Pengertian Hemoglobin Patologi
-
Upload
victoria-sampson -
Category
Documents
-
view
61 -
download
0
Transcript of Pengertian Hemoglobin Patologi
Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah atau eritrosit, yang
memberi warna merah pada darah. Hemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa
oksigen. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli,
oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin. Metode Sahli tidak dianjurkan karena memiliki
kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat distandardisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin
dapat diukur, seperti sulfhemoglobin, methemoglobin dan karboksihemoglobin. Dua metode
yang lain (oksihemoglobin dan sianmethemoglobin) dapat diterima dalam hemoglobinometri
klinik. Namun, dari dua metode tersebut, metode sianmethemoglobin adalah metode yang
dianjurkan olehInternational Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) sebab selain
mudah dilakukan juga mempunyai standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat
terukur, kecuali sulfhenoglobin.
Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam diagnosa
suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein khusus yang ada dalam sel
darah merah dengan fungsi khusus yaitu mengangkut O2 ke jaringan dan mengembalikan
CO2 dari jaringan ke paru-paru. Kegunaan dari pemeriksaan hemoglobin ini adalah untuk
mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan pada pasien, misalnya kekurangan hemoglobin
yang biasa disebut anemia. Hemoglobin bisa saja berada dalam keadaan terlarut langsung dalam
plasma. Akan tetapi kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen tidak bekerja secara
maksimum dan akan mempengaruhi pada faktor lingkungan.
Hemoglobin yang meningkat terjadi karena keadaan hemokonsentrasi akibat dehidrasi
yang menurun dipengaruhi oleh berbagai masalah klinis. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan
pengukuran dengan metode cyanmethemoglobin. Sebelumnya eritrosit dilisiskan kemudian heme
dioksidasi menjadi cyanmethemoglobin dan diukur dengan fotometer pada panjang gelombang
540 nm.
Hemoglobin merupakan pigmen dari eritrosit yang sangat kompleks. Hemoglobin
merupakan persenyawaan antara protein, globin dan zat warna (heme). Keistimewaan dari
hemoglobin adalah dapat mengikat O2 dan CO2. Pada metode sahli, darah sengan larutan HCl 0,1
N akan membentuk hematin yang berwarna coklat. Setelah itu, warna disamakan dengan warna
standar sahli dengan menambahkan aquadest sebagai pengencer. Prinsip hemoglobin diubah
mejadi asam hematin, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standar
dalam alat itu.
Metode Pemeriksaan Hemoglobin
Ada beberapa metode pemeriksaan hemoglobin. Diantara metode pemeriksaan
hemoglobin yang paling sering digunakan di laboratorium dan yang paling sederhana adalah
metode sahli, dan yang lebih canggih adalah metode cyanmethemoglobin (Bachyar, 2002).
Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisi dengan HCl menjadi globin ferroheme.
Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang akan segera
bereaksi dengan ion Cl membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut hematin atau hemin yang
berwarna cokelat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standar (hanya dengan
mata telanjang). Untuk memudahkan perbandingan, warna standar dibuat konstan, yang diubah
adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran
sedemikian rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar. Karena yang membandingkan
adalah dengan mata telanjang, maka subjektivitas sangat berpengaruh. Di samping faktor mata,
faktor lain, misalnya ketajaman, penyinaran dan sebagainya dapat mempengaruhi hasil
pembacaan. Meskipun demikian untuk pemeriksaan di daerah yang belum mempunyai peralatan
canggih atau pemeriksaan di lapangan, metode sahli ini masih memadai dan bila pemeriksaannya
telat terlatih hasilnya dapat diandalkan.
Metode yang lebih canggih adalah metode cyanmethemoglobin. Pada metode ini
hemoglobin dioksidasi oleh kalium ferrosianida menjadi methemoglobin yang kemudian
bereaksi dengan ion sianida membentuk sian-methemoglobin yang berwarna merah. Intensitas
warna dibaca dengan fotometer dan dibandingkan dengan standar. Karena yang membandingkan
alat elektronik, maka hasilnya lebih objektif. Namun, fotometer saat ini masih cukup mahal,
sehingga belum semua laboratorium memilikinya.
Alat dan Bahan
1.Lancer/jarum penusuk
2.Kapas alcohol 70%
3.Bengkok
4.Kapas kering
5.Hb meter
6.Alat pengaduk
7.Aquadest
8.HCl 0,1%
Prosedur Kerja
1. Tabung Hemometer diisi dengan larutan HCL 0,1 N sampai tanda 2
2. Darah kapiler/vena diisap kedalam pipet sahli sampai tepat tanda 20µl
3. Kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dilap dengan kertas tissue
4. Darah dimasukkan sebanyak 20µl ke dalam tabung yang berisi larutan HCL 0,1N
5. Biarkan selama 3-5 menit untuk pembentukan asam hematin
6. Asam hematin yang berbentuk diencerkan dengan aquadest setetes demi tetes sambil
diaduk sampai warnanya sesuai dengan warna pada tabung hemometer sahli
7. Miniskus dari larutan dibaca dan dilaporkan sebagai nilai Hb
Hasil Pengamatan
No Nama Kadar Hb (gr/dl) Keterangan *
1. Effi 13,5
2. Febrita laysa 11
3. Febrianti 10,4
4. Danang 15
5. Dodik 14,4
6. Ditta 10,3
7. Eka Yuliana 10,1
8. Eri lalita 12,6
9. Endang Sunarni 11,5
10. Nana 13
*Nilai Normal: Laki-laki: 14 – 18 gr/dl Wanita : 12 – 16 gr/dl
Kesalahan-kesalahan bisa disebabkan karena beberapa faktor :
- Peralatan : pipet darah, tabung pengukur tidak kering sebelumnya.
- Adanya sisa-sisa darah diluar pipet kapiler, yang tidak diisap lebih dulu.
- Tidak sempurna mencampurkan darah dengan HCl 0,1 N.
- Tidak dapat membedakan warna.
- Pembanding warna sudah rusak.
Daftar Pustaka
http://www.sodiycxacun.web.id/2010/05/pemeriksaan-hb-menurut-sahli.html
http://ochenbiofisiologi.blogspot.com/2012/01/laporan-hemoglobin
http://www.labsaya.com/2012/11/pemeriksaan-kadar-hemoglobin-hb.html