Pengertian HAM

63
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah salah satu Negara di dunia yang menerapkan sistem politik demokrasi. Demokrasi di Indonesia ini, mempunyai sebuah slogan yang cukup singkat, akan tetapi mempunyai makna yang cukup dalam. Slogan yang dimaksud adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Bercermin dari slogan tersebut, dapatlah kita ketahui bahwa demokrasi yang diterapkan di Indonesia ini adalah demokrasi keterwakilan, yang mana salah satu contoh pengejawantahan daripada demokrasi ini adalah adanya pesta demokrasi, yaitu Pemilihan Umum (Pemilu). Salah satu pemilu yang krusial atau penting dalam katatanegaraan Indonesia adalah pemilu untuk memilih

description

HAM

Transcript of Pengertian HAM

Page 1: Pengertian HAM

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Indonesia adalah salah satu Negara di dunia yang menerapkan sistem

politik demokrasi. Demokrasi di Indonesia ini, mempunyai sebuah slogan

yang cukup singkat, akan tetapi mempunyai makna yang cukup dalam. Slogan

yang dimaksud adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Bercermin

dari slogan tersebut, dapatlah kita ketahui bahwa demokrasi yang diterapkan

di Indonesia ini adalah demokrasi keterwakilan, yang mana salah satu contoh

pengejawantahan daripada demokrasi ini adalah adanya pesta demokrasi,

yaitu Pemilihan Umum (Pemilu). Salah satu pemilu yang krusial atau penting

dalam katatanegaraan Indonesia adalah pemilu untuk memilih wakil rakyat

yang akan duduk dalam parlemen, yang biasa kita kenal dengan sebutan

Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD. Dalam pemilu ini, rakyat

dapat mencalonkan dirinya untuk menjadi peserta pemilu tersebut sesuai

dengan ketentuan yang ada. Kemudian daripada itu, yang berperan dalam hal

memilih, juga rakyat. Rakyatlah yang memilih para wakilnya yang akan

duduk dalam parlemen. Setelah terpilih menjadi anggota parlemen, para

konstituen tersebut pada hakikatnya adalah bekerja untuk rakyat secara

Page 2: Pengertian HAM

menyeluruh. Itulah yang dinamakan dengan dari rakyat, oleh rakyat, dan

untuk rakyat.

Selain sebagai Negara demokrasi, Indonesia juga merupakan Negara

hukum, yang mana menempatkan hukum itu pada kedudukan yang paling

tinggi, atau lebih akrab kita kenal dengan sebutan supremacy of law. Sebagai

Negara hukum, Indonesia juga mempunyai ciri-ciri sehingga bisa disebut

sebagai Negara hukum. Salah dua diantara ciri-ciri tersebut adalah, adanya

pengakuan dan penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM), dan equality before

of law atau perlakuan yang sama dimuka hukum. Dengan adanya perlakuan

yang sama dimuka hukum, maka setiap orang berhak untuk diperlakukan

sama, adil dan tidak pandang bulu.

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada

hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa

dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan

dilinungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan

serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Dari definisi diatas, telah

jelas bahwa salah satu ketentuan pasal dalam UU tersebut, telah melanggar

HAM.

Page 3: Pengertian HAM

I.2 RUMUSAN MASALAH

Agar perumusan masalah tidak meluas maka penulis perlu membatasi ruang

lingkup masalah Hak Asasi Manusia ( HAM ) adalah sebagai berikut :

1. Pengertian Hak Asasi Manusia ( HAM )

2. Tujuan Hak Asasi Manusia ( HAM )

3. Perkembangan dan pemikiran Hak Asasi Manusia ( HAM )

4. Hak Asasi Manusia ( HAM ) pada tatanan global dan di Indonesia

5. Permasalahan dan penegakan Hak Asasi Manusia ( HAM ) di Indonesia

6. Lembaga penegakan Hak Asasi Manusia ( HAM )

7. Kajian Kasus Hak Asasi Manusia ( HAM )

I.3 TUJUAN PENULISAN

Dalam memberikan tugas makalah ini, tentunya dosen pengasuh mempunyai

suatu tujuan yang dapat bermanfaat, baik sebagai komponen penilaian

maupun bagi diri sendiri. Adapun tujuan yang dimaksud diantaranya adalah :

1. Sebagai salah satu kriteria yang harus dipenuhi agar salah satu komponen

penilaian terpenuhi,

2. Sebagai sarana atau media pembelajaran bagi mahasiswa pada umumnya,

untuk lebih peka terhadap hak asasi manusia ( HAM ) dan lebih

mengetahui mengenai HAM secara menyeluruh sehingga dapat

diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 4: Pengertian HAM
Page 5: Pengertian HAM

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN HAM

Secara umum, seperti yang telah ditulis sebelumnya, yang dimaksud dengan

Hak Asasi Manusia berdasarkan UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM adalah,

seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai

makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib

dihormati, dijunjung tinggi dan dilinungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan

setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat

manusia. Disini dapat kita lihat bahwa, inti daripada HAM itu sendiri adalah

hak mendasar (fundamental) yang tidak boleh dikurangi sedikitpun.

Hak asasi Manusia  adalah hak-hak yang telah dipunyai  seseorang sejak

ia dalam kandungan.

Hak asasi manusia merupakan hak yang bersifat asasi, artinya hak-hak

yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan

dari hakikatnya.

Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki

manusia sejak lahir sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Page 6: Pengertian HAM

HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada dirimanusia, tanpa hak-

hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.

Pengertian HAM menurut beberapa ahli antara lain :

Menurut John Locke, HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh

Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati.

Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM

disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang

melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan

Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,

dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan

setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat

manusia”.

Menurut Ramdhon Naning, sebagaimana dikutip Djaali (2003)

menjelaskan Hak asasi manusia merupakan terjemahan dari Human

Rights (inggris) atau Droit de I Thomme (prancis) atau Menselijke

Rechten (belanda) yaitu artinya hak asasi manusia.

Indonesia menggunakan istilah hak asasi atau hak dasar manusia,

sebagaimana tercantum dalam konstitusi RIS 1949. UUD sementara

1950, UUD 1945, yang itu merupakan terjemahan dari Basic Rindreten

(belanda).Secara harfiah hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki oleh

seseorang karena orang itu adalah manusia.

Page 7: Pengertian HAM

Menurut Miriam Budiarjo (1989:120), hak asasi adalah hak yang dimiliki

manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran

atau kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat. Adapun dasar dari

semua hak asasi ialah bahwa manusia harus memperoleh kesempatan

untuk berkembang sesuai dengan bakat dan cita-citanya.

Sementara Muladi (1996) mengemukakan pengertian HAM secara

universal, yang dirumuskan sebagai those rights which are inherent in

our nature and without which we cannot live as human being. Rumusan

tersebut garis besarnya adalah segala hak-hak dasar yang melekat dalam

kehidupan manusia.

Definisi yang lengkap dirumuskan dalam undang-undang nomor 39 tahun

1999 tentang hak asasi manusia, yakni seperangkat hak yang melekat

pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk tuhan yang maha

esa dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi

dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi

kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Negara

Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia

sebagai hak yang kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari

manusia, yang harus dilindungi, dihormati dan ditegakkan demi

peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan,

kecerdasan dan keadilan.

Menurut Prof. Koentjoro Poerbo Pranoto(1976), hak asasi manusia

adalah hak yang bersifat asasi. Artinya, hak-hak yang dimiliki manusia

Page 8: Pengertian HAM

menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga

bersifat suci.

Menurut G.J. Wolhots, hak-hak asasi manusia adalah sejulah hak yang

melekat dan berakar pada tabiat setiap pribadi manusia, bersifat

kemanusiaan

Jan Materson, anggotaKomisiHakAsasiManusia PBB,

merumuskanpengertian HAM dalam “human right could be generally

defines as those right which are inherent in our nature and without which

we cannot live as human being” yang artinya HAM adalahhak-hak yang

secara secara inheren melekat dalam diri manusia, dan tanpa hakikat

manusia tidak dapat hidup sebagai manusia

Menurut Prof. Darji Darmodiharjo, S. H. mengatakan : hak – hak asasi

manusia adalah dasar atau hak – hak pokok yang dibawa manusia sejak

lahir sebagai anugrah tuhan yang maha esa. Hak – hak asasi itu menjadi

dasar dari hak dan kewajiban – kewajiban yang lain.

Menurut Jack Donnely Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang dimiliki

manusia semata-mata karena manusia. Umat manusia memilikinya bukan

karena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkan hokum

positif, melainkan semata-mata berdasarkan martabatnya sebagai

manusia.

Menurut Koentjoro Poerbapranoto (1976), Hak Asasi adalah hak-hak

yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan

dari hakikatnya sehingga sifatnya suci. 

Page 9: Pengertian HAM

II.2 TUJUAN HAM

Berdasarkan beberapa rumusan pengertian HAM diatas, diperoleh suatu

kesimpulan bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia

yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugrah tuhan yang hrus

dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat, atau

negara. Dengan demikian, hakekat penghormatan dan perlindungan terhadap

ham ialah menjaga keselamatan sksistensi manusia secara utuh melalui aksi

keseimbangan, yaitu keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta

keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum.

Lalu, hakekat dari asasi manusia adalah keterpaduan antara hak asasi manusia

( HAM ), kewajiban asasi manusia ( KAM ), dan tanggung jawab asasi

manusia ( TAM ) yang berlangsung secara sinergis dan seimbang. Bila ketiga

unsur asasi yang melekat pada setai individu manusia, baik dalam tatanan

kehidupan pribadi, masyarakat, kebangsaan, kenegaraan, dan pergaulan

global, dapat dipastikan tidak akan menimbulkan kekacauan, anarkisme, dan

kesewenang-wenangan dalam tata kehidupan umat. HAM yaitu:

1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun diwarisi. HAM adalah bagian

dari manusia secara otomatis.

2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,

agama, pandangan politik, atau asal-usul sosial bangsa.

Page 10: Pengertian HAM

3. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk

membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM

walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau

melanggar

Ruang lingkup HAM meliputi: (1) hak sosial politik ( hak alamiah ), yang

dibawa oleh manusia untuk mengusahakan kebahagiaan, (2) hak sosial

ekonomi-sosial budaya, yaitu hak yang diperoleh manusia dari masyarakat,

contohnya: hak mendapat pekerjaan, hak menerima upah yang layak, hak

bersifat organisasi, hak mengemukakan pendapat ( lisan dan tertulis ), hak

mendapatkan pendidikan. Dan hak mendapatkan pelayanan kesehatan. Hak-

hak ini bersifat non universal.

Tujuan pelaksanaan hak asasi manusia ( HAM ) adalah untuk

mempertahankan hak-hak warga negara dari tindakan sewenang-wenang

aparat negara, dan mebdorong tumbuh serta berkembangnya pribadi manusia

yang multidimensional.

Sejak lahir semua manusia sudah pasti mempunyai beberapa hak antara lain :

hak untuk hidup , hak memperoleh pendidikan , dan hak memperoleh

pengayoman serta hak – hak penting lainnya .Itulah pengertian dasar dari

HAM ( Hak Asasi Manusia ) . Tujuan di ciptakannya Ham adalah agar

manusia dapt meminta haknya namun harus memperhatikan hak orang lain .

Serta dengan adanya HAM manusia dapat merasa tenang dan aman .

Page 11: Pengertian HAM

Di era globalisasi yang maju ini , banyak para pihak yang sengaja melanggar

ataupun menyalahgunakan haknya sendiri . untuk menyiasati atau meredam

dan menghentikan para pelanggar HAM , pemerintah telah membentuk badan

– badan yang dapat menghukum para pelanggar HAM dan menlindungi Ham

masyarakat luas , salah satu yang di kenal oleh khalayak umum / masyarakat

luas yaitu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( HAM ).

II.3 PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM

Perkembangan pemikiran HAM di Dunia

Setelah dunia mengalami dua perang yang melibatkan hampir seluruh

kawasan dinia, dimana hak-hak asasi manusia diinjak-injak, timbul keinginan

untuk merumuskan hak-hak asasi manusia itu dalam suatu naskah

internasional. Usaha ini baru dimulai pada tahun 1948 dengan diterimanya

Universal Declaration Of Human Rights ( pernyataan sedunia tentang hak-hak

asasi manusia ) oleh negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan

Bangsa-Bangsa.

Dengan kata lain, lahirnya deklarasi HAM Universal merupakan reaksi atas

kejahatan keji manusia yang dilakukan oleh kaum sosialis nasional di Jerman

selama 1933 sampai 1945.

Terwujudnya Deklarasi Hak Asasi Manusia ( HAM ) Universal yang di

deklarasikan pada tanggal 10 Desember 1948 harus melewati proses yang

Page 12: Pengertian HAM

cukup panjang. Dalam proses ini telah lahir beberapa naskah HAM yang

mendasari kehidupan manusia, dan yang bersifat universal dan asasi. Naskah-

naskah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Magna Charta ( Piagam Agung 1215 )

Piagam magna charta ini adalah piagam penghargaan atas pemikiran dan

perjuangan HAM yang dilakukan oleh rakyat inggris kepada raja john

yang berkuasa pada tahun 1215. Isi piagam magna karta ini adalah:

1. Rakyat inggris menuntut kepada raja agar berlaku adil kepada rakyat

2. Menuntut raja apabila melanggar harus dihukum ( didenda )

berdasarkan kesamaan dan sesuai dengan pelanggaran yang

dilakukannya.

3. Menuntut raja menyampaikan pertanggung jawaban kepada rakyat.

4. Menuntut raja untuk segera menegarkan hak dan keadilan bagi rakyat.

b. Bill of Rights ( UU Hak 1689 )

Bill of rights adalah piagam penghargaan atas pemikiran dan perjuangan

HAM oleh rakyat kepada penguasa negara atau pemerintah di inggris

papa tahun 1689. Inti dari tuntutan yang diperjuangkannya adalah “

rakyat inggris menuntut agar rakyat diberlakukan sama dimuka hukum

( equality before the law ), sehingga tercapai kebebasan.

c. Declaration Des Droits de L’homme et du

Page 13: Pengertian HAM

Isi deklarasi ini adalah: 1) manusia dilahirkan merdeka, 2) hak milik

dianggap suci dan tidak boleh diganggu gugat oleh siapa pun, 3) tidak

boleh ada penangkapan dan penahanan dengan semena-mena atau tanpa

alasan yang sah serta surat izin dari jabatan yang berwenang.

d. Bill of Rights ( UU Hak Virginia 1789 )

Dikenal juga sebagai The Bill of Rights ini UU ham Amerika Serikat,

merupakan amandemen tambahan terhadap konstitusi amerika serikat

yang diatur secara tersendiri dalam 10 pasal tambahan, meskipun secara

prinsip hal menenai ham telah termuat dalam deklarasi kemerdekaan 9

declaration of indenpendence Amerika Serikat.

e. Declarations of Human Rights PBB

Piagam PBB lahir pada tanggal 12 Desember 1948, di Jewena yang

merupakan usul serta kesepakatan seluruh anggota PBB.

f. Piagam Atlantic Charter

Piagam ini merupakan kesepakatan antara F.D. Roosevelt dan Churchil

pada tanggal 14 Agustus 1941. Isinya adalah “ bahwa selengkapnya

kekuasaan Nazi yang dzalim itu akan tercapai suatu keadaan damai yang

memungkinkan tiap-tiap negara hidup dan bekerja dengan aman menurut

batas-batas wilayahnya masing-masing serta jaminan kepada setiap

manusia suatu kehidupan yang bebas dari rasa takut dan kesengsaraan.”

Page 14: Pengertian HAM

Dalam pidatonya, Franklin D. Roosevelt yang ditujukan kepada semua

manusia di dunia bulan Juli 1940, disebutkan lima kebebasan dasar

manusia, yakni:

1) Freedom from fear (bebas dari rasa takut),

2) Freedom of religion (bebas memeluk agama),

3) Freedom of expression (bebas menyatakan pendapat/perasaan),

4) Freedom of information (bebas dalam hal pemberitaan),

5) Freedom from want (bebas dari kekurangan/kemelaratan)

Perkembangan Pemikiran HAM di Indonesia

Secara garis besar, Prof. Bagir Manan dalam bukunya perkembangan

pemikiran HAM di Indonesia ( 2000 ) membagi perkembangan pemikiran

HAM di Indonesia dalam dua periode:

a. Periode Sebelum Kemerdekaan ( 1908-1945 )

Perkembangan pemikiran HAM dalam periode ini dapat dijumpai dalam

organisasi pergerakan sebagai berikut:

1. Budi Oetomo, pemikirannya, “Hak kebebasan berserikat dan

mengeluarkan pendapat.”

2. Perhimpunan indonesia, pemikirannya “ Hak untuk menentukan

nasib sendiri ( the right of self determination).”

3. Sarekat islam, pemikirannya “ Hak penghidupan yang layak dan

bebas dari penindasan dan diskriminasi rasial.”

Page 15: Pengertian HAM

4. Partai komunsi indonesia, pemikirannya, “Hak sosial dan berkaitan

dengan alat-alat produksi.”

5. Indische Party, pemikirannya, “ Hak untuk mendapatkan

kemerdekaan dan perlakuan yang sama.”

6. Partai Nasional Indonesia, pemikirannya, “Hak untuk

memperolehbkemerdekaan ( the right of self determination).”

7. Organisasi pendidikan nasional, pemikirannya meliputi:

Hak untuk menentukan nasib sendiri

Hak untuk mengeluarkan pendapat

Hak untuk berserikat dan berkumpul

Hak persamaan di muka hukum

Hak untuk turut dalam penyelenggaraan Negara

b. Periode sesudah kemerdekaan ( 1945-sekarang )

1) Periode 1945-1950. Pemikiran HAM pada periode ini menekankan

pada hak-hak mengenai:

a. Hak untuk merdeka ( self determination )

b. Hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik yang

didirikan.

c. Hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat treutama di

parlemen.

2) Periode 1950-1959.

Page 16: Pengertian HAM

Pemikiran HAM dalam periode ini lebih menekankan pada semanagt

kebebasan demokrasi liberal yang berintikkan kebebasan individu.

Implementasi pemikiran HAM pada periode ini lebih memberi ruang

hidup bagi tumbuhnya lembaga demokrasi yang antara lain:

a. Partai politik dengan beragam ideologinya.

b. Kebebasan pers yang bersifat liberal.

c. Parlemen sebagai lembaga kontrol pemerintah.

d. Wacana pemikiran HAM yang kondusif karena pemerintah

memberi kebebasan.

3) Periode 1966-1998.

Dalam periode ini, pemikiran HAM dapat dilihat dalam tiga

kurun waktu yang berbeda. Yaitu kurun waktu yang pertama

tahun 1967 ( awal pemerintahan presiden Soeharto). Kedua,

kurun waktu tahun 1970-1980.Dan yang ketiga kurun waktu

tahun 19990-an.

4) Periode 1998

Pada periode ini, HAM mendapat perhatian yang resmi dari

pemerintah dengan melakukan amandemen UUD 1945 guna

menjamin HAM dan menetapkan Undang-Undang Nomor 39

Tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Artinya bahwa

pemerintah memberi perlindungan yang signifikan terhadap

Page 17: Pengertian HAM

kebebasan HAM dalam semua aspek, yaitu aspek hak politik,

sosial, ekonomi, budaya, keamanan, hukum dan pemerintahan.

II.4 HAM PADA TATANAN GLOBAL DAN DI I NDONESIA

Sebelum konsep HAM diratifikasi PBB terdapat beberapa konsep utama

mengenai HAM yang telah berkembang sebelumnya .yaitu;

a. HAM menurut Konsep Negara-Negara Barat / Liberalisme ingin

meninggalkan konsep negara yang mutlak.

b. Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas. Negara sebagai

koordinator dan pengawas.

c. Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.

d. Hak asasi lebih dulu ada pada tatanan negara.

Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin

oleh Elenor Roosevelt dan secara resmi disebut “ Universal Decralation of

Human Rights”.

Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang

mempunyai:

a. Hak untuk hidup,

b. Hak kemerdekaan,

c. Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum,

d. Hak untuk memperoleh perlakuan yang sama dengan orang lain

menurut hukum,

Page 18: Pengertian HAM

e. Hak untuk medapat jaminan hukum dalam perkara pidana seperti

diperiksa dimuka umum, dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti

yang sah,

f. Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara,

g. Hak untuk mendapat hak milik atas benda,

h. Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan serta

mengeluarkan pendapat,

i. Hak untuk bebas memeluk agama,      

j. Hak untuk berapat dan berkumpul,

k. Hak untuk mendapakan jaminan hukum,

l. Hak untuk mendapatkan pekerjaan,

m. Hak untuk berdagang,

n. Hak untuk mendapatkan pendidikan,

o. Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat,

p. Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan

keilmuan.

Dalam Deklarasi Universal Tentang HAM (Universal Declaration of

Human Rights) atau yang dikenal dengan istilah DUHAM, hak asasi

manusia terbagi kedalam beberapa jenis, yaitu hak personal (hak jaminan

kebutuhan pribadi), hak legal (hak jaminan perlindungan hukum), hak sipil

dan politik, hak subsistensi (hak jaminan adanya sumber daya untuk

menunjang kehidupan) serta hak ekonomi, hukum dan budaya.

Page 19: Pengertian HAM

Hak personal, legal, hak sipil dan politik yang terdapat dalam pasal 3-21

dan DUHAM tersebut memuat:

a. Hak untuk hidup, kebebasan dan kemanan pribadi,

b. Hak bebas dari perbudakan dan penghambaan,

c. Hak bebas dari penyiksaan atau perlakuan maupun hukum yang kejam,

tak berprikemanusiaan maupun merendahkan derajat manusia,

d. Hak untuk memperoleh pengkuan hukum dimana saja secara pribadi,

e. Hak untuk pengampunan hukum secara efektif,

f. Hak bebas dari penangkapan, penahanan atau pembuangan yang

sewenang-wenang,

g. Hak untuk peradilan yang independen dan tidak memihak,

h. Hak untuk dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah,

i. Hak bebas dari campur tangan yang sewenang-wenang terhadap

kekuasaan pribadi, keluarga, tempat tinggal  maupun surat-surat,

j. Hak bebas dari serangan terhadap kehormatan dan nama baik,

k. Hak perlindungan hukum terhadap serangan semacam itu,

l. Hak bergerak,

m. Hak memperoleh suaka,

n. Hak atas suatu kebangsaan,

o. Hak untuk menikah dan membentuk keluarga,

p. Hak untuk mempunyai hak milik,

q. Hak bebas berpikir, berkesadaran, dan beragama,

r. Hak bebas berpikir dan menyatakan pendapat,

Page 20: Pengertian HAM

s. Hak untuk berhimpun dan berserikat,

t. Hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan dan hak atas akses

yang sama terhadap pelayanan masyarakat.

Sedangkan hak ekonomi dan budaya berdasarkan pada pernyataan

DUHAM menyangkut hal-hal sebagai berikut:

a. Hak atas jaminan hukum,

b. Hak untuk berkerja,

c. Hak atas upah yang sama untuk pekerjaan yang sama,

d. Hak untuk bergabung dalam serikat-serikat buruh,

e. Hak untuk istirahat dan waktu senggang,

f. Hak atas standar hidup yang pantas di bidang kesehatan dan

kesejahteraan,

g. Hak atas pendidikan,

h. Hak untuk berpasrtisipasi dalam kehidupan yang berkebudayaan dari

masyarakat.             

Sementara itu HAM di Indonesia dinyatakan dalam UUD 1945 (amandemen

I-IV) yang memuat hak-hak asasi manusia yang terdiri dari:

a. Hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat.

b. Hak kedudukan  yang sama di dalam hukum/pemerintahan.

c. Hak kebebasan berkumpul.

d. Hak kebebasan beragama.

e. Hak penghidupan yang layak.

f. Hak kebebasan berserikat.

Page 21: Pengertian HAM

g. Hak memperoleh pengajaran atau pendidikan.

Selanjutnya secara operasional beberapa bentuk HAM yang terdapat dalam

UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM sebagai berikut:

a. Hak hidup.

b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.

c. Hak mengembangkan pribadi.

d. Hak memperoleh keadilan.

e. Hak kebebasan pribadi.

f. Hak atas rasa aman.

g. Hak atas kesejahteraan.

h. Hak turut serta dalam pemerintahan.

i. Hak wanita.

j. Hak anak.

1. HAM Menurut Konsep Sosialis

a. Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat.

b. Hak asasi manusia tidak ada sebelum negara ada.

c. Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.

2. HAM Menurut Konsep Bangsa-Bangsa Asia dan Afrika

a. Tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama atau sesuai dengan

kodratnya.

Page 22: Pengertian HAM

b. Masyarakat sebagai keluarga artinya besar penghormatan utma untuk

kepala keluarga.

c. Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan

kewajiban anggota masyarakat.

3. HAM Menurut Konsep PBB

Respons terhadap permasalahan hak asasi manusia pembangunan

menghasilkan konsep yang dibidangi oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin

oleh Eleanor Roosevelt ( 10 Desember 1948 ) dan secara resmi disebut”

Universal Declaration Of Human Rights.” Didalamnya menjelaskan tentang

hak-hak sipil, Politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Yang dinikmati

manusia didunia yang mendorong penghargaan terdapat hak-hak asasi

manusia. Pada tahun 1957, konsep HAM tersebut dilengkapi dengan tiga

perjanjian, yaitu:

(1) hak ekonomi sosial dan budaya,

(2) perjanjian internasional tentang hak sipil,

(3) protokol opsional bagi perjanjian hak sipil dan politik internasional.

Pada sidang umum PBB tanggal 16 Desember 1966 ketiga dokomen tersebut

diterima dan saat ini sekitar 100 negara dan bangsa telah meratifikasinya.

4. HAM Perspektif Konstitusi Indonesia

Page 23: Pengertian HAM

a. UUD 1945

UUD 1945 sering disebut dengan “UUD Proklamasi”.Dikatakan

demikian karena kemunculannya bersamaan dengan lahirnya Negara

Indonesia melalui proklamasi kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.Fakat

sejarah menunjukkan bahwa pergulatan pemikiran, khususnya pengaturan

HAM dalam konstitusi begitu intens terjadi dalam persidangan-

persidangan BPUPKI dan PPKI.

Satu hal menarik bahwa meskipun UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis

yang didalamnya memuat hak-hak dasar manusia indonesia serta

kewajiban-kewajiban yang bersifat dasar pula, namun istilah perkataan

HAM itu sendiri sebenarnya tidak dijumpai dalam UUD 1945, baik

dalam pembukaan, Batang Tubuh, tetapi hanyalah hak dan kewajiban

warga negara ( HAW ).

b. Konstitusi RIS 1949

Dalam konstitusi RIS 1949, pengaturan HAM terdapat dalam Bagian V

yang berjudul “Hak-Hak dan Kebebasan-kebebasan Dasar Manusia”.

Eksistensi manusia secara tegas dinyatakan pada Pasal 7 ayat ( 1 ) yang

berbunyi, “ setiap orang diakui sebagai manusia”.

c. UUDS 1950

Page 24: Pengertian HAM

UUD 1950 terdiri atas enam bagian dan 43 pasal. Dari tiga UUD yang

berlaku sepanjang sejarah kemeredekaan indonesia, menurut Adnan

Buyung Nasution, negara ini pernah memiliki UUD yang memuat pasal-

pasal tentang HAM yang lebih lengkap dari pada UDHR/DUHAM, yaitu

UUDS 1950. Ketentuan HAM diatur pada Bagian V ( Hak-hak

Kebebasan-kebebasan Dasar Manusia) dari mulai Pasal 7 sampai Pasal

33.

d. Kembali pada UUD 1945

Pengaturan HAM adalah sama dengan apa yang tertuang dalam UUD

1945.

e. Amandemen UUD 1945

Khusus mengenai pengaturan HAM, dapat dilihat pada perubahan kedua

UUD 1945 Tahun 2000. Perubahan dan kemajuan signifikan adalah

dengan dicantumkannya persoalan HAM secara tegas dalam sebuah bab

tersendiri, yakni BAB XA ( Hak Asasi Manusia) dari mulai Pasal 28A

sampai dengan 28J. Penegasan HAM kelihatan menjadi semakin eksplisit,

senagaimana ditegaskan pada pasal 28A yang berbunyi: Setiap orang

berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan

kehidupannya.

II.5 PERMASALAHAN DAN PENEGAKAN HAM DI INDONESIA

Page 25: Pengertian HAM

Sejalan dengan amanat konstitusi, indonesia berpandangan bahwa

perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil,

politik, ekonomi, sosial budaya, dan hak pembangunan merupakan satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan baik dalam penerapan, pemantauan,

maupun dalam pelaksanaanya ( Wirayuda, 2005 ). Sesuai dengan pasal 1 (3),

pasal 55 dan 56 piagam PBB upaya pemajuan dan perlindungan ham harus

dilakukan melalui suatu konsep kerjasama internasional yang berdasarkan

pada prinsip saling menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar negara

serta hukum internasional yang berlaku.

HAM di indonesia didasrkan pada konstitusi NKRI, yaitu: pembukaan UUD

1945 ( alenia 1), pancasila sila keemnpat, batang tubuh UUD 1945 ( Pasal 27,

29 dan 30 ), UU Nomor 39/1999 tentang HAM dan UU Nomor 26/2000

tentang pengadilan HAM, HAM di indonesia menjamin hak untuk hidup, hak

berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak

memperoleh keadilan, hak atas kebebasan, hak atas rasa aman, hak atas

kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak wanita, dan hak anak.

Program penegakan hukum dan HAM ( PP Nomor 7 Tahun 2005), meliputi

pemberantasan korupsi, antiterorisme, dan pembasmian penyalah gunaan

narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum dan HAM

harus dilakukan secara tegas, dan tidak diskriminatif, dan konsisten.

Page 26: Pengertian HAM

Hambatan Penegakan HAM

Sejarah HAM dimulai pada saat berakhirnya Perang Dunia II. Dan,

negara-negara penjajah berusaha menghapuskan segi-segi kebrobokan

dari pada penjajahan, sehinngga pemikir-pemikir barat mencetuskan

konsep “Declaration of Human RIGHTS” ( DUHAM ) pada tahun 1948.

Semula konsep HAM ini secara suka rela dijual ke semua negara yang

sedang berkembang atau atau negara bekas jajahan namun tidak banyak

mendapat respons. Banyak negara tidak bersedia menandatangani “

Declaration of Human Rights”.

Kemudian penegakan HAM diindonesia masih bersifat: reaktif, dodorong

oleh unjuk rasa, demonstratif, pertentangan kelompok, dibawah tekanan

negara maju dan didanai oleh beberapa lembaga internasional, belum

build-in didalam strategi nasional dan belum mewartai Pembangunan

Nasional. Hal ini terjadi karena ada beberapa kelemahan pokok, yaitu:

a. Masih kurang pemahaman tentang HAM

b. Masih kurang pengalaman

c. Kemiskinan

d. Keterbelakangan

e. Masih dipertanyakan bagaiman bentuk pelatihan HAM dalam

masyarakat

f. Pemahaman HAM masih terbatas dalam pemahaman gerakan

Page 27: Pengertian HAM

g. Amati dan perhatikan setiap perkembangan dan gerakan dilapangan

dalam melaksanakan suatu konsep atau ide

h. Ketahui dan pahami betul sumber-sumber termasuk alamnya,

lingkungannya dan habitatnya dari suatu konsep, gagasan, pemikiran

yang ditawarkan.

Kegiatan-kegiatan pokok penegakan HAM meliputi  :

1. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan

Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi Tahun 2004-2009

2. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (PERAN HAM)

dari tahun 2004-2009 sebagai gerakan nasional

3. Peningkatan penegakan hukum terhadap pemberantasan tindak pidana

terorisme dan penyalah gunaan narkotika serta oobat berbahaya lainnya.

4. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga/institusi hukum maupun

lembaga yang fungsi dan tugasnya mencegah dan memberantas korupsi.

5. Peningkatan efektivitas dan penguatan lembaga/institusi hukum maupun

lembaga yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia.

6. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga

negara di depan hukum melalui keteladanan kepala negara dan pimpinan

lainnya untuk mematuhi dan menaati hukum dan hak asasi manusia

secara konsisten dan konsekuen.

7. Penyelenggaraan audit regular atas seluruh kekayaan pejabat pemerintah

dan pejabat negara.

Page 28: Pengertian HAM

8. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka

mewujudkan proses hukum yang lebih sederhana, cepat, tepat, dan

dengan biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

9. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak

asasi manusia dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar

dinamika masyarakat dapat berjalan sewajarnya.

10. Pembenahan sistem manajemen penanganan perkara yang menjamin

akses public, pengembangan sistem pengawasan yang transparan dan

akuntabel.

11. Pengembangan sistem manajemen kelembagaan hukum yang transparan.

12. Penyelamatan barang bukti akuntabilitas kinerja yang berupa

dokumen/arsip lembaga negara dan badan pemerintahan untuk

mendukung penegakan hukum dan HAM.

13. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektivitas

penegakan hukum dan HAM.

14. Pembaharuan materi hukum yang terkait dengan pemberantasan korupsi.

15. Peningkatan pengawasan terhadap lalu lintas orang yang melakukan

perjalanan baik ke luar maupun masuk ke wilayah Indonesia.

16. Peningkatan fungsi intelijen agar aktivitas terorisme dapat dicegah pada

tahap yang sangat dini, serta meningkatkan berbagai operasi keamanan

dan ketertiban.

17. Peningkatan penanganan dan tindakan hukum terhadap penyalahgunaan

narkotika dan obat berbahaya melalui identifikasi dan memutus jaringan

Page 29: Pengertian HAM

peredarannya, meningkatkan penyidikan, penyelidikan, penuntutan, serta

menghukum para pengedarnya secara maksimal.

II.6 LEMBAGA PENEGAKAN HAM

Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia

sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang

wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,

pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan

martabat manusia. Oleh sebab itu, untuk menjaga agar setiap orang

menghormati HAM orang lain, maka perlu adanya penegakan dan pendidikan

HAM.

Penegakan HAM dilakukan terhadap setiap pelanggaran HAM. Pelanggaran

HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok yang termasuk aparat

negara baik sengaja atau pun tidak sengaja, atau kelalaian yang secara

melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, atau mencabut hak

asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-

undang.

Untuk mengatasi masalah penegakan HAM, maka dalam Bab VII pasal 75

UU tentang HAM, negara membentuk komisi hak asasi manusia atau

KOMNAS HAM, dalam Bab IX pasal 104 tentang pengadilan HAM, serta

peran serta masyarakat seperti dikemukakan dalam Bab XIII pasal 100-103.

Page 30: Pengertian HAM

a. Komnas HAM

Komnas HAM adalah lembaga yang mandiri yang kedudukannya

setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan

pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi

manusia.

Tujuan Komnas HAM

1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi

manusia sesuai dengan pancasila, UUD 1945, dan Piagam PBB

serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

2. Meningkatkan perlindsungan dan penegakan hak asasi manusia

guna berkembangnya pribadi manusia indonesia seutuhnya dan

kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.

Wewenang Komnas HAM

1. Wewenang Dalam Bidang Pengkajian Penelitian

a. Pengkajian dan penelitian berbagai instrument internasional hak

asasi manusia dengan tujuan memberikan saran saran mengenai

kemungkinan aksesi dan atau ratifikasi.

b. Pengkajian dan penelitian berbagai peraturan perundang-

undangan untuk memberikan rekomendasi mengenai

pembentukan, perubahan, dan pencabutan peraturan perundang-

undangan yang berkaitan dengan hak asasi manusia.

Page 31: Pengertian HAM

c. Penerbitan hasil pengkajian dan penelitian.

d. Studi kepustakaan, studi lapangan, dan studi banding dinegara

lain mengenai hak asasi manusia.

e. Pembahasan berbagai masalah yang berkaitan dengan

perlindungan, penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia.

f. Kerja sama pengkajian dan penelitian dengan organisasi,

lembaga atau pihak lainnya, baik tingkat nasional, regional,

maupun internasional dalam bidang hak asasi manusia.

2. Wewenang Dalam Bidang Penyuluhan

a. Penyebarluasan wawasan mengenai hak asasi manusia kepada

masyarakat Indonesia

b. Upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang hak asasi

manusia melalui lembaga pendidikan formal dan non formal

serta berbagai kalangan lainnya.

c. Kerjasama dengan organisasi, lembaga, atau pihak lainnya,

baik ditingkat nasional, regional, maupun internasional dalam

bidang hak asasi manusia.

3. Wewenang Dalam Pemantauan

a. Pengamatan pelaksanaan hak asasi manusia dan penyusunan

laporan hasil pengamatan tersebut.

Page 32: Pengertian HAM

b. Penyelidikan dan pemeriksaan terhadap peristiwa yang timbul

dalam manyarakat yang berdasarkan sifat atau lingkupnya patut

diduga terdapat pelanggaran hak asasi manusia;pemanggilan

pada pihak pengadu atau korban maupun pihak yang diadukan

untuk dimintai dan didengar keterangannya.

c. Pemanggilan saksi untuk diminta dan didengar kesaksiannya,dan

kepada saksi pengadu diminta menyerahkan bukti yang di

perlukan.

d. Peninjauan ditempat kejadian dan tempat lainnya yang dianggap

perlu.

e. Pemanggilan terhadap pihak terkait untuk memberikan

keterangan secara tertulis atau menyerahkan dokumen yang

diperlukan sesuai dengan aslinya dengan persetujuan ketua

pengadilan.

f. Pemeriksaan setempat terhadap rumah,pekarangan,

bangunan,dan tempaat-tempat lainya yang diduduki atau dimiliki

pihak tertentu dengan persetujuan ketua pengadilan.

g. Pemberian pendapat berdasarkan persetujuan ketua pengadilan

terhadap perkara tertentu yang sedang dalam proses peradilan,

bilamana dalam perkara tersebut terdapat pelanggaran hak asasi

manusia dalam masalah public dan acara pemeriksaan oleh

pengadilan yang kemudian pendapat komnas HAM tersebut

wajib diberitahukan oleh hakim kepada para pihak.

Page 33: Pengertian HAM

4. Wewenang Dalam Bidang Mediasi

a. Perdamaian kedua belah pihak

b. Penyelesaian perkara melalui cara konsultasi, negoisasi, mediasi,

konsiliasi, dan penilaian ahli.

c. Pemberian saran kepada para pihak untuk menyelesaikan

sengketa melalui pengadilan.

d. Penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak

asasi manusia kepada pemerintah untuk ditindak lanjuti

penyelesaiannya.

e. Penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak

asasi manusia kepada dewan perwakilan rakyat republic

Indonesia untuk ditindak lanjuti.

b. Pengadilan HAM

Dalam rangkap penegakan HAM, maka komnas HAM melakukan

pemanggilan saksi, dan pihak, dan pihak kejaksaan yang melakukan

pemanggilan saksi, dan pihak kejaksaan yang melakukan penuntutan di

pengadilan HAM. Menurut Pasal 104 UU HAM, untuk mengadili

pelanggaran hak asasi manusia yang berat dibentuk pengadilan HAM

dilingkungan peradilan umum, yaitu pengadilan negri dan pengadilan

tinggi. Proses pengadilan berjalan sesuai fungsi badan peradilan.

Page 34: Pengertian HAM

c. Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam penegakan HAM diatur dalam pasal

100-103 UU

tentang HAM. Partisipasi masyarakat dapat berbentuk sebagai berikut:

1. Setiap orang, kelompok, oraganisasi politik, organisasi masyarakat,

lembaga swadaya masyarakat ( LSM ), atau lembaga

kemasyarakatan lainnya, berhak berpartisipasi dalam perlindungan,

penegakaan, dan kemajuan hak asasi manusia.

2. Masyarakat juga berhak menyampaikan laporan atas terjadinya

pelanggaran hak asasi manusia kepada komnas HAM atau lembaga

lain yang berwenang dalam rangka perlindungan, penegakan, dan

kemajuan hak asasi manusia.

3. Masyarakat berhak mengajukan usulan mengenai perumusan dan

kebijakan yang berkaitan dengan hak asasi manusia kepada Komnas

HAM atau lembaga lainnya.

4. Masyarakat dapat bekerja sama dengan komnas HAM melakukan

penelitian, pendidikan, dan penyebarluasan informasi mengenani

hak asasi manusia.

d. Mengembangkan Pendidikan HAM

Dr. Seto Mulyadi, seorang psikolog dan ketua komnas perlindungan

anak berpendapat, pembelajaran HAM sejak dini mulai dari anak-anak

merupakan tuntutan bagi pembangunan bangsa dimasa mendatang.

Page 35: Pengertian HAM

Dengan memahami HAM, moral bangsa akan terbangun sejak dini dan

mereka terlahir menjadi generasi yang menghargai hak asasinya sebagai

manusia.

Dr. Sri Untari, ahli psikologi sosial juga menyatakan bahwa

pembelajaran HAM harus disesuaikan dengan tingkatan usia dan

golongan masyarakat, serta adanya keselarasan antara pembelajaran

HAM didalam dan diluar rumah agar tidak ada benturan nilai.

Pembelajaran HAM sejak dini dilaksanakan tidak hanya bertujuan

sebagai pengetahuan ( knowladge) tentang HAM tetapi juga

mengembangkan sikap ( attitude) dan keterampilan ( skills ).

Penyampaian materi HAM dilakukan dengan metode diskusi dan

permainan, dan tujuan pembelajaran tidak hanya pengetahuan, tetapi

mengubah sikap dan meningkatkan keterampilan dibidang HAM. Materi

HAM untuk tingkat anak-anak diutamakan tentang hak anak, hak

perempuan dan minoritas, sedangkan untuk mahasiswa dan masyarakat

pada umumnya meliputi konsep HAM, hak sipil dan politik, hak

ekonomi, sosial dan budaya, masalah kriminasi, dan anti penyiksaan.

Page 36: Pengertian HAM

II.7 KAJIAN KASUS HAM

Kasus-Kasus Pelanggaran Berat HAM: Trisakti, Semanggi I dan II

Beberapa kasus pelanggaran berat HAM seperti peristiwa G30S, Tanjung

Priok, Warsidi Lampung sampai Kasus Semanggi I dan II kemungkinan bakal

digarap KKR.

Tragedi Trisakti tanggal 12 Mei 1998 menjadi pemicu kerusuhan sosial yang

mencapai klimaksnya pada 14 Mei 1998. Tragedi dipicu oleh menyalaknya

senapan aparat yang menewaskan empat mahasiswa Trisakti.

Kerusuhan, menurut laporan Relawan Kemanusiaan, tidak berlangsung begitu

saja. Fakta yang aneh, menurut mereka, setelah terjadi aksi kerusuhan yang

sporadis, aparat tampak menghilang, sementara sebagian kecil saja hanya

memandangi aksi penjarahan yang berlangsung didepan mereka

Masih menurut laporan Relawan, kerusuhan itu tampak direkayasa. Aksi itu

dipimpin oleh sekelompok provokator terlatih yang memahami benar aksi

gerilya kota. Secara sporadis mereka mengumpulkan dan menghasut massa

dengan orasi-orasi. Ketika massa mulai terbakar mereka meninggalkan

kerumunan massa dengan truk dan bergerak ke tempat lain untuk melakukan

hal yang sama.

Page 37: Pengertian HAM

Dari lokasi yang baru, kemudian mereka kembali ke lokasi semula dengan

ikut membakar, merampon mal-mal. Sebagian warga yang masih dalam

gedung pun ikut terbakar. Data dari Tim Relawan menyebutkan sekurangnya

1190 orang tewas terbakar dan 27 lainnya tewas oleh senjata.

Tragedi Trisakti kemudian disusul oleh tragedi semanggi I pada 13 November

1998. Dalam tragedi itu, unjuk rasa mahasiswa yang dituding mau

menggagalkan SI MPR harus berhadapan dengan kelompok Pam Swakarsa

yang mendapat sokongan dari petinggi militer.

Pam Swakarsa terdiri dari tiga kelompok, dari latar belakang yang berbeda.

Pembentukan Pam Swakarsa belekangan mendapat respon negatif dari

masyarakat. Mereka kemudian mendukung aksi mahasiswa, yang sempat

bentrok dengan Pam Swakarsa.

Dalam tragedi Semanggi I yang menewaskan lima mahasiswa, salah satunya

Wawan seorang anggota Tim Relawan untuk Kemanusiaan ini, tampak tentara

begitu agresif memburu dan menembaki mahasiswa. Militer dan polisi begitu

agresif menyerang mahasiswa, seperti ditayangkan oleh sebuah video dalam

Rapat Dengar Pendapat Umum di DPR Selasa 6 Maret 2001.

Rekaman itu memperlihatkan bagaimana polisi dan tentara yang berada di

garis depan berhadapan dengan aksi massa mahasiswa yang tenang. Pasukan

AD yang didukung alat berat militer ini melakukan penembakan bebas ke arah

mahasiswa.

Page 38: Pengertian HAM

Para tentara terus mengambil posisi perang, merangsek, tiarap di sela-sela

pohon sambil terus menembaki mahasiswa yang berada di dalam kampus.

Sementara masyarakat melaporkan saat itu dari atap gedung BRI satu dan dua

terlihat bola api kecil-kecil meluncur yang diyakini sejumlah saksi sebagai

sniper. Serbuan tembakan hampir berlangsung selama dua jam.

Satu tahun setelah itu, tragedi Semanggi II terjadi. Dalam kasus ini 10 orang

tewas termasuk Yun Hap, 22, mahasiswa Fakultas Teknik UI, ikut tewas.

Insiden ini terjadi di tengah demonstrasi penolakan mahasiswa terhadap

disahkannya RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (RUU PKB).

Kasus ini, menurut Hermawan Sulistyo dari Tim Pencari Fakta Independen

menyebut seperti sudah diperkirakan sebelumnya oleh aparat. Dia menurutkan

begini; ''Yun Hap ditembak pukul 20:40 oleh konvoi aparat keamanan yang

menggunakan sekurangnya enam truk militer yang mendekat dari arah Dukuh

Atas. Konvoi menggunakan jalan jalur cepat sebelah kanan alias melawan

arus. Paling depan tampak mobil pembuka jalan menyalakan lampu sirine

tanpa suara. Sejak masuk area jembatan

penyeberangan di depan bank Danamon, truk pertama konvoi mulai

menembak.

Sejumlah saksi mata melihat berondongan peluru dari atas truk pertama,

menyusul tembakan dari truk-truk berikutnya.'' Berdasarkan fakta di lapangan

TPFI menegaskan tidak mungkin ada kendaraan lain selain kendaraan aparat.

Page 39: Pengertian HAM

Sebab, jalur cepat yang dilalui truk-truk itu masih ditutup untuk umum. Lagi

pula truk-truk itu bergerak melawan arus, jadi tidak mungkin ada mobil lain

yang mengikuti.

Kini akibat peritiwa itu, sejumlah petinggi TNI Polri sedang diburu hukum.

Mereka adalah Jenderal Wiranto (Pangab), Mayjen Sjafrie Sjamsoeddin

(mantan Pangdam Jaya), Irjen (Pol) Hamami Nata (mantan kapolda Metro

Jaya), Letjen Djaja Suparman (mantan Pangdan jaya) dan Noegroho

Djajoesman (mantan Kapolda Metro Jaya).

Pokok Kajian :

Dari kasus yang telah ada dapat disimpulkan bahwa penegakan HAM di

Indonesia hingga saat ini masih kurang dimana masih belum ada kesadaran

terhadap hak dan kewajiban seseorang. Dapat dilihat banyak korban-korban

yang ditimbulkan dari tragedi tersebut yang merupakan dampak dari

kurangnya penegakan HAM. Dalam kasus ini banyak sekali hak-hak asasi

manusia yang dilanggar antara lain :

1. Hak mengembangkan pribadi.

2. Hak memperoleh keadilan.

3. Hak kebebasan pribadi.

4. Hak atas rasa aman.

5. Hak atas kesejahteraan.

6. Hak turut serta dalam pemerintahan.

Page 40: Pengertian HAM

Karena kurangnya penegakan HAM baik dari pemerintah atau aparat yang

bersangkutan sehingga menyebabkan dampak yang besar dalam kesejahteraan

bangsa Indonesia. Apabila penegakan HAM di Indonesia masih belum bisa

ditegakkan maka bisa jadi kasus-kasus tersebut dapat terulang kembali. Oleh

karena itu peran pemerintah, aparat penegak HAM dan masyarakat turut serta

dalam meningkatkan penegakan HAM di Indonesia agar tercipta keadilan,

kesejahteraan serta kenyamanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 41: Pengertian HAM

BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan

kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi,

tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau

menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan

dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran

HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau

bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,

pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara

peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan

HAM.

III.2 SARAN

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan

memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa

menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan

pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-

injak oleh orang lain.Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu

menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain.