Pengertian Hipertensi Kronis Dalam Kehamilan

8/9/2019 Pengertian Hipertensi Kronis Dalam Kehamilan

1/54

Pengertian Hipertensi Kronis Dalam Kehamilan

Hipertensi kronik sendiri didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan

140 mmhg dan atau tekanan darah diastolik lebih atau sama dengan 90 mmhg yang telah ada

sebelum kehamilan, yang bertahan sampai lebih dari 20 minggu pasca partus 1 atau setelah 12

minggu menurut kepustakaan yang lain. (Saifuddin, 2010 !"1#.

Hipertensi kronik atau biasa disebut dengan hipertensi esensial adalahpenyakithipertensiyang

disebabkan oleh faktorherediter, faktoremosidanlingkungan.$anita

hamildengan hipertensiesensial memiliki tekanan darahsekitar 140%90 mmHg sampai 1&0%100

mmHg.'eala)gealalain seperti kelainanantung, arteriosklerosis,perdarahanotak,

danpenyakitginalakan timbul setelah dalam *aktu yang lama danpenyakitterus

berlanut. Hipertensiesensial dalam kehamilanakan berlangsung normalsampai

usiakehamilanaterm. Sekitar 20+ dari *anita hamilakan menunukkan kenaikan tekanan darah.Hipertensi kronis pada masa kehamilan didefinisikan sebagai kondisi tekanan darah sekurang)

kurangnya sistolik 140 mm Hg dan dengan tekanan darah diastolik sekurang)kurangnya 90 mm

Hg pada masa sebelum kehamilan. ntuk *anita yang baru pertama kali hamil hipertensi

tersebut dimulai sekurang)kurangnya 20 minggu sebelum kehamilan. -realensi hipertensi

kronis di /merika Serikat diperkirakan sekitar "+ dan terus meningkat dari *aktu ke *aktu.

-eningkatan prealensi ini terutama disebabkan oleh peningkatan prealensi obesitas, yang

merupakan faktor resiko utama hipertensi. -enundaan masa kehamilan sering teradi pada

perempuan yang mengalami hipertensi kronis tersebut. Sehingga peningkatan umlah *anitahamil yang disertai dengan hipertensi memerlukan pemantauan khusus kemungkinan teradinya

hipertensi kronis dan perlunya penyesuaian terapi antihipertensi sebelum dan selama masa

kehamilan

mumnya *anita hamil yang disertai dengan hipertensi kronis akan memiliki kondisi kehamilan

yang baik, tetapi mengalami resiko peningkatan komplikasi kehamilan dibandingkan dengan

*anita hamil yang tanpa hipertensi. esiko perburukan kehamilan meningkat seiring

peningkatan keparahan hipertensi. Selain itu beberapa agen antihipertensi beresiko pada

kehamilan dan harus dihentikan penggunaannya sebelum pembuahan (konsepsi#. engingatsebagian besar kehamilan adalah kehamilan yang tidak direncanakan, maka pada *anita usia

produktif yang mengalami hipertensi harus mendapatkan nasehat khusus sehubungan dengan

kehamilan dan upaya pera*atan rutin.
http://www.lusa.web.id/tag/penyakit/http://www.lusa.web.id/tag/hipertensi/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/emosi/http://www.lusa.web.id/tag/emosi/http://www.lusa.web.id/tag/lingkungan/http://www.lusa.web.id/tag/lingkungan/http://www.lusa.web.id/tag/wanita-hamil/http://www.lusa.web.id/tag/wanita-hamil/http://www.lusa.web.id/tag/wanita-hamil/http://www.lusa.web.id/tag/hipertensi/http://www.lusa.web.id/tag/hipertensi/http://www.lusa.web.id/tag/tekanan-darah/http://www.lusa.web.id/tag/gejala/http://www.lusa.web.id/tag/gejala/http://www.lusa.web.id/tag/gejala/http://www.lusa.web.id/tag/gejala/http://www.lusa.web.id/tag/kelainan/http://www.lusa.web.id/tag/jantung/http://www.lusa.web.id/tag/perdarahan/http://www.lusa.web.id/tag/otak/http://www.lusa.web.id/tag/penyakit/http://www.lusa.web.id/tag/penyakit/http://www.lusa.web.id/tag/ginjal/http://www.lusa.web.id/tag/penyakit/http://www.lusa.web.id/tag/penyakit/http://www.lusa.web.id/tag/hipertensi/http://www.lusa.web.id/category/askeb-i-kehamilan/http://www.lusa.web.id/tag/normal/http://www.lusa.web.id/category/askeb-i-kehamilan/http://www.lusa.web.id/tag/aterm/http://www.lusa.web.id/tag/aterm/http://www.lusa.web.id/tag/wanita-hamil/http://www.lusa.web.id/tag/tekanan-darah/http://www.lusa.web.id/tag/hipertensi/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/emosi/http://www.lusa.web.id/tag/lingkungan/http://www.lusa.web.id/tag/wanita-hamil/http://www.lusa.web.id/tag/wanita-hamil/http://www.lusa.web.id/tag/hipertensi/http://www.lusa.web.id/tag/tekanan-darah/http://www.lusa.web.id/tag/gejala/http://www.lusa.web.id/tag/gejala/http://www.lusa.web.id/tag/kelainan/http://www.lusa.web.id/tag/jantung/http://www.lusa.web.id/tag/perdarahan/http://www.lusa.web.id/tag/otak/http://www.lusa.web.id/tag/penyakit/http://www.lusa.web.id/tag/ginjal/http://www.lusa.web.id/tag/penyakit/http://www.lusa.web.id/tag/hipertensi/http://www.lusa.web.id/category/askeb-i-kehamilan/http://www.lusa.web.id/tag/normal/http://www.lusa.web.id/category/askeb-i-kehamilan/http://www.lusa.web.id/tag/aterm/http://www.lusa.web.id/tag/wanita-hamil/http://www.lusa.web.id/tag/tekanan-darah/http://www.lusa.web.id/tag/penyakit/


2/54


3/54

IV. Komplikasi pada ibu dan janin

-ada *anita hamil yang mengalami hipertensi kronik teradi peningkatan angka keadian stroke.

Selain itu komplikasi lain yang sangat mengkh*atirkan yaitu teradinya superimposed

preeclampsia dimana hal ini dapat mengakibatkan teradinya disfungsi hepar, gagal ginal, serta

tendensi timbulnya perdarahan yang meningkat dan perburukan kearah eclampsia.

-ada anin sendiri dapat teradi bermacam ; macam gangguan sampai kematian anin dimana

efek kerusakan yang teradi pada pembuluh darah *anita hamil akan merusak sistem

askularisasi darah, sehingga mengganggu pertukaran oksigen dan nutrisi melalui plasenta dari

ibu ke anin. Hal ini bisa menyebabkan prematuritas plasental dengan akibat pertumbuhan anin

yang lambat dalam rahim, bahkan kematian anin.

V. Penanganan Umum

a


4/54

2. ?abetalol, yang merupakan kombinasi alfa dan beta bloker. osis 2@100)1200 mg

peroral. Sering menadi terapi lini pertama. 7bat ini dapat memperburuk asma. Aormulasi

intraena tersedia untuk pengobatan darurat hipertensi.

". etoprolol, sebuah beta bloker dengan dosis 2@2!)200 mg peroral. 7bat ini dapatmemperburuk asma dan kemungkinan berhubungan dengan penghentian pertumbuhan anin.

Beta bloker lainnya misal pindolol dan propranolol dapat dipakai secara aman. Beberapa ahli

merekomendasikan untuk menghindari penggunaan atenolol.

4. :ifedipin (kera panang#, sebuah pemblok kanal kalsium. osis "0)120 mg perhari.

:ifedipin kera cepat tidak direkomendasikan untuk terapi ini, mengingat kemungkinan resiko

hipotensi. -emblok kanal kalsium lainnya dapat digunakan secara aman.

!. HidralaCin, merupakan sebuah asodilator perifer. osis !0)"00 mg perhari dalam dosis

terbagi 2 atau 4. Sediaan hidralaCin intraena tersedia untuk terapi darurat hipertensi.

&. HidroklorotiaCid, sebuah diuretik dengan dosis 12,!)!0 mg sekali perhari. /da

kekha*atiran sehubungan penggunaan obat ini, namun tidak ada data studi yang mendukung.

. etildopa, sebuah agonis reseptor alfa yang bekera sentral, dosis sebesar 2!0)1!00 mg

dua kali perhari peroral. etildopa sering digunakan sebagai terapi lini pertama, data angka

panang menunukan keamananya pada keturunan.

>. ?abetalol, yang merupakan kombinasi alfa dan beta bloker. osis 2@100)1200 mg

peroral. Sering menadi terapi lini pertama. 7bat ini dapat memperburuk asma. Aormulasiintraena tersedia untuk pengobatan darurat hipertensi.

9. etoprolol, sebuah beta bloker dengan dosis 2@2!)200 mg peroral. 7bat ini dapat

memperburuk asma dan kemungkinan berhubungan dengan penghentian pertumbuhan anin.

Beta bloker lainnya misal pindolol dan propranolol dapat dipakai secara aman. Beberapa ahli

merekomendasikan untuk menghindari penggunaan atenolol.

10. :ifedipin (kera panang#, sebuah pemblok kanal kalsium. osis "0)120 mg perhari.

:ifedipin kera cepat tidak direkomendasikan untuk terapi ini, mengingat kemungkinan resiko

hipotensi. -emblok kanal kalsium lainnya dapat digunakan secara aman.

11. HidralaCin, merupakan sebuah asodilator perifer. osis !0)"00 mg perhari dalam dosis

terbagi 2 atau 4. Sediaan hidralaCin intraena tersedia untuk terapi darurat hipertensi.

12. HidroklorotiaCid, sebuah diuretik dengan dosis 12,!)!0 mg sekali perhari. /da

kekha*atiran sehubungan penggunaan obat ini, namun tidak ada data studi yang mendukung.


5/54

etildopa merupakan agen antihipertensi yang paling banyak didukung dengan data penelitian

tentang khasiat dan keamanan penggunaannya pada *anita hamil. 7bat ini telah digunakan seak

tahun 19&0)an. alam sebuah studi, metildopa tidal menimbulkan efek yang merugikan pada

anak)anak yang dilahirkan. arenanya metildopa sering diadikan sebagai terapi lini pertama

hipertensi pada *anita hamil. :amun, metildopa sering menyebabkan kantuk yang membatasi

tolerabilitasnya.


6/54

KASUS


7/54

Seorang ibu umur 2! tahun '1 -o /o /Ho umur kehamilan 2>minggu datang ke B-. 3?


8/54


9/54

&. i*ayat kontrasepsi yang digunaka

noEenis

kontrasepsi

-asang ?epas

8gl 7leh 8empat eluhan 8gl 7leh 8empat /lasan

1 )2012

H-? 4)0!)201"

b. /: pertama kali umur kehamilan 4I2 minggu

c. unungan /:8rimester . ahasis*a diharapkan mampu melakukan dokumentasi asuhan kebidanan terhadap tindakanyang dilakukan


19/54

A *

%IN1AUAN %E&$I

*., Konsep Dasar Kehamilan

/dapaun batasan atau pengertian kehamilan normal multigraida dengan hipertensi kronisadalah

*.,., Kehamilan Normal

asa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahinrya anin, lamanya hamil adalah 2>0 hari 140

minggu atau 9 bulan hari di hitung dari hari pertama haid terakhir

(-elayanan esehatan aternal dan :eonatal, 2002 >9#

/suhan kebidanan merupakan bagian dari pelayanan yang diarahkan untuk menamin agar setiap

*anita hamil dan menyusui bayinya dapat memlihara kesehatannya sesempurna)sempurnanya.

an dapat mera*at bayinya dengan baik guna tercapai keluarga kecil bahagia seahtera.

(


20/54

/dalah penyakit hipertensi yang mungkin disebabkan oleh faktor heriditer serta dipengaruhi oleh

faktor emosi dan lingkungan

*.*.*.* Pen'akit #injal

alam kehamilan terdapat perubahan)perubahan fungsional dan anatomik ginal dan saluran

kemih yang sering menimbulkan geala)geala dan kelainan fisik.

*.*.9 Klasi;ikasi Hipertensi

lasifikasi hipertensi adalah sebagai berikut

*.*.9., Hipertensi Karena Kehamilan

1. Sering pada primigraida, patologi telah teradi akibat implantasi sehingga timbul iksemiaplasenta yang diikuti sindrom inflamasi.

2. esiko meningkat pada

) asa placenta besar (pada gemeli, penyakit trofoglas#

) iabetes militus

)


21/54

) :yeri kepala hebat tidak berkurang dengan analgesik biasa

&. 3klamsia ditandai oleh geala)geala preeklamsia berat dan keang

) eang teradi tidak tergantung dari beratnya hipertensi

) ome teradi sesudah keang dapat berlangsung lama (beram)am#

*.*.9.* Hipertensi Kronik

1. Hipertensi kronik dideteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu

2. Superimposed preeclansia adalah hipertensi kronik dengan preeklamsia

*.*.: Pengaruh Hipertensi %erhadap Kehamilan

1. -ertumbuhan anin terhambat

2. ematian anin". -ersalinan prematur

4. Solutio placenta

*.*.+ Pengaruh Kehamilan %erhadap Hipertensi1. -erdarahan serebral2. 'agal antung, ginal, hati". 8romboembolisme4. 'angguan pembengkakan*.*.


22/54

8ekanan darah adalah hipertensi8anda kehamilan M 20 minggu2. Superimpossed preeklamsia8ekanan darah adalah hipertensi kronik8anda protein uria I tanda)tanda lain pre eklamsia

*.*.= Pen>egahan*.*.=., Hipertensi Kehamilan %anpa ProtemaniaEika kehamilan M " minggu tangani secara ra*at alan1. -antau tekanan darah, proteinuria dan kondisi amiran setiap minggu2. Eika tekanan darah meningkat, tangani sebagai preeklamsia". Eika kondisi anin memburuk atau teradi pertumbuhan anin terhambat ra*at danpertimbangkan terminasi kehamilan*.*.=.* Pre8eklamsia $inganEika kehamilan M " minggu, dan tidak ada tanda)tanda perbaikan, lakukan penilaian 2 kaliseminggu secara ra*at alan1. -antau tekanan darah, protein urine, refleks dan kondisi anin2. ?ebih banyak istirahat". iet biasa4. 8idak perlu diberi obat)obatan!. Eika ra*at alan tidak perlu ra*at rumah sakit) iet biasa) -antau tekanan darah 2 @ sehari proteinurea 1 @ sehari) 8idak perlu obat)obatan) 8idak perlu diureetik dllEika kehamilan 6 " minggu, pertimbangkan terminasi1. Eika seriks matang, lakukan induksi dengan oksitosin S


23/54


24/54

N "angkah III2 !engidenti;ikasi Diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasipenanganann'a

-ada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkandiagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. ?angkah ini membutuhkan antisipasi, bila

memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat *aspada dan bersiap)siapdiagnosa atau masalah potensial ini benar)benar teradi.N "angkah IV2 !enetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera/ untuk melakukankonsultasi/ kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien

engidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikanatau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.

N "angkah V 2 !en'usun ren>ana asuhan 'ang men'eluruh-ada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh langkah)langkah sebelumnya.?angkah ini merupakan kelanutan manaemen terhadap masalah atau diagnosa yang telahdiidentifikasi atau diantisipasi.

? "angkah VI 2 pelaksanaan langsung asuhan dengan e;isien dan aman

-ada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkahkelima dilaksanakan secara efisien dan aman. -erencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya olehbidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. $alau bidan tidakmelakukan sendiri ia tetap memikul tanggung a*ab untuk mengarahkan pelaksanaannya.

N "angkah VII2 E@aluasi-ada langkah ini dilakukan ealuasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi

pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar)benar tetap terpenuhi sesuai dengankebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah. encana tersebutdianggap efektif ika memang benar dalam pelaksanaannya.


25/54

A 9

%IN1AUAN KASUS

I. PEN#KA1IAN

/. Data Sub'ekti;

/namnesa tanggal 20 ; & ; 200 Eam 11.10 oleh hari?ama hari enarche 1" tahun$arna erah segar H-H8 1")12)200&Bau /nyir 8- 20)09)200Alour albus 8idak adai*ayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

:o.

Suamike

Eenis-ersalin

an

-enolong

BB%-B

Eeniskelami

n

Hidup%mati

ati

eneteki

i*ayat B

1.

2.

H / < ?

1

1

9

bln

Spt B Bidan "200%4

9

O H!,!

th

) 1 th Suntik

i*ayat kehamilan ini % /: % 88


26/54


27/54


28/54


29/54

anin hidup) /nurkan ibuuntuk miring kekanan". ?akukan

kolaborasi dengandokter untuk pemberian /S2 graid aterm, dengan riayat preeklamsi

ringan. 3embinaan ini dilakukan agar penulis dapat langsung menerapkan manajemen asuhan

kebidanan dengan melakukan pertolongan persalinan dengan riayat preeklamsi ringan.

++ ''

TIN'AUAN TE+*ITI,

2.1 Persalinan

2.2.1. De"enisi

3ersalinan dan kelahiran normal adalah suatu proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan

cukup bulan (/#12 minggu) lahir spontan, dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung

dalam aktu jam tanpa komplikasi pada ibu maupun janin.

3ersalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup ke dunia

luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.


36/54


37/54

) Konsentrasiprostaglandinmeningkatkan sejak umur kehamilan " minggu, yang dikeluarkan

oleh desidua.

2) 3emberianprostaglandinsaat hamil dapat menimbulkan kontraksi sehingga

hasil konsepsidikeluarkan.

/) Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan.

2.2.2." eori Hipotalamus-Pituitaridan Glandula Suprarenalis

) eori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anensealussering terjadi keterlambatan

persalinan karena tidak berbentuk hipotalamus.

2) 3emberian kortikosteroidyang dapat menyebabkan maturitasjanin,induksi(mulainya)persalinan.

/) !ari percobaan tersebut disimpulkan ada hubungan antara hipotalamuspituitari dengan

mulainya persalinan.

1) Glandula suprarenalmerupakan pemicu terjadinya persalinan.

2.2.3. Permulaan terja&in(a persalinan

Sebelum terjadinya persalinan adanya tanda#tanda kala pendahuluan (preparatory stage o laor),

yaitu5

2.2./.. !ightening atau settlingatau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul

terutam padaprimigra"idakehamilan /6 minggu.

2.2./.2. 3erut kelihatan lebih melebar dan undus uteriturun

2.2././. 3erasaan ingin kencing atau susah kencing (polikisuria) karena kandung kemih tertekan

oleh bagian terbaah janin.

2.2./.1. 3erasaan sakit di perut dan di pinggang karena adanya kontraksi ringan dari uterusdan

tertekannya #eksus $rankehauseryang terletak di sekitarser"iks (panm % pains).


38/54

2.2./.". Ser"iksmenjadi lembek, mulai mendatar dan sekresi-nya bertambah, adanya pengeluaran

lendir campur darah (loody sho&).

2.2.. Tan&a - tan&a persalinan

2.2.1.. Kekuatan hismakin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek.

2.2.1.2. !apat terjadi pengeluaran peraginam pembaa tanda (loody sho&), karena robekan

kecil pada ser"ikspengeluaran lendir campur darah.

2.2.1./. Kadang?kadang disertai pecahnya ketuban.

2.2.1.1. 3ada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan ser"iks(perlunakan, pendatran, dan

pembukaan ser"iks).

2.2.$. akt%r (ang mempengaruhi &alam persalinan

2.2.".. Po&er( kekuatan yang mendorong janin keluar )

) His* kekuatan otot rahim

2) Kontraksi otot dinding perut

/) Ketegangan dan kontraksi otot ligamentum rotundum.

2.2.".2.Passanger(%aktor janin danplasenta)

2.2."./. Passage ( %aktor jalan lahir )

) +agian keras terdiri dari atas tulang?tulang panggul dan sendinya.

2) +agian lunak dari panggul terdiri dari otot dan ligamentumyang meliputi panggul sebelah luar,

tengah, dan dalam.

2.2.). Tahap/tahap persalinan

2.2.6.. Kala ' (pembukaan), dimulai dari adanya pembukaan ser"ikssampai pembukaan lengkap

(0 cm)


39/54

) ahapan kala '

() @ase laten

3embukaan ser"iksberlangsung lambat, sampai pembukaan /cm, berlangsung dalam # jam.

(2) @ase akti%

+erlangsung selama 6 jam, dibagi atas / sub%ase5

. 3eriode akselerasi5 berlangsung selama 2 jam dengan pembukaan ser"iks1 cm

2. 3eriode dilatasimaksimum (steady) 5 berlangsung selama 2 jam, pembukaan berlangsung

cepat menjadi A cm

/. 3eriode deselerasi5 berlangsung lambat, dalam aktu pembukaan menjadi 0 cm atau

lengkap

3adaprimigra"ida, %ase di atas dilalui dengan ser"iksyang mendatar (e'acement) terlebih dahulu,

baru dilatasi. 'ni berlangsung /#1 jam. Sedangkan padamultigra"ida, ser"iks bisa mendatar dan

membuka pada aktu yang bersamaan. 'ni berlangsung 6# jam.

2) 3erubahan kala '

() 3erubahan &siologis5

. 3embentukan segmen atas rahim (S-) dengan segmen baah rahim (S+-)

2. 3embentukan lingkaran retraksiatau batas pinggir antara segmen atas rahim (S-) dengan

segmen baah rahim (S+-)

/. 3endataran dan pembukaan ser"iks

(2) 3erubahan psikologis

. 'bu merasa gelisah dan cemas

2. !alam aktu antara kontraksi ibu seolah#olah hilang ingatan


40/54

/. Merasa mual dan muntah.

/) suhan yang diberikan pada kala ' 5

() 3emantauan kemajuan persalinan

. Kondisi janin 5 !BB, molase, dan ketuban

2. Kemajuan persalinan 5 pembukaan ser"ikspenurunan kepala dan his

/. Kondisi ibu 5 "italsign, cairan, obat#obatan, dan urine

(2) Kehadiran seorang pendamping

(/) Menjaga kebersihan ibu

(1) 3engurangan rasa sakit dengan sentuhan dan masase, pijatan ganda pada panggul,

penekanan pada lutut dan menganjurkan ibu untuk menarik na%as yang dalam dan melepaskannya

secara perlahan.

(") 8utrisi dan hidrasi

(6) Climinasi +K dan ++

() 3ersiapan persalinan baik ibu, penolong dan alat serta obat#obatan

2.2.6.2. Kala '' (pengeluaran), dimulai dari pembukaan lengkap sampai keluarnya bayi.

) anda dan gejala kala '' 5

() 'bu merasa ingin meneran bersama dengan kontraksi

(2) danya tekanan pada rectumdan "agina

(/) Perineummenonjol

(1) (ul"a "agina spincter animembuka

amanya kala '' padaprimigra"idaD ," jam dan pada multipara


41/54

D 0," jam ( Sarono, 2002 5 1).

2) 3erubahan kala ''5

() 3erubahan &siologis5

!inding segmen atas rahim (S-) bertambah tebal dengan majunya persalinan yang dapat

mendorong anak keluar. Segmen baah rahim (S+-) menipis karena diregang (relaksasidan dilatasi).

(2) 3erubahan psikologis

. 'bu merasa khaatir terhadap keselamatan diri dan janinnya

2. 'bu merasa ingin buang air besar

/. Semangat ibu timbul karena ingin segsra melahirkan bayinya

/) suhan yang diberikan pada kala '' 5

() 3emantauan kemajuan persalinan

(2) 8utrisi dan hidrasi

(/) *liminasibimbingan meneran

(1) Membantu kelahiran bayi

. posisi ibu

2. pencegahan laserasi

. melahirkan kepala sampai dengan badan bayi secara keseluruhan

2.2.+.2.Kala ''' (kala uri), dimulai setelah bayi lahir sampai lahirnyaplasenta

) anda pelepasanplasenta5

() @undus teraba keras dan globular


42/54

(2) ali pusat memanjang

(/) Semburan darah tiba#tiba

2) Manajemen akti% kala '''

ujuan manajemen akti% kala ''' adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus yang lebih e%ekti%

sehingga dapat memperpendek aktu kala ''' persalinan dan mengurangi kehilangan darah.

Manajemen akti% kala ''' meliputi5

() 3emberian suntikan oksitosin

(2) Melakukan penegangan tali pusat terkendali

(/) 3emijatan undus uteri( masase)

/) ;ara pelepasan 4ri

() Schult,e, lepasnya uri seperti menutup payung (0 $), yang lepas dulu adalah bagian tengah,

lalu terjadi retroplasental hematomayang menolak uri mula?mula bagian tengah dan seluruhnya.

Menurut cara ini perdarahan biasanya tidak ada selama uri lahir dan banyak setelah uri lahir.

(2) uncan, lepasnya uri mulai dari pinggir. Badi pinggir uri lahir duluan (20$). !arah akan mengalir

keluar antara selaput ketuban serempak dari tengah dan pinggirplasenta.

1) Perasat?perasatuntuk melepaskan 4ri

() ustner, dengan meletakkan tangan disertai tekanan di atas simphisis, tali pusat ditegangkan,

maka bila tali pusat masukE. belum lepas, diam atau maju E sudah lepas.

(2) lein, seaktu ada his, rahim didorong sedikit, bila tali pusat kembaliE. belum lepas, diamE.

sudah lepas

(/) Strassman, tegangkan tali pusat dan ketok pada undus, bila tali pusat bergetar, plasenta

belum lepasE tidak bergetarE. sudah lepas

2.2.6.1. Kala 'F ( 3engaasan ), dimulai setelahplasentalahir sampai 2 jampostpartum.


43/54

) akukan pemijatan uterusuntuk merangsang uterus berkontraksi

2) Caluasi tinggi uterus

/) 3erkirakan kehilangan darah secara keseluruhan, salah satu caranya adalah memperkirakanberapa banyak botol berukuran "00 ml yang bisa dipenuhi darah tersebut

1) 3eriksa apakah ada laserasi jalan lahir dan episiotomi

") Caluasi keadaan ibu secara umum

6) !okumentasikan semua hasil pemeriksaan pada halaman belakangpartogra.

2.2.0. Peru#ahan isi%l%gis Persalinan

2.2... 3engeluaran energi

3engeluaran energi ekstra mengakibatkan peningkatan energi panas dan berkeringat yang dapat

menyebabkan kehilangan cairan tubuh.

2.2..2. Suhu tubuh

Suhu tubuh agak meningkat selama melahirkan karena peningkatan metabolisme terutama setelah

melahirkan, mencapai 0,"G; sampai G;.

2.2../. ekanan darah

Kenaikan terjadi selama kontraksi, sistolerata?rata 0#20 mmhg. -asa takut dan cemas juga menaikan

tekanan darah.

2.2.. Part%gra"

2.2... !e%enisi

Partograadalah suatu gar&k untuk memantau kemajuan persalinan yang dimulai dari

pembukaan ser"iks1 cm sampai bayi lahir beserta gra&k keadaan ibu dan anak.

2.2..2. ujuanpartogra


44/54

) Mendeteksi persalinan, apakah berlangsung dengan normal atau mungkin berakhir

denganpatologik.

2) !apat memberikan keputusan atau tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi ibu, seperti

rujukan.

/) Meningkatkan mutu pelayanan kebidanan

2.2../. Komponen pokok yang harus tercantum dalam setiappartogra7 / 5

) Kemajuan persalinan (pembukaan ser"iks, penurunan kepala janin, kontraksi uterus).

2) Keadaan janin ( !BB, arna dan jumlah air ketuban, molasetulang kepala janin).

/) Keadaan ibu (nadi, tekanan darah, suhu, olume urine, obat#obatan dan cairan 'F).

2.2..1. 3emantauan

Ta#el

rekuensi !inimal Penilaian &an Interentasi &alam Persalinan N%rmal

Parameter rekuensi pa&a "ase laten rekuensi pa&a "ase akti"

ekanan darah Setiap 1 jam Setiap 1 jam

Suhu badan Setiap 1 jam Setiap 2 jam

8adi Setiap /0#60 menit Setiap /0#60 menit

!enyut jantung janin Setiap jam Setiap /0 menit

Kontraksi Setiap jam Setiap /0 menit


45/54

3embukaan seriks Setiap 1 jam H Setiap 1 jam H

3enurunan Setiap 1 jam H Setiap 1 jam H

H!inilai pada setiap pemeriksaan dalam

2.2..". Mencatat temuan padapartogra

) 'n%ormasi tentang ibu

Meliputi nama, umur, gra"ida, tanggal dan aktu mulai diraat, aktu pecahnya selaput ketuban.

2) Kesehatan dan kenyamanan bayi

() !BB

Kisaran normal !BB terpapar padapartograantara garis tebal angka 00#0, tetapi penolong harus

aspada bila !BB dibaah 20 atau diatas 60.

(2)


46/54


47/54

8yatakan lamanya kontraksi dengan 5

+eri titik#titik di kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya kurang dari 20 detik

+eri garis#garis dikotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya 20?10 detik

'si penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya lebih dari 10 detik

"

1

/

2

0

2 /

!alam aktu /0 menit pertama 5

() !ua kontraksi dalam 0 menit

(2) amanya kurang dari 20 menit

!alam aktu /0 menit yang kelima 5

() iga kontraksi dalam aktu 0 menit

(2) amanya 20 ? 10 menit

!alam aktu /0 menit ketujuh 5

() ima kontraksi dalam 0 menit


48/54


49/54

-obekan derajat pertama mudah diperbaiki, hanya diperlukan satu atau dua jahitan saja. -obekan

derajat kedua atau ketiga memerlukan lebih banyak peraatan. 3erbaikan derajat keempat

memerlukan keterampilan yang tinggi, dan bagian apeks dari robekan sangat penting diamankan

karena dapat menimbulkanfstularekto"agina. Sfngter animengalami retraksi kalau putus, karena itu

perlu dicari ujung#ujungnya untuk disatukan kembali dengan jahitan.

2.2. P*E ELA!P,IA

2.2.1 Pengertian

3re eklampsia ialah penyakit dengan tanda#tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang yang timbul

karena kehamilan.penyakit ini umumnya terjadi dalam triulan ke#/ kehamilan, tetapi dapat terjadi

sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa (ipertensi biasanya timbul lebih dahulu daripada tanda#tanda lain. 4ntuk menegakkan diagnosis pre

eklamsia, kenaika tekanan sistolik harus /0 mmhg atau lebih diatas tekanan yang biasanya

ditemukan, atau mencapai 10 mmhg atau lebih. Kenaikan tekanan diastolik sebenarnya lebih dapat

dipercaya. pabila tekanan diastolik naik dengan " mmhg atau lebih, atau menjadi A0 mmhg atau

lebih, maka diagnosis hipertensi dapat dibuat. 3enentuan tekanan darah dilakukan minimal 2 kali

dengan jarak aktu 6 jam pada keadaan istirahat (


50/54

7liguria, air kencing 100 ml atau kurang dalam 21 jam

Keluhan selebral, gangguan penglihatan atau nyeri di daerah epigastrium

Cdema paru#paru atau sianosis

(


51/54

Bika tekanan diastolik turun sampai normal pasien dapat dipulangkan

8asehatkan untuk istirahat dan perhatikan tanda#tanda pre eklampsia berat

;ontrol 2 kali seminggu

Bika tekanan diastolik naik lagiNraat kembali

Bika tidak ada tanda#tanda perbaikan Ntetap diraat

Bika terdapat tanda#tanda pertumbuhan janin terhambat, pertimbangkan terminasi kehamilan

Bika proteinuria meningkat, tangani sebagai pre eklampsia berat

. Bika seriks matang lakukan induksi dengan oOitosin " '4 dalam "00 ml dekstrose 'F 0

tetes*menit atau dengan prostaglandin

2. Bika seriks belum matang, berikan prostaglandin, misoprostol, atau catater %oley, atau

terminasi dengan seksio sesarea

(Sai%uddin, 20025 2#22).

2. Penanganan pre eklampsia #erat

penanganan kejang

. beri obat anti konulsan

2. perlengkapan untuk penanganan kejang ( jalan na%as, sedotan, masker oksigen, oksigen).

/. indungi pasien dari kemungkinan trauma.

1. spirasi mulut dan tenggorokan.

". +aringkan pasien pada sisi kiri, posisi trendelendburg untuk mengurangi resiko aspirasi.

6. +eri 72 1#6 liter *menit

(Sai%uddin, 20025 22).


52/54

Menurut Sai%uddin, 2002 3enanganan umum 3re Cklampsia +erat dan Cklampsia

. Bika tekanan diastolic lebih dari 0 mmhg, berikan anti hipertensi, sampai tekanan diastiolik

diantara A0#00 mmhg

2. 3asang in%us -inger aktat dengan jarum besar (6 gauge atau lebih)

/. 4kur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi oer load

1. ;ateterisasi urin untuk pengeluaran olume dan proteinuria.

". Bika jumlah urine kurang /0 ml*jam5

'n%use cairan dipertahankan * jam

3antau kemungkinan edema paru

. Bangan tinggalkan pasien sendirian.Kejang disertai aspirasi dapat mengakibatkan kematian ibu

dan janin.

2. 7bserasi tanda#tanda ital, reeks dan denyut jantung janin setiap jam.

/. uskultasi paru untuk mencari tanda#tanda edema paru.krepitasi merupakan tanda edema

paru. Bika ada edema paru, stop pemberian cairan, dan berikan diuretik misalnya %urosemide 10

mg 'F.

1. 8ilai pembekuan darah dengan uji pembekuan bedside. Bika pembekuan tidak terjadi sesudah

menit kemungkinan terdapat koagulopati.

DATA* PU,TAA

B83K#K-. 200.1suhan Persalinan ormal an 3nisiasi /enyusui ini. Bakarta 5 B>3'C=7. (>al 2"#/)

Manuaba, '+=. AA. 3lmu eidanan Penyakit andungan dan eluarga Berencana 4ntuk Pendidikan

Bidan. Bakarta 5 C=;. (>al5"#"A)

Mochtar, -ustam. AA. Sinopsis 0stetri. Bakarta 5 C=;. (>al5A#0)


53/54

Sai%udin, bdul +ari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan esehatan /aternal dan eonatal.

Bakarta 5P+3#S3 .(>al 5 86#82 dan M/#M1)

Sai%udin, bdul +ari. 2002. Buku 1cuan asional Pelayanan esehatan /aternal dan eonatal.

Bakarta 5P+3#S3. (>al 500#2 dan 206#2/)

Sastrainata, sulaiman. A/. 0stetri $isiologi. Clemen 5 +andung (>al5 22#/00)

al 5 0#20 dan 2#/0)


54/54

Pengertian Hipertensi Kronis Dalam Kehamilan

Documents

Transcript of Pengertian Hipertensi Kronis Dalam Kehamilan