aspek hukum dalam ekonomi 'Perlindungan varietas tanaman'

10
Aspek Hukum Dalam Ekonomi Hak Perlindungan Varietas Tanaman Oleh : Nur Azizah [12110018] Ruang B

Transcript of aspek hukum dalam ekonomi 'Perlindungan varietas tanaman'

Aspek Hukum Dalam Ekonomi

Hak Perlindungan Varietas Tanaman

Oleh :Nur Azizah [12110018]

Ruang B

A. Dasar Hukum Hak Perlindungan Varietas Tanaman

Pada tanggal 20 Desember 2000, diterbitkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000, dimana Undang-Undang tersebut mengatur secara terperinci mengenai perlindungan terhadap varietas tanaman.

Latar belakang lahirnya Undang-Undang varietas tanaman tidak terlepas dari tuntutan sekaligus konsekuensi Indonesia atas keikutsertaannya menandatangani kesepakatan GATT/WTO 1994, dimana salah satu ketentuannya memuat mengenai kesepakatan TRIPs (Trade Aspects if Intellectual Property Rights). Keikutsertaan Indonesia meratifikasi kesepakatan TRIPs, mengakibatkan Indonesia harus menyelaraskan peraturan perundang-undangan khususnya di bidang HAKI dengan persetujuan TRIPs yang di dalamnya terdapat ketentuan mengenai perlindungan terhadap varietas tanaman.

B.Pengertian Perlindungan Varietas TanamanHak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan kepada pemulia dan/atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu Lisensi, adalah izin yang diberikan oleh pemegang hak perlindungan Varietas Tanaman kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakan seluruh atau sebagian hak perlindungan Varietas TanamanPerlindungan Varietas Tanaman, yang selanjutnya disingkat PVT, adalah perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.Varietas tanaman, yang selanjutnya disebut varietas, adalah sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji, dan ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe yang dapat membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan.Varietas Hasil Pemuliaan adalah varietas yang dihasilkan dari kegiatan pemuliaan tanaman.Pemuliaan tanaman, adalah rangkaian kegiatan penelitian dan pengujian atau kegiatan penemuan dan pengembangan suatu varietas, sesuai dengan metode baku untuk menghasilkan varietas baru dan mempertahankan kemurnian benih varietas yang dihasilkan.

C. Lingkup Perlindungan Varietas Tanaman

Varietas Tanaman yang dapat diberi perlindungan Varietas Tanaman yang terdapat di pasal 2 dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000:1. PVT dapat diberikan pada varietas tanaman dari jenis atau spesies

tanaman yang baru, unik, seragam, stabil dan diberikan nama.2. Tanaman sebagaimana yang dimaksud adalah tanaman semusim

dan tanaman tahunan.3. Suatu varietas dianggap baru apabila pada saat penerimaan

permohonan hak PVT, bahan perbanyakan atau hasil panen dari varietas tersebut belum pernah diperdagangkan di Indonesia atau sudah diperdagangkan tetapi tidak lebih dari setahun, atau telah diperdagangkan di luar negeri tidak lebih dari empat tahun untuk tanaman semusim dan enam tahun untuk tanaman tahunan.

D. Jangka Waktu Perlindungan Varietas TanamanJangka waktu Perlindungan Varietas Tanaman, diatur dalam

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 pada Pasal 4:a. 20 (dua puluh) tahun untuk tanaman semusim;b. 25 (dua puluh lima) tahun untuk tanaman tahunan.

E. Hak dan kewajiban pemegang PVTdiatur di Pasal 6 berisikan:1.Pemegang Hak Perlindungan Varietas Tanaman memiliki hak untuk menggunakan dan memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakan varietas berupa benih dan hasil panen yang digunakan untuk propagasi. 2.Hak untuk menggunakan varietas sebagaimana ayat (1) meliputi kegiatan: a.Memproduksi atau memperbanyak benih, b. Menyiapkan untuk tujuan propagasi,c.Mengiklankan;d.Menawarkan; e.menjual atau memperdagangkan;f.Mengekspor; g.Mengimpor;Mencadangkan untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam butir a,b,c,d,e,f dan g.3.Pemulia yang menghasilkan varietas berhak untuk mendapatkan imbalan yang layak dengan memperhatikan manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dari varietas tersebut.4.Imbalan sebagaimana no.3 diatas dapat dibayarkan:Dalam jumlah tertentu dan sekaligus; Berdasarkan persentase; Dalam bentuk gabungan antara jumlah tertentu dan sekaligus dengan hadiah atau bonus;atau Dalam bentuk gabungan antara persentase dengan hasil atau bonus, yang besarnya ditetapkan sendiri oleh pihak-pihak yang bersangkutan.Selain memperoleh hak sebagaimana dijelaskan di atas, pemegang hak PVT juga mempunyai kewajiban yang terdapat dipasal 9 sebagai berikut:

melaksanakan hak PVT-nya di Indonesia;membayar biaya tahunan PVT;menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah mendapatkan

hak PVT di Indonesia.

diatur di Pasal 10 berisikan:(1) Tidak dianggap sebagai pelanggaran hak PVT, apabila:a. penggunaan sebagian hasil panen dari varietas yang dilindungi,sepanjang tidak untuk tujuan komersial;b. penggunaan varietas yang dilindungi untuk kegiatan penelitian,pemuliaan tanaman, dan perakitan varietas baru;c. penggunaan oleh Pemerintah atas varietas yang dilindungi dalam rangka kebijakan pengadaan pangan dan obat-obatan dengan memperhatikan hak-hak ekonomi dari pemegang hak PVT.(2) Ketentuan mengenai penggunaan oleh Pemerintah atas varietas yang dilindungi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) butir c diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

F. Tidak Dianggap Sebagai Pelanggaran Hak Perlindungan

Varietas Tanaman

G. Pemohon Hak Perlindungan Varietas Tanamanhal Pemohonan Hak Perlindungan Varietas Tanaman di pasal 12 ayat 2. Permohonan Hak perlindugan Varietas Tanaman dapat diajukan oleh Pemulia1.Orang atau badan hukum yang memperkerjakan pemulia atau memesan varietas dari pemulia2.Ahli waris, atau3.Konsultan PVT (yang terdaftar di kantor PVT)

H. Persyaratan Permohonan Hak Perlindungan Varietas TanamanPersyaratan Permohonan Hak Perlindungan Varietas TanamanDalam pasal 11 ayat 2 surat permohonan hak PVT berisi:

1.Surat permohonan hak PVT (lengkap dengan tanggal, bulan dan tahun)2.Nama dan alamat lengkap pemulia3.Nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pemulian serta nama ahli waris yang ditunjuk4.Nama Varietas5.Deskripsi varietas yang mencakup asal-usul atau silsilah, ciri-ciri mortofologi dan sifat-sifat penting lainnya.6.Gambar dan atau foto disebut dalam deskripsi yang diperlukan untuk memperjelas deskripsinya.

I. Pengalihan Hak PVTDi pasal 40, Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 mengatur

tentang pengalihan hak perlindungan Varietas Tanaman, yang berisikan:

Hak PVT dapat beralih atau dialihkan karena: Pewarisan;Hibah;Wasiat;Perjanjian dalam bentuk akta notaris,atau;Sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang

J. Berakhirnya hak perlindungan Varietas Tanaman

diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 pasal 56, mengenai:

Hak PVT berakhir karena :Berakhirnya jangka waktu;pembatalan;pencabutan.

1. Pembatalan dan pencabutan hak PVT dilakukan oleh kantor PVT2. Hak PVT dibatalkan apabila setelah hak diberikan ternyata:

1. Syarat-syarat kebaruan dan/atau keunikan tidak dipenuhi pada pemberian hak PVT

2. Syarat-syarat keseragaman dan/atau stabilitas tidak dipenuhi pada saat pemberian hak PVT

3. Hak PVT telah diberikan kepada pihak yang tidak berhak

K. Pidana Pelanggaran Hak PVTKetentuan pidana mengenai Pelanggaran Hak Perlindungan Varietas

Tanaman, terdapat dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 pasal 71-74:

1. Barang siapa memproduksi,memperbanyak, menyiapkan untuk tujuan propagasi, mengiklankan, menawarkan, menjual, memperdagangkan,mengekspor, mengimpor tanpa persetujuan pemegang Hak PVT,dipidana dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun dan denda paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 ( dua milyar lima ratus juta rupiah)

2. Barang siapa dengan sengaja melanggar kerahasian varietas dan dokumen permohonan hak PVT, dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 ( satu milyar rupiah)

3. Barangsiapa dengan sengaja melanggar ketentuan pasal 10 ayat (1) untuk tujuan komersial, dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 ( satu milyar rupiah)

4. Barang siapa dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dengan pasal 30 ayat (3), dipidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 ( satu milyar rupiah)

Pasal 10 ayat (1) : tidak dianggap sebagai pelanggaranhak PVT, apabila: (a) tidak untuk tujuan komersial; (b) untuk kegiatan penelitian,pemuliaan dan perakitan varietas baru; (c) penggunaan oleh pemerintah

Pasal 30 ayat (3): pemeriksaan PVT dan pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib menjaga kerahasiaan varietas yang diperiksanya.