Pengertian Hemoglobin Patologi

7
Pengertian Hemoglobin Hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah atau eritrosit, yang memberi warna merah pada darah. Hemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa oksigen. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin. Metode Sahli tidak dianjurkan karena memiliki kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat distandardisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin dapat diukur, seperti sulfhemoglobin, methemoglobin dan karboksihemoglobin. Dua metode yang lain (oksihemoglobin dan sianmethemoglobin) dapat diterima dalam hemoglobinometri klinik. Namun, dari dua metode tersebut, metode sianmethemoglobin adalah metode yang dianjurkan olehInternational Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) sebab selain mudah dilakukan juga mempunyai standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat terukur, kecuali sulfhenoglobin. Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein khusus yang ada dalam sel darah merah dengan fungsi khusus yaitu mengangkut O2 ke jaringan dan mengembalikan CO 2 dari jaringan ke paru-paru. Kegunaan dari pemeriksaan hemoglobin ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan pada pasien, misalnya kekurangan hemoglobin yang biasa disebut anemia. Hemoglobin bisa saja berada dalam

Transcript of Pengertian Hemoglobin Patologi

Page 1: Pengertian Hemoglobin Patologi

 Pengertian Hemoglobin

Hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah atau eritrosit, yang

memberi warna merah pada darah. Hemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa

oksigen. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli,

oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin. Metode Sahli tidak dianjurkan karena memiliki

kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat distandardisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin

dapat diukur, seperti sulfhemoglobin, methemoglobin dan karboksihemoglobin. Dua metode

yang lain (oksihemoglobin dan sianmethemoglobin) dapat diterima dalam hemoglobinometri

klinik. Namun, dari dua metode tersebut, metode sianmethemoglobin adalah metode yang

dianjurkan olehInternational Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) sebab selain

mudah dilakukan juga mempunyai standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat

terukur, kecuali sulfhenoglobin.

Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam diagnosa

suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein khusus yang ada dalam sel

darah merah dengan fungsi khusus yaitu mengangkut O2 ke jaringan dan mengembalikan

CO2 dari jaringan ke paru-paru. Kegunaan dari pemeriksaan hemoglobin ini adalah untuk

mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan pada pasien, misalnya kekurangan hemoglobin

yang biasa disebut anemia. Hemoglobin bisa saja berada dalam keadaan terlarut langsung dalam

plasma. Akan tetapi kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen tidak bekerja secara

maksimum dan akan mempengaruhi pada faktor lingkungan.

 Hemoglobin yang meningkat terjadi karena keadaan hemokonsentrasi akibat dehidrasi

yang menurun dipengaruhi oleh berbagai masalah klinis. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan

pengukuran dengan metode cyanmethemoglobin. Sebelumnya eritrosit dilisiskan kemudian heme

dioksidasi menjadi cyanmethemoglobin dan diukur dengan fotometer pada panjang gelombang

540 nm.

Hemoglobin merupakan pigmen dari eritrosit yang sangat kompleks. Hemoglobin

merupakan persenyawaan antara protein, globin dan zat warna (heme). Keistimewaan dari

Page 2: Pengertian Hemoglobin Patologi

hemoglobin adalah dapat mengikat O2 dan CO2. Pada metode sahli, darah sengan larutan HCl 0,1

N akan membentuk hematin yang berwarna coklat. Setelah itu, warna disamakan dengan warna

standar sahli dengan menambahkan aquadest sebagai pengencer. Prinsip hemoglobin diubah

mejadi asam hematin, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standar

dalam alat itu.

Metode Pemeriksaan Hemoglobin

Ada beberapa metode pemeriksaan hemoglobin. Diantara metode pemeriksaan

hemoglobin yang paling sering digunakan di laboratorium dan yang paling sederhana adalah

metode sahli, dan yang lebih canggih adalah metode cyanmethemoglobin (Bachyar, 2002).

Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisi dengan HCl menjadi globin ferroheme.

Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang akan segera

bereaksi dengan ion Cl membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut hematin atau hemin yang

berwarna cokelat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standar (hanya dengan

mata telanjang). Untuk memudahkan perbandingan, warna standar dibuat konstan, yang diubah

adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran

sedemikian rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar. Karena yang membandingkan

adalah dengan mata telanjang, maka subjektivitas sangat berpengaruh. Di samping faktor mata,

faktor lain, misalnya ketajaman, penyinaran dan sebagainya dapat mempengaruhi hasil

pembacaan. Meskipun demikian untuk pemeriksaan di daerah yang belum mempunyai peralatan

canggih atau pemeriksaan di lapangan, metode sahli ini masih memadai dan bila pemeriksaannya

telat terlatih hasilnya dapat diandalkan.  

Metode yang lebih canggih adalah metode cyanmethemoglobin. Pada metode ini

hemoglobin dioksidasi oleh kalium ferrosianida menjadi methemoglobin yang kemudian

bereaksi dengan ion sianida membentuk sian-methemoglobin yang berwarna merah. Intensitas

warna dibaca dengan fotometer dan dibandingkan dengan standar. Karena yang membandingkan

alat elektronik, maka hasilnya lebih objektif. Namun, fotometer saat ini masih cukup mahal,

sehingga belum semua laboratorium memilikinya.

Page 3: Pengertian Hemoglobin Patologi

Alat dan Bahan

1.Lancer/jarum penusuk

2.Kapas alcohol 70%

3.Bengkok

4.Kapas kering

5.Hb meter

6.Alat pengaduk

7.Aquadest

8.HCl 0,1%

Prosedur Kerja

1. Tabung Hemometer diisi dengan larutan HCL 0,1 N sampai tanda 2

2. Darah kapiler/vena diisap kedalam pipet sahli sampai tepat tanda 20µl

3. Kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dilap dengan kertas tissue

4. Darah dimasukkan sebanyak 20µl ke dalam tabung yang berisi larutan HCL 0,1N

5. Biarkan selama 3-5 menit untuk pembentukan asam hematin

6. Asam hematin yang berbentuk diencerkan dengan aquadest setetes demi tetes sambil

diaduk sampai warnanya sesuai dengan warna pada tabung hemometer sahli

7. Miniskus dari larutan dibaca dan dilaporkan sebagai nilai Hb

Page 4: Pengertian Hemoglobin Patologi

Hasil Pengamatan

No Nama Kadar Hb (gr/dl) Keterangan *

1. Effi 13,5

2. Febrita laysa 11

3. Febrianti 10,4

4. Danang 15

5. Dodik 14,4

6. Ditta 10,3

7. Eka Yuliana 10,1

8. Eri lalita 12,6

9. Endang Sunarni 11,5

10. Nana 13

*Nilai Normal: Laki-laki: 14 – 18 gr/dl Wanita : 12 – 16 gr/dl

Kesalahan-kesalahan bisa disebabkan karena beberapa faktor :

- Peralatan : pipet darah, tabung pengukur tidak kering sebelumnya.

- Adanya sisa-sisa darah diluar pipet kapiler, yang tidak diisap lebih dulu.

- Tidak sempurna mencampurkan darah dengan HCl 0,1 N.

- Tidak dapat membedakan warna.

- Pembanding warna sudah rusak.

Page 5: Pengertian Hemoglobin Patologi

Daftar Pustaka

http://www.sodiycxacun.web.id/2010/05/pemeriksaan-hb-menurut-sahli.html

http://ochenbiofisiologi.blogspot.com/2012/01/laporan-hemoglobin

http://www.labsaya.com/2012/11/pemeriksaan-kadar-hemoglobin-hb.html