan air. Sedangkan alat yang digunakan adalah

suprayer gendong (otomatis dan seni otomatis), gelas ukur, masker, dan lain-lain.

3.2. CaraKerja

a. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan, yaitu pestidadengan 3 (tiga) formulasi

WP, EC, Granular, air, alat semprot, pengaduk, gayung, sarung tangan,dan masker.

b. Buat adukan jadi (volume semprot/ha = 500 liter) dan gunakan dosis sesuai dengan

anjuran berdasarkan jenis tanaman dan OPT.

c. Timbang pestisida butiran (granular), hitung sesuai ketentuan ( luas lahan 5x10m ).

d. Lakukan aplikasi pestisida dan perhatikan arah angin.

e. Buat laporan sementara aplikasi pestisida, volume semprot, kelebihan atau kekurangan

dari masing-masing formulasi.

6

Page 7: Pengertian Perlindungan Tanaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Pengamatan Pestisida

No Golongan Nama

Umum

Nama

dagang

Formulasi OPT

Sasaran

Teknik

Aplikasi

1 Fungisida Saromic Metalaksil

35%

35 SD

(Seed

Dressing)

-Penyakit

bulai pada

jagung

-penyakit

lanas pada

tembakau

Jagung :

disemprot

Tembakau

: disiram

2 Insektisida Bancol Bensultap

50%

50 WP

(Wettable

Powder)

-Kubis

(plutella

xylostella)

-pada

kentang

(kutu

daun)

-pada padi

(wereng

coklat)

Disemprot

3 Fungisida Dithane m Mankozep

80%

80 WP

(Wettable

Powder)

Penyakit

bercak

daun pada

apel,

bawang,dll

Disemprot

4 Herbisida Metafuron Metafunon

metil

20,05%

20 WP

(Wettable

Powder)

Gulma dan

daun lebar,

alang-

alang,

pakis-

pakisan

Disemprot

5 Nematisida Furadan Karboturan

3%

3 GR

(Granular)

Padi :

wereng

disemprot

7

Page 8: Pengertian Perlindungan Tanaman

hijau

Kentang :

nematoda

bitil

Tomat :

nematoda

bitil

6 Insektisida Indovin Karbaril

85%

85 SP Hama-

hama pada

tanaman

kedelai

yaitu ulat

grayak dan

pada teh

yaitu

penghisap

daun

Disemprot

7 Insektisida Sevin Kalbaril

85%

85 SP Jagng :

ulat grayak

dan

belalang

Kelapa :

penggerek

batang dan

penggerek

pucak

Disemprot

8 Rodentisida kresnakum Brodifakum

0,005%

0.005 BB

(block

Bait)

-tikus

rumah

-tikus

belukar

-tikus

sawah

Pengumpan

siap pakai

4.2 Pembahasan

4.2.1 Bensulap 50% ( Bancol)

8

Page 9: Pengertian Perlindungan Tanaman

Pestisida ini memiliki nama umum bancol 150 WP, pestisida ini termasuk dalam

golongan insectisida, formulasinya 50 WP (wettable powder). Dan nama dagangnya dikenal

dengan bahan aktif bensulap 50%. OPT sasarannya pada tanaman kubis (merusak daun)

contohnya plutella xylostella pada kentang (kutu daun) contohnya thrips, pada padi penggere

batang contohnya wereng cokelat. Teknik aplikasinya dengan penyemprotan, dan

karakterisitiknya berbentuk tepung.

Gambar 1. Pestisida bancol

4.2.2. Metalaksil 35% (Saronic)

Pestisida ini mempunyai nama umum saronic merupkan golongan fungisida,

formulasinya 35 SD (seed dressing) dan nama dagang pestisida ini metalaksil 35%. OPT

sasarannya yaitu penyakit bulai pada jagung, penyakit lanas pada tembakau, teknik

pengaplikasiannya yaitu pada jagung dengan cara disemprot pada jagung, pada tembakau

disiram dan karakteristiknya berbentuk tepung .

Gambar 2. Pestisida Saromic

4.2.3. Metafuron Metil 20,05% (Metafuron)

9

Page 10: Pengertian Perlindungan Tanaman

Pestisida ini mempunyai nama umum metafuron metil dan pestisida ini termasuk

dalam golongan herbisida, formulasinya 20 WP (Wettable Powder), Opt sasarannya yaitu

gulma berdaun lebar, alang-alang, pakis-pakisan, dan teknik pengaplikasiannya dengan cara

disemprot dan karakteristiknya berbentuk tepung

Gambar 3. Pestsida metafuron

4.2.4. Mankozet 80% ( Dithane)

Pestisida ini memiliki nama umum dithane M pestisida ini termasuk dalam golongan

fungisida, formulasinya 80 WP (Wettable Powder) dengna nama dagangnya dikenal dengan

mankozet 80%. UPT sasarannya yaitu bercak pada daun, pada apel, dan bawang, teknik

pengaplikasiannya dengan cara disemprot dan karakteristiknya berbentuk tepung.

Gambar 4. Pestisida dithane

4.2.5. Karbofuran 3% (Furadan)

10

Page 11: Pengertian Perlindungan Tanaman

Pestisida ini memiliki nama umum furadan, pestisida ini termasuk dalam golongan

insectisida/ nematisida. Formulasinya 3GR ( granular) dan nama dagangnya dikenal dengan

karbofuran 3%, OPT sasarannya yaitu pada padi (wereng hijau) , kentang,(nematoda bitil),

tomat(nematoda bitil), tekik pengaplikasiannya yaitu dengan cara ditabur ditanah/ di lubang

tanah dan karakteristiknnya berbentuk tepung.

Gambar 5. Pestisida furadan

4.2.6. Karbaril 85 % (indovin)

Pestsida ini memilki nama umum indovil, dan termasuk dalam golongan insektisida

dan formulasinya 85 SP dan nama dagngnya dikenal dengan karbarir 85% dan OPT

sasarannya yaitu pada hama-hama pada tanaman kedelai yaitu ulat geraya dan pada teh yaitu

penghisap daun dan teknik aplikasinya adalah disemprot.

Gambar 6. Indovin

4.2.7. karbaril 85 % (sevin)

11

Page 12: Pengertian Perlindungan Tanaman

Pestisida ini mempunyai nama umum sevin dan termasuk dalam golongan insektisida

dan formulasinya 85 SP dan nama dagangnya karbaril 85 % dan OPT sasarannya yaitu

jagung :ulat gerayak dan belalang, kelapa : penggerek batang dan penggerek puncak dan

teknik aplikasinya dengan cara disemprot.

Gambar 7. Pestisida Sevin

4.2.8. Brodifakum 0,005% (Kresnakum)

Pestisida ini mempunyai nama umum kresnakum dan termasuk dalam golongan

rodentisida dan formulasinya 0,005 BB (block bait) dan nama dagangnya brodifakum 0,005%

dan OPT sasarannya yaitu tikus rumah, tikus sawah, tikus belukar dan teknik aplikasinya

pengumpan siap pakai.

Gambar 8. Pestisida Kresnakum

Untuk mengetahui kalibrasi : misalnya 40 kali semprotan untuk 3 tanaman dan 40 : 3

= 13,3 kalibrasinya, jadi air yang disemprotkan pada gelas ukur ialah 20ml pertanaman. Dan

yang kedua 34 kali semprotan untuk 3 tanaman dan 43 : 3 = 14,4 kalibrasinya, jadi air yang

disemprotkan pada gelas ukur adalah 6 ml pertanaman.

V. PENUTUP

12

Page 13: Pengertian Perlindungan Tanaman

5.1 Kesimpulan

Nama belakang pestisida seperti SL, AS, F, WSC, EC, WP menunjukkkan formulasi

tersebut. EC (emulsifiabel concentrate) jika pestisida ini dicampur air akan membentuk

emulsi atau cairan keruh. Emulsifier harus mampu menahan minyak agar tidak klais dalam

air tetapi membentuk“ campuran ” dengan segera dan merata.

Pestisida dapat dikelompokkan berdasarkan sasarannya seperti, insektisida sebagai

racun insekta / serangga, rodentisida sebagai racun untuk binatang pengerat, herbisida

sebagai racun untuk gulma, fungisida sebagai racun untuk jamur, bakterisida sebagai racun

untuk bakteri, virisida sebagai racun untuk virus, avisida sebagai racun untuk burung, dan

lain sebagainya.

jenis-jenis formulasi tersebut, memberikan gambaran alat-alat aplikasinya yang

meliputi hand sprayer, sprayer, kenapsack dan pompaotomatik. Pompa semi otomatis

merupakan alat penyemprot yang didayai oleh tenaga tangan manusia dengan pompa tekanan

tinggi. Prinsip kerja alat penyemprot adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus

yang menyerupai kabut.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan

cermat dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk

belajar seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan

diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat

praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

13

Page 14: Pengertian Perlindungan Tanaman

Arief . 1994. Perlindungan Tanaman Hama Penyakit dan Gulma. Surabaya: Usaha Nasional

Benidiktus . 2010. Handsprayer Alat Penyemprot Pertanian. Kumpulan Artikel Alat &

Mesin Pertanian

Herwanto , Totok . 1988. Peralatan Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman. Bandung:

Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik Pertanian.

Hidayat , Anwar .2001. Metode Pengendalian Hama. Departemen Dinas Kesehatan. Jakarta:

Depnaskes

Untung,Kasumbogo.2010. Diktat Dasar-Dasar Ilmu Hama TanamanYogyakarta:Gadjah

Mada Press

14