Pengertian Alat Tangkap Bubu Fix

7
1. Pengertian alat tangkap Bubu Menurut Yuspardianto (2004), bubu termasuk alat tangkap yang statis dan pengoperasiannya dipengaruhi oleh arus dengan mulut kantong menghadang arus surut. Agar mulut jaring terbuka dengan baik dan kantong tidak terbelit-belit maka diperlukan adanya arus, semakin kuat arus, operasi penangkapan akan semakin baik. Selanjutnya dengan membukanya mulut jaring maka lebih banyak menampung massa air laut yang mengalir. Mulut jaring berfungsi sebagai penyaring ikan yang terbawa arus, sehingga ikan tersebut berkumpul dalam kantong. Menurut Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (2006), alat tangkap Bubu adalah jerat yang terbuat dari anyaman bambu yang banyak digunakan di seluruh Indonesia. Belakangan ini, Bubu kembali popular karena digunakan untuk penangkapan ikan perdagangan ikan karang hidup. Bubu biasanya dipasang dan diambil oleh para penangkap ikan dengan cara menyelam dengan menggunakan kompresor. 2. Bagian-bagian alat tangkap bubu Menurut Mahultte, Unit penangkapan terdiri atas: (1). Alatpenangkapan yaitu bubu terbuat dari besi dengan ukuran: panjang 120 cm, lebar 70 cm dan tinggi 60 cm (2). Nelayan sebagai pelaksana kegiatan penangkapan;

description

Pengertian Alat Tangkap Bubu

Transcript of Pengertian Alat Tangkap Bubu Fix

Page 1: Pengertian Alat Tangkap Bubu Fix

1. Pengertian alat tangkap Bubu

Menurut Yuspardianto (2004), bubu termasuk alat tangkap yang statis dan

pengoperasiannya dipengaruhi oleh arus dengan mulut kantong menghadang

arus surut. Agar mulut jaring terbuka dengan baik dan kantong tidak terbelit-

belit maka diperlukan adanya arus, semakin kuat arus, operasi penangkapan

akan semakin baik. Selanjutnya dengan membukanya mulut jaring maka lebih

banyak menampung massa air laut yang mengalir. Mulut jaring berfungsi

sebagai penyaring ikan yang terbawa arus, sehingga ikan tersebut berkumpul

dalam kantong.

Menurut Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (2006),

alat tangkap Bubu adalah jerat yang terbuat dari anyaman bambu yang banyak

digunakan di seluruh Indonesia. Belakangan ini, Bubu kembali popular karena

digunakan untuk penangkapan ikan perdagangan ikan karang hidup. Bubu

biasanya dipasang dan diambil oleh para penangkap ikan dengan cara menyelam

dengan menggunakan kompresor.

2. Bagian-bagian alat tangkap bubu

Menurut Mahultte, Unit penangkapan terdiri atas:

(1). Alatpenangkapan yaitu bubu terbuat dari besi dengan ukuran: panjang 120

cm, lebar 70 cm dan tinggi 60 cm

(2). Nelayan sebagai pelaksana kegiatan penangkapan;

(3). Kapal merupakan sarana yang dilengkapi dengan katrol untuk melancarkan

proses kerja bubu;

(4). Bubu dilengkapi dengan pemberat agar tidak tergoyang oleh arus, tali dan

pelampung berbendera yang dipersiapkan padapermukaan air laut.

Bubu bambu ini rata-rata berbentuk trapesium dengan menggunakan saw

anaka yang merupakan mulut atau pintu masuknya ikan.Pada bagian bawah dari

bubu itu terletak ruang untuk mengambil hasil tangkapan. Bubu trapesium

dianyam dari potongan bambu dengan ukuran 1- 1,5 cm. Pada bagian dalam atau

luar dari bubu diletakkan 4 buah pemberat, tergantung ukuran besar kecilnya bubu

.

Konstruksi Bubu Dasar terbagi dalam 2 bagian yaitu bagian rangka dan

bagian mulut. Kedua bagian tersebut terbuat dari bahan yang berbeda,

Page 2: Pengertian Alat Tangkap Bubu Fix

spesifikasinya adalah sebagai berikut: rangka alat tangkap dengan bahan besi,

badan bubu terbuat dari jaring PE (Poly Etilene), pintu bubu, mulut bubu,

pemberat, tali selambar, dan pelampung. Peralatan pendukung adalah kapal

dengan ukuran 14,5 x 2 x 2,5 meter, mesin dongfeng, box pendingin, GPS, Fish

Finder, tali pengait, ganco, sikat pembersih. (Pratama. et. all., 2012).

3. Metode pengoperasian alat tangkap bubu

Bubu dibuang kedalam laut dan letak bubu dibetulkan agar badan dan mulut

bubu menghadap arah datangnya arus. Nelayan bisa istirahat atau kembali

kepangkalan. Nelayan mulai kembali bekerja setelah air surut. Sesampainya

didaerah penagkapan kapal dihentikan dan memutar haluan kearah tiang bubu

yang pertama. Seorang nelayan menarik tali ring bagian bawah, dan satu lagi

membantu mengikatkan tali yang telah ditarik, dan dilanjutkan ke tali ring

bagian bawah berikutnya, sehingga tali ring bagian bawah akan bertemu

dengan ring besi bagian atas, maka keadaan mulut bubu akan tertutup.

Setelah satu bubu selesai maka akan pindah ke bagian berikutnya sampai ke

bubu yang terakhir. Dan kapal motor diputar ke arah bagian kontong bubu

dengan posisi bagian haluan kapal berada dekat kantong bubu sambil melawan

arus lemah.

Dalam operasional penangkapannya bisa tunggal (umumnya bubu ukuran

besar), bisa ganda(umumnya untuk bubu ukuran kecil atau sedang) . Bubu

dioperasikan satu persatu, dengan pelampung tanda menghadap ke daratan, namun

tali yang terpasang di daerah pantai Nusa Penida umumnya tidak kelihatan tetapi

kadang-kadang menggunakan pengait untuk menariknya . Peletakan bubu yang

berukuran kecil adalah pada sekitar pesisir pantai dengan kedalaman 5 - 10 m dan

yang lebih besar akan diletakkan jauh dengan kedalaman mencapai 15 m tetapi

tetap berada di sekitar daerah terumbu karang (fringing reef) . Bubu tersebut

diletakkan dengan cara menyelam untuk mencari posisi yang tepat didasar laut,

biasanya untuk tetap stabil, pada bagian atasnya ditempatkan beberapa buah

karang yang berada di sekitar bubu .( MAHULETTE. 2002)

4. Ala bantu penangkapan

Page 3: Pengertian Alat Tangkap Bubu Fix

Menurut Ramadhan (2011), alat bantu penangkapan ikan yang dipersiapkan

meliputi kacamata selam, ganco dan ember (dondang) untuk membantu

kelancaran operasi bubu tambun. Pada tahap ini semua alat yang akan digunakan

disiapkan dan diangkut ke atas kapal. Pengangkatan bubu dilakukan pada

keesokan harinya. Dalam proses pengangkatan bubu menggunakan alat bantu

berupa pengait. Pengait berfungsi menaikkan bubu dari dasar perairan ke atas

kapal. Bahan alami ijuk dan goni ini mempunyai prinsip seperti atraktor rumpon

berfungsi untuk membantu mengumpulkan ikan, dengan alasan atraktor rumpon

yang terbuat dari bahan alami membuat perifiton dan alga menempel pada subtrat

alami.

Menurut Pratama et. all. (2012), peralatan pendukung adalah kapal dengan

ukuran 14,5 x 2 x 2,5 meter, mesin dongfeng, box pendingin, GPS, Fish Finder,

tali pengait, ganco, sikat pembersih. Konstruksi Bubu Dasar terbagi dalam 2

bagian yaitu bagian rangka dan bagian mulut. Kedua bagian tersebut terbuat dari

bahan yang berbeda, spesifikasinya adalah sebagai berikut: rangka alat tangkap

dengan bahan besi, badan bubu terbuat dari jaring PE (Poly Etilene), pintu bubu,

mulut bubu, pemberat, tali selambar, dan pelampung.

Referensi :

Pratama, Ficka.A., Boesono, Herry dan H. D.Trisnani. 2012. ANALISIS

KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENANGKAPAN IKAN

MENGGUNAKAN PANAH DAN BUBU DASAR DI PERIRAN

KARIMUNJAWA. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and

Technology. Volume 1(1): Hlm 22-31

5. Hasil Tangkapan

Hasil tangkapan Bubu Dasar di Karimunjawa merupakan ikan-ikan dengan

ukuran yang besar karena pemasangan Bubu yang berada pada laut lepas. Ikan

target utamanya adalah kerapu sunu (Plectropomus sp) karena memiliki nilai

ekonomis tinggi. Ikan hasil tangkapan lainnya adalah Kerapu Balong

(Ephinephelus sp) dan dari famili ikan kakap (Lutjadidae).( Pratama et. al., 2012)

Hasil tangkapan pada bubu selama kurun waktu penelitian berjumlah 261

ekor dengan proporsi hasil tangkapan kepiting bakau sebagai hasil tangkapan

utama sebanyak 36% dari total hasil tangkapan atau setara dengan 94 ekor.

Page 4: Pengertian Alat Tangkap Bubu Fix

Adapun hasil tangkapan sampingan selama penelitian sebanyak 64% dari total

hasil tangkapan atau setara dengan 167 ekor. Adapun untuk hasil tangkapan

sampingan yang tertangkap selama penelitian antara lain udang peci (Penaeus

indicus), kepiting batu (Thalamita sp.), kepiting bolem (Leptodius sp.), rajungan

(Portunus pelagicus) dan beloso (Saurida tumbil). (iskandar. 2013)

Referensi :

Referensi :

Iskandar,Dahri. 2013. DAYA TANGKAP BUBU LIPAT YANG

DIOPERASIKAN OLEH NELAYAN TRADISIONAL DI DESA

MAYANGAN KABUPATEN SUBANG. Jurnal Saintek Perikanan Vol.

8(2): 1-5

Pratama, Ficka.A., Boesono, Herry dan H. D.Trisnani. 2012. ANALISIS

KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENANGKAPAN IKAN

MENGGUNAKAN PANAH DAN BUBU DASAR DI PERIRAN

KARIMUNJAWA. Journal of Fisheries Resources Utilization

Management and Technology. Volume 1(1): Hlm 22-31

Yuspardianto et al. 2004. PENGARUH WAKTU OPERASIONAL TERHADAP

HASIL TANGKAPAN BUBU TIANG DASAR DI PERAIRAN BAGAN

SIAPI-SIAPI KABUPATEN ROKAN HILIR, PROPINSI RIAU.

Mangrove dan Pesisir. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Bung Hatta Padang. Vol. IV No. 3/2004.

Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. 2006. Paduan Jenis

Jenis Penangkapan Ikan Ramah lingkungan. PT. Bina Marina Nusantara.

Jakarta

Mahulette, T,R. 2007. PERBANDINGAN TEKNOLOGI ALAT TANGKAP

BUBU DASAR UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS

PENANGKAPAN IKAN DEMERSAL EKONOMIS PENTING DI

KLUNGKUNG BALI. Pusat Riset Perikanan Tangkap Jalan Pasir Putih I

Ancol Timur, Jakarta Utara 14430.

MAHULETTE, THOMAS R.2002. PERBANDINGAN TEKNOLOGI ALAT

TANGKAP BUBU DASAR UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS

Page 5: Pengertian Alat Tangkap Bubu Fix

PENANGKAPAN IKAN DEMERSAL EKONOMIS PENTING DI

KLUNGKUNG BA. Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII